buku kti non penelitian unt pengawas(pak pardi)

Upload: iyandri-tiluk-wahyono

Post on 11-Feb-2018

225 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

  • 7/23/2019 Buku KTI Non Penelitian Unt Pengawas(Pak Pardi)

    1/17

  • 7/23/2019 Buku KTI Non Penelitian Unt Pengawas(Pak Pardi)

    2/17

    PEDOMANKTI pada Kegiatan Pengembangan Profesi Pengawas

    3 PEDOMANKTI pada Kegiatan Pengembangan Profesi Pengawas

    Buku 2 KTI Non-Penelitian

    4

    Pengawas yang tugas utamanya melaksanakan penilaiandan pembinaan terhadap guru, kepala sekolah, dan tenaga

    kependidikan lainnya, akan dapat memanfatkanpengalamannya sebagai bahan dasar menulis jenis KTIyang tepat sesuai dengan tugas dan masalah yangdihadapi.

    Menulis karya tulis ilmiah seharusnya dilakukan tidak hanyakarena akan naik pangkat/jabatan, tetapi merupakan suatu

    kegiatan yang wajib dilakukan agar orang lain ataupemerhati masalah kependidikan lainnya dapat memahamiapa yang telah terjadi di dunia kepengawasan sekolahdalam rangka meningkatkan mutu pendidikan.

    Tanggung jawab pengawas sekolah adalah melaksanakanpengawasan penyelenggaraan pendidikan dan meningkat-kan kualitas proses belajar mengajar dan hasil belajar siswa.Wewenang pengawas sekolah adalah

    Jenis karya tulis ilmiah non penelitian itu adalah sebagaiberikut.:

    (a)Artikel ilmiah(b)Tinjauan ilmiaha) memilih dan menentukan metode kerja untuk

    mencapai hasil yang optimal, (c) Prasaran(d)Tulisan imiah popularb) menetapkan tingkat kinerja guru dan tenaga lain

    yang diaasi serta faktor-faktor yangmempengaruhinya, dan

    (e)Buku pelajaran(f) Modul

    c) menentukan dan mengusulkan program sertamelaksanakan pembinaan. Keberhasilan bagiseorang pengawas dalam kinerjanya akan tampakpada meningkatnya perbaikan penyelenggaraanpembelajaran di sekolah binaan.

    Untuk memahami secara mendalam jenis karya tulis ilmiah

    selain hasil penelitian dan angka kreditnya berikut inidiuraikan secara rinci tentang pengertian, kerangkaIsi/sistematika penulisan tiap jenis karya ilmiah, criteria,bukti fisik serta persyaratan yang diwajibkan agar dapatdinilai angka kreditnya

    Strategi dan upaya yang telah dilakukan para pengawassekolah tersebut sebenarnya telah merupakan suatukegiatan ilmiah, untuk itu diperlukan pengetahuan caramenulis karya tulis ilmiahnya. Pedoman ini memberikan

    kejelasan bagaimana pengawas sekolah memahami untukmemperoleh besaran angka kredit yang diperlukan untukkenaikan pangkat melalui pengembangan profesi.

    Perlu untuk dipahami bahwa bidang yang ditulis sebagai KTIuntuk pengembangan profesi pengawas sekolah harusberkaitan dengan bidang pendidikan khususnya kepenga-wasan sekolah sesuai tugasnya.

    Buku 2 KTI Non-Penelitian

  • 7/23/2019 Buku KTI Non Penelitian Unt Pengawas(Pak Pardi)

    3/17

  • 7/23/2019 Buku KTI Non Penelitian Unt Pengawas(Pak Pardi)

    4/17

  • 7/23/2019 Buku KTI Non Penelitian Unt Pengawas(Pak Pardi)

    5/17

    PEDOMANKTI pada Kegiatan Pengembangan Profesi Pengawas

    9

    dihasilkan laporan hasil penelitiannya. Berdasarkanhasil penelitian yang telah mengikuti sistematika

    penulisan laporan secara baik sesuai denganpedoman yang telah ditentukan Direktorat TenagaKependidikan Ditjen PMPTK, penulis ingin agarhasilnya dapat dipakai bahan masukan bagipengawas lain, maka disusun menjadi artikelpenelitian.

