1724_pengantar arsitektur kota

Upload: uki12345

Post on 13-Feb-2018

434 views

Category:

Documents


21 download

TRANSCRIPT

  • 7/23/2019 1724_Pengantar Arsitektur Kota

    1/152

  • 7/23/2019 1724_Pengantar Arsitektur Kota

    2/152

    Pry

    ARSITEKTTJR

    KOTA

    Hestin

    Mulyandari

    Penerbit

    Yo

    gyakarta

  • 7/23/2019 1724_Pengantar Arsitektur Kota

    3/152

    Pengonlor

    Arsileklur

    Kolo

    Oleh:

    Hestin

    Mulyondori

    Hok Cipto O

    201 1

    podo

    Penulis

    Editor

    :

    Oktovioni

    HS

    Setting

    :

    Dedy

    Hormoko

    Desoin

    Cover

    : Bowo

    Korektor

    3lpur/Alek

    1

    il

    ?.

    I

    ''p,

    t:

    -.

    -,1.,:-

    '

    :.&

    a

    i

    {

    6>zf

    u*

    I

    ?l20/z

    Hok Cipto dilindungi undong-undong.

    Dilorong memperbonyok

    otou

    memindohkon

    sebogion otou seluruh isi buku ini

    dolom

    bentuk opopun, boik secoro

    elektronis

    moupun

    mekonis, termosuk

    memfotocopy,

    merekom

    otou

    dengon

    sistem penyimponon

    loinnyo,

    tonpo

    izin tertulis

    dori

    Penulis.

    Penerbit: C.V ANDI

    OFFSET

    (Penerbit

    ANDI)

    Jl. Beo

    38-40,Ielp.

    (Q274J

    561

    88l

    (Huntins),

    Fox. (02741

    588282

    Yogyokorto

    5528 I

    Percetokon:

    ANDI

    OFFSET

    Jl. Beo

    38-40,Ielp.(Q2741 56,l88.l

    (Hunting),

    Fax.(0274)

    588282

    Yogyokorto

    5528

    1

    Perpuslokoon

    Nosionol:

    Kololog dolom

    Terbiton

    (KDT)

    Mulyondori,

    Hestin

    Pengontor

    Arsitektur Koto/ Hestin

    Mulyondori;

    -

    Ed.

    l.

    -

    Yogyokorto:ANDI,

    20

    19

    18

    17 16

    ts t4 13 t2

    rr

    xvi

    +

    2BB

    hlm

    .;

    16

    x

    23

    Cm.

    1o98765432t

    ISBN:978

    -979 -

    29

    -

    1749

    -

    9

    l.

    Judul

    I

    .

    Architecture

    PRAKATA

    Kebijakarr dasar

    pcngenlbangan

    pendidikan

    tinggi ke depan adalah

    Strategi

    Jarrgka

    Panjang

    Pendidikan

    Tinggi

    yang

    diarahkan untuk meningkatkan

    daya

    saing bangsa

    yang

    salah

    satunya

    dilandasi

    oleh otortomi

    penyelenggaraan

    pendidikan.

    Salah satu

    penolok

    (ukuran)

    keberhasilan institusi

    pendidikan

    adalah terjaganya

    mutu

    pendidikan

    yang

    akan

    nrelibatkan segenap

    civitas

    akaderrrika

    yaitlr

    dosen, karyawan, dan mahasiswa.

    Denri

    mencapai

    mutu

    pembelajaran

    yang

    sebaik-baiknya,

    salah

    satu

    kewajiban staf

    pengajar

    adalah

    menyediakan

    referensi

    sebagai

    media

    untuk

    rrernpern-ludalt

    proses

    belajar

    mengajar

    bagi rnahasiswa.

    Buku ini

    hadir

    nlenjadi salah

    satu

    referensi bidang

    perkotaan.

    Buku

    Pcngantor Arsitektur

    Kota ini

    rnernbahas

    berbagai

    hal

    yang

    terkait

    dengan

    Perkotaan

    yaitu:

    (l)

    PendahulLran;

    (2)

    Perntasalahan

    Kota;

    (3)

    Perkernbangan Kota;

    (4)

    Dimensi Perkotaan;

    (5)

    Aspek

    PendukLrng

    Tata

    Kota;

    (6)

    Pendekatan Pereucanaan Kota; dan

    (7)

    Dasar

    Perancangan Kawasalt

    Perkotaan.

    Penulis

    mengucapkan

    terima kasih

    kepada berbagai

    pihak yang

    telah

    mendukuug

    kelancaran

    penulisan

    buku

    ini. Oleh

    karena itu, penulis

    tetap

    mengharapkan

    berbagai llasukan,

    kritik dan

    saran demi

    perbaikan

    karya di

    nlasa

    yang

    akan

    datang.

    Yogyakarta,

    "Mei

    2010

    'Penulis

  • 7/23/2019 1724_Pengantar Arsitektur Kota

    4/152

    tv Pengantar

    Arsitektur

    Kota

    DAFTAR ISI

  • 7/23/2019 1724_Pengantar Arsitektur Kota

    5/152

    3.2 Cara

    Perkernbangan Kota......

    ..........63

    3.2.1

    KotaTradisional ..........

    .........64

    3.2.2

    Kota

    Modern

    ......76

    3.3 Kota

    Turnbuh.....

    ...........

    88

    3.3.1

    Agropolitan

    ........88

    3.3.2 Kawasan

    Tumbuh Cepat

    .......90

    3.3.3

    Kota

    yang

    Tidak

    Terencana...

    ...................93

    3.3.4

    Kota Kompak

    .......................94

    BAB 4

    DIMENSI

    PERKOTAAN............

    ......I01

    4.1

    Ukurarr

    Kota...........

    .... l0l

    4.2

    DirnensiWaktu dalarn

    Kota..........

    ...................

    105

    4.3 Susunan Kota........

    ......

    108

    4.3.1

    Susunan

    dalarn Ruang dan Waktu..

    ........ 108

    4.3.2

    Bentuk

    Susunan

    Kota...........

    ..................

    10

    4.4

    Moda

    Transpoftasi..................

    .......117

    4.4.1

    Perkembangan

    Moda

    Transportasi............................

    I

    1

    7

    4.4.2

    Transportasi Perkotaan dan

    Perkem bangan

    Perkotaan Sebagai

    Sebuah Model

    yang

    Berbeda......

    120

    4.4.3 Sebuah

    Kota

    untuk

    Masyarakat

    .............122

    4.4.4

    Konsekuensi Penggunaan

    Kendaraan

    ....123

    BAB 5

    ASPEK

    PENDUKUNG TATA

    KOTA....... ...........I29

    5.1

    Nekagunadi Lingkungan

    Perkotaan dalam

    Kaitan

    dengan

    Preservasi

    dan Konservasi............

    .......129

    5.1 .l

    Preservasi dan Konservasi

    dalam Konteks

    Lingkungan

    Kota

    ..........

    ... 130

    5. I

    .2

    Pengertian' Historic Urban

    Area'.............................

    I

    32

    5.1

    .3

    Metode:

    Konsep

    Towrrscape

    .................

    133

    5.2

    Aspek

    Iklirn dalam

    Perencanaan

    Tata Ruang......................

    138

    5.2.1

    Beberapa

    Karakteristik

    I kl

    im Perkotaan ...................

    I

    3

    8

    5.2.2

    Perubahan lklim Clobal

    ......

    139

    5.2.3

    Adaptasiterlradap Perubalran

    Iklim

    ......141

    a

    vl

    P e

    ngantar

    Ars

    ite

    ktur

    Kota

    Daftcu'lsi vii

    5.3 Hutan Kota...........

    ......144

    5.3.1

    Peraturan

    tentang

    Hutan

    Kota...........

    .....144

    5.3.2 Bentuk

    Pemanfaatan Hutan

    Kota...........

    ...................

    1 49

    5.4 Aspek Pola

    Tata

    Guna Lahan

    (Land

    Use)...........................

    154

    5.4.1

    TeoriTata

    Guna Lahan Perkotaan.

    .........154

    5.4.2

    Konsolidasi

    Tanah

    di

    Wilayah

    Perkotaan

    ................. I58

    5.4.3 Pengendalian

    Perrggunaan

    Lahan

    .......... 160

    BAB

    6

    PENDEKATAN

    PERENCANAAN

    KOTA"............................

    163

    6.1 Parameter

    dan Norma-norma

    Perencanaalt

    Kota ................

    1

    64

    6.2

    Dirnensi

    Kinerja

    (D

    imens

    ion

    of P

    erfor

    nrunce)

    ...................

    l7

    3

    6.2.1

    Dimensi

    Vitalitas......

    ...........173

    6.2.2

    Sense & Identity...

    ...............179

    6.2.3 Akses

    ................

    182

    6.2.4 Fit

    (Kesesuaian

    atau

    Kecocokan)

    .............................

    I

    83

    6.2.5

    Kontro|...............

    .................

    184

    6.2.6

    Efisiensidan

    Keadilan.....

    ....

    186

    6.3

    Pendekatan

    Pokok terhadap

    Morfologi Kota

    ...................... I

    87

    6.3.1 Ruang Terbuka

    (Open

    Space)

    ................ 189

    6.3.2 Ruang Terbuka Publik

    (Publ

    ic

    Space)......................

    I 93

    6.4 Perencanaan Kota

    Modern

    ............204

    6.4.1 Perencanaarr

    Kompreherrsif

    ............

    .......204

    6.4.2 P

    endekatan- Pendekatan

    da larm Perencanaan

    Kota

    Modern

    .............209

    Bah

    7

    DASAR

    PBRANCANGAN KAWASAN

    PERKOTAAN.......217

    7

    .1

    Pendekatarr

    Perancangan

    Kawasan Perkotaan

    ................. .. 2 I 8

    7.1.1 Istilah

    Perancangarr

    Kota

    (Urhan

    Design)...........

    ....218

    7.1.2

    Dinarnika

    Pokok

    di dalarn Proses Perarrcangan

    Kota...........

    ......222

    7.1

    .3

    .Pendekatan

    Pokok terhadap

    'Formal/

    Struktural

    di dalarn Proses Perancangan

    Kota........

    ........224

    7.1.4

    Dinarnika

    Ekorrornidan

    Ekologi

    ...........224

  • 7/23/2019 1724_Pengantar Arsitektur Kota

    6/152

    7.1 .5

    Dinarnika

    Politik dan

    Ekologi ................221

    7.1 .6

    Proses Perancarrgan

    Kota dari

    Segi

    Budaya

    Kota

    dengan

    Ekologi Kota

    ..........

    ..........228

    7.2

    Proses

    Perancangan

    Kawasan

    Perkotaan

    ........231

    7.2.1

    Proses

    Perancangalt

    Kawasan Perkotaan

    Menttrttt

    Roger

    Trancik.......

    ...............231

    7.2.2 Proses

    Perancangatr

    Kawasau

    Perkotaan

    Menurut

    Kevin Lynch.........

    ...............250

    7.2.3

    Proses

    Perancangart Kawasan Perkotaan

    Menurut

    Hamid Shirvani

    ...................258

    Daftar

    Pustaka

    .............271

    Glosarium

    .....................277

    Indeks.......

    .....................

    285

    DAFTAR

    TABEL

    Tabel2.l

    Perbedaan

    Pembangunan

    Kota

    secara

    Acak

    (Sprawl

    D e v e I

    o

    p

    m

    enl)

    dan

    Pem ban

    gu

    nan Terke

    ndali

    (A

    n t

    i-

    Spr

    aw I

    Developnrcnl)

    ............-..

    .....................

    54

    Periodisasi

    Perencauaatr

    di

    Indonesia

    ...............

    ......................72

    Tata

    Guna

    Thnah dalam

    Kota

    yang

    Telah

    Ada

    ...157

    Standar

    Lokasi

    (standardfor

    location

    requiremenl)

    atau

    Standar

    Jarak Tempat

    Tinggal

    dengan

    Fungsi-fungsi

    Bangunan dalam

    Kota...........

