bab 16. acquired immunodeficiency syndrome (aids)

Upload: denia-haritsa-apriliani

Post on 24-Feb-2018

220 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 7/24/2019 Bab 16. Acquired Immunodeficiency Syndrome (AIDS)

    1/6

    Definisi

    Penyebab

    dan

    patogenesis

    ACQUIRED

    IMMUNODEFICIENCY

    SYNDROME (AIDS)

    ArDS

    (Acquired

    Immunodeficiency

    syndrome)

    adalah

    kumpulan

    gejala

    yang

    timbul

    akibat

    menurunnya

    sistem

    kekebalan

    tubuh

    yang

    diperoleh,

    disebabkan

    oleh infeksi

    human

    immunodeficiency

    airtts

    (HIV).

    AIDS ini

    bukan

    suatu

    penyakit

    saja,

    tetapi merupakan

    gejala-gejala

    penyakit

    yang

    disebabkan

    oleh infeksi

    berbagai

    jenis

    mikroorganisme

    seperti, infeksi

    bakteri,

    virus,

    jamur,

    bahkan

    timbulnya keganasan

    akibat

    menurunnya

    daya

    tahan

    tubuh

    penderita.

    AIDS

    disebabkan

    oleh m asuknya

    Human

    Immunodeficiency

    Virus

    (HfQ

    ke

    dalam

    tubuh

    manusia.

    jika

    sudah

    masuk

    ke

    dalam

    tubuh,

    Hrv

    akan

    menyerang

    sel-sel

    darah

    putih

    yang mengatur

    sistem kekebalan

    tubuh, yaifu

    sel-sel

    limfosit

    penolong,

    sel

    r

    He1per,,

    atau

    yang disebut

    juga

    sel

    T4.

    Selain

    sel

    T4,

    sel-sel

    lain

    seperti

    monosit,

    makrofag,

    dan

    sel-sel

    glia

    di

    otak

    juga

    ikut

    diserang.

    HIV

    yang sudah masuk

    ke dalam

    sel T4 akan

    mengadakan

    multiplikasi

    dengan

    cara

    menumpang

    dalam

    proses

    pertumbuhan

    sel T4

    tersebut.

    Di

    dalam

    sel T4, HIV

    mengadakan

    replikasi

    dan merusak

    sel

    tersebut,

    dan

    apabila

    sudah

    matang

    virus-

    virus

    baru/muda

    keluar

    dan

    selanjutnya

    masuk

    ke

    dalam

    sel

    14

    yang lain,

    berkembang

    biak

    dan

    selanjutnya

    merusak

    sel

    tersebut.

    Apabila

    sudah

    banyak

    sel

    14

    yang hancur,

    terjadi

    gangguan

    imunitas

    selular,

    daya

    kekebalan

    penderita menjadi

    terganggu/cacat

    sehingga

    kuman

    yang

    tadinya

    tidak

    berbahaya

    atau dapat

    dihancurkan

    oleh

    tubuh

    sendiri

    (infeksi

    oportunistik)

    akan

    berkembang lebih

    leluasa dan

    menimbulkan penyakit

    yang serius

    yang pada

    akhirnya

    pada

    tingkai kelumpuhan

    tertentu

    full

    blown)

    penyakit

    ini

    dapal

    menyebabkan

    kematian.

    Apabila

    sudahmasuk

    ke

    dalam darah,

    HIV

    dapat merangsang

    pembentukan

    antibodi

    dalam

    beberapa

    minggu

    sampai

    3 bulan,

    dan

    antibodi

    ini

    dapat

    diperiksa

    keberadaannya

    di laboratorium.

    Cara

    pemeriksaanyangumum

    dipakii

    ialatrdengan

    pemeriksaan

    imunologis

    penapisan

    dengan

    cara

    ELISA

    dan

    cara

    pemeriksian

    penentu

    dengan

    teknik

    westem-Blot .

    Apabila

    dengan

    cara

    ELISA

    2 kali

    berturut-

    turut

    memberi

    hasil

    positif,

    dan Western-Blot

    +,

    penderita

    disebut

    sero

    positif

    atau

    HIV

    +.

    Orang-orang yang sudah

    HIV + ini

    sangat

    potensial

    untuk

    menularkan

    kepada

    orang lain.

