bab vi - rencana kerja

11
 Penyusunan Masterplan Drainase Perkotaan PERKOTAAN MALAKA  KABUPATEN MALAKA VI-1 6.1. Organisasi Pelaksanaan Pekerjaan Konsep perencanaan “top-down” dan “bottom-up” merupakan pendekatan perencanaan yang umum digunakan dalam pembangunan. Seperti kita ketahui bersama pada sistem perencanaan pembangunan di Indonesia yang telah lalu, banyak menerapkan konsep perencanaan “ top-down” yang mendapat banyak kritikan karena membawa dampak buruk bagi perkembangan di daerah diantaranya adalah besarnya ketergantungan daerah terhadap pusat. Untuk mengimbangi keadaan yang sudah ada, maka diterapkan konsep “bottom-upyang pada pelaksanaannya tidak dapat diterapkan secara murni. Sehingga pendekatan konsep pelaksanaan yang menjembatani kedua konsep tersebut perlu diterapkan. Makna konsep perencanaan “bottom-up ” adalah konsep perencanaan dengan aspirasi yang muncul dari bawah. Dalam konteks penanganan pekerjaan Penyusunan Masterplan Drainase Perkotaan Malaka  Kabupaten Malaka, konsep rencana bottom-up ” adalah dilakukannya konfirmasi baik pada survai ke lokasi kegiatan untuk mendapatkan masukan dari pihak pemerintah, masyarakat dan pengusaha (swasta/seluruh stakeholder) sebagai pengguna produk ini nantinya, maupun pada kesempatan seminar. Sedangkan konsep perencanaan “ top-down adalah adanya ide dasar dalam

Upload: hendra-bimantara

Post on 19-Feb-2018

231 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Bab Vi - Rencana Kerja

7/23/2019 Bab Vi - Rencana Kerja

http://slidepdf.com/reader/full/bab-vi-rencana-kerja 1/10

 

Penyusunan Masterplan Drainase Perkotaan

PERKOTAAN MALAKA – KABUPATEN MALAKA VI-1

6.1.  Organisasi Pelaksanaan Pekerjaan

Konsep perencanaan “top-down” dan “bottom-up” merupakan pendekatan

perencanaan yang umum digunakan dalam pembangunan. Seperti kita ketahui

bersama pada sistem perencanaan pembangunan di Indonesia yang telah lalu,

banyak menerapkan konsep perencanaan “top-down” yang mendapat banyak

kritikan karena membawa dampak buruk bagi perkembangan di daerah

diantaranya adalah besarnya ketergantungan daerah terhadap pusat. Untuk

mengimbangi keadaan yang sudah ada, maka diterapkan konsep “bottom-up”

yang pada pelaksanaannya tidak dapat diterapkan secara murni.

Sehingga pendekatan konsep pelaksanaan yang menjembatani kedua konsep

tersebut perlu diterapkan. Makna konsep perencanaan “bottom-up” adalah

konsep perencanaan dengan aspirasi yang muncul dari bawah. Dalam konteks

penanganan pekerjaan Penyusunan Masterplan Drainase Perkotaan Malaka

–  Kabupaten Malaka, konsep rencana “bottom-up” adalah dilakukannya

konfirmasi baik pada survai ke lokasi kegiatan untuk mendapatkan masukan dari

pihak pemerintah, masyarakat dan pengusaha (swasta/seluruh stakeholder)

sebagai pengguna produk ini nantinya, maupun pada kesempatan seminar.

Sedangkan konsep perencanaan “top-down”  adalah adanya ide dasar dalam

Page 2: Bab Vi - Rencana Kerja

7/23/2019 Bab Vi - Rencana Kerja

http://slidepdf.com/reader/full/bab-vi-rencana-kerja 2/10

 

Penyusunan Masterplan Drainase Perkotaan

PERKOTAAN MALAKA – KABUPATEN MALAKA VI-2

pekerjaan ini, yang diperoleh dari peran pemerintah, yaitu : regulasi, kebijakan,

norma, standar, dan pedoman.

