aplikasi pemeriksaan lab patologi klinik

20
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Imunologi merupakan suatu cabang yang luas dari ilmu biomedis yang mencakup kajian mengenai aspek sistem imunitas (kekebalan) pada semua orga ni sme. Kelainan dan ke tid aksei mbangan si stem imunit asita s dapat menyebabkan masalah kesehatan seperti hipersensitivitas, defisiensi imun, dan  penyakit otoimun. 1 Barataijaya mendapatkan hasil !,"# dalam 1$$$ populasi pendud uk yang menderita penyakit otoimun, %&#dari jumlah tersebut berupa penyakit 'rave (hipertiroidisme), dan selebihnya penyakit metabolik seperti diabetes mell itus tipe I, ane mia per nis ios a, atri tis rhe uma toi d, tiro idi tis, viti ligo, sklerosis multiple, dan upus ritematosus *istemik (  LES ). +enyakitpenyakit tersebut ditemukan lebih banyak pada perempuan dan prosentasenya setiap tahun -, ka li me nin gkat lebi h bany ak di bandingkan dengan laki laki . +enyakit otoimun prosentasenya meningkat 1$ kali pada perempuan. - +emerik saan das ar lab ora tori umi munol ogi mer upaka n upa ya unt uk meny arin g kela ina n imu nit as dan membantu kli nis i unt uk menega kka n dia gno sis sehing ga ber bag ai kel ainan pada imunitas salah satu nya sepe rti akti vit as oto imu n ya ng men imbulk an ber bag ai jeni s penyak it mis alny a  glomerulonefritis dapat dicegah dan diobati dengan baik. 1 1.2 Tu juan dan Manfaat 1.2 .1 Tu jua n Umum /uj uan penyusunan refer at pemeri ksaan dasar laborat or ium imu nol ogi ya itu unt uk men get ahu i macam maca m pemeri ksaa n das ar laboratorium imunologi dan aplikasi klinisnya. 1.2 .2 Tu jua n Kh u u 1

Upload: maya-jou-san-ismayanti

Post on 27-Feb-2018

267 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

7/25/2019 aplikasi pemeriksaan lab Patologi Klinik

http://slidepdf.com/reader/full/aplikasi-pemeriksaan-lab-patologi-klinik 1/20

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Imunologi merupakan suatu cabang yang luas dari ilmu biomedis yang

mencakup kajian mengenai aspek sistem imunitas (kekebalan) pada semua

organisme. Kelainan dan ketidakseimbangan sistem imunitasitas dapat

menyebabkan masalah kesehatan seperti hipersensitivitas, defisiensi imun, dan

 penyakit otoimun.1

Barataijaya mendapatkan hasil !,"# dalam 1$$$ populasi penduduk 

yang menderita penyakit otoimun, %&#dari jumlah tersebut berupa penyakit

'rave (hipertiroidisme), dan selebihnya penyakit metabolik seperti diabetes

mellitus tipe I, anemia pernisiosa, atritis rheumatoid, tiroiditis, vitiligo,

sklerosis multiple, dan upus ritematosus *istemik ( LES ). +enyakitpenyakit

tersebut ditemukan lebih banyak pada perempuan dan prosentasenya setiap

tahun -, kali meningkat lebih banyak dibandingkan dengan lakilaki.

+enyakit otoimun prosentasenya meningkat 1$ kali pada perempuan.-

+emeriksaan dasar laboratoriumimunologi merupakan upaya untuk 

menyaring kelainan imunitas dan membantu klinisi untuk menegakkan

diagnosis sehingga berbagai kelainan pada imunitas salah satunya seperti

aktivitas otoimun yang menimbulkan berbagai jenis penyakit misalnya

 glomerulonefritis dapat dicegah dan diobati dengan baik.1

1.2 Tujuan dan Manfaat

1.2.1 Tujuan Umum

/ujuan penyusunan referat pemeriksaan dasar laboratorium

imunologi yaitu untuk mengetahui macammacam pemeriksaan dasar 

laboratorium imunologi dan aplikasi klinisnya.

1.2.2 Tujuan Khuu

1

7/25/2019 aplikasi pemeriksaan lab Patologi Klinik

http://slidepdf.com/reader/full/aplikasi-pemeriksaan-lab-patologi-klinik 2/20

• 0engetahui definisi imunologi dasar 

• 0engetahui macammacam pemeriksaan dasar laboratorium

imunologi

• 0engetahui prinsipprinsip pemeriksaan dasar laboratorium

imunologi

1.2.! Manfaat

eferat ini dapat menambah aasan ilmu pengetahuan mengenai

 pemeriksaan laboratorium imunologi terhadap 2

• *umber daya manusia

• +etugas laboratorium +atologi Klinik 

• 0asyarakat

BAB II

TIN"AUAN PU#TAKA

2.1 Def$n$$ Imun%l%g$

Imunitas adalah resistensi terhadap penyakit terutama infeksi.'abungan

sel, molekul, dan jaringan yang berperan dalam resistensi terhadap infeksi disebut

