big data pada komputasi awan

6
 PERMASALAHAN KEAMANAN BIG DATA PADA KOMPUTASI AWAN ABSTRAK Mencermati trend perkembangan sistem informasi saat ini, dapat disimpulkan bahwa konvergensi media informasi telah menjadi pemicu terciptanya big data dan mendorong kemunculan teknologi cloud computing yang pada akhirnya menuntut adanya fasilitas data center yang dapat digunakan atau memiliki kemampuan untuk menampung dan menyediakan data, dalam rangka menjamin akses serta ketersediaan data dan informasi secara terus-menerus serta mampu memberikan  jaminan keamanan terha dap akses data tersebut. Kata kunci :  big da ta, komputasi awan , jaringan data.  1. Pendahuluan Pertumbuhan data yang berkembang dengan sangat signifikan merupakan salah satu feno ma dalam  perkembangan dunia Teknologi Informasi (TI) pada abad ini. Hal tersebut terjadi sejak dimungkinkan dilakukannya proses konvergensi media informasi, sehingga berdampak pada perkembangan dan  peningkatan volume serta jenis data secara terus- menerus. Mulai data yang hanya berupa teks, data citra dalam bentuk gambar atau foto, lalu data berupa video, sampai dengan data yang berasal sistem  penginderaan. Kondisi tersebut kemudian mendorong munculnya suatu terminologi dalam dunia TI yang dewasa ini dikenal sebagai big data. Konvergensi media informasi dan fenomena big data tersebut di atas telah mendorong munculnya teknologi baru di bidang TI, yang selanjutnya dikenal dengan terminologi cloud computing (komputasi awan). Cloud Computing menuntut adanya fasilitas data center yang dapat digunakan atau memiliki kemampuan untuk menampung dan menyediakan data, dalam rangka menjamin akses serta ketersediaan data dan informasi secara terus-menerus serta mampu memberikan jaminan keamanan terhadap akses data tersebut. 2. Komputasi Awan Komputasi awan atau Cloud Computing  adalah suatu teknologi yang memungkinkan kita untuk menggunakan sebuah layanan komputer di internet tanpa kita perlu tahu bagaimana kerumitan infrastrukutr yang mendukungnya. Adapun layanan komputer yang disediakan bisa berupa layanan hardware ataupun software. Cloud computing  mempunyai beberapa tipe layanan yang terbagi ke dalam tiga jenis layanan dibawah ini:  Software as a Service (SaaS), adalah salah satu  jenis Cloud Computing yang menyediakan software untuk langsung kita gunakan. Contoh: layanan email publik (Gmail, YahooMail, Hotmail, dsb), layanan edit Document (Office 365, Google Docs).  Platform as a Service (PaaS), adalah jenis layanan Cloud Computing yang menyediakan  platform pembagun aplik asi sebagai layanannya.  Infrastructure as a Service (IaaS) adalah jenis Cloud Computing yang menyediakan infrastuktur IT (komputasi, storage, memory, network dsb) sebagai layanannya. Komponen- komponen tersebut digunakan untuk membangun komputer virtual. Komputer virtual dapat diinstal sistem operasi dan aplikasi sesuai

Upload: fauzi-setianto

Post on 20-Feb-2018

222 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

7/24/2019 Big Data Pada Komputasi Awan

http://slidepdf.com/reader/full/big-data-pada-komputasi-awan 1/6

 

PERMASALAHAN KEAMANAN BIG DATA

PADA KOMPUTASI AWAN

ABSTRAK

Mencermati trend perkembangan sistem

informasi saat ini, dapat disimpulkan bahwa

konvergensi media informasi telah menjadi pemicu

terciptanya big data dan mendorong kemunculan

teknologi cloud computing yang pada akhirnya

menuntut adanya fasilitas data center yang dapat

digunakan atau memiliki kemampuan untuk

menampung dan menyediakan data, dalam rangka

menjamin akses serta ketersediaan data dan informasi

secara terus-menerus serta mampu memberikan

 jaminan keamanan terhadap akses data tersebut.

