4. hubungan pengetahuan sikap terhadap hubungan seksual remaja (1)

Upload: muhammad-kholid-firdaus

Post on 25-Feb-2018

235 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 7/25/2019 4. Hubungan Pengetahuan Sikap Terhadap Hubungan Seksual Remaja (1)

    1/49

    BAB I

    PENDAHULUAN

    1.1 Latar BelakangLatar belakang penelitian ini adalah permasalahan remaja yang berkaitan

    dengan kesehatan reproduksi yang semuanya berakar dari kurangnya informasi,

    pemahaman, dan kesadaran untuk mencapai keadaan sehat secara reproduksi.

    Banyak remaja yang menunjukkan perilaku yang positif dan berprestasi di

    berbagai bidang, namun banyak juga dari mereka yang berperilaku negatif seperti

    merokok, penggunaan napza, tawuran, adanya tindakan aborsi, seks bebas yang

    dapat menyebabkan kehamilan yang tidak diinginkan dan penyakit menular

    lainnya. Untuk itu diperlukan pemahaman mengenai pemeliharaan kebersihan alat

    reproduksi, proses-proses reproduksi serta dampak dari perilaku yang tidak

    bertanggung jawab seperti kehamilan yang tidak diinginkan, aborsi, dan penyakit

    menular seksual lainnya yang sampai saat ini belum dapat untuk dipecahkan

    (rianti dan !erlina, "#$"%.

    &emaja merupakan sumber daya manusia (')% yang paling potensial

    sebagai tunas dan penerus bagi bangsa. )enurut *!+ "#$$ menunjukan satu dari

    lima manusia yang hidup di dunia ini adalah remaja (Usia $#-$ tahun% dan /

    berada di negara berkembang. +leh sebab itu masa remaja perlu diperhatikan

    secara serius agar dapat menjadi manusia yang mempunyai daya guna yang berarti

    bagi suatu bangsa serta dapat meningkatkan kualitas dan kemampuannya yang

    maksimal.

    &emaja yang memasuki masa peralihan, memiliki pengetahuan yang

    kurang tentang hubungan seksual pranikah. !al ini disebabkan karena orang tua

    merasa tabu membicarakan masalah seksual dengan anaknya dan hubungan orang

    tua anak menjadi jauh sehingga anak berpaling ke sumber-sumber lain yang tidak

    akurat khususnya teman ('arwono, "##0%.

    1

  • 7/25/2019 4. Hubungan Pengetahuan Sikap Terhadap Hubungan Seksual Remaja (1)

    2/49

    'ikap seksual pranikah remaja dapat dipengaruhi oleh banyak hal, selain

    dari faktor pengetahuan juga dipengaruhi oleh faktor kebudayaan, media masa,

    pengalaman pribadi, lembaga pendidikan, lembaga agama dan emosi dari dalam

    diri indi1idu (2zwar, "##%. 'alah satu faktor masalah seksualitas pada remaja

    terjadi perubahan-perubahan hormonal yang meningkat hasrat seksual (libido

    seksualitas% remaja. 3eningkatan hasrat seksual ini membutuhkan penyaluran

    dalam bentuk tingkah laku tertentu. 3enyaluran itu tidak dapat segera dilakukan

    karena adanya penundaan usia perkawinan. 'elanjutnya remaja akan berkembang

    lebih jauh terhadap hasrat seksual kepada tingkah laku yang lain seperti

    berciuman dan masturbasi. 4ecenderungan semakin meningkat oleh karena

    adanya penyebaran informasi dan rangsangan seksual melalui media massa yang

    dengan adanya teknologi canggih (1ideo cassette, fotokopi, satelit, 56, telepon

    genggan, internet dan lain-lain% menjadi tidak terbendungnya lagi yang sedang

    dalam periode ingin tahu dan ingin mencoba tindakan perilaku seksual ('arwono,

    "#$$%.

    ata *!+ ("#$$% menunjukkan 77 / wanita dan lebih dari 8#/ pria usia

    remaja mengaku pernah melakukan hubungan seksual. ari hasil 'ur1ei

    emografi dan 4esehatan ndonesia ('4% tahun "#$" mengenai hubungan

    seksual pranikah, bahwa jumlah presentase wanita menyetujui hubungan seksual

    pranikah sangat rendah di banding kan pria, hanya $/ dari responden wanita dan

    7/ dari responden pria mengatakan boleh melakukan hubungan seksual sebelum

    menikah.

    Berdasarkan data *!+ ("#$$% yang melakukan penelitian dibeberapa

    9egara berkembang menunjukkan 7#/ remaja pria umur $ tahun dan remaja

    putri umur $ tahun sekitar 7#/ telah melakukan hubungan seks meskipun tanpa

    ada ikatan pernikahan. 2kibat dari hubungan seksual pranikah, sekitar $"/ telah

    positif terkena 3enyakit )enular 'eksual, sekitar "8/ positif !5, dan :#/

    2

  • 7/25/2019 4. Hubungan Pengetahuan Sikap Terhadap Hubungan Seksual Remaja (1)

    3/49

    remaja putri telah hamil, setengah dari mereka melahirkan namun setengahnya

    lagi melakukan aborsi.

    ;ones ("##%, mengatakan dalam "# tahun terakhir terdapat peningkatan

    jumlah remaja putri yang berhubungan seks pranikah di nggris, 2merika 'erikat,

    4anada dan 2ustralia. 'ekitar $8/ remaja putri berhubungan seks pranikah

    sebelum usia $0 tahun dan ketika usia $ tahun, tiga perempat remaja putri satu

    kali melakukan seks pranikah.

    !asil penelitian B44B9 ("##8%, terhadap lima kota besar di ndonesia

    menemukan bahwa ;awa Barat diwakili kota

  • 7/25/2019 4. Hubungan Pengetahuan Sikap Terhadap Hubungan Seksual Remaja (1)

    4/49

    3engetahuan yang rendah akan mempengaruhi sikap remaja dalam

    bersikap mengenai seks pranikah disertai dengan kuatnya pengaruh teman sebaya

    pada usia remaja, menjadikan remaja mempunyai tindakan seksual yang tidak

    sehat yang pada akhirnya mendekatkan mereka kepada resiko terinfeksi berbagai

    macam penyakit menular seksual, termasuk didalamnya !5 dan 2'

    ('ulistianingsih, "#$#%.

    Berdasarkan data dan uraian diatas, ternyata kejadian perilaku seks

    pranikah seperti phenomena gunung es yang hanya menunjukkan sebagian kecil

    dari kasus yang sebenarnya, tidak terlihat dari luar namun insidensinya terus

    meningkat. itambah lagi dengan kemajuan teknologi yang semakin pesat

    menyodorkan terbukanya kesempatan penyalahgunaan teknologi di daerah yang

    sangat mudah menjangkau sumber informasi seperti kota )ataram. Untuk itu

    maka peneliti tertarik untuk mengetahui hubungan pengetahuan, sikap, dan

    perilaku remaja terhadap tindakan hubungan seksual pranikah pada siswa ')3

    dan sederajat di wilayah puskesmas ?unung 'ari.

