bab 1 fix bjfstrdyguhhb ugugbbk

28
7/23/2019 bab 1 fix bjfstrdyguhhb ugugbbk http://slidepdf.com/reader/full/bab-1-fix-bjfstrdyguhhb-ugugbbk 1/28 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kemajuan dalam bidang industri di Indonesia memberikan berbagai dampak  positif yaitu terbentuknya lapangan kerja, membaiknya sarana transportasi dan komunikasi serta meningkatnya taraf sosial ekonomi masyarakat. Akan tetapi kegiatan industri secara umum juga merupakan sektor potensial sebagai sumber  pencemaran yang akan merugikan bagi kesehatan dan lingkungan Alsagaf dan Mangkunegoro, !""#$. Industri mebel merupakan salah satu industri yang terus berkembang. %roses  produksi mebel meliputi beberapa tahap yaitu proses persiapan bahan baku,  penggergajian kayu, perakitan dan pembentukan, pengamplasan, serta proses akhir  pengepakan. %roses pengolahan bahan baku untuk dijadikan mebel akan menghasilkan polusi yang dihasilkan oleh proses pengolahan kayu. &ampak yang dapat ditimbulkan oleh polusi industri mebel dapat mengakibatkan pencemaran udara dan mengganggu kesehatan pekerja Laga dkk, !"1'$. &ebu kayu bila terhirup oleh manusia terus menerus dalam jangka (aktu lama dapat menimbulkan gangguan )entilasi, difusi, serta perfusi pada saluran pernapasan. *angguan )entilasi yang sering terjadi adalah kelainan restriksi dan obstruksi. *angguan fungsi paru dapat terjadi secara bertahap dan bersifat kronis sebagai akibat frekuensi, lamanya seseorang bekerja pada lingkungan berdebu, dan faktor+faktor internal yang terdapat pada pekerja seperti jenis kelamin, usia, status gii, ri(ayat  penyakit, kebiasaan merokok, dan kebiasaan olahraga -unus, !"" / *anong, !""0$. 1

Upload: nadya-ayu-setyorini

Post on 17-Feb-2018

230 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: bab 1 fix bjfstrdyguhhb ugugbbk

7/23/2019 bab 1 fix bjfstrdyguhhb ugugbbk

http://slidepdf.com/reader/full/bab-1-fix-bjfstrdyguhhb-ugugbbk 1/28

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Kemajuan dalam bidang industri di Indonesia memberikan berbagai dampak 

 positif yaitu terbentuknya lapangan kerja, membaiknya sarana transportasi dan

komunikasi serta meningkatnya taraf sosial ekonomi masyarakat. Akan tetapi

kegiatan industri secara umum juga merupakan sektor potensial sebagai sumber 

 pencemaran yang akan merugikan bagi kesehatan dan lingkungan Alsagaf dan

Mangkunegoro, !""#$.Industri mebel merupakan salah satu industri yang terus berkembang. %roses

 produksi mebel meliputi beberapa tahap yaitu proses persiapan bahan baku,

 penggergajian kayu, perakitan dan pembentukan, pengamplasan, serta proses akhir 

 pengepakan. %roses pengolahan bahan baku untuk dijadikan mebel akan

menghasilkan polusi yang dihasilkan oleh proses pengolahan kayu. &ampak yang

dapat ditimbulkan oleh polusi industri mebel dapat mengakibatkan pencemaran udara

dan mengganggu kesehatan pekerja Laga dkk, !"1'$.&ebu kayu bila terhirup oleh manusia terus menerus dalam jangka (aktu lama

dapat menimbulkan gangguan )entilasi, difusi, serta perfusi pada saluran pernapasan.

*angguan )entilasi yang sering terjadi adalah kelainan restriksi dan obstruksi.

*angguan fungsi paru dapat terjadi secara bertahap dan bersifat kronis sebagai akibat

frekuensi, lamanya seseorang bekerja pada lingkungan berdebu, dan faktor+faktor 

internal yang terdapat pada pekerja seperti jenis kelamin, usia, status gii, ri(ayat

 penyakit, kebiasaan merokok, dan kebiasaan olahraga -unus, !"" / *anong, !""0$.

1

Page 2: bab 1 fix bjfstrdyguhhb ugugbbk

7/23/2019 bab 1 fix bjfstrdyguhhb ugugbbk

http://slidepdf.com/reader/full/bab-1-fix-bjfstrdyguhhb-ugugbbk 2/28

2

%enelitian Lestari !"1"$ terhadap tenaga kerja di Kabupaten ukoharjo, 2a(a

3engah didapatkan bah(a kadar debu di bagian pengamplasan sebesar 1,# mg4m '

dan pada bagian pengepakan sebesar ",50 mg4m

'

. 6asil pemeriksaan fungsi paru pada

 bagian pengamplasan didapatkan sebanyak 15,789 subjek memiliki fungsi paru

normal, 7',09 subjek mengalami gangguan fungsi paru restriktif dan 1",5'9

subjek mengalami gangguan fungsi paru campuran. edangkan pada bagian

 pengepakan, terdapat ,79 subjek memiliki fungsi paru normal, !"9 subjek 

mengalami gangguan fungsi paru restriktif dan 1',''9 subjek mengalami gangguan

fungsi paru campuran.

Berdasarkan penelitian Lestari !"1"$ yang dilakukan di Kabupaten ukoharjo,

2a(a 3engah, dapat dibuktikan bah(a semakin tinggi kadar debu kayu semakin tinggi

 pula resiko mengalami gangguan fungsi paru. :leh karena itu, penelitian yang

dilakukan di entra Mebel Kemirahan, Kelurahan 3unjungsekar, Malang untuk 

mengetahui apakah lama paparan debu kayu juga berpengaruh terhadap penurunan

faal paru pada pekerja mebel di (ilayah tersebut.1.! ;umusan Masalah

Adakah pengaruh lama paparan debu kayu terhadap penurunan fisiologi paru

 pada pekerja di entra Mebel Kemirahan, Kelurahan 3unjungsekar, Malang<

1.' 3ujuan %enelitian

1.'.1 3ujuan umumMengetahui pengaruh lama paparan debu kayu terhadap penurunan fisiologi

 paru pada pekerja di entra Mebel Kemirahan, Kelurahan 3unjungsekar, Malang.

1.'.! 3ujuan khusus1.'.!.1 Mengetahui nilai fisiologi paru pekerja di entra Mebel Kemirahan,

Kelurahan 3unjungsekar, Malang.

