luthfi fikri baskoro
Post on 09-Feb-2018
256 Views
Preview:
TRANSCRIPT
7/22/2019 Luthfi Fikri BAskoro
http://slidepdf.com/reader/full/luthfi-fikri-baskoro 2/19
4.1.1 Transistor
Transistor merupakan pengkombinasian dari bahan semikondoktor. Ada beberapa jenis
transistor, antara lain :
1. Junction Transistor
Junction transistor merupakan kombinasi tiga lapis semikonduktor tidak murni dari tipe
P dan tipe N. Ada dua jenis junction transistor yaitu:
a. Transistor P-N-P
b. transistor N-P-N.
Ada tiga tipe pengkombinasian kedua tipe semikondutor yaitu:
Alloy Junction Ground Junction
Mesa dan Planner Transistor
Gambar 4.1 Jenis Junction Transistor
P N N
E BC
P NP
E B C
NN P
E B C
7/22/2019 Luthfi Fikri BAskoro
http://slidepdf.com/reader/full/luthfi-fikri-baskoro 3/19
Ada beberapa keunggulan dari penggunaan transistor dibanding dengan penggunaan
tabung vakum udara, antara lain:
a. Ukurannya kecil
b. Pemakaian dayanya kecil ( power consumption )
c. Lebih murah dan lebih realiable (dapat dipercaya)
2. Transistor Tanpa Bias
Pada gambar 3.4 a menunjukkan majority carrier sebelum bergerak melewati junction .
Elekton bebas berdifusi melewati junction yang mana menghasilkan dua lapisan penggosongan
(gambar 3.4.b). Untuk setiap lapisan penggosongan ini potensial barriernya sebesar kira-kira 0.7
V (untuk silikon) pada suhu 25º C (untuk transistor germanium 0.3 V).
Ada tiga daerah yang mempunyai level doping yang berbeda, lapisan penggosongan tidakmempunyai lebar yang sama, makin banyak suatu daerah di-dop, makin besar konsentrasi ion
dekat junction.
E B C
- - - - - -
- - - - - -
- - - - - -
- - - - - --
+ + +
+ + +
+ + +
+ + +
- - - - - -
- - - - -- -
- - -- - - -
- - - - -- - N P N
(a)
E B C
- - - - - +
- - - - - +
- - - - - +
- - - - - +
- + + -
- + + -
- + + -
- + + -
+ - - - - -
+ - - - -
+ - - - - -
+ - - - - -
(b)
Gambar 4.2 Lapisan Penggosongan
7/22/2019 Luthfi Fikri BAskoro
http://slidepdf.com/reader/full/luthfi-fikri-baskoro 4/19
3. Transistor dengan Bias Forward-Reverse
a. Prinsip Kerja
Pada gambar 3.5 menunjukkan bahwa diode emitter dibias forward dengan diode
kolektor dibias reserve. Kondisi ini disebut Transistor Bias Forward-Reserve (FR) .
Kita mengharapkan memperoleh arus emitter yang besar karena diode emitter
dibias forward, dan kita tidak mengharapkan arus kolektor yang besar karena diode
kolektor dibias reserve, tetapi dalam kenyataannya lain, malah kita memperolah arus
kolektor yang besar.
-+
VEB V CBSedikit e
Banyak e Banyak e
-+
E
B
CPN N
Gambar 4.3 Cara kerja Transistor Bias Forward-Reserve
Pada saat awal bias forward diberikan pada diode emitter, elektron-elektron dalam
emitter belum memasuki basis. Jik kemudian V EB naik lebih besar daripada potensial
barrier (> 0.7 Volt), maka banyak elektron-elektron emitter memasuki daerah basis.
Elektron-elektron ini dalam basis dapat mengalir dalam dua arah, yang pertama
kearah bawah basis yang tipis menuju basis dan kedua kearah junction kolektormenuju ke dalam daerah kolektor.
Elektron yang mengalir ke bawah melalui daerah basis, mereka akan jatuh ke
dalam hole-hole dan mengalami proses rekombinasi dengan hole basis, selanjutnya
mengalir ke dalam kawat basis luar. Arus ini desebut arus rekombinasi dan arus ini
kecil sekali. Hmpir kurang dari 5% arus yang diinjeksikan emitter akan mengalir ke
bawah basis.
