bab vi - stratigrafi
TRANSCRIPT
-
8/17/2019 Bab VI - Stratigrafi
1/26
-
8/17/2019 Bab VI - Stratigrafi
2/26
'illian Smith membuat suatu sistem yang berlaku umum untuk periode-
periode geologi tertentu )alaupun pada )aktu itu belum ada penamaan
)aktunya. Bera)al dari hasil pengamatan 'illiam Smith dan kemudian
berkembang menjadi pengetahuan tentang susunan, hubungan dan genesa
batuan yang kemudian dikenal dengan stratigrafi
Berdasarkan dari asal katanya, stratigrafi tersusun dari + dua! suku
kata, yaitu kata strati berasal dari kata stratos, yang artinya perlapisan
dan kata grafi yang berasal dari kata graphicgraphos, yang artinya
gambar atau lukisan. Dengan demikian stratigrafi dalam arti sempit dapat
dinyatakan sebagai ilmu pemerian lapisan-lapisan batuan. Dalam arti yang
lebih luas, stratigrafi dapat didefinisikan sebagai ilmu yang mempelajari
tentang aturan, hubungan, dan pembentukan genesa! macam-macam
batuan di alam dalam ruang dan )aktu. Berikut adalah istilah dalam
stratigrafi.
• Aturan: atanama stratigrafi diatur dalam Sandi Stratigrafi. Sandi
stratigrafi adalah aturan penamaan satuan-satuan stratigrafi, baik resmi
ataupun tidak resmi, sehingga terdapat keseragaman dalam nama
maupun pengertian nama-nama tersebut seperti misalnya:
/ormasiformasi, 0ona1ona, Sistem dan sebagainya.
• 2ubungan: &engertian hubungan dalam stratigrafi adalah bah)a setiap
lapis batuan dengan batuan lainnya, baik diatas ataupun diba)ah lapisan
batuan tersebut. 2ubungan antara satu lapis batuan dengan lapisan lainnya
adalah selaras conformity! atau tidak selaras unconformity!.
• &embentukan 3enesa!: Mempunyai pengertian bah)a setiap lapis batuan
memiliki genesa pembentukan batuan tersendiri. Sebagai contoh, facies
sedimen marin, facies sedimen flu4ial, facies sedimen delta, dsb.
• #uang: Mempunyai pengertian tempat, yaitu setiap batuan terbentuk atau
diendapkan pada lingkungan geologi tertentu. Sebagai contoh, genesa
batuan sedimen: Darat /lu4iatil, 3urun, 3lacial!, ransisi &asang-
surutides, 5agoon, Delta!, atau 5aut Marine: 5ithoral, 6eritik, Bathyal,
atau 2adal!
$*+
-
8/17/2019 Bab VI - Stratigrafi
3/26
• 'aktu: Memiliki pengertian tentang umur pembentukan batuan tersebut
dan biasanya berdasarkan Skala 7mur 3eologi. 8ontoh: Batu 3ampingformasi terbentuk pada kala Miosen.
Gambar 6. 1
Gambaran Stratigrafi Muka Bumi
6.2.2 Hukum!ukum Stratigrafi
Dalam ilmu geologi, hukum-hukum geologi sangatlah penting dan
merupakan dasar dalam mempelajari ilmu geologi. Adapun hukum geologi
yang menjadi acuan dalam geologi antara lain adalah konsep tentang
susunan, aturan dan hubungan antar batuan dalam ruang dan )aktu.
&engertian ruang dalam geologi adalah tempat dimana batuan itu terbentuk
sedangkan pengertian )aktu adalah )aktu pembentukan batuan dalam skala
)aktu geologi.
$. 2ukum Superposisi 6icholas Steno, $**%!
Dalam kondisi normal belum mengalami deformasi!, perlapisan suatu
batuan yang berada pada posisi paling ba)ah merupakan batuan yang
pertama terbentuk dan tertua dibandingkan dengan lapisan batuan
diatasnya.
$*9
-
8/17/2019 Bab VI - Stratigrafi
4/26
Gambar 6.2
Hukum Superposisi
+. 2ukum 2orisontalitas 6icholas Steno, $**%!
(edudukan a)al pengendapan suatu lapisan batuan adalah horisontal,
kecuali pada tepi cekungan memiliki sudut kemiringan asli initial-dip!
karena dasar cekungannya yang memang menyudut. Bila suatu batuan
sedimen ditemukan dalam posisi miring atau terlipat maka batuan
tersebut telah mengalami suatu deformasi setelah pengendapan akibat
tektonik.
Gambar 6.3
Hukum Horisontalitas
9. 2ukum Original Continuity 6icholas Steno, $**%!
