bab 2_tinjauan pustaka pendahuluan untuk pelalawan

Upload: ardhiristiawan

Post on 19-Feb-2018

237 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 7/23/2019 Bab 2_Tinjauan Pustaka Pendahuluan Untuk Pelalawan

    1/18

    LAPORAN PENDAHULUANLAPORAN PENDAHULUAN

    1.1. Definisi Air Limbah

    Air limbah merupakan air bekas pemakaian, baik air bekas pemakaian rumah

    tangga maupun sisa dari proses produksi di industri. Air pemakaian rumah tangga yang

    selanjutnya dinyatakan limbah domestik, merupakan air limbah yang dihasilkan tidak

    hanya di rumah tinggal, tetapi juga pada kantor-kantor institusional, hotel, tempat hiburan,

    daerah komersial, maupun di lingkungan industri seperti air bekas dari fasilitas saniter;

    wastafel (dapur, tangan), kamar mandi (bak air / bak rendam / pancuran), kamar kecil

    (!, peturasan), dan lain sebagainya. "edangkan air bek sisa dari proses produksi dari

    industri dapat disebut dengan air limbah industri (#ulfiany dkk, $%&&).

    1.1.1. Sumber Air Limbah

    "umber air limbah secara umum dibedakan menjadi dua yaitu '

    a. Air imbah omestik

    Air limbah domestik berasal dari kegiatan penghunian, contohnya rumah tinggal, hotel

    sekolah, kampus, pertokoan, pasar dan fasilitas fasilitas umum.

    Air limbah domestik dapat dikelompokkan menjadi '

    - air limbah ! dan urinoir' air kotor, air tinja (black water)

    - air limbah kamar mandi dan dapur dan cucian (grey water)

    Air limbah domestik didominasi oleh kontaminan organik yang langsung dapat diolah

    secara biologis (#ulfiany dkk, $%&&).

    b. Air imbah *on omestik

    Air limbah non domestik merupakan air bekas pemakaian yang berasal dari daerah

    non pemukiman, misalnya pusat perkantoran, instituisional, laboratorium, rumah sakit,

    industri dan lain sebagainya (#ulfiany dkk, $%&&).

    +ontaminan air limbah non domestik berupa ahan organik dan anorganik. Air limbah

    non domestic juga dapat dikelompokkan menjadi '

    Perencanaan Teknis Pengembangan PS Air Limbah RSH 5

    TINJAUAN PUSTAKABAB

    II

  • 7/23/2019 Bab 2_Tinjauan Pustaka Pendahuluan Untuk Pelalawan

    2/18

    LAPORAN PENDAHULUANLAPORAN PENDAHULUAN

    &. imbah non domestik identik dengan air limbah daerah domestik

    Air limbah dengan pencemar berupa bahan organik biasanya berasal dari sumber

    pemakaian seperti halnya daerah domestik, yaitu pada sisa pemakaian peralatansaniter, contohnya perkantoran, laboratorium, rumah sakit dan industri pengolahan

    makanan dan minuman. (ardjosuprapto, $%%%)

    $. imbah non domestik identik dengan air limbah daerah domestik

    Air limbah non domestik yang didominasi oleh bahan kimia anorganik umumnya

    berasal dari industri-industri dan dapat dikategorikan sebagai air limbah industri. Air

    limba ini tidak dapat diolah secara langsung dengan proses biologis karena sifatnya

    yang korosif. "ehingga sistem penyaluran air limbah yang berasal dari industri

    menggunakan saluran khusus yang tahan terhadap korosi. ika air limbah industri

    setelah diolah dalam tingkat pra pengolahan atau pengolahan pendahuluan (pre-

    treatment) telah memenuhi standar yang sama dengan air limbah domestik, maka

    sistem penyalurannya dapat diijinkan bersama-sama dengan saluran air limbah

    domestik. *amun, jika pada tingkat pengolahan pendahuluan tidak dapat menurunkan

    kadar pencemar sehingga outlet pengolahan belum memenuhi standar air limbah

    domestik, maka air limbah industri harus ditangani secara khusus berupa instalasi

    pengolahan air limbah industri (ardjosuprapto, $%%%

    1.1.2. Karakteristik dan Dampak Air Limbah

    Air limbah memiliki karakteristik fisik (berupa bau, warna, padatan, suhu dan

    kekeruhan), karakteristik kimia (mengandung organik, anorganik dan gas) dan

    karakteristik biologis (mengandung mikroorganisme). ampak masing-masing parameter

    pencemar terhadap lingkungan serta kesehatan manusia. erikut ini penjelasan masing

    masing parameter pencemar, (#ulfiany dkk, $%&&) yaitu '

    a. +ekeruhan

    +ekeruhan disebabkan oleh keberadaan materi organik dan anorganik yang

    terkandung dalam air limbah. +ekeruhan mengurangi nilai estetika dan

    kekeruhan ini merupakan indikator utama dari kemungkinan pencemar dalam

    air minum.

