ff mel-rev_sh.doc
Post on 21-Feb-2018
237 Views
Preview:
TRANSCRIPT
-
7/24/2019 ff mel-REV_SH.doc
1/29
Laporan Kasus Hipertensi dan Diabetes Melitus dengan Pendekatan Kedokteran
Keluarga
Melisa Andriana / 102012170
Kelompok : FF7
Maasis!a Fakultas Kedokteran "ni#ersitas Kristen Krida $a%ana
&mail :melisa'andriana(%i#itas'ukrida'a%'id
)A) *
P&+DAH"L"A+
1'1 Latar )elakang
Hipertensi di negara-negara industri merupakan salah satu masalah kesehatan utama,
di Indonesia hipertensi juga merupakan masalah kesehatan yang perlu diperhatikan oleh
dokter yang bekerja pada pelayanan kesehatan primer karena angka prevalensinya yang
tinggi dan akibat jangka panjang yang ditimbulkannya. Berdasarkan penyebabnya,
hipertensi dibagi menjadi 2 golongan yaitu hipertensi primer yang tidak diketahui
penyebabnya dan hipertensi sekunder yaitu hipertensi yang disebabkan oleh penyakit
lain. Hipertensi primer meliputi kurang lebih 90% dari seluruh pasien hipertensi dan
0% lainnya disebabkan oleh hipertensi sekunder.!ekitar "0% dari golongan hipertensi
sekunder dapat diketahui penyebabnya dan dari golongan ini hanya beberapa persen
yang dapat diperbaiki kelainannya.
#iabetes $elitus merupakan penyakit kelainan metabolik kronik yang banyak
ditemukan dalam masyarakat dan dihadapi pada pelayanan kesehatan.enyakit ini dapat
diturunkan dalam keluarga, tidak dapat disembuhkan, mempunyai sasaran organ
tertentu yaitu jantung, otak, mata dan ginjal. &anpa penanganan yang adekuat akan
berakhir dengan komplikasi kematian oleh sebab kardioserebrovaskular dan gagal
ginjal. #ari penyelidikan yang ada, tampak ke'enderungan bah(a prevalensi #$ di
perkotaan hampir sama dengan prevalensi #$ di daerah rural. elayanan )edokteran
dengan pendekatan keluarga merupakan gabungan antara pelayanan kedokteran dan
pendekatan keluarga. engertian pelayanan kedokteran adalah pelayanan yang
dilakukan oleh dokter yang ber(enang sesuai dengan latar belakang pendidikannya di
bidang kedokteran, baik yang dijalankan sendiri ataupun bersama dalam organisasi,
dengan 'ara memelihara, meningkatkan kesehatan, men'egah, memberikan tindakan
mailto:melisa.andriana@civitas.ukrida.ac.idmailto:melisa.andriana@civitas.ukrida.ac.id -
7/24/2019 ff mel-REV_SH.doc
2/29
yang dilaksanakan se'ara menyeluruh, terpadu dan berkesinambungan untuk
menyembuhkan dan menyelesaikan masalah kesehatan dari pengguna jasa individu,
keluarga dan ataupun kelompok komunitas. *leh karena itu dalam penatalaksanaan #$
dibutuhkan bukan semata-mata pendekatan organobiologik namun juga pendekatan
keluarga
1'2 ,umusan Masala
. +aktor resiko apa saja yang ditemukan pada pasien
2. danya hubungan antara penyakit diabetes mellitus dan hipertensi terhadap
lingkungan keluarga dan masyarakat sekitar
. $elihat bagaimana /ungsi keluarga menurut ilmu kedokteran keluarga dalam
mendukung penyembuhan pasien
. 1valuasi terapi dalam rangka pengobatan pasien.
1'- .uuan
. $engenal dan memahami penyakit diabetes mellitus dan hipertensi, sehingga dapat
memberikan pelayanan kesehatan berupa promoti/, preventi/, kurati/, rehabilitati/
yang menyeluruh, terpadu, dan berkesinambungan berdasarkan pendekatan
kedokteran keluarga, dengan mengiikutsertakan pasien dan keluarga.
2. $engetahui adanya hubungan antara ri(ayat keluarga ri(ayat biologis,
psikologis, lingkungan3keadaan rumah, spiritual, sosial, kultural keluarga4 terhadap
penyakit pasien.
. $engetahui sikap, pengetahuan, serta pengobatan yang dilakukan pasien terhadap
penyakitnya.
. 5ntuk memenuhi tugas !kill 6ab +amily +older pada blok community medicine.
1' Manaat
. $eningkatkan sikap, perilaku, dan pengetahuan pasien dan keluargannya terhadap
penyakit diabetes mellitus dan hipertensi dan pengobatannya.
2. $engenal gejala dini dan tanda-tanda bahaya dari penyakit tersebut, serta
meman/aatkan potensi pasien dan keluargannya dalam menanggulangi masalah
yang timbul.
. $embantu dalam mengurangi morbiditas dan mortalitas pada kasus penyakit
menular atau penyakit tidak menular.
)A) **
.*+A"A+ P"3.AKA
2'1 Hipertensi
2
-
7/24/2019 ff mel-REV_SH.doc
3/29
Hipertensi dide/inisikan sebagai tekanan darah persisten dimana tekanan
sistoliknya di atas 0 mmHg dan tekanan diastolik diatas 90 mmHg. ada populasi
lanjut usia, hipertensi dide/inisikan sebagai tekanan sistolik 70 mmHg dan tekanan
diastolik 90 mmHg.
Hipertensi diartikan sebagai peningkatan tekanan darah se'ara terus menerus
sehingga melebihi batas normal.&ekanan darah normal adalah 0390 mmHg.
Hipertensi merupakan produk dari resistensi pembuluh darah peri/er dan 'ardia'
output.
