adi sustika 5 mei
TRANSCRIPT
-
7/22/2019 Adi Sustika 5 Mei
1/37
PROPOSAL TESIS
PENGARUH PERKEMBANGAN JUMLAH DANAPIHAK KETIGA TERHADAP PERKEMBANGAN
JUMLAH KREDIT DAN SERTIFIKAT BANK
INDONESIA (SBI)
(STUDY KASUS PADA PT BANK BPD BALI)
ADI SUSTIKA,ST
NIM : 1090662003
PROGRAM MAGISTER
PROGRAM STUDI MANAJEMEN
PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS UDAYANA
DENPASAR
2012
-
7/22/2019 Adi Sustika 5 Mei
2/37
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Bank merupakan sebuah lembaga keuangan yang berfungsi intermediasi yaitu
untuk menghimpun dana masyarakat dalam bentuk giro, tabungan, maupun deposito,
dan menyalurkannya dalam bentuk kredit kembali ke masyarakat. Bank adalah
institusi keuangan yang berorientasi untuk mencari laba. Bank mempermudah
masyarakat untuk menyimpan dana, maupun masyarakat yang memerlukan bantuan
pendanaan. Disamping fungsi bank yang disebutkan diatas itu bank juga
menyediakan jasa-jasa keuangan lainnya, seperti jasa transfer, jasa pembayaran pajak,
pembayaran listrik, pembayaran telp, dan berbagai jasa keuangan lainnya. Berbagai
kemudahan, keuntungan, dan keamanan yang ditawarkan bank bagi masyarakat,
membuat masyarakat menaruh perhatian besar terhadap dunia perbankan. Hal ini
menyebabkan sangat pesatnya perkembangan dunia perbankan di Indonesia.
Perbankan juga memiliki peran yang sangat penting dalam perekonomian, karena
kontribusi sektor perbankan dalam pembiayaan perekonomian masih sangat dominan.
Mengingat pentingnya peranan sektor perbankan, maka perbankan yang kuat dan
sehat sangat dibutuhkan bagi kelangsungan pembangunan ekonomi di Indonesia.
Banyaknya bank yang tumbuh dan berkembang di Indonesia, bersaing untuk
merebut pangsa pasar, dengan menyuguhkan berbagai kemudahan, pelayanan, dan
-
7/22/2019 Adi Sustika 5 Mei
3/37
keuntungan untuk menarik minat masyarakat. Salah satu bank yang mampu berkiprah
dalam industri perbankan nasional dan telah memberikan kontribusinya khususnya
bagi perekonomian daerah adalah Bank Pembangunan Daerah (BPD). Bank
Pembangunan Daerah (BPD) merupakan instusi keuangan yang dimiliki oleh
pemerintah daerah di setiap provinsi di Indonesia.
Beberapa tantangan nyata yang saat ini harus dihadapi oleh Bank
Pembangungan Daerah (BPD), diantaranya globalisasi dan makin terintegrasinya
sektor keuangan dunia yang dapat menciptakan peluang sekaligus meningkatkan
resiko. Ini berarti bahwa persaingan antar bank akan semakin berat. Untuk itu Bank
Pembangunan Daerah (BPD) harus segera melakukan langkah-langkah strategis
dalam rangka mengantisipasi keterlambatan dengan bank pesaing. Sehingga nantinya
mampu menjadi regional champion di daerahnya sendiri. Salah satu strategi yang
perlu diperhatikan untuk dapat memenangkan persaingan adalah kemampuan untuk
mengalokasikan dengan tepat dana yang telah dihimpun dari masyarakat. Hal ini
perlu perhitungan dan proyeksi yang tepat. Pada umumnya dana yang telah dihimpun
dari masyarakat disalurkan dalam bentuk kredit, surat berharga, antar bank aktiva,
penempatan di bank, dan dalam bentuk lainnya. Pengalokasian dalam bentuk kredit
dan antarbank aktiva mayoritas dilakukan oleh Bank Pembangunan Daerah (BPD).
Berdasarkan latar belakang diatas maka perlu diadakan suatu penelitian untuk
mengetahui bagaimana pengaruh perkembangan jumlah dana pihak ketiga (giro,
-
7/22/2019 Adi Sustika 5 Mei
4/37
tabungan, dan deposito) terhadap perkembangan jumlah kredit dan Sertifikat Bank
Indonesia (SBI).
1.2 Rumusan Masalah
Dana yang telah dihimpun bank dari berbagai sumber baik dari modal sendiri,
dana dari masyarakat, maupun dana dari pihak asing. Begitu pula dengan penyaluran
dana tersebut, bisa disalurkan dalam bentuk kredit, antarbank aktiva, surat-surat
berharga, Sertifikat Bank Indonesia (SBI), penempatan, dan lain-lain. Dalam
penulisan yang diteliti difokuskan hanya pada sumber dana pihak ketiga (giro,
tabungan, deposito) dan pengalokasian dana tersebut dibatasi hanya pada
pengalokasian dana yang mayoritas dilakukan yaitu dalam bentuk kredit dan
Sertifikat Bank Indonesia (SBI) . Rumusan masalah dari penelitian ini adalah :
1.
Apakah Dana Pihak Ketiga (Giro, Tabungan, Deposito) secara simultan
berpengaruh signifikan terhadap perkembangan jumlah kredit?
2. Apakah Dana Pihak Ketiga (Giro) berpengaruh signifikan terhadapperkembangan jumlah kredit?
3. Apakah Dana Pihak Ketiga (Tabungan) berpengaruh signifikan terhadapperkembangan jumlah kredit?
4. Apakah Dana Pihak Ketiga (Deposito) berpengaruh signifikan terhadapperkembangan jumlah kredit?
-
7/22/2019 Adi Sustika 5 Mei
5/37
5. Apakah Dana Pihak Ketiga (Giro, Tabungan, Deposito) secara simultanberpengaruh signifikan terhadap perkembangan jumlah Sertifikat Bank
Indonesia (SBI)?