Kata kunci : big data, komputasi awan, jaringan data. 

1. 

Pendahuluan

Pertumbuhan data yang berkembang dengan

sangat signifikan merupakan salah satu fenoma dalam

 perkembangan dunia Teknologi Informasi (TI) pada

abad ini. Hal tersebut terjadi sejak dimungkinkan

dilakukannya proses konvergensi media informasi,

sehingga berdampak pada perkembangan dan

 peningkatan volume serta jenis data secara terus-

menerus. Mulai data yang hanya berupa teks, data

citra dalam bentuk gambar atau foto, lalu data berupa

video, sampai dengan data yang berasal sistem

 penginderaan. Kondisi tersebut kemudian mendorong

munculnya suatu terminologi dalam dunia TI yang

dewasa ini dikenal sebagai big data.

Konvergensi media informasi dan fenomena big

data tersebut di atas telah mendorong munculnya

teknologi baru di bidang TI, yang selanjutnya dikenal

dengan terminologi cloud computing (komputasi

awan). Cloud Computing menuntut adanya fasilitas

data center yang dapat digunakan atau memiliki

kemampuan untuk menampung dan menyediakan

data, dalam rangka menjamin akses serta ketersediaan

data dan informasi secara terus-menerus serta mampu

memberikan jaminan keamanan terhadap akses data

tersebut.

2. 

Komputasi Awan

Komputasi awan atau Cloud Computing   adalah

suatu teknologi yang memungkinkan kita untuk

menggunakan sebuah layanan komputer di internet

tanpa kita perlu tahu bagaimana kerumitan

infrastrukutr yang mendukungnya. Adapun layanan

komputer yang disediakan bisa berupa layanan

hardware ataupun software.

Cloud computing   mempunyai beberapa tipe

layanan yang terbagi ke dalam tiga jenis layanan

dibawah ini:

  Software as a Service (SaaS), adalah salah satu

 jenis Cloud Computing yang menyediakan

software untuk langsung kita gunakan. Contoh:

layanan email publik (Gmail, YahooMail,

Hotmail, dsb), layanan edit Document (Office

365, Google Docs).

 

Platform as a Service (PaaS), adalah jenis

layanan Cloud Computing yang menyediakan

 platform pembagun aplikasi sebagai layanannya.

  Infrastructure as a Service (IaaS) adalah jenis

Cloud Computing yang menyediakan

infrastuktur IT (komputasi, storage, memory,

network dsb) sebagai layanannya. Komponen-

komponen tersebut digunakan untuk

membangun komputer virtual. Komputer virtualdapat diinstal sistem operasi dan aplikasi sesuai

7/24/2019 Big Data Pada Komputasi Awan

http://slidepdf.com/reader/full/big-data-pada-komputasi-awan 2/6

 

kebutuhan. Konfigurasi komputer virtual juga

 bisa diubah sesuai kebutuhan.

2.1. Karakteristik Komputasi Awan

Berdasarkan NIST, ada 5 kriteria yang harus

dipenuhi oleh sebuah sistem untuk bias dimasukkan

kedalam keluarga cloud:

On Demand Self Service, pengguna dapat memesan

dan mengelola layanan tanpa interaksi manusia

dengan penyedia layanan, Misalnya dengan

menggunakan, sebuah portal web dan manajemen

antar muka. Pengadaan dan perlengkapan layanan

serta sumber daya yang terkait terjadi secara otomatis

 pada penyedia.

 Broad network access, layanan yang tersedia

terhubung melalui jaringan pita lebar, terutama untuk

dapat diakses secara memadai melalui jaringan

internet, baik menggunakan thin client, thick client

ataupun media lain seperti smartphone.

