artikel nanik

Upload: adi-suwandi

Post on 23-Feb-2018

258 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

  • 7/24/2019 Artikel Nanik

    1/19

    1

    PERUBAHAN UKURAN RONGGA

    PADA MODIFIKASI MOLEKUL ZEOLIT ZSM-5

    DENGAN VARIASI RASIO Si/Al DAN VARIASI KATIONMENGGUNAKAN METODE MEKANIKA MOLEKULER

    Kasmui1, Nanik Sugiyanti

    2, Subiyanto HS

    3

    ABSTRAK

    Telah dilakukan pemodelan molekul Zeolit ZSM-5 dengan memodifikasi variasi Rasio Si/Al

    dan variasi kation yang bertujuan untuk mengetahui terjadinya perubahan ukuran rongga pada

    zeolit ZSM-5. Pemodelan molekul zeolit ZSM-5 dilakukan dengan membuat model struktur satu

    unit sel zeolit ZSM-5 dengan rumus struktur Nan(AlO2)n(SiO2)96-n.16H2O yang terdiri dari tujuh

    sangkar , yang tersusun dari 13 TO4dengan T adalah atom Si dan Al serta 42 buah UBS 5-1,

    tanpa adanya pengaruh kation ataupun molekul air. Selanjutnya dilakukan variasi rasio Si/Al

    dengan penggantian atom Si dengan atom Al dan pemodelan molekul zeolit ZSM-5 dengan variasi

    kation yaitu ion Na+, Li

    +, Mg

    2+dan Ca

    2+pada rasio Si/Al = 2.

    Penelitian menunjukkan bahwa peningkatan jumlah atom Al dalam zeolit ZSM-5, yang berarti

    turunnya perbandingan Si/Al mengakibatkan pembesaran rongga, pembesaran diameter ronggarata-rata adalah 7,9

    oA sampai 8,0

    oA, sedangkan diameter terpendek sebesar 6,1668

    oA pada

    rasio Si/Al = 95 dan terpanjang sebesar 9,784oA pada rasio Si/Al = 9.

    Pada zeolit ZSM-5 dengan variasi kation diketahui bahwa ukuran rongga zeolit ZSM-5

    dengan ion Li+lebih besar dibandingkan Ca

    2+ ,Mg

    2+dan Na

    +. Hal ini karena adanya beberapa

    faktor yaitu pelebaran sudut T-O-T paling besar yaitu 142,488oA sehingga membentuk rongga

    yang besar dan dilihat dari ukuran kationnya Li+mempunyai ukuran kation lebih besar yaitu 1,78

    oA. Zeolit ZSM-5 dengan ukuran diameter rongga paling besar adalah zeolit ZSM-5 dengan kation

    Li+yaitu 7,985742

    oA.

    Mengingat penelitian zeolit telah telah berkembang dengan cepat maka perlu dilakukan

    penelitian lebih lanjut mengenai perubahan ukuran rongga pada modifikasi molekul zeolit ZSM-5

    dengan pengaruh antara kegayutan kation dengan rasio Si/Al menggunakan metode mekanika

    molekuler.

    Kata kunci : Zeolit ZSM-5, Mekanika molekuler, Variasi Rasio Si/Al dan kation

    PENDAHULUAN

    Teknologi komputer telah

    mempengaruhi perkembangan ilmu

    pengetahuan. Para ilmuwan terus merancangdan mengembangkan teknologi komputer

    untuk dapat memecahkan persoalan yang

    rumit, terutama masalah yang tidak bisa

    dipecahkan oleh manusia secara manual.

    Komputer telah menjadi bagian yang sangat

    penting dalam pengembangan ilmu disegala

    bidang. Perkembangan komputer juga telah

    mempengaruhi bidang ilmu kimia.

    Perkembangan pesat teknologimikroprosesor telah mempengaruhi

    perkembangan ilmu kimia. Salah satu wujud

    perkembangan itu adalah penggunaan

    komputer sebagai sarana atau peralatan

    dalam kerja laboratorium kimia. Penggunaan

    komputer sebagai peralatan kerja

    laboratorium telah dikembangkan menjadi

    suatu aspek kajian yang disebut dengan

    kimia komputasi. Dalam perkembangannya,

    komputasi kimia dapat memecahkan

    masalah-masalah yang tidak bisa

    diselesaikan dengan eksperimen. Metode-

    metode yang digunakan dalam kimia

    komputasi antara lain dengan metode

    mekanika molekuler, semi empiris, ab- initio

    dan DFT.

    Pemodelan molekul merupakan

    salah satu bagian komputasi kimia tentang

    struktur molekul yang mempelajari struktur,

    propertis dan kelakuan suatu molekul dalam

    sistem molekuler. Penelitian dapat dilakukan

    dengan metode semi empirik dan ab-initio

    yang merupakan metode mekanika kuantum

    dan juga dengan metode pendekatanmekanika molekuler. Pemodelan molekul

    dapat digunakan untuk merancang suatu

    molekul sebelum dibuat di laboratorium

    sehingga dapat diperoleh molekul yang

    diinginkan secara lebih efisien, sebagai

    contoh pemodelan molekul untuk

  • 7/24/2019 Artikel Nanik

    2/19

    2

    merancang struktur zeolit sebelum dilakukan

    sintesis zeolit yang dikehendaki. Dalam

    dekade terakhir sejumlah simulasi komputer

    telah dilakukan untuk mengamati sifat-sifat

    kerangka zeolit. Di Indonesia sendiri,penelitian tentang zeolit dengan

    menggunakan komputer sebagai alat bantu

    untuk memperkirakan beberapa parameter

    penting zeolit belum banyak dilakukan.

    Padahal dengan perkembangan komputasi

    sekarang ini, sangat dimungkinkan untuk

    menggunakan komputer sebagai alat bantu

    simulasi zeolit dalam mempelajari struktur

    kristal dan sifat-sifat zeolit.

    Zeolit merupakan mineral

    aluminosilikat dengan struktur kerangka

    berongga yang didalamnya ditempati ion-ion

    dan molekul air yang dapat bergerak bebas.

    Karena dapat bergerak bebas, ion-ion yangada dalam zeolit dapat dipertukarkan,

    sedang molekul-molekul airnya dapatdidehidrasi secara terbalikan (Tsitsishvili

    dkk 1992 dalam Priatmoko 1999).

    Zeolit sangat dibutuhkan dalam

    jumlah besar untuk industri dewasa ini

    karena keberadaannya sebagai strukturmikroporus yang membawa pada sifat

    adsorbsi yang unik. Zeolit telah

    dikembangkan dalam berbagai aplikasi

    antara lain penukar ion, adsorben, katalis

    dan lain sebagainya. Manfaat yang

    sedemikian banyak telah mendorong

    beberapa ahli kimia untuk meneliti sifatintrinsiknya seperti ukuran rongga, cara

    berinteraksi dengan adsorben dan

    pembuatan zeolit sintetis.

    Zeolit sintetis terus dikembangkan

    sehubungan dengan pemanfaatan zeolit yanglebih luas yang membutuhkan struktur zeolit

    dengan ukuran pori yang besar. Di dalam

    struktur zeolit, ukuran pori dipengaruhi oleh

    beberapa hal antara lain rasio Si/Al,

    penambahan kation dan template organik.

    Sehingga perlu diketahui harga rasio Si/Al

    suatu zeolit yang menghasilkan struktur

    dengan ukuran pori yang paling besar

    sebelum dilakukan sintesis.Zeolit merupakan senyawa yang

    besar dan kompleks, tidak memungkinkan

    untuk dimodelkan dengan menggunakan

    metode mekanika kuantum. Pemodelan

    molekul zeolit yang dilakukan dengan

    komputer termasuk salah satu metode untuk

    mempelajari sifat-sifat intrinsik. Oleh karenaitu digunakan metode mekanika molekuler

    yang didasarkan pada perhitungan medan

    gaya (force field) yang dihasilkan dalam

    suatu senyawa. Penggunaan teori medan

    gaya dalam pemodelan molekul adalah

    untuk memprediksi spektra infra merah dari

    struktur (Leach 1996).

