04 narasi renstra undana 2011-2015
DESCRIPTION
Narasi renstra undanaTRANSCRIPT
-
RENCANA STRATEGIS
UNIVERSITAS NUSA CENDANA 2011-2015
LATAR BELAKANG (ANALISIS SITUASI)
Undana dalam usia 48 tahun terus-menerus mengalami perubahan, dan inti dari
perubahan adalah untuk memperbaharui diri agar menjadi lebih baik dibanding dengan
kondisi sebelum (internal) dan dunia pendidikan tinggi sekitarnya (eksternal).
Perubahan bertumpu pada mutu yang mengandung tanda-tanda kemajuan (progress)
dengan laju kecepatan yang terpelihara dan terarah. Dalam dokumen rencana jangka
panjang Undana (2010-2025) telah dicanangkan visi sebagai global-oriented university,
yakni sebuah visi yang far reaching, but ground touching, visi yang menatap jauh ke
depan tetapi tetap berdiri di atas landasan budaya daerah dan bangsa serta keunggulan
lokal (berpikir global, bertindak lokal).
Tuntutan pelayanan pendidikan tinggi terkini, mengisyaratkan agar sebagai penyedia
layanan (service provider) harus mempersiapkan desain kombinasi pelayanan yang
makin bermutu dari sisi permintaan (demand-side) dan sisi penawaran (supply-side).
Dari sisi permintaan, Undana diperhadapkan pada permintaan masuk yang cukup
signifikan dalam lima tahun terakhir, sehingga pertumbuhan jumlah mahasiswa
meningkat dari 8.768 orang (2005) menjadi 16.391 orang (2010). Eskalasi permintaan,
berhubungan erat dengan semakin tinggi kesadaran masyarakat untuk belajar di
perguruan tinggi dan semakin memperkuat posisi serta peran perguruan tinggi untuk
menjawab gelombang perkembangan masyarakat informasional yang berbasis ilmu
pengetahuan dan teknologi. Perguruan tinggi diharapkan mengambil posisi sebagai
sumber pemupukan modal manusia (human capital) untuk menghasilkan lulusan yang
employability yakni memiliki kompetensi, berdaya saing serta berkepribadian luhur yang
relevan dengan kebutuhan masyarakat abad ke-21, baik pada level regional, nasional
dan internasional.
Menanggapi tuntutan permintaan ini, Undana berusaha melenturkan organisasi agar
kompatibel dengan lingkungan sebagai mekanisme adaptasi eksternal melalui perluasan
unit-unit penyelenggara pendidikan dan penelitian pada aras program studi, fakultas,
lembaga serta penataan sistem dan tatalaksana penyelenggaraan pendidikan. Sampai
kini Undana memiliki delapan fakultas dan 48 program studi untuk pendidikan strata
satu dan 7 program studi untuk strata dua. Dalam beberapa tahun terakhir telah dirintis
pula pembukaan prodi kedokteran, kedokteran hewan dan prodi PAUD di FKIP untuk
pendidikan strata satu. Menyusul dipersiapkan Fakultas Ekonomi dan Bisnis dengan tiga
program studi, yaitu ekonomi pembangunan, akuntansi dan manajemen serta program
studi psikologi yang yang dicantolkan pada Fisip. Saat ini penyelenggaraan pendidikan
-
mengacu pada dua pendekatan, yaitu pendidikan akademik dan profesi. Terdapat dua
pendidikan profesi, yaitu pendidikan kedokteran dan kedokteran hewan, menyusul
pendidikan profesi guru (PPG). Sementara itu, dalam penyelenggaraan pendidikan
pascasarjana, selain melaksanakan dan memantapkan program studi yang ada,
direncanakan pula untuk membuka program studi strata dua ilmu kesehatan masyarakat
dan ilmu pemerintahan serta strata tiga ilmu-ilmu pertanian yang beraliansi dengan IPB.
