an pnya.rtf

Upload: ressi-watu

Post on 25-Feb-2018

229 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 7/25/2019 an pnya.rtf

    1/41

    I. Aliran Progresivisme

    A. Pendahuluan

    Aliran progresivisme mengakui dan berusaha mengembangkan asas progresivisme

    dalam semua realita, terutama dalam kehidupan adalah tetap survive terhadap semua

    tantangan hidup manusia, harus praktis dalam melihat segala sesuatu dari segi

    keagungannya.Progresivisme dinamakan instrumentalisme, karena aliran ini

    beranggapan bahwa kemampuan intelegensi manusia sebagai alat untuk hidup, untuk

    kesejahteraan, untuk mengembangkan kepribadian manusia. Dinamakan

    eksperimentalisme, karena aliran tersebut menyadari dan mempraktekkan asas

    eksperimen yang merupakan untuk menguji kebenaran suatu teori. Progressivisme

    dinamakan environmentalisme karena aliran ini menganggap lingkungan hidup itu

    mempengaruhi pembinaan kepribadian.

    Dalam pendapat lain, pragmatisme berpendapat bahwa suatu keterangan itu benar,

    kalau kebenaran itu sesuai dengan realitas, atau suatu keterangan akan dikatakan

    benar, kalau kebenaran itu sesuai dengan kenyataan. Aliran progresivisme memiliki

    kemajuan dalam bidang ilmu pengetahuan yang meliputi: Ilmu Hayat, bahwa manusia

    untuk mengetahui kehidupan semua masalah. Antropologi yaitu bahwa manusia

    mempunyai pengalaman, pencipta budaya, dengan demikian dapat mencari hal baru.

    Psikologi yaitu manusia akan berpikir tentang dirinya sendiri, lingkungan, dan

    pengalamanpengalamannya, si!atsi!at alam, dapat menguasai dan mengaturnya.

    ". #okohtokoh Progresivisme

    $ilsa!at pendidikan Progresivisme dikembangkan oleh para ahli pendidikan seperti

    %ohn Dewey, &illiam 'ilpatrick, (eorge )ount, dan Harold *ugg diawal abad +.

    Progresvisme merupakan pendidikan yang berpusat pada siswa dan memberi

    penekanan lebih besar pada kreativitas, aktivitas, belajar -naturalistik-, hasil belajar

    -dunia nyata- dan juga pengalaman teman sebaya.

    . &illiam %ames / %anuari 01+ 2 +3 Agustus 45

    (ambar : &illiam %ames6eorang psychologist dan seorang !ilosu! Amerika yang

    sangat terkenal. Paham dan ajarannya demikian pula kepribadiannya sangat

    berpengaruh diberbagai negara 7ropa dan Amerika. 8eskipun demikian dia sangat

    terkenal dikalangan umum Amerika sebagai penulis yang sangat brilian, dosen serta

    penceramah dibidang !ilsa!at, juga terkenal sebagai pendiri Pragmatisme. %ames

    berkeyakinan bahwa otak atau pikiran, seperti juga aspek dari eksistensi organik,

    harus mempunyai !ungsi biologis dan nilai kelanjutan hidup. Dan dia menegaskan agar

    !ungsi otak atau pikiran itu dipelajari sebagai bagian dari mata pelajaran pokok dari

    ilmu pengetahuan alam. %adi %ames menolong untuk membebaskan ilmu jiwa dari

    prakonsepsi teologis, dan menempatkannya di atas dasar ilmu perilaku. "ukukarangannya yang berjudul Principles o! Psychology yang terbit tahun 04 yang

  • 7/25/2019 an pnya.rtf

    2/41

    membahas dan mengembangkan ideide tersebut, dengan cepat menjadi buku klasik

    dalam bidang itu, hal inilah yang mengantar &illiam %ames terkenal sebagai ahli

    !ilsa!at Pragmatisme dan 7mpirisme radikal.

    +. %ohn Dewey /094 49+5

    (ambar +: %ohn Dewey%ohn Dewey adalah seorang pro!esor di universitas )hicago dan

    )olumbia /Amerika5. #eori Dewey tentang sekolah adalah -Progressivism- yang lebihmenekankan pada anak didik dan minatnya daripada mata pelajarannya sendiri. 8aka

    muncullah -)hild )entered )uriculum-, dan -)hild )entered 6chool-. Progresivisme

    mempersiapkan anak masa kini dibanding masa depan yang belum jelas, seperti yang

    diungkapkan Dewey dalam bukunya -8y Pedagogical )reed-, bahwa pendidikan

    adalah proses dari kehidupan dan bukan persiapan masa yang akan datang. Aplikasi

    ide Dewey, anakanak banyak berpartisipasi dalam kegiatan !isik, baru peminatan.

    6alah seorang bapak pendiri !ilsa!at pragmatisme. Dewey mengembangkan

    pragmatisme dalam bentuknya yang orisinil, tapi meskipun demikian, namanya sering

    pula dihubungkan terutama sekali dengan versi pemikiran yang disebut

    instrumentalisme. Adapun ide !ilsa!atnya yang utama, berkisar dalam hubungan

    dengan problema pendidikan yang konkrit, baik teori maupun praktek. Dan reputasi/nama baik5 internasionalnya terletak dalam sumbangan pikirannya terhadap !ilsa!at

    pendidikan Prugressivisme Amerika. Dewey tidak hanya berpengaruh dalam kalangan

    ahli !ilsa!at pro!esional, akan tetapi juga karena perkembangan idenya yang

    !undamental dalam bidang ekonomi, hukum, antropologi, teori politik dan ilmu jiwa.

    Dia adalah juru bicara yang sangat terkenal di Amerika 6erikat dari caracara

    kehidupan demokratis.

    (ambar : )harles 6. Pierce%ohn Dewey merupakan !iloso!, psikolog, pendidik dan

    kritikus sosial Amerika. Ia dilahirkan di "urlington, ;ermont, tepatnya tanggal +

    niversity o! ;ermont dengan

    spesi!ikasi bidang !ilsa!at dan ilmuilmu sosial. 6etelah tamat, ia mengajar sastra klasik,

    sains, dan aljabar di sebuah sekolah menengah atas di

  • 7/25/2019 an pnya.rtf

    3/41

    (agasan !iloso!is Dewey yang terutama adalah problem pendidikan yang kongkrit, baik

    yang bersi!at teoritis maupun praktis. *eputasinya terletak pada sumbangan

    pemikirannya dalam !ilsa!at pendidikan progresi! di Amerika. Pengaruh Dewey di

    kalangan ahli !ilsa!at pendidikan dan !ilsa!at umumnya tentu sangat besar. ?amun

    demikian, Dewey juga memiliki sumbangan di bidang ekonomi, hukum, antropologi,

    politik serta ilmu jiwa.. Hans ;aihinger /09+ 45

    (ambar 1: Hans ;aihinger8enurutnya tahu itu hanya mempunyai arti praktis.

    Persesuaian dengan obyeknya tidak mungkin dibuktikan satusatunya ukuran bagi

    berpikir ialah gunanya /dalam bahasa @unani Pragma5 untuk mempengaruhi kejadian

    kejadian di dunia. 6egala pengertian itu sebenarnya buatan sematamata jika

    pengertian itu berguna. untuk menguasai dunia, bolehlah dianggap benar, asal orang

    tahu saja bahwa kebenaran ini tidak lain kecuali kekeliruan yang berguna saja.

    1. (eorges 6antayana

    (eorges digolongkan pada penganut pragmatisme ini. #api amat sukar untuk

    memberikan si!at bagi hasil pemikiran mereka, karena amat banyak pengaruh yang

    bertentangan dengan apa yang dialaminya.(ambar 9: (eorges 6antayana

    ). #empat Asal Aliran Progresivisme Dikembangkan

    Progressivisme merupakan aliran !ilsa!at yang lahir di Amerika 6erikat sekitar abad

    ke+. %ohn 6. "rubaeher, mengatakan bahwa !ilsa!at progressivisme bermuara pada

    aliran !ilsa!at pragmatisme yang di perkenalkan oleh &illiam %ames /01+45 dan

    %ohn Dewey /009 49+5, yang menitikberatkan pada segi man!aat bagi hidup praktis.

    Didalam banyak hal progressivisme identik dengan pragmatisme.

  • 7/25/2019 an pnya.rtf

    4/41

    perubahan itu manusia harus memiliki pandangan hidup di mana pandangan hidup

    yang bertumpu pada si!atsi!at: !leksibel /tidak kaku, tidak menolak perubahan, tidak

    terikat oleh doktrin tertentu5, curious /ingin mengetahui dan menyelidiki5, toleran dan

    open minded /punya hati terbuka5.

    ?amun demikian !ilsa!at progresivisme menaruh kepercayaan terhadap kekuatan

    alamiah manusia, kekuatan yang diwarisi manusia sejak lahir /manFs natural powers5.8aksudnya adalah manusia sejak lahir telah membawa bakat dan kemampuan

    /predisposisi5 atau potensi /kemampuan5 dasar terutama daya akalnya sehingga dengan

    daya akalnya manusia akan dapat mengatasi segala problematika hidupnya, baik itu

    tantangan, hambatan, ancaman maupun gangguan yang timbul dari lingkungan

    hidupnya. 6ehubungan dengan itu &asty 6oemanto menyatakan bahwa daya akal sama

    dengan intelegensi, di mana intelegensi menyangkut kemampuan untuk belajar dan

    menggunakan apa yang telah dipelajari dalam usaha penyesuaian terhadap situasi

    situasi yang kurang dikenal atau dalam pemecahanpemecahan masalah. Di siniGtersirat

    bahwa intelegensi merupakan kemampuan problem solving dalam segala situasi baru

    atau yang mengandung masalah.

    Dengan demikian potensipotensi yang dimiliki manusia mempunyai kekuatankekuatan yang harus dikembangkan dan hal ini menjadi perhatian progresivisme.

    ?ampak bahwa aliran !ilsa!at progresivisme menempatkan manusia sebagai makhluk

    biologis yang utuh dan menghormati harkat dan martabat manusia sebagai pelaku

    /subyek5 di dalam hidupnya.

    D. Pandangan Progesivisme dan Penerapannya di "idang Pendidikan

    Aliran !ilsa!at progresivisme telah memberikan sumbangan yang besar di dunia

    pendidikan pada abad ke+, di mana telah meletakkan dasardasar kemerdekaan dan

    kebebasan kepada anak didik. Anak didik diberikan kebebasan baik secara !isik

    maupun cara berpikir, guna mengembangkan bakat dan kemampuan yang terpendam

    dalam dirinya, tanpa terhambat oleh rintangan yang dibuat oleh orang lain, ntuk itu pendidikan sebagai alat untuk memproses dan merekonstruksi kebudayaan

    baru haruslah dapat menciptakan situasi yang edukati! yang pada akhimya akan dapat

    memberikan warna dan corak dari output /keluaran5 yang dihasilkan sehinggakeluaran yang dihasilkan /anak didik5 adalah manusiamanusia yang berkualitas

    unggul, berkompetiti!, insiati!, adapti! dan kreati! sanggup menjawab tantangan

    Eamannya.

    >ntuk itu sangat diperlukan kurikulum yang berpusat pada pengalaman atau

    kurikulum eksperimental, yaitu kurikulum yang berpusat pada pengalaman, di mana

    apa yang telah diperoleh anak didik selama di sekolah akan dapat diterapkan dalam

    kehidupan nyatanya. Dengan metode pendidikan -"elajar 6ambil "erbuat- /earning

    by doing5 dan pemecahan masalah /Problem solving5 dengan langkahlangkah

    menghadapi problem, mengajukan hipotesa.

    Dengan berpijak dari pandangan di atas maka sangat jelas sekali bahwa !ilsa!at

    progresivisme bermaksud menjadikan anak didik yang memiliki kualitas dan terusmaju /progress5 sebagai generasi yang akan menjawab tantangan Eaman peradaban

  • 7/25/2019 an pnya.rtf

    5/41

    baru.

    andasan !iloso!is pembelajaran IPA terpadu ialah !ilsa!at pendidikan Progresivisme

    yang dikembangkan oleh para ahli pendidikan seperti %ohn Dewey, &illiam 'ilpatrick,

    (eorge )ount, dan Harold *ugg diawal abad +. Progresvisme merupakan pendidikan

    yang berpusat pada siswa dan memberi penekanan lebih besar pada kreativitas,

    aktivitas, belajar -naturalistik-, hasil belajar -dunia nyata- dan juga pengalamanteman sebaya.

    Pembelajaran IPA terpadu merupakan konsep pembelajaran IPA dengan situasi lebih

    alami dan situasi dunia nyata, serta mendorong siswa membuat hubungan antar cabang

    IPA dan antara pengetahuan yang dimilikinya dengan penerapannya dalam kehidupan

    sehari hari. Pembelajaran IPA terpadu merupakan pembelajaran bermakna yang

    memungkinkan siswa menerapkan konsepkonsep IPA dan berpikir tingkat tinggi dan

    memungkinkan mendorong siswa peduli dan tanggap terhadap lingkungan dan

    budayanya.

