adi sustika 5 mei

Upload: piter-bocah-nangka

Post on 10-Feb-2018

235 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 7/22/2019 Adi Sustika 5 Mei

    1/37

    PROPOSAL TESIS

    PENGARUH PERKEMBANGAN JUMLAH DANAPIHAK KETIGA TERHADAP PERKEMBANGAN

    JUMLAH KREDIT DAN SERTIFIKAT BANK

    INDONESIA (SBI)

    (STUDY KASUS PADA PT BANK BPD BALI)

    ADI SUSTIKA,ST

    NIM : 1090662003

    PROGRAM MAGISTER

    PROGRAM STUDI MANAJEMEN

    PROGRAM PASCASARJANA

    UNIVERSITAS UDAYANA

    DENPASAR

    2012

  • 7/22/2019 Adi Sustika 5 Mei

    2/37

    BAB I

    PENDAHULUAN

    1.1 Latar Belakang Masalah

    Bank merupakan sebuah lembaga keuangan yang berfungsi intermediasi yaitu

    untuk menghimpun dana masyarakat dalam bentuk giro, tabungan, maupun deposito,

    dan menyalurkannya dalam bentuk kredit kembali ke masyarakat. Bank adalah

    institusi keuangan yang berorientasi untuk mencari laba. Bank mempermudah

    masyarakat untuk menyimpan dana, maupun masyarakat yang memerlukan bantuan

    pendanaan. Disamping fungsi bank yang disebutkan diatas itu bank juga

    menyediakan jasa-jasa keuangan lainnya, seperti jasa transfer, jasa pembayaran pajak,

    pembayaran listrik, pembayaran telp, dan berbagai jasa keuangan lainnya. Berbagai

    kemudahan, keuntungan, dan keamanan yang ditawarkan bank bagi masyarakat,

    membuat masyarakat menaruh perhatian besar terhadap dunia perbankan. Hal ini

    menyebabkan sangat pesatnya perkembangan dunia perbankan di Indonesia.

    Perbankan juga memiliki peran yang sangat penting dalam perekonomian, karena

    kontribusi sektor perbankan dalam pembiayaan perekonomian masih sangat dominan.

    Mengingat pentingnya peranan sektor perbankan, maka perbankan yang kuat dan

    sehat sangat dibutuhkan bagi kelangsungan pembangunan ekonomi di Indonesia.

    Banyaknya bank yang tumbuh dan berkembang di Indonesia, bersaing untuk

    merebut pangsa pasar, dengan menyuguhkan berbagai kemudahan, pelayanan, dan

  • 7/22/2019 Adi Sustika 5 Mei

    3/37

    keuntungan untuk menarik minat masyarakat. Salah satu bank yang mampu berkiprah

    dalam industri perbankan nasional dan telah memberikan kontribusinya khususnya

    bagi perekonomian daerah adalah Bank Pembangunan Daerah (BPD). Bank

    Pembangunan Daerah (BPD) merupakan instusi keuangan yang dimiliki oleh

    pemerintah daerah di setiap provinsi di Indonesia.

    Beberapa tantangan nyata yang saat ini harus dihadapi oleh Bank

    Pembangungan Daerah (BPD), diantaranya globalisasi dan makin terintegrasinya

    sektor keuangan dunia yang dapat menciptakan peluang sekaligus meningkatkan

    resiko. Ini berarti bahwa persaingan antar bank akan semakin berat. Untuk itu Bank

    Pembangunan Daerah (BPD) harus segera melakukan langkah-langkah strategis

    dalam rangka mengantisipasi keterlambatan dengan bank pesaing. Sehingga nantinya

    mampu menjadi regional champion di daerahnya sendiri. Salah satu strategi yang

    perlu diperhatikan untuk dapat memenangkan persaingan adalah kemampuan untuk

    mengalokasikan dengan tepat dana yang telah dihimpun dari masyarakat. Hal ini

    perlu perhitungan dan proyeksi yang tepat. Pada umumnya dana yang telah dihimpun

    dari masyarakat disalurkan dalam bentuk kredit, surat berharga, antar bank aktiva,

    penempatan di bank, dan dalam bentuk lainnya. Pengalokasian dalam bentuk kredit

    dan antarbank aktiva mayoritas dilakukan oleh Bank Pembangunan Daerah (BPD).

    Berdasarkan latar belakang diatas maka perlu diadakan suatu penelitian untuk

    mengetahui bagaimana pengaruh perkembangan jumlah dana pihak ketiga (giro,

  • 7/22/2019 Adi Sustika 5 Mei

    4/37

    tabungan, dan deposito) terhadap perkembangan jumlah kredit dan Sertifikat Bank

    Indonesia (SBI).

    1.2 Rumusan Masalah

    Dana yang telah dihimpun bank dari berbagai sumber baik dari modal sendiri,

    dana dari masyarakat, maupun dana dari pihak asing. Begitu pula dengan penyaluran

    dana tersebut, bisa disalurkan dalam bentuk kredit, antarbank aktiva, surat-surat

    berharga, Sertifikat Bank Indonesia (SBI), penempatan, dan lain-lain. Dalam

    penulisan yang diteliti difokuskan hanya pada sumber dana pihak ketiga (giro,

    tabungan, deposito) dan pengalokasian dana tersebut dibatasi hanya pada

    pengalokasian dana yang mayoritas dilakukan yaitu dalam bentuk kredit dan

    Sertifikat Bank Indonesia (SBI) . Rumusan masalah dari penelitian ini adalah :

    1.

    Apakah Dana Pihak Ketiga (Giro, Tabungan, Deposito) secara simultan

    berpengaruh signifikan terhadap perkembangan jumlah kredit?

    2. Apakah Dana Pihak Ketiga (Giro) berpengaruh signifikan terhadapperkembangan jumlah kredit?

    3. Apakah Dana Pihak Ketiga (Tabungan) berpengaruh signifikan terhadapperkembangan jumlah kredit?

    4. Apakah Dana Pihak Ketiga (Deposito) berpengaruh signifikan terhadapperkembangan jumlah kredit?

  • 7/22/2019 Adi Sustika 5 Mei

    5/37

    5. Apakah Dana Pihak Ketiga (Giro, Tabungan, Deposito) secara simultanberpengaruh signifikan terhadap perkembangan jumlah Sertifikat Bank

    Indonesia (SBI)?

