bacaan - panduan teknis jembatan
TRANSCRIPT
-
7/23/2019 Bacaan - Panduan Teknis Jembatan
1/16
Panduan Jembatan,2007 Halaman 1 dari 16
JEMBATAN
I. UMUM
I.1. Definisi
Jembatan adalah suatu bangunan konstruksi diatas sungai yang digunakan sebagai prasarana lalulintas darat.
I.2. Kriteria SistemLingkup jembatan dalam proyek ini adalah jem,batan yang melengkapi sisitemlalulintas ekonomi dan transportasi masyarakat desa, yaitu : Jembatan pada jalan desa yang menghubungkan desa dengan desa lain atau kota
sebagai prasarana perhubungan ekonomi dan komunikasi desa; Jembatan pada jalan desa yang menghubungkan perkampungan dengan pusat
pemerintahan desa atau pusat kegiatan ekonomi/pasar desa. Jembatan pada jalan desa yang menghubungkan perkampungan dengan pusat
kegiatan produksi, seperti : pertanian, perkebunan, dll.
I.3. Teknologi dan Jenis Konstruksi
Perencanaan teknis dilaksanakan oleh Konsultan Pendamping, dibantu KepalaPelaksana (mandor) dan alternative desain sesuai dengan kebutuhan masyarakat.
Pelaksanaan dan pemeliharaan dilakukan oleh masyarakat desa itu sendiri dengan bahan bangunan diutamakan dari bahan yang ada/mudah diperoleh di daerah tersebut.
I.4. Jenis Konstruksi
Kriteria jenis konstruksi yang disarankan dalam proyek ini adalah : Jembatan untuk lalulintas orang dan kendaraan roda dua dengan konstruksi
dari bambu atau kayu. Jembatan untuk lalulintas kendaraan beroda empat dengan beban ringan 3,5
ton, yaitu jembatan kayu dan jembatan kayu dengan gelagar besi.
ALTERNATIF PILIHAN KONSTRUKSI JEMBATAN
Jenis Konstruksi Fungsi Pemakaian Ukuran Konstruksi
Jembatan Bambu Pejalan kaki & roda dua Lebar maks. = 2,0 meter
Panjang maks = 10,0 meter
Jembatan Gantung Pejalan kaki & roda dua Lebar maks. = 1,5 meter
Panjang maks = 60,0 meter
Jembatan Kayu Kendaraan roda empat bebanringan
Lebar maks. = 3,5 meter
Panjang maks = 6,0 meter
Jembatan Kayu denganGelagar Besi
Kendaraan roda empat bebanringan
Lebar maks. = 4,5 meter
Panjang maks = 15,0 meter
Catatan : Gunakan bentang dengan kelipatan 3 meter untuk jembatan gelagar kayu, dan 5meter bila menggunakan gelagar profil baja.
-
7/23/2019 Bacaan - Panduan Teknis Jembatan
2/16
Panduan Jembatan,2007 Halaman 2 dari 16
Jembatan konstruksi beton dengan gelagar beton dan lantai plat beton dapatdigunakan bila keadaan mengijinkan.
I.5. Gambar Perencanaan
Gambar dibuat di kertas A3 yang terdiri dari :
- Gambar Tata Letak- Gambar denah dan potongan
- Gambar detail konstruksi
Gambar dapat dilakukan dengan sket dengan syarat dapat dibaca dan dimengertimandor, dengan ukuran dalam cm.
I.6. Perhitungan Volume Pekerjaan
Dibuat dengan berdasar gambar yang sudah selesai dan disetujui dalan MAD berupaDaftar Kebutuhan Bahan, pada blangko yang telah tersedia.
I.7. Perhitungan Kebutuhan Hari Orang Kerja (HOK)Pelaksanaan pembangunan dilakukan oleh masyarakat setempat denganmenitikberatkan pada masyarakat miskin, dan perlu kesepatakan penggunaan tenagakerja dan kebutuhan HOK untuk menyelesaikannya. Kebutuhan tenaga terampilminimal 2 orang tukang kayu.
I.8. Perhitungan Rencana Anggaran Biaya
RAB (Rencana Anggaran Biaya) dibuat berdasar hasil perhitungan volume pekerjaandan kebutuhan Hari Orang Kerja serta hasil suvei harga bahan.
