av modul iii

19
 Pengoperasian ArcView GIS Versi 3.x Input Data, Topologi dan Data Attribute  Topologi Suatu GIS topologi (misalnya Arc Info), dibuat untuk mempertahankan keterkaitan antara elemen-elemen yang berbeda. Sebagai contoh, sebuah poligon dideskripsikan sebagai garis- garis antara satu titik ke titik lainnya. Pada gambar berikut, garis di antara kedua poligon hanya disimpan sekali dalam database. Apabila Anda mengubah posisi dari salah satu titik maka artinya Anda juga mengubah bentuk dari kedua poligon. Pengaturan seperti memiliki kemampuan yang amat tinggi tapi agak berat dijalankan. Dalam GIS seperti ini, dua buah poligon tidak pernah saling melapis dan dua garis yang saling berpotongan selalu memiliki perpotongan. Suatu GIS non topologis, misalnya ArcView, tidak mengatur keterkaitan seperti di atas: sebuah poligon dideskripsikan dengan outline (garis luar) nya, terpisah dari bentuk lain di sisinya. Garis di antara kedua poligon dideskripsikan dua kali: satu untuk poligon kiri dan satu untuk poligon kanan. Jadi jika tanpa sengaja Anda mengubah satu sudut dari sebuah poligon maka yang bentuknya terubah hanyalah poligon itu sendiri. Pada GIS seperti ini, bisa saja dua buah poligon saling melapis dan bisa saja dua garis berpotongan tanpa memiliki titik perpotongan. Diharapkan dengan tool-tool dalam ArcView pengguna dapat membuat suatu pseudo-tipologi (tipologi semu): sehingga apabila sebuah titik puncak dipindahkan maka semua poligon yang berkaitan dengan titik tersebut akan terpindah pula secara bersamaan. Namun hal itu harus dilakukan dengan sangat hati-hati. Hal-hal di atas harus selalu kita pertimbangkan setiap kali kita akan mendigitasi unsur-unsur dalam ArcView. B Bag gi ian T T i i g ga 

Upload: sevsamra

Post on 16-Feb-2018

239 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

7/23/2019 Av Modul III

http://slidepdf.com/reader/full/av-modul-iii 1/19

 

Pengoperasian ArcView GIS Versi 3.x

Input Data, Topologi dan Data Attribute 

Topologi

Suatu GIS topologi  (misalnya Arc Info), dibuat untuk mempertahankan keterkaitan antara

elemen-elemen yang berbeda. Sebagai contoh, sebuah poligon dideskripsikan sebagai garis-

garis antara satu titik ke titik lainnya. Pada gambar berikut, garis di antara kedua poligonhanya disimpan sekali dalam database.

Apabila Anda mengubah posisi dari salah satu titik maka artinya Anda juga mengubah bentuk

dari kedua poligon. Pengaturan seperti memiliki kemampuan yang amat tinggi tapi agak berat

dijalankan.

Dalam GIS seperti ini, dua buah poligon tidak pernah saling melapis dan dua garis yang saling

berpotongan selalu memiliki perpotongan.

Suatu  GIS non topologis, misalnya ArcView, tidak mengatur keterkaitan seperti di atas:

sebuah poligon dideskripsikan dengan outline (garis luar) nya, terpisah dari bentuk lain di

sisinya. Garis di antara kedua poligon dideskripsikan dua kali: satu untuk poligon kiri dan satu

untuk poligon kanan.

Jadi jika tanpa sengaja Anda mengubah satu sudut dari sebuah poligon maka yang bentuknya

terubah hanyalah poligon itu sendiri.

Pada GIS seperti ini, bisa saja dua buah poligon saling melapis dan bisa saja dua garis

berpotongan tanpa memiliki titik perpotongan.

Diharapkan dengan tool-tool dalam ArcView pengguna dapat membuat suatu pseudo-tipologi

(tipologi semu): sehingga apabila sebuah titik puncak dipindahkan maka semua poligon yang

berkaitan dengan titik tersebut akan terpindah pula secara bersamaan.

Namun hal itu harus dilakukan dengan sangat hati-hati.

