analisis laporan keuangan pt siantar top.pdf

Upload: novia-nabela

Post on 20-Feb-2018

326 views

Category:

Documents


10 download

TRANSCRIPT

  • 7/24/2019 analisis laporan keuangan pt siantar top.pdf

    1/48

    LAPORAN FINAL ANALISIS LAPORAN KEUANGAN

    PT. SIANTAR TOP , Tbk

    OLEH:

    KELOMPOK 8

    FAUZIAH RAMADHANTI (1202651)

    LIA INDRIYANI (1202622)

    MIRA MAYDA SAFITRI (1202609)

    PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI

    FAKULTAS EKONOMI

    UNIVERSITAS NEGERI PADANG

    2014

  • 7/24/2019 analisis laporan keuangan pt siantar top.pdf

    2/48

    A. DASAR ANALISIS RASIO

    Analisis laporan keuangan adalah suatu proses laporan keuangan beserta unsur-

    unsurnya yang bertujuan untuk mengevaluasi dan memprediksi kondisi keuangan

    perusahaan dan juga mengevaluasi hasil-hasil yang telah dicapai perusahaan pada masalalu

    dan sekarang. Analisis laporan keuangan dilakukan pada dasarnya untuk mengetahui

    apakah keadaan keuangan, hasil usaha kemajuan keuangan perusahaan memuaskan atau

    tidak memuaskan. Analisis dilakukan dengan mengukur hubungan antar unsur-unsur

    laporan keuangan dan bagaimana perubahan unsur-unsur itu dari tahun ke tahun dan untuk

    mengetahui arah perkembangannya.

    Dalam menganalisis posisi keuangan dan tingkat pertumbuhan perusahaan faktor

    yang paling diperhatikan adalah:

    1. Likuiditas yang menunjukkan kemampuan suatu perusahaan untuk memenuhi

    kewajiban keuangannya yang harus segera dipenuhi, atau kemampuan

    perusahaan untuk memenuhi kewajiban pada saat ditagih

    2. Solvabilitas yang menunjukkan kemampuan perusahaan untuk memenuhi

    kewajiban keuangannya apabila perusahaan tersebut dilikuidasikan, baik

    kewajiban pendek maupun jangka pnajang

    3. Profitabilitas yang menunjukkan kemampuan perusahaan untuk menghasilkan

    laba selama periode tertentu

    4. Analisis arus kas yang menunjukkan jumlah arus kas keluar dan arus kas masuk

    dalam perusahaan

    5. Analisis EVA yang menunjukkan kenaikan nilai perusahan yang terkait dengan

    kinerja perusahaan

    6. Analisis kebangkrutan yang menunjukkan prediksi perusahaan terkait dengan

    kemampuannya dalam melunasi kewajiban yang bisa berindikasikan bangkrut

    atau tidak bangkrut

    7. Analisis dupont untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi ROA dan

    ROE

  • 7/24/2019 analisis laporan keuangan pt siantar top.pdf

    3/48

    B. SEJARAH SINGKAT PERUSAHAAN

    PT Siantar Top berdiri di tahun 1972, yang didirikan oleh Bpk. Shindo Sumidomo.

    Perusahaan ini menekuni usaha di bidang penyediaan makanan, mulanya usaha

    produksi dan penjualan kerupuk, kemudian memproduksi mie instan dan bihun,

    makananan ringan bentuk biskuit, snack, wafer, dan baru-baru ini mulai menghasilkan

    dan memasarkan produk minuman kopi dalam bentuk sachet.

    Kehadiran PT Siantar Top ke tengah masyarakat diawali di wilayah Sidoarjo, Jawa

    Timur. Saat pertama kali memulai usahanya, pendiri perusahaan tersebut memproduksi

    produk kerupuk skala industri rumah tangga. Seiring perkembangan perluasan pasar,

    variasi produk, dan pemenuhan kebutuhan masyarakat kini PT Siantar Top memiliki

    perusahaan kantor cabang/wilayah dan pabrik di beberapa tempat, di tahun 1996

    membuka pabrik di Kota Medan, Sumatera Utara, di Bekasi, Jawa Barat pada tahun

    2002, kemudian di Surabaya dan setelah itu membuka pabrik serta pasar penjualan

    produksi di beberapa negara luar di Asia, Asia Tenggara, Asia Timur, Timur Tengah,

    Eropa dan Amerika seperti Malaysia, Thailand, Vietnam, Brunei Darussalam, Jepang,

    Hongkong, negara Arab, Kanada, Belanda dan beberapa negara lainnya. Perluasan

    wilayah pemasaran dan penjualan merupakan tampilan perusahaan yang tidak saja

    melayani kebutuhan konsumsi masyarakat Indonesia, namun masyarakat di luar negeri

    sudah menjadi konsumen yang harus tetap dilayani. Di tahun 1996 PT Siantar Top Tbk

    mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia.

    C. ANALISIS RASIO KEUANGAN PT.SIANTAR TOP, Tbk. 2009-2012

    1) ANALISIS KREDIT

    a. Rasio Likuiditas

    Rasio Likuiditas adalah rasio yang menunjukkan kemampuan perusahaan dalam

    memenuhi kewajiban jangka pendeknya atau bisa juga diartikan kemampuan

    perusahaan untuk memenuhi kewajiban yang segera harus dibayar dengan harta

    lancarnya

    Rasio Lancar (Current Ratio)

    Merupakan Rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan

    dalam membayar kewajiban jangka pendeknya dengan menggunakan aktiva

    lancar yang dimiliki, dengan rumus :

    aktiva lancar

    kewajiban lancar

    http://id.wikipedia.org/wiki/Perusahaanhttp://id.wikipedia.org/wiki/Kewajibanhttp://id.wikipedia.org/wiki/Hartahttp://id.wikipedia.org/wiki/Hartahttp://id.wikipedia.org/wiki/Kewajibanhttp://id.wikipedia.org/wiki/Perusahaan
  • 7/24/2019 analisis laporan keuangan pt siantar top.pdf

    4/48

    Dari grafik diatas dapat dilihat bahwa pada tahun 2009 setiap Rp. 1 hutang

    lancar dapat dijamin dengan Rp. 1,69 aset lancar perusahaan. Kemudian pada

    tahun 2010 rasio ini meningkat yaitu Rp. 1 hutang dapat dijamin oleh Rp. 1,71

    aset lancar. Namun pada tahun 2011 terjadi penurunan sehingga Rp 1 hutan

    lancar hanya dapat dijamin oleh Rp. 0,95 aset lancar, hal ini menunjukkan

    bahwa adanya penurunan nilai aset, yang pada hal ini dipengaruhi oleh

    penurunan nilai kas dalam perusahaan sebesar 23%. Pada tahun 2012 proporsi

    hutang lancar dan aset lancar sama.

    Kemudian apabila dibandingakan dengan rata-rata industri sejenis, kinerja

    perusahaan ini terbilang tidak bagus karena berada di bawah rata-rata industri

    lain.

    Rasio Cepat (Quick Ratio)

    Merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan

    dalam membayar kewajiban jangka pendeknya dengan menggunakan aktiva

    yang lebih likuid . Quick Ratio dapat dihitung dengan rumus yaitu :

    aktiva lancar persediaan

    kewajiban lancar

    0

    1

    2

    3

    20092010

    20112012

    1.69 1.71

    0.95 1,00

    2.22 2.57 2.552.44

    PT Siantar Top Rata-rata Industri

    0

    1

    2

    3

    2009 2010 2011 2012

    0.63 0.720.37 0.44

    1.2 1.15 1.13

    2.8

    PT. Siantar Top Rata-Rata Industri

  • 7/24/2019 analisis laporan keuangan pt siantar top.pdf

    5/48

    Dari grafik terlihat sangat jelas sekali bahwa kinerja perusahaan dalam rasio ini

    masih jauh di bawah rata-rata industri sejenis lainnya, lihat saja pada tahun

    2009 setiap Rp. 1 utang lancar hanya dapat dijamin oleh Rp. 0,63 aset lancar

    yang lebih likuid, begitu juga hingga tahun 2012 aset lancar yang lebih likuid

    dari perusahaan belum mampu menjamin Rp 1 hutang lancar dengan Rp. 1 aset

    lancar yang lebih likuid.

    Rasio Kas (Cash Ratio)

    Merupakan Rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan

    dalam membayar kewajiban jangka pendek dengan kas yang tersedia dan yang

    disimpan di Bank. Cash Ratio dapat dihitung dengan rumus yaitu:

    kas + sekuritas

    kewajiban lancar

    Dari grafik, rasio kas ini terlihat bahwa kemampuan perusahaan dalam

    membayar kewajiban jangka pendek dengan kas yang tersedia tidak bagus

    karena pada tahun 2009 hingga 2011 rasio ini terus menurun, begitu juga

    dibandingkan dengan rata-rata industri sejenis lainnya. Namun pada tahun 2012

    rasio kas perusahaan terlihat membaik yaitu Rp 1 hutang lancar dapat dijamin

    denga Rp. 0,09, tetai tetap saja masih jauh berada dibawah rata-rata indusri

    sejenis lain.

    0

    0.2

    0.4

    0.6

    0.8

    1

    20092010

    2011 2012

    0.07 0.050.02

    0.09

    0.8

    0.65

    0.840.79

    PT. Siantar Top Rata-Rata Industri

  • 7/24/2019 analisis laporan keuangan pt siantar top.pdf

    6/48

    Rasio Hari Perputaran Piutang (Days Sales In Account Receivable)

    Yaitu rasio yang menunjukan jumlah hari perputaran piutang dalam setahun,

    rasio ini dapat dihitung dengan rumus :

    365

    penjualan rata rata piutang

    Pada rasio ini kemampuan perusahaan dalam menagih piutang terbilang bagus,

    baik dilihat dari perusahaan sendiri maupun dibandingkan dengan rata-rata

    industri sejenis lainnya. Karena dari tahun 2009-2012 angka rasio ini semakin

    mengecil yang berarti bahwa hari penagihan piitang dalam setahun semakin

    cepat. Untuk tahun 2009-2010 piutang dapat berputar 24 hari dalam setahun,

    kemudian ditahun 2010-2011 piutang memerlukan 23 hari untuk berputar

    dalam setahun, begitu juga tahu 2011-2012 piutang hanya membutuhkan waktu

    22 hari untuk berputar dalam setahun.

    Rasio Hari Perputaran Persediaan (Days Sales In Inventory)

    Yaitu rasio yang menunjukan jumlah hari perputaran persediaan dalam satu

    tahun, dengan rumus :

    365

    Hpp rata rata persediaan

    0

    20

    40

    2009-20102010-2011

    2011-2012

    2423

    22

    31.73 34.86 34.86

    PT. Siantar Top Rata-Rata Industri

    0

    50

    100

    2009-20102010-2011

    2011-2012

    7465 70

    7081

    77

    PT. Siantar Top Rata-Rata Industri

  • 7/24/2019 analisis laporan keuangan pt siantar top.pdf

    7/48

    Pada grafik dapat dilihat bahwa pada tahun 2009-2010 persediaan

    membutuhkan waktu 74 hari dalam 1 tahun untuk terjual, sedangkan

    dibandingkan tahun berikutnya persediaan hanya membutuhkan waktu 65 hari

    untuk terjual, ini lebih cepat dibandingkan rata-rata industri sejenis yang

    membutuhkan waktu 81 hari untuk persediaan bisa terjual. Kemudain untuk

    tahun 2011-2012 PT. Siantar Top membutuhkan lebih banyak waktu dari tahun

    sebelumnya menjadi 70 hari untuk menjual persediaannya, namun hal ini masih

    lebih baik dibandingkan rata-rata ndustri sejenis lain yang membutuhkan waktu

    untuk menjual persediaannya dalam 77 hari.