    1.2 Rumusan Masalah

    Bagaimana hubungan pengetahuan dan sikap remaja terhadap tindakan

    hubungan seksual pranikah pada siswa ')3@)

  • 7/25/2019 4. Hubungan Pengetahuan Sikap Terhadap Hubungan Seksual Remaja (1)

    5/49

    1.3.2 Tujuan !husus

    1. Untuk mengetahui tingkat pengetahuan tentang hubungan seksual

    pranikah pada siswa ')3@)

  • 7/25/2019 4. Hubungan Pengetahuan Sikap Terhadap Hubungan Seksual Remaja (1)

    6/49

    BAB II

    TIN$AUAN PU%TA!A

    2.1 Pengetahuan

    3engetahuan merupakan hasil dari tahu, dan ini terjadi setelah orang

    melakukan penginderaan terhadap suatu objek tertentu. 3enginderaan terjadi

    melalui pancaindera manusia, yakni indera penglihatan, pendengaran,

    penciuman, rasa dan raba. 'ebagian besar pengetahuan manusia diperoleh

    melalui mata dan telinga. 3engetahuan yang tercakup dalam domain kognitif

    mempunyai 0 tingkatan yaitu (9otoatmodjo, "#$"%=

    $%

  • 7/25/2019 4. Hubungan Pengetahuan Sikap Terhadap Hubungan Seksual Remaja (1)

    7/49

    Caktor-faktor yang mempengaruhi pengetahuan menurut 9otoatmodjo

    ("#$"% yaitu=

    $% 'osial ekonomi

    Lingkungan sosial akan mendukung tingginya pengetahuan seseorang,

    sedang ekonomi dikaitkan dengan pendidikan, ekonomi baik tingkat

    pendidikan akan tinggin sehingga tingkat pengetahuan akan tinggi juga.

    "% 4ultur (budaya, agama%

    Budaya sangat berpengaruh terhadap tingkat pengetahuan seseorang,

    karena informasi yang baru akan disaring kira-kira sesuai tidak

    dengan budaya yang ada dan agama yang dianut.

    :% 3endidikan'emakin tinggi pendidikan maka ia akan mudah menerima hal-hal baru

    dan mudah menyesuaikan dengan hal yang baru tersebut.

    7% 3engalaman

    Berkaitan dengan umur dan pendidikan indi1idu, bahwa pendidikan yang

    tinggi maka pengalaman akan luas, sedangkan semakin tua umur

    seseorang maka pengalaman akan semakin banyak.

    2.2 %ka&

    2.2.1 Pengertan %ka&

    'ikap adalah e1aluasi umum yang dibuat manusia terhadap dirinya sendiri.

    +rang lain, objek atau isu (2zwar, "##%. 'ikap adalah merupakan reaksi atau

    respon seseorang yang masih tertutup dari seseorang terhadap stimulasi atau objek

    (9otoatmodjo, "##:%.2.2.2 'r()r %ka&

    $. 'ikap bukan dibawa sejak lahir melahirkan dibentuk atau dipelajari

    sepanjang perkembangan itu dalam hubungan dengan objek.

    ". 'ikap dapat berubah-ubah karena sikap itu dapat dipelajari dan sikap dapat

    berubah pada orang-orang bila terdapat keadaan-keadaan dan syarat-syarat

    tertentu yang mempermudah sikap pada orang itu.

    :. 'ikap tidak berdiri sendiri, tetapi senantiasa mempunyai hubungan tertentu

    terhadap objek.

    7

  • 7/25/2019 4. Hubungan Pengetahuan Sikap Terhadap Hubungan Seksual Remaja (1)

    8/49

    7. +bjek sikap itu merupakan suatu hal tertentu tetapi dapat juga merupakan

    kumpulan dari hal-hal berikut.

    . 'ikap mempunyai segi-segi moti1asi dan segi-segi perasaan, sifat alamiah

    yang membedakan sikap dan kecakapan atau pengetahuan-pengetahuan

    yang dimiliki orang.

    2.2.3 !*m&*nen %ka&

    'truktur sikap terdiri atas : komponan utama yaitu (9eil, "###% =

    $. 4omponen 2fektif merupakan komponen yang berhubungan dengan

    perasaan dan emosi tentang seseorang atau sesuatu.

    ". 4omponen 4ognitif merupakan pemikiran atau kepercayaan tentang

    seseorang atau sesuatu objek.

    :. 4omponen 3rilaku merupakan sikap yang terbentuk dari tingkah lau

    seseorang.

    2.2." +akt*r( +akt*r ,ang Mem&engaruh %ka&

    )enurut 2zwar ("##% dalam *awan dan ewi ("#$#%, faktor- faktor

    yang mempengaruhi sikap keluarga terhadap objek sikap antara lain =

    $. 3engalaman 3ribadi

    Untuk dapat menjadi dasar pembentukan sikap, pengalaman pribadi

    haruslah meninggalkan kesan yang kuat. 4arena itu, sikap akan lebih

    mudah terbentuk apabila pengalaman pribadi tersebut terjadi dalam situasi

    yang melibatkan faktor emosional.

    ". 3engaruh +rang Lain yang di 2nggap 3enting

    3ada umumnya, indi1idu cenderung untuk memiliki sikap yang konformis

    atau searah dengan sikap orang yang dianggap penting. 4einginan untuk

    berafiliasi dan keinginan untuk menghindari konflik dengan orang yang

    dianggap penting tersebut.

    :. 3engaruh 4ebudayaan

  • 7/25/2019 4. Hubungan Pengetahuan Sikap Terhadap Hubungan Seksual Remaja (1)

    9/49

    7. )edia )assa

    alam pemberitaan surat kabar maupun radio atau media komunikasi

    lainnya, berita yang seharusnya faktual disampaikan secara objektif

    cenderung dipengaruhi oleh sikap penulisnya, akibatnya berpengaruh

    terhadap sikap konsumennya.

    . Lembaga 3endidikan dan Lembaga 2gama

    4onsep moral dan ajaran dari lembaga pendidikan dan lembaga agama

    sangat menentukan sistem kepercayaan tidaklah mengherankan jika kalau

    pada gilirannya konsep tersebut mempengaruhi sikap.

    0. Caktor mosional

    4adang kala, suatu bentuk sikap merupakan pernyataan yang didasari

    emosi yang berfungsi sebagai semacam penyaluran frustasi atau

    penglihatan bentuk mekanisme pertahanan ego.

    2.2.- Tngkatan %ka&

    'ikap terdiri dari berrbagai tingkatan yakni (9otoatmodjo, "##:% =

    $. )enerima (recei1ing%

    )enerima diartikan bahwa seseorang (subyek% mau dan memperhatikan

    stimulasi yang diberikan (obyek%.

    ". )erespon (responding%

    )emberikan jawaban apabila ditanya, mengerjakan dan menyelesaikan

    tugas yang diberikan adalah suatu indikasi karena dengan suatu usaha

    untuk menjawab pertanyaan atau mengerjakan tugas yang diberikan.

    :. )enghargai (1aluing%

    )engajak orang lain untuk mengerjakan atau mendiskusikan dengan orang

    lain terhadap suatu masalah adalah indikasi sikap tingkat tiga.

    7. Bertanggung jawab (responsible%

    Bertanggung jawab atas segala sesuatu yang telah dipilihnya dengan

    segala resiko adalah mempunyai sikap yang paling tinggi.

    2.3 Remaja2.3.1 Pengertan Remaja

    9

  • 7/25/2019 4. Hubungan Pengetahuan Sikap Terhadap Hubungan Seksual Remaja (1)

    10/49

    &emaja atau adolesceneberasal dari bahasa latin adolescereyang berarti

    DtumbuhE atau Dtumbuh menjadi dewasaE istilah ini mencakup kematangan

    mental, emosional, sosial dan fisik (&ahmawati, "##0% )enurut 3iaget (dalam

    !urlock, $% secara psikologis masa remaja adalah usia dimana indi1idu

    berintegrasi dengan masyarakat dewasa. )asa remaja adalah usia dimana anak

    tidak lagi merasa di bawah tingkat orang dewasa melainkan berada dalam tingkat

    yang sama, sekurang-kurangnya dalam masalah hak, integrasi dalam masyarakat,

    mempunyai banyak aspek efektif, kurang lebih berhubungan dengan masa puber.

