acara 2 lab mineragrafi
TRANSCRIPT
7/24/2019 Acara 2 Lab Mineragrafi
http://slidepdf.com/reader/full/acara-2-lab-mineragrafi 1/19
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1. Latar belakang
Pengamatan mineral dalam ilmu geologi analisis sayatan tipis batuan
dilakukan untuk mengamati sifat-sifat sik, seperti tekstur, komposisi dan
perilaku mineral-mineral penyusun batuan. Pengamatan tersebut tidak dapat
dideskripsikan secara megaskopis dilapangan. Mineralogi optik adalah suatu
metode yang sangat mendasar yang berfungsi untuk mendukung analisis data
geologi. Pengamatan secara optik atau petrogra diperlukan alat yang disebut
mikroskop polarisasi. Hal itu berhubungan dengan teknik pembacaan data
yang dilakukan melalui lensa yang mempolarisasi objek pengamatan. Hasil
polarisasi objek selanjutnya dikirim melalui lensa objektif dan lensa okuler ke
mata.
Terkait dengan peranan mikroskop polarisasi dalam identikasi sifat
optik suatu mineral maka dianggap perlu untuk mampu menggunakan
mikroskop tersebut. Dalam penggunaan mikroskop terdapat pengamatan nikol
silang dan nikol sejajar. leh karena itu diadakanlah praktikum untuk
pengamatan pada mineral untuk mengetahui nikol silang dan sejajar serta
T.!. yang dapat dilihat dengan menggunakan mikroskop polarisasi.
1.2 Tujuan Percobaan
"
7/24/2019 Acara 2 Lab Mineragrafi
http://slidepdf.com/reader/full/acara-2-lab-mineragrafi 2/19
#erdasarkan latar belakang pengamatan diatas adapun tujuan dari
praktikum nikol silang dan sejajar adalah $
". Membedakan antara nikol silang dan nikol sejajar
%. Mengetahui cara memusatkan sayatan tipis pada mikroskop
polarisasi&. Mengetahui cara penggunaan tabel Michel le'y
1.3 Manfaat
Manfaat yang dapat diambil dari praktikum ini yaitu dapat mengetahui
perbedaan dari (ikol )ejajar dan (ikol )ilang, serta dapat mengamati sifat-sifat
optis dari mineral.
%
7/24/2019 Acara 2 Lab Mineragrafi
http://slidepdf.com/reader/full/acara-2-lab-mineragrafi 3/19
BAB II
TINAUAN PU!TA"A
2.1. Penga#atan N$kol !$lang Dan !ejajar
Pengamatan nikol silang dan sejajar pada mineral bertujuan untuk
melihat sifat optik yang terdapat pada mineral. Pengamatan pada nikol silang
bertujuan untuk mengetahui beberapa sifat optik seperti sudut gelapan, *arna
interferensi dan sebagainya, untuk nikol sejajar bagian yang diamati pada
mineral seperti pleokrisme, indeks bias, bentuk mineral dan sebagainya.
2.2. N$kol !ejajar
Pengamatan dengan nikol sejajar merupakan pengamatan terhadap
sayatan tipis pada mineral. Pengamatan mineral menggunakan mikroskop
polarisasi untuk mengetahui nikol sejajar yang terdapat pada mineral
menggunakan baji kuarsa pada bagian kompensator. #erikut ini bagian-bagian
yang diamati pada pengamatan nikol sejajar$
%.%." +arna+arna merupakan pencerminan dari kenampakkan daya serap atau
absorpsi panjang gelombang dari cahaya yang masuk pada mineral
anisotropik. Pengamatan *arna mineral secara megaskopis dengan contoh
&
7/24/2019 Acara 2 Lab Mineragrafi
http://slidepdf.com/reader/full/acara-2-lab-mineragrafi 4/19
setangan sangat berbeda dengan pengamatan *arna secara mikroskopis.
Hanya saja suatu pendekatan teoritis bah*a pada umumnya mineral yang
ber*arna pucat sampai putih dalam contoh setangan cenderung akan nampak
tidak ber*arna atau transparan di dalam sayatan tipis, sebaliknya mineral
mineral yang ber*arna gelap atau hitam secara megaskopis akan nampak
berbagai 'ariasi *arna dalam sayatan tipis. )edangkan mineral yang kedap
cahaya atau mineral yang tidak tembus cahaya, akan ber*arna gelap atau
hitam.+arna yang tampak pada mikroskop polarisasi adalah *arna yang
dihasilkan oleh oleh sifat cahaya yang bergetar searah dengan arah polarisator.