    ..........157

    Tabel

    5.3

    Prasarana

    Urnutn

    di

    lndonesia

    .........

    158

    DAFTAR

    GAMBAR

    Garnbar

    1.1

    flipotesis

    Clrristaller..

    .....................

    6

    Garnbar

    1.2 Pandangan

    Strukturalis

    melturut Marx dan

    Enge|s.........'....7

    Gambar

    1.3

    Pandangan

    Strukturalis

    Inenurut

    Max Weber.......................

    8

    Tabel

    3.1

    Tabel

    5.1

    Tabel

    5.2

    viii

    Penganto'ArsilekturKota

    Daftar

    lsi

    ix

    Gambar

    1.4

    Garnbar

    1.5

    Garnbar

    1.6

    Gambar

    1.7

    Garnbar

    1.8

    Gambar

    1.9

    Gambar

    I .10

    Garnbar

    I

    .l

    I

    Gambar

    l.l2

    Gambar

    2.1

    Gambar2.2

    Garnbar

    2.3

    Gatnbar2.4

    Garnbar

    2.5

    Ganbar2.6

    Gambar2.7

    Garnbar

    2.8

    Cambar

    2.9

    Gambar

    2.10

    Gambar

    3.1

    Gambar

    3.2

    Gambar

    3.3

    Gambar

    3.4

    Gambar

    3.5

    Gambar

    3.6

    Gambar

    3.7

    Pandangan Strukturalis

    menurut

    Spengler

    (

    I

    )

    .............. .......9

    Pandangan Struktural

    is

    melturut Spengler

    (2)

    .....................

    9

    Situasi

    Kota-kota di

    Indorresia

    .....

    l0

    Perancangan

    Kota

    sebagai

    Ekstensi

    Arsitektur..

    ................

    l7

    Suasarra

    Pedagarrg Kaki

    Linra

    di depan

    Perpustakaan

    Nasiorral

    Propi nsi

    Daerah l sti

    mewa Yogyakarta.

    ...............

    20

    Tegalan di Sekitar

    UIL............

    ........................21

    Rumalr

    dan Toko

    (ruko) ...............21

    Kios

    foto

    kopi

    dan warung

    Inakan

    ..................22

    Kond

    i

    si Arlefak

    Perkotaan

    d

    i Yogyakarta.................

    ......... 23

    Banjir di

    Jakarta

    ........33

    Runrah

    Tepi

    Sungai

    Ciliwung

    .....

    34

    Rumalr

    diTepi

    Rel

    KeretaApi............

    ............34

    Beberapa

    Bangunan

    Tinggi

    yang bersifat

    komersil

    di

    Jakarta

    ...................39

    New City

    Residential

    Area

    .............

    .................40

    Ilustrasi Pernbangunan

    Kaitannya

    dengan

    Peresapan

    di

    Areal

    Perlindungarr

    Air...........

    .....................41

    Kolarn

    KonservasiAir

    Hujan Drainasi

    Ramah

    Lirrgkungan

    pada Pemukiman...........

    ..............42

    Konsep

    River Side-Po1der..........

    .....................42

    PT.

    Sinar

    Sosro

    -

    Cibitung.....

    .......43

    Feeder

    buses..........

    .......................44

    Kondisi

    Kota

    Cirebon

    Akibat

    dari

    Proses

    Migrasi.............58

    Proses Pem

    bangunan

    Bangunan

    Komersial.......................

    60

    Kota

    Molrerrjo-Daro

    .....................64

    Beijing

    (Peking)

    ........65

    Kota

    Acropolis,

    Atherra

    ................66

    Agor3

    dan

    Sekitarnya...............

    .......................61

    Munculnya

    Perencanaan

    Kota

    (Urbrtn

    Planning)

    di

    Eropa

    Barat..........

    ...................

    68

  • 7/23/2019 1724_Pengantar Arsitektur Kota

    7/152

    Garnbar

    3.8

    Gambar 3.9

    Gambar 3.10

    Garnbar

    3.I

    I

    Gambar

    3.12

    Gambar

    3.I3

    Garnbar

    3. l4

    Gambar

    3.I5

    Gambar 3.16

    Garnbar 3.I7

    Garnbar 3.18

    Gambar 3.19

    Garrbar

    3.20

    Gambar 3.21

    Gambar 3.22

    Gambar

    3.23

    Ganbar

    3.24

    Ganbar 3.25

    Canbar 3.26

    Gambar

    3.2J

    Cambar 3.28

    Munculnya

    Perencanaan

    Kota

    (Urban

    Planning)

    di

    Negara

    Berkernbang

    ................. 69

    Peta

    LokasiAlun-alun

    Utara dan

    Kraton

    Yogyakarta

    ........71

    Bangunan-bangunan

    Peninggalarr Kolonial

    Belanda

    di Sernarang

    ...............73

    Bangunan-bangunan

    Pecinan

    di

    Kawasan Malioboro .......74

    Kondisi

    Stasiurr Tugu

    pada

    Jarnan Kolonial

    ......................

    7

    4

    Jalan

    Arryer-Panarukan

    yang

    Melintas

    di

    Banten ..............75

    Bandar

    Udara Adu Sucipto Yogyakarta

    ..........75

    Proporsi

    Penduduk

    yang Tinggal

    di

    Ibukota-ibukota

    Negara

    Bagian

    ...........71

    Sydney City Council .................

    .......................78

    Kota-kota

    Pantai

    di

    Australia..:................

    .......78

    Dorling

    Harbour Authority

    ..........79

    Collins

    Place,

    Melbourne.

    ............80

    Pasang

    Air Laut

    di Jakarta.... ........82

    Kurva variasi

    paras

    muka

    laut

    Holosen-Resen

    di

    Indonesia

    ...............83

    Taman

    Kota

    Bogor

    .......................88

    Bangunan-bangurlan

    di

    Kota Cirebon

    yang

    Berkarakter

    Jawa

    (Arab),

    Islam,

    Eropa

    (Belanda)

    dan Pecinan ............9l

    Kota yang Tidak

    Terencarla...........

    ..................93

    Tujuan

    pernbangunan berkelanjutan

    dan

    I

    rnplementasinya dalam Konteks Kota

    ...........

    ........,..........

    94

    Tingkat

    Optimalisasi

    Kota Kompak

    Tergantung

    pada

    "Ukuran" Kota

    (l)......

    ..................95

    Tingkat Optimalisasi Kota Kornpak

    Tergantung

    pada

    "Ukuran" Kota

    (2)......

    ...........,......96

    Hubungan Antar

    Unit

    Wilayah

    dalam

    Sebuah

    Kota

    Kornpak

    (Modifikasi

    dari Versi Inggris

    di Urban Task

    Force)

    ...................98

    P e

    nganta

    r

    A rs

    ite

    ktur

    Kolct

    Daftor

    lsi

    xi

    Gambar 4.1

    Gan"tbar 4.2

    Gambar

    4.3

    Ganbar

    4.4

    Gambar

    4.5

    Garnbar 4.6

    Gambar 4.7

    Garnbar

    4.8

    Gambar

    4.9

    Garnbar 4.10

    Garnbar 4.1

    I

    Gambar 4.12

    Garnbar

    4.13

    Ganbar

    4.14

    Garnbar

    4.15

    Gambar 4.16

    Garnbar 4.17

    Gambar 5.1

    Garnbar

    5.2

    Gambar 5.3

    Gambar 5.4

    Garnbar

    5.5

    Gambar

    5.6

    Gambar 5.7

    Gambar

    5.8

    Garnbar

    5.9

    Garnbar

    5.10

    Gambar 5.1

    I

    Penggunaan

    Ruang

    Perkotaan...

    ....................

    102

    Perencanaan

    Kota Yunani

    yang

    Berdesain Simetris

    dan

    Geometris..............

    ..............

    103

    World's Columbian Exposilion

    di

    Chicago,

    Illinois

    .........

    104

    Suasana

    Jalan

    Malioboro............

    ...................

    106

    Suasana

    Bazzar

    slreel di

    Singapura

    ..............

    107

    Pola-pola Urnum

    Perkembangan

    Perkotaan.....................

    I

    09

    Struktur

    Kota

    Terencana

    -

    Atlanta, Georgia....................

    I

    l0

    Perturnbuhan KotaAomori di Jepang

    ...........

    ll

    I

    Perkembangan

    Bentuk

    Kota

    dan

    Moda Transportasi.......

    ll8

    Jalan

    yang

    Padat di Jakarta

    ........120

    Sistem Transpoftasi

    dan Utilitas

    yang

    Berada diAtas

    Permukaan Tanah,

    dan Pola

    Jaringan Jalan Perkotaan

    ....121

    Trotoar, plaza,tarnan

    kota di

    Malioboro

    (a)

    dan

    jalan

    dan

    gedung-gedung

    tinggi

    di

    Jakarta

    (b)..........

    123

    Transpoftasi

    di

    Paris

    -

    Eurostar

    ....................124

    Sistern Transpo(asi

    di

    Hongkong....................................

    1

    25

    Transportasi

    di Tokyo...

    ..............126

    Jalarr

    Layang

    di Jl.

    Sudirrnan

    Jakarta.......

    ,....126

    Arcade

    .....................127

    Kawasan Konservasi Kota

    Lama di Sernarang................ l3

    I

    Historic Monunrent

    di

    Sekitar Malioboro, Yogyakafta.... l3

    I

    Garn

    istanbul H istoric

    Pen insula

    Conservatiorr

    Study,

    Turkey

    .......132

    Salalr

    Satu Contoh

    Tbwnscape

    ...134

    Faktor-faktor

    yang

    MempengarLrhi Iklirn Perkotaan........

    I

    38

    Banjir di

    Kota

    Jakarta........

    ......... 140

    Kubangan

    Air

    yang

    Menggenarrgi

    Hutan

    Beton

    di

    Kota

    Jakarta........

    .................... 143

    Arboretum

    PT.

    Sinar

    Sosro

    -

    Cibitung .........147

    Arbdreturn

    Kawasan Rekreasi Taman Safari, Bogor .......

    147

    Bali

    Botanic

    Garderr

    diTarnan

    Usada,

    Bali.....................

    I48

    Arboretum

    di

    Pantai

    ...................149

  • 7/23/2019 1724_Pengantar Arsitektur Kota

    8/152

    Garnbar

    5.12

    Garnbar

    5.13

    Garnbar

    5.14

    Gambar

    5.15

    Gambar

    5.16

    Gambar

    6.1

    Ganbar 6.2

    Gambar

    6.3

    Garnbar

    6.4

    Garnbar

    6.5

    Garnbar

    6.6

    Gambar

    6.7

    Gambar

    6.8

    Garnbar

    6.9

    Gambar

    6.10

    Gambar

    6.1

    I

    Gambar

    6.12

    Gambar

    6.

    l3

    Garnbar

    6.14

    Gambar

    6.15

    Garnbar

    6.16

    Cambar

    6.17

    Gambar

    6.18

    Gambar 6.19

    Garnbar

    6.20

    Gambar

    6.21

    Gambar

    6.22

    Gambar

    6.23

    Gambar

    6.24

    Kota taman di

    Singapura

    yang

    Berkonsep

    Ecoteknologi

    .................

    Mas s

    Rap

    id

    Tran s

    it

    (MRD

    d

    i S i

    ngapura ................'........

    Teori

    Jalur

    Terpusat.....

    Teori

    Sektor

    Teori

    Pusat

    Lipatganda.

    H ubungan

    Antara

    Perencana

    dan

    Masyarakat.......'......'...

    Perancangan

    Kota

    Dianggap

    Pusat dan

    Mendapat

    Bantuan

    dari

    Bidang Ilmu

    Lain...

    Perencanaan

    Kota

    dalarn

    Hubungan

    Menerirna

    Bantuan

    dan

    Memberikan

    Bantuall

    ........'..'...

    Perancangan

    Kota

    Sebagai

    Ekstensi

    Arsitektur

    dan

    Sebagai

    Implementasi

    Pererrcanaan

    Kota

    Cambaran

    Dirnerrsi

    Kineqia

    dari

    Suatu

    Perkotaan

    Sustenance

    pada

    Suatu

    Rumah........