Hipertensi yang tidak diketahui penyebabnya dide/enisikan sebagai
hipertensi esensial.Beberapa penulis lebih memilih istilah hipertensi primer untuk
membedakannya dengan hipertensi sekunder yang diketahui sebabnya. $enurut &he
seventh report o/ the joint national 'ommittee on prevention, dete'tion, evaluation and
treatment o/ high blood pressure 8: ;4 klasi/ikasi tekanan darah pada orang de(asa
terbagi menjadi kelompok-kelompok seperti pada tabel .2
.abel 1' Klasiikasi .ekanan Dara Menurut +4 7
)lasi/ikasi &ekanan #arah ! mmHg4 # mmHg4
ormal < 20
-
7/24/2019 ff mel-REV_SH.doc
4/29
dakah penyakit ginjal, in/eksi saluran kemih, hematuri,
pemakaian obatobat analgesi' atau obat lain
dakah keluarga mempunyai ri(ayat menderita penyakit
ginjal
pakah ada episode berkeringat, sakit kepala, ke'emasan,
lemah otot atau tetani
pakah ada ri(ayat hipertensi atau penyakit kardiovaskular
pada pasien atau keluarga pasien
pakah pasien dan keluarganya mempunyai ri(ayat
hiperlipidemia dan diabetes mellitus
pakah pasien mempunyai kebiasaan merokok
pakah pasien mempunyai pola hidup yang baik
Bagaimana kepribadian pasien
pakah pasien sering mengalami sakit kepala, vertigo,
gangguan penglihatan
pakah ada de/isit sensoris atau motoris
pakah ada nyeri dada, sesak atau kaki bengkak
pakah pasien sering haus, sering buang air ke'il, dan
adakah hematuria
pakah ada pengaruh /aktor pribadi, keluarga atau
lingkungan
2'1'1'2' Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan .ekanan Dara. emeriksaan ini biasa
dilakukan rutin di kamar periksa, pengukuran rutin 2 jam
mbulatory Blood ressure-$B4, maupun pengukuran
sendiri oleh pasien.
engukuran di kamar periksa dilakukan pada posisi
duduk di kursi setelah pasien istirahat selama " menit, kaki di
lantai dan posisi lengan setinggi jantung.engukuran dilakukan
dua kali dengan sela (aktu -" menit, pengukuran tambahan
dilakukan jika hasil kedua pengukuran sebelumnya sangat
berbeda.)on/irmasi pengukuran pada lengan kontralateral
dilakukan pada kunjungan pertama dan jika terdapat kenaikan
tekanan darah. 5ntuk orang usia lanjut, diabetes dan kondisi
-
7/24/2019 ff mel-REV_SH.doc
5/29
lain dimana diperkirakan ada hipotensi ortostatik, perlu
dilakukan juga pengukuran tekanan darah pada posisi berdiri.2
Beberapa indikasi penggunaan $B adalah@
Hipertensi yang bersi/at episodi'
danya dis/ungsi sara/ otonom Hipertensi sekunder
&ekanan darah yang resisten terhadap penggunaan
antihipertensi
2'1'1'-' Pemeriksaan Penunang
emeriksaan penujang untuk hipertensi terdiri dari@2
&est darah rutin
Alukosa darah sebaiknya puasa4
)olesterol total serum
)olesterol 6#6 dan H#6
&rigliseride serum puasa4
sam urat serum
)reatinin serum
)alium serum
Hb dan hemato'rit
5rinalisis
1lektrokardiogram
Beberapa pedoman penanganan hipertensi menganjurkan test
lain seperti@
1kokardiogram
5!A karotis
:-rea'tive protein
$ikroalbuminuria
roteinuria kuantitati/
+unduskopi pada hipertensi berat
1valuasi pasien hipertensi juga dilakukan untuk menentukan
adanya penyakit penyerta sistemik, yaitu@
terosklerosis pemeriksaan pro/il lemak4
#iabetes pemeriksaan gula darah4
+ungsi ginjal pemeriksaan proteinuria, kreatinin serum,
serta memperkirakan laju /iltrasi glomerulus4
2'1'2' aluasi Kerusakan 5rgan .arget
"
-
7/24/2019 ff mel-REV_SH.doc
6/29
emeriksaan untuk mengevaluasi organ target antara lain@2
8antung. $eliputi pemeriksaan /isik, /oto polos dada, elektrokardiogra/i
dan ekokardiogra/i.
embuluh darah. emeriksaan /isik termasuk perhitungan pulse pressure,
5!A karotis.
*tak. emeriksaan neurologis, :& s'an dan $I.
$ata. +unduskopi.
Ainjal. emeriksaan /ungsi ginjal.
2'1'- &tiopatogenesis
Hipertensi esensial adalah penyakit multi/aktorial yang timbul terutama karena
interaksi antara /a'tor-/aktor resiko tertentu, antara lain@2
. $erokok, diet dan asupan garam, stress, ras, obesitas, genetis.
2. !ystem sara/ simpatis.
. )eseimbangan antara modulator vasodilatasi dan vasokonstriksi@ endotel
pembuluh darah berperan utama, tetapi remodeling dari endotel, otot polos
dan intersisium juga memberikan kontribusi akhir.
. engaruh sistem endokrin setempat yang berperan pada sstem rennin,
angiotensin dan aldosteron.
