analisis perencanaan dan penganggaran

Upload: indri070589

Post on 10-Oct-2015

71 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 1 Analisis Perencanaan dan Penganggaran Pada Dinas

    Pekerjaan Umum Kabupaten Solok Tahun 2006-2010

    ANALISIS PERENCANAAN DAN PENGANGGARAN

    PADA DINAS PEKERJAAN UMUM KABUPATEN SOLOK

    TAHUN 2006-2010

    Oleh :

    FEBIE YANDRA

    ABSTRAK

    Undang-undang No.25 tahun 2004 dan Peraturan Pemerintah No. 58 tahun

    2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah, menegaskan bahwa salah satu tujuan

    dari perencanaan daerah adalah untuk menjamin keterkaitan dan konsistensi antara

    perencanaan dan penganggaran. Mengabaikan keterkaitan antar dokumen

    perencanaan, menyebabkan tidak konsistennya pelaksanaan kegiatan dan

    penganggaran.

    Penelitian ini bertujuan menganalisis konsistensi antara perencanaan dan

    penganggaran pada SKPD. Karena perencanaan dan penganggaran di SKPD sangat

    berkontribusi terhadap suksesnya perencanaan dan penganggaran di daerah. SKPD

    yang menjadi objek studi adalah Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Solok.

    Penilaian konsistensi antara program dan kegiatan dokumen dilakukan

    dengan menggunakan matrik konsolidasi perencanaan dan penganggaran (MKPP)

    dan penyebab ketidak konsistenan dilakukan dengan menganalisis hasil wawancara

    mendalam.

    Hasil analisis konsistensi menemukan rendahnya konsistensi antara

    dokumen perencanaan dan penganggaran. Konsistensi tertinggi ada pada dokumen

    PPAS dan APBD. Penyebab ketidak konsistenan adalah adanya kebijakan strategis

    pemerintah daerah, kurangnya informasi atau data perencanaan dan rendahnya

    komitmen dalam menjaga konsistensi perencanaan dan penganggaran.

  • 2 Analisis Perencanaan dan Penganggaran Pada Dinas

    Pekerjaan Umum Kabupaten Solok Tahun 2006-2010

    BAB 1. PENDAHULUAN

    1.1. Latar Belakang

    Undang-undang No.25 tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan

    Pembangunan Nasional (SPPN) menjabarkan tujuan perencanaan pembangunan

    nasional sebagai berikut :

    1. Mendukung koordinasi antar pelaku

    2. Menjamin terciptanya integrasi, sinkronisasi, sinergi baik antar daerah,

    ruang, waktu, fungsi pemerintah maupun antara pusat dan daerah.

    3. Menjamin keterkaitan dan konsistensi antara perencanaan, penganggaran,

    pelaksanaan dan pengawasan.

    4. Mengoptimalkan partisipasi masyarakat.

    5. Menjamin tercapainya penggunaan sumber daya secara efisien, efektif,

    berkeadilan dan berkelanjutan.

    Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 8 tahun 2008 Tentang

    Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana

    Pembangunan Daerah menjelaskan bahwa untuk menjamin penyelenggaraan

    pemerintahan yang demokratis, transparan, akuntabel, efisien dan efektif di bidang

    perencanaan pembangunan daerah, diperlukan adanya tahapan, tata cara

    penyusunan, pengendalian dan evaluasi perencanaan pembangunan daerah.1

    Penyelenggaraan tahapan, tata cara penyusunan pengendalian dan evaluasi

    pelaksanaan rencana pembangunan daerah dimaksudkan untuk:

    1. Meningkatkan konsistensi antar kebijakan yang dilakukan berbagai organisasi

    publik dan antara kebijakan makro dan mikro maupun antara kebijakan dan

    pelaksanaan;

    2. Meningkatkan transparansi dan partisipasi dalam proses perumusan kebijakan

    dan perencanaan program;

    3. Menyelaraskan perencanaan program dan penganggaran;

    4. Meningkatkan akuntabilitas pemanfaatan sumber daya dan keuangan publik;

    1 Dikutip Pada peraturan pemerintah RI no.8 tahun 2008 di (http://ngada.org/pp8-2008.htm)

  • 3 Analisis Perencanaan dan Penganggaran Pada Dinas

    Pekerjaan Umum Kabupaten Solok Tahun 2006-2010

    5. Terwujudnya penilaian kinerja kebijakan yang terukur, perencanaan, dan

    pelaksanaan sesuai RPJMD, sehingga tercapai efektifitas perencanaan.

    Dilaksanakan tata cara dan tahapan perencanaan daerah bertujuan untuk

    mengefektifkan proses pemerintahan yang baik melalui pemanfaatan sumber daya

    publik yang berdampak pada percepatan proses perubahan sosial bagi peningkatan

    kesejahteraan masyarakat, atau terarahnya proses pengembangan ekonomi dan

    kemampuan masyarakat, dan tercapainya tujuan pelayanan publik.

    Penjelasan Umum Peraturan Pemerintah No. 58 tahun 2005 tentang

    Pengelolaan Keuangan Daerah dengan tegas mengemukakan bahwa aspek penting

    yang diatur dalam peraturan pemerintah ini adalah keterkaitan antara kebijakan

    (policy), perencanaan (planning) dan penganggaran (budget) oleh pemerintah

    daerah, agar sinkron dengan berbagai kebijakan pemerintah pusat, sehingga tidak

    menimbulkan tumpang tindih antara pelaksanaan program dan kegiatan oleh

    pemerintah pusat dan pemerintah daerah2.

    Hasil evaluasi yang dilakukan selama ini menunjukkan bahwa mengabaikan

    keterkaitan antar dokumen perencanaan yang ada, menyebabkan tidak

    konsistennya pelaksanaan kegiatan dan penganggaran. Akibatnya, tidak semua

    anggaran dalam program peningkatan pelayanan publik bisa diimplementasikan.

    Sebagai contoh, perencanaan dan penganggaran dalam bidang pendidikan. Tidak

    semua dana yang sudah dianggarkan untuk peningkatan proses belajar mengajar

    digunakan secara langsung untuk peningkatan kegiatan tersebut di kelas. Bahkan

    dibeberapa daerah tertentu ditemukan bahwa dana tersebut digunakan untuk

    keperluan-keperluan lain, seperti biaya kantor, perjalanan dinas dan kesejahteraan

    pegawai3.

    Pembangunan infrastruktur menjadi bagian integral dari pembangunan

    nasional. Infrastruktur merupakan roda penggerak pertumbuhan ekonomi. Kegiatan

    sektor transportasi merupakan tulang punggung pola distribusi baik barang

    2 Penjelasan Umum Peraturan Pemerintah No.58 tahun 2005 tentang pengelolaan keuangan daerah

    di (http://www.presidenri.go.id/DokumenUU.php/138.pdf) 3 Nasri Bachtiar, Pembangunan pedesaan dan kemiskinan: Beberapa persoalan terkait ruu

    desa.2010

  • 4 Analisis Perencanaan dan Penganggaran Pada Dinas

    Pekerjaan Umum Kabupaten Solok Tahun 2006-2010

    maupun penumpang. Infrastruktur lainnya seperti kelistrikan dan telekomunikasi

    terkait dengan upaya modernisasi bangsa dan penyediaannya merupakan salah satu

    aspek terpenting untuk meningkatkan produktivitas sektor produksi. Ketersediaan

    sarana perumahan dan permukiman, antara lain air minum dan sanitasi, secara luas

    dan merata, serta pengelolaan sumber daya air yang berkelanjutan menentukan

    tingkat kesejahteraan masyarakat. Selain infrastruktur diyakini merupakan pemicu

    pembangunan suatu kawasan. Dapat dikatakan disparitas kesejahteraan antar

    kawasan juga dapat diidentifikasi dari kesenjangan infrastruktur yang terjadi

    diantaranya. Dalam konteks ini, ke depan pendekatan pembangunan infrastruktur

    berbasis wilayah semakin penting untuk diperhatikan. Pengalaman menunjukkan

    bahwa infrastruktur transportasi berperan besar untuk membuka isolasi wilayah,

    serta ketersediaan pengairan merupakan prasyarat kesuksesan pembangunan

    pertanian dan sektor-sektor lainnya.4

    Kondisi perekonomian yang membaik tidak dapat dilepaskan dari peran

    penting infrastruktur. Kegiatan pembangunan, rehabilitasi, pemeliharaan serta

    subsidi operasi telah berhasil meningkatkan aksesibilitas, kapasitas, kualitas, dan

