34. antijamur
TRANSCRIPT
-
8/17/2019 34. Antijamur
1/66
© 2004 AJ Nunn
Antijamur
Dr.Dra. Risdawati Djohan, M.kes.Apt
-
8/17/2019 34. Antijamur
2/66
© 2004 AJ Nunn
Istilah
• Antibiotic Senyawa yang dihasilkan o/ bakteri tu/ fungi ygdapat membunuh atau menghambatpertumbuhan mikroba, terutama bakteri. Contohpenisilin, streptomisin
• Antimicrobial agentsS/ istilah umum u/ obat, bahan kimia a/ zatlainnya yg membunuh a/ menghambatpertumbuhan mikroba.
obat antibiotic ( membunuh bakteri),antivirus membunuh virus)antifungi (membunuh fungi )obat-obat antiparasit (membunuh parasit)
-
8/17/2019 34. Antijamur
3/66
-
8/17/2019 34. Antijamur
4/66
© 2004 AJ Nunn
Meskipun scr normal tdk berbahaya, candida kadang-kadang dpt menyebabkan infeksi lokal pada:
- kulit dan kuku
- vagina
- mulut.( lidah & bibir, periodontal deseases)- sinus (fungal Sinus Infections)
• Fungi (candida) jarang menyebabkan keadaan yg serius,
kec. pd orang-orang dg sistem imun rendah a/ ygm'gunakan alat bantu ttt (spt kateter )
Fungi
-
8/17/2019 34. Antijamur
5/66
-
8/17/2019 34. Antijamur
6/66
© 2004 AJ Nunn
• penderita dg sistem imun rendah (tranplantasi organ, mdpt th/ kanker dgimunosupresan / AIDS) inf fungi blgs sgt cptsrg menyebabkan kematian
• AF dpt digunakan:– scr lgs pd kulit a/ permukaan lain, spt vagina a/
mulut.
– scr oral a/ inj jk dibutuhkan (p'ob inf fungi ygberat)
• P'ob srg kali m’butuhkan wkt lama (bbrp bln)
Fungi
-
8/17/2019 34. Antijamur
7/66© 2004 AJ Nunn
Risk Factors for DevelopingFungal Infections
• Use of drugs that suppress the immune system
- Anticancer drugs (chemotherapy)
- Corticosteroids and other immunosuppressant drugs
• Diseases and conditions- AIDS
- Kidney failure
- Diabetes
- Lung disease, such as emphysema- Hodgkin's disease or other lymphomas
- Leukemia
- Extensive burns Organ transplantation
-
8/17/2019 34. Antijamur
8/66© 2004 AJ Nunn
• Secara umum, inf jamur dibedakan :
1. infeksi jamur sistemik
2. infeksi jamur superfisial (dermatofit,mukokutan)
• Obat antijamur :1. Antifungi sistemik
2. Antifungi topikal
• pembagian ini tidak terlalu tepat karena :1. ada AF diberikan scr sistemik & juga topikal
(imidazol, triazol, polien)2. Inf jamur superfisial diterapi secara sistemikatau topikal
-
8/17/2019 34. Antijamur
9/66© 2004 AJ Nunn
Antifungi/ Antijamur
A. Antijamur untuk infeksi sistemik – Amfoterisin
– Flusitosin
– Imidazol & Triazol
– Kaspofungin
– Terbinafin
B. Antijamur untuk infeksi dermatofit danmukokutan – Griseofulvin
– Imidazol & Triazol – Tolnaftat dan tolsiklat
– Nistatin
C. Antijamur topikal lainnya
-
8/17/2019 34. Antijamur
10/66
© 2004 AJ Nunn
Aj SISTEMIK
1. Amfotericin B
2. Flucytocin
3. Imidazole,
Triazole
4. Ketoconazole
5. Miconazole
6. Itraconazol
7. Fluconazol8. Griseofulvin
Aj TOPIKAL:
1. Imidazol, Triazloe
2. Clotrimazole
3. Econazole
4. Miconazole
5. Terconazol &
butoconazol
6. Ticonazole
7. Oxiconazole &sulconazol
8. Siclopirox olamin
9. Haloprogin
10.Tolnaftate
11.Naftifin
12.Terbinafin13.AB polien
14.Amfotericin B
-
8/17/2019 34. Antijamur
11/66
© 2004 AJ Nunn
AF lain-lain :
1. Undecylenic acid
2. Benzoic acid, salicylic acid
3.Propionic acid & caprilic acid
4. Potasium iodida
-
8/17/2019 34. Antijamur
12/66
© 2004 AJ Nunn
-
8/17/2019 34. Antijamur
13/66
© 2004 AJ Nunn
-
8/17/2019 34. Antijamur
14/66
© 2004 AJ Nunn
-
8/17/2019 34. Antijamur
15/66
© 2004 AJ Nunn
AMFOTERISIN B
• Ditemukan 1956, Gold dkk
• dr Streptomyces nodosus ( s/actinomycetes anaerob)
• KIMIA :
AB makrolid polien, 7 ik rangkap
sukar lrt dlm air
tox stl p’br parenteral
-
8/17/2019 34. Antijamur
16/66
© 2004 AJ Nunn
AKTIVITAS ANTIJAMUR
• Amfoterisin B menyerang sel yang sedang tumbuh dan
sel matang.