sistem imunitas.eaksi yang di koordinasikan selsel dan molekulmolekul

terhadap mikroba disebut respons imun.*istem imunitas diperlukan tubuh untuk 

mempertahankan keutuhannya secara fisiologis.1

2

7/25/2019 aplikasi pemeriksaan lab Patologi Klinik

http://slidepdf.com/reader/full/aplikasi-pemeriksaan-lab-patologi-klinik 3/20

0ikroba dapat hidup ekstraseluler, mensekresikan en3im dan

menggunakan makanan yang banyak mengandung gi3i. 0ikroba lain menginfeksi

sel pejamu dan berkembang biak intraseluler dengan menggunakan sumber energi

sel pejamu. Baik mikroba ekstraseluler maupun intraseluler dapat menginfeksi

subjek lain, menyebabkan penyakit dan kematian tetapi banyak juga yang tidak 

 berbahaya bahkan berguna untuk pejamu.1

2.2 Pem&ag$an #$tem $mun$ta

*istem imunitas dapat dibagi menjadi sistem imunitas alamiah4non

spesifik4natural dan didapat4spesifik. +embagian sistem imunitas menjadi sistem

imunitas nonspesifik dan spesifik hanya bertujuan untuk memudahkan pengertiannya

saja. *ebenarnya di antara kedua sistem tersebut terdapat kerja sama yang erat, yang

satu tidak dapat dipisahkan dengan yang lain.

0ekanisme utama dan perbedaan antara kedua sistem imunitas tersebut

dapat dilihat dalam tabel berikut 2

2.2.1 #$tem $mun$ta N%n'e$f$k 

3

(am&ar 2.1 (am&aran umum $tem $mun$ta.5ikutip dari 2Barataidjaja1

7/25/2019 aplikasi pemeriksaan lab Patologi Klinik

http://slidepdf.com/reader/full/aplikasi-pemeriksaan-lab-patologi-klinik 4/20

Imunitas nonspesifik fisiologik berupa komponen normal tubuh, selalu

ditemukan pada individu sehat dan mencegahmikroba masuk ke dalam

tubuh.6umlahnya dapat meningkat oleh infeksi.Imunitas dikatakan nonspesifik karena

tidak ditujukan terhadap mikroba tertentu tetapi telah ada dan siap berfungsi sejak 

lahir.0ekanismenya tidak menunjukkan spesifisitas terhadap bahan asing dan mampu

melindungi tubuh terhadap banyak patogen potensial.*istem tersebut merupakan

 pertahanan tubuh dalam menghadapi serangan berbagai mikroba dan dapat

memberikan respons langsung.

• Pertahanan f$$k atau mekan$k 

*istem pertahanan fisik atau mekanik, kulit, selaput lendir, silia saluran nafas,

 batuk, dan bersin merupakan garis pertahanan terdepan terhadap infeksi.Keratinosit

dan lapisan epidermis kulit sehat dan epitel mukosa yang utuh tidak dapat ditembus

kebanyakan mikroba. Kulit yang rusak akibat luka bakar dan selaput lendir saluran

nafas yang rusak oleh asap rokok akan meningkatkan risiko infeksi. /ekanan oksigen

yang tinggi di paru bagian atas membantu hidup kuman obligat aerob seperti

tuberkulosis.

• Pertahanan B$%k$m$a

Kebanyakan mikroba tidak dapat menembus kulit yang sehatdapat masuk 

tubuh melalui kelenjar sebaseus dan folikel rambut. fek p7 asam keringat dan

sekresi sebaseus dan berbagai asam lemak yang disekresikan kulit berupa

denaturasi terhadap protein membran sel sehingga dapat mencegah infeksi yang

dapat terjadi melalui kulit. iso3im dalam keringat, ludah, air mata, dan air 

susu ibu (8*I), melindungi tubuh terhadap berbagai kuman 'ram positif karena

dapat menghancurkan lapisan peptidoglikan dinding bakteri. 8ir susuibu juga

mengandung laktooksidase dan asam neuraminik yang mempunyai sifat

antibakterial terhadap bakteri  Eschericia coli  dan Staphylococcus. *aliva

mengandung en3im seperti laktooksidase yang merusak dinding sel mikroba dan

menimbulkan kebocoran sitoplasma dan juga mengandung antibodi serta komplemen

yang dapat berfungsi sebagai opsonin dalam lisis sel mikroba.

4

7/25/2019 aplikasi pemeriksaan lab Patologi Klinik

http://slidepdf.com/reader/full/aplikasi-pemeriksaan-lab-patologi-klinik 5/20

8sam hidroklorida dalam lambung, en3im proteolitik, antibodi dan empedu dalam

usus halus membantu menciptakan lingkungan yang dapat mencegah infeksi banyak 

mikroba. p7 yang rendah dalam vagina, spermin dalam semen dan jaringan lain

dapat mencegah tumbuhnya bakteri 'ram positif. aktoferin dan transferin dalam serum

mengikat besi yang merupakan metabolit esensial untuk hidup beberapa jenis mikroba

seperti Pseudomonas sp.