    Dalam pembelajaran IPA hendaknya guru dapat merancang dan mempersiapkan suatu

    pembelajaran dengan memotivasi awal sehingga dapat menimbulkan suatu pertanyaan.

    Dengan begitu, guru yang bertugas dapat mendorong, membimbing dan menilaikemampuan berpikir siswa dalam melaksanakan pembelajaran berdasarkan inkuari.

    )iri utama pembelajaran IPA adalah dimulai dengan pertanyaan atau masalah

    dilanjutkan dengan arahan guru menggali in!ormasi, mengkon!irmasikan dengan

    pengetahuan yang sudah dimiliki dan mengarahkan pada tujuan apa yang belum dan

    harus diketahui. %adi terlihat bahwa siswa akan dapat menemukan sendiri jawaban

    dari masalah atau pertanyaan yang timbul diawal pembelajaran. Pengetahuan dan

    keterampilan yang diperoleh diharapkan tidak dengan jalan mengingat seperangkat

    !akta!akta, tetapi dengan jalan menemukan dan menggeneralisasi sendiri sebagai hasil

    kemandiriannya.

    Dengan begitu, untuk pembelajaran IPA hendaknya dilakukan dalam kelompok

    kelompok kecil yang anggotanya heterogen, untuk dapat bekerja sama, saling

    berinteraksi dan mendiskusikan hasil secara bersama sama, saling menghargai

    pendapat teman, sampai dapat memutuskan kesimpulan yang disepakati bersama.

    . Asas "elajar

    Pandangan mengenai belajar, !ilsa!at progresivisme mempunyai konsep bahwa anak

    didik mempuyai akal dan kecerdasan sebagai potensi yang merupakan suatu kelebihan

    dibandingkan dengan makhlukmakhluk lain. 'elebihan anak didik memiliki potensi

    akal dan kecerdasan dengan si!at kreati! dan dinamis, anak didik mempunyai bekal

    untuk menghadapi dan memecahkan problemaproblemanya.

    6eiring dengan pandangan di atas, bahwa !ilsa!at progresivisme mengakui anak didik

    memiliki potensi akal dan kecerdasan untuk berkembang dan megakui individu atauanak didik pada dasarnya adalah insan yang akti!, kreati! dan dinamis dalam

    menghadapi lingkungannya.

    Pendidikan sebagai wahana yang paling e!ekti! dalam melaksanakan proses pendidikan

    tentulah berorientasi kepada si!at dan hakikat anak didik sebagai manusia yang

    berkembang. >sahausaha yang dilakukan adalah bagaimana menciptakan kondisi

    edukati!, memberikan motivasimotivasi dan stimulistimuli sehingga akal dan

    kecerdasan anak didik dapat di!ungsikan dan berkembang dengan baik.

    %ohn Dewey memandang bahwa pendidikan sebagai proses dan sosialisasi. Artinya

    disini sebagai proses pertumbuhan dan proses di mana anak didik dapat mengambil

    kejadiankejadian dari pengalaman lingkungan sekitarnya. 8aka dari itu dinding

    pemisah antara sekolah dan masyarakat perlu dihapuskan, sebab belajar yang baiktidak cukup di sekolah saja.

  • 7/25/2019 an pnya.rtf

    6/41

    %adi sekolah yang ideal adalah sekolah yang isi pendidikannya berintegrasi dengan

    lingkungan sekitar. Artinya sekolah adalah bagian dari masyarakat. >ntuk itu sekolah

    harus dapat mengupayakan pelestarian karakteristik atau kekhasan lingkungan

    sekolah sekitar atau daerah di mana sekolah itu berada. >ntuk dapat melestarikan

    usaha ini, sekolah harus menyajikan program pendidikan yang dapat memberikan

    wawasan kepada anak didik tentang apa yang menjadi karakteristik atau kekhususandaerah itu. >ntuk itulah !ilsa!at progresivisme menghendaki isi pendidikan dengan

    bentuk belajar -sekolah sambil berbuat- atau learning by doing.

    #egasnya, akal dan kecerdasan anak didik harus dikembangkan dengan baik. Perlu

    diketahui bahwa sekolah bukan hanya ber!ungsi sebagai trans!er o! knowledge

    /pemindahan pengetahuan5 akan tetapi sekolah juga ber!ungsi sebagai trans!er o! value

    atau pemindahan nila nilai, sehingga anak menjadi trampil dan berintelektual baik

    secara !isik maupun psikis. >ntuk itulah sekat antara sekolah dengan masyarakat

    harus dihilangkan.

    %ohn ocke /3+=15 mengemukakan, bahwa sekolah hendaknya ditujukan untuk

    kepentingan pendidikan anak. 6ekolah dan pengajaran hendaknya disesuaikan dengan

    kepentingan anak /6uparlar 401: 105. 'emudian %ean %acues *osseau /=+==05,menyataka anak harus dididik sesuai dengan alamnya jangan dipandang dari sudut

    orang dewasa. Anak bukan miniatur orang dewasa, tetapi anak adalah anak dengan

    dunianya sendiri, yaitu berlainan sekali dengan alam orang dewasa.

    "eranjak dari ketiga pendapat di atas, berarti sekolah sebagai wiyata mandala

    /lingkungan pendidikan5 sebagai wadah pembinaan dalam pendidikan anakanak didik

    dalam rangka menumbuh kembangkan segenap potensipotensi baik itu bakat, minat

    dan kemampuankemampuan lain agar berkembang secara maksimal. (uru sebagai

    pendidik bertanggung jawab akan tugas pendidikannya. 6eluruh aktivitasaktivitas

    yang dijalankan guru harus diperuntukkan untuk kepentingan anak didik.

    Hal yang harus diperhatikan gura adalah -anak didik bukan manusia dewasa yang

    kecil- yang dapat diperlakukan sebagaimana layaknya orang dewasa. (uru harus

    mengetahui tahaptahap perkembangan anak didik lewat ilmu psikologi pendidikan.

    6ehingga guru akan dapat mengetahui kapan dan saat bagaimana materi itu diajarkan.

    Pertolongan pendidikan dilaksanakan selangkah demi selangkah /step by step5 sesuai

    dengan tingkat dan perkembangan psikologis anak.

    Di samping itu, anak didik harus diberi kemerdekaan dan kebebasan untuk bersikap

    dan berbuat sesuai dengan cara dan kemampuannya masingmasing dalam upaya

    meningkatkan kecerdasan dan daya kreasi anak. >ntuk itu pendidikan hendaklah yang

    progresive. Di sini prinsip kebebasan prilaku, di mana anak sebagai subyek pendidikan,

    sedangkan guru sebagai pelayan siswa.

    &asty 6oemanto dalam Psikologi Pendidikan: andasan Pemimpin Pendidikan,mengutip pendapat %ohn Dewey sebagai berikut:

    %ohn Dewey ingin mengubah hambatan dalam demokrasi pendidikan dengan jalan:

    . 8emberi kesempatan murid untuk belajar perorangan.

    +. 8emberi kesempatan murid untuk belajar melalui pengalaman.

    . 8emberi motivasi, dan bukan perintah. Ini berarti akan memberikan tujuan yang

    dapat menjelaskan ke arah kegiatan belajar yang merupakan kebutuhan pokok anak

    didik,

    1. 8engikut sertakan murid di dalam setiap aspek kegiatan belajar yang merupakan

    kebutuhan pokok anak.

    9. 8enyadarkan murid bahwa hidup itu dinamis.

  • 7/25/2019 an pnya.rtf

    7/41

    Hal ini menunjukkan bahwa %ohn Dewey ingin mengubah bentuk pengajaran

    tradisional. di mana ditandai dengan si!at verbalisme di mana terdapat cara belajar

    DD)H /duduk, dengar, catat, ha!al5, murid bersi!at resepti! dan pasi! saja. Hanya

    menerima pengetahuan sebanyakbanyaknya dari guru, tanpa melibatkan siswa secara

    akti! dalam kegiatan belajar mengajar. (uru mendominasi kegiatan belajar. 8urid

    tanpa diberikan kebebasan sarna sekali untuk bersikap dan berbuat. Dalam abad ke+ini terjadi perubahan besar mengenai konsepsi pendidikan dan pengajaran. Perubahan

    tersebut membawa perubahan pula dalam cara mengajar belajar di sekolah. di mana

    kini berangsurangsur beralih menuju kearah penyelenggaraan sekolah progresive,

    sekolah kerja, sekolah pembangunan dan )"6A.

    Progresivisme menghendaki pendidikan yang progresi!. #ujuan pendidikan hendaklah

    diartikan sebagai rekonstruksi pengalaman yang terus menerus. Pendidikan bukanlah

    hanya menyampaikan pengetahuan kepada anak didik saja, melainkan yang terpenting

    ialah melatih kemampuan berpikir secara ilmiah. 6emua itu dilakukan oleh pendidikan

    agar orang dapat maju atau mengalami progress. Dengan demikian orang akan dapat

    bertindak dengan intelegen sesuai dengan tuntutan dari lingkungan.

    Dari uraian di atas, dapatlah diambil suatu konklusi asas progresivisme dalam belajarbertitik tolak dari asumsi bahwa anak didik bukan manusia kecil, tetapi manusia

    seutuhnya yang mempunyai potensi untuk berkembang, setiap anak didik berbeda

    kemampuannya, individu atau anak didik adalah insan yang akti! kreati! dan dinamis

    dan anak didik punya motivasi untuk memenuhi kebutuhannya.

    +. Pandangan 'urikulum Progressivisme

    6elain kemajuan atau progres, lingkungan dan pengalaman mendapatkan perhatian

    yang cukup dari progresivisme. >ntuk itu !ilsa!at progresivisme menunjukkan dengan

    konsep dasarnya sejenis kurikulum yang program pengajarannya dapat mempengaruhi

    anak belajar secara edukati! baik di lingkungan sekolah maupun di luar lingkungan

    sekolal #entunya dibutuhkan sekolah yang baik dan kurikulum yang baik pula.

    6ekolah yang baik itu adalah sekolah yang dapat memberi jaminan para siswanya

    selama belajar, maksudnya yaitu sekolah harus mampu membantu dan menolong

    siswanya untuk tumbuh dan berkembang serta memberi keleluasaan tempat untuk

    para siswanya dalam mengembangkan bakat dan minatnya melalui bimbingan guru

    dan tanggung jawab kepala sekolah. 'urikulum dikatakan baik apabila bersi!at

    !leksibel dan eksperimental /pengalaman5 dan memiliki keuntungankeuntungan untuk

    diperiksa setiap saat.

    6ikap progressvisme, memandang segala sesuatu berasaskan !leksibilitas, dinamika dan

    si!atsi!at yang sejenis, tercermin dalam pandangannya mengenai kurikulum sebagai

    pengalaman yang edukati!, bersi!at eksperimental dan adanya rencana dan susunan

    yang teratur.Pendidikan dilaksanakan di sekolah dengan anggapan bahwa sekolah dipercaya oleh

    masyarakat untuk membantu perkembangan pribadi anak. $aktor anak merupakan

    !aktor yang cukup urgen /penting5, karena sekolah didirikan untuk anak. 'arena itu

    hak pribadi anak perlu diutamakan, bukan diciptakan sekehendak yang mendidiknya.

    Dengan kata lain anak hendaknya dijadikan sebagai subyek pendidikan bukan sebagai

    obyek pendidikan.

    >ntuk memenuhi keutuhan tersebut, maka !ilsa!at progresivisme menghendaki jenis

    kurikulum yang bersi!at luwes /!leksibel5 dan terbuka. %adi kurikulum itu bisa diubah

    dan dibentuk sesuai dengan Eamannya. 6ekolah didirikan karena tidak mempunyai

    orang tua atau masyarakat untuk mendidik anak. 'arena itu kurikulum harus dapat

    mewadahi aspirasi anak, orang tua serta masyarakat. 8aka kurikulum yang edukati!dan eksperimental dapat memenuhi tuntutan itu. 6i!at kurikulumnya adalah

  • 7/25/2019 an pnya.rtf

    8/41

    kurikulum yang dapat direvisi dan jenisnya yang memadai, yaitu yang bersi!at

    eksperimental atau tipe )ore )urriculum.

    'urikulum dipusatkan pada pengalaman atau kurikulum eksperimental didasarkan

    atas manusia dalam hidupnya selalu berinteraksi didalam lingkungan yang komplek.

    >ntuk itu ia memerlukan kemampuan untuk beradaptasi dengan lingkungan demi

    kelestarian hidupnya. Hidupnya bukan hanya untuk kelestarian pertumbuhan saja,akan tetapi juga untuk perkembangan pribadinya.

  • 7/25/2019 an pnya.rtf

    9/41

    kurikulum bersi!at !leksibel atau luwes berisi tentang berbagai macam bidang studio.