 Resources Pooling , Penyedia layanan cloud,

memberikan layanan melalui sumber daya yang

dikelompokkan di satu atau berbagai lokasi date

center yang terdiri dari sejumlah server dengan

mekanisme multi-tenant. Mekanisme multi-tenant ini

memungkinkan sejumlah sumberdaya komputasi

tersebut digunakan secara bersama-sama oleh

sejumlah user, di mana sumber daya tersebut baik

yang berbentuk fisik maupun virtual, dapat

dialokasikan secara dinamis untuk kebutuhan

 pengguna/pelanggan sesuai permintaan. Dengan

demikian, pelanggan tidak perlu tahu bagaimana dan

darimana permintaan akan sumberdaya

komputasinya dipenuhi oleh penyedia layanan. Yang

 penting, setiap permintaan dapat dipenuhi.

Sumberdaya komputasi ini meliputi media penyimpanan, memory, processor, pita jaringan dan

mesin virtual.

 Rapid elasticity, Kapasitas komputasi yang

disediakan dapat secara elastis dan cepat disediakan,

 baik itu dalam bentuk penambahan ataupun

 pengurangan kapasitas yang diperlukan. Untuk

 pelanggan sendiri, dengan kemampuan ini seolah-

olah kapasitas yang tersedia tak terbatas besarnya,

dan dapat "dibeli" kapan saja dengan jumlah berapa

saja.

 Measured services, Sumberdaya cloud yang tersedia

harus dapat diatur dan dioptimasi penggunaannya,

dengan suatu sistem pengukuran yang dapat

mengukur penggunaan dari setiap sumberdaya

komputasi yang digunakan (penyimpanan, memory,

 Processor , lebar pita, aktivitas user , dan lainnya).

Dengan demikian, jumlah sumber daya yang

digunakan dapat secara transparan diukur yang akan

menjadi dasar bagi user untuk membayar biaya

 penggunaan layanan.

2.2  Keuntungan Komputasi Awan

-  Arsitektur awan memiliki skalabilitas,

fleksibilitas, dan transparansi yang

memungkinkan layanan TI baru dapat disediakan

dengan cepat dan biaya efektif dengan

menggunakan service level agreements (SLA)

yang mencakup IT requirement dan policy,

memenuhi permintaan high utilization, dinamis,

merespon perubahan, dan memenuhi tingkat

keamanan dan kinerja yang tinggi.

-  Cloud Computing memberikan keuntungan bagi

 perusahaan:

-  Reduced cost

-  Flexibility

7/24/2019 Big Data Pada Komputasi Awan

http://slidepdf.com/reader/full/big-data-pada-komputasi-awan 3/6

 

-  Improved Automation

-  Sustainability

-  Focus on Core Competency

3. Big Data

Big Data adalah sebuah teknologi baru di dunia

teknologi informasi dimana teknologi Big Data

memungkinan proses pengolahan, penyimpanan dan

analisis data dalam beragam bentuk/format,

 berjumlah besar dan memiliki pertambahan data yang

sangat cepat dapat dilakukan dengan mudah dan

cepat.

Gartner (2011) mendefinisikan, big data sebagai

data yang memiliki tiga atribute, yaitu volume,

variety, dan velocity. Volume berkaitan dengan

ukuran data. Volume data yang besar pada pada big

data ini meningkat seiring dengan berkembangnya

teknologi internet. Jutaan orang memproduksi data

video yang ada di youtube, status di facebook, foto di

instagram dll. Banyaknya data yang di produksi telah

menghasilkan begitu besar volume data yang

tersimpan secara format digital di internet. Variety

 berarti tipe atau jenis data yang meliputi berbagai

 jenis data baik data yang telah terstruktur dalam suatu

 basis data maupun data yang tidak terorganisir dalam

suatu basis data seperti halnya data teks pada web

 pages, data suara, video, click stream, log file, dan

lain sebagainya. Terakhir adalah velocity yang dapat

diartikan sebagai kecepatan yang dihasilkannya suatu

data, dan seberapa cepat data itu harus dapat diproses

agar bisa memenuhi permintaan pengguna.Big Data mengacu pada dataset yang ukurannya

diluar kemampuan dari database software tools untuk

meng-capture, menyimpan, mengatur dan melakukan

analisa. Ukuran big data mulai dari TeraByte sampai

PetaByte, tergantung dari banyaknya informasi yang

dikumpulkan.

