bab 1 fix bjfstrdyguhhb ugugbbk
TRANSCRIPT
7/23/2019 bab 1 fix bjfstrdyguhhb ugugbbk
http://slidepdf.com/reader/full/bab-1-fix-bjfstrdyguhhb-ugugbbk 1/28
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Kemajuan dalam bidang industri di Indonesia memberikan berbagai dampak
positif yaitu terbentuknya lapangan kerja, membaiknya sarana transportasi dan
komunikasi serta meningkatnya taraf sosial ekonomi masyarakat. Akan tetapi
kegiatan industri secara umum juga merupakan sektor potensial sebagai sumber
pencemaran yang akan merugikan bagi kesehatan dan lingkungan Alsagaf dan
Mangkunegoro, !""#$.Industri mebel merupakan salah satu industri yang terus berkembang. %roses
produksi mebel meliputi beberapa tahap yaitu proses persiapan bahan baku,
penggergajian kayu, perakitan dan pembentukan, pengamplasan, serta proses akhir
pengepakan. %roses pengolahan bahan baku untuk dijadikan mebel akan
menghasilkan polusi yang dihasilkan oleh proses pengolahan kayu. &ak yang
dapat ditimbulkan oleh polusi industri mebel dapat mengakibatkan pencemaran udara
dan mengganggu kesehatan pekerja Laga dkk, !"1'$.&ebu kayu bila terhirup oleh manusia terus menerus dalam jangka (aktu lama
dapat menimbulkan gangguan )entilasi, difusi, serta perfusi pada saluran pernapasan.
*angguan )entilasi yang sering terjadi adalah kelainan restriksi dan obstruksi.
*angguan fungsi paru dapat terjadi secara bertahap dan bersifat kronis sebagai akibat
frekuensi, lamanya seseorang bekerja pada lingkungan berdebu, dan faktor+faktor
internal yang terdapat pada pekerja seperti jenis kelamin, usia, status gii, ri(ayat
penyakit, kebiasaan merokok, dan kebiasaan olahraga -unus, !"" / *anong, !""0$.
1
7/23/2019 bab 1 fix bjfstrdyguhhb ugugbbk
http://slidepdf.com/reader/full/bab-1-fix-bjfstrdyguhhb-ugugbbk 2/28
2
%enelitian Lestari !"1"$ terhadap tenaga kerja di Kabupaten ukoharjo, 2a(a
3engah didapatkan bah(a kadar debu di bagian pengamplasan sebesar 1,# mg4m '
dan pada bagian pengepakan sebesar ",50 mg4m
'
. 6asil pemeriksaan fungsi paru pada
bagian pengamplasan didapatkan sebanyak 15,789 subjek memiliki fungsi paru
normal, 7',09 subjek mengalami gangguan fungsi paru restriktif dan 1",5'9
subjek mengalami gangguan fungsi paru campuran. edangkan pada bagian
pengepakan, terdapat ,79 subjek memiliki fungsi paru normal, !"9 subjek
mengalami gangguan fungsi paru restriktif dan 1',''9 subjek mengalami gangguan
fungsi paru campuran.
Berdasarkan penelitian Lestari !"1"$ yang dilakukan di Kabupaten ukoharjo,
2a(a 3engah, dapat dibuktikan bah(a semakin tinggi kadar debu kayu semakin tinggi
pula resiko mengalami gangguan fungsi paru. :leh karena itu, penelitian yang
dilakukan di entra Mebel Kemirahan, Kelurahan 3unjungsekar, Malang untuk
mengetahui apakah lama paparan debu kayu juga berpengaruh terhadap penurunan
faal paru pada pekerja mebel di (ilayah tersebut.1.! ;umusan Masalah
Adakah pengaruh lama paparan debu kayu terhadap penurunan fisiologi paru
pada pekerja di entra Mebel Kemirahan, Kelurahan 3unjungsekar, Malang<
1.' 3ujuan %enelitian
1.'.1 3ujuan umumMengetahui pengaruh lama paparan debu kayu terhadap penurunan fisiologi
paru pada pekerja di entra Mebel Kemirahan, Kelurahan 3unjungsekar, Malang.
1.'.! 3ujuan khusus1.'.!.1 Mengetahui nilai fisiologi paru pekerja di entra Mebel Kemirahan,
Kelurahan 3unjungsekar, Malang.
7/23/2019 bab 1 fix bjfstrdyguhhb ugugbbk
http://slidepdf.com/reader/full/bab-1-fix-bjfstrdyguhhb-ugugbbk 3/28
3
1.'.!.! Mengetahui tekanan darah, nadi, serta Respiratory Rate pekerja di
entra Mebel Kemirahan, Kelurahan 3unjungsekar, Malang.
1.# Manfaat penelitian
1.#.1 Manfaat akademis6asil penelitian diharapkan dapat memberi informasi bagi peneliti lain.
1.#.! Manfaat bagi masyarakat
6asil penelitian diharapkan dapat menjadi bahan pengetahuan bagi industri
mebel di daerah Malang untuk lebih peduli dalam menerapkan aturan
keselamatan dan kesehatan kerja yang berkaitan dengan pengelolaan bahan kayu.
BAB II
3I=2A>A= %>3AKA
!.1 Anatomi dan?isiologi%aru
!.1.1 Anatomi%aru
%aru dibagi dua, yaitu paru kanan yang terdiri dari ' lobus lobus pulmo
dekstra superior, lobus media, dan lobus inferior$.%aru kiri terdiri dari lobus
superior dan lobus inferior.3iap+tiap lobus terdiri dari belahan yang kecil
bernama segmen. %aru kiri mempunyai 1" segmen yaitu 5 buah segmen pada
lobus superior, dan 5 buah segmen pada inferior. %aru kanan mempunyai 1"
segmen yaitu 5 buah segmen pada lobus superior, ! buah segmen pada lobus
medialis, dan ' buah segmen pada lobus inferior. 3iap segmen terbagi lagi
menjadi belahan yang bernama lobulus.&i antara lobulus satu dengan yang
lainnya dibatasi olehjaringan ikat yang berisi pembuluh limfe dan saraf, dan tiap
lobulus terdapat sebuah bronkiolus.&i dalam lobulus, bronkiolus bercabang
7/23/2019 bab 1 fix bjfstrdyguhhb ugugbbk
http://slidepdf.com/reader/full/bab-1-fix-bjfstrdyguhhb-ugugbbk 4/28
4
banyak yang disebut duktus al)eolus.3iap duktus al)eolus berakhir pada al)eolus
yang diameternya antara ",!+",' mm %earce, !""8$.