Rencana anggaran biaya ini harus disetujui oleh Ketua Umum LKMD, Konsultan
Pendamping, dan Pimpro yang harus bisa dimengerti oleh pelaksana lapangan(mandor)
II. JEMBATAN BAMBU
II.1. Perencanaan Teknis
a. Survei Lokasi
Hal-hal yang harus diperhatikan dalan survey lokasi :
- kondisi situasi penampang sungai yang dilewati jalan atau rencana jalan.
- Rencana posisi jembatan- Pengukuran lebar sungai untuk mengetahui rencana bentang jembatan
- Data tinggi air maksimum / tinggi air banjir yang pernah terjadi yang didapat dari penduduk setempat dan di control dengan data yang ada di Dinas Pengairansetempat.
- Survei harga material yang tersedia dan material yang harus dibeli dari luar desa.
b. Kriteria Desain
Alternatif pemilihan desain konstruksi, setelah diperoleh bentang yang dibutuhkan :
- Jembatan bambo tipe Dua Perletakan, untuk batang maksimum 5,0 meter- Jembatan bambo tipe Sokongan, untuk bentang maksimum 10,0 meter
-
7/23/2019 Bacaan - Panduan Teknis Jembatan
3/16
Panduan Jembatan,2007 Halaman 3 dari 16
Tinggi jagaan (clearance) minimum 1,0 meter dari tinggi muka air banjir. Pengikatstruktur bamboo digunakan tali ijuk dengan diameter minimum 8 mm
II.2. Teknis Pelaksanaan
Tahap pelaksanaan pembangunan, yaitu sebagai berikut :
a. Pembersihan lokasi b. Persiapan material
c. Pekerjaan konstruksi jembatan
d. Pembersihan dan pemulihan lokasi
a. Pembersihan Lokasi
Pembersihan dilakukan dengan cangkul, sabit, dsb pada lokasi yang akan digunakanuntuk jembatan dan telah ditentukan sebelumnya agar bersih dari pohon-pohonan,akar-akaran, dan tonggak-tonggak.
Amankan lahan yang akan digunakan dengan pagar agar tidak terganggu oleh orangdan binatang.
b. Persiapan Material
Bambu yang digunakan untuk konstruksi jembatan harus cukup tua dengan kualitas baik, lurus dan panjang, diantaranya jenis bambu gombong, bambu tali, dan bambu betung,. Bambu ini memiliki kekuatan, keuletan, dan keawetan yang baik, atau jenislain dengan persyaratan antara lain :
- Bambu harus berumur tua, berwarna kuning jernih, hitam atau hijau tua, berbintik putih pada pangkalnya, berserat padat dengan permukaan mengkilat, buku-
bukunya tidak boleh pecah.- Pelupuh dan barang anyaman bambu seperti dan lain-lain harus terbuat dari
bambu yang terndam dengan baik, tahan lama dan terbuat dari jenis bambudengan garis tengah minimum 4 cm dan harus terbuat dari kulit bambu.
- Bambu untuk tiang atau cerucuk stabilitas tanah, harus dari jenis yang tahan lamadengan garis tengah minimum 8 cm.
c. Pemasangan Konstruksi Jembatan.
1) Pemasangan Kepala Jembatan
Pemasangan kepala jembatan ditandai dengan patok yang dipasang dengan tinggi
yang menggambarkan tinggi jembatan yang akan dibangun.- Ratakan tanah disekitar perletakan untuk kepala jembatan
- Letakkan dua batang bambu ke arah melintang dengan panjang sesuai lebar jembatan dengan diameter bambu 10 -14 cm dan diperkuat dengan 3 buah pasak bambu pada setiap batang bambu tersebut.
- Pancangkan dikedua sisi bamboo perletakan masing-masing 5 batang dengan panjang 1,50 meter dan jarak bersih antara batang 30 cm.
- Pemancangan dengan palu tangan, berat 8-10 kg, bila tanah asli cukup keras, pemancangan dihentikan saat bambu susah masuk.
-
7/23/2019 Bacaan - Panduan Teknis Jembatan
4/16
Panduan Jembatan,2007 Halaman 4 dari 16
2) Pemasangan Gelagar Memanjang
Bambu dipasang arah memanjang dengan bantuan perancah selebar 1,5 meter.Pengikatan dilakukan dengan menggunakan tali ijuk atau kawat dengan jarakantar ikatan 2 meter. Perkuatan tambahan untuk ikatan gelagar memanjangdengan mengikat dengan besi beton diameter maksimal 6 mm.