    8elalui proses pendidikan dengan menggunaka kurikulum yang bersi!at intergrated

    kurikulum /masalahmasalah dalam masyarakat disusun terintegrasi5 dengan metode

    pendidikan belajar sambil berbuat /learning by doing5 dan metode problem solving

    /pemecahan masalah5 diharapkan anak didik menjadi maju /progress5 mempunyai

    kecakapan praktis dan dapat memecahkan problem sosial seharihari dengan baik.7. Pandangan dan 6ikap 6aya tentang Aliran Progresivisme

    . Pandangan secara

  • 7/25/2019 an pnya.rtf

    10/41

    manusia tidak lagi di pohonpohon atau guagua, akan tetapi dengan potensi akalnya

    manusia telah membangun gedunggedung yang menjulang tinggi, rumahrumah

    mewah.

    $ilsa!at progresivisme yang memiliki konsep manusia memiliki kemampuan

    kemampuan yang dapat memecahkan problematika hidupnya, telah mempengaruhi

    pendidikan, di mana dengan pembaharuanpembaharuan pendidikan telah dapatmempengaruhi manusia untuk maju /progress5. 6ehingga semakin tinggi tingkat

    berpikirnya manusia maka semakin tinggi pula tingkat budaya dan peradaban

    manusia. Akibatnya anakanak tumbuh menjadi dewasa, masyarakat yang sederhana

    dan terbelakang menjadi masyarakat yang komplek dan maju.

    II. AI*A? 767?6IAI687

    A. Pendahuluan

    7sensialisme adalah pendidikan yang di dasarkan kepada nilainilai kebudayaan yang

    telah ada sejak awal peradaban umat manusia. 7sensialisme muncul pada Eaman

    *enaissance dengan ciriciri utama yang berbeda dengan progresivisme. Perbedaannya

    yang utama ialah dalam memberikan dasar berpijak pada pendidikan yang penuh!leksibilitas, di mana serta terbuka untuk perubahan, toleran dan tidak ada keterkaitan

    dengan doktrin tertentu. 7sensialisme memandang bahwa pendidikan harus berpijak

    pada nilainilai yang memiliki kejelasan dan tahan lama yang memberikan kestabilan

    dan nilainilai terpilih yang mempunyai tata yang jelas.

    Idealisme dan realisme adalah aliran !ilsa!at yang membentuk corak esensialisme. Dua

    aliran ini bertemu sebagai pendukung esensialisme, akan tetapi tidak lebur menjadi

    satu dan tidak melepaskan si!atnya yang utama pada dirinya masingmasing.

    Dengan demikian *enaissance adalah pangkal sejarah timbulnya konsepkonsep pikir

    yang disebut esensialisme, karena itu timbul pada Eaman itu, esensialisme adalah

    konsep meletakkan sebagian ciri alam pikir modern. 7sensialisme pertamatama

    muncul dan merupakan reaksi terhadap simbolisme mutlak dan dogmatis abad

    pertengahan. 8aka, disusunlah konsep yang sistematis dan menyeluruh mengenai

    manusia dan alam semesta, yang memenuhi tuntutan Eaman.

    *ealisme modern, yang menjadi salah satu eksponen essensialisme, titik berat

    tinjauannya adalah mengenai alam dan dunia !isik, sedangkan idealisme modern

    sebagai eksponen yang lain, pandanganpandangannya bersi!at spiritual. %ohn "utler

    mengutarakan ciri dari keduanya yaitu, alam adalah yang pertamatama memiliki

    kenyataan pada diri sendiri, dan dijadikan pangkal ber!ilsa!at. 'ualitaskualitas dari

    pengalaman terletak pada dunia !isik. Dan disana terdapat sesuatu yang menghasilkan

    penginderaan dan persepsipersepsi yang tidak sematamata bersi!at mental.

    Dengan demikian disini jiwa dapat diumpamakan sebagai cermin yang menerimagambarangambaran yang berasal dari dunia !isik, maka anggapan mengenai adanya

    kenyataan itu tidak dapat hanya sebagai hasil tinjauan yang menyebelah, berarti bukan

    hanya dari subyek atau obyek sematamata, melainkan pertemuan keduanya.

    Idealisme modern mempunyai pandangan bahwa realita adalah sama dengan substansi

    gagasangagasan /ideide5. Dibalik dunia !enomenal ini ada jiwa yang tidak terbatas

    yaitu #uhan, yang merupakan pencipta adanya kosmos. 8anusia sebagai makhluk

    yang berpikir berada dalam lingkungan kekuasaan #uhan.

    8enurut pandangan ini bahwa idealisme modern merupakan suatu ideide atau

    gagasangagasan manusia sebagai makhluk yang berpikir, dan semua ide yang

    dihasilkan diuji dengan sumber yang ada pada #uhan yang menciptakan segala sesuatu

    yang ada di bumi dan dilangit, serta segala isinya. Dengan menguji dan menyelidikisemua ide serta gagasannya maka manusia akan mencapai suatu kebenaran yang

  • 7/25/2019 an pnya.rtf

    11/41

    berdasarkan kepada sumber yang ada pada Allah 6.

    ". #okohtokoh 7sensialisme

    . (eorg &ilhelm $riedrich Hegel /== 2 05

    (ambar 3: (eorg &ilhelm $riedrich HegelHegel mengemukakan adanya sintesa antara

    ilmu pengetahuan dan agama menjadi suatu pemahaman yang menggunakan landasanspiritual. 6ebuah penerapan yang dapat dijadikan contoh mengenai sintesa ini adalah

    pada teori sejarah. Hegel mengatakan bahwa tiap tingkat kelanjutan, yang dikuasai

    oleh hukumhukum yang sejenis. Hegel mengemukakan pula bahwa sejarah adalah

    mani!estasi dari berpikirnya #uhan. #uhan berpikir dan mengadakan ekspresi

    mengenai pengaturan yang dinamis mengenai dunia dan semuanya nyata dalam arti

    spiritual.

  • 7/25/2019 an pnya.rtf

    12/41

    membentuk, mengatur dalam ruang dan waktu.

    Dengan mengambil landasan pikir tersebut, belajar dapat dide!inisikan sebagai jiwa

    yang berkembang pada sendirinya sebagai substansi spiritual. %iwa membina dan

    menciptakan diri sendiri.

    6eorang !ilosu! dan ahli sosiologi yang bernama *oose . $inney menerangkan tentang

    hakikat sosial dari hidup mental. Dikatakan bahwa mental adalah keadaan rohani yangpasi!, yang berarti bahwa manusia pada umumnya menerima apa saja yang telah

    tertentu yang diatur oleh alam. "erarti pula bahwa pendidikan itu adalah sosial. %adi

    belajar adalah menerima dan mengenal secara sungguhsungguh nilainilai sosial

    angkatan baru yang timbul untuk ditambah dan dikurangi dan di teruskan kepada

    angkatan berikutnya. Dengan demikian pandanganpandangan realisme

    mencerminkan adanya dua jenis determinasi mutlak dan determinasi terbatas:

    . Determiuisme mutlak, menunjukkan bahwa belajar adalah mengalami halhal yang

    tidak dapat dihalanghalangi adanya, jadi harus ada, yang bersamasama membentuk

    dunia ini. Pengenalan ini perlu diikuti oleh penyesuaian supaya dapat tercipta suasana

    hidup yang harmonis.

    +. Determinisme terbatas, memberikan gambaran kurangnya si!at pasi! mengenaibelajar. "ahwa meskipun pengenalan terhadap halhal yang kausati! di dunia ini

    berarti tidak dimungkinkan adanya penguasaan terhadap mereka, namun kemampuan

    akan pengawas yang diperlukan.

    +. Pandangan 7ssensialisme 8engenai 'urikulum

    "eberapa tokoh idealisme memandang bahwa kurikulum itu hendaklah berpangkal

    pada landasan idiil dan organisasi yang kuat. Herman Harrel Horne dalam bukunya

    mengatakan bahwa hendaknya kurikulum itu bersendikan alas !undamen tunggal,

    yaitu watak manusia yang ideal dan ciriciri masyarakat yang ideal. 'egiatan dalam

    pendidikan perlu disesuaikan dan ditujukan kepada yang serba baik. Atas ketentuan

    ini kegiatan atau keakti!an anak didik tidak terkekang, asalkan sejalan dengan

    !undamen!undamen yang telah ditentukan.

    "ogoslousky, mengutarakan di samping menegaskan supaya kurikulum dapat

    terhindar dari adanya pemisahan mata pelajaran yang satu dengan yang lain,

    kurikulum dapat diumpamakan sebagai sebuah rumah yang mempunyai empat bagian:

    . >niversum:

    Pengetahuan merupakan latar belakang adanya kekuatan segala mani!estasi hidup

    manusia. Di antaranya adalah adanya kekuatankekuatan alam, asal usul tata surya

    dan lainIainnya. "asis pengetahuan ini adalah ilmu pengetahuan alam kodrat yang

    diperluas.

    +. 6ivilisasi:

    'arya yang dihasilkan manusia sebagai akibat hidup masyarakat. Dengan sivilisasimanusia mampu mengadakan pengawasan tcrhadap lingkungannya, mengejar

    kebutuhan, dan hidup aman dan sejahtera .

    . 'ebudayaan:

    'ebudayaan mempakan karya manusia yang mencakup di antaranya !ilsa!at, kesenian,

    kesusasteraan, agama, pena!siran dan penilaian mengenai lingkungan.

    1. 'epribadian:

    "agian yang bertujuan pembentukan kepribadian dalam arti riil yang tidak

    bertentangan dengan kepribadian yang ideal. Dalam kurikulum hendaklah diusahakan

    agar !aktor!aktor !isik, !isiologi, emosional dan ientelektual sebagai keseluruhan, dapat

    berkembang harmonis dan organis, sesuai dengan kemanusiaan ideal.

    *obert >lich berpendapat bahwa meskipun pada hakikatnya kurikulum disusun secara!leksibel karena perlu mendasarkan atas pribadi anak, !leksibilitas tidak tepat

  • 7/25/2019 an pnya.rtf

    13/41

    diterapkan pada pemahaman mengenai agama dan alam semesta. >ntuk ini perlu

    diadakan perencanaan dengan keseksamaan dan kepastian.

    "utler mengemukakan bahwa sejumlah anak untuk tiap angkatan baru haruslah

    dididik untuk mengetahui dan mengagumi 'itab 6uci. 6edangkan Demihkevich

    menghendaki agar kurikulum berisikan moralitas yang tinggi .

    *ealisme mengumpamakan kurikulum sebagai balokbalok yang disusun denganteratur satu sama lain yaitu disusun dari paling sederhana sampai kepada yang paling

    kompleks. 6usunan ini dapat diutarakan ibarat sebagai susunan dari alam, yang

    sederhana merupakan !undamen at au dasar dari susunannya yang paling kompleks.

    %adi bila kurikulum disusun atas dasar pikiran yang demikian akan bersi!at harmonis.

    7. Pandangan dan 6ikap 6aya tentang Aliran 7sensialisme

    . Pandangan secara

  • 7/25/2019 an pnya.rtf

    14/41

    individu, jasmani dan rohani, adalah makhluk yang semua tata serta kesatuannya

    merupakan bagian yang tiada terpisahkan dari alam semesta. Pengertian mengenai

    makrokosmos dan mikrokosmos merupakan dasar pengertian mengenai hubungan

    antara #uhan dan manusia.

    +. Pandangan secara 7pistemologi

    #eori kepribadian manusia sebagai re!leksi #uhan adalah jalan untuk mengertiepistemologi esensialisme. 6ebab jika manusia mampu menyadari realita scbagai

    mikrokosmos dan makrokosmos, maka manusia pasti mengetahui dalam tingkat atau

    kualitas apa rasionya mampu memikirkan kesemestiannya. "erdasarkan kualitas inilah

    dia memperoduksi secara tepat pengetahuannya dalam bendabenda, ilmu alam,

    biologi, sosial, dan agama.

    . Pandangan 'ontraversi %asmaniah dan *ohaniah

    Perbedaan idealisme dan realisme adalah karena yang pertama menganggap bahwa

    rohani adalah kunci kesadaran tentang realita. 8anusia mengetahui sesuatu hanya di

    dalam dan melalui ide, rohaniah. 6ebaliknya realist berpendapat bahwa kita hanya

    mengctahui sesuatu realila di dalam melalui jasmani. "agi sebagian penganut realisme,

    pikiran itu adalahjasmaniah si!atnya yang tunduk kepada hukumhukum phisis.'onsekuensinya kedua unsur rohani dan jasmani adalah realita kepribadian manusia.

    >ntuk mengerti manusia, baik !iloso!is maupun ilmiah haruslah melalui hal tersebut

    dan pendekatan rangkap yang sesuai dalam pelaksanaan pendidikan.

    +. Pendekatan /Approach5 ldealisme pada Pengetahuan

    'ita hanya mengerti rohani kita sendiri, tetapi pengertian ini memberi kesadaran

    untuk mengerti realita yang lain. 6ebab kesadaran kita, rasio manusia adalah bagian

    dari pada rasio #uhan yang 8aha 6empurna.

