117761922-salep-ima
TRANSCRIPT
-
7/23/2019 117761922-salep-ima
1/18
PENETAPAN KADAR ASAM SALISILAT DALAM SEDIAAN SALEP 2-4
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Suatu senyawa kimia biasanya di analisis melalui unsure, ion,
radikal, atau gugusnya. Pada analisa senyawa organik secara volumetrik
biasanya dibagi berdasarkan reaksi yang terjadi selama titrasi seperti aside-
alkalimetri, pengendapan, oksidasi-reduksi, dan lain-lain
Perlu diperhatikan bahwa tidak ada satu penetapan pun yang dapat
digunakan untuk analisis gugus tertentu, ion tertentu, atau radikal tertentu.
Adanya gugus lain pada senyawa lain yang terdapat bersamanya, dapat
mengganggu atau mencegah reaksi sehinggareaksi tersebut kuantitatif.
Adanya alasan ini, maka cara analisis telah dikembangkan. Kita
harus mengetahui dan dapat memilih cara analisis yang paling cocok untuk
senyawa atau atau suatu campuran yang dianalisis, Kita harus paham betul
terhadap metode yang digunakan untuk penetapan kadar serta reaksinya.
Dalam praktikum kali ini akan ditentukan kadar asam salisilat dalam
sediaan salep 2-4. Pada akhirnya kita harus berani mengambil kesimpulan
terhadap sampel yang dianalisis apakah memenuhi persyaratan atau tidak.
IMA IRAWATI MASDIANA TAHIR,S.Farm,Apt150 270 095
1
-
7/23/2019 117761922-salep-ima
2/18
PENETAPAN KADAR ASAM SALISILAT DALAM SEDIAAN SALEP 2-4
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana cara penentuan kadar dari sediaan salep 2-4?
C. Maksud Praktikum
Untuk menganalisis kadar asam salisilat dalam sediaan salep 2-4
dengan metode titrasi asam basa.
D. Tujuan Praktikum
Untuk menentukan kadar asam salisilat dalam sediaan salep 2-4
dengan metode titrasi asam basa.
E. Manfaat Praktikum
Untuk mengetahui kadar asam salisilat dalam sediaan salep 2-4 yang
paten maupun generik.
IMA IRAWATI MASDIANA TAHIR,S.Farm,Apt150 270 095
2
-
7/23/2019 117761922-salep-ima
3/18
PENETAPAN KADAR ASAM SALISILAT DALAM SEDIAAN SALEP 2-4
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Teori Umum
Asam salisilat bebas hanya memiliki efek antipiretik dan analgetik yang
rendah. Karena timbulnya ransangan pada mukosa lambung akibat
diperlukannya dosis tinggi, maka asam salisilat hanya dipergunakan dalam
bentuk garamnya. Turunannya yang terpenting adalah asam asetil salisilat
yang aktivitas analgetik, antipiretik tetapi juga antiflogistiknya besar.
(Siegrfried, 1992).
Asam salisilat dapat diperoleh menurut cara Kolbe-Schmitt dengan
hasil hampir kuantitatif melalui reaksi natrium fenolat dan karbondioksida
pada 1250C dan 4-7 bar dan kemudian dihidrlolisis. Asam asetilsalisilat
diperoleh dengan cara asetilasi asam salisilat dengan katalisis proton.
(Walter, 1990).
Salisilat merupakan obat yang paling banyak digunakan sebagai
analgesik, antipiretik dan anti-inflamasi. Aspirin dosis terapi bekerja cepat dan
efektif sebagai antipiretik. Dengan dosis ini laju metabolisme juga meningkat.
Pada dosis toksik obat ini justru memperlihatkan efek piretik sehingga terjadi
demam dan hiperhidrosis pada keracunan berat. (Anonim, 1995).
