695-1338-1-sm (1)aaa

Upload: kenny-setiawan

Post on 23-Feb-2018

221 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 7/24/2019 695-1338-1-SM (1)AAA

    1/24

    1

    Pengaruh Kompensasi Finansial Terhadap Kinerja Karyawan Pada Hotel

    UB Malang

    Quida Xavier Pereira

    Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya Malang,

    Jl. MT. Haryono 165 Malang

    [email protected]

    ABSTRAK

    Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis pengaruh kompensasi

    finansial terhadap kinerja karyawan. Penelitian ini dilakukan pada Hotel UB Malang

    yang berlokasi di ruang lingkup lingkungan Universitas Brawijaya, yang beralamtkan

    di Jl. MT. Haryono No 165 kota Malang. Hotel UB ini memiliki karyawan sekitar 62

    orang, yang terdiri dari karyawan tetap, karyawan kontrak dan outsourcing.

    Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan Uji

    Instrumen, Uji Asumsi Klasik, Analisis Deskriptif dan Analisis Regresi Linear

    Berganda. Pada hasil penelitian ini, menunjukkan bahwa kompensasi finansial

    berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan, dan secara simultan

    berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan di hotel UB Malang.

    Hal ini dapat dilihat dari nilai t hitung lebih besar dari t tabel, dan nilai f hitung lebihbesar dari f tabel. Dan pada hasil analisis korelasi ganda menunjukan angka r lebih

    besar dari r square dan r square dan kedua angka itu sama-sama mendekati angka nol

    ini berarti bahwa terjadi hubungan yang kuat antara kompensasi finansial terhadap

    kinerja karyawan.

    Dengan adanya penelitian ini, perusahaan diharapkan untuk lebih

    mempetahankan dan meningkatkan kompensasi finansial yang diberikan kepada

    karyawan baik itu yang berupa gaji, insentif, tunjangan dan fasilitas karena dengan

    adanya kompensasi finansial ini dapat meningkatkan kinerja karyawan. Selain itu,

    diharapkan hasil penelitian ini dapat memberikan masukan kepada Hotel UB Malang

    dengan harapan mampu meningkatkan kinerja karyawan.

    Kata Kunci:Kompensasi Finansial, Kinerja Karyawan.

  • 7/24/2019 695-1338-1-SM (1)AAA

    2/24

    2

    ABSTRACT

    The purpose of this study was to analyze the effect of financial compensation

    on employee performance. The research was conducted at UB Malang Hotel is

    located in the scope of UB, which is located on Jl. MT. No. 165 Haryono Malang

    city. UB hotel has about 62 employees, consisting of permanent employees,

    contract workers and outsourcing.

    The method used in this study is the use of Test Instruments, Classical

    Assumption Test, Descriptive Analysis and Multiple Linear Regression Analysis.

    On the results of this study, suggests that financial compensation and a significant

    positive effect on employee performance, and simultaneously positive and

    significant impact on the performance of employees at UB Malang. It can be seenfrom the value of t is greater than t table, and calculate the value of f is greater

    than f table. And the multiple correlation analysis shows the number of r greater

    than r and r square and square the two numbers that are both close to zero it

    means that there is a strong association between financial compensation on

    employee performance. Given this research, the company is expected to further

    increase the preserve and financial compensation provided to employees either in

    the form of salaries, incentives, benefits and facilities due to the financial

    compensation can improve employee performance. In addition, the results of this

    study are expected to provide input to the UB Malang Hotels with hopes of

    improving employee performance.

    Keywords: Financial Compensation, Employee Performance.

  • 7/24/2019 695-1338-1-SM (1)AAA

    3/24

    3

    PENDAHULUAN

    Dalam sebuah preusahaan, baik itu

    perusahaan kecil maupun perusahaan besar,

    untuk meningkatkan kinerja karyawandalam manajemen yang efektif, memerlu-

    kan dukungan karyawan yang cakap dan

    kompoten dibidangnya.

    Menurut Sulistiyani (2003:223) dst.

    Kinerja seseorang merupakan kombinasi

    dari kemampuan, usaha, dan kesempatan

    yang dapat dinilai dari hasil kerjanya. Disisi

    lain, pembinaan terhadap karyawan juga

    harus diutamakan sebagai asset utama

    dalam sebuah perusahaan. proses pembelaj-

    ran yang diberikan harus menjadi budaya

    perusahaan sehingga ketrampilan para

    karyawan dapat dipelihara bahkan dapat

    ditingkatkan.

    Pengelolaan SDM secara profesional

    sangat penting, agar didalam perusahaan

    terwujud keseimbangan antara kebutuhan

    karyawan dengan tuntutan dan kemampuan

    organisasi, wujud keseimbangan merupa-kan kunci utama perusahaan untuk dapat

    berkembang secara produktif. Melalui

    pengelolaan manajemen SDM secara

    profesional tersebut, tentunya di harapkan

    karyawan yang ada dalam perusahaan dapat

    bekerja secara produktif.

    Mengingat besarnya peranan SDM

    sebagai pengerak perusahaan dalam

    mencapai tujuannya, maka upaya-upayaperusahaan dalam mendorong karyawannya

    untuk bekerja lebih baik harus terus

    dilakukan, dengan adanya karyawan-

    karyawan yang bekerja secara baik ini,

    maka di harapkan hasil kerja (kinerja

    karyawan) yang di capai oleh karyawan

    dalam melaksanakan tugasnya sesuai

    dengan tanggung-jawab yang diberikan

    kepadanya.

    Sangat jelas bahwa fungsi personalia

    merupakan salah satu fungsi yang penting

    karena manusia merupakan faktor pengge-

    rak, yaitu faktor produksi yang dilakukan

    dan teknologi yang diperguna-kan, unsursumber daya manusia sangat dibutuhkan.

    Jadi masalah sumber daya manusia

    merupakan masalah yang penting yang

    harus selalu diperhatikan dalam menjaga

    kelancaran jalannya proses produksi suatu

    perusahaan.

    Ada beberapa cara dan pendekatan

    untuk mewujudkan hubungan kerja yang

    baik. Salah satunya adalah dengan memberi

    motivasi pada karyawan, pemberian

    motivasi menyangkut berbagai bentuk,

    diantaranya dengan cara memberi motivasi

    langsung tertuju pada masing-masing

    individu. Cara lain yang sering dilakukan

    yaitu memberikan kebijaksanaan kompen-

    sasi finansial yang wajar, yang bisa

    mencukupi semua kebutuhan hidupnya.

    Menurut Malayu S.P. Hasibuan (2001),

    Kompensasi diartikan sebagai semua pen-dapatan yang berbentuk uang, barang

    langsung atau tidak langsung yang diterima

    karyawan sebagai imbalan atas jasa yang

    diberikan kepada perusahaan

    Kompensasi finansial pada dasarnya

    merupakan sumber utama penghasilan

    seseorang, sebab itu kompensasi finansial

    harus cukup untuk memenuhi kebutuhan

    karyawan dan keluarganya dengan wajar.Kewajaran dapat dinilai dan diukur dengan

    kebutuhan hidup minimum atau sering

    disebut dengan kebutuhan fisik minimum.

    Adapun tanggung jawab semua masyarakat,

    pemerintah, pengusaha, dan karyawan itu

    sendiri untuk menjamin bahwa kebutuhan

    hidup minimum setiap karyawan dapat

    dipenuhi melalui pekerjaan dimana dia

    memperoleh penghasilan.

  • 7/24/2019 695-1338-1-SM (1)AAA

    4/24

    4

    Kebijaksanaan yang adil dan layak dapat

    dilakukan misalnya dengan memberikan

    jumlah kompensasi finansial yang cukup

    sehingga karyawan dapat bekerja lebih

    baik. Kebijaksanaan pengkompensasi finan-sial dalam upaya meningkatkan kinerja

    karyawan berpengaruh terhadap kedua

    belah pihak, baik karyawan maupun

    perusahaan. Oleh karena itu kebijaksanaan

    tersebut diharapkan dapat memuaskan

    kedua belah pihak, yaitu peningkatan

    kompensasi finansial diharapkan akan

    meningkatkan kinerja karyawan.

    Pemberian kompensasi sangat pentingbagi karyawan, karena besar kecilnya

    kompensasi merupakan ukuran terhadap

    prestasi kerja karyawan. Samsuddin

    (2006:187-188) mengemukakan bahwa :

    Pemberian kompensasi dapat meningkatkan

    prestasi kerja dan motivasi karyawan. Oleh

    karena itu, perhatian organisasi atau

    perusahaan terhadap pengaturan secara

    rasional dan adil sangat diperlukan. Bila

    karyawan memandang pemberiankompensasi tidak memadai, presatsi

    kerja/kinerja, motivasi maupun kepuasan

    kerja mereka cenderung akan menurun.

    Penelitian tentang hubungan variabel-

    variabel kompensasi finansial yang terdiri

    atas gaji, insentif, fasilitas, tunjangan

    dengan kinerja karyawan telah banyak

    dilakukan sebelumnya. Menurut Puspita

    Purwaningsih,pemberiankompensasiyang

    tepat merupakan salah satu cara yang dapat

    digunakan untuk meningkatkan kinerja bagi

    karyawan sehingga tujuan perusahaan dapat

    tercapai.

    Penelitian Puspita Purwaningsih menge-

    nai pengaruh antara kompensasi finansial

    dan nonfinansial terhadap kinerja karyawan

    pada PT. Karya niaga bersama kota

    Malang, menyatakan bahwa ada pengaruh

    yang positif dan signifikan antar

    kompensasi finansial dan nonfinansial

    terhadap kinerja karyawan. Penelitian yang

    dilakukan oleh Puspita Purwaningsi ini,

    dengan menggunakan populasi pada PT.