    Salah satu metode kimia komputasi

    adalah mekanika molekuler. Perhitungan-

    perhitungan dalam mekanika molekuler

    dilakukan berdasarkan pendekatan posisi inti

    sebagai fungsi energi potensial. Hal ini

    dikerjakan berdasarkan pendekatan Born-

    Oppenheimer yang menyatakan bahwagerakan elektron dan inti dapat dipisahkan

    satu dengan yang lainnya. Gerak elektronikdalam suatu molekul diabaikan dan hanya

    posisi inti saja yang diperhitungkan

    (Kusumawardani 1999).

    Penelitian ini akan melakukan

    pemodelan molekul zeolit ZSM-5 untukmengetahui pengaruh variasi rasio Si/Al dan

    variasi kation Na+, Li

    +, Mg

    2+ dan Ca

    2+

    terhadap ukuran rongga zeolit ZSM-5

    dengan menggunakan metode mekanika

    molekuler.

    Penelitian ini bermanfaat untuk

    mengetahui pengaruh variasi rasio Si/Alterhadap ukuran rongga zeolit ZSM-5

    dengan menggunakan metode mekanika

    molekuler dan Mengetahui pengaruh variasi

    kation Na+, Li

    +, Mg

    2+ dan Ca

    2+ terhadap

    ukuran rongga zeolit ZSM-5 denganmenggunakan metode mekanika molekuler.

    Lingkup bahasan untuk penelitian

    ini akan dibatasi pada pemodelan molekul

    dari zeolit ZSM-5 yaitu struktur dasar

    kerangka satu unit selnya dan perubahan

    ukuran rongga zeolit ZSM-5 karena

    pengaruh variasi rasio Si/Al dan variasi

    kation Na+, Li

    +, Mg

    2+dan Ca

    2+.

    ZeolitZeolit merupakan mineral yang

    terdiri dari kristal aluminosilikat terhidrasi

    yang mengandung kation alkali atau alkali

    tanah dalam kerangka tiga dimensi. Kation-

    kation tersebut dapat diganti oleh kation lain

    tanpa merusak struktur zeolit dan dapat

    menyerap air secara reversibel. Zeolit biasa

  • 7/24/2019 Artikel Nanik

    3/19

    3

    ditulis dengan rumus kimia oksida atau

    berdasarkan satuan sel kristal sebagai

    berikut:

    M2/nO Al2O3a SiO2b H2O

    dengan: n adalah valensi logama adalah jumlah molekul silikat

    b adalah jumlah molekul air

    Zeolit dengan struktur

    framework mempunyai luas permukaan

    yang besar dan mempunyai saluran yang

    dapat menyaring ion/molekul (molecular

    sieving). Bila atom Al dinetralisir dengan

    kation polivalen, misalnya Pt atau Cu, zeolit

    dapat berfungsi sebagai katalis yang banyak

    digunakan pada reaksi-reaksi petrokimia.

    Sifat-Sifat Zeolit

    a. Rasio Si/Al dalam zeolit

    Substitusi Si4+ dengan Al3+menyebabkan terbentuknya muatan negatif

    dalam kerangka yang dinetralkan denganadanya kation monokovalen atau divalen,

    sehingga rasio Si/Al mempengaruhi jumlah

    ion yang terikat dalam kerangka zeolit

    (Tsitsisvili dkk 1992). Kation-kation

    penyeimbang muatan dalam zeolit dapatmengalami pertukaran ion. Sedangkan

    komponen lain yaitu air kristal yang mengisi

    saluran-saluran dan rongga dapat

    dihilangkan dengan pemanasan.

    Perpindahan atau pengeluaran air dari zeolit

    menyebabkan zeolit dapat digunakan untuk

    menyerap air dari tempat lain, molekul-molekul organik dan anorganik, sehingga

    zeolit banyak digunakan sebagai penyaring

    molekul (Hamdan 1992).

    b. Zeolit sebagai penukar ionZeolit terdiri atas gugusan alumina

    dan gugusan silika yang masing-masing

    berbentuk tetrahedral dan saling

    dihubungkan oleh atom oksigen sedemikian

    rupa sehingga membentuk kerangka tiga

    dimensi. Kerangka yang bersifat anionik

    yang disebabkan oleh adanya perbedaan

    elektronegatifitas alumina dan silika

    diseimbangkan oleh adanya kation-kationseperti ion natrium, kalium, kalsium,

    magnesium, serta kation golongan alkali-

    alkali tanah lainnya. Ion-ion logam tersebut

    dapat digantikan oleh kation lain tanpa

    merusak struktur zeolit dan dapat menyerap

    air secara reversibel. Struktur zeolit yang

    sangat berpori ini diisi oleh air dan kation

    yang bisa dipertukarkan dan memiliki

    ukuran pori tertentu. Oleh sebab itu zeolit

    dapat dimanfaatkan sebagai penyaring

    molekul, penukar ion, penyerap bahan dan

    katalisator (Syoufian 2001 dalam Ulfah

    2004).

    Ukuran Pori (Pore Size)Sebelum mengetahui lebih lanjut

    tentang ukuran pori, perlu mengenal

    beberapa istilah yang digunakan pada

    struktur zeolit yaitu jendela (window),

    sangkar (cages), rongga (cavities), saluran

    (channel).

    (1) Jendela (window) yaitu n-ring yang

    melukiskan muka pori-pori polihedral.

    (2) Sangkar (cages) yaitu suatu polihedral

    yang jendelanya terlalu sempit untuk

    dimasuki spesies asing yang lebih besar

    dari H2O.(3) Rongga (cavities) yaitu suatu pori

    polihedral yang mempunyai sedikitnyasatu muka, digambarkan oleh cincin

    besar yang cukup untuk dimasuki

    spesies asing.

    (4) Saluran (channel) yaitu suatu pori-pori

    yang tidak terbatas diperluas dalam satudimensi dan cukup besar untuk

    memperbolehkan spesies asing masuk.

    Saluran dapat tumpang tindih untuk

    membentuk 2 atau 3 dimensi sistem

    saluran.

    Untuk beberapa aplikasi, ukuran

    pori mempunyai manfaat yang besar karenaberperan sebagai mikroreaktor. Ukuran pori

    (pore size) didefinisikan lebar pori

    (diameter) yaitu jarak antara dua dinding

    yang berlawanan dari pori itu sendiri.

    Ukuran pori dibedakan menjadi 3 :(1) Micropores, mempunyai diameter lebih

    kecil dari 2 nm.

    (2)Mesopores, mempunyai diameter antara

    2 sampai 50 nm.

    (3)Macropores, mempunyai diameter lebih

    besar dari 50 nm.

    Pada penelitian kali ini hubungan

    antara rasio Si/Al dan variasi beberapa

    kation penyeimbang dengan ukuran porizeolit dikaitkan dengan sudut ikatan O-Al-

    O, sudut ikatan O-Si-O, panjang ikatan Al-O

    dan panjang ikatan Si-O yang terbentuk

    pada zeolit. Dimensi sel satuan menurun

    seiring peningkatan rasio Si/Al yang

    dikarenakan panjang ikat Si-O (0.162 nm)

    lebih pendek dibanding panjang ikat Al-O

    (0.172 nm) (Bae and Seff 2001 dalam Nor

  • 7/24/2019 Artikel Nanik

    4/19

    4

    2006). Untuk kation penyeimbang,

    perubahan ukuran pori zeolit dipengaruhi

    oleh jari-jari kation penyeimbang, muatan

    kation penyeimbang dan letak kation dalam

    zeolit.

    Zeolit ZSM-5ZSM-5 merupakan contoh dari

    zeolit yang mempunyai pori sedang dengan

    unit sel orthombik. Saluran ini ditentukan

    oleh jumlah ring yang membentuk

    selektifitas zeolit. Selektifitas ZSM-5 sangat

    penting pada reaksi katalis seperti

    pemecahan parafin, perubahan olefin,

    aromatisasi dan hidrogenasi minyak. ZSM-5

    sebagai katalis lebih menarik karena terdiri

    dari Al yang sedikit yang dimodifikasi dan

    perbedaan variasi kenaikan aktivitas katalis.

    Pori ZSM-5 sekitar 5,1 x 5,5 oA dan 5,4 x5,6

    oA (Hamdan 1992).

