blok geriatri dr.noer

Upload: olivia-dwimaswasti

Post on 14-Oct-2015

61 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

geriatri

TRANSCRIPT

  • Dr. dr. Noer Rachma, Sp.RM

    Bagian Rehabilitasi MedikFK UNS

  • Setiap orang tua perubahan fisik & emosionalpengaruhi fungsi kesehatan

    Masalah geriatri :Gangguan sensorik, penglihatan,pendengaran

    Osteoporosis

    Malnutrisi

    Depresi

    Gangguan kognitif (delirium & demensia)

    Penyakit kronik (stroke, osteoarthritis, parkinson, dan amiotropik lateral sklerosis )

  • Pengembalian fungsi terbaikrehabilitasi bagi geriatri harus :Pendekatan sistematis cari sebab disabilitas

    Kenali keuntungan dan kerugian

    Mengerti peran masing-masing anggota tim + mengerti rencana perawatan

    Perawatan dapat diadaptasikan

    Kenali dengan baik kebutuhan dasar

  • Bentuk perawatan rehabilitasi Hospital-based - Paling intensif, tapi sulit dijangkau - Terapi aktif Community-based

    Tim multidisiplin Tujuan utama memastikan pasien mendapatkan penilaian yang komprehensif, dan intervensi terhadap penyakit yang menyebabkan disabilitas dan terhadap komorbiditas.

  • Strategi RehabilitasiTujuan utama rehabilitasirestitusi fungsikompensasiadaptasi terhadap fungsi yang hilangpencegahan komplikasi sekunder

    Rehabilitasi harus memaksimalkan potensi pasien dalam partisipasi sosial, rekreasi, atau aktivitas kerja

  • Penilaian dan rencana rehabilitasiKomponen utama:demografi pasiendukungan sosialtempat tinggalkomorbiditas pasienderajat berat penyakit pasien saat inistatus fungsional pasien sebelum sakitdefisit ROMFleksibilitasKekuatanfungsi sensorikKeseimbanganKognisiMoodstatus fungsional pengukuran ADL (Functional Independence Measure, Index ADL Barthel).

  • Rehabilitasi stroke

    Golden Period 6 bulan pertama setelah serangan stroke.

    Masalah pasca stroke kompleks dan bersifat individualmasalah dasar yang sama hilangnya atau terganggunya kontrol terhadap mekanisme refleks postural normal + refleks primitif.

  • Kompenen yang tercakup adalah :ADL (Activities of Daily Living) makan, minum, berpakaian, aktifitas ke kamar kecil, dan mandi.Memori produktivitasmenyetir mobil, memasak, menulis, mengetik, dll. Leisure (pemanfaatan waktu luang) berkebun, olahraga dll.Terapi wicaraPsikolog Terapi suportifCare giver

  • Latar belakangMerupakan nyeri di daerah punggung antara sudut bawah kosta (tulang rusuk) s/d lumbosakral (sekitar tulang ekor).

    Disebabkan:proses mekaniknon mekanikpsikogenik

    Sumber utama nyeri:ototfaset sendiSarafTimbulnya nyeri karena tekanan pada susunan saraf tepi daerah pinggang (saraf terjepit).

  • Etiologi

    Diduga akibat beban mekanik pada struktur musculoskeletal.Ex:kursi yang tidak ergonomisposisi duduk yang salahgerakan pinggang yang terlalu mendadak atau berlebihanpengapuran tulang belakangstres mental

  • Penatalaksanaan

    Terapi konservatifTerapi medikamentosaFisioterapi (diathermi dan traksi pelvis)RehabilitasiTerapi operatifbila terapi konservatif tidak berhasil atau pada kasus fraktur yang menyebabkan defisit neurologis.

  • Faktor resiko jatuhkulit putih(BMI) rendahtubuh yang tinggibone mineral density (BMD) rendahriwayat serangan strokekonsumsi alcoholriwayat jatuh sebelumnya (paling sering) - penurunan knee flekxion pada fase pre-swing - penurunan knee power pada fase pre-swing - peningkatan fleksi hip.

  • Pencegahan terhadap jatuhUsaha pencegahan rumah sakit maupun di lingkungan tempat tinggal pasien.Pencegahan yang dapat dilakukan diantaranya adalahmemberikan penerangan yang cukup untuk ruanganmenempatkan lemari baju dekat dengan tempat tidur pasienmenggunakan sabuk untuk melindungi pasien saat duduk pada kursi rodamamasangkan rem pada roda bed pasien menjaga tempat tidur pasien tetap dalam posisi yang rendahmenjaga ruang rawat pasien dalam keadaan rapimenempatkan bel untuk perawat dalam jangkauan pasien, dllTempattinggalRumahsakit

  • Rehabilitasi terhadap pasien jatuhgangguan fisik harus ditangani terlebih dahulu (Ex: penglihatan, sistem vestibuler,dll)

    Usaha penting mencegah agar pasien tidak jatuh lagi,sebab orang yang telah terjatuh mempunyai kecenderungan untuk terjatuh lagi

    Program rehabilitasi yang dapat diterapkan:Teknik transfer pasien yang tepatLatihan moderat 5x/minggu 20 menit tiap sesimempertahankan mobilitasMenggunakan tahanan sebanyak 2-3x/minggu mempertahankan kekuatanOkupasi terapi melakukan menejemen terhadap lingkungan rumah yang membahayakan

  • Rehabilitasi osteoporosisProgram exercise dan conditioningmeningkatkan weight bearing dan kebugaran tubuh.Teknik manajemen nyeri.Konseling nutrisimeningkatkan asupan kalsium dan vitamin D + mengurangi konsumsi kafein dan alcohol.Pengunaan alat bantumeningkatkan keamanan di rumah.Edukasi penderita dan keluargamencegah jatuh.