IMA IRAWATI MASDIANA TAHIR,S.Farm,Apt150 270 095
3
-
7/23/2019 117761922-salep-ima
4/18
PENETAPAN KADAR ASAM SALISILAT DALAM SEDIAAN SALEP 2-4
Disamping khasiat analgetis dan antiradangnya (pada dosis tinggi),
obat anti yeri tertua ini (Gerhadt,1853-Hoffman, 1897) pada dosis amat
rendah berkhasiat merintangi penggupalan trombosit. Dewasa ini asetosal
adalah obat yang paling banyak digunakan dengan efek terbukti pada
prevensi trombose arterial. Sejak akhir tahun 1980-an, asam ini mulai banyak
digunakan dengan efek terbukti untuk prevensi sekunder dari infark otak dan
jantung. Resikonya diturunkan dan jumlahkematian karena infak kedua
dikurangi dengan 25% (7,8). Keuntungan dibandingkan dengan anti
koagulansia untuk indikasi ini adalah banyak, antara lain kerjanya cepat
sekali dan dosisnya lebih mudah diregulasi (Tjay, 2002).
Asam yang gugus hidroksilnya teresterkan seperti asetosal mudah
larut dalam natrium hidroksida encer dan terhidrolisa dalam basa berlebihan
pada pemanasan diatas penangas air, untuk asam yang gugus karboksilnya
teresterkan seperti metil salisilat yang tidak larut dalam alkali encer dan
beberapa senyawa lain yang mudah menguap, diperlukan cara penetapan
kadar yang berbeda (Sudjadi, 2004).
Dua langkah utama dalam analisis adalah identifikasi dan estimasi
komponen-komponen suatu senyawa. Langkah identifikasi dikenal sebagai
analisis kualitatif sedangkah langkah estimasinya adalah analisa kuantitatif.
IMA IRAWATI MASDIANA TAHIR,S.Farm,Apt150 270 095
4
-
7/23/2019 117761922-salep-ima
5/18
PENETAPAN KADAR ASAM SALISILAT DALAM SEDIAAN SALEP 2-4
Langkah pertama dapat dikatakan sederhana sedangkan analisis kuantitatif
agak lebih rumit (Harrizul, 1995).
Asidimetri adalah suatu metoda analisis titrimetri yang didasarkan
pada pengukuran seksama jumlah volume asam yang digunakan baik untuk
zat zat organik maupun untuk zat anorganik . sedangkan pengukuran
jumlah kuantitatif asam yang terdapat dalam contoh dengan cara titrasi
dengan basa yang sesuai yang disebut alkalimetri, dengan kata lain kedua
acara ini (asidimetri dan alkalimetri) mempunyai prinsip yang sama yaitu
menetapkan kadar asam atau basa dengan cara penambahan sejumlah
larutan asam atau basa baku yang setara dari jumlah volume larutan asam
atau basa yang ditambahkan ini dapat dihitung kadar asam atau basa yang
terdapat dalam contoh (Day, 1980).
Dalam teori ionisasi suatu larutan netral mempunyai jumlah ion
hidrogen atau ion hidroksida ( H dan OH ) dengan konsentrasi yang sangat
besar, seperti misalnya zat zat yang berada dalam air dapat memberikan
ion hidrogen (H) bersifat asam dan zat zat yang dalam larutan air
memberikan ion hidroksida dari basa membentuk molekul air (Day, 1980).