Pada mineral yang bersifat isotropik hanya terdapat satu *arna saja yang tidak
berubah sama sekali *alaupun meja objek diputar, sedangkan pada mineral
yang bersifat anisotropik, dapat terjadi dua atau tiga *arna yang berbeda
tergantung pada arah sayatan mana yang diamati.%.%.% Pleokrisme
Pleokrisme merupakan sifat penyusupan mineral anisotropic dalam
menyerap sinar. Ditunjukkan oleh beberapa kali perubahan *arna kristal
setelah diputar hingga &o, pada posisi nikol sejajar/silang. #erikut merupakan
bagian-bagian dari pleokrisme$a0 Monokroik $ Tidak terjadi perubahan *arna
b0 Dikroik $ Dimiliki oleh mineral-mineral yang
mempunyai sistem kristal trigonal dan he1agonal pada
perputaran antara -2 terjadi dua kali.c0 Trikroik $ Dimiliki oleh mineral-mineral yang
mempunyai sistem kristal orthorombik, triklinik,
monoklin. *arna pleokroik ini tergantung pada sumbu
3,4,5.
6
7/24/2019 Acara 2 Lab Mineragrafi
http://slidepdf.com/reader/full/acara-2-lab-mineragrafi 5/19
7ambar %." +arna interferensi biotit sejajar sumbu 8 dan pleokrisme pada
sudut putaran 2o
%.%.& #entuk Mineral#entuk mineral ditentukan dengan orientasi tepiannya. #entuk mineral
yang tidak beraturan pada seluruh sisinya disebut 9nhedral . :ika sebagian sisi
mineral yang tidak beraturan disebut subhedral. :ika seluruh sisi mineral
beraturan disebut euhedral.%.%.6 ;ndeks #ias
;ndeks bias mineral dapat diartikan sebagai salah satu nilai <konstanta0
yang menunjukkan perbandingan sinus sudut datang <i0 dengan sinus sudut
bias atau refraksi <r0. #erdasarkan pengertian tersebut, maka indeks bias <n0
juga merupakan fungsi dari perjalanan sinar di dalam medium yang berbeda.
Metode yang digunakan dalam penentuan indeks bias yaitu metode iluminasi
miring. 8ara penentuannya, yaitu cukup dengan mele*atkan kertas diatas
illuminator kemudian melihat arahnya pada lensa okuler. :ika arah yang tampak
pada mikroskop searah dengan kertas yang dile*atkan diatas illuminator maka
indeks biasnya yaitu (m=(cb dan jika berla*anan arah maka (m>(cb.
%.%.? #elahan dan Pecahan)etiap mineral mempunyai kemampuan dan kecenderungan untuk
terpisah menjadi bagian yang lebih kecil. 9pabila bidang bidang tersebut
berbentuk lurus dengan arah tertentu sesuai dengan bentuk kristalnya, bidang
?
7/24/2019 Acara 2 Lab Mineragrafi
http://slidepdf.com/reader/full/acara-2-lab-mineragrafi 6/19
tersebut adalah bidang belahan <clea'age0. #idang bidang kecil dari mineral
tidak lurus dengan arah yang tidak teratur dan terkontrol oleh struktur
atomnya, maka bidang tersebut adalah pecahan <fracture0.
%.%. !elief
!elief menunjukkan tinggi rendahnya bidang batas kristal. !elief kristal
akan tinggi apabila bidang batas kristal terlihat tegas di ba*ah mikroskop,
serta permukaannya yang kasar. !elief sedang kenampakannya terlihat dari
bidang-bidang batas yang tipis dan permukaannya yang cukup halus, dan relief
rendah kenampakan bidangnya tidak terlihat jelas.
%.%.@ ;nklusi;nklusi adalah material berupa kotoran yang masuk saat proses
kristalisasi pada kristal. Material asing ini akan terperangkap di dalam kristal
dan seterusnya menjadi bagian dari kristal tersebut. ;nklusi dapat dibedakan
pada saat pengamatan karena biasanya memiliki *arna yang berbeda
dibanding kristal yang mengelilinginya.