    Prirrsip

    Zoning.......

    Garden

    Cily di

    Kuala

    Lumpur

    Konsep

    Garden

    City............

    Sense

    Kawasan

    MaIioboro................

    Identifi

    kasi

    Kota

    Yogyakarta...........

    Perbedaan

    Identitas

    Dua

    Kota

    di

    Indonesia

    Kernudahan

    Aksesibilitas

    di Batam

    Bioskop

    di

    Kota

    Yogyakarta

    Contoh

    Kontrol

    Fisik

    Bangunan

    Terhadap

    Jalan

    Pedagang d i Sepanjang

    Koridor

    Jalarr Mal

    ioboro...'........

    Diagrarn

    Aspek

    Fungsional

    Ruang

    Terbuka......

    Penggunaan

    Ruang

    Terbuka

    (1)

    ...........'..

    Penggunaan

    Ruang

    Terbuka

    (2)

    ........'.....

    Penghijauan

    Tepian

    Bantaran

    Sungai...'....

    Ruang

    Terbuka

    Memanjang

    Ruang

    terbuka

    mernusat....

    Ruang

    Terbuka

    Lingkungan

    Ruang

    Terbuka

    Bangunan

    l5l

    t52

    t54

    r55

    r56

    164

    165

    166

    167

    173

    174

    176

    178

    178

    179

    r80

    t8l

    182

    r83

    r85

    186

    188

    r89

    r89

    l9l

    192

    192

    192

    193

    xlr

    Penganlar

    Ars

    ile

    ktur

    Kota

    Daftar

    lsi

    xiii

    Garnbar

    6.25

    Gambar 6.26

    Ganbar 6.27

    Gambar 6.28

    Ganbar

    6.29

    Gambar 6.30

    Gambar 6.31

    Garnbar 6.32

    Public 5pace.........

    ...194

    Berrtuk

    Public

    Spuce ..................

    195

    Karakter Pelingkup Ruang .........

    195

    Orientasi

    Ruang......... ................. 196

    Perrggunaan Ptrblic Space

    ..........196

    Suasarra

    Jumenengan

    Sri Sultan

    Hamengku

    Buwono

    X

    pada

    tahun

    1989 diAlun-alun Utara

    Kraton

    Yogyakarta.

    .....................200

    Aktivitas anak-anak Sekolah

    Menggunakan

    Alun-alun

    Utara

    Kraton Yogyakarta untuk

    Keperluan

    Berolahragal .................

    .............201

    Peta

    LokasiAlun-alun

    Utara

    Kraton Yogyakarla

    dan Ruang

    terbuka di

    depan

    Beteng Vredeburg

    dan

    di

    depan

    Gedung

    Agung........

    .....202

    Salah

    Satu

    Model

    Proses Perencanaan Kota

    Kornprehensif...............

    ..............206

    Rencana

    Struktur

    Ruang

    Kota

    Sernararrg Berdasarkan

    RTRW........

    ..............208

    Arahan

    StrLrktur

    Ruang

    Kota

    Semarang...........................

    208

    Metropolis Menyebar...

    ..............211

    Metropolis

    Galaktika...

    ...............212

    Metropolis

    Memusat

    ..................213

    Metropolis

    Bintang.......

    ..............213

    Metropolis Cincin........

    ...............214

    Hubungan

    Arsitektuq

    Perencarraan

    Kota

    dan

    Perancangan

    Kota........ ...............

    21

    8

    Pendekatan

    Perarrcangan

    Kawasan

    Perkotaan

    .................

    220

    Contoh

    Maket Perancangatr

    Kawasan

    Perkotaan...

    ..........221

    Ernpat

    Kelompok Utama Urban

    Design

    .......229

    Perqerjemahan

    Teori

    Perkotaan menurut

    Roger

    Trancik ..233

    Ilustrasi Teori

    Perkotaan

    menurut

    Roger

    Trancik

    ............233

    Figure

    Ground

    Skala

    Makro Besar.......

    ........235

    Aplikasi Teori

    Ploce

    pada

    Peta Kota Sumenep................248

    Gambar

    6.33

    Gambar

    6.34

    Gambar

    6.35

    Gambar

    6.36

    Gambar 6.37

    Gambar 6.38

    Gambar 6.39

    Gambar 6.40

    Gambar

    7.1

    Garnbar

    7.2

    Gambar 7.3

    Gambar

    7.4

    Garnbar

    7.5

    Garnbar

    7.6

    Gambar

    7.7

    Garnbar

    7.8

  • 7/23/2019 1724_Pengantar Arsitektur Kota

    9/152

    Gambar

    7.9

    Gambar

    7.10

    Cambar

    7.1I

    Gambar

    7.12

    Garnbar

    7.13

    Garnbar

    7.14

    Gambar

    7.15

    Garnbar 7.16

    Gambar

    7.17

    Taman Kota

    -

    Kota Lama

    Semarang

    ............252

    Spatial

    Elements of

    The City............

    ........-....253

    Image

    Kota...................;.......... ......................253

    Tetenger

    Kota

    Larna

    Semarang

    -

    Gereja

    Blenduk ...........254

    Tetenger

    Kota

    Lama

    Semarang

    -

    Cednng

    Asuransi Jiwa...........

    .....254

    Elemen-elernen Citra

    Kota

    di

    Semarang...

    ....256

    Reklame

    yang

    Mengh iasi Wajah Suatu Kota. ..................

    261

    Langkalr-langkah dalam

    Metode

    Sirropsis

    untuk

    Perancangarl

    Kota.........

    ..............266

    Contoh Pedoman

    Perancarrgan

    Kawasan Berkaitan

    derrgan Slgtline.......

    .....................268

    xlv

    P

    e

    ngantar

    A rs

    i te

    ktu'

    Kota

    PENDAHULUAN

    ab

    peftama

    ini

    rnembahas

    tentang

    definisi

    kota;

    pengertian

    dan hakikat

    kota

    dari

    berbagai

    sudut

    parrdang

    ilmuwan

    dan

    pemaparan

    tugas-

    tugas para

    ihnuwan yang

    terlibat dalarn

    perencanaan

    kota; perbedaan

    ilrnu

    arsitektur,

    perencanaan

    kota

    (urban

    planning)

    dan

    perancangan

    kota

    (urban

    design); sefta

    pemaparan kawasan

    kota yang tetap dikonservasikarr

    sebagai

    penguat

    arsitektur

    kota.

    Kota

    merupakan

    salah

    satu

    tempat

    kehidupan

    manusia

    yang

    dapat

    dika-

    takan paling

    konrpleks,

    karena perkembangannya

    dipengaruhi

    oleh

    aktivitas

    pengguna

    perkotaan

    yang

    menyesuaikan

    dengan perkembangan

    zanralr

    dan

    tuntutan

    hidup.

    Kota,

    sebagai suatu

    proses yang

    dapat

    dilihat hasilnya

    dan

    perkernbangannya

    lebih

    menonjol

    dibandirrgkan

    dengan

    kawasan

    luar

    kota,

    sefta cenderung

    lebih

    menekankan pada segi

    ekonomi,

    dianggap

    sebagai ha-

    sil rekayasa

    manusia

    untuk

    rnemenuhi

    kehidupan

    ekonomi

    penggunanya.

    Se-

    lain

    itu, kota

    juga

    memengaruhi

    kehidupan

    di segala

    bidang,

    yang

    berdampak

    pada

    timbulnya

    masalah-masalah

    yang

    semakin

    kompleks yang

    memerlukan

    pemecahan.

    \

    1.1

    DEFINISI

    KOTA

    Di

    dalarn

    istilah 'kota'secara

    arsitektural

    rnasih

    banyak aspek

    yang

    perru

    diperhatikan,

    dan masing-masing

    aspek

    berbedadari

    satu ternpatdengan

    tempat

  • 7/23/2019 1724_Pengantar Arsitektur Kota

    10/152

    yang lainnya.

    Kota

    adalah

    barisan

    pertemuan semua

    kepentingan

    manusia

    dalam

    sebuah

    kolase

    ruang besar,

    sehingga

    kota

    dapatdikatakan

    sebagai

    sebuah

    organisme,

    yang

    merupakan

    sebuah

    pusat

    industri,

    perdagangan,

    pendidikan,

    pemerintalralt,

    atau

    mencakup

    semua

    kegiatan

    tersebut.

    Dengan

    demikian,

    terlihat

    bahwa kota-kota

    cenderung

    rnenjadi

    besar

    bila

    dasar

    ekonorninya

    luas.

    Kota-kota

    kecil biasanya

    rnerupakan

    satelit-satelit

    yang

    bergantung

    pada

    kota

    besar

    untuk mempertahankan

    kehidupan

    ekonominya.

    Pengertian

    kota

    sering

    dipahami

    dari

    berbagai

    sudut

    pandang

    yang

    sangat

    kornpleks, dengan

    berbagai

    pendekatan

    terutama

    pendekatan

    metafora,

    yang

    dapat

    membantu

    kita

    memahami

    konseptualisasi

    berbagai

    aspek

    kehidupan

    kota ditinjau

    dari

    aspek

    sejarahnya.

    Seperti

    yang diungkapkan

    oleh

    Lewis

    Murnford

    (l

    S95-1990),

    dalarn

    buku

    terpentingnya

    yang berjudul

    The City

    in

    History,

    sedikitnya

    terdapat

    lima

    rnetafora

    yakni kota sebagai:

    (1)

    Magnet

    (yang menarik orang

    dan

    sekaligus

    gagasannya),(2)

    Kontainer

    (yang

    menjadi

    wadah),

    (3)

    Necropolr.s

    (kota

    kematian,

    yang akan rnenjadi

    kuburan

    akhir

    yang

    rnenarrti semua peradaban),

    (4)

    Megamachine

    (yang

    menghancurkan

    unsur

    kemanusiaan),

    dan

    (5) Pentagon

    (yang

    rnenjadi

    simbol

    militerisme,

    kekuatarr,

    dan

    perusak karena

    obsesi

    modernitas

    dengan

    megastruktur

    dan

    kekuatan

    yang

    tidak

    seimbang

    antara

    potensi

    teknologi

    dengan

    kerusakan

    sosial).

    Dari

    ungkapan

    tersebut

    Murnford

    dapat

    mernengaruhi

    kita

    urrtuk

    lebih

    rnengerti,

    memalrami

    dan

    mernusatkan

    aspek

    kemanusiaan

    dalam

    pewujudan

    dan

    pembangunan

    kota,

    sehirrgga

    Mumford

    yang

    dikenal

    sebagai

    seorang

    filosof,

    kritikus arsitektur,

    dan

    perencana kota kelahiran

    New York,

    juga

    mendapatkan

    julukan

    sebagai

    master

    of methapor.

    Berikut

    ini

    definisi

    daerah

    perkotaan:

    a.

    Penyatuan suku-suku

    adat maupun

    keturunan-keturunan dengan

    gaya

    hidup

    yang

    berbeda-bedayangberkumpul

    di

    suatu

    pusat yang digunakan

    sebagai

    tempat

    pertentuan bersarna

    dengan

    perlindungan

    atau

    bentuk

    yang lainnya,

    atatJ

    perkumpulan

    lembaga

    politik atau kedaulatan

    yarrg

    d

    ibentuk

    oleh

    rnasyarakat.

    b.

    Lokasi-lokasi

    di mana

    terdapat

    kernungkinan

    adarrya

    suatu

    lingkungan

    kehidupan

    yang beraneka-ragam

    dan

    gaya-gaya

    hidup

    yang

    berbeda-

    beda.

    P e

    ngantar

    Ars

    i te

    ktur

    K

    ota

    Pendahuluan

    C.

    Perkumpulan orang-orang bisnis, tempat

    pertukaran

    informasi

    yang

    lebih

    cepat,

    ternpat dengan

    sarana

    transportasi yang

    lebih

    mudah,

    memadai,

    dan

    lebih cepat.

