5 tugas kesehatan

Upload: hafizah-fz

Post on 16-Oct-2015

85 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

hjklkj

TRANSCRIPT

Pembangunan kesehatan diarahkan untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat dan kualitas sumber daya manusia serta kualitas kehidupan yang ditandai dengan meningkatnya usia harapan hidup.Untuk meningkatkan derajat kesehatan yang optimal bagi keluarga dan masyarakat diselenggarakan suatu upaya kesehatan dengan pendekatan promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif yang diselenggaraka secara menyeluruh, terpadu dan berkesinambungan. Kesehatan keluarga merupakan salah satu upaya kesehatan untuk mewujudkan keluarga sehat, kecil bahagia dan sejahtera (Depkes, 1998).Upaya meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia dapat diwujudkan melalui upaya perbaikan dan peningkatan kualitas keluarga dalam rangka meningkatkan keluarga yang sehat dan harmonis sehingga terwujud keluarga sejahtera yang mencakup aspek pendidikan, kesehatan, ekonomi, sosial budaya, kemandirian keluarga dan mental spiritual. Peranan keluarga sangat penting karena merupakan unit sosial terkecil dalam masyarakat yang mempunyai nilai strategis dalam meningkatkan derajat kesehatan masyarakat dan kualitas Sumber Daya Manusia (UU RI No. 32 th 2009).

Untuk mendukung keberhasilan program pembangunan nasionalditerapkan sepuluh program unggulan kesehatan (Depkes,1999):1.Program kebijakan kesehatan, pembiayaan kesehatan danhukum kesehatan2.Program perbaikan gizi3.Program pencegahan penyakit menular termasuk imunisasi4.Program peningkatan perilaku hidup sehat dan kesehatanmental5.Program lingkungan pemukiman, air dan sehat6.Program kesehatan keluarga, kesehatan reproduksi, dankeluarga berencana7.Program keselamatan dan kesehatan kerja8.Program anti tembakau, alcohol, dan madat9.Program pengawasan obat, bahan berbahaya, makanan, danminuman10.Program pencegahan kecelakaan dan keselamatan lalu linta

5 TUGAS KESEHATANKELUARGAOct215 TUGAS KESEHATAN KELUARGASesuai dengan fungsi pemeliharaan kesehatan, keluarga mempunyai peran dan tugas di bidang kesehatan yang perlu dipahami dan dilakukan yang meliputi:A . Mengenal masalah kesehatanKesehatan merupakan kebutuhan keluarga yang tidak boleh diabaikan karena tanpa kesehatan segala sesuatu tidak berarti dan karena kesehatanlah seluruh kekuatan sumber daya dan dana keluarga habis. Orang tua perlu mengenal keadaan sehat dan perubahan-perubahan yang dialami anggota keluarganya. Perubahan sekecil apapun yang dialami anggota keluarga secara tidak langsung akan menjadi perhatian dari orang tua atau pengambil keputusan dalam keluarga (Suprajitno, 2004). Mengenal menurut Notoadmojo (2003) diartikan sebagai pengingat sesuatu yang sudah dipelajari atau diketahui sebelumnya. Sesuatu tersebut adalah sesuatu yang spesifik dari seluruh bahan yang dipelajari atau rangsangan yang telah diterima. Dalam mengenal masalah kesehatan keluarga haruslah mampu mengetahui tentang sakit yang dialami pasien.B . Memutuskan tindakan yang tepat bagi keluargaPeran ini merupakan upaya keluarga yang utama untuk mencari pertolongan yang tepat sesuai dengan keadaan keluarga, dengan pertimbangan siapa diantara keluarga yang mempunyai keputusan untuk memutuskan tindakan yang tepat (Suprajitno, 2004). Friedman, 1998 menyatakan kontak keluarga dengan sistem akan melibatkan lembaga kesehatan profesional ataupun praktisi lokal (Dukun) dan sangat bergantung pada:1) Apakah masalah dirasakan oleh keluarga ?2) Apakah kepala keluarga merasa menyerah terhadap masalah yang dihadapi salah satu anggota keluarga ?3) Apakah kepala keluarga takut akibat dari terapi yang dilakukan terhadap salah satu anggota keluarganya ?4) Apakah kepala keluarga percaya terhadap petugas kesehatan?5) Apakah keluarga mempunyai kemampuan untuk menjangkau fasilitas kesehatan?C . Memberikan perawatan terhadap keluarga yang sakitBeberapa keluarga akan membebaskan orang yang sakit dari peran atau tangung jawabnya secara penuh, Pemberian perawatan secara fisik merupakan beban paling berat yang dirasakan keluarga (Friedman, 1998). Suprajitno (2004) menyatakan bahwa keluarga memiliki keterbatasan dalam mengatasi masalah perawatan keluarga. Dirumah keluarga memiliki kemampuan dalam melakukan pertolongan pertama. Untuk mengetahui dapat dikaji yaitu :1) Apakah keluarga aktif dalam ikut merawat pasien?2) Bagaimana keluarga mencari pertolongan dan mengerti tentang perawatan yang diperlukan pasien ?3) Bagaimana sikap keluarga terhadap pasien? (Aktif mencari informasi tentang perawatan terhadap pasien)D . Memodifikasi lingkungan keluarga untuk menjamin kesehatan keluarga1) Pengetahuan keluarga tentang sumber yang dimiliki disekitar lingkungan rumah2) Pengetahuan tentang pentingnya sanitasi lingkungan dan manfaatnya.3) Kebersamaan dalam meningkatkan dan memelihara lingkungan rumah yang menunjang kesehatan.E . Menggunakan pelayanan kesehatanMenurut Effendy (1998), pada keluarga tertentu bila ada anggota keluarga yang sakit jarang dibawa ke puskesmas tapi ke mantri atau dukun. Untuk mengetahui kemampuan keluarga dalam memanfaatkan sarana kesehatan perlu dikaji tentang :1) Pengetahuan keluarga tentang fasilitas kesehatan yang dapat dijangkau keluarga2) Keuntungan dari adanya fasilitas kesehatan3) Kepercayaan keluarga terhadap fasilitas kesehatan yang ada4) Apakah fasilitas kesehatan dapat terjangkau oleh keluarga.Tenaga kesehatan dapat menjadi hambatan dalam usaha keluarga dalam memanfaatkan fasilitas kesehatan yang ada. Hambatan yang dapat muncul terutama kamunikasi (Bahasa) yang kurang dimengerti oleh petugas kesehatan. Pengalaman yang kurang menyenangkan dari keluarga ketika berhadapan dengan petugas kesehatan ketika berhadapan dengan petugas kesehatanhttp://yulifitri34.wordpress.com/2012/10/21/5-tugas-kesehatan-keluarga/