    Rasio Hari Pembayaran Hutang (Days In Account Payable)

    Yaitu rasio efisiensi yang mengukur rata-rata jumlah hari sebuah perusahaan

    yang diperlukan untuk membayar pemasok. dengan rumus :

    365

    Hpp rata rata hutang dagang

    Pada rasio ini kemampuan PT. Siantar Top dalam membayar hutang

    dagangnya terlihat tidak bagus, hal ini karena dari tahun 2009-2012 rasio ini

    terus meningkat. Kemudian apabila ditinjau ke laporan keuangan PT. Siantar

    Top tahun 2012 jumlah hutangnya memang meningkat 2x lipat dari hutang

    sebelumnya, maka dapat disimpulkan bahwa kenaikan rasio ini dipengaruhi

    oleh bertambahnya hutang perusahaan pada tahun bersangkutan, ini berarti

    kemampuan perusahaan dalam melunasi hutang dagangnya terbilang tidak

    bagus baik ditinjau dari kinerja perusahaan sendiri maupun dibandingkan

    dengan rata-rata industri sejenis lainnya.

    0

    20

    40

    60

    80

    100

    2009-20102010-2011

    2011-2012

    31

    54

    88

    42 4444

    PT. Siantar Top Rata-Rata Industri

  • 7/24/2019 analisis laporan keuangan pt siantar top.pdf

    8/48

    Siklus Perdagangan Bersih (Net Trade Cycle)

    Net Trade cycle kadang kadang dikenal dengan nama siklus konversi kas atau

    seberapa lama uang terikat dalam siklus perdagangan hingga kembali menjadi

    kas kembali.

    Atau rasio yang digunakan untuk menganalisis hari perputaran penjualan bersih

    sehingga menjadi laba dalam setahun, dengan rumus :

    = Days sales in acc receivable + Days sales inventory Days in acc payable

    Tahun 2009-2010 siklus perdagangan bersih perusahaan ini terjadi 68x dalam

    setahun, kinerja ini dapat dinilai cukup baik karena siklus perdagangan bersih

    terbilang sangat lancar. Apabila dibandingkan dengan rata-rata industri sejenis

    lainnya PT. Siantar Top berada diatas rata-rata kinerja industri lain yang hanya

    mencapai 60x dalam setahun. Kemudian kinerja ini semakin menurun hingga

    tahun 2012 yang mana siklus perdagangan bersih perusahaan hanya terjadi 6x

    dalam setahun, ini terbilang sangat tidak lancar, hal ini sangat dipengaruhi oleh

    hari pembayaran hutang yang cukup besar proporsinya pada tahun ini

    dikarenakan jumlah hutang perusahaan yang cukup besar pula.

    b. Rasio Solvabilitas

    Rasio ini disebut juga Ratio leverage yaitu mengukur perbandingan dana yangdisediakan oleh pemiliknya dengan dana yang dipinjam dari kreditur perusahaan

    tersebut. Rasio ini dimaksudkan untuk mengukur sampai seberapa jauh aktiva

    perusahaan dibiayai oleh hutang, rasio ini menunjukkan indikasi tingkat keamanan

    dari para pemberi pinjaman atau bank.

    0

    20

    40

    60

    80

    2009-20102010-2011

    2011-2012

    68

    35

    6

    6073

    64

    PT. Siantar Top Rata-Rata Industri

  • 7/24/2019 analisis laporan keuangan pt siantar top.pdf

    9/48

    Rasio Hutang (Debt Ratio)

    Rasio ini digunakan untuk menunjukan sejauh mana hutang dapat ditutupi oleh

    aktiva dalam suatu perusahaan. Rasio ini, berfungsi untuk menunjukkan

    kemampun perusahaan untuk memenuhi kewajibannya

    Rumus rasio hutang adalah :

    total utang

    total aset

    Pada grafik di atas terlihat bahwa dari tahun 2009 hingga tahun 2012 rasio ini

    semakin meningkat pada PT. Siantar top. Lihat saja pada tahun 2009, 26% aset

    dibiayai atau dijamin oleh hutang kemudian sampai tahun 2012, 54% aset

    dibiayai oleh hutang. Sedangkan semakin tinggi rasio, akan semakin besar

    resiko terkait dengan operasi perusahaan. Selain itu, hutang yang tinggi

    terhadap aset dapat menunjukkan kapasitas pinjaman rendah dari sebuah

    perusahaan, yang pada gilirannya akan menurunkan fleksibilitas keuangan

    perusahaan.

    Namun demikian persentase rasio perusahaan masih lebih baik dari pada rata-

    rata industri sejenis lainnya.

    Long Term To Total Asset

    Ratio ini digunakan untuk mengukur bagian aktiva yang digunakan untuk

    menjamin keseluruhan kewajiban atau hutang. Rumusnya sebagai berikut :

    hutang jangka panjang

    total aset

    0

    0.1

    0.2

    0.3

    0.4

    0.5

    0.6

    0.7

    20092010

    20112012

    0.26 0.31

    0.48 0.54

    0.55

    0.5

    0.660.65

    PT. Siantar Top Rata-Rata Industri

  • 7/24/2019 analisis laporan keuangan pt siantar top.pdf

    10/48

    Dari grafik di atas dapat dilihat bahwa analisis Long Term Debt To total Asset

    pada PT. Siantar Top Tbk mengalami fluktuasi. Yang mana tahun 2009 ini

    berarti bahwa dari semua total aset 6%-nya di biayai oleh hutang jangka

    panjang, yang berarti perusahaan tidak terlalu beresiko besar dalam

    memperoleh aset asetnya. Begitu juga dengan tahun berikutnya angka rasio ini

    hanya mengalami perubahan yang wajar dan tidak begitu berarti. Dan bila

    dibandingkan dengan rata-rata industri sejenis lainnya perusahaan ini terbilang

    jauh lebih baik dan tidak beresiko yang mana pada industri lainnya total asetnya

    dibiayai oleh hutang hingga mencapai 40% yaitu pada tahun 2012.

    Debt Equity Ratio

    Merupakan perbandingan antara hutang dengan ekuitas dalam pendanaan

    perusahaan yang menunjukkan kemampuan modal sendiri perusahaan untuk

    memenuhi seluruh kewajibannya.

    Rasio ini dapat dihitung denga rumus :

    total hutang

    ekuitas pemegang saham

    Dari tahun 2009-2012 rasio ini terus mengalami peningkatan, yaitu pada tahun

    2009 setiap Rp. 1 modal sendiri dapat menjamin 36% hutang, kemudian pada

    0

    0.1

    0.2

    0.3

    0.4

    20092010

    20112012

    0.060.05

    0.12

    0.08

    0.35 0.380.35

    0.4

    PT. Siantar Top Rata-Rata Industri

    0

    0.5

    1

    1.5

    2

    20092010

    20112012

    0.36 0.45

    0.911.16

    1.22

    1

    1.941.86

    PT. Siantar Top Rata-Rata Industri

  • 7/24/2019 analisis laporan keuangan pt siantar top.pdf

    11/48

    tahun 2010 setiap Rp. 1 modal sendiri digunakan untuk menjamin 45% hutang

    seterusnya hingga tahun 2012 proporsi hutang yang dibiayai oleh modal sendiri

    menjadi 116%. Ini mengindikasikan bahwa kinerja perusahaan dalam melunasi

    kewajibannya semakin baik walaupun masih jauh berada di bawah rata-rata

    industri sejenis lainnya.

    Long Term Debt Equity Ratio

    Yaitu rasio yang menunjukkan perbandingan antara hutang jangka panjang

    dengan modal sendiri atau kemampuan perusahaan dalam melunasi hutang

    jangka panjang dengan modal sendiri

    Rasio ini dapat dicari dengan rumus :

    hutang jangka panjang

    ekuitas pemegang saham

    Dari grafik di atas terlihat bahwa kemampuan perusahaan dalam melunasi

    hutang jangka panjangnya dengan modal sendiri semakin baik dari tahun ke

    tahun, dimana pada tahun 2009 perusahaan mampu menjamin 8% hutang

    jangka panjang dengan Rp. 1 modal sendiri hingga tahun 2012 proporsi hutang

    jangka panjang meningkat menjadi 17% yang dapat dijamin dengan modal

    sendiri. Namun rasio ini masih jauh berada di bawah rata-rata industri sejenis

    lainnya.

    0

    0.5

    1

    1.5

    20092010 2011

    2012

    0.080.07

    0.230.17

    0.780.76

    1.03 1.12

    PT. Siantar Top Rata-Rata Industri

  • 7/24/2019 analisis laporan keuangan pt siantar top.pdf

    12/48

    Time Interest Earned

    Yaitu rasio yang digunakan untuk menghitung seberapa besar kemampuan

    suatu perusahaan dalam membayar bunga dengan laba yang dihasilkan setiap

    tahunnya yang dapat dihitung dengan rumus :

    Laba operasi

    beban bunga

    dari garfik dapat dilihat bahwa kemampuan perusahaan dalam membayar bunga

    mengalami fluktuasi, yakni pada tahun 2009 kemampuan laba operasi dalam

    membayar beban bunga adalah 6x lipat, sedangkan pada tahun 2010 terjadi

    peningkatan menjadi 8x liapat, namun pada tahun 2011 dan 2012 kemampuan

    perusahaan dalam melunasi bunga mengalami penurunan menjadi 7x lipat dan

    4x lipat. Kinerja ini pun masih jauh berada di bawah rata-rata industri sejenis

    lainnya yang terus mengalami peningkatan setiap tahunnya hingga laba operasi

    yang dihasilkan mampu membayar bunga mencapai 21x lipat.

    Kesimpulan : Dari analisis kredit ini dapat dinilai bahwa kinerja perusahaan terbilang

    masih kurang baik, karena masih jauh berada di bawah rata-rata industri

    lain, terutama dalam siklus perdagangan yang merupakan inti dari sebuah

    perusahaan dagang, yang mana rasio ini semakin memburuk hingga tahun

    2012. Kemudian bila dilihat dari segi resiko hutang perusahaan ini terbilang

    mampu untuk melunasi hutangnya karena begitu kecil resiko hutang untuk

    menjamin aset aset perusahaan. Namun kembai lagi pada perusahaan sendiri

    yang mana telah kita ketahui bahwa resiko akan selalu sebanding dengan

    pengembalian. Begitu juga dengan perusahaan ini yang dalam analisis kredit

    dapat dinilai mengambil langkah aman dengan kecilnya resiko dan return yang

    dimiliki perusahaan.

    0

    5

    10

    15

    20

    25

    20092010

    20112012

    6 87

    4

    10

    15 17

    21

    PT. Siantar Top Rata-Rata Industri

  • 7/24/2019 analisis laporan keuangan pt siantar top.pdf

    13/48

    2) ANALISIS PROFITABILITAS

    Analisis Profitabilitas adalah kemampuan perusahaan dalam menciptakan laba

    yang berhubungan dengan penjualan, aktiva dan modal sendiri.

    Tingkat Pengembalian Investasi

    ROA

    Return on asset atau ROA digunakan perusahaan perusahaan untuk menganalisis

    kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba dari keseluruhan total aktiva.

    Dilihat dari grafik ROA PT. Siantar Top Tbk dari tahun ke tahun persentase ROA

    cenderung stabil,pada tahun 2010 sebesar 1,27%, pada tahun 2011 menunjukkan

    proporsi sebesar 1,3% dan pada tahun 2012 sebesar 1,18%. Untuk proporsi rata-

    rata industri ROA menunjukkan proporsi : pada tahun 2010 sebesar 10,01% , pada

    tahun 2011 sebesar 11,74% dan pada tahun 2012 menunjukkan proporsi sebesar

    23,3%. Pada tahun 2010 proporsi perusahaan adalah sebesar 1,27%, proporsi ini

    sangatlah jauh bila dibandingkan dengan proporsi pada rata-rata industri makanan,

    yakni 10,01%. Ini menunjukkan bahwa kemampuan perusahaan dalam

    memanfaatkan total keseluruhan aktiva kurang efisien. Untuk tahun 2011 ROA

    perusahaan sebesar 1,3% proporsi mengalami sedikit peningkatan sebesar 0,03%,

    namun proporsi ini juga masih sangat jauh bila dibandingkan dengan proporsi rata-

    rata industri sebesar 11,74%. Sedangkan untuk tahun 2012, pencapaian persentase

    ROA hanya mencapai proporsi 1,18%. Pencapaian ini adalah pencapaian paling

    rendah dari tahun sebelumnya, dan jika dibandingkan dengan proporsi rata-rata

    industri makanan, tahun 2012 adalah pencapaian ROA yang paling tidak efisien.

