bhn pbl 26

Upload: nisa-kamila

Post on 21-Feb-2018

279 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 7/24/2019 bhn pbl 26

    1/54

    SEJARAH SINGKAT PROMOSI KESEHATAN

    Istilah Health Promotion (Promosi Kesehatan) sebenarnya sudah mulai dicetuskan setidaknya

    pada era tahun 1986, ketika diselenggarakannya konrensi Internasional pertama tentang Health

    Promotion di !tta"a, #anada pada tahun 196$% Pada "aktu itu dicanangkan &the !tta"a

    #harter&, yang didalamnya memuat deinisi serta prinsip'prinsip dasar Health Promotion% amun

    istilah tersebut pada "aktu itu di Indonesia belum terlalu populer seperti sekarang% Pada masa

    itu, istilah yang cukup terkenal hanyalah penyuluhan kesehatan, dan disamping itu pula muncul

    dan populer istilah'istilah lain seperti KI (Komunikasi, Inormasi, dan dukasi), *ocial

    +arketing (Pemasaran *osial), +obilisasi *osial dan lain sebagainya%

    *uatu ketika pada tahun 199, -r%Ilona Kickbush yang pada saat itu sebagai -irektur Health

    Promotion .H! Head/uarter 0enea datang melakukan kun2ungan ke Indonesia% *ebagai

    seorang direktur baru ia telah berkun2ung kebeberapa negara termasuk Indonesia salah satunya%

    Pada "aktu itu pula Kepala Pusat Penyuluhan Kesehatan -epkes 2uga baru diangkat, yaitu -rs%

    -achroni, +PH%, yang menggantikan -r%I3 +antra yang telah memasuki masa purna bakti

    (pensiun)% -alam kun2ungannya tersebut -r%Ilona Kickbush mengadakan pertemuan dengan

    pimpinan -epkes pada "aktu itu baik pertemuan internal penyuluhan kesehatan maupun

    eksternal dengan lintas program dan lintas sektor, termasuk 4K+ 5I, bahkan sempat pula

    Kickbush mengadakan kun2ungan lapangan ke 3andung%

    -ari serangkaian pertemuan yang telah dilakukan serta perbincangan selama kun2unganlapangan ke 3andung, Indonesia banyak bela2ar tentang Health Promotion (Promosi Kesehatan)%

    3arangkali karena sangat terkesan dengan kun2ungannya ke Indonesia kemudian ia

    menyampaikan suatu usulan% 5sulan itu diterima oleh pimpinan -epkes pada saat itu Pro% -r%

    *uyudi% Kun2ungan -r% Ilona Kickbush itu kemudian ditindaklan2uti dengan kun2ungan pe2abat

    Health Promotion .H! 0enea lainnya, yaitu -r%-esmonal ! 3yrne, sampai beberapa kali,

    untuk mematangkan persiapan konrensi 2akarta% *e2ak itu khususnya Pusat Penyuluhan

    Kesehatan -epkes berupaya mengembangkan konsep promosi kesehatan tersebut serta

    aplikasinya di Indonesia%

    -engan demikian penggunaan istilah promosi kesehatan di indonesia tersebut dipicu oleh

    perkembangan dunia Internasional% ama unit Health ducation di .H! baik di Hood/uarter,

    0enea maupun di *7!, India 2uga sudah berubah men2adi unit Health Promotion% ama

    organisasi proesi Internasional 2uga mengalami perubahan men2adi International 5nion 4or

  • 7/24/2019 bhn pbl 26

    2/54

    Health Promotion and ducation (I5HP)% Istilah promosi kesehatan tersebut 2uga ternyata

    sesuai dengan perkembangan pembangunan kesehatan di Indonesia sendiri, yang mengacu pada

    paradigma sehat%

    1. DEFINISI PROMOSI KESEHATAN

    Promosi kesehatanpendidikan kesehatan merupakan cabang dari ilmu kesehatan yang

    mempunyai dua sisi, yakni sisi ilmu dan sisi seni% -ilihat dari sisi seni, yakni praktisi atau

    aplikasi pendidikan kesehatan adalah merupakan penun2ang bagi program'program kesehatan

    lain% Ini artinya bah"a setiap program kesehatan yang telah ada misalnya pemberantasan

    penyakit menulartidak menular, program perbaikan gii, perbaikan sanitasi lingkungan, upaya

    kesehatan ibu dan anak, program pelayanan kesehatan dan lain sebagainya sangat perlu ditun2ang

    serta didukung oleh adanya promosi kesehatan%

    Promosi kesehatan bukanlah hanya proses penyadaran masyarakat atau pemberian dan

    peningkatan pengetahuan masyarakat tentang kesehatan semata, akan tetapi di dalamnya terdapat

    usaha untuk dapat memasilitasi dalam rangka perubahan perilaku masyarakat% -alam hal ini

    organisasi kesehatan dunia .H! telah merumuskan suatu bentuk deinisi mengenai promosi

    kesehatan%

    :adi, dapat disimpulkan dari kutipan tersebut diatas bah"a Promosi Kesehatan adalah

    proses untuk meningkatkan kemampuan masyarakat dalam memelihara dan meningkatkan

    kesehatannya% *elain itu untuk mencapai dera2at kesehatan yang sempurna, baik isik, mental,

    dan sosial, maka masyarakat harus mampu mengenal serta me"u2udkan aspirasinya,

    kebutuhannya, dan mampu mengubah atau mengatasi lingkungannya (lingkungan isik, sosial

    budaya dan sebagainya)%

    *elan2utnya, ustralian Health 4oundation merumuskan batasan lain pada promosi

    kesehatan sebagai berikut ;

  • 7/24/2019 bhn pbl 26

    3/54

    kesehatan merupakan proses pemberdayaan masyarakat agar mampu memelihara dan

    meningkatkan kesehatannya% Proses pemberdayaan tersebut dilakukan dari, oleh, untuk dan

    bersama masyarakat= rtinya proses pemberdayaan tersebut dilakukan melalui kelompok'

    kelompok potensial di masyarakat, bahkan semua komponen masyarakat% Proses pemberdayaan

    tersebut 2uga dilakukan dengan menggunakan pendekatan sosial budaya setempat% Proses

    pembela2aran tersebut 2uga dibarengi dengan upaya mempengaruhi lingkungan, baik lingkungan

    isik termasuk kebi2akan dan peraturan perundangan%

    2. RUANG LINGKUP PROMOSI KESEHATAN

    *ecara sederhana ruang lingkup promosi kesehatan diantaranya sebagai berikut ;

    1) Promosi kesehatan mencakup pendidikan kesehatan (health education) yang penekanannya pada

    perubahanperbaikan perilaku melalui peningkatan kesadaran, kemauan dan kemampuan%>) Promosi kesehatan mencakup pemasaran sosial (social marketing), yang penekanannya pada

    pengenalan produk2asa melalui kampanye%

    ?) Promosi kesehatan adalah upaya penyuluhan (upaya komunikasi dan inormasi) yang

    tekanannya pada penyebaran inormasi%) Promosi kesehatan merupakan upaya peningkatan (promoti) yang penekanannya pada upaya

    pemeliharaan dan peningkatan kesehatan%

    $) Promosi kesehatan mencakup upaya adokasi di bidang kesehatan, yaitu upaya untuk

    mempengaruhi lingkungan atau pihak lain agar mengembangkan kebi2akan yang ber"a"asan

    kesehatan (melalui upaya legislasi atau pembuatan peraturan, dukungan suasana dan lain'lain di

    berbagai bidang sektor, sesuai keadaan)%

    6) Promosi kesehatan adalah 2uga pengorganisasian masyarakat (community organiation),

    pengembangan masyarakat (community deelopment), penggerakan masyarakat (social

    mobiliation), pemberdayaan masyarakat (community empo"erment), dll%

    7uang @ingkup Promosi Kesehatan +enurut Pro%-r% *oekid2o otoadmod2o,

    ruang lingkup promosi kesehatan dapat dilihat dari > dimensi yaitu;

    a) dimensi aspek pelayanan kesehatan, dan

    b) dimensi tatanan (setting) atau tempat pelaksanaan promosi kesehatan%

    1% 7uang @ingkup 3erdasarkan spek Kesehatan

    *ecara umum bah"a kesehatan masyarakat itu mencakup aspek pokok, yakni; promoti,

    preenti, kurati, dan rehabilitati% *edangkan ahli lainnya membagi men2adi dua aspek, yakni ;

    a% spek promoti dengan sasaran kelompok orang sehat, dan

  • 7/24/2019 bhn pbl 26

    4/54

    b% spek preenti (pencegahan) dan kurati (penyembuhan) dengan sasaran kelompok orang

    yang memiliki resiko tinggi terhadap penyakit dan kelompok yang sakit%

    -engan demikian maka ruang lingkup promosi kesehatan di kelompok men2adi dua yaitu;

    a% Pendidikan kesehatan pada aspek promoti%

    b% Pendidikan kesehatan pada aspek pencegahan dan penyembuhan%

    >% 7uang @ingkup Promosi Kesehatan 3erdasarkan Aatanan Pelaksanaan

    7uang lingkup promosi kesehatan ini dikelompokkan men2adi ;

    a% Promosi kesehatan pada tatanan keluarga (rumah tangga)%

    b% Pendidikan kesehatan pada tatanan sekolah%

    c% Pendidikan kesehatan di tempat ker2a%

    d% Pendidikan kesehatan di tempat'tempat umum%

    e% Pendidikan kesehatan pada asilitas pelayanan kesehatan%

    ?% 7uang @ingkup 3erdasarkan Aingkat Pelayanan

    Pada ruang lingkup tingkat pelayanan kesehatan promosi kesehatan dapat dilakukan berdasarkan

    lima tingkat pencegahan (ie leel o preention) dari @eael and #lark%

    a% Promosi Kesehatan%

    b% Perlindungan khusus (speciic protection)%

    c% -iagnosis dini dan pengobatan segera (early diagnosis and prompt treatment)%

    d% Pembatasan cacat (disability limitation)

    e% 7ehabilitasi (rehabilitation)%

    3. VISI DAN MISI PROMOSI KESEHATAN

    Perhatian utama dalam promosi kesehatan adalah mengetahui isi serta misi yang 2elas%

    -alam konteks promosi kesehatan < Bisi < merupakan sesuatu atau apa yang ingin dicapai dalam

    promosi kesehatan sebagai salah satu bentuk penun2ang program'program kesehatan lainnya%

    Aentunya akan mudah dipahami bah"a isi dari promosi kesehatan tidak akan terlepas dari

    koridor 5ndang'5ndang Kesehatan omor >? tahun 199> serta organisasi kesehatan dunia

    .H! (.orld Health !rganiation)%

    dapun isi dari promosi kesehatan adalah sebagai berikut ;

