3 - konsep & strategi
TRANSCRIPT
-
7/25/2019 3 - Konsep & Strategi
1/6
Konsep & StrategiPengembangan
3.1 Kriteria Awal Perancangan Tapak
3.1.1 Keserasian Komposisi dalam Perancangan Tapak
Penekanan prinsip dan konsep perancangan tapak terletak pada upaya untuk
menghasilkan suatu kawasan yang asri dan serasi dengan lingkungan, bahkan menjadi
pemicu bagi upaya penataan lingkungan sekitarnya menjadi suatu kawasan yang nyaman
dan layak huni.
Terdapat 6 elemen komposisi utama yang perlu diperhatikan dalam perancangan dan
pengembangan tapak yang serasi dengan nama dan tujuan pengembangan wilayah ini,
yaitu:
Bentuk lahan
Struktur ertikal
Struktur hori!ontal
Pola egetasi
Pola hidrologi " perairan
#klim " cuaca
Tumpang tindih antara teknologi in$rastruktur dengan struktur alamiah seperti sungai,
danau, lembah, dan punggung bukit, menciptakan halangan bagi banyak proses ekologi
dalam perencanan lansekap. Seperti erosi tanah, aliran air, perpindahan hewan danpenyebaran tanaman. %ntuk itu di dalam membuat suatu perencanaan lansekap
diperlukan pengetahuan tentang alam dan skala, untuk membangun rancangan lansekap
yang diminati dengan kapasitas yang berbedabeda, sehingga tercapai kenyamanan yang
optimal.
'apasitas dari ekologi lansekap untuk melacak proses ekologis melalui suatu jarak ruang,
skala waktu dan budaya, menghantar kita untuk mengerti e$ek sebenarnya atau e$ek
potensial dari penggunaan lahan dan perencanaan yang dilakukan untuk manusia. Suatu
hal yang penting adalah pada tahap perencanaan, kita harus memastikan bahwa di dalam
merencanakan kebutuhan $asilitas$asilitas tidak merusak sumberdaya yang ada.
3
-
7/25/2019 3 - Konsep & Strategi
2/6
3.1.2 Dampak Lingkungan dari Pembangunan
Perencanaan tapak melalui produk rencana inimemperhatikan kaitannya dengan kawasan $ungsional lain,
khususnya terkait dengan kebijakan pengembangan
kabupaten. 'eterkaitan secara eksternal ini akan
menentukan $ungsi apa yang hendak dikembangkan " ditata
dalam kawasan perencanaan, sehingga selanjutnya menjadi
dasar dalam perumusan tema penataan kawasan dan
perancangan lansekapnya.
'eterkaitan eksternal antara kawasan perencanaan lansekap dengan $ungsional
permukiman lainnya juga menjadi dasar dalam melakukan analisa dasar perencanaan.
Bagaimana dampak yang hendak dan akan ditimbulkan kawasan yang ditata melalui
perencanaan (ansekap ini akan menjadi pertimbangan pengaturan elemen pembentuk
kawasan. )ampak lingkungan *environmental impact+ yang diharapkan maupun yang
menjadi batasan dalam penataan maupun pengembangan kawasan akan diarahkan
melalui polapola pembentuk serta pengaturan komposisi elemen kawasan selanjutnya.
3.2. Prinsip Pengembangan
3.2.1 Prinsip Dasar Perencanaan Tapak
Perencanaan dan perancangan tapak 'asiba perlu memperhatikan beberapa prinsip dasar
yang menjadi pedoman umum peencanaan suatu tapak kawasan $ungsional, yaitu :
Kesatuan / Keterpaduan
'esatuan *unity+ atau keterpaduan dalam perencanaan tapak dapat dipahami
sebagai bentuk pengulangan dan konsistensi perancangan. Pengulangan terhadap
elemen tapak perencanaan akan menghasilkan kesatuan " keterpaduan bentuk.
Kesederhanaan & Kepraktisan
Sederhana *simplicity+ terkait dengan kepraktisan dalam pengaturan elemen
pembentuk lansekap kawasan. )asar perencanan dan perancangan lansekap
menganjurkan rancanganrancangan yang si$atnya sederhana dan praktis untuke$isiensi peman$aatan sumber daya serta pencapaian tujuan peman$aatan suatu
lahan sebagaimana rencana yang mendasari penataan kawasan tersebut.