Sedangkan arus emitter yang menuju ke arah kolektor, bias forward akan
memaksa elektron emitter masuk ke daerah basis yang tipis terus menuju ke daerah
penggosongan kolektor. Selanjutnya medan lapisan penggosongan kolektor akan
mendorong arus elektron ke dalam daerah kolektor. Elektron ini akan melewati
daerah kolektor terus menuju ke kawat kolektor. Hampir lebih dari 95% arus
diinjeksikan emitter akan mengalir ke kolektor.
7/22/2019 Luthfi Fikri BAskoro
http://slidepdf.com/reader/full/luthfi-fikri-baskoro 5/19
Dari uraian diatas dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:
1) Bias forward pada diode emitter akan mengandalkan jumlah elektron yang diinjeksi ke
dalam basis. Makin besar potensial V EB , makin banyak elektron yang diinjeksi.
2) Bias reserve pada diode kolektor mempunyai pengaruh yang kecil terhadap banyaknya
elektron yang memasuki kolektor. Dengan menaikkan V CB tidak akan banyak
pengaruhnya terhadap jumlah elektron yang sampai pada lapisan penggosongan kolektor.
b. Simbol Transistor
Gambar 4.4 Simbol-simbol Transistor
Dari gambar tersebut menunjukkan simbol-simbol transistor NPN dan PNP. Emitter
mempunyai tanda panah, sedangkan kolektor tidak. Satu hal yang perlu diingat,
bahwa tanda panah pada emitter menunjukkan arah arus konvensional emitter (arah
arus konvensional berlawanan dengan arah arus elektron).
Selain penggunaan transistor seperti diatas, transistor juga dapat digunakan
sebagai rangkaian penguat. Bila suatu transistor akan digunakan sebagai penguat
sinyal arus/tegangan, maka pada outputnya diberi tahanan beban (R L) dan pada
inputnya dimasukkan sinyal yang akan dikuatkan. Sinyal input umumnya merupakn
tegangan atau arus bolak-balik dan sebelum sinyal memasuki transistor biasanya
dipasang suatu kondensator yang berfungsi untuk melakukan sinyal dan
mencegah/memblokir tegangan searah (DC).
Demikian pula pada bagian outputnya, tahanan beban akan digandeng dengan
suatu kondensator ke bagian selanjutnya dengan alasan yang sama.
Ada tiga macam dasar rangkaian penguat, yaitu:
a. Common Base Amplifier
b. Common Emitter Amplifier
B
C
E
Jenis PNP Jenis NPN
B
C
E
7/22/2019 Luthfi Fikri BAskoro
http://slidepdf.com/reader/full/luthfi-fikri-baskoro 6/19
c. Common Collector Amplifier
Gambar 4.5 Jenis rangkaian penguat
Untuk mengetahui gejala-gejala yang timbul di dalam rangkaian penguat terdapat
karakteristik-karakteristik dari transistor. Karakteristik itu biasanya diberikan oleh pabrik
pembuat transistor tersebut, yaitu:
a. Karakteristik input, yaitu karakteristik yang menggambarkan hubungan antara arus input
dengan tegangan input dengan suatu unsur output tertentu.
b. Karakteristik output, yaitu karakteristik yang menggambarkan hubungan antara arus
output dengan tegangan output pada suatu unsur input tertentu.
c. Karakteristik gabungan antara karakteristik input dengan karakteristik output.