    b. arna

    Perencanaan Teknis Pengembangan PS Air Limbah RSH 6

  • 7/23/2019 Bab 2_Tinjauan Pustaka Pendahuluan Untuk Pelalawan

    3/18

    LAPORAN PENDAHULUANLAPORAN PENDAHULUAN

    arna juga merupakan indikator pencemar selain kekeruhan. ntensitas warna

    yang melebihi atas, tetap tidak bisa diterima karena alas an estetika. arna

    juga merupakan indikator pencemaran air oleh buangan limbah industri.c. au dan rasa

    0ada umumnya, bau dan rasa disebabkan oleh kegiatan metabolisme

    mikroorganisme seperti alga. asil metabolisme secara anaerob misalnya

    timbulnya gas $", bau dari gas ini sangat mengganggu manusia sehingga

    pencemaran air dapat diketahui dari timbulnya bau ini.

    d. "uhu dan residu

    "uhu air berpengaruh pada pemakaian air limbah, contohnya air yang

    mempunyai %1 ! tidak dapat digunakan karena berubah menjadi padat, begitu

    pula air yang bersuhu tinggi misal melebihi dari 231 ! karena kurang dapat

    diterima. +adar residu yang tinggi dapat menyebabkan endapan dan rasa air

    tidak enak untuk dikonsumsi.

    e. erajat p

    p air normal berkisar antara 4,% - 5.%, jika melebihi kisaran tersebut dapat

    mengiritasi kulit manusia dan mempengaruhi kehidupan akuatik yang

    membutuhkan air dalam kondisi netral.

    f. +esadahan !a$6dan 7g$6

    +esadahan air akan mempengaruhi sifat air yang akan digunakan. Air yang

    mengandung kesadahan tinggi (Hardness) akan mengurangi keefektifan

    sabun, membentuk kerak dalam ketel uap pembangkit listrik, alat alat plambing

    dan lain sebagainya.

    g. esi dan 7angan

    +eberadaan besi dan mangan dalam air memicu pertumbuhan bakteri

    pemakan besi, timbulnya baud an rasa. agi tubuh manusia dapat merusak

    susunan syaraf pusat kerusakan sel hati dan ginjal.

    h. *itrogen

    *itrogen dalam air limbah timbul sebagai akibat hasil kegiatan manusia seperti

    buangan urinoir, hasil degradasi materi organikyang mengandung protein.

    "enyawa-senyawa nitrogen ini dapat berupa amoniak, nitrit dan nitrat. 8fek

    bagi kesehatan manusia, yaitu iritasi kulit, oedema paru-paru, mengancam

    keseimbangan asam dan basa dalam darah. +eberadaan senyawa nitrogen di

    lingkungan dapat menyebabkan eutrofikasi.

    Perencanaan Teknis Pengembangan PS Air Limbah RSH 7

  • 7/23/2019 Bab 2_Tinjauan Pustaka Pendahuluan Untuk Pelalawan

    4/18

    LAPORAN PENDAHULUANLAPORAN PENDAHULUAN

    1.1.3. Komposisi Air Limbah Domestik

    +omposisi air limbah domestik sebagian besar berupa air dengan

    kandungan mendekati 99: dan sisanya berupa padatan. +andungan pencemar

    dengan kuantitas sebagaimana dapat digambarkan seperti berikut ini '

    ambar &iagram +omposisi Air imbah

    (sumber : Sugiharto, 1987)

    Tabel II.1 Komposisi Limbah Cair Domestik

    Keterangan Faeces Satuan Urine Satuan

    Massa basah (gram/orang/hari) 135 - 270 gram 1 1,31 gram

    Massa kering (gram/orang/hari) 20 - 35 gram 0,5 0,7 gram

    Uap air 66 - 80 % 3 6 %

    !rganik 88 7 % 3 6 %

    "i#rogen 5 - 7 % 15 1 %

    $hospor 3 5, % 2,5 5 %

    $o#assi&m 1 2,5 % 3 ,5 %

    'arbon 5 % 11 - 17 %

    'ai&m ,5 - 5 % ,5 6 %

    "umber ' uncan 7ara dalam "ugiharto, &953

    Perencanaan Teknis Pengembangan PS Air Limbah RSH 8

    imbah !air

    Air (99:) ahan 0adat (%,&:)

