buku 1.doc

Upload: nevy-selvia

Post on 22-Feb-2018

265 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 7/24/2019 buku 1.doc

    1/279

    Disusun oleh:NEVY SELVIA (1201125121)

    UMMU HANI (1201125178)

    1

    TEORI BELAJAR

    DANMODEL PEMBELAJARAN

  • 7/24/2019 buku 1.doc

    2/279

    KATA PENGANTAR

    Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan

    karunianya serta memberi kekuatan, kesehatan dan kemampuan hingga pembuatan buku ini

    dapat kami selesaikan. Shalawat serta salam tak lupa kita haturkan kepada junjungan Nabi

    Muhammad SAW yang telah membawa kita dari zaman kegelapan ke zaman yang terang

    benderang seperti sekarang ini.

    Buku ini disusun dengan maksud untuk memenuhi tugas mata kuliah Teri Belajar

    Matematika. Materi yang dituliskan dalam makalah ini dimaksudkan untuk mengetahui

    in!rmasi tentang Teri Belajar dan Mdel Pembelajaran serta bagian"bagian yang men#akup

    di dalamnya.

    $alam buku ini, kami mengu#apkan terima kasih kepada dsen mata kuliah Teri

    Belajar Matematika, yaitu Bapak %di Susant, M.Pd., keluarga dan teman"teman yang telahmendukung kami dalam membuat buku ini.

    &ami menyadari dalam pembuatan buku ini jauh dari kesempurnaan , untuk itu kritik

    dan saran dari pemba#a sangat diharapkan demi menyempurnakan buku ini. Semga buku ini

    dapat berman!aat bagi kami maupun para pemba#a.

    Atas perhatiannya, kami mengu#apkan terima kasih.

    'akarta, (ebruari )*+

    Penyusun

    i

  • 7/24/2019 buku 1.doc

    3/279

    DAFTAR ISI

    -alaman judul sampul

    &ata Pengantar ............................................................................................................... i

    $a!tar /si ........................................................................................................................... ii

    BAB / Teri Belajar

    A. Pengertian Teri Belajar ................................................................................................... +B. Ma#am"ma#am Teri Belajar .......................................................................................

    BAB // Metde Belajar

    A. Pengertian Metde Belajar ..................................................................................... ++

    B. Ma#am"ma#am Metde Belajar ..................................................................................... ++

    BAB /// Mdel Pembelajaran

    A. Pengertian Mdel Pembelajaran ..................................................................................... )0

    B. Ma#am"ma#am Mdel Pembelajaran ......................................................................... 1

    BAB /2 Strategi dan Pendekatan Belajar

    A. Strategi Belajar ........................................................................................................... +*)

    B. Pendekatan Belajar ............................................................................................... +*0

    BAB 2 $a!tar Pustaka ............................................................................................... ++3

    ii

  • 7/24/2019 buku 1.doc

    4/279

    BAB I

    TEORI BELAJAR

    A. Pengertian Teri Belajar

    $alampsiklgidanpendidikan,pembelajaranse#ara umum dide!inisikansebagai suatu prses yang menyatukan kgniti!, emsinal, dan lingkungan pengaruh dan

    pengalaman untuk memperleh, meningkatkan, atau membuat perubahan pengetahuan

    satu, keterampilan, nilai, dan pandangan dunia. (Illeris, 2000; Ormorod, 1995)

    Teri adalah #ara"#ara atau metde yang digunakan untuk mempelajari atau

    meneliti sesuatu dalam suatu prses pembelajaran. Berarti teri belajar adalah #ara"#ara

    yang digunakan untuk memahami tingkah laku indi4idu yang relati4e menetap sebagai

    hasil pengalaman dan interaksi dengan lingkungan.

    Belajar merupakan suatu prses usaha sadar yang dilakukan leh indi4idu untuk

    suatu perubahan dari tidak tahu menjadi tahu, dari tidak memiliki sikap menjadi bersikapbenar, dari tidak terampil menjadi terampil melakukan sesuatu.

    Pengertian teri belajar merupakan suatu kegiatan seserang untuk mengubah

    perilaku mereka. Seluruh kegiatan belajar selalu diikuti leh perubahan yang meliputi

    ke#akapan, keterampilan dan sikap, pengertian dan harga diri, watak, minat, penyesuaian

    diri dan lain sebagainya. Perubahan tersebut meliputi perubahan kgniti!, perubahan

    psikmtr, dan perubahan a!ekti!.

    Prinsip"prinsip belajar pada hakekatnya berkaitan dengan ptensi yang bersi!at

    manusiawi dan kelakuan. Belajar membutuhkan prses dan tahapan serta kematangan

    mereka yang belajar. Belajar lebih baik dan e!ekti! jika didrng leh mti4asi,

    khususnya mti4asi dari dalam diri karena akan berbeda dengan belajar karena terpaksa

    atau memiliki rasa takut.

    Ada tiga glngan besar teri belajar yaitu teri belajar menurut ilmu jiwa daya,

    teri belajar ilmu jiwa gestalt dan teri belajar menurut ilmu jiwa assiasi. Pengertian

    teri belajar menurut ilmu jiwa daya adalah berma#am"ma#am daya yang ada pada

    manusia bisa dilatih untuk memenuhi !ungsinya. Sebagai #nth adalah melatih daya

    ingat dengan mengha!al istilah asing atau angka. Sedangkan pengertian teri belajar

    menurut ilmu jiwa 5estalt adalah belajar se#ara keseluruhan lebih penting dan pada

    belajar bagian atau unsur. Berdasarkan aliran ini belajar dimulai pada saat diperleh

    insight dengan melihat hubungan tertentu berbagai unsur dalam situasi tertentu. /n"sight

    ini tergantung pada pengalaman, kesanggupan, kmpleksitas suatu situasi, latihan dan

    kesalahan.

    Pengertian Teri Belajar Menuru para ahli

    Teori Belajar Menurut Watson

    Watsn mende!inisikan belajar sebagai prses interaksi antara stimulus dan respn,

    namun stimulus dan respn yang dimaksud harus dapat diamati 6bser4able7 dan dapat

    diukur. 'adi walaupun dia mengakui adanya perubahan"perubahan mental dalam diri

    seserang selama prses belajar, namun dia menganggap !aktr tersebut sebagai hal yang

    tidak perlu diperhitungkan karena tidak dapat diamati.

    1

    http://belajarpsikologi.com/http://belajarpsikologi.com/category/psikologi-pendidikan/http://belajarpsikologi.com/category/psikologi-pendidikan/http://belajarpsikologi.com/macam-macam-metode-pembelajaran/http://belajarpsikologi.com/category/psikologi-pendidikan/http://belajarpsikologi.com/macam-macam-metode-pembelajaran/http://belajarpsikologi.com/
  • 7/24/2019 buku 1.doc

    5/279

    Teori Belajar Menurut Clark Hull

    8lark -ull juga menggunakan 4ariabel hubungan antara stimulus dan respn untuk

    menjelaskan pengertian belajar. Namun dia sangat terpengaruh leh teri e4lusi 8harles

    $arwin. Bagi -ull, seperti halnya teri e4lusi, semua !ungsi tingkah laku berman!aat

    terutama untuk menjaga agar rganisme tetap bertahan hidup. 9leh sebab itu -ullmengatakan kebutuhan bilgis 6dri4e7 dan pemuasan kebutuhan bilgis 6dri4e

    redu#tin7 adalah penting dan menempati psisi sentral dalam seluruh kegiatan manusia,

    sehingga stimulus 6stimulus drngan7 dalam belajar pun hampir selalu dikaitkan dengan

    kebutuhan bilgis, walaupun respn yang akan mun#ul mungkin dapat berwujud

    ma#am"ma#am. Penguatan tingkah laku juga masuk dalam teri ini, tetapi juga dikaitkan

    dengan kndisi bilgis 6Bell, 5redler, +33+7.

    Teori Belajar Menurut Edwin Guthrie

    Azas belajar 5uthrie yang utama adalah hukum kntiguiti, yaitu gabungan stimulus"

    stimulus yang disertai suatu gerakan, pada waktu timbul kembali #enderung akan diikuti

    leh gerakan yang sama 6Bell, 5redler, +33+7. 5uthrie juga menggunakan 4ariabel

    hubungan stimulusdan respn untuk menjelaskan terjadinya prses belajar. Belajar

    terjadi karena gerakan terakhir yang dilakukan mengubah situasi stimulus sedangkan

    tidak ada respn lain yang dapat terjadi. Penguatan sekedar hanya melindungi hasil

    belajar yang baru agar tidak hilang dengan jalan men#egah perlehan respn yang baru.

    -ubungan antara stimulus dan respn bersi!at sementara, leh karena dalam kegiatan

    belajarpeserta didikperlu sesering mungkin diberi stimulus agar hubungan stimulus dan

    respn bersi!at lebih kuat dan menetap. 5uthrie juga per#aya bahwa hukuman

    6punishment7 memegang peranan penting dalam prses belajar, hukuman yang diberikan

    pada saat yang tepat akan mampu mengubah tingkah laku seserang.Saran utama dari

    teri ini adalah guru harus dapat mengassiasi stimulus respn se#ara tepat. Pebelajarharus dibimbing melakukan apa yang harus dipelajari. $alam mengella kelas guru tidak

    bleh memberikan tugas yang mungkin diabaikan leh anak 6Bell, 5redler, +33+7.

    Teori Belajar Menurut Skinner

    &nsep"knsep yang dikemukanan Skinner tentang belajar lebih mengungguli knsep

    para tkh sebelumnya. /a mampu menjelaskan knsep belajar se#ara sederhana, namun

    lebih kmprehensi!. Menurut Skinner hubungan antara stimulus dan respn yang terjadi

    melalui interaksi dengan lingkungannya, yang kemudian menimbulkan perubahan tingkah

    laku, tidaklah sesederhana yang dikemukakan leh tkh tkh sebelumnya. Menurutnya

    respn yang diterima seserang tidak sesederhana itu, karena stimulus"stimulus yang

    diberikan akan saling berinteraksi dan interaksi antar stimulus itu akan mempengaruhirespn yang dihasilkan. :espn yang diberikan ini memiliki knsekuensi"knsekuensi.

    &nsekuensi"knsekuensi inilah yang nantinya memengaruhi mun#ulnya perilaku

    6Sla4in, )***7. 9leh karena itu dalam memahami tingkah laku seserang se#ara benar

    harus memahami hubungan antara stimulus yang satu dengan lainnya, serta memahami

    knsep yang mungkin dimun#ulkan dan berbagai knsekuensi yang mungkin timbul

    akibat respn tersebut. Skinner juga mengemukakan bahwa dengan menggunakan

    perubahan"perubahan mental sebagai alat untuk menjelaskan tingkah laku hanya akan

    menambah rumit masalah. Sebab setiap alat yang digunakan perlu penjelasan lagi,

    demikian seterusnya.

    2

    http://id.wikipedia.org/wiki/Charles_Darwinhttp://id.wikipedia.org/wiki/Charles_Darwinhttp://id.wikipedia.org/wiki/Stimulushttp://id.wikipedia.org/wiki/Stimulushttp://id.wikipedia.org/wiki/Peserta_didikhttp://id.wikipedia.org/wiki/Peserta_didikhttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Komprehensif&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Charles_Darwinhttp://id.wikipedia.org/wiki/Charles_Darwinhttp://id.wikipedia.org/wiki/Stimulushttp://id.wikipedia.org/wiki/Peserta_didikhttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Komprehensif&action=edit&redlink=1
  • 7/24/2019 buku 1.doc

    6/279

    B. Ma#am"ma#am Teri Belajar

    Banyak teri belajar yang digunakan para guru untuk berbagai keperluan belajar

    dan prses pembelajaran. Ada pandangan psiklgi utama tentang teri belajar, yaitu

    teri belajar Beha4iristik, teri belajar &gniti! dan teri belajar -umanistik.

    +7 Teri belajar Beha4iristik

    Teri beha4iristikadalah sebuah teri yang di#etuskan leh 5age dan Berlinertentang perubahan tingkah laku sebagai hasil dari pengalaman. Teri ini lalu

    berkembang menjadi aliran psiklgibelajar yang berpengaruh terhadap arah

    pengembangan teri dan praktik pendidikan danpembelajaranyang dikenal sebagai

    aliran beha4iristik. Aliran ini menekankan pada terbentuknya perilaku yang tampak

    sebagai hasil belajar. Teri beha4iristikdengan mdel hubungan stimulus"respn,

    mendudukkan rang yang belajar sebagai indi4idu yang pasi!. :espn atau perilaku

    tertentu dengan menggunakanmetdepelatihan atau pembiasaan semata. Mun#ulnya

    perilaku akan semakin kuat bila diberikan penguatan dan akan menghilang bila

    dikenai hukuman.