KEPERAWATAN KESEHATAN KELUARGA Selasa,11Desember Diposkan oleh galuh di 19.16 A. DefinisiSalvicion G. Bailon dan Aracelis Maglaya (1978) mengatakan Perawatan kesehatan keluarga adalah tingkat perawatan kesehatan masyarakat yang ditujukan atau dipusatkan pada keluarga pada unit atau kesatuan yag dirawat, denngan sehat sebagai tujuan melalui pegobatan sebagai saran atau penyalur.B. Peran Keluarga dalam keperawatan1.Keluarga sebagai unit pelayanan yang dirawatKeluarga dijadikan sebagai unit pelayanan karena masalah kesehatan keluarga saling berkaitan dan saling mempengaruhi antara _esame anggota keluarga dan akan mempengaruhi pula keluarga-keluarga disekitarnya atau masyarakat secara keseluruhan.Alasan keluarga sebagai Unit Pelayanan (Ruth B Freeman, 1981) Keluarga sebagai unit utama masyarakat dan merupakan lembaga yang menyangkut kehidupan masyarakat Keluarga sebagai suatu kelompok dapat menimbulkan, mencegah, megabaikan, atau memperbaiki masalah-masalah kesehatan dalam kelompoknya Masalah-masalah kesehatan dalam keluarga saling berkaitan, dan apabila salah satu anggota keluarga mempunyai masalah kesehatan akan berpengaruh terhadap anggota keluarga lainnya Dalam memelihara kesehatan anggota keluarga sebagai individu (pasien), keluarga tetap berperan sebagi pengambil keputusan dalam memelihara kesehatan keluarganya Keluarga merupakan perantara yang efektif dan mudah untuk berbagai upaya kesehatan masyarakat2. Keluarga sebagai pasienDalam melihat keluarga sebagi pasien ada beberapa karakteristik yang perlu diperhatikan oleh perawat, diantaranya :1. Setiap keluarga memiliki cara yang unik dalam menghadapi masalah kesehatan para anggotanya2. Memperhatikan perbedaan dari tiap-tiap keluarga, dari berbagi segi :a. Pola komunikasib. Pengambilan keputusanc. Sikap dan nilai-nilai dalam keluargad. Kebudayaane. Gaya hidup3. Keluarga daerah perkotaan akan berbeda dengan keluarga di daerah pedesaan4. Kemandirian dari tiap-tiap keluargaC. Siklus Penyakit dan Kemiskinan dalam Keluarga Dalam memberikan asuhan perawatan terhadap keluarga, lebih ditekankan pada keluarga-keluarga dengan keadaan sosial perekonomian yang rendah. Keadaan social ekonomi yang rendah pada umunya berkaitan erat dengan berbagai masalah kesehatan yang mereka hadapi disebabkan karena ketidak mampuan dan ketidak tahuan dalam mengatasi berbagai masalah yang meraka hadapi.Masalah kemiskinan akan sangat mengurangi kemampuan keluarga utuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan keluarga terhadap kebutuhan gizi, perumahan dan lingkungan sehat, pendidikan dan kebutuhan lainnya. Jelas kesemuannya itu dengan mudah meyababkan suatu peyakit.B. Pengambilan Keputusan dalam Perawatan Kesehatan KeluargaDalam mengatasi masalah kesehatan yang terjadi pada keluarga, yang megambil keputusan dalam pemecahannya adalah tetap kepala keluarga atau anggota keluarga yang di tuakan, merekalah yang menentukan masalah dan kebutuhan keluarga.Dasar pegambilan keputusan tersebut adalah :a. Hak dan Tanggung jawabnya sebagai kepala keluargab. Kewenangan dan otoritas yang telah diakui oleh masing-masing anggota keluargac. Hak dalam menentukan masalah dan kebutuhan pelayanan terhadap keluarga atau anggota keluarga yang bermasalahC. Keluarga Kelompok Risiko TinggiDalam melaksanakan asuhan keperawatan kesehata keluarga, yang menjadi prioritas utama adalah keluarga-keluarga yang risiko tinggi dalam bidang kesehatan, meliputi:a. Keluarga dengan anggota keluarga dalam masa usia subur dengan masalah sebagai berikut: Tingakat social ekonomi keluarga rendah Keluarga kurang atau tidak mampu mengatasi maslaah kesehatan sendiri Kelurga dengan keturunan yang kurang baik atau keluarga dengan penyakit keturunanb. Keluarga degan ibu risiko tinggi kebidanan. Waktu hamil: Umur ibu (16th atau lebih 35th) Menderita kekurangan gizi atau anemia Menderita hipertensi Primipara atau multipara Riwayat persalinan dengan komplikasic. Keluarga dimana anak menjadi risiko tinggi, karena: Lahir prematur atau BBLR Lahir degan cacat bawaan ASI ibu kurang sehigga tidak mencukupi kebutuhan bayi Ibu menderita penyakit menular yang dapat mengancam bayi atau anaknyad. Kelurga mempunyai maslah dalam hubungan antara anggota keluarga: Anak yag tidak dikehendaki dan pernah dicoba untun digugurkan Tidak ada kesesuaiana pendapatantara anggota keluarga dan sering cekcok dan ketegangan Ada anggota keluarga yang sering sakit Salah satu orang tua (suami atau istri) meinggal, caria, atau lari meninggalka keluargaD. Kesehatan Keluarga Sebagai tujuan Keperawatan Kesehatan KeluargaPeningkatan status kesehatn keluarga merupakan tujuan yang ingin dicapai dalam memberikan asuhan keperawatan kesehatan keluarga, agar keluarga tersebut dapat meningkatkan produktifitasnya, bila produktifitas keluarga meningkat diharapkan kesejahteraan keluarga akan meningkat pula.E. Tujuan Perawatan Kesehatan KelaurgaTujuan utama dalam memberikan asuhan perawatan kesehatan keluarga:Tujuan umum :Untuk meningktakan kemampuan keluarga dalam memelihara kesehatan keluarga mereka sehigga dapat meningkatkan status kesehatan keluarga.Tujuan Khusus :a. Meningkatka kemampuan keluarga dlam mengidentifikasi masalah kesehatan yang dihadapi oleh keluarga.b. Meningkatkan kemampuan keluarga dalam menanggulangi masalah-masalah kesehatan dasar dalam keluarga.c. Meningkatkan kemampuan keluarga dalam mengambil keputusan yang tepat dalam mengatasi masalah kesehatan keluarga.d. Meningkatkan kemampuan keluarga dalam memberikan asuhan keperawatan terhadap anggita keluarga yang sakit dan dalam megatasi masalah kesehatan anggota keluarga.e. Meningkatkan produktifitas kelaurga dalam meningkatkan mutu hidupnya.F. Tugas-tugas Keluarga dalam Bidang KesehatanUntuk dapat mencapai tujuan asuhan keperawatan kesehatan keluarga, keluarga mempunyai tugas dalam pemeliharaan kesehatan para anggotanya dan saling memelihara Freeman (1981) membagi 5 tugas kesehatan yag harus dilakukan oleh keluarga, yaitu:a. Mengenal gangguan perkembangan setiap kesehatan anggotanyab. Mengambil keputusan untuk melakukan tindakan yang tepatc. Memberika keperawatan kepada anggota keluarganya yang sakit, dan tidak dapat membatu dirinya sendiri karena cacat atau usianya yang terlalu mudad. Mempertahankan suasana dirumah yang mengutungkan kesehtan dan perkembangan kepribadian anggota keluargae. Mempertahankan hubungan timbal balik antar keluarga dan lembaga-lembaga kesehatan, yang menunjukkan pemanfaatan dengan baik fasilitas-fasilitas kesehatan yang ada.G. Perawatan Sebagai Sarana Dalam mencapai tujuan kesehatan keluarga, asuhan keperawatan yang diberikan merupakan sarana yang diberikan untuk mencapai tujuan tersebut . hal itu sangat tergatung kepada perawat yang memberikan asuhan keperawatan yang bermutu kepada keluarga dalam mempengaruhi keluarga untuk lebih dapat mengenal dam melaksanakan tugas-tugasnya dalam bidang kesehatan.Dalam memberikan asuhan keperawatan terhadap keluarga perawat tidak dapat bekerja sendiri, melainkan bekerja secara tim dan bekerjasama dengan profesi lain untuk mencapai tujuan asuhan perawatan keluarga dalam melaksanakan asuhan keperwatan, perwat bekerja sama dengan dokter, penilik kesehatan, ahli gizi, pekerja social dan sebagainya yang bekerja sebagai tim untuk meningkatkan kesehatan keluarga.H. Peran Perawat dalam Memberikan Asuhan Perawatan Keluarga Dalam memberikan asuhan perawatan keluarga, ada beberapa peranan yang dapat dilakukan oleh perawat antara lain:a. Pemberian asuhan perawatan kepada anggota keluarga yang sakitb. Pengenal atau pengamat masalah kebutuhan kesehatan keluargac. Coordinator pelayanan kesehatan dan keperawatan kesehatan keluargad. Fasilitator, menjadikan pelayanan kesehatan itu mudah dijangkau dan perawat mudah dapat menampung permasalahan yang dihadapi keluarga dan membantu mencarikan jalan pemecahannyae. Pendidikan kesehatan, perawat dapat berperan sebagai pendidik untuk merubah perilaku keluarga dari perilaku tidak sehat menjadi perilaku yang sehatI. Hambatan-Hambatan yang Sering Dihadapi dalam Memecahkan Masalah Kesehatan KeluargaHambatan yang paling besar dihadapi perawat dalam memberikan asuhan perawatan kesehatan keluarga adalah:1. Hambatan dari keluargaa. pendidikan keluarga yang rendahb. keterbatasan sumber-sumber daya keluarga (keuangan, sarana dan prasarana)c. kebiasaan-kebiasaan yang melekatd. sosial budaya yang menunjang2. Hambatan dari perawata. sarana dan prasarana yang tidak menunjang dan mencukupi, seperti: PHN Kit, transportasib. kondisi alam (geografi yang sulit)c. kesulitan dalam berkomunikasi (bahasa)d. keterbatasannya pengetahuan perawat tentang kultur keluargaL. Prinsip-Prinsip Perawatan KeluargaAda beberapa prinsip penting yangperlu diperhatikan dalam memberikan asuhan keperawatan kesehatan keluarga, adalah: Keluarga sebagai unit atau satu kesatuan dalam pelayanan kesehatan. Dalam memberikan asuhan perawatan kesehatan keluarga, sehat sebagai tujuan utama. Asuhan keperawatan yang diberikan sebagai sarana dalam mencapai peningkatan kesehatan keluarga. Dalam memberikan asuhan keperawatan keluarga, perawat melibatkan peran serta aktif seluruh keluarga dalam merumuskan masalah dan kebutuhan keluarga dalam menghadapi masalah kesehatan. Lebih mengutamakan kegiatan-kegiatan yang bersifat promotif dan prefentif dengan tidak mengabaikan upaya kuratif dan prefentif. Dalam memberikan asuhan keperawatan kesehatan keluarga memanfaatkan sumber daya keluarga semaksimal mungkin untuk kepentingan kesehatan keluarga. Sasaran asuhan perawatan kesehatan keluarga adalah keluarga keseluruhan. Pendekatan yang dipergunakan dalam memberikan asuhan kesehatan keluarga adalah pendekatan pemecahan masalah dalam menggunakan proses keperawatan. Kegiatan utama dalam memberikan asuhan keperawatan kesehatan keluarga adalah penyuluhan kesehatan dan asuhan perawatan kesehatan dasar/perawatan dirumah. Diutamakan terhadap keluarga yang termasuk resiko tinggi.M. Implikasi dari Pelayanan Kesehatan Dipusatkan kepada KeluargaAda beberapa implikasi dalam pemberian pelayanan kesehatan yang dipusatkan pada keluarga, diantaranya: Pelayanan kesehatan dan keperawatan diarahkan untuk membantu seluruh keluarga dalam meningkatkan cara-cara hidup sehat sehingga meningkatkan produktivitas dan derajat kesehatan keluarga. Cakupan pelayanan kesehatan dan keperawatan lebih luas, karena banyak anggota keluarga yang dapat dicakup, dan sumber-sumber keluarga yang anda dapat diarahkan untuk meningkatkan kesehatan keluarga. Pelayanan kesehatan dan keperawatan dipusatkan kepada keluarga sebagai satu kesatuan yang utuh. Pelayanan kesehatan dan keperawatan keluarga ditekankan pada waktu-waktu rawan didalam kehidupan dan keluarga-keluarganya dengan resiko tinggi. Agar dapat mencapai tujuan dan sasaran dalam pelayanan kesehatan keluarga diperlukan kontinyuitas pelayanan pada keluarga-keluarga rawan terhadap masalah kesehatan dan keperawatan. Perlu mempersiapkan tenaga-tenaga perawat kesehatan keluarga yang mempunyai kemampuan yang tujuan ganda dalam memberikan pelayanan. Perlu pengembangan dan peningkatan sumber-sumber yang ada dalam masyarakat untuk kepentingan asuhan pelayanan keperawatan kesehatan keluarga.PROGRAM PEMERINTAH UNTUK MENCIPTAKANPERNIKAHAN DAN KELUARGA SEHAT Konseling pranikah Tes kesehatan pranikah Penundaan usia nikah Penundaan usia hamil Kelurga berencana Adanya UUD KDRT Adanya UUD anti perdagangan wanita dan anak

