bab ii case anastesi

Upload: cornelia-cindy-srd

Post on 26-Feb-2018

214 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 7/25/2019 BAB II Case Anastesi

    1/17

    BAB I

    PENDAHULUAN

    Ovarium mempunyai fungsi yang sangat penting pada reproduksi dan menstruasi.

    Gangguan pada ovarium dapat menyebabkan terhambatnya pertumbuhan, perkembangan

    dan kematangan sel telur. Gangguan yang paling sering terjadi adalah kista ovarium,

    sindrom ovarium polikistik, dan kanker ovarium.

    Kista adalah pertumbuhan berupa kantung (pocket, pouch) yang tumbuh dibagian

    tubuh tertentu. Kista ovarium adalah suatu kantung yang berisi cairan atau materi

    semisolid yang tumbuh dalam ovarium. Penemuan kista ovarium pada seorang anita

    akan kebanyakan kista ovarium memiliki sifat yang jinak (!"#!$%). &

    Pada anita usia muda (biasanya kurang dari $" tahun) resiko pertumbuhan

    menjadi ganas berkurang, oleh karena itu kista dapat dikontrol dengan 'G pelvic. da

    beberapa yang menjadi ganas, dengan risiko terjadinya karsinoma terutama pada anita

    anita yang mulai menopause.*

    +erdapat variasi dengan luas insidensi keganasan ovarium, rata#rata tertinggi

    terdapat di egara kandinavia (-$,#-,/ per -"".""" populasi). 0i merika insidensi

    keganasan ovarium semua ras adalah -*, kasus per -"".""" populasi pada tahun -1!!

    sampai -11-. ebagian besar kista adalah kista fungsional dan jinak. 0i merika ,

    karsinoma ovarium didiagnosa pada kira#kira **.""" anita, kematian sebanyak -2."""

    orang.-,*

    +opik Kista Ovarium menjadi sangat menarik untuk dibahas karena sebagian

    besar pasien dengan kista ovarium berada dalam kondisi asimptomatik dan baru dapat

    didiagnosis secara tidak sengaja ketika menjalani pemeriksaan 'G atau sedang dalam

    operasisectio caesaria

    1

  • 7/25/2019 BAB II Case Anastesi

    2/17

    BAB II

    PEMBAHASAN

    2.1 KISTA OVARIUM

    2.1.1 DEFINISI

    etiap anita mempunyai * indung telur kanan dan kiri yang ukuran normalnya

    sebesar biji kenari. etiap indung telur tersebut berisi ribuan telur yang masih muda atau

    follicle yang setiap bulannya akan membesar dan satu diantaranya membesar sangat cepat

    sehingga menjadi telur yang matang. Pada peristia ovulasitelur yang matang ini keluar dari

    indung telur dan bergerak ke rahim melalui saluran telur. pabila sel telur yang matang ini

    dibuahi, follicle akan mengecil dan menghilang dalam aktu *#/ minggu dan akan terus

    berulang sesuai siklus haid pada seorang anita. amun, jika terjadi gangguan pada proses

    siklus ini, maka kista pun akan terjadi.

    Ovarium merupakan sumber hormonal anita yang paling utama, sehingga

    mempunyai dampak keanitaan dalam pengatur proses menstruasi. Ovarium terletak antara

    rahim dan dinding panggul, dan digantung ke rahim oleh ligamentum ovari propium dan ke

    dinding panggul oleh ligamentum infudibulo#pelvikum. 3ungsinya sebagai tempat folikel,

    menghasilkan dan mensekresi estrogen dan progesteron. 3ungsi ovarium dapat terganggu

    oleh penyakit akut dan kronis. alah satu penyakit yang dapat terjadi adalah kista ovarium.

    Kista ovarium adalah tumor jinak yang diduga timbul dari bagian ovum yang

    normalnya menghilang saat menstruasi, asalnya tidak teridentifikasi dan terdiri atas sel#sel

    embrional yang tidak berdiferensiasi, kista ini tumbuh lambat dan ditemukan selama proses

    pembedahan yang mengandung material sebasea kental berarna kuning yang timbul dari

    lapisan kulit. Kista ovarium yaitu suatu kantong abnormal yang berisi cairan atau setengah

    cair yang tumbuh dalam indung telur.