    1) +eningkatnya kemampuan masyarakat untuk memelihara dan meningkatkan dera2at kesehatan,

    baik isik, mental, dan sosialnya sehingga produkti secara ekonomi maupun sosial%

  • 7/24/2019 bhn pbl 26

    5/54

    >) Pendidikan kesehatan disemua program kesehatan, baik pemberantasan penyakit menular,

    sanitasi lingkungan, gii masyarakat, pelayanan kesehatan, maupun program kesehatan lainnya

    dan bermuara pada kemampuan pemeliharaan dan peningkatan kesehatan indiidu, kelompok,

    maupun masyarakat%

    -alam mencapai isi dari promosi kesehatan diperlukan adanya suatu upaya yang harus

    dilakukan dan lebih dikenal dengan istilah < +isi &% +isi promosi kesehatan merupakan upaya

    yang harus dilakukan dan mempunyai keterkaitan dalam pencapaian suatu isi%

    *ecara umum +isi dari promosi kesehatan adalah sebagai berikut ;

    a% dokasi (docation)

    dokasi merupakan perangkat kegiatan yang terencana yang ditu2ukan kepada para penentu

    kebi2akan dalam rangka mendukung suatu isyu kebi2akan yang spesiik% -alam hal ini kegiatan

    adokasi merupakan suatu upaya untuk mempengaruhi para pembuat keputusan (decission

    maker) agar dapat mempercayai dan meyakini bah"a program kesehatan yang dita"arkan perlu

    mendapat dukungan melalui kebi2akan atau keputusan'keputusan%

    b% +en2embatani (+ediate)

    Kegiatan pelaksanaan program'program kesehatan perlu adanya suatu ker2asama dengan

    program lain di lingkungan kesehatan, maupun lintas sektor yang terkait% 5ntuk itu perlu adanya

    suatu 2embatan dan men2alin suatu kemitraan (partnership) dengan berbagai program dan sektor'

    sektor yang memiliki kaitannya dengan kesehatan% Karenanya masalah kesehatan tidak hanya

    dapat diatasi oleh sektor kesehatan sendiri, melainkan semua pihak 2uga perlu peduli terhadap

    masalah kesehatan tersebut% !leh karena itu promosi kesehatan memiliki peran yang penting

    dalam me"u2udkan ker2asama atau kemitraan ini%

    c% KemampuanKeterampilan (nable)

    +asyarakat diberikan suatu keterampilan agar mereka mampu dan memelihara serta

    meningkatkan kesehatannya secara mandiri% dapun tu2uan dari pemberian keterampilan kepada

    masyarakat adalah dalam rangka meningkatkan pendapatan keluarga sehingga diharapkan

    dengan peningkatan ekonomi keluarga, maka kemapuan dalam pemeliharaan dan peningkatan

    kesehatan keluarga akan meningkat%

    4. STRATEGI PROMOSI KESEHATAN

  • 7/24/2019 bhn pbl 26

    6/54

    *trategi merupakan cara untuk mencapaime"u2udkan isi dan misi pendidikanpromosi

    kesehatan tersebut secara eekti dan eisien% 3erikut adalah beberapa strategi yang dapat

    dilakukan dalam promosi kesehatan ;

    1% *trategi 0lobal (0lobal *trategy)

    C dokasi (adocacy)

    C -ukungan sosial (social support)

    C Pemberdayaan masyarakat (empo"erment)

    >% *trategi Promosi Kesehatan 3erdasarkan Piagam !tta"a (!tta"a #harter)

    Konrensi internasional promosi kesehatan di !tta"a'#anada tahun 1986 telah menghasilkan

    Piagam !tta"a (!tta"a #harter), dan salah satunya adalah rumusan strategi promosi kesehatan

    yang telah dikelompokkan men2adi lima bagian diantaranya ;

    C Kebi2akan ber"a"asan kesehatan (healthy public policy)%

    C @ingkungan yang medukung (supportie enironment)

    C 7eorientasi pelayanan kesehatan (reorient health serice)%

    C Keterampilan indiidu (personal skill)%

    C 0erakan masyarakat (community action)%

    5. SASARAN PROMOSI KESEHATAN

    3erdasarklan pentahapan upaya promosi kesehatan, maka sasaran dibagi dalam tiga

    kelompok sasaran, yaitu ;

    *asaran Primer (primary target)

    *asaran umumnya adalah masyarakat yang dapat dikelompokkan men2adi, kepala keluarga untuk

    masalah kesehatan umum, Ibu hamil dan menyusui anak untuk masalah KI (Kesehatan Ibu dan

    nak) serta anak sekolah untuk kesehatan rema2a dan lain sebagianya% *asaran promosi ini

    se2alan dengan strategi pemberdayaan masyarakat (empo"erment)%

    *asaran *ekunder (secondary target)

    *asaran sekunder dalam promosi kesehatan adalah tokoh'tokoh masyarakat, tokoh agama, tokoh

    adat, serta orang'orang yang memiliki kaitan serta berpengaruh penting dalam kegiatan promosi

    kesehatan, dengan harapan setelah diberikan promosi kesehatan maka masyarakat tersebut akan

    dapat kembali memberikan atau kembali menyampaikan promosi kesehatan pada lingkungan

    masyarakat sekitarnya%

  • 7/24/2019 bhn pbl 26

    7/54

    Aokoh masyarakat yang telah mendapatkan promosi kesehatan diharapkan pula agar dapat

    men2adi model dalam perilaku hidup sehat untuk masyarakat sekitarnya%

    *asaran Aersier (tertiary target)

    dapun yang men2adi sasaran tersier dalam promosi kesehatan adalah pembuat keputusan

    (decission maker) atau penentu kebi2akan (policy maker)% Hal ini dilakukan dengan suatu

    harapan agar kebi2akan'kebi2akan atau keputusan yang dikeluarkan oleh kelompok tersebut akan

    memiliki eekdampak serta pengaruh bagi sasaran sekunder maupun sasaran primer dan usaha

    ini se2alan dengan strategi adokasi (adocacy)%

    6. PRINSIP-PRINSIP PROMOSI KESEHATAN

    Promosi Kesehatan (Health Promotion), yang diberi deinisi ; Proses pemberdayaan masyarakat

    untuk memelihara, meningkatkan dan melindungi kesehatannya (the process o enabling people

    to control oer and improe their health), lebih luas dari Pendidikan atau Penyuluhan Kesehatan%

    Promosi Kesehatan meliputi Pendidikan Penyuluhan Kesehatan, dan di pihak lain

    PenyuluhPendidikan Kesehatan merupakan bagian penting (core) dari Promosi Kesehatan%

    Promosi Kesehatan adalah upaya perubahanperbaikan perilaku di bidang kesehatan disertai

    dengan upaya mempengaruhi lingkungan atau hal'hal lain yang sangat berpengaruh terhadap

    perbaikan perilaku dan kualitas kesehatan

    Promosi Kesehatan 2uga berarti upaya yang bersiat promoti (peningkatan) sebagai perpaduan

    dari upaya preenti (pencegahan), kurati (pengobatan) dan rehabilitati (pemulihan) dalam

    rangkaian upaya kesehatan yang komprehensi%

    Promosi kesehatan, selain tetap menekankan pentingnya pendekatan edukati yang selan2utnya

    disebut gerakan pemberdayaan masyarakat, 2uga perlu dibarengi dengan upaya adokasi dan bina

    suasana (social support)%

    Promosi kesehatan berpatokan pada PH3* yang dikembangkan dalam $ tatanan yaitu di

    rumahtempat tinggal ("here "e lie), di sekolah ("here "e learn), di tempat ker2a ("here "e

    "ork), di tempat'tempat umum ("here "e play and do eerything) dan di sarana kesehatan

    ("here "e get health serices)% Pada promosi kesehatan, peran kemitraan lebih ditekankan lagi, yang dilandasi oleh kesamaan

    (e/uity), keterbukaan (transparancy) dan saling memberi manaat (mutual beneit)% Kemitraan ini

    dikembangkan antara pemerintah dengan masyarakat termasuk s"asta dan @embaga *"adaya

    +asyarakat, 2uga secara lintas program dan lintas sektor%

  • 7/24/2019 bhn pbl 26

    8/54

    Promosi Kesehatan sebenarnya 2uga lebih menekankan pada proses atau upaya, dengan tanpa

    mengecilkan arti hasil apalagi dampak kegiatan% :adi sebenarnya sangat susah untuk mengukur

    hasil kegiatan, yaitu perubahan atau peningkatan perilaku indiidu dan masyarakat% Dang lebih

    sesuai untuk diukur; adalah mutu dan rek"ensi kegiatan seperti; adokasi, bina suasana,

    gerakan sehat masyarakat, dll%

    7. PROMOSI KESEHATAN SAAT INI

    Promosi Kesehatan di Indonesia telah mempunyai isi, misi dan strategi yang 2elas,

    sebagaimana tertuang dalam *K +enkes 7I o% 119?>EE tentang Kebi2akan asional Promosi

    Kesehatan% Bisi, misi dan strategi tersebut se2alan dan bersama program kesehatan lainnya

    mengisi pembangunan kesehatan dalam kerangka Paradigma *ehat menu2u Bisi Indonesia *ehat%

    Bisi Promosi Kesehatan adalah; E1E&, yang mengindikasikan tentang ter"u2udnya

    masyarakat Indonesia baru yang berbudaya sehat% Bisi tersebut adalah benar'benar isioner,

    menun2ukkan arah, harapan yang berbau impian, tetapi bukannya tidak mungkin untuk dicapai%

    Bisi tersebut 2uga menun2ukkan dinamika atau gerak ma2u dari suasana lama (yang ingin

    diperbaiki) ke suasana baru (yang ingin dicapai)% Bisi tersebut 2uga menun2ukkan bah"a bidang

    garapan Promosi kesehatan adalah aspek budaya (kultur), yang men2an2ikan perubahan dari

    dalam diri manusia dalam interaksinya dengan lingkungannya dan karenanya bersiat lebih

    lestari%

    +isi Promosi Kesehatan yang ditetapkan adalah; (1) +emberdayakan indiidu, keluarga dan

    masyarakat untuk hidup sehat= (>) +embina suasana atau lingkungan yang kondusi bagi

    terciptanya phbs di masyarakat= (?) +elakukan adokasi kepada para pengambil keputusan dan

    penentu kebi2akan% +isi tersebut telah men2elaskan tentang apa yang harus dan perlu dilakukan

    oleh Promosi Kesehatan dalam mencapai isinya% +isi tersebut 2uga men2elaskan okus upaya

    dan kegiatan yang perlu dilakukan% -ari misi tersebut 2elas bah"a berbagai kegiatan harus

    dilakukan serempak%

    *elan2utnya strategi Promosi Kesehatan yang selama ini dikenal adalah 30, yaitu;

    dokasi, 3ina *uasana dan 0erakan Pemberdayaan +asyarakat% Ketiga strategi tersebut

    dengan 2elas menun2ukkan bagaimana cara men2alankan misi dalam rangka mencapai isi%

    *trategi tersebut 2uga menun2ukkan ketiga strata masyarakat yang perlu digarap% *trata primer

    adalah masyarakat langsung perlu digerakkan peran aktinya melalui upaya gerakan atau