http://artikelkesehatank12.blogspot.com/2012/12/keperawatan-kesehatan-keluarga.html Bidang Kesehatan Keluarga adalah unsur pelaksana dinas dibidangnya yang dipimpin oleh seorang kepala bidang, yang berada dibawah dan bertanggungjawab kepada Kepala Dinas. Bidang Kesehatan Keluarga mempunyai tugas membantu Kepala Dinas dalam merumuskan kebijakan teknis dan kebijakan pelaksanaan serta mengkoordinasikan pelaksanaan kegiatan pelayanan kesehatan ibu, dan pelayanan kesehatan Keluarga, pelayanan kesehatan anak, remaja dan usila serta pembinaan peningkatan gizi keluarga dan masyarakat.Untuk melaksanakan tugas sebagaimana tersebut, bidang kesehatan keluarga mempunyai fungsi :1. Menyusun kebijakan teknis dan kebijakan pelaksanaan serta melakukan Pembinaan, pengawasan dan pengendalian pelaksanaan peningkatan kesehatan ibu, keluarga dan pelayanan kontrasepsi KB;2. Menyusun kebijakan teknis dan kebijakan pelaksanaan serta melakukan Pembinaan, pengawasan dan pengendalian pelaksanaan kebiatan peningkatan kesehatan Anak dan Remaja, penyelenggaraan Usaha Kesehatan Sekolah (UKS), dan peningkatan kesehatan usia lanjut,3. Menyusun kebijakan teknis dan kebijakan pelaksanaan serta melakukan Pembinaan, pengawasan dan pengendalian pelaksanaan kegiatan peningkatan gizi keluarga dan masyarakat.Bidang Kesehatan Keluarga Terdiri dari :a. Seksi Kesehatan lbu dan Keluargab. Seksi Anak, Remaja dan Usilac. Seksi Gizi