    0

    2

    4

    6

    8

    10

    12

    2009-20102010-2011

    2011-2012

    1.271.3

    1.18

    10.01

    11.7411.65

    PT. Siantar Top Rata-Rata Industri

  • 7/24/2019 analisis laporan keuangan pt siantar top.pdf

    14/48

    Kesimpulan : hasil analisis ROA dari tahun 2010-2012 dapat disimpulkan bahwa perusahaan

    tidak mampu dalam memanfaatkan asset perusahaan dan juga ketidakefisienan

    manajemen dalam menghasilkan laba dengan total keseluruhan aset yang tersedia.

    Jadi, dapat disimpulkan bahwa kinerja perusahaan dalam tingkat pengembalian

    aset terhadap laba PT. Siantar Top Tbk terbilang tidak baik

    ROE

    Return On Equity atau ROE adalah analisis yang digunakan untuk mengukur

    kinerja manajemen yang didasarkan pendanaan ekuitas. Grafik ROE PT. Siantar

    Top Tbk dari tahun ke tahun cenderung stabil,pada tahun 2009 sebesar 11%, pada

    tahun 2010 menunjukkan proporsi sebesar 10%, pada tahun 2011 sebesar 9% dan

    pada tahun 2012 sebesar 14%. Sedangkan untuk rata-rata industri proporsi dalam

    rentang tahun 2009-2012 sebesar 19,74%, 20,01%, 23,48% dan 23,3%. Pada tahun

    2009 proporsi perusahaan adalah sebesar 11%, proporsi ini masih sangat jauh bila

    dibandingkan dengan proporsi pada rata-rata industri makanan, yakni 19,74%. Ini

    menunjukkan bahwa tingkat pengembalian modal PT. Siantar Top Tbk dinilai

    kurang baik. Untuk tahun 2010 ROE perusahaan mengalami penurunan sebesar

    9%, proporsi ini juga masih jauh dibandingkan dengan proporsi rata-rata indutri

    makanan, sebesar 20,01% dan ini berarti bahwa kinerja perusahaan dalam tingkat

    pengembalian modal PT. Siantar Top Tbk masih kurang baik .

    Sedangkan untuk tahun 2011, pencapaian persentase ROE hanya mencapai

    proporsi 9%, besar proporsi ini kembali mengalami penurunan dari tahun

    sebelumnya. Pencapaian ini adalah pencapaian paling rendah, dan jika

    dibandingkan dengan proporsi rata-rata industri makanan, tahun 2011 sebesar

    23,48%,ini adalah tingkat pengembalian modal yang paling rendah. Untuk tahun

    2012 ROE perusahaan sebesar 14%, jumlah ini mengalami peningkatan dari tahun

    sebebelumnya. Tingginya proporsi ini disebabkan oleh meningkatnya saldo laba

    0

    5

    10

    15

    20

    25

    2009 20102011

    2012

    1110

    914

    19.74 20.0123.48

    23.3

    PT. Siantar Top Rata-Rata Industri

  • 7/24/2019 analisis laporan keuangan pt siantar top.pdf

    15/48

    pada tahun ini. Pencapaian ini merupakan pencapaian tertinggi dibandingkan

    dengan tahun-tahun sebelumnya, namun jika dibandingkan dengan rata-rata

    industri, kondisi ini masih dalam nilai kurang baik,karena masih berada jauh dari

    rata-rata industri.

    Kesimpulan : hasil analisis ROE dari tahun 2019-2012 dapat disimpulkan bahwa perusahaan

    belum mampu dalam tingkat pengembalian ekuitas, dan apabila dibandingkan

    dengan rata-rata industri perusahaan masih dinilai kurang baik.

    Kinerja operasi

    a. Perspektif Laba

    Gross Profit Margin

    Gross profit margin adalah analisis yang digunakan untuk mengetahui tingkat

    margin laba kotor yang diperoleh perusahaan. Dari grafik diatas dapat dilihat,

    bahwa margin laba kotor perusahaan mengalami peningkatan tiap tahunnya. Pada

    tahun 2009 proporsi GPM sebesar 16,28%, proporsi ini merupakan proporsi

    terendah dibandingkan tahun-tahun berikutnya. Apabila proporsi ini dibandingkan

    dengan rata-rata industri makanan, yakni sebesar 20,02% proporsi ini masih jauh

    dari rata-rata industri makanan. Pencapaian laba kotor yang rendah pada tahun ini

    dikarenakan karena tingginya hpp yang dikeluakan perusahaan yang sangat tinggi,

    sehingga laba kotor yang dihasilkan pun rendah.

    Pada tahun 2010, proporsi GPM sebesar 17,34%, proporsi ini mengalami

    peningkatan sebesar 1,06% dari tahun sebelumnya. Namun, jika dibandingkan

    dengan rata-rata industri makanan sebesar 21,07% proporsi ini masih terbilang

    kurang baik dalam pencapaian laba kotor/GPM. Untuk tahun 2011, proporsi

    GPM mengalami peningkatan sebesar 0,41% dengan proporsi 17,75%. Jika

    dibandingkan dengan rata-rata industri makanan tahun ini sebesar 22,56%,

    pencapaian GPM perusahaan masih terbilang kurang baik. Sedangkan pada

    0

    5

    10

    15

    20

    25

    2009 2010 2011 2012

    16.28 17.34 17.3519.25

    20.02 21.07 22.56 21.87

    PT. Siantar Top Rata-Rata Industri

  • 7/24/2019 analisis laporan keuangan pt siantar top.pdf

    16/48

    tahun 2012 proporsi GPM sebesar 19,25% yang merupakan proporsi terbesar jika

    dibandingkan proporsi pada tahun-tahun sebelumnya, ini mencerminkan bahwa

    perusahaan mampu dalam menekan dan mengendalikan biaya produksi setiap

    tahunnya.Namun ,jika dibandingkan dengan rata-rata industri makanan pada tahun

    ini, yakni sebesar 21,87% kemampuan perusahaan dalam menciptakan laba kotor

    terbilang cukup baik.

    Kesimpulan : dari analisis GPM tahun 2009 sampai pada tahun 2012, PT. Siantrar Top Tbk telah

    mampu dalam meningkatkan laba kotor setiap tahunnya. Ini menunjukkan bahwa

    perusahaan telah mampu menekan biaya produksi ditengah lingkungan

    persaingan yang tingi sehingga mampu meningkatkan laba kotor. Namun jika

    dibandingkan dengan rata-rata industri makanan, pencapaian laba kotor

    perusahaan masih terbilang cukup baik.

    Operating Profit Margin

    Operating profit margin adalah margin laba dari operasi perusahaan . Dari grafik

    diatas dapat dilihat, bahwa margin laba operasi perusahaan namun mengalami

    peningkatan tiap tahunnya. Pada tahun 2009 merupakan proporsi OPM terendah

    yakni sebesar 6,2%, jika proporsi ini dibandingkan dengan rata-rata industrimakanan, yakni sebesar 7,79% proporsi terbilang cukup baik.ini dikarenakan

    perusahaan mampu mengendalikan biaya operasi. Pada tahun 2010, proporsi OPM

    sebesar 6,31%, jika dibandingkan dengan rata-rata industri makanan sebesar 7,71%

    proporsi ini terbilang cukup baik. Untuk tahun 2011, proporsi OPM hanya

    mengalami peningkatan sebesar 0,14% dengan proporsi 6,45%. Jika dibandingkan

    dengan rata-rata industri makanan tahun ini sebesar 10,74%, pencapaian ini masih

    terbilang kurang baik karena masih jauh dari rata-rata industri makanan .

    0

    2

    4

    6

    8

    10

    12

    2009 2010 2011 2012

    6.2 6.31 6.43

    8.777.79 7.71

    10.74 10.6

    PT. Siantar Top Rata-Rata Industri

  • 7/24/2019 analisis laporan keuangan pt siantar top.pdf

    17/48

    Sedangkan pada tahun 2012 proporsi OPM sebesar 8,77% yang merupakan

    proporsi terbesar jika dibandingkan proporsi pada tahun-tahun sebelumnya, namun

    jika dibandingkan dengan rata-rata industri makanan pada tahun ini, yakni sebesar

    10,6% kemampuan perusahaan dalam menciptakan laba kotor masih terbilang

    kurang baik.

    Kesimpulan : dari analisis OPM diatas, PT. Siantar Top Tbk telah mampu dalam meningkatkan

    laba operasi setiap tahunnya, disamping mampu mengendalikan biaya operasinya.

    Namun jika dibandingkan dengan rata-rata industri makanan, pencapaian laba

    perusahaan masih terbilang kurang baik.

    Net Profit Margin

    Net profit margin adalah margin laba bersih perusahaan . Dari grafik diatas dapat

    dilihat, Pada tahun 2009 merupakan proporsi NPM tertinggi yakni sebesar 6,55%,

    jika proporsi ini dibandingkan dengan rata-rata industri makanan pada tahun yang

    bersangkutan, yakni sebesar 2,72% proporsi terbilang sangat bagus. Padatahun

    2010, proporsi NPM sebesar 5,59% proporsi ini mengalami penurunan dari tahun

    2009 sebesar 0,96% dan apabila dibandingkan dengan rata-rata industri makanan

    pada tahun 2010 yakni sebesar 5,86% proporsi ini terbilang cukup bagus namun

    jika dibandingkan dengan kemampuan perusahaan dalam mencapai tingkat laba

    pada tahun sebelumnya, prestasi ini jauh menurun karena ketidakmampuan

    perusahaan dalam mengendalikan laba dan mengelola biaya.

    Untuk tahun 2011, proporsi NPM kembali mengalami penurunan sebesar 1,44%

    dengan proporsi 4,15% dan merupakan proporsi yang terendah. Hal ini disebabkan

    karena beban pajak penghasilan dan beban keuangan pada tahun ini mengalami

    kenaikan. Sehingga laba operasi yang diperoleh pun semakin menurun. Jika

    0

    2

    4

    6

    8

    10

    12

    2009 2010 2011 2012

    6.555.59

    4.15

    5.81

    2.72

    5.86

    9.4510.14

    PT. Siantar Top Rata-Rata Industri

  • 7/24/2019 analisis laporan keuangan pt siantar top.pdf

    18/48

    dibandingkan dengan rata-rata industri makanan tahun ini sebesar 9,45%, maka

    pencapaian ini terbilang pencapaian yang paling buruk, karena masih jauh dari

    rata-rata industri makanan dan penurunan perusahaan dalam mencapai laba bersih.

    Sedangkan pada tahun 2012 proporsi NPM mengalami sedikit peningkatan dengan

    proporsi sebesar 5,81%, namun jika kembali dibandingkan dengan rata-rata

    industri makanan pada tahun ini, yakni sebesar 10,14% kemampuan perusahaan

    dalam mencapai laba bersih masih terbilang kurang bagus.

    Kesimpulan : dari analisis NPM diatas, PT. Siantrar Top Tbk belum mampu dalam meningkatkan

    laba bersih setiap tahunnya, ini dikarenakan perusahaan belum mampu dalam

    mengelola biaya dan jika dibandingkan dengan rata-rata industri makanan,

    pencapaian laba perusahaan masih terbilang kurang bagus karena

    ketidakmampuan dalam mempertahankan atau meningkatkan laba dan

    mengendalikan biaya.

    Pretax Profit Margin

    Pretax profit margin juga cebderung stabil tiap tahunnya. Pada tahun 2009

    proporsi Pretax profit margin sebesar 6,35% dibandingkan dengan rata-rata

    industri makanan pada tahun yang bersangkutan, yakni sebesar 9,96% proporsi ini

    terbilang kurang bagus karena proporsi perusahaan masih jauh bila dibandingkan

    rata-rata industri makanan. Pada tahun 2010 proporsi Pretax profit margin sebesar

    6,05% proporsi ini mengalami penurunan dari tahun 2009 sebesar 0,3% dan

    apabila dibandingkan dengan rata-rata industri makanan pada tahun 2010 yakni

    sebesar 9,84% proporsi ini masih terbilang kurang bagus.