    6. Apakah Dana Pihak Ketiga (Giro) berpengaruh signifikan terhadapperkembangan jumlah Sertifikat Bank Indonesia (SBI)?

    7. Apakah Dana Pihak Ketiga (Tabungan) berpengaruh signifikan terhadapperkembangan jumlah Sertifikat Bank Indonesia (SBI)?

    8. Apakah Dana Pihak Ketiga (Deposito) berpengaruh signifikan terhadapperkembangan jumlah Sertifikat Bank Indonesia (SBI)?

    1.3Tujuan PenelitianAdapun tujuan dari penelitian ini adalah :

    1. Untuk mengetahui pengaruh perkembangan jumlah Dana Pihak Ketiga (Giro,Tabungan, Deposito) secara simultan, terhadap perkembangan jumlah kredit?

    2. Untuk mengetahui pengaruh perkembangan jumlah Dana Pihak Ketiga (Giro)terhadap perkembangan jumlah kredit?

    3. Untuk mengetahui pengaruh perkembangan jumlah Dana Pihak Ketiga(Tabungan) terhadap perkembangan jumlah kredit?

    4. Untuk mengetahui pengaruh perkembangan jumlah Dana Pihak Ketiga(Deposito) terhadap perkembangan jumlah kredit?

  • 7/22/2019 Adi Sustika 5 Mei

    6/37

    5. Untuk mengetahui pengaruh perkembangan jumlah Dana Pihak Ketiga (Giro,Tabungan, Deposito) secara simultan, terhadap perkembangan jumlah

    Sertifikat Bank Indonesia (SBI)?

    6. Untuk mengetahui pengaruh perkembangan jumlah Dana Pihak Ketiga (Giro)terhadap perkembangan jumlah Sertifikat Bank Indonesia (SBI)?

    7. Untuk mengetahui pengaruh perkembangan jumlah Dana Pihak Ketiga(Tabungan) terhadap perkembangan jumlah Sertifikat Bank Indonesia (SBI)?

    8. Untuk mengetahui pengaruh perkembangan jumlah Dana Pihak Ketiga(Deposito) berpengaruh signifikan terhadap perkembangan jumlah Sertifikat

    Bank Indonesia (SBI)?

    1.4Manfaat Penelitian1.4.1

    Manfaat teoritis

    Adapun manfaat teoritis dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan

    bukti empiris terhadap ilmu manajemen keuangan perbankan tetang pengaruh dana

    pihak ketiga terhadap jumlah kredit dan Sertifikat Bank Indonesia (SBI).

    1.4.2 Manfaat Praktis

    Manfaat praktis dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi

    kepada manajemen PT Bank BPD Bali sebagai dasar mengambil keputusan dalam

    merumuskan strategi untuk memperoleh dana pihak ketiga dan pengalokasian dana

    tersebut.

  • 7/22/2019 Adi Sustika 5 Mei

    7/37

    BAB II

    KAJIAN PUSTAKA

    2.1 Manajemen Dana Bank

    Menurut Sinungan (1993) dalam bukunya yang berjudul Manajemen Dana

    Bank, pengertian dari manajemen dana bank adalah bagaimana memilih dan

    mengelola sumber dana yang tersedia. Bagi bank pengelola sumber dana dari

    masyarakat luas, terutama dalam bentuk simpanan giro, tabungan, dan deposito

    sangatlah penting. Dalam mengelola sumber dana dimulai dari pencarian

    akankebutuhan dana, kemudian pelaksanaan pencarian sumber dana yang tersedia.

    Pengelolaan sumber dana dikenal dengan istilah Manajemen Dana Bank. Dengan kata

    lain pengertian manajemen dana bank adalah suatu kegiatan perencanaan,

    pelaksanaan, dan pengendalian terhadap terhadap penghimpunan dana yang ada di

    masyarakat. Proses pengelolaan dan penghimpunan dana dari masyarakat ke dalam

    bank serta pengalokasian dana-dana tersebut bagi kepentingan bank dan masyarakat

    pada umumnya, secara optimal melalui pergerakan semua sumber daya yang tersedia

    demi mencapai tingkat rentabilitas yang memadai sesuai dengan batas ketentuan yang

    berlaku.

  • 7/22/2019 Adi Sustika 5 Mei

    8/37

    2.2 Sumber Dana Bank

    Kasmir (2006) menyatakan yang dimaksud dengan sumber-sumber dana bank

    adalah usaha bank dalam menghimpun dana untuk membiayai operasinya. Dana

    untuk membiayai operasinya dapat diperoleh dari berbagai sumber. Perolehan dana

    ini tergantung bank itu sendiri apakah secara pinjaman (titipan) dari masyarakat

    maupun dari lembaga lainnya. Adapun sumber-sumber dana bank tersebut sebagai

    berikut:

    1. Dana yang bersumber dari bank itu sendiri, sumber dana ini dari modalsendiri. Modal sendiri maaksudnya adalah setoran dari para pemegang saham.

    Apabila saham yang terdapat dalam portepel belum habis terjual, sedangkan

    kebutuhan dana masih perlu, maka pencariannya dapat dilakukan dengan

    menjual saham kepada pemegang saham lama. Akan tetapi jika tujuan

    perusahaan untuk melakukan ekspansi, maka perusahaan dapat mengeluarkan

    saham baru dan menjual saham baru tersebut di pasar modal. Secara garis

    besar dapat disimpulkan pencarian dana sendiri terdiri dari :

    a. Setoran modal pemegang saham.b. Cadangan-cadangan bank, maksudnya adalah cadangancadangan

    laba pada tahun lalu yang tidak dibagi kepada para pemegang

    saham.

  • 7/22/2019 Adi Sustika 5 Mei

    9/37

    c. Laba bank yang belum dibagi, merupakan laba yang memangbelum dibagikan pada tahun yang bersangkutan sehingga dapat

    dimanfaatkan sebagai modal untuk sementara.

    Keuntungan dari sumber dana sendiri adalah tidak perlu membayar bunga

    yang relative lebih besar daripada jika meminjam dari lembaga lain.

