bab ii adek

Upload: aliyah-adek-rahmah

Post on 04-Feb-2018

243 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 7/21/2019 BAB II adek

    1/16

    22

    BAB II

    TINJAUAN TEORI

    2.1 Konsep Dasar Lansia2.1.1 Pengertian Lansia

    Menurut Saparinah (2003) lansia yang berusia lebih dari 60 tahun

    merupakan kelompok umur yang mencapai tahap pensiun, pada tahap ini akan

    mengalami berbagai penurunan daya tahan tubuh atau kesehatan dan berbagai

    tekanan psikologis. Dengan demikian akan timbul perubahanperubahan dalam

    hidupnya. Menurut !ugroho (200") lansia merupakan kelompok orang yang

    sedang mengalami suatu proses perubahan bertahap dalam #angka $aktu

    beberapa decade ter#adinya suatu proses menghilangnya secara perlahanlahankemampuan #aringan untuk memperbaiki diri atau mengganti dan

    mempertahankan %ungsi normalnya sehingga tidak dapat bertahan terhadap

    in%eksi dan memperbaiki kerusakan yang diderita

    Menurut &ardy$inoto (') periode kemunduran pada masa lan#ut usia

    dapat dikategorikan men#adi 2 yaitu lan#ut usia potensial dan lan#ut usia tidak

    potensial. an#ut usia potensial adalah lan#ut usia yang masih mampu memenuhi

    segala kebutuhan hidup tanpa harus menggantungkan diri pada orang lain.

    an#ut usia tidak potensial adalah lan#ut usia yang tidak berdaya mencari na%kah

    sehingga hidupnya bergantung pada bantuan orang lain.

    Depkes (200') menyatakan batasan lansia dibagi men#adi 3 yaitu*

    a. +elompok pra senelis atau pra lansia

    +elompok pralansia adalah kelompok usia dalam %ase persiapan masa

    lan#ut usia yang menampakkan keperkasaan %isik dan kematangan #i$a (-

    - tahun).

    b. +elompok usia lan#ut

    +elompok usia lan#ut adalah kelompok dalam masa senium (60 tahun

    keatas).

    c. +elompok usia lan#ut dengan risiko tinggi

    +elompok usia lan#ut dengan risiko tinggi adalah kelompok berusia lebih dari

    0 tahun atau lebih atau seseorang dengan usia 60 tahun lebih dengan

    masalah kesehatan.

    2.1.2 Gangguan Kesehatan paa Lansia

  • 7/21/2019 BAB II adek

    2/16

    22

    /anyak ter#adi kemunduran pada %ungsi %isiologis lansia sehingga

    berakibat pada munculnya berbagai macam gangguan kesehatan. !ugroho

    (2000) menyatakan gangguan kesehatan yang biasa dialami oleh lansia yaitu*'. Masalah %isik umum

    Masalah %isik umum yang biasa dialami oleh lansia adalah mudah #atuh dan

    mudah lelah. /anyak %aktor yang menyebabkan lansia mudah #atuh. aktor

    instrinsik yang menyebabkan lansia mudah #atuh adalah gangguan gaya

    ber#alan, kelemahan otot ekstrimitas ba$ah, kekakuan sendi, dan sinkope

    atau pusing. aktor ekstrinsik misalnya lantai yang terlalu licin dan tidak rata,

    tersandung benda, dan cahaya kurang terang.Mudah lelah pada lansia disebabkan oleh %aktor psikologi (perasaan bosan,

    keletihan, dan depresi), pengaruh obat, gangguan organis yang meliputi

    anemia, kekurangan 1itamin, perubahan pada tulang (Osteomalasia),

    gangguan pencernaan, kelainan metabolisme (diabetes militus, hipertiroid),

    gangguan gin#al dengan uremia, gangguan %aal hati, gangguan sistem

    peredaran darah dan #antung.2. angguan kardio1askuler

    antung dan pembuluh darah memberikan oksigen dan nutrien pada setiap

    sel hidup yang diperlukan untuk bertahan hidup. 4enurunan %ungsi

    kardio1askuler akan berdampak pada %ungsi yang lainnya. 4eningkatan usia

    menyebabkan #antung dan pembuluh darah mengalami perubahan baik

    secara struktural maupun %ungsional. Secara umum, perubahan yang

    disebabkan oleh penuaan berlangsung lambat dan tidak disadari (Steanly 5

    /eare, 200). 4erubahan pada sistem kardio1askuler meliputi*a. entrikel kiri menebal.b. +atup #antung menebal dan membentuk penon#olan.c. umlah sel peacemaker yang ber%ungsi menghasilkan impuls listrik

    menurun.d. 7rteri men#adi kaku dan tidak lurus pada kondisi dilatasi (pelebaran atau

    peregangan struktur tabular).