&ingginya tekanan darah dipengaruhi oleh /aktor genetik maupun
/aktor lingkungan.!ekitar 9"% kasus hipertensi adalah merupakan hipertensi
esensial yang tidak diketahui sebabnya. ada beberapa individu, hipertensi
dapat terjadi dengan adanya satu /aktor lingkungan ditambah /aktor
predisposisi genetik, sedang pada individu yang lain membutuhkan akumulasi
pengaruh beberapa /aktor lingkungan. &ekanan darah merupakan perkalian
antara 'urah jantung dan resistensi peri/er, sehingga semua /aktor yang
mempengaruhi 'urah jantung dan resistensi peri/er dapat meningkatkan
tekanan darah. Berbagai keadaan seperti asupan garam yang berlebih, retensi
sodium oleh ginjal, jumlah ne/ron yang kurang dan /aktor yang berasal dari
endotel berperan terhadap terjadinya hipertensi begitu juga aktivitas sara/ yang
berlebihan, sistem vaskuler serta sistem renin-angiotensin.2
&eori terkini tentang terjadinya hipertensi menyebutkan terjadi hal-hal
seperti berikut@
7
-
7/24/2019 ff mel-REV_SH.doc
7/29
. eningkatan aktivitas sistem sara/ simpatis !!4
a4 espons maladaptive terhadap stimulasi sara/ simpatis.
b4 erubahan gen pada reseptor ditambah kadar katekolamin
serum yang menetap.
2. eningkatan aktivitas sistem rennin-angiotensin-aldosteron 4
a4 !e'ara langsung menyebabkan vasokonstriksi tetapi juga
meningkatkan aktivitas !! dan menurunkan kadar
prostaglandin vasodilator dan oksida nitrat.
b4 $emediasi kerusakan organ akhir pad jantung hipertro/i4,
pembuluh darah, dan ginjal.
'4 $emediasi remodeling arteri perubahan struktural pada
dinding pembuluh darah4
. #e/ek pada transport garam dan aira4
Aangguan aktivitas peptida natriuretik otak, peptida natriuretikatrial, adrenomedulin, urodilatin, dan endotelin.
b4 Berhubungan dengan asupan diet kalsium, magnesium, dan
kalium yang rendah.,
2'1'' 6eala Klinis dan Faktor ,esiko
Hipertensi biasanya tidak bergejala pada stadium a(al.Bila
meningkat se'ara akut, pasien dapat mengalami epistaksis, sakit kepala,
penglihatan kabur, tinnitus, pusing, de/isit neurologis transien atau angina.
Bila perkembangan gejala lebih lambat, pasien dapat datang dengan gejala
yang berhubungan dengan kerusakan organ akhir, seperti gagal jantung
kongesti/, stroke, gagal ginjal, atau retinopati.
ada pasien hipertensi ada beberapa /a'tor yang dapat memi'u
timbulnya penyakit ini, antara lain@2
$erokok *besitas
)urangnya akti/itas /isik
#iabetes mellitus
5mur laki-laki C ""tahun, perempuan 7" tahun4
i(ayat keluarga dengan penyakit kardiovaskular premature laki-laki
< "" tahun, perempuan < 7" tahun4
2'1'' Diagnosis )anding
;
-
7/24/2019 ff mel-REV_SH.doc
8/29
#iagnosis banding untuk hipertensi esensial bisa berupa hipertensi
renovaskular, hipertensi pada penyakit ginjal, hipertensi pada penyakit jantung,
hipertensi ortostatik, dan vertigo.
2'1'8' Penatalaksanaan
&ujuan pengobatan pasien hipertensi adalah penurunan tekanan darah
sampai
-
7/24/2019 ff mel-REV_SH.doc
9/29
ada tidaknya komorbiditas seperti gagal jantung, penyakit yang berhubungan
seperti diabetes, dan kebutuhan akan pemeriksaan laboratorium.2
5ntuk meningkatkan kepatuhan pasien pada pengobatan dapat
digunakan strategi seperti berikut@
. 1mpati dokter akan meningkatkan keper'ayaan, motivasi dan
kepatuhan pasien.
2. #okter harus mempertimbangkan latar belakang budaya dan
keper'ayaan pasien serta sikap pasien terhadap pengobatan.
. asien diberi tahu hasil pengukuran tekanan darah, target yang masih
harus di'apai, ren'ana pengobatan selanjutnya serta pentingnya
mengikuti ren'ana tersebut.
8ika dalam 7 bulan target pengobatan tidak ter'apai, harus
dipertimbangkan untuk melakukan rujukan ke dokter spesialis. Bila selain
hipertensi ada kondisi lain seperti diabetes mellitus atau penyakit ginjal, baik
meri'an #IB1&1! asso'iation maupun International !o'iety o/
ephrology menganjurkan rujukan kepada seorang dokter yang ahli jika laju
A+ men'apai < 70ml3menit3,;m2, atau jika ada kesulitan dalam mengatasi
hipertensi dan hiperkalemia, serta rujukan kepada konsultan ne/rologi jika laju
A+ men'apai < 0ml3menit3,;m2, atau lebih a(al jika pasien berisiko
mengalami penurunan /ungsi ginjal yang 'epat atau diagnosis dan prognosis
pasien diragukan.2
2'1'9' Komplikasi
)omplikasi pada pasien bisa terjadi karena hipertensi bertambah berat
atau tiba-tiba mun'ul penyakit penyerta sehingga kemungkinan diagnosisnyabisa berubah menjadi hipertensi sekunder. )omplikasi yang mungkin terjadi
antara lain ginjal hipertensi, ne/ropati diabetikum yang bisa bermani/estasi
pada mata, otak, serta kemungkinan terjadinya penyakit kardiovaskular.
2'1'' Prognosis
rognosis pasien sebenarnya tergantung pada kepatuhan pasien untuk
mengikuti pengobatan.ada dasarnya pengobatan hipertensi berlangsung
seumur hidup.*leh karena itu komunikasi dokter-pasien harus terjalin dengan
9
-
7/24/2019 ff mel-REV_SH.doc
10/29
baik sehingga pasien mau patuh pada pengobatan.8ika pasien mematuhi
ren'ana pengobatan, kemungkinan untuk terjadinya komplikasi bisa di'egah
sehingga dapat dikatakan prognosisnya baik.