Didalam penerapan kedua konsep diatas (konsep bottom up dan top down)

masing-masing memiliki kekurangan dan kelebihan, oleh karena itu dalam

pelaksanaan pekerjaan “Penyusunan Masterplan Drainase Perkotaan Malaka

– Kabupaten Malaka” adalah memadukan antara konsep perencanaan “bottom-

up” dan “top-down”. 

Dalam kegiatan survai, wawancara dan diskusi/dialog, maka upaya pendekatan

kedua konsep diimplementasikan dengan cara melalui proses :

 

Sinkronisasi visi, misi dan pemilihan tujuan-tujuan umum jangka panjang

  Penentuan kebijakan dan program-program strategis

  Menetapkan metode-metode yang diperlukan untuk menjamin bahwa

kebijakan dapat terlaksana.

Sebagaimana telah diuraikan di KAK bahwa pekerjaan Kajian Penyusunan

Masterplan Drainase Perkotaan Malaka –  Kabupaten Malaka  yang

dialokasikan sesuai Kerangka Acuan Kerja adalah 3 (tiga) Bulan adalahmerupakan waktu yang “singkat” untuk memenuhi kebutuhan materi yang harus

dicapai dalam pekerjaan ini. Untuk mencapai efisiensi dan efektivitas pekerjaan

dari keseluruhan rangkaian pekerjaan, maka perlu disusun suatu komposisi

penugasan dalam pelaksanaan pekerjaan, agar tercipta pelaksanaan yang lancar

sesuai dengan jadwal waktu yang telah ditetapkan.

6.1.1 

Strategi Kerja

Adapun strategi kerja pada kegiatan ini dapat dilihat secara rinci berikut ini.

a.  Strategi Dasar

Dalam pelaksanaan pekerjaan “Penyusunan Masterplan Drainase

Perkotaan Malaka –  Kabupaten Malaka”, digunakan strategi dasar yang

menjadi jiwa dalam setiap pelaksanaan tahap-tahap kegiatan, yakni:

  Inovasi , artinya bahwa sebagai penterjemahan ide yang relatif baru.

Page 3: Bab Vi - Rencana Kerja

7/23/2019 Bab Vi - Rencana Kerja

http://slidepdf.com/reader/full/bab-vi-rencana-kerja 3/10

 

Penyusunan Masterplan Drainase Perkotaan

PERKOTAAN MALAKA – KABUPATEN MALAKA VI-3

   Akuntabilitas, artinya bahwa semua pelaksanaan yang dilakukan harus

dapat dipertanggung jawabkan dikemudian hari dan terukur, terutama

dalam pengelolaan data primer dan sekunder.

  Optimasi , artinya bahwa baik proses maupun hasil, berjalan seoptimal

mungkin dan memuaskan semua pihak.

  Kerjasama, artinya bahwa pekerjaan ini memerlukan kerja sama yang

erat dengan instansi lain, maupun seluruh  stakeholder , terutama pada

saat pengumpulan data sekunder dan primer serta perumusan konsep-

konsep pemanfaatan dan pengendalian ruang kawasan.

b. 

Strategi Operasional

Perlunya strategi operasional dalam pelaksanaan pekerjaan Penyusunan

Masterplan Drainase Perkotaan Malaka –  Kabupaten Malaka adalah untuk

menjamin agar kinerja dari pelaksanaan operasional tetap terjaga, sehingga

dapat mencapai tujuan dan sasaran yang telah ditentukan sebelumnya.

Strategi operasional ini adalah :

Manajemen Pengelolaan Program

Agar program kerja “Penyusunan Masterplan Drainase Perkotaan

Malaka –  Kabupaten Malaka” berjalan sesuai target yang telah

direncanakan sebelumnya, maka perlu adanya strategi untuk mengelola

program. Strategi ini meliputi pengumpulan data, pelaporan (reporting)

dan dapat dipertanggungjawabkan (reliable).

  Pengumpulan data (colecting data)

Untuk keperluan analisis, diperlukan pengumpulan data awal baik

data primer maupun sekunder.

  Pelaporan (reporting).

Untuk mendokumentasikan semua hasil kegiatan diciptakan sistem

pelaporan. Pelaporan ini dilaksanakan sejak dimulainya pekerjaan

(setelah diterimanya SPK) sampai dengan selesainya pekerjaan.