Selain penataan kelembagaan, pengembangan sumberdaya manusia baik tenaga
pendidik dan kependidikan terus dipacu melalui pendidikan penjenjangan dan non-
penjenjangan. Jumlah dosen Undana saat ini tercatat 904 orang dengan sebaran
kualifikasi akademis S1: 307 (33,96%), S2 : 502 55,53%, dan S3 : 95 (10,51%). Sementara
ini 80 dosen sedang mengikuti pendidikan S2 dan 30 orang pendidikan S3. Diharapkan
sampai tahun 2014 sebagai batas ketentuan peningkatan kualifikasi dosen untuk
bergelar S2 sudah dapat teratasi. Percepatan pengembangan kualifikasi dosen untuk
menopang kualitas pendidikan di Undana sesuai arahan dalam RPJP bahwa pada 2025
paling kurang 70 persen dosen bergelar S3 membutuhkan perhatian yang serius. Karena
itu, mulai tahun anggaran 2010, selain pembiayaan studi lanjut melalui mekanisme
BPPS, Undana juga menyiapkan beasiswa pascasarjana melalui sumber PNBP dan
sumber lain yang dimungkinkan serta mengupayakan kerjasama dengan berbagai pihak
terkait, seperti AUSAID, NUFIC, USAID, FULLBRIGHT dan donatur lainnya.
Peningkatan kualitas input dan pemerataan pendidikan terus dilakukan dengan
perbaikan mekanisme dan standar input mahasiswa baru. Sesuai arahan PP 66/2010, 60
persen mahasiswa baru direkrut melalui mekanisme SNMPTN, sehingga secara otonom
Undana mempunyai ruang 40 persen untuk menentukan input termasuk kualitasnya.
Dalam SNMPTN 2010, perkembangan keketatan saing Undana pada bidang IPA adalah
13,49, dan IPS 19 dari 57 perguruan tinggi negeri, sementara itu nilai rataan kelulusan
untuk kelompok IPA 55,17 dan IPS 57,04. Angka mutu lulusan SNMPTN semakin baik
dibanding tahun-tahun sebelumnya. Sementara itu untuk PMDK, kriteria kelulusan telah
dipatok pada standar nilai yang semakin tinggi. Strategi perbaikan mutu mahasiswa baru
diupayakan juga melalui matrikulasi, peningkatan kemampuan Bahasa Inggris dan basic
study skill dengan muatan materi soft skill selama satu semester.
Meskipun terjadi perluasan pendidikan dan peningkatan jumlah mahasiswa, namun
kesempatan bagi seluruh komponen masyarakat untuk melanjutkan studi pada
pendidikan tinggi masih terbatas, terutama bagi masyarakat yang kurang mampu. Oleh
karena itu, Undana tetap memperhatikan keikutsertaan kelompok masyarakat kurang
mampu melalui kebijakan afirmasi dengan pola PMDK dan program Bidik Misi serta
pemberian beasiswa bagi mahasiswa berprestasi yang berlatar belakang keluarga
miskin. Komitmen menyelenggaran pendidikan untuk semua menjadi ciri Undana
untuk mengakomodasi keragaman latar budaya, sehingga pendidikan yang inklusif dan
-
multikultural dapat teraktualisasi sebagai respons atas kebijakan pemerataan
kesempatan dan pendidikan sebagai perwujudan hak asasi manusia. Dengan demikian,
Undana menjadi simpul masyarakat multikultural yang demokratis untuk membangun
generasi baru bangsa yang berwawasan nasional dan menghargai nilai-nilai universal.
Dalam konteks ini, ke depan Undana dapat memainkan peranan kunci dalam kemajuan
bangsa dengan menghasilkan lulusan yang berkarakter dan memiliki kecerdasan
komprehensif untuk menguasai ilmu pengetahuan, teknologi dan seni. Kesadaran mutu
dan penciptaan lulusan yang berdaya saing merupakan faktor krusial dalam penataan
pendidikan ke depan, sehingga Undana telah mengembangkan sistem penjaminan mutu
melalui standar baku pengelolaan mutu dalam cetak biru penjaminan mutu pendidikan
tinggi. Kerangka kelembagaan dan standar mutu terus diupayakan dengan
melaksanakan pengawasan mutu, peningkatan akreditasi dan mutu pembelajaran
dengan menerapkan kurikulum berbasis kompetensi, pengembangan media
pembelajaran, pelatihan Pekerti dan AA serta pendidikan berbasis teknologi informasi
dan komunikasi-TIK (e-learning).