    Karya Niaga dengan sampel karyawan.

    Berdasarkan uraian tersebut, maka

    penulis tertarik mengambil judul tentang

    pengaruh kompensasi finansial terhadap

    kinerja karyawan di Hotel UB Malang.

    Dalam sebuah penelitian, hal yang

    paling penting untuk diperhatikan adalah

    obyek dari penelitian itu sendiri. Obyek

    penelitian merupakan salah satu tempat

    yang dipilih penulis untuk melakukan

    penelitian skripsi. Tempat yang dipilih

    penulis dalam penelitian skripsi tersebut

    adalah Hotel UB Malang, Yang berlokasi di

    dalam lingkup lingkungan Universitas

    Brawijaya, yang beralamatkan di Jl. MT.

    Haryono No. 169 kota Malang.

    Penulis memilih lokasi di hotel UB

    Malang karena, lokasinya masih dalamruang lingkup Universitas Brawijaya. Di

    samping itu hotel UB juga menerapkan

    kompensasi finansial yang berupa gaji,

    insentif, tunjangan, fasilitas dan memiliki

    karyawan sebanyak 62 orang sehingga

    memudahkan penulis untuk dapat

    melakukan penelitian di tempat tersebut.

    Hotel Universitas Brawijaya Malang

    (UB Hotel) merupakan salah satu Hotel

    Baru yang akan berdiri megah di Kota

    Malang, Jawa Timur. Dulunya Hotel ini

    memiliki julukan Ub Guest House namun

    dengan berdirinya Hotel baru ini menandai

    secara resmi penggantian nama dari UB

    Guest Housemenjadi Hotel UB.

    Dengan fasilitas yang lebih baik serta

    pelayanan yang lebih profesional akan

    menjadikanHotel UBsalah satu ikonHotel

    Universitas terbaik di Kota Malang.

    http://www.malang-guidance.com/universitas-brawijaya/http://www.malang-guidance.com/universitas-brawijaya/http://www.malang-guidance.com/hotel-universitas-brawijaya-malang-ub-hotel/malang%20raya%20%20http:/www.malang-guidance.com/http://www.malang-guidance.com/hotel-universitas-brawijaya-malang-ub-hotel/malang%20raya%20%20http:/www.malang-guidance.com/http://www.malang-guidance.com/hotel-universitas-brawijaya-malang-ub-hotel/malang%20raya%20%20http:/www.malang-guidance.com/http://www.malang-guidance.com/hotel-universitas-brawijaya-malang-ub-hotel/malang%20raya%20%20http:/www.malang-guidance.com/http://www.malang-guidance.com/universitas-brawijaya/
  • 7/24/2019 695-1338-1-SM (1)AAA

    5/24

    5

    Dikarenakan Hotel Universitas Brawijaya

    Malang (UB Hotel) ini terletak di pusat

    Kota Malang, Hotel UB akan menjadi

    kombinas sempurna untuk tamu yang

    mencari tempat untuk beristirahat, berkunj-ung atau melakukan bisnis. Tidak jarang

    jika UB Hotel ini tidak sepi sepinya

    dikunjungi oleh tamu tamu khusus

    Universitas Brawijaya Malang.

    Hotel ini memiliki karyawan sebanyak

    62 orang, yang terdiri dari karyawan tetap,

    karyawan kontrak dan outsourcing. Yang

    mana Sistem kerja yang digunakan oleh

    Hotel UB berupa sift-siftan. Waktu yangdigunakan oleh karyawan Hotel UB adalah

    8 jam yaitu 7 jam bekerja dan 1 jam

    istirahat.

    Mengenai sistem kompensasi yang ada

    di hotel UB itu sendiri adalah pemberian

    kompensasi secara langsung dan tidak

    langsung. Sistem pemberian kompensasi

    secara langsung yaitu yang berupa gaji dan

    insentif, dan fasilitas. Sedangkan yang tidak

    langsung berupa tunjangan (THR, ASKES,

    JAMSOSTEK). Pembayaran kompensasi

    secara langsung (gaji) dilakukan melalui

    transfer rekening bank ke masing-masing

    rekening karyawan sedangkan pembayaran

    insentif dilakukan secara tunai.

    Pada penelitian ini, penulis ingin

    mengetahui seberapa besar pengaruh dari

    adanya kompensasi yang diberikan oleh

    Hotel UB kepada para karyawan yang

    bekerja di tempat tersebut terhadap kinerja

    para karyawan.

    Berikut ini merupakan tabel standar

    upah minimum regional tahunan kabupaten

    Malang tahun 2011-2013. Tabel 1 ini bisa

    memberikan gambaran salah satu

    kompensasi finansial yang telah diberikan

    oleh Hotel UB yaitu berupa gaji.

    Tabel 1

    UMR tahunan Kabupaten Malang

    Upah Minimum Regional

    Kabupaten Malang

    Thn 2011 2012 2013

    UMR Rp. 1.077.600 Rp.1.130.500 Rp. 1.343.700

    Sumber:hrcentro.com(2013)

    Rumusan Masalah.

    Dari uraian latar belakang tersebut

    diatas, dapat diruuskan permasalahan

    sebagai berikut :

    1. Apakah kompensasi financial yaitu

    gaji, insentif, fasilitas dan tunjangan

    secara parsial mempunyai pengaruh

    yang signifikan terhadap kinerja

    karyawan di Hotel UB Malang ?

    2. Apakah kompensasi finansial yaitu gaji,

    insentif, fasilitas dan tunjangan secara

    simultan berpengaruh positif dan

    signifikan terhadap kinerja karyawan dihotel UB Malang ?

    3. Apakah variabel gaji merupakan

    variabel yang paling dominan terhadap

    kinerja karyawan di hotel UB Malang?

    Tujuan Penelitian

    1. Untuk mengetahui besarnya pengaruh

    kompensasi finansial yaitu gaji, insentif,

    tunjangan dan fasilitas secara parsialterhadap peningkatan kinerja karyawan

    di Hotel UB Malang.

    2. Untuk mengetahui pengaruh secara

    simultan dari variabel kompensasi

    finansial (gaji, insentif, tunjagan, dan

    fasilitas) terhadap kinerja karyawan di

    Hotel UB Malang

    http://www.hrcentro.com/http://www.hrcentro.com/http://www.hrcentro.com/http://www.hrcentro.com/
  • 7/24/2019 695-1338-1-SM (1)AAA

    6/24

    6

    3. Untuk mengetahui apakah variabel gaji

    yang lebih dominana terhadap kinerja

    karyawan di hotel UB Malang.

    METODE PENELITIAN

    Berdasarkan tujuan penelitian yang telah

    diungkapakan sebelumnya yaitu untuk

    mengetahui besarnya pengaruh faktor

    kompensasi financial terhadap kinerja

    karyawan.

    Metode penelitian yang digunakan

    dalam penelitian ini adalah metode

    deskriptif. Metode ini merupakan penelitianyang bertujuan menelaah secara mendetail

    tentang latar belakang, sifat dan karakter

    ataupun ciri-ciri yang khas dari kasus yang

    bersangkutan.

    Populasi

    Menurut Sekaran (2006:121) populasi

    (population) mengacu pada keseluruhan

    kelompok orang, kejadian atau hal minat

    yang ingin peneliti investigasi. MenurutSugiyono dalam Natasari (2012:42)

    populasi adalah (2006:121) populasi adalah

    wilayah generalisasi yang terdiri atas

    obyek/subyek yang mempunyai kualitas

    dan karakteristik tertentu yang ditetapkan

    oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian

    ditarik kesimpulannya.

    Populasi dalam penelitian ini adalah

    seluruh karyawan di UB Hotel Malang,sebanyak 62 orang. Populasi ini dipilih

    karena memperoleh kompensasi dari

    perusahaan dan juga merupakan asset dari

    perusahaan, dimana dengan adanya popul-

    asi tersebut dapat membantu perusahaan

    dalam mencapai tujuan yang telah

    ditetapkan. Mengingat jumlah populasinya

    kecil, sehingga penelitian ini merupakan

    penelitian sensus, yaitu penelitian yang

    menggunakan semua populasinya sebagai

    responden penelitian.

    Metode pengumpulan data

    Metode pengumpulan data merupakan

    prosedur sistematik dan standar untuk

    memperoleh data yang diperlukan.

    Jenis Data

    Ridwan (2009:85) menyatakan bahwa

    data menurut jenisnya dibedakan menjadi

    dua jenis, yaitu:

    1. Data kualitatif

    Data kualitatif adalah data yang bukanmerupakan angka atau data yang hanya

    merupakan keterangan yang tidak dapat

    dinyatakan dalam bentuk angka.

    2. Data kuantitatif

    Data kuantitatif adalah data yang

    dinyatakan dalam bentuk angka,

    biasanya untuk data yang dapat diukur

    dengan ukuran yang telah dinyatakan

    dalam bentuk standar.

    Jenis data yang digunakan dalam

    penelitian ini adalah data kuantitatif.

    Sumber Data.

    Data merupakan bagian yang sangat

    penting, karena apa yang akan

    dikumpulkan, apa yang akan disajikan, apa

    yang akan diolah, disimpulkan, kemudian

    diuji dan di intrepertasikan dalam kumpulandata. Dalam penelitian ini menggunakan

    dua sumber data yaitu:

    1. Data Primer

    Data primer merupakan data yang

    diperoleh dari tangan pertama oleh

    peneliti obyek penelitian itu sendiri

    yaitu responden melalui penyebaran

    questioner itu sendiri. Responden yang

  • 7/24/2019 695-1338-1-SM (1)AAA

    7/24

    7

    dimaksud adalah karyawan dari UB

    Hotel Malang.