    Agar artikel ilmiahnya dapat dimuat di jurnal ilmiahyang berbobot, maka dicarilah jurnal yang

    memungkinkan dapat menerima. Pelajarilahketentuan yang harus dilakukan termasuksistematikapenulisan artikel dan cara pengirimannya,agar lebih memungkinkan artikel tersebut dimuatdalam jurnal tersebut.

    Dari artikel hasil penelitian tersebut setelah dikirimke redaksi jurnal tertentu dan kemudian dapatdimuat, maka karya ilmiah itu siap sebagai bahankenaikan pangkat pengembangan profesi. Biladiterima oleh tim penilai, angka kreditnya jauh lebihbesar dibandingkan hasil penelitiannya. Artikel hasilpenelitian itu topiknya dapat seperti berikut:Meningkatkan kedisiplinan menghargai waktu PBMbagi guru melalui pengisian klas kosong oleh kepalasekolah dan guru piket di beberapa Sekolah Dasarwilayah Kecamatan Masaran Sragen.

    Contoh lain:

    Seorang pengawas sekolah TK/SD memperhatikanpembicaraan para siswa di beberapa sekolah dasarpada waktu selesai ulangan matematika atau akanpelajaran matematika, diperoleh kesimpulan bahwapara siswa sekolah dasar cukup banyak yang takutpelajaran matematika. Hasil penelitian yang

    dilaksanakan beberapa dosen di perguruan tinggi,antara dosen matematika FMIPA UNNES, dan dosen

    Matematika FMIPA UNESA, disimpulkan bahwacukup besar siswa SD takut pelajaran matematika.Untuk mencoba mengatasi masalah itu merekamenulis suatu kajian hasil gagasan penulis sendiri,atas dasar hasil pengalaman waktu mengajar, danmembaca beberapa kajian yang relevan, akhirnyaditulislah tinjauan ilmiah, yang dapat dimuat di suatu jurnal ilmiah. Tinjauan ilmiah judul: Mengatasi

    ketakutan terhadap pelajaran matematika padasiswa sekolah dasar..

    PEDOMANKTI pada Kegiatan Pengembangan Profesi Pengawas

    Buku 2 KTI Non-Penelitian

    10

    Buku 2 KTI Non-Penelitian

  • 7/23/2019 Buku KTI Non Penelitian Unt Pengawas(Pak Pardi)

    6/17

    PEDOMANKTI pada Kegiatan Pengembangan Profesi Pengawas

    11 PEDOMANKTI pada Kegiatan Pengembangan Profesi Pengawas

    Buku 2 KTI Non-Penelitian

    12

    3 (c) Permasalahan tersebut harus didukung teori yangrelevan, dan digunakan untuk bahan pembahasan.

    Pembahasan diperlukan data pendukung yangrelevan.Tinjauan/Kajian Ilmiah

    a. Pengertian:(d)Cara atau strategi pembahasan masalah yang

    dikemukakan harus runtut sehingga mudahdipahami pembaca.

    Karya Tulis Ilmiah berupa tinjauan adalah sebuah tulisanberisi uraian tentang hasil dari tinjauan terhadappermasalahan kepengawasan dan memberikan alternatifpemikiran/gagasan/ide untuk mengatasi permasalahantersebut yang didasarkan pada teori dan pengalamanya.

    Kerangka/sistematika tinjauan ilmiah setidaknya memuatbagian- bagian sebagai berikut:

    Bagian Awal, memuat:Karya Tulis Ilmiah berupa tinjauan atau ulasan ilmiah hasilgagasan sendiri dapat ditulis dalam bentuk buku,dimuat/diterbitkan secara nasional, atau regional, dalambentuk artikel yang dimuat majalah/jurnal ilmiah, dan dalambentuk makalah.

    (1) Halaman judul.Judul dibuat singkat, jelas dan menggambarkan isi.

