aldehid dan keton.doc

Upload: videey

Post on 09-Oct-2015

156 views

Category:

Documents


9 download

TRANSCRIPT

BAB I

Praktikum Aldehid Keton

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar BelakangAldehid dan keton sesungguhnya bukankanal yang asing bagi kita yang bergelut di dunia ke farmasian. Dalam kehidupan sehari-sehari, kita akan banyak menjumpai senyawa-senyawa dari aldehid dan keton ini.. Seperti halnya Formalin dari golongan aldhid yang di gunakan sebagai pengawet mayat, bahan industri, zat warna, dan senyawa lain. Sementara itu, senyawa-senyawa dari golongan keton dapat di gunakan sebagai pelarut, untuk pembuatan minyak wangi dan lain-lain.Untuk senyawa karbon, terdapat gugus yang berpengaruh besar terhadap sifat keseluruhan senyawa tersebut. Dengan cara tidak langsung, gugus tersebut dapat mempengaruhi reaksi yang terjadi antara senyawa tersebut dengan suatu senyawa atau unsur yang lain. Gugus inilah yang di sebut dengan gugus fungsi. Gugus fungsi inilah yang memiliki peran sebagai penentu sifat suatu senyawa dan merupakan bagian yang aktif bereaksi dengan senyawa yang lain.Gugus karbonil memiliki sifat polar, dengan elektron-elektron dalam ikatan phi tertarik ke oksigen yang yang lebih melalui elektrin negatif yang merupakan faktor yang menyebabkan keaktifan gugus karbonil tersebut. Reaktifitas relative aldehid dan keton sebagian dapat di sebabkan oleh banyaknya muatan positif pada karbon karbonil. Makin besar muatan ion tersebut dan semakin reaktif. Dan bila muatan positif parsial ini tersebar keseluruh molekul, maka senyawa karbonil akan lebih stabil dan kurang reaktif. Di dunia kesehatan dan dunia perindustrian, senyawa-senyawa aldehid dan keton suda sangat di kenal luas penggunaannya. Contohnya kita mengenal Formaldehid sebagai pangawet dan Aseton dalam pembuatan pewangi.

Selain itu, kita mengenal reaksi reduksi dan reaksi oksidasi. Reaksi reduksi dan oksidasi merupakan suatu cara yang sederhana untuk membedakan antara aldehid dan keton. Untuk itulah kita melakukan praktikum ini, karena dengan melalui praktikum ini kita akan lebih mengenal senyawa aldheid dan keton.

B. Maksud PercobaanMaksud di lakukannya percobaan ini adalah untuk membedakan antara aldehid dan keton berdasarkan reaksi-reaksi kimia.

C.Tujuan PercobaanTujuan di lakukannya percobaan ini adalah untuk mengetahui dan memahami identifikasi senyawa aldehid dan keton dengan menggunakan pereaksi KMnO4, Pereaksi Tollens, dan Pereaksi Fehling.

D. Prinsip PercobaanPrinsip percobaan ini adalah Identifikasi senyawa aldehid danketon berdasarkan reaksi reduksi-oksidasi antara gugus aldehid dan keton dengan KMnO4, Pereaksi Tollens, dan Pereaksi Fehling. Penentuan kelarutan KMnO4 dalam Formaldehid dan Aseton. Penentuan senyawa aldehid dan keton melalui adanya endapan cermin perak dengan pereaksi Tollens. Penentuan senyawa aldehid dan keton melalui adanya endapan merah bata dengan Pereaksi Fehling. BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Teori Umum Aldehid dan keton merupakan senyawa-senyawa yang mengandung salah satu dari gugus penting di dalam kimia organik,yaitu gugus karbonil C=O,semua senyawa yang mengandung gugus ini disebut senyawa karbonil.(Tim dosen kimia.(2004).