    Untuk tahun 2011 proporsi Pretax profit margin kembali mengalami penurunan

    yang juga merupakan proporsi terendah dengan proporsi 5,88%. Jika dibandingkan

    dengan rata-rata industri makanan tahun ini sebesar 13,16%, maka pencapaian ini

    0

    2

    4

    6

    8

    10

    12

    14

    2009 2010 2011 2012

    6.35 6.05 5.887.25

    9.96 9.84

    13.1612.72

    PT. Siantar Top Rata-Rata Industri

  • 7/24/2019 analisis laporan keuangan pt siantar top.pdf

    19/48

    terbilang pencapaian yang paling buruk, karena masih jauh dari rata-rata industri

    makanan dan penurunan perusahaan dalam mencapai laba sebelum pajak.

    Sedangkan pada tahun 2012 proporsi Pretax profit margin mengalami peningkatan

    dengan proporsi sebesar 7,25% ini merupakan proporsi tertinggi selama rentang

    tahun 2009 sampai pada tahun 2012 ini, namun apabila dibandingkan dengan rata-

    rata industri makanan pada tahun ini, yakni sebesar 12,72% kemampuan

    perusahaan dalam mencapai laba sebelum pajak masih terbilang kurang bagus.

    Kesimpulan : dari analisis NPM diatas, PT. Siantrar Top Tbk belum mampu dalam meningkatkan

    laba sebelum pajak setiap tahunnya, ini dikarenakan perusahaan tidak mampu

    dalam menekan biaya lain-lain dan jika dibandingkan dengan rata-rata industri

    makanan, pencapaian laba sebelum pajak ini perusahaan terbilang kurang

    bagus karena ketidakmampuan dalam mempertahankan atau meningkatkan laba

    dan mengendalikan biaya.

    b. Perspektif Beban

    Cost of Goods Sold / HPP

    Pada grafik dapat dilihat, hpp pada tahun 2009-2012 berturut-turut sebesar 83,72%,

    82,57%,82,65% dan 80,75%. Pada tahun 2009 proporsi yang dikeluarkan PT.Siantar

    Top Tbk sebesar 83,72% terhadap 100% dari penjualan,ini merupakan proporsi

    tertinggi yang terjadi selama rentang tahun 2009-2012. Kondisi ini dapat dikatakan

    paling buruk karena perusahaan tidak mampu menekan biaya, bila dibandingkan

    dengan rata-rata industri makanan dengan proporsi 79,98% maka kinerja perusahaan

    dinilai kurang baik. Pada tahun 2010 proporsi hpp turun 1,15% dengan proporsi

    82,57% terhadap 100%dari penjualan. Bila dibandingkan dengan rata-rata industri

    makanan dengan proporsi sebesar 78,93% kinerja perusahaan masih dinilai kurang

    baik. Untuk tahun 2011 sebesar 82,65% dikeluarkan perusahaan untuk hpp, proporsi

    74

    76

    78

    80

    82

    84

    2009 2010 2011 2012

    83.7282.57 82.65

    80.7579.98

    78.9377.44

    78.13

    PT. Siantar Top Rata-Rata Industri

  • 7/24/2019 analisis laporan keuangan pt siantar top.pdf

    20/48

    mengalami kenaikan sebesar 0,08%, jika dibandingkan dengan rata-rata industri

    makanan dengan proporsi sebesar 77,44% kinerja perusahaan masih dinilai kurang

    baik. Ini merupakan tahun palingburuk karena perusahaan tidak mampu menekan hpp.

    Sedangkan pada tahun 2012 proporsi hpp yang dikeluarkan perusahaan sebesar 80,75%,

    kondisi ini lebih baik dari tahun-tahun sebelumnya karena perusahaan mampu

    menurunkan hpp. Apabila dibandingkan kembali dengan rata-rata industri makanan

    dengan proporsi sebesar 78,13% kinerja perusahaan dinilai cukup baik.

    Kesimpulan : kinerja PT. Siantar Top Tbk apabila dilihat dari besarnya hpp yang dikeluarkan dari

    100% dari penjualan, perusahaan belum mampu dalam menekan biaya sehingga laba

    yang diperoleh juga lebih rendah,dan apabila dibandingkan dengan rata-rata industri

    makanan kinerja perusahaan dinilai kurang baik. Untuk itu, manajemen perusahaan

    harus mampu menekan biaya agar laba yang diperoleh pun semakin bisa meningkat.

    Selling Expense

    Selling expense atau biaya penjualan adalah biaya yang dikeluarkan perusahaan untuk

    aktivitas operasinya. Pada grafik dapat dilihat, biaya penjualan dari tahun ke tahunjuga

    terbilang stabil, dengan proporsi sebesar sebesar 5,79%, 6,58%, 6,61% dan 5,73%. Pada

    tahun 2009 proporsi biaya penjualan yang dikeluarkan PT.Siantar Top Tbk sebesar 5,79%

    terhadap 100% dari penjualan, kondisi ini dapat dikatakansangat baik bila dibandingkan

    dengan rata-rata industri makanan dengan proporsi 8,5%. Pada tahun 2010 proporsi naik

    dengan proporsi 6,58% terhadap 100% dari penjualan,namun apabila dibandingkan dengan

    rata-rata industri makanan dengan proporsi sebesar 8,76% kinerja perusahaan masih dinilai

    sangat baik. Untuk tahun 2011 proporsi biaya penjualan kembali mengalami peningkatan

    sebesar 6,61% ini merupakan biaya terbesar yang dikeluarkan perusahaan dalam rentang

    tahun 2009-2012 , jika dibandingkan dengan rata-rata industri makanan dengan proporsi

    sebesar 8,12% kinerja perusahaan dinilai sangat baik. Sedangkan pada tahun 2012

    proporsi biaya penjualan yang dikeluarkan perusahaan sebesar 5,73% terhadap 100%

    0

    2

    4

    6

    8

    10

    2009 2010 2011 2012

    5.796.58 6.61

    5.73

    8.5 8.76 8.12 7.86

    PT. Siantar Top Rata-Rata Industri

  • 7/24/2019 analisis laporan keuangan pt siantar top.pdf

    21/48

    penjualan. Ini adalah kinerja paling baik perusahaan dibanding dengan tahun-tahun

    sebelumnya karena mampu mekan biaya penjualan ditengah lingkungan persaingan yang

    tinggi, apabila dibandingkan dengan rata-rata industri makanan dengan proporsi sebesar

    7,86% kinerja perusahaan dinilai sangat baik karena biaya penjualan yang dikeluarkan

    perusahaan tidak melampaui standar rata-rata industri .

    Kesimpulan : kinerja PT. Siantar Top Tbk apabila dilihat dari besarnya biaya penjualan yang

    dikeluarkan oleh perusahaan , kinerja perusahaan dinilai sangat baik karena telah mampu

    mengendalikan biaya penjualan, apabila dibandingkan dengan rata-rata industri kinerja

    perusahaan dinilai sangat baik karena tidak melampaui atau berada dibawah rata-rata

    industri makanan.

  • 7/24/2019 analisis laporan keuangan pt siantar top.pdf

    22/48

    General and Adm Expense

    Pada grafik dapat dilihat, biaya adm dan umum dari tahun ke tahun mengalami

    penurunan setiap tahunnya. Pada tahun 2009 proporsi biaya adm dan umum yang

    dikeluarkan PT.Siantar Top Tbk adalah sebesar 4,16% terhadap 100% dari penjualan,

    kondisi ini dpat dikatakankurangt bagus bila dibandingkan dengan rata-rata industri

    makanan dengan proporsi 3,73%. Pada tahun 2010 proporsi biaya adm dan umum

    mengalami penurunan dengan proporsi 4,06% terhadap 100% dari penjualan, apabila

    dibandingkan dengan rata-rata industri makanan dengan proporsi sebesar 4,6% kinerja

    perusahaan dinilai bagus karena mampu menekan biaya adm dan umum sehinggalaba yang diperoleh pun semakin tinggi.

    Untuk tahun 2011 proporsi biaya penjualan kembali mengalami penurunan dengan

    proporsi sebesar 3,88%, jika dibandingkan dengan rata-rata industri makanan dengan

    proporsi sebesar 3,7% kinejja perusahaan dinilai kurang bagus. Pada tahun 2012

    proporsi biaya adm dan umum yang dikeluarkan perusahaan sebesar 3,75% terhadap

    100% penjualan ini adalah kinerja paling baik perusahaan dibanding dengan tahun-

    tahun sebelumnya karena mampu menekan biaya adm dan umum,namun apabila

    dibandingkan dengan rata-rata industri makanan dengan proporsi sebesar 3,41% pada

    tahun ini kinerja perusahaan dinilai kurang bagus karena biaya adm dan umum

    yang dikeluarkan perusahaan melampaui standar rata-rata industri.

    Kesimpulan : kinerja PT. Siantar Top Tbk apabila dilihat dari besarnya biaya adm dan yang

    dikeluarkan perusahaan, kinerja perusahaan dinilai cukup bagus karena mampu

    menekan biaya ,namun apabila dibandingkan dengan rata-rata industri makanan

    kinerja perusahaan masih dinilai kurang bagus karena masih berada diatas rata-

    rata industri makanan.

    0

    1

    2

    3

    4

    5

    2009 2010 2011 2012

    4.16 4.06 3.88 3.753.73

    4.6

    3.73.41

    PT. Siantar Top Rata-Rata Industri

  • 7/24/2019 analisis laporan keuangan pt siantar top.pdf

    23/48

    Financial Expense

    Pada grafik dapat dilihat, biaya keuangan dari tahun ke tahun mengalami fluktuasi

    berturut-turut dengan proporsi sebesar sebesar 0,2%, 0,46%,1,72% dan 1,44%. Pada

    tahun 2009 proporsi biaya keuangan yang dikeluarkan PT.Siantar Top Tbk sebesar

    0,2% terhadap 100% dari penjualan, kondisi ini dapat dikatakanbagus . Pada tahun

    2010 proporsi naik dengan proporsi 0,46% terhadap 100% dari penjualan,ini berarti

    perusahaan membayar biaya keuangan lebih banyak dari tahun sebelumnya.

    Untuk tahun 2011 proporsi biaya penjualan kembali mengalami peningkatan sebesar

    1,72% yang merupakan biaya terbesar yang dikeluarkan perusahaan dalam rentang

    tahun 2009-2012 ini dikarenakan perusahaan pada tahun ini membayar hutang bank

    jangka panjang yang jatuh tempo. Pada tahun 2012 proporsi biaya keuangan yang

    dikeluarkan perusahaan sebesar 1,44% terhadap 100% penjualan proporsi ini

    mengalami penurunan pada tahun sebelumnya dikarenakan jumlah hutang bank yang

    jatuh tempo pada tahun ini lebih sedikit .

    Income Tax Expense

    Pada grafik dapat dilihat, proporsi beban pajak penghasilan dari tahun ke tahun

    sebesar sebesar 0,2%, 0,46%, 1,72% dan 1,44%. Pada tahun 2009 proporsi beban

    0

    0.5

    1

    1.5

    2

    2009 2010 2011 2012

    0.20.46

    1.72

    1.44

    PT. Siantar Top

    0

    1

    2

    3

    4

    5

    2009 2010 2011 2012

    0.20.46

    1.721.441.25

    3.67

    4.874.33

    PT. Siantar Top Rata-Rata Industri

  • 7/24/2019 analisis laporan keuangan pt siantar top.pdf

    24/48

    pajak penghasilan yang dikeluarkan PT.Siantar Top Tbk sebesar 0,2% terhadap 100%

    dari penjualan, kondisi ini dapat dikatakansangat bagus bila dibandingkan dengan

    rata-rata industri makanan dengan proporsi 1,25%, namun kondisi ini mencerminkan

    bahwa laba yang dihasilkan perusahaan kecil dibandingkan dengan rata-rata industri

    dikarenakan total persentase pembayaran beban pajak tergolong sangat rendah. Pada

    tahun 2010 proporsi naik dengan proporsi 0,46% terhadap 100% dari penjualan,

    apabila dibandingkan dengan rata-rata industri makanan dengan proporsi sebesar

    3,67% kinerja perusahaan masih dinilai sangat bagus.