    Zeolit ZSM-5 biasa ditulis dengan

    rumus kimia oksida Nan (AlO2)n (SiO2)96-

    n.16 H2O, dengan n

  • 7/24/2019 Artikel Nanik

    5/19

    5

    Mekanika KuantumBanyak aspek dinamik dan struktur

    molekul dapat dimodelkan menggunakan

    metode klasik dalam bentuk dinamik dan

    mekanika molekul. Medan gaya (force field)klasik didasarkan pada hasil empiris yang

    merupakan nilai rata-rata dari sejumlah

    besar data parameter molekul. Karena

    melibatkan data dalam jumlah besar,

    hasilnya baik untuk sistem standar, namun

    demikian banyak pertanyaan penting dalam

    kimia yang tidak dapat semuanya terjawab

    dengan pendekatan empiris. Jika ingin

    mengetahui lebih jauh tentang struktur atau

    sifat lain yang bergantung pada distribusi

    kepadatan elektron, maka penyelesaiannya

    harus didasarkan pada pendekatan yang

    lebih teliti dan bersifat umum yaitu kimia

    kuantum. Pendekatan ini juga dapatmenyelesaikan permasalahan non-standar,

    yang pada umumnya metode mekanikamolekul tidak dapat diaplikasikan.

    Kimia kuantum didasarkan pada

    postulat mekanika kuantum. Kimia kuantum

    digambarkan sebagai fungsi gelombang

    yang dapat diperoleh dengan menyelesaikanpersamaan Schrdinger. Persamaan ini

    berkaitan dengan sistem dalam keadaan

    stationer dan energi mereka dinyatakan

    dalam operator Halmitonian. Operator

    Hamiltonian dapat dilihat sebagai aturan

    untuk mendapatkan energi terasosiasi

    dengan sebuah fungsi gelombang yangmenggambarkan posisi dari inti atom dan

    elektron dalam sistem (Indriadi 2006).

    Persamaan Schrdinger dalam

    prakteknya tidak dapat diselesaikan secara

    eksak sehingga harus dibuat beberapapendekatan. Pendekatan dinamakan

    mekanika molekuler jika molekul sangat

    besar untuk ditinjau dengan metode

    semiempiris, masih ada kemungkinan untuk

    memodelkan kelakuan mereka dengan

    mengabaikan mekanika kuantum secara

    penuh (Pranowo 2000).

    Semua perhitungan orbital molekul

    adalah perkiraan dari persamaan

    Schrdinger. Energi dan fungsi gelombang

    sistem dalam keadaan stationer dapat

    dihasilkan dengan mencari penyelesaianpersamaan Schrdinger.

    = E (1)Dalam hal ini adalah energi operatorHamiltonian yang menyatakan energi

    kinetik dan potensial dari sistem yang

    mengandung elektron dan inti atom. Energi

    ini analog dengan energi kinetik mekanika

    klasik dari partikel dan interaksi

    elektrostatik coulombik antara inti dan

    elektron. adalah fungsi gelombang yangmerupakan fungsi koordinat inti dan

    elektron dan E adalah energi total dari

    sistem. Fungsi gelombang ini bergantung

    pada posisi elektron dan inti atom.Hamiltonian disusun oleh tiga bagian yaitu

    energi kinetik inti, energi kinetik elektronserta energi potensial inti dan elektron (

    Moertolo 1984).

    Metode Kimia KomputasiMetode kimia komputasi dapat

    dibedakan menjadi 2 bagian besar yaitu

    mekanika molekuler dan struktur elektronik

    yang terdiri dari ab-Initio dan semiempiris.

    Metode yang sekarang berkembang pesat

    adalah teori kerapatan fungsional (density

    fungsional theory, DFT).

    Pendekatan dinamakan ab-initiojika metode tersebut dibuat tanpa

    menggunakan data empiris, kecuali untuk

    tetapan dasar seperti massa elektron dan

    tetapan Planck yang diperlukan untuk

    sampai pada prediksi numerik.Teori ab-initio adalah sebuah konsep perhitungan

    yang bersifat umum dari penyelesaian

    persamaan Schrdinger yang secara praktis

    dapat diprediksi tentang keakuratan dan

    kesalahanya.

  • 7/24/2019 Artikel Nanik

    6/19

    6

    Gambar 2. Pembagian metode kimia komputasi.

    Kelemahan metode ab-initioadalah

    kebutuhan yang besar terhadap kemampuan

    dan kecepatan komputer. Penyederhanaan

    perhitungan dapat dimasukkan ke dalam

    metode ab-initio dengan menggunakan

    beberapa parameter empiris sehingga

    dihasilkan metode kimia komputasi baruyang dikenal dengan semiempiris. Metode

    semiempiris dapat diterapkan dalam sistem

    yang besar dan menghasilkan fungsi

    gelombang elektronik yang baik sehingga

    sifat elektronik dapat diprediksi.

    Dibandingkan dengan perhitungan ab-initio,

    realibilitas metode semiempiris lebih rendah

    dan penerapan metode semiempiris

    bergantung pada ketersediaan parameter

    empiris seperti halnya pada mekanikamolekuler, tetapi jika data empiris semakin

    banyak, hasilnya bisa sama dengan ab-Initio.

    Gambar 3. Karakterisasi metode kimia komputasi (Pranowo 2000).

    Kimia kuantum hanya dapat

    diterapkan pada sistem kecil untuk

    mendapatkan ketelitian yang tinggi. Metode

    ini dapat memprediksi sifat elektronik

    Mekanika Molekuler

    100.000 atom

    SemiempirisKuantum Mekanik

    1000 atom

    Ab-Initio

    Kuantum Mekanik

    100 atom

    Keperluan fungsi potensialyang diturunkan secara

    empiris

    Penyelesaian secarapendekatan persamaan

    Schodinger

    Penyelesaian secarapendekatan persamaan

    Schodinger

    Kebutuhan parameter

    empiris

    Kemampuan komputer

    AB-

    INITIO

    KIMIA KOMPUTASI

    MEKANIKA

    MOLEKULER

    METODE STRUKTUR

    ELEKTROIK

    DENSITY

    FUNCTIONALTHEORY, DFT

    SEMI EMPIRIS

    POST

    SCF

  • 7/24/2019 Artikel Nanik

    7/19

    7

    seperti momen elektronik, polarisabilitas,

    tetapan pergeseran kimia pada NMR dan

    ESR, dan juga dapat diterapkan pada sistem

    non-standar yang tidak mungkin

    diselesaikan dengan mekanika molekulkarena tidak tersedia parameter yang

    mempunyai validitas tinggi.

    Mekanika MolekulerMekanika molekuler merupakan

    suatu metode empiris yang digunakan untuk

    menyatakan energi potensial dari molekul

    sebagai fungsi dari variabel geometri.

    Elektron tidak dipertimbangkan secara

    emplisit dan fungsi energi potensial

    bergantung pada posisi inti. Fungsi energi

    potensial ini sama dengan pendekatan Born-

    Oppenheimer yaitu didasarkan pada

    permukaan energi potensial pada tingkat intiatom. Dalam hal ini gerakan elektron

    dihitung sebagai rerata relatif terhadappengaruh gerakan inti. Sistem elektronik

    dimasukkan secara emplisit dengan

    pemilihan yang tepat dari parameter yang

    berasal dari data eksperimen.

    Pada metode ini molekuldigambarkan sebagai kumpulan atom yang

    saling berinteraksi dengan fungsi analitik

    sederhana yang didasarkan pada persamaan

    mekanika klasik. Parameter yang digunakan

    dalam perhitungan energi diturunkan dari

    data base struktur yang diperoleh secara

    eksperimen dan atau mekanika kuantum.Persamaan dan parameter yang digunakan

    untuk mendefinisikan potensial energi

    permukaan sebuah molekul dalam mekanika

    molekuler merujuk pada sekumpulan angka

    yang dinamakan medan gaya (force field).Secara umum medan gaya disusun

    untuk suatu golongan yang spesifik dari

    molekul. Medan gaya yang dapat digunakan

    untuk semua golongan senyawa belum

    tersedia sampai sekarang. Medan gaya ini

    berbeda dalam bentuk fungsional dari

    pernyataan analitik dan dalam himpunan

    parameternya. Beberapa contoh metode

    perhitungan medan gaya mekanikamolekuler antara lain AMBER (Assisted

    model building with energy refinement),

    CHARMM, GROMOS (Gronigen

    molecular Simulation), MM3 dan lain-lain.