IMA IRAWATI MASDIANA TAHIR,S.Farm,Apt150 270 095
5
-
7/23/2019 117761922-salep-ima
6/18
PENETAPAN KADAR ASAM SALISILAT DALAM SEDIAAN SALEP 2-4
B. Uraian Bahan
1. Salep 2-4
a. Komposisi :
asam salisilat : 2%
sulfur : 4%
b. kegunaan sebagai sampel
c. Netto : 10 gram
2. Natrium Hidroksida (Ditjen POM, 1979)
Nama resmi : Natrii Hydroxidum
Nama lain : Natrium Hidroksida
Rumus molekul/BM : NaOH/40,00
Pemerian : Putih atau praktis putih, massa hablur berbentuk
pellet, serpihan atau batang atau bentuk lain,
keras, rapuh dan menunjukkan pecahan hablur
bila dibiarkan diudara akan cepat menyerap
karbondioksida dan lembab
Kelarutan : Mudah larut dalam air dan dalam etanol
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik
Kegunaan : Sebagai titran
IMA IRAWATI MASDIANA TAHIR,S.Farm,Apt150 270 095
6
-
7/23/2019 117761922-salep-ima
7/18
PENETAPAN KADAR ASAM SALISILAT DALAM SEDIAAN SALEP 2-4
3. Etanol (Ditjen POM, 1979)
Nama resmi : Aethanolum
Nama lain : Etanol, alkohol
RM / BM : C2H5OH / 46,07
Pemerian : cairan tidak berwarna, jernih, mudah menguap
dan mudan bergerak; bau khas; rasa panas.
Mudah terbakar dengan memberikan nyala biru
yang tidak berasap
Kelarutan : Sangat mudah larut dalam air, kloroform P, dan
dalam eter P
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik
Kegunaan : Sebagai pelarut
4. Merah Fenol (Ditjen POM,1979)
Nama resmi : Fenolsulfonftalein
Nama lain : Merah fenol
Rumus Molekul : C19H14O5S
Kegunaan : Sebagai indikator
IMA IRAWATI MASDIANA TAHIR,S.Farm,Apt150 270 095
7
-
7/23/2019 117761922-salep-ima
8/18
PENETAPAN KADAR ASAM SALISILAT DALAM SEDIAAN SALEP 2-4
C. Prosedur Kerja
Sejumlah salep setara dengan lebih kurang 100 mg asam salisilat
ditimbang seksama, dimasukkan kedalam labu Erlenmeyer 250 ml.
ditambahkan 80 ml etanol yang telah dinetralkan terhadap indikator merah
fenol. Campuran dipanaskan diatas penangas air sampai basis salep
meleleh.
Cara menetralkan etanol 80 ml adalah sebagai berikut:
Etanol 80 ml ditambahkan 3 tetes merah fenol kemudian ditambahkan
setetes demi setetes NaOH 0,1 N hingga berubah warna menjadi merah
muda.
IMA IRAWATI MASDIANA TAHIR,S.Farm,Apt150 270 095
8
-
7/23/2019 117761922-salep-ima
9/18
PENETAPAN KADAR ASAM SALISILAT DALAM SEDIAAN SALEP 2-4
BAB III
KAJIAN PRAKTIKUM
A. Alat
Alat yang digunakan adalah batang pengaduk, botol semprot, buret,
cawan porselin, corong, erlenmeyer 250 ml, gelas ukur 100 ml, gelas kimia
500 ml, penangas, pipet skala, pipet tetes, sendok tanduk, statif dan klem,
timbangan analitik dan timbangan Ohaus.
B. Bahan
Bahan yang digunakan adalah alkohol air suling , aluminium foil,
cawan porselin, Indikator merah fenol, NaOH 0,0977 N, salep 2-4 dan tissue
.
C. Cara Kerja
Cara menetralkan etanol 80 ml adalah sebagai berikut :
Etanol 80 ml ditambahkan 1 tetes merah fenol kemudian ditambahkan
setetes demi setetes NaOH 0,0977 N hingga berubah warna menjadi merah
muda.
Sejumlah salep setara dengan lebih kurang 100 mg asam salisilat
ditimbang seksama, dimasukkan kedalam labu Erlenmeyer 250 ml.
ditambahkan 80 ml etanol yang telah dinetralkan terhadap indikator merah
fenol. Campuran dipanaskan diatas penangas air sampai basis salep
meleleh. Dititrasi dengan NaOH 0,1 N dengan indicator merah fenol. Dicatat
IMA IRAWATI MASDIANA TAHIR,S.Farm,Apt150 270 095
9
-
7/23/2019 117761922-salep-ima
10/18
PENETAPAN KADAR ASAM SALISILAT DALAM SEDIAAN SALEP 2-4
volume titran sampai terjadi perubahan warna dari kuning menjadi merah
muda. Dicatat persen kadar asam salisilat.