    Sedangkan

    pengertiarr

    kota berdasarkan disiplin

    ilmu,

    yaitu:

    Dalam pengertian geografis,

    kota adalah

    suatu

    tempat

    yang

    penduduknya

    rapat,

    rumah-rurnahnya berkelompok,

    dan mata

    pencaharian penduduknya

    bukan

    peftarr

    ian/perkebunan.

    Dalam

    pengertian

    lrukum

    di

    Irrdonesia, macam-macam kota antara

    lain:

    l.

    Kota

    sebagai

    ibukota

    nasional

    Jakarta;

    2. Ibukota

    propinsi;

    3. Ibukota

    kabupaten

    dan

    kotarnadya;

    4.

    Kota adrnirristratif

    (kotatif);

    5.

    Kota kecarnatan.

    Selain

    beberapa

    pengertian

    di atas,

    analisis

    terhadap kekuatan-kekuatan

    yang

    mengatur bentuk kota, apakalr

    itu

    kekuatan

    ekonomi,

    sosial atau

    politik,

    adalah diperlukan untuk membuat batasan-batasan umum dari

    bentuk itu.

    Hal

    tersebut

    perlu

    diketahui

    karena:

    kota

    sebagai

    proses

    dipandang sebagai

    hasil

    dari

    penitikberatan pada

    bidang ekonomi;

    kota

    sebagai

    alat

    teknis

    merupakan

    hasil

    pertimbangan-pertimbangan perancangan;

    kota

    sebagai ekspresi

    perintah

    sebagai serarrgkaian

    usaha-usaha

    pada perpecahan

    sosial; kota

    sebagai

    suatu

    resolusi

    (pemecahan) problem-problem perencanaan yang

    berkenaan

    dengan

    perpecahan profesional;

    dan kota sebagai

    pengalaman

    yang

    koheren, yang

    berkenaan dengan

    perpecahan

    formal.

    Kota secara

    fisik

    terdiri atas tiga

    tingkatan,

    yaitu

    bangunan-bangunan

    dan kegiatannya

    yang

    berada di atas atau

    dekat

    dengan

    muka tanah,

    instalasi-

    instalasi

    di

    bawah tanah,

    dan kegiatan-kegiatan

    di

    dalam

    ruangan

    "kosong"

    di angkasa. Namun

    dalam

    pengertian

    yang

    lebih umum,

    kota

    itu

    adalah

    tempat

    yang

    mempunyai prasarana

    kota,

    yaitu:

    bangunan

    besar-besar, banyak

    bangunan

    perkantoran,

    jalan

    yang lebar-lebar,

    pasar

    yang luas-luas,

    beserta

    pertokoannya,

    jaringail

    kawat

    listrik,

    dan

    jaringan

    pipa

    air minum,

    dan

    sebagainya.

    a.

    b.

  • 7/23/2019 1724_Pengantar Arsitektur Kota

    11/152

    Menurut Doxiadis dalam Ekistic

    (1973),

    kota

    yang lebih

    besar namanya

    adalah

    adikota

    (metropolis)

    yang pendr.rduknya lebih dari

    dua

    juta

    orang, kota

    raksasa

    (ntegalopolis)

    berpenduduk seratus

    juta

    orang

    atau lebih,

    wilayah

    kota

    (urban

    region) berperrduduk

    kira-kira tujuh

    ratus

    juta jiwa

    dan

    merupakarr

    kota di seluruh

    wilayah,

    benua

    kota

    (urbanized

    continenl)

    berpenduduk

    kira-

    kira

    lima

    miliar

    jiwa

    serta merupakan kota seluruh

    benua,

    dan

    mahakota

    (ekumenopolls)

    yang

    berpenduduk

    kira-kira

    tiga

    puluh

    miliar

    jiwa

    serta

    merupakan kota Seluruh dunia.

    Ciri

    kehidupan kota,

    pada

    umumrrya ditandai oleh

    adanya dominasi

    sektor sekunder

    (industri)

    dan tersier (asa

    perdagangan)

    yang

    berperan

    besar

    dalam

    kehidupan

    ekonomi. Selain

    itu,

    jurnlah

    penduduk relatif meningkat

    tajam akibat dari

    urbanisasi,

    sehingga

    susunan

    sosial

    perrduduknya

    sangat

    heterogen

    dibandingkan

    dengan

    pedesaan.

    Akibat dari banyaknya

    aktivitas

    kota,

    rnenyebabkan

    dibutuhkan

    bangunan-bangunan

    yang

    cukup besar

    dan

    tinggi, sefta

    meningkatnya

    transportasi

    yang

    cukup pesat.

    Fungsi

    kota secara

    internal

    (sekunder)

    yaitu:

    l.

    sebagai kegiatan kehidupan

    dalam wadah

    kelridupan

    sosial-budaya

    penduduk

    setempat, seperti

    kawasan

    pennukiman

    dan

    sararranya;

    2.

    sebagai wadah kegiatarr ekonomi

    lokal,

    mendukung

    rumah tangga

    penduduk,

    dalarn

    hal:

    a.

    Kebutuhan

    produksi:

    bentuk

    pusat

    kerja

    pemerintah

    dan

    swasta,

    produksi/industri,

    b. Kebutuhan kerjasamujasa,

    distribusi

    transaksi,

    dan simpul

    pertukaran

    informasi,

    c.

    Kebutulran

    layanan transportasi

    lokal:

    simpul

    jaringan

    sirkulasi

    berupa

    terminal,

    stasiun, dan

    bandara maupun

    pelabuhan;

    3.

    sebagai

    satuan

    fisik

    infrastruktur

    lokal;

    4.

    sebagai rvada.lr

    politik

    dan

    adrninistrasi

    pemerintahan.

    Sedangkar:

    fungsi

    kota

    secara

    eksternal

    (primer)

    adalah:

    l.

    pusat interaksi

    dan

    wadalr kegiatan sosial budaya

    bagi

    penduduk

    lebih

    luas:

    2.

    pusat

    dan

    wadalr

    kegiatarr

    ekonomi ekspor

    sehingga

    mempengaruhi

    manajernen

    transaksi

    industri

    antara

    lain produksi

    barang,

    produksijasa,

    koleksi dan distribusi untuk wilayah

    luas;

    4

    Pengantar

    Arsitektur

    Kota

    3.

    sebagai simpul

    komunikasi yang

    lebih

    lengkap

    dan

    cepat dengan

    jangkauan

    yang

    lebih

    wilayah luas;

    4.

    sebagai

    satuan

    fisik

    infrastruktural

    terkait

    dengan

    jaringan

    wilayalr luas;

    5. pusat

    politik

    dan

    administrasi pemerintahan

    untuk

    kepentingan

    tingkat

    wilayah

    lebih

    atas.

    Kondisi

    kota yang

    sudah larna

    terjadi

    di Indonesia

    sangat

    kompleks

    yaitu pertumbulran/perkernbangannya

    tidak

    merata;

    masih

    dipengaruhi

    oleh

    pasar;

    terjadi

    proses

    komersialisasi/privatisasi

    yang

    cenderung

    tidak

    terkontro l;

    kerusakan I

    ingkungan

    semakin paruh,

    inefi

    siensi

    sum ber

    daya; dan

    bahkan

    terjadi

    ketidak-adilan

    sosial.

    Sehingga,

    kota-kota

    di Indonesia

    dapat

    dikarakteristikkan

    sebagai

    berikut:

    a.

    Turnbuh

    secara tidak

    terencana

    (organis);

    b.

    Cerrderung

    tidak

    terken

    dali

    (sprawt);

    c.

    Mengabaikan

    aspek

    tata

    guna

    lahan,

    sehingga guna

    lahannya

    tercampur

    (ntixed-uses);

    d.

    Dualisrn

    ekonomi:

    formal- infonnal;

    e.

    Budaya

    kota

    yang

    khas;

    f.

    Aturan-aturan

    pemerirrtah

    kota

    daerah

    banyak yang

    tidak

    terlaksana.

    Dari

    ciri-ciri tersebut,

    men

    imbulkan

    t

    antangan-tantangan

    baru

    perencanaan

    dalam mengatasi

    kerniskinan

    dan

    ketidak-adilan

    sosial;

    mengatasiglobalisasi

    dan pasar

    bebas/kapitalisrne/komersialisasi/privatisasi;

    demokratisasi dan

    desentral

    isasi

    ;

    plural

    isrne; seft

    a mengatasi

    kerusakan

    I

    ingkungan.

    Perturnbuhan

    sebuah

    kota

    tidak selalu

    diawali

    dari

    adanya

    desa.

    petani

    yang hidup

    diri

    lahan

    pertaniannya

    cenderung

    bertempat

    tinggal

    secara

    terpencar

    dan mendekatkan

    diri dengan

    lahan pertaniannya.

    Tetapi kemudian

    pengelola

    teritori rnempunyai

    kepentingan

    untuk

    mengendalikan

    kehidupan

    sosial,

    ekonomi,

    dan

    politik

    masyarakatnya.

    Sementara

    kota

    tumbuh

    terjadi

    karena

    adanya kepentingan

    yang

    sama

    anttara penduduk

    yang

    datang

    dari

    berbagai

    tempat. Kepentingan

    tersebut

    adalah

    untuk menjualjasa

    dan

    barang

    yarrg

    mereka miliki

    dan

    membelijasa

    sefta

    barang

    yang

    tidak dapat

    mereka

    hasilkan.

    Fungsi

    saling

    membutuhkan

    dan

    saling tergantung

    inilah

    yang

    rnenjadi pemicu

    pertumbuhan,

    perluasan,

    dan

    penguatan

    fungsi

    perkotaan.

    Pendahuluan

    5

  • 7/23/2019 1724_Pengantar Arsitektur Kota

    12/152

    Pelduduk

    di

    perkotaan

    dalam

    melakukan

    kegiatan untuk

    kelangsungall

    h

    idupnya

    cenderung

    akarr

    merrumbuhkan

    kegiatan

    ekonom

    is. Kegiatan

    tersebut

    memiliki

    tempat-tempat,

    lokasi-lokasi

    yang cocok

    dengan

    spesifikasinya

    dan

    strategis,

    sehingga

    dalarn

    pengelornpokan

    dan

    penggabungannya

    serirrg

    disebut dengan

    kawasan

    komersial.

    Kawasan

    komersial

    di

    perkotaan

    merupakan

    kawasan

    strategis,

    yang

    dicirikan

    dengan

    tingkat

    perubahan

    yang

    tinggi,

    tingkat

    investasi

    yang

    tinggi,

    dan

    rnampu

    menyangga

    kawasannya

    sendiri, namun

    terkadarrg

    memiliki

    efek

    negatif

    yang tinggi

    pula'

    I.2

    HAKIKAT

    KOTA

    Beberapa

    pandangan

    tentang

    hakikat

    kota menurut

    ahli

    di

    bidang

    perencanaan

    dan

    perancarrgan

    perkotaan:

    l.

    Pandangan

    menurut

    Dickinson

    Kota

    merupakan

    suatu

    permukirnarl

    yang

    bangunan

    rurnahnya

    rapat,

    dan

    penduduknya

    bernafkah

    bukan

    dari

    pertanian.

    2.

    Pandangan

    menurut

    Mumford

    Kota

    merupakan

    suatu

    peftemuan

    yang

    berorientasi

    keluar

    di

    mana

    kota

    merupakan

    daya

    tarik

    bagi

    perrghuni luar

    kota untuk

    keperltingan

    perdagangalr

    dan

    kerohanian.

    3.

