1. budi djatmiko, m. zulfa hadi rizkina_ star vol xi, no 2 - 2014

Upload: unikzone1937

Post on 17-Feb-2018

229 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 7/23/2019 1. Budi Djatmiko, M. Zulfa Hadi Rizkina_ STAR Vol XI, No 2 - 2014

    1/9

    URL : www.stiestembi.ac.id/?&c=jurnal-star ISSN : 1693-4482

    STAR Study & Accounting Research| Vol XI, No. 2 - 2014 1

    Etika Profesi, Profesionalisme, Dan Kualitas Audit

    M. Budi DjatmikoDosen STIE STEMBI Bandung Business School

    M. Zulfa Hadi RizkinaPeneliti Junior STIE STEMBI Bandung Business School

    AbstrakProses audit yang berkualitas merupakan dambaan setiap pihak untuk

    dapat menegakan akuntabilitas dan menjamin indepensi opini yang dihasilkan.Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh bukti empiris mengenai pengaruh

    etika profesi dan profesionalisme terhadap kualitas audit.Penelitian ini dilakukan pada 10 KAP di Kota Bandung dengan responden

    sebanyak 30 orang supervisor auditor. Data dikumpulkan dengan kuesioner yang

    disusun dengan mengikuti skala likert. Untuk menguji hipotesis, data diolahdengan multiple regression.

    Hasil analisis statitistik menunjukan bahwa secara simultan etika profesidan profesionalisme berpengaruh signifikan terhadap kualitas audit. Secara

    parsial, etika profesi dan profesionalisme berpengaruh positif dan signifikanterhadap kualitas audit. Hasil ini sekaligus membuktikan teori dan hasil-hasilpenelitian sebelumnya yang dijadikan sebagai rujukan.

    Kata Kunci:Etika profesi, Profesionalisme, Kualitas Audit.

    PENDAHULUANProfesi akuntan publik dikenal oleh

    masyarakat dari jasa audit yang disediakan

    bagi pemakai informasi keuangan. Timbul danberkembanganya profesi akuntan publik di

    suatu negara adalah sejalan denganperkembangan perusahaan dan berbagai

    bentuk badan hukum perusahaan di negaratersebut. Dalam perkembangan usahanya,baik perusahaan perorangan maupun

    berbagai perusahaan berbentuk badan hukumyang lain tidak dapat menghindarkan diri dari

    penarikan dana dari pihak luar, yang tidakselalu dalam bentuk penyertaan modal dari

    investor, tetapi berupa penarikan pinjamandari kreditur. Dengan demikian, pihak-pihakyang berkepentingan terhadap laporan

    keuangan perusahaan tidak lagi terbatashanya pada kepemimpinan perusahaan, tetapi

    meluas kepada para investor dan krediturserta calon investor dan kreditur.

    Pihak-pihak di luar perusahaanmemerlukan informasi mengenai perusahaan

    untuk pengambilan keputusan tentanghubungan mereka dengan perusahaan. Padaumumnya keputusan mereka berdasarkan

    kepada informasi yang mereka peroleh darilaporan keungan perusahaan yang disajikan

    oleh manajemen perusahaan.Dengan demikian, terdapat dua

    kepentingan yang berlawanan dalam situasiseperti ini. Di satu pihak, manajemenperusahaan ingin menyampaikan informasi

    mengenai pertanggungjawaban pengelolaandata yang berasal dari pihak luar, di pihak

    lain, pihak luar perusahaan ingin memperolehinformasi yang andal dari manajemen

    perusahaan mengenai pertanggungjawabandana yang mereka investasikan. Baikmanajemen perusahaan maupun pihak luar

    perusahaan yang berkepentingan terhadapperusahaan memerlukan jasa pihak ketiga

    yang dapat dipercaya. Tanpa menggunakanjasa auditor independen, manajemen

    perusahaan tidak akan dapat meyakinkanpihak luar perusahaan bahwa laporan

  • 7/23/2019 1. Budi Djatmiko, M. Zulfa Hadi Rizkina_ STAR Vol XI, No 2 - 2014

    2/9

    URL : www.stiestembi.ac.id/?&c=jurnal-star ISSN : 1693-4482

    STAR Study & Accounting Research| Vol XI, No. 2 - 2014 2

    keungan yang disajikan berisi informasi yangdapat dipercaya (Mulyadi, 2008: 2).