3) Membuat Tiang SokonganTiang sokongan terdiri dari dua batang bambu yang diikat satu sama lain denganijuk atau kawat.
- Pancangkan tiang sokongan pada kedua tebing sungai dengan kedalaman 2,5meter.
- Hubungkan bagian atas kedua sokongan pada masing-masing sisi tebingdengan tali ijuk/kawat.
- Pasang batang mendatar (panjang 3 meter / sesuaikan dengan lebar jembatan
+ 30 cm) pada puncak sokongan dengan tali ijuk/kawat.4) Pemasangan Batang Tegak
- Batang tegak terdiri dari dua batang bambu yang terpisah.
- Kedua batang tegak dilubangi 8 cm pada bagian sebelah atas batangmendatar, kedalam lubang tersebut dimasukkan pasak batang bambu ukuran 8cm, antara batang tegak diperkuat dengan ikatan silang dari ijuk/kawat.Batang tegak diperkuat dengan ikatan silang dari ijuk.
Catatan : Satu lubang untuk pasak dibuat tepat di bawah buku bambu.
- Hubungan seperti diatas dilakukan juga pada batang yang dipasang di bawahlantai jembatan dengan lubang pasak diletakkan di atas buku bambu.
5) Pemasangan Lantai
Pasang anyaman bambu dilantai jembatan dengan cara mengikatnya pada besi pengikat gelagar memanjang.
6) Pemasangan Tiang Sandaran
Pasang tiang sandaran setinggi satu meter dari lantai jembatan dengan caramengikatkan pada batang tegak dengan menggunakan tali ijuk, dengan jarak tiang1 meter.
Hubungkan bambu dari tiang pada bagian atas dan diikat satu sama lain.
-
7/23/2019 Bacaan - Panduan Teknis Jembatan
5/16
Panduan Jembatan,2007 Halaman 5 dari 16
III. JEMBATAN GANTUNG
III.1. Perencanaan Teknis
a. Survei Lokasi
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pelaksanaan survei sama dengan yang tertulis pada jembatan bambu. ( Secara umum pelaksanaan survey lokasi sama untuk pembangunan jembatan jenis apa saja)
b. Kriteria Desain
Alternatif pemilihan desain konstruksi dari material bambu setelah diperoleh bentangyang dibutuhkan, ukuran lebar 1,5 meter dan panjang maksimum 60 meter.
Bentang(m)
H(m)
f(m)
selingPengaku
kabelUtama
f (m)
15
2025
30
35
40
45
50
55
60
3,0
3,54,0
5,0
6,0
7,0
7,5
8,0
9,0
10,0
1,5
2,02,5
3,0
3,5
4,0
4,5
5,0
5,5
6,0
3/8
1/2 1/2
1/2
5/8
5/8
5/8
3/4
3/4
3/4
1/2
5/8 5/8
3/4
3/4
7/8
7/8
1
1 1/8
1 1/4
0,31
0,420,52
0,62
0,73
0,83
0,94
1,04
1,15
1,25
-
7/23/2019 Bacaan - Panduan Teknis Jembatan
6/16
Panduan Jembatan,2007 Halaman 6 dari 16
III.2. Tahap Pelaksanaan
Tahap pelaksanaan pembangunan, yaitu sebagai berikut :
a. Pembersihan lokasi
b. Persiapan material
c. Pekerjaan konstruksi jembatan
d. Pembersihan dan pemulihan lokasi
a. Pembersihan Lokasi
Pembersihan dilakukan sama dengan jembatan bambu.
b. Persiapan Material
Material yang disiapkan sebelum pelaksanaan pembangunan yaitu :
- Tiang utama (Pylon), dibuat di bengkel besi. Pelaksanaan di lapangan hanyatinggal merakit dan menyetel pada lantai pondasi.
- Klem, kabel sling, besi penggantung, warfel, dll jumlahnya tergantungkebutuhan, jadi ditentukan pada saat perencanaan.
- Kayu balok, papan, paku untuk lantai jembatan.