    Pandangan

    menurut

    Christaller

    Kota

    merupakan

    pusat pelayanan/penyediaan

    jasa-jasa/pemasaran

    bagi

    daerah

    lingkungannYa.

    s

    l)usun

    o

    Kamptlng

    a

    Kn{a

    a

    Kotallesar

    Ilalas \Yilayah

    Pclay'an*n

    Perrlagalrgm

    Dustn

    Batar

    lV ilayah

    Pda5anan

    l'crdagangao

    Karnpung

    Ilatas

    Wilaynh

    *'elq,anao

    I'*r

  • 7/23/2019 1724_Pengantar Arsitektur Kota

    13/152

    5. Pandangan

    menurut

    Max Weber

    s(tstulilfl lama

    itirtalirosional,

    .g*.*--*--;-

    susrlal

    haru

    tidsk

    birukrntit)

    -

    '(tasional

    birokratirl

    kota

    ko*m*pr.rlitrn

    {

    beb*s

    pernbtharuan

    }

    {r("lqllril

    horltop*niffir

    { ti{lak

    l}ubil$,

    hukan

    prrrrbaltantan)

    Gambar

    1.3 Pandangan strukturalis

    menurut

    Max

    Weber

    Sumber: Nas

    (

    1984)

    Garnbar

    l

    3

    di

    atas

    mengilustrasikan

    bahwa

    kota

    sebagai

    suatu

    tempat

    yang mempunyai sifat kosrnopolitan,

    yang terdapat

    berbagai

    struktur

    sosial

    yang

    menimbulkan bennacam-lracam

    gaya hidup. Di

    kota

    terdapat

    dorongan

    untuk

    membentuk suatu

    kepribadian

    sosial dan mengadakan

    perubahan, kota rnerupakan

    sarana untuk

    perubahan sosial.

    Menurut

    Max

    Weber

    bahwa

    kota:

    pedesaanlnegara: kosmopolitan

    : hornogen

    (Nas,

    r

    984).

    it.

    Pandangan

    menurut Simmel

    Sirnrnel

    meneropong kota dari sudut

    psikologi. Kota

    mernbawa

    pe-

    ningkatan

    rangsangarl

    syaraf.

    Dalam

    kota metropolitan,

    orang

    mendapat

    bermacarn-macam

    kesan

    yang tak

    terduga, dan

    orang

    harus bereaksi

    de-

    ngan

    otaknya, bukan dengan

    hatirrya seperti

    dalam

    masyarakat

    pedesaan.

    Pasar, ekonomi keuangan,

    rasionalisme, sifat

    impersonal

    serta

    penjad-

    walan

    waktu

    (menurut

    jam)

    merupakan

    dasar

    bagi rangsangan

    syaraf.

    7.

    Pandangan

    menurut

    Spengler

    Spengler meletakkan hubungan

    antara

    pengertian kota,

    pedesaan

    dan

    kebudayaan alam.

    Pengantar

    Arsiteklu'

    Kota

    Pendahuluan

    lxtle$mn

    kebangkitan

    musirrr

    senri

    J

    kernntuhan

    (

    musirn

    dingin

    )

    alam

    mSarir

    kebudayaan

    Ga

    m ba r

    r.4 Pandangan

    :li.l$::?l d;nurut

    Spengrer

    (

    I

    )

    Seperti pada

    gambar

    1.4 di

    atas,

    bahwa

    kota

    merupakan

    suatu ke-

    satuan

    yang

    mempunyai

    cara hidup yang

    khas,

    sedangkan

    pedesaan

    dirasakan

    sebagai

    suatu

    yang

    melingkupinya,

    yang

    tidak begitu

    penting.

    Desa

    merupakan

    kesatuan

    dengan alam

    dan

    pemandangan

    yang

    selaras,

    kota

    berlawanan

    dengan alam

    dan akhirnya

    menjadi

    kota

    yang

    meliputi

    dunia:

    ekumenopolis.

    Di

    luar kota,

    semua

    adalah

    taman

    atau dunia pari-

    wisata.

    Di

    dalamnya

    didirikan

    alam

    tiruan.

    Inilah

    kota

    yang

    dibuat

    oleh

    arsitek kota:

    artificial,

    utterly land-alien

    product

    of

    a

    pure

    intellectual

    satisfaction

    Menurut

    Spengler

    bahwa

    pedesaan:

    kota,/Negara

    :

    alam :

    kebudayaan

    (Nas,

    I

    984).

    ker*brt

  • 7/23/2019 1724_Pengantar Arsitektur Kota

    14/152

    8.

    9.

    Pertentangan

    perkampungan-pedesaan

    berdasarkan

    dikotomi

    kerabat

    dihadapkan

    dengan

    bukan

    kerabat,

    karena

    perkampungan

    terdiri

    atas

    kelompok ketururran

    (moiety)

    seperti

    yang ditunjukkan

    pada

    garnbar 1.5

    di atas.

    Kota :

    pedesaan

    :

    kota

    :

    perkampungan

    :

    elite

    :

    lainnya'

    Pandangan

    menurut

    Wirth

    Kota

    semakin

    berlambalr

    besar,

    senrakin

    padat

    dan

    dihuni

    oleh

    orang-

    orang heterogen, berubah puIa

    sifat-sifat

    nrasyarakat.

    Pandangan

    menurut

    Tonnies

    Tonnies

    membedakan

    dua tipe

    hubungan

    masyarakat

    kota

    dan

    desa:

    a.

    Gemeinschaft

    yaitu

    di

    desa

    -

    bergotong-royollg

    darr

    di

    kota

    -

    individualis

    h. Gesellschaftyaitu

    nrasyarakat

    kuno

    rnem

    iliki sifat

    solidaritas

    t.nekau

    is,

    sedangkan

    masyarakat

    modern merniliki

    solidaritas

    organis'

    Gambar

    1.6 Situasi

    kota-kota

    di

    Indoncsia

    Gambar

    1.6

    menurrjukkan

    bahwa

    kota-kota

    di lndonesia

    mampu

    rnerljadi

    magnet

    untuk

    menarik

    jurnlah

    pengunjung

    yang lebih

    banyak

    karena terkenal

    derrgan

    objek

    budaya

    dan nilai

    historis

    yang

    tinggi,

    sehilgga

    akan

    mampu

    I

    0

    Pengantar

    Arsitektur

    Kota

    Pendahuluan

    I

    I

    berkernbang

    menjadi

    suatu kota

    yarrg

    tumbuh cepat, dan rnembutuhkarr

    fasiIitas-fasiIitas

    untuk

    pernenuhan

    kebutuhan pengunjung

    tersebut. Berkaitan

    dengan

    hakikat

    kota

    ini,

    satu hal

    yang

    perlu

    diperhatikan adalah

    bahwa

    nrakin

    besar suatu

    kota,

    maka

    akan makin kaburlalr karakteristik

    utama

    yang

    ada

    ditinjau

    dari

    segi fungsinya,

    karena karakteristik

    utarna

    yang

    tirnbul

    pada

    awal

    rnula

    suatu

    kota

    akan

    tergantikan

    dengarr

    karakteristik yang lairr yang

    lebih

    modern.

    Hakikat

    suatu

    kota sendiri dapat mernpunyai

    realisasi

    yang

    bennacam-

    rnacafir,

    hal ini

    sangat bergarrtung

    pada

    sudut para

    ahli seperti ahli

    geografi,

    geolog,

    antropolog,

    politikus,

    sosiolog,

    ahli kesehatan, ahli

    hukum,

    ekonom,

    senirnan

    dan budayawan,

    teknik sipil, dan

    yang

    terakhir

    adalalr arsitek

    yang

    berkecirnpung

    di bidang

    perencanaan

    kota.

    Penelusuran

    dari berbagai

    parrdangan

    tersebut, antara

    lain:

    (l)

    ahli

    geografi

    akan

    rnemandang

    kota

    dari

    segi

    pennukaan

    kota dan

    lingkungannya

    dengan

    merrcari

    hubungan

    antara wajah

    kota,

    bentuk

    kota

    dan

    fungsi kota

    itu;

    (2)

    ahli

    geolog

    akan mernperhatikan

    kota dari

    segi

    laharr

    dan tanah

    di

    bawah

    kota dan

    mengaitkannya

    dengarr pembangunan;

    (3)

    ahli

    antropolog

    akan memandang

    kota

    dari

    nilai

    budaya dan sejarah serta

    perkernbangannya;

    (a)

    ahli

    politikus

    akan nrenekankan

    pada

    cara

    mengurus kota dan bagaimana

    kebijaksanaan

    Qtolicy)

    antara

    pemerintah,

    swasta

    dan

    masyarakat

    serta;

    (5)

    ahli sosiolog

    akan

    berfokus

    pada

    klasifikasi

    permukiman

    kota dari semua

    aspek sosialnya;

    (6)

    ahli ilrnu

    kesehatan

    akan

    nremperhatikan keadaan

    lingkungan

    kesehatan

    perrnukiman

    kota; (7)

    ahli ilrnu

    hukum

    akan berfokus

    pada

    hubungan peraturan

    dan

    keputusan

    dengan

    perencanaan kota

    serta

    pelaksanaannya;

    (8)

    ahli

    ekonorni akan memperlratikan

    aspek

    perdagangan

    kota yang

    berfokus

    pada

    hubungan kegiatan

    dan

    potensi

    kota yang sangat

    menguntungkan

    secara

    finansial;

    (9) ahli

    seni terutama

    budayawan

    akan

    mernandang

    kota

    tersebut

    mempunyai

    keklrasan

    budaya, sehingga suatu kota

    dapat diungkapkan

    dengan berbagai puisi yang

    indah;

    (10)

    ahli teknik sipil

    yang

    berfokus

    pada

    sistern

    prasarana

    kota

    dan pembangunannya

    serta struktur

    anatomi kota

    dan perencanaannya,

    dan

    yarrg

    terakhir;

    (ll)

    arsitek

    rnerniliki

    beberapa sudut pandang

    yang

    sama dengan

    insinyur,

    namun tetap akarr lebih

    menekankan

    aspek-aspek

    kota secara

    fisik

    dengalr memperhatikan

    hubungarr

    antara ruang

    dan

    massa

    perkotaan

    serta

    bentuk

    dan

    polanya.

  • 7/23/2019 1724_Pengantar Arsitektur Kota

    15/152

    Perumusan-perumusan

    yang

    agak

    luas dengan

    beberapa

    pandangan

    tersebut telah

    menunturr

    ke

    arah argumentasi

    yang akan

    lebih berkembang

    lagi. Sebuah

    permukiman

    dapat

    dirurnuskan sebagai sebuah

    kota

    bukan dari

    segi

    ciri-ciri

    rnorfologis teftentu,

    melainkan

    dari

    susunan suatu

    wilayah dart

    penciptaan ruang-ruang

    efektif

    berdasarkan

    hierarki-hierarki

    tertentu.

    Ciri-ciri

    rnorfologi,

    bentuk,

    dan

    wujud

    perkotaan

    antara satu

    kota

    dengan

    kota

    yang

    lainnya

    sangat berbeda,

    namun

    tetap

    rnemiliki

    beberapa

    kesamaan

    prinsip.

    Kenyataan tersebut

    rnenekankan

    pentingnya

    penyusunan

    kawasan

    secara

    fisik

    sesuai dengan

    ternpat dan

    karakteristikrrya, karena berhubungan erat

    dengan

    arah pengembangan kota.

    Mewujudkan kota

    yang

    punya karakteristik, hulnanisme,

    dan spiritualitas

    tidak

    hanya terbatas

    pada penataan ruang dan bangunan

    kota,

    karena

    kalau

    hanya itu

    yang rnenjadi

    titik

    fokus

    yang utama

    maka

    karakteristik

    sebuah

    kota akan

    hilang,

    yang ada

    hanya

    metropolis, aksesori,

    pragmatis

    atau sebuah

    kompleks

    kuburan

    yang

    diisi

    dengarr keheningan

    dan kebisuan. Urrtuk

    mewujudkan

    agar kota turnbuh

    dan berkembang

    rnenjadi pusat

    pendidikan,

    pusat

    informasi,

    pusat peftumbuhan, pusat

    perubahan, pusat

    apresiasi

    dan

    pusat

    pengembangan

    nilai-nilai

    rnoralitas, maka

    harus

    ada kualitas

    dasar

    manusia

    yang

    harus

    menjadi

    penghuni

    sebuah

    kota. Kualitas

    dasar

    tersebut

    akan

    mampu

    merurnuskan

    derryut

    nadi sebuah

    kota

    menjadi

    pusat

    pertumbuhan

    peradaban

    manusia.