  • 7/24/2019 bhn pbl 26

    9/54

    pemberdayaan masyarakat (community deelopment, PK+-, Posyandu, Poskestren, Pos 5K*,

    dll)% *trata sekunder adalah para pembuat opini di masyarakat, perlu dibina atau dia2ak bersama

    untuk menumbuhkan norma perilaku atau budaya baru agar diteladani masyarakat% Ini dilakukan

    melalui media massa, media tradisonal, adat, atau media apa sa2a sesuai dengan keadaan,

    masalah dan potensi setempat% *edangkan strata tertier adalah para pembuat keputusan dan

    penentu kebi2akan, yang perlu dilakukan adokasi, melalui berbagai cara pendekatan sesuai

    keadaan, masalah dan potensi yang ada% Ini dilakukan agar kebi2akan yang dibuat ber"a"asan

    sehat, yang memberikan dampak positi bagi kesehatan%

    -engan isi, misi dan strategi seperti ini, Promosi Kesehatan 2uga 2elas akan melangkah

    dengan mantapnya di masa depan% amun sebagaimana konsep Promosi kesehatan yang

    disebutkan di muka, isi, misi dan strategi tersebut 2uga harus dapat dioperasionalkan secara

    lebih membumi di lapangan, sesuai keadaan, masalah dan potensi setempat%

    BAB III

    KEGIATAN PROMOSI KESEHATAN DI DALAM GEDUNG PUSKESMAS

    Dang dimaksud dengan promosi kesehatan didalam gedung puskesmas adalah promosi

    kesehatan yang dilaksanakan dilingkungan dan gedung puskesmas sepeti di tempat

    pendataran, poliklinik, ruang pera"atan, laboratorium kamar obat, dan halaman puskesmas%

    Kegiatan promosi kesehatan didalam gedung puskesmas dilaksanakan se2alan dengan pelayanan

    yang di selenggarakan puskesmas% 3erikut ini rincian keterangan bentuk kegiatan promosi

    kesehatan yang dapat dilakukan di dalam gedung puskesmas%

    % -i Aempat Pendataran

    +emberikan salam kepada pengun2ung puskesmas termasuk dari kegiatan promosi

    karena telah ter2adi komunikasi a"al yang menimbulkan kesan yang baik dan menye2ukkan

    bagi pasienpengun2ung puskesmas sehingga mengurangi beban yang diderita% Kegiatan

    promosi kesehatan di tempat pendataran dapat dilakukan dengan penyebaran inormasi melalui

    media seperti poster, lealet, selebaran yang dapat dipasangdiletakkkan di depan loket

    pendataran%

    dapun 2enis inormasi yang disediakan, yaitu ;

  • 7/24/2019 bhn pbl 26

    10/54

    1% lur pelayanan puskesmas

    >% :enis pelayanan puskesmas

    ?% -enah poliklinik

    % Inormasi masalah kesehatan yang men2adi masalah pada saat itu

    $% Peraturan kesehatan seperti dilarang merokok, dilarang meludah sembarangan, membuang

    sampah pada tempatnya dan lain'lain%

    3% -i Poliklinik

    Petugas kesehatan puskesmas yang melayani pasien meluangkan "aktunya untuk

    men2a"ab pertanyaan'pertanyaan pasien berkenaan dengan penyakitnya atau obat yang harus

    ditelannya% Aetapi 2ika hal ini belum mungkin dilaksanakan, maka dapat dibuka klinik khusus

    bagi para pasien ra"at 2alan yang memerlukan konsultasi atau konseling% 0una memudahkan

    pemberdayaan dalam pelayanan medis, harus disediakan berbagai media (alat peraga) seprti

    misalnya lembar balik (lashcards), poster, gambar'gambar atau model anatomi, dan brosur

    (lealet) yang bisa diba"a oleh pasien% Pihak yang paling berpengaruh terhadap pasien ra"at

    2alan adalah orang yang mengantarkannya ke puskesmas% +ereka ini tidak dalam keadaan sakit,

    sehingga untuk memungkinkan untuk mendapatkan inormasi dari berbagai media komunikasi

    yang tersedia di poliklinik% !leh karena itu dipoliklinik, khususnya di 7uang Aunggu, perlu

    dipasang media seperti poster, selebaran (lealets) yang berisi inormasi tentang berbagai

    penyakit dan pencegahannya%-engan mendapat inormasi yang benar mengenai penyakit yang

    diderita pasien, diharapkan dapat membantu puskesmas memberikan inormasi kepada

    pasien% Pemasangan poster dan media komunikasi lainnya, mendorong pasien untuk berperilaku

    sesuai yang dikehendaki agar penyakit atau masalah kesehatan yang dideritanya segera diatasi%

    #% -i ruang pelayanan KI dan K3

    -i pelayanan KI dan K3 selain di2umpai pasien sakit (misalnya bayi atau balita), sebagian

    besar pengun2ung adalah Ibu'ibu yang memeriksakan kehamilannya atau hendak bersalin,

    atau mereka yang memerlukan pelayanan kontrasepsi% Petugas kesehatan di pelayanan KI F

    K3 tersebut perlu meluangkan "aktunya untuk men2a"ab pertanyaan'pertanyaan pasien

    indiidu berkenaan dengan pelayanan yang didapatnya% :ika belum mampu, dapat dilimpahkan

    ke klinik khusus%Pihak yang paling berpengaruh terhadap pasienindiidu yang mendapat

    pelayanan KIF K3, 2uga orang yang mengantarkannya ke puskesmas% !leh perlu dipasang

  • 7/24/2019 bhn pbl 26

    11/54

    poster'poster atau disediakan selebaran'selebaran (lealets) tentang berbagai penyakit, khususnya

    yang menyerang bayi dan balita% -isamping itu, tentang pentingnya memeriksakan kehamilan

    secara teratur, pentingnya tablet 4e bagi ibu hamil, pentingnya imunisasi lengkap bagi bayi,

    pentingnya pemberian *I eksklusi, pentingnya memantau tumbuh kembang balita, dan lain'

    lain% -engan mendapatkan inormasi yang benar tentang berbagai hal tersebut, pengantar

    diharapkan dapat membantu puskesmas memberikan inormasi kepada pasien indiidu tersebut%

    Pasienindiidupun merasa dalam suatu lingkungan yang mendorongnya untuk berperilaku

    sesuai yang dikehendaki untuk kesehatannya%

    -% -i 7uang Pera"atan Inap

    Pemberdayaan terhadap pasien raa"at inap dilakukan terhadap pasien ibu'ibu bersalin,

    pasien yang sudah dalam ase penyembuhan dan pasien penyakit kronis (kanker, tuberculosis,

    dan lain'lain)% Au2uannya adalah agar pasien tidak kambuh dan dapat men2aga kesehatannya

    setelah pulang kerumah terutama bagi paasien yang menderita penyakit kronis% 3eberapa cara

    pemberdayaan yang dapat dilakukan adalah sebagai berikut ;

    -i tempat tidur

    Penyuluhan ditempat tidur dilakukan terhadap pasien ra"at inap yang belum dapat atau masih

    sulit meninggalkan tempat tidurnya dan harus terus berbaring% -alam hal ini petugas kesehatan

    puskesmas mendatangi pasienindiidu, duduk disamping tempat tidur pasien tersebut, dan

    melakukan penyuluhan% !leh karena harus berpindah dari satu tempat ke tempat lain, maka alat

    peraga atau medis komunikasi yang digunakan haruslah yang mudah diba"a'ba"a seperti

    lembar balik (lash cards), gambar'gambar atau oto'oto% lat peraga tersebut sebaiknya sedikit

    mencantumkan kata'kata atau kalimat%Penggunaan 3ahan 3acaan (3iblioterapi)

    3ahan'bahan bacaan sebagai sarana untuk membantu proses penyakit yang diderita pasien ra"at

    inap puskesmas% -i egara'negara ma2u seperti merika *erikat, perpustakaan'perpustakaan

    yang dimiliki Puskesmas tidak hanya berperan dalam mendukung perkembangan

    pengetahuan petugas, melainkan 2uga dalam upaya penyembuhan pasien% Para pasien boleh

    memin2am bacaan yang diminati untuk beberapa lama,dan mengembalikan bahan bacaan, bagi

    pasien yang tidak dapat membaca (misalnya karena sakit mata), maka biblioterapi dapat

    digabung dengan bedside health promotion% -alam hal ini petugas kesehatan membantu pasien

    mebacakan sambil melakukan promosi kesehatan%

  • 7/24/2019 bhn pbl 26

    12/54

    Penyuluhan 3erkelompok

    Aerdapat pasien yang dapat meninggalkan tempat tidurnya dalam "aktu singkat, dapat dilakukan

    promosi kesehatan secara berkelompok (?'6 orang)% 5ntuk itu di bangsal pera"atan yang

    bersangkutan harus disediakan suatu tempat atau ruangan untuk berkumpul% Penyuluhan

    berkelompokk ini selain untuk meningkatkan pengetahuan serta karena itu, kegiatan ini lebih

    bersiat menghibur, santai dan dapat diselingi rekreasi% 5ntuk penyuluhan berkelompok

    sebaiknya menggunakan media komunikasi untuk kelompok 2uga menggunakan metode yang

    bersiat menghibur seperti permainan, simulasi% @ebih baik digunakan media yang lebih besar

    seperti lipchart, poster, atau standing banner% :ika penyuluhan berkelompok digunakan

    diruangan, dapat digunakan laptop, @#- proyektor dan layarnya untuk menayangkan gambar'

    gambar atau ilm%

    Pemanaatan 7uang Aunggu

    7uang tunggu dapat digunakan sebagai sarana bina suasana terutama untuk para pen2enguk

    yang datang beberapa saat sebelum "aktu kun2ungan dimulai% Pada dinding ruang tunggu

    dapat dipasang berbagai poster, disediakan boks berisi selebaranlealet yang dapat diambil

    secara gratis% -engan berbagai inormasi tersebut diharapkan para pen2enguk mendapat

    inormasi yang nantinya dapat disampaikan 2uga kepada pasien yang akan di2enguknya%

    Pendekatan keagamaan

    *uasana yang mendukung terciptanya perilaku untuk mempercepat penyembuhanpenyakit

    dapat dilakukan pula dengan pendekatan keagamaan% -alam hal ini para petugas kesehatan

    baik dengan upaya sendiri ataupun dengan dibantu pemuka agama, menga2ak pasien unttk

    melakukan pembacaan doa'doa% 7u2ukan terhadap kitab suci untuk memperkuat nasihat

    biasanya dilakukan, sehingga pasienpun merasa lebih yakin akan kebenaran perilaku yang harus

    dilaksanakannya untuk mempercepat penyembuhan penyakitnya%

    -i @aboratorium

    Kesadaran yang ingin diciptakan dalam diri masyarakat (pasienorang sakit,

    indiidupengun2ungorang sehat, dan para pengantarnya) adalah pentingnya melakukan

    pemeriksaan laboratorium, yaitu ;

    1% 3agi pasien adalah untuk ketepatan diagnosis yang dilakukan oleh dokter

    >% 3agi pengun2ung yang sehat lainnya adalah untuk memantau kondisi kesehatan, agar dapat

    diupayakan untuk tetap sehat

    -ika"asan laboratorium sebaiknya dilakukan promosi kesehatan dengan media yang bersiat

    sel serice seperti poster yang dapat dibaca atau lealets yang dapat diambil gratis%

    -i Kamar !bat

  • 7/24/2019 bhn pbl 26

    13/54

    -ikamar obat 2uga di2umpai pasienindiidu, keluarga atau pengantarnya% Kesadaran yang

    ingin diciptakan dalam diri mereka adalah terutama tentang ;

    o +anaat obat generik dan keuntungan 2ika menggunakan obat generik%

    o Kedisiplinan dan kesabaran dalam menggunakan obat, sesuai dengan petun2uk dokter

    o Pentingnya memelihara taman obat keuarga (A!0) dalam rangka memenuhi kebutuhan

    akan obat'obat sederhana%

    -isamping dipasang poster dan disediakan lealet tentang inormasi kesehatan, di ruang iini

    dapat dioperasikan tape recorder atau player yang menyampaikan pesan'pesan tersebut%

