berilmu dalam islam

Upload: rahmat-saifuddin-anwar

Post on 21-Feb-2018

258 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 7/24/2019 Berilmu dalam islam

    1/21

    JURNAL USHULUDDINVol. XXI No. 1, Januari 201462

    PendahuluanIlmu menempati kedudukan yang

    sangat penting dalam ajaran Islam , hal initerlihat dari banyaknya ayat al-Quran yangmemandang orang berilmu dalam posisiyang tinggi dan mulya disamping hadis-hadis nabi yang banyak memberi dorongan

    bagi umatnya untuk terus menuntut ilmu.Dalam al-Quran, kata ilmu dalam berbagaibentuknya digunakan lebih dari 800 kali,1

    ini menunjukkan bahwa ajaran Islamsebagaimana tercermin dari al-Quransangat kental dengan nuansa nuansa yangberkaitan dengan ilmu, sehingga dapatmenjadi ciri penting dariagama Islamsebagamana dikemukakan oleh Dr MahadiGhulsyani bahwa salah satu ciri yangmembedakan Islam dengan yang lainnyaadalah penekanannya terhadap masalah ilmu(sains), al-Quran dan Sunnah mengajak kaummuslim untuk mencari dan mendapatkan Ilmudan kearifan ,serta menempatkan orang-orangyang berpengetahuan pada derajat tinggi.2

    Dalam QS. al-Mujadilah ayat 11, AllahSWT., berfirman:

    Allah meninggikan beberapa derajat(tingkatan) orang-orang yang berirmandiantara kamu dan orang-orang yang berilmu(diberi ilmupengetahuan). dan Allah Mahamengetahui apa yang kamu kerjakan.(QS.al-Mujadilah : 11).

    Ayat di atas dengan jelas menunjukanbahwa orang yang beriman dan berilmu

    Oleh : Sujai Sarifandi

    Ilmu Pengetahuan dalamPerspektif Hadis Nabi

    akan menjadi memperoleh kedudukan yangtinggi. Keimanan yang dimiliki seseorangakan menjadi pendorong untuk menuntutIlmu, dan Ilmu yang dimiliki seseorang akanmembuat dia sadar betapa kecilnya manusiadihadapan Allah, sehingga akan tumbuhrasa kepada Allah bila melakukan hal-halyang dilarangnya, hal ini sejalan denganfirman Allah dalam QS. Fathir ayat 28 :

    Di samping ayatayat Quran yang

    memposisikan Ilmu dan orang berilmu

    sangat istimewa, al-Quran juga mendorong

    umat Islam untuk berdoa agar ditambahi

    ilmu, dan katakanlah, tuhanku

    ,tambahkanlah kepadaku ilmupenggetahuan. Dalam hubungan inilah

    konsep membaca, sebagai salah satu

    wahana menambah ilmu, menjadi sangat

    penting,dan Islam telah sejak awal

    menekankan pentingnya membaca.

    Mencari dan menuntut ilmu merupakan

    kewajiban bagi seorang muslim baik laki-

    laki maupun perempuan. Rasululullah

    SAW., menjadikan kegiatan menuntut ilmu

    dan pengetahuan yang dibutuhkan oleh

    kaum Muslimin untuk menegakkan urusan-urusan agamanya, sebagai kewajiban yang

    Fardlu Ainbagi setiap Muslim. Ilmu yang

    Fardlu Ainyaitu ilmu yang setiap orang yang

    sudah berumur aqil baligh wajib

    mengamalkannya yang mencakup; ilmu

    aqidah, mengerjakan perintah Allah, dan

    meninggalkan laranganNya.

    Keywords:Ilmu, Pengetahuan, Muslim

    Sujai Sarifandi: Ilmu Pengetahuan dalam Perspektif Hadis Nabi

  • 7/24/2019 Berilmu dalam islam

    2/21

    JURNAL USHULUDDINVol. XXI No. 1, Januari 2014 63

    Sesungguhnya yang takut kepada Allah diantara hamba-hambanya hanyaklah ulama(orang berilmu).(QS. Fathir : 28).

    Di samping ayatayat Quran yangmemposisikan Ilmu dan orang berilmusangat istimewa, al-Quran juga mendorongumat Islam untuk berdoa agar ditambahi

    ilmu, dan katakanlah, tuhanku, tambahkanlahkepadaku ilmu penggetahuan. Dalamhubungan inilah konsep membaca, sebagaisalah satu wahana menambah ilmu, menjadisangat penting,dan islam telah sejak awalmenekeankan pentingnya membaca,sebagaimana terlihat dari firman Allah yangpertama diturunkan yaitu QS. al-Alaq ayat1-5:

    Bacalah dengan menyebut nama Tuhanmuyang menciptakan. Dia telah menciptakankamu dari segummpal darah. Bacalah,danTuhanmulah yang paling pemurah. Yangmengajar (manusia) dengan perantara kalam.

    Dia mengajarkan kepada manusia apa yangtidak diketahui.(QS. al-Alaq : 1-5)

    Ayat-ayat tersebut, jelas merupakansumber motivasi bagi umat Islam untuktidak pernah berhenti menuntut ilmu, untukterus membaca, sehingga posisi yang tinggidihadapan Allah akan tetap terjaga, yangberarti juga rasa takut kepada Allah akanmenjiwai seluruh aktivitas kehidupanmanusia untuk melakukan amal shaleh,dengan demikian nampak bahwa keimanan

    yang dibarengi denga ilmu akan

    membuahkan amal, sehingga NurcholisMadjid menyebutkan bahwa keimanan danamal perbuatan Ilmu pengetahuan menurutIslam membentuk segi tiga pola hidup yangkukuh ini seolah menengahi antara iman danamal.3Di samping ayatayat al-Quran,banyak hadis Nabi yang memberikandorongan kuat untuk menuntut IlmuPengetahuan. Makalah ini secara khususmembahas tentang Ilmu Pengetahuandalam perspektif Hadis Nabi.

    PembahasanA. Pengertian Ilmu Pengetahuan dan

    Ruang LingkupnyaTerm ilmu dalam bahasa Arab

    berasal kata kerja (fiil) alima( ),bentuk mashdar(bentuk kata bendaabstrak) dari yang berarti tahuatau mengetahui, dan dalam bentukfail(bentuk kata benda pelaku/subjek) alim( ), yaitu orang yang mengetahui/

    berilmu, jamaknya ulama ( ), dandalam bentuk maful (yang menjadiobyek) ilmu disebut malum ( ), atauyang diketahui.4Dalam bahasa InggerisIlmu biasanya dipadankan dengan kata

    science, sedang pengetahuan denganknowledge. Dalam bahasa Indonesia kata

    scienceumumnya diartikan Ilmu tapisering juga diartikan dengan IlmuPengetahuan,5 meskipun secarakonseptual mengacu paada makna yangsama. Sedangkan menurut cakupannyapertama-tama ilmu merupakan sebuahistilah umum untuk menyebut segalapengetahuan ilmiah yang dipandangsebagai satu kebulatan, dalam arti iniilmu mengacu pada ilmu padaumumnya (sience in general).6

    Dalam tinjauan Islam, pengertianilmu menunjuk pada masing-masingbidang pengetahuan yang mempelajari

    Sujai Sarifandi: Ilmu Pengetahuan dalam Perspektif Hadis Nabi

  • 7/24/2019 Berilmu dalam islam

    3/21

    JURNAL USHULUDDINVol. XXI No. 1, Januari 201464

    pokok persoalan tertentu. Dalam arti ini

    ilmu berarti sesuatu cabang ilmu khusus,seperti ilmu tauhid, ilmu fiqih, ilmutafsir dan lain sebagainya.7Ilmu dalampengertian yang seluas-luasnya menurutImam al-Ghazali mencakup, ilmuSyariyyahdanilmu Ghairu Syariyyah. IlmuSyariyyahadalah ilmu yang berasal daripara Nabi dan wajib dutuntut dandipelajari oleh setiap Muslim. Di luarilmu-ilmu yang bersumber dari para Nabitersebut, al-Ghazali mengelompokkan ke

    dalam kategorighairu syariyyah.8

    Imam al-Ghazali juga mengklasifikasikan Ilmudalam dua kelompok yaitu: (1) Ilmu

    Fardu Ain, dan (2) IlmuFardu Kifayah.9

    IlmuFardu Ainadalah ilmu tentang caraamal perbuatan sesuai syariat, dengansegala cabangnya, seperti yang tercakupdalam rukun Islam. Sedangkan Ilmu

    Fardu Kifayahialah tiap-tiap ilmu yangtidak dapat dikesampingkan dalammenegakan urusan duniawi, yangmencakup : ilmu kedokteran, ilmuberhitung untuk jual beli, ilmupertanian, ilmu politik, bahkan ilmumenjahit, yang pada dasarnya ilmu-ilmuyang dapat membantu dan penting bagiusaha untuk menegakan urusan dunia.10

    Dalam perspektif Filsafat Ilmu,pengertian ilmu sekurang-kurangnyamencakup tiga hal, yaitu : pengetahuan,aktifitas dan metode. Dalam hal yangpertama ini ilmu sering disebutpengetahuan. Menurut Ziauddin Sardar

    juga berpendapat bahwa ilmu atau sainsadalah cara mempelajari alam secaraobyektif dan sistematik serta ilmumerupakan suatu aktifitas manusia.11

    Kemudian menurut John Biesanz danMavis Biesanz dua sarjana ilmu sosial,mereka mendefinisikan ilmu sebagaisuatu cara yang teratur untukmemperoleh pengetahuan (an organized

    way of oftening knowledge) dari pada

    sebagai kumpulan teratur padapengetahuan.12Dari pengertian inidapat dipahami bahwa ilmu mempunyaipengertian sebagai pengetahuan,aktivitas dan metode. Tiga bagian inisatu sama lain tidak saling bertentangan,bahkan sebaliknya, ketiga hal itumerupakan kesatuan logis yang mestiada secara berurutan. Ilmu tidakmungkin muncul tanpa aktivitasmanusia, sedangkan aktivitas itu harus

    dilaksanakan dengan metode tertentuyang relevan dan akhirnya aktivitas danmetode itu mendatangkan pengetahuanyang sistematis.

