2015 - soal sbmptn kimia 2015 kode 501_su

Upload: haroki-oleh

Post on 25-Feb-2018

357 views

Category:

Documents


5 download

TRANSCRIPT

  • 7/25/2019 2015 - Soal Sbmptn Kimia 2015 Kode 501_su

    1/2

    www.trescasg.blogspot.co.id

    SOAL SBMPTN 2015 KODE 501

    KIMIA

    1. Nomor atom oksigen dan kalsium berturut-

    turut 8 dan 20. Senyawa yang dibentuk oleh

    kedua unsur tersebut ....

    (1)

    merupakan senyawa ionik

    (2) dalam senyawanya, ratio mol kedua

    atom = 1 : 1

    (3) masing-masing ionnya mempunyai

    konfigurasi elektron oktet

    (4)

    dalam air bersifat basa

    2.

    Dalam larutan fenol, interaksi yang

    dominan antara molekul fenol dan air

    adalah ...A. gaya diapersi london

    B.

    ikatan hidrogen

    C. dipol permanendipol terinduksi

    D. iondipol permanen

    E.

    iondipol terinduksi

    3. Pembakaran sempurna 13,5 g senyawa

    organik menghasilkan 44,0 g CO2(Ar C = 12,

    O = 16) dan 13,5 g H2O (Ar H = 1). Di antara

    senyawa berikut, yang kemungkinan

    merupakan senyawa organik tersebut

    adalah ....

    A. 2-metil butana

    B. asetaldehida

    C.

    siklobutana

    D. siklobutadiena

    E. 1,3-butadiena

    4. Silikon karbida atau karborundum dapat

    diperoleh dengan mereaksikan SiO2(Ar Si =

    28, O = 16) dengan karbon (Ar C = 12) pada

    temperatur tinggi, menurut reaksi :

    2C(s) + SiO2(s)SiC(s)+ CO2(g)

    Jika 4,5 g karbon direaksikan dengan 3,0 g

    SiO2 menghasilkan 1,5 g karborundum,

    maka persentase hasil reaksi tersebut

    adalah ....

    A. 20% D. 75%

    B.

    38% E. 90%C.

    60%

    5. Cuplikan 2,37 g garam aluminium

    ammonium sulfat, NH4Al(SO4)2 (Mr = 237)

    hasil sintesis dilarutkan dalam air dan

    ditambahkan NH4OH untuk mengendapkan

    semua ion Al3+

    . Pemanasan terhadap

    endapan tersebut menghasilkan 0,408 g

    Al2O3 (Mr = 102). Persentase massa

    NH4Al(SO4)2dalam cuplikan adalah ....

    A.

    80% D. 60%

    B. 75% E. 40%

    C.

    70%

    6.

    Diberikan data termokimia sebagai berikut :C(s) + O2(g)CO2(g) H

    0= - 394 kJ

    2CO(g) + O2(g)2CO2(g) H0

    = - 565 kJ

    Perubahan entalpi (H) pembentukan 56 g

    CO (Mr CO = 28) adalah ....

    A.

    109,5 kJ D. + 959,0 kJ

    B.

    + 109,5 kJ E.959,0 kJ

    C. 219,0 kJ

    7. Atom tembaga mengalami oksidasi pada

    reaksi ....

    (1)

    3CuS + 8HNO33CuSO4+ 8NO + 4H2O

    (2)

    Zn + Cu(NO3)2Zn(NO3)2+ Cu

    (3) CuSO4+ 2NaOHCu(OH)2+ Na2SO4

    (4) Cu + 2AgNO3Cu(NO3)2+ 2Ag

    8. Suatu baterai dengan elektroda Al3+

    |Al dan

    Ni2+

    |Ni pada keadaan standar menghasilkan

    arus 0,2 A selama 804 menit. Nilai E0Al3+|Al

    = - 1,66 V, E0Ni

    2+|Ni = - 0,25 V, F = 96500

    C/mol elektron, Ar al = 27, dan Ar Ni = 59.

    Pengurangan massa di anoda adalah ....

    A. 5,9 g D. 1,5 g

    B. 2,9 g E. 0,9 g

    C.