    -i Klinik Khusus

    Klinik khusus diselenggarakan dalam rangka meningkatkan upaya promosi kesehatan di dalam

    gedung puskesmas% khususnya untuk pelayanan'pelayanan yang perlu mendapat tambahan dalam

    hal promosi kesehatannya% 3iasanya karena pasien terlalu banyak sedangkan petugas kesehatan

    yang melayani terbatas (misalnya di poliklinik), atau karena pasien dan keluarganya

    memerlukan inormasikonsultasi khusus (misalnya tentang sanitasikesehatan lingkungan,

    gii, K3, kesehatan reproduksi, HIBI-*, dan lain'lain)% -alam hal iini beberapa puskesmas

    mengembangkan klinik'klinik khusus sebagai upaya inoasi, seperti misalnya ; Klinik 0ii,

    Klinik *anitasi, Klinik Konsultasi 7ema2a, dan lain'lain%Kegiatan promosi kesehatan yang

    diselenggarakan diklinik khusus umumnya adalah berupa layanan konseling% 5mumnya

    pelayanan disini berupa membantu upaya pemecahan masalah yang diru2uk dari poliklinik atau

    pelayanan KI F K3%3eberapa prinsip pemberian inormasi melalui konseling kepada

    pasienindiidu yang perlu diperhatikan adalah ;a) +emberikan suasana gembira dan semangat hidup

    Pada saat memulai pemberian inormasi, sebaiknya petugas tidak langsung mengungkap

    masalah, kelemahan, atau kekeliruan pasienindiidu% Perbincangan harus dia"ali dengan

    situasi yang menggembirakan, karena situasi yang demikian membuat pasienmasyarakat

    men2adi tertarik untuk terlibat dalam perbincangan, selan2utnya pasienindiidu dia2ak untuk

    mengungkapkan sendiri masalah, kelemahan atau kekeliruannya%

    b) +enghargai pasienklien sepenuh hati+enghargai pasienindiidu adalah syarat utama untuk ter2adinya hubungan yang baik dan

    terbuka caranya dengan memberikan ucapan dan bahasa tubuh yang menghargai%c) +elihat pasienindiidu sebagai subyek

    Petugas kesehatan puskesmas harus mengendalikan kecenderungan keinginannya untuk

    menasihati% 5payakan agar pasien berbicara sebanyak'banyaknya tentang dirinya%

    *ementara itu pembicaraan diarahkan kepada pemecahan masalah yang dihadapi% -engan

  • 7/24/2019 bhn pbl 26

    14/54

    demikian

  • 7/24/2019 bhn pbl 26

    15/54

    Pada saat'saat tertentu, misalnya kampanye Hari Kesehatan asional, kampanye Hari I-*, dll,

    dapat dipasang spanduk, pemasangan spanduk ini 2uga harus diperhatikan agar tidak merusak

    pemandangan%

    0% -i Kantin Pembatas Ka"asan Puskesmas

    Pesan yang ditampilkan di sarana ini disesuaikan dengan ungsi sarana, misalnya di kantin,

    sebaiknya ditampilkan pesan yang berkaitan dengan konsumsi gii seimbang, di kios bacaan

    ditampilkan pesan tentang bagaimana membaca secara sehat (agar tidak merusak mata), dan

    lain'lain% 3entuk media komunikasi yang cocok seperti poster atau neon boG, dan lealet, brosur

    atau selebaran yang dapat diambil secara gratis

    H% -i Aempat Ibadah

    Aempat ibadah di Puskesmas biasanya untuk kepentingan indiidu atau kelompok kecil, seperti

    musholla% Pesan yang disampaikan sebaiknya berupa pesan'pesan untuk kesehatan 2i"a dan

    pentingnya men2aga kebersihan kesehatan lingkungan%

    BAB IVPENUTUP

    Kesimpulan

    Puskesmas sebagai penanggung 2a"ab penyelenggara upaya kesehatan terdepan,

    kehadirannya ditengah masyarakat tidak hanya berungsi sebagai pusat pelayanan kesehatan

    bagi masyarakat, tetapi 2uga sebagai pusat komunikasi masyarakat% -isamping itu, keberadaan

    Puskesmas disuatu "ilayah dimanaatkan sebagai upaya'upaya pembaharuan (inoasi) baik di

    bidang kesehatan masyarakat maupun upaya pembangunan lainnya bagi kehidupan masyarakat

    sekitarnya, sesuai dengan kondisi sosial budaya masyarakat setempat% !leh karena itu

    keberadaan Puskesmas dapat diumpamakan sebagai

  • 7/24/2019 bhn pbl 26

    16/54

    Puskesmas mempunyai tiga ungsi yaitu 1) sebagai Pusat penggerak pembangunan

    ber"a"asan kesehatan= >) Pusat pemberdayaan keluarga dan masyarakat= ?) pusat pelayanan

    kesehatan strata pertama% amun dalam pelaksanaannya puskesmas masih menghadapi berbagai

    masalah antara lain ; 1) kegiatan yang dilaksanakan di puskesmas kurang berorientasi pada

    masalah dan kebutuhan masyarakat setempat tapi lebih berorientasi pada pelayanan kurati bagi

    pasien yang datang ke Puskesmas= >) keterlibatan masyarakat yang merupakan andalan

    penyelenggaraan pelayanan kesehatan tingkat pertama belum dikembangkan secara optimal%

    *ampai saat ini puskesmas kurang berhasil menumbuhkan inisiati masyarakat dalam

    pemecahan masalah dan rasa memiliki puskesmas serta belum mampu mendorong kontribusi

    sumberdaya dan masyarakat dalam penyelenggaraan upaya kesehatan

    *aran

    *emoga dengan adanya makalah ini kita dapat terbantu dalam penugupayaan peningkatan

    *-+ khususnya dalam bidang kesehatan, dan dapat membantu kami dalam proses pembela2aran

    dalam mata kuliah Komunitas II%

    DAFTAR PUSTAKA

    Kepmenkes 7I o% $8$+K**KB>EE, Pedoman Pelaksanaan Promosi Kesehatan diPuskesmas, :akarta, -epkes 7I, >EE8

    Pro%-r%*okekid2o otoatmod2o,*K+, +%#om%H, Promosi Kesehatan, Aeori dan plikasi, :akarta,

    PA%7ineka #ipta, >EE$%

    Min!" 1# N$%&'(&) 2#13

    S!)%&i*+n, Ei&'i$*$i HIV/AIDS

  • 7/24/2019 bhn pbl 26

    17/54

    SURVEILANS EPIDEMIOLOGIHIV/AIDS

    Pengertian Surveilans HIV/AIDS

    Surveilans HIV/AIDS adalah metode untuk mengetahui tingkat masalah melaluipengumpulan data yang sistematis dan terus menerus terhadap distribusi dankecenderungan infeksi HIVdan penyakit terkait lainnya.

    Tujuan Surveilans HIV/AIDS

    Tujuan Umum

    Tuuan surveilans HIV/AIDS adalah untuk memperoleh gambaran epidemiologi tentang

    infeksi HIV/AIDS di Indonesia untuk keperluan perencanaan! pelaksanaan! dan

    pemantauan program.

  • 7/24/2019 bhn pbl 26

    18/54

    Tujuan !"usus

    "engetahui prevalensi infeksi HIV/AIDS pada kelompok sub populasi tertentu

    yaitu pada kelompok berperilaku risiko tinggi dan perilaku risiko rendah padalokasi tertentu.

    "emantau kecenderungan infeksi HIV/AIDS berdasarkan #aktu! tempat dan

    orang.

    $enyebaran Infeksi HIV/AIDS pada kelompok%kelompok sub populasi tertentu

    berdasarkan #aktu perlu dipantau dengan seksama.

    "emantau dampak program.

    "enyediakan data untuk proyeksi kasus HIV / AIDS di Indonesia.

    "enggunakan data prevalensi untuk keperluan advokasi.

    "enyediakan informasi untuk perencanaan pelayanan kesehatan.

    Man#aat Surveilans HIV/AIDS

    1% "elakukan pengamatan dini yaitu Sistem &e#aspadaan Dini 'S&D( HIV/AIDS di

    $uskesmas dan unit pelayanan kesehatan lainnya dalam rangka mencegah&eadian )uar *iasa '&)*( HIV/AIDS.

    >% Dapat menelaskan pola penyakit HIV/AIDS yang sedang berlangsung yang dapatdikaitkan dengan tindakan % tindakan/intervensi kesehatan masyarakat. +ontohkegiatan yang dilakukan adalah sebagai berikut ,

    a. Deteksi perubahan akut dari penyakit HIV/AIDS yang teradi dan distribusinya.

    b. Identifikasi dan perhitungan trend dan pola penyakit HIV/AIDS.

    c. Identifikasi dan faktor risiko dan penyebab lainnya! seperi vektor yang dapatmenyebabkan sakit dikemudian hari.

    d. Deteksi perubahan pelayanan kesehatan.

    -. Dapat mempelaari ri#ayat alamiah dan epidemiologi penyakit HIV/AIDS! khususnya

    untuk mendeteksi adanya &)*/#abah. $emahaman melalui ri#ayat penyakit! dapat

    memberikan manfaat sebagai berikut ,

  • 7/24/2019 bhn pbl 26

    19/54

    a. "embantu menyusun hipotesis untuk dasar pengambilan keputusan dalam intervensi

    kesehatan masyarakat.

    b. "embantu untuk mengidentifikasi penyakit untuk keperluan penelitian epidemiologi.c. "engevaluasi programprogram pencegahan dan pengendalian penyakit HIV/AIDS yang

    sedang dilaksanakan.. "emberikan informasi dan data dasar untuk memproyeksikan kebutuhan pelayanan

    kesehatan dimasa mendatang.

    Data dasar penyakit HIV/AIDS sangat penting untuk menyusun perencanaan dan untuk

    mengevaluasi hasil akhir intervensi yang diberikan. Dengan semakin kompleksnya

    pengambilan keputusan dalam bidang kesehatan masyarakat! maka diperlukan data

    yang cukup handal untuk mendeteksi adanya perubahanperubahan yang sistematis

    dan dapat dibuktikan dengan data 'angka(.

    0. Dapat membantu pelaksanaan dan daya guna program pengendalian khusus dengan

    membandingkan besarnya masalah keadian penyakit HIV/AIDS sebelum dan sesudah

    pelaksanaan program.

    1. "engidentifikasi kelompok risiko tinggi menurut umur! pekeraan! tempat tinggal

    dimana penyakit HIV/AIDS sering teradi dan variasi teradinya dari #aktu ke #aktu

    'musiman! dari tahun ke tahun(! dan cara serta dinamika penularan penyakit menular.

    2. "enghasilkan informasi yang cepat dan akurat yang dapat disebarluaskan dan

    digunakan sebagai dasar penanggulangan HIV/AIDS yang cepat dan tepat! yaitumelakukan perencanaan yang sesuai dengan permasalahannya.

    E$i%emi&l&gi HIV/AIDS

  • 7/24/2019 bhn pbl 26

    20/54

    $ada tahun 3445! sekurangkurangnya 35!4 uta penduduk dunia terinfeksidengan HIV termasuk anakanak! dan dari umlah ini sebanyak 5!06 uta telah menadipenderita AIDS dengan +78 sebesar 46!49. *erdasarkan laporan dari :;AIDS '5

    AIDS antara lakilaki dan perempuan adalah !