Seksi kesehatan lbu dan Keluarga mempunyai tugas membantu Kepala Bidang Kesehatan Keluarga dalam:1. Menyiapkan bahan penyusunan program peningkatan kesehatan ibu, keluarga dan pelayanan KB,2. Melakukan bimbingan, pengawasan dan pengendalian penyelenggaraan kegiatan upaya peningkatan kesehatan lbu dan KB3. Melakukan pembinaan kemitraan dari kerjasamu lintas sektor dalam upaya peningkatan kesehatan ibu dan KB.Seksi Anak, Remaja dan Usila mempunyai tugas membantu Kepala Bidang Kesehatan Keluarga dalam:1. Menyiapkan bahan penyusunan program peningkatan kesehatan anak, Remaja Usaha Kesehatan Sekolah dan usila,2. Menyelenggarakan kegiatan peningkatan kesehatan anak, remaja dan Usaha Kesehatan Sekolah (UKS), melakukan bimbingan, pengawasan dan pengendalian penyelenggaraan kegiatan peningkatan kesehatan anak, Remaja, Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) dan Pelayanan Kesehatan Usia Lanjut (Usila),3. Melakukan pembinaan kemitraan dan kerjasama lintas sektor dalam upaya peningkatan kesehatan anak, Remaja, Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) dan Usila,4. Melakukan identifikasi masalah kesehatan anak, Remaja, Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) dan Usila,5. Melakukan pembinaan teknis program kesehatan anak, Remaja, Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) dan UsilaSeksi Gizi mempunyai tugas tugas membantu Kepala Bidang dalam:1. Menyiapkan bahan penyusunan program peningkatan gizi keluarga dan masyarakat;2. Menyelenggarakan kegiatan program peningkatan gizi keluarga dan masyarakat,3. Melaksanakan bimbingan; pengawasan dan pengendalian penyelenggaraan kegiatan upaya peningkatan gizi keluarga dan masyarakat;4. Melaksanakan pembinaan kemitraan dan kerjasama lintas sektor dalam rangka upaya peningkatan gizi keluarga dan masyarakathttp://www.dinkes-kotakupang.web.id/profile/bidang-sub-bidang/bidang-kesehatan-keluarga.html