    Teri belajar ini pembelajarannya berrientasi pada hasil yang dapat diukur dan

    diamati. Pengulangan dan pelatihan digunakan supaya perilaku yang diinginkan dapatmenjadi kebiasaan. -asil yang diharapkan dari penerapan teri beha4iristik ini

    adalah terbentuknya suatu perilaku yang diinginkan. Perilaku yang diinginkan

    mendapat penguatan psiti! dan perilaku yang kurang sesuai mendapat penghargaan

    negati!. %4aluasi atau penilaian didasari atas perilaku yang tampak. $alam teri

    belajar ini guru tidak banyak memberikan #eramah, tetapi instruksi singkat yang

    diikuti #nth baik yang dilakukan sendiri maupun melalui simulasi.

    Pandangan tentang belajar menurut aliran tingkah laku 6beha4iristik7, tidak lain

    adalah perubahan dalam tingkah laku sebagai akibat dari interaksi antara stimulus dan

    respn atau dengan kata lain, belajar adalah perubahan yang dialami siswa dalam hal

    kemampuannya untuk bertingkah laku dengan #ara yang baru sebagai hasil interaksi

    antara stimulus dan respn. Para ahli yang banyak berkarya dalam aliran ini antara

    lain; Thrndike 6+3++7, Wathsn 6+3

  • 7/24/2019 buku 1.doc

    7/279

    redu#tin 6pengurangan stimulus pendrng7. &e#epatan berespn berubah bila

    besarnya hadiah 6re4ar7 berubah. Penggunaan praktis teri belajar dari -ull ini

    untuk kegiatan dalam kelas, adalah sebagai berikut;

    Teri belajar didasarkan pada $ri4e"redu#tin atau dri4e stimulus redu#tin.

    /ntruksinal byekti! harus dirumuskan se#ara spesi!ik dan jelas.

    :uangan kelas harus dimulai dari yang sedemikian rupa sehingga

    memudahkan terjadinya prses belajar.

    Pelajaran harus dimulai dari yang sederhanamudah menuju kepada yang lebih

    kmplekssulit.

    &e#emasan harus ditimbulkan untuk mendrng kemauan belajar.

    ?atihan harus didistribusikan dengan hati"hati supaya tidak terjadi inhibisi.

    $engan perkataan lain, kelelahan tidak bleh menggangu belajar.

    @rutan mata pelajaran diatur sedemikian rupa sehingga mata pelajaran yang

    terdahulu tidak menghambat tetapi justru harus menjadi perangsang yang

    mendrng belajar pada mata pelajaran berikutnya.

    Edwin Guthrie5uthrie juga mengemukakan bahwa =hukuman> memegang peran penting dalam

    belajar. Menurutnya suatu hukuman yang diberikan pada saat yang tepat, akan

    mampu mengubah kebiasaan seserang. Sebagai #nth, serang anak perempuan

    yang setiap kali pulang seklah, selalu men#ampakkan baju dan tpinya di lantai.

    &emudian ibunya menyuruh agar baju dan tpi dipakai kembali leh anaknya, lalu

    kembali keluar, dan masuk rumah kembali sambil menggantungkan tpi dan

    bajunya di tempat gantungan. Setelah beberapa kali melakukan hal itu, respns

    menggantung tpi dan baju menjadi terislasi dengan stimulus memasuki rumah.

    Meskipun demikian, nantinya !aktr hukuman ini tidak lagi dminan dalam teri"

    teri tingkah laku. Terutama Skinner makin memppulerkan ide tentang

    =penguatan> 6rein!r#ement7.

    Skinner

    $ari semua pendukung teri tingkah laku, mungkn teri Skinner lah yang paling

    besar pengaruhnya terhadap perkembangan teri belajar. Beberapa prgram

    pembelajaran seperti Tea#hing ma#hine, Mathemati#s, atau prgram"prgram lain

    yang memakai knsep stimulus, respns, dan !a#tr penguat 6rein!r#ement7

    adalah #nth"#nth prgram yang meman!aatkan teri skinner.

    Prinsip belajar Skinner adalah;

    -asil belajar harus segera diberitahukan pada siswa jika salah dibetulkan dan

    jika benar diberi penguat.

    Prses belajar harus mengikuti irama dari yang belajar. Materi pelajarandigunakan sebagai sistem mdul.

    $alam prses pembelajaran lebih dipentingkan akti4itas sendiri, tidak

    digunakan hukuman. @ntuk itu lingkungan perlu diubah untuk menghindari

    hukuman.

    Tingkah laku yang diinginkan pendidik diberi hadiah dan sebaiknya hadiah

    diberikan dengan digunakannya jadwal 4ariable rati rein!r#e.

    $alam pembelajaran digunakan shapping.

    Temuan penelitian para ahli ini dalam prinsipnya mempunyai kesamaan, yaitu

    bahwa perubahan tingkah laku terjadi karena semata"mata leh lingkungan.Adapun #iri"#iri aliran Beha4irisme ini adalah;

    4

  • 7/24/2019 buku 1.doc

    8/279

    Memerintahkan pengaruh lingkungannya.

    Mementingkan bagian"bagian daripada keseluruhannya.

    Mementingkan reaksi atau psikmtr.

    Mementingkan sebab"sebab masa lampau.

    Mengutamakan mekanisme terjadinya hasil belajar. Mementingkan pembentukan kebiasaan

    :umpun teri ini disebut Beha4irisme karena sangat menekankan perilaku atau

    tingkah laku yang dapat diamati. Teri"teri dalam rumpun ini bersi!at mle#ular,

    karena memandang kehidupan indi4idu terdiri atas unsur"unsur seperti halnya

    mlekul"mlekul. Menurut teri ini tingkah laku manusia tidak lain dari suatu

    hubungan antara perangsang jawaban atau Stimulus :espns. Belajar adalah

    pembentukan hubungan Stimulus :espns sebanyak"banyaknya. Pembentukan

    hubungan Stimulus :espns dilakukan melalui ulangan"ulangan.

    Ada beberapa teri belajar yang termasuk pada rumpun Beha4inisme ini antara

    lain; Teri &neksinisme

    &neksinisme merupakan teri yang paling awal dari rumpun

    Berha4irisme. Teri belajar kneksinisme dikembangkan leh %dward ?.

    Trhrndike 6+01"+3137. Stimulus yaitu apa saja yang dapat merangsang

    terjadinya kegiatan belajar seperti pikiran, perasaan atau hal"hal lain yang

    dapat ditangkap melalui alat indra. Sedangkan respn yaitu reaksi yang

    dimun#ulkan peserta didik ketika belajar, yang juga dapat berupa pikiran,

    perasaan atau gerakantindakan.Selanjutnya dalam teri kneksinisme ini

    Thrndike mengemukakan hukum"hukum belajar sebagai berikut;

    -ukum kesiapan 6?w 9! :eadiness7

    $imana hubungan antara stimulus dan respn akan mudah terbentuk

    manakala ada persiapan dalam diri indi4idu implikasi praktis dari hukum

    ini adalah bahwa keberhasilan belajar seserang tergantung dari ada atau

    tidak adanya kesiapan.

    -ukum latihan 6?w 9! %serdse7

    -ukum ini menjelaskan kemungkinan kuat dan lemahnya hubungan

    stimulus dan respns. /mplikasi dari hukum ini dalah makin sering

    pelajaran diulang, maka akan semakin dikuasainya pelajaran itu.

    -ukum akibat 6?w 9! %!!e#t7

    -ukum ini menunjuk kepada kuat atau lemahnya hubungan stimulus dan

    respns tergantung kepada akibat yang ditimbulkannya. /mplikasi darihukum ini adalah apabila mengharapkan agar seserang dapat mengulangi

    respns yang sama, maka harus diupayakan agar menyenangkan dirinya.

    Teri Pengkndisian 6#nditining7

    Teri pengkndisian merupakan pengembangan lebih lanjut dari teri

    &neksinisme. Tkh teri ini adalah /4an Pa4l4 6+013"+3

  • 7/24/2019 buku 1.doc

    9/279

    Teri Penguatan 6:ein!r#ement7

    &alau teri pengkndisian yang diberi kndisi adalah perangsangnya, maka

    pada teri penguatan yang dikndisi atau diperkuat adalah respnsnya.

    Teri 9perant 8nditining

    Tkh utamanya adalah Skinner. Menurut Skinner, tingkah laku bukanlahsekedar :espns terhadap Stimulus, tetapi merupakan suatu tindakan yang

    disengaja atau 9perant. /ni dipengaruhi leh apa yang terjadi sesudahnya.

    )7 Teri belajar &gniti!

    Teri belajar kgniti! mulai berkembang pada abad terakhir sebagai prtes terhadap

    teri perilaku yang telah berkembang sebelumnya. Mdel kgniti! ini memiliki

    perspekti! bahwa para peserta didik memprses in!rmasi dan pelajaran melalui

    upayanya mengrganisir, menyimpan, dan kemudian menemukan hubungan antara

    pengetahuan yang baru dengan pengetahuan yang telah ada. Mdel ini menekankan

    pada bagaimana in!rmasi diprses. Teri kgniti! dikembangkan leh para ahli

    psiklgi &gniti!. Teri ini berbeda dengan Beha4irisme, bahwa yang utama pada

    kehidupan manusia adalah mengetahui dan bukan respns. Teri ini menekankan pada

    peristiwa mental, bukan hubungan Stimulus"respns. Peneliti yang

    mengembangkan teri kgniti! ini adalah Ausubel, Bruner, dan 5agne. $ari ketiga

    peneliti ini, masing"masing memiliki penekanan yang berbeda. Ausubelmenekankan

    pada apsek pengellaan 6rganizer7 yang memiliki pengaruh utama terhadap belajar.

    Brunerbekerja pada pengelmpkkan atau penyediaan bentuk knsep sebagai suatu

    jawaban atas bagaimana peserta didik memperleh in!rmasi dari lingkungan.

    Menurut teri ini, prses belajar akan belajar dengan baik bila materi pelajaran yang

    beradaptasi 6berkesinambungan7 se#ara tepat dan serasi dengan struktur kgniti! yang

    telah dimiliki leh siswa. $alam teri ini ilmu pengetahuan dibangun dalam diriserang indi4idu melalui prses interaksi yang berkesinambungan dengan lingkungan.

    Prses pembelajaran ini bejalan tidak septng"septng atau terpisah"pisah

    melainkan bersambung"sambung dan menyeluruh. Teri belajar kgniti! ini guru

    bukanlah sumber belajar utama dan bukan kepatuhan siswa yang dituntut dalam

    re!leksi atas apa yang diperintahkan dan dilakukan leh guru. %4aluasi belajar bukan

    pada hasil tetapi pada kesuksesan siswa dalam mengrganisasi pengalamanya.

    Piaget

    Menurut 'ean Piaget 6+37 salah serang penganut aliran kgniti! yang kuat,

    bahwa prses belajar sebenarnya terdiri dari tahapan, yakni Asimilasi,

    Akmdasi, dan %Cuilibrasi 6penyeimbangan7. Prses Asimilasi adalah prses

    penyatuan 6pengintegrasian7 in!rmasi baru ke struktur kgniti! yang sudah adadalam benak siswa, Akmdasi adalah penyesuaian struktur kgniti! ke dalam

    situasi yang baru dan %Cuilibrasi adalah penyesuaian berkesinambungan antara

    asimilasi dan akmdasi.

    Ausubel

    Ausubel per#aya bahwa =ad4an#e rganizer> dapat memberikan tiga man!aat;

    $apat menyediakan suatu kerangka knseptual untuk materi belajar yang akan

    dipelajari leh siswa.

    $apat ber!ungsi sebagai jembatan antara apa yang sedang dipelajari siswa saat

    ini dengan apa yang akan dipelajari siswa, sedemikian rupa sehingga mampu

    membantu siswa untuk memahami bahan belajar se#ara lebih mudah. Bruner

    6

  • 7/24/2019 buku 1.doc

    10/279

    Menurut pandangan Brunner 6+3 6pengertian7.

    'adi perbedaan pandangan antara pendekatan Beha4iristik dengan &gniti! adalahsebagai berikut;

    Prses atau peristiwa belajar seserang, bukan semata"mata antara ikatan

    Stimulus, :espns, melainkan juga melibatkan prses kgniti!.

    $alam peristiwa belajar tertentu yang sangat terbatas ruang lingkupnya misalnya

    belajar meniru span santun dimeja makan dan bertegur sapa. Peranan ranah #ipta

    siswa tidak begitu mennjl, meskipun sesungguhnya keputusan untuk meniru

    atau tidak ada pada diri rang itu sendiri.

    7 Teri belajar -umanstik

    Menurut teri humanistik, tujuan belajar adalah untuk memanusiakan manusia. Prses

    balajar dianggap berhasil jika si pelajar telah memahami lingkungannya dan dirinya

    sendiri. Siswa dalam prses belajarnya harus berusaha agar lambat laun ia mampu

    men#apai aktualisasi diri dengan sebaik"baiknya. Teri belajar ini berusaha

    memahami perilaku belajar dari sudut pandang pelakunya bukan dari sudut pandang

    pengamatnya. Peran guru dalam teri ini adalah sebagai !asilitatr bagi para siswa

    sedangkan guru memberikan mti4asi, kesadaran mengenai makna kehidupan siswa.