Keseimbangan
'eseimbangan dapat dibentuk melalui polapola yang bersi$at simetris maupun
asimetris"abstrak.
o Keseimbangan secara Simetris
'eseimbangan simetris terkait dengan penyesuaian elemen pembentuk
kawasan dalam kuantitas dan kualitas yang sama, seperti tipikal tanaman,
jumlah tanaman yang sama dari berbagai jenis, pewarnaan struktur bangunan
KONSEP & STRATEGI PENGEMBANGANKONSEP & STRATEGI PENGEMBANGAN
###
-
7/25/2019 3 - Konsep & Strategi
3/6
dalam jumlah yang sama berdasarkan tipikal bangunan, desain " rancang
bangun in$rastruktur yang sejenis"dalam satu tema tertentu, dll.
o Keseimbangan secara Asimetris
'eseimbangan -simetris merupakan prinsip yang cukup rumit. Secara
mendasar, dapat dipahami bahwa kesimbangan asimetris terkait dengan
bentuk abstrak suatu kawasan, yang dapat menghasilkan suatu isualisasi
yang sesuai dengan tema. 'erumitan terjadi pada bagaimana pengaturan "
penataan elemen secara berbeda " asimetris, baik dalam jumlah maupun
ukuran, dapat menghasilkan bentukan lahan atau unsur pembentuk isual
suatu kawasan secara seimbang dan mencapai keseimbangan antara tema
kawasan dan tujuan $ungsional kawasan tersebut.
Proporsi
Proporsi merupakan ukuran suatu elemen terkait dengan elemen lainnya yangsaling berinteraksi. Sebagai contoh, ukuran patung dan kolam perlu disesuaikan
dengan luasan lahan yang mengelilinginya.
Proporsi suatu elemen terhadap elemen lainnya tidak harus selalu sejajar, seperti
samasama besar atau samasama kecil. Terkadang untuk menghasilkan bentuk
isual yang unik, digunakan proporsi yang terbalik seperti penanaman pohon
besar di tengah taman yang kecil untuk menghasilkan kesan pohon sebagai $okus
utama kawasan, dan berbagai perimbangan proporsi lainnya yang disesuaikan
dengan tema dan tujuan $ungsional yang hendak dicapai oleh lansekap suatu
kawasan.
Transisi
Transisi terkait dengan upaya untuk menghasilkan ilusi/ isual yang dapat
mempengaruhi pandangan seseorang terhadap bentangan $isik yang ada dalam
suatu kawasan.
)engan permainan bentuk, ukuran, maupun warna serta pencahayaan, maka
isualisasi tapak dapat diarahkan sesuai dengan keinginan perencana lansekap
kawasan tersebut, yang diharapkan akan mempengaruhi pula pola gerak dan
kegiatan di dlaam lingkungan tersebut.
3.2.2 Konsepsi Awal Perencanaan Tapak
Penggunaan lahan untuk perumahan merupakan penggunaan lahan tunggal di kota
manapun termasuk kawasan 0umah Tumbuh. 'eberhasilan rancangan dan
pembangunannya sangat penting agar dapat ber$ungsi secara e$isien dan menarik secara
estetis. 1ampir semua pembangunan perumahan baru timbul dari subsidi tanah yang
belum diolah. Pembagian demikian merupakan proses yang melibatkan pembagian lahan
yang relati$ luas menjadi blokblok oleh jalan yang memberikan akses. Beberapa bagian
lahan yang luas ini akan disediakan untuk taman atau kawasan perkantoran. Sementara
KONSEP & STRATEGI PENGEMBANGANKONSEP & STRATEGI PENGEMBANGAN
### 2
-
7/25/2019 3 - Konsep & Strategi
4/6
daerah yang berdekatan biasanya memuat pertokoan"komersial dan $asilitas lingkungan
lainnya.
Prinsip pengembangan di atas merupakan kriteria umum dalam pengembangan suatuperumahan. 3amun demikian, dalam pengembangan kawasan perumahan di 0umah
Tumbuh tentunya perlu memperhatikan kaitan antara kawasan perumahan dengan
kawasan $ungsional di sekitarnya, serta kebutuhan akan komponen pengembangan dan
skala pelayanan dari pusatpusat kegiatan penunjang didalam kawasan itu sendiri.