4.1.2 Diode
Pada suhu ruangan, suatu semikonduktor tipe P mempunyai pembawa muatan sebagian
besar berupa hole-hole sebagai hasil pemasukan tak-murnian, dan sebagian kecil berupa
elektron-elektron bebas yang dihasilkan oleh energi thermal . Dipihak lain, dalam semikonduktor
tipe N pembawa muatan sebagian besar berupa elektron-elektron bebas dan hanya mengandung
sebagian kecil hole-hole . Jika kedua tipe semikonduktor tersebut digunakan secara terpisah,
masing-masing tipe tidak lebih dari suatu penghambat (resistor) karbon. Akan tetapi apabila
Vs
IE
IC
RS
VBB
+
-
-
+V
CC
RL
V BEV CB
Common Base AmplifierCommon Emitter Amplifier
Vs
I C
I B
VEB VCEI E
VCCVBB +-
-+
RLRS
Common Collector Amplifier
Vs
I E
I B
VEBVCB
I CRSRL
VBBVCC -
++-
7/22/2019 Luthfi Fikri BAskoro
http://slidepdf.com/reader/full/luthfi-fikri-baskoro 7/19
kedua tipe tersebut dihubungkan, maka hasilnya berupa suatu penghantar satu arah. Dan apabila
kedua tipe tersebut digabungan maka akan menghasilkan sesuatu yang disebut Diode yang
merupakan singkatan dari di yang berarti dua dan ode yang artinya elektrode Maka arti dari
diode adalah suatu piranti dua elektrode yang dapat mengalir arus pada arah tertentu. Adapun
simbol dari diode itu sendiri yakni :
A K
Ada beberapa tipe diode:
1. Tipe diode P-N dengan forward bias (pra-tegangan maju)
Gambar 4.6 Type Dioda P-N dengan Forward bias (pra-tegangan maju)
Prinsip kerjanya yakni diode P-N disambungkan dengan baterai yang bersifat
variable, dimana potensial positif dihubungkan ke tipe P dan potensial negatif
dihubungkan dengan tipe N. Diumpamakan bahwa kontak-kontak A dan B adalah baik
dan ideal, tanpa ada potensial kontak.
Simbol Dioda
+-
P N
+
-
+ +
-
+
-
+
-
- - - - -
+ + + +
- - - - -
+ + + +
- - - - -
+ + + +
+
-
+ +
-
+
-
+
-
+
-
+ +
-
+
-
+
-
V T
+ -
7/22/2019 Luthfi Fikri BAskoro
http://slidepdf.com/reader/full/luthfi-fikri-baskoro 8/19
Kita anggap potensial awal baterai adalah 0 volt, bila suatu elektron bebas dari
tipe N ingin memasuki daerah barrier , elektron ini menghadapi tembok ion-ion negatif
yang akan menolaknya kembali ke daerah N semula. Pada awalnya, tembok ion-ion
negatif itu masih rendah (tipis) dan elektron-elektron bebas dari tipe N yang mempunyai
energi yang cukup besar masih mampu menerobos dan mengatasi tembok tersebut.
Namun hasil penerobosan ini akan menghasilkan pembentukan tembok ion-ion negatif
yang baru, yang akibatnya tembok ion-ion negatif makin tinggi (tebal), sehingga energi
elektron-elektron bebas ini tidak lagi cukup untuk mengatasi tolakan ion-ion negaitf
tersebut.
Apabila potensial baterai secara perlahan-lahan dinaikkan hingga
mencapai potensial 0.7 V, maka elektron-elektron pada sisi N dekat persambungan akan
memperoleh energi yang cukup besar untuk memasuki sisi P. Selanjutnya apabila potensial baterai tersebut dinaikkan kembali, maka kedua sisi kristal P dan N akan ada
madan listrik yang akan mendorong hole-hole dari sisi P akan melewati persambungan
dari kiri ke kanan dan elektron-elektron bebas dari sisi N akan melawati persambungan
dari kanan ke kiri.
Apabila potensial baterai diperbasar terus, maka suatu saat diode akan hangus,
sebab arus yang mengalir terlampau besar.
Selain daripada itu terdapat pula pengaliran arus karena penyusupan minority
carriers yang disebabkan adanya suhu. Arus listrik yang disebabkan penyusupan
minority carriers dinamakan arus diffusi , sedangkan arus karena adanya tekanan dari
medan listrik yaitu arus karena majority carriers dinamakan arus hantaran ( drift current
atau conduction current ).
Jadi melalui persambungan terjadi pengaliran arus dengan mudah yang terdiri
dari:
1. Majority carriers negatif dari kanan ke kiri
2. Majority carriers positif/ hole dari kiri ke kanan
3. Minority carriers positif dan negatif baik ke kanan maupun ke kiri
Karena pengaliran arus di dalam forward bias ini dapat dilakukan dengan mudah,
maka tahanan dari batang ini (tipe P dan tipe N) dalah kecil.