    5uru mem!asilitasi pengalaman belajar kepada siswa dan mendampingi siswa untuk

    memperleh tujuan pembelajaran. Siswa berperan sebagai pelaku utama yang

    memaknai prses pengalaman belajarnya sendiri.

    Tkh teri ini antara lain;

    Bloon dan Krathowl$alam hal ini, Bln dan &rathwl menunjukkan apa yang mungkin di kuasai

    6dipelajari7 leh siswa yang ter#akup dalam tiga kawasan berikut;

    &gniti!, &gniti! terdiri dari enam tingkatan, yaitu;

    a7 Pengetahuan 6mengingat dan mengha!al7

    b7 Pemahaman 6menginterpretasikan7

    #7 Aplikasi 6menggunakan knsep untuk meme#ahkan suatu masalah7

    d7 Analisis 6menjabarkan suatu knsep7

    e7 Sintesis 6menggabungkan bagian"bagian knsep menjadi suatu knsep

    yang utuh7

    !7 %4aluasi 6membandingkan nilai, ide, metde, dan sebagainya7

    A!ekti!, A!ekti! terdiri dari lima tingkatan, yaitu;

    a7 Pengenalan 6ingin menerima, sadar akan adanya sesuatu7

    7

  • 7/24/2019 buku 1.doc

    11/279

    b7 Merespns 6akti! berpartisipasi7

    #7 Penghargaan 6menerima nilai"nilai, setia pada nilai"nilai tertentu7

    d7 Pengrganisasian 6menghubung"hubungkan nilai"nilai yang diper#ayai7

    e7 Pengamalan 6menjadikan nilai"nilai sebagai bagian dari pla hidup7

    Psikmtrik, Psikmtr terdiri dari lima tingkatan, yaitu;

    a7 Peniruan 6menirukan gerak7b7 Penggunaan 6menggunakan knsep untuk melakukan gerak7

    #7 &etepatan 6melakukan gerak dengan benar7

    d7 Perangkaian 6beberapa gerakan sekaligus gerakan dengan benar7

    e7 Naturalisasi 6melakukan gerak se#ara wajar7

    Kolb

    &lb membagi tahapan belajar menjadi empat tahap, yaitu;

    Pengalaman knkret

    Pengamatan akti! dan re!lekti!

    &nseptualisasi

    %ksperimen akti! Honey dan Mu!ord

    Berdasarkan teri klb ini, -ney dan Mum!rd membuat pengglngan siswa.

    Menurut mereka ada empat ma#am atau tipe siswa, yaitu;

    Akti4is

    :e!le#tr

    Teris

    Pragmatis

    Haberas

    Ahli psiklgi lain adalah -abermas yang dalam pandangannya bahwa belajar

    sangat dipengaruhi leh interaksi, baik dengan lingkungan maupun dengansesama manusia. $engan asumsi ini, -abermas mengelmpkkan tipe belajar

    menjadi tiga bagian, yaitu;

    Belajar teknis 6te#hni#al learning7

    Belajar praktis 6pra#ti#al learning7

    Belajar emansipatris 6eman#ipatry learning7.

    17 Teri Belajar Psiklgi kgniti!

    Psiklgi kgniti! disempurnakan leh tkh"tkh seperti 8arl :gers dan (rankie.

    8iri"#irinya adalah;

    Mementingkan manusia sebagai pribadi.

    Mementingkkan kebulatan pribadi.

    Mementingkan peranan kgnniti! dan e!ekti!.

    Mementingkan persepsi subjekti! yang dimililki tiap indi4idu.

    Mementingkan kemampuan menentukan bentuk tingkah laku sendiri.

    Mengutamakan =in singht>.

    7 Teri Belajar Psikanalisasi

    Psikanalisasi merupakan psiklgi sebagai suatu ilmu tetapi untuk kepentingan

    pengbatan. 8iri"#iri aliran ini adalah;

    Prses kejiwaan meliputi prses kesadaran dan ketidaksadaran.

    8

  • 7/24/2019 buku 1.doc

    12/279

    Mengamati prinsip =psy#ie determinisme> yang berarti bahwa segala sesuatu yang

    terdapat dalam pikiran seserang, tidaklah se#ara kebetulan, melainkan karena

    peristiwa kejiwaan yang mendahuluinya peristiwa kejiwaan yang satu berkaitan

    dengan peristiwa lainnya dan menimbulkan hubungan sebab akibat.

    Prses"prses mental yang tidak disadari ber!ungsi lebih banyak dan lebih penting

    dalam kndisi mental, baik nrmal maupun up nrmal.

  • 7/24/2019 buku 1.doc

    13/279

    ?anda

    ?anda merupakan salah serang ahli psiklgi yang beraliran sibernetik. Menurut

    ?anda, ada dua ma#am prses ber!ikir. Pertama, disebut prses

    ber!ikir algritmik, yaitu berpikir linier, kn4ergen, lurus menuju ke suatu target

    tertentu. 'enis kedua, adalah #ara berpikir heuristi#, yakni #ara berpikir di4ergen,

    menuju ke beberapa target sekaligus. Pask dan S#tt

    Pendekatan serialis yang diusulkan leh Pask dan S#tt sama dengan

    pendekatan algritmik. Namun, #ara berpikir menyeluruh 6whlist7 tidak

    sama dengan heuristik. 8ara berpikir menyeluruh adalah berpikir yang #enderung

    melmpat ke depan, langsung ke gambaran lengkap sebuah sistem in!rmasi.

    /barat melihat lukisan, bukan detail"detail yang kita amati lebih dahulu, tetapi

    seluruh lukisan itu sekaligus, baru sesudah itu ke bagian"bagian yang lebih ke#il.

    37 Teri $isiplin Plental

    Sebelum abad ke")*, telah berkembang beberapa teri belajar salah satunya adalah

    teri disiplin mental. Teri belajar ini dikembangkan tanpa dilandasi eksperimen, dan

    ini berarti dasar rientasinya adalah !ils!is atau spekulati!. Namun teri"teri

    sebelum abad ke")*, seperti teri disiplin mental ini sampai sekarang masih ada

    pnengaruhnya, terutama dalam pelaksanaan pengajaran di seklah"seklah.

    Menurut rumpun psiklgi ini, indi4idu memiliki kekuatan, kemampuan atau ptensi"

    ptensi tertentu. Balajar adalah pengembangan dari kekuatan, kemempuan dan

    ptensi"ptensi tersebut. Bagaimana prses pengembangan kekuatan"kekuatan tiap

    aliran atau teri mengemukakan pandangan yang berbeda. Teri lain dari disiplin

    mental adalah -erbartisme. -erbart serang psiklgi jerman menyebut terinya

    sebagai teri 2rstellungen. 2rstellungen dapat diterjemahkan sebagai tanggapan"

    tanggapan yang tersimpan dalam kesadaran. Teri disiplin mental yang lain adalahNaturalisme :mantik dari :usseau. Menurut 'ean 'a#gues :usseau anak memiliki

    ptensi yang masih terpendam, melalui belajar, anak harus diberi kesematan

    mengembangkan atau mengaktualkan ptensi"ptensi tersebut. Sesungguhnya anak

    memiliki kekuatan sendiri untuk men#ari, men#ba, menemukan dan

    mengembangkan dirinya sendiri.

    10

  • 7/24/2019 buku 1.doc

    14/279

    BAB II

    METODE BELAJAR

    A. Pengertian Metde Belajar

    Metde pembelajaran dapat diartikan sebagai #ara yang digunakan untuk

    mengimplementasikan ren#ana yang sudah disusun dalam bentuk kegiatan nyata dan

    praktis untuk men#apai tujuan pembelajaran.

    Metde Pembelajaran Menurut Para Ahli

    Menurut "ana Sudjana #$%%&' ()*, =Metde pembelajaran ialah #ara yang

    dipergunakan guru dalam mengadakan hubungan dengan siswa pada saat

    berlangsungnya pengajaran>. Menurut M+ Sobri Sutikno #$%%,' --*menyatakan, =Metde pembelajaran adalah

    #ara"#ara menyajikan materi pelajaran yang dilakukan leh pendidik agar terjadi

    prses pembelajaran pada diri siswa dalam upaya untuk men#apai tujuan.

    Menurt Gerla.h dan Elly #-%'/0* Metde pembelajaran dapat diartikan sebagai

    ren#ana yang sistematis untuk menyampaikan in!rmasi.

    Berdasarkan pengertian metde pembelajaran yang dikemukakan tersebut di atas dapat

    disimpulkan bahwa metde pembelajaran merupakan suatu #ara atau strategi yang

    dilakukan leh serang guru agar terjadi prses belajar pada diri siswa untuk men#apai

    tujuan.

    B. Ma#am"ma#am Metde Belajar

    +7 Metde 8eramah

    Metde #eramah dapat diartikan sebagai #ara menyajikan pelajaran melalui penuturan

    se#ara lisan atau penjelasan langsung kepada sekelmpk siswa. Metde #eramah

    merupakan metde yang sampai saat ini sering digunakan leh setiap guru atau

    instruktur. -al ini selain disebabkan leh beberapa pertimbangan tertentu, juga

    adanya !aktr kebiasaan baik dari guru ataupun siswa. 5uru biasanya belum merasa

    puas manakala dalam prses pengellaan pembelajaran tidak melakukan #eramah.

    $emikian juga dengan siswa, mereka akan belajar manakala ada guru yang

    memberikan materi pelajaran melalui #eramah, sehingga ada guru yang ber#eramah

    berarti ada prses belajar dan tidak ada guru berarti tidak belajar. Metde #eramahmerupakan #ara yang digunakan untuk mengimplementasikan strategi pembelajaran

    ekspsitri.

    &elebihan dan &elemahan Metde 8eramah

    Ada beberapa alasan mengapa #eramah sering digunakan, alasan ini sekaligus

    merupakan kelebihan dalam metde ini.

    8eramah merupakan metde yang murah dan mudah untuk dilakukan. Murah

    dalam hal ini dimaksudkan prses #eramah tidak memerlukan peralatan"

    peralatan yang lengkap, berbeda dengan metde yang lain seperti demnstrasi

    atau peragaan. Sedangkan mudah, memang #eramah hanya mengandalkan

    suara guru, dengan demikian tidak terlalu memerlukan persiapan yang rumit.

    11

  • 7/24/2019 buku 1.doc

    15/279

    8eramah dapat menyajikan materi pelajaran yang luas. Artinya, materi

    pelajaran yang banyak dapat dirangkum atau dijelaskan pkk"pkknya leh

    guru dalam waktu yang singkat.

    8eramah dapat memberikan pkk"pkk materi yang perlu ditnjlkan.

    Artinya, guru dapat mengatur pkk"pkk materi yang mana yang perlu

    ditekankan sesuai dengan kebutuhan dan tujuan yang ingin di#apai.

    Melalui #eramah, guru dapat mengntrl keadaan kelas leh karena

    sepenuhnya kelas merupakan tanggung jawab guru yang memberikan

    #eramah.

    9rganisasi kelas dengan menggunakan #eramah dapat diatur menjadi lebih

    sederhana. 8eramah tidak memerlukan setting kelas yang beragam atau tidak

    memerlukan persiapan"persiapan yang rumit, asal siswa dapat menempati

    tempat duduk untuk mendengarkan guru, maka #eramah sudah dapat

    dilakukan.

    $isamping beberapa kelebihan di atas, #eramah juga memiliki beberapakelemahan, diantaranya;

    Materi yang dapat dikuasai siswa sebagai hasil dari #eramah akan terbatas

    pada apa yang dikuasai guru. &elemahan ini memang kelemahan yang paling

    dminan, sebab apa yang diberikan guru adalah apa yang dikuasainya,

    sehingga apa yang dikuasai siswa pun akan tergantung pada apa yang dikuasai

    guru.

    8eramah yang tidak disertai dengan peragaan dapat mengakibatkan terjadinya

    4erbalisme. 2erbalisme adalah penyakit yang sangat mungkin disebabkan leh

    prses #eramah. 9leh karena itu, dalam prses penyajiannya guru hanya

    mengandalkan bahasa 4erbal dan siswa hanya mengandalkan kemampuan

    auditi!nya. Sedangkan, disadari bahwa setiap siswa memiliki kemampuanyang tidak sama, termasuk dalam ketajaman menangkap materi pembelajaran

    melalui pendengarannya.