2.3. N$kol !$lang
Penentuan mikroskopik dengan ortoskop nikol silang dapat diartikan
sebagai suatu pengamatan mineral atau mineral dalam batuan secara
mikroskopik dengan bantuan analisator dan nikol atas. ;dentikasi mineral
secara optik dengan ortoskop nikol silang menggunakan lensa polarisator dan
analisator. Dengan ketentuan bah*a arah getar polarisator harus tegak lurus
terhadap arah getar analisator. #erikut ini penjelaskan masing-masing sifat
optic mineral yang dapat teramati pada sistem ortoskop nikol bersilang yang
terdapat pada mikroskop polarisasi$
%.&." +arna ;nterferensi
7/24/2019 Acara 2 Lab Mineragrafi
http://slidepdf.com/reader/full/acara-2-lab-mineragrafi 7/19
+arna interferensi adalah *arna yang dihasilkan dari cahaya yang
diteruskan melalui analisator kepada pengamat. +arna interferensi terjadi
pada mineral anisotrop karena adanya selisih harga indeks bias sinar ordiner
dan sinar ekstraordiner.%.&.% #ias !angkap
#ias rangkap merupakan cahaya yang masuk dalam media anisotrop
akan dibiaskan menjadi % <dua0 sinar, yang bergetar dalam % bidang yang
saling tegak lurus. Harga bias rangkap merupakan selisih maksimum kedua
indeks bias sinar yang bergetar dalam suatu mineral.%.&.& Aembaran
Aembaran yaitu sifat yang ditunjukkan oleh mineral akibat pertumbuhan
bersama kristal saat pengkristalannya. Aembaran berbentuk kisi-kisi yang
dibentuk oleh orientasi pertumbuhan kristalogra. )ifat ini dapat diamati pada
posisi pengamatan nikol silang. #erhubungan dengan sifat pemadamannya.
9da beberapa macam kembaran dengan dasar klasikasi secara deskriptif
dengan melihat bentuk dan pola kembarannya saja. #entukbentuk kembaran
tersebut antara lain albit , carlsbad, polisintetik , periklin dan carlsbad-albit .
Pada kenampakan mikroskopis, kembaran nampak sebagai lembar-lembar yang
memperlihatkan *arna interferensi dan pemadaman yang berbeda.
Aenampakan tersebut dapat disebabkan karena terjadi gangguan pada *aktu
proses kristalisasi yang menyebabkan kembaran tumbuh. Dapat juga terjadi
karena adanya proses deformasi pada *aktu kristal tersebut sudah terbentuk
<kembaran deformasi0.
@
7/24/2019 Acara 2 Lab Mineragrafi
http://slidepdf.com/reader/full/acara-2-lab-mineragrafi 8/19
7ambar %.% Aenampakkan kembaran 8arlsbad pada Plagioklas
%.&.6 )udut 7elapan dan :enis 7elapan)udut gelapan adalah sudut yang dibentuk oleh sumbu panjang
kristalogra <sb-c0 dengan sumbu indikatrik mineral, baik sinar cepat maupun
sinar lambat. 7elapan adalah keadaan mineral pada kedudukan *arna
interferensi maksimum, terjadi apabila sumbu indikatris <arah getar sinar0
mineral sejajar dengan arah getar analisator atau polarisator. Terdapat
beberapa jenis gelapan, yaitu $". 7elapan sejajar <paralel0, terjadi bila pemadaman berada pada posisi
dimana sumbu panjang atau belahan mineralnya sejajar sumbu-c dan
sejajar pula dengan benang silang. 7elapan ini umumnya terjadi pada
sistem kristal tetragonal, heksagonal, trigonal dan ortorombik.%. 7elapan simetris, terjadi bila pemadaman pada posisi simetris <3,5 B
6?o0. Cmumnya pada sayatan mineral sistem ortorombik, monoklin,
misalnya pada jenis mineral piroksin dan amphibol.&. 7elapan miring, gelapan jenis ini merupakan pemadaman yang terjadi
pada posisi dimana sumbu panjang kristal <belahan yang sejajar sumbu-
c0 membentuk sudut dengan arah getar analisator atau polarisator.6. 7elapan bergelombang, gelapan jenis ini terjadi karena keseluruhan
mineral telah mengalami tekanan namun belum sampai rekristalisasi
secara sempurna, umumnya pada kuarsa.