    e. ena mengalami dilatasi, katup men#adi tidak kompeten.Mani%estasi klinis penuaan pada sistem kardio1askuler menurut (Steanly 5

    /eare, 200) adalah*a. 8ekanan darah tinggi

    8akanan darah tinggi atau hipertensi merupakan %aktor risiko utama

    ter#adinya penyakit kardio1askuler. +ombinasi hipertensi dengan diabetes

    atau hiperlipidemia semakin meningkatkan risiko penyakit kardio1askuler.

    &ipertensi dibagi men#adi dua yaitu*

    1. &ipertensi esensial2. &ipertensi non esensial

  • 7/21/2019 BAB II adek

    3/16

    22

    &ampir 09 tekanan darah tinggi tergolong tekanan darah tinggi esensial

    atau tekanan darah tinggi yang tidak diketahui penyebabnya. 8ekanan

    darah tinggi esensial biasanya menyerang anak muda. 8ekanan darah

    tinggi untuk lansia cenderung hipertensi non esensial.

    b. 7terosklerosis

    7terosklerosis merupakan proses pato%isiologis yang paling sering

    mempengaruhi %ungsi kardio1askuler. 7terosklerosis adalah proses

    penyakit yang secara umum memiliki dampak pada hampir semua arteri.

    7terosklerosis pada lansia dan orang masih muda hampir sama, akan

    tetapi dampak pada lansia lebih berat karena proses akumulasi yang

    lebih lama (Steanly 5 /eare, 200).

    c. Disritmia

    Disritmia meningkat pada lansia karena perubahan struktural dan

    %ungsional pada proses penuaan. Disritmia dipicu oleh tidak

    terkoordinasinya #antung dan sering dimani%estasikan sebagai perubahan

    perilaku, palpitasi, sesak napas, keletihan, dan #atuh (Steanly 5 /eare,

    200). angguan kardio1askuler dapat berupa nyeri dada, sesak napas

    pada ker#a %isik, palpitasi, dan edema kaki (!ugroho, 20'0).3. /erat badan menurun

    /erat badan menurun pada lansia disebaban oleh*a. !a%su makan menurun karena kurang adanya gairah hidup atau

    kelesuan.b. 4enyakit kronis.c. angguan pada saluran pencernaan sehingga penyerapan makanan

    terganggu.d. aktor sosio ekonimis (pensiunan).

    . angguan eliminasiangguan eliminasi lansia terkait dengan gangguan pada sistem ekskresi

    pada tubuh manusia, meliputi*a. angguan pada sistem alat kemih

    4enyimpanan dan pengeluaran urin dalam inter1al yang sesuai adalah

    suatu proses koordinasi 1olunter dan in1olunter yang rumit. Sistem

    tersebut harus utuh secara %isik, neurologis, harus terdapat kesadaran

    kogniti%, keinginan untuk berkemih, dan tempat serta situasi yang tepat

    untuk melakukannya (Staenly 5 /eare, 200).4erubahan yang biasa menyertai penuaan adalah kapasitas kandung

    kemih yang lebih kecil, peningkatan 1olume residu, dan kontraksi

    kandung kemih yang tidak disadari. 4erubahan yang ter#adi pada $anita

    lansia adalah penurunan produksi estrogen menyebabkan atro%i #aringan

  • 7/21/2019 BAB II adek

    4/16

    22

    uretra dan e%ek setelah melahirkan dapat dilihat pada melemahnya otot

    dasar panggul. 4erubahan pada lansia pria adalah hipertro%i prostat

    menyebabkan tekanan pada leher kandung kemih dan uretra (Staenly 5

    /eare, 200).4emeriksaan mikroskopik gin#al lansia menun#ukkan hanya 309 gin#al

    yang utuh. +ondisi seperti itu menyebabkan daya ker#a gin#al berkurang.