Pengertian Ilmu Kesehatan Keluarga dan Penerapan PendidikanGiziFebruari 3, 2011 3 Komentar @arali2008. Polewali Mandar Sulawesi Barat. Ditulis Pengertian Ilmu Kesehatan Keluarga dan Penerapan PendidikanGizi dengan tujuan para pengunjung (visitor my blog) terutama bagi mereka yang akan atau telah berkerja di bidang KesehatanMasyarakat dapat memahami penerapan pendidikan gizi pada kesehatan keluarga. Ditulis berdasarkan pengalaman penulis ketika berkerja di unit-unit pelayanan kesehatan dan beberapa pelatihan kesehatan yang penulis ikuti. Hasilnya dari tulisan ini, pengunjung akan mengerti dengan jelas pengertian dari ilmu kesehatan keluarga dan informasi penerapan pendidikan gizi yang diterapkan di tingkat keluarga. Pemahaman tulisan ini akan lebih bermakna jika pengunjung menindaklanjutinya dengan melakukan kunjungan ke unit-unit pelayanan gizi yang menjadikan keluarga sebagai sasaran penerapan pendidikan gizi. Penjelasan tulisan ini dimulai dari penjelasan tentang sedikit pengantar ilmu kesehatan dan keluarga, kemudian masuk pada penjelasan pengertian ilmu kesehatan keluarga dan diakhir dengan penerapan pendidikan gizi pada tingkat keluarga atau lebih dikenal dengan Usaha Perbaikan Gizi Keluarga.Pengantar Ilmu Kesehatan KeluargaIlmu Kesehatan keluarga selanjutnya disingkat IKK, dibentuk dari tiga kata yaitu Ilmu, Kesehatan dan Keluarga. Ilmu itu adalah kumpulan dari berbagai macam teori dan dapat dipergunakan dan diterapkan serta dapat menunjukkan kebenarannya dalam kehidupan manusia. Kesehatan berasal dari kata sehat dan dibentuk dengan awalan ke dan akhiran an. Sehat disini artinya keadaan normal dari fungsi-fungsi organ tubuh (jaringan dan sel-selnya), juga keadaan normal dari fungsi spikologisnya termasuk juga keadaan normal dari fungsi spiritual dan sosialnya. Arti dari sehat ini ditambah dengan awalan ke dan akhiran an menunjukkan penekanan atau keharusan untuk selalu sehat atau tidak sakit karena dengan kesehatan, orang akan selalu hidup produktif secara sosial dan ekonomis sebagaimana yang terdapat dalam pengertian kesehatan pada Undang-Undang Kesehatan Republik Indonesia nomor 36 tahun 2009. Yaitu Kesehatan adalah keadaan sehat, baik secara fisik, mental, spritual maupun sosial yang memungkinkan setiap orang untuk hidup produktif secara sosial dan ekonomis. Hanya disayangkan kalau Anda Membaca Undang-Undang RI No. 36 th 2009 tentangKesehatan,tidak ditemukan pengertian tetang kesehatan keluarga dan masyarakat.- Pengertian sehat juga terdapat dalam ketentuan WHO, 1950 yaitu sehat adalah keadaan sejahtera fisik, mental dan social tidak hanya bebas dari sakit dan kelemahan.Sementara itu, kata keluarga adalah kumpulan dari induvidu-induvidu yaitu bapak, ibu, anak dan kakek dan nenek. Dalam satu kesatuan itulah disebut keluarga, apabila diuraikan lebih jauh, kumpulan berbagai keluarga itulah disebut sebagai masyarakat. Dalam prakteknya biasa dikenal juga dengan kelompok-kelompok masyarakat, misalnya kelompok usia lanjut, kelompok usia balita dan seterusnya. Istilah yang terakhir ini biasa disebut dengan siklus hidup, sehingga kalau menjelaskan kesehatan keluarga, tidak terlepas juga penjelasan tentang siklus hidup.Pengertian Ilmu Kesehatan KeluargaDari penjelasan diatas pengertian Ilmu Kesehatan Keluarga itu adalah pengetahuan tentang keadaan sehat fisik, jasmani dan sosial dari induvidu-induvidu yang terdapat dalam satu keluarga. Antara induvidu yang satu dengan lainnya saling mempengaruhi dalam lingkaran siklus keluarga untuk mencapai derajat kesehatan keluarga yang optimal.Pengertian lainnya dari ilmu Kesehatan keluarga yang dikeluarkan oleh PB IDI 1983 adalah Ilmu yang mencakup seluruh spektrum ilmu kedokteran yang orientasinya untuk memberikan pelayanan kesehatan tingkat pertama yang berkesinambungan dan menyeluruh kepada satu kesatuan individu, keluarga dan masyarakat dengan memperhatikan factor-faktor lingkungan, ekonomi dan sosial budaya.Pengertian Ilmu Kesehatan Keluarga yang dikeluarkan oleh PB IDI 1983 lebih diarahkan kepada Ilmu Kedokteran Keluarga (family medicine) dengan pendekatan kuratif dan rehabilitative. Sedangkan pengertian Ilmu Kesehatan Keluarga (family health) yang dikembangkan penulis lebih diarahkan kepada aplikasi dari ilmu kesehatan masyarakat dengan pendekatan pencegahan dan promotif. Sifat kesamaan dari kedua ilmu ini adalah mempunyai sasaran yang sama yaitu Keluarga sebagai satu kesatuan sasaran dari pelayanan kesehatan dari kedua ilmu tersebut.Pengertian dari Pelayanan kesehatan itu sendiri sebagaimana yang terdapat buku-buku tentang pelayanan kesehatan yang dikeluarkan oleh Departemen Kesehatan adalah Setiap upaya yang diselenggarakan secara sendiri atau bersama-sama dalam suatu organisasi untuk meningkatkan dan memelihara kesehatan, mencegah dan menyembuhkan penyakit serta memulihkan kesehatan perorangan, keluarga, kelompok dan ataupun masyarakat. Pelayanan kesehatan ini juga harus dapat dibedakan pelayanan kedokteran dan pelayanan kesehatan masyarakat. Jika pelayanan kedokteran lebih diarahkan pada kuratif dan rehabilitative menjaga orang yang sakit agar tidak mati (paradigma sakit),- sedangkan pelayanan kesehatan masyarakat lebih diarahkan pada pencegahan dan promotif, - menjaga orang yang sehat agar tetap sehat atau tidak sakit (paradigma sehat).Jadi pelayanan kesehatan keluarga adalah upaya yang diselenggarakan secara sendiri (Mandiri-Fungsional) atau bersama-sama dalam suatu organisasi (Team-Work) untuk meningkatkan dan memelihara kesehatan keluarga secara utuh dalam suatu siklus hidup untuk mencapai derajat kesehatan keluarga yang optimal.Siklus hidup yang dimaksud disini adalah siklus hidup manusia yaitu dimulai dari terbentuknya imbrio-janin, Ibu Hamil-Ibu menyusui, Bayi-Balita, Anak Sekolah-Remaja, Dewasa dan Usia Lanjut. Normalnya tahapan siklus hidup manusia harus dalam keadaan sehat yang optimal. Salah satu faktor yang sangat menentukan keadaan kesehatan yang optimal ini adalah keadaan gizi. Seyogyanya setiap keluarga mempunyai pengetahuan dasar tentang gizi yaitu pengetahuan gizi daur kehidupan (siklus hidup). Pengetahuan ini didapat dari proses pendidikan gizi formal (proses belajar-mengajar) maupun non formal (berdasarkan pengalaman). Hasilnya bukan saja pengetahuan tetapi juga sikap dan keterampilan bahkan perilaku sadar gizi akan kebutuhan gizi optimal dari imbrio-janin, Ibu Hamil-Ibu menyusui, Bayi-Balita, Anak Sekolah-Remaja, Dewasa dan Usia Lanjut.Penerapan pendidikan gizi.Pendidikan gizi pada masyarakat dikenal sebagai usaha perbaikan gizi, atau suatu usaha untuk meningkatkan status gizi masyarakat khususnya golongan rawan (Bumil, Busui, balita dan usia lanjut), dimana golongan rawan ini masuk dalam golongan siklus hidup manusia. Pada pendidikan gizi selalu diarahkan pada perubahan perilaku masyarakat ke arah yang baik sesuai dengan prinsip-prinsip ilmu gizi yaitu perubahan pengetahuan gizi, sikap dan perilaku makan, serta keterampilan dalam mengelola makanan secara baik dan benar.Penerapannya dalam pelayanan kesehatan (red: Pelayanan Gizi ) Keluarga ini harus tetap memberikan penekanan pada golongan rawan, namun idealnya penerapannya harus didasarkan pada pelayanan gizi daur kehidupan (red: siklus hidup) mulai dari imbrio-janin, Ibu Hamil-Ibu menyusui, Bayi-Balita, Anak Sekolah-Remaja, sampai dengan Dewasa dan Usia Lanjut.Di Indonesia tak terkecuali Polewali Mandar Propinsi Sulawesi Barat, penerapan pendidikan gizi pada keluarga dikenal dengan Usaha Perbaikan Gizi Keluarga (UPGK). Kegiatan UPGK tidak terlepas dari 4 permasalahan dan program gizi nasional termasuk juga beberapa program turunannya yaitu1. Masalah Gizi Buruk dan Kurang dengan program Pencegahan dan Penanggulangan Gizi Buruk dan Kurang atau lebih dikenal dengan program Gizi Makro. Ditingkat masyarakat lebih dikenal dengan program pemantauan pertumbuhan berat badan balita dan ibu hamil di Posyandu. Dengan Pesan pendidikan : Anak Sehat (Cerdas) Bertambah Umur Bertambah Berat badan2. Masalah Kurang Vitamin A dengan program pencegahan dan penanngulangan kurang vitamin A (KVA). Dimasyarakat lebih dikenal dengan Pemberian Vitamin A Dosis Tinggi pada Balita dan ibu Nifas dengan pesan pendidikan : Vitamin A Gratis di posyandu setiap bulan Febrauri dan Agustus untuk mencegah anak dari kebutaan.3. Masalah Kurang Zat Besi dengan program pencegahan dan penanggulangan Anemia Zat Gizi Besi (AGB). Ditingkat Masyarakat lebih dikenal dengan Pemberian Tablet Tambah Darah pada ibu hamil minimal 90 tablet selama kehamilan. Dengan Pesan Pendidikan : Dapat Tablet Tambah Darah di Pos bersalin bidan untuk mencegah pendarahan ketika persalinan.4. Masalah Kurang Yodium dengan program pencegahan dan penanggulangan Gangguan Akibat Kekurangan Yodium (GAKI). Ditingkat Masyarakat lebih dikenal dengan penggunaan garam beryodium dan pemberian kapsul yodium. Dengan Pesan Pendidikan : Garam Beryoidum agar Anak Cerdas dan Pandai.5. Program Turunan dari 4 masalah gizi (point 1-4 diatas) yaitu program keluarga sadar gizi, unit konsultasi gizi dan beberapa kegiatan program Pesan-Pesan Gizi Seimbang mulai dari imbrio-janin, Ibu Hamil-Ibu menyusui, Bayi-Balita, Anak Sekolah-Remaja, sampai Dewasa dan Usia Lanjut.Kesimpulan : Dari penjelasan diatas, dapat disimpulkan bawah Ilmu Kesehatan Keluarga sebagai aplikasi dari Ilmu Kesehatan Masyarakat pendekatannya adalah pencegahan dan promotif, menjaga induvidu-induvidu yang sehat dalam keluarga agar tetap sehat, Dalam bidang gizi Penerapan Ilmu Kesehatan Keluarga dalam bentuk Usaha Perbaikan Gizi Keluarga, dengan prioritas pada golongan rawan dalam siklus hidup manusia. Penerapan pendidikan gizi selalu didasarkan pada 4 masalah gizi utama dan beberapa kegiatan turunannya dengan sasaran mulai dari embrio-janin, Ibu Hamil-Ibu menyusui, Bayi-Balita, Anak Sekolah-Remaja, sampai Dewasa dan Usia Lanjuthttp://arali2008.wordpress.com/2011/02/03/pengertian-ilmu-kesehatan-keluarga-dan-penerapan-pendidikan-gizi/