    2. Data Sekunder

    Data sekunder merupakan data yangdiambil pleh peneliti secara tidak

    langsung dari sumbernya, dapat diper-

    oleh dari data yang sudah ada maupun

    maupun mengutip dari literatur.

    Cara Pengumpulan Data.

    1. Dokumenter.

    Yaitu suatu tehnik pengumpulan data

    yang digunakan apabila data yang

    bersifat dokumenter dengan cara menya-

    lin catatan-catatan yang ada pada

    perusahaan dan buku-buku literatur atau

    bahan bacaan lainnya secara sistematis.

    2. Wawancara

    Menurut sekaran (2006:67) salah satu

    metode pengumpulan data adalah

    mewancarai responden untuk memper-

    oleh informasi mengenai isu yang

    diteliti. Wawancara bias terstruktur atau

    tidak terstruktur, dan dilakukan secara

    tatap muka, melalui telephone, atau

    online.

    3. Kuisioner.

    Kuisioner adalah daftar pertanyaan

    tertulis yang telah disiapkan sebelumnya

    yang akan responden jawab, biasanya

    dalam alternative yang didefenisikandengan jelas. Kuisioner merupakan

    suatu mekanisme pengumplan data yang

    efisien jika peneliti mengetahui dengan

    tepat apa yang diperlukan dan

    bagaimana mengukur variable

    penelitian. Kuisioner dapat diberikan

    secara pribadi, di suratkan kepada

    responden, atau disebarkan secara

    langsung kepada pegawai kantor

    tersebut.

    Variable penelitian

    Menurut Sugiyono dalam Natasari

    (2012:45) variable penelitian adalah segala

    sesuatu yang berbentuk apa saja yang

    ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari

    sehingga diperoleh informasi tentang hal

    tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya.

    Dalam penelitian ini, variable-variabel yang

    akan diteliti adalah :

    1. Variable bebas (X)

    Variabel bebas adalah variable yang

    mempengaruhi variabel terikat. Entah

    secara negatif ataupun positif. Yaitu jika

    terdapat variabel bebas, variabel terikatjuga hadir, dan dengan setiap unit

    kenaikan dalam variabel bebas, terdapat

    pula kenaikan atau penurunan dalam

    variabel terikat. Dengan kata lain

    varians variable terikat ditentukan oleh

    variabel bebas. Dalam penelitian ini

    variabel bebas adalah kompensasi

    financial (X)

    2.

    Variable terikat (Y)Variabel terikat adalah variable variabel

    yang menjadi perhatian utama peneliti.

    Tujuan peneliti adalah memahami dan

    membuat variable terikat, menjelaskan

    variabelitasnya, atau memprediksinya.

    Dengan kata lain, variable terikat

    merupakan variable utama yang menjadi

    faktor yang berlaku dalam investigasi.

    Dalam penelitian ini, variable terikat

    yang digunakan yaitu : kinerjaKaryawan (Y).

    Variabel independen (bebas) dalam

    penelitian ini adalah kompensasi finansial,

    yaitu segala sesuatu yang diterima

    karyawan sebagai balas jasa untuk kerja

    mereka. Variabel dari kompensasi yaitu :

    Variabel (X1,X2,X3,X4) adalah kompensasi

    finansial yaitu: gaji, insentif, tunjangan,

    fasilitas.

  • 7/24/2019 695-1338-1-SM (1)AAA

    8/24

    8

    Pengukuran variabel kompensasi

    finansial menggunakan instrumen yang

    dikembangkan oleh Rahayu (2007) dan

    Polnaya (2007), tetapi dilakukan sedikit

    perubahan untuk menyesuaikan dengankeadaan responden. Instrumen ini terdiri

    atas 12 pertanyaan untuk variabel

    kompensasi finansial. Instrumen pertanyaan

    ini menggunakan skala likert 5 poin dengan

    meminta responden menunjukkan pilihan

    antara sangat tidak setuju sampai dengan

    sangat setuju dari setiap pertanyaan yang

    diajukan.

    Variabel Dependen

    Variabel dependen (terikat) dalam

    penelitian ini adalah kinerja, dimana kinerja

    adalah hasil kerja secara kualitas dan

    kuantitas yang dicapai oleh seorang

    karyawan dalam melaksanakan tugasnya

    sesuai dengan tanggung jawabnya yang

    diberikan kepadanya. Kinerja karyawan

    terdiri atas dimensi :

    1.

    Kriteria berdasarkan sifat, denganindikator yaitu kemampuan, loyalitas,

    transparansi, kreatifitas dan

    kemampuan memimpin.

    2. Kriteria berdasarkan perilaku, dengan

    indikator yaitu melaksanakan tugas,

    mengikuti instruksi, melaporkan

    permasalahan, memelihara peralatan,

    mengikuti aturan-aturan dan

    mengajukan usul.

    3.

    Kriteria berdasarkan hasil, denganindikator yaitu hasil yang dicapai sesuai

    dengan perencanaan, kualitas

    pekerjaan, pekerjaan yang tersisa dan

    kemampuan memperbaiki peralatan.

    Pengukuran variabel kinerja karyawan

    menggunakan instrumen yang diadopsi dari

    kuesioner Rahayu (2007). Instrumen ini

    terdiri atas 10 pernyataan, disusun

    menggunakan skala likert 5 poin (sangat

    tidak setuju sampai dengan sangat setuju).

    Sugiyono (2012:93) mengemukakan

    bahwa skala likert digunakan untukmengukur sikap, pendapat dan persepsi

    seseorang atau sekelompok orang tentang

    fenomena sosial. Dalam skala likert,

    variabel yang akan diukur dan dijabarkan

    menjadi indikator variabel, kemudian

    indikator tersebut dijadikan sebagai titik

    tolak untuk menyusun item-item instrumen

    yang dapat berupa pernyataan atau

    pertanyaan. Dalam penulisan skripsi ini

    untuk setiap item dari masing-masingindikator di atas baik variabel independen

    maupun variabel dependen dijadikan dasar

    untuk pembuatan kuesioner dimana

    jawaban diberi skor sebagai berikut :

    a. Sangat tidak Setuju = diberi skor 1

    b. Tidak Setuju = diberi skor 2

    c. Ragu-ragu = diberi skor 3

    d. Setuju = diberi skor 4

    e.

    Sangat Setuju = diberi skor 5

    Metode Analisis Data

    Uji Instrumen Penelitian/Uji Kualitas

    Data

    Langkah pertama dalam analisis yang

    akan dilakukan dalam penelitian ini adalah

    pengukuran dan pengujian suatu kuesioner.

    Suatu kuesioner atau hipotesis sangat

    bergantung pada kualitas data yang dipakai

    dalam pengujian tersebut. Data penelitian

    tidak akan berguna jika instrumen yang

    digunakan untuk mengumpulkan data

    penelitian tidak memiliki reliability (tingkat

    keandalan) dan validity (tingkat kesahihan)

    yang tinggi. Pengujian dan pengukuran

    tersebut masing-masing menunjukkan

    konsistensi dan akurasi data yang

    dikumpulkan.

  • 7/24/2019 695-1338-1-SM (1)AAA

    9/24

    9

    Uji Validitas atau Kesahihan

    Priyatno (2010:90) mengemukakan

    bahwa :

    Validitas adalah ketepatan atau kecermatan

    suatu instrumen dalam mengukur apa yang

    ingin diukur. Uji validitas sering digunakan

    untuk mengukur ketepatan suatu item

    dalam kuesioner atau skala, apakah item-

    item pada kuesioner tersebut sudah tepat

    dalam mengukur apa yang ingin diukur.

    Pengujian validitas data dalam

    penelitian ini menggunakan metode

    korelasi Bivariate Pearson (Korelasi

    Pearson Product Moment). Metode inisering digunakan dalam uji validitas.

    Priyatno (2010:90) mengemukakan

    bahwa : Analisis ini dilakukan dengan cara

    mengkorelasikan masing-masing skor item

    dengan skor total. Skor total adalah

    penjumlahan dari keseluruhan item. Item-

    item pertanyaan yang berkorelasi signifikan

    dengan skor total menunjukkan item-item

    tersebut mampu memberikan dukungandalam mengungkap apa yang ingin

    diungkap.

    Uji Reliabilitas atau Keandalan

    Menurut Priyatno (2010:97) uji

    reliabilitas digunakan untuk mengetahui

    konsistensi alat ukur, apakah pengukur

    yang digunakan dapat diandalkan dan tetap

    konsisten jika pengukuran tersebut

    diulang. Uji reliabilitas digunakan untukmenilai apakah data hasil angket/kuesioner

    dapat dipercaya/reliabel atau tidak. Dalam

    penelitian ini uji reliabilitas dilakukan

    dengan metode Cronbachs Alpha.

    Uji Normalitas

    Langkah kedua adalah pengujian

    normalitas data. Uji normalitas data

    digunakan untuk mengetahui apakah

    populasi data berdistribusi normal atau

    tidak. Model regresi yang baik adalah

    distribusi data normal atau mendekati

    normal. Deteksi normal dilakukan dengan

    penyebaran data (titik) pada sumbu

    diagonal dari grafik. Dasar pengambilankeputusan :

    1. Jika data menyebar di sekitar garis

    diagonal dan mengikuti arah garis

    diagonal, maka model regresi memenuhi

    asumsi normalitas.

    2. Jika data menyebar jauh dari garis

    diagonal dan tidak mengikuti arah garis

    diagonal, maka model regresi tidakmemenuhi asumsi normalitas.

    Uji Asumsi Klasik

    Langkah ketiga adalah uji asumsi klasik,

    dimana pengujian ini digunakan untuk

    memperoleh hasil/nilai yang tidak bisa atau

    estimator linear tidak bisa yang terbaik

    (Best Linear Unbiased Estimator/BLUE).

