akhlak tasawuf 12 wahyu
TRANSCRIPT
7/23/2019 Akhlak Tasawuf 12 Wahyu
http://slidepdf.com/reader/full/akhlak-tasawuf-12-wahyu 1/6
BAB I
PEMBAHASAN
A. MusyawarahIslam telah menganjurkan musyawarah dan memerintahkannya dalam banyak ayat dalam
al-Quran! ia menjadikannya suatu hal ter"uji dalam kehidu"an indi#idu! keluarga! masyarakat
dan negara$ dan menjadi elemen "enting dalam kehidu"an umat! ia disebutkan dalam si%at-si%atdasar &rang-&rang beriman dimana keIslaman dan keimanan mereka tidak sem"urna ke'uali
dengannya! ini disebutkan dalam surat khusus! yaitu surat as syuura! Allah ber%irman( ()an
*bagi+ &rang-&rang yang menerima *mematuhi+ seruan ,uhannya dan mendirikan shalat! sedang
urusan mereka *di"utuskan+ dengan musyawarat antara mereka$ dan mereka mena%kahkansebagian dari reki yang kami berikan ke"ada mereka.) *QS. as Syuura( /+
0leh karena kedudukan musyawarah sangat agung maka Allah I menyuruh rasulnya
melakukannya! Allah ber%irman( ()an bermusyawaratlah dengan mereka dalam urusan itu.) *QS.
Ali Imran( 123+Perintah Allah ke"ada rasulnya untuk bermusyawarah dengan "ara sahabatnya setelah
tejadinya "erang uhud dimana waktu itu Nabi telah bermusyawarah dengan mereka! beliau
mengalah "ada "enda"at mereka! dan ternyata hasilnya tidak menggembirakan! dimana umatIslam menderita kehilangan tujuh "uluh sahabat terbaik! di antaranya adalah Hamah! Mushab
dan Saad bin ar 4abi. Namun demikian Allah menyuruh rasulnya untuk teta" bermusyawarah
dengan "ara sahabatnya! karena dalam musyawarah ada semua kebaikan! walau"un terkadang
hasilnya tidak menggembirakan.
1+ Musyawarah 4asulullah dengan "ara sahabatnya
4asulullah r adalah &rang yang suka bermusyawarah dengan "ara sahabatnya! bahkan
beliau adalah &rang yang "aling banyak bermusyawarah dengan sahabat. Beliau bermusyawarahdengan mereka di "erang badar! bermusyawarah dengan mereka di "erang uhud! bermusyawarah
dengan mereka di "erang khandak! beliau mengalah dan mengambil "enda"at "ara "emuda
untuk membiasakan mereka bermusyawarah dan berani menyam"aikan "enda"at dengan bebassebagaimana di "erang uhud. Beliau bermusyawarah dengan "ara sahabatnya di "erang khandak!
beliau "ernah berniat hendak melakukan "erdamaian dengan suku ghata%an dengan imbalan
se"ertiga hasil buah madinah agar mereka tidak berk&m"l&t dengan Quraisy. ,atkala utusananshar men&lak! belia menerima "en&lakan mereka dan mengambil "enda"at mereka. )i
Hudaibiyah 4asulullah r bermusyawarah dengan ummu Salamah ketika "ara sahabatnya tidak
mau bertahallul dari ihram! dimana beliau masuk menemui ummu Salamah! beliau berkata!