    angguan pada sistem alat kemih biasa ditandai dengan*') Inkontinensia uri

    Inkontinensia uri (gangguan terlalu sering kencing) dihubungkan

    dengan keinginan yang kuat dan mendesak untuk berkemih dengan

    kemampuan yang kecil untuk menunda berkemih. 4roses

    inkontinensia uriter#adi apabila kandung kemih hampir penuh sebelum

    kebutuhan untuk berkemih dirasakan sehingga berakibat sebagian

    kecil sampai sedang urin keluar sebelum seseorang mencapai toilet

    (Staenly 5 /eare, 200).!ugroho (2000) menyatakan penyebab inkontinensia uri adalah*a. Melemahnya otot dasar panggul yang menyangga kendung kemih

    dan memperkuat s%ingter uretra.b. +onstraksi abnormal pada kandung kemih.c. :bat diuretik dan obat penenang yang terlalu banyak.d. ;adang kandung kemih dan saluran kemih.e. +elainan kontrol dan persara%an pada kandung kemih.

    %. &ipertro%i prostat.g. aktor psikologi.

    2) Retensio urineRetensio urine adalah suatu keadaan penumpukan urin dikandung

    kemih dan tidak mempunyai kemampuan untuk mengosongkan secara

    sempurna (Staenly 5 /eare, 200). 8anda dan ge#ala dalam retensio

    urineadalah*a)

  • 7/21/2019 BAB II adek

    5/16

    22

    4erubahan normal muskuloskeletal pada lansia meliputi penurunan tinggi

    badan, redistribusi massa otot dan lemak subkutan, peningkatan porositas

    tulang, atro%i otot, pergerakan yang lambat, pengurangan kekuatan, dan

    kekauan sendi (Staenly 5 /eare, 200). Masalah muskuloskeletal yang

    sering ter#adi adalah*a. :steoporosis

    :steoporosis adalah suatu kondisi penurunan massa tulang secara

    keseluruhan sehingga seseorang tidak mampu ber#alan atau bergerak.

    :steoposisis sering ditemukan pada $anita, $alaupun pria #uga masih

    mengalami osteoporosis. &ilangnya substansi tulang menyebabkan

    tulang men#adi lemah secara mekanis dan cenderung untuk mengalami

    %raktur baik spontan maupun akibat trauma. +etika kemampuan menahan

    berat badan normal menurun atau tidak ada sebagai konsekuensi dari

    penurunan atau gangguan mobilitas maka akan ter#adi osteoporosis

    karena tulang #arang digunakan (Staenly 5 /eare, 200).

    b. :steoartritis:steoartritis adalah gangguan yang berkembang secara lambat, tidak

    simetris, dan non in%lamasi. :steoarthritis ter#adi pada sendi yang dapat

    digerakkan khususnya pada sendi yang menahan berat tubuh. +erusakan

    sendi akibat penuaan memainkan peranan dalam perkembangan

    osteoartritis (Staenly 5 /eare, 200).c. Artritis reumatoid(penyakit radang sendi)

    Staenly 5 /eare (200) menyatakan artritis reumatoid (7;) adalah

    penyakit in%lamasi artikuler yang paling sering pada lansia. 7; adalah

    suatu penyakit kronis sistemik yang berkembang secara perlahan dan

    ditandai oleh adanya radang yang sering kambuh pada sendi diartrodial

    dan struktur yang berhubungan. 7; sering disertai dengan nodul

    reumatoid, arthritis (radang sendi), neuropati (gangguan sara%), skleritis

    (radang pada bagian putih mata),perikarditis(radang pada perikardium),

    limfadenopati (pembesaran kelen#ar getah bening), dan splenomegali

    (pembesaran lim%a).6. angguan %ungsi paru dan #antung

    &ubungan antara #antung dan paru sangat dekat sehingga apabila salah

    satu terganggu maka akan menganggu %ungsi yang lainnya. 4aru memiliki

    struktur gelembung sangat halus yang dinamakan al1eolus, apabila ter#adi

    kerusakan pada al1eolus tersebut maka akan menyebabkan darah antara

  • 7/21/2019 BAB II adek

    6/16

    22

    paru dan #antung terbendung. e#ala yang timbul apabila ter#adi penyakit

    paru yaitu= batuk, sesak na%as, kulit membiru karena kekurangan oksigen,

    dan sakit dada.

  • 7/21/2019 BAB II adek

    7/16

    22

    2.2De!inisi "ipertensi

    2.1.1 Pengertian

    &ipertensi dide%inisikan sebagai tekanan darah persisten dimana

    tekanan sistoliknya di atas '0 mm&g dan tekanan diastolik diatas 0

    mm&g. 4ada populasi lan#ut usia, hipertensi dide%inisikan sebagai

    tekanan sistolik '60 mm&g dan tekanan diastolik 0 mm&g

    (Sheps,200-).