    8enurut #.H (reen, approach personalisme itu hanya melalui introspeksi. Padahal

    manusia tidak mungkin mengetahui sesuatu hanya dengan kesadaran jiwa tanpa

    adanya pengamatan. 'arena itu setiap pengalaman mental pasti melalui re!leksi antara

    macammacam pengamalan.

    . 8enurut #eori 'oneksionisme

    #eori ini menyatakan semua makhluk, termasuk manusia terbentuk /tingkah lakunya5

    oleh polapola connections between /hubunganhubungan antara5 stimulus dan respon.

    Dan manusia dalam hidupnya sdalu membentuk tatajawaban dengan jalan

    memperkuat atau memperlemah hubungan antara stimulus dan respon. Dengan

    demikian terjadi gabungangabungan hubungan stimulus dan respon, yang sdalu

    menunjukkan kualitas yang tinggi dan rendah atau kuat lemah. Di samping

    koneksionisme dapat meletakkan pandangan yang lebih meningkat dari assosianisme

    dan behi viorisme juga menunjukkan bahwa dalam hal belajar perasaa yang dimilikioleh manusia mempunyai peranan terhadap berhas tidaknya belajar yang dilakukan.

    1. #ipe 7pistemologi *ealisme

    #erdapat beberapa tipe epistemologi realisme. Di Amerika ada dua tipe yang utama:

    a. ?eorealisme

    6ecara psikologi neorealisme lebih erat dengan behaviorisme "aginya pengetahuan

    diterima, ditanggap langsung oleh pikirar dunia realita. ltulah sebabnya neorialisme

    mena!sirkan badan se bagai respon khusus yang berasal dari luar dengan sedikit atat

    tanpa adanya proses intelek.

    b. )retical *ealisme

    Aliran ini menyatakan bahwa media antara inetelek dengan realita adalah seberkas

    penginderiF.an dan pengamatan.. Pandangan secara Aksiologi

  • 7/25/2019 an pnya.rtf

    15/41

    Pandangan ontologi dan epistemologi sangat mempengaruhi pandangan aksiologi. "agi

    aliran ini, nilainilai berasal, tergantung pada pandangunpandangan idealisme dan

    realisme sebab essensialisme terbina aleh kedua syarat tersebut.

    a. #eori ?ilai 8enurut Idealisme

    Penganut idealisme berpegang bahwa hukumhukum etika adalah hukum kosmos,karena itu seseorang dikatakan baik jika banyak interakti! berada di dalam dan

    melaksanakan hukumhukum itu. 8enurut idealisme bahwa sikap, tingkah laku dan

    ekspresi perasaan juga mempunyai hubungan dengan kualitas baik dan buruk. ntuk ini,

    ekspresi perasaan yang mencerminkan adanya serba kesungguhan dan kesenangan

    terhadap pakaian resmi yang dikenakan dapat menunjukkan keindahan baik pakaian

    dan suasana kesungguhan tersebut.

    (eorge 6antayana memadukan antara aliran idealisme dan aliran realisme dalam suatu

    sintesa dengan mengatakan bahwa nilai itu tidak dapat ditandai dengan suatu konsep

    tunggal, karena minat, perhatian dan pengalaman seseorang turut menentukan adanyakualitas tertentu. &alaupun idealisme menjunjung asas otoriter at au nilainilai, namun

    juga tetap mengakui bahwa pribadi secara akti! bersi!at menentukan nilainilai itu atas

    dirinya sendiri /memilih, melaksanakan5.

    b.#eori ?ilai 8enurut *ealisme

    Prinsip sederhana realisme tentang etika ialah melalui asas ontologi bahwa sumber

    semua pengetahuan manusia terletak pada keteraturan lingkungan hidupnya. Dapat

    dikatakan bahwa mengenai masalah baikburuk khususnya dan keadaan manusia pada

    umumnya, realisme bersandarkan atas keilumuan dan lingkungan. Perbuatan

    seseorang adalah hasil perpaduan yang timbul sebagai akibat adanya saling hubungan

    antara pembawapembawa !isiologis dan pengaruhpengaruh dari Iingkungan.

    III. AI*A? P*A(8A#I687

    A. Pendahuluan

    Pragmatisme adalah aliran pemikiran yang memandang bahwa benar tidaknya suatu

    ucapan, dalil, atau teori, sematamata bergantung kepada ber!aedah atau tidaknya

    ucapan, dalil, atau teori tersebut bagi manusia untuk bertindak dalam kehidupannya.

    Ide ini merupakan budaya dan tradisi berpikir Amerika khususnya dan "arat pada

    umumnya, yang lahir sebagai sebuah upaya intelektual untuk menjawab problem

    problem yang terjadi pada awal abad ini.

    ". #okohtokoh PragmatismePragmatisme /dari bahasa @unani: pragma, artinya yang dikerjakan, yang dilakukan,

    perbuatan, tindakan5 merupakan sebutan bagi !ilsa!at yang dikembangkan oleh

    &illiam %ames /01+ 45 di Amerika 6erikat. 8enurut !ilsa!at ini, benar tidaknya

    suatu ucapan, dalil atau teori sematamata bergantung pada manusia dalam bertindak.

    Istilah pragmaticisme ini diangkat pada tahun 039 oleh )harles 6. Pierce /04415

    sebagai doktrin pragmatisme. Doktrin dimaksud selanjutnya diumumkan pada tahun

    4=0.

    Diakui atau tidak, paham pragmatisme menjadi sangat berpengaruh dalam pola pikir

    bangsa Amerika 6erikat. Pengaruh pragmatisme menjalar di segala aspek kehidupan,

    tidak terkecuali di dunia pendidikan. 6alah satu tokoh sentral yang sangat berjasa

    dalam pengembangan pragmatisme pendidikan adalah %ohn Dewey /094 49+5.Pragmatisme Dewey merupakan sintensis pemikiranpemikiran )harles 6. Pierce dan

  • 7/25/2019 an pnya.rtf

    16/41

    &illiam %ames. Dewey mencapai popularitasnya di bidang logika, etika epistemologi,

    !ilsa!at politik, dan pendidikan.

    ). #empat Asal Aliran Pragmatisme Dikembangkan

    Pragmatisme tak dapat dilepaskan dari keberadaan dan perkembangan ideide

    sebelumnya di 7ropa, sebagaimana tak bisa diingkari pula adanya pengaruh dan imbasbaliknya terhadap ideide yang dikembangkan lebih lanjut di 7ropa. &illiam %ames

    mengatakan bahwa Pragmatisme yang diajarkannya, merupakan nama baru bagi

    sejumlah cara berpikir lamaJ. Dan dia sendiri pun menganggap pemikirannya sebagai

    kelanjutan dari 7mpirisme Inggris, seperti yang dirintis oleh $rancis "acon /93

    3+35, yang kemudian dikembangkan oleh #homas Hobbes /9903=45 dan %ohn ocke

    /3+=15. Pragmatisme, di samping itu, telah mempengaruhi !ilsa!at 7ropa dalam

    berbagai bentuknya, baik !ilsa!at 7ksistensialisme maupun ?eorealisme dan

    ?eopositivisme.

    Pragmatisme, telah menjadi semacam ruh yang menghidupi tubuh ideide dalam

    ideologi 'apitalisme, yang telah disebarkan "arat ke seluruh dunia melalui penjajahan

    dengan gaya lama maupun baru. Dalam konteks inilah, Pragmatisme dapat dipandangberbahaya karena telah mengajarkan dua sisi kekeliruan sekaligus kepada dunia2yakni

    standar kebenaran pemikiran dan standar perbuatan manusia.

    Atas dasar itu, mereka yang bertanggung jawab terhadap kemanusiaan tak dapat

    mengelak dari sebuah tugas mulia yang menantang, yakni menjinakkan bahaya

    Pragmatisme dengan mengkaji dan mengkritisinya, sebagai landasan strategis untuk

    melakukan dekonstruksi /penghancuran bangunan ide5 Pragmatisme, sekaligus untuk

    mengkonstruk ideologi dan peradaban Islam sebagai alternati! dari 'apitalisme yang

    telah mengalami pembusukan dan hanya menghasilkan penderitaan pedih bagi umat

    manusia.

    . Hakikat Pragmatisme

    Deskripsi mengenai Pragmatisme akan diawali dengan penjelasan ringkas tentang

    sejarah mata rantai pemikiran "arat, agar diperoleh gambaran komprehensi! tentang

    posisi Pragmatisme dalam konstelasi pemikiran "arat.

    Asal >sul Pragmatisme

    (ambar =: #homas Auinas6etelah melalui Abad Pertengahan /abad ;K; 85 yang

    gelap dengan ajaran gereja yang dominan, "arat mulai menggeliat dan bangkit dengan

    *enaissance, yakni suatu gerakan atau usaha 2yang berkisar antara tahun 13

    82 untuk menghidupkan kembali kebudayaan klasik @unani dan *omawi. "erbeda

    dengan tradisi Abad Pertengahan yang hanya mencurahkan perhatian pada masalah

    meta!isik yang abstrak, seperti masalah #uhan, manusia, kosmos, dan etika,

    *enaissance telah membuka jalan ke arah aliran 7mpirisme. &illiam

  • 7/25/2019 an pnya.rtf

    17/41

    teknik berpikir indukti!nya, yang berbeda dengan teknik dedukti! Aristoteles /dengan

    logika silogismenya5 yang diajarkan pada Abad Pertengahan. %adi, "arat tidak

    mengambil !ilsa!at @unani apa adanya, sebab justru !ilsa!at @unani itulah yang menjadi

    dasar !ilsa!at 'risten pada Abad Pertengahan, baik periode Patristik /1 85

    dengan !ilsa!at 7manasi ?eoplatonisme yang dikembangkan oleh Augustinus /9115,

    maupun periode 6cholastik / 1 85 dengan !ilsa!at #homisme yang bersandarpada Aristoteles. 6emua !ilsa!at @unani ini membahas meta!isika, tidak membahas

    !akta empirik sebagaimana yang dituntut oleh *enaissance. %adi, semangat *enaissance

    itu tidak bersumber pada !ilsa!at @unaninya itu sendiri, tetapi pada karakternya yang

    terlepas dari agama.

    *enaissance juga diperkuat adanya *e!ormasi, sebuah upaya pemberontakan terhadap

    dominasi gereja 'atholik yang dirintis oleh 8arthin uther di %erman /9=5. (erakan

    ini bertolak dari korupsi umum dalam gereja 2seperti penjualan 6urat #anda

    Pengampunan Dosa /A!llatbrieven52, penindasannya yang telanjang, dan dominasinya

    terhadap negaranegara 7ropa. 8eskipun *e!ormasi tidak secara langsung ikut

    memperjuangkan apa yang disebut pembebasan akalJ, tetapi gerakan ini secara tak

    sadar telah memperkuat *enasissance dengan mempelopori kebebasan beragama/Protestan5 dan telah memperlemah posisi (ereja dengan memecah kekuatan (ereja

    menjadi dua aliran 'atholik dan Protestan. 'ritikkritik terhadap Injil di %erman

    sekitar abad K;II juga dianggap implikasi tak langsung dari adanya *e!ormasi.

    8eskipun demikian, (ereja 'atholik dan tokoh *e!ormasi memiliki sikap sama

    terhadap upaya *enaissance, yakni menentang ideide yang tidak sesuai dengan Injil.

    )alvin, seorang tokoh *e!ormasi di %enewa /6wiss5, mendukung pembakaran hidup

    hidup terhadap 6ervetus dari 6panyol /995, yang menentang #rinitas. (ereja

    'atholik dan *e!ormasi juga samasama menolak ide )opernicus /915 tentang

    matahari sebagai pusat tatasurya, seraya mempertahankan doktrin Ptolemeus yang

    menganggap bumi sebagai pusat tatasurya.

    Pada abad K;II, perkembangan *enaissance telah melahirkan dua aliran pemikiran

    yang berbeda : aliran *asionalisme dengan tokohtokohnya seperti *ene Descartes

    /943395, "aruch 6pinoEa /3+3==5, dan Pascal /3+33+5, dan aliran

    7mpirisme dengan tokohtokohnya #homas Hobbes /9903=45, %ohn ocke /3+

    =15. *asionalisme memandang bahwa sumber pengetahuan yang dapat dipercaya

    adalah rasio /akal5, sedang 7mpirisme beranggapan bahwa sumber pengetahuan

    adalah empiri, atau pengalaman manusia dengan menggunakan panca inderanya.

    'emudian datanglah 8asa Pencerahan /Au!klarung5 pada abad K;III yang dirintis

    oleh Isaac ?ewton /31+=+=5, sebagai perkembangan lebih jauh dari *asionalisme

    dan 7mpirisme dari abad sebelumnya. Pada abad sebelumnya, !okus pembahasannya

    adalah pemberian interpretasi baru terhadap dunia, manusia, dan #uhan. 6edang pada8asa Au!klarung, pembahasannya lebih meluas mencakup segala aspek kehidupan

    manusia, seperti aspek pemerintahan dan kenegaraan, agama, ekonomi, hukum,

    pendidikan dan sebagainya.