Bahan yang disekresikan oleh mukosa saluran nafas (en3im dan antibodi) dan

telinga berperan dalam pertahanan tubuh secara biokimiai.0ukus yang kental

melindungi sel epitel mukosa dapat menangkap bakteri dan bahan lainnya yang

selanjutnya digerakan oleh silia.+olusi, asaprokok, alkohol dapat merusak 

mekanisme tersebut sehingga memudahkan terjadinya infeksi oportunistik.

(am&ar 2.2 Mekan$me $mun$ta n%n'e$f$k terhada' &akter$ 'ada t$ngkat a)ar f$$k

e'ert$ kul$t atau 'ermukaan muk%a.  5ikutip dari2 Barataidjaja 1

• Bakteri yang bersifat simbiotik atau komensal yang ditemukan di kulit

 pada daerah terbatas hanya menggunakan sedikit nutrien sehingga

kolonisasi mikroorganisme patogen sulit terjadi.

5

7/25/2019 aplikasi pemeriksaan lab Patologi Klinik

http://slidepdf.com/reader/full/aplikasi-pemeriksaan-lab-patologi-klinik 6/20

• Kulit merupakan saar fisik efektif dan pertumbuhan bakteri dihambat

sehingga agen patogen yang menempel akan dihambat oleh p7 rendah dariasam laktat yang terkandung dalam sebum yang dilepas kelenjar keringat.

• *ekret dipermukaan mukosa mengandung en3im destruktif seperti

liso3im yang menghancurkan dinding sel bakteri.

• *aluran nafas dilindungi oleh gerakan mukosiliar sehingga lapisan mukosa

secara terus menerus digerakkan menuju arah nasofaring.

• Bakteri ditangkap oleh mukus sehingga dapat disingkirkan dari saluran

nafas.

• *ekresi mukosa saluran nafas dan saluran cerna mengandung peptida

antimikrobial yang dapat memusnahkan mikroba patogen.

• 0ikroba patogen yang berhasil menembus saar fisik dan masuk ke

 jaringan dibaahnya dapat dimusnahkan dengan bantuan komplemen dan

dicerna oleh fagosit.

2.2.2 #$tem $mun$ta #'e$f$k 

Berbeda dengan sistem imunitas nonspesifik, sistem imunitas spesifik 

mempunyai kemampuan untuk mengenal benda yang dianggap asing bagi dirinya.

Benda asing yang pertama kali terpapar akan segera dikenal oleh sistem imunitas

spesifik.

+ajanan tersebut menimbulkan sensitasi sehingga antigen yang sama dan

masuk tubuh untuk kedua kali akan dikenal lebih cepat dan kemudian dihancurkan.

*istem tersebut disebut spesifik.9ntuk menghancurkan benda asing yang berbahaya bagi

tubuh, sistem imunitas spesifik dapat bekerja tanpa bantuan sistem imunitas

nonspesifik.+ada umumnya terjalin kerjasama yang baik antara sistem imunitas

nonspesifik dan spesifik seperti antara komplemenfagositantibodi dan antara

makrofagsel /.*istem imunitas spesifik terdiri atas sistem humoral dan sistem

selular.+ada imunitas humoral, sel B melepaskan antibodi untuk mengeliminasi

mikroba ekstraselular. Imunitas selular, sel / mengaktifkan makrofag sebagai efektor 

untuk menghancurkan mikroba atau mengaktifkan sel :/:4/c (Cytotoxic T Cell )

sebagai efektor yang menghancurkan sel terinfeksi.

6

7/25/2019 aplikasi pemeriksaan lab Patologi Klinik

http://slidepdf.com/reader/full/aplikasi-pemeriksaan-lab-patologi-klinik 7/20

• #$tem $mun$ta 'e$f$k hum%ral

+emeran utama dalam sistem imunitas spesifik humoral adalah limfosit B

atau sel B. 7umor berarti cairan fubuh.*el B berasal dari sel asal multipoten di

sumsum tulang.+ada unggas, sel yang disebut  Bursal cell atau sel B akan

 berdiferensiasi menjadi sel B yang matang dalam alat yang disebut  Bursa

 Fabricius yang terletak dekat kloaka. +ada manusia diferensiasi tersebut terjadi di

dalam sumsum tulang.

*el B yang diinduksi oleh benda asing akan berproliferasi, berdiferensiasi

dan berkembang menjadi sel plasma yang memproduksi antibodi. 8ntibodi yang

disekresikan dapat ditemukan dalam serum.;ungsi utama antibodi adalah pertahanan

terhadap infeksi ekstraselular, virus, dan bakteri serta menetralkan toksinnya.

• #$tem Imun$ta #'e$f$k #elular

imfosit / atau sel / berperan pada sistem imunitas spesifik selular. *el tersebut

 juga berasal dari sel asal yang sama seperti sel B. Berdasarkan penelitian

engganis di Indonesia, pada orang deasa, sel / dibentuk di dalam sumsum

tulang, tetapi proliferasi dan diferensiasinya terjadi di dalam kelenjar timus atas

 pengaruh berbagai faktor asal timus. sejumlah %$−%"# dari semua sel / dalam

timus tersebut mati dan hanya "−1$# menjadi matang dan selanjutnya meninggalkan

timus untuk masuk ke dalam sirkulasi.