- Batu belah, pasir dan semen unutk pondasi.
c. Pemasangan Konstruksi Jembatan
1) Penentuan as jembatan dengan menggunakan patok kayu, ketinggian jembatanditentukan pada patok tersebut. Usahakan jembatan berdiri pada posisi datar.
2) Gali pondasi untuk dudukan pylon dan pondasi angker.
3) Buat pasangan batu kali untuk pondasi pylon dan blok angker dengan campuran 1semen : 3 pasir, angker untuk landasan pylon, kabel dan untuk pengaku harusdipasang dengan benar.
-
7/23/2019 Bacaan - Panduan Teknis Jembatan
7/16
Panduan Jembatan,2007 Halaman 7 dari 16
4) Pasang tiang pylon yang sudah dibuat di luar lokasi, kemudian baut padahubungan antara tiang pylon dan pondasi dikencangkan.
Pengaku dari besi siku dipasang melintang pada ujungatas pylon dengan baut.
5) Pasang kabel dengan menghubungkan dua blok angker di kedua tepi sungai
melalui kedua puncak (rol) pylon yang dilewati. Sambungan kabel dan blokangker harus menggunakan warfel.
6) Pasang besi penggantung dan gelagar melintang dimulai dari bagian (segmen I)yang paling dekat dengan Pylon.
7) Pemasangan bangian II dan seterusnya, sama dengan pemasangan bagian I.Untuk kelancaran kerja, antara 2 gelagar melintang dipasang lantai sementara.(dari bambu/papan/balok kayu).
8) Pasang kabel seling (pengaku) di bawah gelagar.
9) Pasang gelagar memanjang yang menumpu pada gelagar melintang.
Penyambungan gelagar-gelagar memanjang tidak boleh dalam satu garis (harusseling-seling).
10) Pasang lantai jembatan
IV. JEMBATAN KAYU DAN JEMBATAN GELAGAR BESI
IV.1. Perencanaan Teknis
A. Survei Lokasi
Semua kegiatan survei untuk pembangunan jembatan pada umumnya sama dengan
penjelasan sebelumnyaB. Kriteria Desain
Jembatan desa difungsikan untuk prasaranan penghubung lalu lintas kendaraanringan dengan volume rendah
1. Ketentuan Tinggi Jagaan (ruang bebas dibawah jembatan / clearance)
Kondisi Sifat Aliran Sungai Tinggi Jagaan dari Muka Air Banjir (MAB)
Irigasi
Dataran
Perbukitan
Tenang
Tenang
DerasTenang
Deras
0.50 meter
0.60 meter
1.00 meter1.0 meter
1.50 meter
2. Konstruksi Bangunan Atas
a. Bentang Jembatan
Bentang jembatan < 6 m dengan gelagar kayu
Bentang jembatan 6 s/d 15 meter dengan gelagar besi
b. Konstruksi jembatan gelagar kayu
-
7/23/2019 Bacaan - Panduan Teknis Jembatan
8/16
Panduan Jembatan,2007 Halaman 8 dari 16
Konstruksi jembatan gelagar kayu dengan dua perletakan
- Kayu yang digunakan minimal kayu klas kuat II (kruing, meranti merah,rasamala, atau menggunakan bahan lokal)
- Lantai menggunakan kayu 6/20 cm
- Baut dan paku untuk sambungan struktur kayu.Berikut Tabel Dimensi Gelagar Kayu untuk Jembatan Beban Ringan
BentangBersih
PenampangBalok
Panjang Balok Ukuran Balok(mm)
LebarJembatan (m)
2.5 3 4.5Jumlah Balok
s/d 3,0 m Persegi panjang
Persegi
bundar
3,0 m
+ 50 cm
255 150
215 215
255
3 4 6
s/d 4,5 m Persegi panjang
Persegi
bundar
4,5 m
+ 50 cm
300 150
240 240
300
3 4 6
s/d 6,0 m Persegi panjang
Persegi
bundar
6,0 m
+ 50 cm
300 200
280 280
400
3 4 6
c. Konstruksi Jembatan Gelagar Besi
Konstruksi jembatan gelagar besi dengan dua perletakan system simple beam
i. Besi profil yang digunakan I profil
ii. Lantai dengan balok kayu 6/20 cm
iii. Baut dan paku untuk menghubungkan elemen struktur besi dan kayu
-
7/23/2019 Bacaan - Panduan Teknis Jembatan
9/16
Panduan Jembatan,2007 Halaman 9 dari 16
Tabel Dimensi Gelagar Kayu untuk Jembatan Beban Ringan
BentangBersih
PenampangGelagar (m)
Tinggi (H)(mm)
Lebar Leher(mm)
Berat per m
(kg)
LebarJembatan (m)
2.5 3 4.5Jumlah Balok
3
4
5
6
7
89
10
11
12
3
14
15
16
3,5
4,5
5,5
6,5
7,5
8,59,5
10,5
11,5
12,5
13,5
14,5
15,5
16,5
200
200
230
260
280
300320
360
380
400
425
425
450
475
90
90
102
113
119
125131
143
149
155
163
163
170
178
78
105
166
250
333
430545
757
918
1100
1340
1442
1725
2040
3 4 6
3. Pembebanan Jembatan
Pembebanan pada jmebtan untuk lalu lintas ringan
- Beban merata 300 kg/cm 2
- Beban kendaraan ringan : poros depan 1,5 ton
Poros belakang 3,5 ton
4. Konstruksi Bangunan Bawah
Konstruksi bangunan bawah jembatan terdiri dari kepala jembatan dengan pondasi langsung.