    &ipertensi diartikan sebagai peningkatan tekanan darah secara

    terus menerus sehingga melebihi batas normal. 8ekanan darah

    normal adalah ''0>0 mm&g. &ipertensi merupakan produk dari

    resistensi pembuluh darah peri%er dan kardiak output (?e@ler, 2002).

    &ipertensi adalah peningkatan tekanan darah sistolik dan

    diastolik dengan konsisten di atas '0>0 mm&g. Diagnosis

    hipertensi tidak berdasarkan atas peningkatan tekanan darah

    yang hanya sekali. 8ekanan darah harus di ukur dalam posisi

    duduk dan berbaring (/aradero, 200").

    &ipertensi dengan peningkatan sistole tanpa disertai dengan

    peningkatan diastole lebih sering ter#adi pada lansia,

    sedangkan hipertensi peningkatan diastole tanpa disertai

    peningkatan sistole lebih sering terdapat pada de$asa muda

    (8ambayong, 2000).

    2.# K$asi!i%asi "ipertensi

    a. &ipertensi Asensial (primer)09 dari kasus hipertensi adalah hipertensi primer. 8idak ada

    sebab yang #elas dari hipertensi primer, beberapa teori menyebutkan

    adanya hubungan dengan genetik, perubahan hormon, perubahan

    simpatis, usia, obesitas, alkohol, merokok, dll (/aradero, 200").b. &ipertensi sekunder

    Merupakan akibat dari penyakit atau gangguan tertentu, misalnya

    obesitas, diabetes, pil +/, stres kronis, kelainan gin#al (penyakit

    parenkim gin#al * glomerulone%ritis, gagal gin#al), kelainan kelen#ar

    adrenal (sindrom cushing, aldoteronisme primer yang dapat

    menyebabkan retensi natrium dan air yang mabuat 1olume darah

    meningkat), %enokromositoma (sekresi berlebihan katekolamin,

  • 7/21/2019 BAB II adek

    8/16

    22

    norepine%rin yang membuat tahanan meningkat), koarktasi aorta,

    trauma kepala > tumor intracranial (/aradero, 200").

    8abel 2.' +lasi%ikasi &ipertensi (!B C dalam /rasher, 200)

    Kategori &isto$i% '(("g) Diasto$i% '(("g)

    :ptimal '20 "0

    !ormal '30 "-

    8inggi !ormal '30'3 "-"

    &ipertensi

    8ahap ' (ringan) '0'- 0

    8ahap 2 (sedang) '60' '00'0

    8ahap 3 (berat) E'"0 E''0

    8abel 2.2 &ipertensi menurut +elompok umur (8ambayong, 2000)

    Ke$o(po% usia Nor(a$ '(("g) "ipertensi '(("g)

    /ayi "0>0 0>60

    7nak '' tahun '00>60 '20>"0

    ;ema#a '2'

    tahun

    ''->0 '30>"0

    De$asa 20-

    tahun

    '20'2->-"0 '3->0

    -6-

    tahun

    '3-'0>"- '0'60>0-

    E6- tahun '-0>"- '60>-

    2.* +a%tor Risi%o "ipertensi

    a.

  • 7/21/2019 BAB II adek

    9/16

    22

    enis kelamin #uga sangat erat kaitanya terhadap ter#adinya

    hipertensi dimana pada masa muda dan paruh baya lebih tinggi

    penyakit hipertensi pada lakilaki dan pada $anita lebih tinggi

    setelah umur -- tahun, ketika seorang $anita mengalami

    menopause. 4erbandingan antara pria dan $anita, ternyata $anita

    lebih banyak menderita hipertensi (una$an, 200').

    c. enetik

    ;i$ayat keluarga #uga merupakan masalah yang memicu ter#adinya

    hipertensi. &ipertensi cenderung merupakan penyakit keturunan.