    2. Dana yang berasal dari masyarakat luas. Sumber dana ini merupakan sumberdana terpenting bagi kegiatan operasi bank dan merupakan ukuran

    keberhasilan bank jika mampu membiayai operasinya dari sumber dana ini.

    Pencarian dana dari sumber ini relatif paling mudah jika dibandingkan dengan

    sumber lainnya dan pencarian dana ini paling dominan, asal dapat

    memberikan bunga dan fasilitas menarik lainnya menarik dana dari sumber ini

    tidak terlalu sulit. Sumber dana dari masyarakat luas dapat dilakukan dalaam

    bentuk simpanan giro, simpanan tabungan, dan simpanan deposito.

    3. Dana yang bersumber dari lembaga lainnya. Sumber dana yang ketiga inimerupakan tambahan jika bank mengalami kesulitan dalam pencarian sumber

    dana pertama dan kedua. Pencarian sumber dana ini relatif lebih mahal dan

    sifatnya hanya sementara.

    Sedangkan menurut Muchdarsyah Sinungan (1993) dana-dana bank yang digunakan

    sebagai alat bagi operasional suatu bank bersumber dari :

  • 7/22/2019 Adi Sustika 5 Mei

    10/37

    1. Dana pihak kesatu, dana pihak kesatu adalah dana dari modal sendiri yangberasal dari pemegang saham.

    2. Dana pihak kedua, dana pihak kedua adalah dana yang berupa pinjaman daripihak luar.

    3. Dana pihak ketiga, dana pihak ketiga adalah dana yang berupa simpanan daripihak masyarakat.

    2.3 Dana Pihak Ketiga

    Sinungan (1993) menyatakan bahwa dana pihak ketiga adalah dana yang dihimpun

    oleh bank yang berasal dari masyarakat. Sumber dana dari masyarakat merupakan

    sumber dana yang terpenting bagi kegiatan operasi bank dan merupakan ukuran

    keberhasilan bank jika mampu membiayai operasinya dari sumber dana ini.

    Penghimpunan dana dari masyarakat dapat dikatakan relatif lebih mudah jika

    dibandingkan dengan sumber dana lainnya. Selain itu dapat dilakukan secara efektif

    dengan memberikan bunga yang relatif lebih tinggi dan memberikan berbagai

    fasilitas yang menarik lainnya seperti hadiah, dan pelayanan yang memuaskan.

    Keuntungan lain dari dana yang bersumber dari masyarakat adalah jumlahnya yang

    tidak terbatas, baik yang berasal dari perorangan (rumah tangga), perusahaan,

    maupun lembaga masyarakat lainnya. Sedangkan kerugiannya adalah biaya relative

    lebih mahal jika dibandingkan dengan dana dari modal sendiri, misalnya untuk biaya

    bunga atau biaya promosi. Ada 3 (tiga) jenis simpanan pada bank sebagai sarana

    untuk memperoleh dana dari masyarakat, yaitu :

  • 7/22/2019 Adi Sustika 5 Mei

    11/37

    1. GiroMenurut Undang-undang perbankan No. 10 Tahun 1998, giro adalah

    simpanan yang penarikannya dapat dilakukan setiap saat dengan

    menggunakan cek, bilyet giro, saran perintah bayar lainnya atau dengan cara

    pemindahbukuan. Pengertian dapat ditarik setiap saat adalah bahwa uang yang

    disimpan di rekening giro dapat ditarik berkali-kali dalam sehari selama dana

    masih tercukupi, selain harus memenuhi syarat dari bank bersangkutan.

    Penarikan dapat dilakukan dengan tunai atau non tunai.

    2. DepositoUndang-undang Perbankan No. 10 Tahun 1998, Deposito adalah simpanan

    pihak ketiga pada bank yang penarikannya hanya dapat dilakukan dalam

    jangka waktu tertentu menurut perjanjian antara penyimpan (pihak ketiga)

    dengan bank yang bersangkutan. Dilihat dari sudut biaya dana, maka dana

    yang bersumber dari deposito ini merupakan dana yang relatif mahal

    dibandingkan dana yang bersumber dari giro dan tabungan. Sumber dana ini

    dikategorikan sebagai

    Sumber dana semi tetap. Berbeda dengan giro, dana deposito akan mengendap

    di bank karena pemegangnya (deposan) tertarik dengan tingkat bunga yang

    ditawarkan oleh bank. Dalam praktiknya ada 3 (tiga) jenis deposito yaitu :

    a. Deposito berjangka, deposito berjangka adalah deposito yang dibuat atasnama dan tidak dapat dipindahtangankan.

  • 7/22/2019 Adi Sustika 5 Mei

    12/37

    b. Sertifikat deposito, sertifikat deposito yang diterbitkan atas unjuk dandapat dipindahtangankan atau diperjualbelikan serta dapat dijadikan

    sebagai jaminan bagi permohonan kredit.

    c. Deposit on call, deposit on call adalah deposito yang saat penarikannyaharus diberitahukan terlebih dahulu kepada bank pada waktu yang

    ditetapkan sesuai dengan kebijakan dan peraturan bank yang

    bersangkutan. Biasanya hanya digunakan untuk deposan yang memiliki

    uang dalam jumlah besar dan sementara waktu belum digunakan.

    3. TabunganSeperti halnya giro, simpanan tabungan juga memiliki syarat-syarat tertentu

    bagi pemegangnya dan persyaratan masing-masing bank berbeda satu

    dengan yang lain. Disamping persyaratan yang berbeda, tujuan masyarakat

    untuk menyimpan dana dalam bentuk tabungan juga berbeda. Pengertian

    tabungan menurut Undang-undang Perbankan No. 10 tahun 1998 adalah

    simpanan yang penarikannya hanya dilakukan menurut syarat-syarat tertentu

    yang disepakati, tetapi tidak dapat ditarik dengan cek, bilyet giro dan alat

    lainnya yang dipersamaan dengan itu. Syarat-syarat penarikan tertentu

    maksudnya adalah sesuai dengan perjanjian yang telah dibuat antara bank

    dan si penabung.