Page 3: bab 1 fix bjfstrdyguhhb ugugbbk

7/23/2019 bab 1 fix bjfstrdyguhhb ugugbbk

http://slidepdf.com/reader/full/bab-1-fix-bjfstrdyguhhb-ugugbbk 3/28

3

1.'.!.! Mengetahui tekanan darah, nadi, serta  Respiratory Rate  pekerja di

entra Mebel Kemirahan, Kelurahan 3unjungsekar, Malang.

1.# Manfaat penelitian

1.#.1 Manfaat akademis6asil penelitian diharapkan dapat memberi informasi bagi peneliti lain.

1.#.! Manfaat bagi masyarakat

6asil penelitian diharapkan dapat menjadi bahan pengetahuan bagi industri

mebel di daerah Malang untuk lebih peduli dalam menerapkan aturan

keselamatan dan kesehatan kerja yang berkaitan dengan pengelolaan bahan kayu.

BAB II

3I=2A>A= %>3AKA

!.1 Anatomi dan?isiologi%aru

!.1.1 Anatomi%aru

%aru dibagi dua, yaitu paru kanan yang terdiri dari ' lobus lobus pulmo

dekstra superior, lobus media, dan lobus inferior$.%aru kiri terdiri dari lobus

superior dan lobus inferior.3iap+tiap lobus terdiri dari belahan yang kecil

 bernama segmen. %aru kiri mempunyai 1" segmen yaitu 5 buah segmen pada

lobus superior, dan 5 buah segmen pada inferior. %aru kanan mempunyai 1"

segmen yaitu 5 buah segmen pada lobus superior, ! buah segmen pada lobus

medialis, dan ' buah segmen pada lobus inferior. 3iap segmen terbagi lagi

menjadi belahan yang bernama lobulus.&i antara lobulus satu dengan yang

lainnya dibatasi olehjaringan ikat yang berisi pembuluh limfe dan saraf, dan tiap

lobulus terdapat sebuah bronkiolus.&i dalam lobulus, bronkiolus bercabang

Page 4: bab 1 fix bjfstrdyguhhb ugugbbk

7/23/2019 bab 1 fix bjfstrdyguhhb ugugbbk

http://slidepdf.com/reader/full/bab-1-fix-bjfstrdyguhhb-ugugbbk 4/28

4

 banyak yang disebut duktus al)eolus.3iap duktus al)eolus berakhir pada al)eolus

yang diameternya antara ",!+",' mm %earce, !""8$.

Letak parumenghadap ketengah rongga dada atau ca)um mediastinum.%ada

 bagian tengah terdapat hilus yang merupakan cekungan berbentuk segitiga.%aru

dibungkus oleh selaput yang bernama pleura.%leura dibagi menjadi ! yaitu pleura

)iseral yang langsung membungkus paru dan pleura parietal yang melapisi

 permukaan paru. &alam keadaan normal, ka)um pleura ini hampa sehingga paru

dapat berkembang kempis dan juga terdapat sedikit cairan yang berguna untuk 

melumasipermukaannya,menghindarkan gesekan antara paru dan dinding dada

se(aktu bernapas%earce, !""8$.

*ambar !.1 Anatomi paru @ampbell et al, 1888$

Bronkus utama kanan dan kiri tidak simetris.Bronkus kanan lebih pendek dan

lebih lebar serta lebih )ertikal.ebaliknya bronkus kiri lebih panjang dan lebih

Page 5: bab 1 fix bjfstrdyguhhb ugugbbk

7/23/2019 bab 1 fix bjfstrdyguhhb ugugbbk

http://slidepdf.com/reader/full/bab-1-fix-bjfstrdyguhhb-ugugbbk 5/28

5

sempit dengan sudutyanglebih horiontal. Bronkuskanan dan kiri bercabang lagi

menjadi bronkus lobaris dan bronkus segmentalis.%ercabangan ini berjalan terus

menjadi bronkus yang ukurannya semakin kecil sampai akhirnya menjadi

 bronkus terminalis, yaitu saluran udara kecil yang tidak mengandung

al)eoli.Bronkiolus tidak diperkuat oleh cincin tulang ra(an, tetapi disusun oleh

musculus, fibrosa, dan jaringan ikat elastis yang dilapisi oleh epitel

kuboid.Bronkiolus terminalis bercabangsecara berulang untuk membentuk 

saluran yang disebut duktus al)eolar.&isinilah kantong al)eolar dan al)eoli

terbuka atson, !""'$.

etelah bronkus terminalis terdapat asinus yang merupakan unit fungsional

 paru, yaitu tempat pertukaran gas. Asinus terdiri dari

a. Bronkiolus respiratorius, yangterkadangmemiliki kantongudara kecil atau

al)eoli pada dindingnya.

 b. &uktus al)eolaris, seluruhnya dibatasi oleh al)eolus.c. akus al)eolaris terminalis, merupakan struktur akhir paru.

Al)eolus hanya mempunyai satu lapis sel saja yang diameternya lebih kecil

dibandingkan dengan diameter eritrosit. &alam setiap paru terdapat sekitar '""

 juta al)eolus dengan luas permukaan total seluas lapangan tenis. Al)eolus

merupakan gelembung gas yang dikelilingi oleh jaringan kapiler, maka batas

antara cairan dan gas membentuk suatu tegangan permukaan yang cenderung

mencegah pengembangan pada (aktu inspirasi dan cenderung kolaps saat

ekspirasi.Al)eolus dilapisi at lipoprotein yang dinamakan surfaktan,yang dapat

mempertahankan tegangan permukaan dan mengurangi resistensi terhadap

 pengembangan (aktu inspirasi, dan mencegah kolaps al)eolus pada (aktu

ekspirasi. %embentukan surfaktan oleh sel al)eolus 3ipe II$ tergantung dari

Page 6: bab 1 fix bjfstrdyguhhb ugugbbk

7/23/2019 bab 1 fix bjfstrdyguhhb ugugbbk

http://slidepdf.com/reader/full/bab-1-fix-bjfstrdyguhhb-ugugbbk 6/28

6

 beberapa faktor, termasuk kematangan sel+sel al)eolus dan sistem enim

 biosintetiknya,kecepatan pergantian yang normal, )entilasi yang memadai serta

aliran darah ke dinding al)eolus%rice dan ilson, !""$.