 

Bisa Dipertanggung Jawabkan (reliable).

Page 4: Bab Vi - Rencana Kerja

7/23/2019 Bab Vi - Rencana Kerja

http://slidepdf.com/reader/full/bab-vi-rencana-kerja 4/10

 

Penyusunan Masterplan Drainase Perkotaan

PERKOTAAN MALAKA – KABUPATEN MALAKA VI-4

Yang sangat penting dipertahankan bahwa setiap hasil kerja dari

konsultan ini harus bisa dipertahankan kehandalannya.

Koordinasi Secara Simultan

Pelaksanaan pekerjaan ini melibatkan banyak pihak terutama pada

tahap pengumpulan data dan diskusi/dialog. Koordinasi yang baik dari

Team Leader sangat penting untuk dilaksanakan, koordinasi yang

dilakukan dapat berupa :

  Konsultasi yang intensif dengan Tim Teknis.

  Kontrol yang dilaksanakan secara terus menerus terhadap kemajuan

pekerjaan, sehingga setiap penyimpangan yang terjadi dapat

diketahui secara dini dan dapat dipecahkan.

  Berhubungan secara intensif dengan pihak pemberi data, misalnya

dengan instansi daerah.

c.  Strategi Penanganan Pekerjaan

Pada penanganan pekerjaan “Penyusunan Masterplan Drainase Perkotaan

Malaka –  Kabupaten Malaka”, penekanan lebih kepada upaya pencapaian

sasaran yang diinginkan, tidak semata-mata untuk mencapai produk fisik

semata. Dengan demikian pelaksanaan pekerjaan ini sangat menekankan

pada tahap proses yang akan menunjang tercapainya sasaran yang

diinginkan. Pendekatan penanganan pekerjaan sangat berkaitan dengan

pihak-pihak yang terlibat dalam perumusan konsep pekerjaan.

Pihak-pihak yang terlibat dalam pekerjaan sebelum merancang langkah-

langkah konkrit dalam penanganan pekerjaan ini, maka terlebih dahulu perlu

diidentifikasikan pihak-pihak yang terlibat dalam proses perencanaan.

6.1.2  Organisasi Tenaga Ahli

Pekerjaan ini akan dilaksanakan Penyedia Jasa Konsultan yang mempunyai

keahlian di bidang studi kelayakan khususnya dengan kewajiban dan tanggung

jawab sebagai berikut:

Page 5: Bab Vi - Rencana Kerja

7/23/2019 Bab Vi - Rencana Kerja

http://slidepdf.com/reader/full/bab-vi-rencana-kerja 5/10

 

Penyusunan Masterplan Drainase Perkotaan

PERKOTAAN MALAKA – KABUPATEN MALAKA VI-5

1)  Team Leader

Tenaga Ahli yang disyaratkan adalah S2 Sarjana Teknik Lingkungan,

lulusan Universitas/perguruan tinggi negeri atau perguruan tinggi

swasta yang telah terakreditasi dan memiliki SKA, pengalaman

minimal 7 (tujuh) tahun dalam bidangnya dan pernah melaksanakan

pekerjaan perencanaan drainase maupun masterplan drainase.

Ketua tim mempunyai tugas memimpin dan mengorganisasikan tim

dalam pelaksanaan pekerjaan teknis, serta terlibat dalam

keseluruhan proses pekerjaan, termasuk mempersiapkan rencana

kerja, metodologi, jadwal pelaksanaan, jadwal personil dan alokasi

tugas masing – masing personil.

2)  Tenaga Ahli Geodesi/Pemetaan

Tenaga Ahli yang disyaratkan adalah Sarjana Geodesi/Pemetaan,

lulusan Universitas/perguruan tinggi negeri atau perguruan tinggi

swasta yang telah terakreditasi dan memiliki SKA, pengalaman

minimal 5 (lima) tahun dalam bidangnya, dan pernah melaksanakan

pekerjaan perencanaan drainase.

3)  Tenaga Ahli Teknik Sipil

Tenaga Ahli yang disyaratkan adalah Sarjana Teknik Sipil, lulusan

Universitas/perguruan tinggi negeri atau perguruan tinggi swasta

yang telah terakreditasi dan memiliki SKA, pengalaman minimal 5

(lima) tahun dalam bidangnya, dan pernah melaksanakan pekerjaan

perencanaan drainase.