    jangkauan pelayanan berbagai infrastruktur, yang pada gilirannya mampu

    memberikan dukungan kepada berbagai sector perekonomian seperti pertanian,

    industri pengolahan, perdagangan, dan pembangunan daerah. Sampai dengan tahun

    2008, berbagai program dalam rangka meningkatkan daya dukung infrastruktur

    terhadap aktivitas perekonomian terus dilakukan secara konsisten dan

    berkesinambungan, sehingga diharapkan dapat menjaga momentum pertumbuhan

    ekonomi yang ada, dan di tahun 2009 yang merupakan tahun terakhir pelaksanaan

    RPJMN 2004-2009 diharapkan sasaran-sasaran yang telah ditetapkan bisa tercapai.5

    Menyadari pentingnya pembangunan infrastruktur sebagai proses dalam

    pencapaian tujuan pembangunan nasional dan daerah, maka perlu kiranya

    disiapkan dengan baik perencanaan dan penganggarannya. Dalam rangka

    perwujudan perencanaan dan penganggaran yang baik ini maka semua dokumen

    perencanaan dan penganggaran pada dinas pengelola infrastruktur ini harus dijaga

    konsistensinya. Untuk itu perlu kiranya dilakukan penelitian tentang Analisis

    4 RPJM kementrian perhubungan di(http://www.hubdat.web.id/downloads/rendat/rpjmdarat.pdf)

    5 Republik Indonesia. Buku Pegangan Penyelenggaraan Pemerintahan dan Pembangunan Daerah

    edisi Tahun 2008 di (http://www.bappenas.go.id/node/42/539/buku-pegangan-2008-

    penyelenggaraan-pemerintahan-dan-pembangunan-daerah/)

  • 5 Analisis Perencanaan dan Penganggaran Pada Dinas

    Pekerjaan Umum Kabupaten Solok Tahun 2006-2010

    konsistensi perencanaan dan pengganggaran pada Dinas Pekerjaan Umum. Dalam

    Tesis ini, Analisis dilakukan pada Dinas Pekerjaan Umum kabupaten Solok yang

    merupakan instansi asal Penulis.

    1.2. Perumusan Masalah

    Perencanaan yang dimaksud dalam tesis ini adalah Perencanaan

    Pembangunan Daerah khususnya perencanaan pembangunan bidang PU (Jalan,

    Pengairan dan Permukiman). Perencanaan Pembangunan Daerah adalah suatu

    proses penyusunan tahapan-tahapan kegiatan yang melibatkan berbagai unsur

    pemangku kepentingan didalamnya, guna pemanfaatan dan pengalokasian sumber

    daya yang ada dalam rangka meningkatkan kesejahteraan sosial dalam suatu

    lingkungan wilayah/daerah dalam jangka waktu tertentu.

    Salah satu tahapan dari perencanaan pembangunan adalah menyelaraskan

    perencanaan program dan penganggaran. Karena itu perlu dilakukan analisa

    terhadap konsistensi perencanaan dan penganggaran.

    Ada beberapa permasalahan yang dapat dirumuskan dalam penganalisaan

    konsistensi perencanaan dan penganggaran pada Dinas Pekerjaan Umum

    Kabupaten Solok, antara lain :

    1. Bagaimana konsistensi perencanaan dengan penganggaran di Dinas PU

    Kabupaten Solok tahun 2006-2010?

    2. Apa faktor-faktor yang mempengaruhi konsistensi perencanaan dengan

    penganggaran di Dinas PU kabupaten Solok tahun 2006-2010?

    Apa kebijakan yang diperlukan untuk memelihara konsistensi antara

    perencanaan dengan penganggaran di Dinas PU Kabupaten Solok?.

    1.3. Tujuan Penelitian

    Sistematika penulisan adalah sebagai berikut Adapun tujuan dari penulisan

    tesis ini adalah sebagai berikut :

    1. Menganalisis konsistensi perencanaan dengan penganggaran di Dinas PU

    Kabupaten Solok tahun 2006-2010.

  • 6 Analisis Perencanaan dan Penganggaran Pada Dinas

    Pekerjaan Umum Kabupaten Solok Tahun 2006-2010

    2. Menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi konsistensi antara perencanaan

    dengan penganggaran di Dinas PU Kabupaten Solok tahun 2006-2010.

    3. Merumuskan kebijakan-kebijakan untuk memelihara konsistensi perencanaan

    dengan penganggaran di Dinas PU Kabupaten Solok.

    1.4. Manfaat Penelitian

    Disamping untuk memenuhi persyaratan dalam penyelesaian studi pada

    Program Pasca Sarjana Universitas Andalas, penelitian ini sangat banyak menambah

    wawasan Penulis. Penulis yang selama ini berada di instansi teknis Dinas Pekerjaan

    Umum belum pernah mengikuti atau terlibat dalam proses perencanaan

    pembangunan khususnya penyusunan Renstra dan Renja Dinas Pekerjaan Umum.

    Hasil penelitian ini juga diharapkan dapat bermanfaat bagi Dinas Pekerjaan Umum

    Kabupaten Solok dalam menentukan langkah-langkah untuk menjaga konsistensi

    perencanaan dan penganggaran dan juga sebagai sumbangan pemikiran bagi

    pembaca atau penulis yang berminat mengkaji atau membahas keberhasilan atau

    kegagalan pembangunan daerah khususnya dari segi konsistensi perencanaan dan

    penganggaran

    1.5. Ruang Lingkup Penelitian

    Penelitian dilakukan dengan ruang lingkup sebagai berikut :

    1. Penelitian dilakukan terbatas pada dokumen perencanaan dan

    penganggaran di Dinas PU Kabupaten Solok.

    2. Penelitian ini difokuskan pada tingkat konsistensi antar dokumen

    perencanaan RPJMD, Renstra SKPD, RKPD, Renja SKPD, PPAS, dan APBD

    Tahun 2006-2010.

    3. Objek penelitian adalah program dan kegiatan yang terdapat pada

    dokumen perencanaan dan penganggaran Dinas PU Kabupaten Solok tahun

    2006-2010

  • 7 Analisis Perencanaan dan Penganggaran Pada Dinas

    Pekerjaan Umum Kabupaten Solok Tahun 2006-2010

    BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA

    2.1. Perencanaan

    Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (SPPN) adalah Satu kesatuan

    tata cara perencanaan pembangunan untuk menghasilkan rencana-rencana

    pembangunan dalam jangka panjang, menengah dan tahunan yang dilaksanakan

    oleh unsur penyelenggara negara dan masyarakat ditingkat pusat dan daerah

    Undang-Undang 25/2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan

    Nasional melembagakan Musrenbang di semua peringkat pemerintahan dan

    perencanaan jangka panjang, jangka menengah dan tahunan. Menekankan tentang

    perlunya sinkronisasi lima pendekatan perencanaan yaitu pendekatan politik,

    partisipatif, teknokratis, bottom-up dan top down dalam perencanaan

    pembangunan daerah.

    Perencanaan dan Penganggaran Partisipatif dapat diartikan sebagai

    mekanisme (atau proses) yang memungkinkan penduduk secara langsung

    memutuskan atau berkontribusi terhadap keputusan yang dibuat mengenai semua

    atau sebagian sumber daya publik (termasuk anggaran) yang tersedia.6

    Gambar 1. Alur Perencanaan dan Penganggaran di Daerah

    6 Dikutip Pada Buku perencanaan dan penganggaran partisipatif: kerangka konseptual hal 1 & 2 di

    (Http://Desentralisasi.Net/Wp-Content/Uploads/2010/01/Isi-Buku-Final.Pdf)

    Februari

    RPJPD

    RPJMD

    RANCANGAN

    AWAL RKPD

    - Prioritas Pemb. - Pagu Indikatif

    Renstra SKPD

    RANCANGAN

    RKPD

    - Ranc.Kerangka Ekonomi

    - Prioritas Pemb. - Program dengan

    Pagu Indikatif - Kegiatan Pokok - Unit Pelaksana

    RANCANGAN

    RENJA-SKPD

    - Kebijakan - Program dengan

    pagu Indikatif - Kegiatan dengan

    anggaran - Jenis Belanja - Lokasi Kecamatan - Indikator keluaran - Unit Pelaksanau

    RENJA-SKPD

    - Kebijakan - Program dengan

    Pagu Indikatif - Kegiatan dengan

    Anggaran - Jenis Belanja - Lokasi Kecamatan - Indikator Keluaran - Unit Pelaksana

    RANCANGAN

    AKHIR RKPD

    K

    U

    A

    P

    &

    P

    P

    A

    S

    RKA-RKPD

    - Program dengan anggaran - Kegiatan dengan

    Anggaran - Sub Kegiatan dengan

    Anggaran - Jenis Belanja - Mata Anggaran Keluaran

    (MAK) - Lokasi

    Kecamatan

    Desa

    Indikator Keluaran - Perhitungan Belanja

    masing-masing kegiatan

    Volume

    Harga Satuan - Anggaran Pendapatan

    Kegiatan

    Mata Anggaran Pendapatan (MAP)