    Auditor menjadi profesi yangdiharapkan banyak orang untuk dapat

    meletakan kepercayaan sebagai pihak yang

    bisa melakukan audit atas laporan keuangandan dapat bertanggung jawab atas pendapat

    yang diberikan. Profesionalisme menjadisyarat utama bagi seorang auditor eksternal.

    Guna menunjang profesionalismenya sebagaiakuntan publik maka auditor dalam

    melaksanakan tugas auditnya harusberpedoman pada standar audit yangditetapkan oleh Ikatan Akuntan Indonesia

    (IAI), yakni: 1). Standar umum; 2). Standarpekerjaan lapangan; 3). Standar pelaporan.

    Dimana standar umum bersifat pribadidan berkaitan dengan persyaratan auditor

    dan mutu pekerjaannya. Sedangkan standarpekerjaan lapangan dan standar pelaporanmengatur auditor dalam hal pengumpulan

    data dan kegiatan lainnya yang dilaksanakanselama melakukan audit serta mewajibkan

    auditor untuk menyusun suatu laporan ataslaporan keungan yang diauditnya secara

    keseluruhan.Kebutuhan akan jasa audit bagi

    perusahaan semakin meningkat. Hal iniberkaitan erat dengan kebutuhan pemakailaporan keuangan atas informasi keuangan

    yang bebas dari risiko informasi. Audit adalahsesuatu yang berharga karena dapatmengurangi risiko informasi (Arens,

    2005:18). Akuntan publik adalah profesiyang memberikan jasa audit atas laporan

    keuangan klien untuk memberikan jaminankepada pemakai laporan keuangan bahwa

    laporan keuangan tersebut telah disusun

    sesuai dengan standar akuntansi keuangan.Akuntan publik dalam memberikan opininya

    atas laporan keuangan yang telah diaudit,harus mempertanggungjawabkan semua

    perikatan audit yang telah dilakukan.Di Indonesia, kegagalan audit terjadi

    pada perusahaan Kimia Farma dan BankLippo (Sekar, 2003 dalam Luhgiatno,2010). Kasus perusahaan Kimia Farma terjadi

    mark up terhadap laba tahun 2001.Sedangkan pada Bank Lippo terjadi

    pembukuan ganda pada tahun 2002. Padatahun tersebut, Bapepam menemukan adanya

    tiga versi laporan keuangan Bank Lippo.Akibat adanya manipulasi tersebut, Bapepam

    menjatuhkan sanksi denda kepada PT KimiaFarma dan Bank Lippo beserta auditor yang

    melakukan audit pada perusahaan tersebut.

    Kemudian, kasus yang menimpaakuntan publik JAS yang diindikasi melakukan

    kesalahan dalam mengaudit laporankeuangan PT Great River Internasional, Tbk

    menyebabkan munculnya keraguan atas opiniaudit dan akibatnya masyarakat mengkritik

    profesi auditor. Kasus tersebut munculsetelah adanya temuan auditor investigasidari Bapepam yang menemukan indikasi

    penggelembungan akun penjualan, piutangdan aset hingga ratusan milyar rupiah pada

    laporan keuangan PT Great River, Tbk yangmengakibatkan perusahaan tersebut akhirnya

    kesulitan arus kas dan gagal dalam membayarutang. Berdasarkan investigasi Bapepammenyatakan bahwa akuntan publik yang

    memeriksa laporankeuangan PT Great River,Tbk ikut menjadi tersangka. Oleh karenanya,

    Menteri Keuangan RI terhitung sejak tanggal28 November 2006 telah membekukan izin

    akuntan publik JAS selama dua tahun karenaterbukti melakukan pelanggaran terhadap

    Standar Profesi Akuntan Publik (SPAP)berkaitan dengan laporan audit atas laporankeuangan konsolidasi PT. Great River, Tbk

    tahun 2003Pada akhir-akhir ini kasus audit pada

    perusahaan dan ditutupnya beberapa Kantor

    Akuntan Publik di Indonesia(www.bapepamlk.depkeu.go.id, 2000 -

    2006) menjadi suatu persoalan besar bagiprofesi akuntan publik dan menjadi tantangan

    berat untuk memperbaiki citra profesi audit.