    Asumsi klasik tersebut yaitu :

    Multikolinearitas

    Priyatno (2010:81) mengemukakan

    bahwa : Multikolinearitas adalah keadaan

    dimana terjadi hubungan linier yang

    sempurna atau mendekati sempurna antar

    variabel independen dalam model regresi.

    Uji multikolinearitas diperlukan untuk

    mengetahui ada atau tidaknya hubungan

    linear antar variabel independen dalam

    model regresi. Prasyarat yang harusdipenuhi dalam model regresi adalah tidak

    adanya multikolinearitas.

    Uji multikolinearitas dalam penelitian

    ini adalah dengan melihat nilai Inflation

    Factor (VIF) pada model regresi. Menurut

    Santoso (1992) dalam Priyatno (2010:81)

    pada umumnya jika VIF lebih besar dari 5,

    maka variabel tersebut mempunyai

  • 7/24/2019 695-1338-1-SM (1)AAA

    10/24

    10

    persoalan multikolinearitas dengan variabel

    bebas lainnya.

    Heteroskedastisitas

    Priyatno (2010:83) mengemukakan

    bahwa : Heteroskedastisitas adalah keadaan

    dimana terjadi ketidaksamaan varian dari

    residual untuk semua pengamatan pada

    model regresi. Uji heteroskedastisitas

    digunakan untuk mengetahui ada atau

    tidaknya ketidaksamaan varian dari residual

    pada model regresi. Prasyarat yang harus

    dipenuhi dalam model regresi adalah tidak

    adanya gejala heteroskedastisitas. Untuk

    mendeteksi adanya heteroskedastisitasdilakukan dengan melihat ada tidaknya pola

    tertentu pada grafik scatterplot, dimana

    sumbu X adalah Y yang telah diprediksi

    dan sumbu X adalah residual (Y prediksi

    Y sesungguhnya yang telah di-studentized).

    Dasar pengambilan keputusan :

    1. Jika ada pola tertentu, seperti titik-titik

    (poin-poin) yang ada membentuk suatu

    pola tertentu yang teratur (bergelom-bang, melebar kemudian menyempit),

    maka telah terjadi heteroskedastisitas.

    2. Jika tidak ada pola yang jelas, serta

    titik-titik menyebar di atas dan di

    bawah angka 0 pada sumbu Y, maka

    tidak terjadi heteroskedastisitas.

    Uji Hipotesis

    Langkah terakhir adalah pengujianhipotesis dengan menggunakan analisis

    linier regresi berganda dan analisa korelasi

    berganda, analisa korelasi, dan ujiT.

    Analisa Regresi Berganda

    Untuk hipotesis pertama, kedua dan

    ketiga ini, digunakan analisis regresi linier

    berganda.

    Analisis ini untuk memprediksikan nilai

    dari variabel dependen apabila nilai

    variabel independen mengalami kenaikan

    atau penurunan dan untuk mengetahui arah

    hubungan antara variabel independen

    dengan variabel dependen apakah masing-

    masing variabel independen berhubunganpositif atau negatif.

    Dalam penelitian ini, variabel dependen

    adalah kinerja karyawan, untuk variabel

    independen, peneliti menggunakan variabel

    kompensasi finansial. Jika dimasukkan

    pada formulasi regresi linier berganda,

    maka akan diperoleh persamaan regresi

    linier berganda sebagai berikut :

    Y = a+b1X1+ b2X2+b3X3+b4X4+bnxn

    Keterangan :

    Y = Kinerja Karyawan

    a = Konstanta

    X1 = Gaji

    X2= Insentif

    X3= Tunjangan

    X4= Fasilitas

    b1, b2 = Koefisien Regresi

    Hasil Analisis.

    Untuk memudahkan penganalisaan

    dan pembahasan dari hasil penelitian,

    serta memecahkan masalah dan menguji

    kebenaran hipotesa yang telah

    dirumuskan pada bab sebelumnya,

    maka berikut akan disajikan beberapadata yang diperoleh sebagai bahan

    pembahasan dalam penelitian ini adalah

    identitas responden.

    Untuk memperoleh gambaran tent-

    tang kondisi responden, maka berikut

    ini dijelaskan tentang identitas

    responden yang meliputi; umur, jenis

    kelamin, tingkat pendidikan, masa

    kerja.

  • 7/24/2019 695-1338-1-SM (1)AAA

    11/24

    11

    Distribusi Responden Berdasarkan

    Tingkat Umur.

    Tabel 2

    Distribusi Responden Berdasarkan

    Kelompok Umur

    Sumber : Data Primer diolah 2013

    Responden dalam penelitian ini

    sebagian besar berumur kurang dari 30

    tahun sebanyak 49 orang (71%). Bila

    dilihat dari segi umur menggambarkan

    bahwa karyawan tersebut rata-rata

    memiliki semangat yang cukup besar

    untuk bekerja karena memiliki usia

    yang produktif. Sedangkan sebagian

    kecil dari responden yang berumur lebih

    50 tahun sebanyak 6 orang (13%),

    adalah responden yang masih memiliki

    keinginan yang cukup kuat untuk terus

    bekerja meskipun usia mereka tidak

    produktif lagi.

    Distribusi Responden Berdasarkan

    Jenis Kelamin.

    Dari hasil jawaban 62 responden,diketahui bahwa reponden yang dipilih

    laki-laki dan perempuan. Secara

    lengkap distribusi responden menurut

    kelompok jenis kelamin dapat dilihat

    pada tabel berikut :

    Tabel 3

    Distribusi Responden Berdasarkan

    Jenis Kelamin

    Sumber : Data Primer diolah 2013

    Dari Table 3. diatas, dapat diketahui

    bahwa responden berjenis kelamin laki-

    laki sebanyak 48 orang (77%) dan

    responden berjenis kelamin wanita

    sebanyak 14 orang (23%). Perbedaan

    jumlah pegawai yang signifikan inidisebabkan perbedaan kepentingan

    antara laki-laki dan perempuan dalam

    mencari pekerjaan. Laki-laki adalah

    penaggun jawab ekonomi rumah

    tangga. Perbedaan jumlah antara

    pegawai laki-laki dan peremuan tidak

    menunjukan bahwa jumlah mayoritas

    memiliki kompensasi yang lebih tinggi

    dari pada jumlah minoritas.

    Distribusi Responden Berdasarkan

    Masa Kerja.

    Dari hasil jawaban 62 responden,

    diketahui bahwa kisaran masa kerja

    responden adalah antara kurang dari 30

    tahun sampai dengan 50 tahun. Secara

    lengkap distribusi responden menurut

    masa kerja dapat dilihat pada tabelberikut :

    Tabel 4

    Distribusi Responden Berdasarkan

    No

    Kelompok

    Umur

    (Tahun)

    Frekwen

    si

    Orang

    Presentase

    %

    1.2.

    3.

    3031 - 40

    50

    497

    6

    71 %16%

    13%

    J u m l a h 62 100

    NoJenis

    Kelamin

    Frekwensi

    Orang

    Presentase

    %

    1.

    2.

    Laki-laki

    Perempuan

    48

    14

    77%

    23%

    J u m l a h 62 100

  • 7/24/2019 695-1338-1-SM (1)AAA

    12/24

    12

    Masa Kerja

    Sumber: Data Primer diolah 2013

    Responden memiliki masa kerja

    kurang dari 2 tahun sebanyak 33 orang

    (53%), Masa kerja yang lama akan

    meningkatkan kinerja karyawan melalui

    pelatihan dan pengembangan.Sedangkan Responden dengan masa

    kerja lebih dari 5 tahun sebanyak 18

    responden atau 29%. Dikarenakan masa

    kerja yang lama akan menentukan

    tingginya kompensasi yang diberikan

    perusahaan maka salah satu cara

    perusahaan untuk merangsang karyawa

    dalam meningkatkan kinerjanya adalah

    dengan meberikan informasi bahwa

    masa kerja yang lama akan diberikan

    kompensasi sesuai dengan tingkat

    lamanya karyawan dalam bekaerja pada

    perusahaan sehingga hal tersebut dapat

    memacu semangat kerja karyawan.

    Distribusi Responden Berdasarkan

    Tingkat Pendidikan.

    Dari hasil jawaban 62 responden,diketahui bahwa reponden memiliki

    tingkat pendidikan SD, SMP,

    SMU/SMK Diploma 1, Diploma 3, Dip-

    loma Sarjana. Secara lengkap distribusi

    responden menurut tingkat pendidikan

    dapat dilihat pada tabel berikut:

    Tabel 5Distribusi Responden Berdasarkan

    Tingkat Pendidikan

    Sumber : Data Primer diolah 2013

    Dari tabrl 5 Sebagian kecil respon-

    den memiliki pendidikan terakhir SD

    sebanyak 2 responden atau 3 %, dan

    sebagian besar responden lain memiliki

    pendidikan terakhir SMU sebanyak 38

    responden atau 61%. Hal tersebut

    dilakukan karena pertimbangan kelulu-

    san dalam merekrut karyawan adalah

    dari segi kompensasi yang akan

    dibayarkan oleh perusahaan. Dengan

    merekrut dari lulusan SMU maka

    kompensasi yang akan dibayarkan tidak

    terlalu tinggi seperti dari lulusan SI/D4.

    Sehingga perusahaan dapat mengurangi

    pengeluaran yang cukup besar dari

    kompensasi yang dibayarkan kepada

    karyawan sebagai bentuk balas jasa

    yang telah diberikan karyawan kepada

    perusahaan.

    Tabel 6

    Status Pernikahan

    Sumber data Primer diolah, 2013

    Dari Table 6 dapat diketahui bahwa

    responden yang berstatus menikah

    N

    o

    Masa Kerja

    (Tahun)

    Frekwensi

    Orang

    Presentase

    %

    1.

    2.

    3.