    Kelompok Pendapatan - Unit Pelaksana

    RAPBD

    APBD

    DIPA

    April Juni

    Agustus

  • 8 Analisis Perencanaan dan Penganggaran Pada Dinas

    Pekerjaan Umum Kabupaten Solok Tahun 2006-2010

    2.2. Penganggaran

    Dalam rangka mewujudkan keterpaduan antara perencanaan dan

    penganggaran, Undang undang No.25 Tahun 2004 juga telah melakukan perubahan

    yang cukup penting. Perubahan tersebut menyangkut dengan penyusunan anggaran

    yang dewasa ini didasarkan pada rencana tahunan. (Sjafrizal;2009)

    Undang-undang No.17 tahun 2003 yang dijabarkan lebih lanjut dalam

    Peraturan Pemerintah No.28 tahun 2005 menggariskan beberapa prosedur dan

    langkah yang harus ditempuh dalam proses penyusunan anggaran, baik pada tingkat

    nasional maupun daerah. Langkah-langkah tersebut menyangkut dengan

    penyusunan dokumen berikut ini : (a) Kebijakan Umum Anggaran (KUA), (b)

    Prioritas dan Plafon Anggaran Sementara (PPAS) dan Rencana Kerja Anggaran

    (RKA). Disamping itu diwajibkan pula menyusun Anggaran Kinerja (performance

    Budget) agar alokasi dana menjadi lebih terarah sesuai dengan capaian kinerja yang

    diharapkan sebagaimana yang tertera dalam rencana tahunan. (Sjafrizal;2009)

    Gambar 2. Keterkaitan Perencanaan dan Penganggaran

    PENGANGGARAN PERENCANAAN

  • 9 Analisis Perencanaan dan Penganggaran Pada Dinas

    Pekerjaan Umum Kabupaten Solok Tahun 2006-2010

    BAB 3. METODOLOGI

    3.1. Rumus Data Dan Sumber Data

    Data yang digunakan dalam tesis ini adalah data sekunder dan data primer.

    Data sekunder adalah data yang dikeluarkan oleh Dinas/instansi terkait yang ada di

    Kabupaten Solok, berupa dokumen RPJMD, Renstra SKPD, RKPD, Program kerja

    tahunan SKPD, PPAS, dan APBD. Sedangkan data primer diperoleh melalui

    wawancara dengan Pejabat yang terkait dengan proses penyusunan perencanaan

    dan penganggaran pada Pemda Kabupaten Solok, khususnya Dinas PU Kabupaten

    Solok.

    Adapun beberapa metode dalam pengumpulan data adalah sebagai berikut :

    1. Kajian Dokumen

    a. Peraturan perundang-undangan tentang perencanaan dan

    penganggaran, digunakan untuk mengetahui bagaimana aturan

    penyusunan perencanaan dan penganggaran yang berlaku.

    b. Dokumen Daerah seperti RPJMD, Renstra SKPD, RKPD, Renja SKPD,

    PPAS, dan APBD digunakan sebagai realita yang telah dilaksanakan

    serta membandingkan antara dokumen perencanaan.

    c. Studi perpustakaan dan referensi yang berhubungan dengan

    penelitian, digunakan sebagai sarana untuk menganalisis

    permasalahan.

    2. In Dept Interview

    Untuk mengumpulkan data mengenai proses penyusunan perencanaan dan

    penganggaran di daerah khususnya Dinas Pekerjaan Umum Kab. Solok,

    dilakukan wawancara atau in dept interview. Wawancara ini dilakukan

    terhadap pihak-pihak yang terlibat dalam proses penyusunan perencanaan dan

    penganggaran. Dalam hal ini penulis memilih Kasubag Perencanaan dan

    Keuangan Dinas PU, Unsur Bappeda yang ikut serta dalam penganggaran,

    Kepala Bidang Perencanaan dan Penganggaran DPPKA, dan Camat sebagai

    responden.

  • 10 Analisis Perencanaan dan Penganggaran Pada Dinas

    Pekerjaan Umum Kabupaten Solok Tahun 2006-2010

    3.2. Metoda Analisis Data

    3.2.1 Metoda Analisis konsistensi dengan matrik konsolidasi perencanaan

    dan penganggaran (MKPP)

    Konsisten atau tidaknya antara kebijakan, perencanaan dan penganggaran

    ini sebetulnya dapat dievaluasi dengan menggunakan instrumen Matrik Konsolidasi

    Perencanaan dan Penganggaran (MKPP). Analisis konsistensi yang diformulasikan

    dengan matrik konsolidasi perencanaan dan penganggaran (MKPP) merupakan alat

    bantu untuk mengkonsolidasi dokumen perencanaan dan penganggaran secara

    menyeluruh.

    MKPP ini dapat disusun dengan membandingkan antara 2 (dua) dokumen

    perencanaan, yaitu melalui integrasi antara dokumen-dokumen berikut ini :

    1) Integrasi Renstra SKPD dengan RPJMD,

    Program pada RPJMD Kabupaten Solok dan Renstra Dinas PU disusun

    dalam satu tabel pada kolom yang bersisian sehingga dapat dilihat mana

    program yang konsisten dan mana yang tidak konsisten.

    2) Integrasi Rencana Kerja Dinas PU dengan Renstra Dinas PU,

    Program dan kegiatan pada Renstra Dinas PU dan Renja Dinas PU

    disusun dalam satu tabel pada kolom yang bersisian sehingga dapat

    dilihat mana program dan kegiatan yang konsisten dan mana yang tidak

    konsisten.

    3) Integrasi Renja Dinas PU dengan RKPD

    Program dan kegiatan pada RKPD Kab. Solok bagian Dinas PU dan Renja

    Dinas PU disusun dalam satu tabel pada kolom yang bersisian sehingga

    dapat dilihat mana program dan kegiatan yang konsisten dan mana

    yang tidak konsisten.

    4) Integrasi PPAS Dinas PU dengan Renja Dinas PU

    Program dan kegiatan pada Renja Dinas PU dan PPAS Dinas PU disusun

    dalam satu tabel pada kolom yang bersisian sehingga dapat dilihat mana

    program dan kegiatan yang konsisten dan mana yang tidak konsisten.

  • 11 Analisis Perencanaan dan Penganggaran Pada Dinas

    Pekerjaan Umum Kabupaten Solok Tahun 2006-2010

    5) Integrasi APBD Dinas PU dengan PPAS Dinas PU

    Program dan kegiatan pada APBD Dinas PU dan PPAS Dinas PU disusun

    dalam satu tabel pada kolom yang bersisian sehingga dapat dilihat mana

    program dan kegiatan yang konsisten dan mana yang tidak konsisten.

    Konsistensi program dan kegiatan yang direncanakan dengan yang

    dianggarkan dapat diukur dengan indikator :

    1. Program yang direncanakan dalam Renstra Dinas PU sama dengan yang

    dituangkan dalam RPJMD Kabupaten Solok

    2. Program dan kegiatan yang direncanakan dalam Renja Dinas PU sama

    dengan yang dituangkan dalam Renstra Dinas PU

    3. Program dan kegiatan yang direncanakan dalam Renja Dinas PU sama

    dengan yang dituangkan dalam RKPD Kabupaten Solok bagian Dinas PU.

    4. Program dan kegiatan yang direncanakan dalam PPAS Dinas PU sama

    dengan yang dituangkan dalam Renja Dinas PU

    5. Program dan kegiatan yang direncanakan dalam APBD Dinas PU sama

    dengan yang dituangkan dalam PPAS Dinas PU

    Konsistensi program dan kegiatan dapat disederhanakan seperti tertera

    pada tabel 3.1 dibawah ini.

    Tabel 3.1 Konsistensi

    No. Program dan kegiatan

    Penilaian konsistensi Dokumen A Dokumen B

    1 Ada Ada Konsisten

    2 Ada Tidak Ada Tidak konsisten

    3 Tidak Ada Ada Tidak konsisten

    Konsistensi program dan kegiatan diukur melalui perbandingan jumlah

    program konsisten dengan jumlah program dan kegiatan keseluruhan.

    K =

    100%

    K =

    100%

  • 12 Analisis Perencanaan dan Penganggaran Pada Dinas

    Pekerjaan Umum Kabupaten Solok Tahun 2006-2010

    Untuk konsistensi dokumen PPAS dan APBD, selain konsistensi program dan

    kegiatan, juga dilakukan konsistensi anggaran. Konsistensi anggaran dilakukan

    terhadap program dan kegiatan yang telah konsisten berdasarkan indikator

    konsistensi tersebut diatas. Konsistensi anggaran dihitung berdasarkan

    perbandingan alokasi anggaran pada APBD dengan alokasi anggaran perencanaan

    pada PPAS. Hal ini dapat dilihat pada gambar 3.