5apisan sedimen diendapkan secara menerus dan bersinambungan
continuity!, sampai batas cekungan sedimentasinya. 5apisan sedimen
tidak mungkin terpotong secara tiba-tiba, dan berubah menjadi batuan
lain dalam keadaan normal. &ada dasarnya hasil suatu pengendapan yakni
bidang perlapisan, akan menerus )alaupun tidak kasat mata.
$*
https://daoezy.files.wordpress.com/2013/03/horizontality.gifhttps://daoezy.files.wordpress.com/2013/03/superposisi.gif
-
8/17/2019 Bab VI - Stratigrafi
5/26
Gambar 6.4
Hukum Original continuity
. 2ukum Faunal Succession Abble 3iraud-Soula4ie, $;;
&ada setiap lapisan yang berbeda umur geologinya akan ditemukan fosil
yang berbeda pula. Secara sederhana bisa juga dikatakan /osil yang
berada pada lapisan ba)ah akan berbeda dengan fosil di lapisan atasnya.
/osil yang hidup pada masa sebelumnya akan digantikan terlindih!
dengan fosil yang ada sesudahnya, dengan kenampakan fisik yang
berbeda karena e4olusi!. &erbedaan fosil ini bisa dijadikan sebagai
pembatas satuan formasi dalam lithostratigrafi atau dalam koreksistratigrafi.
Gambar 6.
Hukum !aunal Succession
=. 2ukum Strata Identified by Fosils Smith, $
-
8/17/2019 Bab VI - Stratigrafi
6/26
Gambar 6.6
Hukum Strata "#entifie# by !osils
*. 2ukum 7niformitarianisme 2utton,$;
-
8/17/2019 Bab VI - Stratigrafi
7/26
Gambar 6.&
Hukum 'niformitarianisme
;. 2ukum Principles of Lateral Accumulation
Sebagian besar tubuh batuan sedimen terbentuk dari proses akresi
lateral lateral accretion!
a.&ermukaan pengendapan biasanya miring.
b. Akumulasi terjadi oleh proses akresi dan progradasi, terjadi pada
arah sedimen transport
c.Akumulasi bisa terjadi terus menerus hingga keadaan o4ersteepned
yang membuat masa yang diakumulasi menjadi longsor sepanjang
lereng
-
8/17/2019 Bab VI - Stratigrafi
8/26
hubungan kejadian antara satu batuan yang dipotongditerobos oleh
batuan lainnya, dimana batuan yang dipotongditerobos terbentuk lebih
dahulu dibandingkan dengan batuan yang menerobos.
Gambar 6.(
Hukum )ross*cutting +elations%ip
$$. 2ukum "nklusi
"nklusi terjadi bila magma bergerak keatas menembus kerak, menelan
fragmen+ besar disekitarnya yang tetap sebagai inklusi asing yang tidak
meleleh. >adi jika ada fragmen batuan yang terinklusi dalam suatu
perlapisan batuan, maka perlapisan batuan itu terbentuk setelah fragmen
batuan. Dengan kata lain batuanlapisan batuan yang mengandung
fragmen inklusi, lebih muda dari batuanlapisan batuan yang
menghasilkan fragmen tersebut.
Gambar 6.,
Hukum "nklusi
$*
-
8/17/2019 Bab VI - Stratigrafi
9/26
6.2." #aktu Geo$ogi
'aktu adalah periode selama suatu proses berlangsung, terjadi
serangkaian kejadian yang tidak dapat diubah lagi. 'aktu sangat penting
dalam kehidupan manusia, demikian juga dalam ilmu pengetahuan,
termasuk dalam bidang 3eologi.(arena itu para ahli 3eologi berusaha
menciptakan skala )aktu geologi untuk mengungkapkan kejadian-kejadian
geologis seperti kapan terbentuknya bumi, kapan batuan tertentu terbentuk,
kapan suatu daerah mengalami pelipatan, dan sebagainya.
rang Mesir kuno mengamati dengan seksama perjalanan semu matahari
lalu dihubungkan dengan 1odiak, dan kemudian menetapkan bah)a
lamanya perjalanan matahari sampai ke kedudukan semula adalah $
tahun.(emudian tahun $%* ahli-ahli ilmu pengetahuan alam berusaha
mendapatkan alat ukur yang lebih akurat dengan menggunakan derajat
getaran atom cesium $99. >am cesium yang tingkat kesalahannya kecil yaitu
$detik$.???tahun, sekarang digunakan meluas di seluruh dunia dan orang
meninggalkan pengukuran )aktu berdasarkan teori relati4itas dari Cinstein.