2.% Bowen’s Resection Series
7/24/2019 Acara 2 Lab Mineragrafi
http://slidepdf.com/reader/full/acara-2-lab-mineragrafi 9/19
)eri !eaksi #o*en <#o*en !eaction )eries0 menggambarkan proses
pembentukan mineral pada saat pendinginan magma dimana ketika magma
mendingin, magma tersebut mengalami reaksi yang spesik. Hal ini mejadikan
suhu sebagai faktor utama dalam pembentukan mineral.
Tahun "2%2-"2&, dalam penelitiannya (orman E. #o*en menemukan
bah*a mineral-mineral terbentuk dan terpisah dari batuan lelehnya <magma0
dan mengkristal sebagai magma mendingin <kristalisasi fraksional0. )uhu
magma dan laju pendinginan menentukan ciri dan sifat mineral yang terbentuk
<tekstur, dll0. Eaju pendinginan yang lambat memungkinkan mineral yang lebih
besar dapat terbentuk.
7ambar %.& )kema bown’s resection series
)kema pembentuka reaksi pada mineral digambarkan dengan F4G,
dimana lengan bagian atas me*akili dua jalur/deret pembentukan yang
berbeda. Eengan kanan atas merupakan deret reaksi yang berkelanjutan
2
7/24/2019 Acara 2 Lab Mineragrafi
http://slidepdf.com/reader/full/acara-2-lab-mineragrafi 10/19
<continuous0, sedangkan lengan kiri atas adalah deret reaksi yang terputus-
putus/tak berkelanjutan <discontinuous0.
%.6." Deret Continuous
Deret ini me*akili pembentukan feldspar plagioclase. Dimulai dengan
feldspar yang kaya akan kalsium <8a-feldspar, 8a9l)i0 dan berlanjut reaksi
dengan peningkatan bertahap dalam pembentukan natrium yang mengandung
feldspar <8a(a-feldspar, 8a(a9l)i0 sampai titik kesetimbangan tercapai pada
suhu sekitar 28. )aat magma mendingin dan kalsium kehabisan ion,
feldspar didominasi oleh pembentukan natrium feldspar <(a-eldspar, (a9l)i0
hingga suhu sekitar 8 feldspar dengan hamper "I natrium terbentuk.
%.6.% Deret Discontinuous
Mineral yang berada pada deret ini me*akili formasi mineral ferro-
magnesium silicate dimana satu mineral berubah menjadi mineral lainnya pada
rentang temperatur tertentu dengan melakukan reaksi dengan sisa larutan
magma. Dia*ali dengan pembentukan mineral li'ine yang merupakan satu-
satunya mineral yang stabil pada atau di ba*ah "8. )aat temperatur
berkurang dan Pyro1ene menjadi stabil <terbentuk0 )ekitar ""8, mineral
yang mengandung kalsium <8aeMg)i0 terbentuk dan pada kisaran suhu
28 9mphibole terbentuk. )ampai pada suhu magma mendingin di 8
#iotit mulai terbentuk. Proses pendinginan yang berlangsung terlalu cepat,
mineral yang telah ada tidak dapat bereaksi seluruhnya dengan sisa magma
yang menyebabkan mineral yang terbentuk memiliki rim <selubung0. !im
tersusun atas mineral yang telah terbentuk sebelumnya, misal li'in dengan
rim Pyro1ene. Deret ini berakhir dengan mengkristalnya #iotite dimana semua
besi dan magnesium telah selesai dipergunakan dalam pembentukan mineral.
"
7/24/2019 Acara 2 Lab Mineragrafi
http://slidepdf.com/reader/full/acara-2-lab-mineragrafi 11/19
9pabila kedua jalur reaksi tersebut berakhir dan seluruh besi, magnesium,
kalsium dan sodium habis, secara ideal yang tersisa hanya potassium,
aluminium dan silica. )emua unsur sisa tersebut akan bergabung membentuk
thoclase Potassium eldspar. Dan akan Merbentuk mika musco'ite apabila
tekanan air cukup tinggi. )isanya, larutan magma yang sebagian besar
mengandung silica dan oksigen akan membentuk JuartK <kuarsa0. Proses
kristalisasi mineral-mineral ini tidak termasuk dalam deret reaksi karena proses
pembentukannya yang saling terpisah dan independent.