    Periode

    sejak

    seseorang

    kemasukan

    HIV

    sampai

    terbentuk

    antibodi

    disebut

    periode

    jendela. Periode jendela

    ini

    sangat

    penting

    diketahui

    oleh karena sebelum

    antibodi

    terbentuk

    di

    dalam

    tubuh,

    HIV

    sudah

    ada

    dalam

    darah penderita

    dan keadaan

    ini

    juga

    sudah

    dapat

    menularkan

    kepada

    orang lain.

  • 7/24/2019 Bab 16. Acquired Immunodeficiency Syndrome (AIDS)

    2/6

    Acquired

    lmmunodeficiency Syndrome

    (AIDS)

    311

    Epidemiologi

    Faktor-faktor

    yang

    memengaruhi

    timbulnya

    penyakit

    Menurut

    beberapa

    peneliti,

    penyakit ini

    pertama

    kali

    muncul

    di

    Afrika tahun

    1981,

    dan selanjutnya

    dibawa

    oleh orang-orang

    Perancis

    dan orang

    Belgia

    ke Eropa

    Barat.

    Oleh orang-orang

    Haiti

    dan

    Afrika

    dibawa

    ke Karibia,

    dan oleh orang

    Amerika

    yang

    berlibur

    ke sana dibawa

    ke

    negerinya.

    Kasus

    pertama

    di Amerika

    Serikat

    dilaporkan

    oleh

    Gottlieb

    dkk

    tahun

    1981,

    dan

    mulai

    saat

    itu

    masyarakat

    Amerika

    Serikat

    menjadi

    panik

    oleh

    karena penyakit-

    penyakit

    menular

    dengan

    tingkat

    fatalitas

    yang

    tinggi

    sudah

    sangat

    jarang

    timbul

    di

    sana.

    Pada

    tahun

    1983

    sudahditemukan2.500

    penderita AIDS diAmerika

    Serikat.

    Demikian

    cepatnya

    penyakit

    ini

    menyebar

    terlihat dari

    laporan

    WHO

    tahun

    L988

    yang

    telah

    menemukan

    141.000

    kasus

    AIDS

    di

    145 negara

    dari

    5

    benua.

    Tahun 1990, AIDS

    sudah

    melanda

    153

    negara dari177

    negara

    dengan 345.000

    kasus

    AIDS. Penyakit

    ini

    begitu

    cepat

    menyebar.

    WHO

    (1994)

    sudah

    mencatat 1.025.073

    kasus

    AIDS.

    Dalam laporan

    WHO ini

    lebih

    dipercaya

    bahwa angka sesungguhnya

    adalah sekitar

    4,5

    jfia

    kasus.

    Lebih mengerikan

    lagi

    jika

    dilihat

    bahwa

    diperkirakan

    ada

    sekitar 5.000

    kasus

    infeksi

    HIV

    setiap

    hari,

    maka pada

    waklu 10

    tahun

    mendatang

    diperkirakan

    akan

    ada

    sekitar

    30-40

    juta

    penderita

    AIDS

    dan

    satu

    juta

    di

    antaranya

    kasus

    anak-anak.

    Keadaan

    di

    Indonesia

    AIDS

    pertama

    kali

    ditemukan

    di

    Indonesia pada

    tahun

    1987 di

    Bali,

    penderita adalah

    seorang

    wisatawan

    asal

    Belanda.

    Setiap

    tahun

    jumlah

    penderita bertambah

    tertts.

    Pada

    tahun

    1991

    sudah

    ditemukan

    47 penderita

    (AIDS26,

    HIV + 2l)yangditemukan

    di

    4

    provinsi,DKI2T

    (AIDS

    14, HIV

    +

    13),

    Jawa

    Barat

    3

    (AIDS

    1,

    HIV

    + 2),

    Jawa

    Timur

    6

    (AIDS

    3,

    HIV +

    3),

    dan

    Bali

    11

    (AIDS

    3,

    HIV

    +

    8).

    Pada

    tahun

    1994

    dilaporkan

    sudah

    meningkat-menjadi

    274

    penderita

    (AIDS

    40,

    HIV

    +

    235)

    dan sudah

    menyerang 15

    provinsi dari27

    provinsi yang

    ada

    di seluruh

    Indonesia.