Bumi kita selalu mengalami perubahan sebagai akibat dari proses-proses
yang dialami. &eriode suatu proses berlangsung atau perubahan-
perubahankejadian-kejadian yang dialami bumi perlu diketahui karena
mempunyai nilai positif bagi ilmu pengetahuan, khususnya bagi
penggunaan praktis dalam ilmu pengetahuan, khususnya bagi penggunaan
praktis dalam ilmu geologi itu sendiri. Sebagai contoh, dapat dikemukakan
bah)a teori e4olusi kehidupan yang mendasari ilmu Biologi tidak
memba)a arti sepenuhnya bila tidak dihubungkan dengan )aktu geologi,
kapan spesies tertentu hidup di dunia ini dan seterusnya. Cksplorasi mineral
bahan galian yang terkandung di dalam bumi akan mengalami kesulitan jika
kejadian-kejadian geologis yang menghasilkan deposit tersebut tidak dapat
direkonstruksikan.
Sadar akan pentingnya )aktu, maka ahli geologi berusaha dengan segala
kemampuan menafsirkan dan menghitung umur bumi, umur unit-unit
$*%
-
8/17/2019 Bab VI - Stratigrafi
10/26
batuan, dan semua kejadian-kejadian yang berhubungan dengan bumi.
Adapun bidang geologi yang berhubungan erat dengan penentuan umur
geologi terutama 9 sub spesialisasi geologi yaitu &alaentologi yang
mempelajari fosil-fosil dalam rangka mengungkap kehidupan masa silam,
Stratigrafi yang mempelajari lapisan-lapisan batuan sedimen, dan
3eokronologi suatu sub spesialisasi gabungan antara geokimia dan
geofisika yang bekerja menentukan umur absolut berdasarkan mineral yang
terkandung dalam batuan. Akhirnya dikenal + macam ukuran )aktu geologi
yaitu umur absolut dan umur relatif.
&ada tahun $*= 7skup Agung >ames 7ssher mengambil kesimpulan
sebagai hasil analisis skriptualnya bah)a bumi diciptakan pada tahun ??
SM. Beberapa tahun kemudian, D#. >ohn 5ightfood dari sekolah teologia
8ambridge, "nggris, merasa dapat menunjukkan lebih tepat lagi kapan bumi
diciptakan oleh sang pecipta, seperti tulisannya berikut ini: 2ea4en and
Carth, center and circumference, )ere made in the same instance of time,
and clouds full of )ater, and man )as created by rinity on the +*th of
ctober ?? B8 at % oEclock in the morning . Benarkah bumi baru
berumur sekitar *??? tahunF Bagaimana pandangan para ahli ilmu
pengetahuan terhadap pendapat kedua teolog tersebut, dapat diikuti uraian
berikut ini.
$. &engukuran #elatif
7mur relatif berarti dalam mengungkap umur belum dinyatakan secara
tegas dengan skala )aktu melainkan hanya membandingkan mana yang
lebih tua dan mana yang lebih muda. Misalnya kita mengamati + lapisan
batuan sedimen A dan B, maka dengan menggunakan umur relatif kita
cukup mengatakan lapisan batuan sedimen A lebih tua daripada lapisan
batuan sedimen B atau sebaliknya, atau terbentuk pada )aktu yang sama
seumur!.
Beberapa metode pengukuran umur relatif antara lain:
$;?
-
8/17/2019 Bab VI - Stratigrafi
11/26
$! Metode Superposisi
Digunakan untuk menentukan umur relatif batuan sedimen yang belum
mengalami gangguan misalnya mengalami pelipatan!.&rinsipnya adalah
lapisan batuan sedimen yang terletak paling atas umurnya lebih muda
daripada lapisan diba)ahnya. 2al ini mudah dipahami karena proses
pengendapan dimulai dari ba)ah.
+.! Metode "ntertonguing
Artinya batuan yang saling memasukiFmenembus satu sama lain.
Digunakan pada batuan sedimen yang struktur pelapisannya saling
memasuki satu sama lain. (alau menemukan batuan semacam itu maka
dapat ditafsirkan umur kedua lapisan batuan tersebut sama.
9.! Metode "ntrusi
Digunakan pada batuan intrusi.&ada peristi)a adanya batuan intrusi
magma membeku dalam batuan sedimen! maka dapat ditafsirkan bah)a
batuan intrusi umurnya lebih muda daripada batuan sedimen yang
dimasuki.