    Menurut Muslim A. Kadir, ilmumerupakan kumpulan sistematissejumlah pengetahuan tentang alamsemesta yang diperoleh melalui kegiatanberfikir.13Sebagai produk pikir makailmu Islam ini juga mengalamiperkembangan sesuai dengan kondisidan situasi social budaya umat Islam.Oleh karena itu ilmu yang meliputiseluruh aspek tentang alam semesta inisewajarnya bila bersifat terbuka, artinyailmu pengetahuan itu sendiri dapatmenerima suatu kebenaran dari luar,sehingga ilmu sendiri dapat semakinkomprehensif. Pemahaman yang teraturtentang ilmu, dengan demikian jugadiharapkan menjadi lebih jelas ialahpemaparan menurut tiga ciri pokoksebagai serangkaian kegiatan manusia

    atau aktivitas, dan proses, sebagai tatatertib tindakan pikiran atau metode dansebagai keseluruhan hasil yang dicapaiatau produk (pengetahuan). Berdasarkantiga kategori tersebut, yakni : proses,prosedur dan produk yang kesemuanyabersifat dinamis dan berkembangmenjadi aktivitas penelitian, metodekerja, dan hasil penelitian. Dengan

    Sujai Sarifandi: Ilmu Pengetahuan dalam Perspektif Hadis Nabi

  • 7/24/2019 Berilmu dalam islam

    4/21

    JURNAL USHULUDDINVol. XXI No. 1, Januari 2014 65

    demikian ilmu dalam perspektif ilmiah

    ialah : serangkaian aktivitas manusiayang rasional dan kognitif denganmetode ilmiah, dan menghasilkanpengetahuan (teoritis atau praktis) yangsistematis tentang segala sesuatu yangada (gejalanya) dengan tujuan mencapaikebenaran. Dalam perspektif kajianIslam, ilmu pengetahuan mengandungpengertian yang menyeluruh danberkesinambungan dan nilai yang tidakdapat dipisahkan. Termasuk dalam

    konteks ini, ilmu sains dan teknologiadalah antara cabang ilmu pengetahuanyang memberi manfaat dan faedahbesar kepada kelangsungan hidupmanusia di dunia dan akhirat.

    B. Kedudukan Ilmu Pengetahuan,Orang Yang Menuntut Ilmu danOrang Yang Berilmu

    Mencari dan menuntut ilmumerupakan kewajiban bagi seorangmuslim baik laki-laki maupun perempuan.Rasululullah SAW., menjadikan kegiatanmenuntut ilmu dan pengetahuan yangdibutuhkan oleh kaum Muslimin untukmenegakkan urusan-urusan agamanya,sebagai kewajiban yangFardlu Ainbagisetiap Muslim. Ilmu yangFardlu Ainyaituilmu yang setiap orang yang sudahberumur aqil baligh wajibmengamalkannya yang mencakup; ilmuaqidah, mengerjakan perintah Allah, danmeninggalkan laranganNya.14

    Bersumber dari Anas bin Malik ra. Iaberkata, Rasulullah SAW., bersabda:

    Menuntut ilmu itu wajib bagi setiapMuslim.(HR. Abu Dawud).15

    Adapun ilmu-ilmu lain yang

    dibutuhkan oleh kaum Muslimin dalamkehidupan mereka termasukFardlu

    Kifayah. Artinya seluruh kaum Musliminakan berdosa jika tidak ada seorang pundi antara mereka yang menekuni suatu

    jenis ilmu, padahal merekamembutuhkannya. Mereka tidak terbebasdari dosa, sehingga ada salah satu diantara mereka memenuhi kewajibanitu.16Rasulullah SAW., memotivasikepada para sahabatnya tidak hanya

    terbatas pada menuntut ilmu agamayang terkait dengan syariah. Beliau jugamenyeru mereka menuntut ilmu dankeahlian lain yang bermanfaat bagikaum Muslimin, yaitu ilmu yang hukummenuntutnya fardlu kifayah. Olehkarenanya, Nabi SAW,. juga memotivasisebagian sahabat untuk selalu belajarmemanah yang waktu itu sangatdiperlukan untuk mempertahankan diridari serangan musuh. Dalam hadis yanglain Rasulullah SAW., bersabda

    Bersumber dari Uqbah bin Amir al-Juhani ra. berkata: Aku mendengarRasulullah saw. bersabda: Barangsiapabelajar memanah kemudianmeninggalkannya, maka ia telah

    durhaka kepadaku.(HR. Ibnu Majah,Muslim, Abu Dawud dan Ahmaddan al-Darimiy dengan redaksi yangberbeda).17

    Ketika Rasulullah SAW., pertamakali datang ke Madinah, Zaid bin Tsabitra. diajak kaumnya untuk bertemubeliau. Lalu Zaid diperkenalkan kepadaRasulullah sebagai anak muda belia Bani

    Sujai Sarifandi: Ilmu Pengetahuan dalam Perspektif Hadis Nabi

  • 7/24/2019 Berilmu dalam islam

    5/21

    JURNAL USHULUDDINVol. XXI No. 1, Januari 201466

    Najjar yang telah membaca tujuh belas

    surat al-Quran. Setelah mendengarbacaan Zaid, Nabi sangatmengaguminya dan memerintah Zaiduntuk belajar bahasa Yahudi.18

    Bersumber dari Zaid bin Tsabit ra.berkata: Rasulullah SAW.,memeritahku untuk belajar beberapabahasa dari tulisan Yahudi. Beliaubersabda, Sesungguhnya aku, demi

    Allah! Tidak yakin bangsa Yahudi(memahami) atas tulisanku. Kata Zaid:

    Maka tidak lebih setengah bulan akutelah (berhasil) mempelajarinya. KataZaid: Saat aku telah mempelajarinya,

    jika Nabi menulis untuk orang Yahudi,akulah yang menulisnya untuk mereka,dan jika mereka menulis kepada Nabi,akulah yang membacakan tulisan-tulisanmereka.(HR. al-Turmudzi, AbuDawud dan Ahmad).19

    Bahasa Suryani adalah bahasa asli

    Kitab Injil, sedangkan bahasa Ibraniadalah bahasa asli Kitab Taurat.20Haditsdi atas menunjukkan pentingnyamempelajari bahasa-bahasa asing,selama bahasa tersebut bermanfaat bagiumat Islam. Hukum mempelajaribahasa asing yang bermanfaat initermasuk kategori fardlu kifayah,dengan berdasar bahwa tidak semua

    sahabat Nabi diperintahkan untuk

    mempelajarinya. Selain itu RasulullahSAW., menjadikan ilmu termasuksesuatu yang harus menjadi cita-citamanusia dan harus menjadi ajangperlombaan, karena semakin banyakorang berilmu, kehidupan di dunia iniakan menjadi semakin baik.

    Bersumber dari Abdullah bin Masud ra.berkata: Nabi saw bersabda: Tidakboleh hasud (iri), kecuali pada dua hal:orang yang dikaruniai harta benda oleh

    Allah kemudian ia menggunakanhartanya sampai habis dalam kebaikan,dan orang yang dikaruniai hikmah (ilmu)oleh Allah kemudian ia

    mengamalkannya dan mengajarkannya.(HR. al-Bukhari, Muslim, IbnuMajah, dan Ahmad).21

    Yang dimaksud hasuddalam hadisini adalah al-ghibthah , yaitumenginginkan nikmat yang samadengan orang lain. Jika yang dinginkanpersoalan duniawi hukumnya mubah,sedangkan jika persoalan ketaqwaan danketaatan hukumnya dianjurkan

    (mustahabbah). Jika hasud yang dimaksudadalah menginginkan hilangnya nikmatdari orang lain dengan harapanberpindah menjadi miliknya, ulamasepakat hukumnya haram dengan dasar-dasar yang ditegaskan al-Quran danHadis.22Pada hakikatnya manusia yangmenjadikan ilmu sebagai cita-citanyadan berlomba-lomba untuk meraihnya,

    Sujai Sarifandi: Ilmu Pengetahuan dalam Perspektif Hadis Nabi

  • 7/24/2019 Berilmu dalam islam

    6/21

    JURNAL USHULUDDINVol. XXI No. 1, Januari 2014 67

    ia telah merintis jalan yang

    memudahkannya menuju ke surga.

    Bersumber dari Abu Hurairah ra.berkata: Rasulullah saw. bersabda:Barangsiapa menempuh jalan untukmenuntut ilmu, Allah memudahkanbaginya jalan ke surga.(HR. Muslim,

    al-Tirmidzi, Ahmad, Ibnu Majah,dan al-Darimi).23

    Dalam menjelaskan hadits ini,Imam al-Nawawi mengingatkan bahwakeutamaan saat bepergian mencari ilmudidapatkan seseorang, jika kesibukannyapada ilmu-ilmu syariah dan bertujuankepada Allah. Meskipun pada dasarnyahal ini merupakan prasyarat yang mutlakdalam setiap ibadah, para ulama punya

    kebiasaan mengingatkannya, karenasebagian orang sering bersikap gegabahdalam mencari ilmu. Lebih-lebih anak-anak muda yang sedang mencari ilmu,mereka sering melupakan tujuan dan niat.24

    Bahkan Rasulullah SAW., mengkategorikanorang yang meninggalkan rumah untukmenuntut ilmu mempunyai kedudukanyang sangat terhormat, sebagai pejuangdi jalan Allah.