    Pelanggaran-pelanggaran dalam profesiakuntansi di Indonesia yang dilakukan

    auditor pada prinsipnya menyangkut tentangpublisitas, objektivitas opini,etika,

    independensi, hubungan dengan rekanseprofesi,perilaku disfungsional, perubahan

    opini akuntan tanpa alasan dan bukti yangkuat serta pembayaran fee (Ikatan AkuntanIndonesia, 2004).

    Tujuan Penelitian

    Berdasarkan fenomena-fenomena yangtelah dikemukaan diatas penulis tertarik

  • 7/23/2019 1. Budi Djatmiko, M. Zulfa Hadi Rizkina_ STAR Vol XI, No 2 - 2014

    3/9

    URL : www.stiestembi.ac.id/?&c=jurnal-star ISSN : 1693-4482

    STAR Study & Accounting Research| Vol XI, No. 2 - 2014 3

    untuk melakukan penelitian mengenai etikaprofesi dan profesionalisme auditor terhadap

    kualitas auditor. Oleh karena itu penulismengambil judul penelitian Pengaruh Etika

    Profesi Dan Profesionalisme Auditor Terhadap

    Kualitas Audit.Tujuan penelitian ini adalah untuk

    mendapatkan bukti empiris mengenaidampak dan besarnya pengaruh

    implementasi etika dan profesionalismeauditor terhadap kualitas audit.

    TINJAUAN PUSTAKA

    Etika ProfesiEtika dari bahasa Yunani dari kata

    Ethos yang berarti karakter. Nama lainnya

    adalah moralitas yang berasal dari bahasalatin yaitu kata mores berarti kebiasaan.Moralitas berfokus pada perilaku manusiayang benar dan salah. Etika berhubungan

    dengan bagaimana seseorang bertindakterhadap orang lainnya (Sunarto, 2003: 62).

    Etika Profesional lebih luas dariprinsip-prinsip moral. Etika tersebut

    mencakup prinsip perilaku untuk orang-orang profesional yang dirancang baik untuktujuan idealistis (Sunarto, 2003: 63).

    Etika secara umum didefiniskansebagai nilai-nilai tingkah laku atau aturan-

    aturan tingkah laku yang diterima dandigunakan oleh suatu golongan tertentu atau

    individu (Suraida, 2005:118).Menurut Siti Rahayu (2010:49). Etika

    profesi merupakan kode etik untuk profesi

    tertentu dan karenanya harus dimengertiselayaknya, bukan sebagai etika absolut.

    Untuk mempermudah harus dijelaskanbagaimana masalah hukum dan etika

    berkaitan walaupun berbeda.Menurut E. Sumaryono (1995: 16)

    Etika adalah studi tentang benar-salahnya

    perbuatan manusia. Ada dua jenis perbuatan,yaitu: perbuatan manusia sebagai makhluk

    pada umumnya (actus hominis), danperbuatan manusia sebagai manusia (actus

    humanus). Yang pertama biasanya dilakukansecara tanpa disadari, seperti bernafas,bergerak bahkan berfikir. Sedang yang kedua,

    yang juga disebut perbuatan manusiawi,

    adalah perbuatan yang dilakukan dengan

    penuh kesadaran dan diketahui sendiri, sertaatas dasar kebebasannya sendiri. Dalam hal

    yang kedua ini manusia dibedakan daribinatang, sebab manusia adalah tuan dari

    perbuatannya sendiri. Manusia menjadi tuan

    atas perbuatannya sendiri atas dasar akalpikiran dan kehendaknnya yang bebas. K.

    Bertens, (1993: 6) mengartikan etikasebagai berikut: 1). Nilai-nilai dan norma-

    norma moral yang menjadi pegangan bagiseseorang atau suatu kelompok dalam

    mengatur tingkah lakunya; 2). Kumpulan asasatau nilai moral (kode etik), 3). Ilmu tentangbaik atau buruk (asas-asas dan nilai-nilai

    tentang yang dianggap baik dan buruk).Adapun Soekrisno Agoes (2012:12)

    berpendapat sebagai berikut: Akuntan publik(eksternal auditor) adalah pemilik KAP

