14. emulsi

Upload: anonymous-twae45ug

Post on 24-Feb-2018

328 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

  • 7/24/2019 14. EMULSI

    1/42

    EMULSI(Re-New by: Risma)

    I . P E N D A H U L U A N

    Telah menjadi ketentuan umum bahwa yang disebut sebagai sediaan emulsi adalah menunjukkan pada

    sediaan cair yang dimaksudkan untuk penggunaan oral !mulsi untuk pengunaan eksternal biasanya

    langsung disebut sebagai cream (sediaan semisolid)" lotion atau liniment (sediaan li#uid) (T$%" hal &')

    A. Definisi

    FI IV, Hal 6: !mulsi adalah sistem dua asa" yang salah satu cairannya terdispersi dalam cairan yang

    lain" dalam bentuk tetesan kecil

    Ansel, Hal 376:

    !mulsi adalah suatu dispersi dimana asa terdispersi terdiri dari bulatan-bulatan kecil at cair yang

    terdistribusi ke seluruh pembawa yang tidak bercampur *alam batasan emulsi" asa terdispersi

    dianggap sebagai asa dalam dan medium pendispersi dianggap sebagai asa luar atau asa kontinu

    Lachman ( The Theory and Practice of Industrial Pharmacy, Hal !"#:

    +ecara kimia isika: emulsi adalah campuran yang secara termodinamika tidak stabil" yang terdiri

    dari dua cairan yang tidak tercampurkan+ecara teknologi armasi: emulsi adalah campuran homogen yang terdiri dari dua cairan yang tidak

    tercampurkan yang stabil pada sekitar suhu kamar

    $artin, Hal %&6:

    !mulsi adalah sistem yang secara termodinamika tidak stabil dan mengandung paling sedikit dua

    cairan yang tidak bercampur" dimana salah satu cairan terdispersi (ase terdispersi) dalam cairan

    lainnya (ase kontinu,pendispersi) dalam bentuk globul-globul dan distabilkan oleh emulgator

    'PP ('eminton Pharmaceutical Practice: hlm : #%# !mulsi adalah sistem heterogen yang terdiri

    dari tetesan-tetesan cairan yang terdispersi dalam cairan lain

    'P) ('eminton Pharmaceutical )cience, Hal *!3%:

    !mulsi adalah sistem ' ase yang merupakan gabungan ' cairan yang tidak tercampurkan" dimana

    salah satunya terdispersi dalam cairan lainnya dalam bentuk globul-globul yang mempunyai ukuran

    sama atau lebih besar daripada partikel koloidal terbesar

    !mulsi adalah sistem ' ase dimana satu cairan terdispersi dalam bentuk droplet-droplet kecil dalam

    cairan lainnya lainnya %airan yang terdispersi disebut ase internal, diskontinu" sedang medium

    pendispersinya disebut ase eksternal, kontinu

    B. Keuntungan Sediaan

    euntungan bentuk emulsi (Ansel, Hal 377 + Art of om-oundin, Hal 3*%

    a $emakaian oral (biasanya tipe .,/) Tipe .,/ bertujuan untuk:

    .enutupi rasa minyak yang tidak enak

    0ebih mudah dicerna dan diabsorpsi karena ukuran minyak diperkecil .eningkatkan eikasi minyak mineral sebagai katalisator bila diberikan dalam emulsi (minyak

    mineral sebagai katartik)

    etersediaan hayati lebih baik karena sudah dalam bentuk terlarut (mudah diabsorpsi ukuran

    partikel minyak kecil)

    b. .emperbaiki penampilan sediaan karena merupakan campuran yang homogen secara 1isual

    c. .eningkatkan stabilitas obat yang lebih mudah terhidrolisa dalam aird. $embuatan sediaan yang depoterapi (R$+)

    $enetrasi dan absorpsi dapat dikontrol

    erja emulsi lebih lama

    TEORI SEDIAAN APOTEKER ITB - OKTOBER 2007/2008 LIKUIDA

  • 7/24/2019 14. EMULSI

    2/42

    e Tujuan khusus : Radiopa#ue emmuls (2 Ray)

    $emakaian pada kulit sebagai obat luar Tipe emulsi yang digunakan adalah .,/ atau /,.

    tergantung pada berbagai aktor:

    +iat terapeutik at yang akan dimasukan dalam emulsi

    einginan untuk mendapatkan eek pelembut (emolient)

    eadaan permukaan kulit

    %atatan: 3at obat yang mengiritasi kulit umumnya akan kurang mengiritasi kulit jika pada asa luar yang

    langsung kontak dengan kulit

    $ada kulit yang tidak luka" emulsi /,. biasanya dapat dipakai lebih rata karena kulit akan

    dilapisi oleh suatu lapisan sebum

    4ika akan membuat preparat yang mudah tercuci air dipilih .,/

    /bsorpsi melalui kulit (perkutan) bila ditambah dengan mengurangi ukuran partikel dari asa

    dalam

    C. Tipe Emulsi

    5erdasarkan asa terdispersinya emulsi terbagi (Art of om-oundin, hal 3* !:

    a. !mulsi minyak dlm air (.,/ atau 6,7): asa minyak terdispersi dlm asa airb. !mulsi air dlm minyak (/,. atau 7,6): asa air terdispersi dlm asa minyak

    $ulti-le emultion adalah: jika sebagai emulgator digunakan suraktan dapat terjadi emulsi dengan sistem

    kompleks" dimana sistem tersebut mirip jenis emulsi /,. atau .,/,.

    .ual emulsian adalah: emulsi yang strukturnya tidak dapat dikenali karena asa air dan asa minyak

    sangat homogen

    $i/roemulsion (emulsi miselar0micelles adalah: umumnya dengan ukuran globul kurang dari 8"9

    mikron dan berpenampilan transparan (umumnya berpenampilan seperti susu)

    ;kuran : 8"9 ? 98 mikrometer@meskipun demikian ukuran A 8"89 dan B 988 mikrometer juga ada untuk

    sediaan tertentu

    .icroemulsion

    T$%" hal &' : 8"9 mikrometer

    .artin" hal =C : 98-'88 nm

    $enentuan Tipe !mulsi (T$%" &C)

    /da > cara penentuan tipe emulsi :

    1. ;ji obal lorida (%o%l)5asahi kertas saring dengan larutan kobal klorida dan biarkan kering ;ntuk emulsi minyakdalam air akan terjadi perubahan dari biru ke merah muda ;ji ini tidak dapat dipakai pada

    emulsi yang tidak stabil atau adanya elektrolit (D 0achman dysp" hal '89)

    2. ;ji ondukti1itas!mulsi diuji terhadap penghantaran listrik !mulsi .,/ dapat menghantarkan arus listrik"

    sedangkan emulsi /,. tidak dapat menghantarkan arus listrik ;ji ini dapat memberikan hasil

    palsu pada emulsi .,/ non ionik

    3. ;ji $engenceranEanya dapat digunakan untuk menguji emulsi cair saja (0achman dysp hal '89) !mulsi .,/

    dapat diencerkan dengan pelarut a#ueous (dapat terlarut dalam pelarut a#ueous)" sedangkan

    emulsi /,. tidak dapat diencerkan dengan pelarut a#ueous $engujian ini harus dilakukan

    dengan hati-hati karena in1ersi asa dapat terjadi4. ;ji /rah %reaming

    ;ji ini dapat dilakukan apabila densiti dari asa air dan asa minyak telah diketahui !mulsi

    /,. akan terjadi creaming pada arah ke bawah (karena biasanya minyak mempunyai densitas

    TEORI SEDIAAN APOTEKER ITB - OKTOBER 2007/2008 LIKUIDA

  • 7/24/2019 14. EMULSI

    3/42

    yang lebih rendah dari air) !mulsi .,/ akan terjadi creaming pada arah ke atas

  • 7/24/2019 14. EMULSI

    4/42

    5. ;ji $ewarnaan!mulsi .,/ : jika dicampur dengan pewarna larut air (mis /maranth) lalu dilihat di bawah

    mikroskop" maka akan asa kontinunya (asa pendispersinya) akan terlihat berwarna !mulsi

    /,. : jika dicampur dengan pewarna larut minyak (mis +udan FFF) lalu dilihat di bawah

    mikroskop" maka asa kontinu,asa pendispersinya akan terlihat berwarna $engujian ini dapat

    memberikan hasil palsu jika terdapat emulgator ionik (D 0achman dysp" hal '89)

    6. ;ji ertas +aring.,/ : akan menyebar dengan cepat ketika setitik emulsi .,/ diletakkan dalam kertas saring

    +ebaiknya tidak digunakan untuk cream yang terlalu kental

    7. ;ji Gluoresensi+etitik sample emulsi yang akan diuji dipaparkan pada sinar ;H dan dilihat di bawah

    mikroskop arena kebanyakan minyak berluoresensi di bawah lampu ;H" maka emulsi /,.

    menunjukkan luoresensi pada ase kontinunya dan emulsi .,/ berluoresensi hanya pada

    globulnya saja

    D. Stabilitas Sediaan Emulsi

    !mulsi dikatakan stabil jika: (T$%" hal &')

    Tidak ada perubahan yang berarti dalam ukuran partikel atau distribusi partikel dari globul asa

    dalam selama lie time produk *istribusi globul yang teremulsi adalah homogen

    .emiliki aliran tiksotropik (mudah mengalir atau tersebar tetapi memiliki 1iskositas yang tinggi

    untuk meningkatkan stabilitas isiknya)

