41844247 uji lab fungisida

Upload: marsusyi

Post on 14-Oct-2015

63 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

  • EVALUASI FUNGISIDA BERBAHAN AKTIF MAJEMUK DI LABORATORIUM/ RUMAH KACA

    Oleh : A Muin Adnan

  • Pendahuluan Penurunan keefektifan dan kegagalan fungisida berbahan aktif tunggal terhadap beberapa jenis cendawan patogen di lapangan

    Adanya fungisida yang cara kerjanya spesifik (single-site inhibitor)

    Terjadinya resistansi cendawan patogen

  • Dampak terhadap aplikasi FS di lapangan Peningkatan konsentrasi aplikasi Peningkatan frekuensi aplikasiBiaya tinggiDampak negatif terhadap lingkungan

    Aplikasi beberapa jenis FS dicampur dalam tangki secara sepekulatifApakah lebih efektif ?Apakah tidak sia-sia ?

  • Rekomendasi para pakar Dengan aplikasi fungisida yang berbeda cara kerjanya

    Secara rotasi berjadwal

    Menggunakan fungisida berbahan aktif majemuk Lebih unggul karena :

    Memiliki potensi sinergistik Jumlah (konsentrasi komponen- komponennya dapat direduksi

  • Apakah interaksi komponen-komponen fungisida dalam campuran selalu sinergistik ? Tidak selalu tergantung pada:Jenis komponen dan proporsi masing-masing komponen dalam campuranJenis dan/atau ras/isolat cendawan sasaran ada kalanya sinergistik ada kalanya aditif ada kalanya antagonistik Perlu pengujian

  • Antagonis atau tidak dapat diketahui dari nisbah sinergi campuran. Sebagi contoh :

  • Tahap-tahap pengujianUji laboratorium keefektifan fungisida terhadap cendawan sasaranUji pendahuluanUji lanjutan

    Analisis statistik

  • Uji laboratorium/rumahkacaPrasyarat :Mengetahui karakter cendawan uji untuk menentukan metode/teknik pengujian yang digunakan

    Mengetahui karakter fungisida uji

    untuk menentukan/memilihmetode/teknik pengujian yangdigunakan dari banyak sekali metode

  • Metode/teknik pengujianCukup banyak dan beragam

    Pada dasarnya terdiri atas :

    Penghambatan perkecambahan spora

    Penghambatan pertumbuhan koloni Penghambatan laju serangan (intensitas penyakit)

  • Metode uji yang dipilihTergantung karater cendawan ujiParasit obligatParasit non-obligatMudah/sulit/tidak membetuk sporaSpora mudah berkecambahSpora sulit berkecambah

    Tergantung karakter FS ujiTingkat kelarutannya dalam airMudah/sulit berdifusi dalam agar

  • Metode pengujian berdasar karakter cendawan ujiParasit obligat Metode hambatan germinasi spora, bila patogen mudah membentuk spora dan sporanya mudah berkecambah

    Metode hambatan serangan patogen in vivo pada varietas inang rentan di rumah-kaca/lab

  • Parasit nonobligatMetode hamabatan germinasiMetode slide germinationMetode test tube dilution untuk cendawan yang sporanya sulit berkecambah

    Teknik umpan beracunHambatan pertumbuhan koloni cendawanMenggunakan media padat (agar)Menggunakan media cair (tanpa agar)

    Teknik zona hambatanUntuk FS yang bahan aktifnya mudah berdifusi dalam media agar (Mempunyai tingkat kelaurtan tinggi dalam air)

    Teknik hambatan pertumbuhan dengan paper disc

  • Sumber Inokulum Cendawan UjiParasit non obligatHasil isolasi dari bagian tanaman sakit di lapanganDibiakkan dalam media sintetis (artifisial)

    Parasit ObligatSpora dikumpulkan dari tanaman di lapangan atau hasil biakan in vivo di rumah kaca/laboratorium

  • Fungisida UjiFormulasi fungisida berbahan aktif majemuk

    Formulasi fungisida berbahan aktif tunggal penyusun fungisida majemuk Banyak (atau jumlahnya) tergantung pada jumlah komponen bahan aktif penyusun fungisida majemuk

    Umumnya hanya 2 komponen

  • Tahap persiapan pengujianPenentuan metode/teknik pengujian yang paling sesuai dengan karakter Cendawan dan/atau fungisuda uji

    Pembiakan cendawan uji

    Penyiapan seri enceran fungisida g/ml (ppm) l/mlEnceran molar (M) bahan aktif

  • Pengenceran Fungisidatergantung formulasiBerdasar Bobot Bahan / Volume Encerang/ml atau ppmEnceran molar (diketahui bobot molekul bahan aktif)BM bahan aktif benomyl = 2901 M bahan aktifbenomyl = 290 g/l1 M bahan aktif benomyl = 0,29 mg Berdasar Volume Bahan / Volume Enceranl/mlml/liter

  • Pelaksanaan pengujianUji pendahuluanUntuk mendapatkan nilai LC90 sebagai batas atas dan LC15 sebagai batas bawah dalam uji lanjutanUji lanjutanUntuk menetapkan nilai LC50 da LC90 fungisida tunggal dan majemuk yang diujiAnalisis statistikUntuk menetapkan sifat aktivitas formulasi fungisida majemuk yang diuji apakah :

    Tidak antagonistikSinergistikAditifAntagonistik

  • Kisaran konsentrasi FS dan LC yang diharapkan dalam uji pendahuluanKisaran konsentrasi

    Kisaran konsentrasi uji (g/l):

    2.01.00.50.250.125

    Konsentrasi anjuran (misalnya)2.0 g/liter

    LC15LC25LC35LC55LC75LC90Kisaran LC

  • Lakukan analisis probit terhadap data (tingkat hambatan) yang diperolehDengan menggunakan POLO-PC