  • 7/25/2019 4. Hubungan Pengetahuan Sikap Terhadap Hubungan Seksual Remaja (1)

    11/49

    ". ibanyak masyarakat ndonesia, usia dianggap akil balik, baik menurut

    adat maupun agama, sehingga masyarakat tidak lagi memperlakukan

    mereka sebagai anak-anak (kriteria sosial%.

    :. 3ada usia tersebut mulai ada tanda-tanda penyempurnaan perkembangan

    jiwa seperti tercapainya identitas diri (ego identity,menurut rik rikson%,

    tercapainya fase genital dari perkembangan psikoseksual (Creud% dan

    tercapainya puncak perkembangan kognitif (3iaget% maupun moral

    (4ohilberg% (kriteria psikologis%.

    7. Batas usia "7 tahun merupakan batas maksimal yaitu untuk memberi

    peluang bagi mereka sampai batas usia tersebut masih menggantungkan

    diri kepada orangtua.

    . alam defenisi di atas, status perkawinan sangat menentukan karena arti

    perkawinan masih sangat penting dalam masyarakat kita secara

    menyeluruh, seseorang yang sudah menikah pada usia berapa pun,

    dianggap dan di perlakukan sebagai orang dewasa (&ahmawati, "##0%.

    2.3.2 'r('r Remaja

    !urlock ($% mengatakan ada delapan ciri-ciri remaja, yaitu=

    $. )asa remaja sebagai periode yang penting

    ianggap periode yang penting karena fisik dan akibat psikologis.

    3erkembangan fisik yang cepat penting disertai dengan cepatnya

    perkembangan mental, terutama pada awal masa remaja. 'emua

    perkembangan ini menimbulkan perlunya penyesuaian mental dan

    perlunya membentuk sikap, nilai dan minat baru.". )asa remaja sebagai periode peralihan

    alam periode peralihan, status indi1idu tidaklah jelas dan terdapat

    keraguan akan peran yang harus dilakukan. 3ada masa ini, remaja bukan

    lagi seorang anak dan juga bukan orang dewasa. 'tatus yang tidak jelas

    ini menguntungkan karena status memberi waktu kepadanya untuk

    mencoba gaya hidup yang berbeda dan menentukan pola perilaku, nilai

    dan sifat yang paling sesuai bagi dirinya.

    :. )asa remaja sebagai periode perubahan

    2da lima perubahan yang dialami oleh remaja yaitu=

    11

  • 7/25/2019 4. Hubungan Pengetahuan Sikap Terhadap Hubungan Seksual Remaja (1)

    12/49

    o 3ertama, meningginya emosi

    o 4edua, perubahan tubuh, minat dan peran yang diharapkan oleh

    kelompok sosial.

    o 4etiga, remaja selalu merasa ditimbuni banyak masalah.

    o 4eempat, dengan berubahnya minat dan pola maka nilai-nilai berubah.o 4elima, sebagian besar remaja bersikap ambi1alen terhadap perubahan.

    7. )asa remaja sebagai usia bermasalah

    2da dua hal yang menyebabkan kesulitan mengatasi masalah baik pria

    maupun wanita, yaitu=

    3ertama, sepanjang masa kanak-kanak, masalah anak-anak sebagian

    diselesaikan oleh orangtua dan guru, sehingga banyak remaja tidak

    berpengalaman dalam mengatasi masalah.

    4edua, karena para remaja merasa diri mandiri, sehingga mereka ingin

    mengatasi masalahnya sendiri, menolak bantuan dari orangtua dan guru.

    . )asa remaja sebagai masa mencari identitas

    !al ini sesuai dengan yang dijelaskan rik rikson, yaitu masa mencari

    identitas dari seperti usaha untuk menjelaskan siapa dirinya, apa perannya

    dalam masyarakat.0. )asa remaja sebagai usia yang menimbulkan ketakutan

    2nggapan streotipe budaya bahwa remaja adalah anak-anak yang tidak

    rapi, yang tidak dapat dipercaya dan cenderung merusak dan berperilaku

    merusak, menyebabkan orang dewasa harus membimbing dan mengawasi

    kehidupan remaja takut bertanggung jawab dan bersikap tidak simpatik

    terhadap perilaku remaja normal.

    8. )asa remaja sebagai masa yang tidak realistic

    &emaja cenderung memandang kehidupan melalui kaca berwarna merah

    jambu. a melihat dirinya dan orang lain sebagaimana yang dia inginkan

    dan bukan sebagaimana adanya, terlebih dalam hal cita-cita. 6ita-cita yang

    tidak realistik ini hanya bagi dirinya juga bagi keluarga dan teman-

    temannya, menyebabkan meningginya emosi yang merupakan cirri dari

    awal masa remaja.

    . )asa remaja sebagai masa ambang dewasa

    12

  • 7/25/2019 4. Hubungan Pengetahuan Sikap Terhadap Hubungan Seksual Remaja (1)

    13/49

    engan semakin mendekatnya usia kematangan yang sah, para remaja

    menjadi gelisah untuk meninggalkan streotipe belasan tahun dan untuk

    memberikan kesan bahwa mereka sudah ampir dewasa. Berpakaian dan

    bertindak sebagai orang dewasa ternyata tidaklah cukup (&ahmawati,

    "##0%. 'ecara umum masa remaja dibagi menjadi tiga bagian, yaitu

    sebagai berikut=

    a. )asa remaja awal ($"-$ tahun%

    3ada masa ini indi1idu mulai meninggalkan peran sebagai anak-anak

    dan berusaha mengembangkan diri sebagai indi1idu yang unik dan

    tidak tergantung pada orangtua. Cokus dari tahap ini adalah penerimaan

    terhadap bentuk dan kondisi fisik serta adanya konformitas yang kuat

    dengan teman sebaya.

    b. )asa remaja pertengahan ($-$ tahun%

    )asa ini ditandai dengan berkembangnya kemampuan berpikir yang

    baru.

  • 7/25/2019 4. Hubungan Pengetahuan Sikap Terhadap Hubungan Seksual Remaja (1)

    14/49

    2.".1 De#ns

    3engertian seksual secara umum ialah suatu kondisi yang berkaitan dengan

    alat kelamin atau hal-hal yang berhubungan dengan perkara hubungan intim

    antara laki-laki dan perempuan. !ubungan seksual adalah perilaku yang dilakukan

    sepasang in1idu karena adanya dorongan seksual dalam bentuk penetrasi penis ke

    dalam 1agina. 3erilaku yang dimaksud ntercourse@senggama, tetapi ada juga

    penetrasi ke mulut (oral% atau ke anus. (armasih, "##%

    'edangkan prilaku seksual pranikah merupakan segala tingkah laku yang

    didorong oleh hasrat atau kemauan seksual yang dilakukan oleh dua orang, pria

    dan wanita diluar perkawinan yang sah. efinisi lain menyatakan bahwa prilaku

    seksual pranikah adalah segala macam tindakan seperti bergandengan tangan,

    berciuman sampai dengan bersenggama yang dilakukan dengan adanya dorongan

    hasrat seksual yang dilakukan sebelum ada ikatan pernikahan yang sah, dan aturan

    dalam budaya, keagamaan, dan kepercayaan yang berlaku. (Citriyani, "##%

    2.".2 Bentuk Huungan %eksual Pra(nkah &a/a Remaja

    u1all, .) F )iller, B.6 ($% mengatakan bahwa bentuk prilaku

    seksual pranikah mengalami peningkatan secara bertahap. 2dapun bentuk G

    bentuk prilaku seksual tersebut adalah= (*idyastuti, "##%

    $.

