abortus habitualis ppt

Upload: dyah-ayuning-tyas

Post on 14-Oct-2015

321 views

Category:

Documents


26 download

TRANSCRIPT

Slide 1

Dyah Ayuning Tyas20090310036ABORTUS IMMINENS

DEFINISIAbortus adalah ancaman atau pengeluaran hasil konsepsi sebelum janin dapat hidup di luar kandungan. WHO IMPAC menetapkan batas usia kehamilan kurang dari 22 minggu, namun beberapa acuan terbaru menetapkan batas usia kehamilan kurang dari 20 minggu atau berat janin kurang dari 500 gram.

Abortus adalah keluarnya hasil konsepsi sebelum janin dapat hidup diluar kandungan, sebelum janin mencapai berat 500gram atau kurang dari 20 minggu (Sarwono, 2009)

INSIDENSIInsiden aborsi di pengaruhi oleh umur ibu dan riwayat obstetriFrekuensi abortus di perkirakan sekitar 10-15% dari semua kehamilan80% kejadian abortus terjadi pada usia kehamilan < 12 mingguDari 1000 kejadian abortus, 50% merupakan BO dan 50-60% disebabkan oleh abnormalitas kromosom

Cara terjadinya abortus:Abortus spontan : abortus yang berlangsung tanpa tindakan

Abortus provokatus : abortus yang terjadi dengan sengaja dilakukan tindakan Ada 2 macam abortus provokatus yaitu:Abortus provokatus medicinalisAbortus provokatus kriminalisETIOLOGIPenyebab abortus (early pregnancy loss) bervariasi dan sering diperdebatkan. Hal-hal yang menyebabkan abortus dapat dibagi sebagai berikut:Faktor janinFaktor ibuFaktor paternal

Faktor JaninPerkembangan zigot abnormalTrisomi autosom Monosomi X (45, X) Abortus aneuploidi. Kaji dkk (1980) cit William (2009), melaporkan bahwa dari abortus aneuploidi terjadi sebelum minggu ke-8Abortus euploidi. Kaji dkk (1980) cit William (2009), abortus euploidi memuncak pada usia gestasi sekitar 13 minggu

Faktor ibu1. Paritas Risiko terjadinya abortus semakin meningkat dengan bertambahnya jumlah paritas.

Bagi wanita yang pernah hamil dan melahirkan 4 kali atau lebih kemungkinan akan banyak ditemui keadaan kekendoran pada dinding perut dan dinding rahim, sehingga kekuatan rahim untuk menjadi tempat pertumbuhan dan perkembangan janin semakin berkurang dan dapat menyebabkan abortus.2. Usia IbuFrekuensi abortus secara klinis bertambah dari 12% pada wanita yang usianya < 20 tahun dan 26% pada wanita yang usianya > 35 tahun.

3. Anemia Kadar hemoglobin dibawah 11gr/dlHematokrit kurang dari 33%

4. HipertensiHipertensi mengakibatkan sirkulasi utero plasentair yang kurang baik, sehingga janin tumbuh kurang wajar, dilahirkan atau mati dalam kandungan.5. Penyakit infeksiInfeksi maternal dapat membawa risiko bagi janin yang sedang berkembang terutama pada awal trimester pertama atau trimester kedua.Penyakit-penyakit infeksi yang dapat menyebabkan abortus diantaranya adalah campak, hepatitis, malaria, dan toksoplasmosis.

6. Kelaianan traktus genitalisRetroversi, mioma uteri, atau kelainan bawaan uterus lainnya. Penyebab abortus trimester dua adalah serviks inkompeten, dilatasi serviks yang berlebihan, atau robekan serviks luas yang tidak dijahit.7. Kelaianan endokrinDisfungsi pada kelenjar tiroid >> abortus habitualisDisfungsi corpus luteum >> defisiensi hormon progesteron dan estrogen >> secara teoritis mengganggu nutrisi konsepsius dan mengakibatkan kematian.Disfungsi plasentaPlasenta mempunyai peran penting karena bila fungsi steroid corpus luteum tidak dapat digantikan oleh plasenta maka dapat terjadi abortus

8. NutrisiMalnutrisi umum yang berat merupakan predisposisi meningkatnya abortus.

9. LaparatomiTrauma laparatomi terkadang menyebabkan abortus. Pada umumnya semakin dekat tempat operasi dengan organ pelvis semakin besar kemungkinan terjadi abortus.10. Alkohol dan merokokAlkohol dan nikotin bersifat embryotoxicNikotin merangsang pengeluaran neurotransmitter seperti, noradrenalin dan adrenalin >> menyebabkan retriksi pembuluh darah >> aliran darah ke janin tergangguTerdapat karbonmonoksida yang dapat mengganggu perfusi oksigen ke jaringan

11. Kondisi psikologisKecemasan dan stress dapat merupakan penyebab terjadinya abortus spontanStress >> sinyal ke otak >> meningkatkan pengeluaran katekolamin >> konstriksi pembuluh darah termasuk pembuluh darah yang menuju ke plasenta sehingga aliran darah ke janin akan menurun Faktor PaternalTranslokasi kromosom dalam sperma dapat menimbulkan zigot yang mendapat bahan kromosom terlalu sedikit atau terlalu banyak, sehingga terjadi abortusPATOFISIOLOGIPerdarahan desidua basalis Diikuti nekrosis jaringan sekitar

Menyebabkan hasil konsepsi terlepas Dianggap benda asing oleh uterus

Uterus berkontraksi untuk mengeluarkan hasil konsepsi

Pada kehamilan kurang dari 8 minggu, villi khorialis belum menembus desidua secara dalam, jadi hasil konsepsi dapat dikeluarkan seluruhnya.

Pada kehamilan 8-12 minggu, penembusan sudah lebih dalam hingga plasenta tidak dilepaskan secara sempurna dan menimbulkan banyak perdarahan.

Pada kehamilan lebih dari 14 minggu, janin dikeluarkan lebih dahulu daripada plasenta. Hasil konsepsi keluar dalam berbagai bentuk seperti kantong kosong amnion atau benda kecil yang tak jelas bentuknya, janin lahir mati, janin masih hidup, mola kruenta, fetus kompresus, maserasi atau fetus papiraseus.

KLASIFIKASIAbortus spontanAbortus provokatusAbortus imminensAbortus insipienAbortus komplet Abortus inkompletMissed abortionAbortus habitualisAbortus infeksi

Abortus medisinalis (abortus therapheutica)Abortus kriminalis

Abortus HabitualisAbortus habitualis Abortus habitualias adalah abortus yang terjadi 3 kali atau lebih berturut-turut. Pada umumnya penderita tidak sukar menjadi hamil, tetapi kehamilannya berakhir sebelum 28 minggu. (william Obstetri, 2009)

Tanda dan Gejala KlinisTerlambat datang bulan.Terdapat perdarahan, disertai perut sakit. Amenorrhea