Hal-hal di atas harus selalu kita pertimbangkan setiap kali kita akan mendigitasi unsur-unsurdalam ArcView.

BBaaggiiaann

TTiiggaa 

7/23/2019 Av Modul III

http://slidepdf.com/reader/full/av-modul-iii 2/19

  2

Format Shapefile

ArcView tidak dapat menyimpan unsur-unsur dari kategori yang berbeda dalam satu file:

karena itu akan ada satu file untuk elemen titik, satu file untuk elemen garis, dan satu file lagi

untuk poligon.

Misalnya untuk file poligon :

xx.shp xx.dbf

 Vector data Tables

File-file ini harus disimpan dalam direktori yang sama di hard-disk.  

Dengan pengaturan seperti ini, pengguna dapat menggunakan file .dbf (atau Excel) yang berisi

data tentang kode penutup lahan, nama penutup lahan, kode produktifitas, kode resiko erosi,

dan lain-lain serta menghubungkan file tersebut dengan shapefile.

Dengan karakteristik seperti ini maka pengguna ArcView dapat memiliki sejumlah file spesifik

sehingga tidak perlu ada satu shapefile yang terlalu besar.

Pemasukan data dan pemutakhiran file-file tersebut juga sangat mudah: pengguna cukup

memasukkan satu kode yang unik sekali dan tidak perlu ratusan kali mengetik nilai yang sama.

Pengguna harus sesering mungkin menggunakan file-file independen tersebut untuk

meningkatkan database-nya. Dalam contoh berikut, suatu keterkaitan dapat diciptakan antara

kode penutupan lahan (akan lebih mudah dimanipulasi bila Anda mendigitasi data ketimbang

nama lengkapnya) dengan kode produktifitas tanah atau nama penutupan lahan.

 Vector data Tables .dbf file

Identitas poligon,koordinat garis

kontur x1,y1, x2y2,x3,y3,……

 Atribut dari elemen:

Identitas poligon,

nama,

area,

kode penutupanlahan, ….

xx.shx

Identitas poligon,koordinat gariskontur x1,y1,

x2,y2,x3,y3,……

 Atribut darielemen:

Identitas poligon,

nama,

area,

kode penutupanlahan, ….

xx.shx

Produktifitas

penutupanlahan,

Namapenutupanlahan …

7/23/2019 Av Modul III

http://slidepdf.com/reader/full/av-modul-iii 3/19

  3

Data disimpan dalam beberapa file berbeda:

Vector data dan attribute table terkait dan sebuah file .dbf yang berdiri sendiri

Setelah kedua tabel dihubungkan akan diperoleh sebuah tabel virtual yang unik.

name

code

7/23/2019 Av Modul III

http://slidepdf.com/reader/full/av-modul-iii 4/19

  4

Digitasi Vektor

Menampilkan Peta Hasil Scan

Buka sebuah proyek baru dalam ArcView dengan sebuah tampilan baru

Tambahkan theme ke dalam tampilan dengan memilih Add themes. 

Pilih Image Data source dalam kotak Data Source Types.

Pilih file .TIF yang berisi peta hasil scan yang akan digunakan. File ini harus disimpan bersama

file .tfw dengan nama yang sama dalam sebuah direktori. Bisa juga kedua file tersebut berasal

dari CDROM. Namun Anda tidak bisa menggunakan file .tif yang merupakan hasil langsung dari

peta yang di-scan. File ini harus terlebih dahulu diolah dengan suatu program pengolah gambar

khusus sehingga memiliki file .tfw. Jangan menggunakan peta yang Anda scan sendiri karena

peta tersebut tidak memiliki referensi muka bumi yang akurat.

Gunakan Zoom tool untuk memperbesar area tertentu.

Dalam modul ini kita akan belajar cara untuk:• 1 Menampilkan peta hasil scan

• 2 Digitasi ‘point element’

• 3 Menambahkan feature ke attribute table

• 4 Digitasi jaringan jalan

7/23/2019 Av Modul III

http://slidepdf.com/reader/full/av-modul-iii 5/19

  5

Digitasi Elemen Titik

Sekarang kita akan mendigitasi sejumlah desa di Barat Daya peta

Pada Menu View, Klik New Theme.