2'2 Diabetes
#$ menurut meri'an #iabetes sso'iation # 4 200 adalah suatu
kelompok penyakit metabolik dengan karakteristik hiperglikemik yang terjadi karena
kelainan sekresi insulin, kerja insulin atau kedua-duanya. Hipergilkemik kronik pada
diabetes berhubungan dengan kerusakan jangka panjang, dis/ungsi dan kegagalan
beberapa organ tubuh, terutama mata, ginjal, sara/, jantung dan pembuluh darah.
)lasi/ikasi etiologis #iabetes $elitus adalah@2
. #iabetes tipe , destruksi sel Beta b4, yang umumnya menjurus ke de/isiensiinsulin absolut. #iabetes ini dikarenakan proses autoimun atau proses
idiopatik.
2. #iabetes tipe 2, bervariasi mulai yang terutama dominan resistensi insulin
disertai de/isiensi insulin relati/ sampai yang terutama de/ek sekresi insulin
disertai resistensi insulin.
. #iabetes tipe lain. &erjadi de/ek genetik /ungsi sel Beta b4, de/ek genetik
kerja insulin, penyakit eksokrin pan'reas pankreatitis,
trauma3pankreatektomi, neoplasma 4, endokrinopati hipertiroidisme 4,
karena obat3Dat kimia
. #iabetes $ellitus Aestasional kehamilan 4
2'2'1' Patogenesis
Insulin pada #$ tipe I tidak ada, karena pada jenis ini timbul reaksi
autoimun yang disebabkan adanya peradangan pada sel beta insulitis.Ini
menyebabkan timbulnya antibody terhadap sel beta yang disebut I: Islet
:ell ntibody4.eaksi antigen sel beta4 dengan antibody I:4 yang
ditimbulkannya menyebabkan han'urnya sel beta.Insulitis bisa disebabkan
ma'am-ma'am diantaranya virus, seperti virus 'o'ksakie, rubella, :$E,
herpes dan lain0lain.Fang diserang pada insulitis itu hanya sel beta, biasanya
sel al/a dan delta tetap utuh.
ada #$ tipe II jumlah insulin normal, mungkin lebih banyak tetapi
jumlah reseptor insulin yang terdapat pada permukaan sel yang kurang.
eseptor insulin ini dapat diibaratkan sebagai lubang kun'i pintu masuk ke
0
-
7/24/2019 ff mel-REV_SH.doc
11/29
dalam sel. ada keadaan tadi jumlah lubang kun'inya yang kurang hingga
meskipun anak kun'inya insulin4 banyak, tetapi karena lubang kun'inya
reseptor4 kurang, maka glukosa yang masuk sel akan sedikit, sehingga sel
akan kekurangan bahan bakar glukosa 4 dan glukosa di dalam pembuluh
darah meningkat. #engan demikian keadaan ini sama dengan pada #$ tipe I.
erbedaannya adalah #$ tipe II disamping kadar glukosa tinggi, juga kadar
insulin tinggi atau normal. )eadaan ini disebut resistensi insulin. ada #$
tipe II jumlah sel beta berkurang sampai "0-70 % dari normal.2
2'2'2 &pidemiologi
ngka kejadian #$ tipe I di negara barat G 0 % dari #$ tipe
II.Aambaran klinik biasanya timbul pada masa kanak-kanak dan pun'aknya
pada masa akil baligh.&etapi ada juga yang timbul pada masa de(asa.
#$ tipe II adalah jenis yang paling banyak ditemui lebih dari 90 % 4.
&imbul makin sering setelah umur 0 tahun dengan 'a'atan pada dekade ke-;
kekerapan diabetes men'apai - kali lebih tinggi daripada rata-rata orang
de(asa. )ekerapan #$ di 1ropa dan di merika 5tara berkisar antara 2-" %
sedangkan di negara berkembang antara ,"-2 %. #i Indonesia berkisar antara
."-2, % kurang lebih " tahun yang lalu, tetapi pada tahun 200 survei
terakhir di 8akarta menunjukkan kenaikan yang sangat nyata yaitu menjadi
2,= %.2
2'2'- Dasar diagnosis
. )eluhan pasien @
Aejala khas polidipsi, poli/agi, poliuri, lemas dan penurunan berat
badan se'ara 'epat. Aejala lain @ kesemutan, gatal di daerah genital, keputihan, in/eksi
yang sulit sembuh, bisul yang hilang timbul, penglihatan kabur,
'epat lelah, mudah mengantuk, mata kabur dan impotensi.2. i(ayat keluarga #$. Aejala neuropati diabetik neuropati peri/er4 @ kesemutan, rasa lemah dan
baal. !edangkan neuropati auotonom @ mual, kembung, muntah dan diare
malam hari, hipotensi orthostatik dan gangguan pengeluaran keringat,
inkontinensia urin dan /ekal dan impotensi.
-
7/24/2019 ff mel-REV_SH.doc
12/29
. Aejala ne/ropati diabetik @ lemas, mual, pu'at sampai keluhan sesak na/as
akibat penimbunan 'arian.". &erdapat /aktor resiko usia C " tahun, kegemukan BBC20%BB
idaman4, hipertensi, ri(ayat melahirkan bayi dengan BBC000gram,
ri(ayat #$ saat hamil, penderita 8), &B: atau hipertiroidisme."
7. emeriksaan penunjang @
emeriksaan gula darah se(aktu > 200 mg3d6 atau gula darah puasa
> 27 mg3d6 sudah 'ukup untuk menegakkan diagnosis #$ jika
keluhan dan gejala khas #$ ditemukan. 8ika ditemukan hanya
gejala tidak khas #$ saja, maka perlu dilakukan pemeriksaan ulang
gula darah baik puasa maupun se(aktu. 8ika hasil pemeriksaan
ulang gula darah puasa tetap > 27 mg3d6 dan gula darah se(aktu >
200 mg3d6, maka diagnosis #$ dapat ditegakkan.