    "ertolak dari prinsipprinsip 7mpirisme %ohn ocke, (eorge "erkeley /309=95

    mengembangkan immaterialismeJ, sebuah pandangan yang lebih ekstrim daripada

    pandangan %ohn ocke. %ika ocke berpandangan bahwa kita dapat mengenal esensi

    sebenarnya /hakikat5 dari !enomena material dan spiritual, "erkeley menganggap

    bahwa substansisubstansi material itu tidak ada, @ang ada adalah ciriciri yang

    diamati. Pandangan ocke dan "erkeley dikembangkan lebih lanjut oleh David Hume

    /===35, dengan dua ide pokoknya yakni tentang skeptisisme /keraguraguan5

    ekstrim bahwa !ilsu! itu mampu menemukan kebenaran tentang apa saja, dankeyakinan bahwa pengetahuan tentang manusiaJ akan dapat menjelaskan hakikat

  • 7/25/2019 an pnya.rtf

    18/41

    pengetahuan yang dimiliki manusia.

    6elain (eorge "erkeley dan David Hume, Immanuel 'ant /=+1015 juga dianggap

    salah seorang tokoh 8asa Pencerahan. $ilsa!at 'ant disebut 'ritisisme, yakni aliran

    yang mencoba mensintesiskan secara kritis 7mpirisme yang dikembangkan ocke yang

    bermuara pada 7mpirisme Hume, dengan *asionalisme dari Descartes. 'ant mulai

    menelaah batasbatas kemampuan rasio, berbeda dengan dengan para pemikir*asionalisme yang mempercayai kemampuan rasio bulatbulat. ?amun demikian, 'ant

    juga mempercayai 7mpirisme. &alhasil dia berpandangan bahwa semua pengetahuan

    mulai dari pengalaman, namun tidak berarti semua dari pengalaman.

  • 7/25/2019 an pnya.rtf

    19/41

  • 7/25/2019 an pnya.rtf

    20/41

    dide!inisikan. 6emua kebenaran pernyataan ini, harus diuji dengan konsekuensi

    praktisnya melalui pengalaman.

    John Dewey mengembangkan lebih jauh mengembangkan Pragm

    sme James. Jika James mengembangkan Pragmatisme untuk memecahkan masalah-masalah

    individu, maka Dewey mengembangkan Pragmatisme dalam rangka mengarahkan kegiatan

    intelektual untuk mengatasi masalah sosial yang timbul di awal abad ini. Dewey

    menggunakan pendekatan biologis dan psikologis, berbeda dengan James yang tidak

    menggunakan pendekatan biologis. Dewey menerapkan Pragmatismenya dalam dunia

    pendidikan Amerika dengan mengembangkan suatu teori problem solving, yang mempunyai

    langkah-langkah sebagai berikut:

    . !erasakan adanya masalah

    ". !enganalisis masalah itu, dan menyusun hipotesis-hipotesis yang mungkin.

    . 8engumpulkan data untuk memperjelas masalah.

    1. 8emilih dan menganalisis hipotesis.

    9. 8enguji, mencoba, dan membuktikan hipotesis dengan melakukan

    eksperimenLpengujian.

    8eskipun berbedabeda penekanannya, tetapi ketiga pemikir utama Pragmatisme

    menganut garis yang sama, yakni kebenaran suatu ide harus dibuktikan dengan

    pengalaman.

    Demikianlah Pragmatisme berkhotbah dan menggurui dunia, bahwa yang benar itu

    hanyalah yang mempengaruhi hidup manusia serta yang berguna dalam praktik dan

    dapat memenuhi kebutuhan manusia.

    D. Pandangan Pragmatisme dan Penerapannya di "idang Pendidikan

    . Pengalaman dan Pertumbuhan

    Pemikiran %ohn Dewey banyak dipengaruhi oleh teori evolusi )harles Darwin /04

    00+5 yang mengajarkan bahwa hidup di dunia ini merupakan suatu proses, dimulai

    dari tingkatan terendah dan berkembang maju dan meningkat. Hidup tidak statis,

    melainkan bersi!at dinamis. All is in the making, semuanya dalam perkembangan.

    Pandangan Dewey mencerminkan teori evolusi dan kepercayaannya pada kapasitas

    manusia dalam kemajuan moral dan lingkungan masyarakat, khusunya malalui

    pendidikan.

    8enurut Dewey, dunia ini penciptaannya belum selesai. 6egala sesuatu berubah,

    tumbuh, berkembang, tidak ada batas, tidak statis, dan tidak ada !inalnya. "ahkan,

    hukum moral pun berubah, berkembang menjadi sempurna. #idak ada batasan hukum

    moral dan tidak ada prinsipprinsip abadi, baik tingkah laku maupun pengetahuan.

  • 7/25/2019 an pnya.rtf

    21/41

    Pengalaman /eBperience5 adalah salah satu kunci dalam !ilsa!at instrumentalisme.

    Pengalaman merupakan keseluruhan aktivitas manusia yang mencakup segala proses

    yang saling mempengaruhi antara organisme yang hidup dalam lingkungan sosial dan

    !isik. $ilsa!at instrumentalisme Dewey dibangun berdasarkan asumsi bahwa

    pengetahuan berpangkal dari pengalamanpengalaman dan bergerak kembali menuju

    pengalaman. >ntuk menyusun kembali pengalamanpengalaman tersebut diperlukan

    pendidikan yang merupakan trans!ormasi yang terawasi dari keadaan tidak menentu

    ke arah keadaan tertentu. Pandangan Dewey mengenai pendidikan tumbuh bersamaan

    dengan kerjanya di laboratorium sekolah untuk anakanak di >niversity o! )hicago. Di

    lembaga ini, Dewey mencoba untuk mengupayakan sekolah sebagai miniatur

    komunitas yang menggunakan pengalamanpengalaman sebagai pijakan. Dengan

    model tersebut, siswa dapat melakukan sesuatu secara bersamasama dan belajar

    untuk memantapkan kemampuannya dan keahliannya.

    6ebagai tokoh pragmatisme, Dewey memberikan kebenaran berdasarkan man!aatnya

    dalam kehidupan praktis, baik secara individual maupun kolekti!.

  • 7/25/2019 an pnya.rtf

    22/41

    kelanjutan penerang hidup. 6ekolah hanya dapat memberikan kita alat pertumbuhan

    mental, sedangkan pendidikan yang sebenarnya adalah saat kita telah meninggalkan

    bangku sekolah, dan tidak ada alasan mengapa pendidikan harus berhenti sebelum

    kematian menjemput.

    #ujuan pendidikan adalah e!isiensi sosial dengan cara memberikan kemampuan untuk

    berpartisipasi dalam kegiatankegiatan demi pemenuhan kepentingan dan

    kesejahteraan bersama secara bebas dan maksimal. #ata susunan masyarakat yang

    dapat menampung individu yang memiliki e!isiensi di atas adalah sistem demokrasi

    yang didasarkan atas kebebasan, asas saling menghormati kepentingan bersama, dan

    asas ini merupakan sarana kontrol sosial. 8engenai konsep demokrasi dalam

    pendidikan, Dewey berpendapat bahwa dalam proses belajar siswa harus diberikan

    kebebasan mengeluarkan pendapat. 6iswa harus akti! dan tidak hanya menerima

    pengetahuan yang diberikan oleh guru. "egitu pula, guru harus menciptakan suasana

    agar siswa senantiasa merasa haus akan pengetahuan.

    'arena pendidikan merupakan proses masyarakat dan banyak terdapat macam

    masyarakat, maka suatu kriteria untuk kritik dan pembangunan pendidikan

    mengandung citacita utama dan istimewa. 8asyarakat yang demikian harus memiliki

    semacam pendidikan yang memberikan interes perorangan kepada individu dalam

    hubungan kemasyarakatan dan mempunyai pemikiran yang menjamin perubahan

    perubahan sosial.

    Dasar demokrasi adalah kepercayaan dalam kapasitasnya sebagai manusia. @akni,

    kepercayaan dalam kecerdasan manusia dan dalam kekuatan kelompok serta

    pengalaman bekerja sama. Hal ini tidak dapat dipungkiri bahwa semua dapat

    menumbuhkan dan membangkitkan kemajuan pengetahuan dan kebijaksanaan yang

    dibutuhkan dalam kegiatan bersama.

    Ide kebebasan dalam demokrasi bukan berarti hak bagi individu untuk berbuat

    sekehendak hatinya. Dasar demokrasi adalah kebebasan pilihan dalam perbuatan

    /serta pengalaman5 yang sangat penting untuk menghasilkan kemerdekaan inteligent.

    "entukbentuk kebebasan adalah kebebasan dalam berkepercayaan, mengekspresikan

    pendapat, dan lainlain. 'ebebasan tersebut harus dijamin, sebab tanpa kebebasan

    setiap individu tidak dapat berkembang.

    $ilsa!at tidak dapat dipisahkan dari pendidikan, karena !ilsa!at pendidikan merupakan

    rumusan secara jelas dan tegas membahas problema kehidupan mental dan moral

    dalam kaitannya dengan menghadapi tantangan dan kesulitan yang timbul dalam

  • 7/25/2019 an pnya.rtf

    23/41

    realitas sosial dewasa ini. Problema tersebut jelas memerlukan pemecahan sebagai

    solusinya. Pikiran dapat dipandang sebagai instrumen yang dapat menyelesaikan

    problema dan kesulitan tersebut.

    Di dalam !ilsa!at %ohn Dewey disebutkan adanya eBperimental continum atau

    rangkaian kesatuan pengalaman, yaitu proses pendidikan yang semula dari

    pengalaman menuju ide tentang kebiasaan /habit5 dan diri /sel!5 kepada hubungan

    antara pengetahuan dan kesadaran, dan kembali lagi ke pendidikan sebagai proses

    sosial. 'esatuan rangkaian pengalaman tersebut memiliki dua aspek penting untuk

    pendidikan, yaitu hubungan kelanjutan individu dan masyarakat serta hubungan

    kelanjutan pikiran dan benda.

    7. Pandangan dan 6ikap 6aya tentang Aliran Pragmatisme

    'ekeliruan Pragmatisme dapat dibuktikan dalam tiga tataran pemikiran :

    . Pandangan dari 6egi andasan Ideologi

    Pragmatisme dilandaskan pada pemikiran dasar /Aidah5 pemisahan agama dari

    kehidupan /sekularisme5. Hal ini nampak dari perkembangan historis kemunculan

    Pragmatisme, yang merupakan perkembangan lebih lanjut dari 7mpirisme. Dengan

    demikian, dalam konteks ideologis, Pragmatisme berarti menolak agama sebagai

    sumber ilmu pengetahuan.

    Aidah pemisahan agama dari kehidupan adalah landasan ideologi 'apitalisme.

    Aidah ini, sebenarnya bukanlah hasil proses berpikir. "ahkan, tak dapat dikatakan

    sebagai pemikiran yang logis. Aidah pemisahan agama dari kehidupan tak lain

    hanyalah penyelesaian yang berkecenderungan ke arah jalan tengah atau bersikap

    moderat, antara dua pemikiran yang kontradikti!. 'edua pemikiran ini, yang pertama

    adalah pemikiran yang diserukan oleh tokohtokoh gereja di 7ropa sepanjang Abad

    Pertengahan /abad ; K; 85, yakni keharusan menundukkan segala sesuatu urusan

    dalam kehidupan menurut ketentuan agama. 6edangkan yang kedua, adalah pemikiran

    sebagian pemikir dan !ilsu! yang mengingkari keberadaan Al 'hali.

    %adi, pemikiran pemisahan agama dari kehidupan merupakan jalan tengah di antara

    dua sisi pemikiran tadi. Penyelesaian jalan tengah, sebenarnya mungkin saja terwujud

    di antara dua pemikiran yang berbeda /tapi masih mempunyai asas yang sama5.

    ?amun penyelesaian seperti itu tak mungkin terwujud di antara dua pemikiran yang

    kontradikti!. 6ebab dalam hal ini hanya ada dua kemungkinan. @ang pertama, ialah

    mengakui keberadaan Al 'hali yang menciptakan manusia, alam semesta, dan

    kehidupan. Dan dari sinilah dibahas, apakah Al 'hali telah menentukan suatu

  • 7/25/2019 an pnya.rtf

    24/41

    peraturan tertentu lalu manusia diwajibkan untuk melaksanakannya dalam kehidupan,

    dan apakah Al 'hali akan menghisab manusia setelah mati mengenai keterikatannya

    terhadap peraturan Al 'hali ini.

    6edang yang kedua, ialah mengingkari keberadaan Al 'hali. Dan dari sinilah dapat

    dicapai suatu kesimpulan, bahwa agama tidak perlu lagi dipisahkan dari kehidupan,

    tapi bahkan harus dibuang dari kehidupan.