Aldehid

Keton

Gugus karbonil adalah gugus yang paling menentukan sifat kimia aldehid dan keton,oleh karena itu tidak mengherankan jika sifat keduanya hampir sama.(Tim dosen kimia 2005)

Aldehid dan keton merupakan senyawa yang sangat penting.Beberapa dari padanya seperti aseton (CH3COCH3) dan metil etil keton (CH3COCH2CH3) dipakai dalam jumlah besar sebagai pelarut.Larutan pekat formaldehid (CH2O) dalam air dipakai untuk mengawetkan jaringan hewan dalam penelitian biologi.Bahan rumit seperti karbohidrat dan hormon steroid mengandung struktur karbonil aldehid dan keton bersama-sama gugus fungsi lain.(Pine,Stanley H.(1988)Gugus Karbonil adalah suatu gugus polar,oleh karenanya aldehid dan keton mempunyai titik didih yang lebih tinggi daripada hidrokarbon yang berat molekulnya setara.Meskipun demikian,oleh karena aldehid dan keton tidak dapat membentuk ikatan hidrogen yang kuat antara molekul-molekulnya sendiri maka mereka mempunyai titik didih yang lebih rendah daripada alkohol yang berat molekulnya setara. (Tim dosen kimia.(2005).)Dengan adanya gugus karbonil, aldehid dan keton dapat membentuk ikatan hidrogen dengan molekul air.Oleh karenanya aldehid dan keton berberat molekul rendah mempunyai kelarutan yang tinggi dalam air. Aseton dan asetaldehid larut sempurna dalam air pada semua perbandingan.Sifat-sifat fisik dari beberapa senyawa aldehid dan keton dapat dilihat pada tabel berikut :RumusNamaTl (oC)Td (oC)Kelarutan dalam air

CH2OFormaldehid-92-21Sangat larut

CH3CHOAsetaldehid-12521

C6H5CHObenzaldehid-57178Sedikit larut

CH3COCHAseton-9556,1

CH3COCH2CH3Butanon-8679,6Sangat larut

C6H5COCH3Asetofenon21202Tidak larut

Dalam laboratorium,cara paling lazim untuk mensintesis suatu aldehid atau keton sederhana adalah dengan oksidasi suatu alkohol. Keton aril dapat dibuat dengan reaksi asilasi Friedel-Crafts.

+ H2CrO4

mentol

menton (84%) Salah satu aldehid yang penting,yaitu formaldehid,yang biasa digunakan sebagai reagensia sebagai bahan penghilang bau untuk sumbu lampu dam lilin,dan sebagai pengawet untuk contoh-contoh biologi adalah suatu gas. Namun formaldehid lebih mudah disimpan atau diangkut sebagai larutan dalam air (formalin = 37% dan 7-15% metanol dalam air),atau sebagai suatu polimer atau trimer.(4;4)Aseton adalah keton yang paling penting. Merupakan cairan volatil (titik didih 56oC) dan mudah terbakar.Aseton adalah pelarut yang baik untuk macam-macam senyawa organik,banyak digunakan pernis,lak dan plastik.Tidak seperti kebanyakan pelarut organik lain,aseton bercampur dengan air dalam segala perbandingan.Sifat ini digabungkan dengan volatilitasnya,membuat aseton sering digunakan sebagai pengering alat-alat laboratorium.Alat-alat gelas laboratorium yang masih basah dibilas dengan aseton,dan lapisan aseton yang menempel kemudian menguap dengan mudah.Salah satu metode pembuatan aseton ialah melalui dehidrogenasi isopropil alkohol dengan bantuan katalis tembaga. (Respah,Ir.(1986).)Aldehid dan keton dapat dibedakan dengan cara yang sederhana. Suatu cara yang sederhana untuk membedakan aldehid dan keton adalah berdasarkan reaksi oksidasi-reduksi. Keton tidak mudah di oksidasi (bukan tidak mungkin ) tetapi aldehid dengan mudah dapat dioksidasi menjadi asam karboksilat. Hampir semua reagensia apa saja yang mengoksidasi suatu alkohol juga mengoksidasi aldehid. Garam permanganat dan dikromat merupakan bahan pengoksidasi yang banyak digunakan. Zat pengoksidasi lain yang sangat lembut dan sering digunakan adalah Ag+ (pereaksi Tollens) atau Cu2+ (pereaksi Fehling).