    (2) Halaman pengesahan (minimal disyahkan olehkoordinator kelompok pengawas sekolah)

    (3) Kata Pengantarb. Kerangka Isi/Sistematika Tinjauan Ilmiah:

    (4) Ucapan terima kasih kepada yang telahmembantu, dan disebutkan

    Seperti halnya dengan karya tulis ilmiah laporan hasilpenelitian, tinjauan ilmiah juga harus mengikuti penalaranilmiah, maka perlu mengikuti alur berpikir imiah yangberlaku secara umum. Untuk itu dalam menulis karya ilmiahberupa tinjauan setidaknya memperhatikan kriteria sebagaiberikut:

    (5) tanggal penyusunan karya tulisnya.(6) Daftar isi

    (a)Bertitik tolak dari permasalahan yang dihadapipengawas sekolah, berkenaan dengan pendidikan,khususnya terkait dengan tugas pengembanganprofesi penulis.

    b) Bagian Isi terdiri dari 4 bab :BAB I. Pendahuluan;

    (a) Latar belakang masalah, mengemukakan permasalahanatau kelemahan yang terjadi di lingkungan tugaskepengawasan. Pada bagian ini perlu dikemukakan datapendukung dari permasalahan yang akan dibahas.

    (b)Permasalahan yang diangkat penting untuk diatasi,dan ide atau gagasan yang dikemukakandiperkirakan dapat dilaksanakan.

    Buku 2 KTI Non-Penelitian

  • 7/23/2019 Buku KTI Non Penelitian Unt Pengawas(Pak Pardi)

    7/17

  • 7/23/2019 Buku KTI Non Penelitian Unt Pengawas(Pak Pardi)

    8/17

  • 7/23/2019 Buku KTI Non Penelitian Unt Pengawas(Pak Pardi)

    9/17

  • 7/23/2019 Buku KTI Non Penelitian Unt Pengawas(Pak Pardi)

    10/17

    PEDOMANKTI pada Kegiatan Pengembangan Profesi Pengawas

    19 PEDOMANKTI pada Kegiatan Pengembangan Profesi Pengawas

    Buku 2 KTI Non-Penelitian

    20

    5seminar adalah para siswa SMA, dan SMK, se KotaSurakarta. Pengawas tersebut berhasil

    menyampaikan makalahnya dengan topik: Manfaatlingkungan sebagai sumber belajar. Tulisan Ilm iah popular

    a. Pengertian:Dari ketiga hasil prasaran ilmiah yang telah memenuhipersyaratan fisik (ada surat keterangan dari panitia seminarbahwa telah menyajikan makalahnya pada tanggal, dantempat tertentu, ada copy daftar hadir peserta, danpengesahan dari coordinator pengawas sekolah), namuntidak semuanya dapat dinilai angka kreditnya. Mengapa?

    Karya ilmiah populer juga termasuk artikel, adalah sebuahtulisan yang dapat dipahami dan dikenal dengan mudaholeh banyak orang. Umumnya karya ilmiah populer ini ditulisdengan bahasa yang sederhana dan mudah dipahami. Karyailmiah populer dalam kaitan dengan upaya pengembangan

    profesi ini merupakan kelompok tulisan yang lebih banyakmengandung isi pengetahuan, berupa ide, gagasanpengalaman penulis yang menyangkut masalahkependidikan yang dituangkan dalam bahasa yang populerdan sederhana Karya tulis ilmiah populer merupakan karyailmiah yang dimuat di media masa, atau disiarkan lewat TV,Radio (media cetak atau elektronik).. Karena dimuat dimedia massa, dengan pembaca yang beraneka ragam

    tingkat pendidikan maupun status social danpemahamnannya, maka format penulisan dan bahasanyadisusun sedemikian rupa sehingga menarik dan mudahdipahami. Materi tulisannya tetap dituntut agar mengacu keproses berpikir ilmiah (ada hal yang dipermasalahkan, adakajian teori yang relevan, ada pembahasan/analisis data dansimpulan). Materi tulisannya harus dalam lingkupkependidikan yang tidak terlalu luas, akan lebih baik kalau

    permasalahan yang ditulis di lingungan wilayah kerjanya.

    Karena prasaran yang ketiga tidak mengikuti kriteria yangtelah ditentukan, yaitu pesertanya dari kelompok yangtingkatanya lebih rendah/berbeda.

    Agar KTI yang berupa karya ilmiah populer dapat dinilai,sekurang-kurangnya memenuhi persyaratan:

    a. isi sajiannya berupa pengetahuan populer yang ditandaioleh tema/topik yang sedang aktual, dan berkenaandengan masalah pendidikan sekolah.