Karena itu, ke depan diharapkan ada dorongan besar dalam pengertian transformasi
organisasi dengan sifat perubahan yang mendasar dan beragam yang memungkinkan
lompatan-lompatan baru untuk kemajuan yang akseleratif. Pengembangan organisasi
dengan tingkat fleksibilitas tertentu membutuhkan organisasi pembelajar yang
mewadahi dinamika perubahan dengan menguatkan kemandirian dengan menerapkan
good university governance untuk menyehatkan organisasi berdasarkan prinsip-prinsip
akuntabilitas, transparansi serta partisipasi dari semua pemangku kepentingan.
Penguatan otonomi pengelolaan pendidikan tinggi selain pada domain pendidikan, kini
bentuk badan layan umum (BLU) menjadi opsi yang ditawarkan (pasca BHP
didelegitimasi) agar setiap perguruan tinggi lebih fleksibel dan mandiri dalam mengelola
dana masyarakat lewat pos PNBP.
Berdasarkan kecenderungan-kecenderungan dan kondisi eksisting Undana perlu
dirumuskan agenda perubahan yang terencana (planned change). Perubahan yang
terencana secara berkelanjutan membutuhkan dokumen rencana strategis (renstra)
yang meliputi perencanaan jangka pendek (tahunan) dan jangka menengah (lima
tahunan) sebagai derivasi dari rencana jangka panjang 2010-2025.
VISI UNIVERSITAS NUSA CENDANA
Gelombang globalisasi telah melanda seluruh dunia dengan intensitas, cakupan dan
kecepatan yang tinggi. Fenomena global dalam proses konvergensi menyentuh hampir
seluruh sendi kehidupan, termasuk dunia pendidikan pendidikan tinggi, karena ciri
perubahan didorong oleh ilmu pengetahuan dan teknologi (knowledge-driven society).
Dalam perkembangan masyarakat yang padat pengetahuan, dunia pendidikan tinggi
-
berpusat sebagai sumber perubahan dengan mengandalkan invensi dan inovasi untuk
menciptakan peluang baru bagi penciptaan kesejahteraan rakyat secara multidimensi.
Globalisasi yang digerakkan oleh gelombang informasi yang didukung oleh revolusi
teknologi informasi telah merelatifkan batas-batas antarnegara dan antaruniversitas
yang mengukuhkan hukum persaingan bebas yang berbasis keunggulan saing dengan
mengintegrasikan pendidikan tinggi ke dalam satu standar mutu universal. Transparansi
dan keterbukaan telah memudahkan setiap peserta didik (konsumen) untuk bebas
mengakses informasi mengenai kondisi mutakhir setiap perguruan tinggi dan melakukan
perbandingan kritis sebelum menjatuhkan pilihan yang tepat dalam melanjutkan studi.
Tanpa memperhatikan khaidah-khaidah universal, menyebabkan perguruan tinggi yang
bersangkutan mengalami devaluasi yang berimplikasi pada ancam eksistensial.
Konsekuensi logis ini yang memicu dan memacu Undana untuk memposisikan diri dalam
formasi pendidikan global dengan mengembangkan model tipikal organisasi masa
depan yang berwawasan global.
Oleh karena itu, dalam membuat skenario masa depannya Undana tidak dapat
melepaskan diri dari perspektif global, sehingga secara sadar mencanangkan visi 2025
Menjadi universitas berwawasan global (Global oriented university). Namun,
wawasan global Undana tetap berakar pada jati dirinya (far reaching, but ground
touching) sebagai universitas yang hidup berakar dan bertumbuh pada lingkungan lokal
Nusa Tenggara Timur dengan keunikan wilayah geobiosospolbud dan sejarah
perkembangannya. Identitas lokal yang menjadi pusat unggulan saing Undana adalah
pertanian semiringkai kepulauan-plus (lahan kering, kelautan dan pariwisata).