;aktor timus yang disebut timosin dapat ditemukan di dalam peredaran

darah sebagai hormon asli dan dapat mempengaruhi diferensiasi sel / di perifer.

Berbeda dengan sel B, sel / terdiri atas beberapa subset sel dengan fungsi yang

 berlainan yaitu sel :5&<(Cluster of Differentiation 4) (/hl, /h-), :5=<  atau

:/( Cytotoxic T Lymphochyte) atau /c ( T cytotoxic) dan /s (T supressor ) atau sel

/r ( T regulator ) atau /h! ( T helper ). ;ungsi utama sistem imunitas spesifik selular 

ialah pertahanan terhadap bakteri yang hidup intraselular, virus, jamur, parasit dan

keganasan.*el :5&< mengaktifkan sel /hl yang selanjutnya mengaktifkan makrofag

untuk menghancurkan mikroba. *el :5=

<

 mengeliminasi sel terinfeksi.

7

7/25/2019 aplikasi pemeriksaan lab Patologi Klinik

http://slidepdf.com/reader/full/aplikasi-pemeriksaan-lab-patologi-klinik 8/20

2.! (angguan #$tem $mun$ta

*etelah mengulas secara singkat dasardasar imunologi, kita dapat berpaling

ke cedera jaringan imunologis dan imunopatologi seperti2

 

*eak$ H$'eren$t$+$ta

7ipersensitivitas merupakan reaksi berlebihan sistem imunitas yang spesifik terhadap

3at yang dianggap asing oleh tubuh tetapi tidak berbahaya, yakni antigen yang sekarang

menjadi alergen. 5engan berikatan ke 3at bermolekul kecil (disebut hapten), protein

andogen dapat memiliki efek yang sama dengan alergen.

 

Pen,ak$t -t%$mun

eaksi imun terhadap antigen sendiri atau autoimunitas.!.eaksi yang terjadi

 jika sistem imunitas secara terusmenerus membentuk otoantibodi atau mengaktivasi

sel / terhadap antigen endogen dapat menyebabkan kerusakan jaringan atau organ.&

/erdapat tiga prasyarat yang harus dipenuhi sebelum suatu penyakit digolongkan

sebagai penyakit autoimun yakni 2

• 8danya reaksi otoimunitas• Bukti baha reaksi tersebut bukan disebabkan oleh kerusakan jaringan.

• Ketiadaan kausa lain penyakit.

 

Def$$en$ $mun%l%g$

Imunodefisiensi didapat bisa disebabkan oleh penggantian sel imun

normal dalam sumsum tulang oleh leukemia atau penghilangan sel dengan

terapi imunosupresif. 7ipogamaglobulinemia dapat menyebabkan pasien

rentan terhadap pneumonia pneumokokus atau infeksi bakterial lain.

Keganasan yang melibatkan sistem imunitas seperti limfoma, dapat mengganggu imunitas selular, yang berakibat pada infeksi seperti virus 7erpes dan

spesies :andida.

2. Daar Pemer$kaan La&%rat%r$um Imun%l%g$

Berbagai pemeriksaan komponen sistem imunitas telah dapat dikerjakan.

+ada umumnya, biaya yang diperlukan untuk pemeriksaan tersebut masih sangat

8

7/25/2019 aplikasi pemeriksaan lab Patologi Klinik

http://slidepdf.com/reader/full/aplikasi-pemeriksaan-lab-patologi-klinik 9/20

tinggi.Klinikus perlu mengetahui dasar beberapa teknik pemeriksaan imunologiagar 

dapat memilih jenis pemeriksaan yang diperlukan. +emeriksaan untuk diagnosis

atau monitoring penyakit, beberapa pemeriksaan diperlukan dalam subklasifikasi

 penyakit dengan komplikasi yang bervariasi dan pemeriksaan yang hanya dilakukan

dalam penelitian khusus saja.

5r ichard 8sher sekitar "$ tahun yang lalu memberikan gambaran mengenai

alasanalasan permintaan dokter pemeriksa untuk pemeriksaan laboratorium sebagai

 berikut2

> *aya memilih tes ini karena bilamanamana sesuai dengan pendapat saya, maka saya

akan percaya dan bilamana tidak, saya tidak akan mempercayainya

> *aya tidak mengerti tes ini dan saya tidak mengetahui gambaran normalnya,

namun tes ini sedang menjadi suatu tren. Bilamana atasan saya menanyakan

apakah anda sudah melakukan tes ini atau itu, saya ingin menjaab ?ya?,

karenanya

saya mintakan tes sebanyak mungkin agar tidak tertangkap basah tidak me

lakukan suatu tes

> *aya tidak tahu apa yang saya cari tetapi melalui tes ini mungkin saya akan

menemukan sesuatu

*aya mintakan tes ini oleh karena saya ingin meyakinkan pasien saya, tidak ada

yang salah, dan menurut saya tidak akan mempercayai saya bilamana tes itu

tidak dilakukan.