  • 7/24/2019 bhn pbl 26

    21/54

    *erdasarkan data :;AIDS '5

    pada kelompok $engguna ;apBa Suntik atau ID:. &umulatif kasus AIDS pada $engguna

    ;apBa Suntik di Indonesia hingga tahun 5

    Sumatera :tara '5

    tahun '5!9(! 6 kasus pada kelompok umur 3 tahun '

    pada kelompok umur 04 tahun dan 3 tahun '

  • 7/24/2019 bhn pbl 26

    22/54

    +er%asar*an Tem$at

    "enurut data dariJoint United Nation Program on HI!AIDS "UNAIDS# tahun 5a#a Timur '6!4-(

    dan 8iau '6!-1(. $rovinsi yang memiliki proporsi AIDS terbanyak hingga Desember 5akarta '3!319(! $apua

    '3!

  • 7/24/2019 bhn pbl 26

    23/54

    dilaporkan di Indonesia dari tahun ke tahun mengalami peningkatan. Sampai dengan

    tahun 344< perkembangan kasus AIDS masih lambat! namun seak tahun 3443 umlah

    kasus AIDS lebih dua kali lipat dari tahun sebelumnya. &asus AIDS seak a#al tahun

    5

  • 7/24/2019 bhn pbl 26

    24/54

    -< tahun. $ada tahun 5

  • 7/24/2019 bhn pbl 26

    25/54

    harus rahasia agar subek yag diambil darahnya merasa nyaman dan tidak timbul rasa

    kha#atir misalnya tidak di beri nama bisa langsung nama kota atau nama samara saa.

    b. +ara pencatatan kasus surveilans AIDS yaitu yang pertama malakukan pemeriksaan

    fisik terhadap penderita yang mencurigakan terkena AIDS seperti terdapat 5 tanda

    mayor serta 3 tanda minor! kedua yaitu pemeriksaan laboratorium untuk menguatkan

    dugaan terhadap penderita! selanutnya pemeriksaan laboratorium akan menghasilkan

    data apakah penderita positif AIDS atau tidak. Apabila penderita positif menderita

    AIDS maka #aib mengisi formuir penderita AIDS agar semua kasus dapat dilaporkan

    baik yang sudah meninggal atau yang masih hidup! untuk yang sudah meninggal

    meskipun sebelumnya sudah lapor pada saat meninggal uga #aib lapor! karena

    penguburan mayat positif AIDS berbeda dengan yang biasa.

    c. $elaporan kasus surveilans AIDS yaitu dengan menggunakan formulir dari laporan

    penderita positif AIDS yang kemudian laporan kasus ini dikirim secepatnya tanpa

    menunggu suatu periode #aktu dan harus dilaporkan pada saat menemukan penderita

    positif AIDS bisa melalui fa% atau email untuk sementara tetapi kemudian disusul

    dengan data secara tertulis.

    Pe%&man Surveilans Sentinel HIV

    a' Pengum$ulan DataData kasus HIV dapat diperoleh melalui laporan hasil pemeriksaan HIV oleh

    )aboratorium yang meliputi kode spesimen yaitu , &abupaten/ &ota! subpopulasi

    sasaran! golongan umur! enis kelamin! bulan dan tahun pemeriksaan. )aporan *alai

    )aboratorium &esehatan ini akan dikirimkan kepada Dinas &esehatan &abupaten/

    &ota! dengan tembusan ke Dinas &esehatan $rovinsi dan Diten $$" ? $)Dit $5")

    minat Subdit AIDS? $"S di >akarta. )aporan hasil pemeriksaan HIV dan sifilis dikirim

    dengan memakai formulir HIV5.

    &emudian &epala Dinas &esehatan &abupaten/ &ota mengirimkan laporan tersebut

    dari kepada &epala Dinas &esehatan $rovinsi dengan tembusan ke Diten $$" ? $)

    minat Subdit AIDS ? I"S langsung setelah menerima hasil laboratorium. Dinas

    &esehatan $rovinsi akan memakai )aporan Surveilans Sentinel HIV tersebut sebagai

  • 7/24/2019 bhn pbl 26

    26/54

    data dasar untuk dimasukkan kedalam program komputer SSHIV yang menadi pusat

    pengolahan data surveilans sentinel HIV di provinsi.

    Data yang dikumpulkan tersebut pada umumnya bukan merupakan populasi

    sasaran surveilans sentinel HIV misalnya, Data darah donor dari :TD/ :TD$ dan Data

    dari Tenaga &era Indonesia 'T&I( yang berangkat ke luar negeri.

    (' !&m$ilasi Data

    Semua data yang dikumpulkan dari lapangan 'dari masingmasing sub populasi

    sentinel( diolah dengan menggunakan SSHIV oleh Dinas &esehatan &abupaten/ &ota

    dan $rovinsi! selanutnya Dinas &esehatan $rovinsi akan melakukan kompilasi hasil

    pengumpulan data dari lapangan dan dari *alai )aboratorium &esehatan $rovinsi di

    tingkat $rovinsi. Hasil olahan ini akan dikirimkan ke Diten $$"? $) Dit $5")! cG

    Subdit AIDS? I"S untuk dilakukan analisis di tingkat nasional.

    -' Analisis Data

    Di kabupaten/ kota dan provinsi pengelola program $"S dan HIV/AIDS melakukan

    analisis sederhana supaya bisa menunukkan tren/ kecenderungan prevalens HIV pada

    setiap sub populasi sentinel menurut #aktu dan tempat dengan menggunakan grafik

    grafik sederhana. Di tingkat pusat! data yang terkumpul dari semua daerah akandisimpan di Subdit AIDS ? $"S Diten $$" ? $) Dep&es 8I. Data tersebut akan

    dianalisis untuk melihat tren/ kecenderungan prevalens infeksi HIV berdasarkan

    orang! #aktu dan tempat dalam bentuk grafik dan ditambahkan penelasan.

    %' Inter$restasi Data

    Data surveilans sentinel HIV harus diinterpretasikan untuk menilai seberapa cepat

    peningkatan atau penurunan prevalens HIV pada berbagai subpopulasi sasaran di

    daerah masingmasing 'populasi sentinel(.

    e' Um$an +ali* DataDirektorat $5") cG. Subdit AIDS? $"S akan memantau pelaporan pelaksanaan

    kegiatan surveilans HIV di seluruh #ilayah yang melaksanakan kegiatan surveilans

  • 7/24/2019 bhn pbl 26

    27/54

    sentinel HIV. Selanutnya mereka akan membuat laporan singkat hasil surveilans

    sentinel. )aporan singkat tersebut akan dikirimkan kepada semua pihak yang terkait

    baik di tingkat nasional maupun di tingkat provinsi/kabupaten/kota yang terkait.

    Dinas &esehatan $rovinsi uga perlu membuat laporan singkat yang berasal dari

    kabupaten/ kota setempat! dan mengirimkannya kepada semua pihak yang terkait di

    provinsi tersebut. )aporan umpan balik tersebut memuat interpretasi analisis data

    sentinel surveilans HIV,

    8ingkasan hasil prevalens HIV menurut populasi sentinel dan #aktu,

    tren/kecenderungan peningkatan atau penurunan prevalens infeksiHIV padamasingmasing populasi sentinel yang dipilih pada masingmasing #ilayah.

    *ila tersedia! hasil surveilans perilaku dilaporkan bersamaan hasil sero

    surveilans sentinel HIV.

    #' M&nit&ring"onitoring merupakan penga#asan rutin terhadap informasi penting dari kegiatan

    surveilans sentinel yang sedang dilaksanakan dan hasilhasil program yang harus

    dicapai. $ada pelaksanaan surveilans sentinel! monitoring dilakukan pada prosesnya

    melalui sistem pencatatan dan pelaporan. &egiatan ini dilaksanakan oleh petugas

    Dinas &esehatan &abupaten/&ota! Dinas &esehatan $rovinsi! *)& dan Subdit AIDS? $"Ssesuai dengan protap.

    g' Evaluasi=valuasi kegiatan surveilans sentinel dilakukan pada tahap input! proses

    pelaksanaan dan output.

    $ada evaluasi input pemegang program HIV dari semua tingkat admisnistratif

    perlu mengevaluasi berbagai kebutuhan. $etugas tersebut perlu melaksanakan

    kerangka sampel yang benar dan pelaksanaan pemetaan lokasi sentinel. Hal

    lain yang perlu diperhatikan adalah umlah petugas kesehatan yang bermutu!

    materi dan peralatan serta biaya yang dibutuhkan dalam pelaksanaan lapangan.

    Selain itu perlu diantisipasi masalahmasalah yang mungkin timbul dalam

    pelaksanaan di lapangan.

  • 7/24/2019 bhn pbl 26

    28/54

    =valuasi proses pelaksanaan perlu dilakukan untuk mengetahui efektifitas

    pelaksanaan kegiatan. $ada tahap ini evaluasi dilakukan terhadap siapa

    melakukan apa dan bagaimana caranya. =valuasi ini dilakukan untuk semua

    petugas yang dilibatkan! seperti misalnya petugas pencatatan dan pelaporan!

    petugas laboratorium. "isalnya apakah petugas pengambil spesimen darah

    telah menggunakan prosedur yang benar dan telah melakukan pengkodean pada

    setiap venoect berisi spesimen darah.

    =valuasi output mencerminkan evaluasi terhadap kegunaan data! kualitas data

    dan cakupan surveilans sentinel. =valuasi terhadap kegunaan hasil surveilans

    dilakukan oleh setiap tingkat administrasi. =valuasi ini dilakukan dengan

    mengintrepretasikan tren/kecenderungan prevelans HIV pada subpopulasi yang

    diamati. Sedangkan evaluasi terhadap kualitas surveilans sentinel ini dilakukan

    untuk mengetahui seberapa valid data yang dihasilkan kegiatan sentinel

    tersebut. =valuasi tahap ini lebih dititip beratkan pada proses pelaksanaan

    kegiatan. =valuasi terhadap cakupan surveilans ini meliputi halhal yang

    menghambat pelaksanaan sentinel seperti arak antara petugas kesehatan dan

    sentinel site! ad#al pelaksanaan! biaya pelaksanaan dan sosial budaya

    setempat.

    In%i*at&r Surveilans Sentinel HIV

    Indikator yang digunakan untuk mengukur kegiatan surveilans sentinel HIV adalah,

    In%i*at&r $r&ses

    Semua kegiatan yang tercantum pada protap harus dimasukkan ke dalam daftar tilik

    pada saat supervisi! dan menadi indikator proses.

    In%i*at&r &ut$ut

  • 7/24/2019 bhn pbl 26

    29/54

    1% $encapaian populasi sentinel sesuai rencana! berdasarkan subpopulasi dan

    lokasi

    >% &etepatan #aktu pelaksanaan kegiatan

    ?% &etepatan #aktu pelaporan hasil kegiatan

    Pr&se%ur %an !etentuan Surveilans Sentinel HIV/AIDS

    $rosedur pelaksanaan Surveilans Sentinel HIV adalah sebagai berikut ,

    1% "enentukan populasi sentinel berdasarkan subpopulasi sasaran dan lokasitertentu 'misalnya , $S&! pengguna ;A$JA suntik! narapidana pria! #aria! ibuhamil pengunung klinik &IA yang ditetapkan sebagai lokasi sentinel! pasien I"Spria pada klinik I"S! pria dengan mobilitas tinggi(.