    Gambar 3. Analisis konsistensi PPAS dengan APBD

    3.2.2 Metoda Deskriptif untuk mengetahui faktor-faktor yang

    mempengaruhi konsistensi

    Analisis deskriptif dilakukan dengan menganalisis hasil wawancara yang

    diperoleh tentang faktor-faktor yang mempengaruhi konsistensi tersebut dengan

    cara membuat deskripsi mengenai fakta-fakta fenomena yang diselidiki.

    3.3. Definisi Operasional Variabel

    Konsistensi adalah kesesuaian atau kecocokan antara program dan kegiatan

    yang direncanakan dengan program dan kegiatan yang dilaksanakan

    Program dan kegiatan yang direncanakan adalah program dan kegiatan pada

    RPJMD, Renstra SKPD, dan RKPD Renja SKPD pada periode tahun 2006-2010.

    Program dan Kegiatan yang dianggarkan adalah program dan kegiatan yang

    tertampung pada PPAS dan APBD.

    Alokasi anggaran adalah jumlah dana yang digunakan untuk membiayai

    program dan kegiatan yang tercantum dalam APBD

    PPA Nomenklatur Sinkron APBD

    Program dan Kegiatan Konsisten

    Konsistensi =Anggaran APBD

    Anggaran PPAS 100%

    Program dan Kegiatan Tidak Konsisten

    Analisis Penyebab ketidak konsistenan

    Implikasi Kebijakan

  • 13 Analisis Perencanaan dan Penganggaran Pada Dinas

    Pekerjaan Umum Kabupaten Solok Tahun 2006-2010

    BAB 4. PEMBAHASAN

    4.1. Konsistensi Dokumen Renstra Dinas PU 2006-2010 Dengan RPJMD

    Kabupaten Solok 2006-2010

    RPJMD memuat 45 program sedangkan Renstra memuat 10 program. Dari 10

    program tersebut, 7 diantaranya bersesuaian dengan 13 program pada RPJMD

    sedangkan 3 program lainnya tidak sesuai dengan program RPJMD. Artinya hanya

    70% program pada Renstra yang konsisten dengan program RPJMD sedangkan 30%

    sisanya tidak sesuai.

    Tabel 5.2 Konsistensi Renstra Dinas PU dengan RPJMD Kab. Solok

    No. Status program Renstra

    Jumlah Program

    %

    1. Konsisten 7 70

    2. Tidak Konsisten

    a. Tidak ada di RPJMD, ada di Renstra 3 30

    Sumber : RPJMD dan Renstra Dinas PU Kab. Solok tahun 2006-2010

    Undang-undang nomor 25 tahun 2004 (SPPN) pasal 7 dan Peraturan

    Pemerintah nomor 8 tahun 2008 pasal 25 menyatakan bahwa Renstra SKPD disusun

    sesuai dengan tugas dan fungsi SKPD serta berpedoman kepada RPJMD. Beberapa

    program dan kegiatan yang tidak konsisten dengan RPJMD menandakan bahwa

    SKPD tidak menjalankan fungsi sepenuhnya dalam menjalankan rencana daerah.

    Berdasarkan wawancara mendalam dengan beberapa pihak terkait, dapat

    dsiimpulkan bahwa beberapa program dan kegiatan yang tidak sesuai dengan

    RPJMD dikarenakan pengaruh dari visi dan misi Kepala Dinas PU serta program dan

    kegiatan yang merujuk kepada renstra kementrian/lembaga dan renstra dinas

    propinsi.

    Dinas PU sebagai salah satu satuan kerja perangkat daerah adalah unsur

    pembantu kepala daerah dalam penyelenggaraan pemerintahan daerah sudah

    semestinya menyusun renstra sesuai dengan rencana daerah (RPJMD). Ketidak

    sesuaian ini dapat menyebabkan pembangunan infrastruktur tidak bermuara

  • 14 Analisis Perencanaan dan Penganggaran Pada Dinas

    Pekerjaan Umum Kabupaten Solok Tahun 2006-2010

    kepada satu tujuan yaitu tujuan daerah. Oleh karena itu dinas PU harus

    memperbaiki Renstranya untuk periode selanjutnya.

    3.4. Konsistensi Renja Dengan Renstra Dinas PU

    Dokumen Renstra merupakan dokumen rujukan atau pedoman bagi

    instansi/dinas dalam membuat rencana kerja tahunan yang disebut Renja dinas.

    Oleh karena itu, untuk melihat konsistensinya, Renja harus dibandingkan dengan

    Renstra.

    Usulan Renja Dinas PU disusun oleh Dinas kemudian diserahkan ke Bappeda

    untuk dilakukan penyesuaian dengan usulan renja SKPD lainnya dan kemudian

    dicocokkan dengan program dan kegiatan pada RPJMD. Bappeda kemudian

    melaksanakan musrenbang RKPD dan kemudian mensinkronkan usulan Renja

    dengan hasil musrenbang. Sinkronisasi usulan renja dengan hasil musrenbang RKPD

    melahirkan dokumen RKPD. Berdasarkan dokumen RKPD inilah disusun kembali

    renja SKPD (dalam hal ini renja Dinas PU). Dari keseluruhan dokumen renja Dinas

    PU yang diminta, dokumen yang diberikan adalah dokumen RKPD terkhusus dinas

    PU saja.

    Renja dinas PU tahun 2007 terdiri atas 15 program dan 42 kegiatan. Dari 15

    program tersebut 10 diantaranya bersesuaian dengan 5 program pada renstra,

    sedangkan 5 program sisanya tidak bersesuaian dengan Renstra, artinya 66,67%

    program Renja konsisten dan sisanya 33,33% tidak konsisten. Dari 42 kegiatan pada

    renja, 12 kegiatan bersesuaian dengan 12 kegiatan pada renstra, sedangkan sisanya

    30 kegiatan tidak bersesuaian dengan renstra, artinya 40% kegiatan pada renja

    konsisten dan sisanya 60% tidak konsisten.

    Renja dinas PU tahun 2008 terdiri atas 15 program dan 44 kegiatan. Dari 15

    program tersebut 10 diantaranya bersesuaian dengan 7 program pada renstra,

    sedangkan 5 program sisanya tidak bersesuaian dengan Renstra, artinya 66,67%

    program Renja konsisten dan sisanya 33,33% tidak konsisten. Dari 44 kegiatan pada

    renja, 14 kegiatan bersesuaian dengan 14 kegiatan pada renstra, sedangkan sisanya

    30 kegiatan tidak bersesuaian dengan renstra, artinya 46,67% kegiatan pada renja

    konsisten dan sisanya 53,33% tidak konsisten.

  • 15 Analisis Perencanaan dan Penganggaran Pada Dinas

    Pekerjaan Umum Kabupaten Solok Tahun 2006-2010

    Renja dinas PU tahun 2009 terdiri atas 13 program dan 33 kegiatan. Dari 13

    program tersebut 9 diantaranya bersesuaian dengan 7 program pada renstra,

    sedangkan 5 program sisanya tidak bersesuaian dengan Renstra, artinya 69,23%

    program Renja konsisten dan sisanya 30,77% tidak konsisten. Dari 33 kegiatan pada

    renja, 12 kegiatan bersesuaian dengan 12 kegiatan pada renstra, sedangkan sisanya

    21 kegiatan tidak bersesuaian dengan renstra, artinya 36,36% kegiatan pada renja

    konsisten dan sisanya 63,64% tidak konsisten.

    Renja dinas PU tahun 2010 terdiri atas 17 program dan 300 kegiatan. Dari

    17 program tersebut 10 diantaranya bersesuaian dengan 6 program pada Renstra,

    sedangkan 5 program sisanya tidak bersesuaian dengan Renstra, artinya 58,82%

    program Renja konsisten dan sisanya 41,18% tidak konsisten. Dari 300 kegiatan

    pada renja, 275 kegiatan bersesuaian dengan 12 kegiatan pada renstra, sedangkan

    sisanya 25 kegiatan tidak bersesuaian dengan renstra, artinya 91,67% kegiatan

    pada renja konsisten dan sisanya 8,33% tidak konsisten.