6. Apakah Dana Pihak Ketiga (Giro) berpengaruh signifikan terhadapperkembangan jumlah Sertifikat Bank Indonesia (SBI)?
7. Apakah Dana Pihak Ketiga (Tabungan) berpengaruh signifikan terhadapperkembangan jumlah Sertifikat Bank Indonesia (SBI)?
8. Apakah Dana Pihak Ketiga (Deposito) berpengaruh signifikan terhadapperkembangan jumlah Sertifikat Bank Indonesia (SBI)?
1.3Tujuan PenelitianAdapun tujuan dari penelitian ini adalah :
1. Untuk mengetahui pengaruh perkembangan jumlah Dana Pihak Ketiga (Giro,Tabungan, Deposito) secara simultan, terhadap perkembangan jumlah kredit?
2. Untuk mengetahui pengaruh perkembangan jumlah Dana Pihak Ketiga (Giro)terhadap perkembangan jumlah kredit?
3. Untuk mengetahui pengaruh perkembangan jumlah Dana Pihak Ketiga(Tabungan) terhadap perkembangan jumlah kredit?
4. Untuk mengetahui pengaruh perkembangan jumlah Dana Pihak Ketiga(Deposito) terhadap perkembangan jumlah kredit?
-
7/22/2019 Adi Sustika 5 Mei
6/37
5. Untuk mengetahui pengaruh perkembangan jumlah Dana Pihak Ketiga (Giro,Tabungan, Deposito) secara simultan, terhadap perkembangan jumlah
Sertifikat Bank Indonesia (SBI)?
6. Untuk mengetahui pengaruh perkembangan jumlah Dana Pihak Ketiga (Giro)terhadap perkembangan jumlah Sertifikat Bank Indonesia (SBI)?
7. Untuk mengetahui pengaruh perkembangan jumlah Dana Pihak Ketiga(Tabungan) terhadap perkembangan jumlah Sertifikat Bank Indonesia (SBI)?
8. Untuk mengetahui pengaruh perkembangan jumlah Dana Pihak Ketiga(Deposito) berpengaruh signifikan terhadap perkembangan jumlah Sertifikat
Bank Indonesia (SBI)?
1.4Manfaat Penelitian1.4.1
Manfaat teoritis
Adapun manfaat teoritis dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan
bukti empiris terhadap ilmu manajemen keuangan perbankan tetang pengaruh dana
pihak ketiga terhadap jumlah kredit dan Sertifikat Bank Indonesia (SBI).
1.4.2 Manfaat Praktis
Manfaat praktis dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi
kepada manajemen PT Bank BPD Bali sebagai dasar mengambil keputusan dalam
merumuskan strategi untuk memperoleh dana pihak ketiga dan pengalokasian dana
tersebut.
-
7/22/2019 Adi Sustika 5 Mei
7/37
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
2.1 Manajemen Dana Bank
Menurut Sinungan (1993) dalam bukunya yang berjudul Manajemen Dana
Bank, pengertian dari manajemen dana bank adalah bagaimana memilih dan
mengelola sumber dana yang tersedia. Bagi bank pengelola sumber dana dari
masyarakat luas, terutama dalam bentuk simpanan giro, tabungan, dan deposito
sangatlah penting. Dalam mengelola sumber dana dimulai dari pencarian
akankebutuhan dana, kemudian pelaksanaan pencarian sumber dana yang tersedia.
Pengelolaan sumber dana dikenal dengan istilah Manajemen Dana Bank. Dengan kata
lain pengertian manajemen dana bank adalah suatu kegiatan perencanaan,
pelaksanaan, dan pengendalian terhadap terhadap penghimpunan dana yang ada di
masyarakat. Proses pengelolaan dan penghimpunan dana dari masyarakat ke dalam
bank serta pengalokasian dana-dana tersebut bagi kepentingan bank dan masyarakat
pada umumnya, secara optimal melalui pergerakan semua sumber daya yang tersedia
demi mencapai tingkat rentabilitas yang memadai sesuai dengan batas ketentuan yang
berlaku.
-
7/22/2019 Adi Sustika 5 Mei
8/37
2.2 Sumber Dana Bank
Kasmir (2006) menyatakan yang dimaksud dengan sumber-sumber dana bank
adalah usaha bank dalam menghimpun dana untuk membiayai operasinya. Dana
untuk membiayai operasinya dapat diperoleh dari berbagai sumber. Perolehan dana
ini tergantung bank itu sendiri apakah secara pinjaman (titipan) dari masyarakat
maupun dari lembaga lainnya. Adapun sumber-sumber dana bank tersebut sebagai
berikut:
1. Dana yang bersumber dari bank itu sendiri, sumber dana ini dari modalsendiri. Modal sendiri maaksudnya adalah setoran dari para pemegang saham.
Apabila saham yang terdapat dalam portepel belum habis terjual, sedangkan
kebutuhan dana masih perlu, maka pencariannya dapat dilakukan dengan
menjual saham kepada pemegang saham lama. Akan tetapi jika tujuan
perusahaan untuk melakukan ekspansi, maka perusahaan dapat mengeluarkan
saham baru dan menjual saham baru tersebut di pasar modal. Secara garis
besar dapat disimpulkan pencarian dana sendiri terdiri dari :
a. Setoran modal pemegang saham.b. Cadangan-cadangan bank, maksudnya adalah cadangancadangan
laba pada tahun lalu yang tidak dibagi kepada para pemegang
saham.
-
7/22/2019 Adi Sustika 5 Mei
9/37
c. Laba bank yang belum dibagi, merupakan laba yang memangbelum dibagikan pada tahun yang bersangkutan sehingga dapat
dimanfaatkan sebagai modal untuk sementara.
Keuntungan dari sumber dana sendiri adalah tidak perlu membayar bunga
yang relative lebih besar daripada jika meminjam dari lembaga lain.
2. Dana yang berasal dari masyarakat luas. Sumber dana ini merupakan sumberdana terpenting bagi kegiatan operasi bank dan merupakan ukuran
keberhasilan bank jika mampu membiayai operasinya dari sumber dana ini.