BAB IV
IMA IRAWATI MASDIANA TAHIR,S.Farm,Apt150 270 095
10
-
7/23/2019 117761922-salep-ima
11/18
PENETAPAN KADAR ASAM SALISILAT DALAM SEDIAAN SALEP 2-4
KAJIAN HASIL PRAKTIKUM
A. Hasil Praktikum
1. Tabel Pengamatan
Nama ObatBerat sampel
(gr)Vol. Titran
(ml)% kadar
1 5 11,2 15,11
2 5 7,2 12,41
2. Reaksi
3. Perhitungan:
IMA IRAWATI MASDIANA TAHIR,S.Farm,Apt150 270 095
11
-
7/23/2019 117761922-salep-ima
12/18
PENETAPAN KADAR ASAM SALISILAT DALAM SEDIAAN SALEP 2-4
Komposisi:
- Asam salisilat 2 %
- Sulfur 4 %
Netto 10 gram
Untuk asam salisilat =
= 0,2 g
= 200 mg (a)
Berat yang ditimbang
=
a. % kadar sampel 1
=
=
=
IMA IRAWATI MASDIANA TAHIR,S.Farm,Apt150 270 095
12
-
7/23/2019 117761922-salep-ima
13/18
PENETAPAN KADAR ASAM SALISILAT DALAM SEDIAAN SALEP 2-4
b. % kadar sampel 2
=
=
=
c. % kadar rata-rata
=
B. Pembahasan
IMA IRAWATI MASDIANA TAHIR,S.Farm,Apt150 270 095
13
-
7/23/2019 117761922-salep-ima
14/18
PENETAPAN KADAR ASAM SALISILAT DALAM SEDIAAN SALEP 2-4
Dalam bidang farmasi biasanya dilakukan dua jenis analisa yaitu
analisis kuantitatif dan analisis kualitatif. Analisis kuantitatif yaitu uji dilakukan
untuk mengidentifikasi zat-zat berupa unsur atau senyawa, sedangkan
analisis kuantitatif yaitu membahas tentang penetapan kadar dari suatu zat
tertentu pada suatu sampel.
Asam asetil salisilat adalah senyawa berupa kristal tidak berwarna,
yang sedikit larut dalam air, sebaliknya mudah larut dalam pelarut organik
polar seperti etanol. Dibandingkan asam salisilat, asam asetil salisilat
merupakan asam yang lebih lemah. Pada pelarutan dengan penambahan
basa akan terjadi hidrolisis yang cepat atau lambat menjadi salisilat dan
asetat tanpa tergantung pada konsentrasi ion OH -.
Percobaan ini dilakukan untuk mengetahui dan memahami cara
menganalisis dan menentukan kadar asam salisilat dalam sediaan salep 2-4
dengan metode penetapan asidimetri dan alkalimetri.
Digunakan indikator merah fenol adalah karena indikator ini adalah
indikator yang digunakan untuk larutan basa dengan kisaran pH 8,0 sampai
10,0 yang memberikan warna merah muda pada suasana basa, dan dengan
demikian dapat digunakan untuk menandai tingkat kebasaan setelah
penambahan NaOH.
IMA IRAWATI MASDIANA TAHIR,S.Farm,Apt150 270 095
14
-
7/23/2019 117761922-salep-ima
15/18
PENETAPAN KADAR ASAM SALISILAT DALAM SEDIAAN SALEP 2-4
Penggunaan alkohol netral, dimaksudkan untuk melarutkan asam
salisilat karena asam salisilat dilihat dari kelarutannya sukar larut dalam air
dan lebih mudah larut dalam metanol dalam hal ini digunakan alkohol netral.