Letak parumenghadap ketengah rongga dada atau ca)um mediastinum.%ada
bagian tengah terdapat hilus yang merupakan cekungan berbentuk segitiga.%aru
dibungkus oleh selaput yang bernama pleura.%leura dibagi menjadi ! yaitu pleura
)iseral yang langsung membungkus paru dan pleura parietal yang melapisi
permukaan paru. &alam keadaan normal, ka)um pleura ini hampa sehingga paru
dapat berkembang kempis dan juga terdapat sedikit cairan yang berguna untuk
melumasipermukaannya,menghindarkan gesekan antara paru dan dinding dada
se(aktu bernapas%earce, !""8$.
*ambar !.1 Anatomi paru @ampbell et al, 1888$
Bronkus utama kanan dan kiri tidak simetris.Bronkus kanan lebih pendek dan
lebih lebar serta lebih )ertikal.ebaliknya bronkus kiri lebih panjang dan lebih
7/23/2019 bab 1 fix bjfstrdyguhhb ugugbbk
http://slidepdf.com/reader/full/bab-1-fix-bjfstrdyguhhb-ugugbbk 5/28
5
sempit dengan sudutyanglebih horiontal. Bronkuskanan dan kiri bercabang lagi
menjadi bronkus lobaris dan bronkus segmentalis.%ercabangan ini berjalan terus
menjadi bronkus yang ukurannya semakin kecil sampai akhirnya menjadi
bronkus terminalis, yaitu saluran udara kecil yang tidak mengandung
al)eoli.Bronkiolus tidak diperkuat oleh cincin tulang ra(an, tetapi disusun oleh
musculus, fibrosa, dan jaringan ikat elastis yang dilapisi oleh epitel
kuboid.Bronkiolus terminalis bercabangsecara berulang untuk membentuk
saluran yang disebut duktus al)eolar.&isinilah kantong al)eolar dan al)eoli
terbuka atson, !""'$.
etelah bronkus terminalis terdapat asinus yang merupakan unit fungsional
paru, yaitu tempat pertukaran gas. Asinus terdiri dari
a. Bronkiolus respiratorius, yangterkadangmemiliki kantongudara kecil atau
al)eoli pada dindingnya.
b. &uktus al)eolaris, seluruhnya dibatasi oleh al)eolus.c. akus al)eolaris terminalis, merupakan struktur akhir paru.
Al)eolus hanya mempunyai satu lapis sel saja yang diameternya lebih kecil
dibandingkan dengan diameter eritrosit. &alam setiap paru terdapat sekitar '""
juta al)eolus dengan luas permukaan total seluas lapangan tenis. Al)eolus
merupakan gelembung gas yang dikelilingi oleh jaringan kapiler, maka batas
antara cairan dan gas membentuk suatu tegangan permukaan yang cenderung
mencegah pengembangan pada (aktu inspirasi dan cenderung kolaps saat
ekspirasi.Al)eolus dilapisi at lipoprotein yang dinamakan surfaktan,yang dapat
mempertahankan tegangan permukaan dan mengurangi resistensi terhadap
pengembangan (aktu inspirasi, dan mencegah kolaps al)eolus pada (aktu
ekspirasi. %embentukan surfaktan oleh sel al)eolus 3ipe II$ tergantung dari
7/23/2019 bab 1 fix bjfstrdyguhhb ugugbbk
http://slidepdf.com/reader/full/bab-1-fix-bjfstrdyguhhb-ugugbbk 6/28
6
beberapa faktor, termasuk kematangan sel+sel al)eolus dan sistem enim
biosintetiknya,kecepatan pergantian yang normal, )entilasi yang memadai serta
aliran darah ke dinding al)eolus%rice dan ilson, !""$.
!.1.!?isiologi %aru
?ungsi utama paru adalah menyelenggarakan pengambilan oksigen oleh darah
dan pembuangan karbondioksida her(ood, !""1$. 3erdapat # tahap respirasi,
yaitu
a. Centilasi
Centilasi adalah sirkulasi keluar masuknya udara atmosfer dan al)eoli. b. ;espirasi eksternal
;espirasi eksternal mengacu pada keseluruhan rangkaian kejadian yang
terlibat dalam pertukaran oksigen dan karbondioksida antara
lingkunganeksternal dan sel tubuh.
c. 3ranspor gas3ranspor gas adalah pengangkutan oksigen dan karbondioksida dalam
darah dan jaringan tubuh. %roses ini terjadi di sistem sirkulasi.d. ;espirasi internal
;espirasi internal adalah pertukaran gas pada metabolisme energi yang
tejadi dalam sel. %roses ini berlangsung di jaringan tubuh Alsagaf, !""#$.istem respirasi dibagi menjadi ! bagian yaitu
1.Bagian konduksi yang terdiri dari hidung, faring, laring, trakea, bronkus,
bronkiolus, dan bronkiolus terminalis.Bagian ini relatif kaku dan terbuka,
merupakan penghubung antara lingkungan luar dengan paru.?ungsi dari
bagian konduksi adalah mengalihkan udara dan sebagai penyaringudara
sebelum sampai bagian respirasi.
!.Bagian respirasi terdiri dari bronkiolus respiratorius, duktus al)eolaris,
sukus al)eolaris dan al)eolus.Bagian respirasi merupakan tempat terjadinya
pertukaran udara dari lingkungan luar dan dalam tubuh.