    !mulsi dikatakan stabil jika tidak terjadi koalesen asa internal" creaming dan perubahan penampilan"

    bau" warna" serta siat isik yang lain

    9 Glokulasi dan creaming

    $artin, Physical Pharmacy, hal %1":

    Glokulasi adalah suatu peristiwa terbentuknya kelompok-kelompok globul yang posisinya tidak

    beraturan

    %reaming adalah suatu peristiwa terjadinya lapisan-lapisan dengan konsentrasi yang berbeda-beda didalam emulsi

    0aju creaming tergantung pd parameter Eukum +tokes (.artin" =>C):

    'g (29 ?2') r'

    1 I

    CJ

    H I laju sedimentasi 9 I bobot jenis droplet

    R I jari -jari droplet ' I bobot jenis cairan

    J I 1iskositas cairan

    :4ika 29 A2' maka H menjadi negati terjadi creaming $ada keadaan ini ase pendispersinya

    lebih berat daripada ase terdispersi" biasanya ini terjadi di emulsi minyak air

    4ika29 B2' terjadi creaming ke bawah pada keadaan ini ase terdispersinya lebih berat daripada ase

    pendispersinya" maka globulnya akan kebawah 5iasanya terjadi diemulsi air minyak

    Tambahan : d' (2s ?2o) g

    1 I

    9&Jo

    d I diameter partikel (m) Jo I 1iskositas (poise)

    TEORI SEDIAAN APOTEKER ITB - OKTOBER 2007/2008 LIKUIDA

  • 7/24/2019 14. EMULSI

    5/42

    g I gra1itasi

  • 7/24/2019 14. EMULSI

    6/42

    TP, hal &3:

    !mulsi .,/: creaming terjadi ke arah atas (globul terakumulasi di atas) !mulsi /,.: creaming

    terjadi ke arah bawah (globul terakumulasi di bawah) etidakstabilan ini dapat terdispersi merata

    kembali dengan pengocokkan

    Teknik untuk mencegah creaming:

    Reduksi ukuran partikel

    $ada penurunan ukuran partikel hingga di bawah '- mikrometer pada suhu kamar akan terjadi

    eek =K dapat

    mengakibatkan in1ersi

    Gaktor-aktor yang mempengaruhi stabilitas emulsi:

    a. ;kuran partikelb. $erbedaan bobot jenis kedua asa

    c. Hiskositas asa kontinu

    d. .uatan partikel (berkaitan dengan teori *0H6)e. +iat eekti1itas dan jumlah emulgator yang digunakan

    f. ondisi penyimpanan: suhu (dengan berubahnya suhu" emulgator rusak emulsi rusak)" ada,tidaknyaagitasi dan 1ibrasi

    g. $enguapan atau pengenceran selama penyimpanan

    h. /danya kontaminasi dan pertumbuhan mikroorganisme (bakteri akan menghasilkan produkprodukyang akan bisa merusak emulsi)

    5ukti-bukti ketidakstabilan emulsi:

    a. Gasa internal cenderung membentuk agregatb.

  • 7/24/2019 14. EMULSI

    7/42

    lipoil Earga E05 makin besar berarti suraktan makin bersiat hidroil /pabila suraktan

  • 7/24/2019 14. EMULSI

    8/42

    dimasukkan ke dalam sistem minyak-air" maka gugus polar (hidroil) akan terarah ke asa air sedangkan

    gugus nonpolar (lipoil) terarah ke asa minyak

    $erhitungan E05 suraktan:

    a %ara griin

    ;ntuk suraktan yang merupakan ester polialkohol dengan asam lemak:

    +

    HLI '8 9

    /

    *imana" + I angka penyabunan ester

    / I angka keasaman asam lemak

    ;ntuk suraktan yang esternya sukar disabunkan (+ sukar ditentukan):

    E05 I ! D $

    *imana" ! I K b,b gugus etilen oksid

    $ I K b,b gugus polialkohol

    ;ntuk suraktan yang bagian hidroilnya hanya terdiri dari gugus etilen oksida:

    4

    HL I

    )

    %ara

  • 7/24/2019 14. EMULSI

    9/42

    5 I 8"LC'

  • 7/24/2019 14. EMULSI

    10/42

    .aka : Tween &8 I 8"LC' +pan &8 I '"8&Emulsi ste!il (*iktat uliah Teknologi +ediaan +teril" hal

    9LC)

    $emakaian bentuk ini jarang" karena sangat sukar membuat sediaan emulsi parenteral stabil dengan

    diameter A 9Pm" agar tak terjadi emboli pada aliran darah

    ;mumnya sediaan parenteral berbentuk emulsi ditujukan untuk:

    a. +ediaan emulsi untuk mencegah alergi" berupa emulsi /,. diberikan secara subkutan

    b. +ediaan emulsi lepas lambat" diberikan secara intramuskular" berupa emulsi .,/c. +ediaan emulsi untuk menambah makanan" berupa emulsi .,/" diberikan secara intra1enaeterbatasan sediaan parenteral bentuk emulsi yaitu:

    a. $emilihan stabilisator dan at pengemulsi sangat terbatas

    b. 0ebih besar kemungkinan terjadi reaksi pirogen dan hemolisa

    I I . ) * + M U L A+ebelum menyusun ormula harus diketahui dahulu:

    a. +iat-siat isika dan kimia at berkhasiatb. $enggunaan emulsi (obat luar atau obat dalam)c. Tipe emulsi (.,/ atau /,.)

    d. onsistensi emulsiGormula umum sediaan emulsi:

    a 3at akti

    Earus memperhatikan:

    +iat isika (kelarutan" titik leleh" siat akti permukaan"pE)

    +iat kimia (antaraksi kimia)

    +tabilita (cahaya" panas" oksidasi-reduksi" hidrolisa)

    b $embawa (minyak dan air)

    $emilihan ase minyak tergantung pada pertimbangan:

    4enis minyak: minyal alam,sintetik

    onsistensi minyak: encer,padat

    Rasa

    c. !mulgator

    Gormula emulsi oral,internal: Gormula emulsi topikal,eksternal:

    a 3at akti a 3at akti

    b $embawa (air dan minyak) b $embawa (air dan minyak)

    c !mulgator c !mulgator

    d $engawet d $engawet

    e 5ahan pembantu: /ntioksidan e 5ahan pembantu: /ntioksidan

    $emanis !molient

    Gla1or $ewangi$ewarna $ewarna

    Gormula emulsi parenteral:

    a. 3at aktib. $embawa (air dan minyak)

    c. !mulgatord. $engawete. /ntioksidan

    TEORI SEDIAAN APOTEKER ITB - OKTOBER 2007/2008 LIKUIDA

  • 7/24/2019 14. EMULSI

    11/42

    d. 3at pengawete. 5ahan pembantu sesuai kebutuhan: antioksidan" pemanis" pewangi" pewarna" dapar" anticaplocking"

    anti busa" dll

  • 7/24/2019 14. EMULSI

    12/42

    A. Ba#an Pembantu

    Eal yang perlu diperhatikan dalam penambahan bahan pembantu:

    !lektrolit: penambahan elektrolit akan menurunkan potensial eta sehingga emulsi tidak stabil

    3at bersiat asam: penambahan at bersiat asam harus diperhatikan karena dapat menyebabkan

    emulsi menjadi pecah

    $enambahan at yang menyebabkan perubahan emulgator dapat menyebabkan terjadinya in1ersi

    asa %ontoh: emulsi .,/ yang distabilkan dengan emulgator natrium stearat akan berubah menjadiemulsi /,. bila ditambah %a%l'

    !mulgator: konsentrasi emulgator yang tidak sesuai akan mempengaruhi kestabilan emulsi $ilih

    emulgator yang sesuai dengan tujuan pemakaian emulsi dan toksisitasnya

    $engawet: pada pembuatan emulsi perlu ditambahkan pengawet untuk mencegah pertumbuhan

    mikroba yang hidup dalam ase air dan yang dapat menyebabkan kerusakan atau penguraian

    emulgator alam atau minyak alam sehingga emulsi pecah 5eberapa bahan pembantu yang akan

    diuraikan lebih lanjut adalah:

    1. !mulgator

    2. $engawet3. /nti oksidan

    4. Gla1or atau pemanis

    ,. Emulgat"!