    5uru yang kurang memiliki kemampuan bertutur yang baik, #eramah sering

    dianggap sebagai metde yang membsankan. Sering terjadi, walaupun se#ara

    !isik siswa ada di dalam kelas, namun se#ara mental siswa sama sekali tidak

    mengikuti jalannya prses pembelajaranE pikirannya melayang kemana"mana

    atau siswa mengantuk, leh karena gaya bertutur guru tidak menarik.

    Melalui #eramah, sangat sulit untuk mengetahui apakah seluruh siswa sudah

    mengerti apa yang dijelaskan atau belum. Walaupun ketika siswa diberi

    kesempatan untuk bertanya dan tidak ada serang pun yang bertanya, semuaitu tidak menjamin siswa seluruhnya sudah paham.

    ?angkah"langkah Menggunakan Metde 8eramah;

    Tahap Persiapan

    a7 Merumuskan tujuan yang ingin di#apai. Prses pembelajaran adalah prses

    yang bertujuan, leh sebab itu merumuskan tujuan yang jelas merupakan

    langkah awal yang harus dipersiapkan guru. Apa yang harus dikuasai

    siswa setelah prses pembelajaran dengan #eramah berakhir.

    b7 Menentukan pkk"pkk materi yang akan di#eramahkan. &eberhasilan

    suatu #eramah sangat tergantung pada tingkat penguasaan guru tentang

    materi yang akan di#eramahkan. 9leh karena itu, guru harusmempersiapkan pkk"pkk materi yang akan disampaikan sesuai

    12

  • 7/24/2019 buku 1.doc

    16/279

    dengan tujuan pembelajaran yang harus di#apai. $alam penentuan pkk"

    pkk itu juga perlu dipersiapkan ilustrasi"ilustrasi yang rele4an untuk

    memperjelas in!rmasi yang akan disampaikan

    #7 Mempersiapkan alat bantu. Alat bantu sangat diperlukan untuk

    menghindari kesalahan persepsi dari siswa. Alat bantu tersebut misalnya

    dengan mempersiapkan transparansi atau media gra!is lainnya untukmeningkatkan kualitas #eramah.

    Tahap Pelaksanaan

    ?angkah pembukaan dalam metde #eramah merupakan langkah yang

    menentukan. &eberhasilan pelaksanaan #eramah sangat ditentukan leh

    langkah ini. Ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam langkah

    pembukaan ini.

    a7 Fakinkan bahwa siswa memahami tujuan yang akan di#apai. 9leh karena

    itu, guru perlu mengemukakan terlebih dahulu tujuan yang harus di#apai

    leh siswa. Mengapa siswa harus paham akan tujuan yang ingin di#apaiG

    9leh karena tujuan akan mengarahkan segala akti4itas siswa, dengan

    demikian penjelasan tentang tujuan akan merangsang siswa untuk

    termti4asi mengikuti prses pembelajaran melalui #eramah itu.

    b) ?akukan langkah apersepsi, yaitu langkah menghubungkan materi

    pelajaran yang lalu dengan materi pelajaran yang akan disampaikan. 5una

    langkah apersepsi dalam langkah pembukaan ini adalah untuk

    mempersiapkan se#ara mental agar siswa mampu dan dapat menerima

    materi pembelajaran. Selain itu, langkah ini pada dasarnya langkah untuk

    men#iptakan kndisi agar materi pelajaran itu mudah masuk dan

    menempel ditak.

    Tahap PenyajianTahap penyajian adalah tahap penyampaian materi pembelajaran dengan #ara

    bertutur. Agar #eramah kita berkualitas sebagai metde pembelajaran, maka

    guru harus menjaga perhatian siswa agar tetap terarah pada materi

    pembelajaran yang sedang disampaikan. @ntuk menjaga perhatian ini ada

    beberapa hal yang dapat dilakukan;

    a7 Menjaga kntak mata se#ara terus"menerus dengan siswa. &ntak mata

    adalah suatu isyarat dari guru agar siswa mau memerhatikan. Selain itu,

    kntak mata juga dapat berarti sebuah penghargaan dari guru kepada

    siswa. Siswa yang selalu mendapat pandangan dari guru akan merasa

    dihargai dan diperhatikan. @sahakan walaupun guru harus menulis

    dipapan tulis kntak mata tetap diperhatikan dengan tak berlama"lamamenghadap papan tulis atau membuat #atatan yang panjang di papan tulis.

    b7 5unakan bahasa yang kmunikati! dan mudah di#erna leh siswa. 9leh

    sebab itu sebaiknya guru tidak menggunakan istilah"istilah yang kurang

    ppuler. Selain itu, jaga intnasi suara agar seluruh siswa dapat

    mendengarnya dengan baik.

    #7 Sajikan materi pembelajaran se#ara sistematis, tidak meln#at"ln#at agar

    mudah ditangkap leh siswa.

    d7 Tanggapilah respns siswa dengan segera. Artinya, seke#il apapun respns

    siswa harus kita tanggapi. Apabila siswa memberika respns yang tepat,

    segeralah kita beri penguatan dengan memberikan sema#am pujian yang

    membanggakan hati. Sedangkan, seandainya siswa memberi respns yang

    13

  • 7/24/2019 buku 1.doc

    17/279

    kurang tepat, segeralah tunjukkan bahwa respns siswa perlu perbaikan

    dengan tidak menyinggung perasaan siswa.

    e7 'agalah agar kelas tetap kndusi! dan menggairahkan untuk belajar. &elas

    yang kndusi! memungkinkan siswa tetap bersemangat dan penuh

    mti4asi untuk belajar. 8ara yang dapat digunakan untuk menjaga agar

    kelas tetap kndusi! adalah dengan #ara guru menunjukkan sikap yangbersahabat dan akrab, penuh gairah menyampaikan materi pembelajaran,

    serta sekali"kali memberikan humr yang segar dan menyenangkan.

    Mengakhiri atau menutup #eramah

    8eramah harus ditutup agar materi pembelajaran yang sudah dipahami dan

    dikuasai siswa tidak terbang kembali. 8iptakanlah kegiatan"kegiatan yang

    memungkinkan siswa tetap mengingat materi pembelajaran. -al"hal yang

    dapat dilakukan untuk keperluan tersebut diantaranya;

    a7 Membimbing siswa untuk menarik kesimpulan atau merangkum materi

    pelajaran yang baru saja disampaikan.

    b7 Merangsang siswa untuk dapat menanggapi atau memberi sema#am ulasan

    tentang materi pembelajaran yang telah disampaikan.

    #7 Melakukan e4aluasi untuk mengetahui kemampuan siswa menguasai

    materi pembelajaran yang baru saja disampaikan.

    )7 Metde diskusi

    Metde diskusi dalam belajar adalah suatu #ara penyajianpenyampaian bahan

    pelajaran dimana guru memberikan kesempatan kepada para siswakelmpk"

    kelmpk siswa yang mengadakan pembi#araan ilmiah guna mengumpulkan

    pendapat, membuat kesimpulan atau menyusun berbagai alternati! peme#ahan atas

    suatu masalah. (rum diskusi dapat diikuti leh seluruh siswa di dalam kelas, dapat

    pula dibentuk kelmpk"kelmpk ke#il, yang perlu diperhatikan adalah hendaknyapara siswa berpartisipasi se#ara akti! dalam setiap !rum diskusi. Semakin banyak

    siswa terlibat dan menyumbangkan pikirannnya, semakin banyak pula yang dapat

    mereka pelajari. Perlu pula diperhatikan peran guru. Apabila #ampur tangan dan main

    perintah dari guru, nis#aya siswa tidak akan dapat belajar banyak.

    Bentuk"Bentuk $iskusi

    The s#ial prblem meeting

    $alam bentuk diskusi ini, para siswa berbin#ang"bin#ang meme#ahkan

    masalah ssial di kelas atau di seklahnya dengan harapan, bahwa setiap siswa

    akan merasa terpanggil untuk mempelajari dan bertingkah laku sesuai dengan

    kaidah"kaidah yang berlaku.

    The pen"ended meetingPara siswa berbin#ang"bin#ang mengenai masalah apa saja yang berhubungan

    dengan kehidupan mereka sehari, kehidupan mereka di seklah, dengan segala

    sesuatu yang terjadi di lingkungan di sekitar mereka.

    The edu#atinal"diagnsis meeting

    Para siswa berbin#ang"bin#ang mengenai pelajaran di kelas dengan maksud

    untuk saling mengreksi pemahaman mereka atas pelajaran yang telah

    diterimanya agar masing"masing anggta memperleh pemahaman yang lebih

    baik.

    ?angkah"?angkah $iskusi;

    14

  • 7/24/2019 buku 1.doc

    18/279

    5uru mengemukakan masalah yang akan didiskusikan dan memberikan

    pengarahan seperlunya mengenai #ara"#ara peme#ahannya.

    $engan pimpinan guru, siswa membentuk kelmpk diskusi, memilih

    pemimpin diskusi 6ketua, sekretaris, pelapr dan sebagainya 6bila perlu77

    mengatur tempat duduk, ruangan sarana dan sebagainya.

    Para siswa berdiskusi di kelmpknya masing"masing sedangkan guru

    berkeliling dari kelmpk satu ke kelmpk yang lain untuk menjaga serta

    memberi drngan dan bantuan sepenuhnya agar setiap anggta kelmpk

    berpartisipasi akti! supaya diskusi bejalan dengan lan#ar.

    Tiap kelmpk diskusi melaprkan hasil diskusinya. -asil"hasil diskusi yang

    dilaprkan ditanggapi leh semua siswa 6terutama bagi kelmpk lain7. 5uru

    memberi ulasan dan menjelaskan tahap"tahap lapran"lapran tersebut.

    Para siswa men#atat hasil diskusi tersebut dan para guru mengumpulkan hasil

    diskusi dari tiap"tiap kelmpk, sesudah siswanya men#atat untuk !ail kelas.

    Peranan 5uru $alam Mempimpin $iskusi Penunjuk jalan

    5uru memberikan petunjuk umum dalam diskusi untuk men#apai kemajuan di

    dalam diskusi. 5uru merumuskan jalannya diskusi, andai kata terjadi

    penyimpangan dari masalah. Apabila guru mengalami dalam diskusi terjadi

    jawaban buntu, maka guru meluangkan jalan bagi murid sehingga diskusi

    berjalan dengan lan#ar.

    Pengatur lalu lintas

    5uru mengajukan semua pertanyaan se#ara teratur untuk semua anggta

    diskusi, guru menjaga agar semua anggta dapat berbi#ara bergiliran, untuk ini

    biasanya diadakan urutan"urutannya, guru menjaga supaya diskusi jangan

    hanya semata"mata dikuasai leh murid"murid yang gemar berbi#ara, terhadap

    murid yang pendiam dan pemalu guru harus mendrngnya supaya ia berani

    mengeluarkan pendapatnya.

    $inding penangkis

    5uru atau pemimpin diskusi harus memantulkan semua pertanyaan yang

    diajukan kepada semua pengikut diskusi. $ia tidak harus menjawab

    pertanyaan yang harus diberikan kepadanya, dia hanya bleh menjawab

    pertanyaan yang tidak dapat dijawab leh pengikut diskusi. /ni bertujuan agar

    semua pengikut diskusi dapat menjawabnya.

    Man!aat Metde $iskusi Membantu murid untuk tiba kepada pengambilan keputusan yang lebih baik

    ketimbang ia memutuskan sendiri, karena terdapat berbagai sumbangan

    pikiran dari peserta lainnya yang dikemukakan dari berbagai sudut pandangan.

    Mereka tidak terjebak dengan jalan pikirannya sendiri yang kadang"kadang

    salah.

    Segala kegiatan belajar akan memperleh dukungan bersama dari seluruh

    kelmpkkelas hingga memperleh hasil belajar yang lebih baik.

    Membantu mendekatkan atau mengeratkan hubungan antar kegiatan kelas

    dengan tingkat perhatian dan derajat dari pada anggta kelas.

    15

  • 7/24/2019 buku 1.doc

    19/279

    Apabila dilaksanakan dengan #ermat, maka diskusi merupakan #ara belajar

    yang menyenangkan dan merangsang pengalaman, karena dapat merupakan

    pelepasan ide"ide dan pendalaman serta wawasan mengenai sesuatu.

    &elebihan dan &elemahan Metde $iskusi

    &elebihan Metde $iskusi

    Metde diskusi melibatkan siswa se#ara langsung dalam prses belajar.

    Setiap siswa dapat menguji pengetahuan dan penguasaan bahan pelajarannya

    masing"masing.

    Metde diskusi dapat menumbuh dan mengembangkan #ara berpikir dan sikap

    ilmiah.

    $engan mengajukan dan mempertahankan pendapatnya dalam diskusi

    diharapkan para siswa akan dapat memperleh keper#ayaan akan

    6kemampuan7 diri sendiri.

    Metde diskusi dapat menunjang usaha"usaha pengembangan sikap ssial dan

    sikap demkratis para siswa.