    (kantor akuntan publik) atau orang yangbekerja di KAP. SedangkanArens (2003 : 17)mendefinisikan para auditor yang melakukan

    proses audit pada laporan keuanganseringkali disebut sebagai auditor

    independen. Walaupun seorang auditor yangmengaudit laporan keuangan perusahaan

    publikasi telah menerima sejumlahpembayaran dari perusahaan, umumnya ia

    tetap dalam posisi yang cukup independenuntuk melaksanakan audit, yang hasilnyadapat diandalkan oleh para pengguna

    informasi.Dari beberapa pengertian diatas maka

    dapat diambil kesimpulan bahwa etika profesi

    merupakan norma yang mengikat secaramoral hubungan antar manusia, yang dapat

    dituangkan dalam aturan, yang disusun dalamkode etik suatu profesi, dalam hal ini adalah

    norma perilaku yang mengatur hubungan

    auditor dengan klien, auditor dengan rekanseprofesi, auditor dengan masyarakat dan

    terutama dengan diri sendiri.Prinsip etika menurut SAP 2011 adalah

    sebagai berikut :a. Prinsip integritas. Setiap praktisi harus

    tegas dan jujur dalam menjalinhubungan professional dan hubunganbisnis dalam melaksanakan

    pekerjaannya.b. Prinsip objektivitas. Setiap praktisi

    tidak boleh membiarkan subjektivitas,benturan kepentingan atau pengaruh

  • 7/23/2019 1. Budi Djatmiko, M. Zulfa Hadi Rizkina_ STAR Vol XI, No 2 - 2014

    4/9

    URL : www.stiestembi.ac.id/?&c=jurnal-star ISSN : 1693-4482

    STAR Study & Accounting Research| Vol XI, No. 2 - 2014 4

    yang tidak layak (undue influence) daripihak-pihak lain memengaruhi

    pertimbangan professional ataupertimbangan bisnisnya.

    c. Prinsip kehati-hatian professional.

    Setiap praktisi wajib memeliharapengetahuan dan keahlian

    profesionalnya pada suatu tingkatanyang dipersyaratkan secara

    berkesinambungan, sehingga klien ataupemberi kerja dapat menerima jasa

    professional yang dierikan secarakompeten berdasarkan perkembanganterkini dalam praktik, perundang-

    undangan, dan metode pelaksanaanpekerjaan. Setiap praktisi harus

    bertindak secara professional dansesuai dengan standar profesi dank ode

    etik profesi yang berlaku dalammemberikan jasa profesionalnya.

    d. Prinsip kerahasiaan. Setiap praktisi

    wajib menjaga kerahasiaan informasiyang diperoleh sebagai hasil dan

    hubungan professional dan hubunganbisnisnya, serta tidak boleh

    mengungkapkan informasi tersebutkepada pihak ketiga tanpa persetujuan

    dari klien atau pemberi kerja, kecualijika terdapat kewajiban untukmengungkapkan sesuai dengan

    ketentuann hukum atau peraturanyang berlaku. Informasi rahasia yangdiperoleh dari hubungan professional

    dan hubungan bisnis tidak bolehdigunakan oleh praktisi untuk

    keuntungan pribadinya atau pihakketiga.

    e. Prinsip perilaku professional. Setiap

    praktisi wajib mematuhi hukum danperaturan yang berlaku dan harus

    menghindari semua tindakan yangdapat mendiskreditkan profesi. (SPAP

    2011:2)

    ProfesionalismeProfesionalisme (professionalism),

    didefinisikan secara luas, mengacu pada

    perilaku, tujuan, atau kualitas yangmembentuk karakter atau memberi ciri suatu

    profesi atau orang-orang professional.Messier, Glover, Prawitt, (2005: 375).

    Adapun menurut (Badudu dan Sutan,2002:848). Profesi adalah pekerjaan dimana

    dari pekerjaan tersebut diperoleh nafkahuntuk hidup, sedangkan profesionalisme

    dapat diartikan bersifat profesi atau memiliki

    keahlian dan keterampilan karena pendidikandan latihan.

    Profesionalisme adalah suatu atributindividul yang penting tanpa melihat suatu

    pekerjaan merupakan suatu profesi atau tidak(Lekatompessy, 2003). Menurut E.