    ;ntuk mencegah penggabungan kembali globul-globul diperlukan suatu at yang dapat membentuk

    lapisan ilm diantara globul-globul tersebut sehingga proses penggabungan menjadi terhalang" at

    tersebut adalah at pengemulsi (emulgator)

    !mulgator yang dipilih harus memenuhi persyaratan:

    a. *apat tercampurkan dengan bahan ormulati lainb. Tidak mengganggu stabilitas atau eikasi dari at terapetikc. Earus stabil

    d. Earus tidak toksik pada penggunaan yang dimaksud jumlahnya

    e. Earus berbau" berasa" dan berwarna lemah

    *asar pemilihan dalam menggunakan at pengemulsi :

    (Lachman, The Theory and Practice of Industrial Pharmacy, *17", hlm %61

    a. Toksisitas yang mungkin timbul bila dipaparkanb. 6TT kimia

    c. Eargad. Tipe emulsi yang diinginkan

    e. +tabilitas (shel lie yang diinginkan)

    f. Tujuan penggunaan , rute pemberian

    !mulgator dapat dibedakan berdasarkan .ekanisme kerja dan sumbernya

    a. Be!dasa!-an me-anisme -e!an$a(i

  • 7/24/2019 14. EMULSI

    13/42

    - +uraktan ationik

  • 7/24/2019 14. EMULSI

    14/42

    %ontoh : 3ehiran klorida" +etil trimetil amonium bromida

    - +uraktan Non Fonik

  • 7/24/2019 14. EMULSI

    15/42

    %astor oil

    erosene

    %etyl alcohol

    +tearyl alcohol

    %arbon tetrachloride

    0auric acid

    6leic acid

    +tearic acid

    9=

    9'-9=

    9-9L

    9-9L

    9L

    9L

    9>

    9>

    -

    -

    -

    -

    -

    -

    -

    -

    .artin" 9CC" hal =C8:

    Fn general" o,w emulsion are ormed when the E05 o emulsiier is within the range about C

    to 9'" and w,o emulsions are ormed when the range is about to L

    R$+" '9sted" hal >L8->L9:

    E05 1alue Gunction

    9-

    >-98

    9-'8

    9-9

    &-9L

    -&

    /ntioaming agent

    7etting agent

    +olubiliers

    *etergent

    o,w emulsion

    w,o emulsion

    Nilai E05 beberapa emulgator: (.odul $raktikum Garmasi Gisika" hlm -=)

    !mulgator E05

    $arsial ester asam lemak dari sorbitan:

    +orbitan mono laurat (+pan '8) &"L

    +orbitan mono palmitat (+pan =8) L">

    +orbitan mono stearat (+pan L8) =">

    +orbitan tri stearat (+pan L) '"9

    +orbitan mono oleat (+pan &8) ="

    +orbitan tri oleat (+pan &) 9"&

    $arsial ester asam lemak dari polioksi etilensorbitan:

    $olioksietilen sorbitan ('8) mono laurat (Tween '8) 9L">$olioksietilen sorbitan (=) mono laurat (Tween '9) 9"

    $olioksietilen sorbitan ('8) mono palmitat (Tween =8) 9"L

    $olioksietilen sorbitan ('8) mono stearat (Tween L8) 9="C

    $olioksietilen sorbitan (=) mono oleat (Tween L9) C"L

    $olioksietilen sorbitan tri stearat (Tween L) 98"

  • 7/24/2019 14. EMULSI

    16/42

    ii.

    $olioksietilen eter stearat (5rij >') ="C

    $olioksietilen eter stearat (5rij >L) 9'"=

    $olioksietilen eter stearat (5rij >&) 9"

    $olioksietilen eter oleat (5rij C') ="C

    $olioksietilen eter oleat (5rij CL) 9'"=

    $olioksietilen eter oleat (5rij C&) 9"

    +orbitan seskui oleat (/rlacel &) ">

  • 7/24/2019 14. EMULSI

    17/42

  • 7/24/2019 14. EMULSI

    18/42

    +tabil pada air dingin

    iii !mulgator sintetik : +uraktan" sabun Salkali (kerugian : inkompatibel terhadap asam)" alkohol

    (cetyl alkohol" glyceril)" carbowaOes ($!

  • 7/24/2019 14. EMULSI

    19/42

    /. Penga0et

    $engawet diperlukan dalam sediaan emulsi karena:

    Gasa air merupakan media tumbuh yang baik bagi bakteri,mikroorganisme

    $engawet terutama diperlukan pada saat sediaan .,/" karena air merupakan asa yang jumlahnya

    lebih besar (asa eksternal)

    +emua emulsi memerlukan bahan antimikroba karena ase air mempermudah pertumbuhan

    mikroorganisme(FIIV hal 7

    $enggunaan emulgator alam yang mudah terurai oleh mikroorganisme

    ontaminasi dari mikroba selama proses" baik dari udara" peralatan" maupun dari personel

    .enghindari perubahan yang tidak diinginkan dari sediaan emulsi (seperti perubahan warna"

    terbentuknya gas dan bau" perubahan siat rheologi" pecah A$artin, **6*B)yang disebabkan oleh

    organisme (stabiltas) A$artin, hal %1%B

    5akteri dapat menguraikan emulgator non ionik dan anionik" gliserin" gum tumbuhan sebagai

    pengental ($artin, **6*

    $ersyaratan pengawet (codeO"88)

    0arut dalam kedua asa (terutama dalam asa air)

    Tercampurkan dengan komponen lain dalam sediaan dan material pengemas (wadah)

    !ekti dalam konsentrasi rendah" stabil pada rentang pE dan suhu yang luas

    Tidak toksik dan tidak merangsang,tidak mengiritasi

    Tidak menimbulkan rasa" warna" dan bau yang tidak enak,tidak sesuai

    Tamahan dari $artin, **6*

    $engawet terbagi lebih banyak dalam ase air

    $engawet harus dalam keadaan tidak terionisasi agar dapat berpenetrasi ke dalam membran bakteri

    Tidak terikat oleh komponen lain karena pengawet eekti dalam bentuk bebas

    $emilihan pengawet tergantung (code5, 3""

    Rute" dosis" dan rekuensi pemberian

    +iat isika dan kimia pengawet" at akti" dan bahan pembantu lain" serta materialpengemas(wadah)

    /danya kemungkinan antaraksi antar pengawet dan komponen lain" terutama suraktan" menyebabkan

    harus dilakukan pemilihan konsentrasi yang tepat eeektian pengawet lebih ditentukan dari

    konsentrasi pengawet yang tidak terikat,bebas yang terdapat dalam asa air

    %ontoh pengawet:

    .enurut GF FH" hal >" pengawet yang biasa digunakan dalam emulsi adalah: metil-" etil-" propil-" dan butil

    paraben" asam benoat" dan senyawa amonium #uartener

    a /sam organik

    /sam benoat" digunakan pada pE " konsentrasi 8"9K digunakan %E%luntuk emulsi parain

    cair /sam sorbat" digunakan pada pE L"" dapat mengiritasi kulit dan kurang eekti" konsentrasi

    8"9 ? 8"'K ($odul Pra/ti/um Te/noloi )ediaan Li/uida dan )emisolid, re8isi #""3: Asam

    sorat diuna/an dalam sediaan yan menandun surfa/tan non ioni/

    b !ster dari asam p-hidroksi benoat

    +tabil" inert" tidak toksik" tidak berasa" eekti pada pE > ? C" terdispersi pada kedua asa" konsentrasi

    8"9 ? 8"'K %ontoh metil paraben" etil paraben" propil paraben" butil paraben" dan garam-garam

    natriumnya

    $odul Pra/ti/um Te/noloi )ediaan Li/uida dan )emisolid, re8isi #""3:

    .etil-p-hidroksibenoat dengan konsentrasi 8"9-8"'K untuk tipe .,/ ;ntuk bentuk ester yang lebih

    tinggi (propil dan butil) digunakan konsentrasi mendekati larutan jenuhnya /kti1itas pengawet

    berkurang dengan adanya suraktan non ionik atau di dalam sediaan krim dengan konsentrasi minyak

    tinggi *apat diatasi dengan meningkatkan konsentrasi pengawet ombinasi pengawet dapat

    digunakan untuk meningkatkan kelarutan pengawet" konsentrasi total meningkat" dan eekti

    terhadap range mikroorganisme yang lebih besar ombinasi metil paraben dan propil paraben yaitu

    TEORI SEDIAAN APOTEKER ITB - OKTOBER 2007/2008 LIKUIDA

  • 7/24/2019 14. EMULSI

    20/42

    dengan rasio ':9 (konsentrasi 8"8LK dan 8"8K)

  • 7/24/2019 14. EMULSI

    21/42

    c. +enyawa amonium #uarterneronsentrasi 8"88' ? 8"89K %ontoh: benal konium klorida" setilpiriinium klorida" dll

    d. +enyawa merkuri organikonsentrasi 8"88= ? 8"89K

    e. $engawet lainnya (.odul $raktikum Teknologi +ediaan 0ikuida dan +emisolid" re1isi '88)Genol 8"K dan klorokresol 8"9K eduanya digunakan juga pada pembuatan krim

    %atatan:

    ;ntuk setiap penggunaan 9K emulgator non ionik sangat menguntungkan bila dilakukan penambahan

    8"89K nipagin (metil paraben) dan 8"8K nipasol (propil paraben)

    1. Anti"-sidan

    /ntioksidan diperlukan terutama untuk mencegah terjadinya reaksi oksidasi bahan berkhasiat dan

    oksidasi ese minyak yang menimbulkan ketengikan dari ase minyak (konsentrasi 8"89-8"9K) +yarat

    antioksidan:

    *apat segera terdispersi pada sediaan

    +yarat lain sama dengan pengawet

    %ontoh: 5ET (butil hidroksi toluat)" 5E/ (butil hidroksi anisol)" tokoerol,1it !" dodesil galat" alkil

    galate" natrium metabisulit

    $odul Pra/ti/um Te/noloi )ediaan Li/uida dan )emisolid, re8isi #""3:;ntuk ion logam berat yang dapat mengkatalisasi terjadinya reaksi oksidasi" dapat diikat dengan

    se#uestering agent seperti asam sitrat dan asam tartrat

    5erikut konsentrasi yang dapat digunakan untuk beberapa antioksidan (ode5, #1*:

    elarutan %/ntioksidan

    /ir/lko

    hol.inyak 0ainnya (K)

    eterangan tambahan

    Anti"-sidan seati

    U-tokoerol asetat insol +ol sol sd 8"889 Eingga 98 ppm

    sebaiknya

    ditambahkan padaparain likuid

    d9U tokoerol insol +ol +ol sol dlm aseton" 8"8-8"8 /*FImaO 'mg,kg

    (natural) kloroorm !ter 55 +tabil terhadap

    panas dan basa

    5E/ insol +ol +ol +ol dlm arakis" 8"88- /*FImaO 8"mg,kg

    minyak" 8"8' 55 .emiliki

    kloroorm" eter akti1itas antimikroba

    propilen glikol %ahaya dan logam

    dapat merubah warna

    dan mengurangiakti1itas antioksidan

    *igunakan untuk

    memperlambat dan

    mencegah oksidasi

    lemak dan minyak

    serta mencegah

    menurunnya akti1itas

    1itamin larut minyak

    5ET insol +ol +ol +ol dlm 8"88- /*FImaO 9'Pg,kg

    kloroorm" 8"8' 55.emiliki akti1itas

    eter" parainlikuid

    antimikroba

    TEORI SEDIAAN APOTEKER ITB - OKTOBER 2007/2008 LIKUIDA

  • 7/24/2019 14. EMULSI

    22/42

    $ropil galat sl sol +ol +l sol +ol dlm eter" 8"889- /*FImaO '" mg,kg

    Agen pe!edu-si

    propilen glikol 8"9 55.encegah

    ketengikan minyal

    atau lemak

    /sam askorbat +ol +ol Fnsol +ol dlm 8"89-8" Tidak stabil dalam

    gliserol" larutan" stabilitas

    propilan glikol maksimum darilarutan pada pE

    "=6ksidasi

    dipercepat dengan

    cahaya" panas dan

    dikatalisasi dengan

    besi dan tembaga

    /seton sodium

    bisulit

    $otasiummetabisulit

    +ol Fnsol

    8"'-8"=

    +odium metabisulit +ol +l sol Fnsol +ol dlm 8"89-9"8 /*FImaO >88 Pg ,kg

    gliserol 55Fnkompatibel

    dengan komponen

    simpatomimetik dan

    kloramenikol

    +tabilitas berkurang

    dengan adanya

    glukosa .emiliki

    akti1itas animikroba

    Terdekomposisi diudara

    +odium thiosulphate

    Thioglycerol

    Sine!gis

    anti"-sidan

    +ol

    +ol

    Fnsol

    +l sol

    8"9-9"8 /*FImaO >88 Pg ,kg

    55Tidak stabil dalam

    larutan

    /sam sitrat +ol +ol 8"88- Fnkompatibel dengan

    8"89 potasium tartrat" basa"

    asetat" dan sulit

    !*T/ dan garam

    Eydro#uinolin sulat

    +l sol

    +ol +l sol

    8"88'-8"9 Fnkompatibel dengan

    ion logam poli1alen"

    tembaga" besi" dan

    mangan

    /sam osat +l sol +l sol 8"88-

    Natrium sitrat +ol Fnsol

    8"89

    /sam tartrat sol sol 8"89-8"8'

    TEORI SEDIAAN APOTEKER ITB - OKTOBER 2007/2008 LIKUIDA

  • 7/24/2019 14. EMULSI

    23/42

    2. )la3"!4Pemanis

    $emanis perlu ditambahkan untuk menutup bau yang tidak enak" oleh karena itu dipilih bau yang tahan

    lama tetapi tidak terlalu merubah asa sediaan Gla1our ditambahklan pada asa luar setelah sediaan jadi

    %ontoh: sorbitol (pemanis asa air)" 1anilin (ase air)

    B. Pe!masala#an 5ang Di#adapi Dalam Pen$usunan )"!mula

    1. $emilihan emulgator2. .endapatkan konsistensi yang tepat

    onsistensi suatu sediaan emulsi kadang-kadang tidak sesuai dengan apa yang diharapkan

    ;ntuk meningkatkan konsistensi emulsi cair" yaitu:

    .eningkatkan kekentalan asa luar

    .eningkatkan persentase 1olume asa terdispersi

    .emperkecil ukuran partikel" meningkatkan homogenitasnya

    .enambah jumlah emulgator

    .enambah pengental atau emulagator hidroob

    3. $ersiapan mengatasi kemungkinan terjadinya oksidasi atau reaksi mikrobiologi (pemilihanantioksidan dan pengawet yang cocok)

    4. %ara pembuatan" termasuk alat yang digunakan5. $emilihan wadah

    I I I . P E M B U A TA N S E D I AA N E M U L S I

    +ebelum membuat sediaan emulsi harus diperhatikan hal-hal berikut ini:

    1. +ediaan yang akan dibuat adalah emulsi oraldengan kekuatan sediaan2. +ediaan emulsi akan dikemas dalam botol kaca dengan 1olume masing-masing botol adalah

    3. 4umlah sediaan yang dibuat sebanyakbotol (untuk dikumpulkan D untuk e1aluasi) 4adi jumlah1olume emulsi yang dibuat sebanyak I (botol 2 1olume V botol)

    4. +emua bahan yang diperlukan ditimbang sebanyak yang dibutuhkan

    5. *idihkan air yang akan digunakan sebagai pembawa" dinginkan sebelum digunakan6. 0anjutkan sesuai metode pembuatan emulsi yang dipilih

    A. P!"sedu! pembuatan sediaan dianta!an$a dielas-an pada dua pusta-a(

    1. The art o %ompounding" 9C>" C th ed" Elm '>-'C S $engantar 5entuk +ediaan Garmasi"Eowart % /nsel" ed =" 9C&C

    2. R$+" 9&thed" Elm 9-9L

    ,. Menu!ut T#e a!t "f C"mp"unding6 ,7896 7 t#ed.6 Hlm 1/9%1/7 : Penganta! Bentu- Sediaan

    )a!masi6 H"0a!t C. Ansel6 ed. 26 ,7;7

    /da cara" yaitu:

    a .etode ontinental (

  • 7/24/2019 14. EMULSI

    24/42

    !mulgator (misal %.%" Tilosa" Heegum" 5entonit) sebanyak dikembangkan terlebih

    dahulu sesuai dengan siat masing-masing emulgator

  • 7/24/2019 14. EMULSI

    25/42

    membuat emulsi primer,awal,utama terlebih dahulu dengan perbandingan minya/ : air :

    emulator % : # : * %ara membuatnya sbb: 9 bagian emulgator,gom dicampur dengan '

    bagian air hingga terbentuk mucilage Tambahkan minyak sedikit demi sedikit" aduk cepat

    dan kekentalan dijaga dengan menambahkan air +etelah terbentuk emulsi primer" teruskan

    pengocokan selama 9- menit

    5ahan ormulati lainnya (at pengawet" perasa" dll) ditambahkan dengan cara dilarutkan

    terlebih dahulu ke dalam sedikit asa luar baru kemudian dicampurkan dengan emulsiutama

    3at yang mengganggu stabilitas emulsi ditambahkan terakhir (misalnya elektrolit" garam

    logam" alkohol)

    +isa air ditambahkan sedikit demi sedikit sambil diaduk cepat sampai mencapai 1olume

    yang diinginkan

    c .etode 5otol

    %ocok untuk membuat emulsi minyak yang mudah menguap (minyak atsiri) dan mempunyai

    1iskositas rendah (minyak yang tidak kental karena percikan,semburan dapat dicegah

    +atu bagian emulgator kering dimasukkan dalam botol dan tambahkan ' bagian minyak

    atsiri ocok hingga tercampur baik emudian tambahkan ' bagian air sekaligus" kocok

    hingga terbentuk emulsi Tambahkan ase luar sisa sedikit demi sedikit" kocok setiap

    penambahan

    %atatan :

    $engocokan yang tidak teratur lebih baik daripada pengocokan yang teratur

    $enimbangan bahan (terutama air,minyak) harus akurat dan menggunakan wadah yang

    kering" demikian juga mortir yang digunakan harus kering

    /. Menu!ut +PS6 ,; t#ed.6 Hlm. ,818%,81

  • 7/24/2019 14. EMULSI

    26/42

    emudian campur kedua ase dan stirer hingga dingin

    ;ntuk penampilan yang lebih baik (tapi tidak selalu)" ase air dapat ditambahkan ke

    campuran ase minyak

    d $enambahan ' ase secara bergantian ke emulgator

    .isal: emulsi .,/

    +ebagian ase minyak dimasukkan dan dicampur dalam emulgator larut minyak

    Gase air (dalam jumlah yang sama dengan ase minyak) yang mengandung emulgator larut

    air ditambahkan kedalam ase minyak +tirer sampai terbentuk emulsi

    +isa air dan minyak ditambahkan secara bergantian sampai terbentuk produk akhir

    .etoda ini cocok pada penggunaan emulgator sabun

    B. Pe!masala#an Pada Te-ni- Pembuatan

    1. Pemanasan su#u'$ada saat asa minyak dan asa air akan dicampur" keduanya harus mempunyai suhu yang sama Eal

    ini dimaksudkan untuk menghindari terjadinya luktuasi suhu yang dapat mengakibatkan terjadinya

    pemisahan asa pada emulsi

    $ada pembentukan emulsi metode dispersi dengan peningkatan suhu" sukar menentukan suhu yangpaling baik untuk proses emulsiikasi +uhu tinggi akan menyebabkan tegangan permukaan dan