• bersifat fungistatik a/ fungisidal tgt pada dosis dan
sensitivitas jamur yang dipengaruhi.
• Dg kadar 0,3-1,0 ug/mL antibiotik ini m’hbt aktivitas jamur berikut :
Blastomyces dermatitidis,
Paracoccidioides braziliensis,
Bbrp spesies Aspergillus,
Sporotrichum schenckii,Microsporum audiouini
spesies Trichophyton
Histoplasma capsulatum,
Cryptococcus neoformans,
Coccidioides immitis,
beberapa spesies Candida,Torulopsis glabrata,
Rhodotorula,
Amfoterisi B
-
8/17/2019 34. Antijamur
17/66
© 2004 AJ Nunn
AMFOTERISIN B (AB)
• AB yg mrpk antifungi utama u/ th inf fungisistemik berat
• senyawa:
- Conventional AB = AB desoxycholate
- ABCD = AB Colloidal Dispersion, diformulasikandg sodium cholesteryl sulphate.
(+) : sedikit lbh aman , efektivitas = conventional AB
- AmBisome = liposomal AB (45 to 80nm) (-)toksik dr conventional AB, efektivitas =conventional AB , tp sangat mahal
-
8/17/2019 34. Antijamur
18/66
© 2004 AJ Nunn
AMPHOTERICIN BLIPOSOMAL
Th/ dg amphotericin B srg x dibatasi o/ toxnya, tu/kerusakan ginjal yang diinduksi oleh obat
pengembangan formulasi obat lipid
(amfoterisin B dikemas lipid lebih sulit u/ m’ikatmembran mamalia) p’gn obat dg dosis efektif/besar tp/ tox
-
8/17/2019 34. Antijamur
19/66
© 2004 AJ Nunn
Mekanisme Kerja :
• Mengikat ergosterol pada membrane sel fungi
merusak membran, dan membunuh sel fungi
• Memiliki post-antifungal effect (PAFE) bbrp jam (msh kotroversi)
• Tdk efektif u/ Trichosporon beigelii
Pseudoallescheria boydiiFusarium spp
Candida lusitaniae
Amfoterisin B
-
8/17/2019 34. Antijamur
20/66
© 2004 AJ Nunn
Mekanisme kerja
• Aktf Aj tgt pd ikatannya dg sterol ( tu/ ergosterol)membran jamur yang sensitif
M’ ubah permeabilitas mbrn, m’btk pori atau kanal
Tjd kebocoran sel jamur dan mengeluarkan
Ion-ion, mol-2 kecil intrasel
Sel jamur mati
* Mekns (+)an : tjd kerusakan oksidatif sel jamur
-
8/17/2019 34. Antijamur
21/66
© 2004 AJ Nunn
• pengikatan pada sterol manusia bertanggung jwb thd timbulnya toksisitas
• Resistensi terhadap amphotericin B tjd jk:
1. pengikatan ergosterol dirusak, dg konsentr
ergosterol membr a/
2. dg mengubah mol target sterol shg afinitasnyaterhadap obat be (-)
Amfoterisin B
-
8/17/2019 34. Antijamur
22/66
© 2004 AJ Nunn
Farmakokinetik • Abs mll GIT
-
8/17/2019 34. Antijamur
23/66
© 2004 AJ Nunn
Efek samping:
A. Reaksi segera, yg berhub dg infus obat:demam, menggigil, spasme otot, muntah-
muntah, sakit kepala, & hipotensi.dpt dikurangi dengan :
1. mplbt kecep infus
2. m(-)i dosis harian3. pramedikasi dg antipiretik, antihistamine,meperidine, a/corticosteroid
Amfoterisin B
-
8/17/2019 34. Antijamur
24/66
© 2004 AJ Nunn
B. Toksisitas yang Lebih Lambat
• Kerusakan ginjal paling bermakna Tingkat
azotemia beragam dan mjd stabil selama th/,dapat menjadi serius sehingga perlu dialisis
• nefrotoksistas amphotericin bersifatireversibel umumnya timbul pd th/ jangka
panjang (dosis kumulatif > 4 g).