Pencarian dana dari sumber ini relatif paling mudah jika dibandingkan dengan
sumber lainnya dan pencarian dana ini paling dominan, asal dapat
memberikan bunga dan fasilitas menarik lainnya menarik dana dari sumber ini
tidak terlalu sulit. Sumber dana dari masyarakat luas dapat dilakukan dalaam
bentuk simpanan giro, simpanan tabungan, dan simpanan deposito.
3. Dana yang bersumber dari lembaga lainnya. Sumber dana yang ketiga inimerupakan tambahan jika bank mengalami kesulitan dalam pencarian sumber
dana pertama dan kedua. Pencarian sumber dana ini relatif lebih mahal dan
sifatnya hanya sementara.
Sedangkan menurut Muchdarsyah Sinungan (1993) dana-dana bank yang digunakan
sebagai alat bagi operasional suatu bank bersumber dari :
-
7/22/2019 Adi Sustika 5 Mei
10/37
1. Dana pihak kesatu, dana pihak kesatu adalah dana dari modal sendiri yangberasal dari pemegang saham.
2. Dana pihak kedua, dana pihak kedua adalah dana yang berupa pinjaman daripihak luar.
3. Dana pihak ketiga, dana pihak ketiga adalah dana yang berupa simpanan daripihak masyarakat.
2.3 Dana Pihak Ketiga
Sinungan (1993) menyatakan bahwa dana pihak ketiga adalah dana yang dihimpun
oleh bank yang berasal dari masyarakat. Sumber dana dari masyarakat merupakan
sumber dana yang terpenting bagi kegiatan operasi bank dan merupakan ukuran
keberhasilan bank jika mampu membiayai operasinya dari sumber dana ini.
Penghimpunan dana dari masyarakat dapat dikatakan relatif lebih mudah jika
dibandingkan dengan sumber dana lainnya. Selain itu dapat dilakukan secara efektif
dengan memberikan bunga yang relatif lebih tinggi dan memberikan berbagai
fasilitas yang menarik lainnya seperti hadiah, dan pelayanan yang memuaskan.
Keuntungan lain dari dana yang bersumber dari masyarakat adalah jumlahnya yang
tidak terbatas, baik yang berasal dari perorangan (rumah tangga), perusahaan,
maupun lembaga masyarakat lainnya. Sedangkan kerugiannya adalah biaya relative
lebih mahal jika dibandingkan dengan dana dari modal sendiri, misalnya untuk biaya
bunga atau biaya promosi. Ada 3 (tiga) jenis simpanan pada bank sebagai sarana
untuk memperoleh dana dari masyarakat, yaitu :
-
7/22/2019 Adi Sustika 5 Mei
11/37
1. GiroMenurut Undang-undang perbankan No. 10 Tahun 1998, giro adalah
simpanan yang penarikannya dapat dilakukan setiap saat dengan
menggunakan cek, bilyet giro, saran perintah bayar lainnya atau dengan cara
pemindahbukuan. Pengertian dapat ditarik setiap saat adalah bahwa uang yang
disimpan di rekening giro dapat ditarik berkali-kali dalam sehari selama dana
masih tercukupi, selain harus memenuhi syarat dari bank bersangkutan.
Penarikan dapat dilakukan dengan tunai atau non tunai.
2. DepositoUndang-undang Perbankan No. 10 Tahun 1998, Deposito adalah simpanan
pihak ketiga pada bank yang penarikannya hanya dapat dilakukan dalam
jangka waktu tertentu menurut perjanjian antara penyimpan (pihak ketiga)
dengan bank yang bersangkutan. Dilihat dari sudut biaya dana, maka dana
yang bersumber dari deposito ini merupakan dana yang relatif mahal
dibandingkan dana yang bersumber dari giro dan tabungan. Sumber dana ini
dikategorikan sebagai
Sumber dana semi tetap. Berbeda dengan giro, dana deposito akan mengendap
di bank karena pemegangnya (deposan) tertarik dengan tingkat bunga yang
ditawarkan oleh bank. Dalam praktiknya ada 3 (tiga) jenis deposito yaitu :
a. Deposito berjangka, deposito berjangka adalah deposito yang dibuat atasnama dan tidak dapat dipindahtangankan.
-
7/22/2019 Adi Sustika 5 Mei
12/37
b. Sertifikat deposito, sertifikat deposito yang diterbitkan atas unjuk dandapat dipindahtangankan atau diperjualbelikan serta dapat dijadikan
sebagai jaminan bagi permohonan kredit.
c. Deposit on call, deposit on call adalah deposito yang saat penarikannyaharus diberitahukan terlebih dahulu kepada bank pada waktu yang
ditetapkan sesuai dengan kebijakan dan peraturan bank yang
bersangkutan. Biasanya hanya digunakan untuk deposan yang memiliki
uang dalam jumlah besar dan sementara waktu belum digunakan.
3. TabunganSeperti halnya giro, simpanan tabungan juga memiliki syarat-syarat tertentu
bagi pemegangnya dan persyaratan masing-masing bank berbeda satu
dengan yang lain. Disamping persyaratan yang berbeda, tujuan masyarakat
untuk menyimpan dana dalam bentuk tabungan juga berbeda. Pengertian
tabungan menurut Undang-undang Perbankan No. 10 tahun 1998 adalah
simpanan yang penarikannya hanya dilakukan menurut syarat-syarat tertentu
yang disepakati, tetapi tidak dapat ditarik dengan cek, bilyet giro dan alat
lainnya yang dipersamaan dengan itu. Syarat-syarat penarikan tertentu
maksudnya adalah sesuai dengan perjanjian yang telah dibuat antara bank
dan si penabung.
2.4 Alokasi dana bank
-
7/22/2019 Adi Sustika 5 Mei
13/37
Dana yang telah dihimpun bank dari berbagai sumber tersebut diatas, perlu
dikelola secara efektif dan efisien dengan mempersiapkan strategi penempatan dana
berdasarkan rencana yang telah ditetapkan, karena penempatan dana mempunyai
tujuan yaitu :
1. Untuk mencapai tingkat profitabilitas yang cukup2. Untuk mempertahankan kepercayaan masyarakat dengan menjaga agar
likuiditas tetap aman.