5manusia telah binasa! aku menyuruh mereka namun mereka tidak taat ke"adaku! mereka
merasa berat untuk segera bertahallul dari umrah yang telah mereka "ersia"kan sebelumnya!5kemudian ummu Salamah mengusulkan agar beliau bertahallul dan keluar ke"ada mereka! dan
beliau "un melaksanakan usulannya. Begitu melihat 4asulullah bertahallul! mereka langsung
segera berebut mengikuti beliau.4asulullah r telah merumuskan musyawarah dalam masyarakat muslim dengan "erkataan
dan "erbuatan! dan "ara sahabat dan tabiin "ara "endahulu umat ini mengikuti "etunjuk beliau!
sehingga musyawarah sudah menjadi salah satu 'iri khas dalam masyarakat muslim dalam setia"
masa dan tem"at
7/23/2019 Akhlak Tasawuf 12 Wahyu
http://slidepdf.com/reader/full/akhlak-tasawuf-12-wahyu 2/6
6+ Musyawarah %leksibel
)alam masyarakat muslim se&rang "enguasa dalam melaksanakan tugas kenegaraan
harus berk&nsultasi dengan "ara ulama! &rang-&rang yang ber"engalaman! dan bisa juga iamembentuk majlis syura! yang tugasnya mem"elajari! meneliti! dan menyam"aikan "enda"at
dalam hal-hal yang dib&lehkan berijtihad &leh syariat. Ini semua dalam rangka mengikuti a"a
yang telah dilakukan &leh 4asulullah r! dimana ketika &rang-&rang bijak yang mewakili rakyat dimadinah! ketika mereka berkum"ul di sekitar beliau dan mereka semua adalah sahabat!4asulullah bermusyawarah dengan mereka tentang hal-hal yang tidak ada wahyu dan nash!
memberikan kebebasan ke"ada mereka untuk berbi'ara dan berbuat dalam urusan keduniaan$
karena mereka lebih "engalaman dahal hal ini! dan arti *keduniaan+ di sini adalah tidak berkaitandengan hukum syariat atau masyarakat! akan teta"i bekaitan dengan "engalaman ilmiah! se"erti
seni ber"erang! menggara" tanah! memelihara buah-buahan dan seterusnya! di aman kita
sekarang ini bisa kita namakan! murni urusan keilmuan! dan urusan "raktek amaliah! 4asulullahmemberikan kebebasan ke"ada mereka untuk berbuat dalam hal-hal ini dengan mengatakan(
5kalian lebih tahu tentang urusan dunia kalian.5
Islam mengakui "rinsi" musyawarah dan mengharuskan "enguasa melaksanakannya! ia
melarang sika" &t&riter dan diktat&r! menyerahkan ke"ada manusia untuk menentukan bagaimana 'ara melaksanakan musyawarah! untuk memberikan keluwesan dan mem"erhatikan
"erubahan situasi dan k&ndisi! &leh karena itu musyawarah bisa dilakukan dengan berbagai
ma'am bentuk dan berbagai 'ara sesuai dengan masa! bangsa dan tradisi! yang "enting "elaksanaan "emerintahan dimulai dari "emilihan "residen kemudian membuat garis-garis besar
haluan negara! dengan menyertakan rakyat dan seluruh umat atau yang mewakili mereka! yaitu
yang dinamakan ahlul halli wal a7di! dimana kekuasaan "emerintah dibatasi &leh dua hal! yaitusyariat dan musyawarah! yakni dengan hukum Allah dan "enda"at umat.
Ini meru"akan %leksibelitas dalam menga"likasikan musyawarah dalam masyarakat
muslim! dan inilah bidang bagi "ara mujtahid! &rang-&rang yang "unya ilmu dan "engalamandalam membuat undang-undang Islam! yang menghalangi "enyim"angan "ara "enguasa dan
keberanian "ara tiran dalam melanggar hak Allah dalam kedaulatannya! dan hak manusia dalammenghambakan diri "adaNya.
Penjamin utama dalam merealisasikan ini semua adalah kesadaran rakyat terhada"wajibnya melaksanakan hukum Allah! dan hanya menghambakan diri "adaNya! dengan
menjauhkan diri dari "engagungan atau "engkultusan terhada" g&l&ngan atau indi#idu dalam
bentuk "emim"in atau raja atau "ahlawan! karena ini semua bertentangan dengan akidah tauhid!dan meru"akan bahaya yang sangat besar a"abila masyarakat sam"ai ke"ada "engkultusan ini
dimana sese&rang merasa hina di hada"an "emim"in yang 'erdas! atau "enguasa satu-satunya!
atau raja yang mulia! atau "artai yang berkuasa! dan lain sebagainya dari bentuk-bentuk berhalayang menyeru"ai syiar ibadah! dan menjatuhkan manusia ke"ada kesyirikan baik mereka
meyadari atau tidak! dan ini semua tidak b&leh terjadi dalam masyarakat muslim yang disinari
&leh "etunjuk al-Quran dan hadits.