2..1 #$fat #en$t$+$ta dan #'e$f$$ta

/es laboratorium berbeda dalam sensitivitas dan spesifisitas.9ntuk 

memperoleh hasil optimal, setiap hasil esai di atas cutt off point dianggap

 positif tidak ada penderita dengan penyakit yang menunjukkan hasil tes negatif 

(hasil negatif semu) dan sedikit mungkin individu tanpa penyakit yang

menunjukkan tes positif (positif semu).*ensitivitas suatu tes adalah proporsi

 penderita dengan penyakit yang menunjukkan tes positif.7asil negatif adalah tes

yang sangat sensitif dan dapat digunakan untuk menyingkirkan penyakit relevan.

9

7/25/2019 aplikasi pemeriksaan lab Patologi Klinik

http://slidepdf.com/reader/full/aplikasi-pemeriksaan-lab-patologi-klinik 10/20

/es hendaknya negatif pada individu sehat dan yang menderita penyakit lain, tetapi

dengan gambaran klinis sama.

*pesifisitas tes adalah proporsi individu tanpa penyakit tertentu dengan tes

negatif./es positif hanya terbatas pada penyakit yang dipermasalahkan dan tes

dengan spesifisitas tinggi, seperti 808 digunakan untuk memastikan diagnosis

klinis.

2..2 Pemer$kaan #$tem $mun$ta Hum%ral

Banyak teknik laboratorium yang digunakan secara rutin dalam

laboratorium riset dan klinis berdasarkan penggunaan antibodi.5i samping itu

 banyak teknik modern biologi molekular telah memberikan banyak informasi

 berharga mengenai sistem imunitas.

*emua metoda kuantitatif imunokimiai modern berdasarkan atas antigen

murni atau antibodi yang jumlahnya dapat diukur dengan molekul indikator.Bilamana

molekul indikator dilabel dengan radioisotop, esai disebut I8.Bilamana molekul

indikator diikat secara kovalen dengan en3im, dengan spektrofotometer dapat

ditentukan secara kuantitatif kecepatan konversi substrat jernih menjadi produk 

yang berarna.sai ini disebut I*8.8ntibodi (monoklonal) sudah dapat

diproduksi terhadap setiap jenis makromolekul dan kimiai kecil, pemeriksaan

yang berdasarkan teknik antibodi dapat digunakan terhadap setiap molekul dalam

larutan atau dalam sel.

8ntibodi monoklonal adalah antibodi homogen yang dihasilkan dari klontunggal.8ntibodi tersebut dapat disintesis di laboratorium dari hibridoma, yaitu sel

yang dihasilkan dengan menyatukan dua sel yang berlainan.

5engan teknik imunofluoresensi yang menggunakan antibodi monoklonal,

 jumlah sel B, sel / dan subset sel /, dapat dibedakan satu dari yang lainnya dan

dihitung di baah rnikroskop fluoresen atau cell sorter!

10

7/25/2019 aplikasi pemeriksaan lab Patologi Klinik

http://slidepdf.com/reader/full/aplikasi-pemeriksaan-lab-patologi-klinik 11/20

Cell lineyang memproduksi antibodi yang diinginkan, monospesifik dan

monoklonal telah dapat dikembangkan. 8ntibodi monoklonal (m8b) terhadap

 jenis antigenyang diinginkan sudah dapat dibuat dalam jumlah besar.m8b

merupakan reagens dalam riset dasar dan memiliki nilai diagnostik dan aplikasi

klinis.

A. Pemer$kaan $mun%gl%&ul$n dan 'r%te$n 'e$f$k la$n

 

#erum

+engukuran imunoglobulin adalah mutlak untuk penderita dengan infeksi

 berulang berat dan penyakit limfoproliferatif, untuk membedakan defisiensi imun

sementara dari yang menetap dan dalam pemantauan pengobatan.8ntibodi

terhadap antigen eksogen perlu diketahui pada infeksi berulang seperti

aktinomikosis, endokarditis bakterial, mononukleosis infeksiosa, penyakit hati dan

 pemantauan imunoterapi.*elanjutnya diperlukan juga untuk mengetahui gamopati

monoklonal Ig', Ig8 atau Ig0, membedakan perubahan sementara yang terjadi

karena luka bakar atau defisiensi imun primer, mengukur kadar Ig8 pada penderita

dengan infeksi permukaan mukosa atau Ig pada penderita alergi. Kadar antibodi

dalam cairan serebrospinal pada penderita dengan infeksi atau penyakit

demielinisasi dan kadar hea"y atau light chain imunoglobulin dalam urin pada

 penderita dengan mieloma multipel perlu diketahui.

*etiap laboratorium menentukan batasan referens sendiri untuk setiap

 protein, dan hal itu akan bervariasi tergantung dari cara, antisera yang digunakan dan

golongan etnik.1

11

Ta&el 2.1 N$la$ n%rmal $mun%gl%&ul$n erum

7/25/2019 aplikasi pemeriksaan lab Patologi Klinik

http://slidepdf.com/reader/full/aplikasi-pemeriksaan-lab-patologi-klinik 12/20

• Hemaglut$na$

7emaaglutinasi merupakan cara untuk menemukan antibodi atas dasar 

aglutinasi sel darah merah. *ebagai antigen dapat digunakan sel darah merah atau

antigen yang mensensitasi sel darah merah. 9ji :oombs direk merupakan cara untuk 

menemukan antibodi yang dapat mengaglutinasikan sel darah merah dengan efektif.