    &elemahan metde diskusi;

    Suatu diskusi tidak dapat diramalkan sebelumnya mengenai bagaimana hasil

    sebab tergantung kepada kepemimpinan siswa dan partisipasi anggta"

    anggtanya.

    Suatu diskusi memerlukan keterampilan"keterampilan tertentu yang belum

    pernah dipelajari sebelumnya.

    'alannya diskusi dapat dikuasai 6didminasi7 leh beberapa siswa yang

    mennjl.

    Tidak semua tpik dapat dijadikan pkk diskusi, akan tetapi hanya hal"halyang bersi!at prblematis saja yang dapat didiskusikan.

    $iskusi yang mendalam memerlukan waktu yang banyak. Siswa tidak bleh

    merasa dikejar"kejar waktu.

    Perasaan dibatasi waktu menimbulkan kedangkalan dalam diskusi sehingga

    hasilnya tidak berman!aat.

    Apabila suasana diskusi hangat dan siswa sudah berani mengemukakan

    pikiran mereka maka biasanya sulit untuk membatasi pkk masalahnya.

    Sering terjadi dalam diskusi murid kurang berani mengemukakan

    pendapatnya.

    'umlah siswa di dalam kelas yang terlalu besar akan mempengaruhi setiapsiswa untuk mengemukakan pendapatnya.

    7 Metde ?abratrium

    Metde ?abratrium adalah salah satu #ara mengajar guru, dimana siswa melakukan

    suatu per#baan tentang suatu hal, mengamati prsesnya serta menuliskan hal

    per#baannya, kemudian hasil pengamatan itu disampaikan dikelas dan di e4aluasi

    leh guru. Pembelajaran matematika dengan metde labratrium berdasarkan

    Belajar dengan Berbuat dan berlanjut dari knkrit ke abstrak. 9leh karenanya tujuan

    pembelajaran dalam bidang kgniti!, a!ekti! dan psikmtr dapat ter#apai. $engan

    metde ini dimaksudkan membimbing siswa untuk menemukan !akta"!akta dalam

    matematika dan mengaplikasikan pengetahuannya. $alam hal tertentu metde inimerupakan perluasan dari metde indukti!.

    16

  • 7/24/2019 buku 1.doc

    20/279

    Pembelajaran dengan metde ini memang lebih tepat jika dilaksanakan di

    labratrium matematika 6labmat7 atau wrkshp matematika, tetapi dapat pula

    dilaksanakan diruang kelas. Adanya labmat atau wrkshp matematika sangat penting

    man!aatnya dan merupakan lingkungan yang baik bagi siswa untuk belajar meneliti,

    menemukan pla atau rumus, mengaplikasikan knsep atau melakukan permainan.

    ?abmat dapat digunakan untuk menyimpan alat"alat pengajaran matematika baik yangberupa alat"alat permainan, bangun"bangun gemetri, sampai alat audi 4isual

    maupun sebagai tempat praktikum kmputer.

    Tujuan Penggunaan Metde ?abratrium

    Penggunaan teknik ini mempunyai tujuan agar siswa mampu men#ari dan

    menemukan sendiri berbagai jawaban atas persalan"persalan yang dihadapinya

    dengan mengadakan per#baan sendiri, siswa juga dapat terlatih dalam #ara

    berpikir yang ilmiah 6s#ienti!i# thinking7. $engan eksperimen siswa menemukan

    bukti kebenaran dari teri sesuatu yang sedang dipelajarinya. Metde ini juga

    memberikan pemahaman kepada siswa dalam bidang kgniti!, a!ekti! dan

    psikmtr serta membimbing siswa untuk menemukan !akta"!akta dalam

    matematika serta mengaplikasikan pengetahuannya dalan kehidupan sehari"hari.

    Bila peserta didik telah mengetahui tujuan dari pembelajaran yang sedang mereka

    ikuti, maka mereka akan terdrng untuk melaksanakan kegiatan tersebut se#ara

    akti!. 9leh karena itu pada setiap awal kegiatan guru berkewajiban memberi

    penjelasan kepada peserta didik tentang apa dan untuk apa materi pelajaran itu

    harus mereka pelajari.

    &elebihan dan &elemahan Metde ?abratrium

    &elebihan Metde ?abratrium

    Anak didik dapat akti! mengambil bagian berbuat untuk diri sendiri, ia tidak

    hanya melihat rang lain menyelesaikan suatu eksperimen, tetapi juga denganberbuat sendiri ia memperleh kepandaian"kepandaian yang diperlukan. /a

    mendapat kesempatan yang sebesar"besarnya untuk melaksanakan langkah"

    langkah dalam #ara"#ara berpikir ilmiah. :amalanhiptesa dapat di uji

    kebenarannya dengan menyimpulkan data hasil per#baan kemudian ia

    mena!sirkan dan membuat kesimpulan. Mereka lebih akti! berpikir dan

    berbuat, yang mana itu sangat dikehendaki leh kegiatan belajar mengajar

    yang mdern, dimana siswa lebih banyak akti! belajar sendiri dengan

    bimbingan guru.

    Menarik dan menyenangkan bagi siswa kelas rendah.

    prinsip psiklgi terpenuhi.

    Siswa dapat memperleh !akta"!akta yang jelas.

    Memupuk rasa per#aya diri.

    Memupuk keberanian untuk berbuat.

    Memupuk kemampuan untuk menerapkan matematika dalam kehidupannya.

    &elemahan Metde ?abratrium

    Tidak #ukupnya alat"alat mengakibatkan tidak setiap anak mendapatkan

    kesempatan untuk melakukan per#baan.

    'ika per#baan memerlukan jangka waktu yang lama, ia harus menanti untuk

    melanjutkan pelajaran.

    17

  • 7/24/2019 buku 1.doc

    21/279

    &urangnya persiapan dan pengalaman anak didik akan menimbulkan kesulitan

    didalam melakukan per#baan.

    -anya mampu memperkenalkan !akta"!akta kepada siswa tetapi tidak dapat

    kemampuan yang lebih tinggi.

    Tidak semua tpik dapat di ajarkan dengan metde ini.

    Memerlukan waktu dan biaya yang tidak sedikit.

    Memerlukan peren#anaan yang rumit dan matang dari guru yang akan

    mengajar.

    @ntuk pembelajaran matematika tidak dapat menghasilkan ketrampilan dan

    latihan berpikir yang benar

    Prsedur Pelaksanaan Metde ?abratrium

    Perlu dijelaskan kepada siswa tentang tujuan per#baan, mereka harus memahami

    masalah yang akan dibuktikan melalui per#baan.

    &epada siswa perlu diterangkan pula tentang alat"alat serta bahan"bahan yang

    digunakan dalam per#baan. Alat itu bisa berupa alat peraga yang digunakandalam pengajaran. Alat peraga pengajaran adalah alat"alat yang digunakan leh

    guru ketika mengajar untuk membantu memperjelas materi pelajaran yang

    disampaikan kepada siswa dan men#egah terjadinya 4erbalisme pada diri siswa.

    Pelajaran yang banyak menggunakan 4erbalisme tentu akan segera membsankan,

    sebaliknya pengajaran akan lebih menarik bila siswa gembira atau senang karena

    meraka merasa tertarik dan mengerti pelajaran yang diterimanya. Belajar akan

    lebih e!ekti! jika dibantu alat peraga pengajaran dari pada siswa belajar tanpa

    dibantu alat peraga.

    $alam pemilihan alat peraga yang hendak digunakan leh guru haruslah

    diperhatikan hal"hal sebagai berikut;

    Alat"alat yang dipilih harus sesuai dengan kematangan dan pengalaman siswa

    serta indi4idual dalam kelmpk.

    Alat yang dipilih harus tepat, memadai dan mudah digunakan.

    -arus diren#anakan dengan teliti dan diperiksa lebih dahulu.

    Penggunaan alat peraga harus disertai dengan kelanjutannya seperti diskusi,

    analisis dan e4aluasi.

    Sesuai dengan batas kemampuan biaya Sedangkan alat peraga banyak ma#am

    dan ragamnya, guru harus menyesuaikan dengan mata pelajaran dan pkk

    bahasan yang di ajarkan.

    17 Metde /nCuiryMetde inCuiry yaitu salah satu metde pengajaran dengan #ara guru menyuguhkan

    suatu peristiwa kepada siswa yang menimbulkan teka"teki dan memti4asi siswa

    untuk men#ari peme#ahan masalah. Metde inCuiry ditelusuri dari !akta menuju teri

    dengan harapan agar siswa terangsang untuk men#ari dan meneliti, serta meme#ahkan

    masalah dengan kemampuannya sendiri. $alam pelaksanaannya metde inCuiry dapat

    dilakukan dengan #ara guru membagi tugas meneliti suatu masalah di kelas. Siswa

    dibagi kedalam beberapa kelmpk, dan masing"masing kelmpk mendapat tugas

    tertentu yang harus diselesaikan. &emudian tugas itu mereka pelajari, mereka teliti,

    serta dibahas bersama"sama dalam kelmpknya. Setelah dibahas dan didiskusikan,

    kemudian masing"masing kelmpk itu membuat lapran hasil kerja dengan #ara

    sistematis dan dapat dipertanggung jawabkan kebenarannya./nCuiry juga dapat berjalan dengan #ara sebagai berikut;

    18

  • 7/24/2019 buku 1.doc

    22/279

    a7 5uru menunjukkan sesuatu bendabarang, atau buku yang masih asing bagi siswa

    didepan kelas

    b7 &emudian semua siswa disuruh mengamati, meraba, melihat dan memba#a

    dengan seluruh alat indera se#ara #ermat.

    #7 ?alu guru memberikan masalah atau pertanyaan kepada seluruh siswa yang sudah

    siap dengan jawaban atau pendapat. $alam hal ini masalah yang diajukan kepadasiswa itu tidak bleh menyimpang dari garis pelajaran yang telah

    diberikandiren#anakan tersebut, metde ini setingkat lebih maju dari prblem

    sl4ing karena permasalahannya bersi!at penelitian 6resear#h7.

    Ma#am"ma#am Metde /nCuiry

    /nCuiry terpimpin, yaitu pelaksanaan inCuiry dilakukan atas petunjuk dari

    guru.

    /nCuiry bebas, yaitu peserta didik melakukan penyelidikan bebas sebagaimana

    serang ilmuwan, antara lain masalah dirumuskan sendiri, penyelidikan

    dilakukan sendiri, dan kesimpulan diperleh sendiri. /nCuiry bebas yang dimdi!ikasi, yaitu masalah diajukan guru didasarkan teri

    yang sudah dipahami peserta didik.

    (ungsi Metde /nCuiry

    Membangun kmitmen dikalangan peserta didik untuk belajar.

    Membangun sikap akti!, kreati!, dan in4ati! dalam prses pembelajaran

    dalam rangka men#apai tujuan pengajaran.

    Membangun sikap per#aya diri dan terbuka terhadap hasil temuannya.

    ?angkah"langkah Metde /nCuiry Mengidenti!ikasi kebutuhan siswa.

    Seleksi pendahuluan terhadap knsep yang akan dipelajari.

    Seleksi bahan atau masalah yang akan dipelajari.

    Menentukan peran yang akan dilakukan masing"masing peserta didik.

    Menge#ek pemahaman peserta didik terhadap masalah yang akan diselidiki

    dan ditemukan.

    Mempersiapkan setting kelas.

    Mempersiapkan !asilitas yang diperlukan.

    Memberikan kesempatan peserta didik untuk melakukan penyelidikan dan

    penemuan. Menganalisis sendiri atas data temuan.

    Merangsang terjadinya dialg interaksi antar peserta didik.

    Memberi penguatan kepada peserta didik untuk giat dalam melakukan

    penemuan.

    Mem!asilitasi peserta didik dalam merumuskan prinsip"prinsip dan

    generalisasi atas hasil temuannya.

    &elebihan dan &elemahan Metde /nCuiry

    &elebihan Metde /nCuiry

    Mendrng siswa berpikir se#ara ilmiah dalam peme#ahan masalah yangdihadapi.

    19

  • 7/24/2019 buku 1.doc

    23/279

    Membantu dalam menggunakan ingatan dan trans!er pengetahuan pada situasi

    prses pengajaran.

    Mendrng siswa untuk ber!ikir kreati!, intuiti!, dan bekerja atas dasar inisiati!

    sendiri.

    Menumbuhkan sikap byekti!, jujur dan terbuka.

    Situasi prses belajar mengajar menjadi hidup dan dinamis.

    Memperkuat dan menambah keper#ayaan pada diri sendiri dengan prses

    menemukan sendiri karena pembelajaran berpusat pada peserta didik dengan

    peran guru yang sangat terbatas.

    &ekurangan Metde /nCuiry

    Memerlukan peren#anaan yang teratur dan matang. Bagi guru yang terbiasa

    dengan #ara tradisinal, merupakan beban yang memberatkan.