4)  Tenaga Ahli Perencanaan Wilayah dan Kota

Tenaga Ahli yang disyaratkan adalah Sarjana Perencanaan Wilayah

dan Kota / Planologi, lulusan Universitas/perguruan tinggi negeri

atau perguruan tinggi swasta yang telah terakreditasi dan memiliki

SKA, pengalaman minimal 5 (lima) tahun dalam bidangnya, dan

pernah melaksanakan pekerjaan perencanaan drainase.

Page 6: Bab Vi - Rencana Kerja

7/23/2019 Bab Vi - Rencana Kerja

http://slidepdf.com/reader/full/bab-vi-rencana-kerja 6/10

 

Penyusunan Masterplan Drainase Perkotaan

PERKOTAAN MALAKA – KABUPATEN MALAKA VI-6

5)  Tenaga Ahli Sosial / Ekonomi

Tenaga Ahli yang disyaratkan adalah Sarjana Sosial atau Sarjana

Ekonomi, lulusan Universitas/perguruan tinggi negeri atau

perguruan tinggi swasta yang telah terakreditasi dan memiliki

pengalaman minimal 5 (lima) tahun dalam bidangnya, dan pernah

melaksanakan pekerjaan perencanaan drainase.

6)  Tenaga Pendukung

Tenaga pendukung yang diperlukan antara lain :

1.  Sekretaris (D3) Sederajat, berpengalaman minimal 2 (dua)

tahun, Operator Komputer (berpendidikan minimal SMU /

Sederajat) dan berpengalaman 2 (dua) tahun,

2.  Drafter Auto Cad (berpendidikan minimal D3) berpengalaman

2 (dua) tahun dan

3.  Surveyor (berpendidikan minimal D3) berpengalaman 2 (dua)

tahun.

6.2.  Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan

Jadwal pelaksanaan pekerjaan disusun untuk dijadikan sebagai acuan dalam

pelaksanaan studi ini. Dengan demikian, maka dalam pelaksanaan nantinya

dapat dialokasi sumber daya yang memadai untuk melakukan beban kerja yang

direncanakan. Pada dasarnya jadwal pelaksanaan ini merupakan perangkat

manajemen alokasi sumber daya manusia dan waktu agar kegiatan yang

direncanakan dapat dilaksanakan dengan baik di mana maksud, tujuan dan

lingkup kegiatan tercapai secara substansi dalam kerangka waktu yang

diberikan.

Sesuai dengan KAK waktu yang diberikan untuk melaksanakan pekerjaan ini

selama 3 bulan. Waktu studi ini relatif cukup ketat untuk dapat menyiapkan

kerangka analisis, mengumpulkan data, melakukan analisis, dan menyusun

laporan sesuai dengan hasil yang diharapkan.

Page 7: Bab Vi - Rencana Kerja

7/23/2019 Bab Vi - Rencana Kerja

http://slidepdf.com/reader/full/bab-vi-rencana-kerja 7/10

 

Penyusunan Masterplan Drainase Perkotaan

PERKOTAAN MALAKA – KABUPATEN MALAKA VI-7

Jadwal pelaksanaan Kajian Penyusunan Masterplan Drainase Perkotaan

Malaka –  Kabupaten Malaka  disusun berdasarkan urutan logika dari

pelaksanaan pekerjaan sedemikian rupa sehingga dapat memenuhi jangka waktu

pelaksanaan pekerjaan yaitu 90 hari (3 bulan) kalender, dengan rincian kegiatan

yang tercermin dalam jadwal pelaksanaan seperti yang terlihat pada Tabel

berikut.

Page 8: Bab Vi - Rencana Kerja

7/23/2019 Bab Vi - Rencana Kerja

http://slidepdf.com/reader/full/bab-vi-rencana-kerja 8/10

 

Penyusunan Masterplan Drainase Perkotaan

PERKOTAAN MALAKA – KABUPATEN MALAKA VI-8

Tabel 6.1.  Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan Penyusunan Masterplan Drainase Perkotaan Malaka – Kabupaten Malaka 

NO URAIAN KEGIATAN

BULAN / MINGGU KE

I II III

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

TAHAP KEGIATAN

 A PERSIAPAN PEKERJAAN

1 Persiapan (mobilisasi tim, pengumpulan data awal dan penyusunan rencana kerja)

2Persiapan yang meliputi logistik survai, persamaan persepsi surveyor, penetapan lokasi

definitif titik-titik survai dan alokasi waktu.