7/23/2019 bab 1 fix bjfstrdyguhhb ugugbbk
http://slidepdf.com/reader/full/bab-1-fix-bjfstrdyguhhb-ugugbbk 7/28
7
3erdapat ' tekanan yang penting pada proses pertukaran udara her(ood,
!""1$.
a. 3ekanan atmosfer tekanan barometrik$
3ekanan atmosfer adalah tekanan yang diakibatkan oleh adanya gaya
gra)itasi bumi, tekanan ini berkurang seiring dengan penambahan
ketinggian diataspermukaan laut.
b. 3ekanan intra al)eolus
3ekanan inilah yang mengatur aliran udara karena tekanannya
dapatberubah sesuai dengan pergerakan pernapasan.
c. 3ekanan intra pleura
Merupakan tekanan di dalam kantung pleura atau disebut juga
tekananintratoraks, yaitu tekanan yang terjadi di luar paru dan di dalam
rongga thoraks.3ekanan intra pleura ini lebih rendah daripada tekanan
atmosfer.
>dara bergerak masuk dan keluar paru karena ada selisih tekanan yang
terdapat antara atmosfer dan al)eolus akibat kerja mekanik otot+otot.elama
inspirasi, )olume toraks bertambah besar karena diafragma turun dan iga
terangkat akibat kontraksi beberapa otot yaitu sternokleidomastoideus
mengangkat sternum ke atas dan otot seratus, skalenus, dan interkostalis
eksternus mengangkat iga+iga.6al ini menyebabkan tekanan pada rongga toraks
menurun dan mengakibatkan adanya perbedaan tekanan udara di dalam dan di
luar tubuh, dengan tekanan udara di dalam tubuh lebih rendah sehingga udara
masuk ke dalam paru dan paru mengembang%rice dan ilson, !""$.
7/23/2019 bab 1 fix bjfstrdyguhhb ugugbbk
http://slidepdf.com/reader/full/bab-1-fix-bjfstrdyguhhb-ugugbbk 8/28
8
Dkspirasi merupakan gerakan pasif akibat elastisitas dinding dada dan
paru.%ada (aktu otot interkostalis eksternus relaksasi, dinding dada turun dan
lengkung diafragma naik ke atas ke dalam rongga toraks, menyebabkan )olume
toraks berkurang.%engurangan )olume toraks ini meningkatkan tekanan
intrapleura maupun tekanan intrapulmonal.elisih tekanan antara udara dan
atmosfir menjadi terbalik,sehingga udara mengalir keluar dari paru sampai udara
dan tekanan atmosfir menjadi sama kembali pada akhir ekspirasi %rice dan
ilson, !""$.
!.! Colume dan Kapasitas ?ungsi %aru
Colume paru dan kapasitas fungsi paru merupakan gambaran fungsi )entilasi
sistem pernapasan.&engan mengetahui besarnya )olume dan kapasitas fungsi paru
dapat diketahui besarnya kapasitas )entilasi maupun ada atau tidaknya kelainan
fungsi paru*uyton dan 6all, !""0$.!.!.1 Colume %aru
elama berlangsungnya proses pernapasan terdapat )olume dari paru yang
berubah+ubah. 3erdapat beberapa parameter yang menggambarkan )olume
paru*uyton dan 6all, !""0$.
a. Colume tidal C3$Colume tidal adalah )olume udara yang masuk atau keluar paru selamasatu
kali bernapas.=ilai rata+rata )olume tidal pada saat istirahat adalah 5"" ml.
b. Colume cadangan inspirasi C@I$
Colume cadangan inspirasi adalah )olume tambahan yang dapat secara
maksimal dihirup melebihi )olume tidal saat istirahat.=ilai rata+ratanya
adalah '.""" ml.
c. Colume cadangan ekspirasi C@D$
7/23/2019 bab 1 fix bjfstrdyguhhb ugugbbk
http://slidepdf.com/reader/full/bab-1-fix-bjfstrdyguhhb-ugugbbk 9/28
9
Columecadangan ekspirasi adalah )olume udara yang masih bisa
dikeluarkan semaksimal mungkin setelah menghembuskan udara secara
biasa.=ilai rata+rata )olume cadangan ekspirasi adalah 1.""" ml.
d. Colume residual C;$
Colume residual adalah )olumeudara yang masih tersisa di dalam
parusetelah melakukan ekspirasi maksimum.=ilai rata+rata )olume residual
adalah 1.!"" ml.
e. Colume ekspirasi paksa dalam satu detik ?DC1$
Colume ekspirasi paksa dalam satu detik adalah )olume udara yang
dapatdiekspirasikan selama satu detik pertama ekspirasi pada penentuan
kapasitas )ital. =ilai )olume ekspirasi paksa dalam satu detik biasanya
adalah sekitar 0"9 yang berarti dalam keadaan normal 0"9 udara yang
dapat dikeluarkan dalam satu detik pertama.
!.!.! Kapasitas ?ungsi %aru
Kapasitas fungsi paru merupakan penjumlahan dari dua )olume paru ataulebih
*uyton dan 6all, !""0$.
-ang termasuk pemeriksaan kapasitas fungsi paru adalah
a. Kapasitas inspirasi KI$
Kapasitas inspirasi adalah )olume maksimum udara yang dapat dihirup
pada akhir ekspirasi normal tenang KIEC@IFC3$. =ilai rata+rata kapasitas
inpirasi adalah '.5"" ml.
b. Kapasitas residual fungsional K;?$
Kapasitas residual fungsional adalah )olume udara di paru pada akhir
ekspirasi pasif normal K;?EC@DFC;$. =ilai rata+rata kapasitas residual
fungsional adalah !.!"" ml.
7/23/2019 bab 1 fix bjfstrdyguhhb ugugbbk
http://slidepdf.com/reader/full/bab-1-fix-bjfstrdyguhhb-ugugbbk 10/28
10
c. Kapasitas )ital KC$
Kapasitas )ital adalah )olume maksimum udara yang dapat dikeluarkan
selama satu kali bernapas setelah inspirasi maksimum. ubjek mula+mula
melakukan inspirasi maksimum kemudian melakukan ekspirasi maksimum
KCEC@IFC3FC@D$. =ilai rata+rata kapasitas )ital adalah #.5"" ml.
d. Kapasitas paru total K%3$
Kapasitas paru total adalah )olume udara maksimal yang dapat ditampung
oleh seluruh paru K%3EKCFC;$. =ilai rata+rata kapasitas paru total
adalah 5.7"" ml.