    2.4 Alokasi dana bank

  • 7/22/2019 Adi Sustika 5 Mei

    13/37

    Dana yang telah dihimpun bank dari berbagai sumber tersebut diatas, perlu

    dikelola secara efektif dan efisien dengan mempersiapkan strategi penempatan dana

    berdasarkan rencana yang telah ditetapkan, karena penempatan dana mempunyai

    tujuan yaitu :

    1. Untuk mencapai tingkat profitabilitas yang cukup2. Untuk mempertahankan kepercayaan masyarakat dengan menjaga agar

    likuiditas tetap aman.

    Untuk mencapai tujuan tersebut, alokasi dana bank perlu diarahkan sedemikian rupa

    sehingga pada saat diperlukan, semua kepentingan nasabah dapat dipenuhi. Menurut

    Dahlan Siamat (2005), alokasi dana bank berdasarkan priorotas penggunaan terdiri

    atas :

    1.

    Cadangan primer, merupakan prioritas pertama dan paling utama dalam

    alokasi dana bank.

    2. Cadangan sekunder, merupakan prioritas kedua dan sebagai pelengkap ataucadangan pengganti cadangan primer.

    3. Penyaluran kredit, merupakan prioritas ketiga dalam alokasi dana bank setelahmencukupi cadangan primer serta kebutuhan cadangan sekunder.

    4. Investasi portofolio, merupakan prioritas terakhir dalam alokasi dana bankdimana dana yang dialokasikan dalam kategori ini adalah dana sisa setelah

  • 7/22/2019 Adi Sustika 5 Mei

    14/37

    penanaman dana dalam bentuk kredit telah memenuhi criteria atau target

    tertentu.

    Sedangkan alokasi dana bank berdasarkan sifat aktiva adalah pengalokasian dana

    bank dalam bentuk aktiva, yaitu :

    1. Penanaman dana dalam aktiva produktifAktiva produktif adalah semua aktiva dalam rupiah dan valuta asing yang

    dimiliki bank dengan maksud untuk memperoleh penghasilan sesuai dengan

    fungsinya. Komponen aktiva produktif terdiri atas kredit yang diberikan,

    penempatan pada bank lain, surat-surat berharga dan penyertaan modal.

    2. Penanaman dana dalam aktiva tidak produktifAktiva tidak produktif adalah penanaman dana bank kedalam aktiva yang

    tidak memberikan hasil bagi bank. Komponen dana dalam bentuk aktiva tidak

    produktif terdiri atas alat-alat likuid atau cash asset serta aktiva tetap dan

    inventaris.

    Sedangkan menurut Muchdarsyah Sinungan (1993) cara penempatan dana dengan

    mempertimbangkan sumber dana yang diperolehnya terdiri dari 2 (dua) pendekatan,

    yang mana kedua pendekatan tersebut banyak dipergunakan dalam dunia perbankan,

    yaitu

    1. Pool of Fund Approach

  • 7/22/2019 Adi Sustika 5 Mei

    15/37

    Pool of fund approach adalah penempatan dana bank dengan tidak

    memperhatikan hal-hal yang berkaitan dengan sumber-sumber dana seperti

    sifat dana, jangka waktu, dan tingkat harga perolehan sumber dana tersebut.

    Diagram pool of fund approach terlihat sebagai berikut pada gambar 2.1

    dibawah ini.

    Gambar 2.1 Diagram Pool of Fund Approach

    Sumber Dana Alokasi Dana

    (Sumber : Muchdarsyah Sinungan, 1993 : 97)

    2. Asset Allocation ApproachAsset allocation approach adalah penempatan dana ke berbagai aktiva dengan

    mencocokkan masing-masing sumber dana terhadap jenis alokasi dana yang

    sesuai dengan sifat dana, jangka waktu, dan tingkat harga perolehan sumber

    dana tersebut. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar 2.2 dibawah ini.

    Giro

    Deposito

    Tabungan

    Modal

    Pool of

    Fund

    CadanganPrimer

    Cadangan

    Sekunder

    Kredit

    Surat-suratBerharga

    Aktiva tetap

  • 7/22/2019 Adi Sustika 5 Mei

    16/37

    Gambar 2.2 Diagram Assets Allocation Approach

    Sumber Dana Alokasi Dana

    (Sumber : Muchdarsyah Sinungan, 1993 : 97)

    2.5 Alokasi Dana Bank dalam Sertifikat Bank Indonesia (SBI)

    Giro

    Deposito

    Tabungan

    Modal

    Cadangan

    Sekunder

    Kredit

    Surat-surat

    Berharga

    Aktiva tetap

    Cadangan

    Primer

  • 7/22/2019 Adi Sustika 5 Mei

    17/37

    Jonker Sihombing (1990) menyatakan bahwa Sertifikat Bank Indonesia (SBI)

    adalah surat berharga atas unjuk dalam rupiah yang diterbitkan dengan system

    diskonto oleh Bank Indonesia sebagai pengakuan hutangnya. Sertifikat Bank

    Indonesia (SBI) mempunyai fungsi :

    a. Untuk pengendalian moneter.b. Sebagai alternatif penanaman dana bagi lembaga keuangan dalam

    hal ini adalah bank.

    c. Untuk mengembangkan pasar uang dan pasar sekunder.Untuk saat ini industri perbankan cenderung lebih menyukai untuk

    mengalokasikan dananya kedalam Sertifikat Bank Indonesia (SBI), hal ini

    dikarenakan tingkat suku bunga yang ditawarkan lebih menarik sehingga ada satu

    bank pun yang tidak mengalokasikan dananya di Sertifikat Bank Indonesia (SBI).

    Disamping itu Sertifikat Bank Indonesia (SBI) merupakan instrument surat berharga

    yang paling besar pasarnya karena luasnya tidak dibatasi oleh permintaan danataupun

    kelebihan likuiditas sementara perbankan, tetapi dikaitkan dengan target moneter

    pemerintah. Begitu pula dengan tingkat diskontonya yang tidak dapat dipengaruhi

    oleh satu bank manapun yang ikut lelang. Sertifikat Bank Indonesia (SBI) merupakan

    surat berharga yang likuid yang setiap saat dapat diuangkan tanpa mengakibatkan

    kerugian pada bank yang memilikinya. Ada beberapa alasan mengapa portofolio

    Sertifikat Bank Indonesia (SBI) lebih disenangi oleh industri perbankan sebagai

    alternative investasi dana yang bersifat sementara, yaitu :

  • 7/22/2019 Adi Sustika 5 Mei

    18/37

    a. Bebas dari default riskb.