)adar lipid abnormal H#6 < 0 mg3d6, &A > 200mg3d6,
kolesterol total >200 mg3d6.
e/ropati diabetik @ kadar kreatinin3ureum serum dan proteinuria
persisten
2'2' Komplikasi
engidap #$ 'enderung menderita komplikasi akut maupun
kronik.)omplikasi akut seperti halnya hipoglikemia dan hiperglikemia
merupakan keadaan ga(at darurat yang dapat terjadi pada perjalanan penyakit
#$. Hipoglikemia merupakan keadaan klinik gangguan syara/ yang
disebabkan penurunan glukosa darah.
enyebab hipoglikemia dapat berupa @
. $akan kurang dari aturan yang ditentukan
2. Berat badan turun . !esudah olahraga
. !esudah melahirkan
". $inum obat hipoglikemia oral atau insulin sesuai takaran atau
berlebihan
&anda-tanda hipoglikemia @
. !tadium parasimpatik @ lapar, mual, tekanan darah turun
2. !tadium gangguan otak ringan @ lemah, lesu, sulit bi'ara
. !tadium simpatik @ keringat dingin pada muka dan tangan, berdebar-
2
-
7/24/2019 ff mel-REV_SH.doc
13/29
debar
. !tadium gangguan otak berat @ koma dengan atau tanpa kejang
ada hiperglikemia, se'ara anamnesis ditemukan adanya masukan
kalori yang berlebihan, penghentian obat oral maupun insulin yang didahului
oleh stress akut. &anda khas adalah kesadaran menurun disertai dehidrasi
berat.
2'2' Penatalaksanaan
enanggulangan /armakologis, untuk pengobatan, penderita #$ dapat
diberikan obat antidiabetik yang terdiri dari golongan sul/onilurea, biguanid
dan penghambat al/a glukosidase atau diberikan insulin. #asarnya
pengelolaan #$ tanpa dekompensasi metabolik dimulai dengan pengaturan
makan disertai dengan kegiatan jasmani yang 'ukup selama beberapa (aktu.
Bila kadar glukosa masih tinggi, dapat diberikan *H* atau suntikan insulin.
#alam keadaan dekompensasi metabolik, misalnya ketoasidosis.7 #$
dengan stress berat, berat badan menurun drastis, insulin dapat diberikan.
. 1dukasi.
ada dasarnya tujuan edukasi3penyuluhan diabetes adalah pera(atan
mandiri, sehingga seakan-akan penderita #$ menjadi dokternya
sendiri dan juga mengetahui kapan harus pergi ke dokter atau anggota
tim pera(at lainnya untuk medapatkan pengarahan atau pengobatan
lebih lanjut.
2. engaturan diet
&ujuan utama pengaturan diet adalah membantu orang dengan diabetes
memperbaiki kebiasaan giDi dan olahraga untuk mendapatkan kontrol
metabolik yang lebih baik, mempertahankan kadar glukosa darah
mendekati normal, memberikan energi yang 'ukup untuk me'apai atau
mempertahankan kadar glukosa darah mendekati normal, memberikan
energi yang 'ukup untuk men'apai atau mempertahankan berat badan
yang memadai, menghindari dan menangani komplikasi baik akut
maupun kronis serta meningkatkan kesehatan se'ara keseluruhan melalui
giDi yang optimal.
. 6atihan jasmani
-
7/24/2019 ff mel-REV_SH.doc
14/29
#ianjurkan untuk latihan jasmani se'ara teratur - kali seminggu 4
selama kurang lebih 0 menit, yang si/atnya sesuai :I1 :ontinuous,
hytmi'al, Interval, rogressive, 1nduran'e training4.
. +armakologis
5ntuk pengobatan penderita #$ dapat diberikan *# seperti@
. *H* obat hipoglikemik oral 4
Aolongan sul/onylurea @ )lorpropamid, tolbutamid,
glibenklamid, glikaDid, glipiDid
$enstimulasi pelepasan insulin yang tersimpan strored
insulin 4
$enurunkan ambang sekresi insulin
$eningkatkan e/isiensi sekresi insulin dan potensiasi
stimulasi insulin transport karbohidrat ke sel otot dan
jaringan lemak
$eningkatkan per/orman'e dan jumlah reseptor insulin,
pada otot dan sel lemak.
enurunan produksi glukosa oleh hati
Aolongan biguanid
$et/ormin @
a. $enurunkan glukosa darah dengan memperbaiki
transport glukosab. $enurunkan produksi glukosa hati
'. $eningkatkan pemakaian glukosa oleh sel
d. $enghambat absorpsi glukosa dari usus pada
keadaan sesudah makan
e. $eningkatkan jumlah reseptor insulin
#iabeJ
Alukophage
enghambat al/a glukosidase
'arbose @ menurunkan penyerapan glukosa dan
menurunkan hiperglikemia postprandial
2. Insulin
a. menghambat glikogenolisis
b. menghambat konversi asam amino menjadi glukosa
'. menaikkan simpanan glukosa sebagai glikogen mengindukasi
glukokinase 4.7
-
7/24/2019 ff mel-REV_SH.doc
15/29
)A) ***
MA.&,* dan M&.5D&
-'1 Materi$ateri yang dibahas dalam laporan kasus ini adalah hipertensi dan diabetes
mellitus yang terjadi pada perempuan berumur " tahun.
-'2 Metode
$etode pengumpulan data yang digunakan dalam laporan, yaitu@
. engamatan atau observasi terhadap pasien, keluarga, serta lingkungan rumah
dan sekitarnya.
2. Ka(an'ara3intervie( langsung kepada pasien dengan menggunakan alat berupa
da/tar pertanyaan.
. #okumentasi dengan melampirkan /oto sebagai bukti pelaksanaan kunjungan ke
rumah pasien.