Hal–Hal yang Boleh di Musyawarahkan
Islam memberikan batasan – batasan hal – hal apa saja yang boleh dimusyawarahkan . Karena
7/23/2019 Akhlak Tasawuf 12 Wahyu
http://slidepdf.com/reader/full/akhlak-tasawuf-12-wahyu 3/6
musyawarah adalah pendapat orang, maka apa – apa yang sudah ditetapkan oleh nash (Al – ur!an danAs"#unnah$ tidak boleh dimusyawarahkan , sebab pendapat orang tidak boleh mengungguli wahyu.
%adi musyawarah hanyalah terbatas pada hal – hal yang bersi&at Ijtihadiyah . 'ara sahabat pun kalaudimintai pendapat mengenai suatu hal , terlebih dahulu mereka bertanya kepada asulullah #A) . Apakah
masalah yang dibi*arakan telah diwahyukan oleh Allah atau merupakan Ijtihad +abi . %ika padakenyataannya adalah ijtihad +abi , maka mereka mengemukakan pendapat .
Masalah – masalah ijtihadiyah diungkapkan dalam Al – ur!an dengan kata Al – Amr . Istilah amruhumdisini berarti masalah bersama atau *ommon problems! , yaitu masalah – masalah yang menyangkutkepentingan nasib atau anggota masyarakat yang bersangkutan .
-ata ara Musyawarah
asulullah mempunyai tata *ara bermusyawarah yang sangat ber/ariasi 0 (1$ Kadang kala seseorangmemberikan pertimbangan kepada beliau , lalu beliau melihat pendapat itu benar , maka beliau
mengamalkannya (2$ Kadang – kadang beliau bermusyawarah dengan dua atau tiga orang saja (3$Kadang kala beliau juga bermusyawarah dengan seluruh massa melalui *ara perwaklian .
4ari beberapa tata *ara bermusyawarah asulullah diatas kita dapat menyimpulkan bahwa tata*aramusyawarah , anggota musyawarah bias selalu berkembang sesuai dengan kebutuhan dan perkembangan5aman , tetapi hakekat musyawarah harus selalu tegak ditengah masyarakat dan +egara .
Adapun hal – hal yang harus dimusyawarahkan dengan seluruh umat , baik langsung maupun lewatperwakilan , dan ada hal – hal yang *ukup dimusyawarahkan dengan pemimpin (ulil amri$ , ulama ,*endekiawan , dan pihak " pihak berkompeten lainnya , tetapi tetap dan tidak boleh tidak harus dengansemangat kebenaran dan kejujuran . 6ang di*ari dalam musyawarah adalah kebenaran bukankemenangan .
B. Menegakkan 8eadilanAl-Quran memerintahkan kita su"aya berlaku adil dalam mengu'a"kan kata-kata
terhada" sia"a "un. dan a"abila kamu berkata! maka hendaklah kamu berlaku adil*Q.S.9( 126+.