    Bersumber dari Anas bin Malik ra.berkata: Rasulullah saw. bersabda:Barangsiapa keluar untuk menuntut ilmu,maka ia berada di jalan Allah sampai iakembali.(HR. al-Tirmidzi).25

    Di saat kaum Muslimin melakukan

    kegiatan belajar bersama, Allahmenurunkan sakinah (ketenangan)kepada mereka, memberi rahmat yangpenuh dengan kelembutan dan kasihsayang, dan para malaikat senantiasamengelilingi mereka dan menyebutmereka sebagai orang yang mendapatridla di sisi Allah.

    Bersumber dari Abu Hurairah ra. dariNabi saw. bersabda: tidak berkumpulkaum (Muslimin) dalam suatu rumah

    Allah (masjid) seraya membacaKitabullah dan mempelajarinya di antara

    mereka, kecuali mereka mendapatkansakinah (ketenangan), dipenuhi olehrahmat (kasih-sayang) dan paramalaikat mengelilingi dan menyebutmereka di dalam golongan orang-orang

    yang berada di sisiNya.(Muslim, AbuDawud, dan Ibnu Majah).26

    Keutamaan ilmu di sisi Allah SWT.,dapat kita simak pada awal mulapenciptaan manusia. Para malaikat

    diperintahkan Allah untuk bersujud(menghormat) kepada Adam, karenaAdam mampu menceritakan nama-nama (ilmu) yang diajarkan Allah danmalaikat tidak mempunyai kemampuanuntuk itu (QS. al-Baqarah: 30-34). Olehkarena keutamaan ilmu, ada di antaramalaikat yang bertugas menaungiorang-orang yang mencari ilmu dengan

    Sujai Sarifandi: Ilmu Pengetahuan dalam Perspektif Hadis Nabi

  • 7/24/2019 Berilmu dalam islam

    7/21

    JURNAL USHULUDDINVol. XXI No. 1, Januari 201468

    sayap-sayapnya.

    Bersumber dari Shafwaan bin Assaal al-Muraadi ra. berkata: Sesungguhnya akumendengar Rasulullah SAW., bersabda:

    Tidak seorang pun keluar dari rumahnyauntuk mencari ilmu, kecuali paramalaikat menaungi dengan sayap-

    sayapnya, karena suka dengan yang iakerjakan.(Ibnu Majah, Ahmad, danal-Darimi).27

    Demikian tingginya kedudukanilmu, sehingga penuntutnya untukkepentingan agama disejajarkankedudukannya dengan nabi-nabi. Kelak

    di surga mereka berkumpul dengan paranabi-nabi Allah.

    Bersumber dari al-Hasan ra., ia berkata:Rasulullah SAW., bersabda: Barangsiapa

    meninggal dunia di saat sedang menuntutilmu untuk menghidupkan Islam, makaia masuk surga dalam satu tempat dengan

    para nabi-nabi. (HR. al-Darimi).28

    Rasulul lah saw. membuatperumpamaan antara orang yang maumenenerima ilmu dan tidak maumenerimanya. Nabi SAW., mengibaratkan

    yang pertama seperti tanah yang

    berguna bagi manusia, sedangkan yangkedua seperti tanah yang mandul yangtidak berguna.

    Bersumber dari Abu Musa al-Asyaarira. dari Nabi SAW., perumpamaan

    petunjuk dan ilmu yang diperintahkanAllah kepadaku ialah seumpama hujanlebat yang jatuh ke tanah. Diantaratanah itu ada tanah yang bagus yangmenerima air, maka ia menumbuhkantanaman dan rumput yang banyak, danada tanah keras yang menampung air,maka Allah memberinya kegunaan bagimanusia untuk minum dan mengairi dan

    menanam, dan ada pula yang jatuh ketanah lain, yaitu tanah datar yang licin,

    yang tidak dapat menampung air dantidak menumbuhkan tanaman.

    Demikianlah perumpamaan orang yangmemahami agama Allah dan apa yangdiperitahkan Allah kepadaku bergunabaginya, maka ia tahu dan maumengajarkannya, dan perumpamaan

    Sujai Sarifandi: Ilmu Pengetahuan dalam Perspektif Hadis Nabi

  • 7/24/2019 Berilmu dalam islam

    8/21

    JURNAL USHULUDDINVol. XXI No. 1, Januari 2014 69

    orang yang sama sekali tidak peduli dan

    tidak menerima pentunjuk Allah yangdiperintahkan kepadaku.(HR. al-Bukhari, Muslim dan Ahmad).29

    Oleh karenanya orang yang maubersungguh-sungguh belajar ilmuagama sampai ia memahaminya menjadipertanda bahwa Allah menghendakikebaikan kepada dirinya.

    Bersumber dari Ibnu Abbas ra.,sesungguhnya Rasulullah SAW.,bersabda: Barangsiapa yang dikehendaki

    Allah kepada kebaikan, niscaya Diamemahamkannya dalam urusan agama.(HR. al-Bukhari, Muslim, al-Tirmidzi, Ahmad, Ibnu Majah, danal-Darimi).30

    Kebaikan akan didapatkanseseorang, manakala dalam mencariilmu disertai dengan tujuan dan niatyang positif dan bermanfaat bagimanusia dan kehidupan, atau dalambahasa agamanya, dengan tujuan yangtulus karena Allah. Nabi MuhammadSAW., sangat mencela dan melarangpenuntut ilmu yang hanya untuk tujuanpopularitas, kekuasaan dan kemegahan

    duniawi.

    Bersumber dari Hudzaifah ra. berkata:

    Aku mendengar Rasulullah SAW.,

    bersabda: Janganlah kalian mencariilmu untuk menyombongkan dirikepada ulama, atau untuk berdebatdengan orang-orang bodoh, atau untukmemalingkan muka manusia kepadakalian. Barangsiapa melakukan itu,ia masuk neraka (HR. IbnuMajah).31

    Hasan bin Ali mengingatkan:Siksaan atas seorang yang berilmu,

    disebabkan oleh hatinya yang mati, danhati yang mati disebabkan mencarikeuntungan duniawi dibungkus denganamal akhirat. Oleh karenanya Yahyabin Muadz mengatakan: Wibawa ilmudan hikmah niscaya hilang, jikakeduanya digunakan mencari dunia.Bahkan Said bin al-Musayyabmenegaskan: Jika kalian melihatseorang berilmu mengitari penguasa,maka ia adalah pencuri. Umar Binal-Khattab berkata: Jika kalian melihatorang berilmu suka kehidupan duniawi,maka waspadalah untuk agama kalian.Karena orang yang mencintai akantenggelam di dalamnya.32Dengandemikian, mencari ilmu yangbermanfaat harus menjadi tujuan bagisetiap manusia, dan hendaknya kitasenantiasa berdoa agarmendapatkannya. Rasulullah SAW.,banyak memanjatkan doa demikiankepada Allah.

    Sujai Sarifandi: Ilmu Pengetahuan dalam Perspektif Hadis Nabi

  • 7/24/2019 Berilmu dalam islam

    9/21

    JURNAL USHULUDDINVol. XXI No. 1, Januari 201470

    Bersumber dari Abu Hurairah ra.

    berkata: Rasulullah saw. berdoa: YaAllah aku mohon perlindungankepadamu dari empat perkara; dari ilmu

    yang tidak bermanfaat, dan dari hati yangtidak khusyu, dan dari jiwa yang tidakmerasa kenyang (puas), dan dari doa yangtidak didengar.(HR. Abu Dawud, al-Nasai, dan Ibnu Majah).33

    Bersumber dari Ummu Salamah ra,bahwasanya Rasulullah saw ketika

    shalat subuh, setelah salam membaca: YaAllah! Sesungguhnya aku mohonkepadaMu ilmu yang bermanfaat, rejeki

    yang baik dan amal yang diterima.(Ahmad dan Ibnu Majah).34

    Dalam hadis lain diriwayatkan bahwaRasulullah SAW., memerintahkan agarkita senantiasa memohon kepada Allahagar diberi ilmu yang bermanfaat.

    Bersumber dari Jabir bin Abdullah ra.berkata: Rasulullah saw bersabda:

    Mohonlah kepada Allah ilmu yangbermanfaat dan berlindunglahkepadaNya dari ilmu yang tidakbermanfaat. (HR. Ibnu Majah).35

    Sedemikian tingginya kedudukanilmu dalam Islam, sehingga Rasulullah

    SAW., menyebut ilmu termasuk tiga hal

    yang pahalanya tidak terputus setelahpemiliknya meninggal dunia.

    Bersumber dari Abu Hurairah ra.bahwasanya Rasulullah saw. bersabda:

    Ketika seseorang meninggal dunia makaakan terputuslah amalnya, kecuali tigahal; kecuali sedekah jariah, atau ilmu

    yang dimanfaatkan, atau anak salehyang mendoakan kepadanya.(HR.Muslim, al-Tirmidzi, al-Darimi,Abu Dawud, al-Nasai, danAhmad).36

    Demikianlah kedudukan ilmudalam perpektif hadits nabawi.