    Model mekanika molekuler

    dikembangkan untuk mendiskripsikan

    struktur dan sifat-sifat molekul sesederhana

    mungkin. Bidang aplikasi mekanika

    molekuler meliputi:

    (1) Molekul yang tersusun oleh ribuan

    atom.

    (2) Molekul organik, oligonukleotida,peptida dan sakarida.

    (3) Molekul dalam lingkungan vakum atau

    berada dalam pelarut.

    (4) Senyawa dalam keadaan dasar.

    (5) Sifat-sifat termodinamika dan kinetika

    (melalui dinamika molekul).

    Kecepatan komputasi yang tinggi dari

    mekanika molekuler memungkinkan kita

    untuk menerapkannya dalam docking

    protein, pencarian energi konformasi dan

    dinamika molekul yang membutuhkan

    evaluasi energi yang sangat banyak.

    Metode mekanika molekuler

    didasarkan atas prinsi-prinsip berikut:(1) Inti dan elektron dipandang sebagai

    partikel bak atom (atom like).(2) Partikel bak atom tersebut berbentuk

    sferis (jari-jari diperoleh dari data

    eksperimen) dan memiliki muatan neto.

    (3) Interaksi didasarkan pada potensial

    klasik dan pegas (hukum Hooke).(4) Interaksi harus dispesifikasikan terlebih

    dahulu untuk atom-atom yang

    dipelajari.

    (5) Interaksi menentukan distribusi ruang

    dari partikel dan energinya.

    Pemodelan MolekulPemodelan molekul merupakan

    suatu cara untuk menggambarkan atau

    menampilkan perilaku molekul atau sistem

    molekul sebagai pendekatan dengan keadaan

    yang sebenarnya. Pemodelan molekuldilakukan dengan menggunakan metode-

    metode mekanika kuantum, mekanika

    molekuler, minimasi, simulasi, analisis

    konformasi serta beberapa metode kimia

    komputasi lain yang memprediksi perilaku

    molekul. Model yang umum dikenal ada dua

    yaitu :

    1. Model molekul dalam bentuk tongkat

    (stick)yang dibuat oleh Dreiding.2. Model molekul berupa pengisian ruang

    (space filling) yang dibuat oleh Corey,

    Pauling dan Koltum. Model ini sering

    disebut sebagai model CPK.

    Pemodelan molekul dengan metode

    mekanika molekuler medan gaya digunakan

    untuk molekul besar yang tidak mungkin

    dihitung dengan metode mekanika kuantum.

  • 7/24/2019 Artikel Nanik

    8/19

    8

    Penggunaan metode mekanika molekuler ini

    dapat diinterpretasikan dalam empat pola

    komponen sederhana dari intra dan inter

    molekuler medan gaya dari suatu sistem.

    Hukum-hukum energetik diasosiasikandengan deviasi dari ikatan-ikatan sudut,

    dengan suatu fungsi yang menggambarkan

    bagaimana energi itu merubah ikatan yang

    ada. Medan gaya digambarkan sebagai pola-

    pola yang melingkupi sebuah sistem sebagai

    interaksi antara bagian-bagian yang tidak

    berikatan. Suatu gambaran abstrak dari

    reprentasi tersebut adalah bahwa pola-pola

    yang sangat banyak dapat dijelaskan oleh

    perubahan-perubahan koordinat internal

    yang spesifik seperti panjang ikatan, sudut

    ikatan, rotasi ikatan atau pergerakan masing-

    masing atom (Leach 1996).

    Optimasi GeometriInformasi yang didapatkan dari

    hasil optimasi terhadap suatu struktur

    molekul antara lain geometri molekul, panas

    pembentukan, energi, momen dipol,

    potensial ionisasi, kerapatan muatan dan

    lain-lain. Informasi ini didapatkan untukmolekul dalam keadan fasa gas atau keadaan

    vakum. Jarang sekali perhitungan dengan

    memasukkan pengaruh solvasi (Pranowo

    2000).

    Optimasi dalam istilah proses

    matematika dimaksudkan untuk menyatakan

    bahwa suatu struktur didapatkan denganproses perhitungan dengan cara

    membandingkan struktur yang terhitung

    dengan struktur sebelumnya. Struktur

    dimodifikasi untuk membuat lebih konsisten

    dengan informasi parameter yang ada dalamprogram. Beberapa prosedur matematika

    telah digunakan untuk menentukan

    bagaimana geometri akan berubah dari satu

    langkah ke langkah berikutnya.

    Suatu bentuk geometri dari struktur

    molekul memiliki energi potensial. Untuk

    mendapatkan struktur zeolit yang stabil

    dilakukan optimasi geometri. Struktur zeolit

    yang stabil memiliki energi potensial yangminimum. Dengan tujuan mendapatkan

    energi potensial yang minimum dilakukan

    minimisasi energi. Optimasi geometri pada

    pemodelan molekuler dilakukan dengan

    optimasi n variabel tanpa kendala (Bazaraa

    et al 1993 dalam Ahmadi 2005).

    Penentuan struktur yang stabil dari

    molekul merupakan langkah perhitungan

    yang paling umum terjadi pada pemodelan

    molekul. Energi relatif dari struktur

    teroptimasi yang berbeda akan menentukan

    kestabilan konformasi, keseimbangan

    isomerisasi, panas reaksi, produk reaksi, danbanyak aspek lain dari kimia. Ada 4 jenis

    metode optimasi yang sering digunakan,

    antara lain:

    (1) Steepest descent, dikhususkan untuk

    perhitungan yang cepat agar

    menghilangkan sterik yang berlebihan

    dan masalah tolakan pada struktur awal.

    (2) Conjugate gradient Fletcher-Reeves,

    untuk mencapai konvergensi yang

    efisien.

    (3) Conjugate gradient Polak-Riebere,

    hampir sama dengan metode Fletcher-

    Reeves, yaitu untuk mencapai

    konvergensi yang efisien.(4) Block-diagonal Newton-Raphson

    (hanya untuk MM+), yangmemindahkan satu atom pada suatu

    waktu dengan menggunakan informasi

    turunan keduanya.

    Algoritma Conjugate gradient lebih baik

    digunakan dibandingkan dengan algoritma

    Steepest descent. Perbedaan terdapat pada

    metode perhitungannya (Wulaningsih 2006).

    Algoritma Polak-Ribiere

    merupakan salah satu algoritma matematika

    yang digunakan pada optimasi geometri

    struktur senyawa kimia. Melalui optimasi

    geometri dilakukan minimasi energi yaitumencari minimum global pada permukaan

    energi potensial. Penentuan algoritma Polak-

    Ribiere didasarkan atas pertimbangan waktu

    yang dibutuhkan (computer time) dan

    tingkat ketelitian komputer saat mencari titikminimum.

    Permukaan energi potensial zeolit

    memiliki banyak titik minimum, melalui

    minimasi energi potensial maupun melalui

    metode numeris tidak dapat diketahui letak

    titik minimum secara pasti. Minimasi energi

    merupakan proses di dalam optimasi energi

    untuk mendapatkan energi minimum pada

    permukaan energi potensial. Perhitungan didalam komputer memiliki keterbatasan

    dalam hal akurasi dan jumlah variabel yang

    dihitung, sehingga diperlukan strategi untuk

    mengamati energi sebelum dicapai tingkat

    keterbatasan komputer (limit).

    Cara yang digunakan untuk

    menghentikan minimasi energi apabila

    energi yang diamati telah cukup minimum

  • 7/24/2019 Artikel Nanik

    9/19

    9

    adalah dengan menghitung gradien akar

    kuadrat. Gradien akar kuadrat merupakan

    akar kuadrat dari kuadrat gradien energi

    terhadap koordinat, yang dibagi dengan

    jumlah koordinat partikel. Secara matematisdirumuskan sebagai RMS:

    (2)

    Proses berhenti jika dicapai konvergensi

    yaitu RMS dengan >0 dan kecil(Ahmadi 2005).