Amfoterisin B
-
8/17/2019 34. Antijamur
25/66
© 2004 AJ Nunn
INDIKASI
• Amfoterisin B berspektrum lebar fungisidal obat pilihan u/ hampir semua infeksi jamur ygmengancam kehidupan.
• Biasanya sebagai terapi awal untuk infeksi jamuryang serius, kmd dilanjutkan dg salah satu azolebaru u/ pengobatan lama a/ pencegahankekambuhan.
• Pemberian amfoterisin B pasien harus dirawatdi RS, k/ perlu pengawasan yang ketat selamapemberian obat.
Amfoterisin B
-
8/17/2019 34. Antijamur
26/66
© 2004 AJ Nunn
• Diindikasikan u/: – koksidioidomikosis,
– parakoksidioidomikosis,
– aspergilosis,
– kromoblastomikosis
– kandidiosis. – blastomikosis
– Histoplasmosis,
– kriptokokosis sistemik
– leismaniasis mukokutan (o/ Leishmania braziliensis).
• Sebagai obat tetes topikal u/ korneal & keratitis mikotik. – U/ endoftalmitis
Amfoterisin B
-
8/17/2019 34. Antijamur
27/66
© 2004 AJ Nunn
SEDIAAN DAN POSOLOGI.
• Sediaan: injeksi dlm vial (50 mgbubuk liofilik) dilarutkan dg 10 mLakuades steril kmd diencerkan dg lardekstrosa 5% didapatkan kadar0,1 mg/mL
• topical: krem, lotion, salep 3%
Amfoterisin B
-
8/17/2019 34. Antijamur
28/66
© 2004 AJ Nunn
FLUCYTOCYN/FLUSITOSIN
• antijamur sintetik, derivat pirimidin
• AKTIVITAS ANTIJAMURSpektrum antijamur : agak sempit.
– kriptokokosis,– kandidiasis,– kromomikosis,– torulopsis– aspergilosis.– Cryptococcus dan Candida resisten
– ISK bagian bawah oleh Candida yang sensitif flusitosin ckp efektif (k/ kadar dlm urin sangat tinggi)
– P’br flusitosin dg amfoterisin B m’hslkan efeksupraaditif thd Cryptococcus neoformans, C. tropicalis &C. albicans yang sensitif.