Setelah itu kotak dialog ‘New Theme’ ditampilkan, pilih Point. 

Berikutnya akan ditampilkan kotak dialog yang menanyakan dimana Anda ingin menyimpan data

(hasil digitasi) tersebut dan apa nama file-nya.

Kami sarankan Anda menyimpan sementara data Anda dalam direktori TEMP (lihat Bagian

Dua) untuk digitasi, di kalkulasi, dan digabungkan dengan data lain. Setelah data dirasa

lengkap dan benar serta siap digunakan maka Anda dapat meng-copy data tersebut ke

direktori DATA.

Untul latihan ini simpan data Anda sebagai shapefile villages.shp dalam direktori c:\temp.

Pada bagian paling kanan tool bar muncul tombol bergambar titik. Klik dan tahan maka akan

terlihat urutan menu ke bawah. Pilihan lain selain titik tidak berfungsi karena kita akan

mendigitasi titik. Klik pada gambar titik tersebut.

Klik pada peta dimana Anda ingin mendigitasi titik yang menunjukkan letak desa yang Anda

pilih.

Anda bisa mendigitasi banyak titik.

7/23/2019 Av Modul III

http://slidepdf.com/reader/full/av-modul-iii 6/19

  6

Apabila kotak di depan nama theme Anda dikelilingi garis putus-putus maka berarti Anda

dalam mode pengeditan.

Dalam mode pengeditan perubahan pada tampilan akan disimpan dalamdata Anda, jadi tidak sekedar terlihat. Karena itu batasilah penggunaan

mode pengeditan ini.

7/23/2019 Av Modul III

http://slidepdf.com/reader/full/av-modul-iii 7/19

  7

Menambahkan Attribute Table

Setelah proses digitasi Anda akan melihat sejumlah titik pada peta namun sampai saat ini

setiap titik tersebut belum memiliki data ‘numeric’, ataupun ‘string’ dalam Attribute Table.

Aktifkan theme (villages.shp) lalu buka Attribute Table dari theme tersebut dengan meng-klikpada icon Open Theme Table.

Seperti Anda lihat, Attribute Table ini masih kosong jadi akan kita tambahkan sejumlah data.

Field ID sangat penting karena data yang dimasukkan ke dalam field tersebut akan menjadi

tanda pengenal khusus dari setiap titik (yang dalam hal ini menunjukkan suatu desa). Dengan

tanda ini table tersebut bisa dihubungkan dengan table lain.

Pilih Add field dalam menu Edit.

7/23/2019 Av Modul III

http://slidepdf.com/reader/full/av-modul-iii 8/19

  8

Buat field baru dengan nama “name”, jenis “string”, dan panjang “100” seperti terlihat dalam

gambar berikut.

 jenis-jenis data yang bisa dipilih adalah:

• String : Segala karakter baik berupa huruf maupun angka. Dalam SQL queries, data ini

harus diapit dengan tanda “”.

• Numeric : Segala angka. Dalam field ini bisa pula dibuat kalkulasi.

• Date : data dengan format tanggal

• Boolean : Benar/Salah

Hati-hati memilih jenis data untuk masukan berupa angka 1, 2, 3, dst karena data semacam ini

bisa berupa string atau numeric.

Kita juga akan memasukan informasi jumlah penduduk untuk tiap desa.

Untuk itu tambahkan sebuah Field: nama “pop”, jenis “number”, panjang “16”, banyak desimal

“0”.

Sekarang kita akan memasukkan data untuk setiap field.

Untuk setiap titik (desa), masukkan data Id, name (nama), dan pop (jumlah penduduk). Karena

cuma latihan, maka informasi yang Anda masukkan tidak harus akurat. Anda bisa mengaktifkanwindow ‘view’ dan window ‘attribute table’ secara bersamaan: bila Anda memilih satu titik di

salah satu window maka titik tersebut juga otomatis terpilih pada window lainnya.

7/23/2019 Av Modul III

http://slidepdf.com/reader/full/av-modul-iii 9/19

  9

Sekarang Anda dapat menghentikan pengeditan dengan memilih Stop Editing pada menuTheme. 

Simpan hasil pengeditan Anda.