    ika orang tua kita memiliki ri$ayat hipertensi maka sepan#ang hidup

    kita memiliki kemungkinan 2-9 terkena hipertensi ( 7sta$an, 2002 )

    d. ;i$ayat Merokok

    Merokok merupaka salah satu %aktor yang dapat diubah, adapun

    hubungan merokok dengan hipertensi adalah nikotin akan

    menyebabkan peningkatan tekanan darah karena nikotin akan

    diserap pembuluh darah kecil dalam paruparu dan diedarkan oleh

    pembuluh darah hingga ke otak, otak akan bereaksi terhadap nikotin

    dengan memberi sinyal pada kelen#ar adrenal untuk melepas

    efinefrin (7drenalin). &ormon yang kuat ini akan menyempitkan

    pembuluh darah dan memaksa #antung untuk beker#a lebih berat

    karena tekanan yang lebih tinggi. Selain itu, karbon monoksida

    dalam asap rokok akan menggantikan oksigen dalam darah. &al ini

    akan mengakibatkan peningkatan tekanan darah karena #antung

    dipaksa memompa untuk memasukkan oksigen yang cukup ke

    dalam organ dan #aringan tubuh ( 7sta$an, 2002).

    e. :besitas

    4ada orangorang yang obesitas, #antung mengalami peningkatan

    beban ker#a untuk memompa darah ke seluruh tubuh. Mereduksi

    berat badan hingga -'-9 dari bobot total tubuh dapat menurunkan

    risiko kardio1askuler secara signi%ikan.

    %. +adar garam tinggi!atrium dapat menyebabkan retensi air yang menyebabkan 1olume

    darah meningkat (/aradero, 200").

    g. +onsumsi alkoholMeningkatkan plasma katekolamin (/aradero, 200").

    h. Stres

  • 7/21/2019 BAB II adek

    10/16

    22

    Merangsang sistem sara% simpatis yang dapat menyebabkan

    peningkatan tekanan peri%er (/aradero, 200").i. ;as

    &ipertensi pada kulit hitam 2@ lebih tinggi daripada kulit putih

    (8ambayong, 2000).#. 4ola hidup

    4enghasilan rendah, tingkat pendidikan rendah, dan

    kehidupan atau peker#aan yang penuh stres agaknya

    berhubungan dengan insiden hipertensi yang lebih tinggi.

    :besitas, yang dikaitkan dengan peningkatan tekanan

    intra1askular.

    Merokok, nikotin dapat membuat pembuluh darah menyempit.

    +urang olahraga

    &iperkolesterolemia dan hiperglikemia adalah %aktor utama

    untuk perkembangan aterosklerosis yang berhubungan erat

    dengan hipertensi (8ambayong, 2000).k. Diabetes melitus

    &ipertensi sering ter#adi pada penderita diabetes dan resistensi

    insulin ditemukan pada banyak pasien hipertensi yang tidak memiliki

    disbetes klinis. ;esistensi insulin berhubungan dengan penurunan

    pelepasan endotelial oksida nitrat dan 1asodilator lain dan

    mempengaruhi %ungsi gin#al. ;esistensi insulin dan kadar insuli yang

    tinggi meningkatkan akti1itas S!S (sympathetic ner1ous system)

    dan ;77 (;enin 7ngitensin 7ldosteron) yang dapat meningkatkan

    tahanan peri%er (/rashers, 200).

    2., Pato!isio$ogi

    'Terlampir)

    2.- ani!estasi K$inis "ipertensi

    a Sakit kepala saat ter#aga, kadangkadang disertai mual dan muntah

    akibat peningkatan tekanan darah intrakranial (Bor$in, 200).b 4englihatan kabur akibat kerusakan hipertensi% pada retina (Bor$in,

    200).c Bara ber#alan yang tidak mantap karena kerusakan susunan sara%

    pusat (Bor$in, 200).d !okturia yang disebabkan peningkatan aliran darah gin#al dan %iltrasi

    glomerolus (Bor$in, 200).

  • 7/21/2019 BAB II adek

    11/16

    22

    e Adema dependen dan pembengkakan akibat peningkatan tekanan

    kapiler (Bor$in, 200).

    2./ Ko(p$i%asi "ipertensi

    a Stroke7kibat ter#adi hemoragi tekanan tinggi di otak, atau akibat embolus

    yang terlepas dari pembuluh selain otak yang terpa#an tekanan tinggi.

    Stroke dapat ter#adi pada hipertensi kronis apabila arteri yang

    memperdarahi otak mengalami hipertro%i dan penebalan, sehingga

    aliran darah ke area otak yang diperdarahi kurang. 7rteri otak yang

    mengalami aterosklerosis dapat melemah sehingga meningkatkan

    kemungkinan terbentuknya aneurisma (Bor$in, 200).b Cn%ark miokard

    Dapat ter#adi apabila arteri koroner yang aterosklerotik tidak dapat

    menyuplai cukup oksigen ke miokardium atau apabila terbentuk

    trombus yang menghambat aliran darah mele$ati pembuluh darah.