7/22/2019 Luthfi Fikri BAskoro
http://slidepdf.com/reader/full/luthfi-fikri-baskoro 9/19
2. Tipe diode P-N dengan Reversed bias (pra-tegangan balik)
Gambar 4.7 Type Dioda P-N dengan Reserved bias (pra-tegangan balik)
Seandainya potensial dari baterai dibuat sedemikian rupa sehingga tipe Pmendapat potensial negatif dan tipe N mendapat potensial positif, maka majority carriers
pada masing-masing tipe akan ditarik oleh potensial baterai, yaitu elektron-elektron bebas
bergerak ke kanan dan hole-hole bergerak ke kiri meninggalkan batang.
Apabila ada kemungkinan arus I R mengalir maka arus ini semata-mata terdiri dari
arus diffuse, jadi kecil sekali, sehingga batang dengan reversed bias hampir mengalirkan
arus yang tidak ada artinya, umumnya berjumlah beberapa mikro-ampere saja atau dapat
dikatakan tahanan batang besar. Arus ini dinamakan arus jenuh atau saturation curr ent.
Apabila potensial reversed bias makin lama makin besar sehingga melampoi
breakdown voltage, maka arus I R menjadi besar sekali mencapai tingkatan tertentu yang
disebut Zener L evel .
Dengan adanya perilaku diode baik forward maupun reversed bias yang
demikian, maka diode dapat dipakai sebagai penyearah arus bolak-balik.
Selain tipe diode diatas, ada juga beberapa macam diode lainnya :
a. Zener Diode
Simbol :
Karakeristik : Mulai dari arus > I 3 zener diode akan memberikan tegangan yang
konstan yaitu sebesar V Z.
Gambar:
A K
+-
+
-
+ +
-
+
-
+
-
- - - - -
+ + + +
- - - - -
+ + + +
- - - - -
+ + + ++
-
+ +
-
+
-
+
-
+
-
+ +
-
+
-
+
-
V T
- +
P N
7/22/2019 Luthfi Fikri BAskoro
http://slidepdf.com/reader/full/luthfi-fikri-baskoro 10/19
Fungsi : 1. Stabilisator tegangan
2. Sebagai clipper pada sirkit pulsa
b. Light Emitting Diode (LED)
Simbol :
Karakeristik : Diode dibuat dari bahan Gallium Arsenit. Bila diode tersebut dialiri
arus, maka LED akan menyala. Makin besar yang dialirkan, maka cahaya yang
dipancarkan oleh LED makin terang.
Gambar :
Fungsi : 1. Display (perangkat/permainan)
2. Switching Circuit
c. Thermionic Diode
Simbol :
Karakeristik : Diode ini mempunyai slave yang lebih linier dan mempunyai swing
yang lebih besar.
Gambar
Fungsi : 1. Pulse Circuit
2. Switching Circuit
Adapun karakteristik dari diode itu sendiri yakni mudah mengalirkan arus apabila tipe P-
nya diberi potensial positif dan boleh dikatakan hampir tidak dapat mengalirkan arus apabila tipe
P-nya diberi potensial negatif. Dan disamping digambarkan simbol dari diode tersebut dengan
arah panah adalah sebagai arah pengaliran arus yang mudah. Jadi apabila diode diletakkan pada
tegangan bolak-balik arus hanya dapat mengalir selama setengah periode saja.
A K
A K
7/22/2019 Luthfi Fikri BAskoro
http://slidepdf.com/reader/full/luthfi-fikri-baskoro 11/19
Panjar Mundur ( Reverse B ias )
Jika potensial penghalang dinaikkan menjadi V V o + dengan memasang panjar mundur
sebesar V (lihat gambar 7.5), maka probabilitas pembawa muatan mayoritas memiliki cukup
energi untuk melewati potensial penghalang akan turun secara drastis. Jumlah pembawa muatan
mayoritas yang melewati sambungan praktis turun ke nol dengan memasang panjar mundur
sebesar sekitar sepersepuluh volt.
Gambar 7.5 Diode p-n berpanjar mundur (r everse bias ) a) Rangkaian dasar dan
b) Potensial penghalang meninggi.