    Rasulullah saw. semenjak terutusmenjadi Nabi selalu mengingatkanpara sahabat dan umatnya untukselalu menuntut ilmu dan memberipenghargaan yang besar bagi parapenuntut ilmu. Namun RasulullahSAW., juga mengingatkan agarmencari ilmu tetap harus dalamkoridor mengharapkan ridla AllahSWT. Hanya ilmu yang bermanfaat diakhirat dan dunia yang menghasilkan

    RidlaNya. Manfaat ilmu hanyadidapatkan jika disertai dengan niatdan tujuan baik dan benar ketikamenuntutnya. Dengan niat baik danbenar, ilmu yang diperoleh diharapkanbermanfaat dan pahalanya tetapmengalir, meskipun pemiliknya telahmeninggal dunia, sebagamaimana

    janji Rasulullah SAW.

    Sujai Sarifandi: Ilmu Pengetahuan dalam Perspektif Hadis Nabi

  • 7/24/2019 Berilmu dalam islam

    10/21

    JURNAL USHULUDDINVol. XXI No. 1, Januari 2014 71

    C. Klasifikasi Ilmu Pengetahuan

    Sebagaimana telah dikemukakanbahwa tinjauan Islam, pengertian ilmumenunjuk pada masing-masing bidangpengetahuan yang mempelajari pokokpersoalan tertentu. Dalam arti ini ilmuberarti sesuatu cabang ilmu khusus,seperti ilmu tauhid, ilmu fiqih, ilmutafsir dan lain sebagainya. Ilmu dalampengertian yang seluas-luasnya menurutImam al-Ghazali mencakup, ilmuSyariyyahdanilmu Ghairu Syariyyah. Ilmu

    Syariyyahadalah ilmu yang berasal daripara Nabi dan wajib dutuntut dandipelajari oleh setiap Muslim. Di luarilmu-ilmu yang bersumber dari paraNabi tersebut, al-Ghazalimengelompokkan ke dalam kategori

    ghairu syariyyah. Imam al-Ghazali jugamengklasifikasikan Ilmu dalam duakelompok yaitu: (1) IlmuFardu Ain, dan(2) IlmuFardu Kifayah. IlmuFardu Ainadalah ilmu tentang cara amal perbuatansesuai syariat, dengan segala cabangnya,seperti yang tercakup dalam rukunIslam. Sedangkan IlmuFardu Kifayahialah tiap-tiap ilmu yang tidak dapatdikesampingkan dalam menegakanurusan duniawi, yang mencakup : ilmukedokteran, ilmu berhitung untuk jualbeli, ilmu pertanian, ilmu politik, bahkanilmu menjahit, yang pada dasarnya ilmu-ilmu yang dapat membantu dan pentingbagi usaha untuk menegakan urusandunia. Ibnu Khaldun yang

    mengklasifikasikan ilmu ke dalam duakelompok yaitu : (1) Ilmu yangmerupakan suatu yang alami padamanusia, yang ia bisa menemukannyakarena kegiatan berpikir (aqli), (2) Ilmuyang bersifat tradisional (naqli).Menurut Syah Waliyullah, ilmu dapatdibagi ke dalam tiga kelompok yaitu :(1)al-Manqulat;adalah semua Ilmu-ilmu

    Agama yang disimpulkan dari atau

    mengacu kepada al-Quran dan hadis ;tafsir, ushul al-tafsir, hadis dan ilmuhadis, (2)al-Maqulat; adalah semua ilmudi mana akal pikiran memegang perananpenting, dan (3) al-Maksyufat;adalahilmu yang diterima langsung darisumber Ilahi tanpa keterlibatan indra,maupun pikiran spekulatif.

    Berikut ini penulis kemukakanbeberapa petunjuk hadis terkaitklasifikasi ilmu pengetahuan menurut

    bidangnya:

    1. I lmu-ilmu Agama; Tafs ir ,Hadis, Ushuluddin, Fikih

    Bersumber dari Ibnu Abbasbahwasanya Rasulullah SAWmeletakkan tanggannya pada

    punggung Ibnu Abbas ataupundaknya, perawi Hadis ini,kemudian Rasulullah SAW.,berdoa: Ya Allah berikanlahkepadanya pemahaman yangmendalam tentang agama danajarilah dia takwil (al-Quran).(HR. al-Bukhari dan Ahmad).37

    Sujai Sarifandi: Ilmu Pengetahuan dalam Perspektif Hadis Nabi

  • 7/24/2019 Berilmu dalam islam

    11/21

    JURNAL USHULUDDINVol. XXI No. 1, Januari 201472

    Hamid bin Abdirrahman berkata,

    aku mendengar Muawwiyahberkata, aku mendengar RasulullahSAW bersabda,Barangsiapa yangdikehendaki oleh Allah menjadiorang yang baik, maka Allah akanmemberikan kepadanya pengetahuandalam Agama, sesungguhnya akuadalah orang yang membagi

    sementara Allah adalah sangpemberi, umat ini tidak akan pernahberhenti menegakkan perintah Allah,

    dan tidak akan medhoroti mereka,orang-orang yang menentangnyasampai dating hari kiamat. ( HR.al-Bukhari dan Muslim).38

    Hadis di atas menerangkankepada kita bahwa kehendak Allahuntuk menjadikan kita baik, itutergantung bagaimana tingkatapengetahuan dan pemahamannyadalam Ilmu-ilmu Agamanya, yangmencakup Akidah, Ibadah dan Akhlak.Semakin tinggi pemahaman seseorangterhadap masalah agama maka akansemakin baik pula akhlak danperilakunya yang puncaknya bisamengantarkannya menjadi orang yangtakut kepada Allah semata. Kalaudewasa ini kita sering melihat seseorangyang dalam pengetahuan agamanyanamun dia justeru makin tenggelamdalam kesesatan, itu dikarenakan ia salahdalam mengaplikasikan ilmunya. Dia

    hanya pandai beretorika namun hampadari pengamalan. Imam AliKarramallahu Wajhah pernah berkata:

    Bahwa yang dikatakan orangAlim bukanlah orang yang banyakilmunya, namun yang dinamakanorang alim adalah orang yang bisamengamalkan ilmunya. RasulullahSAW., memberikan pengajaran

    dengan sabdanya Barangsiapa

    makin tambah ilmunya namuntidak bertambah hidayahnya, makaia semakin bertambah jauh dari

    Allah SWT.. Bahkan Allahdengan tegas berfirman bahwa yangdisebut ulama hanyalah orang yangtakut kepadaNya semata.39

    Petunjuk hadis di atas dipahamibahwa orang yang dapatmengamalkan ilmu agamanya itulah

    orang yang dikehendaki Allahmenjadi baik. Ibnu Abbasmengatakan bahwa Rasulullah SAWwafat, sedang usia Ibnu Abbasmemasuki 10 (sepuluh) tahun dandia telah mempelajari ayat-ayatmuhkam. Ibnu Abbas telahmengatakan pula kepada Said bin

    Jubair (muridnya): Aku telahmenghimpun semua ayat-ayatmuhkam pada masa Rasulullah SAW.Said bertanya kepadanya: Apakahayat-ayat muhkam itu? Ibnu Abbasmenjawab: Surat-surat yangmufashal(yang pendek-pendek).40

    Ibnu Katsir sebagaimana dikutipJamal Abdurrahman, menjelaskanbahwa hadis ini berisi petunjuktentang kewajiban orangtuamengajarkan al-Quran kepada anak-anak untuk membaca meskipundalam usia dini.41Dari penjelasantersebut dapat dipahami bahwa kitab

    suci al-Quran sumber ilmu, jugasebagai objek ilmu yang perludipelajari dan juga perlu diajarkan.Rasulullah SAW., telah bersabda:

    Sujai Sarifandi: Ilmu Pengetahuan dalam Perspektif Hadis Nabi

  • 7/24/2019 Berilmu dalam islam

    12/21

    JURNAL USHULUDDINVol. XXI No. 1, Januari 2014 73

    Bersumber dari Usman bin Affan

    ra., dari Nabi SAW., beliaubersabda: Yang paling baik diantara kamu adalah orang yangmempelajari al-Quran danmengajarkannya. (HR. al-Bukhari, Abu Dawud dan al-Tirmidzi).42

    Rasulullah SAW telah bersabda:

    Bersumber dari Umar ibn Syuaibdari ayahnya dari neneknya telahberkata, Rasulullah SAW.,bersabda, Suruhlah anak-anakmumelaksanakan shalat ketikaberumur 7 (tujuh) tahun, dan

    pukullah mereka jika tidak maumelaksanakan shalat, dan pisahkantempat tidur mereka (putra dan

    putri).(HR. Abu Dawud).43

    Hadis di atas memberi petunjuktentang kewajiban orangtuamendidik anak-anak mereka sejakumur tujuh tahun untuk belajarmempraktekkan tata cara shalat,

    syarat, rukun, shah dan batalnyasebagaimana dijelaskan dalam IlmuFikih.44

    2. Bahasa, Filsafat, Astronomi,Matematika dan Kedokteran

    Di antara hadis Nabi SAW.,yang berisi petunjuk tentangpentingnya mempelajari ilmu

    Bahasa, Filsafat, Astronomi,

    Matematika dan Kedokteran, dapatdilihat pada hadis berikut:

    Bersumber dari Zaid bin Tsabit ra.berkata: Rasulullah SAW.,memeritahku untuk belajar beberapabahasa dari tulisan Yahudi. Beliaubersabda, Sesungguhnya aku, demi

    Allah! Tidak yakin bangsa Yahudi(memahami) atas tulisanku. KataZaid: Maka tidak lebih setengahbulan aku telah (berhasil)mempelajarinya. Kata Zaid: Saataku telah mempelajarinya, jikaNabi menulis untuk orang Yahudi,akulah yang menulisnya untukmereka, dan jika mereka menuliskepada Nabi, akulah yangmembacakan tulisan-tulisanmereka.(HR. al-Turmudzi, AbuDawud dan Ahmad).45