  • 7/23/2019 Bab 2_Tinjauan Pustaka Pendahuluan Untuk Pelalawan

    5/18

    LAPORAN PENDAHULUANLAPORAN PENDAHULUAN

    1.1.4. Kuantitas Air Limbah

    0enentuan kuantitas air limbah secara tepat sangat sulit ditentukan, hal ini

    disebabkan karena beberapa faktor yang mempengaruhi. >aktor yangmempengaruhi air limbah adalah (ardjosuprapto, $%%%) '

    a. umlah air bersih yang dibutuhkan perkapita akan mempengaruhi jumlah air

    limbah yang dihasilkan.

    b. +eadaan masyarakat di daerah tersebut, yang dibedakan berdasarkan'

    ?ingkat perkembangan suatu daerah. umlah air limbah di kota lebih besar dari

    pada di daerah pedesaan.

    aerah yang mengalami kekeringan akan berbeda cara membuang limbahnya

    jika dibandingkan dengan daerah yang tidak mengalami kekeringan.

    0ola hidup masyarakat, terutama cara membuang limbahnya.

    esaran timbulan air limbah yang dihasilkan dari permukiman adalah sebagai berikut

    (?chobanoglous dkk, $%%2)

    &. Apartemen

    a) High rise' 2= @ 3= galon/org/hari

    b) Low rise' =% @ 5% galon/org/hari

    $. umah ndiBiduala) "ederhana ' C= @ 9% galon/org/hari

    b) 7enengah ' 4% @ &%% galon/org/hari

    c) 7ewah ' 3% @ &=% galon/org/hari

    2. otel ' 2% @ == galon/org/hari

    C. 7otel '

    a) engan dapur ' 9% @ &5% galon/org/hari

    b) ?anpa dapur ' 3= @ &=% galon/org/hari

    =. Dntuk air limbah dari ! besaran yang sering digunakan dalam perencanaan tangkiseptik dan bangunan peresapan adalah $= liter/orang/hari.

    1.2. Kriteria Teknik en!elolaan Air Limbah

    2.2.1 emilihan sistem

    ?erdapat dua macam sistem pengelolan air limbah domestik/permukiman, yaitu '

    a. "anitasi sistem setempat atau dikenal dengan sistem sanitasi on-site yaitu

    sistem di mana fasilitas pengolahan air limbah berada di dalam persil atau

    Perencanaan Teknis Pengembangan PS Air Limbah RSH 9

  • 7/23/2019 Bab 2_Tinjauan Pustaka Pendahuluan Untuk Pelalawan

    6/18

    LAPORAN PENDAHULUANLAPORAN PENDAHULUAN

    dalam batas kepemilikan tanah. >asilitas ini merupakan fasilitas indiBidual

    seperti septik tank atau cubluk.

    b. "anitasi sistem terpusat atau dikenal dengan istilah sistem off-siteatau sistem

    sewerage, yaitu sistem dimana fasilitas pengolahan air limbah berada di luar

    persil atau dipisahkan dengan batas dan jarak atau tanah yang menggunakan

    perpipaan untuk mengalirkan air limbah dari rumah-rumah secara bersamaan

    dan kemudian fasilitas dialirkan ke 0A.

    Tabel II.2. Kelebihan dan Kekurangan Sistem Pengelolaan Air Limbah

    Sistem Pengelolaan Kelebihan Kekurangan

    *is#em *e#empa# (OnSite)

    1+ Mengg&nakan #eknoogi seerhana2+ Masaraka# an #iap-#iap ke&arga

    meneiakan seniri+3+ !perasi an pemeiharaan oeh

    masaraka# seniri+ Man.aa# irasakan seara angs&ng

    1. iak apa# i#erapkan paa se#iapaerah, misakan si.a# permeabii#as#anah, #ingka# kepaa#an,

    2. &ngsi #erba#as hana ari b&anganko#oran man&sia, #iak meaani airimbah kamar mani an air bekasmen&i+

    3+ !perasi an pemeiharaan s&i#iaksanakan

    *is#em erp&sa# (OffSite)

    1. Meneiakan peaanan ang

    #erbaik2. *es&ai &n#&k aerah engankepaa#an #inggi

    3. $enemaran #erhaap air #anahan baan air apa# ihinari

    4. Memiiki masa g&na ebih ama5. apa# menamp&ng sem&a air

    imbah+

    1. Memiiki biaa ines#asi, operasian pemeiharaan ang #inggi

    2. Mengg&nakan #eknoogi #inggi3. iak apa# iak&kan oeh

    perseorangan4. Man.aa# seara pen&h iperoeh

    se#eah seesai+5. ak#& ang ama aam

    perenanaan an peaksanaan

    Sumber: Peraturan enteri Pe!er"aan #mum $o, 39%P&'%%26

    2.2.2 ers"aratan sistem

    Adapun persyaratan untuk masing-masing pemilihan sistem adalah sebagai

    berikut (#ulfiany dkk, $%&&)'

    a. "istem on sitediterapkan pada '

    &. +epadatan E &%% org/hektar

    $. +epadatan F &%% org/hektar, sarana on site dilengkapi dengan pengolahan

    tambahan seperti kontak media dengan atau tanpa aerasi.