    Kualitas dasar

    tersebut antara

    lain:

    a.

    Pertama, kota

    harus

    dihuni

    komunitas filosof,

    yang

    akan Inerumuskart

    konsep

    ideologi,

    konsep ketatanegaraan

    dan ilmu-ilmu

    filsafat

    lainnya.

    b.

    Kedua,

    seniman,

    yang

    mempunyai

    kreativitas dan karakteristik

    nilai

    keindahan

    yang

    akan

    membentuk

    watak

    dan

    karakteristik masyarakat.

    c.

    Ketiga, teknokrat,

    yang

    akan

    mempengaruhi

    perkernbangan sistem eko-

    norn

    i, politik,

    sekal

    igus melakukan

    percepatan pertumbuharr

    keh

    iduparr

    ke

    arah

    yang

    lebih

    baik dengan dasar

    ihnu pengetahuan

    dan teknologi.

    d.

    Keempat,

    pebisnis, yang menrperrgaruhi

    proses

    urbanisasi

    dengan

    ce-

    pat,

    karena

    kaum

    pebisrris

    cenderutrg

    rnengembangkan sayap

    perdagan-

    gan dan

    jasa

    mereka di

    kawasan

    perkotaan

    dengan

    membangun

    kantoq

    pabrik,

    dan

    pusat-pusat bisnis lainnya.

    l2

    Pengantar

    Arsitektttr

    Kota

    Pendahuluan

    I 3

    e. Kelima,

    ularna,

    yang

    mempunyai

    kualitas

    spiritual untuk

    rnenyeimbang-

    kan

    kemajuan

    peradaban

    manusia yang

    cepat,

    dengan

    mengingatkan

    ma-

    nusia

    tentang

    hubungan

    nranusia-Tuhan-alam.

    Dalam konteks

    ruang perkotaan,

    dapat

    dianrati

    adanya

    struktur

    ruang

    perkotaan

    yang

    dapat dibentuk

    oleh

    kerangkajaringanjalan,

    prasarana

    kota,

    sebaran

    kepadatan penduduk, tata

    guna

    lal'ran

    (land

    use)

    dar-r

    order/tingkatal

    sistem

    layanan

    kota.

    Berikut

    ini

    bentukan

    struktur

    ruang

    kota:

    l.

    Sebagai

    kerangka

    jaringan

    pembentuk

    Lltama

    struktur

    ruang

    kota;

    2.

    Sebagai

    perlbentuk

    jaringan

    sirkulasi

    transportasi,

    termasuk di

    dalamnya

    adalah:

    a.

    rranusia,

    barang,

    jasa

    dan

    informasi (tennasuk

    energi),

    b.

    jalur

    dan sirnpul-sirnpul

    akumulasi,

    transit

    dan

    distribusi,

    misalnya

    jaringarr

    dan terminal

    darat, laut

    dan udara;

    3.

    Sebaran

    penduduk

    kota:

    a.

    pola

    sebaran,

    konserrtrasi,

    dan

    kepadatarr

    penduduk,

    b.

    Kuarititas dan

    Kualitas,

    c.

    settlemenl,

    cluster

    dan

    sebagai

    "origin pergerakan,,

    penduduk;

    4.

    Fungsi-fungsi:spesialisasiternpatkegiatandalarnruangkota:

    mernbentuk

    zonasi

    dan

    intensitas

    kegiatan

    pelayanan

    kehidupan

    dan penghidupan

    kota;

    5.

    Batasan bentuk

    ruang

    kota dengan

    terwujudnya

    area

    kehidupan/ruang

    terbangun

    kota(built

    up

    urea)

    yang

    secara

    alami

    dapat

    memiliki

    berbagai

    bentuk dan pola;

    6.

    Order/tingkatan

    sistem

    layanan

    kota

    berwujud

    suatu

    aturan

    hierarki

    dan

    terjabarkan

    ke

    dalarn

    bentuk-bentuk

    susunan

    bertingkat-pelayanan

    Lu.num

    kehidupan dan penghidupan

    kota

    sebagai satu

    kesatuan

    sistem.

    Dari uraian

    di

    atas,

    dapat

    digarnbarkan

    bahwa

    di dalarn

    suatu

    bentang

    rvilayah

    dapat

    ditemukan

    adanya

    komponen

    kota,

    dan kota-kota

    tersebut

    tcrlrubung

    dalam

    satu sistem,

    yaitu

    sebagai

    berikut:

    l.

    Kota

    sebagai pusallayanan

    kepada wilayah

    sekitamya

    (hinterlancl).

  • 7/23/2019 1724_Pengantar Arsitektur Kota

    16/152

    2.

    3.

    4.

    ,,Sistem

    Kota-Kota atau

    Sistem

    Perkotaan"

    merupakan

    jaringan

    produksi

    wilayah dengan

    bagian

    (kawasarr-kawasan)

    lainnya.

    "Kegiatan

    kehidupan

    kota"

    sebagai

    unsur

    "penggerak"

    keseluruhan

    struktur

    ruang

    "sistemik" terhadap

    kawasannya.

    Lingkup

    layanan

    perkotaan:

    a.

    Ada

    kebutuhan

    pelayanan

    (wisrna,

    suka,

    karya,

    marga

    dan

    penyempunra) yang

    dilakukan

    sistem kota

    &

    perkotaan.

    b.

    Ada

    besaran

    (kuantitas)

    dan

    kualitas,

    serta

    lokalisasi

    sasararr

    pelayanan tersebut:

    (l)

    volume

    &

    besararr

    populasi

    layanan

    perkotaan

    yang akan

    berpengaruh

    pada tenlpat

    lokasinya.

    (2)

    cakupan

    kisararr area

    layanan

    yang akan

    berpengaruh

    pada

    tingkat delirreasi

    area

    layanatr

    perkotaan.

    (3)

    hubungan

    populasi

    perrduduk dengan

    besaran

    sarana

    prasarana

    pelayanan

    -

    berkernbang

    sesuai

    tuntutan.

    Pemenuhan

    kebutulran

    sebagai

    solusi

    produksi layanan:

    a.

    Cara

    pengadaan

    atau

    produksi

    layanan;

    b.

    Penetapan

    atau

    pencarian

    lokasi

    (area)

    bahan

    baku,

    lokasi

    pengolahan;

    c.

    Pemilihanjaringan'alirau'

    layanan;

    d.

    Pembentukan

    atau

    pemilihan

    area

    kawasan

    layanan;

    serta

    e.

    Cara

    solusi

    masalah

    layanan

    perkotaan

    (konsentrasi

    populasi, efisiensi

    dan

    sebaran cara

    layanan

    terkait situasi

    kondisi

    wilayah

    layanan).

    Rancangan

    sistem

    penyampaian

    atau

    pelayanan/pemenuhalr

    kebutuhan:

    a.

    Rumusan

    caralsistem

    pemenuhal

    kebutuhan

    layanan

    sosial,

    bisnis,

    transaksi

    'pasar',

    dan

    public

    private;

    b.

    Rumusan

    caralsistern perryampaian

    layanan perkotaan

    sistem

    penyaluran;

    serta

    c. Kelompok

    populasi, transportasi,

    simpul

    layanan,

    dan

    depo

    kontrol

    penyaluran.

    5.

    6.

    14

    Pengantor

    Arsiteklur

    Kola

    I'endahttluan

    l5

    1.3

    HUBUNGAN ARSITEKTUR

    DAN PERKOTAAN

    Ilmu arsitektur

    adalah

    ihnu

    yang

    rnenyangkut

    bentuk

    fisik

    ruang

    buatan

    sebagai

    tempat

    (place)

    bagi

    manusia

    yang

    berhubungan

    dengan

    segala

    kornpleksitas kebutuhan

    kehidupannya,

    baik

    individu

    maupun komunal.

    Bentuk

    ruang fisik

    buatan tersebut dapat berupa

    bangunan individu maupun

    lingkungan

    terbangun

    yang

    mewadahi manusia

    baik

    individu

    maupun

    kornunal

    yang

    berada di dalam

    lingkungan

    alam.

    Keberadaan

    ruang buatan

    kehidLrpan

    rnanusia

    itu mencapai skala

    yang

    luas di

    dalam

    alam atau

    sektor

    budidayaalam yang

    menjarnirr kelangsungarr

    kehidupan manusia.

    Olelr

    karena

    itu,

    ilmu

    arsitektur

    rnerupakan bagian

    dari

    ihnLr tempat

    bermukim manusia

    (htrman

    setllement)

    di

    dalarn arti luas.

    Menurut Doxiadis

    (1968):

    "Human

    Seltlentenl ure,

    by clefinition,

    settlements

    inhabited

    by

    man.

    "

    Oleh

    karena itu,

    human settlement

    mempunyai

    skala dari sebuah shelter

    bangunan,

    lingkLrngan

    terbangun hirrgga

    ke

    tingkat makro kota dan wilayah. Doxiadis membagi

    huntan

    settlement

    dalarn

    dua

    elernen besar:

    (l)

    fisik

    wadah

    (the

    cctntainer),

    yaitu

    ruang

    fisik

    buatan dan ruarrg alarn, dan

    (2)

    isi

    (the

    content),

    yaitu

    manusia

    dan

    rnasyarakat.

    Kedua

    elemen

    besar

    tersebut

    selanjutrrya

    dapat di.iabarkan

    nrenjadi

    elernen-elemen:

    Shell,

    Network, Nature,

    dan

    Human

    resources.

    Elenren

    pertama

    adalalr Shell sebagai

    ruang

    terbangun

    yang

    kasat

    mata

    fisik teknologi

    dan estetika, dari

    satLr

    bangunan,

    kelompok

    bangunan hingga

    skala Iingkungan

    dan

    kota;

    elernen

    kedua

    adalah

    Network

    yang

    dapat berarti

    prasarana

    atau

    dalam

    arti

    yang

    luas

    adalah

    ruang

    publik,

    elemen ketiga

    adalalr

    Nnture atau ruang

    alam,

    yaitu kosmos

    dengan

    total ekosistemnya bersarna

    unsur-ur"lsur biotik dan

    abiotik dengarr

    kondisi klimatologis:

    pelrcalrayaan,

    thermal,

    gerakan

    udara.

    kelernbaban.

    Selanjutrrya

    elemen terakhir

    yang

    berupa

    elernen

    keempat

    dan kelir-na adalalr

    Humun

    resources

    atau suatu surnber

    daya

    manusia,

    baik

    individu

    maupun kolektif.

    Arsitektur sebagai bagian

    dari

    Human

    Seltlement adalah

    hasil sintesis

    produk

    lima

    elemen

    tersebut

    dari

    skala

    mikro,

    messo hingga makro.

    Sebagai

    salah satu

    pandangan,

    maka batasan ihnu

    arsitektur adalah

    iknu

    yang

    rnenjelaskan

    tentang bentuk

    suatu

    ruang fisik

    buatan

    dan

    segala pengaruhnya

    tcrhadap

    nranusia rraupun lingkungannya. Hal tersebut

    akan

    rnenjelaskan

    huburrgan

    arftara

    ruang fisik

    buatan dengan berbagai aspek lain,

    yaitu:

  • 7/23/2019 1724_Pengantar Arsitektur Kota

    17/152

    1.

    Aspek

    fisik

    dan

    visual:

    estetika'

    teknologi'

    serta

    kondisi

    alam

    dan

    hubungan

    timbal

    balik

    dengan

    lingkungannya.(ekoloill..^,

    2.