    Untuk tahun 2011 proporsi biaya penjualan kembali mengalami peningkatan dengan

    proporsi sebesar 1,72% ini merupakan biaya terbesar yang dikeluarkan perusahaan

    dalam rentang tahun 2009-2012 , jika dibandingkan dengan rata-rata industri makanan

    dengan proporsi sebesar 4,87% kinerja perusahaan dinilai sangat bagus. Selain

    karena laba perusahaan mengalami peningkatan, persentase ini dikarenakan pada

    tahun ini terjadi perubahan kebijakan atau perubahan undang-undang mengenai beban

    pajak. Sedangkan pada tahun 2012 proporsi beban pajak penghasilan yang

    dikeluarkan perusahaan sebesar 1,44% terhadap 100% penjualan apabila

    dibandingkan dengan rata-rata industri makanan dengan proporsi sebesar 4,33%

    kinerja perusahaan dinilai sangat bagus karena beban pajak penghasilan yang

    dikeluarkan perusahaan tidak melampaui standar rata-rata industri .

    Kesimpulan : kinerja PT. Siantar Top Tbk apabila dilihat dari besarnya beban pajak yang

    dikeluarkan perusahaan, kinerja perusahaan dinilai sangat bagus karena telah

    mampu menekan biaya penjualan,dan apabila dibandingkan dengan rata-rata

    industri makanan kinerja perusahaan dinilai sangat bagus karena tidak melampaui

    atau berada dibawah rata-rata industri makanan.

    Pemanfaatan Aset

    Perputaran kas

    1.27 1.3 1.18

    28.125.89

    28.8

    0

    5

    10

    15

    20

    25

    30

    35

    2009-2010 2010-2011 2011-2012

    PT. Siantar Top Rata-Rata Industri

  • 7/24/2019 analisis laporan keuangan pt siantar top.pdf

    25/48

    Persentase Perputaran kas pada PT. Siatar Top Tbk cenderung stabil setiap tahunnya.

    Pada tahun 2010 perputaran kas sebanyak 1,27 kali, bila dibandingkan rata-rata

    industri dengan proporsi sebesar 28,1 kali maka perputaran kas perusahaan berada

    jauh dibawah rata-rata karena perputaran kas yang terjadi dalam setahun hanya

    sebanyak 1,27 kali. Pada tahun 2011 perputaran yang terjadi adalah sebanyak 1,3

    kali,jika dibandingkan dengan rata-rata industri jumlah kali perputaran masih sangat

    jauh dibawah rata-rata industri. Pada tahun 2012 perputaran mengalami penurunan

    dengan total 1,18 kali dalam setahun, jumlah kali perputran ini sangat jauh dari rata-

    rata industri dengan jumlah 28,8 kali perputaran aset dalam setahun

    Kesimpulan : perputaran aset pada PT. Siantar Top Tbk dinilai tidak baik, karena kas masuk dan

    kas keluar tidak lancar, yang menunjukkan hanya rata-rata 1 kali perputaran setiap

    tahunnya. Ini menyebabkan produktivitas yang sangat rendah karena tidak lancarnya

    perputaran aset yang terjadi dalam menciptakan penjualan.

    Perputaran piutang Usaha

    Perputaran Piutang Usaha pada PT. Siatar Top Tbk mengalami peningkatan setiap

    tahunnya. Pada tahun 2010 perputaran piutang sebanyak 14,91 kali, bila dibandingkan

    rata-rata industri dengan proporsi sebesar 11,34 kali maka perputaran piutang usaha

    perusahaan terbilang sangat baik, piutang dapat ditagih lebih cepat. Pada tahun 2011

    perputaran yang terjadi naik menjadi 15,96 kali,jika dibandingkan dengan rata-rata

    industri jumlah kali perputaran berada dibatas rata-rata industri sebanyak 10,33 kali.

    Ini berarti manajemen piutang perusahaan sangat baik dalam mengelola perputaran

    piutang, karena piutang dapat ditagih dalam jangka waktu kurang dari 30 hari.Pada

    tahun 2012 perputaran mengalami peningkatan kembali dengan total 16,29 kali dalam

    setahun, jumlah kali perputaran ini berada diatas rata-rata industri dengan jumlah

    14.9115.96 16.29

    11.3410.33

    11.78

    0

    5

    10

    15

    20

    2009-2010 2010-2011 2011-2012

    PT. Siantar Top Rata-Rata Industri

  • 7/24/2019 analisis laporan keuangan pt siantar top.pdf

    26/48

    11,74 kali perputaran piutang dalam setahun. Ini menunjukkan bahwa kinerja

    manajemen piutang terbilang sangat baik.

    Kesimpulan : perputaran piutang pada PT. Siantar Top Tbk dinilai sangat baik apaabila

    dibandingkan dengan rata-rata industri lainnya, karena total kali perputaran piutang

    perusahaan berada diatas rata-rata industri. Ini menunjukkan piutang perusahaan

    dapat segera ditagih dengan rata-rata jangka waktu kurang dari 30 hari setiap

    tahunnya.

    Perputaran Persediaan

    Perputaran persediaan pada PT. Siatar Top Tbk cenderung stabil setiap tahunnya.

    Pada tahun 2010 perputaran persediaan sebanyak 4,88 kali, bila dibandingkan rata-

    rata industri dengan jumlah kali perputaran sebanyak 5,12 kali maka perputaran

    persediaan perusahaan dinilai cukup bagus berada dibawah rata-rata karena

    perputaran persediaan yang terjadi dalam setahun hanya sebanyak 4,88 kali.

    Pada tahun 2011 perputaran yang terjadi adalah sebanyak 5,52 kali, jumlah ini

    mengalami peningkatan dari tahun sebelumnya,jika dibandingkan dengan rata-rata

    industri jumlah kali perputaran ini berada diatas rata-rata industri.Ini berarti

    persediaan tidak lama tertahan di gudang dan dinilai bagus. Pada tahun 2012

    perputaran mengalami penurunan dengan total 5,13 kali dalam setahun, walaupun

    jumlah ini mengalami penurunan dari tahun sebelumnya, namun apabila dibandingkan

    dengan rata-rata industri perputaran persediaan perusahaan berada diatas standar rata-

    rata. Dapat dinilai perputaran persediaan perusahaan dalam kondisi bagus

    Kesimpulan : perputaran persediaan pada PT. Siantar Top Tbk dinilai baik dan jumlah kali

    perputaran ini masih berada diatas rata-rata industri. Dapat disimpulkan bahwa

    perputaran persediaan perusahaan lancar, karena barang tidak lama berada

    4.88

    5.525.135.12

    4.43 4.66

    0

    1

    2

    3

    4

    5

    6

    2009-2010 2010-2011 2011-2012

    PT. Siantar Top Rata-Rata Industri

  • 7/24/2019 analisis laporan keuangan pt siantar top.pdf

    27/48

    digudang. Sehingga persediaan tidak lama mengendap dalam gudang, dan biaya

    yang dikeluarkan untuk biaya kerusakan dan biaya keamanan dapat diminimalisir.

    Perputaran modal kerja

    Perputaran modal kerja pada PT. Siatar Top Tbk hanya terjadi pada tahun 2011 dan

    tahun 2912. Pada tahun 2011 perputaran modal kerja terjadi sebanyak 4,9 kali, bila

    dibandingkan rata-rata industri dengan proporsi sebesar 3,88 kali maka perputaran

    modal kerja perusahaan berada diatas rata-rata dinilai bahwa perusahaan sangat baik

    dalam perputaran modal kerjanya. Perputaran ini dikatakan baik, karena ini berarti ada

    kelebihan aset lancar sebanyak 4 kali dibandingkan dengan utang lancarnya sehingga

    perusahaan mempunyai cukup modal kerja untuk beroperasi dan tidak mempunyai

    kesulitan keuangan. Pada tahun 2012 perputaran yang terjadi adalah sebanyak -36,88

    kali jumlah ini sangat jauh mengalami penurunan dari tahun 2011. Ini disebabkan aset

    lancar perusahaan lebih kecil dari kewajiban lancarnya sehingga perusaaan tidak

    berinvestasi pada modal kerja,jika dibandingkan dengan rata-rata industri jumlah kali

    perputaran sangat jauh dibawah rata-rata industriyaitu sebanyak 3,14 kali .

    Kesimpulan : perputaran modal kerja pada PT. Siantar Top Tbk dinilai tidak baik, karena

    perputaran yang terjadi hanya pada tahun 2011 saja, sedangkan pada tahun 2012

    perusahaan tidak berinvestasi pada modalkerja dikarenakan jumlah dari aset lancar

    lebih kecil dari hutang lancarnya.

    0

    4.9

    -36.88

    3.87 3.88 3.14

    2009-2010 2010-2011 2011-2012

    -40

    -30

    -20

    -10

    0

    10

    PT. Siantar Top Rata-Rata Industri

  • 7/24/2019 analisis laporan keuangan pt siantar top.pdf

    28/48

    Perputaran Aset Tetap

    Perputaran aset tetap pada PT. Siatar Top Tbk mengalami penurunan setiap tahunnya.

    Pada tahun 2010 perputaran aset tetap sebanyak 2,12 kali, bila dibandingkan rata-rata

    industri dengan jumlah perputaran sebanyak 3,95 kali maka perputaran aset tetap

    perusahaan berada dibawah rata-rata maka dapat dinilai perputaran aset kurang

    baik. Pada tahun 2011 perputaran yang terjadi adalah sebanyak 2,1 kali,jika

    dibandingkan dengan rata-rata industri jumlah kali perputaran masih dibawah rata-rata

    industri dengan total perputaran sebanyak 3,39 kali maka dinilai perputaran aset tetap

    perusahaan kurang baik. Pada tahun 2012 perputaran mengalami penurunankembali dengan total 1,97 kali dalam setahun, jumlah kali perputran ini sangat jauh

    dari rata-rata industri dengan jumlah 3,51 kali perputaran aset dalam setahun

    Kesimpulan : perputaran aset tetap pada PT. Siantar Top Tbk dinilai kurang baik, karena

    perputaran aset tetap mengalami angka penurunan setiap tahunnya dan jika

    dibandingkan dengan rata-rata industri, perusahaan masih dibawah standar rata-

    rata. Ini berarti aset tetap perusahaan kurang adanya pembaharuan dan penambahan

    setiap tahunnya sehingga masih kurang efektif dalam meningkatkan laba dan

    penjualan perusahaan.

    2.12 2.1 1.97

    3.95

    3.39 3.51

    2009-2010 2010-2011 2011-2012

    0

    0.5

    1

    1.5

    2

    2.5

    3

    3.5

    4

    4.5

    PT. Siantar Top Rata-Rata Industri

  • 7/24/2019 analisis laporan keuangan pt siantar top.pdf

    29/48

    Kesimpulan analisis profitabilitas PT.Siantar Top Tbk :

    - Dari keseluruhan analisis tentang kinerja operasi perusahaan, dapat disimpulkan

    bahwa kinerja perusahaan dari tahun ke tahun mengalami peningkatan. Jika ditinjau

    dai pengelolaan biaya-biaya prestasi perusahaan sangatlah mengesankan, ini tercermin

    dari anggaran dan realita biaya yang terjadi dapat dikelola dengan baik. Walaupun jika

    dibandingkan dengan rata-rata industri kinerja dan laba yang diciptakan perusahaan

    masih dibawah rata-rata. Namun, peningkatan yang terjadi setiap tahun mencerminkan

    bahwa kinerja perusahaan mengalami kemajuan tiap tahunnya.

    - Jika dinilai dari pemanfaatan aset, dapat disimpulkan bahwa kinerja manajemen

    dikatakan cukup bagus walaupun jika dibandingkan dengan rata-rata industri

    perusahaan masih dibawah rata-rata. Dari hasil analisis diatas, laba perusahaan bisa

    ditingkatkan lagi apabila manajemen lebih memperhatikan bagaimana mengelola aset

    dengan efisien dan efektif. Sehingga, jika kinerja maupun pemanfaatan aset

    ditingkatkat lagi,maka laba yang dihasilkan pun akan lebih maksimal.