    Perencanaan Teknis Pengembangan PS Air Limbah RSH 1

  • 7/23/2019 Bab 2_Tinjauan Pustaka Pendahuluan Untuk Pelalawan

    7/18

    LAPORAN PENDAHULUANLAPORAN PENDAHULUAN

    2. arak sumur dengan bidang resapan atau cubluk F &% meter.

    C. nstalasi pengolahan lumpur tinja minimal untuk melayani penduduk urban F

    =%.%%% jiwa atau bergabung dengan kawasan urban lainnya.

    0ada sistem on siteada dua jenis sarana yang dapat diterapkan yakni sistem

    indiBidual dan komunal. 0ada skala indiBidual, sarana yang digunakan berupa septik

    dengan Barian pada pengolahan lanjutan untuk effluennya '

    &. engan bidang resapan

    $. ialirkan pada small bore sewer

    2. engan eBapotranspirasi

    C. 7enggunakan filter

    "edangkan tinja dari tangki septik akan diangkut menggunakan truk penyedot

    tinja dan diolah di 0? (nstalasi 0engolahan imbah ?inja).

    ambar $"eptik tank

    (sumber : u*+ian !!, 211)

    b. "istem off sitediterapkan pada '

    &. +epadatan F &%% org/hektar

    $. agi kawasan berpenghasilan rendah dapat menggunakan sistem septik tank

    komunal (decentralized water treatment) dan pengaliran dengan konsep

    perpipaan shallow sewer. apat juga melalui sistem kota/modular jika

    operasionalnya disubsidi pemerintah.

    Perencanaan Teknis Pengembangan PS Air Limbah RSH 11

  • 7/23/2019 Bab 2_Tinjauan Pustaka Pendahuluan Untuk Pelalawan

    8/18

    LAPORAN PENDAHULUANLAPORAN PENDAHULUAN

    2. agi kawasan terbatas untuk pelayanan =%% @ &%%% sambungan rumah

    disarankan menggunakan sistem modular. "istem ini berupa unit pengolahan

    berjumlah $ atau 2 unit berbentuk paralel.

    0ada sistem off-site pengolahan sanitasi secara terpusat bertujuan untuk

    menurunkan kadar pemcemar dalam air buangan. Ada beberapa tingkat pengolahan

    yang diproses untuk mengolah air buangan agar tidak berbahaya bagi lingkungan,

    yaitu '

    &. 0engolahan fisik misalnya, penyaringan sampah dari aliran,

    pengendapan partikel pasir dan diskrit.

    $. 0engolahan biologis terdiri atas proses anaerobik dan atau proses

    aerobik serta pengendapan flok-flok hasil perkembangan bakteri.

    2. 0engolahan kimia dilakukan dengan menambahkan desinfektan untuk

    mengontrol bakteri fekal dari efluen hasil pengolahan unit unit

    sebelumnya.

    C. 0ada unit sedimentasi, sisa lumpur yang terbentuk perlu penanganan

    lebih lanjut dan diolah sehingga aman bagi lingkungan.

    +riteria untuk keempat seri pengolahan di atas akan diuraikan pada bab-bab

    berikut ini. ari masing-masing tahapan pengolahan, terdapat beberapa alternatif

    unit-unit pengolahan yang dipilih.

    ambar 2 "kema 0engolahan Air imbah di 0A

    (sumber : u*+ian !!, 211)

    Perencanaan Teknis Pengembangan PS Air Limbah RSH 12

  • 7/23/2019 Bab 2_Tinjauan Pustaka Pendahuluan Untuk Pelalawan

    9/18

    LAPORAN PENDAHULUANLAPORAN PENDAHULUAN

    "edangkan pada pengolahan berupa 0?, unit pengolahan ini hanya

    menampung hasil limbah cair dari tangki septik warga atau tangki septic komunal.

    eberapa hal yang diperlukan dalam operasional 0? adalah sebagai berikut '

    &. igester sebagai pengeram lumpur hingga membentuk kompos dan

    menghasilkan gas metan. akteri akan mati ketika temperatur lumpur

    mencapai kondisi termofilik.

    $. 0engeringan lumpur sampai ke tingkat kompos padat menggunakan bak

    pasir dengan menyaring supernatannya.