.! Metode Metamorfosis
Digunakan pada batuan malihan.Apabila kita menemukan batuan
malihan maka penafsirannya adalah batuan malihan tersebut lebih muda
daripada batuan induknya batuan darimana dia berasal!.Misalnya kita
menemukan batuan pualam marmer! kapur maka dapat ditafsirkan
bah)a batu pualam lebih muda umurnya daripada batu kapur karena
marmer berasal dari batu kapur yang mengalami metamorfosis.
=.! Metode Deformasi
Digunakan pada proses perubahan formasi batuan akibat adanya proses
geologi seperti patahan atau pelipatan. Dalam keadaan demikian dapat
ditafsirkan bah)a batuan yang mengalami patahan atau pelipatan
tersebut umurnya lebih tua daripada peristi)a patahan atau pelipatan.
>adi sudah ada lapisan batuan baru terjadi proses pematahan atau
pelipatan.
$;$
-
8/17/2019 Bab VI - Stratigrafi
12/26
*.! Metode /auna
Dapat diartikan pergantian alam binatang.Setiap lapisan sedimen
biasanya mengandung fosil dengan karakteristik sendiri-sendiri menurut
tempat dan )aktu organisme itu hidup.8iri-cirikarakteristik fosil dalam
setiap lapisan sedimen dikenal dengan sebutan facies plaentologi.Dengan
bantuan fosil yang terkandung dalam batuan, dapat menunjukkan kepada
kita umur dari masing-masing lapisan batuan. (alau diketemukan di
daerah yang sama atau berdekatan local area! dan belum mengalami
gangguan, maka penentuan umur lapisan batuandan sekaligus umur fosil
yang ada di dalamnya dapat dilakukan dengan menggunakan metode
superposisi. 7ntuk daerah yang berjauhan tetapi menunjukkan ciri-ciri
yang sama dapat dilakukan penasabahan atau korelasi untuk menentukan
umur lapisan batuan. 2al ini didasarkan pada hasil penelitian dalam
bidang biologi bah)a spesies-spesies tertentu hanya hidup dalam suatu
kurun )aktu tertentudalam perkembangan sejarah bumi, kemudian
menghilang digantikan oleh spesies berikutnya setelah mele)ati inter4al
kurun )aktu tertentu.Dalam hal ini sumbangan dari palaentologi sangat
besar peranannya untuk menentukan umur relatif batuan.
Demikianlah secara singkat cara penentuan umur relatif batuan,
nampaknya sangat sederhana namun dalam pelaksanaannya di lapangan
membutuhkan pengetahuan yang luas dalam bidang geologi dan
beberapa ilmu lain sebagai ilmu bantu, serta pengalaman dan ketekunan.
+. &engukuran 7mur Mutlak
"stilah mutlak menunjukkan bah)a para ahli telah melangkah lebih maju
lagi dengan menggunakan skala )aktu yang kita kenal sehari-hari seperti
tahun dalam menyatakan umur suatu lapisan batuan. Misalnya dikatakan
lapisan A berumur =? juta tahun, bumi terbentuk ,= milyar tahun yang lalu
dan sebagainya.
Di sini akan ditekankan bah)a kata mutlak tidak dapat ditafsirkan sama
bila kita menghitung umur kita yang sudah tercatat dengan teliti kapan kita
$;+
-
8/17/2019 Bab VI - Stratigrafi
13/26
lahir. (ejadian-kejadian yang dialami bumi sepanjang sejarahnya, sulit
sekali diketahui secara pasti, karena jauh sebelum ada manusia bumi sudah
ada. Memang lapisan-lapisan batuan sedimen merupakan lembaran-
lembaran catatan yang berisi keterangan sebagai petunjuk kapan suatu
proses geologi terjadi, namun tentu saja sangat sulit mentransfernya
kedalam skala )aktu yang kita pakai sehari-hari. leh karena itu penentuan
umur bumi dengan menggunakan metode paling baik yang dimiliki
sekarang, standar kesalahannya ada yang sampai +??.??? tahun.
2al ini akan mudah dipahami kalau kita menyadari bah)a pengukuran
yang kita lakukan sehari-hari dengan ketelitian maksimal pasti mengalami
kesalahan. Salah satu contoh sederhana adalah pengukuran jarak $ cm di
atas kertas dengan menggunakan penggaris dan pensil, minimal akan
mengalami kesalahan dalam hal: ketidak tepatan mata kita memandang
tegak lurus dari atas akan menghasilkan penentuan titik pada kertas tidak
tepat lagi, kesalahan karena tebal garis pada penggaris dan kesalahan karena
tebal titik yang dibuat di atas kertas. Semakin tebal garis petunjuk pada
penggaris dan titik yang dibuat di atas kertas, semakin besar pula
keselarasan yang dibuat.leh karena itu, kesalahan ratusan tahun dalam
menakssir umur bumi yang sudah miliaran tahun adalah hal yang )ajar,
)alaupun tentunya diharapkan kesalahan tersebut semakin kecil.