a. Pondasi langsung tipe pasangan batu kali.
b. Pondsi langsung tipe balok kayu
c. Pondasi tiang pancang kayu untuk tanah jelek
5. Kontruksi Tiang Pancang
-
7/23/2019 Bacaan - Panduan Teknis Jembatan
10/16
Panduan Jembatan,2007 Halaman 10 dari 16
Konstruksi ini digunakan untuk bangunan bawah jembatan yang lokasinya beradadi tanah jelek, sehingga kayu yang dugunakan harus terbuat dari kayu klas kuat I
- Ukuran balok kayu persegi 15 15 cm s/d 30 30 cm
- Ukuran balok gelondong / bulat diameter 24 cm s/d 34 cm
kedalaman pancang yang disyaratkan untuk pondasi ini minimal 3 meter danmaksimum 6 meter.
Pemancangan dilakukan dengan menggunakan palu pemukul yang pemukulannya
R =156 S
H W
Dimana : R = Pembebanan aman (kg)
W = berat palu (kg)
H = tinggi jatuh palu dikurangi 2 kali tinggi balik palu (cm)
S = tinggi penurunan (cm)
Teknik Pemancangan Tiang Pancang Kayu
-
7/23/2019 Bacaan - Panduan Teknis Jembatan
11/16
Panduan Jembatan,2007 Halaman 11 dari 16
Jembatan Kayu Dengan Gelagar Kayu
IV.2. TEKNIS PELAKSANAAN
Tahap pelaksanaan pembangunan, yaitu sebagai berikut :
a. Pembersihan lokasi
b. Persiapan material
c. Pekerjaan konstruksi jembatan
d. Pembersihan dan pemulihan lokasi
a. Pembersihan Lokasi
Pembersihan lokasi secara garis besar sama dengan pembersihan lokasi untuk pembangunan jembatan pada umumnya.
b. Persiapan Material
Jembatan Kayu
- Kayu balok 15/30 atau 30/30 atau kayu gelondong diameter 24 s/d 40 cm
- Papan kayu dimensi 8/25 cm
- Kayu kaso/usuk 5/7
- Besi strip tebal 4 mm lebar 50 mm
- Paku, tali sabut
- Sirtu (40% pasir dan 60% batu)
- Batu kali
-
7/23/2019 Bacaan - Panduan Teknis Jembatan
12/16
Panduan Jembatan,2007 Halaman 12 dari 16
- Meterial lainnya sesuai dengan gambar rencana
Jembatan Kayu Gelagar Besi
- Kayu balok 30/15 atau 30/30 atau kayu gelondongan (kayu dolken) besardiameter 24 s/d 40 cm
- Besi profil I sesuai dengan ukuran untuk jembatan gelagar besi- Papan kayu tebal 8/25
- Besi siku L 40. 60. 5 ; L. 70. 700. 7 ; L 90. 150. 10
- Besi strip tebal 4 mm lebar 50 mm
- Paku dan mur baut
- Sirtu (40% pasir dan 60 5 batu)
- Batu kali
- Material lainnya sesuai dengan gambar rencana
c. Pemasangan Konstruksi Jembatan
1. Penentuan as jembatan
Gunakan patok kayu dengan ketinggian jembatan sesuai dengan tinggi patok,yang kemudian tarik benang pada patok tersebut.