    2. 0engolahan supernatant dengan serial unit-unit kolam anaerobik, kolam

    fakultatif dan kolam maturasi. apat juga dilakukan dengan alternatif

    pengolahan dalam unit-unit pengolahan aerobik dengan aerasi mekanik.

    C. 0ertimbangan alternatif atas dasar cost effective.

    ambar C "kema 0engolahan Air imbah di 0A

    (sumber : u*+ian !!, 211)

    2.3 Instalasi en!olahan Lumpur Tin#a

    0engolahan air limbah dengan menggunakan sistem setempat memerlukan

    pengurasan secara limbah secara berkala, waktu pengurasan berkisar antara & @ 2 tahun

    untuk menghindari penuhnya tangki septic. 0engurasan lumpur pada tangki septik

    dilakukan dengan penyedotan menggunakan truk tinja, kemudian truk tinja akan

    membawa lumpur ini ke instalasi pengolahan lumpur tinja (0?) (#ulfiany dkk, $%&&).

    0? merupakan instalasi pengolahan air limbah yang dirancang hanya menerima

    dan mengolah lumpur tinja yang diangkut melalui truk tinja. umpur tinja diambil dari unit

    pengolahan limbah tinja contohnya tangki septic dan cubluk tunggal maupun endapan

    Perencanaan Teknis Pengembangan PS Air Limbah RSH 13

  • 7/23/2019 Bab 2_Tinjauan Pustaka Pendahuluan Untuk Pelalawan

    10/18

    LAPORAN PENDAHULUANLAPORAN PENDAHULUAN

    lumpur dari underflowunit pengolah air limbah lainnya. 0? dirancang untuk mengolah

    lumpur tinja sehingga tidak membahayakan bagi kesehatan manusia dan lingkungan.

    umpur tinja diolah hingga membentuk lumpur kering yang dapat disebut cakedan airolahan (effluent) yang sudah aman untuk dibuang ke lingkungan. umpur kering (cake)

    dapat dimanfaatkan kembali menjadi pupuk dan air efluen dapat dipakai untuk keperluan

    irigasi (#ulfiany dkk, $%&&).

    0? hanya menerima dan mengolah lumpur tinja yang diangkut oleh truk tinja.

    0roses pengolahan lumpur tinja menggunakan prinsip anaerobik yaitu kedap dari udara

    terbuka.

    2.3.1 Karakteristik dan $enis Lumpur Tin#a

    umpur tinja berasal dari kotoran manusia (human faeces) dan dapat disebut

    dengan Gblack waterH. umpur tinja terdiri atas padatan terlarut didalam air yang sebagian

    besar mengandung materi-materi organik. umpur tinja juga mengandung berbagai

    macam mikroorganisme seperti' bakteri, Birus dan lain sebagainya. +andungan

    mikroorganisme menjadikan lumpur tinja harus diolah terlebih dahulu sebelum dibuang ke

    lingkungan. al ini perlu dilakukan untuk menghindari penyebaran penyakit melalui air

    (foodborne disease). +arakteristik lumpur tinja dapat dibedakan berdasarkan karakteristik

    fisik, kimia dan biologis (alai 0elatihan Air ersih I 0enyehatan ingkungan

    0ermukiman, $%%%). erikut ini karakteristik lumpur tinja, yaitu '

    a. umpur tinja segar, yaitu lumpur tinja berumur kurang dari 5 (delapan) jam.

    b. Night soil yaitu lumpur tinja yang telah mengalami proses dekomposisi antara

    5 (delapan) sampai 3 (tujuh) hari.

    c. umpur tinja (septage) yaitu tinja yang telah mengalami dekomposisi dalam

    jangka waktu & @ 2 tahun

    d. Sludgeyaitu lumpur tinja yang telah mengalami dekomposisi pada 0? yang

    khusus dibangun.

    2.3.2 Tu#uan dan Tahapan en!olahan Lumpur Tin#a

    0engolahan lumpur tinja dilakukan dengan tujuan sebagai berikut '

    a. 7enurunkan kandungan Jat organic dari lumpur tinja.

    b. 7enghilangkan atau menurunkan kandungan mikroorganisme pathogen

    (bakteri, Birus, jamur dan lain sebagainya).