!.1.!?isiologi %aru

?ungsi utama paru adalah menyelenggarakan pengambilan oksigen oleh darah

dan pembuangan karbondioksida her(ood, !""1$. 3erdapat # tahap respirasi,

yaitu

a. Centilasi

Centilasi adalah sirkulasi keluar masuknya udara atmosfer dan al)eoli. b. ;espirasi eksternal

;espirasi eksternal mengacu pada keseluruhan rangkaian kejadian yang

terlibat dalam pertukaran oksigen dan karbondioksida antara

lingkunganeksternal dan sel tubuh.

c. 3ranspor gas3ranspor gas adalah pengangkutan oksigen dan karbondioksida dalam

darah dan jaringan tubuh. %roses ini terjadi di sistem sirkulasi.d. ;espirasi internal

;espirasi internal adalah pertukaran gas pada metabolisme energi yang

tejadi dalam sel. %roses ini berlangsung di jaringan tubuh Alsagaf, !""#$.istem respirasi dibagi menjadi ! bagian yaitu

1.Bagian konduksi yang terdiri dari hidung, faring, laring, trakea, bronkus,

 bronkiolus, dan bronkiolus terminalis.Bagian ini relatif kaku dan terbuka,

merupakan penghubung antara lingkungan luar dengan paru.?ungsi dari

 bagian konduksi adalah mengalihkan udara dan sebagai penyaringudara

sebelum sampai bagian respirasi.

!.Bagian respirasi terdiri dari bronkiolus respiratorius, duktus al)eolaris,

sukus al)eolaris dan al)eolus.Bagian respirasi merupakan tempat terjadinya

 pertukaran udara dari lingkungan luar dan dalam tubuh.

Page 7: bab 1 fix bjfstrdyguhhb ugugbbk

7/23/2019 bab 1 fix bjfstrdyguhhb ugugbbk

http://slidepdf.com/reader/full/bab-1-fix-bjfstrdyguhhb-ugugbbk 7/28

7

3erdapat ' tekanan yang penting pada proses pertukaran udara her(ood,

!""1$.

a. 3ekanan atmosfer tekanan barometrik$

3ekanan atmosfer adalah tekanan yang diakibatkan oleh adanya gaya

gra)itasi bumi, tekanan ini berkurang seiring dengan penambahan

ketinggian diataspermukaan laut.

 b. 3ekanan intra al)eolus

3ekanan inilah yang mengatur aliran udara karena tekanannya

dapatberubah sesuai dengan pergerakan pernapasan.

c. 3ekanan intra pleura

Merupakan tekanan di dalam kantung pleura atau disebut juga

tekananintratoraks, yaitu tekanan yang terjadi di luar paru dan di dalam

rongga thoraks.3ekanan intra pleura ini lebih rendah daripada tekanan

atmosfer.

>dara bergerak masuk dan keluar paru karena ada selisih tekanan yang

terdapat antara atmosfer dan al)eolus akibat kerja mekanik otot+otot.elama

inspirasi, )olume toraks bertambah besar karena diafragma turun dan iga

terangkat akibat kontraksi beberapa otot yaitu sternokleidomastoideus

mengangkat sternum ke atas dan otot seratus, skalenus, dan interkostalis

eksternus mengangkat iga+iga.6al ini menyebabkan tekanan pada rongga toraks

menurun dan mengakibatkan adanya perbedaan tekanan udara di dalam dan di

luar tubuh, dengan tekanan udara di dalam tubuh lebih rendah sehingga udara

masuk ke dalam paru dan paru mengembang%rice dan ilson, !""$.

Page 8: bab 1 fix bjfstrdyguhhb ugugbbk

7/23/2019 bab 1 fix bjfstrdyguhhb ugugbbk

http://slidepdf.com/reader/full/bab-1-fix-bjfstrdyguhhb-ugugbbk 8/28

8

Dkspirasi merupakan gerakan pasif akibat elastisitas dinding dada dan

 paru.%ada (aktu otot interkostalis eksternus relaksasi, dinding dada turun dan

lengkung diafragma naik ke atas ke dalam rongga toraks, menyebabkan )olume

toraks berkurang.%engurangan )olume toraks ini meningkatkan tekanan

intrapleura maupun tekanan intrapulmonal.elisih tekanan antara udara dan

atmosfir menjadi terbalik,sehingga udara mengalir keluar dari paru sampai udara

dan tekanan atmosfir menjadi sama kembali pada akhir ekspirasi %rice dan

ilson, !""$.

!.! Colume dan Kapasitas ?ungsi %aru

Colume paru dan kapasitas fungsi paru merupakan gambaran fungsi )entilasi

sistem pernapasan.&engan mengetahui besarnya )olume dan kapasitas fungsi paru

dapat diketahui besarnya kapasitas )entilasi maupun ada atau tidaknya kelainan

fungsi paru*uyton dan 6all, !""0$.!.!.1 Colume %aru

elama berlangsungnya proses pernapasan terdapat )olume dari paru yang

 berubah+ubah. 3erdapat beberapa parameter yang menggambarkan )olume

 paru*uyton dan 6all, !""0$.

a. Colume tidal C3$Colume tidal adalah )olume udara yang masuk atau keluar paru selamasatu

kali bernapas.=ilai rata+rata )olume tidal pada saat istirahat adalah 5"" ml.

 b. Colume cadangan inspirasi C@I$

Colume cadangan inspirasi adalah )olume tambahan yang dapat secara

maksimal dihirup melebihi )olume tidal saat istirahat.=ilai rata+ratanya

adalah '.""" ml.

c. Colume cadangan ekspirasi C@D$

Page 9: bab 1 fix bjfstrdyguhhb ugugbbk

7/23/2019 bab 1 fix bjfstrdyguhhb ugugbbk

http://slidepdf.com/reader/full/bab-1-fix-bjfstrdyguhhb-ugugbbk 9/28

9

Columecadangan ekspirasi adalah )olume udara yang masih bisa

dikeluarkan semaksimal mungkin setelah menghembuskan udara secara

 biasa.=ilai rata+rata )olume cadangan ekspirasi adalah 1.""" ml.

d. Colume residual C;$

Colume residual adalah )olumeudara yang masih tersisa di dalam

 parusetelah melakukan ekspirasi maksimum.=ilai rata+rata )olume residual

adalah 1.!"" ml.

e. Colume ekspirasi paksa dalam satu detik ?DC1$

Colume ekspirasi paksa dalam satu detik adalah )olume udara yang

dapatdiekspirasikan selama satu detik pertama ekspirasi pada penentuan

kapasitas )ital. =ilai )olume ekspirasi paksa dalam satu detik biasanya

adalah sekitar 0"9 yang berarti dalam keadaan normal 0"9 udara yang

dapat dikeluarkan dalam satu detik pertama.

!.!.! Kapasitas ?ungsi %aru

Kapasitas fungsi paru merupakan penjumlahan dari dua )olume paru ataulebih

*uyton dan 6all, !""0$.