    Angka kumulatif

    sampai

    akhir tahun

    2000,

    sudah

    1.500

    kasus

    (HIV

    + dan

    AIDS).

    Oleh

    para

    ahli diperkirakan

    sudah

    ada

    kurang lebih 500.000

    penderita

    infeksi HIV+

    dan

    AIDS

    di

    seluruh

    Indonesia.

    ]ika

    pada

    10

    tahun

    yang

    lalu penyakit

    ini

    banyak

    ditemukan

    hanya

    pada pelaku

    homoseksual,

    sekarang sudah

    banyak ditemukan pada pelaku

    heteroseksual, dan

    jika

    dulu

    banyak ditemukan

    hanya

    terbatas

    pada

    kelompok risiko

    tinggi

    (WTS,

    PTS,

    mucikari,

    pramuria

    bar,

    diskotik

    dan pemakai

    obat-obat

    terlarang/narkotika)

    sekarang

    penyakit

    ini

    sudah

    ada

    di

    tengah-tengah

    masyarakat

    luas,

    di sepanjang

    jalan,

    pantai,

    sungai, di

    desa-desa,

    dan

    kota

    besar/kecil.

    1. HIV

    sangat

    mudah

    berubah-ubah

    sesuai

    dengan

    lingkungannya,

    oleh

    karena

    itu

    obat dan

    vaksin

    susah

    untuk dibuat.

    2.Bagiantubuhyang

    diserang

    HiV

    adalah

    sistem

    yang

    menyerang kekebalan

    tubuh,

    yang

    menyebabkan

    kekebalan

    tubuh

    manusia menjadi

    lumpuh,

    dengan segala

    akibatnya.

    3. Mortalitas

    penyakit

    sangat tinggi.

    |ika

    sudah

    dinyatakan

    AIDS

    positif, dalam

    wakhr

    5

    tahun

    penderita

    akan

    meninggal.

    4. Transportasi

    dan

    mobilisasi

    penduduk akan

    mempermudah penularan

    PMS.

    5.

    Keluarga berencana

    sangat

    besar

    hubungannya.

    6.

    Ekonomi

    sangat

    besar

    pengaruhnya.

    7. Usia

    penderita,

    biasanya

    banyak

    menyerang usia muda, produktif

    sehingga

    berpengaruh

    pada

    berkurangnya

    tenaga

    kerja.

    8.

    Keamanan,

    ikut

    juga

    berpengaruh.

    9.

    Modernisasi

    dan urbanisasi

    @anyak

    pengaruh).

  • 7/24/2019 Bab 16. Acquired Immunodeficiency Syndrome (AIDS)

    3/6

    312

    Saripati

    Penyakit Kulit

    Cara

    penularan

    Perjalanan

    penyakit

    10. Penyimpangan

    perilaku

    seksual

    (banyak

    pengaruh).

    1 1.

    Penyalahgunaan

    obat-obat

    terlarang

    (narkoba)-banyak

    pengaruh.

    12.

    Industrialisasi

    (banyak

    pengaruh).

    13.

    Adat istiadat

    dan

    agama

    (banyak

    pengaruh).

    AIDS

    dikelompokkan

    dalam

    penyakit menular

    seksual

    (PMS)

    karena

    palingbanyak

    ditularkan

    melalui hubungan

    seksual

    (95%).

    Cairan

    tubuh

    yang

    paling

    banyak mengandung

    HIV

    adalah

    semen

    (air

    mani),

    cairan

    vagina/serviks,

    serta darah, sehingga

    penularan

    utama

    HIV

    adalah

    melalui

    4

    jalur

    yang melibatkan

    cairan

    tubuh

    tersebut,

    yaitu:

    1.

    Jalur

    hubungan

    seksual

    (homoseksual/heteroseksual).

    2.

    Jalur

    pemindahan

    darah atau produk

    darah

    seperti:

    transfusi

    darah,

    melalui

    alat

    suntik,

    alat

    tusuk

    tato,

    tindik,

    alat

    bedah,

    dokter gigi,

    alat cukur,

    dan

    melalui

    luka

    halus

    di

    kulit.

    3.

    Jalur

    transplantasi

    alat

    tubuh

    dan air

    mani.

    4.

    Jalur

    transplasental:

    janin

    dalam kandungan

    ibu hamil

    dengan HIV

    +

    akan

    tertular

    (infeksi

    transplasental)

    dan

    infeksi

    perinatal.