Dengan ditetapkannya visi Undana sebagai universitas berwawasan global berarti semua
komponen dalam lingkungan organisasi Undana harus menyesuaikan diri dengan visi
tersebut. Desain pengembangan program studi, pengembangan SDM, profil lulusan,
pengembangan penelitian dan pengabdian masyarakat serta pengembangan
manajemen diharapkan dapat mengartikulasi wawasan global sebagai penggerak
perubahan. Tanpa penyesuaian terhadap visi ini, mustahil dapat dicapai visi tersebut.
Renstra disusun dengan mengacu pada roadmap sebagai langkah-langkah strategis
dalam tahapan-tahapan perkembangan yang menjembatani pencapaian visi.
MISI UNDANA
1. Mewujudkan pendidikan tinggi bermutu, relevan dan berdaya saing
2. Menjadi universitas riset dalam bidang pertanian semiringkai
3. Mewujudkan pengabdian pada masyarakat yang berorientasi kesejahteraan
masyarakat.
4. Mewujudkan organisasi pendidikan tinggi yang sehat dalam konteks good university
governance
-
SASARAN STRATEGIK
Sasaran strategis dalam periode 2011-2015 disusun berdasarkan visi Undana dengan
memperhatikan kemampuan serta sumberdaya internal dan peluang lingkungan
eksternal, sehingga dalam lima tahun mendatang terjadi proses transformasi organisasi
untuk memperkuat fundasi yang kondusif untuk menjangkau visi. Sasaran strategis
tersebut adalah :
1. Pemberdayaan program studi untuk mencapai tingkat akreditasi A dan minimal B
serta penyiapan standardisasi mutu internasional.
2. Peningkatan kapasitas kelembagaan penelitian, program penelitian dan peneliti
untuk mampu berkompetisi secara nasional dengan mutu hasil penelitian berbasis
PIP yang dapat dipublikasi secara nasional dan internasional.
3. Peningkatan kapasitas kelembagaan pengabdian masyarakat untuk mengaplikasi
ipteks yang berorientasi PIP untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
4. Pengembangan kapasitas organisasi untuk mencapai organisasi yang sehat, modern,
akuntabel, transparan dan demokratis yang kondusif untuk mendorong percepatan
perubahan.
STRATEGI PENCAPAIAN
Strategi pencapaian selama periode 2011-2015 dilakukan dalam beberapa tahapan :
1. Periode (2011) sebagai tahapan penataan dan peningkatan mutu pendidikan,
penelitian dan PPM
2. Periode (2012) sebagai tahapan penerapan pendidikan berbasis TIK
3. Periode (2013) sebagai tahapan peningkatan otonomi pendidikan tinggi
4. Periode (2014) sebagai tahapan peningkatan akuntabilitas.
5. Periode (2015) sebagai tahapan peningkatan kerjasama.
KEBIJAKAN UTAMA
A. Kebijakan untuk Misi 1: Mewujudkan pendidikan tinggi bermutu, merata, relevan
dan berdaya saing nasional dan internasional
1. Kebijakan peningkatan mutu pendidikan yang berdaya saing internasional
Peningkatan mutu pendidikan tinggi mengacu pada standar nasional pendidikan
menurut PP No. 19 Tahun 2005 maupun standardisasi internasional menurut ISO
9001:2008. Diharapkan dalam periode 2011-2015 semua prodi telah
terakreditasi oleh BAN-PT dan mendapat ijin penyelenggaraan akademik dengan
nilai yang meningkat. Dalam pengembangan mutu pendidikan, prodi dan jurusan
adalah street-level management yang menjadi tulang punggung penyelenggaraan
dan supervisi pendidikan berdasarkan pada baku mutu yang disusun. Mutu dan
relevansi pendidikan ditentukan pula oleh penerapan kurikulum berbasis
-
kompetensi (KBK) yang diikuti dengan perubahan metode pembelajaran dari
teachers centered learning menjadi student-centered learning. Semua prodi dan
jurusan segera mengadopsi KBK sehingga menjamin peningkatan kompetensi
lulusan yang relevan dengan dunia kerja.