    Adapun pendapat yang mengatakan bahwa keberadaan Al 'hali tidaklah lebih

    penting daripada ketiadaan?ya, maka ini adalah suatu ide yang tidak memuaskan

    akal dan tidak menenteramkan jiwa.

    %adi, berdasarkan !akta bahwa aidah 'apitalisme adalah jalan tengah di antara

    pemikiranpemikiran kontradikti! yang mustahil diselesaikan dengan jalan tengah,

    maka sudah cukuplah bagi kita untuk mengkritik dan membatalkan aidah ini. #ak

    ada bedanya apakah aidah ini dianut oleh orang yang mempercayai keberadaan Al

    'hali atau yang mengingkari keberadaan?ya.

    #etapi dalam hal ini dalil ali /dalil yang berlandaskan keputusan akal5 yang athMi

    /yang bersi!at pasti5, membuktikan bahwa Al 'hali itu ada dan Dialah yang

    menciptakan manusia, alam semesta, dan kehidupan. Dalil tersebut juga membuktikan

    bahwa Al 'hali ini telah menetapkan suatu peraturan bagi manusia dalam

    kehidupannya, dan bahwasanya Dia akan menghisab manusia setelah mati mengenai

    keterikatannya terhadap peraturan Al 'hali tadi.

    8enjadi !okus pembahasan di sini ialah aidah 'apitalisme itu sendiri dan penjelasan

    mengenai kebatilannya. Dan kebatilan 'apitalisme cukup dibuktikan dengan

    menunjukkan bahwa aidah 'apitalisme tersebut merupakan jalan tengah antara dua

    pemikiran yang kontradikti!, dan bahwa aidah tersebut tidak dibangun atas dasar

    pembahasan akal.

    'ritik yang merobohkan aidah 'apitalisme ini, sesungguhnya sudah cukup untuk

    merobohkan ideologi 'apitalisme secara keseluruhan. 6ebab, seluruh pemikiran

    cabang yang dibangun di atas landasan yang batil 2termasuk dalam hal ini

    Pragmatisme2 pada hakekatnya adalah batil juga.

    1. 'ritik dari 6egi 8etode "erpikir

    Pragmatisme yang tercabang dari 7mpirisme nampak jelas menggunakan 8etode

    Ilmiah /Ath #hari Al Ilmiyah5, yang dijadikan sebagai asas berpikir untuk segala

    bidang pemikiran, baik yang berkenaan dengan sains dan teknologi maupun ilmuilmu

    sosial. Ini adalah suatu kekeliruan.

  • 7/25/2019 an pnya.rtf

    25/41

    8etode Ilmiah adalah suatu metode tertentu untuk melakukan

    pembahasanLpengkajian untuk mencapai kesimpulan pengertian mengenai hakekat

    materi yang dikaji, melalui serangkaian percobaanLeksperimen yang dilakukan

    terhadap materi.

    8emang, metode ini merupakan metode yang benar untuk objekobjek yang bersi!at

    materiL!isik seperti halnya dalam sains dan teknologi. #etapi menjadikan 8etode

    Ilmiah sebagai landasan berpikir untuk segala sesuatu pemikiran adalah suatu

    kekeliruan, sebab yang seharusnya menjadi landasan pemikiran adalah 8etode

    AkliyahL*asional /Ath #hari Al Aliyah5, bukan 8etode Ilmiah. 6ebab, 8etode

    Ilmiah itu sesungguhnya hanyalah cabang dari 8etode Akliyah.

    8etode Akliyah adalah sebuah metode berpikir yang terjadi dalam proses pemahaman

    sesuatu sebagaimana de!inisi akal itu sendiri, yaitu proses trans!er realitas melalui

    indera ke dalam otak, yang kemudian diinterpretasikan dengan sejumlah in!ormasi

    sebelumnya yang bermukim dalam otak.

    8etode Akliyah ini sesungguhnya merupakan asas bagi kelahiran 8etode Ilmiah, atau

    dengan kata lain 8etode Ilmiah sesungguhnya tercabang dari 8etode Akliyah.

    Argumen untuk ini, sebagaimana disebutkan #aiyuddin An ?abhani dalam At #a!kir

    halaman +, ada dua point :

    a. "ahwa untuk melaksanakan eksperimen dalam 8etode Ilmiah, tak dapat tidak pasti

    dibutuhkan in!ormasiin!ormasi sebelumnya. Dan in!ormasi sebelumnya ini, diperoleh

    melalui 8etode Akliyah, bukan 8etode Ilmiah. 8aka, 8etode Akliyah berarti menjadi

    dasar bagi adanya 8etode Ilmiah.

    b. "ahwa 8etode Ilmiah hanya dapat mengkaji objekobjek yang bersi!at !isikLmaterial

    yang dapat diindera. Dia tak dapat digunakan untuk mengkaji objekobjek pemikiran

    yang tak terindera seperti sejarah, bahasa, logika, dan halhal yang ghaib. 6edang

    8etode Akliyah, dapat mengkaji baik objek material maupun objek pemikiran. 8aka

    dari itu, 8etode Akliyah lebih tepat dijadikan asas berpikir, sebab jangkauannya lebih

    luas daripada 8etode Ilmiah.

    Atas dasar dua argumen ini, maka 8etode Ilmiah adalah cabang dari 8etode Akliyah.

    %adi yang menjadi landasan bagi seluruh proses berpikir adalah 8etode Akliyah,

    bukan 8etode Ilmiah, sebagaimana yang terdapat dalam Pragmatisme.

    9. 'ritik #erhadap Pragmatisme Itu 6endiri

    Pragmatisme adalah aliran yang mengukur kebenaran suatu ide dengan kegunaan

    praktis yang dihasilkannya untuk memenuhi kebutuhan manusia. Ide ini keliru dari

  • 7/25/2019 an pnya.rtf

    26/41

    tiga sisi. Pertama, Pragmatisme mencampur adukkan kriteria kebenaran ide dengan

    kegunaan praktisnya. 'ebenaran suatu ide adalah satu hal, sedang kegunaan praktis

    ide itu adalah hal lain. 'ebenaran sebuah ide diukur dengan kesesuaian ide itu dengan

    realitas, atau dengan standarstandar yang dibangun di atas ide dasar yang sudah

    diketahui kesesuaiannya dengan realitas.

    6edang kegunaan praktis suatu ide untuk memenuhi hajat manusia, tidak diukur dari

    keberhasilan penerapan ide itu sendiri, tetapi dari kebenaran ide yang diterapkan.

    8aka, kegunaan praktis ide tidak mengandung implikasi kebenaran ide, tetapi hanya

    menunjukkan !akta terpuaskannya kebutuhan manusia. 'edua, Pragmatisme

    mena!ikan peran akal manusia. 8enetapkan kebenaran sebuah ide adalah aktivitas

    intelektual dengan menggunakan standarstandar tertentu. 6edang penetapan

    kepuasan manusia dalam pemenuhan kebutuhannya adalah sebuah identi!ikasi

    instinkti!. 8emang identi!ikasi instinkti! dapat menjadi ukuran kepuasan manusia

    dalam pemuasan hajatnya, tapi tak dapat menjadi ukuran kebenaran sebuah ide.

    8aka, Pragmatisme berarti telah mena!ikan aktivitas intelektual dan menggantinya

    dengan identi!ikasi instinkti!. Atau dengan kata lain, Pragmatisme telah menundukkan

    keputusan akal kepada kesimpulan yang dihasilkan dari identi!ikasi instinkti!. 'etiga.

    Pragmatisme menimbulkan relativitas dan kenisbian kebenaran sesuai dengan

    perubahan subjek penilai ide 2baik individu, kelompok, dan masyarakat2 dan

    perubahan konteks waktu dan tempat. Dengan kata lain, kebenaran hakiki

    Pragmatisme baru dapat dibuktikan 2menurut Pragmatisme itu sendiri2 setelah

    melalui pengujian kepada seluruh manusia dalam seluruh waktu dan tempat. Dan ini

    mustahil dan tak akan pernah terjadi. 8aka, Pragmatisme berarti telah menjelaskan

    inkonsistensi internal yang dikandungnya dan mena!ikan dirinya sendiri.

    3. 'ontradiksi Pragmatisme Dengan Islam

    %elas sekali bahwa Pragmatisme 2sebagai standar ide dan perbuatan2 sangat

    bertentangan dengan Islam. 6ebab Islam memandang bahwa standar perbuatan adalah

    halal haram, yaitu perintahperintah dan laranganlarangan Allah. "ukan

    keman!aatan atau kegunaan riil untuk memenuhi kebutuhan manusia yang dihasilkan

    oleh sebuah ide, ajaran, teori, atau hipotesis.

    Allah 6 ber!irman :

    "erilah keputusan di antara mereka dengan apa yang diturunkan AllahJ /Al

    8aaidah : 105

  • 7/25/2019 an pnya.rtf

    27/41

    6yaikh An ?abhani menjelaskan ayat ini dalam 8uaddimah Dustur, bahwa ukuran

    perbuatan adalah apa yang diturunkan oleh Allah, bukan konsekuensikonsekuesi yang

    dihasilkan dari aktivitasaktivitas manusia.

    6elain itu, Allah 6 telah memerintahkan untuk mengikuti apa yang diturunkan

    ?ya, yaitu 6yariMat Islam. Allah 6 ber!irman :

    Ikutilah apa yang diturunkan kepadamu dari #uhanmu, dan janganlah kamu

    mengikuti wali /pemimpinLsahabatLsekutu5 selainnyaNJ /Al AMraa! :5

    8a!hum 8ukhala!ah /pengertian kebalikan5 dari ayat di atas adalah, janganlah kita

    mengikuti apa yang tidak diturunkan Allah, termasuk man!aatman!aat atau

    kegunaankegunaan yang muncul sebagai konsekuensi dari aktivitas kita, sebab

    semuanya bukan termasuk apa yang diturunkan Allah.

    Allah 6 juga telah ber!irman :

    Apa yang diberikan oleh *asul kepadamu, maka ambillah dia. Dan apa yang

    dilarangnya bagimu, maka tinggalkanlah diaNJ /Al Hasyr : =5

    8a!hum 8ukhala!ah ayat ini adalah, janganlah kita mengambil apa saja /pandangan

    hidup5 yang tidak berasal dari *asul, termasuk ide Pragmatisme. Ide ini tidak berasal

    dari 8uhammad *asulullah saw, tetapi dari orangorang ka!ir yang berasal dari 7ropa

    dan Amerika.

    %elas, bahwa Pragmatisme bertentangan dengan Islam. 6ebab ukuran perbuatan dalam

    Islam adalah perintah dan larangan Allah, bukan man!aat riil suatu ide untuk

    memenuhi kebutuhan manusia.

    ?amun demikian, bukan berarti Islam tidak memperhatikan keman!aatan. Islam

    terbukti telah memperhatikan aspek keman!aatan, seperti misalnya sabda *asulullah

    saw :

    Apabila anak Adam meninggal dunia, maka terputuslah amalnya, kecuali tiga

    perkara shadaah jariyah, ilmu yang berman!aat, anak shaleh yang mendoakan kedua

    orang tuanya.J /H6*. 8uslim5

    "enar, Islam memang memperhatikan keman!aatan, tetapi keman!aatan yang telah

    dibenarkan oleh syaraM, bukan keman!aatan secara mutlak tanpa distandarisasi lebih

    dulu oleh syaraM. Hal ini karena nashnash yang berhubungan dengan man!aat tidak

    dapat dipahami secara terpisah dari nashnash lain yang menegaskan aspek halal

    haram. 8aka, keman!aatan yang diperhatikan oleh Islam adalah keman!aatan yang

    dibenarkan oleh syaraM, bukan sembarang man!aat.

    %adi, ketika dinyatakan bahwa standar perbuatan adalah syaraM, dan bukan man!aat,

  • 7/25/2019 an pnya.rtf

    28/41

    maka hal ini tidak berarti bahwa Islam mena!ikan aspek keman!aatan. #etapi

    maknanya adalah, man!aat itu bukan standar kebenaran untuk ide atau perbuatan

    manusia. 6edang keman!aatan yang dibenarkan Islam, yakni yang telah diukur dan

    ditakar dengan standar halal haram, maka itu adalah man!aat yang yang dapat diambil

    oleh manusia sesuai kehendaknya.

    =. Dekonstruksi Pragmatisme, 6uatu 'ewajiban

    Pragmatisme adalah ide batil dan ide ku!ur yang sangat mungkar, karena ide tersebut

    dibangun di atas landasan ideologi yang ku!ur, dihasilkan dengan metode berpikir yang

    tidak tepat, serta mengandung kerancuan dan kekacauan pada dirinya sendiri.

  • 7/25/2019 an pnya.rtf

    29/41

    praktisnya, dan pada kegunaan serta kepuasan yang dibawanya. Pendeknya, ia mampu

    mengarahkan manusia kepada !akta atau realitas yang dinyatakan dalam teori

    tersebut.