    Sumaryono (1995: 32-33), sebuah profesiterdiri dari kelompok terbatas dari orang-orang yang memiliki keahlian khusus dan

    dengan keahlian itu mereka dapat berfungsidi dalam masyarakat dengan lebih baik bila

    dibandingkan dengan warga masyarakat lainpada umumnya. Atau, dalam pengertian yang

    lainnya, sebuah profesi adalah sebuahsebutan atau jabatan dimana orang yangmenyandangnya mempunyai pengetahuan

    khusus yang diperolehnya mempunyaitraining atau pengalaman lain, atau bahkan

    diperoleh melalui keduanya, sehinggapenyandang profesi dapat membimbing orang

    lain dalam bidangnya sendiri.Istilah profesional menunjuk pada

    pekerjaan yang diorganisir dalam bentukinstitusional, di mana para praktisi yangindependen dan berkominten secara eksplisit

    melayani kepentingan publik, sertamenawarkan jasa terhadap klien di mana jasatersebut secara langsung berhubungan

    dengan intelektualitas yang berbasis padapengetahuan. Pengetahuan tersebut harus

    bersifat kompleks atau esetoris, dan adanyalegitimasi sosial dalam bentuk pengetahuan

    yang diinstitusionalkan dan berbasis pada

    etika (Ivan A. Setiawan & Imam Ghozali,2006: 4).

    Profesi merupakan pekerjaan yangberlandaskan pada pengetahuan (knowledge)

    yang tinggi atau kompleks, atau pengetahuanyang bersifat esetorik. Selama ini

    diargumentasikan bahwa pekerjaan akuntanmemang didasarkan pada pengetahuan yangtinggi dan ini hanya bisa dilakukan oleh

    individu dengan kemampuan tertentu danlatar belakang pendidikan tertentu. Esetorik

    bermakna unik tidak semua orang dapatmelakukan pekerjaan ini. Profesi berkaitan

  • 7/23/2019 1. Budi Djatmiko, M. Zulfa Hadi Rizkina_ STAR Vol XI, No 2 - 2014

    5/9

    URL : www.stiestembi.ac.id/?&c=jurnal-star ISSN : 1693-4482

    STAR Study & Accounting Research| Vol XI, No. 2 - 2014 5

    dengan pengkuan sosial. Sebelum suatuprofesi memperoleh pengakuan sosial,

    praktisi harus memiliki atributprofesionalisme yang mencakup : 1).

    Keyakinan bahwa pekerjaannya secara sosial

    adalah penting; 2). Berdedikasi terhadappekerjaannya; 3). Membutuhkan otonomi

    dalam melaksanakan pekerjaannya; 4).Dukungan terhadap pengaturan sendiri (self-

    regulation); 5). Berafiliasi dengan praktisilainnya (Ivan A. Setiawan & Imam Ghozali,

    2006: 35).Selanjutnya, terdapat suatu insentif

    yang cukup bagi kantor akuntan publik atas

    upaya mereka untuk bertindak pada suatutingkat profesional yang tinggi (Arens, Elder,

    dan Beasley, 2003: 119).

    Kualitas AuditAudit merupakan suatu proses untuk

    mengurangi ketidakselarasan informasi yang

    terdapat antara manajer dan para pemegangsaham dengan menggunakan pihak luar untuk

    memberikan pengesahan terhadap laporankeuangan. Para penggguna laporan keuangan

    terutama para pemegang saham akanmengambil keputusan berdasarkan pada

    laporan yang telah dibuat oleh auditormengenai pengesahan laporan keuangansuatu perusahaan. Hal ini berarti auditor

    mempunyai peranan penting dalampengesahan laporan keuangan suatuperusahaan. Oleh karena itu, kualitas audit

    merupakan hal penting harus dipertahankanoleh para auditor dalam proses pengauditan.

    Berbagai definisi dari berbagai paraahli adalah sebagai berikut : The quality of

    audit services is defined to be the market-

    assessed joint probability that a given auditorwill both (a) discover a breach in the client's

    accounting system, and (b) report the breach.The probability that a given auditor will

    discover a breach depends on the auditor'stechnological capabilities, the audit procedures

    employed on a given audit, the extent ofsampling, etc. The conditional probability ofreporting a discovered breach is a measure of

    an auditor's independence from a given client.(L.E DeAngelo : 1981)

    Kualitas audit didefinisikan sebagaipenilaian pasar bersama probabilitas bahwa

    auditor akan diberikan keduanya: (a)menemukan pelanggaran di sistem akuntansi

    klien, dan (b) melaporkan pelanggaran.Probabilitas bahwa auditor akan memberikan

    dan menemukan pelanggaran tergantung

    pada kemampuan teknik auditor(kompetensi), prosedur audit dipekerjakan

    sesuai pada audit yang diberikan, tingkatsampling, probabilitas melaporkan dan

    ditemukan pelanggaran adalah ukuranindependensi auditor dari klien tertentu. (L.E

    DeAngelo : 1981).Christiawan, 2002 dalam jurnal

    penelitiannya menyebutkan bahwa Kualitas

    audit ditentukan oleh dua hal yaitukompetensi dan independensi. Kompetensi

    dan independensi yang dimiliki auditor dalampenerapannya akan terkait dengan etika.