    Bahasa Suryani adalah bahasa

    asli Kitab Injil, sedangkan bahasaIbrani adalah bahasa asli KitabTaurat.46Hadis di atas menunjukkanpentingnya mempelajari bahasa-bahasa asing, selama bahasatersebut bermanfaat bagi umatIslam. Hukum mempelajari bahasaasing yang bermanfaat ini termasukkategori fardlu kifayah, dengan

    Sujai Sarifandi: Ilmu Pengetahuan dalam Perspektif Hadis Nabi

  • 7/24/2019 Berilmu dalam islam

    13/21

    JURNAL USHULUDDINVol. XXI No. 1, Januari 201474

    berdasar bahwa tidak semua

    sahabat Nabi diperintahkan untukmempelajarinya. Selain ituRasulullah SAW., menjadikan ilmutermasuk sesuatu yang harusmenjadi cita-cita manusia dan harusmenjadi ajang perlombaan, karenasemakin banyak orang berilmu,kehidupan di dunia ini akan menjadisemakin baik. Dalam hadis yanglain:

    Zayd ibn Tsabit berkata, RasulullahSAW., memerintahkan kepadakuuntuk mempelajari bahasa Ibrani

    guna menterjemahkan surat orang-orang Yahudi. Zaid berkata dengannada semangat:Demi Allah,

    sesungguhnya akan kubuktikankepada orang-orang Yahudi bahwaaku mampu menguasai bahasamereka. Zaid melanjutkan:setengah bulan berikutnya akumempelajarinya untuk Nabi SAWdengan tekun dan setelah aku

    menguasainya, maka aku menjadijuru tulis Nabi SAW apabila beliauberkirim surat kepada mereka,akulah yang menuliskannya; danapabila beliau menerima surat darimereka, akulah yang membacakandan yang menerjemahkannya untukNabi SAW. (HR. al-Turmudzi).47

    Petunjuk yang terkandung

    dalam hadis di atas, RasulullahSAW., memerintahkan Zaid ibnTsabit untuk mempelajari bahasaSuryani. Muncul sebuahpertanyaan, kenapa Nabi SAWmenganjurkan sahabat dansekretaris beliau tersebutmempelajari bahasa Suryani? Darisejarah peradaban dapat diketahuibahwa, banyak ilmu-ilmu Yunanitelah diterjemahkan ke dalam

    bahasa Suryani, misalnya filsafat,astronomi, matematika,kedokteran, dan lain-lain. Ini berartibahwa, Nabi SAW menganjurkanumat Islam mempelajari filsafat,astronomi, matematika dankedokteran yang terdapat dalambahasa Suryani tersebut.48Imam Syafii(150/767-205/820) mengatakanbarangsiapa yang mempelajarimatematika, maka pendapatnyaakan kukuh ( ).49

    Oleh karena itu matematika sangatdiperlukan dalam memahami ilmufaraidh. Imam Ghazali (w. 505/1111) mengatakan bahwapengetahuan seseorang yang tidakpernah belajar logika -salah satucabang filsafat- adalah tidak bisadiandalkan.50

    Perintah (khithab) Nabi kepadaZaid ibn Tsabit itu berlaku juga bagisemua umat Islam hingga akhir

    zaman. Banyak pakar Hadis yangtelah memberikan penilaian ataukritik terhadap kualitas Hadis yangdiriwayatkan al-Tirmizi ini. Salahseorang di antaranya adalah Syekhal-Bani. Menurutnya, kualitas Hadisini adalah Hasan Sahih. Maka hadisini dapat dijadikan dalil bahwamempelajari ilmu-ilmu aqliyah

    Sujai Sarifandi: Ilmu Pengetahuan dalam Perspektif Hadis Nabi

  • 7/24/2019 Berilmu dalam islam

    14/21

    JURNAL USHULUDDINVol. XXI No. 1, Januari 2014 75

    dianjurkan dalam Islam.

    Konsekwensinya, pro dan kontratentang pentingnya ilmu-ilmuaqliyah dalam Islam dapatdikurangi. Oleh sebab itu, kaummuslimin dahulu tidak segan-seganmempelajari bahasa asing.Kebutuhan kepada bahasa semakinbertambah ketika dunia Islamsemakin luas, dan banyak bangsa-bangsa yang mempunyai bahasa-bahasa, ilmu pengetahuan, dan

    kebudayaan asli memasuki agamaIslam yang bahasanya perluditerjemahkan ke dalam bahasaArab.

    Demikian juga halnyakebutuhan terhadap bahasa asingini bertambah besar ketikakehidupan di dunia Islambertambah kompleks dan fungsinegara semakin banyak, keadaaanekonomi, sosial dan kebudayaanbertambah baik. Sehinggakebutuhan menterjemahkan apayang ditulis pada kebudayaan-kebudayaan lain termasuk ilmupengetahuan, surat menyurat, danfalsafah yang berguna untukmemberi kemaslahatan kepadamasyarakat Islam dan kebudayaanIslam.51Kisah Zaid bin Tsabit inimenunjukkan bahwa, di universitasIslam pertama yang didirikan olehNabi Muhammad SAW, hanya

    membutuhkan waktu 16 hari bagiZaid untuk mampu menguasaibahasa Suryani dengan predikat cumlaudeberbanding 16 tahun waktuyang dihabiskan oleh seorangpelajar masa sekarang denganperhitungan mulai dari tingkatibtidaiyah sampai selesai jenjangperguruan tinggi.

    3. Kesehatan Jasmani dan Strategi

    MiliterKetika di Madinah, Rasulullah

    SAW., telah mengajarkan kepadapara shahabat prihal pentingnyailmu pengetahuan tentangkesehatan dan kekuatan jasmani.Secara praktis (amaliah) shalat,wudhu, mandi, puasa dan haji telahmengandung pendidikan kesehatandan kekuatan fisik. Selain itu Nabi

    juga mengajarkan agar makan dan

    minum secara sederhana, tidakberlebihan. Nabi pun mengajakmempelajari cara berperang. Tentusaja tujuan utamanya untukpersiapan pembelaan diri. Beliaubersabda:

    Bersumber dari Salamah al-Akwaiy ra berkata: Pada suatu

    hari Rasulullah SAW bersuadengan sekelompok orang dari Bani

    Aslam yang sedang berlombamemanah, maka beliau SAWbersabda: Memanahlah kalian, haibani Ismail, sebab nenek moyangmudahulu (Ibrahim as) adalah seorang

    pemanah. Panahlah dan sayabersama bani fulan. Maka salah

    Sujai Sarifandi: Ilmu Pengetahuan dalam Perspektif Hadis Nabi

  • 7/24/2019 Berilmu dalam islam

    15/21

    JURNAL USHULUDDINVol. XXI No. 1, Januari 201476

    satu kelompok berhenti. Rasul

    bersabda: kenapa kamu tidakmemanah, maka mereka berkata:wahai Rasulullah SAW kamimemamah tapi kamu memihakkepada mereka, Rasul punbersabda: Panahlah dan sayabersama kalian semuanya.(HR. al-Bukhari dan Ahmad).52

    Dalam hadis yang lainRasulullah SAW., memberi petunjuk

    kepada para orangtua agarmendidik anak-anaknya untukmemanfaatkan waktu luang denganmengisi kegiatan yang berguna.Anak sebaiknya dianjurkan pulauntuk melakukan perlombaan olahraga lainnya, seperti berlari,menunggang kuda dan berenang.Semua itu dapat menumbuhkankeberanian dan kehandalan dalam jiwaanak-anak sekaligus menghilangkansifat pengecut. SebagaimanaSabdanya:

    Bersumber dari Abu Hurairah raberkata: Rasulullah SAW telahbersabda: Tidak ada keunggulankecuali dalam menunggang hewan.

    (HR. Abu Daud).53

    Sejarah telah mencatatpeperangan sangat banyak terjadi dizaman pemerintahan KhalifahUmar ibn al-Khattab (13/634/23/644), dalam rangka ekspansi Islam.Untuk persiapan ini, maka beliaumengirimkan surat kepada para

    gubernur yang memerintahkan para

    orang tua untuk mengajarkan anak-anak mereka keterampilanberenang, kepandaian menunggangkuda, dan belajar melemparpanah.54Dengan keterampilanberenang dimaksudkan agar anak-anak Muslim bisa menjadi marinir-marinir yang handal. Begitu jugadengan kecakapan menunggangkuda agar anak-anak Muslim bisamenjadi pasukan infantri yang

    tangguh, dan dengan keterampilanmelempar panah dimaksudkan agarmereka bisa menguasai pelurukendali.55Semua hal ini ternyatasangat diperlukan untukmenjalankan alat peperangan disamping pendidikan jasmani,sebagaimana dikatakan SulaimanRasyid. Menurutnya, perintahmenembak dengan panah (al-ramy)dalam hadis di atas sangat bergunabagi gerak badan atau pendidikan

    jasmani.Pengajaran memanah dan

    menunggang kuda dalam hadis diatas, bahwa Rasulullah SAWmemasukkan aspek jasmani sebagaisatu aspek yang dibina dalamkurikulum pendidikan. Pengajaranini mempunyai faedah yang besardalam menciptakan kesehatanmental dan memberi ruang untukmelampiaskan motivasi-motivasi

    serta keinginan-keinginannya,menciptakan kesehatan jasmani,keserasian, kekuatan danpertumbuhan yang sesuai, sertamempersiapkan diri untukmenanggung kehidupan danberjuang pada jalan Allah SWT.Oleh sebab itu Islam mengajakuntuk memiliki kekuatan yang halal

    Sujai Sarifandi: Ilmu Pengetahuan dalam Perspektif Hadis Nabi

  • 7/24/2019 Berilmu dalam islam

    16/21

    JURNAL USHULUDDINVol. XXI No. 1, Januari 2014 77

    dan menganggap orang mukmin

    yang kuat jasmani, rohani atau akaldan semangatnya, lebih dicintaiAllah SWT., dan lebih mulia daripada orang mukmin yang lemah.