    Marketable

    c. Dapat dijaminkand. Merupakan sekuritas utama untuk jaminan memperoleh windowe. Dapat dijadikan sebagai instrument repo.

    Khusus untuk jual beli Sertifikat Bank Indonesia (SBI) cara perhitungan

    bunganya menggunakan system diskonto dengan menganut rumus true

    discount yaitu :

    P = N x 360

    360 + (t x i)

    Dimana : P = Nilai tunai

    N = Nilai nominal

    t = Tenor, yaitu sisa jangka waktu

    i = Tingkat diskonto yang disepakati antara pembeli dan penjual

    2.6 Alokasi Dana dalam Bentuk Kredit

    Menurut Moh. Tjoekam (1999)kata kredit berasal dari bahasa latin yaitu

    credere yang berarti percaya atau to believe atau to trust. Sedangkan menurut Thomas

    Suyatno (1993) istilah kredit berasal dari bahasa yunani yaitu credere juga berarti

  • 7/22/2019 Adi Sustika 5 Mei

    19/37

    kepercayaan (truth atau faith). Berdasarkan pada Undang-undang No. 10 Tahun 1998

    kredit adalah penyediaan uang atau tagihan yang dapat dipersamakan dengan itu

    berdasarkan persetujuan atau kesepakatan pinjam meminjam antara bank dan pihak

    lain yang mewajibkan pihak peminjam untuk melunasi hutangnya setelah jangka

    waktu tertentu dengan pemberian bunga. Sasaran dari kegiatan kredit adalah

    1. Memenuhi kebutuhan kredit oleh masyarakat yang merupakan tugas daribank umum

    2. Menciptakan dan atau memperkuat hubungan nasabah denganmembiayai usaha-usaha yang memenuhi syarat atau kredit.

    3. Memelihara keamanannya dimana bank harus menerima kembali nilaiekonominya setelah jangka waktu tertentu sesuai perjanjiannya.

    4. Penggunaanya terarah dimana kredit tersebut sungguh-sungguh dipakaioleh debitur sesuai perencanaan perusahaan untuk meningkatkan kinerja

    kegiatan usahanya.

    5. Mendatangkan hasil usaha yaitu dengan memberikan hasil lebih kepadabank, debitur, dan otorita moneter.

    Faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan dan besarnya kredit adalah :

    1. Perkembangan ekonomi Negara dan daerah serta pengaruhnya terhadapdunia usaha pada umumnya. Bila ekonomi Negara berkembang, maka

  • 7/22/2019 Adi Sustika 5 Mei

    20/37

    ekonomi daerahpun akan memberikan dampak positif bagi pengembangan

    dunia usaha.

    2. Keadaan atau situasi perdagangan pada umumnya dan pengaruh terhadapkehidupan rakyat banyak.

    3. Tingkat kemakmuran manusia yang berpenghasilan tetap, turut berperandalam menunjukkan kenaikan dan penurunan permintaan akan kredit serta

    kesehatan perkreditan manakala pihak yang berpenghasilan mempunyai

    kunci kemakmuran yang cukup tinggi karena kebutuhan konsumtifnya

    rata-rata terpenuhi, namun bila tingkat kemakmuran mereka menurun

    maka akan terjadi keadaan sebaliknya.

    Tujuan dari kredit itu sendiri tergantung dari beberapa pihak, yaitu :

    1. Kreditur (Bank) memiliki tujuana. Perkreditan merupakan sumber utama pendapatannya.b. Pemberian kredit merupakan perangsang pemasaran produk-produk

    lainnya dalam persaingan.

    c. Perkreditan merupakan instrument penjaga likuiditas, solvabilitas danprofitabilitas bank.

    2. Debitur (penerima kredit)a. Kredit berfungsi sebagai sarana untuk membuat kegiatan usaha

    makin lancar dan kinerja usaha semakin baik.

  • 7/22/2019 Adi Sustika 5 Mei

    21/37

    b. Kredit meningkatkan minat berusaha dan keuntungan sebagaijaminan kelanjutan kehidupan perusahaan.

    c. Kredit memperluas kesempatan berusaha dan bekerja dalamperusahaan

    3. Otorita moneter (pemerintah)a. Kredit berfungsi sebagai instrument moneter.b. Kredit berfungsi untuk menciptakan kesepakatan berusaha dan

    bekerja yang memperluas sumber pendapatan Negara.

    c. Kredit berfungsi sebagai instrument untuk ikut serta meningkatkanmutu manajemen dunia usaha sehingga terjadi efisiensi dan

    mengurangi pemborosan di semua lini.

    4. Masyarakata. Kredit dapat menimbulkan hubungan timbale balik dalam kehidupan

    perekonomian

    b. Kredit dapat mengurangi pengangguran karena membuka peluangusaha, bekerja dan pemerataan pendapatan.

    2.7 Manajemen Aktiva-Pasiva Bank

    Manajemen aktiva-pasiva bank merupakan fokus utama dalam manajemen

    dana bank. Proses manajemen aktiva-pasiva bervariasi dari satu bank dengan bank

    lainnya dan sangat dipengaruhi oleh jenis dan ukuran bank, filosofi bank, lokasi

    operasi bank, tenaga kerja, dan alasan lainnya yang mempengaruhi pengelolaan bank

  • 7/22/2019 Adi Sustika 5 Mei

    22/37

    secara keseluruhan. Tujuan pokok dari manajemen aktiva-pasiva bank adalah

    menstruktur portofolio aktiva dan pasiva bank secara konsisten dalam rangka

    memaksimalkan keuntungan bagi pemilik bank. Namun usaha tersebut dipengaruhi

    oleh hambatan-hambatan yang muncul dari situasi ketidakpastian dalam mengelola

    aktiva-pasiva bank. Beberapa hambatan tersebut adalah :

    1. Ketidakpastian arus dana simpanan dan pengembalian kredit.2. Kondisi ekonomi local, nasional dan internasional.3. Kebijakan moneter yang mempengarui uang yang beredar dan suku bunga.4. Penggunaan kredit line oleh nasabah.5. Masalah internal bank itu sendiri.