-
8/17/2019 34. Antijamur
29/66
© 2004 AJ Nunn
Mekanisme
Kerja
-
8/17/2019 34. Antijamur
30/66
© 2004 AJ Nunn
Flusitosin
Famakokinetik • Abs mel GIT: baik (absorbsi lambat jika bersama makanan,
antasida & neomisin)
• Distribusi luas, di CSF 70%-85% kadar plasma, peritonium, csinovial, sekret bronkus, saliva, tulang
• Kadar puncak: 1-2 jam, Waktu paruh : 2,4-4,8 jam
• Ekskresi: 85%-95% btk utuh mll filtrasi glomerulus (pd ganggfungsi ginjal perlu penyesuaian dosis)
• Dpt dikeluarkan mll hemodialisis & peritoneal dialisis
-
8/17/2019 34. Antijamur
31/66
© 2004 AJ Nunn
• Efek samping: - Bone marrow depression gangguan hematologi:
anemia,neutropenia, trombositopenia, lekopenia
- Gangg faal hati: enz SGOT/PT meningkat,hepatomegali
- Gangg GIT: mual, muntah, diare, enterokolitis hebat
- Tidak nefrotoksik
• KI : Hati-hati: wanita hamil
Flusitosin
-
8/17/2019 34. Antijamur
32/66
© 2004 AJ Nunn
• Resistensi: k/- Kekurangan cytocin spesific permease- Kerusakan Cytosin deaminase
- Konsentrasi uridine monophosphatase (UMP) rendah
• Sediaan dan posologi:- Kapsul 250 dan 500 mg
- Dosis: 50-150 mg/kgBB/hr 4 dd
- penyesuaian dosis pada insuff ginjal
- Meningitis k/ cryptococcus:Kombinasi Flusitosin 100-150 mg/kgBB/hr +
Amfoterisin B 0,3 mg/kgBB/hr
Flusitosin
-
8/17/2019 34. Antijamur
33/66
© 2004 AJ Nunn
IMIDAZOLE DAN TRIAZOLE
• spektrum yang luas.
• Kel. imidazol terdiri:• ketokonazol
• mikonazol
• klotrimazol.
• Kel triazol
• itrakonazol• flukonazol
• vorikonazol
-
8/17/2019 34. Antijamur
34/66
© 2004 AJ Nunn
KETOKONAZOL
• ASAL DAN KIMIA. – Derv. imidazol sintetik dg struktur mikonazol &
klotrimazol.
– bersifat liofilik & larut dalam air pada pH asam.
• AKTIVITAS ANTIJAMUR.
efektif u/ inf sistemik dan nonsistemik thd:
Candida
Coccidioides immitisCryptococcus neoformans
Histoplasma capsulatum
Blastomyces dermatitidis
AspergillusSporothrix spp.
-
8/17/2019 34. Antijamur
35/66
© 2004 AJ Nunn
Imidazol dan triazol merusak biosintesis ergosterol
mengakibatkan akumulasi 14 -methylsterol,
1. methylsterol menganggu susunan
rantai asil dari fosfolipid,
2. Menganggu fungsi sistem enz tertentu yg terikat
membran spt ATPase dan enzim pd sist transportelektron
menghbt pertumbuhan jamur
Ketokonazol
Mekanisme Kerja
-
8/17/2019 34. Antijamur
36/66
© 2004 AJ Nunn
FARMAKOKINETIK• Ketokonazol AJ sistemik per oral , abs
bervariasi antar individu.
• Abs mll GIT b(-) k/ pH lambung – Pemberian bersama AH-2 atau antasida.– makanan tdk terlalu mempengaruhi abs
ketokonazol.
• Distrib : urin, kelenjar lemak, liur, kulit ygmengalami infeksi, tendo, cairan sinovial dancairan vaginal.
– Kadar dlm cairan otak:
-
8/17/2019 34. Antijamur
37/66
© 2004 AJ Nunn
FARMAKOKINETIK (ljt)
• Mengalami metabolisme lintas pertama.
• Ekskr : Sebagian besar mll cairanempedu lumen usus
Sebagian kecil mll urin, semuanyadalam bentuk MB’lit
• G3an fungsi ginjal & hati ringan tdkmp’ngaruhi kadar
Ketokonazol
-
8/17/2019 34. Antijamur
38/66
© 2004 AJ Nunn
EFEK SAMPING.• Efek toksik > ringan dr amfoterisin B.
• Mual dan muntah paling sering ( >ringan bilabersama makanan)
• sakit kepala, vertigo, nyeri epigastrik, fotofobia,
pruritus, parestesia, gusi berdarah, erupsi kulit &trombositopenia. > jarang
• aktv enzim hati kerusakan hati
• Ginekomastia (pd pria) & haid tdk teratur (10%
wanita) Penghambatan terhadap biosintesis steroid melaluiinhibisi enzim yang terkait dg sitokrom P450.