2.& Tabel M$c'el Le()
)tandardisasi sayatan tipis memiliki ketebalan ,& mm. Dalam sayatan
tipis,interference mineral harus dapat diamati, yang hanya dapat dalam
sayatan tipis ,& mm. 8t. +arna interference kuarsa terrendah berada pada
orde pertama putih <abu-abu0 atau mendekati *arna kuning orde ;. +arna
interference dapat dilihat dari posisi horiKontal sayatan. +arna interference
telah diketahui, pengamatan dilanjutkan melalui garis diagonalnya hingga
didapatkan sifat birefringence <#0. Posisi birefringence, dengan meluruskan ke
ba*ah melalui garis diagonal ke perpotongannya, akan diketahui ketebalan
standarnya, apakah lebih tebal atau tidak dari ,& mm. rde *arna
interference dan birefringence menggunakan tabel *arna Michel-Ee'y.
Birefringence ditentukan dari refraksi ganda pada pantulan sinar
ma1imum <*arna orde tertinggi0. # dapat dilihat jika posisi sayatan berada
pada sudut pemadaman 6? terhadap nikol. # dapat digunakan <bertujuan0
untuk menguji ketebalan sayatan kristal. )ifat # mineral dapat dilihat pada
""
7/24/2019 Acara 2 Lab Mineragrafi
http://slidepdf.com/reader/full/acara-2-lab-mineragrafi 12/19
table sifat-sifat mineral <#loss, "2"L Aerr, "2?2L Earsen and #erman, "26L
!ogers and Aerr, "26%0 yang disertai dengan perubahan antara indeks refraksi
tertinggi dan terrendahnya.
)ifat difraksi ma1imum biasanya juga dapat diperikan dalam sifat ini. :ika
obyek memiliki belahan jelas atau bentuk kristalnya terorientasi pada keping
gelas dasarnya, beberapa partikel harus disusun ulang hingga berorientasi
baru, yaitu dengan membuka co'er glass dan mineral didorong secara
horiKontal. #irefringence secara relatif sama pada setiap kelompok <kelas0
mineral yang sama, ct. piroksen, ambol dan plagioklas. ;ndeks refraksi dan
*arna mungkin berbeda di antara satu kelompok mineral, namun *arna #-nya
hampir sama.
# dapat diamati di ba*ah mikroskup dengan memasang lensa #ertrand
<keping gipsum0. Eensa #ertrand keberadaannya sering terpisah dari
mikroskop. Eensa ini dapat dilepaskan. )ifat # dapat diamati pada posisi nikol
silang, yaitu dengan memasang lensa #ertrand pada posisinya <yaitu di atas
analyKer0. Perubahan *arna yang dihasilkan biasanya ditentukan oleh *arna
reliefnya dan ketebalan sayatannya. !eliefnya rendah <tidak ber*arna0 maka
memiliki sifat # tinggi. Aanada balsam memiliki sifat # tertinggi hitam.
"%
7/24/2019 Acara 2 Lab Mineragrafi
http://slidepdf.com/reader/full/acara-2-lab-mineragrafi 13/19
7ambar ". Diagram Michel-Ee'y untuk mengetahui orde *arna # pada mineral
BAB III
MET*D*L*+I PE,-*BAAN
3. 1 Alat an Ba'an
". 9lat9lat yang digunakan pada praktikum (ikol )ejajar dan (ikol )ilang, yaitu$
a. Mikroskop polarisasib. 9lat tulis menulisc. ormat lembar kerja praktikum <EAP0d. Pensil *arnae. Aameraf. Eap kasar dan lap halusg. #uku Rocks and Mineralsh. Diagram Michel-Ee'y
%. #ahan#ahan yang digunakan pada praktikum nikol sejajar dan nikol silang,
yaitu$a. Mineral sayatan tipisb. EAPc. Aertas H)
"&
7/24/2019 Acara 2 Lab Mineragrafi
http://slidepdf.com/reader/full/acara-2-lab-mineragrafi 14/19
3. 2 Pro/eur "erja
Prosedur pengamatan praktikum mineragra ini adalah sebagai berikut$
". Menyambungkan mikroskop polarisasi ke aliran listrik.%. Menyalakan mikroskop dan menyesuaikan Brightness Dial Control sesuai
dengan tingkat cahaya lampu mikroskop yang diinginkan.&. Meletakkan dan memposisikan mineral sayatan tipis dan meja obyek
kemudian menjepit mineral dengan menggunakan penjepit pada meja
obyek.6. Melakukan pengamatan nikol sejajar tanpa analisator?. Mencatat sifat-sifat optis yang diamati pada EAP seperti *arna absorbsi,
pleokrisme, intensitas, bentuk mineral, indeks bias, belahan, relief,
pecahan, ukuran mineral, dan inklusi.. Merekam gambar mineral pengamatan nikol sejajar menggunakan kamera.@. Menggambar hasil pengamatan nikol sejajar pada EAP.. Melakukan pengamatan nikol silang dengan memasukkan analisator dan
mencatat sifat-sifat optis yang diamati pada EAP seperti sudut gelapan,
*arna interferensi maksimum, orde, dan bias rangkap.2. Merekam gambar mineral pengamatan nikol silang menggunakan kamera.