Bilamana antibodi dicampur dengan sel darah merah, aglutinasi terjadi segera.1

9ji :oombs indirek merupakan carauntuk menemukan antibodi yang tidak 

 begitu efektif mengaglutinasikan sel darah merah. 0ungkin pada permukaan sel te2

sebut tidak tersedia cukup antigen van@ dapat mengikat antibodi. :ara ini dapa2

 pula dipergunakan untuk mencari antigen yang bukan berasal dari sel darah merah.

+ada hemaglutinasi direk, antigen merupakan komponen intrinsik sel darah merah.

Imunoglobulin 0 (Ig0) dalam cairan biologis akardiikat oleh antigen spesifik pada

sel darah merah meskipun ada muatan negatif padasel darah merah oleh karena jarak 

 potensi maksimal antara dua tempat ikatan antigen tidak dicegah.1

12

(am&ar 2.! N$la$ n%rmal $mmun%gl%&ul$n erum5ikutip dari 2 Barataidjaja.1

7/25/2019 aplikasi pemeriksaan lab Patologi Klinik

http://slidepdf.com/reader/full/aplikasi-pemeriksaan-lab-patologi-klinik 13/20

• *eak$ Pre$'$ta$

+resipitasi dapat terjadi bilamana antibodi (biasanya Ig' atau Ig0) bereaksi

dengan antigen yang larut. Bilamana reaksi terjadi dengan bantuan medium4agar, akan

terbentuk lengkung4garis presipitasi. +resipitin ditemukan pada penderita dengan

alveolitis ekstrinsik, infeksi saluran nafas oleh Kandida albikans dan  farmer#s

lung!+ada bird fancier s lung disease  juga dibentuk antibodi presipitin Ig' dan

antigennya ditemukan dalam urin, bulu dan tinja burung./es presipitasi dilakukan

dengan cara Auchterlony, insensitif tetapi murah dibanding dengan imunoesai.

kstrak antigen relevan ditempatkan di sumur luar dan serum penderita di sumur 

sentral.*etelah beberapa hari, hasil diperiksa untuk presipitasi yang dibentuk oleh

antibodi dengan antigen.

• Pemer$kaan Ig(/ IgM/ IgA

Kadar total Ig dalam serum biasanya dilakukan dengan

nefelometer.Imunoglobulin yang meninggi ditemukan pada berbagai penyakit.

• Pemer$kaan Ant$&%d$ Terhada' Ant$gen M$kr%&a

13

(am&ar 2. Hemaglut$na$ d$rek dengan IgM5ikutip dari 2 Barataidjaja1

7/25/2019 aplikasi pemeriksaan lab Patologi Klinik

http://slidepdf.com/reader/full/aplikasi-pemeriksaan-lab-patologi-klinik 14/20

+enemuan antibodi terhadap mikroba telah digunakan dalam diagnosis infeksi

untuk aktu lama. 5alam diagnosis penyakit akut, peningkatan titer antibodi

(biasanya & lipat) harus dapat ditunjukkan dalam paired sera yang diambil dengan

 perbedaan aktu - minggu. Bilamana diperlukan jaaban cepat, adanya titer tinggi,

Ig0 spesifik menunjukkan adanya infeksi primer.

2. 0. Maam Pemer$kaan La&%rat%r$um Imun%l%g$

-.".1 +emeriksaan sistem imunitas humoral khusus

•  $adio%mmuno&ssay

adioimunoassay digunakan dalam diagnosis untuk menemukan antigen

tunggal atau antibodi dalam cairan biologis.+emeriksaan tersebut dapat kompetitif 

dan nonkompetitif.+emeriksaan imun biasanya menggunakan fase padat untuk 

mengikat atau antigen atau antibodi.Bilamana antibodi yang 6iikat dengan fase

 padat, absorpsi terjadi melalui regio ;c sehingga fraksi ;ab bebas untuk 

mengikat antigen. Imunoglobulin ' dapat diikat oleh fase padat dengan

sebelumnya melapisi protein 8 oleh karena yang akhir mengikat fraksi ;c dari

hampir semua Ig'. +rotein 8 diisolasi dari dinding sel beberapa galur Streptococcus

aureus.

Kadar antigen atau antibodi spesifik dalam larutan dapat diperiksa

dengan I8 atau I*8.I8 merupakan suatu teknik pemeriksaan untuk 

menentukan antibodi atau antigen dengan menggunakan reagens bertanda 3at

radioaktif.

14

7/25/2019 aplikasi pemeriksaan lab Patologi Klinik

http://slidepdf.com/reader/full/aplikasi-pemeriksaan-lab-patologi-klinik 15/20

'ambar -." $adioimmunoassay '$%&(

5ikutip dari 2 Barataidjaja.1

1. Benda padat (plastik atau tabung reaksi) mulamula disensitasi oleh

antigen

-. *ebagian antigen akan diabsorpsi sedang antigen yang bebas dicuci

hingga bersih

!. 8ntibodi kemudian ditambahkan dan akan diikat oleh antigen

&. 8ntibodi yang berlebihan juga dicuci hingga bersih

". 8ntibodi yang diikat dapat ditemukan kembaii dengan konyugat yang

 bertanda 3at radioaktif 

C. Konyugat yang berlebihan dicuci hingga bersih. adioaktivitas yang diikat kemudian dapat dihitung dengan  gamma

counter!