Dari ketiga dimensi big data yang telah

dipaparkan, maka dapat dipahami bahwa big data

merupakan manifestasi dari peningkatan jumlah dan

variasi data yang datang secara cepat dari berbagai

media. Proses utilisasi big data tidak selesai pada

 pengumpulan data yang beragam, melainkan terus

 berlanjut seiring dengan perusahaan

mentransformasikan data-data mentah menjadi

informasi yang terukur, dan dapat dimengerti.

Manfaat adanya Big data antara lain adalah dapat

membantu analisa proses sistem yang sedang berjalan

untuk mencegah dan menaggulangi kegagalan dalam

sistem, mengunakan hasil analisa log untuk

menemukan dan mentukan secara pasti kegagalan apa

yang terjadi didalam sistem, menyiapkan langkah-

langkah pasti yang dapat digunakan sebagai solusi

masalah sistem.

Big Data berisi data Transaksi, interaksi dan

observasi atau bisa dikatakan semua hal yang

 berhubungan dengan jaringan internet, jaringan

komunikasi, dan jaringan satelit. 

7/24/2019 Big Data Pada Komputasi Awan

http://slidepdf.com/reader/full/big-data-pada-komputasi-awan 4/6

 

3.1 Implementasi Big Data

Terdapat dua teknologi yang terkait dalam

 pengimplementasian big data antara lain: Apache

Hadoop, dan NoSQL Database.

Apache Hadoop merupakan suatu open-sourceframework untuk pemrosesan data-sets skala besar

dalam clusters hardware komputer yang terjangkau

dan mudah diperoleh. Hadoop disini disebut lebih

dari sekedar software atau perangkat lunak. Hadoop

adalah sekumpulan software yang saling bekerja

sama untuk mengolah data. Bisa disebut Hadoop

adalah sebuah ekosistem yang terdiri dari software-

software yang bekerja sama.

Secara umum ekosistem dari apache hadoop

terbagi atas beberapa bagian, antara lain:

1.  Inti atau core dari Hadoop : Ini merupakan

software utama yang menjadi dasar dari

ekosistem. Software ini bisa didapat di web site

Apache Hadoop. Inti hadoop ini terdiri dari

 beberapa bagian yaitu Hadoop Distributed File

System (HDFS) dan Map Reduce. HDFS adalah

tempat data-data dan file disimpan. Map Reduce

disini adalah program untuk melakukan data

mining dan pengolahan data lainnya dari file atau

data yang disimpan di HDFS.

2.  Data mining. Bagian ini sebenarnya bisa dikatan

adalah API untuk menjalankan Map Reduce.

Bagian ini mempermudah membuat dan

menjalankan Map Reduce. Dengan demikian

akan lebih mudah membuat dan menjalankan

query. Contoh dari bagian ini adalah Apache Pig

dan Apache Hive.

3.  Database NoSQL (Not Only SQL). Bagian ini

ada karena proses map reduce biasanya

membutuhkan waktu lama (karena data yang

diproses dalam skala besar) dan dilakukan secara

 periodik dan tidak sewaktu-waktu. Bagian ini

memberikan akses data yang lebih cepat dan bisa

dilakukan sewaktu-waktu. Contoh NoSQL yang

 baisa dipakai adalah Apache HBase dan Apache

Cassandra.

Hadoop bisa dijalankan di satu komputer (single

node) ataupun dalam cluster yang berisi banyak

komputer (multi node). Single node biasanyadipergunakan untuk development atau training. Pada

umumnya framework Hadoop dikembangkan dalam

 bahasa Java, dengan beberapa source code dalam

 bahasa C dan command line utilities ditulis sebagai

shell-scripts.