-ang termasuk pemeriksaan kapasitas fungsi paru adalah

a. Kapasitas inspirasi KI$

Kapasitas inspirasi adalah )olume maksimum udara yang dapat dihirup

 pada akhir ekspirasi normal tenang KIEC@IFC3$. =ilai rata+rata kapasitas

inpirasi adalah '.5"" ml.

 b. Kapasitas residual fungsional K;?$

Kapasitas residual fungsional adalah )olume udara di paru pada akhir 

ekspirasi pasif normal K;?EC@DFC;$. =ilai rata+rata kapasitas residual

fungsional adalah !.!"" ml.

Page 10: bab 1 fix bjfstrdyguhhb ugugbbk

7/23/2019 bab 1 fix bjfstrdyguhhb ugugbbk

http://slidepdf.com/reader/full/bab-1-fix-bjfstrdyguhhb-ugugbbk 10/28

10

c. Kapasitas )ital KC$

Kapasitas )ital adalah )olume maksimum udara yang dapat dikeluarkan

selama satu kali bernapas setelah inspirasi maksimum. ubjek mula+mula

melakukan inspirasi maksimum kemudian melakukan ekspirasi maksimum

KCEC@IFC3FC@D$. =ilai rata+rata kapasitas )ital adalah #.5"" ml.

d. Kapasitas paru total K%3$

Kapasitas paru total adalah )olume udara maksimal yang dapat ditampung

oleh seluruh paru K%3EKCFC;$. =ilai rata+rata kapasitas paru total

adalah 5.7"" ml.

!.!.' %engukuran ?isiologi %aru

%engukuran fisiologi paru sangat dianjurkan bagi orang yang beresiko

mengalami gangguan fungsi paru, yaitu menggunakan spirometer.Alat ini dipilih

dengan alasan mudah digunakan, biaya murah, ringan, praktis, dapat diba(a

kemana+mana, tidak memerlukan tempat khusus, cukup sensitif, akurasi tinggi,

dan tidak in)asif.&engan pemeriksaan spirometri dapat diketahui hampir semua

)olume dan kapasitas paru.&engan demikian dapat dinilai gangguan fungsional

)entilasi paru-unus, !""$.

%rosedur kerjanya adalah seperti yang terlihat pada gambar !.'. ubjek akan

menggunakan penjepit hidung dan menarik nafas secara maksimal dan

menghembuskannya secepat dan sedalam mungkin ke dalam tabung spirometer.

edangkan pemeriksa memonitor perlakuan subjek selama tes berlangsung. aat

tabung spirometer ditiup, tabung yang berisi udara akan naik turun, sementara itu

drum pencatat bergerak memutar sesuai arah jarum jam, sehingga mesin pencatat

Page 11: bab 1 fix bjfstrdyguhhb ugugbbk

7/23/2019 bab 1 fix bjfstrdyguhhb ugugbbk

http://slidepdf.com/reader/full/bab-1-fix-bjfstrdyguhhb-ugugbbk 11/28

11

akan merekam hasil sesuai dengan gerak tabung yang berisi udara Blonshine,

!"""$.

*ambar !.!@ara %emeriksaan pirometri British 3horacic ociety, !"1"$

pirometer sederhana biasanya memberikan informasi yang cukup.pirometer 

dapat menentukan adanya gangguan obstruktifdan restriktif.%ada gangguan

obstruktif, spirometer memperlihatkan penurunan kecepatan aliran ekspirasi dan

kapasitas )ital normal.%ada penyakit paru restriktif, spirometer biasanya

memperlihatkan penurunan kapasitas )ital dan kecepatan aliran ekspirasi yang

normal*uyton dan 6all, !""0$.!.!.# 3es faal paru dinamik 

Menurut Alsagaf dan Mangkunegoro !""#$, tes faal paru dinamik adalah

sebagai berikut

a.?C@  Forced Vital Capacity$ adalah )olume udara yang dikeluarkan dengan

kecepatan dan kekuatan penuh setelah inspirasi maksimal.2ika terjadi

 penurunan ?C@ terdapat pada kelainan obstruksi dan restriksi.

Page 12: bab 1 fix bjfstrdyguhhb ugugbbk

7/23/2019 bab 1 fix bjfstrdyguhhb ugugbbk

http://slidepdf.com/reader/full/bab-1-fix-bjfstrdyguhhb-ugugbbk 12/28

12

 b.  ?DC1  Forced Expiratory Volume$ adalah )olume udara yang dikeluarkan

 pada inter)al (aktu tertentu 1 detik pertama$ se(aktu melakukan manu)er 

[email protected].  Peak Expiratory Flow Rate %D?;$ adalah Flow rate maksimal yang dapat

dicapai pada setiap (aktu selama forced expiratory volume. =ormal 1"L4det

atau ""L4mnt.

d.  Maximum Voluntary Ventilation MCC$ adalah )olume udara maksimal yang

dikeluarkan dan dihirup dengan voluntary effort  dalam (aktu 1 menit.!.!.5=ilai =ormal?isiologi %aru

Menurut uyono !""1$, interpretasi hasil pemeriksaan uji faal paru adalah

sebagai berikut

a. =ormal

• ?C@ lebih dari 0"9 nilai dugaan untuk semua umur

• ?DC1G 0"9 nilai dugaan untuk usia H #" tahun

• ?DC1G 759 nilai dugaan untuk usia H #" " tahun

• ?DC1 G 7"9 nilai dugaan untuk usia G " tahun

 b. :bstruktif derajat obstruksi menurut hasil ?DC1$ BeratH '"9

edang '"9 + 589

;ingan "9 + 7#9

c. ;estriktif derajat obstruksi menurut hasil ?C@$

Berat H '"9

edang '"9 + 589

;ingan "9 + 789

d. MiJed Kombinasi dari restriktif dan obstruktif. 2ika 9?C@H0"9 dan

9?DC1H7"9.

!.' &ebu Kayu&ebu kayu adalah partikel+partikel at padat kayu$ yang dihasilkan oleh

kekuatan alami atau mekanik seperti pada pengolahan, penghancuran, pelembutan,

 pengepakan yang cepat,dan lain+lain-unus, !""$.

&ebu industri terbagi menjadi dua yaitu %udjiastuti, !""!$

Page 13: bab 1 fix bjfstrdyguhhb ugugbbk

7/23/2019 bab 1 fix bjfstrdyguhhb ugugbbk

http://slidepdf.com/reader/full/bab-1-fix-bjfstrdyguhhb-ugugbbk 13/28

13

a. Deposit Particulate Matter 

%artikel debu hanya berada sementara di udara dan akan segera mengendap

karena gaya gra)itasi bumi.

b. uspended Particulate Matter 

%artikel debu tetap berada di udara dan tidak mudah untuk mengendap.