  • 7/25/2019 4. Hubungan Pengetahuan Sikap Terhadap Hubungan Seksual Remaja (1)

    15/49

    menimbulkan dorongan seksual hingga tidak terkendali, dan apabila

    dilakukan terus menerus akan menimbulkan perasaan ingin mengulangi

    nya lagi.

    :. 3etting)enyentuh atau meraba daerah erotis dari tubuh pasangan biasanya

    meningkat dari meraba ringan sampai meraba alat kelamin. !al ini

    merupakan suatu kegiatan meraba atau memegang bagian tubuh yang

    sensitif seperti payudara, 1agina dan penis. ampak dari tersentuhnya

    bagian yang paling sensitif tersebut akan menimbulkan rangsangan seksual

    sehingga melemahkan kontrol diri dan akal sehat, akibatnya bisa

    melakukan aktifitas seksual selanjutnya seperti intercourse.

    7. 'eHual ntercourse

    !ubungan kelamin atau senggama dengan memasukan alat kelamin laki-

    laki ke dalam alat kelamin perempuan.

    Caktor menyebabkan remaja melakukan hubungan seksual pranikah=

    (armasih, "##%

    $. 2danya dorongan biologis

    orongan biologis untuk melakukan hubungan seksual merupakan insting

    alamiah dari berfungsinya organ sistem reproduksi dan kerja hormone.

    ". 4etidakmampuan mengendalikan dorongan biologis

    )engendalikan dorongan biologis dipengaruhi oleh nilai-nilai moral dan

    keimanan seseorang. &emaja yang memiliki keimanan yang kuat tidak

    akan melakukan hubungan seksual pranikah.

    :. 4urangnya pengetahuan tentang kesehatan reproduksi

    4urangnya pengetahuan atau mempunyai konsep yang salah tentang

    kesehatan reproduksi.

    7. 3engalaman 'eksual

    'emakin banyak remaja mendengar, melihat dan mengalami hubungan

    seksual maka semakin kuat stimulasi yang mendorong munculnya prilaku

    seksual tersebut, misalnya melihat gambar G gambar porno diinternet

    ataupun mendengar obrolan dari teman mengenai pengalaman seksual.

    . 2danya kesempatan untuk melakukan hubungan seksual pranikah

  • 7/25/2019 4. Hubungan Pengetahuan Sikap Terhadap Hubungan Seksual Remaja (1)

    16/49

    a. 4esibukan orang tua yang menyebabkan kurangnya perhatian pada

    anak.

    b. 3emberian fasilitas (termasuk uang% pada remaja secara berlebihan.

    2danya uang yang berlebihan membuka peluang bagi remaja untuk

    membeli fasilitas. )isalnya menginap di hotel.

    c. 3ergeseran nilai-nilai moral dan etika dimasyarakat dapat membuka

    peluang yang mendukung hubungan seksual pranikah )isalnya dewasa

    ini pasangan remaja yang menginap dihotel adalah hal yang biasa,

    sehingga tidak ditanyakan akte nikah.

    d. 4emiskinan.

    0. 4emiskinan)endorong terbukanya kesempatan bagi remaja khususnya puteri untuk

    melakukan hubungan seksual pranikah.

    2.- !esehatan Re&r*/uks

    'ecara sederhana reproduksi berasal dari kata re kembali dan

    DproduksiE membuat atau menghasilkan. ;adi reproduksi mempunyai arti suatu

    proses kehidupan manusia dalam menghasilkan keturunan demi kelestarian hidup.

    4esehatan reproduksi adalah keadaan sejahtera fisik, mental dan sosial yang utuh

    bukan hanya bebas dari penyakit atau kecacatan dalam segala hal yang berkaitan

    dengan fungsi, peran F sistem reproduksi (2, "#$:%.

    4esehatan reproduksi remaja adalah suatu kondisi sehat yang menyangkut

    sistem, fungsi dan proses reproduksi yang dimiliki oleh remaja. 3engertian sehat

    disini tidak semata-mata berarti bebas penyakit atau bebas dari kecacatan namun

    juga sehat secara mental serta sosial kultural. &emaja perlu mengetahui kesehatan

    reproduksi agar memiliki informasi yang benar mengenai proses reproduksi serta

    berbagai faktor yang berhubungan. engan informasi yang benar, diharapkan

    remaja memiliki sikap dan tingkah laku yang bertanggung jawab mengenai proses

    reproduksi (2, "#$:%.

    16

  • 7/25/2019 4. Hubungan Pengetahuan Sikap Terhadap Hubungan Seksual Remaja (1)

    17/49

    )enurut 'arwono dalam 'ekarrini ("#$"%, faktor-faktor yang

    mempengaruhi perilaku seksual adalah=

    $. 3erubahan hormonal>aitu terjadinya perubahan seperti peningkatan hormone testosteron pada

    laki-laki dan estrogen pada perempuan, dapat menimbulkan hasrat (libido

    seksualitas% remaja. 3eningkatan hasrat seksual ini membutuhkan

    penyaluran dalam bentuk tingkah laku seksual tertentu.

    ". 3enundaan usia perkawinan

    )erupakan penyaluran hasrat seksual yang tidak dapat segera dilakukan

    karena adanya penundaan usia perkawinan, baik secara hukum oleh karena

    adanya undang-undang tentang perkawinan yang menetapkan batas usia

    minimal (sedikitnya $0 tahun untuk wanita dan $ tahun untuk laki-laki%

    :. 9orma-norma di masyarakat

    >aitu norma-norma agama tetap yang berlaku dimana seseorang dilarang

    untuk melakukan hubungan seks sebelum menikah, bahkan larangannya

    berkembang lebih jauh kepada tingkah laku yang lain seperti berciuman

    dan masturbasi. &emaja yang tidak dapat menahan diri akan terdapat

    kecenderungan untuk melanggar saja larangan-larangan tersebut. 9orma

    budaya dalam perilau seksual pranikah adalah tidak melakukan hubungan

    seks sebelum menikah.

    7. 3enyebaran informasi melalui media massa

    )erupakan kecenderungan pelanggaran semakin meningkat oleh karena

    adanya penyebaran informasi dan rangsangan seksual melalui media massa

    dengan adanya teknologi canggih (video cassette,foto copy, satelit palapa,

    dan lain-lain% menjadi tidak tebendung lagi. &emaja yang sedang dalam

    periode ingin tahu dan ingin mencoba, akan meniru apa yang dilihat atau

    didengarnya dari media massa, khususnya karena mereka pada umumnya

    belum pernah mengetahui masalah seksual secara lengkap dari orang

    tuanya.

    .

  • 7/25/2019 4. Hubungan Pengetahuan Sikap Terhadap Hubungan Seksual Remaja (1)

    18/49

    +rang tua sendiri baik karena ketidaktahuannya maupun karena sikapnya

    yang masih mentabukan pembicaraan mengenai seks dengan anak, tidak

    terbuka terhadap anak sehingga cenderung membuat jarak dengan anak

    dalam masalah seksual.

    0. 3ergaulan dan akses yang semakin mudah

    2danya kecenderungan pergaulan yang makin bebas antara laki-laki dan

    perempuan dalam masyarakat, sebagai akibat berkembangnya peran dan

    pendidikan wanita sehingga kedudukan perempuan makin sejajar dengan

    laki-laki.