    Pragmatisme mempunyai dua si!at, yaitu merupakan kritik terhadap pendekatan

    ideologis dan prinsip pemecahan masalah. 6ebagi kritik terhadap pendekatan ideologis,

    pragmatisme mempertahankan relevansi sebuah ideologi bagi pemecahan, misalnya

    !ungsi pendidikan. Pragmatisme mengkritik segala macam teori tentang citacita,

    !ilsa!at, rumusanrumusan abstrak yang sama sekali tidak memiliki konsekuansi

    praktis. "agi kaum pragmatis, yang penting bukan keindahan suatu konsepsi

    melainkan hubungan nyata pada pendekatan masalah yang dihadapi masyarakat.

    6ebagai prinsip pemecahan masalah, pragmatisme mengatakan bahwa suatu gagasan

    atau strategi terbukti benar apabila berhasil memecahkan masalah yang ada,

    mengubah situasi yang penuh keraguan dan keresahan sedemikian rupa, sehingga

    keraguan dan keresahan tersebut hilang.

    Dalam kedua si!at tersebut terkandung segi negati! pragmatisme dan segisegi

    positi!nya. Pragmatisme, misalnya, mengabaikan peranan diskusi. %ustru di sini

    muncul masalah, karena pragmatisme membuang diskusi tentang dasar

    pertanggungjawaban yang diambil sebagai pemecahan atas masalah tertentu.

    6edangkan segi positi!nya tampak pada penolakan kaum pragmatis terhadap

    perselisihan teoritis, pertarungaan ideologis serta pembahasan nilainilai yang

    berkepanjangan, demi sesegera mungkin mengambil tindakan langsung.

    Dalam kaitan dengan dunia pendidikan, kaum pragmatisme menghendaki pembagian

    yang tetap terhadap persoalan yang bersi!at teoritis dan praktis. Pengembangan

    terhadap yang teoritis akan memberikan bekal yang bersi!at etik dan normati!,

    sedangkan yang praktis dapat mempersiapkan tenaga pro!esional sesuai dengan

    kebutuhan masyarakat. Proporsionalisasi yang teoritis dan praktis itu penting agar

    pendidikan tidak melahirkan materialisme terselubung ketika terlalu menekankan

    yang praktis. Pendidikan juga tidak dapat mengabaikan kebutuhan praktis

    masyarakat, sebab kalau demikian yang terjadi berarti pendidikan tersebut dapat

    dikatakan dis!ungsi, tidak memiliki konsekuansi praktis.

    I;. AI*A? P7*7?IAI687

    A. Pendahuluan

    ". #empat Asal Aliran Perenialisme Dikembangkan

  • 7/25/2019 an pnya.rtf

    30/41

    Di Eaman kehidupan modern ini banyak menimbulkan krisis diberbagai bidang

    kehidupan manusia, terutama dalam bidang pendidikan. >ntuk mengembalikan

    keadaan krisis ini, maka perenialisme memberikan jalan keluur yaitu berupa kembali

    kepada kebudayaan masa lampau yang dianggap cukup ideal dan teruji

    ketangguhannya. >ntuk itulah pendidikan harus lebih banyak mengarahkan pusat

    perhatiannya kepada kebudayaan ideal yang telah teruji dan tangguh.

    %elaslah bila dikatakan bahwa pendidikan yang ada sekarang ini perlu kembali kepada

    masa lampau, karena dengan mengembalikan keapaan masa lampau ini, kebudayaan

    yang dianggap krisis ini dapat teratasi melalui perenialisme karena ia dapat

    mengarahkan pusat perhatiannya pada pendidikan Eaman dahulu dengan sekarang.

    Perenialisme rnemandang pendidikan sebagai jalan kembali atau proses

    mengembalikan keadaan sekarang. Perenialisme memberikan sumbangan yang

    berpengaruh baik teori maupun praktek bagi kebuoayaan dan pendidikan Eaman

    sekarang.

    Dari pendapat ini sangatlah tepat jika dikatakan bahwa perenialisme mcmandang

    pendidikan itu sebagai jalan kembali yaitu sebagai suatu proses mengembalikan

    kebudayaan sekarang /Eaman modern5 in terutama pendidikan Eaman sekarang ini

    perlu dikembalikan kemasa lampau.

    Perenialisme merupakan aliran !ilsa!at yang susunannya mempunyai kesatuan, di

    mana susunannya itu merupakan hasil pikiran yang memberikan kemungkinan bagi

    seseorang untuk bersikap yang tegas dan lurus. 'arena itulah perenialisme

    berpendapat bahwa mencari dan menemukan arah tujuan yang jelas merupakan tugas

    yang utama dari !ilsa!at khususnya !ilsa!at pendidikan.

    6etelah perenialisme menjadi terdesak karena perkembangan politik industri yang

    cukup berat timbulah usaha untuk bangkit kembali, dan perenialisme berharap agar

    manusia kini dapat memahami ide dan cita !ilsa!atnya yang menganggap !ilsa!at

    sebagai suatu aEas yang komprehensi! Perenialisme dalam makna !ilsa!at sebagai satu

    pandangan hidup yang bcrdasarkan pada sumber kebudayaan dan hasilhasilnya.

    ). #okohtokoh Perenialisme

    (ambar 4: Aristoteles$ilsa!at perenialisme terkenal dengan bahasa latinnya

    Philosophia Perenis. Pendiri utama dari aliran !ilsa!at ini adalah Aristoteles sendiri,

    kemudian didukung dan dilanjutkan oleh 6t. #homas Auinas sebagai pemburu dan

    re!ormer utama dalam abad ke.

    Perenialisme memandang bahwa kepercayaankepercayaan aksiomatis Eaman kuno

  • 7/25/2019 an pnya.rtf

    31/41

    dan abad pertengahan perlu dijadikan dasar penyusunan konsep !ilsa!at dan

    pendidikan Eaman sekarang. 6ikap ini bukanlah nostalgia /rindu akan halhal yang

    sudah lampau sematamata5 tetapi telah berdasarkan keyakinan bahwa kepercayaan

    kepercayaan tersebut berguna bagi abad sekarang.

    %adi sikap untuk kembali kemasa Iampau itu merupakan konsep bagi perenialisme di

    mana pendidikan yang ada sekarang ini perlu kembali kemasa lampau dengan

    berdasarkan keyakinan bahwa kepercayaan itu berguna bagi abad sekarang ini.

    (ambar : PlatoAsasasas !ilsa!at perenialisme bersumber pada !ilsa!at, kebudayaan

    yang mempunyai dua sayap, yaitu perenialisme yang theologis yang ada dalam

    pengayoman supermasi gereja 'atholik, khususnya menurut ajaran dan interpretasi

    #homas Auinas, dan perenialisme sekular yakni yang berpegang kepada ide dan cita

    !iloso!is Plato dan Aristoteles.

    Pendapat di atas sejalan dengan apa yang dikemukakan H." Hamdani Ali dalam

    bukunya !ilsa!at pendidikan, bahwa Aristoteles sebagai mengembangkan philosophia

    perenis, yang sejauh mana seseorang dapat menelusuri jalan pemikiran manusia itu

    sendiri. 6#. #homas Auinas telah mengadakan beberapa perubahan sesuai dengan

    tuntunan agama 'risten tatkala agama itu datang. 'emudian lahir apa yang dikenal

    dengan nama ?eo#homisme. #atkala ?eo#homisme masih dalam bentuk awam

    maupun dalam paham gerejawi sampai ke tingkat kebijaksanaan, maka ia terkenal

    dengan nama perenialisme.

    Pandanganpandangan #homas Auinas di atas berpengaruh besar dalam lingkungan

    gereja 'atholik. Demikian pula pandanganpandangan aksiomatis lain seperti yang

    diutarakan oleh Plato dan Aristoteles. ain dari itu juga semuanya mendasari konsep

    !ilsa!at pendidikan perenialisme.

    ?eo6cholastisisme atau ?eo#homisme ini berusaha untuk menyesuaikan ajaran

    ajaran #homas Auinas dengan tuntutan abad ke dua puluh. 8isalnya mengenai

    perkembangan ilmu pengetahuan cukup dimengerti dan disadari adanya. ?amun

    semua yang bersendikan empirik dan eksprimentasi hanya dipandang sebagai

    pengetahuan yang !enomenal, maka meta!isika mempunyai kedudukan yang lebih

    penting. 8engenai manusia di kemukakan bahwa hakikat pengertiannya adalah di

    tekankan pada si!at spiritualnya. 6imbol dari si!at ini terletak pada peranan akal yang

    karenanya, manusia dapat mengerti dan memahamFi kebenarankebenaran yang

    !enomenal maupun yang bersendikan religi /"amadib, 44: 31395.

    %adi aliran perenialisme dipakai untuk program pendidikan yang didasarkan atas

  • 7/25/2019 an pnya.rtf

    32/41

    pokokpokok aliran Aristoteles dan 6.# #homas Auinas. #okohtokoh yang

    mengembangkan ini timbul dari lingkungan agama 'atholik atau diluarnya.

    D. Pandangan Perenialisme dan Penerapannya di "idang Pendidikan

    Ilmu pengetahuan merupakan !ilsa!at yang tertinggi menurut perenialisme, karena

    dengan ilmu pengetahuanlah seseorang dapat berpikir secara indukti! yang bersi!at

    analisa. %adi dengan berpikir maka kebenaran itu akan dapat dihasilkan melalui akal

    pikiran. 8enurut epistemologi #homisme sebagian besarnya berpusat pada pengolahan

    tenaga logika pada pikiran manusia. Apabila pikiran itu bermula dalam keadaan

    potensialitas, maka dia dapat dipergunakan untuk menampilkan tenaganya secara

    penuh.

    %adi epistemologi dari perenialisme, harus memiliki pengetahuan tentang pengertian

    dari kebenaran yang sesuai dengan realita hakiki, yang dibuktikan dengan kebenaran

    yang ada pada diri sendiri dengan menggunakan tenaga pada logika melalui hukum

    berpikir metode dedduksi, yang merupakan metode !ilsa!at yang menghasilkan

    kebenaran hakiki, dan tujuan dari epistemologi perenialisme dalam premis mayor dan

    metode indukti!nya sesuai dengan ontologi tentang realita khusus.

    8enurut perenialisme penguasaan pengetahuan mengenai prinsipprinsip pertama

    adalah modal bagi seseorang untuk mengembangkan pikiran dan kecerdasan. Prinsip

    prinsip pertama mampu mempunyai penman sedemikian, karena telah memiliki

    evidensi diri sendiri.

    Dengan pengetahuan, bahan penerangan yang cukup, orang akan mampu mengenal

    !aktor!aktor dengan pertautannya masingmasing memahami problema yang perlu

    diselesaikan dan berusaha untuk men gadakan penyelesaian masalahnya. Dengan

    demikian ia telah mampu mengembangkan suatu paham.

    Anak didik yang diharapkan menurut perenialisme adalah mampu mengenal dan

    mengembangkan karyakarya yang menjadi landasan pengembangan disiplin mental.

    'aryakarya ini merupakan buah pikiran tokohtokoh besar pada masa lampau.

    "erbagai buah pikiran mereka yang oleh Eaman telah dicatat menonjol dalam bidang

    bidang seperti bahasa dan sastra, sejarah, !ilsa!at, politik, ekonomi, matematika, ilmu

    pengetahuan alam dan lainlainnya, telah banyak yang mampu memberikan ilmunisasi

    Eaman yang sudah lampau.

    Dengan mengetahui rulisan yang berupa pikiran dari para ahli yang terkenal tersebut,

    yang sesuai dengan bidangnya maka anak didik akan mempunyai dua keuntungan

    yakni:

  • 7/25/2019 an pnya.rtf

    33/41

    . Anakanak akan mengetahui apa yang terjadi pada masa lamp au yang telah

    dipikirkan oleh orangorang besar.

    +. 8ereka memikirkan peristiwaperistiwa penting dan karyakarya tokoi terse but

    untuk diri sendiri dan sebagai bahan pertimbangan /reverensi5 Eaman sekarang.

    %elaslah bahwa dengan mengetahui dan mengembangkan pemikiran karyakarya

    buahpikiran para ahli tersebut pada masa lampau, maka anakanak didik dapat

    mengetahui bagaimana pemikiran para ahli tersebut dalam bidangnya masingmasing

    dan dapat mengetahui bagaimana peristiwa pada masa lampau tersebut sehingga dapat

    berguna bagi diri mereka sendiri, dan sebagai bahan pertimbangan pemikiran mereka

    pada Eaman sekarang ini. Hal inilah yang sesuai dengan aliran !ilsa!at perenialisme

    tersebut.

    #ugas utama pendidikan adalah mempersiapkan anak didik ke arah kemasakan.

    8asak dalam arti hidup akalnya. ladi akal inilah yang perlu mendapat tuntunan ke

    arah kemasakan tersebut. 6ekolah rendah memberikan pendidikan dan pengetahuan

    serba dasar. Dengan pengetahuan yang tradisional seperti membaca, menulis dan

    berhitung anak didik memperoleh dasar penting bagi pengetahuanpengetahuan yang

    lain.