    WindowsTM

    , HyperchemTM

    Hyperchem adalah suatu program

    aplikasi kimia dan fisika yang berbasis

    sistem operasi Windows dan memiliki unjuk

    kerja tinggi dalam hal simulasi serta

    pemodelan molekul. Program ini ditunjangpula oleh kemampuannya dalam perhitungan

    mekanika molekuler dan mekanika kuantumuntuk berbagai jenis senyawa kimia dengan

    unsur-unsur yang ada dalam sistem periodik

    (Susilowati dkk 1998).

    Program ini dibuat oleh perusahaan

    Hipercube Inc, sebagai penyempurnaan dariHyperchem versi sebelumnya dan mulai

    diedarkan di pasaran pada tahun 1996.

    Problem-problem kimia kuantum

    yang berkaitan dengan molekul umumnya

    diselesaikan dengan pendekatan matematis

    yang rumit karena menyangkut penyelesaian

    differensial dan integral dari persamaanfungsi gelombang. Pada sistem molekul

    monoatom dan dwiatom problem ini dengan

    sangat hati-hati dapat dihitung secara

    manual, namun pada sistem molekul yang

    lebih kompleks perhitungan manual menjadisulit, disamping probabilitas kesalahan

    perhitungan yang tinggi, juga membutuhkan

    waktu yang lama sehingga problem ini

    menjadi tak menarik untuk dipecahkan.

    Berbagai problem ini menjadi lebih

    mudah diatasi dengan penggunaan program

    Hyperchem. Dengan basis Windows

    penggunaan program ini menjadi lebih

    bersahabat, ditunjang oleh menu interaktifdan tampilan 2 dimensi dan 3 dimensi yang

    berwarna serta dapat diatur sesuai selera.

    Hal ini menyebabkan menjadi tidak cepat

    jenuh dalam penggunaan program ini untuk

    menunjang penelitian kimia komputasi.

    Program Hyperchem memiliki

    penggunaan dan aplikasi yang luas yaitu :

    (1) Menggambarkan molekul dari atom-

    atom dalam bentuk 2 dimensi dan dapat

    dikonversi ke bentuk 3 dimensi secaramudah.

    (2) Mengkonstruksi senyawa-senyawa

    protein dan asam nukleat dari berbagai

    asam amino yang ada.

    (3) Penataan visualisasi bentuk molekul,

    misalnya melalui rotasi dan translasi

    dari molekul tersebut, juga penampakan

    densitas muatan listrik suatu molekul.

    (4) Perhitungan kimia molekuler seperti

    molecular dynamic (MD) dengan

    metode-metode mekanika molekuler

    atau semi empiris dan Ab-initio.

    Perhitungan kimia ini memberikan

    hasil berupa data-data karakterisasimolekul berupa energi total, energi ikat,

    energi atomik terisolasi, energi binding,energi elektronik, energi interaksi inti,

    panas pembentukan, momen dipol,

    Point Group molekul lengkap dengan

    representasi irredusibelnya, nilai eigen

    orbital atau dalam molekul, populasielektron dalam orbital atom dan

    koordinat cartesius (x,y,z) atom dalam

    molekul.

    (5) Pembuatan grafik dari hasil perhitungan

    kimia, misalnya spektra IR dalam mode

    normal dan aktif IR, spektra elektronik

    (UV-Vis) dan grafik energi kinetik,potensial dan energi total.

    (6) Mempelajari bentuk transisi suatu

    reaksi, spektra IR dan UV-Vis dari

    suatu molekul atau sistem molekuler.

    (7) Simulasi molekuler dinamik, Langevindan Monte Carlo untuk berbagai sistem

    molekuler pada kondisi tertentu yang

    dapat diatur.

    METODE PENELITIAN

    Optimasi Struktur Zeolit ZSM-5 dengan

    Variasi Si/AlDalam pemodelan molekul ini

    dibuat struktur satu unit sel zeolit ZSM-5,dimana yang dibuat model adalah kerangka

    zeolit ZSM-5 tanpa H2O selanjutnya

    divariasi rasio Si/Al. Zeolit ZSM-5 biasa

    ditulis dengan rumus kimia oksida Nan

    (AlO2)n (SiO2)96-n.16 H2O, dengan n

  • 7/24/2019 Artikel Nanik

    10/19

    10

    Gambar 4. Bagan alir proses pemodelan ZSM-5 dan optimasi geometri dengan metode

    mekanika molekuler.

    SetupHyperchem Versi 7.5

    Menggambar Zeolit ZSM-5 dengan T=Si

    ModelBuild

    Optimasi Geometri dengan metode mekanika molekuler

    Start logdan ditulis nama file. Log-nya

    Sin le ointden an metode mekanika molekuler

    Sto lo

    Save asdalam file1.hin

    Membuka file1. hin

    Variasi rasio Si/Al

    Model build

    Optimasi Geometri dengan metode mekanika molekuler

    Start log

    Single point

    Stop log

    Disimpan sebagai file.hin

    Substitusi Si dengan Al

    Gambar 5. Bagan alir proses variasi rasio Si/Al

  • 7/24/2019 Artikel Nanik

    11/19

    11

    Variasi rasio Si/Al yang dilakukan yaitu

    dengan substitusi n atom Si oleh atom Al

    dimana n = 1,2,..10 karena rasio ZSM-5

    mempunyai rasio Si/Al 10-100 sehingga

    diperoleh:n= 1 atom Si = 95; atom Al = 1

    sehingga rasio Si/Al = 95

    n= 2 atom Si = 94; atom Al = 2

    sehingga rasio Si/Al = 47

    n= 3. atom Si = 93; atom Al = 3

    sehingga rasio Si/Al = 31

    n= 4 atom Si = 92; atom Al = 4

    sehingga rasio Si/Al = 23

    n= 5 atom Si = 91; atom Al = 5

    sehingga rasio Si/Al = 18,2

    n= 6 atom Si = 90; atom Al = 6

    sehingga rasio Si/Al = 15

    n= 7 atom Si = 89; atom Al = 7

    sehingga rasio Si/Al = 12,7

    n= 8 atom Si = 88; atom Al = 8

    sehingga rasio Si/Al = 11

    n= 9 atom Si = 87; atom Al = 9

    sehingga rasio Si/Al = 9,7

    n= 10.......atom Si = 86; atom Al = 10sehingga rasio Si/Al = 8,6

    3.1.1 Pemodelan Zeolit ZSM-5 denganKation yang BerbedaPemodelan zeolit ZSM-5 dengan

    pertukaran ion ini dilakukan dengan

    penyeimbangkan muatan negatif karena

    substitusi atom Si oleh atom Al, yaitu

    dengan menambahkan ion monovalen

    ataupun divalent. Ion yang ditambahkan

    adalah Li+, Na

    + ,Mg

    2+ dan Ca

    2+. Struktur

    ZSM-5 yang dimodel adalah struktur dengan

    rasio Si/Al = 47

    Gambar 6. Bagan alir pemodelan molekul zeolit ZSM-5 dengan kation yang berbeda.Pengukuran Rongga Zeolit

    Ukuran rongga zeolit yang

    dimaksud adalah diameter window-nya.

    Pengukuran dilakukan terhadap semua

    struktur zeolit yang telah dioptimasi

    geometri. Dilakukan dengan membuka

    file.hin lalu diukur diameter rata-rata

    sebagai jarak dari atom O dan atom O lain

    yang terjauh.

    Membuka file.hin zeolit ZSM-5

    dengan rasio 47

    Penambahan ion

    monovalen/divalen

    Optimasi geometri dengan metode mekanika

    molekuler

    Start log

    Single point

    Stop log

    Disimpan dalam file.hin

  • 7/24/2019 Artikel Nanik

    12/19

    12

    Gambar 7. Cara pengukuran panjang

    diameter rongga zeolit ZSM-5.

    Cara mengukur panjang diameter

    rongga zeolit ZSM-5 adalah dengan

    mengukur jarak antara atom oksigen dalam

    Al-O-Si dengan atom O lain yang terjauh

    dalam cincin beranggotakan 10 yang

    menghubungkan masing-masing sangkar ,

    seperti dijelaskan pada gambar 3.4.Pengukuran jarak atom oksigen dilakukan

    dengan sebanyak mungkin titik yang diukur(Subandi 1999). Dari setiap data jarak atom

    oksigen dibuat reratanya.