1.Oksidasi aldehid

Aldehid

Asam Karboksilat2.Dengan Pereaksi Tollens

+ 2Cu2+ + 2 OH- + 2 Ag + H2O 3.Dengan Pereaksi Fehling

+ 2Cu2+ + 2 OH- + Cu2O + H2O B. Uraian bahan1. Formalin (ditjen POM 1979;259)Nama Resmi: Formaldehydi Solutio Nama Lain : Formalin RM

: CH2O

Pemerian :Cairan jernih,tidak berwarna;bau menusuk,uap merangsang selaput lendir hidung dan tenggorokan.Jika disimpan di tempat dingin dapat menjadi keruh.

Kelarutan

: Dapat dicampur dengan air dan dengan etanol (95%) P.

Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik,terlindung darii cahaya;sebaiknya pada suhu di atas 20o.

Kegunaan

: Sebagai sampel2. Aseton (ditjen POM 1979;27)

Nama Resmi : Acetonum

Nama Lain : Aseton

RM/BM : C3H6O/58,08

Pemerian :Cairan transparan ,tidak berwarna,mudah menguap,bau khas.

Kelarutan

:Dapat bercampur denagn air,dengan etanol,dengan eter,dan dengan kloroform.

Penyimpanan

: Dalam wadah tertutup rapat,jauhkan dari api.

Kegunaan

: Sebagai sampel3. Kalium Permanganat (ditjen POM 1979;480)

Nama Resmi: Kalii Permanganas Nama Lain

: Kalium PermanganatRM / BM

: KMnO4/158,03Pemerian

:Hablur,ungu tua,hampir tidak tembus oleh cahaya yang diteruskan dan berwarna biru metalik mengkilap oleh cahaya yang dipantulkan,kadang-kadang disertai warna merah tembaga tua;stabil di udara.Kelarutan

:Larut dalam air,mudah larut dalam air mendidih.Penyimpanan: Dalam wadah tertutup baik.

Kegunaan

: Sebagai pereaksi 4. Air Murni (ditjen POM 1979;112)

Nama Resmi: Aqua PurificataNama Lain : Aquadest

RM/BM : H2O/18,02

Pemerian

: Cairan jernih;tidak berwarna;tidak berbau.

Penyimpanan

: Dalam wadah tertutup rapat.

Kegunaan

: Sebagai pelarut

5. Perak Nitrat (ditjen POM 1979;113)

Nama Resmi

: Argenti Nitras

Nama Lain

: Perak Nitrat

RM/BM

: AgNO3/169,87

Pemerian

: Hablur;tidak berwarna atau putih;bila dibiarkan terpapar cahaya dengan adanya zat organik,menjadi berwarna abu-abu atau hitam keabu-abuan.pH lebih kurang 5,5.

Kelarutan

: Sangat mudah larut dalam air,terlebih dalam air mendidih;agak sukar larut dalam etanol;mudah larut dalam etanol mendidih;sukar larut dalam eter.

Penyimpanan

: Dalam wadah tertutup rapat

Kegunaan

: Sebagai pereaksi

6. Fehling (ditjen POM, 1979;692)

Fehling A

: CuSO4 dalam H2SO4Fehling B

: Kalium Natrium Tartrat dalam NaOH

Penyimpanan

: Dalam wadah tertutup rapat.