    1iskositas turun sehingga proses emulsiikasi menjadi lebih mudah Tetapi kenaikan suhu akan

    meningkatkan energi kinetik globul sehingga kemungkinan untuk bertumbukan Tabrakan antar

    globul ini dapat menyebabkan lapisan monolayer molekular menjadi rusak dan menyebabkan

    bersatunya globul-globul dan terjadilah koalesensi menjadi lebih besar ;mumnya suhu

    pencampuran yang baik L8->8o%

    $engaruh suhu juga dapat mengakibatkan terjadinya in1ersi asa" bila suhu ditingkatkan" kelarutan

    suraktan dalam air berkurang akibatnya misel-misel tersebut pecah dan ukuran-ukuran globulglobul

    yang teremulsi mulai meningkat elarutan suraktan dalam air berkurang dikarenakan putusnya

    ikatan hidrogen oleh panas dan adanya elektrolit enaikan suhu yang lebih tinggi lagi

    mengakibatkan pemisahan antara asa minyak" suraktan dan asa air2. =a-tu dan -e&epatan pengadu-an

    $ada proses disrupsi dilakukan pemecahan ase internal sehingga lebih mudah terdispersi dalam ase

    pendispersi $roses ini dilakukan dengan cara pengocokan atau dengan pengadukan mekanik $ada

    waktu mula-mula diaduk" globul akan terbentuk $ada pengadukan selanjutnya yang terlalu lama"

    kesempatan dua globul bergabung akan lebih besar dan terjadilah koalesensi karena perubahan

    diameter yang semakin kecil akan menghasilkan energi bebas permukaan yang tinggi sehingga

    sistem menjadi tidak stabil (7 I W O X/) 6leh karena itu harus dicari waktu pengadukan yang

    optimum

    Tambahan : +etelah proses disrupsi adalah proses stabilisasi" yang dilakukan dengan menurunkan

    energi bebas permukaan dan memberikan pelindung pada globul dengan at pengemulsi atau

    emulgator

    $engadukan yang terlalu lama dan kecepatan pengadukan yang terlalu tinggi akan menyebabkan

    terjadinya turbulensi Turbulensi ini dapat menyebabkan ukuran globul yang terdispersi menjadi

    tidak rata" dan hal ini akan mempengaruhi penampilan dari emulsi yang dihasilkan $engadukan

    yang terlalu lama juga akan meningkatakan energi kinteik akibat panas yang ditimbulkan" sehingga

    tubrukan antar globul juga dapat meningkat

    3. Pe!alatan me-ani- $ang diguna-an4enis alat yang digunakan akan mempengaruhi diameter globul yang terbentuk 4ika menggunakan

    mortir" akan dihasilkan globul berdiameter besar sehingga creaming lebih cepat terjadi 4ika

    menggunakan stirer" diameter globul yang dihasilkan cukup kecil" tetapi akan terbentuk busa yang

    cukup banyak karena adanya emulgator *engan timbulnya busa" udara yang terperangkap dalam

    cairan makin banyak ;dara yang terperangkap tersebut dapat menyebabkan :

    TEORI SEDIAAN APOTEKER ITB - OKTOBER 2007/2008 LIKUIDA

  • 7/24/2019 14. EMULSI

    27/42

    a. ;dara memiliki siat non-polar sehingga cenderung melakukan kontak dengan minyak" sehinggadapat menjadi YperantaraY bagi globul-globul minyak untuk bersatu kembali dan menyebabkan

    emulsi tersebut cepat memisah

    b. 5entuk emulsi yang tidak baik dan tidak homogen akibat adanya adanya gelembunggelembungudara

    c. Terjadinya reaksi oksidasi untuk at yang mudah teroksidasi (asa minyak) sehingga perluditambahkan anti oksidan pada asa minyak

    d. *apat mengakibatkan tumbuhnya mikroorganisme karena dengan adanya air dan udara yangterperangkap (oksigen) merupakan media yang baik untuk pertumbuhan mikroorganisme ;ntuk

    mennghindari masalah ini dapat digunakan pengawet pada asa air

    $embentukan busa dapat dicegah dengan cara pengadukan yang dilakukan pada sistem tertutup atau

    sistem 1akum tetapi lebih eekti lagi jika dilakukan penambahan antibusa /nti busa yang banyak

    dipakai adalah golongan silikon dan alkohol berantai panjang $enggunaan at-at anti busa pada

    umumnya dapat menyebabkan ketidakcampuran secara kimia sehingga penggunaannya sebaiknya

    dihindari

    euntungan pengadukan dengan menggunakan ultra turaO adalah terbentuknya ukuran globul yang

    lebih kecil" untuk ormula emulsi dengan kadar minyak yang tinggi" dan juga dapat mengurangi

    turbulensi dibandingkan stirer erugian penggunaan ultra turaO adalah lebih banyaknya udara yangterperangkap dibandingkan dengan stirer

    2. >is-"sitas

    .eningkatnya 1iskositas medium pensdispersi meningkatkan pula 1iskositas sediaan emulsi

    secara signiikan" namun ini tidak berlaku untuk emulsi tipe air dalam minyak

    C. Kegagalan Emulsi

    egagalan emulsi antara lain disebabkan oleh:

    a. $emilihan emulgator yang kurang tepatb. !mulgator terurai karena reaksi kimia atau rusak oleh aktor: oksigen" cahaya" elektrolit" suhu

    c. $roses pengerjaan tidak tepat

    d. /pabila at pengemulsi peka terhadap perubahan suhu" adanya perubahan suhu akanmenyebabkan pemisahan asa" sebaliknya penurunan suhu akan merangsang pembentukankristal

    e. /danya elektrolit dalam jumlah yang tidak tepatf. $erbandingan 1olume antara kedua asa tidak tepat ondisi yang baik untuk asa terdispersi

    antara =8-L8K

    g. ;kuran globul yang tidak seragam" sehingga globul ? globul kecil mengisi ruang ? ruangdiantara globul yang besar dan karena adanya gaya kohesi yang kuat maka globul ? globul akan

    bergabung menjadi globul yang lebih besar

    h. $enyimpanan tidak sesuai erja oksidasi air terhadap logam-logam meningkat dengan adanyasuraktan dan ini dapat menyerang logam 5enturan mekanik juga dapat merusak ilm interaksi

    dan akibatnya memecahkan emulsi atau membalikan asa

    i. etengikan minyakj. Terjadinya thickening atau menjadi kristal (1iskositas meningkat) setelah disimpan $enyebab:

    pengembangan emulgator yang tidak maksimal" terlalu banyaknya at-at pada asa eksternal"

    malam atau waO" atau at pengemulsi

    $embuatan emulsi dengan emulsi cara basah memiliki keuntungan terutama bila yang digunakan

    sebagai emulgator adalah bahan yang mengembang seperti kebanyakan koloid hidroilik karena

    pengembangannya akan maksimal (masih dipertanyakanZ)

    TEORI SEDIAAN APOTEKER ITB - OKTOBER 2007/2008 LIKUIDA

  • 7/24/2019 14. EMULSI

    28/42

    I > . E >A L U A S I S E D I A A N E M U L S I5eberapa e1aluasi yang perlu dilakukan terhadap sediaan emulsi adalah (modul -ra/ti/um Te/noloi

    )ediaan Li;uid dan )emisolid, re8isi #""3, hal 3& :

    A. pemeriksaan organoleptikB. penentuan eekti1itas pengawet

    C. penentuan tipe emulsi

    D. penentuan ukuran globulE. penentuan siat aliran dan 1iskositas sediaanF. penentuan berat jenisG. penentuan 1olume terpindahkan

    H. penentuan tinggi sendimentasiI. pengujian stabilita dipercepat

    J. pengujian lain yang dipersyaratkan pada monograi bahan akti

    A. Peme!i-san *!gan"lepti-+ecara organoleptik" sediaan emulsi yang disimpan pada temperatur kamar diperiksa warna" bau" dan

    rasanya +elama disimpan pada temperatur kamar tidak boleh terjadi perubahan terhadap bentuk isik

    (warna" rasa" dan bau) sediaan emulsi" yang dapat menyebabkan berkurangnya penampilan danpenerimaan pasien (acceptabilitas)

    B. Penentuan Efe-ti3itas Penga0et+emua emulsi memerlukan bahan anti mikroba karena ase air mempermudah pertumbuhan

    mikroorganisme esulitan muncul pada pengawetan sistem emulsi" sebagai akibat dari memisahnya

    bahan anti mikroba dari asa air yang sangat memerlukannya" atau terjadinya kompleksasi dengan bahan

    pengemulsi yang akan mengurangi eekti1itas 6leh karena itu" eekti1itas sistem pengawetan harus

    selalu diuji pada sediaan akhir (FI IV, hal 7

    !ekti1itas pengawet pada sediaan emulsi dilakukan sesuai dengan ketentuan pada ;ji !ekti1itas

    $engawet /ntimikroba AL9B padaFI IV, hal &!%9&!!