    Gambar 4. Konsistensi Renja dengan Renstra Dinas PU tahun 2007-2010

    Tabel 5.3 Konsistensi Renja dengan Renstra Dinas PU tahun 2007-2010

    No Status program 2007 2008 2009 2010

    Prog Keg Prog Keg Prog Keg Prog Keg

    1. Konsisten

    Jumlah 10 12 10 14 9 12 10 275

    % 66,67 28,57 66,67 31,82 69,23 36,36 58,82 91,67

    2. Tidak

    Konsisten

    Jumlah 5 30 5 30 4 21 7 25

    % 33,33 71,42 33,33 68,18 30,77 63,64 41,18 8,33

    Sumber : Renstra Dinas dan Renja PU Kab. Solok tahun 2007, 2008, 2009, 2010

    Program

    Kegiatan0

    20

    40

    60

    80

    100

    20072008

    20092010

    Program

    Kegiatan

  • 16 Analisis Perencanaan dan Penganggaran Pada Dinas

    Pekerjaan Umum Kabupaten Solok Tahun 2006-2010

    Penyusunan renja Dinas PU sejak tahun 2007 sampai tahun 2009 mengacu

    kepada standar program dan kegiatan seperti yang telah ditetapkan pada

    Permendagri no.13 tahun 2006. Sementara Renstra Dinas PU yang telah dibuat tidak

    mengacu kepada Permendagri tersebut. Akibatnya banyak program kegiatan yang

    tidak sesuai dengan Renstra SKPD. Beberapa program dapat disesuaikan, namun

    beberapa program lainnya dipaksakan sesuai (hasil wawancara mendalam dengan

    pihak terkait). Pada tahun 2010, penyusunan pemograman dan kegiatan tidak lagi

    menyesuaikan terhadap permendagri, tetapi secara keseluruhan mengacu kepada

    hasil musrenbang kabupaten dan RPJMD. Konsistensi Renja terhadap Renstra Dinas

    PU Kab. Solok dapat kita lihat pada Gambar 5.1. Pada tahun 2007 sampai 2009

    konsistensinya rendah dan pada tahun 2010 konsistensinya lebih tinggi.

    Berdasarkan Peraturan Pemerintah nomor 8 tahun 2008 tentang tahapan, tata

    cara penyusunan, pengendalian adan evaluasi pelaksanaan rencana pembangunan

    daerah, bagian penjelasan atas pasal 27 ayat 5 Forum SKPD membahas prioritas

    program dan kegiatan yang dihasilkan dari musrenbang kecamatan sebagai upaya

    penyempurnaan rancangan renja SKPD, difasilitasi oleh SKPD terkait kemudian

    pasal 18 ayat 4 Di dalam musrenbang kabupaten/kota dibahas rancangan RKPD

    kabupaten/kota berdasarkan renja SKPD hasil forum SKPD dengan cara meninjau

    keserasian antara rancangan renja SKPD dengan kebutuhan masyarakat yang

    hasilnya digunakan untuk pemutakhiran rancangan RKPD dapat disimpulkan

    beberapa hal, antara lain :

    1. Rancangan renja SKPD disusun berdasarkan hasil musrenbang kecamatan.

    2. Rancangan renja SKPD dibahas pada Forum SKPD.

    3. Hasil Forum SKPD disebut Renja SKPD

    4. Renja SKPD merupakan salah satu bahan penyusunan rancangan RKPD

    Dari penjabaran peraturan tersebut diatas, ditemukan beberapa hal dalam

    pelaksanaan proses perencanaan atau penyusunan renja yang tidak sesuai dengan

    peraturan perundang-undangan diatas,

    1. Rancangan renja dibuat oleh Dinas PU sendiri dan tidak berpedoman

    kepada hasil musrenbang kecamatan.

    2. Rancangan renja Dinas PU diserahkan ke Bappeda untuk dibahas dan

    disinkronkan dengan renja SKPD lain dan hasil musrenbang kabupaten.

    3. Rancangan renja Dinas PU tidak pernah dibahas dalam forum SKPD.

  • 17 Analisis Perencanaan dan Penganggaran Pada Dinas

    Pekerjaan Umum Kabupaten Solok Tahun 2006-2010

    4. Renja Dinas PU dibuat setelah RKPD selesai, semestinya renja Dinas PU

    digunakan sebagai bahan penyusunan RKPD.

    Namun dalam peraturan lain seperti Surat Edaran Menteri Dalam Negeri

    nomor: 050/200/ii/bangda/2008 tentang Pedoman Penyusunan Rencana Kerja

    Pembangunan Daerah (RKPD) disebutkan bahwa Renja SKPD adalah

    penyempurnaan dari rancangan renja SKPD yang telah disepakati melalui

    pembahasan forum SKPD dan musrenbang kabupaten/kota yang proses

    penyempurnaannya penyusunannya mengacu kepada dokumen RKPD yang telah

    ditetapkan oleh pemerintah daerah.

    Oleh karena terdapat dua pemahaman ini, maka hal yang subtansi yang perlu

    diperbaiki adalah menjadikan hasil musrenbang kecamatan sebagai bahan

    penyusunan rancangan renja, dan mengadakan forum SKPD.

    3.5. Konsistensi Renja Dinas PU Dengan RKPD Kab. Solok

    Seperti halnya yang telah diuraikan sebelumnya, bahwa renja Dinas PU disusun

    berdasarkan RKPD, bahkan di Dinas PU yang dijadikan renja adalah bagian RKPD

    yang membahas tentang program dan kegiatan Dinas PU. Karena alasan inilah

    konsistensi antar dokumen ini tidak dikaji lebih lanjut.

    3.6. Konsistensi PPAS Dengan Renja Dinas PU

    Proses berikutnya adalah penyusunan PPAS. Penyusunan rancangan PPAS

    mengacu pada Peraturan Kepala Daerah tentang RKPD dan berpedoman pada

    Pedoman penyusunan APBD yang ditetapkan oleh Menteri Dalam Negeri setiap

    tahun. PPAS disusun berdasarkan Permendagri no.13 tahun 2006 dan perubahan

    pertamanya no.59 tahun 2007.

    PPAS Dinas PU disusun berdasarkan renja Dinas PU. Beberapa program

    maupun kegiatan pada renja terpaksa ditunda atau dihilangkan pada PPAS karena

    keterbatasan anggaran. Penyusunan PPAS juga mengakomodir terhadap program

    dan kegiatan untuk daerah yang dananya bersumber dari dana DAK ataupun dana

    APBN murni.

  • 18 Analisis Perencanaan dan Penganggaran Pada Dinas

    Pekerjaan Umum Kabupaten Solok Tahun 2006-2010

    PPAS dinas PU tahun 2007 terdiri atas 15 program dan 49 kegiatan. Dari 15

    program tersebut 11 diantaranya bersesuaian dengan program Renja, sedangkan 4

    program sisanya tidak bersesuaian dengan program Renja, artinya 73,33% program

    PPAS konsisten dan sisanya 26,67% tidak konsisten. Dari 49 kegiatan pada PPAS, 32

    kegiatan bersesuaian dengan kegiatan pada renja, sedangkan sisanya 16 kegiatan

    tidak bersesuaian dengan kegiatan pada renja, artinya 66,67% kegiatan pada PPAS

    konsisten dan sisanya 33,33% tidak konsisten.

    Tabel 5.4 Konsistensi PPAS dengan Renja Dinas PU tahun 2007-2010

    No. Status program 2007 2008 2009 2010

    Prog Keg Prog Keg Prog Keg Prog Keg

    1. Konsisten Jml 11 32 15 44 13 33 8 30

    % 73,33 66,67 100 95,65 100 100 57,14 60

    2. Tidak

    Konsisten

    Jml 4 16 - 2 - - 6 20

    % 26,67 33,33 - 4,35 - - 42,86 40

    Sumber : Renja dan PPAS Dinas PU Kab. Solok tahun 2007, 2008, 2009, 2010

    PPAS dinas PU tahun 2008 terdiri atas 15 program dan 46 kegiatan. 15

    program tersebut bersesuaian dengan program Renja, artinya 100% program PPAS

    konsisten. Dari 46 kegiatan pada PPAS, 44 kegiatan bersesuaian dengan kegiatan

    pada renja, sedangkan sisanya 2 kegiatan tidak bersesuaian dengan kegiatan pada

    renja, artinya 95,65% kegiatan pada PPAS konsisten dan sisanya 4,35% tidak

    konsisten.

    PPAS dinas PU tahun 2009 terdiri atas 13 program dan 33 kegiatan. 13

    program tersebut bersesuaian dengan program Renja, artinya 100% program PPAS

    konsisten. Dari 33 kegiatan pada PPAS, semuanya bersesuaian dengan kegiatan

    pada renja, artinya 100% kegiatan pada PPAS konsisten.

    PPAS dinas PU tahun 2010 terdiri atas 14 program dan 50 kegiatan. Dari 14

    program tersebut 8 diantaranya bersesuaian dengan 12 program Renja, sedangkan

    6 program sisanya tidak bersesuaian dengan program Renja, artinya 57,14%

    program PPAS konsisten dan sisanya 42,86% tidak konsisten. Dari 50 kegiatan pada

    PPAS, 30 kegiatan bersesuaian dengan kegiatan pada renja, sedangkan sisanya 20

  • 19 Analisis Perencanaan dan Penganggaran Pada Dinas

    Pekerjaan Umum Kabupaten Solok Tahun 2006-2010

    kegiatan tidak bersesuaian dengan kegiatan pada renja, artinya 60% kegiatan pada

    PPAS konsisten dan sisanya 40% tidak konsisten.