    >% "enentukan umlah sampel yang akan diperiksa dari spesimen yang rutindiambil pada subpopulasi dan lokasi tertentu tersebut. Spesimen rutin adalahsample darah yang diambil untuk pemeriksaan rutin untuk tuuan lain! misanyapada pemeriksaan sifilis rutin pada $S& atau pasien di klinik I"S.

    ?% Tes HIV/AIDS tersebut dilaksanakan secara unlinked anonymous 'tanpa namadan tidak dapat dikaitkan dengan pemilik spesimennya( untuk mengurangi biaspartisipasi. Dengan cara ini identitas pasien tidak dapat diketahui! sehinggahasil tes tidak dapat diberitahukan kepada pasien tersebut. Dengan kata lainhasil yang didapatkan hanya umlah yang positif bukan siapa yang positif.

    % Surveilans sentinel HIV/AIDS dimulai pada beberapa lokasi dan dikembangkanberdasarkan kebutuhan.

    $% Surveilans HIV/AIDS tidak dapat dan tidak boleh digunakan untuk pencariankasus HIV/AIDS.

    6% Surveillans HIV/AIDS harus menamin kerahasiaan identitas sasaran dengan caramenghilangkan identitas masingmasing sasaran dari specimen yang diambiluntuk pemeriksaan HIV/AIDS.

    !elema"an Sistem Surveilans E$i%emi&l&gi HIV/AIDS

  • 7/24/2019 bhn pbl 26

    30/54

    1% Tenaga profesional serta sarana dan prasarana yang belum memadai untuk

    pelaksanaan kegiatan surveilans epidemiologi HIV/AIDS.

    >% &esalahan pada Sumber Daya "anusia yang ada seperti kader/petugas

    surveilans belum memasukkan data tepat #aktu! ketepatan pelaporan masih

    kurang! data sudah diolah tapi tidak dianalisis! petugas $uskesmas mengalami

    hambatan menyebarkan informasi dalam pencegahan dan penanggulangan

    HIV/AIDS.

    ?% $enyaian hanya dibuat dalam bentuk table dan grafik.

    % $enyebaran informasi hanya dalam bentuk laporan tahunan dan penyuluhan!

    belum pernah dibuat buletin epidemiologi.

    $% $elaksanaan atribut sistem belum sederhana.

    6% 7leksibilitas! sensitivitas! ;ilai $rediktif $ositif dan kerepresentatifan belum

    diukur.

    % &urangnya dukungan dari pemerintah dan masyarakat dalam program

    pencegahan penyakit yang belum ada obatnya seperti HIV/AIDS.

    8% >umlah kasus yang dilaporkan semu 'fenomena gunung es(! lebih banyak yang

    ditutupi atau tertutupi karena stigma yang timbul di masyarakat terhadap

    penderita AIDS menyebabkan penderita atau mereka yang mungkin berisiko

    terkena HIV lebih baik tidak memeriksakan dirinya sehingga kasus HIV/AIDS

    tidak mudah dideteksi oleh sistem HIV/AIDS.

    !ele(i"an Sistem Surveilans Pen.a*it HIV/AIDS %i In%&nesia

    "enurut Depkes 8I '5

  • 7/24/2019 bhn pbl 26

    31/54

    1% Sistem surveilans HIV/AIDS di Indonesia sudah memantau seroprevalens HIV

    pada suatu sub populasi tertentu.

    >% Sistem surveilans HIV/AIDS sudah memantau tren/kecenderungan infeksi HIV

    berdasarkan #aktu dan tempat.

    ?% Sitem surveilans HIV/AIDS di Indonesia sudah memantau dampak program!

    menyediakan data untuk estimasi dan proyeksi kasus HIV/AIDS di Indonesia!

    menggunakan data prevalens untuk advokasi! nenyelaraskan program

    pencegahan dengan perencanaan pelayanan kesehatan! dan menyediakan

    informasi untuk program T*HIV.

    % Sistem surveilans HIV/AIDS di Indonesia telah mendapat dukungan dari

    pemerintah baik dalam kebiakan maupun komitmen politik! *entuk

    $enerimaan Sosial! *entuk Dukungan Sistem.

    $% $ara petugas surveilans HIV/AIDS di Indonesia sudah mendapatkan pelatihan

    dalam melakukan kegiatan survailens tersebut baik petugas provinsi!

    kabupaten/kota! laboratorium!dan supervisi.

    6% Syarat populasi survailens sudah ditentukan meliputi , dapat diidentifikasi!

    dapat diangkau untuk survei! teraminnya kesinambungan survei pada populasi

    l tersebut! umlah anggota populasi tersebut cukup memadai! dan pada tempat

    yang secara rutin darah diambil untuk tuuan lain.

    % Standarisasi #aktu pengumpulan data sudah ditetapkan tergantung dari

    kebutuhan

    8% "anaemen data dilakukan pada setiap tingkat administratif kesehatan untuk

    advokasi dan perencanaan program selanutnya diman $rosesnya menggunakan

    soft#are SSHIV 'Surveilans Sentinel HIV( yang telah disiapkan untuk

    mempermudah tugas pencatatan dan pelaporan! maupun analisis! interpretasi!

    dan data tersebut digunakan untuk menentukan intervensi selanutnya.

  • 7/24/2019 bhn pbl 26

    32/54

    9% Indikator dalam kegiatan survailens HIV/AIDS sudah ditentukan yaitu berupa

    indikator proses dan indikator output.

    1E% Hasil survailens HIV/AIDS akan dievaluasi ulang oleh pihak terkait apabila

    sudah memenuhi standar maka akan disebarluaskan ke publik.

    Data Sistem Surveilans HIV/AIDS

    LAPORAN SITUASI PER!EM+ANGAN HIV DAN AIDS DI INDONESIA TAHUN 012&le" DIT3EN PP4PL !EMENTERIAN !ESEHATAN RI 012

    3umla" HIV %an AIDS .ang Dila$&r*an $er Ta"un s% Maret 012

    K>umlah AIDS yang dilaporkan mengalami perubahan karena adanya validasi databersama Dinkes $rovinsi pada "ei 5

  • 7/24/2019 bhn pbl 26

    33/54

    Ksampai dengan "aret 5

  • 7/24/2019 bhn pbl 26

    34/54

    Ksampai dengan "aret 5

  • 7/24/2019 bhn pbl 26

    35/54

    Ksampai dengan "aret 5

  • 7/24/2019 bhn pbl 26

    36/54

    7atah! Abdul. 5

  • 7/24/2019 bhn pbl 26

    37/54

    1% Pengertian Promosi Kesehatan

    *ehat ;

    ndrea .aas (199), no examination of health promotion is possibly without first

    considering what health is.

    .H!, a complete state of physical, mental and social wellbeing, and not merely the

    absence or infirmity

    .H! (1986), a resource for everyday life, not the objective of living.

    55 >?199>, Keadaan sempurna baik fisik, mental dan sosial dan tidak hanya bebas

    dari penyakit dan cacat, serta produktif secara ekonomi dan sosial.

    Promosi Kesehatan ;

    *oekid2o otoatmo2o (>EE$) ;

    Pertama ;promosi kesehatan dalam konsepLevel and Clark ( tingkat pencegahan penyakit)

    berartipeningkatan kesehatan.

    Kedua ;upaya memasarkan, menyebarluaskan, memperkenalkan pesan'pesan kesehatan, atau upaya'

    upaya kesehatan sehingga masyarakat menerima pesan'pesan tersebut%

    .H! (198), mereitalisasi pendidikan kesehatan dengan istilah promosi kesehatan,

    kalau pendidikan kesehatan diartikan sebagai upaya perubahan perilakumaka promosi

    kesehatan tidak hanya untuk perubahan perilaku tetapi juga perubahan lingkungan yangmemfasilitasi perubahan perilaku tersebut.

    0reen (198), promosi kesehatan adalahsegala bentuk kombinasi pendidikan

    kesehatan dan intervensi yang terkait dengan ekonomi, politik dan organisasi, yang

    dirancang untuk memudahkan perubahan perilaku dan lingkungan yang kondusif bagikesehatan.

    !tta"a #harter (1986),

  • 7/24/2019 bhn pbl 26

    38/54

    3angkok #harter (>EE$),

  • 7/24/2019 bhn pbl 26

    39/54

    1% +etode dan +edia Promosi Kesehatan

    +etode ;

    1% +etode Promosi Indiidual

    ' 3imbingan dan penyuluhan' Interie" ("a"ancara)

    1% +etode Promosi Kelompok

    ' Kelompok 3esar

    a) #eramah

    b) *eminar' Kelompok Kecil

    a) -iskusi

    b) 3rain *tormingc) *no" 3all

    d) 3u 0roup

    e) 7ole Play) Permainan *imulasi

    1% +etode Promosi Kesehatan +assal

    ' Public *peaking

    ' +edia +assa

    +edia ;

    @ihat *ukid2o (>EE$) halaman >9E%

    1% *e2arah Promosi Kesehatan

    1% ra propaganda dan Pendidikan Kesehatan 7akyat (masa kemerdekaan sampai

    196Ean)

    ' Pada tahun 19> oleh pemerintah 3elanda dibentuk -inas Higiene% Kegiatan pertamanyaberupa pemberantasan cacing tambang di daerah 3anten% 3entuk usahanya dengan mendorong

    rakyat untuk membuat kakus2amban sederhana dan mempergunakannya% @ambat laun

    pemberantasan cacing tambang tumbuh men2adi apa yang dinamakan

  • 7/24/2019 bhn pbl 26

    40/54

    ' -itetapkannya Hari Kesehatan asional (1> oember 196)

    1% ra PK+-, Posyandu dan Penyuluhan Kesehatan melalui +edia lektronik (19$'199$)

    ' Peran serta dan pemberdayaan masyarakat (-eklarasi lma ta, 198)

    ' +unculnya PK+- (Pembangunan Kesehatan +asyarakat -esa)' +unculnya Posyandu

    ' Penyuluhan kesehatan melalui media elektronik (dialog interakti, sinetron dll)

    1% ra Promosi dan Paradigma Kesehatan (199$'>EE$)

    ' Konerensi Internasional Promosi Kesehatan I di !tta"a, Kanada, munculnya istilahpromosi kesehatan (!tta"a #harter, 1986)

    memuat $ strategi pokok romosi Kesehatan, yaitu % &'( )engembangkan kebijakan yang

    berwawasan kesehatan &healthy public policy(* &+( )enciptakan lingkungan yang mendukung

    &supportive environment(* &( )emperkuat gerakan masyarakat &community action(* &-(

    )engembangkan kemampuan perorangan &personnal skills( * dan &$( )enata kembali arahpelayanan kesehatan &reorient health services(.

    ' Konerensi Internasional Promosi Kesehatan II di delaide, ustralia (1988)Konferensi ini menekankan - bidang prioritas, yaitu% &'( )endukung kesehatan wanita* &+(

    )akanan dan gi#i* &( okok dan alkohol* dan &-( )enciptakan lingkungan sehat.