Pada kondisi panjar mundur, terjadi aliran arus mundur ( Ir ) yang sangat kecil dari
pembawa muatan minoritas. Pembawa muatan minoritas hasil generasi termal di dekat
sambungan akan mengalami “drift” searah medan listrik. Arus mundur akan mencapai harga
jenuh - Io pada harga panjar mundur yang rendah. Harga arus mundur dalam keadaan normal
cukup rendah dan diukur dalam mA (untuk germanium) dan nA (untuk silikon). Secara ideal,arus mundur seharusnya berharga nol, sehingga harga - Io yang sangat rendah pada silikon
merupakan factor keunggulan silikon dibandingkan germanium. Besarnya Io berbanding lurus
dengan laju generasi termal 2 i g = rn dimana harganya berubah secara eksponensial terhadap
perubahan temperatur.
7/22/2019 Luthfi Fikri BAskoro
http://slidepdf.com/reader/full/luthfi-fikri-baskoro 13/19
LED
Pengertian Lampu LED
Lampu LED atau kepanjangannya Light Emitting Diode adalah suatu lampu indikator dalam
perangkat elektronika yang biasanya memiliki fungsi untuk menunjukkan status dari perangkat
elektronika tersebut. Misalnya pada sebuah komputer, terdapat lampu LED power dan LED
indikator untuk processor, atau dalam monitor terdapat juga lampu LED power dan power
saving. Lampu LED terbuat dari plastik dan dioda semikonduktor yang dapat menyala apabila
dialiri tegangan listrik rendah (sekitar 1.5 volt DC). Bermacam-macam warna dan bentuk dari
lampu LED, disesuaikan dengan kebutuhan dan fungsinya.
Fungsi Lampu LED
LED (Light Emitting Diode) merupakan sejenis lampu yang akhir-akhir ini muncul
dalam kehidupan kita. LED dulu umumnya digunakan pada gadget seperti ponsel atau PDA serta
komputer. Sebagai pesaing lampu bohlam dan neon, saat ini aplikasinya mulai meluas dan
bahkan bisa kita temukan pada korek api yang kita gunakan, lampu emergency dan sebagainya.
Led sebagai model lampu masa depan dianggap dapat menekan pemanasan global karena
efisiensinya.
Lampu LED sekarang sudah digunakan untuk:o penerangan untuk rumah
o penerangan untuk jalan
o lalu lintas
o advertising
o interior/eksterior gedung
7/22/2019 Luthfi Fikri BAskoro
http://slidepdf.com/reader/full/luthfi-fikri-baskoro 14/19
Cahaya Led
Kualitas cahayanya memang berbeda dibandingkan dengan lampu TL atau lampu
lainnya. Tingkat pencahayaan LED dalam ruangan memang tak lebih terang dibandingkan lampu
neon, inilah mengapa LED dianggap belum layak dipakai secara luas. Untungnya para ilmuwan
di University of Glasgow menemukan cara untuk membuat LED bersinar lebih terang. Solusinya
adalah dengan membuat lubang mikroskopis pada permukaan LED sehingga lampu bisa menyala
lebih terang tanpa menggunakan tambahan energi apapun. Pelubangan tersebut menerapkan
sistem nano-imprint litography yang sampai saat ini proyeknya masih dikembangkan bersama-
sama dengan Institute of Photonics.
Sementara ini beberapa jenis lampu LED sudah dipasarkan oleh Philips . Anda bisa
menemui beberapa model lampu LED bergaya bohlam yang hadir dalam warna putih susu dan
juga warna-warni. Daya yang diperlukan lampu jenis ini hanya sekitar 4-10 watt saja
dibandingkan lampu neon sejenis yang mencapai 12-20 watt. Jika dihitung secara seksama
memang bisa diakui bahwa lampu LED menggunakan daya yang lebih hemat daripada lampu
TL.
LED sebagai Sumber Cahaya Masa Depan
Sumber cahaya dari waktu ke waktu semakin berkembang, mulai dari penemuan lampu pijar
oleh Edison dan dalam waktu yang hampir bersamaan ditemukan juga lampu fluorescence (TL)
dan merkuri. Saat ini ada beberapa jenis lampu yang digunakan manusia untuk berbagai
keperluan, yaitu lampu pijar, TL, LED, Merkuri, Halogen, Sodium dan sebagainya. Namun
7/22/2019 Luthfi Fikri BAskoro
http://slidepdf.com/reader/full/luthfi-fikri-baskoro 15/19
masih ada kekurangan pada lampu generasi pertama sehingga lampu terus dikembangkan agar
bisa menghasilkan cahaya yang terang, memberikan warna yang bagus, hemat energi, portable
(mudah dibawa) dan lain sebagainya. Yang paling menarik dari beberapa jenis lampu adalah
LED.
