124186267 filsafat islam

12
  LATAR BELAKANG FILSAFAT ISLAM LATAR BELAKANG FILSAFAT ISLAM Perkembangan filsafat Islam bermula pada perbandingan Perkembangan filsafat Islam bermula pada perbandingan filsafat sklastik !gerakan intelek untuk membenarkan filsafat sklastik !gerakan intelek untuk membenarkan beberapa dgma agama" di erfa dengan gagasan kaum beberapa dgma agama" di erfa dengan gagasan kaum Mu#ta$ila%& Mu#ta$ila%& 'alam Islam( tau%id !keesaan Tu%an" merupakan satu) 'alam Islam( tau%id !keesaan Tu%an" merupakan satu) satun*a dgma *ang %arus memaksakan akal untuk dapat satun*a dgma *ang %arus memaksakan akal untuk dapat meneriman*a& Persalan mabda# !pen+iptaan"( ma#ad meneriman*a& Persalan mabda# !pen+iptaan"( ma#ad !datang dan kembali" dari dan kepada Tu%an( !datang dan kembali" dari dan kepada Tu%an( tanggung,a-a b dan mral manusia berdasarkan .ausa tanggung,a-a b dan mral manusia berdasarkan .ausa Prima( merupakan isue sentral filsafat islam& Eg atau aku Prima( merupakan isue sentral filsafat islam& Eg atau aku tidak akan %ilang sama sekali setela% lepas dari tubu% tidak akan %ilang sama sekali setela% lepas dari tubu% kasarn*a !,asad/,asmani" akan terus %idup sebagai satu kasarn*a !,asad/,asmani" akan terus %idup sebagai satu kesatuan *ang sadar diri sesuda% %an+ur ,asmani kesatuan *ang sadar diri sesuda% %an+ur ,asmani !gagasan ini berlaku bagi +endikia maupun nn +endikia"& !gagasan ini berlaku bagi +endikia maupun nn +endikia"& 'ari krnlgis inila% mun+ul se,umla% filsf dengan 'ari krnlgis inila% mun+ul se,umla% filsf dengan  ,ulukan %ukama !a%li ilmu" *ang dalam berpikir s ama  ,ulukan %ukama !a%li ilmu" *ang dalam berpikir sa ma dengan kerangka pikir rang mdern( *ang sebenarn*a dengan kerangka pikir rang mdern( *ang sebenarn*a ban*ak dipengaru%i le% pla pemikiran Aristteles dan ban*ak dipengaru%i le% pla pemikiran A ristteles dan Ne)Platnisme& Ne)Platnisme&

Upload: alaskajombang

Post on 05-Oct-2015

259 views

Category:

Documents


4 download

TRANSCRIPT

  • LATAR BELAKANG FILSAFAT ISLAMPerkembangan filsafat Islam bermula pada perbandingan filsafat skolastik (gerakan intelek untuk membenarkan beberapa dogma agama) di erofa dengan gagasan kaum Mutazilah.Dalam Islam, tauhid (keesaan Tuhan) merupakan satu-satunya dogma yang harus memaksakan akal untuk dapat menerimanya. Persoalan mabda (penciptaan), maad (datang dan kembali) dari dan kepada Tuhan, tanggungjawab dan moral manusia berdasarkan Causa Prima, merupakan isue sentral filsafat islam. Ego atau aku tidak akan hilang sama sekali setelah lepas dari tubuh kasarnya (jasad/jasmani) akan terus hidup sebagai satu kesatuan yang sadar diri sesudah hancur jasmani (gagasan ini berlaku bagi cendikia maupun non cendikia).Dari kronologis inilah muncul sejumlah filosof dengan julukan hukama (ahli ilmu) yang dalam berpikir sama dengan kerangka pikir orang modern, yang sebenarnya banyak dipengaruhi oleh pola pemikiran Aristoteles dan Neo-Platonisme.