    2.1.2 ETIOLOGI DAN FAKTOR RESIKO

    Penyebabnya saat ini belum diketahui secara pasti, tetapi beberapa teori menyebutkan

    adanya gangguan dalam pembentukan estrogen dan dalam mekanisme umpan balik ovarium#

    hipotalamus. 4eberapa dari literatur menyebutrkan baha penyebab terbentuknya kista

    2

  • 7/25/2019 BAB II Case Anastesi

    3/17

    adalah gagalnya sel telur (folikel) untuk berovulasi. amun ada salah satu pencetusnya yaitu

    faktor hormonal, kemungkinan faktor resiko yaitu5

    3aktor genetik6 mempunyai riayat keluarga dengan kanker ovarium dan payudara.

    3aktor lingkungan (polutan 7at radio aktif)

    Gaya hidup yang tidak sehat

    Ketidakseimbangan hormon estrogen dan progesteron, misalnya akibat penggunaan

    obat#obatan yang merangsang ovulasi dan obat pelangsing tubuh yang bersifat

    diuretik.

    Kebiasaan menggunakan bedak tabur di daerah vagina

    2.1.3 KLASIFIKASI

    4erdasarkan tingkat keganasannya, kista terbagi dua, yaitu non-neoplastik dan

    neoplastik. Kista non#neoplastiksifatnya jinak dan biasanya akan mengempis sendiri setelah

    * hingga / bulan. ementara kista neoplastikumumnya harus dioperasi, namun hal itu pun

    tergantung pada ukuran dan sifatnya. Kista ovarium neoplastikjinak diantaranya5

    a) Kistoma Ovarii Simpleks

    Kistoma ovarii simpleks merupakan kista yang permukaannya rata dan halus,

    biasanya bertangkai, seringkali bilateral, dan dapat menjadi besar. 0inding kista tipis

    berisi cairan jernih yang serosa dan berarna kuning. Penatalaksanaan dengan

    pengangkatan kista dengan reseksi ovarium.

    b) Kistadenoma Ovarii Musinosum

    4entuk kista multilokular dan biasanya unilateral, dapat tumbuh menjadi sangat besar.

    Gambaran klinis terdapat perdarahan dalam kista dan perubahan degeneratif sehingga

    timbul perleketan kista dengan omentum, usus#usus, dan peritoneum parietale. elain

    itu, bisa terjadi ileus karena perleketan dan produksi musin yang terus bertambah

    akibat pseudomiksoma peritonei. Penatalaksanaan dengan pengangkatan kista in tito

    tanpa pungsi terlebih dulu dengan atau tanpa salpingo#ooforektomi tergantung

    besarnya kista.

    c) Kistadenoma Ovarii Serosum

    3

  • 7/25/2019 BAB II Case Anastesi

    4/17

    Kista ini berasal dari epitel germinativum. 4entuk kista umumnya unilokular, tapi jika

    multilokular perlu dicurigai adanya keganasan. Kista ini dapat membesar, tetapi tidak

    sebesar kista musinosum. elain teraba massa intraabdominal juga dapat timbul asites.

    Penatalaksanaan umumnya sama dengan kistadenoma ovarii musinosum.

    d) Kista Dermoid

    Kista dermoid adalah teratoma kistik jinak dengan struktur ektodermal berdiferensiasi

    sempurna dan lebih menonjol dari pada mesoderm dan entoderm. 4entuk cairan kista

    ini seperti mentega. Kandungannya tidak hanya berupa cairan tapi juga ada partikel

    lain seperti rambut, gigi, tulang, atau sisa#sisa kulit. 0inding kista keabu#abuan dan

    agak tipis, konsistensi sebagian kistik kenyal dan sebagian lagi padat. 0apat menjadi

    ganas, seperti karsinoma epidermoid. Kista ini diduga berasal dari sel telur melalui

    proses parthenogenesis. Gambaran klinis adalah nyeri mendadak di perut bagian

    baah karena torsi tangkai kista dermoid. 0inding kista dapat ruptur sehingga isi

    kista keluar di rongga peritoneum. Penatalaksanaan dengan pengangkatan kista

    dermoid bersama seluruh ovarium.