    HASIL DAN PEMBAHASAN

    Pemodelan Struktur Molekul Zeolit

    ZSM-5 dengan Variasi Rasio Si/AlPemodelan molekul zeolit ZSM-5

    dilakukan dengan membuat kerangka

    struktur satu unit sel zeolit ZSM-5 yang

    terdiri dari tujuh sangkar . Sangkar seringdisebut sebagai sangkar pentasil, yang

    tersusun dari 13 TO4dimana T adalah atom

    Si dan Al. Kerangka dasar struktur satu unit

    sel zeolit ZSM-5 dibuat dengan T

    seluruhnya Atom Si (Rasio Si/Al = 10-100)

    serta tersusun oleh 42 buah UBS 5-1, tanpa

    adanya pengaruh kation ataupun molekul

    air. Jadi yang menentukan kerangka struktur

    zeolit ZSM-5 dalam penelitian ini adalah

    atom Si, atom Al dan atom Oksigen. Prosespemodelan molekul ZSM-5 dapat dilihat

    pada gambar 4.1.

    Gambar 8. Proses pembentukan Zeolit ZSM-5

    Selanjutnya dilakukan variasi rasio

    Si/Al dengan melakukan substitusi Si4+dengan atom Al3+. Variasi rasio Si/Al

    dilakukan dengan tujuan untuk mengamati

    perubahan panjang diameter rongga zeolit

    ZSM-5 terhadap penambahan Al. Variasi

    dilakukan dengan mengubah n atom Si

    dengan atom Al dalam sangkar penyusunkerangka zeolit ZSM-5, dimana nilai n

    hanya berkisar 1-10, karena sesuai dengan

    aturan Lowenstein yang melarang adanya

    ikatan Al-O-Al. Untuk setiap substitusi satuatom Al, diperoleh satu struktur zeolit ZSM-

    5 dengan rasio Si/Al sesuai dengan jumlah

    atom Si dan Al-nya masing-masing.

    Kemudian masing-masing molekul

    dioptimasi geometri dengan menggunakan

    metode mekanika molekular yang terdapat

    pada Hyperchem 7.5 versi evaluasi

    menggunakan algoritma Polak-Ribiere dan

  • 7/24/2019 Artikel Nanik

    13/19

    13

    disimpan sebagai file.hin, sedangkan

    perhitungannya disimpan dalam file.log.

    Algoritma Polak-Ribiere memberikan

    ketelitian lebih tinggi dan waktu minimasi

    energi yang cepat. Optimasi geometrimerupakan langkah dalam pemodelan

    molekular yang bertujuan mendapatkan

    bentuk yang stabil, dimana energi

    minimasinya yaitu -125,612312 kkal/mol.

    Bentuk geometri yang stabil ditunjukkan

    dengan harga energi potensial yang

    minimum. Selama optimasi, dilakukan

    minimasi energi potensial. Energi potensial

    zeolit ZSM-5 merupakan fungsi dari intiatom-inti atom penyusun zeolit ZSM-5.

    Perhitungan-perhitungan matematis dalam

    optimasi geometri sepenuhnya dilakukan

    oleh komputer.

    Tabel 1. Energi minimum hasil optimasi geometri struktur zeolit ZSM-5 dengan variasi rasio

    Si/Al.

    No Rumus Struktur Rasio Si/Al Energi minimum (kkal/mol)

    1 (SiO2)96 ~ -125,612312

    2 (SiO2)95(AlO2)1 95 -128,5061584

    3 (SiO2)94 (AlO2)2 47 -126,1139611

    4 (SiO2)93(AlO2)3 31 -126,133717

    5 (SiO2)92 (AlO2)4 23 -126,154392

    6 (SiO2)91(AlO2)5 18,2 -126,1735798

    7 (SiO2)90(AlO2)6 15 -126,1943191

    8 (SiO2)89(AlO2)7 12,7 -126,2168436

    9 (SiO2)88(AlO2)8 11 -126,2391129

    10 (SiO2)87 (AlO2)9 9,67 -126,2612136

    11 (SiO2)86(AlO2)10 8,6 -126,283928

    Dari tabel 1 terlihat bahwa semakin

    bertambahnya jumlah atom Si yang

    disubstitusikan oleh atom Al jelas

    menyebabkan penurunan rasio Si/Al.Penurunan rasio Si/Al ini secara umum

    diikuti oleh penurunan energi minimumnya.

    Dengan demikian pemodelan zeolit ZSM-5

    dengan metode mekanika molekular ini

    menunjukkan bahwa pertambahan jumlah

    atom Al dalam kerangka dasar zeolit ZSM-5

    secara umum akan menyebabkan kenaikanstabilitas struktur kerangka dasar zeolit

    ZSM-5 tersebut (ditandai dengan penurunan

    energi minimumnya).

  • 7/24/2019 Artikel Nanik

    14/19

    14

    Gambar 9. Grafik energi minimum vs rasio Si/Al.

    Namun jika diperhatikan, pada gambar

    9 terlihat bahwa penurunan energi ini tidak

    secara linier. Letak ketidak-linieran ini

    terutama pada saat rasio Si/Al = 47. Pada

    saat atom Al menggantikan atom Si, energi

    justru meningkat. Meningkatnya energi ini

    diperkirakan disebabkan oleh karena faktor

    kesimetrisan struktur zeolit ZSM-5 yang

    terbentuk pada saat sejumlah atom Al

    tersebut menggantikan atom Si. Struktur

    yang semakin simetris akan memiliki

    kestabilan yang lebih tinggi sehingga energi

    minimumnya lebih rendah.

    Setelah diperoleh struktur-struktur

    dengan geometri yang stabil, selanjutnya

    dilakukan pengukuran diameter ronggayang

    berupa cincin beranggotakan 10 yang

    menghubungkan masing-masing sangkar ,dari pengukuran yang dilakukan diperoleh

    data seperti pada tabel 2.

    Tabel 2. Diameter rongga zeolit ZSM-5 dengan variasi rasio Si/Al.

    No Rumus Struktur Rasio Si/AlDiameter rongga rata-rata

    (oA)

    Diameter ronggaterpendek

    (oA)

    Diameter ronggaterpanjang

    (oA)

    1 (SiO2)96 ~ 7,986263 6,61149 9,74462

    2 (SiO2)95(AlO2)1 95 7,9853703 6,1668 9,745

    3 (SiO2)94(AlO2)2 47 7,993943222 6,60057 9,7549

    4 (SiO2)93(AlO2)3 31 7,996730556 6,60057 9,75522

    5 (SiO2)92(AlO2)4 23 7,99897344 6,59504 9,77299

    6 (SiO2)91(AlO2)5 18,2 8,000801667 6,59525 9,77398

    7 (SiO2)90(AlO2)6 15 8,002635111 6,58895 9,77718

    8 (SiO2)89(AlO2)7 12,7 8,004636556 6,58895 9,78115

    9 (SiO2)88(AlO2)8 11 8,006925111 6,58937 9,78146

    10 (SiO2)87(AlO2)9 9,67 8,008799 6,58708 9,784

    11 (SiO2)86(AlO2)10 8,6 8,010171 6,60051 9,78168

    Bila dibuat grafik hubungan antara

    rasio Si/Al dengan diameter rata-rata rongga

    zeolit ZSM-5 maka diperoleh gambar

    sebagai berikut:

    Grafik energi minimum vs rasio Si/Al

    -129

    -128.5

    -128

    -127.5

    -127

    -126.5

    -126

    -125.5

    0 20 40 60 80 100

    Rasio Si/Al

  • 7/24/2019 Artikel Nanik

    15/19

    15

    Gambar 10. Grafik diameter rongga vs rasio Si/Al

    Dari tabel 2 dapat diketahui bahwa

    diameter rongga rata-rata sebesar 7,9 oA

    sampai 8,0oA, sedangkan diameter

    terpendek sebesar 6,1668oA pada rasio

    Si/Al = 95 dan terpanjang sebesar 9,784oA

    pada rasio Si/Al = 9, dengan semakin

    banyaknya substitusi atom Si oleh atom Almenyebabkan terjadinya kenaikan ukuran

    rongga meskipun kenaikannya tidak linier,

    seperti terlihat pada gambar 10, semakin

    besar rasio Si/Al diameter rongga juga

    cenderung semakin kecil. Sebaliknya

    peningkatan rasio Si/Al mengakibatkan

    penurunan diameter rongga dari zeolit ZSM-

    5, sehingga mengakibatkan selektifitaskatalis semakin meningkat (Handoko 2003).