    Ui Efe-ti3itas Penga0et Antimi-!"ba (FI IV, hal 854-85 5)

    $engawet antimikroba adalah at yang ditambahkan pada sediaan obat untuk melindungi sediaan

    terhadap kontaminasi mikroba

    $engawet digunakan terutama pada wadah dosis ganda untuk menghambat pertumbuhan mikroba yang

    dapat masuk secara tidak sengaja selama atau setelah proses produksi 3at antimikroba tidak boleh

    digunakan semata-mata untuk menurunkan jumlah mikroba 1iabel sebagai pengganti cara produksi yang

    baik 5agaimanapun juga dapat timbul keadaan yang memerlukan penggunaan pengawet untuk menekan

    perkembangbiakan mikroba Earus diakui bahwa adanya mikroba yang telah mati atau hasil metabolisme

    mikroba yang hidup dapat menimbulkan eek negati pada orang yang peka

    +etiap at antimikroba dapat bersiat pengawet" meskipun demikian semua at atimikroba adalah at

    yang beracun ;ntuk melindungi konsumen secara maksimum" pada penggunaan harus diusahakan agarpada kemasan akhir kadar pengawet yang masih eekti lebih rendah dari kadar yabg dapat menimbulkan

    keracunan pada manusia

    $engujian berikut dimaksudkan untuk menunjukkan eekti1itas pengawet antimikroba yang ditambahkan

    pada sediaan dosis ganda yang dibuat dengan dasar atau bahan pembawa berair seperti produk-produk

    parenteral" telinga" hidung dan mata yang dicantumkan pada etiket produk yang bersangkutan $engujian

    dan persyaratan hanya berlaku pada produk di dalam wadah asli belum dibuka yang didistribusikan oleh

    produsen

    .ikroba uji

    ) dan

    )ta-hylococcus aureus (/T%% No L&) +elain mikroba yang disebut di atas" dapat digunakan mikrobalain sebagai tambahan terutama jika dianggap mikroba bersagkutan dapat merupakan kontaminan selama

    penggunaan sediaan tersebut

    TEORI SEDIAAN APOTEKER ITB - OKTOBER 2007/2008 LIKUIDA

  • 7/24/2019 14. EMULSI

    29/42

    .edia

    ;ntuk biakan awal mikroba uji" pilih media agar yang sesuai untuk pertumbuhan yang subur mikroba uji"

    seperti )oyean9asein .iest Aar $edium yang tertera pada ?,@9,6 #al ,@17'Earga pE adalah harga yang diberikan oleh alat potensiometrik (pE meter) yang sesuai" yang telah

    dibakukan" yang mampu mengukur harga pE sampai 8"8' unit pE menggunakan elektrode indikator

    TEORI SEDIAAN APOTEKER ITB - OKTOBER 2007/2008 LIKUIDA

  • 7/24/2019 14. EMULSI

    30/42

    yang peka terhadap akti1itas ion hidrogen" elektrode kaca" dan elektrode pembanding yang sesuai seperti

    elektrode kalomel atau elektroda perak klorida

    /lat harus mampu menunjukkan potensial dari pasangan elektroda dan untuk pembakuan pE

    menggunakan potensial dari pasangan elektroda dan untuk pembakuan pE menggunakan potensial yang

    dapat diatur ke sirkuit dengan menggunakan Qpembakuan" Qnol" Qasimetri" atau Qkalibrasi dan harus

    mampu mengontrol perubahan dalam mili1olt per perubahan unit pada pembacaan pE melalui kendali

    Qsuhu dan,atau kemiringan $engukuran dilakukan pada suhu '

    8

    [ '

    8

    " kecuali dinyatakan lain dalammasing-masing monograi

    +kala pE ditetapkan dengan persamaan sebagai berikut:

    (! ? !s)

    pE I pEs D

    k

    ! dan !s berturut-turut adalah potensial terukur dengan sel gal1anik berisi larutan uji" dinyatakan sebagai

    pE dan Larutan da-ar untu/ -ema/uan yang tepat" dinyatakan sebagi pEs@ harga k adalah perubahan

    dalam potensial per perubahan unit dalam pE dan secara teoritis sebesar \8"8C9LD8"8889C& (t-' 8)]

    1olt pada suhu t

    E. Penentuan U-u!an l"bul (Martin hal 430431; Lachman Practice ed III, hal 531).etode ini cukup banyak digunakan untuk e1aluasi emulsi ^ang ditetapkan adalah ukuran droplet rata-

    rata berikut distribusinya pada selang waktu waktu tertentu *iasumsikan terjadi pembesaran ukuran

    droplet /nalisis ukuran droplet ini dapat dilakukan dengan mikroskop (mengukur diameter) atau

    penghitung elektronik (electronic counter)" yang mengukur 1olume droplet

    %aranya: untuk mempermudah penentuan ukuran droplet" sediaannya diencerkan dulu dengan gliserin

    *ari sediaan yang telah diencerkan tadi" diambil 9-' tetes" disimpan di atas kaca objek" lalu diberi

    beberapa tetes larutan +udan FFF" diaduk sampai rata +etelah diberi kaca penutup" dilihat di bawah

    mikroskop bermikrometer $artikel yang diukur paling sedikit berjumlah 88

    +tudi menggunakan emulsi yang stabil menunjukkan bahwa pada awalnya akan terjadi perubahan ukuran

    droplet yang sangat cepat" yang menunjukkan kekurangsempurnaan pelapisan permukaan droplet oleh

    emulgator selama proses emulsiikasi +elanjutnya perubahan ukuran droplet yang lambat menunjukkanadanya koalesensi droplet sampai tercapai kondisi yang relati lebih stabil

    F. Penentuan Sifat Ali!an dan >is-"sitas Sediaan$endekatan untuk mengetahui stabilitas sediaan yang banyak digunakan adalah penetapan siat aliran

    (rheologi) dan 1iskositas sediaan Eal ini bermanaat karena salah satu aktor yang mempengaruhi

    stabilitas isik sediaan emulsi adalah 1iskositas (sesuai hukum +tokes) !mulsi yang baik memiliki aliran

    tiksotropik (mudah mengalir atau tersebar" tetapi memiliki 1iskositas cukup tinggi untuk meningkatkan

    stabilitas isiknya) !mulsi harus mempunyai 1iskositas yang tinggi pada shear yang dapat diabaikan

    yakni selama penyimpanan dan mempunyai 1iskositas yang rendah pada laju shearing yang tinggi yakni

    harus bebas mengalir selama pengocokan" penuangan" dan penyebaran

    Eampir seluruh sistem dispersi (termasuk sediaan-sediaan armasi yang berbentuk emulsi" suspensi" dan

    sediaan semi solid) mempunyai siat aliran yang tidak mengikuti hukum newton (non-newtonion)

    ($odul -ra/ti/um Farmasi Fisi/a #""#, hal 6

    +hel-lie produk emulsi dapat diprediksi dengan cara mengukur 1iskositasnya pada selang waktu

    tertentu (8"8=-=88 hari) 5erkurangnya 1iskositas merupakan indikator bertambahnya diameter partikel

    (terjadi koalesensi) .akin cepat terjadi perubahan 1iskositas berarti makin pendek shel-lie produk

    tersebut

    ;ntuk mengetahui siat aliran emulsi dapat dilakukan dengan pengukuran 1iskositas pada berbagai rate

    o shear /spek lokulasi diamati pada rate o shear yang rendah" sedangkan kehilangan 1iskositas dapat

    diamati pada rate o shear yang tinggi

    .etode yang dianjurkan untuk dipilih:

    a. Hiskometer +tormer ($odul Pra/ti/um Farmasi Fisi/a, #""#, hal 6b. Hiskometer 5rookeield ($odul Pra/ti/um Te/noloi )ediaan Li;uid dan )emi )olid, re8isi

    #""3, hal 3&

    TEORI SEDIAAN APOTEKER ITB - OKTOBER 2007/2008 LIKUIDA

  • 7/24/2019 14. EMULSI

    31/42

    >is-"mete! St"!me! ($odul Pra/ti/um Farmasi Fisi/a, #""#, hal*6

    %ara kerja :

    1. Fsi mangkuk dengan cairan yang akan diukur 1iskositasnya2. Naikkan alas sedemikian rupa sehingga silinder berada tepat di tengah-tengah

    mangkuk3. atur skala sehingga menunjukkan angka nol

    4. berikan beban tertentu dan lepaskan kunci sehingga bandul turun dan mengakibatkansilinder berputar sampai mencapai skala tertentu

    5. catat waktu yang diperlukan oleh bandul untuk mencapai skala tersebut Eitung R$.6. dengan menaikkan dan menurunkan beban maka di dapat pengukuran pada berbagai

    R$.

    $erhatian : setiap kali pengukuran harus dimulai dari skala nol

    ;ntuk menghitung 1iskositas digunakan persamaan sebagai berikut :

    TEORI SEDIAAN APOTEKER ITB - OKTOBER 2007/2008 LIKUIDA

    7/liran Newton: J I 1 O

    R$.

    7 - 7/liran $lastik: J I 1 O

    R$.