    2.0 In#eks Menular %eksual

    2.0.1 De#ns In#eks Menular %eksual

    nfeksi )enular 'eksual ()'% adalah infeksi yang penularannya terutama

    melalui hubungan seksual yang mencakup infeksi yang disertai gejala-gejala

    klinis maupun asimptomatis (aili, "##%. 3enyebab infeksi menular seksual ini

    sangat beragam dan setiap penyebab tersebut akan menimbulkan gejala klinis atau

    penyakit spesifik yang beragam pula. 3enyebab )' dapat dikelompokkan atas

    beberapa jenis, yaitu= (*!+,"##%

    - bakteri ( diantaranya 9.gonorrhoeae, 6.trachomatis,

  • 7/25/2019 4. Hubungan Pengetahuan Sikap Terhadap Hubungan Seksual Remaja (1)

    19/49

    3enularan )' juga dapat terjadi dengan media lain seperti darah melalui

    berbagai cara,yaitu=

    -

  • 7/25/2019 4. Hubungan Pengetahuan Sikap Terhadap Hubungan Seksual Remaja (1)

    20/49

    - 4eluhan lain yang mungkin berkaitan dengan komplikasi )', misalnya

    erupsi kulit, nyeri sendi dan pada wanita tentang nyeri perut bawah,

    gangguan haid, kehamilan dan hasilnya.

    - &iwayat alergi obat.

    3emeriksaan fisik yang dilakukan kepada pasien harus memperhatikan hal

    penting seperti kerahasiaan pribadi pasien, sumber cahaya yang baik untuk dokter

    pemeriksa dan selalu harus menggunakan sarung tangan setiap kali memeriksa

    pasien. 3ada pasien pria, organ reproduksi lebih mudah diraba. )ula-mula

    inspeksi daerah inguinal dan raba adakah pembesaran kelenjar dan catat

    konsistensi, ukuran, mobilitas, rasa nyeri, serta tanda radang pada kulit di atasnya.

    3ada waktu bersamaan, perhatikan daerah pubis dan kulit sekitarnya, adanya

    pedikulosis, folikulitis atau lesi kulit lainnya. Lakukan inspeksi skrotum, apakah

    asimetris, eritema, lesi superfisial dan palpasi isi skrotum dengan hati-hati. an

    akhirnya perhatikan keadaan penis mulai dari dasar hingga ujung. nspeksi daerah

    perineum dan anus dengan posisi pasien sebaiknya bertumpu pada siku dan

    lutut.Berbeda dengan pasien pria, organ reproduksi wanita terdapat dalam rongga

    pel1ik sehingga pemeriksaan tidak segampang pria. 3emeriksaan meliputi

    inspeksi dan palpasi dimulai dari daerah inguinal dan sekitarnya. Untuk menilai

    keadaan di dalam 1agina, gunakan spekulum dengan memberitahukannya kepada

    pasien terlebih dahulu. an akhirnya lakukan pemeriksaan bimanual untuk

    menilai ukuran, bentuk, posisi, mobilitas, konsistensi dan kontur uterus serta

    deteksi kelainan pada adneksa.

    3engambilan bahan duh tubuh uretra pria, dapat dilakukan dengan

    menggunakan sengkelit maupun lidi kapas yang dimasukkan ke dalam uretra.

    'edangkan pengambilan duh tubuh genital pada wanita dilakukan dengan

    spekulum dan mengusapkan kapas lidi di dalam 1agina dan kemudian dioleskan

    ke kaca objek bersih.

    2.0." Pen)egahan IM%

    20

  • 7/25/2019 4. Hubungan Pengetahuan Sikap Terhadap Hubungan Seksual Remaja (1)

    21/49

    3rinsip umum pengendalian )' adalah=

  • 7/25/2019 4. Hubungan Pengetahuan Sikap Terhadap Hubungan Seksual Remaja (1)

    22/49

    Pengetahuan

    Hubungan Seksual Pranikah

    Sikap

    yaitu pengetahuan dan sikap siswa tentang hubungan seksual pranikah dan

    1ariabel dependen yaitu tindakan hubungan seksual pranikah. Untuk lebih

    jelasnya dapat dilihat pada gambar berikut ini=

    amar 2.1. Tael kerangka k*nse&

    5ariabel ndependen 5ariabel dependen

    2. H&*tess

    3engetahuan=

    !# I

  • 7/25/2019 4. Hubungan Pengetahuan Sikap Terhadap Hubungan Seksual Remaja (1)

    23/49

    BAB III

    MET4D4L4I PENELITIAN

    3.1 $ens Peneltan

    ;enis penelitian ini adalah penelitian sur1ei yang bersifat deskriptif-analitik

    dengan menggunakan desain Cross sectional.

    3.2 5aktu /an Tem&at Peneltan

    3.2.1 5aktu

    3enelitian ini dilakukan mulai bulan 9o1ember hingga esember "#$.

    imulai dari penelusuran pustaka, sur1ei awal, pengumpulan data, sampai

    penulisan laporan.

    3.2.2 Tem&at

    3enelitian ini dilakukan di ')3 dan sederajat di wilayah kerja puskesmas

    gunungsari.

    3.3 P*&ulas /an %am&el Peneltan

    3.3.1 P*&ulas

    3opulasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa@siswi ')3 dan

    sederajat yang berada di wilayah kerja puskesmas gunungsari, 'ehingga

    populasi dalam penelitian ini berjumlah $:$ siswa .

    3.3.2 $umlah /an )ara &engamlan sam&el

    3emilihan 'ampel dilakukan dalam tiga tahap yaitu =

    $. 3enghitungan ;umlah 'ampel

    &umus besar sampel yang digunakan pada penelitian ini adalah=

    n= N Z1/2

    2P (1P)

    (N1 ) d2+Z1/22

    P(1P)

    4eterangan=

    9 I besar populasi

    n I besar sampel minimum

    J$-@" I nilai distribusi normal baku (tabel J% pada tertentu

    3 I harga proporsi di populasi

    d I kesalahan (absolut% yang dapat ditolerir

    23

  • 7/25/2019 4. Hubungan Pengetahuan Sikap Terhadap Hubungan Seksual Remaja (1)

    24/49

    engan jumlah populasi sebanyak $:$ orang, nilai I#.#, nilai

    3I#., dan nilai d I/ maka didapatkan jumlah populasi sebesar

    "".8 orang yang dibulatkan menjadi ""0 orang responden.

    ". 3emilihan ')33emilihan ')3 yang dijadikan tempat penelitian, dilakukan

    menggunakan teknik simple random sampling. 3ada teknik ini,

    dilakukan pengundian pada semua ')3 sehingga semua ')3

    mempunyai kesempatan yang sama untuk dijadikan tempat penelitian.

    :. 3emilihan 4elas

    3ada penelitian ini diambil siswa kelas pada ')3@)

  • 7/25/2019 4. Hubungan Pengetahuan Sikap Terhadap Hubungan Seksual Remaja (1)

    25/49

    tindakan yaitu >a, jika siswa melakukan hubungan seksual pranikah, dan

  • 7/25/2019 4. Hubungan Pengetahuan Sikap Terhadap Hubungan Seksual Remaja (1)

    26/49

    3.0 Met*/e Pengum&ulan Data

    3engumpulan data dilakukan dengan data primer dan data sekunder, yaitu=

    3.0.1 Data Prmer

    ata primer diperoleh dengan menggunakan kuesioner serta memberikan

    penjelasan dan cara pengisian kuesioner tersebut sebelumnya. an telah

    dilakukan uji 1aliditas dan reliabilitas terhadap kuesioner.

