253767132 rangkuman uts cb semester 4 2

Download 253767132 Rangkuman Uts CB Semester 4 2

If you can't read please download the document

Upload: cdecfvfvtevvtr

Post on 26-Sep-2015

26 views

Category:

Documents


11 download

DESCRIPTION

sxasdwecffedrcfw

TRANSCRIPT

BAB 1

PENDAHULUAN

Pentingnya Interpersonal Development :

Keterampilan interpersonal dapat membantu menumbuhkan dan mengembangkan hubungan sosial yang positif dengan orang-orang lain.Keterampilan interpersonal mengembangkan sikap rasa memiliki dalam hidup dan bekerja sama dengan orang lain

Ruang lingkup pembelajaran Character Building : Interpersonal Development yang diselenggarakan di Binus Univerity

Awareness of Other

Setiap orang harus menyadari kehadiran orang lain sebagai sesama manusia.

Social Network

Media atau arena dimana setiap orang dapat menyatakan identitas dirinya.

Social Values and Norms

Setiap orang dituntut untuk memiliki sensitivitas yang baik untuk memaknai nilai-nilai dan norma-norma sosial yang ada.

Communications

Bagian ini kita mempelajari tentangBusiness communicationsyaitu bagaimana kemampuan setiap orang berkomunikasi untuk mencapai tujuan bisnis.

Komunikasi Lintas Budaya dan Keberagaman

2 hal yang didasari dalam konteks multikulturalisme :

Setiap kebudayaan yang ada di Indonesia memiliki hak yang samaSetiap kebudayaan tumbuh dan berkembang dalam satu kesadaran yaitu kesadaran ke-Indonesiaan yang tunggal.Negotiation

cara yang sangat manusiawi dalam menperjuangkan sebuah harapan atau keinginan.

Taking Leadership

Mempelajari teknik kepemimpinan, delegasi kerja yang efektif, strategi mengembangkan kemampuan dalam bidang kepemimpinan.

Motivation Others

Mempelajari teknik menumbuhkkan motivasi

Persuading

Mempelajari teknik dalam melakukan persuasi yang baik, strategi yang harus diketahui setiap orang yang melakukan persuasi untuk mencapai tujuan maksimal.

BAB 2

ORANG LAIN SEBAGAI SESAMA

Esensi hidup kita (jati diri) sebagai manusia dapat dibentuk dalam kebersamaan dengan orang lain.

Karl Marx mengemukakan bahwa sosiabilitas merupakan salah satu hakekat dasar dari manusia

Mengapa kita harus membangun hubungan etis dengan orang lain? Oleh karena kemanusiaan, ekspresi diri dan kemajuan hidup kita sangat bergantung pada kehadiran orang lain, maka sikap etis yang paling penting adalah sikap hormat, adil dan jujur.

Menurut Levinas dalam melakukan hubungan etis dengan orang lain harus berdasarkan keadilan dan kebaikan

Menurut Huijbers kita berkewajiban untuk mengorbankan diri demi keselamatan orang lain

Tanpa orang lain kita akan merasa kesepian, tidak bisa mengaktualisasi diri, tidak bisa mengembangkan diri, tidak bisa mengenali diri sendiri bahkan kita bukan siapa-siapa tanpa orang lain.

Untuk menghadapi rasa kesepian, perlu diciptakan suatu hidup bersama yang lebih harmonis dengan menonjolkan nila-nilai rohani dan kekeluargaan sehingga tercipta sikap-sikap positif, seperti :

-Orang yang merasa sepi ingin menghilangkan rasa sepi dengan menghayati hidup bersama orang lain

Orang lain memiliki peran penting dalam kehidupan kita karena kita hanya akan berkembang bila bersama dengan orang lain. Hanya dengan bersama orang lain kita dapat mengenal diri kita dan menghayati hidup kita.

BAB 3

JARINGAN SOSIAL

Jaringan sosial adalah membangun dan memelihara hubungan pribadi dan profesional untuk menciptakan sebuah rantai informasi, kontak atau dukungan.