Untuk mencapai tujuan tersebut, alokasi dana bank perlu diarahkan sedemikian rupa
sehingga pada saat diperlukan, semua kepentingan nasabah dapat dipenuhi. Menurut
Dahlan Siamat (2005), alokasi dana bank berdasarkan priorotas penggunaan terdiri
atas :
1.
Cadangan primer, merupakan prioritas pertama dan paling utama dalam
alokasi dana bank.
2. Cadangan sekunder, merupakan prioritas kedua dan sebagai pelengkap ataucadangan pengganti cadangan primer.
3. Penyaluran kredit, merupakan prioritas ketiga dalam alokasi dana bank setelahmencukupi cadangan primer serta kebutuhan cadangan sekunder.
4. Investasi portofolio, merupakan prioritas terakhir dalam alokasi dana bankdimana dana yang dialokasikan dalam kategori ini adalah dana sisa setelah
-
7/22/2019 Adi Sustika 5 Mei
14/37
penanaman dana dalam bentuk kredit telah memenuhi criteria atau target
tertentu.
Sedangkan alokasi dana bank berdasarkan sifat aktiva adalah pengalokasian dana
bank dalam bentuk aktiva, yaitu :
1. Penanaman dana dalam aktiva produktifAktiva produktif adalah semua aktiva dalam rupiah dan valuta asing yang
dimiliki bank dengan maksud untuk memperoleh penghasilan sesuai dengan
fungsinya. Komponen aktiva produktif terdiri atas kredit yang diberikan,
penempatan pada bank lain, surat-surat berharga dan penyertaan modal.
2. Penanaman dana dalam aktiva tidak produktifAktiva tidak produktif adalah penanaman dana bank kedalam aktiva yang
tidak memberikan hasil bagi bank. Komponen dana dalam bentuk aktiva tidak
produktif terdiri atas alat-alat likuid atau cash asset serta aktiva tetap dan
inventaris.
Sedangkan menurut Muchdarsyah Sinungan (1993) cara penempatan dana dengan
mempertimbangkan sumber dana yang diperolehnya terdiri dari 2 (dua) pendekatan,
yang mana kedua pendekatan tersebut banyak dipergunakan dalam dunia perbankan,
yaitu
1. Pool of Fund Approach
-
7/22/2019 Adi Sustika 5 Mei
15/37
Pool of fund approach adalah penempatan dana bank dengan tidak
memperhatikan hal-hal yang berkaitan dengan sumber-sumber dana seperti
sifat dana, jangka waktu, dan tingkat harga perolehan sumber dana tersebut.
Diagram pool of fund approach terlihat sebagai berikut pada gambar 2.1
dibawah ini.
Gambar 2.1 Diagram Pool of Fund Approach
Sumber Dana Alokasi Dana
(Sumber : Muchdarsyah Sinungan, 1993 : 97)
2. Asset Allocation ApproachAsset allocation approach adalah penempatan dana ke berbagai aktiva dengan
mencocokkan masing-masing sumber dana terhadap jenis alokasi dana yang
sesuai dengan sifat dana, jangka waktu, dan tingkat harga perolehan sumber
dana tersebut. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar 2.2 dibawah ini.
Giro
Deposito
Tabungan
Modal
Pool of
Fund
CadanganPrimer
Cadangan
Sekunder
Kredit
Surat-suratBerharga
Aktiva tetap
-
7/22/2019 Adi Sustika 5 Mei
16/37
Gambar 2.2 Diagram Assets Allocation Approach
Sumber Dana Alokasi Dana
(Sumber : Muchdarsyah Sinungan, 1993 : 97)
2.5 Alokasi Dana Bank dalam Sertifikat Bank Indonesia (SBI)
Giro
Deposito
Tabungan
Modal
Cadangan
Sekunder
Kredit
Surat-surat
Berharga
Aktiva tetap
Cadangan
Primer
-
7/22/2019 Adi Sustika 5 Mei
17/37
Jonker Sihombing (1990) menyatakan bahwa Sertifikat Bank Indonesia (SBI)
adalah surat berharga atas unjuk dalam rupiah yang diterbitkan dengan system
diskonto oleh Bank Indonesia sebagai pengakuan hutangnya. Sertifikat Bank
Indonesia (SBI) mempunyai fungsi :
a. Untuk pengendalian moneter.b. Sebagai alternatif penanaman dana bagi lembaga keuangan dalam
hal ini adalah bank.
c. Untuk mengembangkan pasar uang dan pasar sekunder.Untuk saat ini industri perbankan cenderung lebih menyukai untuk
mengalokasikan dananya kedalam Sertifikat Bank Indonesia (SBI), hal ini
dikarenakan tingkat suku bunga yang ditawarkan lebih menarik sehingga ada satu
bank pun yang tidak mengalokasikan dananya di Sertifikat Bank Indonesia (SBI).
Disamping itu Sertifikat Bank Indonesia (SBI) merupakan instrument surat berharga
yang paling besar pasarnya karena luasnya tidak dibatasi oleh permintaan danataupun
kelebihan likuiditas sementara perbankan, tetapi dikaitkan dengan target moneter
pemerintah. Begitu pula dengan tingkat diskontonya yang tidak dapat dipengaruhi
oleh satu bank manapun yang ikut lelang. Sertifikat Bank Indonesia (SBI) merupakan
surat berharga yang likuid yang setiap saat dapat diuangkan tanpa mengakibatkan
kerugian pada bank yang memilikinya. Ada beberapa alasan mengapa portofolio
Sertifikat Bank Indonesia (SBI) lebih disenangi oleh industri perbankan sebagai
alternative investasi dana yang bersifat sementara, yaitu :
-
7/22/2019 Adi Sustika 5 Mei
18/37
a. Bebas dari default riskb.