Sekarang hasil digitasi Anda sudah tersimpan, tapi proyeknya sendiri belum.

Agar data Anda ditampilkan lebih bagus, maka setiap desa akan ditandai dengan sebuah titik

 yang ukurannya tergantung kepada populasi desa tersebut: dalam Legend editor, pilih

graduated symbol dan range (rentangan data) yang diinginkan.

Anda bisa juga menggunakan data dalam Field ‘Name’ sebagai nama desa pada peta. Pilih Auto

Labels dalam menu Theme.

7/23/2019 Av Modul III

http://slidepdf.com/reader/full/av-modul-iii 10/19

  10

Secara otomatis informasi dari Field Name dalam Attribute Table akan ditampilkan untuk

setiap titik.

Ingatlah bahwa sejak permulaan latihan kita menggunakan file-file dalam direktori c:\temp.

Bila Anda sudah puas dengan data yang Anda buat, khususnya hasil digitasi, dan ingin

menggunakan data tersebut untuk hal lain, maka sekarang simpanlah data tersebut dalam

direktori yang benar.

Silahkan pilih salah satu cara berikut:

• Copy data Anda menggunakan Windows Explorer  (copy semua file dengan nama yangsama meskipun ekstensi-nya berbeda-beda)

• Aktifkan theme yang diinginkan lalu gunakan perintah Convert to shapefile yang ada

dalam menu Theme. Tapi ingat: dengan cara ini yang ter-copy dalam file baru hanyalah

unsur-unsur terpilih dari theme yang aktif.

Artinya kalau Anda ingin meng-copy semua unsur yang ada maka Anda harus memilih kesemua

unsur tersebut sebelum memulai cara di atas.

7/23/2019 Av Modul III

http://slidepdf.com/reader/full/av-modul-iii 11/19

  11

Setelah itu Anda akan diminta untuk menentukan tempat dan nama dari file untuk data di atas.

7/23/2019 Av Modul III

http://slidepdf.com/reader/full/av-modul-iii 12/19

  12

Digitasi Garis

Setelah mempelajari cara digitasi titik sekarang kita akan membahas cara digitasi garis.

Sebagai contoh, kita akan menggunakan peta yang tadi kita pakai (bisa pula peta baru kalau

diinginkan). Kita akan men-digitasi sungai-sungai yang ada di salah satu bagian peta.

Buat New Theme melalui menu View.

Sebuah kotak dialog akan ditampilkan dan pada kota Feature Type pilih Line.

Sebagaimana sebelumnya, data yang akan dibuat kita simpan dalam direktori c:\temp dengan

nama rivers.shp 

Akan nampak satu theme baru pada bagian teratas kotak daftar isi dengan dikelilingi garis

putus-putus. Theme ini berisi garis-garis yang akan dibuat.

Pada tombol pilih yang terletak di ujung kanan toolbar terdapat dua tool, yang pertama untuk

digitasi garis dan yang kedua untuk memotong garis.

Kita pilih yang pertama.

Bila anda bekerja dengan skala tampilan yang kecil maka garis yang dihasilkan kurang halus.

Karena itu lebih baik Anda bekerja dengan skala tampilan yang besar.

Untuk memperbesar skala tampilan Anda dapat meng-klik tombol kanan mouse di titik yang

akan diperbesar tampilannya. Pilih zoom in pada kotak dialog yang muncul setelah itu. Tampilan

akan membesar dengan titik yang tadi Anda klik sebagai pertengahannya. Bila masih kurang

besar Anda dapat mengulangi prosedur ini beberapa kali.

Sekarang kita akan memasukkan data dan mencoba untuk membuat pseudo topologiyang baik. 

7/23/2019 Av Modul III

http://slidepdf.com/reader/full/av-modul-iii 13/19

  13

Klik kanan sekali lagi tapi kini Anda pilih Enable Interactive Snapping. Akan muncul tool baru di

sebelah kanan toolbar.

Tombol ini digunakan untuk menentukan toleransi snapping (kemampuan kursor untuk secara

otomatis ‘menempel’ pada obyek lain). Setelah itu, klik dan drag kursor di layar sehingga

terbentuk lingkaran. Semakin kecil lingkarannya semakin kecil pula toleransi snapping yang

dipilih.