Kegunaan

: Sebagai pereaksiC.Prosedur Kerja (Anonim, 2011)A. Pengamatan Langsung

1. Siapkan 2 buah tabung reaksi

2. Tabung reaksi (1) diisi dengan 0.5 ml formaldehid dan tabung (2) dengan 0.5 ml aseton

3. Perhatikan warna dan baunya

4. Kemudian tambahkan setetes demi setetes air dan kocok (10 tetes).

5. Catat pengamatan saudara (larutan jangan dibuang)

B. Dengan KMnO4 0.1 N

1. Ambil larutan A di atas

2. Tiap tabung tambah 1-2 tetes KMnO4 0.1 N

3. Perhatikan warna KMnO4 0.1 N tersebut

4. Catat pengamatan saudara

C. Dengan AgNO3 0.1 N dan NH4OH 0.5 N

1. Siapkan 2 buah tabung reaksi

2. Masing-masing diisi dengan 1 ml AgNO3 0.1 N

3. Tambahkan setetes demi setetes NH4OH 0.5 N sampai endapan terbentuk larut kembali (NH4OH berlebih + pereaksi Tollens, cermin perak).

4. Kedalam tabung (1) tambahkan 0.5 ml formaldehid dan tabung (2) dengan 0.5 aseton.

5. panaskan beberapa menit diatas penangas air

6. perhatikan dan catat pengamatan saudara.

D. Dengan Fehling A dan Fehling B

1. Siapkan 2 buah tabung reaksi

2. Masing-masing tabung diisi dengan 1 ml Fehling A dan Fehling B

3. Ke dalam tabung (1) tambahkan 0.5 formaldehid dan tabung (2) dengan 0.5 aseton, kocok.

4. Panaskan beberapa menit di atas penangas air.

5. Perhatikan perubahan yang terjadi dan catat pengamatan saudara.

BAB III

KAJIAN PRAKTIKUM

A. Alat yang digunakanAdapun alat yang digunakan pada percobaan ini adalah Tabung reaksi, Rak tabung, Pipet Tetes, Gelas piala, Kaki tiga, Kasa, dan lampu spiritus.

B. Bahan yang digunakan

Adapun bahan yang digunakan pada percobaan ini adalah Aldehid (Formaldehid), Keton (Aseton), KMnO4 0,1 N, AgNO3 0,1 N, NH4OH 0,5N, Pereaksi Fehlina A dan B. C. Cara KerjaCara Kerja Bagian A :1. Di siapkan 2 buah tabung reaksi

2. Di isi tabung reaksi (1) dengan 0,5 ml formaldehid dan tabung (2) dengan 0,5 ml aseton

3. Di perhatikan warna dan baunya

4. Di tambahkan setetes demi setetes air dan kocok (10 tetes).

5. Di catat hasil pengamatan saudara (larutan jangan dibuang)

Cara Kerja Bagian B :

1.Di ambil larutan A di atas

2. Di tambah 1-2 tetes KMnO4 0,1 N

3. Di perhatikan warna KMnO4 0,1 N tersebut

4. Di catat pengamatan hasil pengamatan saudara

Cara Kerja Bagian C :

1. Di siapkan 2 buah tabung reaksi

2. Di isi dengan 1 ml AgNO3 0,1 N pada masing-masing tabung reaksi3. Di tambahkan setetes demi setetes NH4OH 0,5 N sampaii endapan terbentuk larut kembali (NH4OH berlebih = pereaksi Tollens).

4. Di tambahkan 0,5 ml formaldehid dan tabung (2) dengan 0,5 aseton.

5. Di panaskan beberapa menit diatas penangas air

6. Di perhatikan dan di catat pengamatan saudara.

Cara Kerja Bagian D :

1. Di siapkan 2 buah tabung reaksi

2. Di isi dengan 1 ml Fehling A dan Fehling B pada tiap-tiap tabung3. Di tambahkan (1) 0,5 ml formaldehid ke dalam tabung (1) dan tabung (2) dengan 0,5 ml aseton. Di kocok.

4. Di panaskan larutan beberapa menit di atas penangas air.

5. Di perhatikan perubahan yang terjadi dan dicatat pengamatan saudara.

BAB IVKAJIAN HASIL PRAKTIKUM A. Hasil Praktikum Tabel Hasil Pengamatan

A.

ZatWarnaBauKelarutan dalam air

Formaldehid

AsetonPutih

KuningMenyengatMenyengatLarut

Larut

B.