  • PENGERTIAN FILSAFAT ISLAMFilsafat Islam (kata Filasafat Islam)Bedakan antara fisafat Islam dengan Sejarah Filsafat IslamFilsafat islam merupakan medan pemikiran yang terus berkembang dan berubah melalui pendekatan historis, studi tokoh, dan pemahaman tentang dialektika yang berkembang.Menurut Musa Asyary: Filsafat Islam kegiatan pemikiran yang bercorak Islami, yang menempatkan islam sebagai jiwa pemikiran, jadi tidak hanya karena orang islam yang berfilsafat.Amin Abdullah : Filasafat Islam rumusan pemikiran Muslim yang ditempeli konsep filsafat Yunani yang merupakan proses panjang asimilasi dan akulturasi kebudayaan Islam di Bagdad dan kebudayaan Yunani lewat karya filosof Muslim (Al-Kindi (185H/801M 260 H/ 873 M); Al-Farabi (258 H/870 M- 339 H/950 M); Ibn Miskawaih (320 H/923 M- 421 H/1030 M); Ibnu Sina (370 H/980 M- 428 H/1037 M); Al-Ghazali (450 H/1058 505 H/1111 M); dan Ibnu Rusyd (520 H/1126 M- 595/1198 M).

  • PENGERTIAN FILSAFAT ISLAMDamardjati Supadjar membagi filsafat Islam menjadi Philosophy of Islam (Islam sebagai objek materia/ genetivus objectivus) dan Islamic philosophy (filsafat yang Islam/genetivus subjectivus) yang memaparkan kebenaran Islam dalam filsafat.Ahmad Fuad Al-Ahwani, Filsafat Islam pembahasan berbagai persoa;an alam semesta dan berbagai macam persoalan manusia atas ajaran Islam yang bertepatan dengan kelahiran Islam.Abuddin Nata, membagi Filsafat Islam menjadi lima ciri, yaitu: Pertama, dari sifat dan coraknya filsafat yang berdasar pada ajaran Islam Alquran dan Al-hadits; Kedua, dari ruang lingkupnya meliputi kosmologi, metafisika, khidupan dunia (profan), kehidupan akhirat (asketis), masalah ilmu pengetahuan, kebudayaan dll. Kecuali dzat Tuhan. Ketiga, dari segiu datangnya, filsafat Islam sejalan dengan perkembangan ajaran Islam yang memerlukan penjelasan secara rasinal dan filosofis; Keempat, segi pengembangnya yaitu disajikan orang-orang Islam; Kelima, dari kedudukannya sederajat dengan studi keislaman lainnya seperti fiqh, tauhid dll.

  • PARA FILOSOF MUSLIMAl-Kindi (Abu Yusuf Yakub Ibnu Ishak) bergelar Filosf Utama, keturunan keluarga Kinda. Ayahnya Ishak bin as-Sabbah, gubernur Kufah pada masa pemerintahan al-Mahdi, al-Hadi, dan harun al-Rasyid. Studi lnjutan ke Basrah dan Bagdad. Karyanya meliputi : filsafat, ilmu pasti, astronomi, ketabiban, politik, musik, dll. Ia seorang cakap berbahasa Parsi, India, dan Yunani. Pada masa al-Mamun dipilih sebagai penerjemah filsafat Yunani ke dalam bahasa Arab. Menurut cardan ia termasuk ke dalam 12 orang paling berbakat hingga abad ke enambelas.

  • PARA FILOSOF MUSLIMAbu Nasr al-Farabi (Abu Nasr Muhammad bin Muhammad Turkhan al-Farabi) karena lahir di Farab Transoxiana. Ia terkenal sebagai tabib terkemuka, ahli ilmu pasti dan filosof (karena komentar-komentarnya atas filsafat aristoteles). Sepanjang karirnya mendapat perlindungn dari saif ad-daulah Ali bin hamdan (Raja Allepo) dan meninggal di Damaskus bulan Rajab tahun 339 H (Desember 950 M). Salah satu karyanya adalah Encyclopaedia of Science (Ihsa ul-Ulum) yang meliputi ilmu bahasa, logika, ilmu pasti, ilmu alam, dan ekonomi-politik sosial. Karya besar lainnya adalah tafsiran Organon (karya Aristoteles) yang kemudian digunakan oleh Roger bacon dan Albertus Magnus; Tendensi Filsafat Plato dan Aristoteles; as-Sirat ul-Fazila (tentang etika) dan as-Siasat ul-Madaniyah (bidang politik); dan Mabadi ul-Maujudat merupakan karya umum lainnya. Selain filsafat dan ilmu ketabiban, Ia pun punya konsentrasi khusus pada seni musik.