!.'.1 Dfek &ebu 3erhadap %aru

?aktor yang berpengaruh pada inhalasi bahan pencemar ke dalam paru adalah

faktor komponen fisik, kimia(i dan faktor penderita.Aspek komponen fisik yang

 pertama adalah keadaan dari bahan yang diinhalasi gas, debu, uap$. >kuran,

 bentuk, kelarutan dan nilai higroskopi akan berpengaruh dalam proses

 penimbunan di paru.

&ebu dapat dihirup dalam bentuk partikel debu solid, atau suatu campuran dan

asap. %artikel yang berukuran kurang atau sama dengan 5 dapat mencapai

al)eoli, sedangkan partikel yang berukuran 1 memiliki kapabilitas yang tinggi

untuk terdeposit di dalam al)eoli. Meskipun batas ukuran debu respirabel adalah

5 , tetapi debu dengan ukuran 5+1" dengan kadar berbeda dapat masuk dalam

al)eoli. &ebu yang berukuran lebih dari 5 akan dikeluarkan semuanya bila

 jumlahnya kurang dari 1" partikel per millimeter kubik udara. Bila jumlahnya

1""" partikel per millimeter kubik udara maka 1"9 dari jumlah itu akan

tertimbun dalam paru%ope, !""'$.

&ebu yang masuk saluran nafas menyebabkan timbulnya reaksi pertahanan

non spesifik berupa batuk, bersin, gangguan transport mukosilier dan fagositosis

oleh makrofag.Makrofag yang telah dipenuhi partikel debu akan bermigrasi ke

Page 14: bab 1 fix bjfstrdyguhhb ugugbbk

7/23/2019 bab 1 fix bjfstrdyguhhb ugugbbk

http://slidepdf.com/reader/full/bab-1-fix-bjfstrdyguhhb-ugugbbk 14/28

14

 bagian distal lapisan mukus untuk dikeluarkan oleh sistem mukosilier. Bila

 jumlah partikel debu kayu begitu banyak terdeposisi maka makrofag mengalami

o)erload, sehingga terjadi akumulasi partikel debu kayu pada bagian interstitial

dan tercetuslah proses inflamasi. uatu proses inflamasi akan menyebabkan suatu

 peningkatan jumlah dan ukuran sel goblet sehingga sekresi mukus meningkat

disamping itu, motilitas silier juga mengalami kerusakan.:tot polos dan jaringan

ikat di jalan nafas dapat mengalami penebalan sehingga menimbulkan

 penyempitan.Bila terjadi penumpukan mukus atau mekanisme pengeluarannya

tidak sempurna maka akanterjadi obstruksi saluran nafas sehingga resistensi jalan

nafas meningkat Lange, !""0$.

%artikel debu yang masuk ke dalam al)eoli akanberkumpul di bagian a(al

saluran limfe paru. &ebu ini akan difagositosis oleh makrofag. &ebu yang

 bersifat toksik terhadap makrofag akanmerangsang terbentuknya makrofag baru.

Makrofag baru memfagositosis debu tadi sehingga terjadi autolysis, keadaan ini

terjadi berulang+ulang.%embentukan dan destruksi makrofag yang terus menerus

diperlukan pada pembentukan jaringan ikat kolagen dan pengendapan hialin pada

 jaringan ikat tersebut.?ibrosis ini terjadi pada parenkim paru yaitu pada dinding

al)eoli dan jaringan interstitial. Akibat fibrosis, pengerasan paru akan terjadi dan

menimbulkan gangguan pengembangan paru yaitu kelainan fungsi paru yang

restriktif %ope, !""'$.

2ika pengerasan al)eoli mencapai 1"9 maka akan terjadi penurunan elastisitas

 paru yang menyebabkan kapasitas )ital paru akan menurun dan dapat

mengakibatkan berkurangnya suplai oksigen ke dalam jaringan otak, jantung, dan

 bagian tubuh lainnya 2acobsen dkk, !"1"$.

Page 15: bab 1 fix bjfstrdyguhhb ugugbbk

7/23/2019 bab 1 fix bjfstrdyguhhb ugugbbk

http://slidepdf.com/reader/full/bab-1-fix-bjfstrdyguhhb-ugugbbk 15/28

15

!.'.!*angguan ?ungsi %aru%enyakit pernafasan yang diklasifikasikan berdasarkan uji spirometri ada dua

macam yaitu penyakit yang menyebabkan gangguan )entilasi obstruksi dan yang

menyebabkan gangguan )entilasi restriktif*uyton dan 6all, !""0$.

Menurut -unus !""$, gangguan fungsi paru ada ' macam, yaitu

a. *angguan paru obstruktif %enurunan kapasitas paru yang diakibatkan oleh penimbunan debu

sehingga menyebabkan penurunan dan penyumbatan saluran pernafasan. b. *angguan paru restriktif 

%enyempitan saluran paru yang diakibatkan oleh bahan yang bersifat

alergi seperti debu, spora, jamur yang mengganggu saluran pernafasan

dan kerusakan jaringan paru+paru.

c. *angguan paru campuranKombinasi dari penyakit pernafasan obstruktif dan restriktif.

!.# ?aktor yang Mempengaruhi ?ungsi %aru %ekerja

?aktor+faktor yang dapat mempengaruhi penurunan kapasitas fungsi paru

tenaga kerja dibedakan menjadi !, yaitu faktor internal dan faktor eksternal.

a. ?aktor internal, terdiri dari1. >sia

emakin bertambah usia seseorang maka semakin besar kemungkinan

terjadi penurunan fisiologi paru terutama jika disertai dengan kondisi

lingkungan yang buruk. ?isiologi paru sejak masa kanak+kanak bertambah

)olumenya dan akan mencapai nilai maksimum pada usia 18 !1 tahun.

etelah usia tersebut nilai fisiologi paru akan terus menurun sesuai dengan

 pertambahan usia Budiono, !""7$.

 Berdasarkan penelitian Mengkidi !""$, pada populasi pekerja pabrik 

semen di ula(esi elatan yang terpapar dengan debu semen menunjukkan

 bah(a usia merupakan faktor resiko terjadinya penurunan fisiologi paru.

&alamkeadaan normal, usia juga mempengaruhi frekuensi pernapasan dan

kapasitas paru. ?rekuensi pernapasan pada orang de(asa antara 1+10 kali

Page 16: bab 1 fix bjfstrdyguhhb ugugbbk

7/23/2019 bab 1 fix bjfstrdyguhhb ugugbbk

http://slidepdf.com/reader/full/bab-1-fix-bjfstrdyguhhb-ugugbbk 16/28

16

 permenit, pada anak+anak sekitar !# kali permenit sedangkan pada bayi

sekitar '" kali permenit. alaupun pada orang de(asa frekuensi

 pernapasan lebih kecil dibandingkan dengan anak+anak dan bayi, akan

tetapi?DC1 pada orang de(asa lebih besar dibanding anak+anak dan bayi.