Sejalan dengan meningkatkan perkembangan ilmu pengetahuan, maka
sejak tahun $%=?an para ahli berhasil melakukan pengukuran-pengukuran
yang lebih reliabel dan dinyatakan dengan skala )aktu yang kita gunakan
sehari-hari. etapi tidak berarti bah)a pengukuran umur relatif sudah
ditinggalkan sama sekali, karena dalam hal-hal tertentu justru diperlukan
umur relatif saja tanpa harus mencari tahu umur mutlaknya. Dengan
demikian maka dalam geologi keduanya berjalan seiring, saling
melengkapi, bahkan tidak jarang metode pengukuran umur relatif
dibutuhkan misalnya dalam penasabahan.
Seperti halnya penentuan umur relatif, ada beberapa metode yang
dikembangkan selaras dengan kemajuan ilmu pengetahuan.Mula-mula para
$;9
-
8/17/2019 Bab VI - Stratigrafi
14/26
ahli menentukan umur mutlak secara kasar dan terlalu teoritis dengan
mendasarkan pada intensitas proses-proses geologi.Dengan pendekatan
yang demikian diasumsikan bah)a proses-proses geologis yang diamati
sekarang ini juga berlaku pada masa silam. &rinsip 7niformitas dari
8harles 5yell, yang dipengaruhi oleh pandangan >ames 2utton: he present
is the key to tthe past!. Bahkan lebih jauh lagi, intensitasproses dianggap
sama dari )aktu. Dengan demikian hasilnya sangat kasar, namun cukup
menunjukkan bah)a umur bumi sudah berjuta-juta tahun.
Selanjutnya para ahli memanfaatkan penemuan-penemuan baru
khususnya mengenai unsur radioaktif yang pertama kali diketemukan oleh
ahli /isika-(imia dan &erancis, 2enry BeeGuerel tahun $
-
8/17/2019 Bab VI - Stratigrafi
15/26
a!. ahli astronomi de)asa ini beranggapan bah)a bumi terbentuk dari
akumulasi materi antar bintang yang sifatnya dingin
b!. ahli lain mengatakan bah)a gambaran umur bumi yang
dikemukakan oleh 5ord (el4in hanya umur minimum saja, karena
ada pemanasan dari unsur-unsur radioaktif yang ada di dalam bumi.
+!. Metode (adar 3aram Air 5aut, digunakan untuk mengukur unsur
laut. Dasarnya adalah sungai ke laut. Dengan menghitung kadar
garam laut sekarang, berapa tambahannya setiap tahun maka dapat
dihitung sudah berapa lama proses berlangsungsampai ke keadaan
sekarang tahun $%%< >oly menghitung unsur laut dan sampai pada
kesimpulan bah)a umur laut sekitar $= I $?$= kg : $=,$ I $?;
kgtahun J%% juta tahun. (elemahan metode ini adalah: a!. ada
sumbar garam lain yang masuk kedalam laut, tidak hanya dari
daratan yang terba)a air sungai misalnya garam yang terbantuk
hasil reaksi kimia di dalam laut, letusan gunungapi di dasar laut dan
sebagainyaK b! besarnya tambahan garam laut ke dalam setiap tahun
tidak sama, nampaknya masa-masa sekarang maningkat karena
industri bertambah banyakK ada garam-garaman yang hilang dari
laut karena diambil manusia, tertiup angin ke udara dan sebagainya.
Dengan demikian dapat disimpulkan bah)a umur laut yang
dikemukakan >oly terlalu sedikit.
9! Metode ingkat Sedimen, digunakan untuk mengukur umur batuan
sedimen yang belum mengalamigangguan seperti pelipatan dan
patahan. Dengan metode ini tebal lapisan sampai ke lapisan
yang ingin diukur umurnya dihitung,demikian pula tingkat
sedimentasi setiap tahun dihitung, maka umur lapisan dapat
dihitung, maka umur lapisan dapat dihitung. Misalnya tebal lapisan
endapan J $?.??? meter, sedang pengukuran tiap tahun
menunjukkan bah)a setiap tahun tebal endapan bertambah ?,= mm,
maka lapisan terba)ah berumur $?.??? m: ?,= mm J +? juta tahun.
! Metode ingkat Crosi, prinsipnya sama dengan metode tingkat
$;=
-
8/17/2019 Bab VI - Stratigrafi
16/26
sedimentasi,yaitu tebal lapisan yang tererosi diukur demikian juga
tingkat erosi setiap tahun diukur. Metode ini pernah digunakan
menghitung proses erosi mundur di air terjun 6iagara, dan diketahui
bah)a proses erosi telah berlangsung sejak +.??? tahun.