    AAA Financial Account ing St andar d

    Committee (2000) dalam Christiawan(2002) menyatakan bahwa : kualitas audit

    ditentukan oleh 2 hal, yaitu kompetensi(keahlian) dan independensi, kedua hal

    tersebut berpengaruh langsung terhadapkualitas dan secara potensial saling

    mempengaruhi. Lebih lanjut, persepsipengguna laporan keuangan atas kualitas

    audit merupakan fungsi dari persepsi merekaatas independensi dan keahlian auditor.

    METODE PENELITIANUnit analisis pada penelitian ini adalah

    supervisor Kantor Akuntan Publik atau

    Auditor Eksternal yang bekerja di KantorAkuntan Publik (KAP) yang ada di Kota

    Bandung. Menurut Islahuzzaman(2012:206) Kantor Akuntan Publik (KAP)

    adalah organisasi yang melaksanakan jasa

    professional yang dicakup oleh SPAP.Biasanya didirikan sebagai kepemilikan

    pribadi atau persekutuan, meliputi partner,principal dan staf profesionalnya.

    Objek penelitian dan ruang lingkuppenelitian ini, mencakup 2 (dua) variabel

    bebas (independen), yaitu Etika Profesi (X1),dan Profesionalisme Auditor (X2) serta satuvariabel terikat (dependen) Kualitas Audit

    (Y).Sampel penelitian adalah 30 orang

    supervisor auditor dari 10 KAP di KotaBandung. Data dkumpulkan dengan

  • 7/23/2019 1. Budi Djatmiko, M. Zulfa Hadi Rizkina_ STAR Vol XI, No 2 - 2014

    6/9

    URL : www.stiestembi.ac.id/?&c=jurnal-star ISSN : 1693-4482

    STAR Study & Accounting Research| Vol XI, No. 2 - 2014 6

    menggunakan kuesioner yang disusunmengikuti skala likert. Analisis data dilakukan

    dengan Multiple regression.Model penelitian digambarkan sebagai

    berikut :

    Gambar 1Model Penelitian

    Hipotesis yang akan diuji dirumuskansebagai berikut :

    Etika profesi dan Profesionalismeberpengaruh terhadap Kualitas Audit

    baik secara parsial maupun simultan.

    HASIL PENELITIAN

    Hasil pengolahan data menunjukanbahwa secara simultan etika profesi dan

    profesionalisme auditor berpengaruh 54,8%

    terhadap kualitas audit. Hal ini dapat dilihatpada tabel 1 yang ditunjukan oleh angka R2.

    Tabel 1.

    Koefisien determinasi

    Model Summaryb

    Model R R SquareAdjusted R

    SquareStd. Error ofthe Estimate

    Durbin-Watson

    1 .669a .548 .407 1.05663 1.529

    a. Predictors: (Constant), X2, X1

    b. Dependent Variable: Y

    Ini berarti secara bersama-sama

    variabel Etika Profesi(1)dan ProfesionalismeAuditor(2) memberikan pengaruh terhadapKualitas Audit()54,8% terhadap Kualitas

    Audit(). Angka 54,8% disini artinya setiapperubahan Kualitas Auditor sebesar 54,8%

    dipengaruhi oleh perubahan variabel EtikaProfesi (1)dan Profesionalisme Auditor(2).

    Adapun sebesar 45,2% sisanya disebabkan

    oleh variabel-variabel lain diluar variabeltersebut yang tidak dilibatkan dalam

    penelitian ini. Variabel lain yangmempengaruhi kulitas audit antara lain

    :kompetensi, independensi, seperti yang telah

    dilakukan oleh peneliti sebelumnya ElyzabetI. Marpaung : 2012yang menyatakan bahwa

    independensi dan kompetensi mempengaruhikualitas audit.