    3.0.2 Data %ekun/er

    ata sekunder dalam penelitian ini diperoleh melalui data rekapitulasi hasil

    penjaringan kesehatan peserta didik 3uskesmas ?unungsari tahun "#$ yang

    meliputi gambaran umum tentang siswa ')3@)

  • 7/25/2019 4. Hubungan Pengetahuan Sikap Terhadap Hubungan Seksual Remaja (1)

    27/49

    BAB I6

    HA%IL DAN PEMBAHA%AN

    ".1. Hasl

    ".1.1 !arakterstk Res&*n/en

  • 7/25/2019 4. Hubungan Pengetahuan Sikap Terhadap Hubungan Seksual Remaja (1)

    28/49

    58%

    42% Laki-Laki

    Perepuan

    'ebanyak ""0 responden yang ikut berpartisipasi pada penelitian ini memiliki

    usia yang berkisar antara $" G $ tahun. 'ecara keseluruhan usia terbanyak ialah usia $7

    tahun dengan total $$7 responden (#,7/% yang terdiri atas # responden laki-laki, dan

    :7 responden perempuan berturut-turut disusul dengan usia $: tahun dengan "

    responden (:0,:/% terdiri dari :7 responden laki-laki dan 7 responden perempuan,

    kemudian usia $ tahun dengan " responden ($$,$/% terdiri atas $ responden laki-

    laki, dan 0 responden perempuan dan terakhir usia $" tahun dengan responden (:,0/%

    dengan responden laki-laki. 'ecara umum rata-rata usia responden adalah $:,8# tahun.

    Berikut tabel sebaran usia responden pada penelitian ini=

    28

  • 7/25/2019 4. Hubungan Pengetahuan Sikap Terhadap Hubungan Seksual Remaja (1)

    29/49

    Tael ".2. Peran/ngan Re&*n/en er/asarkan Usa

    Usa 8Tahun9$umlah 8N9 Presentase 8:9

    Lak(Lak Perem&uan Lak(Lak Perem&uan

    $" # ","$ #$: :7 7 $,#0 "$,":

    $7 # :7 :,: $,#0

    $ $ 0 ,7# ",0

    T*tal 13 017;0 37

  • 7/25/2019 4. Hubungan Pengetahuan Sikap Terhadap Hubungan Seksual Remaja (1)

    30/49

    Tngkat Pengetahuan $umlah 8N9 Persentase 8:9

    4urang :$ $:.8

    'edang $0 ".:

    Baik 7.#

    T*tal 220 1;;.;

    amar ".3. Persentase Tngkat Pengetahuan Re&*n/en

    14%

    82%

    4%

    "urang Se#ang $aik

    Berdasarkan jenis kelamin, responden laki-laki lebih banyak memiliki tingkat

    pengetahuan sedang yaitu sebanyak $$# orang dan sisanya memiliki tingkat

    pengetahuan kurang dan baik yaitu ": dan orang. !asil tersebut juga sama dengan

    responden perempuan yang mana jumlah yang memiliki tingkat pengetahuan terbanyak

    adalah tingkat pengetahuan sedang yakni sebanyak 80 orang, sedangkan jumlah

    responden yang memiliki tingkat pengetahuan kurang dan baik adalah dan 7 orang.

    !asil tersebut sebagaimana yang terlihat pada tabel 7.7 di bawah

    Tael ".". amaran Tngkat Pengetahuan er/asarkan $ens !elamn

    $ens !elamnTngkat Pengetahuan 8N9

    T*tal 8N9!urang %e/ang Bak

    Laki-Laki ": $$# $:

    3erempuan 80 7

    T*tal 31 10 < 220

    30

  • 7/25/2019 4. Hubungan Pengetahuan Sikap Terhadap Hubungan Seksual Remaja (1)

    31/49

    ".1.3. Tngkat %ka& Res&*n/en

    Berdasarkan tingkat sikap, sebagian besar reponden memiliki tingkat sikap

    sedang yakni sebanyak $8: orang (80./% dan yang memiliki tingkat sikap baik dan

    kurang adalah 7: ($.#/% dan $# orang (7./%. !asil tersebut dapat dilihat pada tabel

    7. dan diagram 7.7 di bawah

    Tael ".-. Tngkat %ka& Res&*n/en

    Tngkat ska& $umlah 8N9 Persentase 8:9

    4urang $# 7.

    'edang $8: 80.

    Baik 7: $.#

    T*tal 220 1;;

    amar ".". Persentase Tngkat %ka& Re&*n/en

    5%

    77%

    19%

    "urang Se#ang $aik

    31

  • 7/25/2019 4. Hubungan Pengetahuan Sikap Terhadap Hubungan Seksual Remaja (1)

    32/49

    Berdasarkan jenis kelamin, sebagian besar responden laki-laki memiliki tingkat

    sikap sedang yakni sebanyak $# orang dan jumlah responden laki-laki yang memiliki

    tingkat sikap baik dan kurang adalah "0 dan 8 orang. 'edangkan, responden perempuan

    paling banyak memiliki tingkat sikap sedang yaitu 0 orang dan tingkat sikap baik dan

    kurang masing-masing sebanyak $8 dan : orang.

    Tael ".0. Tngkat %ka& Res&*n/en er/asarkan $ens !elamn

    $ens !elamnTngkat %ka&

    T*tal!urang %e/ang Bak

    Laki-Laki 8 $# "0 $:

    3erempuan : $8 0 T*tal 1; 13 "3 220

    ".1.". Tn/akan Huungan %eksual Prankah Res&*n/en

    Berdasarkan dari tabel 7.8 di bawah, terdapat 70 orang (::.:/% responden laki-

    laki dan " orang (:"./% responden perempuan sudah pernah berapacaran. 'ejauh

    mana tindakan reponden laki-laki dalam berpacaran adalah : orang (".7/% pernah

    berpegangan tangan, 7 orang ("./% pernah mencium@dicium pipi, 8 orang (.$/%

    pernah mencium@dicium bibir, dan masing-masing 0 orang (7.:/% pernah memegang

    payudara dan pernah memegang@dipegang alat kelamin. 'edangkan tindakan responden

    perempuan dalam berpacaran adalah ": orang ("0.$/% pernah berpegangan tangan,

    masing-masing 7 orang (7./% pernah mencium@dicium pipi dan dipegang payudaranya,

    8 orang (.#/% pernah mencium@dicium bibir, dan : orang (:.7/% lainnya pernah

    memegang@dipegang alat kelamin. !asil tersebut dapat dilihat pada tabel 7.8 di bawah.

    Tael ".. Dstrus Tn/akan Ber&a)aran Res&*n/en

    Tn/akan Lak(

    Lak

    Perem&ua

    n

    T/a =a T/a =a

    32

  • 7/25/2019 4. Hubungan Pengetahuan Sikap Terhadap Hubungan Seksual Remaja (1)

    33/49

    k k

    N : N : N : N :

    3acaran " 00.8 70 ::.

    :

    08.$ " :".