  • PARA FILOSOF MUSLIMIbnu Sina (Avecenna) terkenal seorang tabib, dan cukup mempengaruhi pemikir-pemikir setelahnya. Karyanya yang terbesar adalah penyususnan filsafat aristoteles secara sistematis dan pengisian ruang kosong antara Tuhan dan Manusia dalam karya ilmu jiwa aristoteles, serta menjelaskan makhluk berakal dalam atmosfir secara ilmiah. Sebagaimana spirit filosof arab lainnya, Ia menyuguhkan teori lenhgkap tentang kesatuan kosmos untuk memuaskan pikiran sekaligus perasaan keagamaan, dengan mencoba mempertemukan sudut etis dan spiritual dengan falsafi dan sains. Dari sinilah muncul teori dua intelek/ dua akal, yaitu Akal pasif (Jiwa Abstrak yang berhubungan dengan benda-benda materi yang dapat berubah dan mati; dan Akal aktif (Akl i-faal) berhubungan dengan yang tidak berubah dan akan senantiasa tetap. Dengan disiplin yang sabar yang bersifat moril dan spiritual, serta intelektual pada hati dan jiwanya, manusia dapat mengangkat dirinya untuk bersatu dengan akal yang paliung Tinggi. Pendek kata ada hubungan akrab antara jiwa manusia dengan Sebab Awal Mutlak, yang dapat kita jumpai pada setiap baris syair Jalaluddin Rumi.

  • Ibnu SinaKetika menjelaskan metafisika, ia menjelaskannya dalam sepuluh dalil; di bawah lima dalil pertama, ia membahas asal mula ilmu, eksperimentasi, induksi-deduksi, benda dan gaya, hubungan sebab-akibat, yang pokok dan yang kebetulan, yang umum dan yang khusus. Di bawah dalil keenam dan ketujuh ia membuktikan bahwa Sebab Awal- ada karena Wujudnya- adalah satu dan Mutlak. Di bawah dalil kedel apan dan kesembilan ia membicarakan kesatuan Kosmos, hubungan jiwa manusia dengan Sebab Awal dan Intelektual aktif, yang sesuatu yang mula-mula diciptakan. Pada akhirnya ia membahas gagasan kehidupan akhirat, dengan memberi pemahaman maad serta gagasan bahwa jiwa manusia secara individu mempunyai kepribadian setelah terpisah dari alam kebendaan, tetapi perasaan senang dan sedih di akhirat adalah spiritual tergantung pada caranya menggunakan energi mental, moral dan fisiknya untuk mencapai kesempurnaan.

  • PARA FILOSOF MUSLIMAbu Bakar Muhammad ibn Yahya (gelarnya Ibn-ul-Sayih) dan lebih dikenal dengan panggilan Ibnu Baja, serta dirusak oleh komentator erofa dengan panggilan Avenpace.Ia seorang filosof Arab terkenal di Spanyol, seorang tabib, ahli ilmu pasti dan ilmu bintang, dan musikus kelas satu. Lahir di Saragosa pa abad 11 M, dan pada tahun 1118 tercatat sebagai penduduk Sevilla. Kemudian pergi ke Afrika dngan kedudukan terhormat di bawah kekuasaan Murabitun. Ia meninggal di Fez tahun 1138. Menurut beberapa sumber konon karyanya dapat diterima dalam keadaan utuh.

  • PARA FILOSOF MUSLIMIbnu Tufail (Abu Bakar Muhammad ibn Abdul Malik ibn Tufail al-Kaisi) dilahirkan awal abad 12 M di Gaudix (Wadi-asy) di Profinsi Granada Andalusia. Ia seorang tabib, ahli ilmu pasti, filosof dan penyair serta mendapat kedudukan terhormat pada dua pemerintahan awal Muwahidun. Ia menjadi wazir dan tabib sejak tahun 1163 1184 M pada masa khalifah Abu Yakub Yusuf (dinasti Muwahidun). Dalam bidang filsafat ia termasuk pengikut aliran kontempaltif (Isyraki) Neo-Platonisme, yang mendekati mistik modern, yaitu gubungan antara intuisi dan hasl pencarian akal. Karyanya terbesar disebut-sebut Hayy ibn Yakzan sebagai keluasan dan kebebasan berpikir dan daya persepsi yang tak mengecap pendidikan.