    2 tahun

    3 - 5 tahun

    > 5 tahun

    33

    11

    18

    53%

    18%

    29%

    J u m l a h 62 100

    NoKelompok Umur

    (tahun)

    Jumlah

    Orang

    Presentase

    %

    1.

    2.

    3.

    4.

    5.

    6.

    SD

    SMP

    SMU

    Diploma 1

    Diploma 3

    Serjana/diploma4

    2

    6

    38

    4

    5

    7

    3%

    10%

    61%

    7%

    8%

    11%

    J u m l a h 62 100

    NoStatus

    Pernikahan

    Frekwensi

    Orang

    Presentase

    %

    1.

    2.

    Menikah

    Lajang

    33

    29

    53%

    47%

    J u m l a h 62 100

  • 7/24/2019 695-1338-1-SM (1)AAA

    13/24

    13

    sebanyak 33 orang (53%). Dan yang

    berstatus lajang sebanyak 29 (47%).

    Pendapatan Perbulan

    Dari data lapang menunjukkan

    bahwa sebagian besar responden

    memiliki penghasilan antara Rp

    1.350.000,00 sampai dengan Rp.

    2.000.000,00 sebanyak 48 responden

    atau 70%. Hal ini menunjukkan bahwa

    gaji yang diterima oleh karyawan telah

    melebihi standar UMR daerah setempat

    dan akan memberikan dampak positif

    kepada perusahaan.

    Dari data yang sama sebagian besar

    responden memiliki penghasilan antara

    Rp 1.350.000,00 sampai dengan Rp.

    2.000.000,00 sebanyak 48 responden

    atau 70%. Hal ini disesuaikan dengan

    tingkat pendidikan responden dan

    kemampuan perusahaan dalam

    memberikan kebijakan gaji kepadakaryawan yang relatif rendah. Dan

    sebagian kecil responden memiliki

    penghasilan Rp. 7.000.000,00 sebanyak

    4 orang atau (10%). Ini disebabkan

    karena memiliki jabatan yang lebih

    tinggi dari responden yang lainnya.

    Tabel 7

    Pendapatan Per Bulan

    Sumber Data Primer diloah 2013

    Analisis Deskriptif Variabel

    Penelitian

    Hasil uji statistik deskriptif akan

    diuraikan pada bagian ini. Variabel

    independen yaitu kompensasi finansial

    yang terdiri dari gaji, insentif,

    tunjangan, fasilitas. sedangkan variabel

    dependen yaitu kinerja karyawan (Y)

    terbagi atas 3 dimensi dengan 10

    pernyataan. Untuk lebih jelasnya,

    berikut ini akan diuraikan tentang

    deskripsi variabel penelitian.

    Kompensasi Finansial (X)

    Variabel kompensasi finansial terdiri

    dari empat dimensi, yaitu gaji, bonus

    dan program-program proteksi dan

    fasilitas. Dimensi gaji terdiri dari 3 item

    pernyataan. Dimensi bonus terdiri dari 3

    item pernyataan. Dimensi program-

    program proteksi dengan indikator

    asuransi kesehatan, asuransikeselamatan kerja dan tunjangan hari

    raya terdiri dari 3 item pernyataan, dan

    fasilitas terdiri dari 3 peryataan, dengan

    demikian ada 12 item pernyataan untuk

    variabel kompensasi finansial.

    Hasil statistik deskriptif jawaban

    responden atas variabel kompensasi

    finansial pada tabel 8 memperlihatkan

    rata-rata variabel kompensasi finansial

    sebesar 47,7 dengan standar deviasi

    4,66. Hal ini menunjukkan bahwa

    mayoritas responden menjawab setuju

    atas pernyataan yang diajukan. Pada

    lampiran, pilihan jawaban setuju

    memiliki frekuensi paling besar untuk

    setiap dimensi dari variabel kompensasi

    finansial. Hal ini menunjukkan bahwa

    responden dalam hal ini karyawan

    NoPendapatanperbulan

    FrekwensiOrang

    Presentase%

    1.

    2.

    3.

    Rp. 1.350.000,00-Rp.2.000.000,00Rp. 2.000.000,00-

    Rp.4.000.000,00Rp. 7.000.000,00

    48

    10

    4

    70%

    20%

    10%

    J u m l a h 62 100

  • 7/24/2019 695-1338-1-SM (1)AAA

    14/24

    14

    setuju atas besarnya kompensasi yang

    diberikan perusahaan, baik untuk gaji,

    bonus, program proteksi, maupun

    fasilitas.

    Tabel 8

    Statistik DescriptifVariabel Kompensasi Finansial

    Sumber : Data primer diolah2013

    Kinerja Karyawan (Y)

    Variabel kinerja karyawan terdiri

    dari tiga dimensi yaitu kriteria

    berdasarkan pekerjaan, kriteria berdas-

    arkan perilaku, dan kriteria berdasarkan

    hasil. Dimensi kriteria berdasarkan sifat,

    dengan indikator yaitu kemampuan,

    loyalitas, transpara-nsi, kreatifitas dankemampuan memim-pin.

    Dimensi kriteria berdasarkan peril-

    laku, dengan indikator yaitu melaksan-

    sanakan tugas, mengikuti instruksi,

    melaporkan permasalahan, memelihara

    peralatan, mengikuti aturan-aturan dan

    mengajukan usul. Dimensi kriteria

    berdasarkan hasil, dengan indikatoryaitu hasil yang dicapai sesuai dengan

    perencanaan, kualitas pekerjaan, pekerj-

    aan yang tersisa dan kemampuan

    memperbaiki peralatan dengan demi-

    kian ada 10 item pernyataan untuk

    variabel kinerja karyawan (Y).

    Pilihan jawaban responden terdiri

    dari sangat tidak setuju, tidak setuju,

    ragu-ragu, setuju dan sangat setuju yang

    ditranformasikan dalam bentuk skala

    likert 1 sampai 5 dengan angka 1

    menunjukkan persepsi sangat tidak

    setuju dan angka 5 menunjukkan sangat

    setuju tehadap pernyataan yang

    diajukan.

    Hasil statistik deskriptif pada tabel 9.

    memperlihatkan rata-rata variabel

    kinerja karyawan sebesar 42,2 dengan

    standar deviasi 3,550. Hal ini menunju-

    kan bahwa mayoritas responden menj-

    awab setuju atas pernyataan yangdiajukan. Pada lampiran, pilihan

    jawaban setuju memiliki frekuensi

    paling besar untuk setiap dimensi dari

    variabel kinerja karyawan. Hal ini

    menunjukkan bahwa responden dalam

    hal ini karyawan setuju atas besarnya

    kompensasi finansial yang diberikan

    perusahaan.

    Tabel 9

    Statistik Deskriptif Variabel Kinerja Karyawan

    Skala Frekuensi Persentasi

    1 = Sangat Tidak S2 = Tidak Setuju3 = Ragu-ragu

    4 = Setuju5 = Sangat Setuju

    531

    400184

    2,84%10,4%

    65,72%21,40%

    Total 620 100%

    Rata-rata = 42,2Standar Deviasi =3,550

    Sumber : Data primer diolah 2013

    Uji Validitas Data

    Priyatno (2010:90) mengemukakan

    bahwa uji validitas sering digunakan

    untuk mengukur ketepatan suatu item

    dalam kuesioner atau skala, apakah

    item-item pada kuesioner tersebut sudah

    tepat dalam mengukur apa yang ingin

    Skala Frekuensi Persentasi

    1 = Sangat Tidak S

    2 = Tidak Setuju3 = Ragu-ragu4 = Setuju

    5 = Sangat Setuju

    3

    1792496

    130

    1,9%

    2,848,1465,72

    21,40

    Total 738 100%

    Rata-rata = 47,7Standar Deviasi = 4,66

  • 7/24/2019 695-1338-1-SM (1)AAA

    15/24

    15

    diukur. Pengujian validitas data dalam

    penelitian ini menggunakan metode

    korelasi Bivariate Pearson (Korelasi

    Pearson Product Moment).

    Priyatno (2010:90) mengemukakan

    bahwa : Analisis ini dilakukan dengan

    cara mengkorelasikan masing-masing

    skor item dengan skor total. Skor total

    adalah penjumlahan dari keseluruhan

    item. Item-item pertanyaan yang

    berkorelasi signifikan dengan skor total

    menunjukkan item-item tersebut

    mampu memberikan dukungan dalammengungkap apa yang ingin diungkap.

    Pengujian menggunakan uji dua sisi

    dengan taraf signifikansi 0,01. Kriteria

    pengujian kriteria pengujiannya adalah

    jika r hitung r tabel maka instrumen

    atau item-item pernyataan berkorelasi

    signifikan terhadap skor total

    (dinyatakan valid). Jumlah data (n) =62, maka didapat r tabel sebesar 0,325.

    Setelah dilakukan pengujian validitas

    data pada variabel kompensasi finansial

    semua diketahui ada satu item

    pernyataan dinyatakan tidak valid yaitu

    item pernyataan 5(Insentif). Sedangkan

    pada variabel kinerja karyawan semua

    pernyataan dinyatakan valid. Oleh

    karena itu, 1 item dari pernyataan 5

    tersebut tidak disertakan dalam

    pengujian tahap selanjutnya.

    Hasil uji validitas untuk masing-

    masing variabel penelitian dapat dilihat

    pada tabel berikut ini.