3 Persiapan teknis pelaksanaan: penyusunan awal kajian dengan mengumpulkan data dariKAK dan tambahan data sekunder dari beberapa sumber sebagai laporan awal kegiatan

Penyusunan Laporan Pendahuluan

4Melakukan kompilasi data, fakta, dan informasi dengan cara sekunder, yaitu data

gambaran umum, pemahaman terhadap kajian, teori, UU dan lainnya.

5Melakukan Kompilasi data adalah proses seleksi data, tabulasi data danpengelompokan/mensistemasikan data sesuai dengan yang diperlukan dalam

penyusunan Masterplan Drainase

B SURVEY LAPANGAN, KOMPILASI, ANALISIS & RENCANA

1 Survey Hidrologi dan kondisi jaringan fisik, jaringan sungai dan drainase Perkotaan Betun

2Survey kondisi sosial ekonomi masyarakat

Perhitungan data lapangan

4 Penggambaran kondisi eksisting kawasan pengembangan drainase

5 Analisa teknis dari berbagai aspek terkait

6 Analisis karakteristik curah hujan

7 Analisis intensitas hujan dan debit limpasan permukaan

8 Analisis pola pasang surut sungai sebagai outfall termasuk perhitungan kuat arus sungai

9 Kondisi banjir dan genangan, baik yang rutin maupun yang potensi terjadi

10 Genangan banjir dan kerugian akibat banjir

11 Perhitungan debit banjir

Penyusunan Laporan Antara

1 Genangan banjir dan kerugian akibat banjir

2 Perhitungan debit banjir

3 menyusun konsep dan desain sistem drainase yang sesuai dengan wilayah kajian

Page 9: Bab Vi - Rencana Kerja

7/23/2019 Bab Vi - Rencana Kerja

http://slidepdf.com/reader/full/bab-vi-rencana-kerja 9/10

 

Penyusunan Masterplan Drainase Perkotaan

PERKOTAAN MALAKA – KABUPATEN MALAKA VI-9

NO URAIAN KEGIATAN

BULAN / MINGGU KE

I II III

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

Penyusunan Laporan Akhir

C DISKUSI/SEMINAR/PEMBAHASAN/LOKAKARYA

1 Pembahasan Laporan Pendahuluan

2 Pembahasan Laporan Antara

3 Pembahasan Laporan Akhir

D PELAPORAN/OUTPUT

1 Laporan Pendahuluan

2 Laporan Antara3 Laporan Draft Akhir

4 Laporan Akhir

5 Executite Summary

6 CD/DVD - All Laporan

Sumber : Hasil Penyusunan Tim Konsultan Tahun 2015

Keterangan :

: Pembahasan Laporan Kegiatan

: Produk/Laporan Kegiatan

Page 10: Bab Vi - Rencana Kerja

7/23/2019 Bab Vi - Rencana Kerja

http://slidepdf.com/reader/full/bab-vi-rencana-kerja 10/10

 

Penyusunan Masterplan Drainase Perkotaan

PERKOTAAN MALAKA – KABUPATEN MALAKA VI-10

Gambar 6.1  Struktur Organisasi Pelaksanaan Pekerjaan Penyusunan

Masterplan Drainase Perkotaan Malaka – Kabupaten Malaka 

Pemerintahan

Kabupaten Malaka

TIM TEKNIS 

KONSULTAN 

Ahli Teknik Lingkungan

Ketua Tim)

Tenaga-Tenaga Ahli : 1. Ahli Geodesi/Pemetaan

2. Ahli Teknik Sipil

3. Ahli Perencanaan Wilayah dan

Kota

4. Ahli Sosial / Ekonomi

Tenaga Pendukung

1. Operator Komputer

2. Drafter Autocad

3. Administrasi4. Surveyor