"
-
7/24/2019 ff mel-REV_SH.doc
16/29
)A) *;
HA3*L dan P&M)AHA3A+
'1 Hasil Data
#ari hasil (a(an'ara dengan pasien langsung serta pengamatan pada saat
melaksanakan kunjungan ke rumah pasien di daerah &anjung #uren !elatan, maka
diperoleh data sebagai berikut@
uskesmas @ )elurahan &anjung #uren !elatan
lamat @ 8alan &anjung #uren aya o 20
#ata ri(ayat keluarga@
I. Identitas asien@
a. ama @ y. &umiyem
b. &anggal lahir @ !olo, 02 *ktober 972
'. 5mur @ " tahun
d. 8enis kelamin @ perempuan
e. ekerjaan @ Ibu umah &angga
/. endidikan @ !# tidak tamat4
g. lamat @ &anjung #uren !elatan, o. ", & "3 K
II. i(ayat Biologis )eluarga@
a. )eadaan kesehatan sekarang @ sedang
b. )ebersihan perorangan @ sedang
'. enyakit yang sering diderita @ pusing, pandangan berbayang
d. enyakit keturunan @ diabetes melitus
e. enyakit kronis3menular @ -
/. )e'a'atan anggota keluarga @ -
g. ola makan @ baik
h. ola istirahat @ baik
i. *lahraga @ senam diabetes setiap bulan
j. 8umlah anggota keluarga @
7
-
7/24/2019 ff mel-REV_SH.doc
17/29
III. sikologis )eluarga@
a. )ebiasaan buruk @ anak pasien merokok
b. engambilan keputusan @ anak
'. )etergantungan obat @ -
d. &empat men'ari pelayanan kesehatan @ puskesmas
e. ola rekreasi @ kurang
IE. )eadaan rumah3 lingkungan @
a. 8enis bangunan @ semi permanenb. 6antai rumah @ keramik '. 8enis tembok @ batakod. 8enis atap @ semene. 6uas rumah @ m J 2."m/. 6uas tanah @ 2=m2
g. enerangan @ kurang dalam rumah ada lampu4h. )ebersihan @ kurangi. Eentilasi @ kurangj. eman/aatan pekarangan @ -k. !istem pembuangan air limbah @ -l. &empat pembuangan sampah @ ada
m. !anitasi lingkungan @ sedang
E. )eadaan dapur dan kamar mandi
a. &empat penyimpanan makanan @ ter'emar debu
b. &empat penyimpanan alat makan @ sedang
'. &empat 'u'i tangan @ air mengalir
d. )eadaan kamar mandi @ kebersihan kurang, air dari
ember
e. &ipe kakus @ 'loset duduk
/. !umber air sehari-hari @ air ledengg. &empat penyimpanan air @ tong ember
h. !umber air minum @ air isi ulang
EI. !piritual )eluarga @
a. )etaatan beribadah @ baik
b. )eyakinan tentang kesehatan @ baik
EII. )eadaan !osial )eluarga @
a. &ingkat pendidikan @ rendah
b. Hubungan antara anggota keluarga @ baik
'. Hubungan dengan orang lain @ baik d. )egiatan organisasi sosial @ kurang
;
-
7/24/2019 ff mel-REV_SH.doc
18/29
e. )eadaan ekonomi @ sedang
EIII. #a/tar nggota )eluarga @
o ama Hubkeluarga
5mur endidikan ekerjaan gama )eadaankesehatan
)eadaangiDi
Imunis
. y.
&umiyem
Ibu " &idak tamat
!#
Ibu rumah
tangga
Islam Hipertensi
dan
#iabetes
Baik &id
diketa
2. &n.
$.slim
nak 2 !&$ )arya(an
konveksi
Islam Baik Baik &ida
diketa
. y.
ina(ati
$enantu 2 !$) Ibu rumah
tangga
Islam Baik Baik &ida
diketa
. Heskia
:aerunisa
:u'u - - Islam Baik Baik 6engk
IL. )eluhan 5tama@ pusing dan pegal pada bagian lengan dan punggung
L. i(ayat enyakit !ekarang@ pasien mengalami pusing yang tidak kunjung
sembuh, selanjutnya dilakukan pemeriksaan /isik tekanan darah oleh dokter dan
didiagnosis bah(a pasien mengalami tekanan darah tinggi. ada kurang lebih
satu tahun yang lalu pasien mengalami mual dan muntah saat bangun tidur
disertai pandangan yang gelap, hal ini berlanjut sampai malam hari pandangan
pasien menjadi berbayang. asien di ba(a ke puskesmas selanjutnya dilakukan
pemeriksaan gula darah dan didapatkan hasil gula darah 9".M
LI. i(ayat enyakit #ahulu @
a. i(ayat alergi @ disangkal
b. i(ayat hipertensi @ disangkal
'. i(ayat penyakit jantung @ disangkal
d. i(ayat penyakit ginjal @ disangkal
e. i(ayat penyakit paru @ disangkal/. i(ayat penyakit diabetes @ disangkal
LII. i(ayat enyakit keluarga @ Ibu pasien dan kakak kedua pasien mengalami
#$, kakak pasien mengalami hipertensi
LIII. emeriksaan +isik@ )esadaran umum @ baik 'ompos mentis4
&ekanan darah @ 0390
!uhu @ 7,"N:
adi @ =0J3menit
enapasan @7J3menit
LIE. #iagnosis enyakit @ Hipertensi esensial, karena tidak didapatkan penyakit lain
sebagai penyebab hipertensi dan #iabetes $elitus tipe 2
=
-
7/24/2019 ff mel-REV_SH.doc
19/29
LE. #iagnosis )eluarga@ Hipertensi esensial karena kakak pasien mengalami penyakit
yang sama dan #iabetes mellitus tipe 2 karena ibu pasien juga mengalami
penyakit yang sama dan seperti diketahui bah(a kedua penyakit ini merupakan
penyakit yang dapat diturunkan se'ara genetik.