Marketable
c. Dapat dijaminkand. Merupakan sekuritas utama untuk jaminan memperoleh windowe. Dapat dijadikan sebagai instrument repo.
Khusus untuk jual beli Sertifikat Bank Indonesia (SBI) cara perhitungan
bunganya menggunakan system diskonto dengan menganut rumus true
discount yaitu :
P = N x 360
360 + (t x i)
Dimana : P = Nilai tunai
N = Nilai nominal
t = Tenor, yaitu sisa jangka waktu
i = Tingkat diskonto yang disepakati antara pembeli dan penjual
2.6 Alokasi Dana dalam Bentuk Kredit
Menurut Moh. Tjoekam (1999)kata kredit berasal dari bahasa latin yaitu
credere yang berarti percaya atau to believe atau to trust. Sedangkan menurut Thomas
Suyatno (1993) istilah kredit berasal dari bahasa yunani yaitu credere juga berarti
-
7/22/2019 Adi Sustika 5 Mei
19/37
kepercayaan (truth atau faith). Berdasarkan pada Undang-undang No. 10 Tahun 1998
kredit adalah penyediaan uang atau tagihan yang dapat dipersamakan dengan itu
berdasarkan persetujuan atau kesepakatan pinjam meminjam antara bank dan pihak
lain yang mewajibkan pihak peminjam untuk melunasi hutangnya setelah jangka
waktu tertentu dengan pemberian bunga. Sasaran dari kegiatan kredit adalah
1. Memenuhi kebutuhan kredit oleh masyarakat yang merupakan tugas daribank umum
2. Menciptakan dan atau memperkuat hubungan nasabah denganmembiayai usaha-usaha yang memenuhi syarat atau kredit.
3. Memelihara keamanannya dimana bank harus menerima kembali nilaiekonominya setelah jangka waktu tertentu sesuai perjanjiannya.
4. Penggunaanya terarah dimana kredit tersebut sungguh-sungguh dipakaioleh debitur sesuai perencanaan perusahaan untuk meningkatkan kinerja
kegiatan usahanya.
5. Mendatangkan hasil usaha yaitu dengan memberikan hasil lebih kepadabank, debitur, dan otorita moneter.
Faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan dan besarnya kredit adalah :
1. Perkembangan ekonomi Negara dan daerah serta pengaruhnya terhadapdunia usaha pada umumnya. Bila ekonomi Negara berkembang, maka
-
7/22/2019 Adi Sustika 5 Mei
20/37
ekonomi daerahpun akan memberikan dampak positif bagi pengembangan
dunia usaha.
2. Keadaan atau situasi perdagangan pada umumnya dan pengaruh terhadapkehidupan rakyat banyak.
3. Tingkat kemakmuran manusia yang berpenghasilan tetap, turut berperandalam menunjukkan kenaikan dan penurunan permintaan akan kredit serta
kesehatan perkreditan manakala pihak yang berpenghasilan mempunyai
kunci kemakmuran yang cukup tinggi karena kebutuhan konsumtifnya
rata-rata terpenuhi, namun bila tingkat kemakmuran mereka menurun
maka akan terjadi keadaan sebaliknya.
Tujuan dari kredit itu sendiri tergantung dari beberapa pihak, yaitu :
1. Kreditur (Bank) memiliki tujuana. Perkreditan merupakan sumber utama pendapatannya.b. Pemberian kredit merupakan perangsang pemasaran produk-produk
lainnya dalam persaingan.
c. Perkreditan merupakan instrument penjaga likuiditas, solvabilitas danprofitabilitas bank.
2. Debitur (penerima kredit)a. Kredit berfungsi sebagai sarana untuk membuat kegiatan usaha
makin lancar dan kinerja usaha semakin baik.
-
7/22/2019 Adi Sustika 5 Mei
21/37
b. Kredit meningkatkan minat berusaha dan keuntungan sebagaijaminan kelanjutan kehidupan perusahaan.
c. Kredit memperluas kesempatan berusaha dan bekerja dalamperusahaan
3. Otorita moneter (pemerintah)a. Kredit berfungsi sebagai instrument moneter.b. Kredit berfungsi untuk menciptakan kesepakatan berusaha dan
bekerja yang memperluas sumber pendapatan Negara.
c. Kredit berfungsi sebagai instrument untuk ikut serta meningkatkanmutu manajemen dunia usaha sehingga terjadi efisiensi dan
mengurangi pemborosan di semua lini.
4. Masyarakata. Kredit dapat menimbulkan hubungan timbale balik dalam kehidupan
perekonomian
b. Kredit dapat mengurangi pengangguran karena membuka peluangusaha, bekerja dan pemerataan pendapatan.
2.7 Manajemen Aktiva-Pasiva Bank
Manajemen aktiva-pasiva bank merupakan fokus utama dalam manajemen
dana bank. Proses manajemen aktiva-pasiva bervariasi dari satu bank dengan bank
lainnya dan sangat dipengaruhi oleh jenis dan ukuran bank, filosofi bank, lokasi
operasi bank, tenaga kerja, dan alasan lainnya yang mempengaruhi pengelolaan bank
-
7/22/2019 Adi Sustika 5 Mei
22/37
secara keseluruhan. Tujuan pokok dari manajemen aktiva-pasiva bank adalah
menstruktur portofolio aktiva dan pasiva bank secara konsisten dalam rangka
memaksimalkan keuntungan bagi pemilik bank. Namun usaha tersebut dipengaruhi
oleh hambatan-hambatan yang muncul dari situasi ketidakpastian dalam mengelola
aktiva-pasiva bank. Beberapa hambatan tersebut adalah :
1. Ketidakpastian arus dana simpanan dan pengembalian kredit.2. Kondisi ekonomi local, nasional dan internasional.3. Kebijakan moneter yang mempengarui uang yang beredar dan suku bunga.4. Penggunaan kredit line oleh nasabah.5. Masalah internal bank itu sendiri.