Tugas dan Fungsi Bidang Kesehatan Keluarga

Bidang Kesehatan KeluargaBidang Kesehatan Keluarga mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas Dinas Kesehatan di bidang Kesehatan Anak, Remaja dan Usia Lanjut, Kesehatan Ibu, Bayi, dan Reproduksi, Gizi dan tugas - tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas Kesehatan sesuai dengan tugas dan fungsinya;Untuk melaksanakan tugas sebagaimana tersebut di atas, Bidang Kesehatan Keluarga mempunyai fungsi :a. Penyusunan rencana program kesehatan keluarga;b. Penyelenggaraan Kesehatan Ibu dan ANak (KIA), Kesehatan reproduksi melalui sarana kesehatan;c. Pelaksanaan pembinaan dan pemantauan tumbuh kembang kesehatan anak dan remaja dan usia lanjut;d. Pelaksanaan dan pemantauan status gizi keluarga dan masyarakat.Bidang Kesehatan Keluarga membawahi :a. Seksi Kesehatan Anak, Remaja dan Usia Lanjut; (lebih lengkap klik disini)b. Seksi Kesehatan Ibu, Bayi dan Rreproduksi; (lebih lengkap klik disini)c. Seksi Gizi (lebih lengkap klik disini)Add new comment

Tugas Seksi Gizi Rabu, 31 Oktober 2012 14:56 | Ditulis oleh Administrator | | Tugas Seksi Gizi

Seksi GIzi, mempunyai tugasa. Melaksanakan penyusunan program gizi;b. Menyusun pedoman penyelenggaraan pelayanan program gizi;c. Melaksanakan pembinaan dan pemantauan pelaksanaan pelayanan gizi keluarga dan masyarakat;d. Melaksanakan sistem informasi manajemen gizi masyarakat;e. Mengembangkan upaya perbaikan dan peningkatan gizi masyarakat;f. Melaksanakan evaluasi dan pelaporan program gizi;g. Melaksanakan tugas - tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang Kesehatan Keluarga sesuai dengan tugas dan fungsinya.Add new comment Tugas Seksi Ibu, Bayi dan Reproduksi Rabu, 31 Oktober 2012 14:54 | Ditulis oleh Administrator | | Tugas Seksi Ibu, Bayi dan Reproduksi