2. Pembuatan pondasi jembatan dan kepala jembatan.
Pondasi langsung tipe batu kali untuk tanah yang kurang baik.
-
tentukan rencana ukuran pondasi batu kali- gali tanah hingga kedalaman yang ditentukan, atau sampai tanah keras.
- hamparkan pasir urug setebal 10 cm dan padatkan.
- Pasang pondasi batu kali dengan speci 1 semen : 3 pasir, sesuai dengan rencanaukuran pondasi.
- Tempatkan balok kayu dimensi 30 30 cm sebagai tumpuan, diangkur dengan besi beton 12 mm, yang ditanam ke pondasi panjang 75 cm, setiap 50 cm.
Tipe Pondasi Batu Kali Untuk Tanah Kurang Baik
-
7/23/2019 Bacaan - Panduan Teknis Jembatan
13/16
Panduan Jembatan,2007 Halaman 13 dari 16
Pondasi langsung Tipe Balok kayu untuk tanah stabil dan tanah keras.
- Gali tanah sedalam 50 cm, lebar 150 cm
- Tempatkan balok kayu persegi atau bulat, panjang 5 m ke arah melintang dengan jarak bersih 30 cm antar batang, sebagai pondasi lapis pertama.
- Tempatkan balok kayu persegi atau bulat, panjang 1,5 m diatas lapis pertamasebagai pondasi lapis kedua. Jarak as ke as balok lapis kedua 100 cm dengantakikan 5 cm.
- Tempatkan balok kayu persegi atau bulat untuk lapis ketiga dengan susunan samadengan lapisan pertama.
- Tempatkan balok kayu persegi atau bulat untuk lapis ketiga dengan susunan samadengan lapisan kedua.
- Tempatkan satu balok sebagai tumpuan gelagar jembatan pada bagian tengah pondasi, untuk balok bulat bagian atasnya diratakan setebal 5 cm.
- Isi bagian kosong pada bagian belakang antara balok dengan batu kerikil 2 -3 cmyang dipadatkan lapis demi lapis.
Catatan : Untuk pondasi langsung tipe balok kayu susunan yang digunakan samadengan jarak antar balok 30 cm
Pondasi Tiang Pancang Kayu untuik tanah kurang baik.
Kedalaman pancang kayu untuk tanah kurang baik.
- Pancangkan 6 batang kayu ukuran 30 30 cm yang ujung-nya telah diruncingkan pada posisi as jembatan, yang dipukul dengan palu beton berat 100 kg ukuran 30 30 50 cm, dengan tinggi jatuh 50 100 cm.
- Penghentian pemancanggan apabila pada 10 kali pukulan terakhir, dengan tinggi jatuh 100 cm, jumlah penurunan kumulatif 5 m.
- Penyambungan tiang pancang denagn cara memotong kedua bagian tiangkemudian diklem dengan plat besi 3 cm 3 mm dan diikat dengan kawat 3 mm
-
7/23/2019 Bacaan - Panduan Teknis Jembatan
14/16
Panduan Jembatan,2007 Halaman 14 dari 16
- Di atas tiang pancang dipasang balok kayu ukuran 30 30 cm yangmenghubungkan dua tiang pancang dengan cara diklem dengan plat ataumenggunakan paku pengapit dari besi beton 16 mm.
- Pasang balok kayu sbagai tumpuan gelagar antara dua kepala tiang pancang, panjang 3,5 meter atau sesuai lebar rencana jembatan dan pasang kayu pengapit pada setiap tiang pancang.
3. Pemasangan gelagar jembatan dan lantai jembatan
a. Gelagar kayu
Pemasangan gelagar balok dilakukan setelah kegiatan pondasi dan kepala jembatan, pemasangan gelagar diatas balok tumpuan. Klem gelagar jembatan ke balok tumpu dengan pondasi.
Pasang lantai jembatan dari kayu 8/25 dan pakukan ke gelagar jembatan.