ZatPerubahan Warna KMn04

Formaldehid

Aseton Ungu-Coklat, terdapat endapan

Ungu-Coklat, terdapat endapan

C.

ZatPereaksi Tollens

Formaldehid

AsetonCermin Perak

Merah Bata

D.

ZatPereaksi Fehling

Formaldehid

Aseton Biru muda-Endapan merah bata

Kuning Merah Bata

Reaksi

A.Pengamatan langsung

Formaldehid

Metanol

Aseton

Propanol

B.Dengan KMnO4

3 + MnO4- + 2H 3+ 2MnO2 + H2O Aldehid

Asam Metanoat

+KMnO4

Aseton

C.Dengan Tollens

+ 2Ag(NH3)2 + 2OH-2Ag + 4NH3 + H2O +

Cermin Perak

+ 2Ag(NH3)2

D.Dengan Fehling

+ 2 Cu2++5 OH- Cu2O + 3 H2O+

+ 2 Cu2+ + 5 OH-

B. Pembahasan Melalui sub bab ini, kita akan mencoba untuk membahas hasil-hasil dari praktikum yang telah dilakukan secara khusus.

Aldehid dan keton memiliki sifat-sifat yang nyaris mirip satu sama lain. Namun demikian,oleh karena perbedaan gugus yang terikat pada gugus karbonil antara aldehid dan keton maka menimbulkan adanya perbedaan sifat kimia yang paling menonjol antara keduanya,yaitu :

1.Aldehid cukup mudah teroksidasi sedangkan keton sulit.

2.Aldehid lebih reaktif daripada keton terhadap adisi nukleofilik,yang mana reaksi ini merupakan karakteristik terhadap gugus karbonil.

Pada uji pengamatan langsung (A),dapat diamati bahwa baik senyawa aldehid (formaldehid) maupun keton (aseton) memiliki bau yang khas dan keduanya memperlihatkan kelarutan yang baik dalam pelarut air.Kelarutan yang baik dalam air menunujukkan bahwa formaldehid dan aseton merupakan senyawa yang polar,yaitu dapat membentuk ikatan hidrogen dengan air.

Pada uji dengan menggunakan pereaksi KMnO4,dengan penambahan KMnO4 pada formaldehid,terjadi suatu perubahan warna larutan dengan cepat dimana larutan tersebut lalu menjadi berwarna Ungu-Coklat, terdapat endapan sedangkan pada aseton dengan penambahan KMnO4,perubahan warna terjadi cukup lama dan berangsur-angsur.Pereaksi permanganat dapat mengakibatkan oksidasi pada senyawa aldehid dengan cepat.Hasil yang diperoleh pada praktikum ini membuktikan teori bahwa aldehid cukup mudah teroksidasi sedangkan keton sulit untuk teroksidasi. Hal ini merupakan salah satu perbedaan sifat kimia yang paling menonjol antara aldehid dan keton.

Pada uji Tollens dengan memakai perak nitrat dan amonium hidroksida sebagai reagens serta memakai media pemanasan selama beberapa menit,formaldehid menunjukkan terbentuknya endapan cermin perak pada dinding tabung. Sedangkan pada aseton tidak memperlihatkan adanya pembentukan cermin perak.

Ion-ion perak dari perak nitrat berlaku sebagai agen pengoksidasi. Oleh karena aldehid lebih mudah teroksidasi bila dibandingkan dengan keton,maka hanya senyawa aldehid (formaldehid) yang menunjukkan adanya endapan cermin perak.

Fungsi dari penambahan amonium hidroksida sendiri adalah sebagai medium pembentuk basa dan juga sebagai donor atom oksigen untuk pembentukan senyawa karboksilat.

Pada uji fehling,formaldehid memperlihatkan adanya pembentukan endapan merah bata pada dasar tabung. Sedangkan pada aseton,tidak terbentuk endapan merah bata.

Kandungan ion tembaga pada pereaksi fehling menyebabkan senyawa aldehid (formaldehid) teroksidasi membentuk endapan merah bata CU2O,asam karboksilat serta air. Hal yang serupa tidak terjadi pada senyawa keton (aseton) karena keton tidaklah mudah untuk mengalami oksidasi seperti halnya senyawa-senyawa dari golongan aldehid.