    Tabel 10

    Hasil Uji Validitas Variabel Kompensasi

    FinansialItem/

    pernyataan

    ke

    r

    hitung

    r

    tabel

    Keterangan

    1 0,549 0,325 Valid

    2 0,528 0,325 Valid

    3 0,725 0,325 Valid

    4 0,401 0,325 Valid

    5 0,039 0,325 Tidak valid

    6 0,640 0,325 Valid

    7 0,673 0,325 Valid

    8 0,733 0,325 Valid

    9 0,672 0,325 Valid

    10 0,601 0,325 Valid

    11 0,601 0,325 Valid

    12 0,707 0,325 Valid

    Sumber : Data primer diolah 2013

    Tabel 11

    Hasil Uji Validitas Variabel Kinerja Karyawan

    Item /

    pernyataan

    ke

    r

    hitung

    r

    tabel

    Keterangan

    1 0,707 0,325 Valid

    2 0,656 0,325 Valid

    3 0,594 0,325 Valid

    4 0,673 0,325 Valid

    5 0,692 0,325 Valid6 0,805 0,325 Valid

    7 0,527 0,325 Valid

    8 0,623 0,325 Valid

    9 0,694 0,325 Valid

    10 0,649 0,325 Valid

    Sumber Data : primer diolah 2013

    Uji Reliabilitas Data

    Menurut Priyatno (2010:97) uji

    reliabilitas digunakan untuk mengetahui

    konsistensi alat ukur, apakah alatpengukur yang digunakan dapat

    diandalkan dan tetap konsisten jika

    pengukuran tersebut diulang. Uji

    reliabilitas hanya dilakukan untuk item

    pernyataan yang valid. Uji reliabilitas

    data dalam penelitian ini menggunakan

    metode Cronbanchs Alpha.

    Menurut Sekaran (1992) dalam

    Priyatno (2010:98), reliabilitas kurang

  • 7/24/2019 695-1338-1-SM (1)AAA

    16/24

    16

    dari 0,6 adalah kurang baik, sedangkan

    0,7 dapat diterima dan di atas 0,8 adalah

    baik. Setelah uji validitas data untuk

    masing-masing variabel penelitian, ada

    satu item pernyataan yang tidak valid,

    sehingga item pernyataan tersebut tidak

    dimasukkan ke dalam uji reliabilitas,

    sedangkan item yang valid dimasukkan

    ke dalam uji reliabilitas. Hasil uji

    reliabilitas untuk variabel kompensasi

    finansial adalah sebesar 0,860 dan

    variabel kinerja karyawan adalah

    sebesar 0,756. Semua variabel tersebut

    dinyatakan reliabel, karena lebih besardari 0,6. Hasil uji reliabilitas dapat

    dilihat pada tabel 4.11 berikut ini

    Tabel 12

    Hasil Uji Reliabilitas

    Variabel Cronbanchs

    Alpha

    Keteranagan

    Kompensasifinansial

    0,860 Reliabel

    Kinerja

    karyawan

    0,756 Reliabel

    Sumber : Data primer diolah 2013

    Uji Normalitas

    Uji normalitas digunakan untuk

    mengetahui apakah populasi data

    berdistribusi normal atau tidak. Untuk

    mendeteksi normalitas data dapat dilihat

    melalui output grafik kurva normal p-

    plot. Suatu variabel dikatakan normal

    jika gambar distribusi dengan titik-titik

    data yang menyebar di sekitar garis

    diagonal dan penyebaran titik-titik data

    searah mengikuti garis diagonal

    Grafik p-plot pada gambar 1

    memperlihatkan penyebaran data (titik)

    di sekitar garis regresi (diagonal) dan

    penyebaran titik-titik data searah

    mengikuti garis diagonal, maka dapat

    disimpulkan bahwa model regresi layak

    digunakan karena memenuhi asumsi

    normalitas.

    Gambar 1 grafikp-plot

    Gambar 2 grafik histogram

    Sumber : Data primer diolah

    Jika nilai galat dikelompokkan dalam

    sebuah histogram, maka galat-galat

    tersebut akan membentuk suatu pola

    kurva distribusi normal, yakni galattersebut mengelompok padabagian

    tengah dengan titik puncaknya berada

    pada rata-rata sama dengan 0,000

    Uji Asumsi Klasik

    Uji Multikolinearitas

    Priyatno (2010:81) mengemukakan

    bahwa : Uji multikolinearitas digunakan

    untuk mengetahui ada atau tidaknya

  • 7/24/2019 695-1338-1-SM (1)AAA

    17/24

    17

    hubungan linear antar variabel

    independen dalam model regresi.

    Prasyarat yang harus terpenuhi dalam

    model regresi adalah tidak adanya

    multikolinearitas. Peneliti melakukan

    uji multikolinearitas dengan melihat

    nilaiInflation Factor (VIF) pada model

    regresi. Menurut Santoso (2001) dalam

    Priyatno (2010:81), pada umumnya

    jika VIF lebih besar dari 5, maka

    variabel tersebut mempunyai multiko-

    lonearitas dengan variabel bebas

    lainnya. Sebaliknya, jika nilai VIF

    lebih kecil dari 5, maka variabeltersebut bebas dari persoalan

    multikolinearitas.

    Hasil uji multikolinearitas dapat

    dilihat pada tabel 4.13 pada tabel

    tersebut dapat dilihat nilai VIF untuk

    kompensasi finansial dari variabel gaji

    sebesar 1,322. Untuk variabel insentif

    sebesar 1,061. Untuk variabel tunjangansebesar 1,472. Untuk variabel fasilitas

    sebesar 1,534. Nilai VIF untuk variabel

    kompensasi finansial lebih kecil dari 5,

    maka data penelitian ini bebas dari

    asumsi multikolinearitas.

    Tabel 13

    Hasil Uji Multikolinearitas

    Variabel Tolerance VIF

    Gaji 0,757 1,322Insentif 0,943 1,061

    Tunjangan 0,680 1,472

    Fasilitas 0,652 1,534

    Sumber : Data primer 2013

    Uji Heteroskedastisitas

    Priyatno (2010:83) mengemukakan

    bahwa:

    Uji heteroskedastisitas digunakan

    untuk mengetahui ada atau tidaknya

    ketidaksamaan varian dari residual pada

    model regresi. Prasyarat yang harus

    terpenuhi dalam model regresi adalah

    tidak adanya masalah heterokedasitas

    Diagnosis adanya heteroskedastisitas

    dapat dideteksi dengan melihat ada

    tidaknya pola tertentu pada grafik

    scatterplot. Apabila grafik penyebaran

    nilai-nilai residual terhadap nilai-nilai

    prediksi tidak membentuk suatu pola

    tertentu, seperti meningkat atau

    menurun, maka tidak terjadi heteroske-

    dasitas .Gambar 3 memperlihatkan pola yang

    jelas dimana titik-titik menyebar dan

    titik-titik tersebut tidak membentuk

    suatu pola tertentu. Oleh karena itu,

    dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi

    persoalan heteroskedastisitas.

    Gambar 3 grafik Scatteplot

    Sumber : Data primer diolah 2013

    Analisis Regresi

    Dalam menganalisis hubungan

    kinerja karyawan (Y) dengan

    kompensasi finansial (X1, X2, X3, X4),

  • 7/24/2019 695-1338-1-SM (1)AAA

    18/24

    18

    digunakan analisis regresi linier

    berganda.

    Analisis Regresi Linier Berganda

    Hipotesis 1, 2 dan 3

    Analisis regresi linier berganda yang

    digunakan dalam penelitian ini

    bertujuan untuk mengetahui pengaruh

    kompensasi finansial terhadap kinerja

    karyawan, serta pengaruh kompensasi

    finansial dan nonfinansial secara

    simultan terhadap kinerja karyawan.

    Hasil analisis regresi linier bergandaselengkapnya dapat dilihat pada tabel

    14.

    Tabel 14

    Hasil Analisis Regresi Linier Berganda

    Hipotesis 1,2 dan 3

    No Variabel Unstanda

    rdized

    Coefficie

    nts

    Standardiz

    ed

    Coefficient

    s

    1. Konstanta 29,3542. Gaji 0,001 0,000

    3 Insentif 0,062 0,025

    4. Tunjangan 0,214 0,112

    5. Fasilitas 0,938 0,395

    Sumber : Data diolah

    Y = 29,354 +0,001X1+ 0,062X2 + 0,214X3+ 0,938X4

    Y = + 0,000X1+ 0,025X2 + 0,112X3 + 0,395X4

    Persamaan regresi pertama di atas

    dapat dijelaskan sebagai berikut :

    a. Konstanta sebesar 29,354 artinya jika

    kompensasi finansial (X1,X2,X3,X4)

    adalah 0.

    b. Koefisien regresi variabel gaji (X1)

    sebesar 0,001, artinya jika kompen-

    sasi finansial mengalami kenaikan 1

    unit, maka kinerja karyawan (Y)

    akan mengalami peningkatan sebesar

    0,001 unit.

    c. Koefisien regresi variabel insentif

    (X2) sebesar 0,062.

    d.

    Koefisien regresi variabel tunjangan

    (X3) sebesar 0,214.

    e.

    Koefisien regresi variabel fasilitas

    (X4) sebesar 0,938.

    Sedangkan persamaan regresi kedua,

    Secara langsung kita dapat melihat

    hubungan dan besarnya pengaruh

    variabel kompensasi yaitu gaji, insentif,

    tunjangan dan fasilitas terhadap kinerjakaryawan, dapat dijelaskan sebagai

    berikut:

    a. Variabel gaji, mempunyai koefisien

    regresi sebesar 0,000, jadi apabila

    variabel gaji naik satu unit maka

    kinerja karyawan akan naik sebesar

    0,000. Dengan asumsi bahwa varia-

    bel bebas yang lain dari model

    regresi ini tidak berubah (tetap).b. Variabel insentif, mempunyai koefi-

    sien regresi sebesar 0,025.

    c. Variabel tunjangan mempunyai koe-

    fisien regresi sebesar 0,112.

    d. Variabel fasilitas mempunyai koe-

    fisien regresi sebesar 0,395

    Analisis korelasi ganda (R)

    digunakan untuk mengetahui hubungan

    antara dua atau lebih variabel

    independen (X1, X2, X3, X4) terhadap

    variabel dependen (Y) secara serentak.