    Kista non#neoplastikterdiri dari5

    a). Kista Folikel

    Kista ini berasal dari 3olikel de Graaf yang tidak sampai berovulasi, namun

    tumbuh terus menjadi kista folikel, atau dari beberapa folikel primer yang setelah

    tumbuh di baah pengaruh estrogen tidak mengalami proses atresia yang la7im,

    melainkan membesar menjadi kista. 4isa didapati satu kista atau lebih, dan besarnya

    biasanya dengan diameter - 8 -, cm.

    Kista folikel ini bisa menjadi sebesar jeruk nipis. 4agian dalam dinding kista

    yang tipis yang terdiri atas beberapa lapisan sel granulosa, akan tetapi karena tekanan

    di dalam kista, maka terjadilah atrofi pada lapisan ini. 9airan dalam kista berarna

    jernih dan sering kali mengandung estrogen. Oleh sebab itu, kista kadang#kadang

    dapat menyebabkan gangguan haid. Kista folikel lambat laun dapat mengecil dan

    menghilang spontan, atau bisa terjadi ruptur dan kista pun menghilang. 'mumnya,

    jika diameter kista tidak lebih dari cm, maka dapat ditunggu dahulu karena kista

    folikel biasanya dalam aktu * bulan akan menghilang sendiri.

    b). Kista Korpus Luteum

    4

  • 7/25/2019 BAB II Case Anastesi

    5/17

    0alam keadaan normal korpus luteum lambat laun mengecil dan menjadi

    korpus albikans. Kadang#kadang korpus luteum mempertahankan diri (korpus luteum

    persistens), perdarahan yang sering terjadi di dalamnya menyebabkan terjadinya kista,

    berisi cairan yang berarna merah coklat karena darah tua. 3rekuensi kista korpus

    luteum lebih jarang dari pada kista folikel.

    0inding kista terdiri atas lapisan berarna kuning, terdiri atas sel#sel luteum

    yang berasal dari sel#sel teka. Kista korpus luteum dapat menimbulkan gangguan

    haid, berupa amenorea diikuti oleh perdarahan tidak teratur. danya kista dapat pula

    menyebabkan rasa berat di perut bagian baah dan perdarahan yang berulang dalam

    kista dapat menyebabkan ruptur. :asa nyeri di dalam perut yang mendadak dengan

    adanya amenorea sering menimbulkan kesulitan dalam diagnosis diferensial dengan

    kehamilan ektopik yang terganggu. ;ika dilakukan operasi, gambaran yang khas kista

    korpus luteum memudahkan pembuatan diagnosis. Penanganan kista korpus luteum

    ialah menunggu sampai kista hilang sendiri. 0alam hal dilakukan operasi atas dugaan

    kehamilan ektopik terganggu, kista korpus luteum diangkat tanpa mengorbankan

    ovarium.

    c). Kista Lutein

    Pada mola hidatidosa, koriokarsinoma, dan kadang#kadang tanpa adanya

    kelainan tersebut, ovarium dapat membesar dan menjadi kistik. Kista biasanya

    bilateral dan bisa menjadi sebesar ukuran tinju. Pada pemeriksaan mikroskopik

    terlihat luteinisasi sel#sel teka. el#sel granulosa dapat pula menunjukkan luteinisasi,

    akan tetapi seringkali sel#sel menghilang karena atresia. +umbuhnya kista ini ialah

    akibat pengaruh hormon koriogonadotropin yang berlebihan, dan dengan hilangnya

    mola atau koriokarsinoma, ovarium mengecil spontan.

    d). Kista Inklusi Germinal

    Kista ini terjadi karena invaginasi dan isolasi bagian#bagian kecil dari epitel

    germinativum pada permukaan ovarium. Kista ini lebih banyak terdapat pada anita

    yang lanjut umurnya, dan besarnya jarang melebihi diameter - cm. Kista ini biasanya

    secara kebetulan ditemukan pada pemeriksaan histologik ovarium yang diangkat

    aktu operasi. Kista terletak di baah permukaan ovarium, dindingnya terdiri atas

    satu lapisan epitel kubik atau torak rendah, dan isinya cairan jernih dan serusa

    e). Kista Endometriosis

    5

  • 7/25/2019 BAB II Case Anastesi

    6/17

    Kista yang terbentuk dari jaringan endometriosis (jaringan mirip dengan

    selaput dinding rahim yang tumbuh di luar rahim) menempel di ovarium dan

    berkembang menjadi kista. Kista ini sering disebut juga sebagai kista coklat

    endometriosis karena berisi darah coklat#kemerahan. Kista ini berhubungan dengan

    penyakit endometriosis yang menimbulkan nyeri haid dan nyeri senggama. Kista ini

    berasal dari sel#sel selaput perut yang disebut peritoneum. Penyebabnya bisa karena

    infeksi kandungan menahun, misalnya keputihan yang tidak ditangani sehingga

    kuman#kumannya masuk kedalam selaput perut melalui saluran indung telur.