    Masalah utama yang sering dihadapi oleh bank dalam pengelolaan sisi aktiva

    dan pasiva bank adalah memecahkan konflik atau dilemma antara likuiditas dan

    keamanan disatu pihak dengan kemampuan meningkatkan laba dilain pihak.

  • 7/22/2019 Adi Sustika 5 Mei

    23/37

    Tabel 2.2

    Alternatif Aktiva yang Memiliki Sifat Liquiditas dan Profitabilitas Berbeda

    Jenis Aktiva Tingkat Likuiditas Tingkat Profitabilitas

    1. Alat likuid (kas,giro pada Bank

    Indonesia, giro

    pada bank lainnya)

    Tertinggi Terendah

    2. Investasi (surat-surat berharga

    berkualitas tinggi,

    missal SBI, SBPU)

    Sedang Sedang

    3. Kredit yangdiberikan

    Terendah Tertinggi

    Namun bila dikaitkan dengan kondisi perekonomian Negara kita saat ini,

    sebagian besar bank memilihkeamanan atau likuiditas meskipun profitabilitas yang

    dihasilkan tidak terlalu besar seperti mengalokasikan dananya pada Sertifikat Bank

    Indonesia (SBI) dimana saat ini merupakan aktiva yang lebih liquid dibandingkan

    dengan kredit, hal ini dilakukan dalam rangka menjaga kepercayaan masyarakat pada

    bank yang bersangkutan.

  • 7/22/2019 Adi Sustika 5 Mei

    24/37

    Pengaruh Perkembangan Jumlah Dana Pihak Ketiga Terhadap Perkembangan

    Jumlah Kredit Dan Sertifikat Bank Indonesia (Sbi)

    Menurut Sugiono (2007) variabel penelitian pada dasarnya adalah segala

    sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari

    sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut. Ada 3 (tiga) macam hubungan atau

    korelasi antar variabel :

  • 7/22/2019 Adi Sustika 5 Mei

    25/37

    BAB III

    KERANGKA BERPIKIR, KONSEPTUAL, DAN HIPOTESIS PENELITIAN

    3.1 Kerangka Berpikir dan Konseptual

    Adanya pemikiran untuk mengetahui lebih jauh mengenai pengaruh antara

    dana pihak ketiga yang dimiliki oleh suatu bank terhadap penyaluran dana tersebut

    kembali ke masyarakat. Karena pada prinsipnya selain mencari laba bank juga

    memiliki peran penting dalam membangun dan mensejahterakan masyarakat. untuk

    mencapai kedua tujuan tersebut bank harus pandai dalam mengatur strategi

    pengalokasian dana sehingga dapat menghasilkan hasil yang optimal baik dari segi

    perolehan laba, kinerja perusahaan, maupun dari segi fungsinya untuk memajukan

    perekonomian dan mensejahterakan masyarakat.

    Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar perkembangan

    jumlah giro, tabungan dan deposito masyarakat berperan dalam mempengaruhi

    jumlah kredit yang diberikan kepada masyarakat dan pengalokasian dana kedalam

    bentuk Sertifikat Bank Indonesia (SBI).

    Penelitian ini akan dilakukan pada PT Bank BPD Bali, dengan rentang waktu

    data yang diteliti selama 10 (sepuluh) tahun, sejak tahun 2001 sampai dengan tahun

    2011. Data dan informasi yang digunakan dalam penelitian ini sebagian besar

    merupakan data sekunder yang diambil dari annual report tahunan. Penelitian

    dilakukan dengan pendekatan kuantitatif dimana data yang diperoleh dapat lebih

  • 7/22/2019 Adi Sustika 5 Mei

    26/37

    mudah diformulasikan kedalam bentuk perhitungan matematis, sehingga dapat diolah

    dan dianalisis. Adapun hasil yang diharapkan dari penelitian ini adalah :

    1. Semakin banyak dana pihak ketiga (giro, tabungan, deposito) diharapkansemakin banyak jumlah kredit yang diberikan pada PT Bank BPD Bali.

    2. Semakin banyak dana pihak ketiga (giro) diharapkan semakin banyak jumlahkredit yang diberikan pada PT Bank BPD Bali.

    3. Semakin banyak dana pihak ketiga (tabungan) diharapkan semakin banyakjumlah kredit yang diberikan pada PT Bank BPD Bali.

    4. Semakin banyak dana pihak ketiga (deposito) diharapkan semakin banyakjumlah kredit yang diberikan pada PT Bank BPD Bali.

    5. Semakin banyak dana pihak ketiga (giro, tabungan, deposito) diharapkansemakin banyak jumlah sertifikat bank Indonesia (SBI) pada PT Bank BPD

    Bali.

    6. Semakin banyak dana pihak ketiga (giro) diharapkan semakin banyak jumlahsertifikat bank Indonesia (SBI) pada PT Bank BPD Bali.

    7. Semakin banyak dana pihak ketiga (tabungan) diharapkan semakin banyakjumlah sertifikat bank Indonesia (SBI) pada PT Bank BPD Bali.

    8. Semakin banyak dana pihak ketiga (deposito) diharapkan semakin banyakjumlah sertifikat bank Indonesia (SBI) pada PT Bank BPD Bali.

  • 7/22/2019 Adi Sustika 5 Mei

    27/37

    Berdasarkan uraian kerangka pikir dan konseptual maka dapat digambarkan sebagai

    berikut :

    Gambar 3.1 Kerangka pikiran Pengaruh Perkembangan Jumlah Dana Pihak Ketiga

    (Giro, Tabungan, dan Deposito) terhadap Perkembangan Jumlah Kredit

    dan Sertifikat Bank Indonesia (SBI).

    Gambar kerangka pikiran diatas dapat dijelaskan bahwa variabel terikat

    (dependen) adalah jumlah kredit yang diberikan (Y1) dan Sertifikat Bank Indonesia

    (SBI) (Y2). Sedangkan variabel bebas (independen) yaitu giro (X1), Tabungan (X2),

    dan Deposito (X3).