    Berpegangan

  • 7/25/2019 4. Hubungan Pengetahuan Sikap Terhadap Hubungan Seksual Remaja (1)

    34/49

    6%

    94%

    a !i#ak

    ari total $7 orang responden yang pernah melakukan tindakan hubungan

    seksual pranikah semuanya berjenis kelamin laki-laki. ;adi, tidak ada responden

    perempuan yang pernah melakukan tindakan hubungan seksual pranikah. 3asangan

    terbanyak reponden untuk melakukan tindakan tersebut adalah bersama dengan

    pacarnya yakni sebanyak 8 orang responden (#/%. 'uka sama suka atau cinta menjadi

    alasan terbanyak responden untuk melakukan tindakan hubungan seksual pranikah

    yakni sebanyak $# orang responden (8$.77/% yang mana tindakan tersebut paling

    sering dilakukan di rumah dan kos yakni masing-masing sebanyak orang responden

    (:.8"/%. !asil karakteristik tindakan hubungan seksual pranikah yang dilakukan oleh

    responden dapat dilihat pada tabel 7. di bawah.

    Tael ".

  • 7/25/2019 4. Hubungan Pengetahuan Sikap Terhadap Hubungan Seksual Remaja (1)

    35/49

    $ 8.$7

    2lasan melakukan hubungan seksual

    pranikah

    - 'uka sama suka@cinta- konomi- 4epuasan- Lain-lain

    $#

    $

    "

    $

    8$.77

    8.$7

    $7."

    8.$7

    a er/asarkan Tn/akan Huungan %eksual

    Prankah

    Tngkat

    Pengetahuan

    Huungan %eksual Prankah$umlah

    =a T/ak

    N : N : N :

    35

  • 7/25/2019 4. Hubungan Pengetahuan Sikap Terhadap Hubungan Seksual Remaja (1)

    36/49

    4urang " 0. " :. :$ $##

    'edang $" 0. $87 . $0 $##

    Baik # # $## $##

    Tael ".11. Hasl Uj !*m&arat# Chi-Square antara 6arael Tngkat Pengetahuan

    /engan Tn/akan Huungan %eksual Prankah

    6arael %gn#kans 8p9

  • 7/25/2019 4. Hubungan Pengetahuan Sikap Terhadap Hubungan Seksual Remaja (1)

    37/49

    4urang # # $# $## $# $##

    'edang $: 8.$ $0# "7. $8: $##

    Baik $ ".: 7" 8.8 7: $##

    Tael ".13. Hasl Uj !*m&arat# Chi-Square antara 6arael %ka& /engan

    Tn/akan Huungan %eksual Prankah

    6arael %gn#kans 8p9

    'ikap dan tindakan hubungan seksual

    pranikah

    #."$8

    ari tabel 7.$: di atas terlihat bahwa nilai signifikansi (p% adalah #."$8 yang

    mana nilai tersebut lebih besar dari nilaipyang dipakai oleh peneliti yakni #.#. hal ini

    membuktikan bahwa tidak terdapat hubungan antara sikap dengan tindakan hubungan

    seksual pranikah pada remaja siswa ')3@)

  • 7/25/2019 4. Hubungan Pengetahuan Sikap Terhadap Hubungan Seksual Remaja (1)

    38/49

    :. 2danya berbagai informasi yang menyesatkan yang dapat menimbulkan terjadinya

    salah persepsi tentang seksual

    7. 2danya keingintahuan yang dalam terhadap masalah seksual

    +rangtua memegang peranan yang sangat besar tidak hanya sebagai sumber

    informasi melainkan juga dapat memberikan infromasi yang sesuai mengenai seksual

    kepada anak-anak mereka. !al ini sebagaimana yang terdapat pada penelitian yang

    dilakukan oleh ;uliani dkk ("#$7% tentang hubungan pengetahuan dengan sikap remaja

    tentang perilaku seksual pranikah pada siswi kelas N di ')2 9egeri $ )anado. a

    mendapatkan bahwa responden paling banyak memerolah sumber informasi dari orang

    tua mereka yaitu sebanyak :.:/ dan jumlah responden paling sedikit memeroleh

    sumber informasi dari lain-lain seperti guru atau lingkungan sekitar tempat tinggal yaitu

    8.7/.

    ari hasil penelitian ini juga diperoleh data mengenai sikap siswa tentang

    hubungan seksual pranikah. 'ebagian besar siswa memiliki sikap yang termasuk dalam

    kategori sedang yaitu sebanyak 8:.#$/, dan yang memiliki sikap yang baik sebanyak

    "$.7"/ serta sikap yang kurang sebanyak .8/.

    !al ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh 2sna ("#$$% tentang

    hubungan antara pengetahuan dan sikap terhadap kesehatan reproduksi dengan perilaku

    seksual pranikah pada siswa di ')2 9egeri $7 4ota 'emarang

  • 7/25/2019 4. Hubungan Pengetahuan Sikap Terhadap Hubungan Seksual Remaja (1)

    39/49

    ')2 9egeri $ ?odong. )ereka mendapatkan hasil bahwa sebagian besar sikap remaja

    yang diteliti berada dalam kategori negatif yaitu sebanyak 7.7/ responden.

    3erbedaan-perbedaan hasil ini mungkin disebabkan oleh barbagai macam hal

    diantaranya pengetahuan, keyakinan, lingkungan, dan emosi yang memegang peranan

    penting dalam penentuan sikap seseorang. 'eseorang akan bersikap baik (positif%

    terhadap suatu objek bila objek itu memberikan suatu kesenangan terhadap indi1idu

    yang bersangkuran, dan sebaliknya seseorang akan memiliki sikap atau pandangan yang

    kurang (negatif% bila seseorang tidak suka terhadap objek tersebut (3ranoto, "##%.

    ilihat dari pengelompokan tingkat pengetahuan siswa berdasarkan tindakan

    melakukan hubungan seksual pranikah pada

  • 7/25/2019 4. Hubungan Pengetahuan Sikap Terhadap Hubungan Seksual Remaja (1)

    40/49

    pengetahuan remaja terutama remaja yang menjadi siswa ')3@)

  • 7/25/2019 4. Hubungan Pengetahuan Sikap Terhadap Hubungan Seksual Remaja (1)

    41/49

    3ranoto ("#$#% yang menyatakan bahwa tindakan seseorang yang terbentuk dipengaruhi

    oleh tiga faktor yaitu faktor-faktor predisposisi, faktor-faktor pendukung, dan faktor-

    faktor pendorong. imana pengetahuan termasuk faktor predisposisi bersama dengan

    sikap, kepercayaan, keyainan, dan nilai-nilai yang terdapat di masayarakat. 'elain itu,

    faktor pendukung juga memiliki perenan penting dalam terjadinya suatu tindakan yaitu

    dengan tersedianya sarana, fasilitas, ataupun kesempatan untuk terwujudnya suatu

    tindakan.

    ilihat dari pengelompokan tingkat sikap siswa berdasarkan tindakan

    melakukan hubungan seksual pranikah pada

  • 7/25/2019 4. Hubungan Pengetahuan Sikap Terhadap Hubungan Seksual Remaja (1)

    42/49

    hubungan seksual sebelum menikah akan melanggar norma dan agama, sehingga remaja

    yang melakukan hubungan seksual pranikah cenderung menurun. 9amun, remaja yang

    memiliki perilaku yang negatif akan menganggap bahwa hubungan seksual sebelum

    menikah boleh saja dilakukan maka dirinya cenderung lebih tinggi untuk melakukan

    hubungan seksual. 3erilaku yang negati1e akan cenderung lebih meningkat seiring

    dengan masa remaja merupakan masa pancaroba dimana mereka memiliki perilaku

    narsisticyaitu pergaulan yang semakin bebas, rasa ingin tahu yang tinggi, dan masa

    pencarian jati diri sehingga sangat rerntan untuk melakukan tindakan ataupun perbuatan

    yang merugikan mereka sendiri (2ritonang, "#$%.