    Sebenarnya

    HIV

    dapat ditemukan

    dalam ASI,

    air

    liur,

    air mata

    dan

    keringat,

    tetapi

    penularan melalui

    bahan

    ini

    belum

    terbukti

    kebenarannya karena

    jumlah HIV-nya

    sangat

    sedikit.

    HIV

    juga

    tidak menular

    lewat

    jabat

    tangan,

    berciuman

    pipi,

    bersin/

    batuk

    dekat penderita

    AIDS,

    berenang

    bersama

    dalam

    satu kolam

    renang,

    hidup

    serumah

    dengan

    pengidap HIV

    tanpa

    hubungan

    seksual. Hewan

    seperti

    nyamuk,

    kutu

    busuk

    dan

    serangga

    lainnya

    belum

    terbukti

    dapat

    menularkan

    HIV.

    Secara

    klinis AIDS

    dikategorikan

    dalam

    4 kelompok:

    Kelompok

    I : Infeksi HIV

    akut.

    Kelompok II

    :

    Infeksi

    seropositif

    tanpa

    gejala.

    Kelompok III :

    Radang kelenjar

    getah

    bening menyeluruh

    dan menetap

    (persisten

    g

    ener al ize d Iy mphad

    enophnty

    /

    P

    GL)

    Kelompok IV :

    Penyakit berat

    yang

    berkaitan

    dengan AIDS.

    A.

    Dengan

    gejala kondisi

    (AIDS

    related

    complex

    /

    ARC)

    B.

    Dengan

    gejala-gejala

    neurologi

    C.

    Dengan

    gejala-gejala

    infeksi

    oportunistik

    D.

    Dengan gejala-gejala

    kanker

    E.

    Dengan

    penyakit

    berulang lain

    Kelompok

    I

    Sejak HIV masuk

    ke dalam

    tubuh

    akan menimbulkan

    gejala

    yang

    sangat

    sulit dikenal

    karena

    menyerupai

    gejala

    influenzasaja:

    demam,

    lesu,

    ngantuk,

    sakit

    otot, sakit

    kepala

    dan

    timbul

    bercak

    merah

    di

    kulit.

    Perjalanan

    penyakit

    saat ini

    sesuai

    dengan

    masa

    induksi

    yang dapat berlangsung

    sampai

    3 bulan.

    Kelompok

    II

    Stadium penyakit

    ini

    tidak

    menunjukkan

    gejala klinik

    yang

    khas.

    Penderita

    tampak

    sehat

    tetapi

    jika

    diperiksa darahnya

    akan

    menunjukkan seropositif. Kelompok

    ini

    sangat

    berbahaya karena

    dapat

    menularkan

    lawan

    jenisnya.

    Kelompok

    III

    Stadium ini menunjukkan

    pembesaran

    kelenjar

    getah

    bening

    seluruh

    tubuh

    yang

    menetap

    (lebih

    dari

    tiga

    bulan) dan

    biasanya

    disertai

    demam,

    diare,

    berkeringat

    pada

    malam hari,

    lesu,

    berat

    badan rnenurun.

    Pada kelompok

    ini

    sering

    disertai infeksi

    jamur

    kandida

    sekitar mulut

    dan herpes

    zoster.

  • 7/24/2019 Bab 16. Acquired Immunodeficiency Syndrome (AIDS)

    4/6

    Acquired lmmunodeficiency

    Syndrome

    (AIDS)

    313

    Kelompok IV

    A.

    Penyakit

    dengan gejala

    konstitusi

    ynng mengalaffii

    paling

    sedikit

    dua gejala klinis

    yang

    menetap

    selsma tiga bulan stau lebih.

    Gejala-gejala

    tersebut berupa:

    l. Demam

    yang terus

    menerus

    lebih

    dari

    37

    C

    2.

    Kehilangan

    berat badan

    10%

    atau

    lebih

    3.

    Radang kelenjar

    getah

    bening yang meliputi 2

    atau

    lebih kelenjar

    getah

    bening

    di

    luar

    daerah

    kemaluan

    4.

    Diare

    yang tidak dapat

    dijelaskan sebabnya

    5.

    Berkeringat

    banyak

    pada

    malam

    hari

    yang

    terus

    menerus

    B.