    Ju ga Islam meng aj ak untu kmembela diri dan kehormatan danmengajak untuk menghadapimusuh dan menghalanginya jikamereka mulai mengancam.

    4. Ilmu Botani

    Di antara hadis Nabi yang berisipetunjuk tentang pentingnya IlmuBotani, adalah:

    Bersumber dari Said bin Zaid ra.,ia berkata, Rasulullah SAW.,bersabda, Cendawan itu sejenismanna dan airnya dapat mengobatimata. (HR. al-Bukhari danMuslim).56

    Cendawan yang dalam bahasaArabnya disebut kamah, (bentuktunggalnya yaitu kam) adalahbenjolan jamur akar yang tumbuhdi bawah tanah melalui simbiosisdengan akar tumbuhan tertentu.57

    Cendawan tumbuh dibawah tanah

    samai kedalaman 30 cm. Cendawantumbuh berkelompok sekitarsepuluh samai dua puluh benjolanada satu temat. Benjolan iniberbentuk bulat atau semi bulat,berangkai, lunak dan warnanyaberangsur angsur berubah putih,abu abu, coklat, hitam. Cendawan

    juga memiliki bau yang kuat.

    Cendawan meruakan sumber

    protein tinggi diantara tanaman-tanaman gurun. Benjolan cendawanmengandung 77% air dan 23% diantaranya terdiri dari berbagaimacam zat antara lai, 6o%karbohidrat, 7 % lemak, 4% serat,18% zat zat protein, 11 % sisanyaabu sisa pembakaran.

    Dalam cendawan diketahui ada17 macam asam yang tidakberbahaya. Pernyataan Rasulullah

    SAW bahwa cendawan tumbuhdengan karunia dan anugerah dariAllah. Cendawan tidak dibudayakanmaupun ditanam, tetapi ia (tumbuhdengan sendirinya) dengan karuniaAllah. Selain itu, cendawan jugatidak butuh bahan makanan benihatau pengairan. Cendawan jugatidak membutuhkan usaha dannemeliharaan manusia, kecualihanya ketika mengumulkannya.Dari sinilah ia dipandang sebagaianugerah (manna). Mengenaisinyalemen Rasulullah SAW., bahwaairnya dapat menjadi obat mata,Ibnu Sina menyebutkan bahwabertolak dari hadist ini, dahulukaum muslimin suka mendidihkancendawan yang sudah didihkan inikemudian untuk bercelak atauditeteskan ke mata. Salah seorangdokter mata Mesir, Dr MutazMarzuqi, telah melakukan

    percobaan untuk mengkajikebenaran hadist ini secara raktis.Dari percobaan ini ia mencapaibanyak hasil penting, diantaranyabahwa air cendawan daat mencegahterjadinya fibrosis ada penderitatrachome. Fibrosis ini terjadi karenamasuknya formasi sel yang sudahberbentuk serat ada bagian yang

    Sujai Sarifandi: Ilmu Pengetahuan dalam Perspektif Hadis Nabi

  • 7/24/2019 Berilmu dalam islam

    17/21

    JURNAL USHULUDDINVol. XXI No. 1, Januari 201478

    terkena penyakit. Percobaan yang

    dilakukan Dr. Mumtaz ini jugamembuktikan bahwa air cendawandaat mengurangi terjadinyakerusakan ada kornea mata dalamderajat tertentu, yaitu dengann caramengehentikan pertumbuhan selsel pembentukan serat danmenetralkan pengaruh kimiawiracun trachome. Air cendawan jugadapat mencegah pertumbuhan selsel yang menutui selaput dalam

    mata secara tidak wajar. Mengingatsebagian besar komplikasi trachomedisebabkan oleh kerusakan korneamata, maka air cendawan pundiangga mampu menyembuhkannya.58

    Catatan Akhir

    1 Lihat Muhammad Fuad Abd al-Baqi,Mujam al-Mufakhrasy li al-Alfazh al-Quran al-Karim,(Kairo :

    Maktabah Dar al-Salam, 2008), hlm. 332-333 dan718. Ilmiy Zaadah Faidhullah al-Husniy al-Maqdisiy,Fath al-Rahman Li Thalab Ayat al-Quran,(Indonesia : Maktabah Dahlan, tt), hlm. 274.Raghib al-Isfahaniy,Mujam al-Mufradat li al-Alfazhal-Quran al-Karim, (Dar al-Fikr, Beirut, 2007), hlm.526.

    2 Mahdi Ghulsaniy, Filsafat Sains Menurut al-Quran,Kata Pengantar Haidar Bagir,(Bandung :Mizan, 1991), hlm. 3.

    3 Nurcholis Madjid,Islam ; Doktrin dan Peradaban,(Jakarta : Pustaka Paramadina, 2000), hlm. 25.

    4 Ahmad Warson Munawwir, al-Munawir KamusArab Indonesia, (Surabaya: Pustaka Progresif,1996), hlm. 1461.

    5 WJS. Poerwadarminta,Kamus Umum BahasaIndonesia, (Jakarta : Pustaka Panjimas,1985), hlm.676.

    6 The Liang Gie,Pengantar Filsafat Ilmu,(Yogyakarta: Liberty, 2000), hlm. 85.

    7 Hasan Langgulung,Manusia dan Pendidikan SuatuAnalisa Psikologi dan Pendidikan,(Jakarta : PT. Al-Husna Zikra, 1995). Cet. 3, hlm. 132.

    8 Abu Hamid Muhammad bin Muhammad binAhmad al-Thusi, Imam Ghazali, Ih ya

    Ulumuddin, (Bairut: Darul Kutub al-Ilmiyah, tt),

    Jilid I, hlm. 20. Lihat HM. Arifin,Ilmu PendidikanIslam, (Jakarta: Bumi Aksara, 1998), hlm. 44-45.9 Ibid.,21.10 Ibid.,hlm. 21-22.11 Ziauddin Sardar,Merombak Pola Pikir Intelektual

    Muslim,(Yogyakarta : Pustaka Pelajar, 2000), cet.1, hlm. 22.

    12 The Liang Gie, op. cit., hlm. 88.13 Ibid.,hlm. 88-89.14 Imam al-Ghazali, op. cit.,Juz I, hlm. 15.15 Abu Abdullah Muhammad bin Yazid bin Majah

    al-Rabiiy al-Quzwaini, Ibnu Majah, Sunan IbniMajah, (Beirut : Dar al-Fikr, tt), Juz I, hlm. 81.Komentar al-Iraaqi: Menurut Ahmad bin

    Hanbal, al-Baihaqi dan ulama lain, hadis inidlaif.Namun komentar al-Suyuthi: Meskipun banyakulama me-dlaifkan hadis ini, akan tapi al-Mizziberpendapat hadis ini hasan. Alasan al-Mizzi:Karena hadis ini mempunyai banyak jalur,sehingga validitasnya naik menjadi hasan. Jalal al-Din al-Suyuthi, al-Jarh wa al-Tadil, (Beirut : Daral-Fikr, tt), Juz I, hlm. 149, Juz II, hlm. 174.

    16 Imam al-Ghazali, op. cit., hlm. 14.17 Ibnu Majah, op. cit.,Juz II, hlm. 940. Muslim bin

    Hajjaj al-Naisaburi, Imam Muslim,Shaheh Muslim,(Semarang : Maktabah Toha Putra, 2004), Juz III,hlm. 152, Abu Abd al-Rahman Ahmad bin Syuaibbin Ali bin Bahr bin Dinar al-Nasaiy, Imam al-

    Nasai, Sunan al-Nasaiy, (Beirut : Dar al-Fikr,1986), Juz IV, hlm. 222, Abu Dawud Sulaimanibn al-Asyasy ibn Ishaq ibn Basyir ibn Syadadibn Amr ibn Imran al-Azadiy al-Sijistaniy, AbuDawud, Sunan Abi Dawud, (Beirut : Dar al-Fikr,tt), Juz III, hlm. 13, Imam Ahmad bin Hanbal,

    Musnad Imam Ahmad,(Beirut : Dar al-Fikr, tt), JuzIV, hlm. 148, Abdullah bin Abdul Rahman binFadhl bin Bahram bin Abdillah Abu Muhammadal-Darimi al-Samarqandi, Imam al-Darimi, Sunanal-Darimi, (Beirut : Dar al-Fikr, 1407H), Juz II,hlm. 269.

    18 Ahmad bin Ali bin Hajar al-Asqalani,Fath al-BariyAn Syarah Shaheh al-Bukhari, (Beirut : Dar al-Fikr,1992), Juz II, hlm. 592.