Bentukan yang akan Anda buat secara otomatis akan menempel pada obyek lain yang berada

dalam jarak toleransi snapping.

Mulailah men-digitasi garis sungai dan berhentilah pada suatu perpotongan: Akhiri pembuatan

garis dengan klik ganda.

Anda dapat menggunakan tombol mouse kanan untuk menggeser tampilan.

Zoom option

7/23/2019 Av Modul III

http://slidepdf.com/reader/full/av-modul-iii 14/19

  14

Sekarang silahkan Anda coba mendigitasi sebuah garis baru dimulai dari perpotongan dimana

Anda tadi berhenti: klik kanan pada tampilan lalu pilih snap to endpoint. 

Klik kiri pada tampilan tidak jauh dari ujung garis yang terakhir Anda buat (dalam jangkauan

tempel kursor). Sekarang Anda lihat bahwa kursor Anda sekarang menempel pada garis

tersebut.

Dengan tool snapping ini Anda dapat menghasilkan pesudo topologi yang telah kita bahasdi depan. 

Jika Anda tidak menggunakan tool tersebut maka garis yang Anda buat bisa jadi akan

memotong garis terdahulu atau malah tidak tersambung sama sekali.

Cobalah membuat beberapa garis lagi sesuka Anda.

Sekarang simpan pekerjaan Anda dengan memilih Save Edits dalam menu Theme. Jika Anda

ingin berhenti melakukan digitasi maka pilih Stop Edits. Apabila data yang Anda buat sudah

dirasa benar sepenuhnya maka Anda dapat memindahkan data tersebut ke lokasi yang benar.

Jika di rasa perlu, Anda dapat pula menyimpan keseluruhan proyek.

Jika bentukan-bentukan yang Anda buat masih kurang benar maka Anda dapat mengeditnya

dengan too Vertex Edit: Setiap bentukan yang telah di-digitasi akan ditampilkan sehingga

Anda dapat mengeditnya.

• Bila Anda meng-klik sebuah garis, semua vertex (bentukan) yang membentuk garis

tersebut akan ditampilkan sehingga Anda bisa mengeditnya: ujung setiap vertex bisadipindah-pindahkan, tapi bila ujung tersebut berada pada suatu perpotongan, maka

ujung-ujung dari vertex lain yang turut membentuk garis tersebut tidak turut

bergerak!!!!! Akibatnya pseudo topologi Anda akan hilang.

7/23/2019 Av Modul III

http://slidepdf.com/reader/full/av-modul-iii 15/19

  15

• Jika Anda meng-klik tepat di suatu perpotongan  dengan tool Vertex Edit, makahanya vertex yang saling berpotongan tersebut yang akan ditampilkan. Setelah itu

Anda bisa memindahkan ujung dari setiap vertex yang saling berpotongan tersebut

tanpa harus merusak pseudo-topologi yang tealh dibuat.

Jika And ingin memotong suatu vertex menjadi dua (Anda lupa membuat perpotongan), makagunakanlah tool Pemotongan. Setelah tool ini dipilih, buat garis memotong vertex ingin

dipotong di titik dimana perpotongan itu dikehendaki.

7/23/2019 Av Modul III

http://slidepdf.com/reader/full/av-modul-iii 16/19

  16

Dengan tool Pointer, Pilih garis kecil yang baru saja dibuat lalu tekan delete. Nah, sekarangAnda sudah memiliki dua vertex yang saling bersambung.

Sekarang Anda dapat menambahkan data untuk garis-garis di atas melalui Table Attribute.

Caranya: pilih icon Open Theme Table  pada button bar, lalu seperti halnya pada titik:

tambahkan field-field tertentu: nama, lebar, kemampuan dilayari, pH,….

Untuk mendapat hasil yang lebih akurat, kami sarankan:

• Berhenti pada setiap perpotongan, atau setiap ada perubahan eleman pada Feature

Attribute Table,

• Jangan men-digitasi kedua tepi sungai besar karena akan membuat sungai tersebut

dihitung dua kali. Anda cukup men-digitasi di bagian tengah sungai lalu dalam FeatureAttribute Table Anda masukkan lebar sungai tersebut. Nanti akan kita lihat cara

menghitung panjang sungai itu. Untuk menampilkan permukaan yang ditutupi air,

misalnya danau atau sungai besar, maka anda bisa menggambar poligon.