LED Sebagai Dioda Semikonduktor
Light Emitting Diode (LED) merupakan jenis dioda semikonduktor yang dapat
mengeluarkan energi cahaya ketika diberikan tegangan.
Struktur Dasar LED (diambil dari marktechopto.com)
Semikonduktor merupakan material yang dapat menghantarkan arus listrik, meskipun
tidak sebaik konduktor listrik. Semikonduktor umumnya dibuat dari konduktor lemah yang
diberi „pengotor berupa material lain. Dalam LED digunakan konduktor dengan gabungan unsur
logam aluminium-gallium-arsenit (AlGaAs). Konduktor AlGaAs murni tidak memiliki pasangan
elektron bebas sehingga tidak dapat mengalirkan arus listrik. Oleh karena itu dilakukan proses
doping dengan menambahkan elektron bebas untuk mengganggu keseimbangan konduktor
tersebut, sehingga material yang ada menjadi semakin konduktif.
Proses Pembangkitan Cahaya pada LED
Cahaya pada dasarnya terbentuk dari paket-paket partikel yang memiliki energi dan
momentum, tetapi tidak memiliki massa. Partikel ini disebut foton. Foton dilepaskan sebagai
7/22/2019 Luthfi Fikri BAskoro
http://slidepdf.com/reader/full/luthfi-fikri-baskoro 16/19
hasil pergerakan elektron. Pada sebuah atom, elektron bergerak pada suatu orbit yang
mengelilingi sebuah inti atom. Elektron pada orbital yang berbeda memiliki jumlah energi yang
berbeda. Elektron yang berpindah dari orbital dengan tingkat energi lebih tinggi ke orbital
dengan tingkat energi lebih rendah perlu melepas energi yang dimilikinya. Energi yang
dilepaskan ini merupakan bentuk dari foton. Semakin besar energi yang dilepaskan, semakin
besar energi yang terkandung dalam foton.
Pembangkitan cahaya pada lampu pijar adalah dengan mengalirkan arus pada filamen
(kawat) yang letaknya ada ditengah-tengah bola lampu dan menyebabkan filamen tersebut panas,
setelah panas pada suhu tertentu (tergantung pada jenis bahan filamen), filamen tersebut akan
memancarkan cahaya. Namun karena pada lampu pijar yang memancarkan cahaya adalah
filamen yang terbakar, tapi jika suhu pada filamen melewati batas kemampuan filamen untuk
menahan panas, akan mengakibatkan filamen lampu pijar sedikit demi sedikit meleleh danselanjutnya putus sehingga lampu pijar tidak akan bisa memancarkan cahaya lagi. Umur dari
lampu pijar kurang lebih sekitar 2000 jam. Sedangkan pada lampu flurescence atau lampu TL,
proses pembangkitan cahaya hanya memanfaatkan ionisasi gas dalam tabung lampu lalu
diberikan beda potensial diantara kedua ujung tabung lampu TL sehingga mengakibatkan
loncatan-loncatan elektron dari ujung yang satu ke ujung yang lain dan saat terjadi loncatan
elektron bersamaan dengan dipancarkannya cahaya dari loncatan tersebut. Kekurangan dari
lampu TL adalah jika gas yang ada dalam tabung habis, maka cahayanya tidak bisa dipancarkan
lagi. Umur dari lampu TL relatif lebih lama daripada lampu pijar.
Ketika sebuah dioda sedang mengalirkan elektron, terjadi pelepasan energi yang
umumnya berbentuk emisi panas dan cahaya. Material semikonduktor pada dioda sendiri
menyerap cukup banyak energi cahaya, sehingga tidak seluruhnya dilepaskan. LED merupakan
dioda yang dirancang untuk melepaskan sejumlah banyak foton, sehingga dapat mengeluarkan
cahaya yang tampak oleh mata. Umumnya LED dibungkus oleh bohlam plastik yang dirancang
sedemikian sehingga cahaya yang dikeluarkan terfokus pada suatu arah tertentu.