=! Metode 5ingkaran &ertumbuhan 3ro)th #ings!, digunakan
mengukur umur batuan sedimen, pada pohon-pohon tertentu akan
terlihat dengan jelas lingkaran pertumbuhan setiap tahun, di mana
pada musim pertumbuhan akan terbentuk lingkaran tetapi pada masa
istirahat tidak akan terbentuk lingkaran pertumbuhan. 5ingkaran
tersebut merupakan catatan penting yang menjadi petunjuk umur
pohon tersebut. Apabila kita mengumpulkan fosil tumbuhan seperti
itu dari setiap lapisan sedimen kemudian mengurutkannya sesuai
dengan prinsip superposisi maka akan diketemukan umur mutlak
lapisan batuan.
%eto&e Pengukuran Stratigrafi
&engukuran stratigrafi dimaksudkan untuk memperoleh
gambaran terperinci urut-urutan perlapisan satuan stratigrafi,
ketebalan setiap satuan stratigrafi, hubungan stratigrafi, sejarah
sedimentasi dalam arah 4ertikal, dan lingkungan pengendapan.
Mengukur suatu penampang stratigrafi dari singkapan mempunyai arti
penting dalam penelitian geologi. Secara umum tujuan pengukuran
stratigrafi adalah:
• Mendapatkan data litologi terperinci dari urut-urutan
perlapisan suatu satuan stratigrafi formasi!, kelompok,
anggota dan sebagainya.
• Mendapatkan ketebalan yang teliti tiap satuan stratigrafi.
• 7ntuk mendapatkan dan mempelajari hubungan stratigrafi
antar satuan batuan dalam arah 4ertikal secara detil, untuk
menafsirkan lingkungan pengendapan.
&engukuran stratigrafi biasanya dilakukan terhadap singkapan
$;*
-
8/17/2019 Bab VI - Stratigrafi
17/26
singkapan yang menerus, terutama yang meliputi satu atau lebih
satuan satuan stratigrafi yang resmi. Metoda pengukuran penampang
stratigrafi banyak sekali ragamnya. 6amun demikian metoda yang
paling umum dan sering dilakukan di lapangan adalah dengan
menggunakan pita ukur dan kompas. Metoda ini diterapkan terhadap
singkapan yang menerus atau sejumlah singkapan-singkapan yang
dapat disusun menjadi suatu penampang stratigrafi.
Gambar 6.1-
Sketsa engukuran Stratigrafi
6.2.' Pera$atan
• (ompas 3eologi
• &alu geologi
• 5embar (erja
• &lastik Sample
Gambar 6.11
alu Geologi
$;;
-
8/17/2019 Bab VI - Stratigrafi
18/26
Gambar 6.12
/ompas Geologi
6.2.4 Pengertian (om)as Geo$ogi
(ompas geologi adalah alat yang dipakai sebagai alat penunjuk arah
dan dapat juga digunakan untuk mengukur kemiringan lereng atau batuan.
$;
-
8/17/2019 Bab VI - Stratigrafi
19/26
Gambar 6.13
/ompas Geologi
6.2.* Pengertian Strike an& &i)
Stri!e atau >urus adalah arah garis yang dibentuk dari perpotongan
bidang planar dengan bidang hori1ontal ditinjau dari arah utara. Sedangkan
$;%
-
8/17/2019 Bab VI - Stratigrafi
20/26
"ip adalah derajat yang dibentuk antara bidang planar dan bidang hori1ontal
yang arahnya tegak lurus dari garis stri!e# Apa itu bidang planarF Bidang
planar ialah bidang yang relatif lurus, contohnya ialah bidang perlapisan,
bidang kekar, bidang sesar, dll.
Gambar 6.14
Strike 0ip pa#a bi#ang
Stri!e "ip pada batuan umumnya muncul pada batuan hasil
pengendapan sedimen!. api juga ditemukan pada batuan metamorf
yang berstruktur foliasi. &enulisan stri!e dan dip hasil pengamatan ialah 6
Derajat Stri!e! C Derajat "ip! dan dibaca $ort to %ast 6ilai Stri!e! and
6ilai "ip!
Stri!e dip pada perlapisan batuan dapat diukur dengan menggunakan
kompas 3eologi. (ompas 3eologi mumpuni untuk mengukur strike dip
karena memiliki klinometer juga bulls eye. (linometer adalah rangkaian alat
yang berguna untuk mengukur kemiringan dan Bulls eye adalah tabung isi
gelembung udara berguna untuk memposisikan kompas geologi agar menjadi
hori1ontal.