    Nilai R berkisar antara 0 sampai 1, nilai

    semakin mendekati 1 berarti hubungan

    yang terjadi semakin kuat, sebaliknya

    nilai semakin mendekati 0, maka

    hubungan yang terjadi semakin lemah.

  • 7/24/2019 695-1338-1-SM (1)AAA

    19/24

    19

    Hasil analisis korelasi ganda dalam

    penelitian ini diperolah angka R sebesar

    0,867 maka dapat disimpulkan bahwa

    terjadi hubungan yang kuat antara

    kompensasi finansial terhadap kinerja

    karyawan di hotel UB malang. Hasil

    analisis korelasi ganda (R) dapat dilihat

    pada tabel 15

    Analisis determinasi (R2) digunakan

    untuk mengetahui persentase sumban-

    gan pengaruh variabel independen (X1,

    X2,X3,X4) secara serentak terhadap

    variabel dependen (Y). R2sama dengan0, maka tidak ada sedikit pun persentase

    sumbangan pengaruh yang diberikan

    variabel independen terhadap variabel

    dependen, sebaliknya R2 sama dengan

    1, maka persentase sumbangan penga-

    ruh yang diberikan variabel independen

    terhadap variabel dependen adalah

    sempurna.

    Hasil analisis determinasi diperolehangka R2(R Square) sebesar 0,767 atau

    (76,7%). Hal ini menunjukkan bahwa

    persentase sumbangan pengaruh varia-

    bel independen (kompensasi finansial)

    terhadap variabel dependen (kinerja

    karyawan) sebesar 76,7% atau variasi

    variabel independen yang digunakan

    dalam model (kompensasi finansial)

    mampu menjelaskan 76,7% variabel

    dependen (kinerja karyawan), sedang-

    kan sisanya sebesar 23,3% dipengaruhi

    atau dijelaskan oleh variabel lain yang

    tidak dimasukkan dalam model

    penelitian ini. Hal ini dapat dikatakan

    bahwa terjadi hubungan yang kuat

    antara variabel independen terhadap

    variabel dependen. Hasil analisis

    determinasi (R2) dapat dilihat pada tabel

    15

    Tabel 15

    Hasil Analisis Korelasi Ganda (R) dan Korelasi

    Determinan (R2)

    Model Summary

    Model

    R RSquar

    e

    Adjusted R

    Square

    Std.Errorof the

    Estimat

    e

    1 0,867a

    0,767 0,588 3,2596

    1

    Sumber : Data primer diolah 2013

    Uji Hipotesis

    Uji Hipotis Pertama (H1)

    Hipotesis pertama dalam penelitian

    ini (H1) menyatakan bahwa kompensasi

    finansial berpengaruh positif dan

    signifikan terhadap kinerja karyawan.

    Pengujian hipotesis pertama dianalisis

    dengan menggunakan analisis regresi

    linier berganda. Hasil analisis regresi

    linier berganda dapat dilihat pada tabel

    16.

    Tabel 16

    Hasil Analisis Regresi Linear Berganda

    Coefficientsa

    Model

    Unstandardize

    d Coefficients

    Standar

    dized

    Coeffic

    ients

    t Sig.B

    Std.

    Error Beta

    1 Consta

    nt 29.354 4.686 6.264 .000

    Gaji .001 .284 .000 .003 .997

    Insentif .062 .298 .025 .208 .836

    Tunjangan

    .214 .272 .112 .787 .435

    Fasilitas .938 .346 .395 2.713 .009

    a. Dependent Variable:Kinerja Karyawan

    Sumber : data primer diolah 2013

    Pada Tabel 16 nilai t hitung untuk

    variabel gaji adalah sebesar 0,003.

  • 7/24/2019 695-1338-1-SM (1)AAA

    20/24

    20

    Variabel insentif adalah sebesar 0,208.

    Untuk variabel tunjangan adalah sebesar

    0,787. Dan untuk variabel fasilitas

    adalah sebesar 2,713 sedangkan nilai t

    tabelnya adalah sebesar 2,660 (df = 60-

    2-1= 57). Jadi untuk variabel gaji,

    insentif, tunjangan nilai t hitungnya

    lebih kecil dari t tabel dan variabel

    fasilitas mempunyai nilai t hitungnya

    sebesar 2,713 lebih besar dari nilai t

    tabel. Selain itu nilai signifikansinya

    adalah sebesar 0,009 lebih kecil

    daripada taraf signifikansi () 0,01.

    Karena nilai t hitung variabel fasilitas >t tabel (2,713 > 2,660) dan nilai

    signifikansi lebih besar dari pada taraf

    signifikansi () 0,01( 0,009 < 0,01),

    maka hipotesa pertama diterima, artinya

    kompensasi finansial berpengaruh

    positif dan signifikan terhadap kinerja

    karyawan di hotel UB Malang.

    Uji Hipotesis Kedua (H2)

    Hipotesis kedua dalam penelitian ini

    (H2) menyatakan bahwa kompensasi

    finansial secara simultan berpengaruh

    positif dan signifikan terhadap kinerja

    karyawan di hotel UB Malang.

    Pengujian hipotesis ini dianalisis

    dengan mengguakan analisis regresi

    linier berganda. Hasil analisis regresi

    linier berganda dapat dilihat pada tabel

    17Tabel 17 Hasil Uji-F

    ANOVAb

    Model

    Sum of

    Squares df

    Mean

    Square F Sig.

    1 Regressio

    n163.211 4 40.803 3.840

    .008a

    Residual 605.628 57 10.625

    Total 768.839 61

    a. Predictors: (Constant), Fasilitas, Insentif,

    Gaji, Tunjangan

    b. Dependent Variable: Kinerja Karyawan

    Pada tabel 17 nilai F hitung adalah

    sebesar 3,840. sedangkan nilai F

    tabelnya adalah sebesar 1,84 (df 1 = 5-

    1= 4 dan df 2 = 60-2-1= 57). Selain itu,

    nilai signifikansinya adalah sebesar

    0,008 lebih kecil daripada taraf

    signifikansi () 0,01. Karena nilai f

    hitung > f tabel (3,840 > 1,84) dan nilai

    signifikansi lebih kecil daripada taraf

    signifikansi () 0,01 (0,008 < 0,01),

    maka hipotesis kedua diterima, artinya

    kompensasi finansial secara simultan

    berpengaruh positif dan signifikan

    terhadap kinerja karyawan di hotel UBMalang.

    Hasil penelitian ini mendukung hasil

    penelitian yang telah dilakukan Anik

    Nurdiana (2009) dan Puspita

    Purwaningsih (2011). Anik Nurdiyana

    dan Puspita Purwaningsi Menyatakan

    bahwa kompensasi finansial secara

    simultan berpengaruh signifikan

    terhadap kinerja karyawan.

    Uji Hipotesis Ketiga (H3)

    Hipotesis ketiga dalam penelitian ini

    (H3) menyatakan bahwa variabel gaji

    mempunyai pengaruh yang lebih domi-

    nan terhadap kinerja karyaw.

    Pengujian hipotesis ini dianalisis

    den-gan menggunakan analisis regresi

    linier berganda. Hasil analisis regresilinier berganda dapat dilihat pada tabel

    16

    Berdasarkan analisis regresi menun-

    jukan bahwa variabel yang paling

    dominan adalah variabel fasilitas (X4)

    dengan demikian hipotesa yang menye-

    butkan bahwa gaji yang berpengaruh

    terhadap kinerja karyawan di hotel UB

    Malang ditolak.

  • 7/24/2019 695-1338-1-SM (1)AAA

    21/24

    21

    Pembahasan Hasil Penelitian.

    Berdasarkan hasil analisis regresi linear

    berganda diatas, dapat disimpulkan bahwa :

    1. Variable kompensasi finansial secara

    parsial mempunyai pengaruh yang

    positif dan signifikan terhadap variabel

    kinerja karyawan di Hotel UB Malang.

    Hal ini dapat dilihat pada tabel 4.16

    tentang hasil analisis regresi linear

    berganda dengan mengunakan uji t.

    bahwa nilai t hitung variabel fasilitas

    adalah sebesar 2,713. Sedangkan nilai t

    tabelnya adalah sebesar 2,660 (df=60-2-1=57). Jadi variabel t hitungnya sebesar

    2,713 2,660 nilai t tabel. Selain itu

    signifikansinya adalah sebesar 0,009

    dari pada taraf signifikansi () 0,01.

    2. Variabel kompensasi finansial secara

    simultan berpengaruh positif dan

    Signifikan terhadap kinerja karyawan di

    Hotel UB. Pada tabel 4.17 tentang uji-f.

    bahwa nilai f hitungnya adalah sebesar3,840. dan f tabelnya adalah sebesar

    1,84 (df=5-4 dan df 2= 60-2-1=57).

    Selain itu nilai signifikansinya adalah

    sebesar 0,008 lebih kecil daripada

    signifikansi (0,01).

    3. Variable fasilitas merupakan variabel

    yang paling dominan dan bukan

    variabel gaji. Karena sebagian besar

    karyawan dari hotel UB baik karyawan

    tetap, karyawan kontrak dan karyawanoutsourcing pada dasarnya menerima

    fasilitas yang sama, yang diberikan oleh

    perusahaan hotel UB. variabel gaji

    merupakan variabel yang paling rendah

    dari semua variabel dalam penelitian

    ini. Hal ini dapat dilihat pada tabel 4.16

    hasil analisis linear berganda dengan

    menggunakan uji t bahwa nilai t hitung

    pada variabel gaji adalah 0,003. Dan ini

    merupakan nilai yang paling terendah

    dari semua variabel, hal ini disebabkan

    karena gaji yang diterima karyawan

    sebagian besar merupakan karyawan

    kontrak dan outsourcing.