Adapun fungsi dari pemanasan yang dilakukan pada uji Tollens dan Fehling yakni untuk mempercepat jalannya reaksi kimia.Kenaikan suhu meningkatkan kecepatan suatu reaksi kimia.

Hasil-hasil yang diperoleh dari praktikum kali ini telah tepat dengan teori-teori yang ada. Telah terbukti perbedaan serta persamaan antara sifat-sifat senyawa golongan aldehid dengan senyawa golongan keton.BAB VPENUTUP

A. KesimpulanAdapun kesimpulan-kesimpulan dari praktikum kali ini adalah :

1.Formaldehid dan aseton memilliki kelarutan yang baik dalam air.

2.Aldehid (formaldehid) teroksidasi oleh pereaksi KMnO4,pereaksi Tollens,dan pereaksi Fehling. 3.Keton (aseton) tidak teroksidasi oleh pereaksi KMnO4,pereaksi Tollens,dan pereaksi Fehling.B. Saran

Sebaiknya bahan-bahan pereaksi diperlengkap dan suasana laboratorium di rindangkan agar kami betah dalam laboratorium..DAFTAR PUSTAKA

Tim dosen kimia.(2004).Kimia Dasar I.UNHAS : Makassar.

Tim dosen kimia.(2005).Kimia Dasar II.UNHAS : Makassar.

Pine,Stanley H.(1988).Kimia Organik I.ITB : Bandung.

Fessenden & Fessenden.(1994).Kimia Organik Edisi III.Erlangga : Jakarta.

Heser & Fieser.(1957).Introduction to Organic Chemistry.Harvard University : Japan.

Respah,Ir.(1986).Pengantar Kimia Organik.Aksara Baru : Jakarta.

Antony.C.(1992).Pengantar Kimia Organik Dan Hayati.ITB : Bandung.

Dirjen POM.(1979).Farmakope Indonesia Edisi III.Departemen Kesehatan RI : Jakarta.

Dirjen POM.(1995).Farmakope Indonesia Edisi IV.Departemen Kesehatan RI : Jakarta.

Laboratorium Kimia Farmasi.(2005).Penuntun Praktikum Kimia Organik.Jurusan Farmasi UNHAS : Makassar EMBED CorelDRAW.Graphic.11

EMBED CorelDRAW.Graphic.11

EMBED CorelDRAW.Graphic.11

EMBED CorelDRAW.Graphic.11

EMBED CorelDRAW.Graphic.11

EMBED CorelDRAW.Graphic.11

EMBED CorelDRAW.Graphic.11

EMBED CorelDRAW.Graphic.11

EMBED CorelDRAW.Graphic.11

EMBED CorelDRAW.Graphic.11

EMBED CorelDRAW.Graphic.11

EMBED CorelDRAW.Graphic.11

EMBED CorelDRAW.Graphic.11

EMBED CorelDRAW.Graphic.11

EMBED CorelDRAW.Graphic.11

EMBED CorelDRAW.Graphic.11

EMBED CorelDRAW.Graphic.11

C

H

O

CH

3

3

C

EMBED CorelDRAW.Graphic.11

EMBED CorelDRAW.Graphic.11

EMBED CorelDRAW.Graphic.11

EMBED CorelDRAW.Graphic.11

EMBED CorelDRAW.Graphic.11

EMBED CorelDRAW.Graphic.11

St. Rachmawati Muh. Anugerah Alam Waris1502010379

_1171496619.unknown

_1171617518.unknown

_1171628755.unknown

_1173772471.unknown

_1173772524.unknown

_1172878740.unknown

_1172879095.unknown

_1172879134.unknown

_1171630631.unknown

_1171627284.unknown

_1171615949.unknown

_1171615865.unknown

_1171615900.unknown

_1171496210.unknown

_1171496264.unknown

_1171493645.unknown