Pada bagian lintasan roda dipasang papan 4/30 sepanjang jembatan.
b. Gelagar BesiGelagar besi tidak memerlukan balok tumpu, gelagar dipasang diatas pondasi
Pasang lantai jembatan dari kayu 8/25, yang diikat dengan 2 baut sekrup 10mm dan plat pengapit ke gelagar jembatan.
Dibagian lintasan roda kendaraan dipasang papan 4/30 sepanjang jembatan.
4. Pemasangan sandaran pengaman (tiang sandaran/ hand railing )
Tiang sandaran dari kaso 5/7 dengan cara pasangnya yaitu memakukannya pada balok tepi.
V. JEMBATAN BETON
Untuk desain dan konstrusi jembatan beton konsultan pendamping dapatmenggunakan Standar Bina Marga / KIMPRASWIL untuk jalan kabupaten.
Keuntungan dan kerugian penggunaan jembatan beton dibanding jembatan kayu atau jembatan gelagar besi, antara lain:
-
7/23/2019 Bacaan - Panduan Teknis Jembatan
15/16
Panduan Jembatan,2007 Halaman 15 dari 16
Keuntungan
- Masa pakainya lebih lama
- Kebutuhan untuk pemeliharaan seharusnya/relatif lebih ringan
- Harga tidak jauh berbeda dengan jembatan kayu, dan lebih murah daripada gelagar besi
- Dapat dibangun di tempat yang tidaj ada kayu dan pengangkutan gelagar besisangat sulit/relatif mahal
- Masyarakat mendapatkan ketrampilan baru, yaitu cara menggunakan bahan betonyang notabene sangat dipengaruhi oleh tingkat dan kualitas pemahaman struktur
beton dan cara pengerjaannya.
Kerugian
- Perlu ketrampilan khusus dalam desain
- Perlu pengawasan yang tenaga trampil yang dapat mengawasi tanpa meninggalkanlokasi bangunan
- Perlu perhatian khusus untuk menjamin kualitas pekerjaan
- Sangat peka terhadap penurunan tanah (settlement)/ turunnya pondasi, maka perlu pondasi yang terjamin kuat
- Lebih sulit pemeliharaan bila ada kerusakan
- Kerusakan lebih sulit dideteksi sampai dengan jembatan ambruk, maka lebih berbahaya
- Bila dibuat lebar dan panjang, proporsi biayanya sangat besar, dan proporsi danauntuk bahan lebih tinggi dibanding proporsi untuk tenaga kerja
- Tanpa pengawasan yang ketat, resiko kegagalan cukup besar
- Ketrampilan untuk membangun jembatan beton tidak dapat diterapkan olehmasyarakat sendiri pada masa pasca proyek, karena sangat bergantung padakonsultan dan pemngawas. Mereka tidak mendapatkan ketrampilan yang dapatditerapkan pada kebutuhan lain-lain.
Persyaratan untuk Jembatan Beton
Karena masalah-masalah yang telah diuraikan diatas, maka perlu beberapa pembatasan dan persyaratan untuk jembatan beton, sebagai berikut :
1. Ukuran bentang dibatasi yaitu 6 meter. Untuk bentang lebih panjang harusmendapatkan persetujuan dari konsultan inti dan Pimpro berdasarkan hasil dantemuan di lapangan, dan hal ini perlu didukung dengan alasan yang sangat kuat
2. Desainer harus sudah berpengalaman dalam pembuatan jembatan beton
3. Harus tersedia tenaga pengawas lapangan yang sudah berpengalaman dengan pembuatan struktur yang sama. Orang tersebut harus siap bekerja di tempat jembatan selama pelaksanaan jembatan, dan tidak boleh merangkap pengawaslokasi proyek lain.
4. Pondasi harus jelas kuat dan stabil, yang dapat diperiksa melalui tes pit atau
pengeboran ( soil auger ). Jembatan beton tidak diijinkan pada lokasi yangmempunyai sifat tanah kurang stabil dan daya tahan lemah. Jembatan beton
-
7/23/2019 Bacaan - Panduan Teknis Jembatan
16/16
Panduan Jembatan,2007 Halaman 16 dari 16
untuk lokasi dengan tanah kurang baik memerlukan suatu penelitian yang cukupmahal, termasuk test laboratorium tanah, dengan pondasi yang rumit dan mahal.Harganya sudah tidak memenuhi persyaratan yang ada pada pedoman operasional
program.