Berikut dijabarkan kriteria dan prinsip dasar yang nantinya akan menjadi dasardasar
dalam penyusunan konsepsi rencana pengembangan kawasan.
Tabel: Kriteria Dasar dan Prinsip Pengembangan kawasan sebagai Dasar Penyusunan Konsep
Kriteria Prinsip
Kawasan perumahan yang terpadudengan fungsi-fungsi lain dalamkesatuan Kawasan
Memperhatikan keterkaitan kawasan
dengan rencana pengembangan Kawasan dankondisi eksisting terakhir
Memadukan komponen perumahan
dengan komponen fungsional Kawasan
Memanfaatkan akses jaringan jalan utama
yang telah dipersiapkan / direncanakan untukdikembangkan dalam Kawasan
Membentuk kawasan perumahanyang terdiri dari lingkungan-lingkungan siap bangun yangterpadu
Mengembangkan cluster/kelompok-
kelompok Lisiba yang dapat dikembangkanmenjadi perumahan-perumahan sesuaikebutuhan pengembangan
Kedekatan hubungan fungsionalkomponen penunjang perumahan
Mengelompokkan komponen pelayanan
(fasilitas kawasan seperti pemerintahan lokal,kesehatan, pendidikan, peribadatan, O, dll!"dalam suatu ruang pelayanan umum yangmudah diakses oleh cluster-cluster perumahan
yang ada
#iri / identitas yang mendukungupaya pengembangan pusatkebudayaan
Menetapkan point of $iew di lokasi pusat
pelayanan kawasan dan merancang bangunanyang memiliki ciri khas budaya yang dapatberinteraksi dengan lingkungan sekitarnya
KONSEP & STRATEGI PENGEMBANGANKONSEP & STRATEGI PENGEMBANGAN
### 4
-
7/25/2019 3 - Konsep & Strategi
5/6
Kriteria Prinsip
uang %erbuka &ijau Mengembangkan %& yang dapat
digunakan sebagai ruang publik untukkegiatan-kegiatan festi$al ' kebudayaan
Memusatkan %& / ruang publik di lokasi
pusat pelayanan kawasan
Menata koridor jalan utama kawasan
secara asri dan berinteraksi dengan lingkungansekitarnya secara alamiah (penataan jalurpedestrian ' street-furnituresertataman/pepohonan sepanjang jalur utama"
irkulasi internal yang berjenjang Mengembangkan pola dan hierarki
jaringan jalan yang berpusat pada jalan arteri
Kawasan )engembangan *aru hingga jenjangjalan kolektor menuju cluster-clusterperumahan
3.3 Konsep Imaginer
Berdasarkan acuan kriteria dan prinsip pengembangan tapak, selanjutnya konsepsi awal
tersebut dituangkan kedalam suatu gambaran konsep pengembangan *'onsep #maginer+
kawasan.
'onsep imaginer pengembangan kawasan mengilustrasikan berbagai komponen
pembentuk kawasan dengan $ungsi utama sebagai kawasan perumahan & permukiman
dalam skala besar, dengan berbagai komponen pendukung lainnya, yang digambarkan
kedalam bentuk dasar tapak 'asiba berikut akses yang menghubungkan 'asiba dengan
kawasan di luarnya serta antar komponen pembentuk 'asiba itu sendiri.
)alam konsep imaginer juga diperlihatkan adanya node"titik yang menjadi pusat
lingkungan pembentuk 'asiba berikut orientasi pelayanannya, dengan muara pada Pusat
kawasan yang melayani keseluruhan 'asiba.
'onsep imaginer ini merupakan dasar bagi penyusunan 0encana untuk selanjutnya,dimulai dari unsur pembentuk *struktur+ kawasan hingga materi detail komponen dalam
peman$aatan ruang 'asiba sebagai kawasan perencanaan dalam produk rencana ini.
KONSEP & STRATEGI PENGEMBANGANKONSEP & STRATEGI PENGEMBANGAN
### 5
-
7/25/2019 3 - Konsep & Strategi
6/6
Gambar 3.1.Gambar 3.2. Konsep Imaginer Pengembangan Kawasan
KONSEP & STRATEGI PENGEMBANGANKONSEP & STRATEGI PENGEMBANGAN
### 6