KI : wanita hamil & wanita menyusui
Ketokonazol
K t k l
-
8/17/2019 34. Antijamur
39/66
© 2004 AJ Nunn
INDIKASI. • Terutama efektif utk histoplasmosis paru, tulang, sendidan jaringan lemak.
• tidak dianjurkan u/ meningitis kriptokokus (penetrasiburuk), tetapi efektif u/
– kriptokokus nonmeningeal, – parakoksidioidomikosis
– koksidioidomikosis
– dermatomikosis
– kandidiasis (mukokutan, vaginal dan oral).
• itrakonazol > aman dari ketokonazol ketokonazoltergeser
ketokonazol masih digunakan k/ murah.
Ketokonazol
K t k l
-
8/17/2019 34. Antijamur
40/66
© 2004 AJ Nunn
Ketokonazol
INTERAKSI OBAT.
• Obat yg menginduksi enzim mikrosom hati (rifampisin,isoniazid, fenitoin) kadar ketokonazol
• Ketonazol kadar obat yg MB dimetabolisme o/enzim CYP3A, (siklosporin, warfarin, midazolam,
indinavir
KONTRAINDIKASI.
Dg terfenadin, astemizol atau sisaprid perpanjanganinterval QT & aritimia ventrikel jantung.
K t k l
-
8/17/2019 34. Antijamur
41/66
© 2004 AJ Nunn
Ketokonazol
POSOLOGI.
• sediaan tablet 200 mg, krim 2% dan shampo
2%.
• Dosis dewasa: 1 x 200-400 mg sehari.• Dosisi anak-anak: 3,3-6,6 mglkgBB/hari.
• Lamanya p’ob bervariasi :
5 hari (kandidiasis vulvovaginitis)2 minggu (kandidiasis esofagus)
6-12 bulan (mikosis dalam).
-
8/17/2019 34. Antijamur
42/66
© 2004 AJ Nunn
ITRAKONAZOL• mirip ketokonazol.• dapat diberikan per oral dan IV.• Aktivitas antijamur: > lebar, ES lebih kecil dari
ketokonazol.
• Abs : mll GIT lebih sempurna bila bersamamakanan.• juga berinteraksi dengan enzim mikrosom hati, tp
tdk sebanyak ketokonazol.• Pemberian bersama Rifampisin mengurangi
kadar plasma itrakonazol.• Sediaan :– kapsul 100 mg , dosis: 200 mg 1 x sehari.– suspensi 10 mg/mL & larutan IV 10 mg/mL bioav
>baik.
It k l
-
8/17/2019 34. Antijamur
43/66
© 2004 AJ Nunn
Itrakonazol
Efek Samping : –mual atau muntah (10 - 15% )
pengobatan tidak perlu dihentikan.
–Kemerahan, pruritus, lesu, pusing,
edema kaki, parestesia &
kehilangan libido
It k l
-
8/17/2019 34. Antijamur
44/66
© 2004 AJ Nunn
Itrakonazol
Indikasi: = ketokonazol
• Blastomikosis
• Histoplasmosis
• Koksidioidomikosis
• sariawan pada mulut & tenggorokan
• tinea versikolor
• aspergilosis di luar SSP (ketokonazol tdk efektif)
• mikosis (200 mg 2 x sehari bersama makanan.
• onikomikosis ((200 mg 1 x sehari, 12 minggu),
-
8/17/2019 34. Antijamur
45/66
© 2004 AJ Nunn
Fluconazole
• Abs : mll GIT sempurna tdk dipengaruhimakanan a/ keasaman lambung. – Kadar plasma oral sama = IV.
• Distribusi: tersebar rata ke dlm cairan tubuh jugadlm sputum, saliva, CSS ( kadar :50-90%
kadar plasma. – Kadar puncak: 4-8 pg dicapai setelah beberapa kali
pemberian 100 mg – Waktu paruh eliminasi 25 jam
• Ekskresi: melalui ginjal melebihi 90% klirensginjal.