    )enurut )ednick, !iggins F 4irschenbaum dalam 2ritonang ("#$%

    pembentukan sikap diperngaruhi oleh tiga faktor, yaitu ($% pengaruh sosial seperti

    norma dan kebudayaan, ("% karakter kepribadian indi1idu, dan (:% informasi yang

    selama ini diterima indi1idu. 'edangkan pembentukan dan perubahan sikap akan

    ditentukan oleh dua faktor, yaitu ($% faktor internal atau faktor yang berasal dari

    indi1idu itu sendiri merupakan cara indi1idu dalam menanggapi dunia luarnya dengan

    selektif sehingga tidak semua yang datang akan diterima atau ditolak dan ("% faktor

    eksternal adalah keadaan-keadaan yang ada di luar indi1idu yang merupakan stimulus

    untuk membentuk dan mengubah sikap.

    *alaupun dari dua 1ariabel bebas yang ada, yakni 1ariabel tingkat pengetahuan

    dan sikap tidak menunjukkan adanya hubungan yang bermakna dengan tindakan

    hubungan seksual pranikah, tapi jumlah siswa yang telah melakukan hubungan seksual

    pranikah sebanyak 0.$/ telah mampu memberikan gambaran bahwa telah terjadi

    pergeseran perilaku terutama perilaku seksual tersebut ke arah keserbabolehan

    42

  • 7/25/2019 4. Hubungan Pengetahuan Sikap Terhadap Hubungan Seksual Remaja (1)

    43/49

    (permisif% di kalangan remaja masa kini khususnya siswa ')3@)

  • 7/25/2019 4. Hubungan Pengetahuan Sikap Terhadap Hubungan Seksual Remaja (1)

    44/49

    BAB 6

    %IMPULAN DAN %ARAN

    -.1. %m&ulan

    Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan terhadap ""0 orang siswa

    ')3@)

  • 7/25/2019 4. Hubungan Pengetahuan Sikap Terhadap Hubungan Seksual Remaja (1)

    45/49

    'etelah dilakukan penelitian ini, maka ada beberapa saran yang coba untuk

    diberikan oleh penulis=

    $. 3erlu penelitian lebih lanjut terhadap penelitian ini, terutama dalam hal untuk

    mengidentifikasi faktor-faktor yang mungkin dapat menyebabkan tindakan

    hubungan seksual pranikah terutama di kalangan remaja.

    ". 4epada para orangtua agar dapat menjadi tempat pertama dan utama bagi para

    remaja sebagai pemberi, pengawas, dan pengontrol terhadap norma-norma agama,

    hukum, dan budaya yang berlaku di masyarakat terutama yang berkaitan dengan

    kegiatan reproduksi.

    :. ibutuhkan peran serta tidak hanya dari orangtua melainkan juga dari berbagai

    pihak seperti guru, petugas kesehatan, tokoh agama, masyarakat, dan pemerintah

    baik secara formal maupun nonformal guna memberikan informasi dan melakukan

    pengawasan terhadap proses reproduksi yang sehat pada remaja.

    45

  • 7/25/2019 4. Hubungan Pengetahuan Sikap Terhadap Hubungan Seksual Remaja (1)

    46/49

    DA+TAR PU%TA!A

    2gustiani, !endriati. "##0.Psikologi Perkem!angan.Bandung= &efika 2ditama.

    2ritonang,

  • 7/25/2019 4. Hubungan Pengetahuan Sikap Terhadap Hubungan Seksual Remaja (1)

    47/49

    armasih, &. "##. Caktor yang )empengaruhi 3erilaku 'eks 3ranikah pada &emaja

    ')2 di 'urakarta. 'kripsi.Uni1ersitas )uhammadiyah. 'urakarta.

    Citriana, 9. "##. !ubungan 3engetahuan dan 'ikap tentang 'eks 3ranikah dengan

    3erilaku 'eksual 3ada 'iswa ')4 NN 'emarang. diakses tanggal $ es

    "#$.

    !urlock, B.. $. 3sikologi 3erkembangan= 'uatu 3endekatan 'epanjamg &entang

    4ehidupan. d. . ;akarta= rlanggaO $

    2 "#$:, #esehatan $eproduksi $ema%a dalam 0spek Sosial, a1ailable from

    U&L=www.idai.or.id. (2ccessed= "#$, $stecember%

    rianti dan !erlina.. uku 0%ar Psikologi untuk +ahasis/a #e!idanan. ?6. ;akarta.

    "##.

    ;ones, .L. ("##%. Setiap /anita. ;akarta = elapratasa 3ublishing.

    ;uliani, 43, 4undre, &, Bataha, > "#$7,"u!ungan Pengetahuan dengan Sikap $ema%a

    tentang Perilaku Seksual Pranikah pada Sis/i #elas 6 di S+0 1egeri '

    +anado, ',4ep skripsi, Uni1ersitas 'am &atulangi )anado.

    9otoatmodjo, '. "#$".E 3romosi 4esehatan dan 3erilaku 4esehatanE. ;akarta=&ineka

    6ipta.

    9otoatmodjo, '. 3engantar 3endidikan 4esehatan dan lmu 3erilaku 4esehatan.

    >ogyakarta= 2ndi +ffset, "##:.

    47

    http://var/www/apps/conversion/tmp/scratch_1/..%2Fwww.idai.or.idhttp://var/www/apps/conversion/tmp/scratch_1/..%2Fwww.idai.or.id
  • 7/25/2019 4. Hubungan Pengetahuan Sikap Terhadap Hubungan Seksual Remaja (1)

    48/49

    3anoto, ; "##, "u!ungan Pengetahuan dan Sikap $ema%a terhadap *indakan

    "u!ungan Seksual Pranikah di S+# 1egeri 6 +edan tahun 3447, ',4ed

    skripsi, Uni1ersitas 'umatera Utara.

    3awestri, *ardani, &', 'onna "#$:,Pengetahuan, Sikap, dan Perilaku $ema%a tentang

    Seks Pranikah, ;urnal 4eperawatan )aternitas, 1ol. $, no. $, hal. 70-7.

    &ahmawati. "##0. )oti1asi berprestasi mahasiswa ditinjau dari pola asuh. )edan =

    Uni1ersitas 'umatera Utara

    'arwono, '.*. ("##0%.Psikologi rema%a. ;akarta = 3< &aja ?rafindo 3ersada.

    'arwono, '.*., "###.Psikologi $ema%a. 3< &aja ?rafindo 3ersada = ;akarta

    '4. 8aporan Pendahuluan +asalah #esehatan $eproduksi Pada $ema%a. 3usat

    'tatistikO B44B9 . ;akarta. "#$"

    'ekarrini, L "#$", 9aktor-9aktor yang erhu!ungan dengan Perilaku Seksual $ema%a

    di S+# #esehatan di #a!upaten ogor *ahun 34'', '4) skripsi,

    Uni1ersitas ndonesia.

    'ulistianingsih 2. !ubungan lingkungan pergaulan dan pengetahuan tentang kesehatan

    reproduksi dengan sikap seks bebas remaja. 'kripsi. Uni1ersitas 'ebelas

    )aretO 'urakarta. "#$#

    *idyastuti, . "##. 3ersonal dan 'osial yang )emengaruhi 'ikap &emaja terhadap

    !ubungan 'eks. ;urnal 3romosi 4esehatan ndonesia, 5olume 7, 9o. ",

    2gustus "##

    48

  • 7/25/2019 4. Hubungan Pengetahuan Sikap Terhadap Hubungan Seksual Remaja (1)

    49/49

    *orld !ealth +rganization. "##. Se:ually *ransmitted ;isease=;efinition.

    *orld !ealth +rganization.