    Dapat diketahui perkiraan konsentrasi masing-masing formulasi fungisida sesuai harapan atau tidak

    Akan diketahui taraf konsentrasi LC15 LC90

  • Keputusan hasil uji pendahuluanBila hasilnya tidak logis (tidak sesuai dengan harapan), maka uji pendahuluan harus diulang

    Bila hasilnya logis (sesuai dengan harapan), maka dilanjutkan pada uji lanjutan

  • Penggunaan hasil uji pendahuluan dalam uji lanjutanNilai LC90 ditetapkan berdasar THR cendawan yang mendekati 90 % dalam uji pendahuluan, kemudian digunakan sebagai batas atas konsentrasi formulasi FS dalam uji lanjutan

    Nilai LC15 ditetapkan berdasar THR cendawan yang mendekati 15 % dalam uji pendahuluan, kemudian digunakan sebagai batas bawah konsentrasi formulasi FS dalam uji lanjutan

  • Uji lanjutanKonsentrasi formulasi dikonversi ke konsentrasi bahan aktif (b.a.)

    Kons b.a. = kons. formulasi x kadar b.a. dalam formulasi

  • Kesimpulan hasil pengujianlanjutan :Hasil pengujian lab/rumah-kaca Sinergistik Aditif dapat dilanjutkan pada tahap uji lapangan

    Antagonistik uji lapangan tidak perlu dilakukan Perijinan FS bersangkutan ditolak

  • Beberapa Contoh Prosedur Penujian Laboratorium

  • Metode slide germinasi spora

    Dalam ruang lembab (cawan Petri dengan alas kertas saring basah)

    IndikatorDaya kecambah Spora (%)Menggunakan gelas obyekMenggunakan agar air

  • Metode Slide GerminationHanya untuk cendawan yang sporanya mudah berkecambah

    Tahap-tahap

    Obyek gelas dicelupkan ke dalam atau disemprot/ditetesi enceran fungisida yang diberi bahan perekat (misalnya Agridex)Dikering anginkan (dalam laminar-flow)Dimasukkan ke dalam cawan Petri berpelembabDitetesi suspensi spora cendawanDiinkubasi Diamati tingkat hambatan germinasi spora (%)

  • Metode test tube dilutionUntuk cendawan yang sporanya sulit berkecambah

    Prosedur :Spora cendawan diberi stimulan germinasi (misalnya filtrat buah jeruk)Suspensi spora dan enceran fungisida diteteskan berdampingan, kemudian dicampur merata pada gelas obyek yang diletakkan horizontal dalam cawan Petri berpelembabInkubasi 24 48 jamAmati daya kecambah spora

  • Tingkat Hambatan Germinasi (THG) Relatif terhadap Kontrol (%)THG =

    Gk = % germinasi pada kontrolGp = % germinasi pada perlaku-an Gk Gp x 100% Gk

  • Metode hambatan pertumbuhan koloni pada umpan beracunMenggunakan media padat (agar)Menggunakan media cair

    Indikator Pertumbuhan koloni Bobot biomas koloni

  • Metode umpan beracun pada media padat (agar), misalnya PDA

    Campur media biakan dengan enceran fungisida

    Potong biakan cendawan pada media berumur 7 hari dengan pipa berdiameter 0,7 cm

    Letakkan potongan biakan tersebut pada pusat campuran media dan enceran fungisida

    Amati pertumbuhan koloni cendawan tiap 24 jam sampai diameter koloni mendekati diameter cawan PetriHitung tingkat hambatan relatif (THR)

  • Tingkat Hambatan Pertumbuhan (THR) Relatif terhadap Kontrol

    THR =

    Dk = diameter koloni pada kontrolDp = diameter koloni pada perla -kuan (Dk Dp) x 100% Dk

  • Pengaruh terhadap pertumbuhan koloni cendawanPada media cairMedia cair dicampur merata dengan enceran fungisida dalam labu ErlenmeyerDiinokulasi dengan lempengan biakan cendawan berumur 1 2 minggu (pada media agar)Inkubasi 7 14 hari sampai mencapai pertumbuhan maksimumPertumbuhan diukur berdasar bobot biomas cendawan kering oven

  • Indikator hambatan(Bobot biomas kontrol - bobot biomas perlakuan) x (bobot biomas kontrol)-1 x 100%

  • Metode zona hamabatan pertumbuhan

    Menggunakan seeded agarLempeng kertasBlotter ditetesi enceran fungisidaAgar air dituangiSeeded agar (media + suspensi cendawan)Zona hambatan

  • Hasil metode zona hamabatan pertumbuhan dengan seeded agarDiameter zona hambatan setelah inkubasi

    Berkorelasi positif dengan konsentrasi fungisida

    Makin tinggi konsentrasi fungisida, makin jauh difusi fungisida dan makin besar zona hambatan

    Merupakan gambaran jauhnya difusi fungisida dalam seeded agar

  • Metode zona pertumbuhan koloniMenggunakan paper discTiap bundaran+ 2 tetes enceranFungisida+ 1 tetes suspensicendawan

    PDA

  • Diameter koloni cendawan setelah inkubasi pertumbuhan koloni harapan : makin tinggi konsentrasi fungisida, makin kecil diameter koloni

    zona pertumbuhanKoloni cendawan

  • Metode daya infeksi in vivo di rumah kaca/laboratoriumDilakukan di rumah kaca, laboratorium atau lapanganInokulasi pada tanaman hidup dalam potTanaman dikondisikan rentan thd patogen sasaran

    Indikator Daya infeksi cendawan pada tanaman uji (intensitas infeksi)