    Perencanaan Teknis Pengembangan PS Air Limbah RSH 14

  • 7/23/2019 Bab 2_Tinjauan Pustaka Pendahuluan Untuk Pelalawan

    11/18

    LAPORAN PENDAHULUANLAPORAN PENDAHULUAN

    Tabel II.3. Karakteristik Lumpur Tina

    Karakteristik Satuan !ilai

    imb&an imbah #in4a (aam keaaan basah) gram/org/hari 135 270

    imb&an imbah #in4a (aam keaaan kering) gram/org/hari 20 35

    an&ngan air % 66 80

    ahan organi % 88 7

    "i#rogen % 5 7

    $hospor (sebagai $2!5) % 3,0 5,

    $o#assi&m (sebagai 2!) % 1,0 2,5

    arbon % 55asi&m (sebagai 'a!) % ,5 5,0

    o#a paa#an (*) mg/i#er 00+000

    o#a paa#an oa#ie (*) mg/i#er 25+000

    o#a paa#an #ers&spensi (**) mg/i#er 15+000

    !5 mg/i#er 10+000

    '! mg/i#er 7+000

    o#a "i#rogen 4ehah mg/i#er 15+000

    "93-" mg/i#er 700

    o#a $ mg/i#er 150

    emak mg/i#er 8+000

    p9 6,0

    Sumber: un/anmara a*am Sugiharto, 1987

    "ecara garis besar tahapan pengolahan lumpur tinja yang akan dilakukan adalah

    sebagai berikut'

    a. 0engangkutan lumpur tinja dari tangki septic, cubluk atau underflow unit

    pengolahan air limbah lainnya dengan menggunakan truk penyedot tinja

    (vaccum truck).

    b. 0engolahan lumpur tinja di 0? yang dilakukan beberapa tahap yaitu '

    &. 0enyaringan untuk memisahkan partikel-partikel atau padatan yang

    berukuran besar sepeti plastik, pembalut wanita dan lain sebagainya.

    Perencanaan Teknis Pengembangan PS Air Limbah RSH 15

  • 7/23/2019 Bab 2_Tinjauan Pustaka Pendahuluan Untuk Pelalawan

    12/18

    LAPORAN PENDAHULUANLAPORAN PENDAHULUAN

    $. 0emisahan lemak dengan menggunakan prinsip pengapungan (flotation)

    2. 0emisahan pasir yang dilakukan dengan melambatkan aliran lumpur tinja

    sehingga pasir yang tercampur dalam lumpur yang disebut dengan grit

    chamber

    C. 0engolahan lumpur tinja sesuai dengan metode yang dipilih

    =. 0engeringan lumpur

    4. 0embuangan lumpur (disposal)

    2.4 Kebutuhan dan en!umpulan Data dalam peren%anaan ILT

    0erencanaan 0? memerlukan data pendukung yang baik untuk memenuhi

    spesifikasi teknis yang sesuai di lapangan. enis data yang diperlukan tidak hanya data

    sekunder tetapi juga data primer. 0roses pengumpulan data dilakukan terutama pada

    daerah-daerah yang sistem pencatatn dan pelaporannya belum berjalan dengan baik,

    sedangkan yang sudah baik dapat mengandalkan data data sekunder (#ulfiany dkk,

    $%&&). erikut ini adalah data data yang diperlukan untuk perencanaan 0? berbasis

    kawasan, yaitu'

    a. 0eta wiliayah yang dilengkapi dengan data topografi

    b. ata sosial dan ekonomi

    c. ata geologi dan hidrogeologi mencakup '

    &. enis tanah (pasir, lempung, lanau) dan angka permeabilitas di lokasi 0?

    2. "ungai atau badan air yang dipakai sebagai pembuangan akhir efluen 0?

    yang dapat menunjukkan letak, debit dan kualitas air

    3. arak antar kegiatan lain dengan 0? dan pemanfaatannya terkait dengan

    penyelenggaraan penyediaan air bersih

    4. 8leBasi muka air tanah bagi dan arah alirannya

    5. 0enggunaan air tanah bagi penduduk di sekitar lokasi 0?.

    0roses pengumpulan data perlu direncanakan secara detail dan sistematis untuk

    menghemat waktu dan biaya serta dapat berjalan secara efisien dan efektif.

    Perencanaan Teknis Pengembangan PS Air Limbah RSH 16

  • 7/23/2019 Bab 2_Tinjauan Pustaka Pendahuluan Untuk Pelalawan

    13/18

    LAPORAN PENDAHULUANLAPORAN PENDAHULUAN

    2.& Lan!kah'lan!kah eren%anaan ILT

    2.&.1 enentuan Daerah ela"anan ILT

    0erencanaan 0? bergantung pada penentuan rencana daerah pelayanan 0?.