  • 7/25/2019 BAB II Case Anastesi

    7/17

    SKEM" #"$OGE%ESIS

    -. kibat pertumbuhan,

    danya tumor di dalam perut bagian baah bisa menyebabkan pembenjolan

    perut. +ekanan terhadap alat 8 alat disekitarnya disebabkan oleh besarnya tumor atau

    posisinya dalam perut. pabila tumor mendesak kandung kemih dan dapat

    menimbulkan gangguan miksi, sedangkan kista yang lebih besar tetapi terletak bebas

    di rongga perut kadang 8 kadang hanya menimbulkan rasa berat dalam perut serta

    dapat juga mengakibatkan obstipasi edema pada tungkai.

    *. kibat aktivitas hormonal

    +umor ovarium tidak mengubah pola haid kecuali jika tumor itu sendiri

    mengeluarkan hormon.

    /. kibat Komplikasi

    Perdarahan ke dalam kista

    4iasanya terjadi sedikit 8 sedikit sehingga berangsur 8 angsur menyebabkan

    pembesaran luka dan hanya menimbulkan gejala 8 gejala klinik yang minimal.

    kan tetapi kalau perdarahan terjadi dalam jumlah yang banyak akanmenimbulkan nyeri di perut.

    7

  • 7/25/2019 BAB II Case Anastesi

    8/17

    Putaran +angkai

    +erjadi pada tumor bertangkai dengan diameter cm atau lebih. danya

    putaran tangkai menimbulkan tarikan melalui ligamentum

    infundibulopelvikum terhadap peritoneum parietal dan ini menimbulkan rasa

    sakit.

    eski demikian, penting untuk

    8

  • 7/25/2019 BAB II Case Anastesi

    9/17

    memperhatikan setiap gejala atau perubahan ditubuh untuk mengetahui gejala mana yang

    serius. Gejala#gejalanya antara lain5 perut terasa penuh, berat dan kembung, tekanan pada

    dubur dan kandung kemih (sulit buang air kecil), haid tidak teratur, nyeri panggul yang

    menetap atau kambuhan yang dapat menyebar ke punggung baah dan paha, nyeri

    senggama, mual, ingin muntah, atau pengerasan payudara mirip seperti pada saat hamil.

    Kadang#kadang kista dapat memutar pada pangkalnya, mengalami infark dan robek, sehingga

    menyebabkan nyeri tekan perut bagian baah yang akut sehingga memerlukan penanganan

    kesehatan segera.

    2.1.6 PEMERIKSAAN PENUNANG

    >etoda#metoda yang selanjutnya dapat membantu menegakkan diagnosis antara lain5

    =aparaskopi

    Pemeriksaan ini sangat berguna untuk mengetahui apakah sebuah tumor berasal dari

    ovarium atau tidak, dan untuk menentukan sifat#sifat tumor itu.

    'ltrasonografi

    0engan pemeriksaan ini dapat ditentukan letak dan batas tumor apakah tumor berasal

    dari uterus, ovarium, atau kandung kencing, apakah tumor kistik atau solid, dan

    dapatkah dibedakan pula antara cairan dalam rongga perut yang bebas dan yang tidak.

    3oto :ontgen

    Pemeriksaan ini berguna untuk menentukan adanya hidrotoraks. elanjutnya, pada

    kista dermoid kadang#kadang dapat dilihat gigi dalam tumor.