  • 7/24/2019 analisis laporan keuangan pt siantar top.pdf

    30/48

    3) ANALISIS ARUS KAS

    a. Sufficiency Ratio

    Cash Flow adequacy

    Cash Flow adequacy adalah ukuran kemampuan perusahaan untuk menghasilkan

    kas dari operasi yang cukup untuk menutupi hutang jangka panjang, pembelian

    aset dan pembayaran dividen. Pada tahun 2010 cash flow adequacy sebesar -20%,

    ini berarti jumlah kas dari operasi tidak bisa mencukupi untuk menutupi hutang

    jangka panjang, pembelian aset dan pembayaran dividen dikarenakan arus kas

    operasi pada tahun ini mengalami minus. Pada tahun 2011 Cash Flow adequacy

    sebesar 60%,artinya 60% dari arus kas operasi bisa untuk menutupi hutang jangka

    panjang, pembelian aset dan pembayaran dividen. Jumlah ini mengalami

    peningkatan yang signifikan dibanding tahun sebelumnya.

    Pada tahun 2012 Cash Flow adequacy sebesar 10% jumlah ini jumlah ini

    mengalami penurunan dai tahun sebelumnya,artinya hanya 10% dari arus kas

    operasi bisa untuk menutupi hutang jangka panjang, pembelian aset dan

    pembayaran dividen.

    Kesimpulan : dari tahun ke tahun jumlah persentase Cash Flow adequacy untuk menutupi hutang

    jangka panjang, pembelian aset dan pembayaran dividen sangatlah fluktuatif,

    Cashn Flow adequacy terburuk terjadi pada tahun 2010, dan Cash Flow

    adequacy terbaik terjadi pada tahun 2011.

    0.00

    -0.02

    0.06

    0.01

    2009 2010 2011 2012

    -0.04

    -0.02

    0.00

    0.02

    0.04

    0.06

    0.08

    PT. Siantar Top

  • 7/24/2019 analisis laporan keuangan pt siantar top.pdf

    31/48

    Long Term Debt Payment

    LTD pada PT. Siantar Top Tbk mengalami peningkatan yang signifikan seperti

    yang terlihat pada grafik diatas. Pada tahun 2010 Long Term Debt Payment

    sebesar -62,22%, ini berarti tidak terdapat jumlah kas dari operasi terserap untuk

    membayar hutang jangka panjangnya, karena jumlah dari kas operasi yang

    mengalami angka minus. Pada tahun 2011 jumlah LTD sebesar 12,21%,artinya

    12,21% dari arus kas operasi digunakan atau terserap untuk pembayaran hutang

    jangka panjang. Jumlah ini mengalami peningkatan yang signifikan dibanding

    tahun sebelumnya.

    Sedangkan Pada tahun 2012 LTD sebesar 118,81% jumlah ini adalah jumlah

    terbesar dari keseluruhan LTD pada tahun 2010 sampai dengan tahun 2012,artinya

    118,8% dari arus kas operasi terserap untuk membayar hutang jangka panjangnya.

    Kesimpulan : Long term debt payment perusahaan mengalami peningkatan setiap tahunnya.

    Namun jumlah ini menunjukkan bahwa semakin besar berarti jumlah dari kas

    operasi yang terserap oleh pembayaran hutang jangka panjang juga semakin

    banyak. Sehingga arus kas operasi lebih banyak digunakan untuk pembayaran

    hutang jangka panjang.

    0.00

    -62.22

    12.21

    118.80

    2009 2010 2011 2012

    -100.00

    -50.00

    0.00

    50.00

    100.00

    150.00

    PT. Siantar Top

  • 7/24/2019 analisis laporan keuangan pt siantar top.pdf

    32/48

    Dividend Pay Out

    Dividend pay out adalah total dari arus kas operasi yang digunakan dalam rangka

    pembayaran dividen, Dividend pay out pada PT. Siantar Top Tbk hanya terjadi

    pada tahun 2012 saja. Pada tahun 2010 jumlah Dividend pay out sebesar -7,75%,

    ini berarti arus kas operasi yang berada pada angka minus, sehingga arus kas yang

    berasal dari operasi tidak mampu dalam pembayaran dividen. Untuk tahun 2011

    tidak terdapat Dividend pay out,sedangkan pada tahun 2012 Dividend pay out

    sebesar 62%, lebih dari setengah kas operasi perusahaan yang dapat digunakan

    untuk pembayaran dividen.

    Reinvestment

    Analisis reinvestment adalah ukuran atas persentase investasi dalam aset yang

    mencerminkan kas operasi yang ditahan dan diinvestasikan kembali dalam

    perusahaan untuk mengganti aset dan pertumbuhan operasi. Jumlah standar yang

    memadai dalam reinvestment ini berkiran antara 7%-11%. Dilihat dari grafik,

    reinvestment hanya terjadi pada tahun 2011 dan tahun 2012 saja. Pada tahun 2011

    sebesar 3,3% arus kas operasi digunakan dalam investasi aset tetap, sedangkan

    0.00

    -7.75

    0.000.62

    2009 2010 2011 2012

    -10.00

    -8.00

    -6.00

    -4.00

    -2.00

    0.00

    2.00

    PT. Siantar Top

    PT. Siantar Top2009

    20102011

    2012

    0.00

    5.00

    0.000.00

    3.304.31

    PT. Siantar Top

  • 7/24/2019 analisis laporan keuangan pt siantar top.pdf

    33/48

    pada tahun 2012 mengalami peningkatan dengan jumlah 4,31 %. Meskipun tingkat

    pengembalian investasi belum memadai, namun pada 2 tahun terakhir

    menunjukkan angka yang positif bagi perusahaan.

    Debt Coverage

    Debt coverage digunakan dalam menganalisis seberapa besar arus kas operasi

    untuk menutupi total utang keseluruhan.Dari grafik dapat disimpulkan bahwa

    kemampuan arus kas operasi dalam menutupi total utang semakin baik. Pada tahun

    2010 Debt coverage tidak dapat terpenuhi, karena total dari arus kas operasi yang

    berada angka minus.sedangkan pada tahun 2011, perusahaan telah mampumeningkatkan Debt coverage sebesar 4,95. Ini menunjukkan 4,95 dari arus kas

    operasi dapat digunakan untuk menutupi total keseluruhan hutang perusahaan

    Sedangkan pada tahun 2012 jumlah Debt coverage mengalami peningkatan yang

    signifikan yakni sebesar 27,4%. Hal ini menunjukkan bahwa kemampuan

    perusahaan untuk menutupi total keseluruhan hutang dapoat terpenuhi dari arus kas

    operasi.

    1.44

    -14.93

    4.95

    27.40

    2009 2010 2011 2012

    -20.00

    -10.00

    0.00

    10.00

    20.00

    30.00

    PT. Siantar Top

  • 7/24/2019 analisis laporan keuangan pt siantar top.pdf

    34/48

    Efficiency Ratio

    1. Cash flow to sales

    Cash flow to sales bertujuan utuk menganalisis seberapa besar pennjualan mampu

    menghasilkan arus kas operasi. Pada tahun 2009 perusahaan dapat menghasilkan arus kas

    operasi sebesar 16% dari total penjualan. Tahun 2010 penjualan yang dihasilkan tidak

    mampu dalam menciptakan arus kas operasi, karena arus kas operasi ditunjukkan angka -

    20%. Pada tahun 2011 terjadi peningkatan dibandingkan tahun 2010 yakni sebesar 9%, dan

    pada tahun 2012 jumlah dari arus kas operasi kembali mengalami penurunan yakni hanya

    sebesar 2% dari penjualan mampu menghasilkan perusahaan.

    2. Operation index

    Operation index ini mengukur arus kas operasi yang mampu dihasilkan oleh perusahaan

    dengan laba tahun berjalan atau pendapatan dari operasi yang dilanjutkan. Operation indek

    pada PT. Siantar Top Tbk dari tahun ke tahun mengalami fluktuasi yang signifikan.

    20092010

    20112012

    -0.10

    0.00

    0.10

    0.20 0.16

    -0.02

    0.09

    0.02

    PT. Siantar Top

    2.43

    -0.32

    2.10

    0.33

    2009 2010 2011 2012-0.50

    0.00

    0.50

    1.00

    1.50

    2.00

    2.50

    3.00

    PT. Siantar Top

  • 7/24/2019 analisis laporan keuangan pt siantar top.pdf

    35/48

    Pada tahun 2009 kas yang dihasilkan dari laba tahun berjalan sebesar 24,3%, sedangkan

    pada tahun 2010 arus kas operasi yang dihasilkan -32% dari total laba tahun berjalan. Pada

    tahun 2011 mengalami peningkatan sebesar 210% dari total laba tahun berjalan. Pada

    tahun 2012 kembali menurun menjadi 33%.

    3.

    Cash flow to ROA

    Cash flow to ROA digunakan untuk mengukur arus kas operasi yang dihasilkan dari total

    aset yang tersedia. Pada tahun 2009 total aset yang tersedia mampu menghasilkan sebesar

    18% arus kas operasi. Sedangkan pada tahun 2010 aset yang tersedia tidak mampu

    menghasilkan arus kas operasi perusahaan, yakni sebesar -2%. Pada tahun 2011

    mengalami sedikit peningkatan dibandingkan pada tahun 2010 sebesar 10% kas mampu

    dihasilkan, dan pada tahun 2012 kembali mengalami penurunan, karena hanya sebesar 2%

    kas mampu dihasilkan dari keseluruhan total aset yang tersedia.

    Kesimpulan analisis arus kas PT. Siantar Top Tbk:

    - Dari keseluruhan analisis sufficiency ratio dapat disimpulkan bahwa arus kas operasi dari

    tahun ke tahun belum mampu memenuhi kebutuhan perusahaan. Namun, untuk tahun 2012

    peningkatan kemampuan dari arus kas operasi semakin baik. Peningkatan ini seharusnya

    dapat dipertahankan dan ditingkatkan lagi agar arus kas operasi yang dihasilkan dapat

    memenuhi kebutuhan perusahaan

    - Dari analisis efficiency ratio dapat ditarik kesimpulan bahwa arus kas yang dihasilkan

    kurang bagus, namun pencapaian arus kas yang paling tinggi dicapai pada tahun 2011,

    sebaiknya manajemen dapat mempertahankan dan lebih meningkatkannyya lagi.

    0.18

    -0.02

    0.10

    0.02

    2009 2010 2011 2012

    -0.05

    0.00

    0.05

    0.10

    0.15

    0.20

    PT. Siantar Top

  • 7/24/2019 analisis laporan keuangan pt siantar top.pdf

    36/48

    1. Analisis Valuation PT.Siantar Top,tbk

    Kapitalisasi pasar (Market Capitalisation)

    Kapitalisasi pasar menunjukkan total nilai saham atas jumlah saham yang diedarkan dikali

    dengan harga saham di pasaran. Jumlah saham PT.Siantar Top yang ditempatkan atau beredar

    dari tahun 2009-2012 selalu sama,yaitu berjumlah 1.310.000.000. Sementara nilai pasar

    mengalami kenaikan setiap tahunnya. Sehingga kapitalisasi pasar PT.Siantar Top

    menunjukkan progres yang menakjubkan dimana pada tahun 2009 sampai dengan tahun 2012

    secara berurutan kapitalisasi pasar PT.Siantar Top yaitu Rp 327.500.000.000, Rp

    504.350.000.000, Rp 903.900.000.000,dan Rp 1.375.500.000.000. dengan jumlah saham

    beredar yang selalu sama setiap tahunnya. Dapat terlihat bahwa kenaikan kapitalisasi pasar

    dari tahun 2010-2011 mengalami peningkatan dengan persentasi 79 %. Pencapaian ini

    mencerminkan kinerja perusahaan yang baik sehingga pasar mempunyai ekspektasi yang

    bagus terhadap PT.Siantar Top dan terbukti dari nilai kapitalisasi pasar yang sangat

    mengesankan.

    Dapat disimpulkan bahwa PT.Siantar Top mempunyai kapitalisasi pasar yang selalu

    meningkat setiap tahunnya sehingga memberikan efek positif bagi permodalan atau struktur

    pendanaan perusahaan serta membuat gambaran yang lebih jelas untuk prospek ke depan

    perusahaan.