•  $adioallergosorbent Test 

8*/ merupakan cara I8 yang khusus digunakan untuk menemukan

antibodi spesifik Ig. 5alam teknik ini antigen mulamula diikat benda padat

dari selulosa.Ig yang diikat kemudian dapat ditemukan dengan antiIg yang

 bertanda radioaktif.

• Competition *IA

  :ompetitionI8 adalah cara I8 klasik untuk menemukan antigen.

5alam hal ini antigen yang dicari (8g) bersamasama dengan sejumlah antigen

tertentu yang bertanda 3at radioaktif (8gD) direaksikan dengan antibodi (8b)

yang diikat olehbenda padat.8ntigen yang dicari dan antigen yang bertanda 3at

15

7/25/2019 aplikasi pemeriksaan lab Patologi Klinik

http://slidepdf.com/reader/full/aplikasi-pemeriksaan-lab-patologi-klinik 16/20

radioaktif akansaling berebut 3at radioaktif tempat pada antibodi.6umlah antigen

 bertanda yang diikat antibodi merupakan ukuran untuk kadarantigen yang dicari.

•  Radio Immunosorbent Test 

+emeriksaan ini adalah pemeriksaan :.I8 yang digunakan untuk 

menemukan Ig.

16

(am&ar 2. Uj$ rag$ untuk menemukan k%m'lek $mun dalam $rkula$.5ikutip dari 2 Barataidjaja1

7/25/2019 aplikasi pemeriksaan lab Patologi Klinik

http://slidepdf.com/reader/full/aplikasi-pemeriksaan-lab-patologi-klinik 17/20

•  Sandwich *IA

Sand)ich I8 digunakan untuk menemukan antigen atau antibodi.8ntibodi

yang dicari berfungsi sebagai jembatan antara benda padat yang disensitasi dengan

antigen yang tidak bertanda 3at radioaktif dan antigen yang bertanda 3at radioaktif.

 

 Immunoradiometric Assay

Imunoradiometric assay adalah teknik untuk memeriksa antigen dengan

cara menambahkan antibodi yang bertanda 3at radioaktif. 8ntigen tersebut akan

mengikat sebagian antibodi. 8ntibodi yang bebas kemudian dieliminasi dengan

menambahkan antigen padat.8ntibodi bertanda 3at radioaktif yang diikat antigen

dalam larutan selanjutnya diperiksa.adioaktivitas larutan tersebut adalah sebanding

dengan jumlah antigen yang dicari.

   Enzyme Linked Immunosorbent Assay

I*8 digunakan untuk menemukan antibodi. 5alam hal ini antigen mula

mula diikat benda padat kemudian ditambah antibodi yang akan dicari. *etelah itu

ditambahkan lagi antigen yang bertanda en3im, seperti peroksidase dan

fosfatase.8khirnya ditambahkan substrat kromogenik yang bilamana bereaksi

dengan en3im dapat menimbulkan perubahan arna.+erubahan arna yang terjadi

sesuai dengan jumlah en3im yang diikat dan sesuai pula dengan kadar antibodi yang

dicari. +ada pemeriksaan I*8 digunakan reagens yang lebih stabil, tetapi

kurang sensitif 

2. A'l$ka$ Kl$n$ Pemer$kaan La&%rat%r$um Imun%l%g$

2..1 H$'eren$t$+$ta 3 Alerg$ 4 

7ipersensitivitas alergik terjadi karena pembentukan imunoglobulin

(Ig) yang tidak sesuai dan kontinu sebagai respons terhadap alergen. *ejak 

ditemukannya Ig lebih dari - dekade yang lalu, para ilmuan mencoba berbagai

strategi terapeutik untuk secara selektif menghambat produksi dan kerja antibodi

Ig. iset difokuskan untuk memahami mekanisme yang mengendalikan produksi

17

7/25/2019 aplikasi pemeriksaan lab Patologi Klinik

http://slidepdf.com/reader/full/aplikasi-pemeriksaan-lab-patologi-klinik 18/20

Ig termasuk prosesproses molekuler perubahan di sel B hingga sintesis Ig,

 pembentukan sinyal I (interlekin) yang berpengaruh termasuk I& dan I1!,

interaksi reseptor permukaan sel B dan sel /, dan mekanisme yang mendorong

diferensiasi sel limfosit /helper   (/h-). eseptor E reseptor sitokin larut dan

antibodi monoklonal yang direkayasa secara genetis sedang dikembangkan untuk 

menetralkan sitokin pada penyakit alergik. Banyak dari 3at tersebut (reseptor dan

antibodi) secara spesifik menargetkan I&, I", I1! dan :5-! (suatu resptor 

Ig berafinitas rendah). *trategi eksperimental lain mencakup terapi dengan agen

seperti oligonukelotida 5F8 yang terbias kearah respons imun /71. Imunoterapi

konvensional dan termodifikasi dapat bekerja dengan mengeliminasi (*anergi+e,)

dan bukan menginduksi respons /7- terhadap alergen lingkungan.