LEI. njuran penatalaksanaan penyakit
a. romoti/
enyuluhan dengan memberikan pengetahuanedukasi4 kepadapasien dan
keluarga pasien sehingga adanya perubahan perilaku untuk kesembuhan
dan kesehatan pasien. :ontoh @ enyuluhan tentang de/inisi hipertensi dan
#$, gejala hipertensi dan #$, /aktor-/aktor risiko terjadinya hipertensi
dan #$ dan pen'egahannya seperti dengan penyuluhan tentang hidup
sehat, kurangi makanan yang banyak mengandung garam dan gula,
berakti/itas /isik.
b. reventi/
)egiatan skrining dan deteksi untuk menemukan penyakit. )egiatan yang
dapat dilakukan antara lain pemeriksaan kesehatan setiap tahun agar
dideteksi hipertensi atau tidak, menerapkan pola hidup sehat seperti
menurunkan asupan garam dan gula, meningkatkan konsumsi buah dan
sayur, menurunkan asupan lemak, menurunkan berat badan berlebih, dan
melakukan latihan /isik3olah raga teratur. men'egah terjadinya trauma
seperti terjatuh atau terkena benda tajam.
'. )urati/
#iet makan yang ketat,olahraga yang teratur,#* dan insulin jika
memang dibutuhkan, obat hipertensi. ada pasien ini sudah diberikan
resep dari puskesmas yaitu mlodipine "mg, Aliben'lamide "mg,
!imvastatin 20mg, $et/ormin "00mg, s'ardia =0mg.
d. ehabilitati/
ehabilitati/ adalah suatu kegiatan di/okuskan kepada mempertahankan
kualitas hidup penderita yang telah mengalami penyakit yang 'ukup berat.
ada pasien belum perlu dilakukan tindakan rehabilitative selain
pemeriksaan tekanan darah teratur ke puskesmas untuk memastikan
tekanan darah dalam batas terkontrol dan untuk memeriksakan tanda-tanda
kerusakan organ target dan komplikasi akibat hipertensi, juga mengontrol
kadar gula darah agar tetap dalam kadar normal.
LEII. rognosis
a. enyakit
Bila pasien teratur meminum obat yang diberikan dan selalu memeriksa
tekanan darah dan kadar gulanya ke uskesmas se'ara teratur, dan
9
-
7/24/2019 ff mel-REV_SH.doc
20/29
didukung dengan pola hidup sehat yang baikseperti diet terkontrol dengan
kebutuhan kalori tubuh dan berolahraga teratur maka prognosis penyakit
pasien adalah baik dubia et bonam4.
b. )eluarga
danya hubungan yang baik antar anggota keluarga pasien serta keluarga
yang sangat mendukung kesehatan pasien dengan mengingatkan pasien
untuk kontrol dan minum obat serta menjaga pola makannya dapat
membuat suasana keluarga yang sehat jasmani dan rohani dan
prognosisnya baik untuk pasien maupun keluarganya.
'. $asyarakat
5ntuk masyarakat sekitar pasien tinggal, karena hipertensi dan diabetes
yang diderita pasen tidak menular, maka prognosisnya ad bonam.
LEIII. esume@
&elah diperiksa seorang ibu y.&4 berusia " tahun dengan keluhan
pusing dan pegal pada lengan dan punggung.)eluhan lainya yaitu pandangan
berbayang. Hasil pengukuran tekanan darah di puskesmas minggu lalu dengan
hasil pemeriksaan tekanan darah yang saya lakukan hampir sama yaitu 0390
dan 0390. Hasil pemeriksaan kadar gula pasien setiap dilakukan pemeriksaan
selalu lebih dari normal, pemeriksaan pertama A# 9 A#2 20,
pemeriksaan kedua A# 2 A#2 20, pemeriksaan ketiga A# 0 A#2
=7. asien tinggal di pemukiman padat penduduk yang kebersihannya kurang
diperhatikan.asien mempunyai ri(ayat penyakit keluarga yang sama dengan
pasien. emeriksaan yang dapat dilakukan antara lain pemeriksaan tekanan darah
rutin, test darah rutin, pemeriksaan gula darah, kolesterol total serum, kolesterol
H#6 dan 6#6.
20
-
7/24/2019 ff mel-REV_SH.doc
21/29
)A) ;
A+AL*3A KA3"3
'1 Analisa Kasus
!eorang pasien perempuan y.& usia " tahun merupakan pasien uskesmas
&anjung #uren !elatan dengan diagnosis hipertensi dan diabetes melitus. )ondisi
pasien tampak sehat.asien mempunyai keluhan pusing dan myalgia di daerah lengan
punggung.#ari pemeriksaan /isik didapatkan tekanan darah 0390 mmHg. &anggal 22
8uli 20" dilakukan kunjungan rumah untuk melakukan anamnesis dan melihat kondisirumah pasien, dari situ didapatkan keterangan bah(a seminggu sebelumnya y.& juga
berobat ke puskesmas dan pada pemeriksaan /isik didapatkan tekanan darah 0390 dan
pada pemeriksaan penunjang didapatkan kadar gula darah puasa 0 dan kada gula
darah 2 jam post prandial =7. asien tinggal di pemukiman padat penduduk.
'2 Analisa Kunungan ,uma
'2'1 Kondisi Pasien
)ondisi pasien dalam keadaan baik, tidak ada demam. asien hanya
mengeluhkan pusing dan myalgia pada lengan dan punggung
'2'2 Aktiitas
asien saat dikunjungi sedang menonton tv di ruang tamu
'2'- Keadaan ,uma
'2'-'1 Lokasi
umah pasien terletak di pemukiman padat penduduk, persisnya
diujung gang ke'il. 8arak antara rumah yang satu dengan yang lain
hanya dipisahkan oleh jalan setapak dan letaknya berdampingan antar
rumah.