    Gambar 5. Konsistensi PPAS dengan Renja Dinas PU tahun 2007-2010

    Konsistensi PPAS terhadap Renja pada Dinas PU Kab. Solok dapat kita lihat

    pada gambar 5.2. Kekonsistensian program dan kegiatan sepanjang tahun 2007

    sampai tahun 2009 hampir sempurna 100%. Sementara pada tahun 2010,

    konsistensinya sangat kecil.

    Berdasarkan hasil wawancara mendalam, ada beberapa hal yang menjadi

    penyebab ketidakkonsistenan tersebut, antara lain :

    1. Penyusunan renja Dinas PU tahun 2010 tidak berpedoman pada

    permendagri nomor 13 tahun 2006 ataupun permendagri nomor 59 tahun

    2007, sementara PPAS berpedoman pada peraturan menteri dalam negeri

    tersebut.

    2. Terjadi bencana alam pada rentang waktu setelah penyusunan Renja dan

    sebelum penyusunan PPAS.

    3. Adanya dana dari pusat (APBN) yang hadir pada rentang waktu setelah

    penyusunan Renja dan sebelum penyusunan PPAS.

    a. Wajib diakomodir dengan penyusunan program dan kegiatan pada PPAS

    (Dana DAK)

    b. Wajib diakomodir dengan dana pendampingan (contoh : Kegiatan P2IP)

    Program

    Kegiatan0

    20

    40

    60

    80

    100

    20072008

    20092010

    Program

    Kegiatan

  • 20 Analisis Perencanaan dan Penganggaran Pada Dinas

    Pekerjaan Umum Kabupaten Solok Tahun 2006-2010

    c. Wajib memenuhi petunjuk teknis program (contoh : kegiatan

    pembangunan bak sampah, pengadaan truk sampah harus disediakan

    daerah)

    3.7. Konsistensi APBD Dengan PPAS Dinas PU

    Penyusunan APBD sebagaimana penyusunan rancangan PPAS mengacu dan

    berpedoman pada Pedoman penyusunan APBD yang ditetapkan oleh Menteri Dalam

    Negeri setiap tahun. APBD disusun berdasarkan Permendagri no.13 tahun 2006 dan

    perubahan pertamanya no.59 tahun 2007.

    PPAS yang telah disusun selanjutnya akan dilakukan pembahasan bersama

    dengan anggota dewan perwakilan rakyat sehingga menghasilkan nota kesepakatan

    antara pemerintah daerah dengan Dewan. Nota kesepakatan ini menjadi menjadi

    dasar penyusunan RKA SKPD. RKA SKPD yang telah dibahas oleh Tim Anggaran

    Pemerintah Daerah (TAPD) dijadikan dasar dalam penyusunan rancangan APBD

    (RAPBD). Selanjutnya RAPBD dibahas bersama Dewan dengan berpedoman pada

    KUA dan PPA yang telah disepakati bersama (nota kesepakatan). Setelah disepakati

    bersama maka ditetapkanlah APBD.

    APBD dinas PU tahun 2007 terdiri atas 15 program dan 55 kegiatan. 15

    program tersebut bersesuaian dengan program PPAS, artinya 100% program APBD

    konsisten. Dari 55 kegiatan pada APBD, 48 kegiatan bersesuaian dengan kegiatan

    pada PPAS, sedangkan sisanya 7 kegiatan tidak bersesuaian dengan kegiatan pada

    PPAS, artinya 87,27% kegiatan pada APBD konsisten dan sisanya 12,73% tidak

    konsisten.

    APBD dinas PU tahun 2008 terdiri atas 14 program dan 44 kegiatan. 14

    program tersebut bersesuaian dengan program PPAS, artinya 100% program APBD

    konsisten. Dari 44 kegiatan pada APBD, 43 kegiatan bersesuaian dengan kegiatan

    pada PPAS dan 1 kegiatan tidak sesuai, artinya 97,73% kegiatan pada APBD

    konsisten dan sisanya 2,27% tidak sesuai.

    APBD dinas PU tahun 2009 terdiri atas 12 program dan 37 kegiatan. 12

    program tersebut bersesuaian dengan program PPAS, artinya 100% program APBD

    konsisten. Dari 38 kegiatan pada APBD, 26 kegiatan bersesuaian dengan kegiatan

  • 21 Analisis Perencanaan dan Penganggaran Pada Dinas

    Pekerjaan Umum Kabupaten Solok Tahun 2006-2010

    pada PPAS, sedangkan sisanya 12 kegiatan tidak sesuai, artinya 68,42% kegiatan

    pada APBD konsisten dan 31,58% sisanya tidak konsisten.

    Tabel 5.5 Konsistensi APBD dengan PPAS Dinas PU tahun 2007-2010

    No. Status program 2007 2008 2009 2010

    Prog Keg Prog Keg Prog Keg Prog Keg

    1. Konsisten Jml 15 48 14 43 12 26 13 32

    % 100 87,27 100 97,73 100 68,42 92,86 88,89

    2. Tidak

    Konsisten

    Jml - 7 - 1 - 12 1 4

    % - 12,73 - 2,27 - 31,58 7,14 11,11

    Sumber : PPAS dan APBD Dinas PU Kab. Solok tahun 2007, 2008, 2009, 2010

    APBD dinas PU tahun 2010 terdiri atas 14 program dan 36 kegiatan. Dari 14

    program tersebut, 13 program bersesuaian dengan program PPAS sedangkan 1

    program sisanya tidak sesuai, artinya 93,86% program APBD konsisten dan sisanya

    7,14% tidak konsisten. Dari 36 kegiatan pada APBD, 32 kegiatan bersesuaian

    dengan kegiatan pada PPAS, sedangkan sisanya 4 kegiatan tidak sesuai, artinya

    88,89% kegiatan pada APBD konsisten dan 11,11% sisanya tidak konsisten.

    Gambar 6. Konsistensi APBD dengan PPAS Dinas PU Tahun 2007-2010

    0

    20

    40

    60

    80

    100

    120

    2007 2008 2009 2010

    Program

    Kegiatan

  • 22 Analisis Perencanaan dan Penganggaran Pada Dinas

    Pekerjaan Umum Kabupaten Solok Tahun 2006-2010

    Beberapa penyebab ketidakkonsistenan tersebut, antara lain :

    1. Terjadi bencana alam pada rentang waktu setelah penyusunan PPAS

    2. Adanya dana dari pusat (APBN) yang hadir pada rentang waktu setelah

    penyusunan PPAS

    Wajib diakomodir dengan penyusunan program dan kegiatan pada PPAS

    (Dana DAK)

    Wajib diakomodir dengan dana pendampingan (contoh : Kegiatan P2IP)

    Wajib memenuhi petunjuk teknis program (contoh : kegiatan

    pembangunan bak sampah, pengadaan truk sampah harus disediakan

    daerah)

    3. Ketidak matangan SKPD dalam menyusun PPAS

    4. Adanya kebijakan pemerintah pusat, tentang pelaksanaan sebuah program

    5. Adanya tekanan politis untuk mengadakan suatu kegiatan pada APBD

    Untuk konsistensi dokumen PPAS dan APBD, selain konsistensi program dan

    kegiatan, juga dilakukan konsistensi anggaran. Konsistensi anggaran dilakukan

    terhadap program dan kegiatan yang telah konsisten berdasarkan indikator

    konsistensi tersebut diatas. Konsistensi anggaran dihitung berdasarkan

    perbandingan alokasi anggaran pada APBD dengan alokasi anggaran perencanaan

    pada PPAS.

    Tabel 5.10 Persentase deviasi anggaran APBD thd PPAS

    NO. TAHUN < 5% < 10% < 20% < 30% < 40% > 40%

    1. 2007 38 1 1 1 - 7

    2. 2008 28 2 4 4 - 5

    3. 2009 13 1 3 3 1 5

    4. 2010 2 1 3 3 5 18

    Sumber : diolah dari PPAS dan APBD Dinas PU Kab.Solok tahun 2007-2010

    Dari tabel diatas, terlihat bahwa pada tahun 2007 deviasi anggaran yang besar

    dari 40% berjumlah 7 kegiatan dengan persentase 14,58. Pada tahun 2008

    persentase deviasi anggaran yang besar dari 40% adalah 11,63. Persentase deviasi

    terbesar berada pada tahun 2010 yaitu 56,25. Kondisi ini terjadi karena pada tahun

    2009 terjadi gempa besar sehingga pergeseran dana cukup besar dari anggaran

    belanja lainnya ke belanja rehabilitasi pasca gempa. Tapi deviasi anggaran yang

  • 23 Analisis Perencanaan dan Penganggaran Pada Dinas

    Pekerjaan Umum Kabupaten Solok Tahun 2006-2010

    besar seperti ini juga dapat terjadi dengan sebab-sebab lain. Berdasarkan hasil

    wawancara dengan narasumber terkait, sebab-sebab deviasi tersebut antara lain

    adalah :

    1. Terjadi bencana alam pada rentang waktu setelah penyusunan PPAS

    2. Adanya dana dari pusat (APBN) yang hadir pada rentang waktu setelah

    penyusunan PPAS

    a. Wajib diakomodir dengan penyusunan program dan kegiatan pada PPAS

    (Dana DAK)

    b. Wajib diakomodir dengan dana pendampingan (contoh : Kegiatan P2IP)

    c. Wajib memenuhi petunjuk teknis program (contoh : kegiatan

    pembangunan bak sampah, pengadaan truk sampah harus disediakan

    daerah)

    3. Ketidak matangan SKPD dalam menyusun PPAS

    4. Adanya kebijakan pemerintah pusat, tentang pelaksanaan sebuah program

    5. Adanya tekanan politis untuk mengadakan suatu kegiatan pada APBD

    Dari keseluruhan analisis matrik konsolidasi perencanaan dan penganggaran

    (MKPP) dapat dilihat bagaimana sinkronisasi dan konsistensi perencanaan dan

    penganggaran setiap tahunnya.