    D

    engan

    gej

    nla-gej nla neurologik

    Stadium

    ini

    memberikan gejala

    neurologik

    yang beraneka

    ragam

    seperti kelemahan

    otot,

    kesulitan

    berbicara,

    gangguan keseimbangan,

    disorientasi, halusinasi, mudah

    lupa,

    psikosis, dan dapat sampai

    koma

    (gejala

    radang

    otak).

    C.

    Dengan gejala-gejaln infeksi oportunistik

    Infeksi oportunistik

    inilah

    yang

    merupakan

    akhir dari

    kehidupan

    penderita

    AIDS.

    Pada

    saat

    daya tahan

    tubuh

    penderita sudah lemah,

    tubuh

    tidak

    memberikan respons

    lagi

    terhadap

    pengobatan yang

    diberikan.

    Infeksi

    oportunistik

    yang

    sering ditemukan

    adalah:

    1. Radang paru oleh

    Pneumocystic

    carinii

    (PPC)

    PPC ini

    disebabkan

    oleh parasit sejenis

    protozoa yang pada keadaan tanpa

    infeksi

    HIV

    tidak

    menimbulkan

    keadaan

    berat, tetapi pada

    penderita AIDS

    dengan daya

    tahan

    tubuh

    sudah

    lemah,

    protozoa ini

    merajalela menyerang

    sampai

    paru

    yang

    akibatnya

    menyebabkan kematian

    penderita.

    2.

    Penyakit

    tuberkulosis

    (TBC)

    Infeksi Mycobacterium

    tuberculosis

    pada

    penderita

    AIDS

    sering mengalami

    penyebaran

    yang

    luas

    sampai

    keluar paru. Penyakit ini

    sangat resisten

    terhadap

    obat anti-TBC yang

    biasa.

    Hal ini

    akan

    memberatkan

    penderita

    TBC

    dengan AiDS

    dan dapat menyebabkan kematian.

    3.

    Infeksi mukokutan

    Kandidiasis mukokutan merupakan

    infeksi

    jamur

    yang

    sering

    ditemukan menyertai

    AIDS.

    Gejala

    yang ditimbulkan berupa

    bercak

    berwarna putih

    di

    dalam

    rongga

    mulut

    dan

    sekitar

    mulut.

    Penyakit ini mudah

    diobati,

    tetapi

    dapat

    berulang

    kembali

    sampai

    ke

    tenggorokan,

    esofagus,

    usus

    halus,

    dan usus besar, serta

    akan

    menyebabkan

    diare

    yang

    terus menerus. Keadaan

    ini

    akan

    menyebabkan kematian.

    Infeksi

    herpes zoster

    yang

    menyertai

    AIDS

    mula-mula

    berupa

    lesi

    unilateral sebeiah

    badan, tetapi

    jika

    sudah

    lanjut

    akan mengenai

    seluruh tubuh dan menjadi herpes

    zoster generalisata.

    Herper

    zoster ini

    juga

    dapat

    meluas

    sampai menyerang

    alat

    dalam seperti

    hati, paru,

    dan otak.

    Infeksi ini mengakibatkan

    kematian.

    Infeksi

    Salmonela

    dan

    virus lain

    seperti cytomegaloairus

    pada

    saluran

    cerna

    memberikan

    gejala diare

    yang

    lama

    dan

    sulit diobati.

    Diare

    yang

    terus

    menerus

    akan

    mengakibatkan

    berat

    badan

    turun, dehidrasi,

    dan

    apabila disertai

    penyakit

    lain

    dapat

    menyebabkan

    kematian.

    D.

    Dengan

    gej

    aln-gej ala kanker

    Kanker

    yang sering

    menyertai

    penderita AIDS adalah

    sarkoma

    kaposi

    (SK)

    dan

    limfoma

    maligna

    (LM)

    non-Hodgkin

    yang

    menyerang

    otak. Di

    antara

    kedua

    keganasan

    ini, yang paling

    sering

    ditemukan adalah

    sarkoma

    kaposi.