Seksi Kesehatan Ibu, Bayi dan Reproduksi, mempunyai tugas :a. Melaksanakan penyusunan program upaya kesehatan ibu, bayi dan reproduksi;b. Menyusun pedoman penyelenggaraan upaya kesehatan ibu, bayi dan reproduksi;c. Melaksanakan pembinaan dan pemantauan kesehatan ibu, bayi dan reproduksi;d. Melaksanakan upaya pembinaan keluarga sehat, kecil, bahagia dan sejahtera;e. Mengembangkan upaya kesehatan ibu, bayi dan reproduksi;f. Melaksanakan evaluasi dan pelaporan program upaya kesehatan ibu, bayi dan reproduksi;g. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang Kesehatan Keluarga sesuai dengan tugas dan fungsinya.Add new comment Tugas Seksi Kesehatan Anak, Remaja dan Usia Lanjut Rabu, 31 Oktober 2012 14:51 | Ditulis oleh Administrator | | Tugas Seksi Kesehatan Anak, Remaja dan Usia Lanjut

Seksi Kesehatan Anak, Remaja dan USia Lanjut, mempunyai tugas :a. Melaksanakan penyusunan program upaya kesehatan anak, remaja dan usia lanjut;b. Menyusun pedoman penyelenggaraan upaya kesehatan anak, remaja dan usia lanjut;c. Melaksanakan pembinaan dan pemantauan upaya kesehatan anak, remaja dan usia lanjut;d. Melaksanakan pembinaan dan pemantauan tumbuh kembang kesehatan anak, remaja dan usia lanjut;e. Melaksanakan pembinaan dan pemantauan upaya pelayanan kesehatan anak, remaka, usaha kesehatan sekolah dan usia lanjut;f. Melaksanakan evaluasi dan pelaporan program upaya kesehatan anak, remaja dan usia lanjut;g. Melaksanakan tugas - tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang Kesehatan Keluarga seusai dengan tugas dan fungsinya.

http://dinkes.pacitankab.go.id/index.php/features/bidang-kesehatan-keluarga

MANAJEMEN SUMBER DAYA KELUARGA BAB IPENDAHULUAN

1.1 Latar BelakangSalah satu aspek yang penting dalam keperawatan adalah keluarga. Keluarga adalah unit terkecil dalam masyarakat merupakan klien keperawatan atau si penerima asuhan keperawatan. Keluarga berperan dalam menentukan cara asuhan yang diperlukan anggota keluarga yang sakit. Keberhasilan keperawatan di rumah sakit dapat menjadi sia-sia jika tidak dilanjutkan oleh keluarga. Secara empiris dapat dikatakan bahwa kesehatan anggota keluarga dan kualitas kehidupan keluarga menjadi sangat berhubungan atau signifikan.Keluarga menempati posisi diantara individu dan masyarakat, sehingga dengan memberikan pelayanan kesehatan kepada keluarga, perawat mendapat dua keuntungan sekaligus. Keuntungan pertama adalah memenuhi kebutuhan individu, dan keuntungan yang kedua adalah memenuhi kebutuhan masyarakat.Dalam pemberian pelayanan kesehatan perawat harus memperhatikan nilai-nilai dan budaya keluarga sehingga dapat menerima. 1.2 TujuanMakalah ini bertujuan agar pembaca mengetahui bagaimana pengelolaan manajemen sumberdaya keluarga sehingga keluarga dapat tertata dengan rapi

BAB IITINJAUAN PUSTAKA

2.1 Konsep Dasar Sumber Daya KeluargaSumber daya adalah alat atau bahan yang tersedia dan diketahui potensinya untukmemenuhi keinginan. Terdapat 3 asumsi dasar memepelajari Sumber Daya Keluarga yaitu:1. SDK tidak hanya terdapat di dalam keluarga sendiri tetapi juga terdapat diberbagai lingkungan sekitar keluarga.2. Kondisi dari sumber daya merupakan elemen dari sistem yang dapat mendorong atau menghambat pencapaian tujuan keluarga3. Perubahan salah satu sumber daya akan berpengaruh pada sumber daya lainnya dalam sistem keluarga

2.2 Pengertian Manajemen Sumber Daya KeluargaManajemen adalah perencanan dan poelaksanaan penggunaan sumberdaya keluarga untuk mencapai keinginan atau tujuan. Sedangkan manajemen Sumber Daya Keluarga adalah penggunaan sumber daya keluarga dalam usaha atau proses mencapai suatu tujuan yang dianggap penting oleh keluarga

2.3 Faktor yang Mempengaruhi Manajemen SDKTerdapat empat faktor yang mempengaruhi manajemen sumber daya keluarga yaitu:1. Kompleksitas kehidupan keluarga. Kehidupan keluarga yang sangat kompleks memerlukan gaya manajemen yang berbeda daripada keluarga yang memiliki masalah tidak terlalu kompleks2. Stabilitas/ketidakstabilan keluarga. Keluarga yang stabil cenderung dapat melakukan manajemen sumber daya keluarga dengan lebih baik karena semua anggota keluarga dapat difokuskan untuk melakukan kegiatan untuk mencapai tujuan.3. Peran dan Perubahan Keluarga. Manajemen sumber daya keluarga juga dipengaruhi oleh peran masing-masing anggota keluarga di masyarakat dan juga oleh perubahan dalam keluarga, misalnya adanya keluarga yang meninggal atau baru lahir.4. Teknologi. Dengan teknologi yang sudah semakin canggih, keluarga dapat melakukan manajemen sumber dayanya dengan lebih terarah.