    2,7 g

    9. Reaksi fasa gas :

    2NO(g)+ Br2(g)2NOBr(g)

    dilakukan dalam wadah tertutup dengan

    konsentrasi awal reaktan yang berbeda-beda. Pada tabel di bawah ini, yang

  • 7/25/2019 2015 - Soal Sbmptn Kimia 2015 Kode 501_su

    2/2

    www.trescasg.blogspot.co.id

    dimaksud dengan waktu reaksi (t) adalah

    waktu dari awal reaksi sampai hilangnya

    warna Br2.

    Perc. [NO]0

    (M)

    [Br2]0(M) t (menit)

    1 0,10 0,05 4

    2 0,10 0,10 2

    3 0,20 0,05 1

    Berdasarkan data ini, persamaan laju reaksi

    tersebut adalah ....

    A. r = k[NO]2 D. r = k[NO][Br2]

    2

    B. r = k[Br2] E. r = k[NO]2[Br2]

    C.

    r = k[NO][Br2]

    10. Pada tekanan dan temperatur tertentu

    dalam wadah tertutup 10 L terjadi

    kesetimbangan

    N2(g)+ O2(g)2NO(g)

    Konsentrasi gas N2, O2, dan NO dalam

    kesetimbangan masing-masing adalah 0,6

    M. Bila ke dalamnya ditambahkan 2 mol gas

    NO, maka konsentrasi gas NO pada

    kesetimbangan yang baru adalah ....

    A. 0,13 M D. 0,73 M

    B.

    0,47 M E. 0,80 M

    C.

    0,67 M

    11. Tetapan penurunan titik beku molal air

    adalah 1,86. Larutan A dibuat dengan

    melarutkan 11,9 g KBr (Mr = 119) ke dalam

    500 g air. Larutan B dibuat dengan

    melarutkan 34,2 g C12H22O11 (Mr = 342) ke

    dalam 500 g air. Jika KBr terdisosiasi

    sempurna dalam air, maka perbandingan

    Tflarutan A terhadap Tflarutan B adalah

    ....

    A. 2/3 D. 2/1

    B.

    1/1 E. 3/1

    C. 4/3

    12.

    Sejumlah 200 mL larutan HCN 0,30 M (Ka =

    5 x 10-10

    ) dicampurkan dengan 100 mL

    larutan KOH 0,30 M. Ke dalam campuran

    tersebut ditambahkan 0,8 g NaOH padat

    (Mr = 40). Pada 250C, pH larutan yang

    terbentuk adalah ....

    A. 2 D. 10

    B.

    4 E. 12

    C.

    10log 5

    13. Asam oksalat adalah asam berbasa dua.

    Sebanyak 10 mL larutan asam oksalat

    diencerkan dengan air sampai volumenya

    100 mL. Larutan ini digunakan untuk

    menitrasi 20 mL larutan NaOH 0,2 M

    dengan indikator bromtimol biru. Bila titik

    akhir titrasi diperoleh saat volume asam

    oksalat mencapai 25 mL, maka konsentrasi

    larutan asam oksalat awal adalah ...

    A. 0,08 M D. 1,6 M

    B.

    0,40 M E. 3,2 M

    C.

    0,80 M

    14.

    Suatu senyawa organik yang merupakan

    hasil oksidasi lanjut dari fermentasi glukosa

    dikenal sebagai pemberi rasa pada

    makanan. Dalam keadaan murni, senyawa

    ini merupakan cairan higroskopis, tidak

    berwarna, dan memiliki titik beku 16,70C

    pada 1 atm. Senyawa ini banyak digunakan

    sebagai bahan baku pada industri

    pembuatan ester. Dapat diperkirakan

    bahwa senyawa ini adalah ....

    A.

    etanol D.asam asetat

    B. neopentil alkohol E. etil asetat

    C. gliserol

    15. Hidrolisis suatu makromolekul alami

    menghasilkan senyawa yang mempunyai

    gugus aldehid. Fermentasi makromolekul

    tersebut dapat menghasilkan alkohol.

    Monomer senyawa ini dapat didehidrasi

    oleh asam sulfat pekat menjadi karbon.

    Makromolekul tersebut adalah ....

    A. amilum D.asam nukleat

    B.

    selulosa E. lipid

    C.

    protein