Fl kona ol
-
8/17/2019 34. Antijamur
46/66
© 2004 AJ Nunn
Flukonazol
• Efek samping:– Gangguan GIT (paling banyak )
– Pada pasien AIDS ditemukan urtikaria,eosinofilia, sindroma Stevens-Johnson, gangguan fungsi hati yang t’sembunyi &
trombositopenia.
• Interaksi :
– flukonazol
• Kadar plasma fenitoin dan sulfonilurea &
• kadar plasma warfarin & siklosporin.
-
8/17/2019 34. Antijamur
47/66
© 2004 AJ Nunn
Fig. 1. Skin changes in SJS/TEN. (a)Erythematous macules with early
epidermal necrosis evident as irregular
purple areas; (b) erythema with epidermal
necrosis, blisters and erosions; (c) stripped
necrotic epidermis
Stevens-Johnson syndrome (SJS) and toxic epidermal necrolysis(TEN)
a
b
c
-
8/17/2019 34. Antijamur
48/66
© 2004 AJ Nunn
Mucosal changes in SJS/TEN.
Haemorraghic eroded mucosa and
peri-oroficial skin.
Palmoplantar changes in SJS/TEN. (a) Painful erythema with early
epidermal necrosis (purple areas) of the sole; (b) painful necrotic
soles with secondary blistering. Similar changes occur on the palms.
-
8/17/2019 34. Antijamur
49/66
© 2004 AJ Nunn
Care of the skin in SJS/TEN. Daily baths.
Care of the skin in SJS/TEN. Non-
adherent, sterile dressings.
Flukonazol
-
8/17/2019 34. Antijamur
50/66
© 2004 AJ Nunn
Flukonazol
• Indikasi: – m’ceg relaps meningitis (o/ Cryptococcus )
pd pasien AIDS setelah pengobatan dengan
amfoterisin B.
– kandidiasis mulut dan tenggorokan pada
pasien AIDS.
• Posologi :
– u/ pemakaian sistemik• (IV) : 2 mg/mL
• oral : kapsul 50, 150 mg.
• Dosis : 100-400 mg per hari.
-
8/17/2019 34. Antijamur
51/66
© 2004 AJ Nunn
VORIKONAZOL
• AJ baru golongan triazol, diindikasikanuntuk:
– aspergilosis sistemik
– infeksi jamur berat yang disebabkan oleh• Scedosporium apiospermun
• Fusarium sp.
• Candida sp,
• Cryptococcus sp
• Dermatophyte sp,
untuk infeksi kandida yang resisten terhadap
flukonazol.
Vorikonazol
-
8/17/2019 34. Antijamur
52/66
© 2004 AJ Nunn
Vorikonazol
• Absorpsi: diserap baik sekali melalui salurancerna, Tmax =2 jam
• Distribusi: ± 60% obat terikat dengan protein,
• Metabolisme: oleh sitokromP450, metabolitutama tidak aktif
mudah terjadi saturasi metabolisme
farmakokinetik tidak linier
• Ekskresi: ± 80% diekskresikan dalam urin.• diperlukan dosis pada pasien dengan gangguan fungsi
hati.
FARMAKOKINETIK
Vorikonazol
-
8/17/2019 34. Antijamur
53/66
© 2004 AJ Nunn
Vorikonazol
• Terapi dimulai dengan dosis muat secara IV sebesar 6mg/kgBB kemudian diulang satu kali setelah 12 jam, danterapi dilanjutkan dengan dosis 4 mg/kgBB tiap 12 jam.
• Segera dilanjutkan dengan pemberian oral
• Pada gangguan fungsi hati (ringan dan sedang) dosismuat seperti biasa, tetapi dosis pemeliharaannya dikurangi50%.
• Pada klirens kreatinin
-
8/17/2019 34. Antijamur
54/66
© 2004 AJ Nunn
Vorikonazol
Efek samping:• Gangguan penglihatan sementara penglihatan kabur /
fotofobia ( ± 30% pasien)
• Reaksi fotosensitivitas
• kadar transaminase serum (sementara).
Kontraindikasi/ interaksi:
• Tidak boleh diberikan bersama
rifampisin, karbamazepin, kuinidin, sirolimus.