4.  Keamanan Big Data Pada Komputasi

Awan

Kalangan korporasi masih meragukan keamanan

data yang akan ditaruh di komputasi awan (cloud

computing). Sehingga masih banyak perusahaan yang

masih mempertimbangkan untuk menggunakan

layanan tersebut. Selain keamanan, kalangan pebisnis

 juga khawatir terhadap hilangnya kontrol data,

masalah harga, dan validitas data.

Tantangan utama para eksekutif teknologi

informasi di masa depan adalah harus mewaspadai

 pertumbuhan data, peningkatan utilisasi, dan masalah

manajemen storage bagi virtual server. Jika tidak

diwaspadai, maka data yang tidak terstruktur akan

melonjak naik.

72 persen dari para eksekutif tidak memiliki

strategi untuk mengantisipasi pertumbuhan data tak

terstruktur seperti data multimedia, data berbasis

Internet, atau berbagai jenis data raksasa berukuran

multi-gigabyte yang saat ini menjadi penting sebagai

sumber utama untuk aktivitas penggalian data. Data

dan informasi harus disimpan, diatur, dan dikelola

sesuai kepentingan perusahaan masing-masing.

 Namun, dengan mengadopsi teknologi terkini seperti

komputasi awan, maka perusahaan tidak hanya bisa

mengelola pertumbuhan datanya saja.

Berbicara keamanan Big Data pada lingkungan

komputasi awan tidak terlepas dari prinsip dasarkeamanan pada teknologi komputasi awan itu sendiri.

7/24/2019 Big Data Pada Komputasi Awan

http://slidepdf.com/reader/full/big-data-pada-komputasi-awan 5/6

 

Isu keamanan dan privasi menjadi isu utama di

dalam teknologi komputasi awan saat ini.

Penggunaan resource secara bersama berdampak

dengan rentannya suatu data dan informasi tersebut

 bocor dan disalahgunakan oleh pihak lain yang tidakseharusnya memiliki informasi tersebut. Ancaman

 privasi data dapat berasal dari pihak internal

(penyedia layanan, pengguna dalam perusahaan), dan

kebocoran data bisa terjadi karena kegagalan hak

akses keamanan di beberapa domain.

Privasi merupakan suatu hal yang sangat penting

 baik bagi individu maupun lembaga atau instansi

untuk berhadapan dan berinteraksi dengan individu

lain atau lembaga lain. Salah dalam menyampaikan

informasi yang memiliki kemungkinan bernilai

confidential, classified dan rahasia tidak dapat

dipungkiri akan menyebabkan kerugian baik material

maupun non material.

Beberapa tindakan untuk mencegah terjadinya

 pencurian data ini telah dilakukan khususnya dari sisi

teknologi. Berbagai macam teknologi menawarkan

 berbagai model, algoritma, hingga model data untuk

meningkatkan keamanan privasi data pada cloud

computing. Beberapa teknologi tersebut diantaranya

adalah cloud intelligent track dan privacy as a service

(PaaS).

Cloud intelligent track merupakan suatu

mekanisme dimana setiap data privasi maupun

informasi penting pengguna cloud yang tersimpan di

dalam storage cloud provider, harus melalui tahapan

dan proses: working process, encryption, decryption,

memory management, keyword generation, risk

manageri. Setiap data tersebut dipecah menjadi

 beberapa segmen, dan disimpan pada lokasi acak di

database. Semua data yang disimpan telah dienkripsi

terlebih dahulu dan lokasi penyimpanannya juga

membutuhkan public atau private key untuk

menemukannya. Ketika data dipanggil kembali oleh

 pengguna, data disatukan kembali dan dilakukan

 proses dekripsi data.

Sedangkan PaaS merupakan suatu metode yang

menawarkan control privacy lebih untuk pengguna.