Masalah utama yang sering dihadapi oleh bank dalam pengelolaan sisi aktiva
dan pasiva bank adalah memecahkan konflik atau dilemma antara likuiditas dan
keamanan disatu pihak dengan kemampuan meningkatkan laba dilain pihak.
-
7/22/2019 Adi Sustika 5 Mei
23/37
Tabel 2.2
Alternatif Aktiva yang Memiliki Sifat Liquiditas dan Profitabilitas Berbeda
Jenis Aktiva Tingkat Likuiditas Tingkat Profitabilitas
1. Alat likuid (kas,giro pada Bank
Indonesia, giro
pada bank lainnya)
Tertinggi Terendah
2. Investasi (surat-surat berharga
berkualitas tinggi,
missal SBI, SBPU)
Sedang Sedang
3. Kredit yangdiberikan
Terendah Tertinggi
Namun bila dikaitkan dengan kondisi perekonomian Negara kita saat ini,
sebagian besar bank memilihkeamanan atau likuiditas meskipun profitabilitas yang
dihasilkan tidak terlalu besar seperti mengalokasikan dananya pada Sertifikat Bank
Indonesia (SBI) dimana saat ini merupakan aktiva yang lebih liquid dibandingkan
dengan kredit, hal ini dilakukan dalam rangka menjaga kepercayaan masyarakat pada
bank yang bersangkutan.
-
7/22/2019 Adi Sustika 5 Mei
24/37
Pengaruh Perkembangan Jumlah Dana Pihak Ketiga Terhadap Perkembangan
Jumlah Kredit Dan Sertifikat Bank Indonesia (Sbi)
Menurut Sugiono (2007) variabel penelitian pada dasarnya adalah segala
sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari
sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut. Ada 3 (tiga) macam hubungan atau
korelasi antar variabel :
-
7/22/2019 Adi Sustika 5 Mei
25/37
BAB III
KERANGKA BERPIKIR, KONSEPTUAL, DAN HIPOTESIS PENELITIAN
3.1 Kerangka Berpikir dan Konseptual
Adanya pemikiran untuk mengetahui lebih jauh mengenai pengaruh antara
dana pihak ketiga yang dimiliki oleh suatu bank terhadap penyaluran dana tersebut
kembali ke masyarakat. Karena pada prinsipnya selain mencari laba bank juga
memiliki peran penting dalam membangun dan mensejahterakan masyarakat. untuk
mencapai kedua tujuan tersebut bank harus pandai dalam mengatur strategi
pengalokasian dana sehingga dapat menghasilkan hasil yang optimal baik dari segi
perolehan laba, kinerja perusahaan, maupun dari segi fungsinya untuk memajukan
perekonomian dan mensejahterakan masyarakat.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar perkembangan
jumlah giro, tabungan dan deposito masyarakat berperan dalam mempengaruhi
jumlah kredit yang diberikan kepada masyarakat dan pengalokasian dana kedalam
bentuk Sertifikat Bank Indonesia (SBI).
Penelitian ini akan dilakukan pada PT Bank BPD Bali, dengan rentang waktu
data yang diteliti selama 10 (sepuluh) tahun, sejak tahun 2001 sampai dengan tahun
2011. Data dan informasi yang digunakan dalam penelitian ini sebagian besar
merupakan data sekunder yang diambil dari annual report tahunan. Penelitian
dilakukan dengan pendekatan kuantitatif dimana data yang diperoleh dapat lebih
-
7/22/2019 Adi Sustika 5 Mei
26/37
mudah diformulasikan kedalam bentuk perhitungan matematis, sehingga dapat diolah
dan dianalisis. Adapun hasil yang diharapkan dari penelitian ini adalah :
1. Semakin banyak dana pihak ketiga (giro, tabungan, deposito) diharapkansemakin banyak jumlah kredit yang diberikan pada PT Bank BPD Bali.
2. Semakin banyak dana pihak ketiga (giro) diharapkan semakin banyak jumlahkredit yang diberikan pada PT Bank BPD Bali.
3. Semakin banyak dana pihak ketiga (tabungan) diharapkan semakin banyakjumlah kredit yang diberikan pada PT Bank BPD Bali.
4. Semakin banyak dana pihak ketiga (deposito) diharapkan semakin banyakjumlah kredit yang diberikan pada PT Bank BPD Bali.
5. Semakin banyak dana pihak ketiga (giro, tabungan, deposito) diharapkansemakin banyak jumlah sertifikat bank Indonesia (SBI) pada PT Bank BPD
Bali.
6. Semakin banyak dana pihak ketiga (giro) diharapkan semakin banyak jumlahsertifikat bank Indonesia (SBI) pada PT Bank BPD Bali.
7. Semakin banyak dana pihak ketiga (tabungan) diharapkan semakin banyakjumlah sertifikat bank Indonesia (SBI) pada PT Bank BPD Bali.
8. Semakin banyak dana pihak ketiga (deposito) diharapkan semakin banyakjumlah sertifikat bank Indonesia (SBI) pada PT Bank BPD Bali.
-
7/22/2019 Adi Sustika 5 Mei
27/37
Berdasarkan uraian kerangka pikir dan konseptual maka dapat digambarkan sebagai
berikut :
Gambar 3.1 Kerangka pikiran Pengaruh Perkembangan Jumlah Dana Pihak Ketiga
(Giro, Tabungan, dan Deposito) terhadap Perkembangan Jumlah Kredit
dan Sertifikat Bank Indonesia (SBI).
Gambar kerangka pikiran diatas dapat dijelaskan bahwa variabel terikat
(dependen) adalah jumlah kredit yang diberikan (Y1) dan Sertifikat Bank Indonesia
(SBI) (Y2). Sedangkan variabel bebas (independen) yaitu giro (X1), Tabungan (X2),
dan Deposito (X3).