    6ekolah sebagai tempat utama dalam pendidikan yang mempersiapkan anak didik ke

    arah kemasakan melalui akalnya dengan memberikan pengetahuan. 6edangkan sebagai

    tugas utama dalam pendidikan adalah guruguru, di mana tug as pendidikanlah yang

    memberikan pendidikan dan pengajaran /pengetahuan5 kepada anak didik. $aktor

    keberhasilan anak dalam akalnya sangat tergantung kepada guru, dalam arti orang

    yang telah mendidik dan mengajarkan.

    Adapun mengenai hakikat pendidikan tinggi ini, *obert Hutchkins mengutarakan lebih

    lanjut, bahwa kalau pada abad pertengahan !ilsa!at teologis, sekarang seharusnya

    bersendikan !ilsa!at meta!isika. $ilsa!at ini pada dasarnya adalah cinta intelektual dari

    #uhan. Di samping itu, dikatakan pula bahwa karena kedudukan sendisendi tersebut

    penting maka perguruan tinggi tidak seyogyanya bersi!at utilistis.

    Dari ungkapan yang diutarakan oleh *obert Hutchkins di atas mengenai hakikat

    pendidikan tinggi itu, jelaslah bahwa pendidikan tinggi sekarang ini hendaklah

    berdasarkan pada !ilsa!at meta!isika yaitu !ilsa!at yang berdasarkan cinta intelektual

    dari #uhan. 'emudian *obert Hutchkins mengatakan bahwa oleh karena manusia itu

    pada hakikatnya sama, maka perlulah dikembangkan pendidikan yang sama bagi

    semua orang, ini disebut pendidikan umum /general education5. 8elalui kurikulum

  • 7/25/2019 an pnya.rtf

    34/41

    yang satu serta proses belajar yang mungkin perlu disesuaikan dengan si!at tiap

    individu, diharapkan tiap individu itlO terbentuk atas dasar landasan kejiwaan yang

    sama.

    7. Pandangan dan 6ikap 6aya tentang Aliran Perenialisme

    . Pandangan secara

  • 7/25/2019 an pnya.rtf

    35/41

    dari segalanya.

    %adi dengan demikian bahwa segala yang ada di alam ini terdiri dari materi dan bentuk

    atau badan dan jiwa yang disebut dengan substansi, bila dihubungkan dengan manusia

    maka manusia itu adalah patensialitas yang di dalam hidupnya tidak jarang dikuasai

    oleh si!at eksistensi keduniaan, tidak jarang pula dimilikinya akal, perasaan dan

    kemauannya semua ini dapat diatasi. 8aka dengan suasana ini manusia dapat

    bergerak untuk menuju tujuan /teleologis5 dalam hal ini untuk mendekatkan diri pada

    supernatural /#uhan5 yang merupakan pencipta manusia itu sendiri dan merupakan

    tujuan akhir.

    +. Pandangan 7pistemologis Perennialisme

    Perenialisme berpendapat bahwa segala sesuatu yang dapat diketahui dan merupakan

    kenyataan adalah apa yang terlindung pada kepercayaan. 'ebenaran adalah sesuatu

    yang menunjukkan kesesuaian an tara pikir dengan bendabenda. "endabenda disini

    maksudnya adalah halhal yang adanya bersendikan atas prinsipprinsip keabadian. lni

    berarti bahwa perhatian mengenai kebenaran adalah perhatian mengenai esensi dari

    sesuatu. 'epercayaan terhadap kebenaran itu akan terlindung apabila segala sesuatu

    dapat diketahui dan nyata. %elaslah bahwa pengetahuan itu inerupakan hal yang sangat

    penting karena ia merupakan pengolahan akal pikiran yang konsekuen.

    8enurut perenialisme !ilsa!at yang tertinggi adalah ilmu meta!isika. 6ebab science

    sebagai ilmu pengetahuan menggunakan metode indukti! yang bersi!at analisa empiris

    kebenarannya terbatas, relati! atau kebenaran probability. #etapi !ilsa!at dengan

    metode dedukti! bersi!at anological analysis, kebenaran yang dihasilkannya bersi!at sel!

    evidence universal, hakiki dan berjalan dengan hukumhukum berpikir sendiri yang

    berpangkal pada hukum pertama, bahwa kesimpulannya bersi!at mutlak asasi.

    . Pandangan Aksiologi Perennialisme

    Perenialisme memandang masalah nilai berdasarkan aEasaEas supernatural, yakni

    menerima universal yang abadi. Dengan aEas seperti itu, tidak hanya ontologi dan

    epistemologi yang didasarkan atas prinsip teologi dan supernatural, melainkan juga

    aksiologi. 'hususnya dalam tingkah laku manusia, maka manusia sebagai subyek telah

    memiliki potensipotensi kebaikan sesuai dengan kodratnya, di samping itu adapula

    kecenderungankecenderungan dan dorongandorongan kearah yang tidak baik.

    8asalah nilai itu merupakan hal yang utama dalam perenialisme, karena ia

    berdasarkan pada aEasaEas supernatural yaitu menerima universal yang abadi,

    khususnya tingkah laku manusia. %adi hakikat manusia itu yang pertamatama adalah

  • 7/25/2019 an pnya.rtf

    36/41

    pada jiwanya.

  • 7/25/2019 an pnya.rtf

    37/41

    kebijaksanaan demi kebaikan hidup itu sendiri.

  • 7/25/2019 an pnya.rtf

    38/41

    pendidikan dalam pandangan rekonstruksionisme perlu merombak tata susunan lama

    dan membangun tata susunan hidup kebudayaan yang baru, untuk mencapai tujuan

    utama terse but memerlukan kerjasama antar ummat manusia.

    ". #okohtokoh *ekonstruksionisme

    *ekonstruksionisme dipelopori oleh (eorge )ount dan Harold *ugg pada tahun 4,

    ingin membangun masyarakat baru, masyarakat yang pantas dan adil. "eberapa tokoh

    dalam aliran ini: )aroline Pratt, (eorge )ount, Harold *ugg

    ). #empat Asal Aliran *ekonstruksionisme

    *ekonstruksionisme merupakan kelanjutan dari gerakan progresivisme. (erakan ini

    lahir didasarkan atas suatu anggapan bahwa kaum progresi! hanya memikirkan dan

    melibatkan diri dengan masalahmasalah masyarakat yang ada sekarang.

    D. Pandangan *ekonstruksionisme dan Penerapannya di "idang Pendidikan

    Aliran rekonstruksionisme berkeyakinan bahwa tugas penyelamatan dunia merupakan

    tugas semua umat manusia atau bangsa. 'arenanya pembinaan kembali daya

    inetelektual dan spiritual yang sehat akan membina kembali manusia melalui

    pendidikan yang tepat atas nilai dan norma yang benar pula demi generasi sekarang

    dan generasi yang akan datang, sehingga terbentuk dunia baru dalam pengawasan

    umat manusia.

    'emudian aliran ini memiliki persepsi bahwa masa depan suatu bangsa merupakan

    suatu dunia yang diatur, diperintah oleh rakyat secara demokratis dan bukan dunia

    yang dikuasai oleh golongan tertentu. 6ilasila demokrasi yang sungguh bukan hanya

    leori tetapi mesti menjadi kenyataan, sehingga dapat diwujudkan suatu dunia dengan

    potensipotensi teknologi, mampu meningkatkan kualitas kesehatan, kesejahteraan dan

    kemakmuran serta keamanan masyarakat tanpa membedakan warna kulit, keturunan,

    nasionalisme, agama /kepercayaan5 dan masyarakat bersangkutan.

    Pada prinsipnya, aliran rekonstruksionisme memandang alam meta!isika merujuk

    dualisme, aliran ini berpendirian bahwa alam nyata ini mengandung dua macam

    bakikat sebagai asal sumber yakni hakikat materi dan bakikat rohani. 'edua macam

    hakikat itu memiliki ciri yang bebas dan berdiri sendiri, sarna aEali dan abadi, dan

    hubungan keduanya menciptakan suatu kehidupan dalam alam. Descartes, seorang

    tokohnya pernah menyatakan bahwa umumnya manusia tidak sulit menerima atas

    prinsip dualisme ini, yang menunjukkan bahwa kenyataan lahir dapat segera

    ditangkap oleh panca indera manusia, semen tara itu kenyataan bathin segera diakui

    dengan adanya akal dan petasaan hidup. Di balik gerak realita sesungguhnya

  • 7/25/2019 an pnya.rtf

    39/41

    terdapatlah kausalitas sebagai pendorongnya dan merupakan penyebab utama atas

    kausa prima. 'ausa prima, dalam konteks ini, ialah #uhan sebagai penggerak sesuatu

    tanpa gerak. #uhan adalah aktualitas murni yang sarna sekali sunyi dan substansi.

    Alam pikiran yang demikian bertolak hukumhukum dalam !ilsa!at itu sendiri tanpa

    bergantung padii ilmt pengetahuan. ?amun demikian, meskipun !ilsa!at dan ilmu

    berkembang ke arah yang lebih sempurna, tetap disetujui bahwa kedudukan !ilsa!al

    lebih tinggi dibandingkan ilmu pengetahuan.

    7. Pandangan dan 6ikap 6aya tentang Aliran *ekonstruksionisme

    . Pandangan secara ntuk mengerti suatu realita

    beranjak dari suatu yang konkrit dan menuju kearah yang khusus menam pakkan diri

    dalam perwujudan sebagaimana yang kita lihat dihadapan kita dan ditangkap oleh

    panca indra manusia seperti bewan dan tumbuhan atau benda lain disekeiling kita, dan

    realita yang kita ketahui dan kita badapi tidak terlepas dari suatu sistem, selain

    substansi yang dipunnyai dan tiaptiap benda tersebut, dan dapat dipilih melalui akal

    pikiran.

    'emudian, tiap realita sebagai substansi selalu cenderung bergerak dan berkembang

    dari potensialitas menuju aktualitas /teknologi5. Dengan demikian gerakan tersebut

    mencakup tujuan dan terarah guna mencapai tujuan masingmasing dengan caranya

    sendiri dan diakui bahwa tiap realita memiliki perspekti! tersendiri.

    +. Pandangan

  • 7/25/2019 an pnya.rtf

    40/41

    tetap tinggi nilainya bila tidak dikuasai oleh hawa na!su belaka, karena itu akal

    mempunyai peran untuk memberi penentuan.

    ?eo#homisme memandang bahwa etika, estetika dan politik sebagai cabang dari

    !ilsa!at praktis, dalam pengertian tetap berhubungan dan berdasarkan pad a prinsip

    prinsip dari praktekpraktek dalam tindakantindakan moral, kreasi estetika dan

    organisasi politik. 'arenanya, dalam arti teologis manusia perlu mencapai kebaikan

    tertinggi, yakni bersatu dengan #uhan, kemudian berpikir rasional. Dalam kaitannya

    dengan estetika /keindahan5, hakikat sesungguhnya ialah #uhan sendiri. 'eindahan

    yang maujud itu hanyalah keindahan khusus, pancaran un sur keindahan universal

    yang abadi, maha indah dan #uhan.

    Aristoteles memandang bahwa kebajikan dibedakan menjadi dua macam, yakni

    kebajikan intelektual dan kebajikan moral, kebajikan moral merupakan suatu

    kebajikan berdasarkan pembiasaan dan merupakan dasar dari kebajikan intelektual.

    Dari gerakan intelektualitas pada abad pertengahan yang mencapai kristalisasi pada

    abad IKKI;, memberikan argumentasi rasio tentang eksistensi #uhan. Alselpus,

    seorang tokoh utama scholastik, menyatakan bahwa secara kritis realita semesta dapat

    dipahami dan tidak ada sesuatu di alam nyata ini diluar kekuasaan #uhan karena

    semua itu sebagai perwujudan dari kesempurnaannya. Dalam perkembangan

    selanjutnya, pena!siran yang demikian didukung oleh #homas Auinas yang inti

    pembicaraannya untuk mengetahui realita yang ada yang hams berdasarkan iman dan

    perkembangan rasional hanya dapat dijawab dan mesti diikuti dengan iman.

    . Pandangan 7pistemologis

    'ajian epsitemologis aliran ini lebih merujuk pada pendapat aliran pragmatisme

    /progressive5 dan perenialisme. "erpijak dari pola pemikiran bahwa untuk memahami

    realita alam nyata memerlukan suatu aEas tahu dalam arti bahwa tidak mungkin

    memahami realita ini tanpa melalui proses pengalaman dan hubungan dengan realita

    terlebih dahulu melalui penemuan suatu pintu gerbang ilmu pengetahuan. 'arenanya,

    baik akal maupun rasio samasama ber!ungsi membentuk pengetahun, dan akal di

    bawa oleh panca indera menjadi pengetahuan dalam yang sesungguhnya.

    Aliran ini juga berpendapa