    327.500

    504.350

    903.900

    1.375.500

    2009 2010 2011 2012

    0

    200000

    400000

    600000

    800000

    1000000

    1200000

    1400000

    PT. Siantar Top

  • 7/24/2019 analisis laporan keuangan pt siantar top.pdf

    37/48

    Nilai Saham (Stock Value)

    KETERANGAN 2009 2010 2011 2012

    Nilai Nominal 100 100 100 100

    Nilai Buku 308,79 341,48 374,10 442,51

    Nilai Pasar 250 384 690 1050

    Dengan melakukan penilaian terhadap nilai saham,kita dapat membandingkan nilai buku dan

    nilai pasar saham PT.Siantar Top. Dari tabel tersebut terlihat bahwa pada tahun 2009 nilai

    pasar PT.Siantar Top berada di bawah nilai bukunya. Hal ini terjadi karena nilai jual saham

    PT.Siantar Top masih rendah yang disebabkan oleh kurangnya minat publik berinvestasi d

    PT.Siantar Top. Tentu saja penyebabnya pembagian dividen yang tidak dilakukan pada

    tahun 2009 sehingga membuat para investor jangka pendek tidak tertarik untuk menanamkan

    saham di PT.Siantar Top. Namun kebijakan dividen perusahaan yang baik mampu menarik

    investor dan dibuktikan dengan nilai jual saham di bursa efek menjadi meningkat dan jauh

    berada di atas nilai bukunya. Perbandingan yang paling kontras antara nilai pasar dan nilai

    buku terjadi pada tahun 2012 dimana nilai buku PT.Siantar Top hanya Rp 442,51 namun

    nilai pasarnya mencapai Rp 1050.

    Dari perbandingan tersebut dapat disimpulkan bahwa nilai saham PT.Siantar Top

    mengalami kenaikan yang berarti setiap tahunnya. Hal ini terjadi karena perusahaan

    mempunyai tingkat ekuitas yang tinggi sehinggga mampu menjual saham jauh di atas nilai

    buku.

    308.79 341.48

    374.10442.51

    250

    384

    690

    1050

    2009 2010 2011 2012

    0.00

    200.00

    400.00

    600.00

    800.00

    1000.00

    1200.00

    Nilai Buku Nilai Pasar

  • 7/24/2019 analisis laporan keuangan pt siantar top.pdf

    38/48

    Laba Per Saham (Earning Per Share)

    EPS menunjukkan besarnya laba bersih perusahaan yang siap dibagikan kepada pemegang

    saham perusahaan. Perhitungan EPS yang dilakukan terhadap PT.Siantar Topmenunjukkan hasil bahwa EPS PT.Siantar Top mengalami kenaikan yang cukup

    signifikan setiap tahunnya. Pada tahun 2009,laba per saham dasar PT.Siantar Top

    mencapai Rp 31,35,kemudian pada tahun 2010 naik menjadi Rp 32,54. Tidak hanya

    berhenti disitu,pada tahun 2011 EPS PT.Siantar Top menjadi Rp32,58 dan peningkatan

    yang sangat kontras terjadi pada tahun 2012 dengan laba per saham dasar sebesar Rp 56,97

    . Data kuantitatif tersebut mencerminkan bahwa perusahaan mampu memberikan laba yang

    sangat menggiurkan bagi investor karena semakin besar EPS,maka semakin besar pula

    laba yang disediakan untuk pemegang saham dan hal ini secara langsung akan menaikkan

    harga saham PT.Siantar Top.

    Jadi, PT.Siantar Top mampu menyediakan laba yang tinggi untuk para pemegang saham

    karena nilai EPS PT.Siantar Top yang selalu mengalami kenaikan akibat peningkatan laba

    bersih setiap tahunnya. Hal ini tidak hanya akan menarik investor melainkan juga akan

    menaikkan harga saham perusahaan.

    31.35 32.54 32.58

    56.97

    2009 2010 2011 2012

    0.00

    10.00

    20.00

    30.00

    40.00

    50.00

    60.00

  • 7/24/2019 analisis laporan keuangan pt siantar top.pdf

    39/48

    Dividen Per Saham (Dividend Per Share)

    Dividen per saham menunjukkan berapa dividen yang akan dinikmati oleh investor atas

    aktiftas investasinya di perusahaan. Pada tahun 2009,tidak terdapat pembagian dividen oleh

    PT.Siantar Top. Perusahaan lebih memilih untuk menjadikan keseluruhan laba bersih menjadi

    laba ditahan sehingga DPS PT.Siantar Top pada tahun 2009 bernilai nol. Sedangkan pada

    tahun 2010, PT.Siantar Top mengambil kebijakan untuk membagi dividen Rp 0.15 kepada

    investor untuk menarik lebih banyak investor lain untuk menanamkan sahamnya d

    perusahaan. Begitu juga pada tahun 2011 dan 2012, PT.Siantar Top meningkatkan persentasi

    pembagan dividen kepada investor berturut-turut Rp 0.19 dan Rp 11.63. Tahun 2012

    perusahaan membagikan dividen secara besar-besaran disebabkan oleh perolehan laba yang

    sangat besar sehngga memungkinkan untuk membagikan jumlah dividen dalam jumlah yang

    sangat fantastis bila dibandingkan dengan tahun sebelumnya.

    Dapat disimpulkan bahwa pada tahun 2009 perusahaan tidak melakukan pembagian

    dividen,sehingga DPS bernilai nol. Sedangkan pada tahun 2010 PT.Siantar Top mengambil

    kebijakan dividen untuk dibagikan kepada investor dan persentasi terbesar pembagian

    dividen terjadi pada tahun 2012 mencapai Rp 11.63 . Besarnya laba yang diperoleh

    perusahaan cenderung mempengaruhi pembagian divden kepada investor.

    0.00 0.15 0.19

    11.63

    2009 2010 2011 2012

    0.00

    2.00

    4.00

    6.00

    8.00

    10.00

    12.00

    14.00

    PT. Siantar Top

  • 7/24/2019 analisis laporan keuangan pt siantar top.pdf

    40/48

    Cakupan Dividen (Dividend Cover)

    Cakupan dividen mengisyaratkan perbandingan laba dari tiap saham yang ditanamkan

    dengan dividen per saham. Cakupan dividen yang baik adalah jumlah EPS yang lebih besar

    dari DPS. Cakupan dividen PT.Siantar Top menunjukkan nilai yang semakin rendah setiap

    tahunnya. Hal ini terjadi karena pembagian dividen semakin besar sejak tahun 2010. Pada

    tahun 2010 cakupan dividen masih menunjukkan nilai yang masih besar yaitu Rp 213.16.

    Namun pada tahun 2011 mulai turun menjadi Rp 171.58. Keadaan tahun 2011 masih berada

    pada titik yang aman karena penurunannya tidak begitu drastis. Pada tahun 2012, cakupan

    dividen PT.Siantar Top anjlok menjadi Rp 4.9. Keadaan ini muncul karena perusahaan

    melakukan pembayaran dividen besar-besaran sehingga cakupan dividen rendah denganrasio pembayaran yang tinggi.

    Cakupan dividen PT.Siantar Top menunjukkan nilai yang kurang baik dimana terjadi

    penurunan nilai cakupan dividen yang menunjukkan besarnya laba yang dibayarkan dalam

    bentuk dividen. Kondisi ini akan mengancam keamanan perusahaan jika terjadi rugi yang

    tidak mampu ditutupi oleh saldo laba. Pertumbuhan perusahaan yang tinggi akan sulit

    diharapkan jika kondisi ini terus berlanjut. Cakupan dividen terburuk perusahaan terjadi

    pada tahun 2012 dengan nilai Rp 490. Penurunan nilai cakupan dividen yang drastis ini

    harus mendapat perhatian khusus dari pihak manajemen agar lebih memperketat kebijakan

    dividennya.

    0.00

    213.16171.58

    4.90

    2009 2010 2011 2012

    0.00

    50.00

    100.00

    150.00

    200.00

    250.00

    PT. Siantar Top

  • 7/24/2019 analisis laporan keuangan pt siantar top.pdf

    41/48

    Rasio Pembayaran (Pay Out Ratio)

    Rasio pembayaran merupakan kebalikan dari perhitungan cakupan dividen. Kondisi yang

    terbaik untuk formula ini yaitu jika nilai rasio pembayaran rendah yang mengindikasikan laba

    yang diperoleh perusahaaan mayoritas ditahan dan digunakan untuk produktifitas dan

    pertumbuhan yang lebih tinggi untuk perusahaan. Sama-sama kita lihat, PT.Siantar Top

    memiliki nilai yang semakin rendah untuk rasio pembayarannya. Hal ini tentu saja berdampak

    dari besarnya laba ynag dikembalikan kepada investor dalam bentuk laba. Pada tahun 2010

    dan 2011, rasio pembayaran masih dalam tahap aman yaitu 0,005 dan 0,006 dari EPS. Namun

    pada tahun 2012 terjadi lonjakan yang cukup tinggi dimana besarnya pay out ratio 0,20 dari

    EPS.

    Kondisi PT.Siantar Top terkait dengan rasio pembayaran menunjukkan hasil yang cukup

    mengkhawatirkan karena rasio pembayaran meningkat setiap tahunnya yang mengidikasikan

    besarnya laba yang dibagikan dalam bentuk dividen. Pada tahun 2012 PT.Siantar Top

    mempunyai rasio pembayaran 0,20 dari EPS. Hal ini akan mengancam kelangsungan usaha

    perusahaan jika ekuitas mengalmi penurunan jumlah akibat proporsi saldo laba yang

    berkurang dikarenakan pembagian dividen.

    0.000 0.005 0.006

    0.2

    2009 2010 2011 2012

    0.000

    0.050

    0.100

    0.150

    0.200

    0.250

    PT. Siantar Top

  • 7/24/2019 analisis laporan keuangan pt siantar top.pdf

    42/48

    Hasil Laba(Earnings Yield)

    Hasil laba mengindikasikan besarnya pengembalian saham dalam bentuk laba. Pada grafik

    terlihat bahwa hasil laba PT.Siantar Top mengalami penurunan setiap tahunnya. Pada tahun

    2009,tingkat pengembalian saham dalam bentuk laba masih tinggi yaitu 13%. Namun pada

    tahun 2010 mengalami penurunan menjadi 8%. Penurunan juga terjadi pada tahun 2011

    dengan nilai 5%. Pada tahun 2012 tetap berada pada persentase 5%. Hal ini terjadi karena EPS

    PT.Siantar Top cenderung bernilai stabil. Namun kenaikan nilai pasar atas saham perusahaan

    menyebabkan terjadi penurunan dari hasil laba.

    Jika berkaca dari nilai pasar, hasil laba yang mampu berkontribusi bagi perusahaan dalam

    bentuk laba malah mengalami penurunan setiap tahunnya walaupun nilai EPS mengalami

    kenaikan setiap tahunnya.hasil laba yang tertinggi terjadi pada tahun 2009 senilai 13%

    karena perusahaan tidak melakukan pembayaran dividen sehingga tingkat pengembalian

    saham dalam bentuk laba lebih besar.

    Hasil Dividen( Dividend Yield)

    Hasil dividen menggambarkan tingkat pengembalian saham dalam bentuk dividen bila

    dibandingkan dengan harga pasar sahamnya. Pada 3 tahun pertama hasil dividen PT.Siantar

    13%

    8%

    5% 5%

    2009 2010 2011 2012

    0%

    2%

    4%

    6%

    8%

    10%

    12%

    14%

    PT. Siantar Top

    0.0 0.0 0.0

    0.1

    2009 2010 2011 2012

    0.0

    0.0

    0.0

    0.1

    0.1

    0.1

    0.1

    2009 2010 2011 2012

  • 7/24/2019 analisis laporan keuangan pt siantar top.pdf

    43/48

    Top bernilai nol. Hal ini terjadi karena DPS perusahaan sangat kecil bila dibandingkan dengan

    harga sahamnya. Semetara harga saham perusahaan terus mengalami kenaikan. Namun,pada

    tahun 2012,hasil dividen mengalami kenaikan menjadi 0,1. Hal ini terjadi karena perusahaan

    mengambil kebijakan untuk membagikan sebagian besar labanya dalam bentuk dividen

    dengan nilai Rp 11.63 per lembar saham. Hal ini tentu saja meningkatkan tingkat

    pengembalian saham dalam bentuk dividen.