A"a yang dimaksud dengan keadilan kata-kata:
8eadilan kata-kata! kata 8halid Muhammad 8halid! bererti jangan hendaknya kata-katamu sam"ai menyakiti hati tan"a mem"erdulikan sia"akah &rangnya$ walu"un kata-kata itu
benar dan nyata sebagaimana halnya 'a'at dan keganjilan yang terda"at "ada diri sese&rang!
maka kata-kata yang demikian itu bererti mem"erk&sa keadilan dan berusaha menyingkirkankeadilan. *8halid! 13/;( 122+
8etika salah se&rang sahabat bertanya ke"ada Nabi! Bagaimana kiranya kalau yang saya
katakan itu memang benar-benar ada "adanya:. Beliau menjawab( 8alau memang benar berertiengkau mengum"at$ bila tidak! maka engkau berdusta. *Muslim+ )alam kesem"atan lain 4asul
mem"eringatkan bahawa! 0rang muslim itu ialah &rang yang selamat kaum muslimin dari"ada
kejahatan lidahnya dan tangannya. *Mutta%a7un alaih+. Menyakiti &rang lain dengan tangan
adalah "erbuatan aniaya! begitu juga menyakiti &rang lain dengan lidah! -itu "un "erbuatan
7/23/2019 Akhlak Tasawuf 12 Wahyu
http://slidepdf.com/reader/full/akhlak-tasawuf-12-wahyu 4/6
alim. Ini melanggar "rinsi% keadilan. Itulah sebabnya 4asul melarang membi'arakan sesuatu
yang da"at menyinggung "erasaan sese&rang! walau"un a"a yang kita "erkatakan itu benar-benar
ada dan terda"at "adanya! yang dalam istilah agama disebut ghibah *mengum"at+. ,entu sajadalam hal ini ada "enge'ualian$ Misalnya menjelaskan 'iri-'iri sese&rang ke"ada &rang yang
belum kenal dan belum "ernah berjum"a dengannya! atau menyebut keburukan sese&rang kerana
untuk mengambil "elajaran *Itibar+ dari"adanya! atau untuk memberikan kesaksian dimukamahkamah! dan sebagainya. *An-Nawawi!II( ;1+. Ini dib&lehkan dalam agama$ kerana yang
demikian itu memang sudah "ada tem"atnya "ula kita melakukannya dan itu "un termasuk juga
kedalam adil. Bukankah adil itu meletakkan sesuatu "ada tem"atnya! sebagaimana dide%inisikan&rang:
8etika Allah memerintahkan ke"ada Nabi )aud as. untuk memutuskan "erkara diantara
manusia! Ia berkata( Hai )aud! sesungguhnya kami menjadikan kamu khali%ah *"enguasa+ di
muka bumi! maka berilah ke"utusan *"erkara+ diantara manusia dengan adil dan janganlah kamumengikuti hawa na%su! kerana ia akan menyesatkan kamu dari jalan Allah *Q.S./( 69+. )idalam
ayat itu ada dua hal yang mesti di"erhatikan( "ertama! mengambil ke"utusan hukum dengan adil$
dan kedua! jangan mengikuti hawa na%su. Ini di"eringatkan &leh Allah swt ! kerana seringkali
"enguasa memerintah dan meneta"kan hukum atas dasar seleranya "eribadi *hawa na%su+!sehingga menimbulkan ketidakadilan.
Sebenarnya ayat diatas tidak menyebut istilah adil! melainkan al-ha7 yang lebih seringditerjemahkan dengan kebenaran *%ahkum baynan-Nasi bil-ha7+. ,eta"i yang dimaksud dengan
al-ha7 -dalam k&nteks hukum- memang adil itu. Itulah sebabnya ,eam Penterjemah Al-Quran
dan ,erjemahannya serta mu%assir lain! mena%sirkan al-ha7 tadi dengan adil. <adi! keadilahhukum itu adalah mengikuti dan meneta"kan "erkara dengan kebenaran. Adil dalam ayat
tersebut *atau al-ha7+ di"ertentangkan dengan hawa na%su$ maka tindakan tidak adil itu adalah
tindakan yang mengikuti hawa na%su. )alam bahasa ilmiah sekarang! hawa na%su itu adalah
eg&isme! ke"entingan "eribadi atau g&l&ngan! atau subyekti#isme.*4ahardj&! 133;(6+.Bila untuk standar keadilan hukum Allah swt. menggunakan kata al-ha7 *kebenaran+!