!.!.' %engukuran ?isiologi %aru
%engukuran fisiologi paru sangat dianjurkan bagi orang yang beresiko
mengalami gangguan fungsi paru, yaitu menggunakan spirometer.Alat ini dipilih
dengan alasan mudah digunakan, biaya murah, ringan, praktis, dapat diba(a
kemana+mana, tidak memerlukan tempat khusus, cukup sensitif, akurasi tinggi,
dan tidak in)asif.&engan pemeriksaan spirometri dapat diketahui hampir semua
)olume dan kapasitas paru.&engan demikian dapat dinilai gangguan fungsional
)entilasi paru-unus, !""$.
%rosedur kerjanya adalah seperti yang terlihat pada gambar !.'. ubjek akan
menggunakan penjepit hidung dan menarik nafas secara maksimal dan
menghembuskannya secepat dan sedalam mungkin ke dalam tabung spirometer.
edangkan pemeriksa memonitor perlakuan subjek selama tes berlangsung. aat
tabung spirometer ditiup, tabung yang berisi udara akan naik turun, sementara itu
drum pencatat bergerak memutar sesuai arah jarum jam, sehingga mesin pencatat
7/23/2019 bab 1 fix bjfstrdyguhhb ugugbbk
http://slidepdf.com/reader/full/bab-1-fix-bjfstrdyguhhb-ugugbbk 11/28
11
akan merekam hasil sesuai dengan gerak tabung yang berisi udara Blonshine,
!"""$.
*ambar !.!@ara %emeriksaan pirometri British 3horacic ociety, !"1"$
pirometer sederhana biasanya memberikan informasi yang cukup.pirometer
dapat menentukan adanya gangguan obstruktifdan restriktif.%ada gangguan
obstruktif, spirometer memperlihatkan penurunan kecepatan aliran ekspirasi dan
kapasitas )ital normal.%ada penyakit paru restriktif, spirometer biasanya
memperlihatkan penurunan kapasitas )ital dan kecepatan aliran ekspirasi yang
normal*uyton dan 6all, !""0$.!.!.# 3es faal paru dinamik
Menurut Alsagaf dan Mangkunegoro !""#$, tes faal paru dinamik adalah
sebagai berikut
a.?C@ Forced Vital Capacity$ adalah )olume udara yang dikeluarkan dengan
kecepatan dan kekuatan penuh setelah inspirasi maksimal.2ika terjadi
penurunan ?C@ terdapat pada kelainan obstruksi dan restriksi.
7/23/2019 bab 1 fix bjfstrdyguhhb ugugbbk
http://slidepdf.com/reader/full/bab-1-fix-bjfstrdyguhhb-ugugbbk 12/28
12
b. ?DC1 Forced Expiratory Volume$ adalah )olume udara yang dikeluarkan
pada inter)al (aktu tertentu 1 detik pertama$ se(aktu melakukan manu)er
[email protected]. Peak Expiratory Flow Rate %D?;$ adalah Flow rate maksimal yang dapat
dicapai pada setiap (aktu selama forced expiratory volume. =ormal 1"L4det
atau ""L4mnt.
d. Maximum Voluntary Ventilation MCC$ adalah )olume udara maksimal yang
dikeluarkan dan dihirup dengan voluntary effort dalam (aktu 1 menit.!.!.5=ilai =ormal?isiologi %aru
Menurut uyono !""1$, interpretasi hasil pemeriksaan uji faal paru adalah
sebagai berikut
a. =ormal
• ?C@ lebih dari 0"9 nilai dugaan untuk semua umur
• ?DC1G 0"9 nilai dugaan untuk usia H #" tahun
• ?DC1G 759 nilai dugaan untuk usia H #" " tahun
• ?DC1 G 7"9 nilai dugaan untuk usia G " tahun
b. :bstruktif derajat obstruksi menurut hasil ?DC1$ BeratH '"9
edang '"9 + 589
;ingan "9 + 7#9
c. ;estriktif derajat obstruksi menurut hasil ?C@$
Berat H '"9
edang '"9 + 589
;ingan "9 + 789
d. MiJed Kombinasi dari restriktif dan obstruktif. 2ika 9?C@H0"9 dan
9?DC1H7"9.
!.' &ebu Kayu&ebu kayu adalah partikel+partikel at padat kayu$ yang dihasilkan oleh
kekuatan alami atau mekanik seperti pada pengolahan, penghancuran, pelembutan,
pengepakan yang cepat,dan lain+lain-unus, !""$.
&ebu industri terbagi menjadi dua yaitu %udjiastuti, !""!$
7/23/2019 bab 1 fix bjfstrdyguhhb ugugbbk
http://slidepdf.com/reader/full/bab-1-fix-bjfstrdyguhhb-ugugbbk 13/28
13
a. Deposit Particulate Matter
%artikel debu hanya berada sementara di udara dan akan segera mengendap
karena gaya gra)itasi bumi.
b. uspended Particulate Matter
%artikel debu tetap berada di udara dan tidak mudah untuk mengendap.
!.'.1 Dfek &ebu 3erhadap %aru
?aktor yang berpengaruh pada inhalasi bahan pencemar ke dalam paru adalah
faktor komponen fisik, kimia(i dan faktor penderita.Aspek komponen fisik yang
pertama adalah keadaan dari bahan yang diinhalasi gas, debu, uap$. >kuran,
bentuk, kelarutan dan nilai higroskopi akan berpengaruh dalam proses
penimbunan di paru.