  • Latihan dalam penanganan osteoporosisCara yang ditempuh :Nutrisi yang memenuhi syarat Pola hidup aktif, misalnya jalan cepat, lari, sepeda, berenang, olah raga lain terutama yang menyangga berat badanLuas gerak sendi penuh serta pereganganLatihan penguatan ototMembiasakan postur yang benar saat duduk, berdiri, dan bekerjaMenghindari aktivitas yang menimbulkan cederaMemulai olah raga dengan pemanasan dan mengakhiri dengan pendinginan

    Tujuan dari pemulihan dalam rehabilitasi osteoporosis:Mencegah penurunan masa tulang lebih lanjutMeningkatkan fungsi neuromaskuler agar cacat tidak bertambahMencegah jatuh Mencegah depresiMeningkatkan keadaan umum

  • Exercise pada osteoporosisStanding posture memperbaiki postur duduk dan berjalan.Walking posture memperkuat kaki, jantung dan memperbaiki keseimbangan.Wall arch meregangkan bahu, betis, punggung dan perut.Chin tuck meluruskan kepala dan bahu.Chest stretgh meregangkan badan dan meluruskan badan.Pelvic tilt memperkuat punggung bawah dan otot-otot perut.Back and shoulder stretch meregangkan punggung bagian atas dan bahuBack posture exercise mendatarkan punggung bagian atas dan meregangkan dada.Sitting knee extension menguatkan otot paha.Calf stretch memperkuat otot-otot punggung.Shoulder stregthening memperkuat otot-otot sepanjang bahu belakang dan otot-otot lengan atas bagian belakang (triceps) dan punggung atas

  • Latihan Ia

  • Latihan 2 Latihan 3

  • Latihan 4 Latihan 5a Latihan 5b

  • Latihan 7b Latihan 7a

  • Latihan 8b

  • Latihan 9 Latihan 10

  • Latihan 11 Latihan12

  • Latihan 13 Latihan 14

  • Latihan 15 Latihan 16

  • Latihan 17

  • Hindari barang penghalang;

    Tinggi pegangan dari lantai maksimal 35 cm;

    Apabila beban diangkat dari lantai, gunakan pengait;

    Beban dekat dengan badan

    Punggung lurus dan lutut semi fleksi.

  • Orthesa pada osteoporosisTujuan pemakaian orthesa pada osteoporosis:Menyokong atau support tulang belakangKoreksi posturMengurangi keluhan nyeri dan inflamasi dengan membatasi gerakan

    Contoh orthesa:Full support / Rigid Polipropilene brace / Bivalved Body JacketMengurangi nyeri dan imobilisasi terutama pada fase akutThoraco Lumbal Support Orthesa (TLSO)TLSO dengan shoulder traps dari bahan semirigid dapat berfungsi:Mengurangi nyeri ImmobilisasiMencegah penderita pada posisi atau postur kifoisJewet Brace Mencegah fleksi lumbal dan thoracalKypo-orthoseMemperbaiki postur kifosis dan membantu gerakan axial loading pada spine. Tujuan pemakaian orthesamerangsang gerakan ekstensi trunk dengan shoulder.Pada penggunaan orthesa yang terus menerus dapat menyebabkan kelemahan otot-otot punggung.

  • Terapi fisik: latihan otot teratur, perbaiki gangguan fungsi, < tgt orang lain,< nyeri.

    Terapi pemanasan: diatermi, ultra sound, infra red.

    Obat simptomatik: < nyeri.

    Bedah : osteotomi,artroplasti ,artrodesis

    Latihan okupasi terapi

  • Tujuan latihan nyeri, ROM,strength & endurance,cegah & koreksi deformitas.

    Latihan isometrik 10X pengulangan / aman untuk orangtua & pasien kontraindikasi latihan isometri (hipertensi berat).

  • Gaya berjalan normal

    4 fase, yaitu heel strike phase, loading /stance phase, toe-off phase, dan swing phase.GAYA BERJALAN

  • Gaya berjalan antalgik

    Gaya berjalan Tredelenburg

    Waddle gait,

    Gaya berjalan histerikal/psikogenik

    Gaya berjalan paraparetik spastik

    Gaya berjalan paraparetik flaksid

    Gaya berjalan hemiparetik

    Gaya berjalan ataktik/serebelar

    Scissor gait,

    Gaya berjalan Parkinson

  • Pola jalan lansia perubahan:Sedikit rigiditasGerakan otomatis
  • Tujuan pmx pola jalan:Mengetahui ada tidaknya gangguan keseimbangan dan koordinasi gerakan

    Pemeriksaan Pola jalan Lansiaa. Pelaksanaan pemeriksaanb. Interpretasi umum pemeriksaan pola jalanc. Interpretasi khusus pemeriksaan pola jalan pada setiap fase jalan

  • Orthosa : eksoskeleton yang didesain untuk membantu, mempertahankan, meluruskan, dan menstimulasi fungsi.

    Adaptasi : Memberikan kemudahan pada pasien dalam hal berpakaian

    Modifikasi lingkungan, ex: kamar mandi dengan pegangan memanjang.

  • *