".Menggambar hasil pengamatan nikol sejajar pada EAP."".Melakukan pengamatan T.!. dengan memasukkan keping gips ?& mm."%.Merekam gambar mineral pengamatan T.!. menggunakan kamera."&.Menggambar hasil pengamatan T.!. pada EAP."6.Melengkapi EAP dengan menggunakan referensi dari buku Rocks and
Minerals.
"6
7/24/2019 Acara 2 Lab Mineragrafi
http://slidepdf.com/reader/full/acara-2-lab-mineragrafi 15/19
BAB I0
HA!IL DAN PEMBAHA!AN
%.1 Ha/$l
Hasil praktikum pengamatan mineral sayatan tipis pada pengamatan
nikol sejajar, nikol silang, dan T! sebagai berikut$
". Mineral 7ipsum
(ikol )ejajar (ikol )ilang T!%. Mineral Talk
(ikol )ejajar (ikol )ilang T!
7ambar 6." Aenampakan Mineral 7ipsum <"0 Mineral Talk <%0.
%.2 Pe#ba'a/an
"?
7/24/2019 Acara 2 Lab Mineragrafi
http://slidepdf.com/reader/full/acara-2-lab-mineragrafi 16/19
Mineral yang diamati pada praktikum ini adalah gipsum dan talk. Aedua
mineral ini diamati menggunakan mikroskop polarisasi dengan pengamatan
nikol sejajar dan nikol silang.
)ifat optik yang diamati pada nikol sejajar adalah *arna absorbsi,
pleokrisme, intensitas, bentuk mineral, indeks bias, belahan, relief, pecahan,
dan inklusi. +arna absorbsi adalah *arna mineral pada saat pengamatan tanpa
analisator. +arna ini dihasilkan oleh adanya perbedaan kemampuan mineral
dalam mengabsorbsi cahaya putih terpolarisasi dari mikroskop. ;ndeks bias
mineral didapatkan dengan menggunakan metode iluminasi miring. #enda
tidak tembus cahaya yang digunakan adalah kertas. Metode iluminasi miring
dilakukan dengan mele*atkan kertas diatas diafragma dan melihat arah
gerakan bayangan yang terbentuk pada lensa okuler. :ika bayangan yang
terbentuk searah dengan gerakan kertas maka nm=ncb dan sebaliknya jika
berla*anan arah maka nm>ncb. Pleokrisme mineral dilihat dengan memutar
meja objek 2 dan melihat perubahan *arna mineral. ;ntensitas dan relief
mineral saling berhubungan. :ika intesitas cahaya mineral tinggi maka relief
yang terbentuk umumnya tinggi. #entuk mineral ditentukan dari jelas tidaknya
batas-batas mineral yang diamati. ;nklusi mineral ada dua yaitu inklusi Nuida
dan opak.
)ifat optik yang diamati pada nikol silang adalah sudut gelapan, jenis
gelapan, kembaran, *arna interferensi maksimum, orde, bias rangkap, dan
Tanda !entang ptik <T!0. 8ara menentukan sudut gelapan adalah dengan
mencari sudut terang maksimal dan sudut gelap mineral. Cntuk mendapatkan
nilai sudut terang maksimal, meja objek diputar kesebelah kiri. )etelah
didapatkan nilai sudut meja objek diputar kembali kearah yang berla*anan
"
7/24/2019 Acara 2 Lab Mineragrafi
http://slidepdf.com/reader/full/acara-2-lab-mineragrafi 17/19
untuk mendapatkan sudut gelap. Hasil penjumlahan nilai sudut terang
maksimal dan sudut gelap kemudian dibagi dua dan hasil akhirnya adalah nilai
dari sudut gelapan. :enis gelapan bergantung pada nilai sudut gelapan. #ias
rangkap dan T! ditentukan dengan menggunakan bantuan diagaram Michel-
Ee'y. (ilai T! ditentukan setelah keping gips dimasukkan dan melihat
perubahan dan perpindahan *arna yang dialami oleh mineral yang kemudian
disesuaikan dengan *arna yang ditunjukkan oleh diagram Michel-Ee'y.