    ' Konerensi Internasional Promosi Kesehatan III di *undal, *"edia (1991)Konferensi ini mengemukakan - strategi kunci, yakni% &'( )emperkuat advokasi diseluruh

    lapisan masyarakat* &+( )emberdayakan masyarakat dan individu agar mampu menjaga

    kesehatan dan lingkungannya melalui pendidikan dan pemberdayaan* &( )embangun aliansi*

    dan &-( )enjadi penengah diantara berbagai konflik kepentingan di tengah masyarakat.' Konerensi Internasional Promosi Kesehatan IB di :akarta, Indonesia (:akarta -eclaration

    on Health Promotion, 199)romosi Kesehatan abad +' adalah %

    )eningkatkan tanggungjawab sosial dalam kesehatan*

    )eningkatkan investasi untuk pembangunan kesehatan*

    )eningkatkan kemitraan untuk kesehatan*

    )eningkatkan kemampuan perorangan dan memberdayakan masyarakat*

    )engembangkan infra struktur promosi kesehatan%

    P7!+!*I K*HA *A II

    Promosi Kesehatan di Indonesia telah mempunyai isi, misi dan strategi yang 2elas, sebagaimana

    tertuang dalam *K +enkes 7I o% 119?>EE tentang Kebi2akan asional Promosi Kesehatan%Bisi, misi dan strategi tersebut se2alan dan bersama program kesehatan lainnya mengisi

    pembangunan kesehatan dalam kerangka Paradigma *ehat menu2u Bisi Indonesia *ehat%

  • 7/24/2019 bhn pbl 26

    41/54

    Bisi Promosi Kesehatan adalah; E1E&, yang mengindikasikan tentang ter"u2udnya

    masyarakat Indonesia baru yang berbudaya sehat% Bisi tersebut adalah benar'benar isioner,

    menun2ukkan arah, harapan yang berbau impian, tetapi bukannya tidak mungkin untuk dicapai%Bisi tersebut 2uga menun2ukkan dinamika atau gerak ma2u dari suasana lama (yang ingin

    diperbaiki) ke suasana baru (yang ingin dicapai)% Bisi tersebut 2uga menun2ukkan bah"a bidang

    garapan Promosi kesehatan adalah aspek budaya (kultur), yang men2an2ikan perubahan daridalam diri manusia dalam interaksinya dengan lingkungannya dan karenanya bersiat lebih

    lestari%

    +isi Promosi Kesehatan yang ditetapkan adalah; (1) +emberdayakan indiidu, keluarga danmasyarakat untuk hidup sehat= (>) +embina suasana atau lingkungan yang kondusi bagi

    terciptanya phbs di masyarakat= (?) +elakukan adokasi kepada para pengambil keputusan dan

    penentu kebi2akan% +isi tersebut telah men2elaskan tentang apa yang harus dan perlu dilakukan

    oleh Promosi Kesehatan dalam mencapai isinya% +isi tersebut 2uga men2elaskan okus upayadan kegiatan yang perlu dilakukan% -ari misi tersebut 2elas bah"a berbagai kegiatan harus

    dilakukan serempak%

    *elan2utnya strategi Promosi Kesehatan yang selama ini dikenal adalah 30, yaitu; dokasi,

    3ina *uasana dan 0erakan Pemberdayaan +asyarakat% Ketiga strategi tersebut dengan 2elasmenun2ukkan bagaimana cara men2alankan misi dalam rangka mencapai isi% *trategi tersebut

    2uga menun2ukkan ketiga strata masyarakat yang perlu digarap% *trata primer adalah masyarakatlangsung perlu digerakkan peran aktinya melalui upaya gerakan atau pemberdayaan masyarakat

    (community deelopment, PK+-, Posyandu, Poskestren, Pos 5K*, dll)% *trata sekunder adalah

    para pembuat opini di masyarakat, perlu dibina atau dia2ak bersama untuk menumbuhkan normaperilaku atau budaya baru agar diteladani masyarakat% Ini dilakukan melalui media massa, media

    tradisonal, adat, atau media apa sa2a sesuai dengan keadaan, masalah dan potensi setempat%

    *edangkan strata tertier adalah para pembuat keputusan dan penentu kebi2akan, yang perlu

    dilakukan adokasi, melalui berbagai cara pendekatan sesuai keadaan, masalah dan potensi yangada% Ini dilakukan agar kebi2akan yang dibuat ber"a"asan sehat, yang memberikan dampak

    positi bagi kesehatan%

    -engan isi, misi dan strategi seperti ini, Promosi Kesehatan 2uga 2elas akan melangkah denganmantapnya di masa depan% amun sebagaimana konsep Promosi kesehatan yang disebutkan di

    muka, isi, misi dan strategi tersebut 2uga harus dapat dioperasionalkan secara lebih membumi di

    lapangan, sesuai keadaan, masalah dan potensi setempat%Posted by *rii -iany at 8;? P+o comments;

    mail Ahis3logAhis*hare to A"itter*hare to 4acebook*hare to Pinterest

    KONSEP DALAM PROMOSI KESEHATAN

    @.7# 07 (198)@a"rence 0reen mendeinisi promosi kesehatan sebagai berikut; Promosi kesehatan

    adalah segala bentuk kombinasi pendidikan kesehatan dan interensi yang terkait dengan

    ekonomi, politik, dan organisasi yang dirancang untuk memudahkan perubahan perilaku dan

    lingkungan yang kondusi bagi kesehatan%

    https://plus.google.com/102612516129569521302http://sriidiany.blogspot.com/2014/04/promosi-kesehatan.htmlhttp://sriidiany.blogspot.com/2014/04/promosi-kesehatan.html#comment-formhttp://www.blogger.com/share-post.g?blogID=7829318042104292806&postID=5044185230779877452&target=emailhttp://www.blogger.com/share-post.g?blogID=7829318042104292806&postID=5044185230779877452&target=bloghttp://www.blogger.com/share-post.g?blogID=7829318042104292806&postID=5044185230779877452&target=twitterhttp://www.blogger.com/share-post.g?blogID=7829318042104292806&postID=5044185230779877452&target=facebookhttp://www.blogger.com/share-post.g?blogID=7829318042104292806&postID=5044185230779877452&target=pinteresthttp://sriidiany.blogspot.com/2014/04/konsep-dalam-promosi-kesehatan.htmlhttp://sriidiany.blogspot.com/2014/04/konsep-dalam-promosi-kesehatan.htmlhttps://plus.google.com/102612516129569521302http://sriidiany.blogspot.com/2014/04/promosi-kesehatan.htmlhttp://sriidiany.blogspot.com/2014/04/promosi-kesehatan.html#comment-formhttp://www.blogger.com/share-post.g?blogID=7829318042104292806&postID=5044185230779877452&target=emailhttp://www.blogger.com/share-post.g?blogID=7829318042104292806&postID=5044185230779877452&target=bloghttp://www.blogger.com/share-post.g?blogID=7829318042104292806&postID=5044185230779877452&target=twitterhttp://www.blogger.com/share-post.g?blogID=7829318042104292806&postID=5044185230779877452&target=facebookhttp://www.blogger.com/share-post.g?blogID=7829318042104292806&postID=5044185230779877452&target=pinteresthttp://sriidiany.blogspot.com/2014/04/konsep-dalam-promosi-kesehatan.html
  • 7/24/2019 bhn pbl 26

    42/54

    -ari batasan ini 2elas, bah"a promosi kesehatan adalah pendidikan kesehatan plus, atau promosi

    kesehatan adalah lebih dari pendidikan kesehatan% Promosi kesehatan bertu2uan untuk

    menciptakan suatu keadaan, yakni perilaku dan lingkungan yang kondusi bagi kesehatan%

    PI0+ !AA. (!AA. #H7A7; 1986)

    Konerensi Internasional Promosi Kesehatan di !tta"a, #anada, menyatakan bah"a;

    Healt promotion is the process o enabling people to increase control oer, and inproe

    their health% Ao reach a state o complete physical, mental, ang social "ell'being, an indiidual or

    group must be able to identiy and realie aspiration, to satisy needs, and to change or cope "ith

    the enironment%

    -ari kutipan di atas 2elas dinyatakan, bah"a Promosi Kesehatan adalah suatu proses

    yang memungkinkan orang untuk meningkatkan kendali atas kesehatannya, dan meningkatkan

    status kesehatan mereka% -engan kata lain promosi kesehatan adalah upaya yang dilakukan

    terhadap masyarakat sehingga mereka mau dan mampu untuk meningkatkan dan memelihara

    kesehatan mereka sendiri% 3atasan promosi kesehatan ini mencakup dua dimensi yakni , se2ak itu kasusnya dari tahun ke tahun

    mengalami peningkatan% 3erdasarkan data -inas Kesehatan Kota +edan prealensi HIB di

    populasi umum dengan 2umlah penduduk >%1>>%8E 2i"a adalah E,18L dimana 2umlah total

    kasus HIBI-* hingga gustus >E1? mencapai ?%>6 orang% Aingkatan epidemi HIBI-* diKota +edan merupakan epidemi terkonsentrasi (concentrated) situasi diantara rendah (lo") dan

    meluas (generalied)%

    3erbagai upaya pengendalian dan penanggulangan HIBI-* telah dicanangkan Kementerian

    Kesehatan, mulai dari inoasi pencegahan penularan dari 2arum suntik (Harm 7eduction) pada

    tahun >EE6, pencegahan Penularan +elalui Aransmisi *eksual (P+A*) pada tahun >E1E,

    penguatan Pencegahan Penularan dari Ibu ke nak (PPI) pada tahun >E11, pengembangan

    @ayanan Komprehensi 3erkesinambungan (@K3) di tingkat Puskesmas pada tahun >E1>,

    hingga terobosan paling baru yang disebut *trategic use o 7B (*54) dimulai pada

    pertengahan tahun >E1?%

    Pada akhirnya upaya'upaya tersebut bertu2uan untuk menurunkan 2umlah kasus baru HIB (target

    2angka pan2angnya adalah ero ne" inection), menurunkan tingkat diskriminasi (target 2angka

    pan2angnya adalah ero discrimination), menurunkan angka kematian I-* (target 2angka

    pan2angnya adalah ero I-*related deaths) dan meningkatkan kualitas hidup !-H serta

    mengurangi dampak sosial ekonomi dari penyakit HIB dan I-* pada indiidu, keluarga dan

    masyarakat%

    http://www.kebijakanaidsindonesia.net/id/beranda/20-artikel-article/opini-opinionhttp://www.kebijakanaidsindonesia.net/id/beranda/20-artikel-article/opini-opinion/771-layanan-komprehensif-hiv-ims-berkesinambungan-pada-tingkat-puskesmas-di-kota-medanhttp://www.kebijakanaidsindonesia.net/id/beranda/20-artikel-article/opini-opinion/771-layanan-komprehensif-hiv-ims-berkesinambungan-pada-tingkat-puskesmas-di-kota-medanhttp://www.kebijakanaidsindonesia.net/id/beranda/45-info-proyek-project-info/team/curriculum-vitae/639-juliandi-harahaphttp://www.kebijakanaidsindonesia.net/id/beranda/20-artikel-article/opini-opinionhttp://www.kebijakanaidsindonesia.net/id/beranda/20-artikel-article/opini-opinion/771-layanan-komprehensif-hiv-ims-berkesinambungan-pada-tingkat-puskesmas-di-kota-medanhttp://www.kebijakanaidsindonesia.net/id/beranda/20-artikel-article/opini-opinion/771-layanan-komprehensif-hiv-ims-berkesinambungan-pada-tingkat-puskesmas-di-kota-medanhttp://www.kebijakanaidsindonesia.net/id/beranda/45-info-proyek-project-info/team/curriculum-vitae/639-juliandi-harahap
  • 7/24/2019 bhn pbl 26