    4ada hipertensi kronis dan hipertro%i 1entrikel, kebutuhan oksigen

    miokardium mungkin tidak dapat di penuhi dan dapat te#adi iskemia

    #antung yang menyebabkan in%ark. Demikian #uga, hiperto%i 1entrikel

    dapat menyebabkan perubahan $aktu hantaran listrik melintasi

    1entrikel sehingga ter#adi disritmia, hipoksia #antung, dan peningkatan

    risiko pembentukan bekuan (Bor$in, 200).c agal gin#al

    8er#adi karena kerusakan progresi% akibat tekanan tinggi pada kapiler

    glomerulus gin#al. Dengan rusaknya glomerulus, aliran darah ke unit

    %ungsional gin#al, yaitu ne%ron akan terganggu dan dapat berlan#ut

    men#adi hipoksia dan kematian. Dengan rusaknya mebran

    glomerulus, protein akan keluar melalui urine sehingga tekanan

    osmotik koloid plasma berkurang dan menyebabkan edema, yang

    sering di#umpai pada hipertensi kronis (Bor$in, 200).d Anse%alopati (kerusakan otak)

    Dapat ter#adi, terutama pada hipertensi maligna (hipertensi yang

    meningkat cepat dan berbahaya). 8ekanan yang sangat tinggi pada

    kelainan ini menyebabkan peningktan tekanan kapiler dan mendorong

    cairan ke ruang interstisial di seluruh susunan sara% pusat. !euron

    neuron disekitarnya kolaps dan ter#adi koma serta kematian (Bor$in,

    200).

  • 7/21/2019 BAB II adek

    12/16

    22

    e +e#angDapat ter#ad pada $anita pre eklamsia. /ayi yang lahir mungkin

    memiliki berat lahir kecil pada masa kehamilan akibat per%usi plasenta

    yang tidak adekuat, kemudian dapat mengalami hipoksia dan asidosis

    #ika ibu mengalami ke#ang selama atau sebelum proses persalinan

    (Bor$in, 200).% ;usaknya organ tubuh seperti #antung, mata, gin#al, otak, dan

    pembuluh darah besar (Departemen kesehatan ;C, 2006).

    2.0 Penata$a%sanaan "ipertensi

    8u#uan umum pengobatan hipertensi adalah penurunan mortalitas

    dan morbiditas yang berhubungan dengan hipertensi. Mortalitas dan

    morbiditas ini berhubungan dengan kerusakan organ target. Mengurangi

    risiko merupakan tu#uan utama terapi hipertensi dan pilihan terapi obat

    dipengaruhi secara bermakna oleh bukti yang menun#ukkan pengurangan

    risiko (Departemen +esehatan ;C, 2006).

    8arget tekanan darah yang direkomendasikann dalam !B CC

    +ebanyakan pasien '0>0 mm&g

    4asien dengan diabetes '30>"0 mm&g

    4asien dengan penyakit gin#al kronis '30>"0 mm&g

    7. 8erapi !on armakologiModi%ikasi gaya hidup

    8eknikteknik mengurangi stres (MuttaFin, 200).

    ;elaksasi

    Merupakan inter1ensi $a#ib yang harus dilakukan pada setiap

    terapi anti hipertensi (MuttaFin, 200).

    4enurunan berat badan

    Mengurangi berat badan pada indi1idu yang obesitas >

    gemuk, dengan pola makan D7S& (Dietary 7pproach to Stop

    &ypertension) yang kaya akan kalsium dan kalium, diet rendah

    natrium. Diet kaya buah dan sayuran dan rendah lemak #enuh

    dapat menurunkan tekanan darah pada indi1idu dengan

    hipertensi. !B CC menyarankan pola makan D7S& yaitu diet

    yang kaya dengan buah, sayur, dan produk susu rendah

    lemak dengan kadar total lemak dan lemak #enuh berkurang.