2.4 Sistem Manajemen SDKSistem manajemen sumber daya keluarga tergantung pada sistem keluarga itu sendiri. Sistem Keluarga terdiri dari 2 subsistem yaitu :1. Sistem personal. Sistem ini berperan dalam menerima masukan dari kekuatan eksternal dan mengklarifikasi nilai, menumbuhkan kapasitas individual dari seluruh anggota keluarga.2. Sistem manajerial yang terdiri dari masukan, proses, keluaran dan umpan balik.Proses Manajemen SDK :Proses manajemen sumberdaya keluarga terdiri dari masukan, proses, keluaran, dan umpan balik. Input (masukan) ,Input dalam sumber daya keluarga meliputi benda, energi, dan atau informasi yang memasuki sistem dalam berbagai bentuk untuk mempengaruhi proses dalam mencapai hasil atau keluaran. Input atau Masukan untuk keluarga adalah:1. Tuntutan: tujuan atau kejadian yang memerlukan tindakan2. Sumber-sumber: alat atau kemampuan yang dimiliki untuk memenuhi tuntu yang terdapat pada keluarga karena adanya tujuan dan kejadian Proses adalah transformasi benda, energi dan atau informasi oleh suatu sistem dari masukan sampai keluaran. Output, meliputi benda, energi dan atau informasi yang dihasilkan oleh suatu sistem dalam respon terhadap input dari proses transformasi. Output dari sistem manajerial adalah respon terhadap tuntutan dan perubahan sumber-sumber Umpan Balik adalah bagian dari output yang memasuki suatu sistem sebagai input untuk mempengaruhi output yang telah ada

2.5 Klasifikasi SDKBerdasarkan jenisnya terdiri dari:a) Sumber daya manusiaMempunyai 2 ciri : Personal dan Interpersonal Ciri personal : kognitif, afektif, psikomotor; status kesehatan, bakat, tingkat intelegensia, minat, sensitivitas Ciri interpersonal : HAM, kerjasama/gotong royong dan keterbukaan antar personal dalam kaitannya dengan pengembanganAspek KognitifPenguasaan pengetahuan, tahapan;1. mengetahui2. memahami3. menganalisis4. mensintesis5. mengevaluasiKegunaan Sumberdaya Kognitif Mengidentifikasi hal-hal yang menyangkut sumber daya Menganalisis alternatif-alternatif dalam pengambilan keputusan Mengevaluasi kemungkinan yang relistis untuk mencapai tujuanKegunaan Sumber Daya Afektif Menumbuhkan rasa percaya Meningkatkan kerjasama & gotong royong Menciptakan rasa bergunaMutu Modal ManusiaMutu modal manusia ditentukan oleh :1. pendidikan formal2. kesehatan3. keterampilan dan kemampuan mencari nafkahFaktor yang Mempengaruhi Mutu Modal ManusiaVariabel antaraVariabel antara terdiri dari:1. pendidikan2. kesehatan3. keamanan4. Variabel lain5. pendapatan6. kekayaanVariabel pengontrolVariabel pengontrol terdiri dari usia, jenis kelamin, suku bangsa.b) Sumber Daya Non Manusia atau MateriSumber daya non manusia atau sumber daya materi merupakan benda-benda yan mempunyai kegunaan pada individu dan keluarga dalam mencapai tujuan. Sumber daya materi in dapat berupa:a. Benda / barang serta aset keluarga (barang tahan lama , barang habis pakai)b. Jasac) Sumber Daya Waktu Bersifat unik : tidak dapat ditambah atau dikurangi, diakumulasi atau disimpan SDW yang dimiliki manusia sama : 24 jam

2.6 Penggunaan Sumber DayaTerdapat beberapa cara dalam menggunakan sumber daya keluarga, antara lain melalui:a) Pertukaran antar keluarga atau dengan orang lain sumber daya bisa berkurang, tetap atau bertambahb) Konsumsi untuk peningkatan kualitas kehidupan keluargac) Proteksi Pengurangan SD untuk mengurangi faktor risiko yang tidak diharapkand) Transfere) Produksif) Tabungang) Investasi2.7 Cara mengukur Sumber DayaSumber daya keluarga dapat diukur dengan ukuran:Uang : untuk mengukur Sumber daya materi & potensi manusia (gaji, pekerjaan)Waktu : untuk mengukur berapa banyak waktu yang tersedia dan dimanfaatkan oleh keluarga

BAB IIIPENUTUP3.1 K esimpulanDalam keperawatan komunitas kita membahas manajemen kesehatan keluarga yang merupakan aspek yang harus diperhatikan karna hal itu sangat penting untuk menjaga dan mengetahui bagaimana pembagian sumberdaya keluarga, agar terciptanya suasana yang rukun antar keluarga dan bagaimana kita bisa memenej keluarga itu sendiri agar sumberdaya yang keluarga miliki bisa kita kelola secara optimal. Manajemen kesehatan keluarga juga ditentukan oleh seluruh anggota keluarga yang ada karna hal tersebut bertujuan untuk mencapai suatu tujuan dan keinginan yang di impikan agar terciptanya suatu kerukunan. Sumberdaya ini terdiri dari sumberdaya manusia,sumberdaya non manusia/materi dan sumberdaya waktu.3.2 SaranManajemen kesehatan keluarga ini perlu di dukung oleh semua anggota keluarga agar tujuan yang telah ditetapkan bias tercapai. Selain itu dalam menyusun manajemen sumberdaya keluarga ini harus disesuaikan dengan jumlah anggota keluarga dan keuangan yang dimiliki serta waktu untuk mencapai sumberdaya itu sendiri.

DAFTAR PUSTAKA

Friedman, M.M., 1995. Keperawatan Keluarga : Teori dan Praktik. Alih Bahasa : InaDebora dan Yoakim Asy. Jakarta : EGC

A. Kesehatan Keluarga Dalam upaya untuk menurunkan angka kematian dan meningkatkan derajat kesehatan keluarga maka sebagai program prioritas dadalah ; pembunaan dan pelayanan kesehatan ibu, bayi, anak balita, pra sekolah, kesehatan remaja, keluarga berencana dan pembinaan tehnis dan operasional bidan desa. Untuk mendukung program diatas maka dilaksanakan kegiatan sebagai berikut ; a.Orientasi, pembinaan dan pengdaan sarana untuk kegiatan MTBS b.Mengadakan lomba-lomba yang berkaitan kesga seperti Lomba Balita, Dokter Kecil dllc.Pelaksanaan konseling remaja di sekolah, deteksi tumbuh kembang remaja di puskesmasd.Pengadaan format atau kohort yang berkaitan dengan kesga seperti kohort bayi, bumil dlle.Pembinaan ibu hamil, deteksi dini resti bumil, ANC, danpertolongan persalinanf.Pembinaan dan supervisi bidan didesa dalam upaya peningkatan kinerja bidan di desag.Pembinaan usilah.Pecatatan dan pelaporan serta evaluasi program kesga melalui PWS KIA http://www.depkes.go.id/downloads/profil/merangin07.pdf