&ebu dapat dihirup dalam bentuk partikel debu solid, atau suatu campuran dan
asap. %artikel yang berukuran kurang atau sama dengan 5 dapat mencapai
al)eoli, sedangkan partikel yang berukuran 1 memiliki kapabilitas yang tinggi
untuk terdeposit di dalam al)eoli. Meskipun batas ukuran debu respirabel adalah
5 , tetapi debu dengan ukuran 5+1" dengan kadar berbeda dapat masuk dalam
al)eoli. &ebu yang berukuran lebih dari 5 akan dikeluarkan semuanya bila
jumlahnya kurang dari 1" partikel per millimeter kubik udara. Bila jumlahnya
1""" partikel per millimeter kubik udara maka 1"9 dari jumlah itu akan
tertimbun dalam paru%ope, !""'$.
&ebu yang masuk saluran nafas menyebabkan timbulnya reaksi pertahanan
non spesifik berupa batuk, bersin, gangguan transport mukosilier dan fagositosis
oleh makrofag.Makrofag yang telah dipenuhi partikel debu akan bermigrasi ke
7/23/2019 bab 1 fix bjfstrdyguhhb ugugbbk
http://slidepdf.com/reader/full/bab-1-fix-bjfstrdyguhhb-ugugbbk 14/28
14
bagian distal lapisan mukus untuk dikeluarkan oleh sistem mukosilier. Bila
jumlah partikel debu kayu begitu banyak terdeposisi maka makrofag mengalami
o)erload, sehingga terjadi akumulasi partikel debu kayu pada bagian interstitial
dan tercetuslah proses inflamasi. uatu proses inflamasi akan menyebabkan suatu
peningkatan jumlah dan ukuran sel goblet sehingga sekresi mukus meningkat
disamping itu, motilitas silier juga mengalami kerusakan.:tot polos dan jaringan
ikat di jalan nafas dapat mengalami penebalan sehingga menimbulkan
penyempitan.Bila terjadi penumpukan mukus atau mekanisme pengeluarannya
tidak sempurna maka akanterjadi obstruksi saluran nafas sehingga resistensi jalan
nafas meningkat Lange, !""0$.
%artikel debu yang masuk ke dalam al)eoli akanberkumpul di bagian a(al
saluran limfe paru. &ebu ini akan difagositosis oleh makrofag. &ebu yang
bersifat toksik terhadap makrofag akanmerangsang terbentuknya makrofag baru.
Makrofag baru memfagositosis debu tadi sehingga terjadi autolysis, keadaan ini
terjadi berulang+ulang.%embentukan dan destruksi makrofag yang terus menerus
diperlukan pada pembentukan jaringan ikat kolagen dan pengendapan hialin pada
jaringan ikat tersebut.?ibrosis ini terjadi pada parenkim paru yaitu pada dinding
al)eoli dan jaringan interstitial. Akibat fibrosis, pengerasan paru akan terjadi dan
menimbulkan gangguan pengembangan paru yaitu kelainan fungsi paru yang
restriktif %ope, !""'$.
2ika pengerasan al)eoli mencapai 1"9 maka akan terjadi penurunan elastisitas
paru yang menyebabkan kapasitas )ital paru akan menurun dan dapat
mengakibatkan berkurangnya suplai oksigen ke dalam jaringan otak, jantung, dan
bagian tubuh lainnya 2acobsen dkk, !"1"$.
7/23/2019 bab 1 fix bjfstrdyguhhb ugugbbk
http://slidepdf.com/reader/full/bab-1-fix-bjfstrdyguhhb-ugugbbk 15/28
15
!.'.!*angguan ?ungsi %aru%enyakit pernafasan yang diklasifikasikan berdasarkan uji spirometri ada dua
macam yaitu penyakit yang menyebabkan gangguan )entilasi obstruksi dan yang
menyebabkan gangguan )entilasi restriktif*uyton dan 6all, !""0$.
Menurut -unus !""$, gangguan fungsi paru ada ' macam, yaitu
a. *angguan paru obstruktif %enurunan kapasitas paru yang diakibatkan oleh penimbunan debu
sehingga menyebabkan penurunan dan penyumbatan saluran pernafasan. b. *angguan paru restriktif
%enyempitan saluran paru yang diakibatkan oleh bahan yang bersifat
alergi seperti debu, spora, jamur yang mengganggu saluran pernafasan
dan kerusakan jaringan paru+paru.
c. *angguan paru campuranKombinasi dari penyakit pernafasan obstruktif dan restriktif.
!.# ?aktor yang Mempengaruhi ?ungsi %aru %ekerja
?aktor+faktor yang dapat mempengaruhi penurunan kapasitas fungsi paru
tenaga kerja dibedakan menjadi !, yaitu faktor internal dan faktor eksternal.
a. ?aktor internal, terdiri dari1. >sia
emakin bertambah usia seseorang maka semakin besar kemungkinan
terjadi penurunan fisiologi paru terutama jika disertai dengan kondisi
lingkungan yang buruk. ?isiologi paru sejak masa kanak+kanak bertambah
)olumenya dan akan mencapai nilai maksimum pada usia 18 !1 tahun.
etelah usia tersebut nilai fisiologi paru akan terus menurun sesuai dengan
pertambahan usia Budiono, !""7$.
Berdasarkan penelitian Mengkidi !""$, pada populasi pekerja pabrik
semen di ula(esi elatan yang terpapar dengan debu semen menunjukkan
bah(a usia merupakan faktor resiko terjadinya penurunan fisiologi paru.
&alamkeadaan normal, usia juga mempengaruhi frekuensi pernapasan dan
kapasitas paru. ?rekuensi pernapasan pada orang de(asa antara 1+10 kali
7/23/2019 bab 1 fix bjfstrdyguhhb ugugbbk
http://slidepdf.com/reader/full/bab-1-fix-bjfstrdyguhhb-ugugbbk 16/28
16
permenit, pada anak+anak sekitar !# kali permenit sedangkan pada bayi
sekitar '" kali permenit. alaupun pada orang de(asa frekuensi
pernapasan lebih kecil dibandingkan dengan anak+anak dan bayi, akan
tetapi?DC1 pada orang de(asa lebih besar dibanding anak+anak dan bayi.