    Giro (X1)

    Tabungan

    (X2)

    Deposito

    (X3)

    SBI

    Y2

    Kredit

    Y1

  • 7/22/2019 Adi Sustika 5 Mei

    28/37

    3.2HipotesisBerdasarkan latar belakang masalah, perumusan masalah, tujuan penelitian dan

    tinjauan pustaka yang telah diuraikan diatas dapat dirumuskan hipotesis sebagai

    berikut :

    H1 : Secara simultan Pihak Ketiga (Giro, Tabungan, Deposito) berpengaruh

    positif signifikan terhadap perkembangan jumlah kredit pada PT Bank BPD

    Bali.

    H2 : Dana Pihak Ketiga (Giro) berpengaruh positif signifikan terhadap

    perkembangan jumlah kredit pada PT Bank BPD Bali.

    H3: Dana Pihak Ketiga (Tabungan) berpengaruh positif signifikan terhadap

    perkembangan jumlah kredit pada PT Bank BPD Bali.

    H4: Dana Pihak Ketiga (Deposito) berpengaruh positif signifikan terhadap

    perkembangan jumlah kredit pada PT Bank BPD Bali.

    H5: Secara simultan Dana Pihak Ketiga (Giro, Tabungan, Deposito) berpengaruh

    positif signifikan terhadap perkembangan jumlah Sertifikat Bank Indonesia

    (SBI) pada PT Bank BPD Bali.

    H6: Dana Pihak Ketiga (Giro) berpengaruh positif signifikan terhadap

    perkembangan jumlah Sertifikat Bank Indonesia (SBI) pada PT Bank BPD

    Bali.

  • 7/22/2019 Adi Sustika 5 Mei

    29/37

    H7: Dana Pihak Ketiga (Tabungan) berpengaruh positif signifikan terhadap

    perkembangan jumlah Sertifikat Bank Indonesia (SBI) pada PT Bank BPD

    Bali.

    H8: Dana Pihak Ketiga (Deposito) berpengaruh positif signifikan terhadap

    perkembangan jumlah Sertifikat Bank Indonesia (SBI) pada PT Bank BPD

    Bali.

  • 7/22/2019 Adi Sustika 5 Mei

    30/37

    BAB IV

    METODE PENELITIAN

    4.1 Rancangan dan Ruang Lingkup Penelitian

    Penelitian ini adalah penelitian yang bersifat kausalitas. Penelitian ini

    dilaksanakan untuk menentukan sejauh mana pengaruh jumlah dana pihak ketiga

    (giro, tabungan, deposito) terhadap alokasi dana tersebut dalam bentuk kredit kepada

    masyarakat, dan pengalokasian dalam bentuk Sertifikat Bank Indonesia (SBI). Objek

    penelitian ini adalah PT Bank Pembangunan Daerah Bali yang beralamat di Jalan Niti

    Mandala Renon No. 1 Denpasar. Penelitian dilakukanterhadap laporan keuangan PT

    Bank Pembangunan Daerah Bali sejak laporan keuangan 31 Desember 2001 sampai

    dengan 31 Desember 2011. Penelitian ini dibatasi pada variabel giro, tabungan, dan

    deposito. Pengalokasian dana dibatasi pada variabel kredit dan Sertifikat Bank

    Indonesia (SBI). Teknik analisis kuantitatif yang digunakan adalah Regresi Linier

    Berganda.

  • 7/22/2019 Adi Sustika 5 Mei

    31/37

    Untuk lebih jelasnya rancangan penelitian dapat dilihat pada gambar 4.1 :

    Gambar 4.1 Rancangan Penelitian

    4.2 Variabel Penelitian

    4.2.1 Identifikasi Variabel

    Adapun variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah :

    1. Variabel bebas, yaitu variabel yang mempengaruhi variabel lain. Variabel inidiberikan simbol X. Giro (X1), Tabungan (X2), dan Deposito (X3).

    Masalah

    Hipotesis

    Variabel Penelitian

    1. Variabel bebas : Giro (X1),Tabungan (X2), Deposito (X3)

    2. Variabel terikat : Kredit (Y1), SBIY2Pengumpulan Data

    Analisis Data

    Metode Regresi Linier

    Berganda

    Pembahasan

    dan

    Inteprestasi

    Kesimpulan dan

    Saran

  • 7/22/2019 Adi Sustika 5 Mei

    32/37

    2. Variabel terikat, yaitu variabel yang dipengaruhi oleh variabel lain, variabelini diberi simbol Y. Kredit (Y1) dan Sertifikat Bank Indonesia (SBI) (Y2).

    4.2.2 Definisi Operasional Variabel1. Giro

    Menurut Undang-undang perbankan No. 10 Tahun 1998, giro adalah simpanan

    yang penarikannya dapat dilakukan setiap saat dengan menggunakan cek, bilyet

    giro, perintah bayar lainnya atau dengan cara pemindahbukuan. Pengertian dapat

    ditarik setiap saat adalah bahwa uang yang disimpan di rekening giro dapat ditarik

    berkali-kali dalam sehari selama dana masih tercukupi, selain harus memenuhi

    syarat dari bank bersangkutan. Penarikan dapat dilakukan dengan tunai atau non

    tunai.

    2. DepositoUndang-undang Perbankan No. 10 Tahun 1998, Deposito adalah simpanan pihak

    ketiga pada bank yang penarikannya hanya dapat dilakukan dalam jangka waktu

    tertentu menurut perjanjian antara penyimpan (pihak ketiga) dengan bank yang

    bersangkutan. Dilihat dari sudut biaya dana, maka dana yang bersumber dari

    deposito ini merupakan dana yang relatif mahal dibandingkan dana yang

    bersumber dari giro dan tabungan. Sumber dana ini dikategorikan sebagai sumber

    dana semi tetap. Berbeda dengan giro, dana deposito akan mengendap di bank

    karena pemegangnya (deposan) tertarik dengan tingkat bunga yang ditawarkan

    oleh bank.

    3. Tabungan

  • 7/22/2019 Adi Sustika 5 Mei

    33/37

    Tabungan seperti halnya giro, simpanan tabungan juga memiliki syarat-syarat tertentu

    bagi pemegangnya dan persyaratan masing-masing bank berbeda satu dengan yang lain.