Dalam dunia bisnis jaringan sosial bertujuan untuk mengembangkan dan memelihara hubungan dengan orang-orang yang berkaitan dengan bisnis kita.

Jaringan yang efektif terjadi antara 2 orang atau lebih yang membangun komunikasi dengan menemukan kepentingan bersama melalui komunikasi 2 arah, telepon, tulisan, atau alat-alat elektronik.

Hakekat Jaringan Sosial :

1. Hubungan sosial berdasarkan kepercayaan. Kepercayaan ini dipertahankan oleh norma yang mengikat kedua belah pihak

2. Melalui media hubungan sosial menjad kerjasama, bukan bekerja bersama-sama 3. Kerjasama yang terjalin diharapkan kuat menahan beban bersama

Fungsi fungsi jaringan :

-Menciptakan dan mengembangkan jaringan memberikan keuntungan profesional bagi individu dan organisasi

-Jaringan berguna untuk membantu mencari peluang-peluang karir

-Jaringan mempercepat pencapaian karir dalam organisasi atau berpindah ke organisasi lainnya

-Jaringan dapat meningkatkan informasi terhadap sumber daya yang tersedia -Jaringan membantu mengembangkan ide-ide baru

Tantangan Jaringan Sosial

1. Kurangnya rasa harga diri dan percaya diri dalam kemampuan personal 2. Menunggu untuk mencapai cita-cita tanpa bantuan orang lain

3. Terlalu memperhatikan informasi yang kompetitif

Strategi untuk mengembangkan jaringan yang efektif

-Kembangkan jaringan kerja

-Memelihara hubungan yang baik dengan orang lain -Bertanggung jawab

Hubungan kita dengan orang lain merupakan suatu bentuk jaringan, dengan adanya jaringan kita akan memperoleh informasi mengenai hal penting yang ingin kita peroleh.

Orang yang tidak memiliki kemampuan ekonomi yang baik, namun memiliki jaringan sosial yang baik, maka orang itu akan lebih besar kemungkinannya untuk sukses.

BAB 4

NILAI DAN NORMA SOSIAL

Nilai adalah tentang benar atau salah, baik atau buruk, dan apa yang di inginkan atau tidak di inginkan oleh kebudayaan tertentu

Nilai adalah sesuatu yang kita harapkan. Semakin bernilai akan semakin berusaha untuk mendapatkannya, begitupula sebaliknya.

Norma mengandung ide-ide tentang kewajiban dan keharusan. Norma berkaitan dengan nilai yang terkandung dalam struktur sosial. Norma memuat sanksi-sanksi tertentu terhadap orang yang melanggarnya

Jenis-jenis norma

Mores (Adat-Istiadat)

Prinsip-prinsip yang dihargai. Adat istiadat biasanya berlaku untuk siapapun dan dalam situasi apapun. Pelanggaran adat istiadat akan memprovokasi sanksi negatif yang kuat dari orang lain

Folkways (Etiket)

Berkaitan dengan bagaimana berperilaku. Tidak memiliki signifikansi moral, namun menentukan kredibilitas diri kita dihadapan orang lain.

Contoh : hormat kepada orang yang lebih tua, mendahulukan orang tua untuk menempati kursi penumpang bis

Norma Moral

Berkaitan dengan baik buruknya manusia. Norma moral seringkali dipakai untuk mengukur kebaikan seseorang. Menurut Suseno, terdapat 3 prinsip moral dasar :

Prinsip sikap baik

Berhubungan dengan orang lain dengan sikap yang positif

Prinsip keadilan

Memberikan kepada siapa saja yang menjadi haknya

Prinsip hormat terhadap diri sendiri

Wajib memperlakukan diri sebagai sesiatu yang bernilai pada diri sendiri

Norma Hukum

Merupakan norma bersifat formal, positif, tertulis, diundangkan dan bersifat memaksa orang lain untuk berperilaku sesuai ketentuan yang ada dan penyimpangannya memiliki hukuman yang telah ditetapkan.