6.2.6 +ara %en,ari Strike
(ompas dirapatkan pada dinding bebatuan dan letakkan pada
permukaan yang rata kemudian Cast mengarah ke dinding bebatuan, pada
$
-
8/17/2019 Bab VI - Stratigrafi
21/26
mata sapi gelembung harus terletak di tengah atau pas pada lingkaran
penentuan, lihatlah panah yang bertandakan kuning setelah semua terpenuhi
karena arah mata angin itu menunjukkan Strike
6.2.- +ara %en,ari &i)
Setelah menentukan strike buatlah garis disamping )est, lalu pada
kompas terdapat garis di samping )est kemudian luruskan garis yang di
buat tadi dengan garis pada tempat, setelah itu terdapat tabung yang terdapat
gelembung di dalamnya, samakan gelembung pas pada garis merah di
tengan tabung setelah itu lihatlah angka pada daeraha )est pada titik nol
dibagian ba)ah!, maka deep dapat ditentukan.
6.2." %enentukan ara! A/imut!0
Lang dimaksud dengan arah adalah arah lokasi titik yang akan dituju
dari titik lokasi dimana kita berdiri.
8aranya adalah sebagai berikut :
• &egang kompas dengan tangan kiri setinggi pinggang atau dada
• 8ermin tutup kompas! dibuka $9=N dan menghadap kedepan.
• Bila menggunakan kompas merek Brunton, maka Osighting arm
dibuka hori1ontal dan Opeep sight ditegakkan.
• &utar kompas sedemikian rupa sampai ke titik yang dimaksud tampak
dalam cermin dan berimpit dengan ujung jari OSighting arm dan garis
hitam cermin.
• Bila ni4o le4eling ni4o mata lembu! sudah berada ditengah, baca
jarum utara kompas dan catat angka yang ditunjuknya.
6.2. %engukur su&ut $ereng s$o)e0
Besarnya sudut lereng dapat diukur menggunakan kompas dengan
cara membaca klinometer. (etelitian pembacaan sudut lereng dengan
kompas Brunton adalah seperempat derajat $= detik!.
8aranya adalah sebagai berikut :
• Buka tutup kompas hingga membentuk sudut = N. angan-tangan
penunjuknya dibuka dan ujungnya ditekuk %? N.
$
-
8/17/2019 Bab VI - Stratigrafi
22/26
• &egang kompas dengan tangan yang ditekuk %? N dan pada posisi
4ertikal.• Bidik titik yang dituju melalui lubang Opeep sight dan Osighting
)indo) dimana titik tersebut tingginya harus sama dengan mata dan
atur dengan menaik turunkan kompas.
• 3erakkan klinometer dengan memutar pengatur datar yang terdapat
dibagian belakang kompas, sehingga gelembung dalam ni4o lonjong
berada ditengah dapat dilihat melalui cermin.
•
Baca dan catat angka yang ditunjukkan oleh klinometer.
6.'. Hasi$ Pengamatan
$
-
8/17/2019 Bab VI - Stratigrafi
23/26
$
-
8/17/2019 Bab VI - Stratigrafi
24/26
6.. Pem3a!asan
&ada acara praktikum stratigrafi, semua kelompok adan dibagi menjadi
sesi acara, yaitu identifikasi, stri!e and dip, litologi dan sketsa singkapan.
8uaca juga menjadi penentu dalam melakukan penelitian stratigrafi. >ika
terjadi hujan lebat, singkapan yang dihitung akan menjadi sangat slit untuk
dihitung dan diidentifikasi karena struktur tanah bisa menjadi terlalu lunak.
Lang menyebabkan kurang akurat. Selain itu, hujan bisa menyebabkan
longsor jika singkapan yang diteliti memiliki sudut yang cukup ekstrim. &ada
saat praktikum yang kami lakukan, cuaca mendung disertai dengan hujan
gerimis, jadi cukup menyulitkan dalam perhitungan. pada a)alnya kami
belajar di bagian identifikasi. (ami harus menghitung panjang setiap lapisan
yang ada di singkapan. (ami berhasil mengidentifikasi * lapisan batuan yaitu
batulempung, batubara, batulempung, batubara, batulempung, batupasir. &ada
saat praktikum kami menggunakan alat seperti palu geologi, kompas geologi,
dan alat tulis. (emudian kami mengambil sampel struktur lapisan dengan
bantuan palu geologi dan mengumpulkan sampel beberapa lapisan dari 1ona
yang telah ditentukan oleh asisten praktikum. (ami mengukur lapisan batuan
dengan roll meter lalu mencatat hasil pengukuran. (emudian kami
mengidentifikasi sampel sebagai data pemerian pada kolom stratigrafi seperti
)arna pada sampel, derajat pembundaran, pemilahan, kemas, dll.