    19 Abu Isa Muhammad bin Isa Ibnu Saurah al-Sulami al-Turmudzi, Imam al-Turmudzi, Sunanal-Turmudzi (al-Jamia al-Turmudzi),(Semarang :Maktabah wa Mathbaah Toha Putra, 2003),JuzV, hlm. 67, Abu Dawud, op. cit.,Juz III, hlm. 318,Imam Ahmad, op. cit.,Juz V, hlm. 186. KomentarAbu Isa al-Tirmidzi, Hadis ini hasan, shahih,dalam riwayat lain disebutkan: (Bersumber dariZaid bin Tsabit ra. berkata: Rasulullah SAW.,memerintahku untuk mempelajari bahasa

    Sujai Sarifandi: Ilmu Pengetahuan dalam Perspektif Hadis Nabi

  • 7/24/2019 Berilmu dalam islam

    18/21

    JURNAL USHULUDDINVol. XXI No. 1, Januari 2014 79

    Suryani.20

    Ahmad bin Abdurrahman bin Abdurrahim al-Mubarakfuri,Tuhfat al-Akhwadzi Syarah al-Jami al-Turmudzi, (Beirut : Dar al-Fikr, tt), Juz X, hlm.412.

    21 Ab Abdullh Mu%ammd bin Ismil binIbrahm bin al-Mugrah bin Bardizbah al-Jufi al-Bukhr, Imam al-Bukhari, Shaheh al-Bukhari,(Semarang : Maktabah Toha Putra, 2004), Juz I,hlm. 39. Imam Muslim, ibid.,Juz I, hln. 558. IbnuMajah, ibid.,Juz II, hlm. 140. dan Imam Ahmad,op. cit.,Juz I, hlm. 385, 433.

    22 Imam al-Nawawi, Shaheh Muslim Bi Syarhi al-Nawawi, (Beirut : Dar al-Fikr, 1392 H), Juz VI,hlm. 97.

    23 Imam Muslim, op. cit.,Juz IV, hlm. 207, Imam al-Tirmidzi, op. cit.,Juz V, hlm. 28 dan 195, ImamAhmad, op. cit.,Juz II, hlm. 252, Ibnu Majah, op.cit.,Juz I, hlm. 82, dan al-Darimi, op. cit.,Juz I,hlm. 111.

    24 Imam al-Nawawi, op. cit.,Juz XVII, hlm. 21.25 Imam al-Tirmidzi, op. cit., Juz V, hlm. 29.

    Komentar Imam al-Tirmidzi, Hadis ini hasan,gharib.

    26 Imam Muslim, op. cit.,Juz IV, hlm. 207, AbuDawud, op. cit.,Juz II, hlm. 71, Ibnu Majah, op.cit.,Juz I, hlm. 82.

    27 Ibnu Majah, ibid.,Juz I, hlm. 82, Imam Ahmad,op. cit.,Juz IV, hlm. 239, Imam al-Darimi, op. cit.,

    Juz I, hlm. 140.28 Imam al-Darimi, op. cit.,Juz I, hlm. 112. Komentar

    al-Iraaqi: Ada perbedaan pendapat tentang hadisdi atas mengenai siapa sebenarnya al-Hasan yangmeriwayatkan hadis ini, jika al-Hasan yangdimaksud adalah al-Hasan bin Ali, maka hadis inimarfu kepada Rasulullah dengan sanad yangmuttashil. Jika yang dimaksud adalah al-Hasan binYasaar al-Basri, maka hadis ini mursal. al-Hafizhal-Iraaqi,al-Tabshirah wa al-Tadzkirah, (Beirut : Daral-Fikr, tt), Juz I, hlm. 10.

    29 Imam al-Bukhari, op. cit.,Juz I, hlm. 42, ImamMuslim, op. cit.,Juz IV, hlm. 178, Ahmad, op. cit.,

    Juz IV, hlm. 399.30 Imam al-Bukhari, ibid.,Juz I, hlm. 39, Imam

    Muslim, ibid.,Juz II, hlm. 718, Imam al-Tirmidzi,op. cit.,Juz V, hlm. 28 dan 195, Imam Ahmad,ibid.,Juz I, hlm. 306, Ibnu Majah, op. cit.,Juz I,hlm. 80, dan Imam al-Darimi, op. cit.,Juz I, hlm.85, Imam Malik bin Anas, al-Muwatta,(Beirut :Dar al-Fikr, tt), Juz II, hlm. 900. Komentar Imama-Tirmidzi: Hadis ini diriwayatkan pula olehUmar bin al-Khattab, Abu Hurairah danMuawiyah, hadis ini hasan, shahih.

    31 Ibnu Majah, ibid.,Juz I, hlm. 96. Komentar al-

    Iraqi: Hadis ini dari Jabir bin Abdullah sanadnya

    shahih. al-Hafizh al-Iraqi, op. cit.,Juz I, hlm. 59.32 Imam al-Ghazali, op. cit.,Juz I, hlm. 60.33 Abu Dawud, op. cit.,Juz II, hlm. 92, Imam al-

    Nasai, op. cit.,Juz II, hlm. 284, Ibnu Majah, op.cit.,Juz II, hlm. 126.

    34 Imam Ahmad, op. cit.,Juz VI, hlm. 322, IbnuMajah, ibid.,Juz I, hlm. 298.

    35 Ibnu Majah, op. cit.,Juz II, hlm. 126. Komentaral-Haytsami: Hadis ini diriwayatkan pula oleh al-Tabraani dalam kitab al-Awsath, sanad hadis inihasan. Syihabuddin Ahmad bin Hajar al-Haytsami,Majma al-Zawaid Wa Mamba al-Fawaid

    Fi al-Zawaid Ala al-Kutub al-Sittah, (Beirut : Daral-Fikr, 1407), Juz X, hlm. 182.

    36 Imam Muslim, op. cit.,Juz III, hlm. 125, Imam al-Tirmidzi, op. cit.,Juz III, hlm. 660, Imam al-Darimi, op. cit.,Juz I, hlm. 148, Abu Dawud,op.cit.,Juz III, hlm. 117, Imam al-Nasai,op. cit.,JuzVI, hlm. 251, Imam Ahmad, op. cit.,Juz III, hlm.372.

    37 Imam al-Bukhari, op. cit.,Juz I, hlm. 66 dan 260.Ahmad,op. cit.,Juz I,hlm. 266.

    38 Imam al-Bukhari, ibid.,Juz I, hlm. 39 dan 137.Imam Muslim, op. cit.,Juz VI, hlm. 52 dan 53.

    39 Abu Manshur al-Dailami, Imam al-Dailami,Musnad al-Firdaus,(Beirut : Dar al-Fikr, tt), hlm.429. Hadis ini mauquf.

    40 Lihat Izzuddin Abu al-Hasan Ali bin Abu al-

    Kiram Muhammad bin Muhammad bin Abd al-Karim bin Abd al-Wahid al-Syaibany, Ibn Atsir,Ushd al-Ghobah fiy Marifat al-Shahabah, ( Beirut :Dar al-Kutub al-Ilmiah, tt), Juz I, hlm. 630. Syihabal-Din bin Ahmad bin Ali bin Hajar al-Asqalaniy,al-Ishabah fiy Tamyiz al-Shahabah, (Beirut: Dar al-Kutub al-Ilmiyah, tt), Juz IV hlm. 141.

    41 Jamal Abdurrahman,Athfaal al-Muslimin, KaifaRabbaahum Nabiy al-Amiin(Pendidikan Ala KanjengNabi: 12 Cara Rasulullah SAW. Mendidik Anak),Terjemahan Bahrun Abu Bakar Ihsan Zubaidi,(Yogyakarta : Mitra Pustaka, 2005), hlm. 392.

    42 Imam al-Bukhari, op. cit.,Juz IV, hlm. 191. AbuDawud, op. cit.,Juz IV, hlm. 457. Imam al-Timidzi,op. cit.,Juz V, hlm. 173 dan 174.

    43 Abu Dawud, ibid.,Juz II, hlm. 167. Hadis inimarfudan diriwayatkan melalui sanad perawidengan kualitas sahih yang diriwayatkan melaluiperawi-perawi sebagai berikut: Muammal binHisyam yaitu al-Yasykariy adalah periwayat yangtsiqah, Ismail adalah periwayat yang tergolongtsiqah hafidh, Sawwar ibn Daud Abu Hamzahadalah periwayat yang tergolongshuduq lahu auham,Umar ibn Syuaib periwayat yang tergolong

    shuduq,ayahnya adalah periwayat yang memiliki

    Sujai Sarifandi: Ilmu Pengetahuan dalam Perspektif Hadis Nabi

  • 7/24/2019 Berilmu dalam islam

    19/21

    JURNAL USHULUDDINVol. XXI No. 1, Januari 201480

    Daftar Kepustakaan

    Abdurrahman, Jamal.Athfaal al-Muslimin,Kaifa Rabbaahum Nabiy al-Amiin(Pendidikan Ala Kanjeng Nabi: 12Cara Rasulullah SAW. Mendidik

    Anak), Terjemahan Bahrun AbuBakar Ihsan Zubaidi, (Yogyakarta :Mitra Pustaka, 2005).

    Abu Dawud, Abu Dawud Sulaiman ibn al-Asyasy ibn Ishaq ibn Basyir ibnSyadad ibn Amr ibn Imran al-

    Azadiy al-Sijistaniy, Sunan AbiDawud, (Beirut : Dar al-Fikr, tt), JuzIII.

    Arifin, HM.Ilmu Pendidikan Islam, (Jakarta:Bumi Aksara, 1998).

    Asqalaniy, Syihab al-Din bin Ahmad bin Alibin Hajar al-, al-Ishabah fiy Tamyizal-Shahabah, (Beirut: Dar al-Kutubal-Ilmiyah, tt), Juz IV.

    ,

    ,Fa th al -B ar iy A n

    Syarah Shaheh al-Bukhari, (Beirut :Dar al-Fikr, 1992), Juz II.

    Baqi, Muhammad Fuad Abd al-,Mujamal-Mufakhrasy li al-Alfazh al-Quranal-Karim, (Kairo : Maktabah Dar al-Salam, 2008).