&alam kondisi tertentu hal tersebut akan berubah misalnya akibat dari
suatu penyakit, pernapasan bisa bertambah cepat dan sebaliknya.!.2enis Kelamin
Colume dan kapasitas seluruh paru pada (anita kira+kira !" sampai !5
persen lebih kecil daripada pria dan lebih besar lagi pada atlet dan orang
yang bertubuh besar daripada orang yang bertubuh kecil dan astenis
*uyton dan 6all, !""0$.
'.;i(ayat %enyakit
Kondisi kesehatan dapat mempengaruhi kapasitas fungsi paru
seseorang.Kekuatan otot+otot pernapasan dapat berkurang akibat sakit.
=ilai kapasitas paru akan berkurang pada penyakit paru, penyakit jantung
yang menimbulkan kongesti paru$ dan pada kelemahan otot pernapasan.
;i(ayatpekerjaan yang terpapar debu akan mengakibatkan
pneumokoniosisumamur, !""8$.#.Kebiasaan Merokok
Merokok dapat menyebabkan perubahan struktur dan fungsi saluran
pernapasan dan jaringan paru. Kebiasaan merokokakan mempercepat
penurunan faal paru. %enurunan )olume ekspirasi paksa pertahun adalah
!0,7 mL untuk non perokok, '0,#mL untuk bekas perokok dan #1,7 mL
untuk perokok aktif&epkes ;I, !""'$. elain itu menurut *old !""5$
juga menyatakan bah(a kebiasaan merokok pada pekerja yang terpapar
oleh debu memperbesar kemungkinan terjadinya gangguan fisiologi paru.
7/23/2019 bab 1 fix bjfstrdyguhhb ugugbbk
http://slidepdf.com/reader/full/bab-1-fix-bjfstrdyguhhb-ugugbbk 17/28
17
.$Kebiasaan :lahraga?aal paru dan olahraga mempunyai hubungan yang timbal balik,
gangguanfaal paru dapat mempengaruhi kemampuan olahraga.ebaliknya,
latihan fisik yang teratur atau olahraga dapat meningkatkan faal paru.
eseorang yang aktif dalam latihan akan mempunyai kapasitas aerobik
yang lebih besar dan kebugaran yang lebih tinggi serta kapasitas paru yang
optimal. Kapasitas fungsi paru dapat dipengaruhi oleh kebiasaan seseorang
melakukan olahraga yang dapat meningkatkan aliran darah melalui paru
sehingga menyebabkan oksigen dapat berdifusi ke dalam kapiler paru
dengan )olume yang lebih besar atau maksimum.Kapasitas paru pada
seorang atlet lebih besar daripada orang yang tidak pernah berolahraga.
Kebiasaan olahraga akan meningkatkan kapasitas paru '" #"9 *uyton
dan hall, !""0$. b. ?aktor eksternal, terdiri dari
1.Masa Kerja
Masa kerja mempunyai kecenderungan sebagai salah satu faktor resiko
terjadinya penurunan kapasitas paru pada pekerja di industri yang berdebu.
Masa kerja menentukan lama paparan seseorang terhadap paparan debu.
emakin lama masa kerja semakin besar kemungkinan seseorang untuk
terpapar debu. alah satu )ariabel potensial yang dapat menimbulkan
gangguan fungsi paru adalah lamanya seseorang terpapar polutan debu.
Masa kerja G 5 tahun berpotensi mengakibatkan gangguan kapasitas )ital
paru 0 kali lebih besar dibandingkan dengan masa kerja H 5
tahunumamur, !""8$.
7/23/2019 bab 1 fix bjfstrdyguhhb ugugbbk
http://slidepdf.com/reader/full/bab-1-fix-bjfstrdyguhhb-ugugbbk 18/28
18
Berbagai penelitian yang telah dilakukan berhubungan dengan gangguan
fungsiparu, dilaporkan bah(a pada penambang pasir dan pemecah batu
kelainan paru dapat terjadi setelah terpapar 1+' tahun, pada industri
keramik gejala klinik umumnya timbul setelah 5 tahun, pada industri
penggilingan padi gangguan paru umumnya terjadi setelah terpapar 5
tahun, pada industri pengolahan kayu gangguan paru umumnya terjadi
setelah terpapar 5+ tahun Mengkidi, !""$.
elain itu dalam penelitian yang dilakukan 6artati dkk !"1'$ tentang
penyakit paru akibat terpapar debu kapas atau yang disebut bisinosis,
menunjukkan bah(a kejadian bisinosis lebih banyak ditemukan pada
responden dengan masa kerja G 5 tahun 7,89$. Masa kerja G 5 tahun
beresiko ',71 kali mengalami keluhan bisinosis.
!.Centilasi >dara &alam ;uangan
Centilasi industri atau pertukaran udara di dalam industri merupakan
suatu kondisi untuk memelihara dan menciptakan udara suatu ruangan
yang sesuai dengan kebutuhan proses produksi atau kenyamanan pekerja.
&isamping itu juga digunakan untuk menurunkan kadar suatu kontaminan
di udara tempat kerja sampai batas yang tidak membahayakan bagi
kesehatan dan keselamatan pekerja. %rinsip sistem )entilasi yang
digunakan dalam suatu industri adalah membuat suatu proses pertukaran
udara di dalam ruang kerja.2ikatidak ada proses tersebut maka kontaminan
yang ada akan berkumpul di dalam udara ruang kerja.ehingga kontaminan
akan tetap berada di sekitar sumber dan di daerah sekitar pernapasan
pekerja dengan konsentrasi yang tinggiCan icklen dan Beard, !""$.