    Pelaksanaan pengajaran melalui metde ini dapat memakan waktu yang #ukup

    panjang, apalagi prses peme#ahan masalah itu memerlukan pembuktian

    se#ara ilmiah. Prses jalannya inCuiry akan menjadi terhambat, apabila siswa telah terbiasa

    dengan #ara belajar tanpa kritik dan pasi! apa yang diberikan leh gurunya.

    Tidak semua materi pelajaran mengandung masalah, akan tetapi justru

    memerlukan pengulangan dan penanaman nilai.

    Metde inCuiry ini baru dilaksanakan pada tingkat S?TA, Perguruan Tinggi

    dan untuk tingkat S?TP dan tingkat S$ masih sulit dilaksanakan. Sebab pada

    tingkat tersebut anak didik belum mampu berpikir se#ara ilmiah.

    -al"-al yang $apat Mempertinggi Metde /nCuiry

    Agar teknik inCuiry dapat dilaksanakan dengan baik, maka diperlukan kndisibelajar sebagai berikut;

    Men#iptakan situasi kndisi yang !leksibel 6tidak terlalu kaku7 dalam interaksi

    belajar dan siswa belajar dari perasaan takut dan tekanan.

    &ndisi lingkungan yang dapat meman#ing gairah intelektual dan semangat

    belajar yang tinggi.

    5uru mampu men#iptakan situasi belajar yang kndusi! dan respnsi!.

    7 Metde Tanya 'awab

    Metde tanya jawab adalah #ara penyajian pelajaran dalam bentuk pertanyaan yang

    harus dijawab, terutama dari guru kepada siswa, tetapi dapat pula dari siswa kepadaguru. Metde tanya jawab adalah yang tertua dan banyak digunakan dalam prses

    pendidikan, baik di lingkungan keluarga, masyarakat maupun seklah.

    Metde ini dapat diklasi!ikasikan sebagai metde tradisinal atau kn4ensinal.

    $alam metde tanya jawab, guru mengajukan pertanyaan"pertanyaan dan siswa

    menjawabnya, atau sebaliknya siswa bertanya guru menjelaskan. $alam prses tanya

    jawab terjadilah interaksi dua arah. 5uru yang demkratis tidak akan menjawabnya

    sendiri, tetapi akan melemparkan pertanyaan dari siswa kepada siswa atau kelmpk

    lainnya tanpa merasa khawatir dinilai tidak dapat menjawab pertanyaan itu. $engan

    metde tanya jawab tidak hanya terjadi interaksi dua arah tetapi juga banyak arah.

    &etika anak menanyakan tentang bilangan prima, sebagai misal, guru yang

    demkratis tidak akan menjelaskan sampai tuntas tentang apa itu de!inisi bilanganprima, dan kemudian memberikan #nth bilangan prima. $ari pertanyaan ini akan

    20

  • 7/24/2019 buku 1.doc

    24/279

    mun#ul beberapa rang yang akan berinteraksi di dalam pertanyaan tersebut. $alam

    penggunaan metde mengajar di dalam kelas, tidak hanya guru saja yang senantiasa

    berbi#ara seperti halnya dengan metde #eramah, melainkan men#akup pertanyaan"

    pertanyaan dan penyumbang ide"ide dari pihak siswa.

    Penerapan pembelajaran dengan metde tanya jawab dan diskusi akan sangat menarik

    untuk dikaji se#ara detail. Metde tanya jawab menawarkan keterampilan dalammengkaji prblem pendidikan dengan #ara diskusi sebagai slusi menghidupkan

    prses pembelajaran. Sebagian besar siswa berpikir bahwa belajar merupakan

    akti4itas yang menjenuhkan sekali, sering banyak siswa beranggapan duduk di ruang

    kelas ibarat sebuah ruang tahanan. Prblem demikian mungkin ada benarnya akibat

    siswa harus berjam"jam dengan kerja pikiran pada sebuah pembahasan, bahkan

    beranggapan belajar lebih menjadi beban yang menimbulkan gejlak daripada upaya

    mendapatkan ilmu pengetahuan. Mungkin diantara siswa yang masih mau

    mengenyam pendidikan yang tidak lebih dari sekedar menyatakan kehadiran di kelas

    atau sekedar mendapatkan nilai tanpa kesadaran mengembangkan pengetahuan atau

    mengasah keterampilan berpikir.

    ?enyapnya mti4asi belajar siswa mungkin berakar penyebab pada keterbatasanmetde yang diterapkan guru yang membatasi kemampuan mengasah keterampilan.

    Beberapa resep yang bisa dipakai dalam men#iptakan hasrat psiti! yaitu menetapkan

    siswa se#ara nyaman, mempsisikan siswa yang ##k saat pelajaran berlangsung,

    meningkatkan partisipasi akti! pribadi siswa, dan memakai media yang melahirkan

    kesan sembari menekankan ilmu pengetahuan serta menyiapkan !asilitatr yang

    telaten dalam menerapkan prses pembelajaran yang bermakna dan menyenangkan.

    Mendesain prses pengajaran yang memuaskan siswa merupakan salah satu aspek

    lingkungan serta pengawasan turut menekankan rasa aman dan nyaman sebuah prses

    pembelajaran di kelas. Selain itu guru men#iptakan mti4asi dan menyiapkan siswa

    untuk meraih sukses melalui tanya jawab dan diskusi serentak mengasah keterampilan

    berpikir siswa. -al ini telah dinyatakan 1jaarah dan 2ain #/,,)'/%(* bahwa

    metde bertanya merupakan teknik penyajian pelajaran dalam bentuk pertanyaan

    yang harus dijawab, terutama dari guru kepada siswa dan dapat pula dari siswa

    kepada guru. Bersamaan pikiran tersebut, Ali3andie #/,-&',(* mengatakan metde

    tanya jawab adalah penyampaian pelajaran leh guru dengan jalan mengajukan

    pertanyaan dan siswa menjawab. -akekat metde tanya ini dilakukan se#ara lisan.

    Bertlak dari de!inisi"de!inisi diatas dapat dinyatakan bahwa metde tanya jawab

    merupakan metde dimana guru mengajukan pertanyaan se#ara lisan kepada siswa

    untuk dijawab. Sebaliknya demikian pertanyaan men#iptakan sugesti untuk

    menggiatkan pla berpkir siswa. 'ika ada ketidak"jelasan suatu memti4asi maks

    seserang berupaya memaknainya.Mengikut prses pembelajran dikelas yang lazim disaksikan adalah akti4itas 4erbal

    dalam wujud berbi#ara. -al demikian mengindikasikan suatu keterampilan 4erbal

    yang dimiliki leh serang guru adalah terampil bertanya. Menurut &amus Bahasa

    /ndnesia #4andianto5 $%%%')%-*,bertanya artinya meminta keterangan, penjelasan,

    meminta supaya diberitahu. Sementara menurutHasibuan dan Moedjiono #/,-)')$*,

    bertanya merupakan u#apan 4erbal yang meminta respns seserang yang dikenai.

    Maksud respn berupa pengetahuan dan hal yang butuh pertimbangan siswa.

    Mengajukan pertanyaan kepada siswa saat prses pembelajaran merupakan kegiatan

    yang tidak dipisahkan dari metde apapun yang dipakai, tujuan yang ingin di#apai,

    bagaimanapun kndisi siswa yang dihadapi. Pertanyaan yang diajukan mengumpan

    siswa berpikir kritis pada pkk bahasan yang sedang dipelajari. 5uru merupakansalah satu !aktr penentu keberhasilan setiap upaya pendidikan. &arena itu adanya

    21

  • 7/24/2019 buku 1.doc

    25/279

    in4asi pendidikan khususnya kurikulum dan peningkatan sumber daya manusia yang

    diprduk dari upaya pendidikan bermuara pada !aktr guru. %ksistensi peran guru

    dalam upaya membelajarkan siswa sungguh dituntut multi peran sehingga

    men#iptakan kndisi belajar mengajar yang e!ekti!.

    Metde yang relati! tua namun masih dapat diandalkan dalam teknik pembelajaran

    apapun adalah metde tanya jawab. ?uar biasa terjadi alur kmunikasi yang didugaberpengaruh pada respn siswa dan pada gilirannya akan berpengaruh pada prestasi

    belajar. Mti4asi berprestasi adalah suatu kndisi yang bisa men#iptakan daya drng

    atau sugesti berakti4itas.

    $engan demikian, guru dan semua siswa bermain tentang bilangan dan angka dengan

    perasaan senang 6jy!ul learning7 bukan dengan perasaan takut ditunjuk leh gurunya

    untuk menjawab pertanyaan atau diminta untuk menjawab pertanyaan dari guru. 9leh

    karena itu, penggunaan metde tanya jawab akan lebih e!ekti! jika diikuti dengan

    metde lain, misalnya penugasan atau latihan atau demnstrasi. Bahkan dewasa ini

    telah mun#ul beberapa pendekatan baru dalam prses pembelajaran matematika telah

    mulai ppular, misalnya #perati4e learning, integrati4e learning, dan realisti#

    mathemati#s edu#atin atau #nteDtual learning.

    -al"-al yang perlu $iperhatikan dalam Metde Tanya 'awab

    Adapun hal"hal yang perlu di perhatikan dalam menerapkan metde ini adalah;

    5uru harus benar"benar menguasai bahan pelajaran, termasuk semua jawaban

    yang mungkin akan didengarkannya dari murid atas suatu pertanyaan

    yang di ajukannya.

    5uru harus sudah mempersiapkan semua pertanyaan yang diajukan lehnya

    kepada murid dengan #epat.

    Pertanyaan"pertanyaan harus jelas dan singkat harus di perhatikan, sebab

    pertanyaan"pertanyaan harus di ajukan se#ara lisan. Susunlah pertanyaan dalam bahasa yang mudah di pahami murid.

    5uru harus mengarahkan pertanyaan pada seluruh kelas.

    Berikan waktu yang #ukup untuk memikirkan jawaban pertanyaan, sehingga

    murid dapat merumuskannya dengan sistematis.

    Tanya jawab harus di lakukan dengan suasana yang tenang dan bukan dalam

    suasana yang tegang yang penuh dengan persaingan yang tidak sehat di antara

    anak didik.

    Agar sebanyak"banyaknya murid memperleh giliran menjawab pertanyaan

    dan jika seserang tidak dapat menjawab segera, maka giliran di berikan

    kepada murid yang lain. @sahakan selalu agar setiap pertanyaan hanya berisi satu prblem saja.

    Pertanyaan harus dibedakan dalam glngan pertanyaan pikiran dan

    pertanyaan reprduksi atau pertanyaan yang meminta pendapat dan hanya

    !akta"!akta.

    Pertanyaan"pertanyaan yang akan diajukan sudah diren#anakan sebelumnya.

    Peren#anaan pertanyaan dapat berdasarkan pada knsep yang ingin diperleh

    atau dipahami siswa. Pertanyaan yang diajukan harus sesuai dengan

    kemampuan siswa dan dengan kalimat yang lugas.

    &elebihan dan &elemahan Metde Tanya 'awab&elebihan Metde Tanya 'awab;

    22

  • 7/24/2019 buku 1.doc

    26/279

    Pertanyaan dapat menarik dan memusatkan perhatian siswa, sekalipun ketika

    itu siswa sedang ribut, yang mengantuk kembali tegar dan hilang kantuknya.

    Merangsang siswa untuk melatih dan mengembangkan daya pikir termasuk

    daya ingatan.

    Mengembangkan keberanian dan keterampilan siswa dalam menjawab dan

    mengemukakan pendapat.

    &ekurangan Metde Tanya 'awab;

    Siswa merasa takut, apabila guru kurang dapat mendrng siswa untuk berani,

    dengan men#iptakan suasana yang tidak tegang melainkan akrab.

    Tidak mudah membuat pertanyaan yang sesuai dengan tingkat berpikir dan

    mudah dipahami siswa.

    Waktu sering banyak terbuang, terutama apabila siswa tidak dapat menjawab

    pertanyaan sampai dua atau tiga rang.

    $alam jumlah siswa yang banyak, tidak mungkin #ukup waktu untuk

    memberikan pertanyaan kepada setiap siswa.

    Berdasarkan pengertian tentang pendekatan pembelajaran tersebut dapat disimpulkan

    bahwa pendekatan pembelajaran merupakan #ara kerja yang mempunyai sistem untuk

    memudahkan pelaksanaan prses pembelajaran dan membelajarkan siswa guna

    membantu dalam men#apai tujuan yang telah ditetapkan. Strategi pembelajaran

    indukti! adalah sebuah pembelajaran yang bersi!at langsung tapi sangat e!ekti! untuk

    membantu siswa mengembangkan keterampilan berpikir tingkat tinggi dan

    keterampilan berpikir kritis. Pada pembelajaran indukti! guru langsung memberikan

    presentasi in!rmasi"in!rmasi yang akan memberikan ilustrasi"ilustrasi tentang tpik

    yang akan dipelajari siswa, selanjutnya guru membimbing siswa untuk menemukan

    pla"pla tertentu dari ilustrasi"ilustrasi yang diberikan tadi. Strategi pembelajaran

    indukti! diran#ang berlandaskan teri knstrukti4isme dalam belajar, pembelajaran ini

    membutuhkan guru yang terampil dalam bertanya 6Cuestining7 dalam penerapannya.