    Parasentesis

    +elah disebut baha fungsi pada asites berguna menentukan sebab asites. Perlu

    diingatkan baha tindakan tersebut dapat mencemari cavum peritonei dengan isi kista

    bila dinding kista tertusuk

    2.1.! DIAGNOSIS

    Kista ovarium jinak tumbuh secara tersembunyi dan sering tidak dapat dideteksi

    selama beberapa tahun. +idak menyebabkan nyeri, tetapi jika membesar dapat menimbulkan

    rasa tidak nyaman dan jarang menimbulkan gangguan menstruasi. Pemeriksaan abdomen dan

    vagina secara periodik akan dapat mendeteksi kista ini. Kista tanpa nyeri atau massa padat di

    cul#de#sac, atau di tempat ovarium, atau meluas ke abdomen, yang dengan palpasi bersifat

    kistik sampai padat, memberi tanda kista ovarium. 0iagnosis dapat dikonfirmasi dengan

    skening ultrason abdomen atau transvagina, yang dapat membedakannya dari kehamilan,kegemukan, pseudosiesis, kandung kemih penuh atau degenerasi kistik dari mioma.

    9

  • 7/25/2019 BAB II Case Anastesi

    10/17

    pabila pada pemeriksaan ditemukan kista di rongga perut bagian baah dan atau di

    rongga panggul, maka setelah diteliti sifat#sifatnya (besarnya, lokalisasi, permukaan,

    konsistensi, apakah dapat digerakkan atau tidak), maka perlu ditentukan jenis kista tersebut.

    Pada kista ovarium biasanya uterus dapat diraba tersendiri, terpisah dari kista. ;ika kista

    ovarium terletak di garis tengah dalam rongga perut bagian baah dan kista itu

    konsistensinya kistik, perlu dipikirkan adanya kehamilan atau kandung kemih penuh,

    sehingga pada anamnesis perlu lebih cermat dan disertai pemeriksaan tambahan. pabila

    sudah ditentukan baha kista yang ditemukan ialah kista ovarium, maka perlu diketahui

    apakah kista itu bersifat neoplastik atau nonneoplastik.

    Kista nonneoplastik akibat peradangan umumnya dalam anamnesis menunjukkan

    gejala#gejala ke arah peradangan genital, dan pada pemeriksaan kista#kista akibat peradangan

    tidak dapat digerakkan karena perleketan. Kista nonneoplastik umumnya tidak menjadi besar,

    dan diantaranya pada suatu aktu biasanya menghilang sendiri. ;ika kista ovarium itu

    bersifat neoplastik, maka pemeriksaan yang cermat dan analisis yang tajam dari gejala#gejala

    yang ditemukan dapat membantu dalam pembuatan diagnosis diferensial.

    2.1." DIAGNOSIS BANDING

    ebagian besar kista ovarium tidak menimbulkan gejala, atau hanya sedikit nyeri yang

    tidak berbahaya. Pemastian gejala tidak bisa dilihat dari gejala#gejala saja karena mungkin

    gejalanya mirip dengan keadaan lain seperti 5

    ?ndometriosis

    Pada pemeriksaan endovaginal sonogram tampak karakteristik yang difus, echo yang

    rendah sehingga memberikan kesan yang padat.

    Pelvic

  • 7/25/2019 BAB II Case Anastesi

    11/17

    2.1.# PENATALAKSANAAN

    Kista ovarium neoplastik memerlukan operasi dan kista nonneoplastik tidak. ;ika

    menghadapi kista yang tidak memberi gejala atau keluhan pada penderita dan yang besar

    kistanya tidak melebihi jeruk nipis dengan diameter kurang dari cm, kemungkinan besar

    kista tersebut adalah kista folikel atau kista korpus luteum, jadi merupakan kista

    nonneoplastik. +idak jarang kista#kista tersebut mengalami pengecilan secara spontan dan

    menghilang, sehingga pada pemeriksaan ulangan setelah beberapa minggu dapat ditemukan

    ovarium yang kira#kira besarnya normal. Oleh sebab itu, dalam hal ini perlu menunggu

    selama * sampai / bulan, sementara mengadakan pemeriksaan ginekologik berulang. ;ika

    selama aktu observasi dilihat peningkatan dalam pertumbuhan kista tersebut, maka dapat

    mengambil kesimpulan baha kemungkinan besar kista itu bersifat neoplastik, dan dapat

    dipertimbangkan satu pengobatan operatif.