&alam kondisi tertentu hal tersebut akan berubah misalnya akibat dari

suatu penyakit, pernapasan bisa bertambah cepat dan sebaliknya.!.2enis Kelamin

Colume dan kapasitas seluruh paru pada (anita kira+kira !" sampai !5

 persen lebih kecil daripada pria dan lebih besar lagi pada atlet dan orang

yang bertubuh besar daripada orang yang bertubuh kecil dan astenis

*uyton dan 6all, !""0$.

'.;i(ayat %enyakit

Kondisi kesehatan dapat mempengaruhi kapasitas fungsi paru

seseorang.Kekuatan otot+otot pernapasan dapat berkurang akibat sakit.

 =ilai kapasitas paru akan berkurang pada penyakit paru, penyakit jantung

yang menimbulkan kongesti paru$ dan pada kelemahan otot pernapasan.

;i(ayatpekerjaan yang terpapar debu akan mengakibatkan

 pneumokoniosisumamur, !""8$.#.Kebiasaan Merokok 

Merokok dapat menyebabkan perubahan struktur dan fungsi saluran

 pernapasan dan jaringan paru. Kebiasaan merokokakan mempercepat

 penurunan faal paru. %enurunan )olume ekspirasi paksa pertahun adalah

!0,7 mL untuk non perokok, '0,#mL untuk bekas perokok dan #1,7 mL

untuk perokok aktif&epkes ;I, !""'$. elain itu menurut *old !""5$

 juga menyatakan bah(a kebiasaan merokok pada pekerja yang terpapar 

oleh debu memperbesar kemungkinan terjadinya gangguan fisiologi paru.

Page 17: bab 1 fix bjfstrdyguhhb ugugbbk

7/23/2019 bab 1 fix bjfstrdyguhhb ugugbbk

http://slidepdf.com/reader/full/bab-1-fix-bjfstrdyguhhb-ugugbbk 17/28

17

.$Kebiasaan :lahraga?aal paru dan olahraga mempunyai hubungan yang timbal balik,

gangguanfaal paru dapat mempengaruhi kemampuan olahraga.ebaliknya,

latihan fisik yang teratur atau olahraga dapat meningkatkan faal paru.

eseorang yang aktif dalam latihan akan mempunyai kapasitas aerobik 

yang lebih besar dan kebugaran yang lebih tinggi serta kapasitas paru yang

optimal. Kapasitas fungsi paru dapat dipengaruhi oleh kebiasaan seseorang

melakukan olahraga yang dapat meningkatkan aliran darah melalui paru

sehingga menyebabkan oksigen dapat berdifusi ke dalam kapiler paru

dengan )olume yang lebih besar atau maksimum.Kapasitas paru pada

seorang atlet lebih besar daripada orang yang tidak pernah berolahraga.

Kebiasaan olahraga akan meningkatkan kapasitas paru '" #"9 *uyton

dan hall, !""0$. b. ?aktor eksternal, terdiri dari

1.Masa Kerja

Masa kerja mempunyai kecenderungan sebagai salah satu faktor resiko

terjadinya penurunan kapasitas paru pada pekerja di industri yang berdebu.

Masa kerja menentukan lama paparan seseorang terhadap paparan debu.

emakin lama masa kerja semakin besar kemungkinan seseorang untuk 

terpapar debu. alah satu )ariabel potensial yang dapat menimbulkan

gangguan fungsi paru adalah lamanya seseorang terpapar polutan debu.

Masa kerja G 5 tahun berpotensi mengakibatkan gangguan kapasitas )ital

 paru 0 kali lebih besar dibandingkan dengan masa kerja H 5

tahunumamur, !""8$.

Page 18: bab 1 fix bjfstrdyguhhb ugugbbk

7/23/2019 bab 1 fix bjfstrdyguhhb ugugbbk

http://slidepdf.com/reader/full/bab-1-fix-bjfstrdyguhhb-ugugbbk 18/28

18

Berbagai penelitian yang telah dilakukan berhubungan dengan gangguan

fungsiparu, dilaporkan bah(a pada penambang pasir dan pemecah batu

kelainan paru dapat terjadi setelah terpapar 1+' tahun, pada industri

keramik gejala klinik umumnya timbul setelah 5 tahun, pada industri

 penggilingan padi gangguan paru umumnya terjadi setelah terpapar 5

tahun, pada industri pengolahan kayu gangguan paru umumnya terjadi

setelah terpapar 5+ tahun Mengkidi, !""$.

elain itu dalam penelitian yang dilakukan 6artati dkk !"1'$ tentang

 penyakit paru akibat terpapar debu kapas atau yang disebut bisinosis,

menunjukkan bah(a kejadian bisinosis lebih banyak ditemukan pada

responden dengan masa kerja G 5 tahun 7,89$. Masa kerja G 5 tahun

 beresiko ',71 kali mengalami keluhan bisinosis.

!.Centilasi >dara &alam ;uangan

Centilasi industri atau pertukaran udara di dalam industri merupakan

suatu kondisi untuk memelihara dan menciptakan udara suatu ruangan

yang sesuai dengan kebutuhan proses produksi atau kenyamanan pekerja.

&isamping itu juga digunakan untuk menurunkan kadar suatu kontaminan

di udara tempat kerja sampai batas yang tidak membahayakan bagi

kesehatan dan keselamatan pekerja. %rinsip sistem )entilasi yang

digunakan dalam suatu industri adalah membuat suatu proses pertukaran

udara di dalam ruang kerja.2ikatidak ada proses tersebut maka kontaminan

yang ada akan berkumpul di dalam udara ruang kerja.ehingga kontaminan

akan tetap berada di sekitar sumber dan di daerah sekitar pernapasan

 pekerja dengan konsentrasi yang tinggiCan icklen dan Beard, !""$.