    1 I konstanta

    7 I beban yang diberikan

    7 I beban pada yield 1alue

    R$. I jumlah putaran per menit

    ;ntuk menghitung biasanya digunakan cairan pembanding yang telah diketahui

    1iskositasnya ;ntuk mengetahui siat alirannya" digambarkan kur1a antara R$. 1s bebanyang diberikan

  • 7/24/2019 14. EMULSI

    32/42

    >is-"mete! B!""-field ($odul Pra/ti/um Farmasi Fisi/a, #""#, hal *7

    %ara kerja :

    1. $asang spindel pada gantungan spindel2. Turunkan spindel sedemikian rupa sehingga batas spindel tercelup ke dalam cairan yang

    akan diukur 1iskositasnya

    3. pasang stop kontak

    4. nyalakan motor sambil menekan tombol

    5. biarkan spindel berputar dan lilatlah jarum merah pada skala6. bacalah angka yang ditunjukkan oleh jarum tersebut ;ntuk menghitung 1iskositas"

    maka angka pembacaan tersebut dikalikan dengan suatu aktor yang dapat dilihat pada

    tabel yang terdapat pada brosur alat

    7. dengan mengubah-ubah R$." maka didapat 1iskositas pada berbagai R$. ;ntukmengetahui siat aliran" dibuat kur1a antara R$. dan usaha yang dibutuhkan untuk memutar spindel

    ;saha dapat dihitung dengan mengalikan angka yang terbaca pada skala dengan >"9&> dyne cm (untuk

    1iskometer 5rookield tipe RH)

    G. Penentuan Be!at enis *ilakukan sesuai dengan prosedur $enetapan 5obot4enis AC&9B"FI IV, hal *"3"

    Penetapan B"b"t enis )I I> #al ,@1@'

    ecuali dinyatakan lain dalam masing-masing monograi" penetapan bobot jenis digunakan hanya untuk

    cairan dan kecuali dinyatakan lain" didasakran pada perbandingan bobot at di udara pada suhu ' 8

    terhadap bobot air dengan 1olume dan suhu yang sama 5ila pada suhu ' 8at berbentuk padat" tetapkan

    bobot jenis pada suhu yang telah tertera pada masing-masing monograi dan mengacu pada air pada suhu

    '8

    $rosedur

  • 7/24/2019 14. EMULSI

    33/42

    Holume terpindahkan penting untuk sediaan emulsi oral !mulsi yang kental 1olumenya dilebihkan

    sebesar K (Garmakope Fndonesia edisi FFF) $enentuan 1olume terpindahkan bertujuan untuk menjamin

    bahwa sediaan yang dikemas dalam wadah jika dipindahkan dari wadah asli akan memberikan 1olume

    sediaan seperti yang tertera pada etiket

    ;ntuk penetapan 1olume terpindahkan" pilih tidak kurang dari 8 wadah" dan selanjutnya ikuti prosedur

    berikut untuk bentuk sediaan tersebut

    Larutan oral, sus-ensi oral, dan siru- dalam Badah dosis anda, kocok isi 98 wadah satu persatu

    )eru/ dalam Badah dosis anda yang mencantumkan penandaan 1olume untuk lautan oral atau

    sus-ensi oral yang dihasilkan bila serbuk dikonstitusi dengan jumlah pembawa seperti tertera pada etiket"

    konstitusi 98 wadah dengan 1olume pembawa seperti tertera pada etiket diukur secara seksama dan

    campur

    $rosedur

    Tuang isi perlahan-lahan dari tiap wadah ke dalam gelas ukur kering terpisah dengan kapasitas gelas ukur

    tidak lebih dari dua setengah kali 1olume yang diukur dan telah dikalibrasi" secara hati-hati untuk

    menghindarkan pembentukan gelembung udara pada waktu penuangan dan diamkan selama tidak lebih

    dari 8 menit 4ika telah bebas dari gelembung udara" ukur 1olume dari tiap campuran: 1olume rata-rata

    larutan" suspensi atau sirup yang diperoleh dari 98 wadah tidak kurang dari 988K dan tidak satupun

    1olume wadah yang kurang dari CK dari 1olume yang dinyatakan pada etiket4ika / adalah 1olume rata-rata kurang dari 988K dari yang tertera pada etiket akan tetapi tidak ada satu

    wadahpun 1olumenya kurang dari CK dari 1olume yang tertera pada etiket" atau 5 tidak lebih dari satu

    wadah 1olume kurang dari CK" tetapi tidak kurang dari C8K 1olume dari 1olume yang tertera pada

    etiket" lakukan pengujian terhadap '8 wadah tambahan Holume rata-rata larutan" suspensi" atau sirup

    yang diperoleh dari 8 wadah tidak kurang dari 988K dari 1olume yang tertera pada etiket dan tidak

    lebih dari satu dari 8 wadah 1olume kurang dari CK tetapi tidak kurang dari C8K seperti yang tertera

    pada etiket

    I. Penentuan Tinggi Sendimentasi

    $engamatan terhadap emulsi akibat pengaruh waktu dan temperatur merupakan hal yang rutin dilakukan

    untuk memprediksi shel lie produk emulsi

    %aranya:

    +ediaan emulsi yang diuji disimpan dalam tabung sedimentasi selama beberapa waktu pada temperatur

    kamar dan temperatur di atas temperatur kamar +elang waktu tertentu dilakukan pengamatan terhadap

    sediaan emulsi yang diuji dengan melihat terjadinya pembentukan lapisan seperti susu +tabilitas isik

    emulsi ditentukan dengan berdasarkan perbandingan harga Eu dan Eo selama penyimpanan

    Eu I tinggi lapisan seperti susu

    Eo I tinggi seluruh sediaan

    Ho!mulsi dikatakan stabil jika harga I 9 atau mendekati 9

    Hu

    !ek penyimpanan pada temperatur tinggi adalah percepatan laju koalesensi atau creaming" yang

    laimnya juga diikuti dengan berkurangnya 1iskositas ebanyakan emulsi akan menjadi encer jika

    disimpan pada temperatur tinggi dan akan menjadi keras jika dikembalikan pada temperatur kamar

    $engerasan ini akan lebih intensi jika pendinginan tersebut tidak disertai dengan pengadukan

    ;mumnya pendinginan akan lebih cepat merusak emulsi dibandingkan dengan pemanasan" karena

    laimnya kelarutan emulsi lebih sensiti terhadap pendinginan

    5eberapa emulsi diketahui sangat stabil pada temperatur =8-= o%" tetapi tidak dapat mentoleransi

    temperatur di atas 8 o% atau di atas L8 o% selama beberapa jam

    $erubahan temperatur dapat menimbulkan eek terhadap: 1iskositas" partisi emulgator" in1ersi asa dan

    kristalisasi jenis lipid tertentu (atatan /uliah Farfis u Cessie

    TEORI SEDIAAN APOTEKER ITB - OKTOBER 2007/2008 LIKUIDA

  • 7/24/2019 14. EMULSI

    34/42

    . Penguian Stabilita Dipe!&epat

    +tabilitas sediaan emulsi dapat dilihat setelah penyimpanan sediaan selama waktu simpannya (shellie)@

    namun cara ini membutuhkan waktu yang lama +ehingga digunakan pengujian stabilita dipercepat untuk

    memperoleh data stabilitas jangka panjang $engujian stabilita dipercepat dilakukan dengan cara

    memberikan tekanan tertentu pada sediaan@ dengan agitasi" sentriugasi" atau teknik manipulasi suhu

    (The Pharmaceutical ode5, *#th ed, hal &3

    /gitasi dapat meningkatkan kecepatan dimana globul bertemu sehingga menurunkan skala waktustabilitasnya +entriugasi dapat menginduksi creaming atau koalesensi pada sistem yang tidak stabil

    ondisinya harus dipertimbangkan baik-baik untuk mencegah distorsi globul atau kerusakan lapisan

    ilm .anipulasi suhu" seperti merubah suhu tinggi ke suhu rendah dan sebaliknya terus menerus" adalah

    metode yang paling sering digunakan +uhu yang ekstrim harus dihindari 5eberapa parameter isika

    termasuk ase pemisahan" 1iskositas" electro-horetic, ukuran partikel" dan jumlah partikel biasanya

    digunakan untuk memantau stabilitas emulsi selama uji ini dilakukan (The Pharmaceutical ode5, *#th

    ed, &3

    Met"de $ang dianu!-an ( dengan sentriugasi ($odul Pra/ti/um Te/noloi )ediaan Li;uid dan )emi

    )olid, re8isi #""3, hal 3& +entriugasi pada >8 R$. dalam tabung sentriuga setinggi 98 cm selama

    jam dapat dikatakan eki1alen dengan pengaruh gra1itasi selama D 9 tahun +edangkan sentriugasi pada

    kecepatan yang sangat tinggi ('888 R$.) dapat memprediksi penyebab ketidakstabilan emulsi" yang

    tidak terlihat pada penyimpanan normal

    > . C * N T * H S E D I A A N E M U L S I D I P U S T A K A

    ,. )"!mula Standa! )"!nas 9;

    a. !mulsi minyak ikan (Eal: '9>)R, 6leum lecoris /selli

  • 7/24/2019 14. EMULSI

    35/42

    3. Laman!mulsi 6ral (Eal: '8)

    R, %ottonseed oil winterried

    +uladiain

    +orbitan monostearat

    $olyoOyetylene ('8) sorbitan

    .onostearat

    +weetener7ater potebel

    Gla1our oil

    2. A!t "f C"mp"unding6 Hal( /11%/19

    /da di lampiran

    5. BP /@@, 0i#uid parain (''C&) 0i#uid parain and.agnesium hidroksida (''CCC)

    TAMBAHAN da!i M*DUL P+AKTIKUM ( P!a-ti-um Te-n"l"gi Sediaan Liuida dan

    Semis"lid

    $ada prinsipnya pembuatan sediaan emulsi terbagi menjadi ' bagian" yaitu:

    9 Tahap destruksi : *alam tahap ini dilakukan pemecahan asa minyak menjadi globul-globul

    kecil"sehingga ase terdispersi tersebut dapat lebih mudah terdispersi dalam ase

    pendispersi

    ' Tahap stabilitas : *alam tahap ini dilakukan stabilisasi globul' yang terdispersi dalam medium

    pendispersi dengan menggunakan emulgator dan bahan pengental

    $embuatan korpus emulsi cara kering (hal:')