    Dapat disimpulkan bahwa semakin besar DPS,maka semakin besar pula hasil dividen.

    Karena kebijakan dividen yang ketat cenderung menurunkan nilai DPS perusahaan. Kondisi

    pada tahun 2012 mengindikasikan perusahaan membayara dividen dalam jumlah yang besar

    sehingga tingkat pengembalian saham dalam bentuk dividen jika berpedoman dari nilai oasar

    mengalami kenaikan menjadi 0,1.

    Rasio Harga Terhadap Laba (Price earning Ratio)

    PT.siantar Top mengalami kenaikan nilai pasar setiap tahunnya. Sehingga nilai PER

    PT.Siantar Top mengalami kenaikan setip tahunnya. Pada tahun 2009 PER bernilai 7,97 %

    dan tahun 2010 bernilai 11,83%. Namun pada tahun 2011meningkat tajam menjadi 21,18 %.

    Hal ini disebabkan karena perusahaan mempunyai ekspektasi yang bagus di pasar. Pada tahun

    2012, PER PT.Siantar Top mengalami penurunan menjadi 18,43%. Hal ini disebabkan karena

    nilai pasar saham tumbuh tidak sebaik pertumbuhan nilai EPS perusahaan. Kejadian ini

    mengindikasikan nilai pasar melemah pada tahun 2012 walaupun mengalami peningkatan dari

    tahun sebelumnya.

    PT.Siantar Top mengalami kenaikan PER hampir setiap tahunnya. Hanya saja pada tahun

    2012 nilai pasar mulai melemah bila dibandingkan dengan kenaikan EPS yang meningkat

    7.97

    11.83

    21.18

    18.43

    2009 2010 2011 2012

    0.00

    5.00

    10.00

    15.00

    20.00

    25.00

    PT. Siantar Top

  • 7/24/2019 analisis laporan keuangan pt siantar top.pdf

    44/48

    tajam pada tahun 2012 akibat kenaikan laba. Tahun 2012 PER PT.Siantar Top turun menjadi

    18,43%. Dibandingkan dengan tahun 2011,PER mengalami kondisi terbaik pada tahun 2011.

    Rasio Nilai Pasar Terhadap Nilai Buku (Market To Book Ratio)

    Dari grafik dapat kita lihat rasio nilai pasar terhadap nilai buku mengalami kenaikan setiap

    tahunnya. Pencapaian yang bagus ini terjadi karena perusahaan mampu menjual saham

    jauh di atas nilai buku disebabkan oleh besarnya ekuitas perusahaan. Pada tahun 2009 dan

    2010 nilainya hanya 0,81 dan 1,13,namun pada tahun 2011 perusahaan mampu menaikkan

    rasio nilai pasar terhadap nilai buku menjadi 1,84. Tidak sampai disitu saja,pada tahun

    2012,kenaikan signifikan dapat dicapai perusahaan dengan nilai 2,37.

    Rasio nilai pasar terhadap nilai buku menggambarkan berapa perbandingan nilai pasar

    dengan nilai buku saham perusahaan. Pada grafik terlihat bahwa pencapaian perusahaan

    sangat bagus yang ditandai dengan kenaikan rasio nilai pasar atas nilai buku setiap

    tahunnya. Pada tahun 2012,perusahaan mampu menciptakan rasio nilai pasar terhadap

    nilai buku sebesar 2,37.

    0.81

    1.13

    1.84

    2.37

    2009 2010 2011 2012

    0.00

    0.50

    1.00

    1.50

    2.00

    2.50

    PT. Siantar Top

  • 7/24/2019 analisis laporan keuangan pt siantar top.pdf

    45/48

    KESIMPULAN ANALISIS VALUATION

    Nilai perusahaan dipengaruhi oleh nilai saham perusahaan yang dilepas ke pasar.

    Analisis valuation sangat terkait dengan analisis profitabilitas dan berimbas langung pada nilai

    perusahaan yang tercermin dari analisis EVA. Kita perlu melakukan penilaian perusahaan

    terkait dengan saham dan nilai pasarnya yang mencerminkan sejauh mana pencapaian prestasi

    dan kinerja perusahaan dalam memaksimalkan nilai perusahaan dan memaksimalkan

    kekayaan pemegang saham.

    Analisis yang kami lakukan terhadap laporan keuangan PT.Siantar Top menunjukkan

    hasil yang cukup menggembirakan. Dimana nilai saham perusahaan di mata masyarakat

    cukup baik yang tergambar dari nilai pasar yang selalu mengalami kenaikan setiap tahunnya.

    Kenaikan ini tentu saja mempengaruhi komponen-komponen analisis valuation yang ada.

    Kapitalisasi pasar PT.Siantar Top mengalami kenaikan yang cukup tajam setiap tahunnya

    yang mengindikasikan manfaat yang semakin besar setiap tahunnya yang diperoleh

    perusahaan walaupun dengan jumlah saham beredar yang sama setiap tahunnya yaitu

    1.310.000.000. nilai pasar saham perusahaan juga berada jauh di atas nilai bukunya yang

    menandai besanya jumlah ekuitas perusahaan yang bisa menjanjikan produktifitas perusahaan

    dan menarik minat investor baru untuk berdatangan melakukan investasi.

    Bila dilihat secara per item,Kebijakan dividen perusahaan pada tahun 2012 sebesar

    11.63% cukup mengkhawatirkan karena pembagian dividen yang cukup besar sehingga

    mengancam kelangsungan usaha perusahaan dan upaya pertumbuhan yang lebih tinggi

    walaupun dengan laba yang fantastis. Namun bila dilihat secara keseluruhan kondisi ini masih

    aman bila perusahaan melakukan pembayaran dividen untuk menarik investor. Pada tahun

    2012 sepertinya perusahaan lebih mementingkan kepentingan investor jangka pendek yang

    berburu dividen atau tingkat pengembalian dari sahamnya. Perbandingan antara kapitalisasi

    pasar dengan nilai buku menggambarkan nilai yang semakin tinggi setiap tahunnya.

    Kita perlu memperhatikan dengan seksama nilai saham perusahaan akan langsung

    mempengaruhi nilai perusahaan. Secara keseluruhan penilaian terhadap saham perusahaansudah cukup baik. Hanya saja ada bagian-bagian yang harus dperhatikan secara terstruktur

    seperti kebijakan dividen.

  • 7/24/2019 analisis laporan keuangan pt siantar top.pdf

    46/48

    2. Analisis EVA PT.Siantar Top,tbk

    Seperti yang terlihat di dalam grafik Analisis EVA PT.Siantar Top mengalami kenaikan

    setiap tahunnya. Hal ini mencerminkan perusahaan mempunyai kinerja yang baik dalam

    meningkatkan nilai perusahaan sebagai tujuan utama perusahaan. Secara langsung kenakan

    EVA ini akan menyebabkan perusahaan mampu memaksimalkan kekayaan pemegang

    saham sehingga saham bisa dipertahankan oleh para investor karena PTSiantar Top telah

    memberikan jaminan untuk keamanan aset yang diinvestasikan yang terbukti dari kenaikan

    nilai perusahaan ini. Nilai EVA yang positif ini mengindikasikan perusahaaan mampu untuk

    mencapai pertumbuhan yang tinggi dan kelangsungan usaha bisa lebih jelas dan terarah.

    Produktifitas perusahaan cukup tinggi terutama di tahun 2012 perusahaan mampu

    menciptakan laba yang tinggi,nilai pasar yang baik dan kewajiban membayar dividen telah

    dikeluarkan dan dipenuhi perusahaan setelah sempat ditahan pada tahun 2009.

    Berkaca dari laporan laba rugi PT.Siantar Top,perusahaan mampu mencetak penjualan yang

    tinggi dengan kemampuan yang mumpuni dalam mengendalikan biaya. Pencapaian ini tentu

    saja diperoleh dari pengalaman yang sudah bertambah oleh perusahaan sehingga bisa

    menemukan cara yang efektif dan efisien dalam menghasilkan laba dengan pengorbanan

    dalam bentuk beban yang bisa dikendalikan dengan baik.

    Dapat disimpulkan bahwa perusahaan telah membuktikan kapabilitas yang baik dalam

    meningkatkan nilai perusahaan dan kekayaan pemegang saham. Laba perusahaan yang

    meningkat setiap tahunnya mampu melebihi biaya modal sehingga terjadi surplus nilai yang

    berkontribusi terhadap penambahan nilai perusahaan. Pada tahun 2012, EVA PT.Siantar Top

    bernilai 87.993.936.731 dan mengindikasikan peningkatan yang lebih dari 100 %

    dibandingkan dengan tahun sebelumnya yang hanya separoh dari nilai EVA 2012.

    38.402.417.44742.891.710.925

    47.307.532.310

    87.993.936.731

    2009 2010 2011 2012

    0

    10000000000

    20000000000

    30000000000

    40000000000

    50000000000

    60000000000

    70000000000

    80000000000

    90000000000

    100000000000

    PT. Siantar Top

  • 7/24/2019 analisis laporan keuangan pt siantar top.pdf

    47/48

    EVA dapat ditingkatkan dengan cara :

    Memperoleh lebih banyak laba tanpa menggunakan lebih banyak modal, caranya adalah

    memotong biaya-biaya, bekerja dengan biaya produksi dan pemasaran yang lebih

    rendah agar diperoleh margin laba yang lebih besar. Hal ini dapat juga dicapai dengan

    meningkatkan perputaran aktiva, baik dengan cara menaikan volume penjualan atau

    bekerja dengan aktiva yang lebih rendah (lower assets).

    Memperoleh pengembalian (return) yang lebih tinggi daripada biaya modal atas

    investasi baru. Hal ini sesungguhnya menyangkut pertumbuhan perusahaan.

    3. Analisis Kebangkrutan PT.Siantar Top,tbk

    Analisa kebangkrutan memberikan penjelasan terkait dengan kesulitan keuangan

    perusahaan dalam membayar kewajiban. Dapat terlihat di grafik,prediksi untuk tingkat

    kebangkrutan perusahaan mengalami keadaan yang mengkhwatirkan karena terjadi

    penurunan nilai yang mengindikasikan perusahaan berada dalam keadaan yang diprediksi

    hampir bangkrut. Pada tahun 2009 dan 2010 perusahaan diprediksi tidak akan bangkrut.

    Namun, pada tahun 2011 dan 2012 perusahaan berada dalam rentang nilai dengan daerah

    kelabu dengan nilai 2.9 dan 2,87 yang menunjukkan perusahaan dikhawatirkan akan

    mengalami masalah dalam pemenuhan kewajibannya. Hal ini tentu saja dampak dari usaha

    ekspansi yang dilakukan perusahaan yang bisa meningkatkan laba perusahaan namun juga

    meningkatkan resiko yang tinggi di sisi lainnya. Kondisi ini harus disikapi secara serius

    oleh pihak manajemen agar kondisi perusahaan tidak diprediksi semakin memburuk.

    Jadi,PT.Siantar Top diprediksi hampir bangkrut pada tahun 2011 dan 2012 karena berada

    dalam rentang nilai antara 1.81 -2.99 yang merupakan daerah kelabu. Untuk

    3.413.62

    2.90 2.87

    2009 2010 2011 2012

    0.00

    0.50

    1.00

    1.50

    2.00

    2.50

    3.00

    3.50

    4.00

    PT. Siantar Top

  • 7/24/2019 analisis laporan keuangan pt siantar top.pdf

    48/48

    meningkatkan nilai perusahaan memang perusahaan harus mengambil resiko dalam

    upaya kenaikan tingkat pengembalian (return). Manajemen harus mencermati dengan

    seksama perkembangan perusahaan dan memperbaiki manajemen biaya agar prediksi di

    masa mendatang memungkinkan kelangsungan usaha perusahaan bisa terjamin tentu saja

    dengan tingkat pertumbuhan yang tinggi.