    Melalui pertanyaan"pertanyaan inilah guru akan membimbing siswa membangunpemahaman terhadap materi pelajaran dengan #ara berpikir dan membangun ide.

    Tingkat kee!ekti!an mdel pembelajaran indukti! ini, jadinya sangat tergantung pada

    keterampilan guru dalam bertanya dan mengarahkan pembelajaran, dimana guru harus

    menjadi pembimbing yang akan untuk membuat siswa berpikir. Pada pendekatan

    indukti! dimulai dengan memberikan berma#am"ma#am #nth, dari #nth"#nth

    tersebut siswa mengerti keteraturan dan kemudian mengambil keputusan yang bersi!at

    umum. Pendekatan indukti! adalah suatu strategi yang diren#anakan untuk membantu

    sisiwa mengembangkan kemampuan berpikir tingkat tinggi dan kreati! melalui

    bser4asi, membandingkan, penemuan pla, dan menggeneralisasikannya. 5uru

    biasanya men#iptakan suasana akti! belajar dengan mendrng siswa mengadakan

    pengamatan dan mem!kuskan pengamatan melalui pertanyaan"pertanyaan. Pada

    23

  • 7/24/2019 buku 1.doc

    27/279

    pendekatan indukti! ini serang siswa harus lebih akti!, biasanya pembelajaran

    dilakukan dengan #ara eksperimen, diskusi, dan demnstrasi.

    Struktur ssial dalam pembelajaran menjadi #iri lingkungan kelas yang sangat

    dibutuhkan untuk belajar melalui strategi pembelajaran indukti!, pembelajaran

    indukti! mensyaratkan sebuah lingkungan belajar yang mana di dalamnya siswa

    merasa bebas dan terlepas dari resik takut dan malu saat memberikan pendapat,bertanya, membuat knklusi dan jawaban. Mereka harus bebas dari kritik tajam yang

    dapat menjatuhkan semangat belajar. strategi ini dikembangkan atas dasar beberapa

    pstulat yaitu kemampuan berpikir dapat diajarkan, Berpikir merupakan suatu

    transaksi akti! antara indi4idu dengan data, artinya dalam setting kelas bahan"bahan

    ajar merupakan sarana bagi siswa untuk mengembangkan perasi kgniti! tertentu.

    Prses berpikir merupakan suatu urutan tahapan yang beraturan 6law!ul7. Artinya,

    agar dapat menguasai keterampilan berpikir tertentu, prasyarat tertentu harus dikuasai

    terlebih dahulu dan urutan tahapan ini tidak bisa dibalik. 9leh karenanya, knsep

    tahapan beraturan ini memerlukan strategi pembelajaran tertentu agar dapat

    mengendalikan tahapan"tahapan tersebut.

    'enis pendekatan indukti!;

    Membentuk satu generalisasi daripada #nth"#nth tertentu. Misalnya

    men#ari #iri"#iri yang sama dari berbagai jenis pasar.

    Membentuk satu prinsip dari uji kajian tertentu.

    Membentuk satu hukum dari pernyataan"pernyataan tertentu. Misalnya

    mendapat hukum permintaan dan penawaran dari analisis pasar dan pedagang.

    Mendapat satu teri dari urutan suatu pemikiran.

    &elebihan dan &elemahan Metde Pembelajaran /ndukti!

    &elebihan yang mennjl dan mudah dipahami diantaranya;

    Pada mdel pembelajaran indukti! guru langsung memberikan presentasi

    in!rmasi"in!rmasi yang akan memberikan ilustrasi"ilustrasi tentang tpik

    yang akan dipelajari siswa, sehingga siswa mempunyai parameter dalam

    pen#apaian tujuan pembelajaran.

    &etika siswa telah mempunyai gambaran umum tentang materi pembelajaran,

    guru membimbing siswa untuk menemukan pla"pla tertentu dari ilustrasi"

    ilustrasi yang diberikan tersebut sehingga pemerataan pemahaman siswa lebih

    luas dengan adanya pertanyaan"pertanyaan antara siswa dengan guru.

    Mdel pembelajaran indukti! menjadi sangat e!ekti! untuk memi#u

    keterlibatan yang lebih mendalam dalam hal prses belajar karena prses

    tanya jawab tersebut.

    &elemahan Mdel Pembelajaran /ndukti!;

    Mdel ini membutuhkan guru yang terampil dalam bertanya 6Cuestining7

    sehingga kesuksesan pembelajaran hampir sepenuhnya ditentukan kemampuan

    guru dalam memberikan ilustrasi"ilustrasi.

    Tingkat kee!ekti!an mdel pembelajaran indukti! ini sangat tergantung pada

    keterampilan guru dalam bertanya dan mengarahkan pembelajaran, dimana

    guru harus menjadi pembimbing yang akan untuk membuat siswa berpikir.

    Mdel pembelajaran ini sangat tergantung pada lingkungan eksternal, guru

    harus bisa men#iptakan kndisi dan situasi belajar yang kndusi! agar siswa

    merasa aman dan tak malutakut mengeluarkan pendapatnya. 'ika syarat"

    24

  • 7/24/2019 buku 1.doc

    28/279

    syarat ini tidak terpenuhi, maka tujuan pembelajaran tidak akan ter#apai se#ara

    sempurna.

    Saat pembelajaran berlangsung dengan menggunakan mdel pembelajaran

    indukti!, guru harus telah menyiapkan perangkat"perangkat yang akan

    membuat siswa berakti4itas dan mengbarkan semangat siswa untuk

    melakukan bser4asi terhadap ilustrasi"ilustrasi yang diberikan melaluipertanyaan"pertanyaan yang diberikan leh guru. $engan metde ini maka

    kemandirian siswa tidak dapat berkembang ptimal.

    &esuksesan prses belajar mengajar dengan menggunakan mdel

    pembelajaran indukti! bergantung pada #nth"#nth atau ilustrasi yang

    digunakan leh guru.

    Pada Pembelajaran /ndukti!, strategi pembelajaran ini menghendaki penarikan

    kesimpulan didasarkan atas !akta"!akta yang kngkrit sebanyak mungkin.

    Semakin banyak !akta semakin mendukung hasil simpulan.

    ?angkah"langkah Metde Pembelajaran /ndukti!

    ?angkah"langkah yang harus tempuh dalam strategi pembelajaran dengan

    pendekatan indukti! yaitu;

    5uru memilih knsep, prinsip, aturan yang akan disajikan dengan pendekatan

    indukti!.

    5uru menyajikan #nth"#nth khusus, prinsip, atau aturan yang

    memungkinkan siswa memperkirakan si!at umum yang terkandung dalam

    #nth.

    5uru menyajikan bukti yang berupa #nth tambahan untuk menunjang atau

    mengangkat perkiraan.

    Menyimpulkan, memberi penegasan dari beberapa #nth kemudian

    disimpulkan dari #nth tersebut serta tindak lanjut.

    Pstulat yang diajukan Taba di atas menyatakan bahwa keterampilan berpikir

    harus diajarkan dengan menggunakan strategi khusus. Menurutnya, berpikir

    indukti! melibatkan tiga tahapan dan karenanya ia mengembangkan tiga strategi

    #ara mengajarkannya. Taba mengidenti!ikasi tiga keterampilan berpikir indukti!

    yaitu;

    &nsep pembentukan 6belajar knsep7

    Tahap ini men#akup tiga langkah utama; /tem da!tar 6lembar, knsep7,kelmpk barang yang sama se#ara bersama"sama beserta label tersebut

    6dengan nama knsep7.

    ?angkah"langkah;

    a7 Membuat da!tar knsep.

    b7 Pengelmpkkan knsep berdasarkan karakteristik yang sama.

    #7 Pemberian label atau kategrisasi.

    /nterpretasi data

    Strategi kedua ini merupakan #ara mengajarkan bagaimana menginterpretasi

    dan menyimpulkan data. Sama halnya dengan strategi pertama 6pembentukan

    knsep7, #ara ini dapat dilakukan dengan mengajukan pertanyaan"pertanyaan

    tertentu.?angkah"langkah;

    25

  • 7/24/2019 buku 1.doc

    29/279

    a7 Mengidenti!ikasi dimensi"dimensi dan hubungan"hubungannya.

    b7 Menjelaskan dimensi"dimensi dan hubungan"hubungannya.

    #7 Membuat kesimpulan.

    Penerapan prinsip"prinsip

    Strategi ini merupakan kelanjutan dari strategi pertama dan kedua. Setelah

    siswa dapat merumuskan suatu knsep, menginterpretasikan danmenyimpulkan data, selanjutnya mereka diharapkan dapat menerapkan suatu

    prinsip tertentu ke dalam suatu situasi permasalahan yang berbeda atau siswa

    diharapkan dapat menerapkan suatu prinsip untuk menjelaskan suatu

    !enmena baru.

    ?angkah"?angkah;

    a7 Membuat hiptesis, memprediksi knsekuensi.

    b7 Menjelaskan teri yang mendukung hiptesis atau prediksi.

    #7 Menguji hiptesisprediksi

    7 Metde $edukti!

    Pembelajaran dedukti! merupakan imbangan yang sangat dekat bagi mdel

    pembelajaran indukti!. &eduanya diran#ang untuk mengajarkan knsep dan

    generalisasi, mengandalkan #nth dan bergantung pada keterlibatan guru se#ara akti!

    dalam membimbing siswa. Perbedaan terletak pada urutan kejadian selama

    pembelajaran, keterampilan berpikir, #ara memti4asi dan waktu yang diperlukan

    serta biasanya pada pembelajaran pendekatan dedukti! serang guru harus lebih akti!

    daripada siswanya. Pembelajaran dilakukan dengan metde #eramah, tanya jawab dan

    simulasi. $alam strategi pembelajaran dedukti! pesan dilah mulai dari hal yang

    umum kepada hal yang khusus, dari hal abstrak kepada hal yang nyata, dari knsep"

    knsep yang astrak kepada #nth"#nth yang knkrit, dari sebuah premis menuju ke

    kesimpulan yang lgis.

    ?angkah"langkah Metde Pembelajaran $edukti!

    ?angkah"langkah dalam strategi dedukti! meliputi tiga tahap;

    Pengajar memilih pengetahuan untuk diajarkan.

    Pengajar memberi pengetahuan kepada peserta didik.

    Pengajar memberikan #nth"#nth dan membuktikannya kepada peserta

    didik. Misalnya, bila diambil #nth untuk pengajaran tentang kalimat

    tunggal, maka pengajar memulai dengan de!inisi kalimat tunggal, #nth"

    #nth kalimat tunggal, dan dilanjutkan dengan penjelasan #iri"#iri kalimat

    tunggal. Teknik penyajian pelajaran yang paralel dengan strategi pembelajaran

    dedukti! adalah teknik #eramah.

    ?angkah"langkah yang dapat ditempuh dalam mdel pembelajaran dengan

    pendekatan dedukti! dijelaskan sebagai berikut;

    5uru memilih knsep, prinsip, /nisiasi aturan yang akan disajikan.

    5uru menyajikan aturan, prinsip yang beri!at umum, lengkap dengan de!inisi

    dan #nth"#nthnya.

    5uru menyajikan #nth"#nth khusus agar siswa dapat menyusun

    hubungan antara keadaan khusus dengan aturan prinsip umum yang didukung

    leh media yang ##k.

    5uru menyajikan bukti"bukti untuk menunjang atau menlak kesimpulan

    bahwa keadaan umum itu merupakan gambaran dari keadaan khusus.

    26

  • 7/24/2019 buku 1.doc

    30/279

    Pembelajaran dedukti! terdiri dari empat tahap;

    5uru mulai dengan kaidah"kaidah knsep 6#n#ept rule7 atau pernyataan yang

    mana dalam pembelajaran diupayakan untuk pembuktiannya.

    5uru memberikan #nth"#nth yang menunjukkan pembuktian dari knsep.

    5uru memberikan pertanyaan kepada siswa untuk mendapatkan atribut#iri

    dan bukan esensi dari knsep"knsep.

    Siswa memberikan beberapa kategri dari #nth yang diberikan leh guru.

    8iri"#iri Metde Pembelajaran $edukti!

    8iri"#iri pembelajaran dedukti! adalah sebagai berikut;

    Berrientasi pada siswa.

    Berstruktur tinggi.

    Penggunaan waktu yang lebih e!isien.

    &urang memberi kesempatan untuk belajar sewaktu"waktu.

    Sintak Metde Pembelajaran $edukti!

    Sintak pembelajaran dedukti! adalah;

    Menyatakan abstraksi.