    51/54

    Program Layanan Komprehensif Berkesinambungan (LKB) HIV dan IMS

    Program penanggulangan HIB I-* secara komprehensi melalui Program @ayanan

    Komprehensi 3erkesinambungan (@K3) HIB dan I+* ini meliputi upaya promoti, preenti,

    kurati, dan rehabilitati secara paripurna, mencakup semua bentuk layanan HIB dan I+*, seperti

    kegiatan KI pengetahuan komprehensi, promosi penggunaan kondom, pengendalian aktorrisiko, layanan Konseling dan Aes HIB (KA* dan KAIP), Pera"atan, -ukungan, dan Pengobatan

    (P-P), Pencegahan Penularan dari Ibu ke nak (PPI), Pengurangan dampak buruk PM

    (@**, PA7+, PA73), layanan I+*, pencegahan penularan melalui darah donor dan produk

    darah lainnya, serta kegiatan monitoring dan ealuasi serta sureilan epidemiologi di Puskesmas

    7u2ukan dan on+7u2ukan termasuk asilitas kesehatan lainnya dan 7umah *akit

    7u2ukanKabupatenKota% @K3 ini 2uga memberikan dukungan baik aspek mana2erial, medis,

    psikologis maupun sosial !-H selama pera"atan dan pengobatan untuk mengurangi atau

    menyelesaikan permasalahan yang dihadapinya% -alam program @K3 terdapat $ komponen

    utama dalam pengendalian HIB yaitu pencegahan, pera"atan, pengobatan, dukungan dan

    konseling% *esuai dengan *istem Kesehatan asional 2en2ang layanan kesehatan terdiri atas

    layanan kesehatan primer, sekunder dan tersier% @ayanan terkait HIB'I+* tersebut dilaksanakan

    mulai tingkat puskesmas sebagai pelayanan kesehatan primer, rumah sakit kabupatenkota

    sebagai layanan sekunder dan rumah sakit propinsi sebagai layanan tersier% @ayanan kesehatan

    sekunder sebagai pusat @K3 berungsi sebagai pusat ru2ukan bagi asilitas pelayanan kesehatan

    satelit% -alam implementasinya @K3 ini harus melibatkan seluruh pihak baik pemerintah,

    s"asta, maupun masyarakat (kader, @*+, kelompok dampingan sebaya, tokoh masyarakat dan

    tokoh lainnya)% -ari konsep'konsep tentang @K3 diatas, dapat dipahami sebenarnya program

    @K3 ini merupakan suatu bentuk integrasi upaya penanggulangan HIB I-* dalam kerangka

    *istem Kesehatan asional%

    Layanan Puskesmas Rujukan sebagai asi!i"as Layanan Keseha"an Primer

    Puskesmas 7u2ukan merupakan puskesmas terpilih yang memiliki sarana dan tenaga tertentu

    sesuai dengan standar yang ditetapkan% Puskesmas tersebut dikembangkan untuk memberikan

    layanan dasar HIB I+* yang akan men2alankan program @K3% Pada saat ini di Kota +edan, dari

    ?9 Puskesmas yang terdapat $ Puskesmas yang telah dinyatakan sebagai puskesmas yang

    melaksanakan program @ayanan Komprehensi HIB J I+* 3erkesinambungan yaitu Puskesmas

    Aeladan, Puskesmas Padang 3ulan, Puskesmas Heletia, Puskesmas Petisah (Klinik 3estari) dan

    Puskesmas +edan -eli% +engingat begitu komprehensinya konsep @K3 tersebut, ternyata

    dalam prakteknya tidak semua kegiatan dapat dilaksanakan secara paripurna%

    Pelayanan di tingkat puskemas ini merupakan pelayanan HIB J I+* dasar yang tentunya pada

    tahap tertentu memerlukan ru2ukan ke tingkat pelayanan sekunder atau tertier (7umah *akit

    KabKota atau 7* Propinsi) serta melibatkan seluruh pihak seperti KP, *KP- lainnya, @*+,

    Kelompok -ampingan *ebaya, masyarakat maupun keluarga%

  • 7/24/2019 bhn pbl 26

    52/54

    @ayanan terkait HIB' I+* yang dilakukan Puskesmas meliputi;

    K$n,&*in +n T&, HIV

    @ayanan ini sebenarnya telah dilaksanakan sebelum program @K3% Puskesmas melalui klinik

    HIB I+*'nya memberikan layanan Konseling dan Aes HIB secara sukarela (KA*) padamasyarakat yang datang secara sukarela dan meminta untuk diberikan konseling tentang

    HIBI-* dan melakukan pemeriksaan tes HIB% -engan @K3 ini, Puskesmas tidak hanya

    memberikan layanan KA* tadi tetapi 2uga petugas kesehatan di Puskesmas dapat mena"arkan

    konseling dan tes HIB atas inisiatinya bila mencurigai pasien tersebut, ini yang disebut KAIP

    (Konseling dan Aest HIB atas Inisiati Petugas Kesehatan) yaitu petugas kesehatan yang ada di

    poli'poli Puskesmas dapat mena"arkan layanan ini ke pasien yang datang baik di Poli 0igi, Poli

    -e"asa, Poli @ansia, Poli KI'K3 dan Poli !bgin yang ada di Puskesmas% n2uran tes HIB ini

    terutama ditu2ukan pada ibu hamil, pasien I+*, pasien A3, pasangan !-H, pasien hepatitis%

    *etelah mengetahui hasil tes, maka terhadap pasien tersebut diberikan konseling pasca tes oleh

    konselor Puskesmas untuk mendapatkan layanan Pera"atan, -ukungan dan Pengobatan (P-P)%

    3agi populasi kunci yang hasil tes HIB'nya masih negati, maka dapat dilakukan tes ulang

    minimal setiap 6 bulan%

    P&)+++n" D!!n+n +n P&n$(++n PDP

    *ebagai tindak lan2ut terhadap hasil tes HIB yang dilakukan Puskesmas @K3 Kota +edan, maka

    Puskesmas meru2uk pasien tersebut ke rumah sakit ru2ukan yaitu 7* Pirngadi 7*5 H dam

    +alik, 7*5 Ha2i +edan, 7umkit 3hayangkara +edan, 7umkit Ak II Putri Hi2au +edan untuk

    mendapatkan pengobatan 7B% Pasien dapat memilih apakah ia akan melan2utkanpengobatannya di 7umah *akit atau kembali ke Puskesmas yang meru2uknya% *aat ini di kota

    +edan terdapat tiga Puskesmas yang sudah dapat memberikan layanan terapi 7B yaitu

    Puskesmas Aeladan, Puskesmas Padang 3ulan dan Puskesmas Heletia% -alam layanan @K3

    pemberian 7B dapat langsung diberikan tanpa memandang 2umlah #-nya kepada mereka

    yang HIB (N) yaitu pada ibu hamil, pasien koineksi A3, pasien koineksi Hepatitis 3 dan #,

    @*@, .P*, Penasun, !-H yang pasangan tetapnya memiliki status HIB (') dan tidak

    menggunakan kondom secara konsisten%

    Puskesmas akan beker2asama dengan @*+ atau Kelompok -ampingan *ebaya (K-*) untuk

    memberikan layanan konseling, pendampingan, pera"atan dan untuk memastikan kepatuhanpasien dalam minum obat seumur hidup dengan memberikan pendampingan terutama pada a"al

    pengobatan, serta memberikan dukungan yang tepat dari keluarga, komunitas, kelompok

    dukungan sebaya dan layanan kesehatan%

    P&n8&+0+n P&n!*+)+n HIV +)i I(! & An+ PPIA

  • 7/24/2019 bhn pbl 26

    53/54

    @ayanan ini mencakup pelayanan # dan melakukan tes HIB bagi ibu hamil, mengingat status

    epidemi Kota +edan yang tergolong epidemi terkonsentrasi% Puskesmas @K3 Kota +edan telah

    melaksanakan layanan PPI dengan menitikberatkan pada upaya promoti dan preenti%

    *edangkan bila diperlukan ru2ukan, terdapat > rumah sakit yaitu 7* dam +alik +edan dan 7*

    Ha2i +edan yang telah memilki pengalaman dalam melakukan program PPI, misalnya dalam

    melakukan tindakan sectio caesar pada ibu hamil dengan HIB%

    P&n8&+0+n HIV M&*+*!i T)+n,'i,i S&,!+* PMTS

    Puskesmas beker2asama dengan @*+K-* dalam memberikan layanan konseling untuk

    perubahan perilaku dan penyediaan kondom dan pelicin% @*+ yang terlibat antara lain 0*+

    dengan kelompok dampingan pada "aria, @*@ dan pelanggan, H>! dengan kelompok

    dampingan pada .P* dan pelanggan, +edan Plus dengan kelompok dampingan "aria dan

    !-H%

    P)$)+' T&)+i R!'++n M&+$n

    @ayanan ini dilaksanakan dalam rangka mengurangi risiko penularan HIB melalui penggunaan

    2arum suntik pada kelompok Penasun% Pencandu obat opiat yang menggunakan 2arum suntik

    akan beralih meminum obat dan secara perlahan'lahan diharapkan dapat terlepas dari kecanduan

    obat% Puskesmas Aeladan, Puskesmas Padang 3ulan dan Puskesmas +edan *unggal telah beker2a

    sama dengan @*+ pendamping penasun (#aritas, 0alatea, :arkons) memberikan layanan alat

    suntik steril (@**) untuk mengurangi pemakaian 2arum suntik secara bergantian dan tidak

    steril%

    D!!n+n ,$,i+* +n &$n$'i

    @ayanan ini tersedia dengan baik, dimana ker2asama lintas sektoral -inas KesehatanPuskesmas

    dengan pihak s"asta maupun *KP- terkait belum terimplementasi dengan baik terutama dalam

    anggaran yang mendukung program penanggulangan HIB I-*% -ukungan pada kelompok

    !-H dan keluarganya misalnya dengan memberikan pelatihan ketrampilan, hibah untuk modal

    usaha, yang seyogyanya dapat melibatkan -inas *osial dan #7* dari pihak s"asta belum

    terealisasi% -emikian 2uga ker2asama dengan *KP- lainnya seperti -inas Pendidikan, -inas

    Pari"isata, dan -inas Perhubungan masih sebatas komitmen menyokong kegiatan -inas

    Kegiatan%

    Penu"up

    Puskesmas Kota +edan dalam memberikan layanan @K3 HIB I-* ini telah membuat panduan

    tentang 2ad"al layanan, tempat dan kontak person serta biaya tertentu yang harus dibayar oleh

    pasien% *ecara umum akses masyarakat untuk mendapatkan semua bentuk layanan HIB I-* ini

    dibebaskan pembiayaannya% -engan demikian diharapkan dengan adanya @ayanan

  • 7/24/2019 bhn pbl 26

    54/54

    Komprehensi 3erkesinambungan ini dapat menurunkan la2u epidemi serta meningkatkan

    layanan terhadap !-H melalui Puskesmas%