7/23/2019 bab 1 fix bjfstrdyguhhb ugugbbk
http://slidepdf.com/reader/full/bab-1-fix-bjfstrdyguhhb-ugugbbk 19/28
19
BAB '
KD;A=*KA K:=D%3>AL &A= 6I%:3DI %D=DLI3IA=
'.1 Kerangka Konseptual
%roses mekanik
1. %enggergajian
!. %enyerutan
'. %engampelasan
Lama paparan debu kayu
%aparan debu kayu total
&ebu mencapai al)eolus
?agositosis oleh makrofag
Inflamasi kronik
?ibrosis paru 6iperplasi kelenjar mukus
%enurunan elastisitas jaringan paru Akumulasi sekret meningkat
*angguan pengembangan paru %enyempitan otot polos saluran napas
*angguan paru restriktif *angguan paru obstruktif
7/23/2019 bab 1 fix bjfstrdyguhhb ugugbbk
http://slidepdf.com/reader/full/bab-1-fix-bjfstrdyguhhb-ugugbbk 20/28
20
*ambar '.1
Kerangka konseptual
'.! %enjelasan Kerangka Konsep
%roses mekanik seperti penggergajian, penyerutan, dan penghalusan
pengampelasan$ pada akhirnya akan menghasilkan debu kayu. &ebu kayu yang
terhirup ke dalam saluran pernapasan dapat menyebabkan gangguan kesehatan
tergantung dari lama paparan.emakin lama pekerja terpapar maka konsentrasi debu
yang terhirup semakin banyak.
%aparan debu kayu keseluruhan yang terhirup akan mempengaruhi saluran
pernapasan pekerja mebel.&ebu kayu yang terhirup selanjutnya akan masuk ke dalam
al)eolus. &ebu kayu akan terikat bersama makrofag dan mengalami fagositosis
sehingga partikel debu kayu akan dikeluarkan bersamaan dengan sputum atau ditelan
dan mencapai interstitial. 6al inilah yang disebut reaksi pertahanan tubuh berupa
clearance al)eolus. &isamping itu, debu yang bersifat toksik terhadap makrofag akan
merangsang terbentuknya makrofag baru. Makrofag baru akan memfagositosis debu
toksik tadi sehingga terjadi autolysis. Makrofag yang lisis bersama debu toksik akan
merangsang terbentuknya makrofag baru dan terjadi lagi proses autolysis, dan
keadaan ini terjadi berulang+ulang. Autolysis yang berlebihan akibat dari
%enurunan fisiologi paru
7/23/2019 bab 1 fix bjfstrdyguhhb ugugbbk
http://slidepdf.com/reader/full/bab-1-fix-bjfstrdyguhhb-ugugbbk 21/28
21
pembentukan dan destruksi makrofag yang terus+menerus akan memicu terjadinya
reaksi inflamasi kronik. ;eaksi tersebut akan menyebabkan pembentukan jaringan
ikat kolagen dan pengendapan hialin pada jaringan ikat itu sendiri sehingga lama
kelamaan akan timbul keadaan fibrosis pada paru. ?ibrosis paru dapat menyebabkan
penurunan elastisitas jaringan paru dan menimbulkan gangguan pengembangan paru.
6al inilah yang akan menimbulkan gangguan paru restriktif.
&ebu kayu dalam konsentrasi berlebihan yang masuk dalam sistem
pernapasan dan mencapai al)eolus selanjutnya akan bersifat merangsang dan
menimbulkan reaksi. ;eaksi tersebut akan mengganggu transport mukosilier dan
fagositosis oleh makrofag. 2ika reaksi tersebut terjadi berulang+ulang maka akan
mengakibatkan hiperplasi kelenjar mukus sehingga produksi lendir akan bertambah.
2ika lendir bertambah banyak dan mekanisme pengeluarannya tidak maksimal maka
akan terjadi penyempitan otot polos pada saluran napas dan selanjutnya menimbulkan
peningkatan resistensi jalan napas. Keadaan inilah yang akan menimbulkan gangguan
paru obstruktif.
Maka, jika pekerja mebel mengalami gangguan paru restriktif atau gangguan
paru obstruktif ataupun keduanya, pada akhirnya hal tersebut akan mengakibatkan
penurunan faal paru.
'.' 6ipotesis
3erdapat pengaruh lama paparan debu kayu terhadap penurunan fisiologi paru
pada pekerja di entra Mebel Kemirahan, Kelurahan 3unjungsekar, Malang.
7/23/2019 bab 1 fix bjfstrdyguhhb ugugbbk
http://slidepdf.com/reader/full/bab-1-fix-bjfstrdyguhhb-ugugbbk 22/28
22
BAB #
MD3:&:L:*I %D=DLI3IA=
#.1 2enispenelitian
;ancanganpenelitianberupapenelitianobser)asionalanalitikdengandesainstudicross
sectional yang bertujuanuntukmengetahuipengaruhlama
paparandebukayuterhadappenurunanfaalparu.
#.! Lokasidanaktu%enelitian
%enelitiandilakukan dientra MebelKemirahan, Kelurahan3unjungsekar,
Malang padabulan&esember !"1#.
#.' %opulasidanampel
#.'.1%opulasi
%opulasidaripenelitianiniadalahpekerjamebel.
#.'.!ampel
ampeldaripenelitianiniadalahpekerjadi entra MebelKemirahan,
Kelurahan3unjungsekar, Malang.
#.'.'Besarsampel
7/23/2019 bab 1 fix bjfstrdyguhhb ugugbbk
http://slidepdf.com/reader/full/bab-1-fix-bjfstrdyguhhb-ugugbbk 23/28
23
Besarsampel dihitung denganmenggunakanrumussebagaiberikut
'$$14$15."
!
+
−+
+r r !n
" " β α
n E &ahlan, !"1"0$
n E besar sampel minimum
αE kesalahan tipe I ditetapkan sebesar !"9αE ",!$
βE kesalahan tipe II ditetapkan sebesar !"9βE ",!$
r E nilai korelasi berdasarkan pustaka
>ntuk α E 1.!0!, dengan N E ".0#!, r E ".###
1.!0! +".0#!
".5 Ln1+ ".###$$ 4 1− ".###$$$
÷!
+'
&engan demikian, hasil
perhitungan jumlah sampel minimalnya adalah sbb
n E
E !!,01 atau dibulatkan menjadi !' orang
2umlahsampel yang akan peneliti gunakan adalah 30 orang.
#.'.#3eknikpengambilansampel
3eknikpengambilansampel yang digunakanadalahconsecutive samplin#.