Fungsi norma sosial adalah :

a. Menentukan standar dalam berperilaku

b. Menentukan standar untuk penghargaan ataupun sanksiatas pelanggaran norma

Norma terbentuk berdasarkan kebudayaan masing-masing pribadi sehingga seringkali berbeda antara kelompok satu dengan lainnya.

Hubungan nilai dan norma

1. Norma menampakan suatu nilai

Ketika kita berhadapan dengan suatu norma, maka kita sedang berhadapan dengan suatu nilai yang harus dilindungi.

Contoh : saat kita tidak korupsi maka kita menghayati nilai keadilan 2. Norma sebagai pelindung nilai

Norma menjadi sesuatu yang sangat penting dalam kehidupan sosial, karena dengan adanya norma kita dapat mempertahankan nilai. Norma tanpa nilai tidak bermakna

Norma merupakan dasar kehidupan dan kerja sama sosial. Norma mengikat perilaku setiap masyarakat dan menuntun bagaimana orang harus berperilaku. Norma bersifat dinamis karena adanya norma yang selalu dikritisi.

BAB 5

RELASI LINTAS BUDAYA dan KEBERAGAMAN

Keberagaman adalah perbedaan dan persamaan di sepanjang dimensi yang meliputi usia, agama, ras, suku bangsa, gender, pendidikan, kepribadian, dll

Dimensi-Dimensi keberagaman : Agama

Mempelajari gejala keragaan maupun kejiwaan. Meliputi sistem kepercayaan, sistem upacara keagamaan, emosi keagamaan, dll.

Budaya

Budaya tidak diperoleh manusia melalui warisan biologis tetapi tumbuh melalui masyarakat yang terbuka. Perbedaan budaya tersebut dapat mempengaruhi komunikasi di antar masyarakat dari kebudayaan yang berbeda.

Perbedaan Ideologi

Dilihat dari aspek ideologi, masyarakat memiliki kedudukan yang berbeda-beda sehingga berbeda-beda pula peranannya dalam struktur ideologi.

Perbedaan Gender

Gender merujuk pada karakteristik dan ciri-ciri sosial pada laki-laki dan perempuan. Karakteristik dan ciri yang diasosiasikan tidak hanya didasarkan pada perbedaan biologis, melainkan juga pada interpretasi sosial dan cultural tentang apa artinya menjadi laki-laki atau perempuan (Rahmawati, 2004: 19).

Keberagaman Ras dan Etnis

Ras merupakan suatu kategoris sosial yang didasarkan pada ciri-ciri biologis dibedakan berdasarkan dari warna kulit, tekstur rambut, bentuk muka dan tubuh. Etnis adalah penggolongan manusia berdasarkan kepercayaan, nilai, kebiasaan, adat istiadat, norma bahasa, sejarah, geografis dan hubungan kekerabatan. etnis mengacu pada warisan budaya dari kelompok orang tertentu.

Tantangan dalam keberagaman Prasangka

Prasangka adalah suatu sikap negatif yang diperlihatkan oleh individu atau kelompok terhadap individu lain atau kelompok lain yang belum dibuktikan kebenarannya.

Misalnya Anda tidak mau bekerja sama dengan seseorang, hanya karena orang tersebut berasal dari agama yang berbeda. Anda beranggapan bahwa agama lain memiliki sifat-sifat yang tidak sesuai dengan pandangan, nilai-nilai atau norma yang Anda anut bahkan Anda beranggapan bahwa orang tersebut tidak bisa dipercaya, tidak bertanggung jawab, dan berbagai prasangka buruk lainnya.

Etnosentrisme

Menurut Zastrow (1999) etnosentrisme merupakan suatu kecenderungan untuk memandang norma-norma dan nilai dalam kelompok budayanya sebagai suatu yang mutlak dan digunakan sebagai standar untuk mengukur dan bertindak terhadap semua kebudayaan yang lain.