    *idihkan air yang akan digunakan sebagai pembawa"dinginkan sebelum dipakai

    =L8"8 g

    '88"8 g

    &="8 g

    '"8 g

    #s9888g

    #s

    TEORI SEDIAAN APOTEKER ITB - OKTOBER 2007/2008 LIKUIDA

    !mulsi $eru1ian FF (balsam buah dada) (Eal: '=)

    R, Tiap 988 g mengandung :

    5alsamun $eru1ianum ' g

    6leum /rachidis & g

  • 7/24/2019 14. EMULSI

    36/42

    *ibuat korpus emulsi dengan perbandingan .inyak:!mulgator:/ir I =:':9

    /duk cepat dengan menggunakan stirer selama ' menit hingga terbentuk masa opa#ue

    yang menandakan bahwa korpus telah terbentuk

    Tambahkan sisa air sedikit demi sedikit diaduk cepat hingga 1olume yangdiminta

    $embuatan korpus emulsi cara basah

    *idihkan air yang akan digunakan sebagai pembawa" dinginkan sebelum dipakai !mulgator seperti %.%" Tilosa" Heegum" 5entonit sebelum digunakan sebagai emulgator

    terlebih dahulu

    !mulsi dapat dibuat dengan membuat korpus emulsi terlebih dahulu seperti cara kering

    hanya dengan menggunakan emulgator yang telah dikembangkan

    /tau langsung dibuat emulsi dengan cara mencampurkan minyak" air dan emulgator yang telah

    dikembangkan dan dikocok dengan menggunakan stirer pada kecepatan tinggi selama '

    menit

    %ara pembuatan emulsi dengan menggunakan emulgator suraktan (hal:>)

    *ihitung jumlah suraktan dengan perhitungan aligasi sesuai dengan E05 butuh minyak

    yang dipakai 5ahan yang larut minyak dicampurkan dengan ase minyak dalam bahan yang larut air

    dicampurkan dengan ase air

    $anaskan masing' ase pada suhu L8_->8_%" kemudian dicampurkan kedua asa sambil

    distirer dengan kecepatan tinggi selama waktu tertentu

    .asukkan ke dalam tabung sedimentasi

    P!"sedu! pengembangan pengental (+kripsi bu Eeni Rachmawati" 9CC) :

    1. %.% Na*itaburkan pada air mendidih (988_%) digoyangkan perlan-lahan S dibiarkan semalaman"

    aduk ad homogen

    2. .etolosa*itaburkan pada air bersuhu >8_% (sebanyak dari jumlah total yang digunakan) aduk adhomogen *iamkan sampai dingin sampai larutan kelihatan bening Tambahkan air biasa

    sebanyak kekurangannya

    3. /lginat NaTaburkan pada air biasa dalam mortir" goyang perlan-lahan dan diamkan ad mengembang

    kemudian diaduk (triturasi) ad homogen dan diperoleh larutan bening

    TEORI SEDIAAN APOTEKER ITB - OKTOBER 2007/2008 LIKUIDA

  • 7/24/2019 14. EMULSI

    37/42

    .etode

    ering 5asah

    *idihkan air

    *inginkan

    !mulgator

    .:!:/ I =:':9

    embangkan

    0ebih dulu

    %ampur dan .inyak

    gerus /ir

    !mulgator

    orpus !mulsi

    %ampur dan

    D air sedikit- ocok (alat gerus

    +edikit" ocok homodispers)

    (alat Eomodispers)

    !mulsi

    !mulsi

    TEORI SEDIAAN APOTEKER ITB - OKTOBER 2007/2008 LIKUIDA

  • 7/24/2019 14. EMULSI

    38/42

  • 7/24/2019 14. EMULSI

    39/42

    EMULAT*+ UNTUK EMULSI

    C"deF #.;2( enis G enis Su!fa-tan Untu- Emulsi

    9 +uraktan anionik

    +uraktan jenis ini sebaiknya tidak digunakan untuk emulsi untuk pemakaian internal karena

    rasanya yang tidak enak dan dapat mengiritasi mukosa

    a. /sam lemak" co: asam stea!at*igunakan setelah netralisasi sebagian dengan basa organik,inorganik

    b. 0ogam alkali dan sabun amonium" co: nat!ium stea!at5agus untuk emulsi .,/ (khususnya dengan sabun alkali)" tapi tidak stabil pada pEB98

    Fnkompatibel dengan asam dan inorganik poli1alen dan kation organik rantai panj ang

    c. +abun di1alen dan logam tri1alen" co:-alsium stea!at+uraktan jenis ini yang mengandung %a" .g" 3n" dan /l tidak larut dalam air dan baik

    untuk membuat emulsi /,.

    d. +abun amin/kan menghasilkan emulsi .,/ (pE sekitar &) Tahan terhadap perubahan pE dan

    adanya ion %a

    e. /lkil sulat" co: s"dium lau!il sulfat6 s"dium &et"stea!$l sulfat6 t!ietan"l amin lau!ilsulfat

    /kan menghasilkan emulsi .,/ (pE sekuer >) *ipakai sebagai pembasah5iasanya

    membutuhkan emulgator sekunder agar mencapai stabilitas yang cukup baik +edikit

    terpengaruh oleh pE dan cenderung terhidrolisis sehingga memerlukan kontrol pE

    f. /lkil osatFdem alkil sulat

    g. /lkil sulonat" co: d"&usate s"dium*igunakan sebagai pembasah /kan menghasilkan emulsi .,/ jika dikombinasi dengan

    emulgator sekunder

    h. %arbomer5aik untuk emulsi .,/ untuk penggunaan internal maupun eksternal tetapi sebaiknya

    dikombinasi dengan emulgator sekunder

    ' +uraktan kationik" co: gol /monium kuartener : &et!imide6 benal-"nium -l"!ida6 d"mip#en

    b!"mide

    /gar eekti perlu diionisasi terlebih dahulu

    *igunakan dalam pembuatan emulsi .,/ (pE ->)" untuk penggunaan eksternal

    ompatibel dengan anion inorganik di1alen

    Fnkompatibel dengan anion inorganik dengan 1alensi B' dan dengan anion organik rantai

    panj ang

    +uraktan non-ionik5isa untuk emulsi /,. ataupun .,/ tergantung harga E05 dan emulsi yang dihasilkan

    dapat digunakan baik internal maupun eksternal euntungan penggunaan suraktan

    non-ionik : resisten terhadap eek elektrolit" kompatibel dengan suraktan lain" stabil

    pada pE =-C" emulsi yang terbentuk tidak terlalu iritan jika dibandingkan dengan

    suraktan ionik ekurangan suraktan non ionik : jika jumlah yang digunakan berlebih"

    akan mengikat,menginakti1asi pengawet yang memiliki gugus enol dan asam

    karboksilat +uraktan non-ionik yang memiliki gugus ester dapat menghidrolisis dengan

    cepat pada pEC +uraktan polisorbat dan ester sorbitan cocok untuk emulsi oral

    a !ster alkohol polihidrik

    .eliputi :

  • 7/24/2019 14. EMULSI

    40/42

    0ebih dominan lipoilik dan tidak larut air .erupakan emulgator yang lemah tetapi

    eekti sebagai stabilisator emulsi

    b .acrogol ester" co: p"l$"F$l ; stea!at6 p"l$"F$l 2@ stea!at6 p"l$"F$l 8@ stea!at

    /ngka &"=8"8 menunjuk pada banyaknya subunit oOyethylene yang membentuk

    polimer 5iasa dikombinasi dengan cetostearyl alkohol sebagai stabilisator sistem emulsi

    yang menggunakan makrogol

    c. +orbitan ester" co: span$redominan lipoilik .enghasilkan emulsi /,. +ering dikombinasi dengan

    polysorbate untuk menstabilisasi sistem /,. atau .,/

    d $olysorbat" co: P"l$s"!bate /@ p"li"-sietilen /@ s"!bitan m"n"lau!at t0een /@

    .enghasilkan emulsi .,/ dengan stabilitas yang bail dan tidak banyak terpengaruh

    perubahan pE

    e. .acrogol eter (polyoOyethylene alkyl ethers)" co: &et"ma&!"g"l ,@@@ p"l$"F$l /@&et"stea!$l et#e!

    .enghasilkan emulsi stabil" tahan asam dan basa +ering dikombinasi dengan alkohol

    rantai panjang

    /lkohol rantai panjang" co: &et"stea!$l al-"#"l6 etil al-"#"l6 stea!$l al-"#"l

    .erupakan emulgator /,. yang lemah Gungsi utamanya adalah menstabilisasi sistem

    emulsi .,/g. $oloOamer (macrogol-polyoOypropylene-macrogol copolymers)

    h. $oly1inyl alcohols5erungsi menstabilisasi emulsi

    = +uraktan amphoterik

    Tidak untuk emulgator 5erungsi sebagai bakterisidal dalam detergen ataupun sampo

    yang tidak iritan terhadap mata

    C"deF #.;9%;; ( Emulgat"! Alam untu- Emulsi

    !mulgator alam lebih bekerja sebagai peningkat 1iskositas daripada sebagai suraktaneterbatasan : kontaminasi mikroba (harus ditambah cukup pengawet)

    9 $olisakarida (

  • 7/24/2019 14. EMULSI

    41/42

    %ampuran untuk emulgator (dengan melarutkan parain cair) .enghasilkan emulsi /,.

    tetapi bisa digunakan juga sebagai stabilisator emulsi .,/

    c K"leste!"l

    5ersama asam empedu dan cairan pankreatik akan mengemulsi substansi lemak

    '

  • 7/24/2019 14. EMULSI

    42/42

    tragakan dan span