    Gambaran

    klinik

  • 7/24/2019 Bab 16. Acquired Immunodeficiency Syndrome (AIDS)

    5/6

    314

    Saripati

    Penyakit

    Kulit

    Kriteria

    diagnosis

    Pemeriksaan

    pembantu/

    laboratorium

    Diagnosis banding

    Pencegahan

    SK

    berupa bercak

    merah

    coklat,

    ungu,

    atau

    kebiruan

    pada

    kulit

    yang pada

    awalnya

    hanya berdiameter

    beberapa

    milimeter,

    tetapi

    dalam

    perkembangan

    selanjutnya

    membesar

    sampai

    beberapa

    sentimeter. Kelainan

    kulit meluas

    sampai ke

    seluruh

    tubuh, bercak dengan diameter

    yang

    lebih

    besar

    disertai rasa

    nyeri.

    Bercak-bercak

    ini

    dapat

    meluas

    ke

    selaput lendir

    mulut,

    faring,

    esofagus, dan

    paru

    dengan

    perjalanan

    yang bersifat progresif.

    Akibat

    daya

    tahan

    tubuh

    yang rendah

    disertai infeksi

    oportunistik

    yang

    lain,

    SK

    ini

    dapat menyebabkan

    kematian.

    Oleh

    karena

    banyak

    negara,

    terutama

    negara

    berkembang

    yang

    belum

    mempunyai

    fasilitas

    laboratorium

    yang memadai, maka

    dalam

    lokakarya

    di

    Bangui

    Afrika Tengah

    bulan Oktober

    1985, WHO

    menetapkan

    kriteria

    diagnosis

    AIDS

    sebagai

    berikut.

    Seseorang

    dewasa dicurigai

    menderita

    AIDS

    jika

    paling

    sedikit

    mempunyai

    2 gejala

    mayor

    dan 1

    gejala minor dan tidak

    terdapat sebab-sebab

    penekanan

    imun

    yang lain

    yang diketahui

    seperti

    kanker,

    malnutrisi

    berat atau

    sebab-sebab lain.

    Gejala mayor:

    1.

    Penurunan

    berat

    badan

    atau

    pertumbuhan lambat yang

    abnormal

    2.

    Diare

    kronik lebih

    dari

    1

    bulan

    3.

    Demam lebih

    dari

    l

    bulan

    Gejala

    minor:

    1. Limfadenopatiumum

    2.

    Kandidiasis

    orofaring

    3.

    Infeksi

    umum

    yang

    rekuren

    (otitis,

    faringitis)

    4. Batuk-batuk

    yang

    persisten

    5.

    Dermatitis

    umum

    6.

    Infeksi HIV

    yang

    maternal

    Selain

    kriteria

    di atas,

    hendaknya

    dilakukan pemeriksaan

    darah

    dengan

    tes

    ELISA

    sebagai

    tes

    penyaring,

    dan

    pastikan

    dengan tes

    Western-Blot

    sebagai

    tes

    penentu.

    1. Pemeriksaan

    darah akan

    didapat.

    Laju endap darah meningkat,

    leukopenia,

    iimfopenia,

    anemia,

    trombositopenia

    dan

    perubahan

    perbandingan

    CD4 dan CD8

    menjadi terbalik.

    2.

    Pemeriksaan

    antibodi

    terhadap HIV

    .

    Cara

    ELISA

    r

    Cara

    Western-Blot

    AIDS

    harus

    didiagnosis banding

    sesuai

    dengan manifestasi

    klinik

    infeksi

    oportunistik.

    Oleh

    karena

    obat untuk pencegahan

    HIV

    sampai

    sekarang

    belum adalbelum

    di-

    temukan dan

    vaksin

    yang dapat

    mencegah

    AIDS

    juga

    belum

    ada,

    usaha

    untuk

    menangkal

    penyakit

    ini ialah

    dengan

    cara penyuluhan

    pendidikan

    kesehatan

    melalui

    program

    KIE

    (Komunikasi

    Informasi Edukasi)

    yaitu

    usaha

    membantu

    seseorang

    unluk

    melangkah

    dan

    mengerti kepada berbuat

    .

    Program

    ini

    bertujuan

    untuk mengubah

    sikap perilaku

    seksual seseorang

    sehingga

    diharapkan

    setiap

    individu

    dapat

    menyehatkan

    dirinya sendiri

    dan orang lain

    untuk terhindar

    dari

    infeksi

    HIV.