    Tabel 5.11 Konsistensi Dokumen Perencanaan Dinas PU tahun 2007-2010

    No. Dokumen Tahun

    2007 2008 2009 2010

    Renstra Program 70%

    2. Renja Program 66,67% 66,67% 69,23% 69,23%

    Kegiatan 40% 46,67 36,36% 91,67%

    3. PPAS Program 73,33% 100% 100% 57,14%

    Kegiatan 66,67% 95,65% 100% 60%

    4. APBD Program 100% 100% 100% 92,86%

    Kegiatan 87,27% 100% 68,42% 88,89%

    Dari tabel konsistensi diatas terlihat banyaknya pembuatan dokumen

    perencanaan dan penganggaran yang tidak konsisten. Untuk itu perlu dirumuskan

    suatu kebijakan agar konsistensi perencanaan dan penganggaran ini terus dapat

    ditingkatkan.

  • 24 Analisis Perencanaan dan Penganggaran Pada Dinas

    Pekerjaan Umum Kabupaten Solok Tahun 2006-2010

    BAB 5. PENUTUP

    5.1. Kesimpulan

    Perencanaan dan penganggaran di daerah adalah proses merencanakan dan

    melaksanakan pembangunan dalam rangka mencapai tujuan dan sasaran dari

    perencanaan itu sendiri. Oleh karena itu proses evaluasi terhadap perencanaan dan

    penganggaran sangat perlu dilakukan.

    Kegiatan evaluasi bukanlah untuk menemukan penyelewengan keuangan tetapi

    sasaran utamanya adalah untuk memastikan pelaksanaan program dan kegiatan

    sesuai dengan yang direncanakan sehingga diperoleh masukan (feedback) untuk

    perbaikan penyusunan perencanaan di masa mendatang. Namun akan sangat ironis

    sekali apabila program dan kegiatan rencana tidak dilaksanakan, tujuan dan sasaran

    pembangunanpun akan semakin kabur. Oleh karena itu antara perencanaan dan

    penganggaran mutlak konsisten.

    Setelah dilakukan analisis konsistensi perencanaan dan penganggaran, maka

    dapat disimpulkan beberapa hal sebagai berikut :

    1. Konsistensi program Renstra terhadap program RPJMD sebanyak tujuh puluh

    persen.

    2. Konsistensi program dan kegiatan Renja terhadap Renstra adalah enam puluh

    enam koma enam puluh tujuh persen dan empat puluh persen pada tahun 2007.

    Enam puluh enam koma enam puluh tujuh persen dan empat puluh enam koma

    enam puluh tujuh persen pada tahun 2008. enam puluh sembilan koma dua

    puluh tiga persen dan tiga puluh enam koma tiga puluh enam persen pada

    tahun 2009. Dan enam puluh sembilan koma dua puluh tiga persen dan

    sembilan puluh satu koma enam puluh tujuh persen pada tahun 2010

    3. Konsistensi program dan kegiatan PPAS terhadap Renja adalah tujuh pulu tiga

    koma tiga puluh tiga persen dan enam puluh enam koma enam puluh tujuh

    persen pada tahun 2007. Seratus persen dan sembilan puluh lima persen pada

    tahun 2008. Seratus persen dan seratus persen pada tahun 2009. Dan enam

    puluh persen dan sembilan puluh dua koma delapan puluh enam persen pada

    tahun 2010

  • 25 Analisis Perencanaan dan Penganggaran Pada Dinas

    Pekerjaan Umum Kabupaten Solok Tahun 2006-2010

    4. Konsistensi program dan kegiatan APBD terhadap PPAS adalah seratus persen

    dan delapan puluh tujuh koma dua puluh tujuh persen pada tahun 2007.

    Seratus persen dan seratus persen pada tahun 2008. Seratus persen dan enam

    puluh delapan koma empat puluh dua persen pada tahun 2009. Dan sembilan

    puluh dua koma delapan puluh enam persen dan delapan puluh delapan koma

    delapan puluh sembilan persen pada tahun 2010

    5. Konsistensi Anggaran APBD dengan PPAS pada tahun 2007 dengan tingkat

    konsistensi kecil dari empat puluh persen (< 40%) berjumlah delapan puluh

    lima koma empat puluh dua persen. Tahun 2008 dengan jumlah delapan puluh

    delapankoma tiga puluh enam persen, tahun 2009 berjumlah delapan puluh

    koma tujuh puluh tujuh persen dan tahun 2010 dengan konsistensi empat

    puluh tiga koma tujuh puluh lima persen.

    6. Ketidak konsistenan program dan kegiatan pada dokumen-dokumen tersebut

    disebabkan oleh hal sebagai berikut :

    a. Adanya kebijakan strategis daerah (seperti pengalihan jalan propinsi di

    depan kantor Bupati ke jalan pintu angin labuah saiyo sehingga jalan

    propinsi tersebut dapat dijadikan jalan kabupaten)

    b. Terjadi bencana alam pada rentang waktu setelah penyusunan dokumen

    c. Adanya dana dari pusat (APBN) yang hadir pada rentang waktu setelah

    penyusunan dokumen

    Wajib diakomodir dengan penyusunan program dan kegiatan pada

    PPAS (Dana DAK)

    Wajib diakomodir dengan dana pendampingan (contoh : Kegiatan

    P2IP)

    Wajib memenuhi petunjuk teknis program (contoh : kegiatan

    pembangunan bak sampah, pengadaan truk sampah harus disediakan

    daerah)

    d. Adanya kebijakan pemerintah pusat, tentang prosedur pelaksanaan sebuah

    program.

    e. Ketidak matangan SKPD dalam menyusun dokumen

    f. Ketidaktahuan staf perencana Dinas terhadap proses sebenarnya dari

    suatu perencanaan daerah.

    g. Adanya tekanan politis untuk mengadakan suatu kegiatan.

  • 26 Analisis Perencanaan dan Penganggaran Pada Dinas

    Pekerjaan Umum Kabupaten Solok Tahun 2006-2010

    5.2. Saran

    Agar konsistensi perencanaan dan penganggaran tetap terpelihara, maka

    Penulis menyarankan agar Pemerintah Daerah dapat melakukan kebijakan-

    kebijakan sebagai berikut :

    1. Pemberian kedudukan yang lebih tinggi pada Bappeda dari SKPD lainnya

    agar Bappeda dapat memberikan pengarahan dan kontrol pada SKPD

    dalam penyusunan Renstra SKPD.

    2. Bappeda harus mensosialisasikan terlebih dahulu kepada nagari dan

    kecamatan tentang prioritas program dan kegiatan pada tahun berlaku.

    3. Fleksibilitas terhadap program dan kegiatan Permendagri no.13 tahun

    2006 dan perubahan pertamanya no.59 tahun 2007

    4. Peningkatan kualitas SDM fungsional perencana pada setiap SKPD agar

    dapat melaksanakan seluruh tahapan perencanaan dan penganggaran

    5. Mencari informasi dan data perencanaan dan penganggaran oleh Pusat

    melalui jaringan informasi dan dokumen perencanaan.

    6. Menyusun kerangka penganggaran jangka menengah daerah yang

    disyahkan oleh DPRD.

    Dengan dilakukannya kebijakan-kebijakan ini, Penulis berharap kedepannya

    Dinas Pekerjaan Umum dan Kabupaten Solok semakin lebih baik.