    +indakan operasi pada kista ovarium neoplastik yang tidak ganas ialah pengangkatan

    kista dengan mengadakan reseksi pada bagian ovarium yang mengandung kista. kan tetapi,

    jika kistanya besar atau ada komplikasi, perlu dilakukan pengangkatan ovarium, biasanya

    disertai dengan pengangkatan tuba (salpingo#ooforektomi). Pada saat operasi kedua ovarium

    harus diperiksa untuk mengetahui apakah ditemukan pada satu atau pada dua ovarium.

    Pada operasi kista ovarium yang diangkat harus segera dibuka, untuk mengetahui

    apakah ada keganasan atau tidak. ;ika keadaan meragukan, perlu pada aktu operasi

    dilakukan pemeriksaan sediaan yang dibekukan (fro7en section) oleh seorang ahli patologi

    anatomik untuk mendapatkan kepastian apakah kista ganas atau tidak. ;ika terdapat

    keganasan, operasi yang tepat ialah histerektomi dan salpingo#ooforektomi bilateral. kan

    tetapi, anita muda yang masih ingin mendapat keturunan dan tingkat keganasan kista yang

    rendah (misalnya kista sel granulosa), dapat dipertanggung#jaabkan untuk mengambil

    resiko dengan melakukan operasi yang tidak seberapa radikal.

    +erapi bergantung pada ukuran dan konsistensi kista dan penampakannya pada

    pemeriksaan ultrasonografi. >ungkin dapat diamati kista ovarium berdiameter kurang dari !"

    mm, dan skening diulang untuk melihat apakah kista membesar. ;ika diputuskan untuk

    dilakukan terapi, dapat dilakukan aspirasi kista atau kistektomi ovarium. Kista yang terdapat

    pada anita hamil, yang berukuran @!" mm dengan dinding tebal atau semisolid memerlukan

    pembedahan, setelah kehamilan minggu ke -*. Kista yang dideteksi setelah kehamilan

    minggu ke /" mungkin sulit dikeluarkan leat pembedahan dan dapat terjadi persalinan

    prematur. Keputusan untuk melakukan operasi hanya dapat dibuat setelah mendapatkan

    11

  • 7/25/2019 BAB II Case Anastesi

    12/17

    pertimbangan yang cermat dengan melibatkan pasien dan pasangannya. ;ika kista

    menimbulkan obstruksi jalan lahir dan tidak dapat digerakkan secara digital, harus dilakukan

    seksio sesaria dan kistektomi ovarium.

    2.1.1$ PEN%EGAHAN

    +idak ada upaya pencegahan yang dapat dilakukan agar terhindar dari penyakit ini.

    'paya yang bisa dilakukan adalah untuk mengetahui secara dini penyakit ini sehingga

    pengobatan yang dilakukan memberi hasil yang baik dengan komplikasi yang minimal.

    'paya yang dilakukan adalah dengan melakukan pemeriksaan secara berkala yang meliputi5

    pemeriksaan klinis ginekologik untuk mendeteksi adanya kista atau pembesaran ovarium

    lainnya, pemeriksaan 'ltrasonografi ('G) bila perlu dengan alat 0oppler untuk mendeteksi

    aliran darah, pemeriksaan petanda tumor (tumor marker), pemeriksaan 9+#can 6 >:< bila

    dianggap perlu.

    2.1.11 PROGNOSIS 2

    Prognosis untuk jinak baik. amun untuk kista yang dapat berkembang menjadi

    kanker ovarium angka kelangsungan hisup tahun ( year survival rate) penderita kanker

    ovarium stadium lanjut hanya kira#kira*"#/"%, sedangkan sebagian besar penderita 2"#A"%

    ditemukan dalam keadaan stadium lanjut.

    2.2. ANESTESI REGIONAL

    2.2.1 DEFINISI

    nestesi regional adalah hambatan impuls nyeri suatu bagian tubuh sementara tanpa

    menghilangkan kesadaran pasien.-,*

    2.2.2. PEMBAGIAN ANESTESI REGIONAL!

    nastesi regional dibagi atas * klasifikasi yaitu

    -. 4lok sentral (blok neuroaksial), yaitu meliputi blok spinal, epidural dan kaudal.

    +indakan ini sering dikerjakan.

    *. 4lok perifer (blok saraf), misalnya anestesi topikal, infiltrasi lokal, blok lapangan, dan

    analgesia regional intravena.

    4lok neuroaksial akan menyebabkan blok simpatis, analgesia sensoris dan blok motoris

    (tergantung dari dosis, konsentrasi, dan volume obat anestesi lokal).