    Dntuk keperluan itu dilakukanlah pengumpulan data dan kajian terhadapa rencana induk

    sistem penanganan air limbah yang ada di daerah bersangkutan serta data lainnya

    seperti yang telah dijelaskan sebelumya. 0? hanya mengolah lumpur tinja yang berasal

    dari perumahan warga dan bukan limbah cair yang berasal dari industri, rumah sakit

    maupun limbah laboratorum.

    encana induk (master plan) air limbah dan target pelayanan 0? digunakan

    sebagai data bagi perencana dalam membuat peta rencana daerah pelayanan 0?

    tersebut. 0eta daerah pelayanan merupakan gambaran kuantitatif dari daerah pelayanan

    0? yang direncanakan. erdasarkan data-data tersebut dapat diperkirakan dan

    ditentukan besaran rencana sistem pelayanan yang harus disediakan untuk menangani

    Bolume lumpur tinja yang berasal dari setiap sarana tangki septik yang ada di daerah

    perencanaan. 0roses perencanaan 0? dapat dilihat pada gambar berikut ini '

    ambar = ambaran angkah-langkah alam 0erencanaan 0?

    (sumber ' #ulfiany dkk, $%&&)

    Perencanaan Teknis Pengembangan PS Air Limbah RSH 17

    0erencanaan0embangunan 0?

    0enentuan wilayahpelayanan dan calon

    lokasi 0?

    0enentuan calonpelanggan

    ata jumlah tangkiseptik wilayah

    komersial "ekolah0erkantoran

    0enentuan kapasitas0?

    esain teknologi Ipenyiapan desain

    esain teknis 0?

    iaya inBestasi

    +emampuan membayar!akupan layanan0ilihan teknologi

  • 7/23/2019 Bab 2_Tinjauan Pustaka Pendahuluan Untuk Pelalawan

    14/18

    LAPORAN PENDAHULUANLAPORAN PENDAHULUAN

    alam proses penentuan lokasi lahan utnuk sarana 0?, sebaiknya diajukan atau

    dipilih beberapa alternatiBe lokasi yang layak. eberapa aspek yang harus

    dipertimbangkan dalam penentuan lokasi diantaranya '

    a. +etersediaan lahan dan aspek teknis yang meliputi beberapa persyaratan seperti '

    &. aerah bebas banjir dan gempa

    $. aerah bebas longsor

    2. encana lokasi harus terletak jauh dari kawasan permukiman minimal pada

    radius $ km.

    C. encana lokasi memiliki jalan akses (penghubung) dari wilayah pelayanan ke

    0? dan sebaliknya, terletak pada jalur transportasi yang lancer dan terhindar

    dari kemacetan

    =. encana lokasi harus berada dekat dengan badan air penerima

    4. encana lokasi haruslah merupakan daerah yang terletak pada lahan terbuka

    dengan intensitas penyinaran matahari yang baik agar dapat membantu

    mempercepat proses pengeringan endapan lumpur

    3. encana lokasi harus berada pada lahan terbuka yang tidak produktif dengannilai ekonomi tanah yang serendah mungkin.

    b. +arateristik lahan

    0ertimbangan karakteristik lahan berkaitan dengan jenis fasilitas 0? yang akan

    dibangun. eberapa karakteristik lahan yang harus dipenuhi adalah '

    &. 7erupakan daerah yang memiliki struktur geologi yang baik sehingga mampu

    memikul beban konstruksi atas unit pengolah beserta bangunan pelengkapnya.

    $. ahan memiliki karakteristik relatif kedap air (permeabilitas rendah) sehingga

    dapat menghemat biaya inBestasi namun tetap aman dari resiko pencemaran.

    c. iaya inBestasi, operasi dan pemeliharaan

    encana lokasi 0? diupayakan berada tidak jauh dari daerah rencana

    pelayanan 0? untuk mempersingkat waktu tempuh truk pengangkut tinja

    Perencanaan Teknis Pengembangan PS Air Limbah RSH 18

  • 7/23/2019 Bab 2_Tinjauan Pustaka Pendahuluan Untuk Pelalawan

    15/18

    LAPORAN PENDAHULUANLAPORAN PENDAHULUAN

    sehingga berefek pada penghematan biaya transportasi. okasi yang mudah

    dijangkau dan tidak macet juga akan membantu dalam mengurangi biaya

    transportasi, operasional dan pemeliharaan 0? tersebut. iaya-biaya yangtersebut akan mempengaruhi besaran tarif retribusi yang akan dibebankan kepada

    pemilik tangki septik.

    d. ingkungan

    &. +eamanan lingkungan haruslah menjadi perhatian terkait dengan resiko

    pencemaran lingkungan sekitar seperti pencemaran air, tanah dan udara.

    $. 0ertimbangan estetika terhadap keberadaan 0? mesti dipertimbangkan

    terutama masalah bau yang dihasilkan dari proses pengolahan di instalasi.