    Jalur-

    jalur

    penularan AIDS

    adalah

    melalui

    jalur

    hubungan

    seksual

    (lebih

    dari

    95'h),

    jalur

    pemindahan

    darah,

    dan

    jalur

    ibu

    hamil, maka

    usaha-usaha

    yang

    dapat dilakukan

    adalah usaha menyehatkan ketiga

    jalur

    penularan itu.

  • 7/24/2019 Bab 16. Acquired Immunodeficiency Syndrome (AIDS)

    6/6

    Acquired

    lmmunodeficiency

    Syndrome

    (AIDS)

    315

    Prognosis

    P

    ence gahan

    melalui hubungan

    seksunl.

    l.

    Melakukan

    hubungan

    seks

    hanya

    dengan

    seorang mitra

    seksual

    yang

    setia

    dan

    tidak

    mengidap

    HIV

    (monogami).

    2.

    Jangan

    mengadakan hubungan seksual

    dengan kelompok risiko

    tinggi seperti

    WTS,

    PTS,

    pelanggan-pelanggannya, kaum

    homoseksual,

    dan

    wisatawan

    asing

    dari

    negara

    tempat

    insiden

    AIDS-nya

    tinggi.

    3.

    Melakukan hubungan

    seks

    yang

    aman

    (safe sex)

    yaitu

    dengan menggunakan

    kondom

    (pro

    t ectia e s e

    x).

    Pencegahan

    melalui

    d0r0h.

    1. Darah

    yang

    akan ditransfusikan

    harus

    bebas HIV.

    Jika

    sangat

    perlu

    untuk

    tranfusi

    darah

    mintalah

    darah yang

    bebas

    HIV.

    2.

    Produk darah/plasma

    darahharus

    dipantau

    dengan

    ketat dan

    dilaksanakan

    sesuai

    dengan prosedur pembuatan

    yang dianjurkan.

    3.

    Alat

    suntik

    dan aiat-alat tusuk

    lainnya

    (alat

    tato dan tindik) harus

    dicucihamakan

    dahulu sebelum dipakai

    atau

    pakailah

    alat habis

    sekali pakai.

    4.

    Jangan

    menggunakan

    pisau

    cukur,

    gunting kuku,

    atau sikat

    gigi orang

    yang

    disangka

    mengidap HIV.

    5.

    Kelompok

    pemakai

    obat

    narkotika

    sering memakai

    jarum

    suntik

    bersama-sama.

    Untuk itu

    dianjurkan

    jangan

    memakai

    jarum

    suntik

    bersama-sama.

    Pencegahan para petugas

    kesehatan

    Untuk pence

    gahan

    petugas

    kesehatan

    dianjurkan

    1.

    Menggunakan

    alat-alat

    pelindung

    sewaktu

    bekerja, seperti

    sarung

    tangan, kamar

    jas

    laboratorium,

    dan

    masker.

    2. Hati-hati waktu

    menggunakan

    alat-alat

    yang

    tajam,

    seperti

    jarum

    suntik,

    alat-alat

    operasi

    saat menolong

    persalinan,

    dan

    lain-lain.

    3.

    Bahan

    yang

    mengandung

    HIV

    atau

    yang

    tercemar

    HIV,

    harus

    dibungkus

    dengan

    plastik

    dua

    lapis

    dan selanjutnya

    dimusnahkan.

    4.

    Alat-alat

    lain

    seperti pengisap

    darah

    (pipet),

    alat

    resusitasi

    dan lainlain

    harus

    digunakan

    secara profesional

    dan

    hati-hati.

    Pencegahan

    melalui ibu hamil

    Ibu

    yang

    mengidap

    HIV dan menderita

    AIDS

    dapat menularkan

    virus

    pada

    bayi

    yang dikandungnya

    baik

    pada

    saat

    bayi

    berada

    dalam kandungan,

    maupun

    pada

    saat

    ibu melahirkan

    atau pada saat

    bayi

    dilahirkan.

    Usaha-usaha

    pencegahan

    meliputi

    anjuran

    agar

    ibu

    pengidap

    HIV

    jangan

    hamil

    dan apabila

    sudah hamil

    segera

    menghubungi

    dokter

    ahli

    kebidanan

    untuk

    membantu

    mengatasinya.

    Seseorang

    apabila sudah

    didiagnosis

    menderita AIDS

    prognosisnya

    buruk.