Setiap material hanya dapat mengemisikan foton dalam rentang frekuensi sangat sempit. LED
yang menghasilkan warna berbeda terbuat dari material semikonduktor yang berbeda pula, serta
membutuhkan tingkat energi berbeda untuk menghasilkan cahaya. Misalnya AlGaAs - merah
dan inframerah, AlGaP – hijau, GaP - merah, kuning dan hijau.
7/22/2019 Luthfi Fikri BAskoro
http://slidepdf.com/reader/full/luthfi-fikri-baskoro 17/19
LED sebagai sumber cahaya
Lampu pijar lebih murah tapi juga kurang efisien dibanding LED. Lampu TL lebih
efisien daripada lampu pijar, tapi butuh tempat besar, mudah pecah dan membutuhkan starter
atau rangkaian ballast yang terkadang terdengar suara dengungnya.
LED mempunyai beberapa keunggulan dibandingkan dengan lampu pijar konvensional.
LED tidak memiliki filamen yang terbakar, sehingga usia pakai LED jauh lebih panjang daripada
lampu pijar, LED tidak memerlukan gas untuk menghasilkan cahaya. Selain itu bentuk dari LED
yang sederhana, kecil dan kompak memudahkan penempatannya. Dalam hal efisiensi, LED juga
memiliki keunggulan. Pada lampu pijar konvensional, proses produksi cahaya menghasilkan
panas yang tinggi karena filamen lampu harus dipanaskan. LED hanya sedikit menghasilkan
panas, sehingga porsi terbesar dari energi listrik yang ada digunakan untuk menghasilkan cahaya
dan membuatnya jauh lebih efisien.RGB ( Red Green Blue ) LED atau LED yang bisa mengeluarkan warna yang dipancarkan
lebih dari satu warna sehingga memungkinkan aplikasi LED yang semakin luas, khususnya
menambah keindahan dalam dunia desain interior dan eksterior.
Dalam terminologi teknik pencahayaan, LED dapat dikatakan memiliki tingkat efisiensi luminus
(cahaya) atau efikasi yang tinggi, karena perbandingan banyaknya energi cahaya yang
dikeluarkan LED dengan besarnya daya listrik yang dikonsumsinya cukup tinggi jika
dibandingkan dengan lampu pijar konvensional.
Salah satu contoh produk dari LED adalah LedVision yang dikeluarkan oleh Philips
sebagai traffic light (lampu lalu lintas) yang tersusun dari ribuan LED yang dipasangkan pada
lampu lalu lintas dengan umur ( life time ) mencapai 100.000 jam atau sekitar 10 tahun lebih
sehingga efektif dalam mengurangi biaya perawatan.LedVision beroperasi pada tegangan rendah
dan arus yang lebih kecil sehingga bisa menghemat sampai 90% energi listrik yang dikonsumsi
oleh lampu pijar (yang sekarang banyak digunakan) dan umurnya 10 kali lebih panjang.
LED dengan cahaya monokromatiknya memiliki keunggulan kekuatan yang besar lebih dari
cahaya putih ketika warna yang spesifik diperlukan. tidak seperti cahaya putih tradisional, LED
tidak membutuhkan lapisan atau diffuser yang banyak mengabsorpsi cahaya yang dikeluarkan.
cahaya LED mempunyai sifat warna tertentu, dan tersedia pada range warna yang lebar. salah
satunya yang baru-baru ini warnanya diperkenalkan adalah emerald green (bluish green, panjang
gelombangnya kira-kira 500nm) yang cocok dengan persyaratan sebagai sinyal lalu lintas dan
7/22/2019 Luthfi Fikri BAskoro
http://slidepdf.com/reader/full/luthfi-fikri-baskoro 18/19
cahaya navigasi. Cahaya LED kuning adalah pilihan bagus karena mata manusia sensitif pada
cahaya kuning (kira-kira yang dipancarkan 500lm/watt).
Kelebihan LED dari lampu yang ada sekarang (lampu pijar, TL,dll) yaitu dalam hal efisiensi
energi dan umur yang panjang menjadikan LED sangat berpotensi untuk dijadikan sumber
pencahayaan pengganti lampu di masa depan. Kemajuan teknologi mungkin akan mengurangi
biaya sehingga LED bisa menjadi idola sebagai lampu dimasa depan.
top related