    Gambar 11. Panjang ikatan dalam Zeolit ZSM-5

    Pembesaran diameter rongga

    disebabkan adanya atom Al dalam kerangkastruktur zeolit ZSM-5 menyebabkan

    terjadinya pemanjangan panjang ikatan atom

    Al-O-Si, karena panjang ikatan Al-O

    (1,63394oA) lebih besar dibandingkan

    panjang ikatan Si-O (1,63287oA). Sehingga

    semakin banyak atom Si yang tersubstitusi

    oleh atom Al, panjang ikatan antar TO4juga

    semakin panjang dan menyebabkan rongga

    semakin membesar, sebagai konsekuensinya

    ukuran unit selnya akan menyusut.

    Penyusutan tersebut mengakibatkan

    meningkatnya rasio Si/Al dan mengecilnya

    ukuran diameter rongga.

    Pemodelan Struktur Molekul Zeolit

    ZSM-5 dengan Variasi KationMuatan negatif yang ditimbulkan

    adanya atom Al dalam zeolit akan

    diseimbangkan oleh ion-ion monovalen atau

    divalen. Kation-kation penyeimbang muatan

    dalam zeolit dapat mengalami pertukaran

    ion, tidak hanya antar kation yangbermuatan sama, tetapi juga antar kation

    berbeda valensi. Pertukaran kation yang

    berbeda ukuran atau muatan listriknya akan

    berpengaruh terhadap ukuran pori dan sifat

    penyerapannya. Berubahnya ukuran pori

    akan menyebabkan berubahnya selektifitas

    zeolit.

    Kation-kation logam yang terdapat

    dalam zeolit berperan sebagai pengontrol

    terhadap aktivitas sampel katalis. Kation

    dari logam alkali seperti Na dan K dapat

    menyebabkan deaktivasi terhadap sampel

    katalis, sedangkan kation divalen dan

    trivalen umumnya akan memberikan

    pengaruh terhadap keaktivan sampel. Secara

    umum kation-kation monovalen dalam

    zeolit, bersifat sebagai pengotor dan dapat

    mendeaktivasi sampel katalis sedangkan

    kation trivalen dan polivalen dapat

    1,63287oA

    1.63394oA

    Grafik diemeter rongga vs rasio Si/Al

    7.98

    7.985

    7.99

    7.995

    8

    8.005

    8.01

    8.015

    0 20 40 60 80 100

    Rasio Si/Al

    Diam

    eterRongga(A)

    Grafik diameter ron a vs rasio

  • 7/24/2019 Artikel Nanik

    16/19

    16

    menambah keaktivan sampel katalis

    (Boudart 1987 dalam Handoko 2002).

    Dalam zeolit ZSM-5 umumnya berupa

    zeolit NaZSM-5 dengan kation

    penyeimbang muatan negatifnya adalah ionNa

    +, dimana dengan adanya ion Na

    + ini

    menyebabkan terjadinya perubahan ukuran

    rongga dari struktur pertama yang hanya

    ditentukan oleh atom Si, Al dan O saja.

    Pertukaran ion Na+ dengan ion monovalen

    atau ion divalen yang lain akan

    menyebabkan berubahnya ukuran rongga,

    apakah itu menjadi lebih besar atau menjadi

    lebih kecil.

    Dalam penelitian ini akan dipelajari

    perubahan ukuran rongga karena pertukaran

    ion Na+ dengan ion Li

    +, Ca

    2+ dan Mg

    2+.

    Pemodelan dilakukan terhadap struktur

    zeolit ZSM-5 dengan rasio Si/Al = 47,karena zeolit ZSM-5 mempunyai rasio

    antara 10-100. Struktur zeolit ZSM-5berasio Si/Al = 47 ditambah kation Na

    +,

    dengan rumus molekul Na2(AlO2)(SiO2)94.

    Kation dianggap berinteraksi secara

    langsung dengan atom Al karena yang

    menyebabkan muatan negatif adalah atomAl. Hal ini disebabkan program Hyperchem

    yang digunakan hanya dapat menghitung

    energi potensial dari atom-atom yang saling

    berikatan. Sehingga untuk mengetahui

    pengaruh kation terhadap ukuran rongga,

    kation harus berinteraksi secara langsung

    dengan atom-atom dalam kerangka strukturzeolit ZSM-5.

    Setelah diperoleh struktur zeolit ZSM-5

    dengan kation Na+, dilakukan optimasi

    geometri dan diperoleh struktur yang stabil

    dengan energi minimum sebesar -136,627213 kkal/mol. Kemudian dilakukan

    substitusi ion Na+dengan ion Li

    +, Mg

    2+dan

    Ca2+

    , dan masing-masing struktur dioptimasi

    geometri sehingga diperoleh struktur yang

    stabil. Zeolit ZSM-5 dengan ion Li+

    mempunyai energi minimum sebesar -

    131,766739 kkal/mol, sedangkan dengan ion

    Mg2+

    energi minimumnya sebesar -

    128,682861 kkal/mol dan sedangkan ionCa

    2+mempunyai energi minimum sebesar -

    127,822334 kkal/mol.

    Melihat pada energi minimum masing-

    masing struktur zeolit ZSM-5 dengan kation

    yang berbeda dapat diketahui bahwa energi

    minimumnya zeolit ZSM-5 dengan ion Na+ ion Na+

    >ion Mg2+

    > ion Li+.

    Semakin kecil ukuran ion, energi permukaan

    struktur semakin besar, sedangkan pada

    zeolit ZSM-5 dengan kation Na+, Li+ dan

    Mg2+

    yang ukuran ionnya lebih kecil dari

    ukuran ion Ca2+

    , tetapi energinya lebih

    rendah daripada zeolit ZSM-5 dengan ion

    Na+. Perbedaan energi karena ukuran ion inidisebabkan oleh pengaruh interaksi inti

    kation terhadap zeolit. Semakin jauh jarakinti kation dan inti atom Al, untuk berikatan

    diperlukan energi semakin besar, tetapi

    semakin pendek jarak inti belum tentu

    energi yang diperlukan akan semakin rendah

    karena ada kemungkinan kedua atom akantolak-menolak. Dan pada suatu jarak tertentu

    antara dua atom, ikatan akan mempunyai

    energi paling minimum yaitu pada jarak

    optimum. Sedangkan ion Na+ membentuk

    struktur yang paling stabil dibandingkan ion

    Ca+, diperkirakan selain karena hal tersebut

    diatas, juga karena ion Na+

    mempunyaivalensi 1 sehingga hanya menetralkan

    muatan negatif parsial dari 1 atom Al.

    Berbeda dengan ion Ca2+

    yang bervalensi

    dua sehingga perlu adanya kesetimbangan

    dalam menetralkan muatan negatif dari 2atom Al, dan untuk itu memerlukan energi

    yang lebih besar.

    Setelah dilakukan optimasi geometri,

    selanjutnya dilakukan pengukuran ukuran

    rongga terhadap struktur-struktur zeolit

    ZSM-5 dengan kation yang berbeda untuk

    mengetahui kation yang menghasilkan zeolit

    dengan ukuran rongga yang paling besar.

    Pengukuran rongga dilakukan sepertipengukuran yang telah dilakukan terlebih

    dahulu, hasil pengukuran seperti tercantum

    pada tabel 3.

  • 7/24/2019 Artikel Nanik

    17/19

    17

    Tabel 3. Diameter rongga zeolit ZSM-5 dengan variasi kation.

    Rumus Struktur Kation

    Ukuran

    Kation

    (oA)

    Diameter rongga

    rata-rata

    (oA)

    Diameter

    rongga

    terpendek(oA)

    Diameter

    rongga

    terpanjang(oA)

    Na2(AlO2)2(SiO2)94 Na+ 1,78 7,97029 6,52347 9,78878

    Li2(AlO2)2(SiO2)94 Li+ 1,45 7,98574 6,59763 9,73709

    Mg(AlO2)2(SiO2)94 Mg2+ 1,5 7,98248 6,58228 9,74498

    Ca(AlO2)2(SiO2)94 Ca2+ 1,8 7,98462 6,58768 9,74385

    Dari tabel 3 dapat diketahui bahwa

    ukuran diameter rongga struktur ZSM-5

    dengan kation Li+ > Ca

    2+ > Mg

    2+ >Na

    +.