    Ghulsaniy, Mahdi,Filsafat Sains Menurut al-Quran,Kata Pengantar HaidarBagir,(Bandung : Mizan, 1991).

    Gie, The Liang,Pengantar Filsafat Ilmu,(Yogyakarta : Liberty, 2000).

    Haytsami, Syihabuddin Ahmad bin Hajaral-.Majma al-Zawaid Wa Mamba al-

    Fawaid Fi al-Zawaid Ala al-Kutub al-Sittah, (Beirut : Dar al-Fikr, 1407),

    Juz X.Ibn Atsir, Izzuddin Abu al-Hasan Ali bin

    Abu al-Kiram Muhammad binMuhammad bin Abd al-Karim binAbd al-Wahid al-Syaibany, Ushd al-

    tingkat shuduq, adapun neneknya adalah dari

    kalangan sahabat yang tidak lagi diragukankualitasnya.44 Lihat Jamal Abdurrahman, op. cit., hlm. 263.45 Imam al-Tirmidzi, op. cit.,Juz V, hlm. 67, Abu

    Dawud, op. cit.,Juz III, hlm. 318, Imam Ahmad,op. cit.,Juz V, hlm. 186. Komentar Abu Isa al-Tirmidzi, Hadis ini hasan, shahih, dalam riwayatlain disebutkan: (Bersumber dari Zaid bin Tsabitra. berkata: Rasulullah SAW., memerintahku untukmempelajari bahasa Suryani.

    46 al-Mubarakfuri, op. cit., Juz X, hlm. 412.47 Imam al-Tumudzi, ibid., hlm. 68. Berkata Abu Isa

    Hadis iniHasanShahih. Komentar Syekh al-Bani,hadis iniHasan Shahih.

    48 Abd. Mukti,Pembaharuan Lembaga Pendidikan diMesir studi Tentang Sekolah-Sekolah ModernMuhammad Ali Pasya,(Bandung: Cita PustakaMedia Perintis, 2008), hlm. 91.

    49 Abu Hasan Ali Bin Habib al-Mawardi al-Bashrial-Mawardi, al-Ahkam al-Shulthaniyah al-Wilayahal-Diniyyah, (Kuwait : Maktabah Dar IbnuQutaibah, 1989), hlm. 45-46.

    50 Nurchalis Madjid, op. cit., hlm. 47.51 Omar Muhammad al-Toumy al-Syaibani,Falsafah

    al-Tarbiyyah al-Islamiyyah,(Beirut : Dar al-Fikr,1979), hlm. 511.

    52 Imam al-Bukhari, op. cit.,Juz III, hlm. 123.Imam Ahmad, op. cit.,Juz IV, hlm. 50.

    53 Abu Dawud, op. cit.,Juz II, hlm. 34. Imam al-Nasaiy, op. cit.,Juz IV, hlm. 227. Ibnu Majah, op.cit.,Juz II, hlm. 40. Imam Ahmad, ibid.,Juz II,hlm. 358.

    54 Abu al-Abbas Muhammad ibn Yazid al-Mubarrid,al-Kamil li Abi al-Abbas, (Kairo : Dar al-Kutub al-Mishriyyah, tt), hlm. 180.

    55 Abd. Mukti, op. cit.,hlm. 91.56 Imam al-Bukhari, op. cit.,Juz III, hlm. 162.

    Imam Muslim, op. cit.,Juz III, hlm. 161.57 Zaghul al-Najjar, Sains Dalam Hadis, Mengungkap

    Fakta Ilmiah Dari Kemukjizatan Hadis Nabi, (Jakarta: Amzah, 2011), hlm. 205.

    58 Ibid., hlm. 206-207.

    Sujai Sarifandi: Ilmu Pengetahuan dalam Perspektif Hadis Nabi

  • 7/24/2019 Berilmu dalam islam

    20/21

    JURNAL USHULUDDINVol. XXI No. 1, Januari 2014 81

    Kutub al-Ilmiyah, tt), Jilid I.

    Imam Muslim, Muslim bin Hajjaj al-Naisaburi, Shaheh Muslim,(Semarang : Maktabah Toha Putra,2004), Juz III.

    Iraaqi, al-Hafizh al-, al-Tabshirah wa al-Tadzkirah, (Beirut : Dar al-Fikr, tt),

    Juz I.Isfahaniy, Raghib al-,Mujam al-Mufradat li

    al-Alfazh al-Quran al-Karim, (Dar al-Fikr, Beirut, 2007). \

    Langgulung, Hasan,Manusia dan Pendidikan

    Suatu Analisa Psikologi danPendidikan,(Jakarta : PT. al-HusnaZikra, 1995).

    Madjid, Nurcholis, Islam ; Doktrin danPeradaban, (Jakarta : PustakaParamadina, 2000).

    Maqdisiy, Ilmiy Zaadah Faidhullah al-Husniy al-,Fath al-Rahman Li Thalab

    Ayat al -Qur an, (Indonesia :Maktabah Dahlan, tt).

    Mawardi, Abu Hasan Ali Bin Habib al-Mawardi al-Bashri al, -al-Ahkam al-Shulthaniyah al-Wilayah al-Diniyyah,(Kuwait : Maktabah Dar IbnuQutaibah, 1989).

    Mubarakfuri, Ahmad bin Abdurrahman binAbdurrahim al-.Tuhfat al-AkhwadziSyarah al-Jami al-Turmudzi,(Beirut :Dar al-Fikr, tt), Juz X.

    Mubarrid, Abu al-Abbas Muhammad ibnYazid al-, al-Kamil li Abi al-Abbas,(Kairo : Dar al-Kutub al-Mishriyyah, tt).

    Mukti, Abd.Pembaharuan Lembaga Pendidikandi Mesir studi Tentang Sekolah-Sekolah

    Modern Muhammad Ali Pasya,(Bandung: Cita Pustaka MediaPerintis, 2008).

    Munawwir, Ahmad Warson, al-MunawirKamus Arab Indonesia, (Surabaya:Pustaka Progresif, 1996).

    Najjar, Zaghul al-. Sains Dalam Hadis,

    Ghobah fiy Marifat al-Shahabah,

    (Beirut : Dar al-Kutub al-Ilmiah, tt),Juz I.

    Ibnu Majah, Abu Abdullah Muhammad binYazid bin Majah al-Rabiiy al-Quzwaini,Sunan Ibni Majah, (Beirut: Dar al-Fikr, tt), Juz I.

    Imam Ahmad, Imam Ahmad bin Hanbal,Musnad Imam Ahmad, (Beirut : Daral-Fikr, tt), Juz IV.

    Imam al-Bukhari, Ab AbdullhMu%ammd bin Ismil bin

    Ibrahm bin al-Mugrah binBardizbah al-Jufi al-Bukhr,Shaheh al-Bukhari, (Semarang :Maktabah Toha Putra, 2004), Juz I.

    Imam al-Dailami, Abu Manshur al-Dailami,Musnad al-Firdaus, (Beirut : Dar al-Fikr, tt).

    Imam al-Darimi, Abdullah bin AbdulRahman bin Fadhl bin Bahram binAbdillah Abu Muhammad al-Darimi al-Samarqandi, Sunan al-

    Darimi, (Beirut : Dar al-Fikr,1407H), Juz II.

    Imam al-Nasai, Abu Abd al-RahmanAhmad bin Syuaib bin Ali bin Bahrbin Dinar al-Nasaiy, Sunan al-Nasaiy, (Beirut : Dar al-Fikr, 1986),

    Juz IV.Imam al-Nawawi, Muhyiddin Ahmad bin

    Muhammad bin Yahya al-Nawawi,Shaheh Muslim Bi Syarhi al-Nawawi,(Beirut : Dar al-Fikr, 1392 H), JuzVI.

    Imam al-Turmudzi, Abu Isa Muhammadbin Isa Ibnu Saurah al-Sulami al-Turmudzi, Sunan al-Turmudzi (al-

    Jamia al-Turmudzi), (Semarang :Maktabah wa Mathbaah TohaPutra, 2003),Juz V.

    Imam Ghazali, Abu Hamid Muhammad binMuhammad bin Ahmad al-Thusi,

    Ihya Ulumuddin, (Bairut: Darul

    Sujai Sarifandi: Ilmu Pengetahuan dalam Perspektif Hadis Nabi

  • 7/24/2019 Berilmu dalam islam

    21/21

    JURNAL USHULUDDINVol. XXI No. 1, Januari 201482

    Mengungkap Fakta Ilmiah Dari

    Kemukjizatan Hadis Nabi,(Jakarta :Amzah, 2011).

    Poerwadarminta, WJS.Kamus Umum BahasaIndonesia, (Jakarta : PustakaPanjimas,1985).

    Sardar, Ziauddin. Merombak Pola PikirIntelektual Muslim, (Yogyakarta :Pustaka Pelajar, 2000).

    Syaibani, Omar Muhammad al-Toumy al-,Falsafah al-Tarbiyyah al-Islamiyyah,(Beirut : Dar al-Fikr, 1979).

    Tentang Penulis

    Sujai Sarifandi adalah dosen pada FakultasUshuluddin UIN Riau, pendidikan S1 pada JurusanTafsir Hadis di IAIN SUSQA Pekanbaru, S2 diJurusan PMDI di IAIN SUSQA pekanbaru.

    Sujai Sarifandi: Ilmu Pengetahuan dalam Perspektif Hadis Nabi

    Suyuthi, Jalal al-Din al-. al-Jarh wa al-Tadil,

    (Beirut : Dar al-Fikr, tt), Juz I danJuz II.