• Pemberian memerlukan penyesuaian dosis:Rifabutin Ranitidin Omeprazol
Fenitoin benzodiazepin golongan statin
Vorikonazol
-
8/17/2019 34. Antijamur
55/66
© 2004 AJ Nunn
Vorikonazol
Posologi:
• tablet (50 dan 200 mg)
• suspensi oral (40 mg/mL)
• bubuk untuk pemberian IV 200 mg
– Bubuk ini dilarutkan dulu dengan air, kemudiandiencerkan dengan larutan garam faal, ringerlaktat atau dekstrosa 5% infus IV selama1-2 jam.
-
8/17/2019 34. Antijamur
56/66
© 2004 AJ Nunn
KASPOFUNGIN
• AJ sistemik, kelas baru ekinokandin.
• Mekanisme kerja: menghambat sintesis beta(1,3)-D-glukan, komponen esensial untukpembentukan dinding sel jamur.
• Farmakokinetik:
– 97% obat terikat protein
– masa paruh eliminasinya 9-11 jam.
– dimetabolisme secara lambat hidrolisis & asetilasi).
– Ekskresinya melalui urin hanya sedikit sekali.
KASPOFUNGIN
-
8/17/2019 34. Antijamur
57/66
© 2004 AJ Nunn
KASPOFUNGIN
Indikasi:
– Kandidiasis invasif termasuk kandidemiapada pasien neutropenia atau non-neutropenia.
– Kandidiasis esofagus
– Kandidiasis orofarings
– Aspergilosis invasif yang sudah refrakter ter-hadap antijamur lainnya.
KASPOFUNGIN
-
8/17/2019 34. Antijamur
58/66
© 2004 AJ Nunn
KASPOFUNGIN
• ES : dapat ditoleransi dg > baik dr amfoterisin B
– Yg mungkin tbl : demam, mual, muntah, flushing, danpruritus k/ lepasnya histamin.
• Interaksi:– kaspofungin konsentrasi siklosporin & takrolimus
– karbamazepin, deksametason, efavirenz, nelfinavir,
nevirapin, fenitoin & rifampisin kadar kaspofungin
• Dosis :– pasien dewasa: hari pertama: dosis tunggal 70 mg IV,
dilanjutkan dg dosis tunggal 50 mg u/ hari berikut, bilarespons (-) memuaskan dosis pemeliharaan spi 70
mg/hari.– Obat diberikan secara IV dalam waktu 1 jam.
– pasien dg insufisiensi ginjal a/ pasien berusia lanjut dosis tdk perlu di
TERBINAFIN
-
8/17/2019 34. Antijamur
59/66
© 2004 AJ Nunn
TERBINAFIN
• Derivat alilamin sintetik, struktur mirip naftitin.
• Indikasi : u/ dermatofitosis, terutama onikomikosis.u/ kandidiasis kutaneus & tinea versikolor
terbinafin + gol. imidazol a/ triazol(monoterapi kurang efektif.)
• FARMAKOKINETIK. – Abs: diserap baik mll GIT, tetapi bioav hingga 40% karena
mengalami MB lintas pertama di hati.
– Distrib : terikat dengan protein plasma > 99% & terakumulasi dikulit, kuku & jaringan lemak.
– Waktu paruh awalnya: 12 jam dan 200 - 400 jam jika twlah
mencapai kadar mantap. – MB : di hati menjadi metabolit tidak aktif & Ekskrsi : mll urin.
– Tdk diindikasikan u/ pasien azotemia a/ gagal hati dpt kadar terbinafin
Terbinafin
-
8/17/2019 34. Antijamur
60/66
© 2004 AJ Nunn
Terbinafin
• AKTIVITAS ANTIJAMUR.
– bersifat keratofilik & fungisidal. – mempengaruhi biosintesis ergosterol dinding sel jamur mll phbt
enzim skualen epoksidase pada jamur & bukan melaluipenghambatan enzim sitokrom P450.
• EFEK SAMPING. – Jarang terjadi, biasanya: gangguan GIT , sakit kepala atau rash. – Hepatotoksisitas, netropenia berat, Sindroma Stevens Johnson
a/ nekrolisis epidermal toksik (dpt tjd tp/ sangat jarang)
– KI: wanita hamil & ibu menyusui sebaiknya dihindari.