    Disamping persyaratan yang berbeda, tujuan masyarakat untuk menyimpan dana dalam

    bentuk tabungan juga berbeda. Pengertian tabungan menurut Undang-undang

    Perbankan No. 10 tahun 1998 adalah simpanan yang penarikannya hanya dilakukan

    menurut syarat-syarat tertentu yang disepakati, tetapi tidak dapat ditarik dengan cek,

    bilyet giro dan alat lainnya yang dipersamaan dengan itu. Syarat-syarat penarikan

    tertentu maksudnya adalah sesuai dengan perjanjian yang telah dibuat antara bank dan

    si penabung.

    4. Kredit

    Menurut Moh. Tjoekam (1999) kata kredit berasal dari bahasa latin yaitu credere

    yang berarti percaya atau to believe atau to trust. Sedangkan menurut Thomas

    Suyatno (1993) istilah kredit berasal dari bahasa yunani yaitu credere juga

    berarti kepercayaan (truth atau faith). Berdasarkan pada Undang-undang No. 10

    Tahun 1998 kredit adalah penyediaan uang atau tagihan yang dapat dipersamakan

    dengan itu berdasarkan persetujuan atau kesepakatan pinjam meminjam antara

    bank dan pihak lain yang mewajibkan pihak peminjam untuk melunasi hutangnya

    setelah jangka waktu tertentu dengan pemberian bunga kredit.

    5. Sertifikat Bank Indonesia

  • 7/22/2019 Adi Sustika 5 Mei

    34/37

    Jonker Sihombing (1990) menyatakan bahwa Sertifikat Bank Indonesia (SBI)

    adalah surat berharga atas unjuk dalam rupiah yang diterbitkan dengan system

    diskonto oleh Bank Indonesia sebagai pengakuan hutangnya. Sertifikat Bank

    Indonesia (SBI) mempunyai fungsi :

    a. Untuk pengendalian moneter.b. Sebagai alternatif penanaman dana bagi lembaga keuangan dalam hal ini

    adalah bank.

    c. Untuk mengembangkan pasar uang dan pasar sekunder.4.3 Pengumpulan Data

    4.3.1 Jenis dan Sumber Data

    Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data dalam bentuk kuantitafif.

    Data kuantitatif adalah data yang dinyatakan dalam bentuk angka-angka. Data

    berupa laporan keuangan PT Bank BPD Bali dari 31 Desember 2001 sampai dengan

    31 Desember 2011. Data tersebut meliputi :

    1. Jumlah giro masyarakat pada PT Bank BPD Bali dari 31 Desember 2001sampai dengan 31 Desember 2011.

    2. Jumlah tabungan masyarakat pada PT Bank BPD Bali dari 31 Desember2001 sampai dengan 31 Desember 2011.

    3. Jumlah deposito masyarakat pada PT Bank BPD Bali dari 31 Desember 2001sampai dengan 31 Desember 2011.

  • 7/22/2019 Adi Sustika 5 Mei

    35/37

    4. Jumlah kredit yang diberikan oleh PT Bank BPD Bali dari 31 Desember 2001sampai dengan 31 Desember 2011.

    5. Jumlah Sertifikat Bank Indonesia (SBI) pada PT Bank BPD Bali dari 31Desember 2001 sampai dengan 31 Desember 2011.

    4.3.2 Populasi dan Sampel Penelitian

    Menurut Sugiono (2007) populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas

    objek/subjek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan

    untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulan. Populasi dari penelitian ini adalah

    PT Bank Pembangunan Daerah Bali. Sedangkan sampel adalah sebagian dari jumlah

    dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Dalam penelitian ini sampel

    penelitian adalah laporan keuangan PT Bank Pembangunan Daerah Bali dari 31

    Desember 2001 sampai dengan 31 Desember 2011.

    4.3.3 Metode Pengumpulan Data

    Metode yang dipergunakan untuk mengumpulkan data dalam penelitian ini adalah

    secara observasi terhadap laporan keuangan. Metode observasi adalah metode

    pengumpulan data dengan mengadakan pengamatan terhadap laporan keuangan.

  • 7/22/2019 Adi Sustika 5 Mei

    36/37

    4.4 Metode Analisis Penelitian

    Metode regresi linier berganda digunakan untuk menggambarkan pengaruh suatu

    variabel dependen terhadap 2 (dua) atau lebih variabel independen. Analisis secara

    regresi berganda sebenarnya didasarkan pada 3 (tiga) asumsi yaitu :

    1. Distribusi probabilitas bersyarat variabel dependen bagi serangkaian variabelindependen mengikuti pola normal atau kurang lebih lebih normal.

    2. Distribusi bersyarat variabel dependen bagi setiap kombinasi variabelindependen memiliki varians yang sama.

    3. Nilai-nilai variabel dependen harus independen satu dengan lainnya.Berdasarkan ketiga asumsi diatas, persamaan regresi berganda dapat diturunkan atas

    dasar metode kuadrat minimum. Maka model linier hubungan variabel-variabel

    secara berganda dapat dinyatakan dalam :

    Y = a +b1X1 + b2X2 + b3X3 + e

    Dimana : Y = variabel dependen

    X1

    ,X2

    ,X3

    = variabel independen

  • 7/22/2019 Adi Sustika 5 Mei

    37/37

    b1,b2,b3 = koefisien regresi sering disebut slope coefficient

    a = intercept coefficient atau perpotongan antara sumbu

    Y dan garis fungsi linier nilai Y

    Untuk menyelesaikan analisis data ini, secara keseluruhan digunakan software SPSS

    version 14 for windows. Selanjutnya untuk menguji hipotesis yang diajukan maka

    digunakan statistic uji F dan uji T. uji F adalah untuk menguji pengaruh variabel

    bebas secara serempak atau bersama-sama dengan criteria pengujian, jika F hitung >

    F tabel maka Ho ditolak dan Ha diterima, dan apabila signifkan lebih besar 0,05 maka

    Ho diterima Ha ditolak. Uji T adalah untuk menguji pengaruh variabel bebas secara

    parsial atau sendiri-sendiri, dengan criteria pengujian jika t hitung > t tabel maka Ho

    ditolak berarti Ha diterima. Atau dengan menggunakan criteria lain yang apabila

    signifikan < 0,05 maka Ho ditolak Ha diterima atau apabila signifikan > 0,05 maka

    Ho diterima Ha ditolak.

    Tambahkan uji BLUE.....