Digitasi Poligon

Mari kita coba men-digitasi poligon, misalnya untuk menampilkan suatu luasan lahan.

Buat theme baru dengan memilih New Theme dalam menu View.

Pilih bentuk yang akan dibuat pada kotak Feature type lalu simpan dalam direktori c:\temp.

Pada kotak daftar isi akan muncul nama theme baru dengan kotak berwarna. Checkbox di

depan nama tersebut akan dikelilingi garis putus-putus.

Pada tombol pilih di bagian kanan toolbar akan tersedia pilihan untuk lima macam tool:

7/23/2019 Av Modul III

http://slidepdf.com/reader/full/av-modul-iii 17/19

  17

Draw Rectangle

Draw Circle

Draw Polygon

Draw Line to Split Polygon

Draw Line to Append Polygon

Silahkan Anda zoom beberapa kali sampai didapatkan tampilan poligon yang paling rinci.Klik kanan, pilih Enable Interactive Snapping, lalu tentukan jarak snapping seperti tadi kita

bahas.

Untuk poligon pertama, kita akan menggunakan tool Draw Polygon. Klik setiap vertex.

Selesaikan poligon Anda dengan klik ganda.

Sekarang kita akan membuat poligon kedua yang menempel pada poligon pertama dengan tetap

menjaga pseudo topologi.

Pilih Draw Line to Append Polygon pada tombol di sebelah kanan toolbar.

Klik kanan pada tampilan dan karena kita ingin menempel pada suatu vertex maka pilih Snap to

Vertex (atau Snap to Boundary jika anda ingin menempelkan pada garis batas luar poligon) 

7/23/2019 Av Modul III

http://slidepdf.com/reader/full/av-modul-iii 18/19

  18

Letakkan kursor di dekat vertex yang akan ditempeli lalu klik kiri: sekarang poligon yang baru

sudah menempel pada poligon yang lama. Anda bisa mulai men-digitasi poligon yang baru.

Untuk menutup poligon tersebut Anda tidak perlu kembali ke titik semula:

Jika Anda ingin agar poligon yang baru berakhir di salah satu bagian dari poligon yang lama,

maka klik kanan lalu pilih bagian tersebut (perpotongan, vertex, atau garis batas) dan klik

ganda untuk menutup poligon.

Jika Anda tidak menghendaki poligon di tutup di bagian tertentu dari poligon yang lama maka

Anda cukup meng-klik ganda di bagian dalam poligon yang lama.

Jika Anda ingin memotong suatu poligon menjadi dua, gunakanlah tool pemotong lalu tarik

kursor melintang poligon tersebut. Jika diinginkan Anda bisa memotong beberapa poligon

sekaligus.

Tambahkan adata dalam Attribute Table seperti kita bahas sebelumnya.

7/23/2019 Av Modul III

http://slidepdf.com/reader/full/av-modul-iii 19/19

  19

Seperti juga pada garis, Anda perlu berhati-hati pada waktu memodifikasi poligon agar pseudo

topologi-nya tidak hilang. Gunakanlah tool Vertex Edit.

• Jika anda meng-klik di dalam sebuah poligon dengan tool Vertex Edit, maka Anda bisa

memodifikasi semua vertex dari poligon tersebut, tapi tidak yang terletak pada garis

batas dengan poligon lain yang bertempelan. Karena itu bisa terjadi tumpang tindih atau

ruang kosong antar poligon sehingga kalkulasi Anda tidak akurat.

• Jika Anda meng-klik tepat pada garis batas antara dua atau tiga poligon maka hanya

vertex pada garis ini yang akan diaktifkan sehingga Anda bisa menggeser garis batas

masing-masing poligon secara bersamaan. Dengan demikian pseudo topologi tetap terjaga

karena tidak akan ada saling tumpang tindih atau ruang kosong antar poligon. Kalkulasi pun

akan akurat.