    Dengan demikian zeolit ZSM-5 dengankation Li

    + mempunyai ukuran rongga yang

    paling besar yaitu 7,98574oA. Hal ini

    karena adanya beberapa faktor yaitu

    pelebaran sudut T-O-T paling besar

    sehingga membentuk rongga yang besar dan

    dilihat dari ukuran kationnya Li+

    mempunyai ukuran kation lebih besar yaitu

    1,78oA dibandingkan kation Ca

    2+, Mg

    2+dan

    Na+. Selain itu dengan melihat data energi

    minimumnya, zeolit ZSM-5 dengan kation

    Li+mempunyai energi yang memungkinkan

    sehingga cukup stabil, meskipun energi

    minimumnya sedikit lebih tinggi

    dibandingkan zeolit ZSM-5 dengan kation

    Na+. Sedangkan zeolit ZSM-5 dengan kation

    Mg2+

    dan Ca2+

    cenderung tidak stabil karena

    energi minimumnya lebih besar.

    Gambar 12. Perubahan sudut ikatan T-O-T karena pengaruh kation.

    142,02o

    142,077o

    142,249 o

    142,488o

  • 7/24/2019 Artikel Nanik

    18/19

    18

    KESIMPULANDari hasil penelitian dan pembahasan

    dapat diambil kesimpulan bahwa studimengenai pengaruh rasio variasi Si/Al dan

    variasi kation terhadap rongga zeolit ZSM-5

    dapat dilakukan melalui pemodelan molekul

    menggunakan metode mekanika molekuler,

    pengurangan rasio Si/Al memperbesar

    diameter rongga zeolit ZSM-5, struktur

    zeolit ZSM-5 memiliki diameter rongga

    diameter terpendek sebesar 6,1668oA pada

    rasio Si/Al = 95 dan terpanjang sebesar

    9,784 oA pada rasio Si/Al = 9 dan kation

    penyeimbang muatan yang berbeda pada

    zeolit ZSM-5 menyebabkan perubahan

    ukuran rongga, dimana ukuran rongga

    dengan kation Li+> Ca2+> Mg2+>Na+.

    DAFTAR PUSTAKA

    Ahmadi, 2005. Pengaruh Logam

    Molibdenum, Nikel dan Molekul

    Air Terhadap struktur Zeolit Shell-

    1.5 dan Shell-2.0: Kajian Teoritis

    Dengan Menggunakan Metode Ab

    Initio. Skripsi. Yogyakarta: UGM.

    Allinger, Norman.1996. Hyperchem

    Chemistry Part1, Practical Guide

    Part 2 Theory and Methods.

    Canada: University of Georgia.

    -----------------------1996. HyperchemRelease 5.0 for Windows Reference

    Manual. Canada: University of

    Georgia.

    Anggoro, Didi Dwi dan Amin, Nor A.S.

    2007. Effect of Metal LoadedDealuminated HZSM-5 Catalyst :

    International Symposium on

    Nanotechnology and Catalysis.

    Tangerang: Indonesian Institute of

    Sciences.

    Bruce, C. Gates. 1991. Chatalyst Chemistry.

    Chatalys Biliographical. USA:

    Reference and Index.

    Hamdan, Halimaton.1992. Introduction toZeolit : Syntetis, Characterization

    and Modification. Malaysia :

    Universiti Teknologi Malaysia.

    Handoko, P. Setyawan, D. 2002. Pengaruh

    Perlakuan Asam, Hidrotermal dan

    Impregnasi Logam Kromium Pada

    Zeoli Alam dalam Preparasi

    Katalis. Jurnal Ilmu Dasar vol. 3

    No. 2. Jember : UNEJ.

    --------------------------------- 2003. AktivitasKatalis Cr/Zeolit dalam Reaksi

    Konversi Katalitik Fenol dan Metil

    Isobitil Keton. Jurnal Ilmu Dasar

    vol. 4, No. 2. Jember: UNEJ.

    Indriadi, Nur. 2006. Kajian Teoritia Reaksi

    Dekomposisi Senyawa Eritromisin

    A dan 6,7

    -Anhidroeritromisin A

    Dengan Metode Semiempiris

    CNDO. Skripsi. Yogyakarta: UGM.

    Kusumawardani, Cahyorini. 1999.

    Perubahan Ukuran Rongga Pada

    Modifikasi Molekul Zeolit A

    Dengan Variasi Rasio Si/Al Dan

    Variasi Kation MenggunakanMetode Mekanika Molekuler.

    Skripsi. Yogyakarta: UGM.Leach, A.R. 1996. Molecular Modelling :

    Principles and Applications.

    Singapore: Longman.

    Moertolo, Ali dkk.1984. Kimia Kuantum

    Untuk Penggemar Kimia Di

    Indonesia. Surabaya: PT. Bina

    Ilmu.

    Nor, K.S. 2006. Structural and gas

    adsorption characteristics of

    zeolite Adsorbents. Malaysia :

    Faculty of Chemical and

    Natural Resources EngineeringUniversiti Teknologi Malaysia.

    Oktarini. 2006. Aktivitas ZnO/Zeolit Alam

    Teraluminasi Cahaya Matahari

    Dalam Menurunkan Kadar

    Senyawa Fenol dalam Limbah

    Tekstil. Skripsi. Semarang:

    UNNES.

    Pradipta, Mokhammad Fajar. 2000. Studi

    Konformasi Dan Ikatan Hidrogen

    Pada Etilmetilamonium-

    Dimetansulfonilamidat Dengan

    Metoda Mekanika Molekuler Dan

    Semi Empirik. Skripsi. Yogyakarta:

    UGM.Pranowo, Harno Dwi. 2000. Pengantar

    Kimia Komputasi. Yogyakarta:

    Pusat Kimia Komputasi Indonesia-

    Austria UGM.

    Priatmoko, Sigit. 1999. Optimasi Dan Studi

    Kinetika Reaksi Konversi 3-metil-1-butanol

    Menggunakan Katalis Pt/Zeolit Alam.Tesis.

    Yogyakarta:UGM.

  • 7/24/2019 Artikel Nanik

    19/19

    19

    Ribiero, R.F., Ridrigues, A.E., Rollman,

    L.D. 1984. Zeolit: Science and Technology.

    Netherland: Martinus Nijhoff Plubishers.

    Setiawan, Irwan. 2006. Evaluasi struktur

    Kompleks Asetonitril-Diklorometana suatu Kajian

    Teoritis Menggunakan Mekanika

    Kuantum Ab-Initio. Skripsi.

    Yogyakarta: UGM.

    Subandi. 1999. Pemodelan molekul Faujasit

    Dan Pengaruh Rasio Si/Al Serta

    Template Organik Terhadap

    Diameter Rongga faujasit. Skripsi.

    Yogyakarta: UGM.

    Sukandarrumidi. 1999. Bahan Galian

    Industri. Yogyakarta: Gajah Mada

    University Press.

    Susilowati, Endang; Arif Saleh. 1998.

    Berkreasi dan Meneliti denganHyperchem Versi 5.01. Yogyakarta:

    UGM.Thamzil Las, http://www.batan.go.id

    Trisunaryanti, Wega. 2006. Buku Ajar Zat

    Padat. Yogyakarta: Program Studi

    Ilmu Kimia FMIPA Sekolah Pasca

    Sarjana UGM.Tsitsihvili, G.V., Kirov, G.N., Filizosa, L.D.

    1992.Natural Zeolit. Great Britain:

    Ellis Horwood Limited.

    Ulfah, Maria. 2004. Aktifitas Fotokatalis

    ZnO/Zeolit Alam Terhadap

    Fotodegradasi Fenol Sebagai

    Model Limbah Orfanik. Skrupsi.Semarang: UNNES.

    Wulaningsih, Yulia. 2006. Struktur Asosiasi

    Senyawa Komplek Asetonitril-

    Metanol: Kajian Mekanika

    Kuantum Ab-Initio. Skripsi.Yogyakarta: UGM.