    Aspek

    kehidupan

    manusia

    (anthropos):

    sosial'

    ekonomi'

    dan

    budaya

    beserta

    segala

    aspek

    kegiatan

    dan

    perilaku

    manusianya'

    Pendalaman

    ilmu

    arsitektur

    dan

    perkotaan

    pendekatan

    riset

    akan

    selalumasukkepadaelemen-elemenhuntansetllementtersebutdiatas

    yang menyangkut berbagai

    disiplin'

    seperti

    teknologi' ilmu

    alam'

    seni'

    dan

    humarritasdalamberbagaiaspek:sosial,ekonomidanbudaya.Arsitekturdarr

    Perkotaansebagaihasilbentukbuildenvironn.tentdankehidupanmanusianya

    (sebagaiContainerdanContenl)terjadidalamprosesyangterencanadan

    terancang

    (design)secara

    formal

    maupun

    tidak'

    merupakan

    karya

    manusia'

    Oleh

    karena

    itu,

    ilmu

    arsitektur

    dan

    perkotaan

    menyangkut

    ilmu

    perencanaan

    (P

    I

    annin

    g) dan

    peranca

    ngan

    (De

    s ign)'

    Ilmuarsitekturlahirt""uit,'outusebagaiakibatdarituntutanakankebutuhan

    mendasar

    manusia

    akan

    tempat

    bernaung'

    sedangkan

    ilmu

    perencanaan

    kota

    muncul

    karena

    adanya

    permasalahan

    lingkungan

    fisik

    pada

    skala

    yang

    lebih

    besar.Hasildariseorangarsitek/perencanakotaakanmemilikivisidan

    wawasan

    yan*

    ru'*u'itnJuprun

    bagi

    kemajuan

    kota'

    serta

    dapat

    memecahkan

    berbagai

    macam

    permasalahan

    yang

    terjadi

    di

    dalam

    konteks

    perkotaan

    dan

    rnasyJrakat

    kota,

    dengan

    cara

    yang

    lebih

    manusiawi'

    Ilmu

    perencunuu,l,uru

    kota

    dan

    wilayah

    sendiri

    dikenal

    sebagai

    Planologi,

    dandisiplirrinisudalrmulaimenjadisatupendidikansejakhampir50talrun

    silam.Perkembarrgandandinamismeperkotaansertawilayahpadasatusisi

    takbisadihindarikarenaberbagaifaktor,sepertijumlahpendudukyangterus

    bertambah

    dan

    ekonomi

    yang

    terus

    tumbuh'

    Namun'

    hukum

    perencanaan

    harus

    tetap

    ditaati,

    dan

    ..uu ui*una

    disiplin-disiplin

    lain,

    planologi

    jelas

    merupakan

    ilmu

    yang memberi

    pedoman

    tentang

    bagaimana

    ruang

    harus

    diatur,

    selain

    demi

    kemaslahatan

    manusia'

    juga agar

    harmoni

    dengan

    alam

    dapat

    terus

    dipertahankan.

    contoh

    aplikasi

    dari

    ilmu

    planologi

    antara

    lain

    bagaimana,"uuixnyulokasiindustrilrarusditetapkanagarlimbahnyatidak

    mencemari

    penduiuk

    sekitar'

    daerah

    mana

    sebaiknya

    untuk

    pertanian'

    bagaimanakebutuhanidealwargabisaditopangdenganbaikolehalam,daeralr

    manakawasanhijauyangharusdipertahankan,bagaimanaperencanaanjalan,

    penetapan

    ,onu

    pttu*ulun'

    p"ngtlolaan

    jaringan

    drainase'

    dan

    pengadaan

    fasilitas

    umurTl

    lainnYa'

    l6

    PengantarArsilektur

    Kota

    l

    Sebagai

    satu

    ilnru

    dalam perencanaarr

    wilayah,

    planologi

    tak

    perrLr

    diragukan.

    Munculnya

    istilah

    "dacrah

    peruntukalt"

    yang

    biasanya

    diperLrntukkarr

    urrtuk

    kawasan penrrnahan,

    industri,

    pertanian

    dan claerah

    resapan

    air, mcnjadi

    salah satu

    wuiud

    upaya rnenata kota

    dan wilayah.

    llnru

    planologi.iLrga

    sangat berkaitan

    dengan

    ilnru-ilrnu yang

    lainnya

    seperti

    ilnru

    cttaczr

    dan ilrnu

    lingktrngatr,

    karena

    dcngan rneuraharni

    cuaca

    secara

    lebih baik.

    akatr

    rnetlbantu

    penterintah

    clalarn rrrenrbangun

    inl'rastruktur

    clan

    persiapan

    rnertghadapi

    keaclaart

    darttrat

    bencana, sedangkarr derrgan

    pentalratlan

    ilrlr-r

    lingkr-rngan

    clapat

    rnerencanakan

    dan

    rlcngembangkan

    wilayah

    perkotaarr

    sccara lebih

    sinergis

    dengan lingkungan

    dan

    tidak tlerusak lingkungan

    alan-r.

    Per':t

    lrcaug:ru

    Xot2_/

    N Llrr.r

    I

    ,2

    I

    Ii.zr,

    (larnbar

    1.7 l)crancangiin

    kota

    scbagai ckstcnsi

    arsitektur

    Surnbe r:

    I)iurracdi"

    20(X)

    Dalanr

    bidang

    ArsitektLrr,

    terclapat

    ilr.nu "Pcrancangan

    kota".

    Pcrancarlgalt

    kota

    clapat

    dililrat

    sebagai perluasan

    bidarrg

    arsitcktLrr. Karena

    dari

    satu

    sisi

    skala

    atau cakupan

    area,

    arsitcktur nrcrancang

    bangunan pada

    satu

    pcrsil

    (atau

    disebtrt

    berskala

    rnikro),

    sedangkan

    cakuparr

    peranoangarr

    kota nreluas

    tidak

    hanya

    satu

    persil.

    tapi

    suatu

    karvasarr (yang

    biasanya

    terdiri

    atas

    banyak

    persil)-dapat

    pLrla

    disebut

    sebagai

    berskala

    rnezzo. Dengarr

    dcnrikian,

    perar.lcangan

    kota

    berkaitan

    derrgan perrataan

    lirrgkLrngan

    fisik

    yang

    lcbih

    lLras

    daripada hanya

    satu

    persil

    sepcrti

    yang

    tcrdapat

    dalanr

    bidang

    arsitektur.

    Karcna

    dapat

    dilihat

    sebagai

    ekstensi

    dari bidang

    arsitektuq

    maka bidang

    Perancarrgan

    Kota

    (urhan

    De,sign)

    kerap pula

    disebLrt

    sebagai "Arsitektur

    Kota"

    (garnbar

    1.7), yang

    rnerupakarr perluasan

    cakuparr

    dari konteks

    nrikro

    ke

    konteks

    mezo

    (kawasan)

    sehingga

    tinrbul

    bebcrapa implikasi,

    antara lain:

    )

    I

    I'andtrltuluatt ll

  • 7/23/2019 1724_Pengantar Arsitektur Kota

    18/152

    2.

    t.

    Klien

    dan

    partisipasi

    Dalam

    pekerjaan

    arsitektural,

    umumllya

    menangani satu

    persil,

    kita

    rrelayani

    satu

    klien; sedangkan

    dalarn

    perancangalr

    kota,

    yang

    biasarrya

    rnencakup

    banyak

    persil,

    perancang kota berhadapan

    dengan

    banyak

    pernilik

    persilyang

    berarti

    banyak

    klien

    atau

    barryak

    pengarnbil

    keputusan.

    Dengan

    banyaknya

    pengambil keputusan

    rnaka

    perancaltgall kota

    nlau

    ticlak urau

    perlu

    nrelibatkan

    banyak

    parlisipasi

    (parlisipasi

    lrasyarakat

    atau

    pihak-pihak terkait).

    Masalah

    lingkungan

    Dalam

    penanganan

    satu

    persil,

    masalah

    lirrgkungan

    kurang terasa.

    tapi

    bila

    cakupan

    lrrelllas

    ke

    kawasan,

    lnaka nlasalah

    kelestarian

    lingkungarl

    nrenjadi

    lebih

    uyata.

    Masalah

    lingkungan

    tirnbul

    akibat

    interaksi

    arttar

    guna lahan dalam

    kawasau,

    juga

    akitrat kegiatau

    sirkulasi

    lalu

    lintas.

    dan

    sebagairrya.

    3.

    Masalah

    sosial

    (htrbLltlgalt atllarlttattttsia)

    Satu

    persil berarli

    satu

    keluarga.

    Akan tetapi,

    berkaitan

    dengan

    sattt

    kawasan, terdapat masalah

    hLrbungan

    antarkeluarga.

    atttartnattttsia.

    atatt

    clisebut

    sebagai

    masalah sosial.

    Masalah

    itri

    nrisalnya

    terwuitrd

    dalam

    kebutuhan

    akan

    fasilitas ut'nunr

    atau

    fasilitas

    sclsial.

    prasaralla ut.llt.lll"l,

    juga

    kegiatan

    yang khas di

    nrasyarakat

    kita,

    yaitg

    perdagangart

    sektor

    infonnal

    (kaki lima).

    Pittas

    clan

    Ferebec

    (19S2)

    meniela,,kan

    bahwa

    perancangart

    kota

    merutrra-

    kan

    biclang

    iluru

    yang

    unsrrr-unsurnya

    tni'nriniatn

    dari--antara

    lain

    -bidang-

    hir,lang

    ilmu

    arsitektur.

    lattskap, aclntinistrasi

    ptrblik" hukum,

    sosiologi,

    darr

    ge,.lglaii

    pcrkotaan.

    Sebagai

    sebtlah

    iridarrg

    ilnttt,

    pcrancallgan

    kota tnenlptt-

    rryai

    perbeciaan derrgan pererlcanaau

    kola

    rnaupun

    dengart

    arsitektur. Antclnia-

    rtes

    (

    ir)8(r)

    nr*llraniiang bahrva

    perancaugau

    kota

    sebagai

    salalt

    satu

    imple-

    lncrrlnsi

    rencilnir

    kota.

    sedangkan

    para arsitek

    rncliltat

    perancangall

    kota

    tidak

    selalrr

    lrarus

    dernikiau.

    Mereka

    tnelnatrdatrg

    bahwa

    perallcangan

    kota dapat

    tintbLrl

    selragai

    usaha

    unttrk

    rnerrg,atasi

    problema perkotaan

    secara

    praktis lc-

    rvat

    pettgaturart benttrl

  • 7/23/2019 1724_Pengantar Arsitektur Kota

    19/152

    c.

    Kegiatan

    Indr-rstri

    (.lnelustriol),

    yang

    meliputi

    jenis

    industri

    kecil,

    rnenengalr dan

    besar.

    d.

    Kegiatan Kemasyarakatan

    (Public),

    yang

    meliputi

    berbagai

    lllacarll

    bangunan

    atau lahan

    yang

    dintanfuatkart

    r.rntuk

    keper-rtingan

    publik.

    sepefti

    balai

    desa/pendgptt

    kelttrahalr,

    pendopo

    katttor

    kecatnatall,

    lasilitas rekreasi

    umun"l,

    IirsiIitas olahraga,

    dan

    sebagainya.

    Kategori

    1'ang

    kcdtra

    adalah

    kegiatarl

    inlbrnral,

    yarrg tidak

    tercatat

    dalant

    tata

    guna lahatt atart tattr

    gtttta

    ballgtttlalr.

    Misalnl'a

    kegiatarl

    pcrclagangatr kalii

    Iirna.

    3.

    In fi'astrrrktur

    Inll'astrgktr-rr

    dalant kolttcks

    ekonou.ri

    clapat dipanclang

    sebagai

    hal

    yang clitaltanrkau

    sebagai

    bentuk

    "iur"cstasi"

    cli dalanr

    sttattt

    karvasatt

    perkolaarr.

    Misalnya

    dibcltltrktrya

    perclagarlgan

    kaki linltr di

    separl-iarlg

    koridor dcpan

    pcrtokoan

    .ialan

    Malioboro

    (garnbar

    I

    .8).