Giro (X1)
Tabungan
(X2)
Deposito
(X3)
SBI
Y2
Kredit
Y1
-
7/22/2019 Adi Sustika 5 Mei
28/37
3.2HipotesisBerdasarkan latar belakang masalah, perumusan masalah, tujuan penelitian dan
tinjauan pustaka yang telah diuraikan diatas dapat dirumuskan hipotesis sebagai
berikut :
H1 : Secara simultan Pihak Ketiga (Giro, Tabungan, Deposito) berpengaruh
positif signifikan terhadap perkembangan jumlah kredit pada PT Bank BPD
Bali.
H2 : Dana Pihak Ketiga (Giro) berpengaruh positif signifikan terhadap
perkembangan jumlah kredit pada PT Bank BPD Bali.
H3: Dana Pihak Ketiga (Tabungan) berpengaruh positif signifikan terhadap
perkembangan jumlah kredit pada PT Bank BPD Bali.
H4: Dana Pihak Ketiga (Deposito) berpengaruh positif signifikan terhadap
perkembangan jumlah kredit pada PT Bank BPD Bali.
H5: Secara simultan Dana Pihak Ketiga (Giro, Tabungan, Deposito) berpengaruh
positif signifikan terhadap perkembangan jumlah Sertifikat Bank Indonesia
(SBI) pada PT Bank BPD Bali.
H6: Dana Pihak Ketiga (Giro) berpengaruh positif signifikan terhadap
perkembangan jumlah Sertifikat Bank Indonesia (SBI) pada PT Bank BPD
Bali.
-
7/22/2019 Adi Sustika 5 Mei
29/37
H7: Dana Pihak Ketiga (Tabungan) berpengaruh positif signifikan terhadap
perkembangan jumlah Sertifikat Bank Indonesia (SBI) pada PT Bank BPD
Bali.
H8: Dana Pihak Ketiga (Deposito) berpengaruh positif signifikan terhadap
perkembangan jumlah Sertifikat Bank Indonesia (SBI) pada PT Bank BPD
Bali.
-
7/22/2019 Adi Sustika 5 Mei
30/37
BAB IV
METODE PENELITIAN
4.1 Rancangan dan Ruang Lingkup Penelitian
Penelitian ini adalah penelitian yang bersifat kausalitas. Penelitian ini
dilaksanakan untuk menentukan sejauh mana pengaruh jumlah dana pihak ketiga
(giro, tabungan, deposito) terhadap alokasi dana tersebut dalam bentuk kredit kepada
masyarakat, dan pengalokasian dalam bentuk Sertifikat Bank Indonesia (SBI). Objek
penelitian ini adalah PT Bank Pembangunan Daerah Bali yang beralamat di Jalan Niti
Mandala Renon No. 1 Denpasar. Penelitian dilakukanterhadap laporan keuangan PT
Bank Pembangunan Daerah Bali sejak laporan keuangan 31 Desember 2001 sampai
dengan 31 Desember 2011. Penelitian ini dibatasi pada variabel giro, tabungan, dan
deposito. Pengalokasian dana dibatasi pada variabel kredit dan Sertifikat Bank
Indonesia (SBI). Teknik analisis kuantitatif yang digunakan adalah Regresi Linier
Berganda.
-
7/22/2019 Adi Sustika 5 Mei
31/37
Untuk lebih jelasnya rancangan penelitian dapat dilihat pada gambar 4.1 :
Gambar 4.1 Rancangan Penelitian
4.2 Variabel Penelitian
4.2.1 Identifikasi Variabel
Adapun variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah :
1. Variabel bebas, yaitu variabel yang mempengaruhi variabel lain. Variabel inidiberikan simbol X. Giro (X1), Tabungan (X2), dan Deposito (X3).
Masalah
Hipotesis
Variabel Penelitian
1. Variabel bebas : Giro (X1),Tabungan (X2), Deposito (X3)
2. Variabel terikat : Kredit (Y1), SBIY2Pengumpulan Data
Analisis Data
Metode Regresi Linier
Berganda
Pembahasan
dan
Inteprestasi
Kesimpulan dan
Saran
-
7/22/2019 Adi Sustika 5 Mei
32/37
2. Variabel terikat, yaitu variabel yang dipengaruhi oleh variabel lain, variabelini diberi simbol Y. Kredit (Y1) dan Sertifikat Bank Indonesia (SBI) (Y2).
4.2.2 Definisi Operasional Variabel1. Giro
Menurut Undang-undang perbankan No. 10 Tahun 1998, giro adalah simpanan
yang penarikannya dapat dilakukan setiap saat dengan menggunakan cek, bilyet
giro, perintah bayar lainnya atau dengan cara pemindahbukuan. Pengertian dapat
ditarik setiap saat adalah bahwa uang yang disimpan di rekening giro dapat ditarik
berkali-kali dalam sehari selama dana masih tercukupi, selain harus memenuhi
syarat dari bank bersangkutan. Penarikan dapat dilakukan dengan tunai atau non
tunai.
2. DepositoUndang-undang Perbankan No. 10 Tahun 1998, Deposito adalah simpanan pihak
ketiga pada bank yang penarikannya hanya dapat dilakukan dalam jangka waktu
tertentu menurut perjanjian antara penyimpan (pihak ketiga) dengan bank yang
bersangkutan. Dilihat dari sudut biaya dana, maka dana yang bersumber dari
deposito ini merupakan dana yang relatif mahal dibandingkan dana yang
bersumber dari giro dan tabungan. Sumber dana ini dikategorikan sebagai sumber
dana semi tetap. Berbeda dengan giro, dana deposito akan mengendap di bank
karena pemegangnya (deposan) tertarik dengan tingkat bunga yang ditawarkan
oleh bank.
3. Tabungan
-
7/22/2019 Adi Sustika 5 Mei
33/37
Tabungan seperti halnya giro, simpanan tabungan juga memiliki syarat-syarat tertentu
bagi pemegangnya dan persyaratan masing-masing bank berbeda satu dengan yang lain.