 

2..2 -t$t$ Med$a #er%a Dan #$nu

Atitis serosa terjadi karena obstruksi tuba auditorius oleh edema mukosa

dan hipersekresi. 8nak dengan gangguan ini dapat datang dengan gangguan

 pendengaran konduktif, ketelambatan bicara, dan otitis media berulang yang

 berkaitan dengan obstruksi hidung kronik. +emeriksaan dapat memperlihatkan

otitis media kronik, edema infraorbital, peradangan mukosa hidung, dan duh

hidung purulen. 5iagnosis radiografik dengan sinar G atau pemindai :/

memperlihatkan kekeruhan sinus, penebalan membran, atau adanya batas udara

cairan. /erapi efektif terhadap penyulit infeksi pada rinitis kronik mencangkup

 pemberian antibiotik, antihistamin dan dekongestan sistemik, dan mungkin

kortikosteroid intranasal.

2..! H$'erre'%n$+$ta #aluran Na'a

7iperresponsivitas saluran nafas merupakan tanda utama asma dan

dilaporkan berkaitan dengan tingkat keparahan penyakit dan kebutuhan obat.

+aengamatan mekanik fisiologi saluran nafas menggambarkan baha hidung

dapat mempengaruhi fungsi paru melalui mekanisme yang langsung dan tak 

18

7/25/2019 aplikasi pemeriksaan lab Patologi Klinik

http://slidepdf.com/reader/full/aplikasi-pemeriksaan-lab-patologi-klinik 19/20

langsung. 0ekanisme semacam ini dapat mencakup adanya refleks nasalbronkus,

 postnasal drip selsel dan mediator peradangan dari hidung ke saluran nafas

 baah, penyerapan sel dan mediator inflamatorik ke dalam sirkulasi sistemik dan

akhirnya ke paru serta sumbatan hidung dan kemudian pernafasan melalui mulut

yang mempermudah masuknya pemicu asma ke saluran nafas baah. /erapi

efektif untuk responsivitas saluran nafas fase lambat dengan menghindari 3at3at

yang memicu asma dan pemberian obat antiinflamasi dengan atau tanpa

imunoterapi.

2.. Artr$t$ *eumat%$d

8rtritis eumatoid adalah suatu penyakit otoimun sistemik dengan

aktivasi abnormal sel B, *el / dan efektor imun baaan. +enyakit ini adalah salah

satu penyakit rematik inflamatorik yang tersering dan ditandai oleh terjadinya

 proliferasi inflamatorik kronik lapisan dalam sinovium sendi diartrodial, yang

menyebabkan kerusakan tulang raan dan erosi tulang progresif. 6ika tidak 

diobati, artritis reumatoid sering meyebabkan kerusakan progresif sendi,

disabilitas dan kematian prematur. /erapi yang segera dan agresif untuk mengatasi

 peradangan pada artritis reumatoid dapat memperlambat atau bahkan

menghentikan erosi progresif sendi. *ejumlah obat imunomodulatorik terbukti

 bermanfaat dalam mengobati artritis reumatoid. jalur primer yang digunakan oleh

metotreksatEobat yang paling sering digunakan sebagai terapi tunggal untuk 

artritis reumatoid untuk meredakan peradangan masih diperdebatkan. *alah satu

hipotesis menyatakan baha metrotreksat memicu peningkatan pengeluran

adenosin, suatu mediator antiinflamasi kerja singkat.

8rtritis reumatoid adalah salah satu dari penyakit E penyakit pertama

ketika pemberian biologic modifiers  ( pemodifikasian biologis ) jalurjalur 

 patogenik tertentu seperti terapi anti/F/H berhasil mengobati penyakit. Inhibitor 

/F/H (etenercept, infliimab, dan adalimumab) bekerja dengan menimbulkan

sekuestrasi /;FH, baik ke bentuk larut rekombinan reseptor /F; (etenercept)

atau ke antibodi monoklonal terhadap /F; (infliimab, adalimumab). 0eskipun

obatobat ini sangat mungkin memberi manfaat bagi pasien dengan artritis

19

7/25/2019 aplikasi pemeriksaan lab Patologi Klinik

http://slidepdf.com/reader/full/aplikasi-pemeriksaan-lab-patologi-klinik 20/20

reumatoid, pemakaiannya masih terkendala oleh biaya yang tinggi dan

kemungkinan tisiko toksisitas imbas obat (termasuk kerentanan terhadap infeksi

yang mengancam nyaa dan induksi sindrom autoimun lain). *elain itu meskipun

obatobat tersebut sampai saat ini merupakan obat yang paling poten untuk 

mengontrol artritis reumatoid, masih terdapat pasienpasien yang tidak mengalami

remisi jika hanya diberi penghambat /F;. *ebagai prinsip umum terapi pada

artritis reumatoid, pemakaian banyak obat dengan mekanisme kerja (yang

diperkirakan) berbeda dan saling melengkapi tampaknya dapat memberi manfaat

 bagi pasien.

20