maka untuk standar keadilan kata-kata Allah menggunakan istilah Qawlan Sadidan! sebagaimana
yang terda"at "ada ayat( Hai &rang-&rang yang beriman! bertakwalah kamu ke"ada Allah dankatakanlah 7awlan sadidan! nis'aya Allah mem"erbaiki bagimu amalan-amalanmu dan
mengam"uni bagimu d&sa-d&samu. )an barangsia"a yang mentaati Allah dan 4asul-Nya! maka
sesungguhnya ia telah menda"at kemenangan yang besar.*Q.S.(=>-=1+.A"a arti Qawlan Sadidan: Al-Quran dan ,erjemahannya mena%sirkan dengan "erkataan
yang benar. Ini sejalan dengan )r. ,a7i-ud-)in Al-Hilali dan )r. Muhammad Muhsin 8han! dari
Islami' ?ni#ersity Al-Madinah Al-Munawwarah! yang menterje-mahkannya kedalam Bahasa
Inggeris sebagai the truth. Sedangkan Ibnu 8atsir menjelaskan makna 7awlan sadidan itudengan( ay musta7man l Iwijja %hi wal inhir% *iaitu "erkataan yang lurus! tidak berbelit-belit! dan
tidak ada "adanya "enyelewengan makna+.
<ika "ada ayat diatas kita di"erintahkan su"aya mengu'a"kan 7awlan sadidan! maka "adaayat lain kita dilarang mengatakan Qawla-@ur. maka jauhilah &lehmu berhala-berhala yang najis
itu dan jauhilah 7awla-@ur.*Q.S.66(>+. Qawla-@ur &leh Al-Quran dan ,erjemahannya
dita%sirkan dengan "erkataan-"erkataan dusta! atau lying s"ee'h se"erti yang diterjemahkan &lehAl-Hilali dan 8han. )r. Muhammmad Hasan Al-Himshi menjelaskan maksud Qawla-ur itu
sebagai 7awlal-bathili wal-kaibi al-7&bih *"erkataan yang bathil dan b&h&ng lagi keji+. Maka
Qawlan Sadidan bertentangan dengan Qawla-@ur.
7/23/2019 Akhlak Tasawuf 12 Wahyu
http://slidepdf.com/reader/full/akhlak-tasawuf-12-wahyu 5/6
Al-Quran mengatakan bahwa berbi'ara yang benar! menyam"aikan "esan-"esan yang
benar adalah "rasyarat untuk kebaikan *kemashlahatan+ amal "erbuatan dan "erilaku kita di
dunia ini. 8alau kita ingin menjadi &rang yang baik! maka "erbaikilah lebih dahulu kata-katayang kita u'a"kan! berbi'aralah dengan benar dan jujur. Bila kita ingin mem"erbaiki masyarakat!
kita harus menyam"aikan "esan yang benar. )engan "erkataan lain! masyarakat akan menjadi
r&sak bila "esan k&munikasi tidak benar! bila &rang menyembunyikan kebenaran! bila &rangmenebar %itnah! dan bila &rang tidak lagi mem"erhatikan m&ral dalam berbi'ara! dan sebagainya.
8riteria Pemim"in
Pemim"in umat atau dalam ayat diatas disitilahkan dengan waliy dan dalam ayat lain*QS.AN-Nisa;(23+ disebut dengan ulil amri adalah "enerus ke"emim"inan 4asulullah saw
setelah beliau meninggal dunia.Sebagai Nabi dan rasul!Nabi Muhammad saw tidak bisa
digantikan!ta"isebagai ke"ala negara!"emim"in!ulil amri tugas beliau da"at digantikan.
0rang-&rang yang da"at di"ilih menggantikan beliau sebagai "emim"in minimal harusmemenuhi em"at kriteria sebagaimana yang dijelaskan dalam surat Al-Maidah ayat 22 di atas.