#.'.5 Karakteristiksampel
#.'.5.1Kriteriainklusi
7/23/2019 bab 1 fix bjfstrdyguhhb ugugbbk
http://slidepdf.com/reader/full/bab-1-fix-bjfstrdyguhhb-ugugbbk 24/28
24
a.%ekerja di bagianpengolahan penggergajian, penyerutan,
pengamplasan$
b. 3idak merokok dan perokokringan H 1" batang4hari$ 6ealth
Information 3echnology, !"1!$
c. 3idak memakai masker
d. Bersediamenjadisampelpenelitian.
#.'.5.! Kriteriaeksklusi
a. %ekerja yang mempunyairi(ayatpenyakitparu
%%:K,Bronchitis kronis, Asma bronchial, Dmfisema$
#.'. Cariabel%enelitian
#.'..1 Cariabelbebas
%aparandebukayu.
#.'..! Cariabel3ergantung
%enurunanfaalparu.
#.'.7 &efinisioperasional
a. Lama paparan adalah (aktu dimana pekerja terpapar dengan debu
kayu se(aktu bekerja, dihitung sejak diterima menjadi pekerja
industri mebel kayu dalam tahun$. Kategori lama paparan dibagi
menjadi ! yaitu H 5 tahun dan G 5 tahun.
7/23/2019 bab 1 fix bjfstrdyguhhb ugugbbk
http://slidepdf.com/reader/full/bab-1-fix-bjfstrdyguhhb-ugugbbk 25/28
25
b. %enurunanfaalparuadalahkondisi)entilasiparu yang
dinilaidenganmenggunakanalat spirometer dengan parameter 9
?C@ dan 9 ?DC1, bah(a
=ormal
• ?C@ lebihdari 0"9 nilaidugaanuntuksemuaumur
• ?DC1G 0"9 nilaidugaanuntukusiaH #" tahun
• ?DC1G 759 nilaidugaanuntukusiaH #" " tahun
• ?DC1 G 7"9 nilaidugaanuntukusiaG " tahun
:bstruktif derajatobstruksimenuruthasil ?DC1$
BeratH '"9 edang '"9 + 589
;ingan "9 + 7#9
;estriktif derajatobstruksimenuruthasil ?C@$
BeratH '"9
edang '"9 + 589
;ingan "9 + 789
#.# AlatdanBahan%enelitian
1. Alattulis
!. Lembar(a(ancara
'. pirometer
#. Mout$ Piece
5. ;olkertaspencetak print out $
. %enjepithidung
7. Kertas tissue
0. Alkohol
7/23/2019 bab 1 fix bjfstrdyguhhb ugugbbk
http://slidepdf.com/reader/full/bab-1-fix-bjfstrdyguhhb-ugugbbk 26/28
26
#.5 %rosedur%enelitian
%enelitianinimenggunakan lembar (a(ancarauntukmengumpulkan data
umumresponden, sedangkanuntukpengukurangangguanfungsiparumenggunakan
spirometer.
%adatahapanpegumpulan data padapenelitianiniadalahsebagaiberikut
a.3ahapanpersiapan
1. Memintaperijinanpenelitianpadaindustrimebel di entra MebelKemirahan,
Kelurahan3unjungsekar, Malang.
!.
Memintaperijinanpenilitianpadapihak?akultasKedokteran>ni)ersitasMuham
madiyah Malang.
b. 3ahapan%engukuran
%adatahappengukuranuntuksetiapsubjekpenelitiandilakukankuranglebih 5
menit.Adapuntahapansebelumpengukuransebagaiberikut
1. ubjekpenelitiandilakukan(a(ancara.
!. ubjekpenelitiandiinformasikantentangtujuanpenelitiandansuratpersetujuan.
'.
etelahselesaidilakukanpersetujuankemudiandilakukanpengukurandenganspir
ometer.
3ahapanpengukuranfaalparudenganmenggunakanalat spirometer
adalahsebagaiberikut
7/23/2019 bab 1 fix bjfstrdyguhhb ugugbbk
http://slidepdf.com/reader/full/bab-1-fix-bjfstrdyguhhb-ugugbbk 27/28
27
1. pirometer dihubungkan dengan arus listrik.!. pirometer dihidupkan dengan menekan tombol po(er.
'. Identitas sampel diisi pada spirometer yang terdiri dari nama, umur, jenis
kelamin, alamat, tinggi badan dan berat badan.#. Mout$ piece dipasang di spirometer dan sampel diminta untuk
memasukkannya ke mulut.5. %enjepit hidung dipasang pada sampel
. 3ombol start ditekan untuk memulai pengukuran.
7. ampel diminta untuk bernafas melalui mulut dengan pernafasan biasa dan
rileks.
0. 2ika pada spirometer menunjukkan tanda inspirasi 4 ekspirasi dalam maka
sampel diinstruksikan untuk melakukannya.8. pirometer menunjukkan tanda bunyi tiit$ jika pemeriksaan telah selesai dan
berhasil.
1". 3ombol print ditekan untuk mencetak hasil pengukuran.
11. pirometer dan penjepit hidung dilepaskan dari sampel.1!. %engambilan data telah selesai.
#. Alurpenelitian
eluruhpekerja di entra Mebel
Kemirahan, Kelurahan
3unjungsekar, Malang
eluruhpekerjamebelbagianpengolah
an
DksklusiInklusi
%emeriksaan
s irometer
7/23/2019 bab 1 fix bjfstrdyguhhb ugugbbk
http://slidepdf.com/reader/full/bab-1-fix-bjfstrdyguhhb-ugugbbk 28/28
28
#.7 Analisis data
Analisis data yang digunakanadalahre#resi linier
seder$anauntukmengetahuiadanyapengaruhlama
paparandebukayuterhadappenurunanfaalparupadapekerjadi entra MebelKemirahan,
Kelurahan3unjungsekar, Malang. >ntuk selanjutnya, dapat dihitung ratio prevalens,
yaitu perbandingan antara pre)alensi efek lama paparan debu kayu terhadap pekerja
dengan faktor resiko dengan pekerja tanpa faktor resiko.
%ekerja H 5th%ekerja G5th
=ormal 3idak normal
=ormal 3idak
normal
Analisishasilpemeriksaan
6asildankesimpulan