    Ybgyaliarla,

    clapat

    clipaltdang

    setragai

    pettalatlar.r illvcstasi

    karetla setiap

    peclagang

    kaki

    lirna akan

    lnenyctor

    biaya

    retribtrsi

    pcllye\\'aan

    lallan

    berdagang

    rrrereka

    kepada

    penrcri tttah.

    ffi

    Gatnbar 1.8

    Srtasittta

    pctlagang

    kaki

    linrir tli tlcpan

    Pclpustakaan

    tr*asiuttai l)ror insi

    [)aerah

    I st

    i

    rrlclr

    a \trgvakarla

    20

    l'engunl

    o

    r .1

    rs

    i

    I

    e klu

    r K

    ot

    tr

    Gambar

    l.t0 Rurnah

    rlan krko

    lruko)

    l)c nduh

    trltrrt n

    Selain itu,

    jaringan

    .jalan

    dan

    -jaringan

    listrik

    sefta

    pembangunan

    qcdung

    katnpus

    di suatu daerah

    barLr

    di

    pinggir

    kota akan

    rnengundang

    irrvestasi

    urrtuk rlasuk ke

    claerah

    tersekrut.

    Misalnya

    pellbarrgurrarr

    karnplrs

    terpadu

    Urriversitas

    Islam

    lndonesia

    (UII)

    diJalan

    Kaliurang

    knr.

    l-1. Yogyakarta,

    yang

    pada

    awal

    berdirinya

    lsekital

    awal

    tahLrn'1990-an)

    nrasih

    rrenenrpati area

    pedesaan.

    de ngan

    harga

    jual

    tanah sekitar

    belasarr

    lihu

    rupiah,

    nanr.ur

    sekarang

    harga tanah

    di

    sckitar

    Ull

    yang

    tadinya

    berupa

    tcgalan

    (gambar

    I

    .9) sekarang

    harga

    tanahnya

    rrelarnbung

    tinggi.

    lcrurtarna

    harga

    tanah

    di tepi

    sepanjang.lalan Kaliurang.

    nrenjadi

    Rp 1"5

    .irrtir

    Rp

    l.irrlir

    per rrrr.

    Cambar 1.9'lcgalan

    cli

    sckitar lJll

    llal

    lersetrut rnenuniukkan

    bahrva

    di sepanialrg

    -jalan

    tersebut

    ban.vak

    oranq

    yang

    berirtvestasi dengan rtrcrrclirikan bansunarr-trangunan

    pcnuniang

    kegiatan

    karnpus,

    sepeni

    pertok()an.

    rurnah cJan

    toko

    (ruko).

    rurnalr kos.

    rurnah nrakan.

    dan sebagainya. scpclti

    pada gantbar

    I.10 dan

    garnbarl"ll.

    ).1

    ffiffi

    ---

    ffiW-$*

    ffiH

    reW

    H.

  • 7/23/2019 1724_Pengantar Arsitektur Kota

    20/152

    Garrrbar

    l.l I Kios lbkr kopi clan

    warung makan

    Dari ilustrasi

    tersebut menurljukkan bahwa suatu

    geduug

    kampLls

    yang

    bonafit

    di manapun daemhnya, walalrpulr

    berdiri

    di atas

    laharr

    pedesaan/sawah

    pasti

    akan

    mampu menjadi

    magnet

    yang mengubah

    daerah sekitar

    menjadi

    lahan investasi

    yang

    sangat

    bagus, sehingga

    rnempengaruhi

    perencanaan

    darr

    perancangarr

    kota

    yang

    tunrbuh dengatt

    dikembarrgkannya bangurran-barlgunau

    pendukung

    kampus

    (gambar

    1 . 1

    0

    dan

    garrrbar

    I .l l).

    1.4 ARSITEKTUR

    KOTA

    SEBAGAI

    ARTEFAK

    Salah satu

    arsitek

    pada

    era

    Arsitektur

    Modern kelahiran

    Milan,

    ltalia

    yaitu

    Aldo Rossi, dikenaljuga sebagai seorang

    teoretikus,

    pengajar, penulis,

    dan

    seninran,

    menuliskan

    visi

    yalrg

    sangat

    menarik

    yarrg

    dituangkan

    dalarrr

    lrukturya berjLrdul

    The Architacture

    o.f

    the City

    (1966).

    Rossi

    nrelihat

    kota

    sebagai

    "artefak"

    ),ang

    nrerLlpakan

    gabr"rngan

    dari

    tapak

    (slle),

    peristirva

    (etcnt),

    clarr

    tarrda

    (vgri).

    Selairr

    itu.

    gagasart "locu,\'"

    yang

    merupakan

    suatu

    tenrpat

    (pluce)

    tcrtentu

    di

    nrana terjadinya

    suatu

    peristiwa

    di

    kota

    Qtrbon

    riltul) adalah

    sangat

    penting

    bagi

    kesinaurbungan

    sejarah.

    22

    Penganlrrrilrsitcltlrrrltoltr

    l'ttt, ;thttltton

    :-1

    (c) (d)

    (,-ambar

    l.l2

    Kondisi

    artciak

    pcrkotaan

    di Vrgvakarra

    Karetra

    dari

    sirrilah

    keberlarr.iutan

    sebuah kola itu

    dapat

    dicapai

    nrelalui

    ntotlurncll-lnorlllnren

    yang

    telah dibangun

    scbagai

    arsitektur

    kota

    rneskipurr

    lragiatr-bagiatt

    kota

    clapat

    bcrubah sesuai detrgan

    perubahan

    kelcmbagaannya.

    I),an,

    dengau

    iue,atan

    sejarah

    itulah

    kota clapat tctap

    dan

    selalu

    hidup.

    akrab.

    r an

    kc-rnruniliatil'

    nreskiltun

    fungsinya

    telah

    benrbah-ubah,

    sepcrli

    yang

    ditrrnjukkan pada

    garnhar

    I.12:

    ir.

    Kolnpleks

    bangt-tttan

    kolonial

    ReltlrdadiYogvakafia sckarangdifitngsikan

    sebagai

    perkarrtoran

    Bank

    Irrdonesia,

    Kantor P,ls Besar,

    dan

    Bank

    BNI:

    h. [Jcberapa

    baltgunan ['eciuart

    di

    Nlalioboro

    ],ang

    ntasih

    tetap

    berdiri tanpa

    nrengubah

    dcsain barrgtrnannya.

    c. Kratorr

    Yogyakqrla

    vang

    letap dilestarikarr

    ban;qunannya

    lringga

    saat ini;

    d.

    i'ugu Yogvakarta

    yang

    tetap bercliri

    sebagai

    pcnaucla

  • 7/23/2019 1724_Pengantar Arsitektur Kota

    21/152

    Kevin

    Lynclr

    (

    |

    960)jLrga

    mengidentifikasikan

    suatu kota dengan

    utrgkapart

    "The

    Cosmic

    Cily",

    yang

    diciptakan oleh

    perencana dan

    perancang

    atau

    "

    Villc

    (lrae ",

    sebagai

    lanrbang hubungan

    yarrg

    erat

    antara

    rnanusia dengatt alatntrya,

    nranusia dengan

    Tuhan

    perrcipta

    alarr scntesta;

    kekuatan

    atau

    potettsi alattt

    dihadirkan

    di dalarn

    citra

    visual

    dan

    batin

    masyarakat kota.

    Dcmikian

    .iuga

    "Orgemic City". terlah

    ir dari

    suatu kota

    yang

    "tidak

    tereltcana" atau

    "t,illc

    sponlan",

    kota yang tutnbuh

    sebagai

    hasil denyut

    kehidLrpan tnanusia, hasil

    kekuatan

    kolektivitas

    nrasyarakat,

    kekuatan

    perencanaan

    yaltg

    partisipatil,

    kekrratarr

    perencanaan dari barvah, tnerutpakan

    "compronti,s

    o.f

    inclit'iduul

    utrd comnton

    will"

    (Kostof,

    1992), datt rnerupakatt

    adaptasi

    kepacla

    kekttatarr

    sosial.

    Hal tersebut

    terrvujud

    dengan

    kekayaan rltang-ruang

    terbuka

    publik.

    scbagai

    .iantung

    kehidupan,.jaring-jaring

    -ialarr

    sebagai

    nclu'ctrk,

    kapilarisasi

    dan kornunikasi kehidupan

    yang

    ntera-iut

    ,sctllenrcnl

    alat

    ,shellyang kompak

    dalarn bentuk

    "lissu urbuin"

    yaug

    hemat sulnber

    daya alam

    (ruang)

    dan

    energi

    dalarn

    menciptakan

    keberlan

    jLrtan

    kehidupan rnanusia di alam

    yang

    terbatas.

    Dari

    segi eksistensinya,

    kota

    tncrupakatr

    sejarah

    yang

    sattgat berkaitan

    satu

    sanra Iairr, karena satu

    se.iarah

    nrenrpengaruhi

    dan

    tletretrtukan

    yarrg

    lain. satLr sejarah

    urerlclihara

    dan

    rnenglridupi yang

    lain.

    scrta satu se.iaralt

    nrelayani dan menrbutuhkan

    yang

    lainnya. Dcrrgan nrerawat

    dan Inclestarikart

    pita

    se'iarah

    itu.

    diharapkan ada

    pcrpaciuan yang indah, selaras,

    hartuonis,

    sehingga

    nrcncapai

    titik tertinggi

    hutrLrngan

    antara

    kota dengan

    pcrrgltuninya.

    Sectrra bahasa,

    ktrta kolu

    dalanr

    bahasa

    lttdonesia, bcrntula

    dari bertterrg,

    daerah,

    kawasatt atau

    tcritori

    yang

    dilindutrgi

    dan

    dipe

    rtaltattkatr,

    atart

    rlcrupakan

    tenrpat

    kedudukan orang pcttting

    (pejabat), pusat

    pentcrintahalt

    atau

    kerajaan. Dalattt

    bahasa

    Inggris, cliiunrpai

    kata

    yang

    lebih

    kompleks

    derrgan

    pengertianttya

    sendiri-sendiri

    yakni:

    lot4,tt,

    cily tlan

    trbun. Sedangkan

    definisi/pengertian tentang

    kota yang telah

    dibLrat

    oleh

    para

    ahli

    sangatlah

    banyak

    dan beragarr tergantung kepada

    latar

    pendidikan

    dan

    sttdttt

    pandattg

    nrasing-nrasing.

    Banyak

    pandangan

    nrenyatakan

    bahwa upaya

    rnerlaharni kota ini

    lnL'lnang

    tidak

    bisa

    dilakukan

    kecuali

    n-relalui

    tclaah

    sejarah

    (historis).

    Jika

    kita sepakat

    rlerrarrdang kota sebagai

    orgattisnre

    yang

    hidup,

    tnaka

    dari

    strdttt

    pandang

    sejarah

    ini, tentu kita.iuga akan

    tnelihat

    adanya

    berbagai

    pcristiwa

    atatt

    tnasa

    24

    l)enguntor ttrsiteklur Kolu

    Penduluiuon

    25

    ,virrrg

    dialanri seperti

    rnasa lahiq

    rrasa

    rernaja, rxasa

    dewasa (produktif),

    rrasa

    tua

    (konsumtif),

    dan

    rnati

    (haucur,

    tidak

    berkelrbang

    ataLr

    ditinggalkan

    pcnghuninya),

    sehingga

    ada

    sebutan

    kelahirarr sebuah

    kota,

    kota

    tua

    dan

    l\cutatian

    sebuah

    kota.

    Kernatian

    kota.jLrga

    bera(i kenratian

    atau

    berakhirnya

    sebuah

    peradaban.

    l(o1a yang bergerak

    me nuju

    kenratiannva seringkali sudalr r.nenunjukkan

    tanda-

    lrtttda.

    Ratusart

    bahkan

    nrungkin

    ribuarr

    kota

    sepanjang peradabarr uranusia

    tclah

    mengalami

    tutup

    usia atau

    kota mati

    dan rneninggalkan

    jejak-jejak

    sisa

    pcradaban

    itu.

    Kematian

    kota itu rnungkin

    disebabkan

    peperangan, perebutarr

    lickuasaan,

    kenrsakarr sosial,

    belrcarra

    alarn,

    atau ditinggalkan penduduknya

    liarena

    sudah tidak

    bisa

    lagi

    rnenrenuhi

    harapan/l.untutau

    hidup.

    Di Indonesia,

    beberapa

    kota y