Disamping persyaratan yang berbeda, tujuan masyarakat untuk menyimpan dana dalam
bentuk tabungan juga berbeda. Pengertian tabungan menurut Undang-undang
Perbankan No. 10 tahun 1998 adalah simpanan yang penarikannya hanya dilakukan
menurut syarat-syarat tertentu yang disepakati, tetapi tidak dapat ditarik dengan cek,
bilyet giro dan alat lainnya yang dipersamaan dengan itu. Syarat-syarat penarikan
tertentu maksudnya adalah sesuai dengan perjanjian yang telah dibuat antara bank dan
si penabung.
4. Kredit
Menurut Moh. Tjoekam (1999) kata kredit berasal dari bahasa latin yaitu credere
yang berarti percaya atau to believe atau to trust. Sedangkan menurut Thomas
Suyatno (1993) istilah kredit berasal dari bahasa yunani yaitu credere juga
berarti kepercayaan (truth atau faith). Berdasarkan pada Undang-undang No. 10
Tahun 1998 kredit adalah penyediaan uang atau tagihan yang dapat dipersamakan
dengan itu berdasarkan persetujuan atau kesepakatan pinjam meminjam antara
bank dan pihak lain yang mewajibkan pihak peminjam untuk melunasi hutangnya
setelah jangka waktu tertentu dengan pemberian bunga kredit.
5. Sertifikat Bank Indonesia
-
7/22/2019 Adi Sustika 5 Mei
34/37
Jonker Sihombing (1990) menyatakan bahwa Sertifikat Bank Indonesia (SBI)
adalah surat berharga atas unjuk dalam rupiah yang diterbitkan dengan system
diskonto oleh Bank Indonesia sebagai pengakuan hutangnya. Sertifikat Bank
Indonesia (SBI) mempunyai fungsi :
a. Untuk pengendalian moneter.b. Sebagai alternatif penanaman dana bagi lembaga keuangan dalam hal ini
adalah bank.
c. Untuk mengembangkan pasar uang dan pasar sekunder.4.3 Pengumpulan Data
4.3.1 Jenis dan Sumber Data
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data dalam bentuk kuantitafif.
Data kuantitatif adalah data yang dinyatakan dalam bentuk angka-angka. Data
berupa laporan keuangan PT Bank BPD Bali dari 31 Desember 2001 sampai dengan
31 Desember 2011. Data tersebut meliputi :
1. Jumlah giro masyarakat pada PT Bank BPD Bali dari 31 Desember 2001sampai dengan 31 Desember 2011.
2. Jumlah tabungan masyarakat pada PT Bank BPD Bali dari 31 Desember2001 sampai dengan 31 Desember 2011.
3. Jumlah deposito masyarakat pada PT Bank BPD Bali dari 31 Desember 2001sampai dengan 31 Desember 2011.
-
7/22/2019 Adi Sustika 5 Mei
35/37
4. Jumlah kredit yang diberikan oleh PT Bank BPD Bali dari 31 Desember 2001sampai dengan 31 Desember 2011.
5. Jumlah Sertifikat Bank Indonesia (SBI) pada PT Bank BPD Bali dari 31Desember 2001 sampai dengan 31 Desember 2011.
4.3.2 Populasi dan Sampel Penelitian
Menurut Sugiono (2007) populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas
objek/subjek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan
untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulan. Populasi dari penelitian ini adalah
PT Bank Pembangunan Daerah Bali. Sedangkan sampel adalah sebagian dari jumlah
dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Dalam penelitian ini sampel
penelitian adalah laporan keuangan PT Bank Pembangunan Daerah Bali dari 31
Desember 2001 sampai dengan 31 Desember 2011.
4.3.3 Metode Pengumpulan Data
Metode yang dipergunakan untuk mengumpulkan data dalam penelitian ini adalah
secara observasi terhadap laporan keuangan. Metode observasi adalah metode
pengumpulan data dengan mengadakan pengamatan terhadap laporan keuangan.
-
7/22/2019 Adi Sustika 5 Mei
36/37
4.4 Metode Analisis Penelitian
Metode regresi linier berganda digunakan untuk menggambarkan pengaruh suatu
variabel dependen terhadap 2 (dua) atau lebih variabel independen. Analisis secara
regresi berganda sebenarnya didasarkan pada 3 (tiga) asumsi yaitu :
1. Distribusi probabilitas bersyarat variabel dependen bagi serangkaian variabelindependen mengikuti pola normal atau kurang lebih lebih normal.
2. Distribusi bersyarat variabel dependen bagi setiap kombinasi variabelindependen memiliki varians yang sama.
3. Nilai-nilai variabel dependen harus independen satu dengan lainnya.Berdasarkan ketiga asumsi diatas, persamaan regresi berganda dapat diturunkan atas
dasar metode kuadrat minimum. Maka model linier hubungan variabel-variabel
secara berganda dapat dinyatakan dalam :
Y = a +b1X1 + b2X2 + b3X3 + e
Dimana : Y = variabel dependen
X1
,X2
,X3
= variabel independen
-
7/22/2019 Adi Sustika 5 Mei
37/37
b1,b2,b3 = koefisien regresi sering disebut slope coefficient
a = intercept coefficient atau perpotongan antara sumbu
Y dan garis fungsi linier nilai Y
Untuk menyelesaikan analisis data ini, secara keseluruhan digunakan software SPSS
version 14 for windows. Selanjutnya untuk menguji hipotesis yang diajukan maka
digunakan statistic uji F dan uji T. uji F adalah untuk menguji pengaruh variabel
bebas secara serempak atau bersama-sama dengan criteria pengujian, jika F hitung >
F tabel maka Ho ditolak dan Ha diterima, dan apabila signifkan lebih besar 0,05 maka
Ho diterima Ha ditolak. Uji T adalah untuk menguji pengaruh variabel bebas secara
parsial atau sendiri-sendiri, dengan criteria pengujian jika t hitung > t tabel maka Ho
ditolak berarti Ha diterima. Atau dengan menggunakan criteria lain yang apabila
signifikan < 0,05 maka Ho ditolak Ha diterima atau apabila signifikan > 0,05 maka
Ho diterima Ha ditolak.
Tambahkan uji BLUE.....