Page 19: bab 1 fix bjfstrdyguhhb ugugbbk

7/23/2019 bab 1 fix bjfstrdyguhhb ugugbbk

http://slidepdf.com/reader/full/bab-1-fix-bjfstrdyguhhb-ugugbbk 19/28

19

BAB '

KD;A=*KA K:=D%3>AL &A= 6I%:3DI %D=DLI3IA=

'.1 Kerangka Konseptual

%roses mekanik 

1. %enggergajian

!. %enyerutan

'. %engampelasan

Lama paparan debu kayu

%aparan debu kayu total

&ebu mencapai al)eolus

?agositosis oleh makrofag

Inflamasi kronik 

  ?ibrosis paru 6iperplasi kelenjar mukus

%enurunan elastisitas jaringan paru Akumulasi sekret meningkat

  *angguan pengembangan paru %enyempitan otot polos saluran napas

  *angguan paru restriktif *angguan paru obstruktif  

Page 20: bab 1 fix bjfstrdyguhhb ugugbbk

7/23/2019 bab 1 fix bjfstrdyguhhb ugugbbk

http://slidepdf.com/reader/full/bab-1-fix-bjfstrdyguhhb-ugugbbk 20/28

20

*ambar '.1

Kerangka konseptual

'.! %enjelasan Kerangka Konsep

%roses mekanik seperti penggergajian, penyerutan, dan penghalusan

pengampelasan$ pada akhirnya akan menghasilkan debu kayu. &ebu kayu yang

terhirup ke dalam saluran pernapasan dapat menyebabkan gangguan kesehatan

tergantung dari lama paparan.emakin lama pekerja terpapar maka konsentrasi debu

yang terhirup semakin banyak.

%aparan debu kayu keseluruhan yang terhirup akan mempengaruhi saluran

 pernapasan pekerja mebel.&ebu kayu yang terhirup selanjutnya akan masuk ke dalam

al)eolus. &ebu kayu akan terikat bersama makrofag dan mengalami fagositosis

sehingga partikel debu kayu akan dikeluarkan bersamaan dengan sputum atau ditelan

dan mencapai interstitial. 6al inilah yang disebut reaksi pertahanan tubuh berupa

clearance al)eolus. &isamping itu, debu yang bersifat toksik terhadap makrofag akan

merangsang terbentuknya makrofag baru. Makrofag baru akan memfagositosis debu

toksik tadi sehingga terjadi autolysis. Makrofag yang lisis bersama debu toksik akan

merangsang terbentuknya makrofag baru dan terjadi lagi proses autolysis, dan

keadaan ini terjadi berulang+ulang. Autolysis yang berlebihan akibat dari

%enurunan fisiologi paru

Page 21: bab 1 fix bjfstrdyguhhb ugugbbk

7/23/2019 bab 1 fix bjfstrdyguhhb ugugbbk

http://slidepdf.com/reader/full/bab-1-fix-bjfstrdyguhhb-ugugbbk 21/28

21

 pembentukan dan destruksi makrofag yang terus+menerus akan memicu terjadinya

reaksi inflamasi kronik. ;eaksi tersebut akan menyebabkan pembentukan jaringan

ikat kolagen dan pengendapan hialin pada jaringan ikat itu sendiri sehingga lama

kelamaan akan timbul keadaan fibrosis pada paru. ?ibrosis paru dapat menyebabkan

 penurunan elastisitas jaringan paru dan menimbulkan gangguan pengembangan paru.

6al inilah yang akan menimbulkan gangguan paru restriktif.

&ebu kayu dalam konsentrasi berlebihan yang masuk dalam sistem

 pernapasan dan mencapai al)eolus selanjutnya akan bersifat merangsang dan

menimbulkan reaksi. ;eaksi tersebut akan mengganggu transport mukosilier dan

fagositosis oleh makrofag. 2ika reaksi tersebut terjadi berulang+ulang maka akan

mengakibatkan hiperplasi kelenjar mukus sehingga produksi lendir akan bertambah.

2ika lendir bertambah banyak dan mekanisme pengeluarannya tidak maksimal maka

akan terjadi penyempitan otot polos pada saluran napas dan selanjutnya menimbulkan

 peningkatan resistensi jalan napas. Keadaan inilah yang akan menimbulkan gangguan

 paru obstruktif.

Maka, jika pekerja mebel mengalami gangguan paru restriktif atau gangguan

 paru obstruktif ataupun keduanya, pada akhirnya hal tersebut akan mengakibatkan

 penurunan faal paru.

'.' 6ipotesis

3erdapat pengaruh lama paparan debu kayu terhadap penurunan fisiologi paru

 pada pekerja di entra Mebel Kemirahan, Kelurahan 3unjungsekar, Malang.

Page 22: bab 1 fix bjfstrdyguhhb ugugbbk

7/23/2019 bab 1 fix bjfstrdyguhhb ugugbbk

http://slidepdf.com/reader/full/bab-1-fix-bjfstrdyguhhb-ugugbbk 22/28

22

BAB #

MD3:&:L:*I %D=DLI3IA=

#.1 2enispenelitian

;ancanganpenelitianberupapenelitianobser)asionalanalitikdengandesainstudicross

 sectional yang bertujuanuntukmengetahuipengaruhlama

 paparandebukayuterhadappenurunanfaalparu.

#.! Lokasidanaktu%enelitian

%enelitiandilakukan dientra MebelKemirahan, Kelurahan3unjungsekar,

Malang padabulan&esember !"1#.

#.' %opulasidanampel

#.'.1%opulasi

%opulasidaripenelitianiniadalahpekerjamebel.

#.'.!ampel

ampeldaripenelitianiniadalahpekerjadi entra MebelKemirahan,

Kelurahan3unjungsekar, Malang.

#.'.'Besarsampel

Page 23: bab 1 fix bjfstrdyguhhb ugugbbk

7/23/2019 bab 1 fix bjfstrdyguhhb ugugbbk

http://slidepdf.com/reader/full/bab-1-fix-bjfstrdyguhhb-ugugbbk 23/28

23

Besarsampel dihitung denganmenggunakanrumussebagaiberikut

'$$14$15."

!

+   

  

 −+

+r r  !n

 "  "    β α 

n E &ahlan, !"1"0$

n E besar sampel minimum

αE kesalahan tipe I ditetapkan sebesar !"9αE ",!$

βE kesalahan tipe II ditetapkan sebesar !"9βE ",!$

r E nilai korelasi berdasarkan pustaka

>ntuk α E 1.!0!, dengan N E ".0#!, r E ".###

1.!0! +".0#!

".5 Ln1+ ".###$$ 4 1− ".###$$$

 

 

 

 ÷!

+'

&engan demikian, hasil

 perhitungan jumlah sampel minimalnya adalah sbb

n E

E !!,01 atau dibulatkan menjadi !' orang

2umlahsampel yang akan peneliti gunakan adalah 30 orang.

#.'.#3eknikpengambilansampel

3eknikpengambilansampel yang digunakanadalahconsecutive samplin#.