  • 27 Analisis Perencanaan dan Penganggaran Pada Dinas

    Pekerjaan Umum Kabupaten Solok Tahun 2006-2010

    DAFTAR PUSTAKA

    Adrimas, Perencanaan Pembangunan, Universitas Andalas, Padang. 2011

    Bachtiar, Nasri. Pembangunan Pedesaan Dan Kemiskinan : Beberapa persoalan

    terkait ruu desa. 2010

    Bappeda kabupaten Solok, Kabupaten solok dalam angka tahun 2009-2010. tahun

    2010

    Bastian Indra. Akuntansi Sektor Publik di Indonesia, BPFE UGM, Yogyakarta, 2001.

    Buku perencanaan dan penganggaran partisipatif: kerangka konseptual

    di (Http://Desentralisasi.Net/Wp-Content/Uploads/2010/01/Isi-Buku-

    Final.Pdf)

    Dinas Pendapatan dan Pengelola Keuangan dan Asset Kabupaten Solok, Statistik

    Keuangan Daerah Tahun 2009, tahun 2009

    Graito Usodo, Wisnu (2007), Konsistensi Perencanaan dan Penganggaran di

    Kabupaten Temanggung Kasus Program Wajib Belajar Sembilan Tahun,

    Padang

    Ihyaul Ulum. Akuntansi Sektor Publik, UMM PRESS, Yogyakarta, 2004.

    LGSP, Musrenbang sebagai Instrumen Efektif dalam Penganggaran Partisipatif.

    di(http://www.lgsp.or.id/publications/Index.cfm?fuseaction=index&showSt

    artNode=0&catID=14&cType=0&domainStartNode=23&docType=0&showa

    ll=Yes). 17 Februari 2011

    Mardiasmo. Akuntansi Sektor Publik. ANDI Yogyakarta, Yogyakarta, 2002.

    Nota Kesepakatan antara Pemerintah Kab. Solok dengan DPRD Kab. Solok nomor 36

    Bup/2006, Nomor 19 DPRD/2007 tentang prioritas dan plafon anggaran

    sementara kabupaten solok tahun 2008, arosuka 2007

    Nota Kesepakatan antara Pemerintah Kab. Solok dengan DPRD Kab. Solok nomor

    601/Bup/2007, Nomor 20/DPRD/2006 tentang prioritas dan plafon

    anggaran sementara kabupaten solok tahun 2007, arosuka 2006

    Nota Kesepakatan antara Pemerintah Kab. Solok dengan DPRD Kab. Solok nomor

    050/396/Bappeda/2008, Nomor 25 tahun 2008 tentang prioritas dan

    plafon anggaran sementara kabupaten solok tahun 2009, arosuka 2008

  • 28 Analisis Perencanaan dan Penganggaran Pada Dinas

    Pekerjaan Umum Kabupaten Solok Tahun 2006-2010

    Nota Kesepakatan antara Pemerintah Kab. Solok dengan DPRD Kab. Solok nomor

    052/396/Bappeda/2009, Nomor 24 tahun 2009 tentang prioritas dan

    plafon anggaran sementara kabupaten solok tahun 2010, arosuka 2009

    Pemerintah Kabupaten Solok, Laporan Penyelenggaraan Pemerintah Daerah (LPPD)

    Akhir Masa Jabatan Bupati Solok periode 2005-2010, Arosuka 2010

    Pemerintah Kabupaten Solok, Laporan Penyelenggaraan Pemerintah Daerah (LPPD)

    tahun 2010, Arosuka 2011

    Pemerintah Kabupaten Solok, Laporan Penyelenggaraan Pemerintah Daerah (LPPD)

    Akhir Masa Jabatan Bupati Solok periode 2005-2010, Arosuka 2010

    Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No.8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata

    cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana

    Pembangunan Daerah, di (http://ngada.org/pp8-2008.htm)

    Peraturan Pemerintah RI no.8 tahun 2008 di (http://ngada.org/pp8-2008.htm)

    Peraturan menteri dalam negeri nomor 26 tahun 2006 tentang Pedoman

    penyusunan anggaran pendapatan dan belanja daerah Tahun anggaran

    2007.

    di (http://www.dsfindonesia.org/userfiles/Permendagri_26_2006.pdf). 17

    Februari 2011

    Peraturan Bupati Solok No.36 tahun 2008 tentang penjabaran pertanggungjawaban

    pelaksanaan anggaran pendapatan dan belanja daerah tahun anggaran

    2007, Solok 2008

    Peraturan Bupati Solok No.39 tahun 2009 tentang penjabaran pertanggungjawaban

    pelaksanaan anggaran pendapatan dan belanja daerah tahun anggaran

    2008, Solok 2009

    Peraturan Bupati Solok No.35 tahun 2010 tentang penjabaran pertanggungjawaban

    pelaksanaan anggaran pendapatan dan belanja daerah tahun anggaran

    2009, Solok 2008

    Peraturan Bupati Solok No.36 tahun 2011 tentang penjabaran pertanggungjawaban

    pelaksanaan anggaran pendapatan dan belanja daerah tahun anggaran

    2010, Solok 2011

    Peraturan Daerah Solok No.10 tahun 2007 tentang penjabaran perubahan anggaran

    pendapatan dan belanja daerah kabupaten Solok tahun 2007, solok 2007

    Peraturan Daerah Solok No.14 tahun 2008 tentang penjabaran perubahan anggaran

    pendapatan dan belanja daerah kabupaten Solok tahun 2007, solok 2008

  • 29 Analisis Perencanaan dan Penganggaran Pada Dinas

    Pekerjaan Umum Kabupaten Solok Tahun 2006-2010

    Peraturan Daerah Solok No.5 tahun 2009 tentang penjabaran perubahan anggaran

    pendapatan dan belanja daerah kabupaten Solok tahun 2007, solok 2009

    Peraturan Daerah Solok No.10 tahun 2010 tentang penjabaran perubahan anggaran

    pendapatan dan belanja daerah kabupaten Solok tahun 2010, solok 2010

    Peraturan Bupati nomor 15 tahun 2006, rencana kerja pemerintah daerah

    kabupaten solok tahun 2007, arosuka 2006

    Peraturan Bupati nomor 14 tahun 2007, rencana kerja pemerintah daerah

    kabupaten solok tahun 2008, arosuka 2007

    Peraturan Bupati nomor 18 tahun 2008, rencana kerja pemerintah daerah

    kabupaten solok tahun 2009, arosuka 2008

    Peraturan Bupati nomor 20 tahun 2009, rencana kerja pemerintah daerah

    kabupaten solok tahun 2010, arosuka 2009

    Peraturan Daerah No. 16 tahun 2008, RPJMD review Kabupaten Solok

    Pemerintah Kabupaten Solok, Laporan Penyelenggaraan Pemerintah Daerah (LPPD)

    Akhir Masa Jabatan Bupati Solok periode 2005-2010, Arosuka 2010

    Peraturan Pemerintah No.58 tahun 2005 tentang pengelolaan keuangan daerah

    di (http://www.presidenri.go.id/DokumenUU.php/138.pdf)

    Planning, Programming And Budgeting System (PPBS)

    di (http://id.wikipedia.org/wiki/PPBS), 18 Januari 2011

    Republik Indonesia. Buku Pegangan Penyelenggaraan Pemerintahan dan

    Pembangunan Daerah edisi Tahun 2008.

    di (http://www.bappenas.go.id/node/42/539/buku-pegangan-2008-

    penyelenggaraan-pemerintahan-dan-pembangunan-daerah/). 28 Maret

    2011

    Rini Oktavianti, Analisis Konsisteni Perencanaan dan Penganggaran Bidang

    Pendidikan Dasar dan Menengah di Kabupaten Solok Selatan. Tahun 2008

    Rutiana D. Wahyuningsih, Mulyanto, 2007: 101 halaman. Responsibilitas Kebijakan

    Perencanaan dan Penganggaran Daerah (Studi Konsistensi Dokumen

    RKPD, PPAS, dan APBD th 2008 dari aspek Pro Job, Pro Poor, dan Pro

    Growth di Kabupaten Palopo, Semarang, Klaten, Nagan Raya, Aceh Jaya,

    Simalungun, Malang, dan Probolinggo)

    RPJM kementrian perhubungan

    di (http://www.hubdat.web.id/downloads/rendat/rpjmdarat.pdf)

  • 30 Analisis Perencanaan dan Penganggaran Pada Dinas

    Pekerjaan Umum Kabupaten Solok Tahun 2006-2010

    Sjafrizal. Teknik Praktis Penyusunan Rencana Pembangunan Daerah, Padang.

    Penerbit Baduose Media. 2009

    Surat Keputusan Kepala Dinas PU No.1 tahun 2006, Rencana Strategis Dinas PU

    tahun 2006-2010

    Tata Pemerintahan Kabupaten Solok pada situs Bappeda Kabupaten Solok.

    (http://www.solokkab.go.id/index.php?option=com_content&view=categ

    ory&layout=blog&id=48&Itemid=107)

    Undang-undang No.25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan

    Nasional, Jakarta 2004