1. Beriman ke"ada Allah S,8arena ulil amri adalah "enerus ke"emim"inan rasulullah saw!sedangkan 4asulullah
sendiri "elaksana ke"emim"inan Allah S,!maka tentu saja yang "ertama sekali harus dimiliki
&leh "enerus ke"emim"inan beliau adalah keimanan *ke"ada Allah!4asul!dan rukun iman yanglainnya+.,an"a keimanan ke"ada Allah dan rasul-Nya bagaimana mungkin dia da"at dihara"kan
memim"in umat menem"uh jalan Allah di atas "ermukaan bumi ini.
6. Mendirikan ShalatShalat adalah ibadah #ertikal lansung ke"ada Allah S,.Se&rang "emim"in yang
mendirikan shalat dihara"kan memiliki hubungan #ertikal yang baik denga Allah
S,.)ihara"kan nilai-nilai kemuliaan dan kebaikan yang terda"at di dalam shalat da"at
ter'ermin dalam ke"emim"inannya.Misalnya nilai kejujuran .
. membayar @akat
@akat adalah ibadah mahdhah yang meru"akan simb&l kesu'ian dan ke"edulians&sial.Se&rang "emim"in yang berakat dihara"kan selalu berusaha mensu'ikan hati dan
hartanya.)ia tidak akan men'ari dan menikmati harta dengan 'ara yang tidak halal.)an lebih
dari "ada itu dia memiliki ke"edulian s&sial yang tinngi terhada" kaum dhua%a dan mustadha%in.
;. Selalu ,unduk "atuh ,erhada" Allah S,
)alam ayat di atas disebutkan "emim"in itu haruslah &rang-&rang yang selalu ruku *wahum rakiun+ .4uku adalah simb&l ke"atuhan se'ara mutlak ke"ada Allah dan rasul-Nyayangse'ara k&nkret dimane%estasikan dengan menjadi se&rang muslim yang ka%ah*t&tal+!baik
dalam as"ek a7idah!ibadah!akhla7 mau"un muamalat.A7idahnya benar *bertauhid se'ara murni
dengan segala k&nsekuensinya!bebas dai segala bentukkemusyrikan+! ibadahnya tertib dan sesuaituntunan Nabi!akhla7nya ter"uji *shidi7!amanah!adil!isti7amah dan si%at-si%at mulia lainnya+ dan
muamalatnya *dalam seluruh as"ek kehidu"an+ tidak bertentangan dengan syariat Islam.
BAB II
7/23/2019 Akhlak Tasawuf 12 Wahyu
http://slidepdf.com/reader/full/akhlak-tasawuf-12-wahyu 6/6
8ESIMP?AN
)ari "embahasan tersebut diatas maka "enulis da"at menyim"ulkan bahwa! Islam
mengakui "rinsi" musyawarah dan mengharuskan "enguasa melaksanakannya! ia melarang sika"
&t&riter dan diktat&r! menyerahkan ke"ada manusia untuk menentukan bagaimana 'aramelaksanakan musyawarah! untuk memberikan keluwesan dan mem"erhatikan "erubahan situasi
dan k&ndisi! &leh karena itu musyawarah bisa dilakukan dengan berbagai ma'am bentuk dan
berbagai 'ara sesuai dengan masa! bangsa dan tradisi! yang "enting "elaksanaan "emerintahandimulai dari "emilihan "residen kemudian membuat garis-garis besar haluan negara! dengan
menyertakan rakyat dan seluruh umat atau yang mewakili mereka! yaitu yang dinamakan ahlul
halli wal a7di! dimana kekuasaan "emerintah dibatasi &leh dua hal! yaitu syariat dan
musyawarah! yakni dengan hukum Allah dan "enda"at umat.0rang-&rang yang da"at di"ilih menggantikan beliau sebagai "emim"in minimal harus
memenuhi em"at kriteria sebagaimana yang dijelaskan dalam surat Al-Maidah ayat 22 di atas.
1. Beriman ke"ada Allah S,
6.
Mendirikan Shalat. membayar @akat
;. Selalu ,unduk "atuh ,erhada" Allah S,