    Memberi ilustrasi.

    Aplikasi.

    Penutup

    &elebihan dan &elemahan Metde Pembelajaran dedukti!

    &elebihan Metde Pembelajaran $edukti!;

    8ara yang mudah untuk menyampaikan isi pelajaran

    Pendekatan ini sesuai untuk digunakan dalam prses pembelajaran, guru

    memberikan penerangan sebelum memulai pembelajaran.

    &elemahan pembelajaran $edukti!;

    &eakti!an siswa dalam mengeksplrasikan kemampuan masih terbatas.

    $alam menarik kesimpulan dari knteks umum yang diberikan guru siswa

    dibatasi knteks tersebut.

    27

  • 7/24/2019 buku 1.doc

    31/279

    BAB III

    MODEL PEMBELAJARAN

    A. Pengertian Mdel Belajar dan Pembelajaran

    Mdel pembelajaranadalah prsedur sistematis dalam mengrganisasikan

    pengalaman belajar untuk men#apai tujuan belajar dapat juga diartikan suatu pendekatan

    yang digunakan dalam kegiatan pembelajaran. 'adi, sebenarnya mdel pembelajaran

    memiliki arti yang sama dengan pendekatan, strategi atau metde pembelajaran.Mdel dimaknakan sebagai suatu bjek atau knsep yang digunakan untuk

    mempresentasikan suatu hal. Sesuatu yang nyata dan dikn4ersi untuk sebuah bentuk

    yang lebih kmprehensi!. #Meyer5 W+6+5 /,7&'$*

    Mdel pembelajaran adalah suatu pla yang digunakan sebagai ediman dalam

    peren#anaan pembelajaran di kelas atau pembelajaran dalam tutrial dan untuk

    menentukan perangkat"perangkat pembelajaran termasuk didalamnya buku"buku, !ilm,

    kmputer, kurikulum dll. #6oy.e5 /,,$'0*

    'adi mdel pembelajaran adalah seperangkat prsedur yang sistematis sebagaiperan#ang bagi para pengajar untuk men#apai tujuan belajar.

    28

    http://belajarpsikologi.com/pengertian-model-pembelajaran/http://belajarpsikologi.com/macam-macam-metode-pembelajaran/http://3.bp.blogspot.com/-xJ_kSbAMAUU/UjYexamnfOI/AAAAAAAAAqw/5C4v1kN6X08/s1600/model+pembelajaran.jpghttp://belajarpsikologi.com/pengertian-model-pembelajaran/http://belajarpsikologi.com/macam-macam-metode-pembelajaran/http://belajarpsikologi.com/macam-macam-metode-pembelajaran/
  • 7/24/2019 buku 1.doc

    32/279

    Pembelajaran

    pembelajaran sama dengan prses belajar mengajar. $alam knteks pembelajaran

    terdapat dua kmpnen penting, yaitu guru dan peserta didik yang saling berinteraksi.

    $engan demikian, pembelajaran dide!inisikan sebagai pengrganisasian atau

    pen#iptaan atau pengaturan suatu kndisi lingkungan yang sebaik"baiknya yangmemungkinkan terjadinya belajar pada peserta didik.

    Mdel pembelajaran

    Mdel pembelajaran adalah kerangka knseptual yang melukisakan prsedur yang

    sistematis dalam mengrganisasikan pengalaman belajar peserta didik untuk

    men#apai tujuan belajar tertentu dan ber!ungsi sebagai pedman bagi peran#ang

    pembelajaran dan guru dalam meren#anakan dan melaksanakan akti4itas mengajar

    #Syai!ul Sagala5 $%%&*, Sedangkan menurut6oy.e dan Weil #$%%%'/7*menjelaskan

    se#ara luas bahwa mdel pembelajaran merupakan deskripsi dari lingkungan belajar

    yang menggambarkan peren#anaan kurikulum, kursus"kursus, ran#angan unit

    pembelajaran, perlengkapan belajar, buku"buku pelajaran, prgram multimedia dan

    bantuan belajar melalaui prgram kmputer. Masih menurut 'y#e dan Weil hakekat

    mengajar adalah membantu pelajar 6peserta didik7 memperleh in!rmasi, ide,

    ketrampilan, nilai"nilai, #ara ber!ikir, dan belajar bagaimana belajar.

    Merujuk pada pendapat di atas, memaknai mdel pembelajaran adalah

    sebagai suatu ren#ana yang memperlihatkan pla pembelajaran tertentu, dalam pla

    tersebut dapat terlihat kegiatan guru dan peserta didik di dalam mewujudkan kndisi

    belajar atau sistem lingkungan yang menyebabkan terjadinya belajar pada peserta

    didik.Mdel pembelajaran menurut &ardi dan Nur, ada mdel pembelajaran yang

    dapat digunakan dalam mengella pembelajaran yaitu;

    Pembelajaran langsung.

    Pembelajaran kperati!.

    Pembelajaran berdasarkan masalah.

    $iskusi.

    ?earning strategi.

    Menurut Koaruddin #$%%%* bahwa mdel belajar dapat diartikan sebagai

    kerangka knseptual yang digunakan sebagai pedman dalam melakukan kegiatan. Mdel

    dapat dipahami sebagai; Suatu tipe atau desain.

    Suatu deskripsi atau analgi yang dipergunakan untuk membantu prses

    4isualisasi sesuatu yang tidak dapat dengan langsung diamati.

    Suatu sistem asumsi"asumsi, data"data, dan in!erensi"in!erensi yang dipakai

    untuk menggambarkan se#ara matematis suatu byek peristiwa.

    Suatu desain yang disederhanakan dari suatu sistem kerja, suatu terjemahan realitas

    yang disederhanakan.

    Suatu deskripsi dari suatu sistem yang mungkin atau imajiner.

    Penyajian yang diperke#il agar dapat menjelaskan dan menunjukan si!at bentuk

    aslinya.

    29

  • 7/24/2019 buku 1.doc

    33/279

    Atas dasar pengertian tersebut, maka mdel dalam pembelajaran dapat dipahami

    sebagai mdel pembelajaran merupakan suatu ran#angan yang telah diprgram melalui

    media"media peraga dalam membantu untuk mem4isualisasikan pesan yang

    terkandung didalamnya untuk men#apai tujuan belajar sebagai pegangan

    dalam melaksanakan kegiataan pembelajaran.

    Mdel pembelajaran merupakan #arateknik penyajian yang digunakan guru dalamprses pembelajaran agar ter#apai tujuan pembelajaran. Ada beberapa mdel"mdel

    pembelajaranseperti #eramah, diskusi, demnstrasi, studi kasus, bermain peran 6rle

    play7 dan lain sebagainya yang tentu saja masing"masing memiliki kelemahan dan

    kelebihan. Metdemdel sangat penting peranannya dalam pembelajaran karena melalui

    pemilihan mdelmetde yang tepat dapat mengarahkan guru pada kualitas pembelajaran

    e!ekti!.

    Pengertian Mdel Pembelajaran dapat diartikan sebagai #ara, #nth maupun pla

    yang mempunyai tujuan meyajikan pesan kepada siswa yang harus diketahui, dimengerti,dan dipahami yaitu dengan #ara membuat suatu pla atau #nth dengan bahan"bahan

    yang dipilih leh para pendidikguru sesuai dengan materi yang diberikan dan kndisi di

    dalam kelas.

    Memilih Mdel Pembelajaran Fang Baik

    Sebagai serang guru harus mampu memilih mdel pembelajaran yang

    tepat bagi peserta didik. &arena itu dalam memilih mdel pembelajaran, guru harus

    memperhatikan keadaan atau kndisi siswa, bahan pelajaran serta sumber"sumber

    belajar yang ada agar penggunaan mdel pembelajaran dapat diterapkan se#ara e!ekti!

    dan menunjang keberhasilan belajar siswa.

    Serang guru diharapkan memiliki mti4asidan semangat pembaharuandalam prses pembelajaran yang dijalaninya. MenurutSardian A+ M+ #$%%0 ' /)&*,

    guru yang kmpeten adalah guru yang mampu mengella prgram belajar"mengajar.

    Mengella di sini memiliki arti yang luas yang menyangkut bagaimana serang guru

    mampu menguasai keterampilan dasar mengajar, seperti membuka dan menutup

    pelajaran, menjelaskan, mem4ariasi media, bertanya, memberi penguatan, dan

    sebagainya, juga bagaimana guru menerapkan strategi, teri belajar dan pembelajaran,

    dan melaksanakan pembelajaran yang kndusi!.Pendapat serupa dikemukakan leh

    Colin Marsh #/,,) ' /%* yang menyatakan bahwa guru harus memiliki kmpetensi

    mengajar, memti4asi peserta didik, membuat mdel instruksinal, mengella kelas,

    berkmunikasi, meren#anakan pembelajaran, dan menge4aluasi. Semua kmpetensi

    tersebut mendukung keberhasilan guru dalam mengajar.Setiap guru harus memiliki kmpetensi adapti! terhadap setiap perkembangan

    ilmu pengetahuan dan kemajuan di bidangpendidikan, baik yang menyangkut

    perbaikan kualitas pembelajaran maupun segala hal yang berkaitan dengan

    peningkatanprestasi belajarpeserta didiknya.

    &lasi!ikasi Mdel Pembelajaran

    6oy.e dan Weil #$%%%*mengatakan ada empat kategri yang penting diperhatikan

    dalam mdel mengajar yaitu Mdel /n!rmasi, mdel persnal, mdel interaksi, dan

    mdel tingkah laku. Mdel mengajar yang telah dikembangkan dan di tes

    keberlakuannya leh para pakar pendidikan dengan mengklasi!ikasikan mdel

    pembelajaran pada empat kelmpk yaitu;

    30

    http://panduanguru.com/model-model-pembelajaran-pengertiannyahttp://panduanguru.com/model-model-pembelajaran-pengertiannyahttp://belajarpsikologi.com/cara-meningkatkan-motivasi-belajar-anak/http://belajarpsikologi.com/kurikulum-pendidikan-jangan-sering-berubah/http://belajarpsikologi.com/pengertian-prestasi-belajar/http://panduanguru.com/model-model-pembelajaran-pengertiannyahttp://panduanguru.com/model-model-pembelajaran-pengertiannyahttp://belajarpsikologi.com/cara-meningkatkan-motivasi-belajar-anak/http://belajarpsikologi.com/kurikulum-pendidikan-jangan-sering-berubah/http://belajarpsikologi.com/pengertian-prestasi-belajar/
  • 7/24/2019 buku 1.doc

    34/279

    Mdel pemrsesan in!rmasi 6in!rmatin Pr#essing Mdels7 menjelaskan

    bagaimana #ara indi4idu memberi respn yang datang dari lingkungannya dengan

    #ara mengrganisasikan data, mem!rmulasikan masalah, membangun knsep dan

    ren#ana peme#ahan masalah serta penggunaan simbl"simbl 4erbal dan nn

    4erbal. Mdel ini memberikan kepada pelajar sejumlah knsep, pengetesan

    hiptesis, dan memusatkan perhatian pada pengembangan kemampuan kreati!.Mdel pengellaan in!rmasi ini se#ara umum dapat diterapkan pada sasaran

    belajar dari berbagai usia dalam mempelajari indi4idu dan masyarakat. &arena itu

    mdel ini ptensial untuk digunakan dalam men#apai tujuan yang berdimensi

    persnal dan ssial disamping yang berdimensi intelektual.

    Adapun mdel"mdel pemrsesan menurut Tm (inal din 6)**+7 terdiri atas;

    a7 Mdel ber!ikir /ndukti!

    Tkhnya adalah -ilda Taba, Tujuan dari mdel ini adalah untuk

    mengembangkan prses mental indukti! dan penalaran akademik atau

    pembentukan teri. &emampuan"kemampuan ini berguna untuk tujuan"tujuan

    pribadi dan ssial.

    b7 Mdel /nkuiri /lmiah

    Tkhnya adalah 'seph '. S#hwab, Mdel ini bertujuan mengajarkan sistem

    penelitian dari suatu disiplin tetapi juga diharapkan untuk mempunyai e!ek

    dalam kawasan"kawasan lain 6metde"metde ssial mungkin diajarkan dalam

    upaya meningkatkan pemahaman ssial dan peme#ahan masalah ssial7.

    #7 Mdel Penemuan &nsep

    Tkhnya adalah 'erme Brunet, Mdel ini memiliki tujuan untuk

    mengembangkan penalaran indukti! serta perkembangan dan analisis knsep.

    d7 Mdel pertumbuhan &gniti!

    Tkhnya adalah 'ean Pieget, /r4ing sigel, %dmund Suli4an, dan ?awren#e

    &hlbergE Tujuannya adalah untuk meningkatkan perkembangan intelektual,terutama penalaran lgis, tetapi dapat pula diterapkan pada perkembangan

    ssial mral.

    e7 Mdel Pe