'2'-'2 Kondisi
2
-
7/24/2019 ff mel-REV_SH.doc
22/29
8enis bangunan rumah pasien semi permanen.umah terbuat dari
batako.6antai terbuat dari keramik.untuk teras sendiri hanya
menggunakan semen
'2'-'- Luas ,uma
6uas rumah m J 2,"mdengan luas tanah 2=m2'2' Pembagian ,uma
umah pasien bertingkat dua, lantai atas dipakai untuk kamar tidur anak,
menantu, dan 'u'u sedangkan lantai ba(ah untuk kamar tidur pasien, ruang
keluarga, kamar mandi dengan 'loset duduk, dan dapur yang terletak di
samping kamar mandi.
'2' ;entilasi
&idak terdapat ventilasi pada rumah pasien. !atu-satunya jalan udara
keluar masuk adalah melalui pintu depan ruang keluarga. 5dara di rumah
pasien agak lembab karena letak rumah pasien diujung gang ke'il setapak dan
'ahaya matahari sulit masuk.
'2'8 Pen%aa
-
7/24/2019 ff mel-REV_SH.doc
23/29
makanannya yang sering hanya menggunakan sayur sebagai lauknya.ola
istirahat baik, pasien biasanya bangun jam " pagi dan tidur malam jam =
malam.
'-'2 Keadaan Psikologis
Hubungan pasien dengan semua anggota keluarga terjalin dengan baik.
!emua keluarga turut bekerja sama dan pasien terlihat bahagia dengan
keluarga yang dimilikinya.
'-'- Keadaan 3osiologis
)eluarga pasien juga turut ikut serta dalam kegiatan sosial di tempat
mereka tinggal, dan keluarga pasien sering berkomunikasi dengan tetangga
mereka.asien sering mengikuti senam yang diadakan bersama ibu-ibu di
tempat tinggalnya setiap seminggu sekali.
'-' Keadaan &konomi)eadaan ekonomi dalam keluarga pasien mengaku 'ukup untuk memenuhi
kebutuhan sehari-hari.enghasilan dalam keluarga didapat dari anak
pasien.amun se'ara umum dilihat dari segi pekerjaan dimana anak pasien
hanya sebagai karya(an konveksi, itu termasuk kurang memenuhi kebutuhan
orang. Hanya saja untuk saat ini pasien mengatakan tidak pernah
kekurangan, hal ini mungkin juga dikarenakan pengeluaran bulanan yang
hanya sedikit dimana pola makan pasien yang kurang bergiDi seimbang
dengan hanya memakan sayur.
'-' Keadaan ,eligius
!emua anggota keluarganya menjalankan ibadah mereka dengan
baik.)eluarga pasien tetap mengikuti kegiatan keagamaan, seperti a'ara
pengajian yang dilangsungkan oleh lingkungannya.
)A) ;*
P&+"."P
8'1 Kesimpulan
#iagnosis pada pasien ini adalah hipertensi esensial dan diabetes mellitus .#arihasil analisis kedokteran keluarga, /aktor resiko pada pasien adalah /aktor genetik.
2
-
7/24/2019 ff mel-REV_SH.doc
24/29
8'2 3aran
8'2'1 Puskesmas
#iharapkan dapat lebih sering melakukan pendekatan kepada masyarakat
melalui penyuluhan-penyuluhan dalam usaha promoti/ dan preventi/
kesehatan masyarakat.8'2'2 Pasien
Berusaha untuk lebih memahami penyakit yang dideritanya dan tetap
menjaga kesehatan melalui pola hidup sehat dan minum obat se'ara
teratur.
&etap rajin mengontrol kesehatannya ke pelayanan kesehatan
masyarakat.
Datar Pustaka
. Brashers E.6. plikasi )linis ato/isiologi emeriksaan O $anajemen. 1d.2. 8akarta@
enerbit Buku )edokteran 1A:P 200=. hal.-.
2. !udoyo ru K, !etiyohadi Bambang, l(i Idrus, et al. Buku jar Ilmu enyakit
#alam. 1d.. 8ilid I. 8akarta@ usat enerbitan #epartemen Ilmu enyakit #alam
+)5IP 200;. Hal. "99-70, 0"-9.
2
-
7/24/2019 ff mel-REV_SH.doc
25/29
. ri'e !., Kilson 6$, editors. ato/isiologi )onsep )linis roses-proses enyakit.
8akarta@ enerbit Buku )edokteran 1A:P 200". hal.7-7.
. Harrison. rinsip-rinsip Ilmu enyakit #alam. 1d.. 8akarta@ enerbit Buku
kedokteran 1A:P 2000. hal.2=-9.
". Aleadle 8. t a Alan'e namnesis #an emeriksaan +isik. 8akarta@ 1rlangga $edi'al
!eriesP 200". Hal.;=-9,=.
7. Auna(an !A. +armakologi dan terapi. 1d ". 8akarta@ Balai penerbit +)5IP 2009. p
=-9".
LAMP*,A+
2"
-
7/24/2019 ff mel-REV_SH.doc
26/29
Aambar . )eadaan depan rumah Aambar 2. )eadaan teras rumah
Aambar . 8enis tembok dan lantai Aambar . 6angit-langit rumah
27
-
7/24/2019 ff mel-REV_SH.doc
27/29
Aambar ". uang tamu Aambar 7. )amar pasien
Aambar ;. Eentilasi ruang tamu Aambar =. Eentilasi kamar pasien
Aambar 9. )amar mandi Aambar 0. Bagian atas kamar mandi
2;
-
7/24/2019 ff mel-REV_SH.doc
28/29
Aambar . )eadaan dapur Aambar 2. &empat penyimpanan alat makan
2=
-
7/24/2019 ff mel-REV_SH.doc
29/29
Aambar . !umber air minum Aambar . !aya bersama ibu &umiyem
top related