  • PARA FILOSOF MUSLIMIbnu Rusyd atau Averroes (Abul Walid Muhammad ibn Muhammad terlahir dari kalangan keluarga terkemuka pada tahun 520 H/ 1126 M di Cordoba. Kakeknya seorang qadi al qudat seluruh Andalusia di bawah pemerintahan Murabitun. Ia ahli hukum kelas satu, pengabdiannya di tabib, ilmu pasti dan filsafat. Ia menjadi qadi pada periode 1169-1170 di Sevilla dan tahun 1182 di Cordoba.

  • Ibnu Rusyd atau AverroesIa menjadi korban pertama fanatisme orang Berber ahli hukum dan Mullah yang tersinggung oleh tulisan filsafatnya dan iri hati atas bakat kecerdasannya. Ia adalah komentator ulung dan mendalam atas karya Aristoteles. Ia berpendapat bahwa usaha tertinggi manusia adalah untuk mencapai kesempurnaan, yaitu menyatukan diri dengan Intelek Semesta yang Aktif melalui studi dan perenungan meninggalkan keinginan jiwa yang rendah, terutama yang melekat pada pancaindra, namun bukan dengan meditasi yang mandul. Wahyu nubuwah harus disebarkan di kalangan masyarakat baik oleh agama maupun filsafat, sebab agama membimbing penyelidikan ilmu pengetahuan, menggunakan cara-cara populer, mudah dimengerti, dan filsafat dapat menangkap kebenaran yang agama. Berkenaan dengan predestinasi (jabbariah) Ia berpendanpat bahwa kebenaran berada di tengah-tengah (sesuatu di antara dua hal) sebagai resultan kehendak dan tindakan bebas dengan qada dan qadar (ketentuan\ketentuan umum alam) yang hanya Allah yang Mengetahui akibatnya. Berkaitan dengan politik, ia menegaskan berbagai macam kedzaliman manusia dengan barbagai bentuknya. Arab di bawah khalifah ar-rasyidun telak menggambarkan ideal Plato, namun setelah otokrasi Umayyah maka ideal itu telah runtuh. Ia pun berpendapat bahwa wanita dan laki-laki menempati kedudukan yang sama dalam segala hal dan menuntut wewenang yang sama dalam perang, filsafat, dan ilmu pengatahuan.

  • PARA FILOSOF MUSLIMPerkembangan selanjutnya, patritisisme mengalami kejayaan dengan kekuasaan duniawi kaum abbasiyah, para rasionalis dan filsafat dikutuk sebagai ahli bidah oleh para hakim, munculah mutakalimin yang dikuasai dengan menganiaya sebagai epikurisme munafik sehingga kegelapan alam islam segera tiba. Kesadaran akan keadaan tersebut telah medorong sekelompok orang yang berkeinginan untuk mmpertahan kejayaan Islam yang mereka namakan Ikhwanu us-Shafa, perkumpulan Saudara Suci di Basrah dengan mis rasionalisme dan intelektual, dengan anggota orang-orang yang tak bernoda dan suci budi pekerti serta semangat pengabdian demi ilmu pengatahuan dan kemanusiaan. Ketuanya, Zaid bin Rifaa. Pokok pikiran mereka filsafat dan etika dengan semangat yang lapang dan pandangan yang luas (gerakan filantropis dan ilmiah) yang eklektis, tertinggi dan terpercaya. Meskipun corak filsafat mereka mistik, namun pandangan sosial dan politiknya amat praktis dan berprikemanusiaan yang menghasilkan Rasail al-Ikhawa us-Shafa wa-Khullan ul-Wafa (Uraian-uraian Saudara Kesucian dan Sahabat-sahabat Kejujuran. Isinya memuat objek studi manusia- ilmu pasti, astronomi, ilmu bumi, musik dan ilmu gaya; fisika, ilmu kimia, meteorologi dan geologi, biologi, fisiologi, zoologi, botani, logika, gramatika, metafisika, etika, dan ilmu akhirat (asketologi).