• POSOLOGI.
– tablet oral 250 mg – u/ p’ob onikomikosis : 1 x 250 mg sehari (sama efektif dg
itrakonazol 200 mg sehari & > efektif dr itrakonazol
-
8/17/2019 34. Antijamur
61/66
© 2004 AJ Nunn
PENGOBATAN INFEKSI JAMURSISTEMIK
• Infeksi o/ jamur patogen yg terinhalasi sembuhspontan.
• Histoplasmosis, koksidioidomikosis, blastomikosis dankriptokokosis pada paru yang sehat tidak butuhpengobatan.
• Kemoterapi pd pneumonia yang berat, infeksicenderung menjadi kronis, a/ dikhawatirkan tjdpenyebaran ada risiko penyakit mjd > parah & Pasien
AIDS
ASPERGILOSIS.• aspergilosis paru (pd pasien dg imunosupresi yang
berat) Obat pilihan:amfoterisin B IV dg dosis 0,51,0mg/kgBB setiap hari dalam infus lambat.
,
PENGOBATAN INFEKSI JAMUR SISTEMIK
-
8/17/2019 34. Antijamur
62/66
© 2004 AJ Nunn
BLASTOMIKOSIS.
– Obat terpilih: ketokonazol per oral 400 mg/hari, 6 - 12bulan. & Itrakonazol 200 - 400 mg 1 x sehari
– Amfoterisin B cadangan u/ pasien yg tdk dptmenerima ketokonazol
KANDIDIASIS. amfoterisin B IV
KOKSIDIOIDOMIKOSIS.
– amfoterisin B IV u/ peny berat, pasien dg penyakitimunosupresi & AIDS.
– Ketokonazol u/ th/ supresi jangka panjang thd lesikulit, tulang dan jaringan lunak itrakonazol 200-400mg sekali sehari.
– U/ meningitis o/ Coccidioides obat terpilih :amfoterisin B scr intratekal.
PENGOBATAN INFEKSI JAMUR SISTEMIK
PENGOBATAN INFEKSI JAMUR SISTEMIK
-
8/17/2019 34. Antijamur
63/66
© 2004 AJ Nunn
PENGOBATAN INFEKSI JAMUR SISTEMIK
KRIPTOKOKOSIS.
• Obat terpilih : amfoterisin B IV (dosis 0,4-0,5mg/kgBB/hari)
• Flusitosin – Flusitosin & amfoterisin bekerja aditif dpt m(-)i dosis
amfoterisin B (mjd 0,3 mg/kg/BB)
– m(-)i penyebarannya , – m(-)i resistensi terhadap flusitosin.
– Flukonazol u/ th/ supresi pada pasien AIDS.
MUKORMIKOSIS. Amfoterisin B (obat pilihan )
PARAKOKSIDIOIDOMIKOSIS. • Ketokonazol 400 mg per hari 6-12 bulan obat pilihan• Pada keadaan yang berat dapat ditambahkan amfoterisin B.
-
8/17/2019 34. Antijamur
64/66
© 2004 AJ Nunn
PENGOBATAN INFEKSI JAMUR SISTEMIK
• HISTOPLASMOSIS. – histoplasmosis paru kronis
• ketokonazol 400 mg per hari selama 6-12 bulan.
• Itrakonazol 200-400 mg sekali sehari
• Amfoterisin B IV selama 10 minggu. u/ m’cegkekambuhan penyebaran histoplasmosis padapasien AIDS yang sudah diobati dengan ketokon
-
8/17/2019 34. Antijamur
65/66
© 2004 AJ Nunn
ANTIJAMUR UNTUK INFEKSIDERMATOFIT DAN MUKOKUTAN
• Mikonazol
• Klotrimazol
• Griseofulvin
• Tolnaftat & Tolsiklat
• Nistatin
• Asam undesilenat
• Asam benzoat & asam
salisilat
• Econazol
• Terconazol & butoconazol
• Tioconazol
• Oxiconazol & sulconazol
• Ciclopirox Olamin
• Naftifine
• terbinafin
-
8/17/2019 34. Antijamur
66/66