    !atrium yang direkomendasikan 2, gram ('00meF) > hari

    (Departemen +esehatan ;C, 2006).7da - prinsip yang terkandung pada perencanaan pola

    makan> diet D7S&, yakni*

  • 7/21/2019 BAB II adek

    13/16

    22

    ') +onsumsi buah dan sayur yang mengandung kalium,

    %itoesterogen, dan serat.+onsumsi kalium (pottasium) yang bersumber dari

    buahbuahan seperti pisang, mangga, air kelapa muda

    berman%aat untuk mengendalikan agar tekanan darah

    men#adi normal dan ter#adi keseimbangan antara natrium

    dan kalium dalam tubuh.itoesterogen bersumber pada pangan nabati seperti

    susu kedelai, tempe, dll mempunyai kemampuan untuk

    berperan seperti halnya hormon esterogen, yaitu dapat

    menghambat ter#adinya menopause, menghindari ge#ala

    hot %la@es (rasa terbakar) pada $anita menopause dan

    menurunkan resiko kanker.Serat dibutuhkan tubuh terutama untuk membersihkan

    isi perut dan membantu memperlancar proses de%ekasi.2) o$ %at dairy product (menggunakan produk susu rendah

    lemak)3) +onsumsi ikan, kacang, dan unggas secukupnya (makanan

    yang mengandung protein)) +urangi S77 (Saturated Fatty Acid) seperti daging

    berlemak, daging babi, minyak kelapa, cokelat, ke#u, krim,

    susu krim, dan mentega. 4enimbunan S77 dalam

    pembuluh darah menyebabkan timbulya arteriosklerosis

    yang akhirnya meningkatkan tekanan darah.-) Membatasi gula dan garam

    Membatasi garam bertu#uan untuk menurunkan tekanan

    darah, mencegah oedema dan penyakit #antung.

    4embatasan alkohol dan tembakau (Departemen +esehatan

    ;C, 2006).

    :lahraga, latihan > akti1itas %isik

    7kti1itas %isik dapat menurunkan tekanan darah. :lahraga

    aerobik secara teratur paling tidak 30 menit > hari selama

    beberapa hari per minggu ideal untuk beberapa pasien. Studi

    menun#ukkan #ika olahraga aerobik seperti #ogging, berenang,

    #alan kaki, dan menggunakan sepeda, dapat menurunkan

    tekanan darah (Departemen +esehatan ;C, 2006).

    8abel 2.3 ;ekomendasi Modi%ikasi aya &idup untuk 4asien

    &ipertensi menurut !B CC

  • 7/21/2019 BAB II adek

    14/16

    22

    oi!i%asi Gaa

    "iupRe%o(enasi

    Rata rata

    Penurunan TD&

    4enurunan berat

    badan

    4ertahankan berat badan normal

    (/ody Mass Cnde@ '",- G 2,

    kg>m2)

    - G 20 mm&g>'0 kg

    Dietary 7pproaches to

    Stop &ypertension

    eating plan

    akukan diet kaya buahbuahan,

    sayuran, produkproduk susu

    rendah lemak dan makanan yang

    sedikit mengandung lemak #enuh

    " G ' mm&g

    Membatasi intake

    garam

    Membatasi asupan hingga H '00

    mAF (2, g !a atau 6 g !aBl)

    2" mm&g

    :lahraga teratur :lahraga seperti #ogging,

    berenang, #alan cepat, aerobik

    dan bersepeda I 30 menit perhari

    mm&g

    Mengurangi konsumsi

    alcohol

    Membatasi konsumsi alkohol H 2

    gelas>hari ( ' oJ atau 30 ml

    etanol seperti 2 oJ beer, '0 oJ

    $ine, 3 oJ "0 proo% $hiskey)

    pada lakilaki dan H ' gelas>hari

    pada $anita.

    2mm&g

    (Bhobanian et al., !!"#

    /. 8erapi armakologi:batobatan antihipertensi dapat diklasi%ikasikan men#adi - kategori,

    yaitu*ansia emakai obatobatan dari puskesmas seperti *

    paracetamol, 7BAinhibitor (captopril), dan penghambat7drenergik 7l%a. olongan obat ini memblok reseptor adrenergik

    al%a ', menyebabkan 1asodilatasi dan penurunan tekanan darah.

    4enghambat beta #uga menurunkan lipoprotein berdensitas sangat

    rendah (1ery lo$ density lypoprotein G D) dan lipoprotein

    berdensitas rendah (lo$ density lypoprotein G D) yang

    bertanggung#a$ab dalam penimbunan lemak di arteri

    (aterosklerosis) (MuttaFin, 200).

  • 7/21/2019 BAB II adek

    15/16

    22

  • 7/21/2019 BAB II adek

    16/16