PaaS memungkin pengguna untuk menetukan sendiri

sensivitas dan tingkat pentingnya data. PaaS juga

menggunakan trusted-third-party untuk mengelolamanajemen privacy pengguna tersebut. Sedangkan di

sisi server, cloud provider menggunaka crypto

coprocessor dan protocol-protocol yang mengatur

tentang privasi data pengguna.

5.  Manajemen Resiko Komputasi Awan

Untuk lebih meningkatkan keamanan big data

 pada layanan komputasi awan dapat berikut beberapa

alternative yang dapat dilakukan:

1.  Enkripsi Data.

Enkripsi data merupakan salah satu bentuk upaya

 proteksi informasi, dengan cara mengenkripsikan

atau dibuat kode tertentu sebelum dilepas ke

lingkungan komputasi awan.

2.  Certification and Auditing.

Penyedia jasa komputasi awan atau provider harus

memiliki sertifikat sebagai penyedia layanankomputasi. Selain itu sistem dalam komputasi

awan juga harus dilaksanakan audit oleh

organisasi eksternal atau lembaga lain yang

 berwenang.

3.  Back Up and Recovery.

Back Up dan recovery merupakan upaya untuk

 proteksi data. Data yang disimpan di cloud tidak

serta merta dilepas begitu saja. Instansi pelayanan

kesehatan juga harus memiliki back up data

tersebut.

4.  Private Cloud.

Penggunaan cloud jenis ini bertujuan juga agar

lebih mudah melakukan

 pengawasan dan pengaturan jaringan komputer,

sehingga keamanan data

menjadi lebih terjamin.

6.  Penutup

7/24/2019 Big Data Pada Komputasi Awan

http://slidepdf.com/reader/full/big-data-pada-komputasi-awan 6/6

 

Pencurian data dalam teknologi Cloud Computing

merupakan salah satu isu keamanan yang cukup

 besar. Hal ini karena setiap hacker dapat

menggunakan berbagai cara untuk mendapatkan

informasi yang mereka butuhkan dari suatu perusahaan tertentu.

Cloud intelligent track dan privacy as a service

adalah dua teknologi yang dapat memberikan rasa

aman bagi pengguna big data pada lingkungan

komputasi awan karena pengguna dapat mengetahui

 bahwa data mereka disimpan secara aman dan

memiliki akses control lebih terhadap data tersebut.

UCAPAN TERIMA KASIH

Bagian ini boleh digunakan, boleh juga

dihilangkan (opsional). Ucapan terima kasih hanya

ditujukan pada pihak-pihak yang membantu secara

langsung penelitian yang dilakukan, misal:

 penyandang dana atau pakar dilibatkan. Ucapan

terima kasih tidak ditujukan untuk pejabat struktural,

misalkan Ketua Jurusan, Dekan, ataupun Rektor.  

DAFTAR PUSTAKA

[1] M. Zhout, R. Zhang, Security and Privacy in

Cloud Computing: A Survey. Sixth International

Conference on Semantics, Knowledge and Grids.

Software Engineering Institute, East China Normal

University, Shanghai, China. 2010.

[2] G. Zhang, Y. Yang, Key Research Issues for

Privacy Protection and Preservation in CloudComputing. Second International Conference on

Cloud and Green Computing. Faculty of Information

and Communication Technologies Swinburne

University of Technology Hawthorn, Melbourne,

Australia. 2012.

[3] D., Chen, H., Zhao. Data Security and Privacy

Protection Issues in Cloud Computing. International

Conference on Computer Science and Electronics

Engineering. College of Information Science and

Engineering Northeastern University Shenyang,

China. 2012.

[4] Ahmad Rifai ZA, 2010, Pencurian Data di Dalam

Teknologi Cloud Computing, Institut Teknologi

Bandung.[5] Eaton, C., Dirk, D., Tom, D., George, L., & Paul,

Z. (n.d.). Understanding Big Data. Mc Graw Hill.

[6] Dumbill, E. (2012). Big Data Now Current

Perspective. O'Reilly Media.

[7] Global Pulse. (2012). Big Data for

Development:Challenges & Opportunities.