Stereotipe

Stereotipe adalah penilaian terhadap seseorang berdasarkan persepsi pribadi. Contoh stereotipe yaitu perempuan itu lemah, laki-laki berpikir secara logis, orang gemuk berarti suka makan, dan lain-lain.

Diskriminasi

Diskriminasi merupakan bentuk ketidakadilan seperti pembatasan, pelecehan, atau pengucilan yang langsung maupun tak langsung didasarkan pada perbedaan manusia atas dasar agama, suku, ras, etnik, kelompok, golongan, status sosial, status ekonomi, jenis kelamin, bahasa, keyakinan politik.

Pelecehan

Dapat dilakukan baik secara verbal (melalui kata-kata) maupun secara fisik menyerang pribadi lain karena keanggotaannya dalam sebuah kelompok tertentu

Komunikasi

Hambatan persepsi budaya dan bahasa perlu diatasi agar dapat bekerja di dalam keberagaman.

Mengatasi tantangan komunikasi lintas budaya -Sensitif pada fakta keberagaman budaya

Dengan kesadaran diri kita dapat dengan mudah mengenali tantangan-tantangan tersebut dan menyesuaikan diri.

-Tunjukkan rasa hormat kepada semua orang

Perilaku yang sopan dan hormat, dan diberlakukan sama pada setiap orang tentu akan mengurangi masalah lintas-budaya

-Jujur

Ungkapkan maksud yang jelas dan jujur, sehingga tidak terjadi kesalahpahaman atau penyampaian maksud yang tidak diinginkan. Kejujuran adalah kunci utama terjadinya keharmonisan.

-Berbicara pelan dan jelas

Berbicara terlalu cepat akan membuat lawan bicara kesulitan mencerna informasi yang diberikan.

-Sensitif komunikasi non-verbal

Bahasa tubuh, gerakan tangan perlu diperhatikan dengan peka untuk memperjelas maksud pembicaraan.

Sikap yang tepat terhadap keberagaman adalah menerima keberagaman itu dengan memperlakukan orang secara adil, tanpa membedakan latar belakang secara sosiologis, gender,biologis, psikologis, dll

2 alasan menerima keberagaman adalah

Organisasi yang terbuka terhadap perbedaan jauh lebih kompetitif Secara etis menegaskan jati diri kita sebagai individu yang unik

BAB 6

MENGELOLA KONFLIK

Menurut Janasz konflik adalah situasi dimana tujuan-tujuan, pengetahuan, atau emosi dalam kelompok yang bertentangan satu dengan lainnya.

Fungsi konflik :

Positif bersifat fungsional dan mendukung atau dapat menguntungkan organisasi,ciri-ciri konflik bersifat positif :

- Increased involvement

Setiap anggota berkesempatan untuk mengembangkan cita-cita, pandangan, pendapat supaya mendapat wawasan yang lebih luas

- Increased cohesion

Anggota dapat membangun ikatan yang kuat dengan mempelajari bagaimana mengatasi perbedaan

- Increased innovation and creativity

Anggota didorong untuk mengemukakan pendapat di hadapan orang lain. Dengan cara ini solusi-solusi terhadap masalahdapat ditemukan dan dicapai secara kreatif

Negatif bersifat disfungsional, menghambat kinerja organisasi. Konflik ini cenderung menyebabkan tekanan dan kecemasan, membuat orang menjadi tidak dapat mengambil keputusan, hilangnya harga diri.

Ciri-ciri konflik bersifat negatif :

Unresolve anger

Kemarahan atau kecemasan antar anggota kelompok yang tidak diselesaikan dengan baik dapat membunuh organisasi secara perlahan

Personality clashes

Anggota lebih mementingkan kepentingan sendiri

Low self esteem or self confiident

Anggota kurang peka terhadap diri atau identitas mereka sebagai akibat dari konflik

Unfinished businesss

Anggota memiliki perhatian yang tidak fokus

Sumber konflik interpersonal Terbatasnya sumber daya Perbedaan dalam cita-cita/tujuan Misscomunication

Perbedaan dalam sikap, nilai, persepsi dan gaya

Strategi Management Konflik

Menghindar

Menghindari konflik dapat dilakukan jika isu atau masalah yang memicu konflik tidak terlalu penting atau jika potensi konfrontasinya tidak seimbang dengan akibat yang akan ditimbulkannya.