    Pada hasil analisis ganda dalam

    penelitian ini diperoleh angka R sebesar

    0,867 maka dapat dikatakn bahwa terjadi

    hubungan yang kuat antara kompensasi

    finansial dengan kinerja karyawan di hotel

    UB Malang. Sedangkan Hasil analisis

    determinasi diperoleh angka R2 (R Square)

    sebeasr 0,767 atau (76,7 %). Hal ini

    menunjukan bahwa persentasi sumbangan

    pengaruh variabel kompensasi finansialterhadap kinerja karyawan sebesar 76,7 %.

    Sedangkan sisanya sebesar 23,3%

    dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak

    dimasukan dalam model penelitian ini. Hal

    ini dapat dikatakan bahwa terjadi

    hubungan yang kuat antara variabel

    kompensasi finansial terhadap kinerja

    karyawan di hotel UB Malang.

    Hasil penelitian tersebut mendukungpenelitian yang telah dilakukan oleh Puspita

    Purwaningsih (2011) yang menyatakan

    bahwa kompensasi finansial secara

    simultan berpengaruh signifikan terhadap

    kinerja karyawan.

    Berdasarkan hasil pembahasan di atas

    dapat disimpulkan bahwa, hipotesis H1dan

    H2diterima sedangkan hipotesis H3ditolak.

    Kesimpulan

    Berdasarkan analisis data dan

    pembahasan yang telah dilakukan, maka

    dapat ditarik kesimpulan sebagai

    berikut:

    1. Kompensasi finansial berpengaruh

    positif dan signifikan terhadap

    kinerja karyawan. Hal ini dapat

  • 7/24/2019 695-1338-1-SM (1)AAA

    22/24

    22

    dilihat dari nilai t hitung variabel

    fasilitas lebih besar dari t tabel dan

    nilai signifikansi lebih kecil dari

    pada taraf signifikansi, maka

    hipotesa pertama diterima, artinya

    kompensasi finansial berpengaruh

    positif dan signifikan terhadap

    kinerja karyawan di hotel UB

    Malang.

    2. Kompensasi finansial secara simult-

    an berpengaruh positif dan signifikan

    terhadap kinerja karyawan. Hal ini

    dapat dilihat dari nilai f hitung lebihbesar dari f tabel dan nilai

    signifikansi lebih kecil daripada taraf

    signifikansi maka hipotesis kedua

    diterima, artinya kompensasi

    finansial secara simultan

    berpengaruh positif dan signifikan

    terhadap kinerja karyawan di hotel

    UB Malang.

    3. Variabel fasilitas mempunyai penga-

    garu yang lebih dominan terhadap

    kinerja karyawan di hotel UB

    Malang. Hal ini dapat dilihat dari

    nilai t hitung variabel fasilitas lebih

    besar dari t tabel. Oleh karena itu

    hipotesa ketiga yang menyebutkan

    bahwa gaji mempunyai pengaruh

    dominan terhadap kinerja karyawan

    di tolak.

    Saran

    Berdasarkan kesimpulan diatas maka

    penulis dapat menyarankan kepada

    hotel UB Malang, sebaiknya memper-

    hatikan dan mempertahankan kompen-

    sasi finansial yang berupa Gaji, insentif,

    tunjangan dan fasilitas karena kompens-

    sasi finansial tersebut dapat meningkat-

    kan kinerja karyawan.

    Untuk memperhatikan dan memperta-

    hankan kompensasi finansial:

    1.

    Perusahaan harus memberikan gaji

    yang adil dan sesuai dengan kinerja

    karyawan baik itu karyawan tetap,

    karyawan kontrak maupun karyawan

    outsourcing, sehingga dengan

    demikian karyawan dapat

    2.

    Perusahaan harus mempertahankankompensasi finansial (fasilitas),

    dengan mengganti barang-barang

    yang sudah rusak dengan yang baru,

    dan lain sebagainyakarena sebagian

    besar karyawan menganggap bahwa

    fasilitas yang dapat meningkatkan

    kinerja karyawan.

    3.

    Bagi peneliti selanjutnya, hendaknya

    dapat menganalisis faktor- faktor lain

    yang berpengaruh terhadap peningk-

    tan kinerja karyawan seperti motivasi

    karyawan agar penelitian ini dapat

    lebih baik lagi.

    Daftar Pustaka

    Anik Nurdiana 2009, Kompensasi

    Finansial Dan Non Finansial

    Terhadap Kinerja Karyawan (StudiKasus Pada Pt. Semen Gresik

    (Persero) Tbk. Pabrik Tuban

    Skripsi Fakultas Ekonomi Dan

    Bisnis, Universitas Brawijaya

    Malang.

    Atmojo, D.S. 2000. Pengaruh

    Kepuasan Kerja Terhadap Kedisip-

    linan Karyawan pada Peru-sada

    Obyek Wisata Tawangmangu.

  • 7/24/2019 695-1338-1-SM (1)AAA

    23/24

    23

    Anton Dajan, Pengantar Metode

    Statistik, LP3ES, Jakarta, 1996,

    Halaman 369

    Anwar Prabu Mankunegara, Manaje-men Sumber Daya Manusia

    Perusahaan, Penerbit PT, Remaja

    Rosdakarya, Bandung, Tahun 2000

    Halaman 164

    Duwi Priyanto. 2010. Paham Analisa

    Statistik Data dengan SPSS. Cetakan

    Pertama. Yogyakarta : Mediakom

    Flippo, Edwin .B. 1984. Manajemen

    Personalia Edisi ke 6 jilid 2. Jakarta: Erlangga

    Gomes, Faustino Cardoso, Manajemen

    Sumber Daya Manusia, Penerbit

    Andi Offset, Jakarta, Tahun 2000,

    Halaman 162

    Hasibuan, H. Malayu S.P, Manajemen

    Sumber Daya Manusia, Edisi Revisi

    Kedua, Penerbit Bpfe-Ugm,

    Yogyakarta, Tahun 2002, Halaman

    54.

    Hasibuan, 2003. Manajemen Sumber

    Daya Manusia. Jakarta: Bumi

    Aksara Jakarta.

    Hani Handoko, T. 2001. Manajemen

    Personalia dan Sumber Daya

    Manusia.Yogyakarta: BPFE

    Heidjrachman dan Suad Husnan. 2002.

    Manajemen Personalia. Yogyakarta:

    BPFE

    I Komang , Niwayan Dan Iwayan 2012.

    Manajemen Sumber Daya Manusia

    Edisi Pertama, Graha Ilmu,

    Yogyakarta

    Nata Wirawan, Statistik I untuk

    Ekonomi dan Bisnis, Edisi Kedua,

    Penerbit Keraras Emas, Denpasar,

    2001, halaman 232.

    Nawawi, H. Hadari, Manajemen

    Sumber Daya Manusia, PenerbitGajah Mada University Press,

    Yogyakarta, Tahun 1997, Halaman

    89.

    Ninditya Ratnasari 2006, Kompensasi

    Finansial Dan Non Finansial

    Terhadap Kinerja Karyawan Cv.

    Sultan Agung Putra Ponorogo

    Skripsi Fakultas Ekonomi Dan

    Bisnis, Universitas Brawijaya

    Malang.

    Mathis And Jackson, 2004., Human

    Resource Management, Penerjemah

    Diana Angelica, 2006, Edisi

    Kesepuluh Penerbit Salemba Empat,

    Jakarta

    Marwansyah. 2010.Manajemen Sumber

    Daya Manusia. Bandung : Alfabeta.

    Moekijat, 1989. Manajemen Kepega-waian. Bandung : Mandar Maju.

    Puspita Purwaningsih 2011, Kompen-

    sasi Finansial Dan Non Finansial

    Terhadap Kinerja Karyawan (Studi

    Kasus Pada Pt. Karya Niaga

    Bersama Kota Malang)

    SkripsiFakultas Ekonomi Dan

    Bisnis.

    Polnaya, Irene Patty. 2007. Pengaruh

    Kompensasi Finansial danNonfinansial terhadap Kinerja

    Dosen pada Universitas Kristen

    Maluku Indonesia. Tesis. Makassar :

    Program Pascasarjana Universitas

    Hasanuddin.

    Ryaas Rasyid,Kejadian Awal Birokrasi

    Pemerintahan Orde Baru, Penerbit

    Yasir Watampone, Jakarta, 1999,

    Halaman 15

  • 7/24/2019 695-1338-1-SM (1)AAA

    24/24

    24

    Rahayu, Diyan Kurniawati. 2007.

    Pengaruh Sistem Penghargaan

    terhadap Kinerja Pegawai pada

    Perum Bulog Divisi Regional Palu.Skripsi S1. Palu : Fakultas Ekonomi

    Universitas Tadulako.

    Riduwan. 2008:85. Belajar Mudah

    Penelitian untuk Guru-Karyawan

    dan Peneliti Pemula. Bandung :

    Alfabeta.

    Sastrohadiwiryo, B. Siswanto. 2002.

    Manajemen Tenaga Kerja Indonesia

    Pendekatan Administratif danOperasional. Cetakan Ketiga. Jakarta

    : PT. Bumi Aksara.

    Sekaran, Uma. 2006. Metodologi

    Penelitian untuk Bisnis, Dalam

    Sugiyono, dan Hair. 1998(Ed.),

    Sumber data Edisi 4 Jakarta :

    Salemba Empat

    Sugiyono. 2012. Metode Penelitian

    Kuantitatif Kualitatif dan R&D.

    Bandung : Alfabeta.

    Suharsimi Arikunto. 2003. Manajemen

    Penelitian.Jakarta : Rineka Cipta.