Seteah identifikasi, kami pindah ke bagian stri!e and dip. Lang pertama
kami lakukan adalah mengukur strikedip menggunakan kompas geologi lalu
mencatat hasil perhitungan. 8ara mengukur stri!e dengan kompas geologi stri!e
jurus! suatu bidang adalah “bearing” sebuah garis hori1ontal yang terdapat pada
bidang tersebut. 8ara mengukur stri!e jurus!, mula-mula tutup kompas dibuka
sampai %?P atau lebih. Sisi badan kompas C ditempelkan pada bagian atas bidang
perlapisan dan diatur sedemikian rupa sehingga gelembung di dalam ni4o masuk
di dalam lingkaran dengan sisi C kompas tetap bersinggungan pada bidang
perlapisan. Setelah jarum kompas tenang, kedudukan jarum utara kompas pada
lingkaran pembagian derajat dibaca. 2asil pembacaan ini adalah menunjukkan
arah jurus bidang tersebut.&ada kompas dengan lingkaran pembagian ?PQ 9*?P,
$
-
8/17/2019 Bab VI - Stratigrafi
25/26
apabila sisi badan kompas C ditempelkan pada bidang diukur jurusnya, yang
dipakai untuk pembacaan adalah jarum utara 6 +=9PC!. &ada kompas dengan
lingkaran pembagian derajat ?P sampai %?P, apabila sisi badan kompas C
ditempelkan pada bidang yang diukur jurusnya, pembacaan juga memakai jarum
kompas utara. Sama halnya apabila sisi badan kompas ' yang ditempelkan, maka
pembacaan juga dilakukan dengan jarum kompas selatan.
8ara mengukur dip dengan kompas geologi, dip kemiringan! suatu bidang
adalah sudut pada bidang 4ertikal yang tegak lurus jurus, dan merupakan sudut
yang dibentuk oleh garis hori1ontal pada bidang 4ertikal tersebut dengan garis
perpotongan antara bidang yang diukur dengan bidang 4ertikal tadi. Dengan
demikian arah kemiringan ini akan tegak lurus terhadap arah jurus kearah jarum
jam.8ara mengukur dip kemiringan! bidang yang diukur mula-mula diukur
jurusnya. &ada bidang tersebut kemudian ditarik garis yang merupakan arah
jurusnya. utup kompas dibuka penuh dengan sisi badan kompas yang ada
pembagian derajat untuk klinometer ditempelkan pada bidang tersebut sedemikian
rupa sehingga arah memanjang tutup kompas dan badan kompas tegak lurus
jurusnya. Apabila menggunakan kompas tipe brunton, klinometernya diputar
sehingga gelembung didalam klinometer le4el terletak di tengah. Besarnya sudut
kemiringan yang ditunjukkan oleh klinometer dibaca pada pembagian derajat
untuk klinometer.
Setelah itu, kami pindah ke bagian sketsa singkapan. Dalam
pembuatannya, kami harus menggambar sesuai dengan litologi yang kita dapatkan
dari singkapan yang kita identifikasi sebelumnya. Dalam menggambar juga harus
sesuai kaidah yang ditentukan seperti tidak boleh asal-asalan dalam memberi titik
untuk batupasir, pe)arnaan tidak boleh salah, dll. Selanjutnya kita pindah ke
bagian litologi, disitu asisten praktek mulai menjelaskan bagian dan arti dari
lambang litologi serta membuka acara tanya ja)ab untuk materi yang selama ini
belum jelas. Setelah semua data telah didapatkan, kami mengisi lembar kolom
stratigrafi dengan mengisi data strikedip, skala, kolom lithologi, kolom pemerian,
kolom satuan batuan, tebal, dll. 2asil dari strike and dip yang didapatkan adalah 6
+=9o
C $9o
$
-
8/17/2019 Bab VI - Stratigrafi
26/26
6.*. (esim)u$an
$. Meskipun berada dalam formasi yang sama, namun memiliki perlapisan
yang berbeda antara lapisan yang sat dengan lapisan yang lain.
+. Setiap formasi perlapisan memiliki struktur yang berbeda.
9. Dengan stratigrafi dapat diketahui penyebaran batuan dan kedalaman
batuan yang akan dicari.
. Dapat menentukan umur perlapisan pada suatu formasi.
=. Dapat menjadi bahan studi bagaimana sejarah pembentukan dari proses
perlapisan geologi.