Mengakomodasi

Memberi kesempatan pada orang lain untuk mengatur strategi pemecahan masalah, khususnya apabila isu tersebut penting bagi orang lain. Hal ini memungkinkan timbulnya kerjasama dengan memberi kesempatan pada mereka untuk membuat keputusan.

Kompetisi

Gunakan metode ini jika anda percaya bahwa anda memiliki lebih banyak informasi dan keahlian yang lebih dibanding yang lainnya atau ketika anda tidak ingin mengkompromikan nilai-nilai anda. Metode ini mungkin bisa memicu konflik tetapi bisa jadi merupakan metode yang penting untuk alasan-alasan keamanan.

Kompromi atau Negosiasi

Masing-masing memberikan dan menawarkan sesuatu pada waktu yang bersamaan, saling memberi dan menerima, serta meminimalkan kekurangan semua pihak yang dapat menguntungkan semua pihak.

Memecahkan masalah atau kolaborasi

Pemecahan sama-sama menang dimana individu yang terlibat mempunyai tujuan kerja yang sama. Perlu adanya satu komitmen dari semua pihak yang terlibat untuk saling mendukung dan saling memperhatikan satu sama lainnya.

Teknik mencegah konflik :

Team Building

Menyediakan pelatihan yang menyangkut ketrampilan team-building sehingga dapat mengurangi terjadinya konflik. Team-building menyangkut tentang menetapkan tujuan yang jelas, mengklarifikasi harapan team, merencanakan proyek, dll

Diversity Training

Diversity training diperlukan untuk dapat menanamkan pengertian yang dalam tentang perbedaan kepada karyawannya

Resource Allocation

Mengalokasikan sumber daya secara transparan dan adil dapat mencegah terjadinya konflik

Open Communication

Komunikasiyang terbuka dapat mencegah konflik Managing others expectation

Memberikan pandangan/pemikiran kita kepada orang lain dapat mencegah terjadinya konflik

Sumber konflik adalah keberagaman dalam berbagai dimensi kehidupan manusia. Sikap yang manusiawi terhadap konflik adalah mengelolanya untuk menjadi sesuatu yang produktif, inovatif dan kreatif.

BAB 7

KOMUNIKASI INTERPERSONAL

Menurut Emery, Ault and Agee (1963) komunikasi merupakan seni menyampaikan informasi, gagasan, dan sikapdari seseorang kepada orang lain

Komunikasi tidak hanya meliputi kata-kata, tetapi juga melalui bahasa tubuh.

Elemen-elemen komunikasi :

1. Sender

2. Messages

3. Channels rute yang ditempuh oleh sebuah pesan. Berupa media elektronik, majalah, surat kabar

4. Receiver

5. Feedback respon yang diberikan oleh penerima dan pemberi pesan dalam peristiwa komunikasi

6. Noise segala sesuatu yang mengganggu komunikasi

7. Environment lingkungan dimana komunikasi terjadi

Proses komunikasi :

Komunikasi non verbal Postur tubuh Gerakan tangan Ekspresi wajah Kualitas suara

Tantangan berkomunikasi :

Lingkungan yang terlalu gaduh Perbedaan budaya dan latar belakang sosial Waktu yang kurang tepat

Tantangan kepercayaan dan kredibilitas Informasi yang overload

Komunikasi asertif adalah komunikasi dimana Anda berbicara mengenai hak-hak Anda dan sambil mempertimbangkan hak dan perasaan orang lain. Komunikasi asertif meliputi kebijaksanaan, kejujuran, fairness.

Komunikasi yang efektif harus memperhatikan makna dalam ekspresi yang terlihat. Salah satu komponen untuk meningkatkan saling pengertian dan pemahaman adalah ketrampilan untuk saling mendengarkan satu dengan yang lainnya.