    Untuk menguji signifikansi pengaruhsimultan dapat dilihat pada tabel 2 sebagai

    berikut :

    ANOVAb

    ModelSum ofSquares df

    MeanSquare F Sig.

    1 Regression

    24.438 2 12.219 10.994

    .000a

    Residual 30.114 27 1.116

    Total 54.582 29

    a. Predictors: (Constant),X2, X1

    b. Dependent Variable:

    Berdasarkan hasil perhitungan yang

    terlihat pada tabel ANOVA di atas diperolehnilai Fhitung sebesar 10,994. Sedangkan nilai

    pada taraf nyata ()5% dengan derajatbebas 1 =; 2 = 1 = 3 0 2 1= 27ialah 3.35. Nilai Fhitung lebih besar dari nilai

    Ftabelsehingga hasil pengujian yang diperolehadalah berpengaruh secara signifikan. Atau

    bisa dilihat juga dari nilai probabilitas (nilaisig) yang dibandingkan dengan nilaiyangdipakai, nilai sig 0,00< nilai0,05. Dengan

    kata lain pengaruh yang terjadi dapatdigeneralisir terhadap seluruh populasi yaitu

    auditor yang bekerja di KAP se-Kota Bandung.

    Sehingga dapat disimpulkan bahwa Hditerima. Atau dengan kata lain secarasimultan variabel Etika Profesi (1) danProfesionalisme Auditor (2) berpengaruh

    signifikan terhadap Kualitas Audit ().Secara parsial pengaruh etika profesi

    dan profesionalisme auditor terhadap kualitasaudit dapat dilihat pada tabel 3.

  • 7/23/2019 1. Budi Djatmiko, M. Zulfa Hadi Rizkina_ STAR Vol XI, No 2 - 2014

    7/9

    URL : www.stiestembi.ac.id/?&c=jurnal-star ISSN : 1693-4482

    STAR Study & Accounting Research| Vol XI, No. 2 - 2014 7

    Tabel 3Koefisien Pengaruh Parsial

    Model

    Unstandardized

    Coefficients

    Standard

    izedCoefficie

    nts

    t Sig.B

    Std.

    Error Beta

    1 (Constant)

    4.056 2.215 1.831 .078

    X1 .214 .128 .668 4.467 .045

    X2 .316 .068 .669 4.674 .000

    a. DependentVariable: Y

    Dari Tabel di atas persamaan regresi

    yang dihasilkan yaitu sebagai berikut :

    = 4.056 + 0,2141 + 0,3162 +

    Dari persamaan regresi di atas dapatdilihat bahwa koefisien regresi (1) untuk

    variabel Etika Profesi (1) dan koefisien

    regresi (2) untuk variabel Profesionalisme

    Auditor(2) bertanda potitif, artinya variabel

    etika profesi (1) dan variabel

    Profesionalisme Auditor (2) berpengaruhpositif terhadap Kualitas Audit().Variabel Etika Profesi (1) memiliki

    nilai koefisien regresi (1) sebesar 0,214 Hal

    ini menunjukkan bahwa setiap peningkatanvariabel Etika Profesi(1) satu satuan nilai

    akan menaikan pula tingkat Kualitas Audit ()0,214 satuan nilai, dengan asumsi variabel

    lainnya nol.Profesionalisme Auditor(2) memiliki

    nilai koefisien regresi (2) sebesar 0,316. Hal

    ini menunjukkan bahwa setiap peningkatanvariabel Profesionalisme Auditor (2) satu

    satuan nilai akan menaikanKualitas Audit ()0,316satuan nilai, dengan asumsi variabel

    lainnya nol.Untuk menguji signifikansi pengaruh

    parsial, dilakukan uji t, yakni membandingkan

    thitung dengan ttabel. Nilai ialah nilaidistribusi tstudent pada taraf nyata () 5%

    dengan df = n k = 30 2 = 28 adalah 2,048.Variabel Etika Profesi (X1) mempunyai

    pengaruh signifikan terhadap Kualitas audit(Y). Hal ini ditunjukkan oleh thitunglebih besar

    dari ttabel yaitu 4,467 > 2,048. Disamping itudengan melihat pada lampiran Tabel

    Coefficient, nilai signifikan lebih kecildaripada taraf nyata = 5% yaitu 0,045