#.'.5 Karakteristiksampel

#.'.5.1Kriteriainklusi

Page 24: bab 1 fix bjfstrdyguhhb ugugbbk

7/23/2019 bab 1 fix bjfstrdyguhhb ugugbbk

http://slidepdf.com/reader/full/bab-1-fix-bjfstrdyguhhb-ugugbbk 24/28

24

a.%ekerja di bagianpengolahan penggergajian, penyerutan,

 pengamplasan$

 b. 3idak merokok dan perokokringan H 1" batang4hari$ 6ealth

Information 3echnology, !"1!$

c. 3idak memakai masker 

d. Bersediamenjadisampelpenelitian.

#.'.5.! Kriteriaeksklusi

a. %ekerja yang mempunyairi(ayatpenyakitparu

%%:K,Bronchitis kronis, Asma bronchial, Dmfisema$

#.'. Cariabel%enelitian

#.'..1 Cariabelbebas

%aparandebukayu.

#.'..! Cariabel3ergantung

%enurunanfaalparu.

#.'.7 &efinisioperasional

a. Lama paparan adalah (aktu dimana pekerja terpapar dengan debu

kayu se(aktu bekerja, dihitung sejak diterima menjadi pekerja

industri mebel kayu dalam tahun$. Kategori lama paparan dibagi

menjadi ! yaitu H 5 tahun dan G 5 tahun.

Page 25: bab 1 fix bjfstrdyguhhb ugugbbk

7/23/2019 bab 1 fix bjfstrdyguhhb ugugbbk

http://slidepdf.com/reader/full/bab-1-fix-bjfstrdyguhhb-ugugbbk 25/28

25

 b. %enurunanfaalparuadalahkondisi)entilasiparu yang

dinilaidenganmenggunakanalat spirometer dengan parameter 9

?C@ dan 9 ?DC1, bah(a

 =ormal

• ?C@ lebihdari 0"9 nilaidugaanuntuksemuaumur 

• ?DC1G 0"9 nilaidugaanuntukusiaH #" tahun

• ?DC1G 759 nilaidugaanuntukusiaH #" " tahun

• ?DC1 G 7"9 nilaidugaanuntukusiaG " tahun

:bstruktif derajatobstruksimenuruthasil ?DC1$

BeratH '"9 edang '"9 + 589

;ingan "9 + 7#9

;estriktif derajatobstruksimenuruthasil ?C@$

BeratH '"9

edang '"9 + 589

;ingan "9 + 789

#.# AlatdanBahan%enelitian

1. Alattulis

!. Lembar(a(ancara

'. pirometer 

#. Mout$ Piece

5. ;olkertaspencetak  print out $

. %enjepithidung

7. Kertas tissue

0. Alkohol

Page 26: bab 1 fix bjfstrdyguhhb ugugbbk

7/23/2019 bab 1 fix bjfstrdyguhhb ugugbbk

http://slidepdf.com/reader/full/bab-1-fix-bjfstrdyguhhb-ugugbbk 26/28

26

#.5 %rosedur%enelitian

%enelitianinimenggunakan lembar (a(ancarauntukmengumpulkan data

umumresponden, sedangkanuntukpengukurangangguanfungsiparumenggunakan

spirometer.

%adatahapanpegumpulan data padapenelitianiniadalahsebagaiberikut

a.3ahapanpersiapan

1. Memintaperijinanpenelitianpadaindustrimebel di entra MebelKemirahan,

Kelurahan3unjungsekar, Malang.

!.

Memintaperijinanpenilitianpadapihak?akultasKedokteran>ni)ersitasMuham

madiyah Malang.

 b. 3ahapan%engukuran

%adatahappengukuranuntuksetiapsubjekpenelitiandilakukankuranglebih 5

menit.Adapuntahapansebelumpengukuransebagaiberikut

1. ubjekpenelitiandilakukan(a(ancara.

!. ubjekpenelitiandiinformasikantentangtujuanpenelitiandansuratpersetujuan.

'.

etelahselesaidilakukanpersetujuankemudiandilakukanpengukurandenganspir 

ometer.

3ahapanpengukuranfaalparudenganmenggunakanalat spirometer 

adalahsebagaiberikut

Page 27: bab 1 fix bjfstrdyguhhb ugugbbk

7/23/2019 bab 1 fix bjfstrdyguhhb ugugbbk

http://slidepdf.com/reader/full/bab-1-fix-bjfstrdyguhhb-ugugbbk 27/28

27

1. pirometer dihubungkan dengan arus listrik.!. pirometer dihidupkan dengan menekan tombol po(er.

'. Identitas sampel diisi pada spirometer yang terdiri dari nama, umur, jenis

kelamin, alamat, tinggi badan dan berat badan.#.  Mout$ piece dipasang di spirometer dan sampel diminta untuk 

memasukkannya ke mulut.5. %enjepit hidung dipasang pada sampel

. 3ombol start ditekan untuk memulai pengukuran.

7. ampel diminta untuk bernafas melalui mulut dengan pernafasan biasa dan

rileks.

0. 2ika pada spirometer menunjukkan tanda inspirasi 4 ekspirasi dalam maka

sampel diinstruksikan untuk melakukannya.8. pirometer menunjukkan tanda bunyi tiit$ jika pemeriksaan telah selesai dan

 berhasil.

1". 3ombol print ditekan untuk mencetak hasil pengukuran.

11. pirometer dan penjepit hidung dilepaskan dari sampel.1!. %engambilan data telah selesai.

#. Alurpenelitian

eluruhpekerja di entra Mebel

Kemirahan, Kelurahan

3unjungsekar, Malang

eluruhpekerjamebelbagianpengolah

an

DksklusiInklusi

%emeriksaan

s irometer 

Page 28: bab 1 fix bjfstrdyguhhb ugugbbk

7/23/2019 bab 1 fix bjfstrdyguhhb ugugbbk

http://slidepdf.com/reader/full/bab-1-fix-bjfstrdyguhhb-ugugbbk 28/28

28

#.7 Analisis data

Analisis data yang digunakanadalahre#resi linier  

 seder$anauntukmengetahuiadanyapengaruhlama

 paparandebukayuterhadappenurunanfaalparupadapekerjadi entra MebelKemirahan,

Kelurahan3unjungsekar, Malang. >ntuk selanjutnya, dapat dihitung ratio prevalens,

yaitu perbandingan antara pre)alensi efek lama paparan debu kayu terhadap pekerja

dengan faktor resiko dengan pekerja tanpa faktor resiko.

%ekerja H 5th%ekerja G5th

 =ormal 3idak normal

 =ormal 3idak 

normal

Analisishasilpemeriksaan

6asildankesimpulan