2. Kebijakan peningkatan kualitas dosen dan tenaga kependidikan.
Sesuai arahan undang-undang pendidikan nasional, minimal dosen
berpendidikan S2 untuk mengajar di strata satu dan S3 untuk mengajar di strata
dua dan tiga. Percepatan peningkatan kualifikasi pendidikan dosen agar setara
dengan tuntutan kebijakan telah dilakukan dan akan terus ditingkatkan bukan
hanya mencapai batas minimal, tetapi diupayakan untuk mencapai S3. Dalam
rangka mengembangkan pendidikan s1 dan s2 yang berorientasi internasional,
peningkatan kemampuan bahasa Inggris menjadi syarat utama. Sementara itu
pendidikan non-gelar, magang dan studi banding dilakukan untuk melengkapi
kompetensi. Untuk mendukung penyelenggaraan pendidikan yang bermutu,
pengembangan karier tenaga kependidikan baik secara struktural maupun
fungsional terus diupayakan agar sejalan dengan peningkatan kualifikasi dosen.
Tenaga fungsional bidang perpustakaan, laboran, teknisi, arsiparis, kehumasan
terus ditingkatkan baik secara kuantitas maupun kualitas. Sementara itu,
pendidikan penjenjangan dan regenerasi tenaga kependidikan secara karier
dilakukan dengan pendekatan meritokrasi. Agar pengembangan manajemen
SDM lebih terarah dan terencana, baik untuk tenaga pendidik dan tenaga
kependidikan dibutuhkan blueprint pengembangan SDM universitas.
3. Kebijakan peningkatan mutu dan jumlah prasarana serta sarana akademis.
4. Kebijakan pemerataan akses pendidikan
5. Kebijakan pengembangan kemahasiswaan
B. Kebijakan unuk Misi 2: Mewujudkan pendidikan tinggi bermutu, merata, relevan dan
berdaya saing nasional dan internasional
6. Kebijakan peningkatan mutu, relevansi dan daya saing penelitian berbasis PIP
7. Kebijakan peningkatan publikasi penelitian dan paten
8. Kebijakan penataan kelembagaan dan tatalaksana penelitian
C. Kebijakan untuk Misi 3: Mewujudkan pengabdian pada masyarakat yang berorientasi
kesejahteraan masyarakat.
9. Kebijakan aplikasi ipteks yang bermutu untuk kesejahteraan rakyat
10. Kebijakan link and match dalam bentuk kerjasama segi empat antara akademisi,
pemerintah, bisnis dan masyarakat
11. Kebijakan penataan kelembagaan dan tatalaksana PPM
D. Kebijakan untuk Misi 4: Mewujudkan organisasi pendidikan tinggi yang sehat dalam
konteks good university governance
12. Kebijakan standardisasi mutu dan akreditasi
13. Kebijakan pengembangan pendidikan berbasis ICT
14. Kebijakan peningkatan otonomi dan akuntabilitas
-
15. Kebijakan pengembangan manajemen sumberdaya organisasi
16. Kebijakan pengembangan kerjasama
secara skematik, penjelasan tentang kebijakan pengembangan Undana ke depan, dapat dilihat
dalam Gambar berikut:
GLOBAL
ORIENTED
UNIVERSITY
Misi 1 : Pendidikan tinggi bermutu,
relevan, merata, berdayasaing
Misi 3 : PPM yg
berorientasi
kesejahteraa rakyat
Misi 2 : Mewujudkan
research university
Misi 4: organisasi Undana yang sehat dalam
rangka mewujudkan good university governance
Penelitian
bermutu, relevan
dan berdaya
saing global
internasional
Penataan
kelembagaan
penelitian
Publikasi hasil
penelitian dan
paten
Aplikasi hasil
riset yang
bermutu
Peningkatan
kerjasama
segitiga AGBM
Penataan
kelembagaan
PPM
Standardisasi
mutu dan
akreditasi
Pengembangan
TIK pendidikan
tinggi
Akuntabilitas dan
otonomi
Penataan
manajemen
sumberdaya
Pendidikan
bermutu dan
berdaya saing
globainternasion
al
Percepatan
peningkatan
mutu dosen
Perluasan dan
pemerataan
akses pendidikan
Peningkatan
sediaan sarana
dan prasarana
Pengembangan
kemahasiswaan
Pengembangan
kerjasama