    12

  • 7/25/2019 BAB II Case Anastesi

    13/17

    2.2.3 ANASTESI SPINAL

    nestesi spinal ialah pemberian obat anestetik lokal ke dalam ruang subarachnoid.

    nestesi spinal diperoleh dengan cara menyuntikkan anestetik lokal ke dalam ruang

    subarachnoid. nestesi spinal6subaraknoid disebut juga sebagai analgesi6blok spinal

    intradural atau blok intratekal.A

    'ntuk mencapai cairan serebrospinal, maka jarum suntik akan menembus kutis

    subkutis=ig. upraspinosum=ig. edula spinalis berada didalam kanalis spinalis dikelilingi oleh cairan serebrospinal,

    dibungkus oleh meningens (duramater, lemak dan pleksus venosus).Pada deasa berakhir

    setinggi =-, pada anak =* dan pada bayi =/.Oleh karena itu, anestesi6analgesi spinal

    dilakukan ruang subarachnoid di daerah antara vertebra =*#=/ atau =/#=$ atau =$#=.

    A. I&'(a*(+

    -. 4edah ekstremitas baah

    *. 4edah panggul

    /. +indakan sekitar rektum perineum

    $. 4edah obstetrik#ginekologi

    . 4edah urologi

    2. 4edah abdomen baahA. Pada bedah abdomen atas dan baah pediatrik biasanya dikombinasikan dengan

    anestesi umum ringan

    B. K,&-a (&'(a*( ab*,/0-!+

    -. Pasien menolak

    *.

  • 7/25/2019 BAB II Case Anastesi

    14/17

    %. K,&-a (&'(a*( /a-(!+

    -.

  • 7/25/2019 BAB II Case Anastesi

    15/17

  • 7/25/2019 BAB II Case Anastesi

    16/17

    yaitu pada posisi tidur miring bevel mengarah keatas atau kebaah, untuk

    menghindari kebocoran likuor yang dapat berakibat timbulnya nyeri kepala pasca

    spinal. etelah resistensi menghilang, mandarin jarum spinal dicabut dan keluar

    likuor, pasang semprit berisi obat dan obat dapat dimasukkan pelan#pelan

    (",ml6detik) diselingi aspirasi sedikit, hanya untuk meyakinkan posisi jarum tetap

    baik. Kalau yakin ujung jarum spinal pada posisi yang benar dan likuor tidak keluar,

    putar arah jarum 1"C biasanya likuor keluar. 'ntuk analgesia spinal kontinyu dapat

    dimasukan kateter

    H. P&baa& a&a*--( /,a/ -a&-0&!+

    -. 3aktor utama5

    # 4erat jenis anestetik lokal (barisitas)

    # Posisi pasien

    # 0osis dan volume anestetik lokal

    *. 3aktor tambahan# Ketinggian suntikan

    # Kecepatan suntikan6barbotase

    # 'kuran jarum

    # Keadaan fisik pasien

    # +ekanan intra abdominal

    I. Laa 7a a&*--( /,a/ -a&-0&!+

    a. ;enis anestetia lokal

    b. 4esarnya dosis

    c. da tidaknya vasokonstriktord. 4esarnya penyebaran anestetik local

    e.

    . K,/(a*( -(&'aa& a&*-*( *(&a/!+

    a. Bipotensi berat

    kibat blok simpatis terjadi venous pooling. Pada deasa dicegah dengan

    memberikan infus cairan elektrolit -"""ml atau koloid ""ml sebelum tindakan.

    b. 4radikardia

    0apat terjadi tanpa disertai hipotensi atau hipoksia,terjadi akibat blok sampai +#*.

    c. Bipoventilasi akibat paralisis saraf frenikus atau hipoperfusi pusat kendali nafas

    d. +rauma pembuluh saraf

    e. +rauma saraf

    16

  • 7/25/2019 BAB II Case Anastesi

    17/17

    f. >ual#muntah

    g. Gangguan pendengaran

    h. 4lok spinal tinggi atau spinal total

    K. K,/(a*( a*ca -(&'aa&!+

    a. yeri tempat suntikanb. yeri punggung

    c. yeri kepala karena kebocoran likuor

    d. :etensio urine

    e. >eningitis

    17