Pengamatan dilakukan dengan menggunakan perbesaran obyektif ?O,
perbesaran okuler "O, sehingga perbesaran total ?O dan bilangan skala
,%. Aedudukan mineral di meja objek dibaca pada skala absis dan skala
ordinat.
"@
7/24/2019 Acara 2 Lab Mineragrafi
http://slidepdf.com/reader/full/acara-2-lab-mineragrafi 18/19
BAB 0
PENUTUP
&.1 "e/$#ulan
Dari hasil praktikum acara ;; nikol sejajar dan nikol silang dapat ditarik
kesimpulan, yaitu$
". )ifat optik pengamatan mineral$a. )ifat optis mineral yang dapat diamati pada posisi nikol sejajar yaitu
*arna mineral, pleokrisme, bentuk, indeks bias, intensitas, belahan,
pecahan, relief, inklusi dan ukuran mineral.
b. )ifat optis mineral yang dapat diamati pada posisi nikol silang yaitu
*arna interferensi, bias rangkap, kembaran, sudut gelapan, jenis
gelapan, orde dan T.!..%. Perbedaan anata nikol sejajar dengan nikol silang adalah terletak pada
analisatornya. (ikol sejajar diamati ketika analisator belum dimasukkan,
sebaliknya nikol silang diamati setelah analisatornya dimasukkan.
&.2 !aran
Demi kelancaran dan pemahaman dalam mengamati kenampakkan
mkroskopis mineral ada baiknya dilakukan penambahan mikroskop agar
"
7/24/2019 Acara 2 Lab Mineragrafi
http://slidepdf.com/reader/full/acara-2-lab-mineragrafi 19/19
supaya praktikan dapat dengan fokus melakukan praktikum tanpa harus saling
bergantian.
DATA, PU!TA"A9nonim. %"&. Mineralogi Optik: Cara Deskripsi Mineral pada ikol !e"a"ar .
https$//tryfor&.*ordpress.com/%"&/""/%%/mineralogi-optik-cara-deskripsi-mineral-pada-nikol-sejajar/ <Diakses pada tanggal % oktober %"?0
9nonim. %"&. Mineralogi Optik: #erbedaan antara ikol !e"a"ar dan ikolBersilang. https$//tryfor&.*ordpress.com/%"&/""/%%/mineralogi-optik-perbedaan-antara-nikol-sejajar-dan-nikol-bersilang/ <Diakses pada tanggal% ktober %"?0
9nonim. %"&. Mineral.http$//infotambangbungo.blogspot.co.id/%"&/"/mineral.html
<Diakses pada tanggal % ktober %"? pukul %%. *ita0
9nonim. %". $alk . http$//obdum.blogspot.co.id/%"/"/talk.html<Diakses pada tanggal % ktober %"? pukul %&.% *ita0
Herma*an, !iri. %". Maca%-%aca% %ineral dan kegunaann&a. http$//geo-student.blogspot.co.id/%"/"/macam-macam-mineral-dan-kegunaannya.html<Diakses pada tanggal % ktober %"? pukul %&."6 *ita0
Prasatian, 9. H. %"". 'denti(kasi %ineral pada nikol silang.http$//ayobelajargeologi.blogspot.co.id/%"&/6/identikasi-mineral-
pada-posisi-nikol.htmlmore
:usri. %"". #enga%atan nikol se"a"ar dan nikol silang pada %ikrosop polarisasi.http$//jus-jusri.blogspot.co.id/%""/?/pengamatan-niol-sejajar-dan-niol-silang.html <Diakses pada tanggal % ktober %"?0
Mottana, 9nnibale. "2@@. Rocks and Minerals. (e* york$ )imon and schusterQsreside
"2