    2. "anitasi dan kesehatan lingkungan bagi masyakarat yang bermukim atau

    beraktiBitas di sekitaran 0? perlu diawasi untuk mencegah gangguan

    kesehatan akibat 0? itu sendiri.

    C. >aktor resiko eksternal seperti gempa bumi, longsor, banjir dan bencana alam

    lainnya yang dapat mengancam keberadaan sarana 0? serta potensi

    penyebaran pencemar sebagai akibat bencana yang terjadi.

    2.&.2 enentuan Kapasitas (Debit pen!olahan) ILT

    +apasitas pengolahan 0? dapat ditentukan dengan menghitung jumlah sarana

    tangki septik yang berada di daerah pelayanan. ata ini dapat diperoleh dri puskesmas-

    puskesmas atau dinas kesehatan di wilayah terkait. ila data jumlah tangki septic sulit

    diperoleh atau inBetarisnya sulit dilakukan, maka dapat digunakan pendekatan (=% @ 4%:)

    dari jumlah penduduk yang ada di dalam daerah pelayanan yang memiliki tangki septik.

    "elanjutnya, perhitungan kapasitas pengolahan 0? juga memerlukan informasiperkiraan jumlah penghuni atau pengguna tangki septik dan periode pengurasan lumpur

    dari tangki septik tersebut. +apasitas pengolahan 0? dapat dihitung sebagai berikut'

    "a*um0ur tin*an*a"u timbu 1

    *a,anan-aerah0en-u-u!"um*ah10e*a,anan0ersentase2"a*um0ur tin.ebit =

    +eterangan'

    Perencanaan Teknis Pengembangan PS Air Limbah RSH 19

  • 7/23/2019 Bab 2_Tinjauan Pustaka Pendahuluan Untuk Pelalawan

    16/18

    LAPORAN PENDAHULUANLAPORAN PENDAHULUAN

    - ebit lumpur tinja dalam liter/hari atau dibagi dengan &.%%% konBersi dari

    menjadi m

    2

    /hari adalah jumlah lumpur yang akan masuk dan diolah di 0?

    per hari

    - 0ersentase pelayanan dapat menggunakan pendekatan (=% @ 4% :)

    - aju timbulan lumpur tinja dapat menggunakan pendekatan %,= liter/org/hari

    2.&.3. enentuan Kapasitas (Debit pen!olahan) ILT

    "istem pengolahan yang akan dipilih dalam perencanaan 0? ini haruslah sistem

    yang sesuai dengan karakteristik dan kondisi daerah layanan. 0emilihan sistem inisebaiknya menyesuaikan dengan hasil analisis data yang berhadil dikumpulkan.

    0engolahan lumpur tinja perlu mempertimbangkan beberapa hal berikut'

    a. 8fektif, murah dan sederhana dalam hal konstruksi maupun operasi dan

    pemeliharaannya

    b. +apasitas dan efisiensi pengolahan sebaik mungkin

    c. okasi pembangunan 0?

    d. umlah penduduk yang akan dilayani

    0engolahan lumpur tinja dapat dilakukan dengan berbagai macam metodebeberapa alternatif metode pengolahan yang direkomendasikan oleh epartemen

    0ekerjaan Dmum-irektorat endral !ipta +arya berdasarkan jumlah penduduk yang

    dilayani yaitu'

    A. Alternatif & ' jumlah penduduk dilayani E =%.%%% jiwa

    Perencanaan Teknis Pengembangan PS Air Limbah RSH 2

  • 7/23/2019 Bab 2_Tinjauan Pustaka Pendahuluan Untuk Pelalawan

    17/18

    LAPORAN PENDAHULUANLAPORAN PENDAHULUAN

    ambar 4 Alternatif & dengan jumlah terlayani E =%.%%% jiwa

    (sumber ' #ulfiany dkk, $%&&)

    .Alternatif $ ' jumlah penduduk dilayani E =%.%%% @ &%%.%%% jiwa

    ambar 4 Alternatif & dengan jumlah terlayani =%.%%% @ &%%.%%% jiwa

    (sumber ' #ulfiany dkk, $%&&)

    .Alternatif $ ' jumlah penduduk dilayani F &%%.%%% jiwa

    Perencanaan Teknis Pengembangan PS Air Limbah RSH 21

  • 7/23/2019 Bab 2_Tinjauan Pustaka Pendahuluan Untuk Pelalawan

    18/18

    LAPORAN PENDAHULUANLAPORAN PENDAHULUAN

    ambar 4 Alternatif & dengan jumlah terlayani F &%%.%%% jiwa

    (sumber ' #ulfiany dkk, $%&&)

    Perencanaan Teknis Pengembangan PS Air Limbah RSH 22