Selain itu digunakan alkohol netral karena kita akan melakukan percobaan
berdasarkan sifat asam basa dari sampel, sehingga bila pelarut yang
digunakan juga memiliki sifat asam ataupun basa, maka titran tidak hanya
bereaksi dengan sampel, namun juga kemungkinan besar dapat bereaksi
dengan pelarutnya karena keasaman ataupun kebasaannya.
Untuk titran pertama menggunakan NaOH baku sebab merupakan
larutan basa yang umum digunakan sebagai titran untuk pengerjaan secara
alkalimetri
Setelah asam salisilat dilarutkan dalam alkohol netral dititrasi dengan
NaOH 0,1N dan indikator merah fenol 3 tetes setelah itu ditambahkan
kembali dengan NaOH sebanyak 15 ml. ini bertujuan untuk menetralisasi
asam basa yang terbentuk. Kemudian dilakukan pemanasan yang berfungsi
untuk menaikkan kelarutan asam salisilat agar bereaksi sempurna serta
menghilangkan pengotoran CO2 dari larutan yang mengganggu perubahan
warna.
Adapun kesalahan-kesalahan yang mungkin terjadi, yaitu :
- Larutan baku yang digunakan konsentrasinya kurang tepat
IMA IRAWATI MASDIANA TAHIR,S.Farm,Apt150 270 095
15
-
7/23/2019 117761922-salep-ima
16/18
PENETAPAN KADAR ASAM SALISILAT DALAM SEDIAAN SALEP 2-4
- Pengamatan titik akhir titrasi kurang tepat
- Perlakuan yang dilakukan kurang teliti
- Alat-alat yang digunakan kurang bersih dan sangat terbatas.
IMA IRAWATI MASDIANA TAHIR,S.Farm,Apt150 270 095
16
-
7/23/2019 117761922-salep-ima
17/18
PENETAPAN KADAR ASAM SALISILAT DALAM SEDIAAN SALEP 2-4
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Dari hasil percobaan dapat disimpulkan bahwa % kadar dari sampel
vitamin B1 yaitu 1,2108%
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA
IMA IRAWATI MASDIANA TAHIR,S.Farm,Apt150 270 095
17
-
7/23/2019 117761922-salep-ima
18/18
PENETAPAN KADAR ASAM SALISILAT DALAM SEDIAAN SALEP 2-4
Anonim.,(2011),Penuntun Praktikum Kimia Farmasi Analisis II, Fakultas
Farmasi, Universitas Muslim Indonesia, Makassar.
Boyer,R. F. 1993. Modern Experimental Biochemistry. 2nd. Ed, (Online),(http://stkm2022.spektrofotometeruv-vis.htm , diakses 3 april 2011).
Ditjen POM., (1979), Farmakope Indonesia, Edisi III, Depkes RI , Jakarta.
Herman, J., Blaschke, G, R. 1998. Analisis Farmasi. UGM Press.Yogyakarta.
Khopkar, S.M., (1990), Konsep Dasar Kimia Analitik, UI-Press, Jakarta
Harrizul, R., (1995), Asas Pemeriksaan Kimia, UI-Press, Jakarta
Mutschler E., (1991) Dinamika Obat. ITB Press : Bandung.Sudjadi., (2004). Analisis obat dan Makanan Pustaka Pelajar
,Yogyakarta.
Susanti,.S, 2004, Analisa Kimia Farmasi Kuantitatif, Lembaga Penerbitan
Universitas Hasanuddin, Makassar
Tan H.T., (2000), Obat obat penting, PT.Elex Media Komputindo,Jakarta.
IMA IRAWATI MASDIANA TAHIR,S.Farm,Apt150 270 095
18
http://stkm2022.spektrofotometeruv-vis.htm/http://stkm2022.spektrofotometeruv-vis.htm/