    Buku 2 KTI Non-Penelitian

  • 7/23/2019 Buku KTI Non Penelitian Unt Pengawas(Pak Pardi)

    11/17

  • 7/23/2019 Buku KTI Non Penelitian Unt Pengawas(Pak Pardi)

    12/17

  • 7/23/2019 Buku KTI Non Penelitian Unt Pengawas(Pak Pardi)

    13/17

  • 7/23/2019 Buku KTI Non Penelitian Unt Pengawas(Pak Pardi)

    14/17

  • 7/23/2019 Buku KTI Non Penelitian Unt Pengawas(Pak Pardi)

    15/17

  • 7/23/2019 Buku KTI Non Penelitian Unt Pengawas(Pak Pardi)

    16/17

    PEDOMANKTI pada Kegiatan Pengembangan Profesi Pengawas

    31

    Penulis pembantu adalah penulis yang ada pada urutankedua dan seterusnya atau dinyatakan secara jelas sebagai

    penulis pembantu atau anggota dengan ketentuan: penulispembantu sebanyak-banyaknya 5 orang, dan bagian angkakreditnya sama.

    Laporan penelitian yang berbentuk makalah didokumentasidi perpustakan tingkat kabupaten memenuhi kriteria, buktifisiknya telah memenuhi kriteria, maka mendapat nilaiangka kredit 4 (empat).

    Pembagiannya:

    Penulis utama atau yang nomor satu (drs. Sunarto)mendapat nilai kredit 60% X 4 (nilai disesuaikan jenis KTInya) = 2,4, sedang anggota no 2(Sumarmo S.Pd) dan no 3 (Drs. Sumardi) masing-masing mendapat nilai X 40% X 4 = 0,8.(delapanpersepuluh).

    Dari penjelasan tentang kerangka penulisan tersebut di atas

    dapat dikembangkan agar lebih lengkap, tetapi tidak bolehmenyimpang dari peraturan yang telah ditetapkan dalamKeputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan republikIndonesia no.: 020/U/1998 dan keputusan bersamaMendikbud dan Kepala BAKN no. 0322/0/1996 dan no. 38tahun 1996.

    Dengan memahami apa yang disampaikan diatas pengawasdapat melengkapi dengan membaca Pedoman petunjuk

    praktis Penulisan Karya Tulis Ilmiah di Bidang Pendidikanbagi jabatan fungsional Guru sebagai pembanding.

    Diharapkan dengan demikian pengawas akan dapatmemahami dan mengerti bagaimana kegiatanpengembangan profesi khususnya mengenai cara menyusunKarya Tulis Ilmiah (KTI) secara menyeluruh. Harapanselanjutnya para pengawas termotivasi untuk membuat

    karya tulis ilmiah sebagai salah satu syarat untuk dapatmengajukan kenaikan jabatan/pangkat ke Pembina Tingkat

    I/golongan IVb ke atas. Selamat berkarya dan semogadapat menyusun KTI dengan baik dan benar sehinggamelancarkan pengawas sekolah untuk mendudukijabatan/pangkat tertinggi.

    PEDOMANKTI pada Kegiatan Pengembangan Profesi Pengawas

    Buku 2 KTI Non-Penelitian

    32

    Buku 2 KTI Non-Penelitian

  • 7/23/2019 Buku KTI Non Penelitian Unt Pengawas(Pak Pardi)

    17/17

    PEDOMANKTI pada Kegiatan Pengembangan Profesi Pengawas

    33

    Daftar kepustakaan

    ------, Keputusan Menteri Negera Pendayagunaan AparaturNegara Nomor 84/1993 tentang Jabatan FungsionalGuru dan Angka kreditnya

    ------, Keputusan bersama Menteri Pendidikan dan kebudayaandan Kepala BAKN Nomor 0433/P/1993, nomor 25tahun 1993 tentang Petunjuk Pelaksanaan JabatanFungsional Guru dan Angka Kreditnya.

    ------, Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor025/0/1995

    Direktorat Tenaga Kependidikan Ditjen Dikdasmen; 2002,Petunjuk Praktis Penulisan Karya Tulis Ilmiahbidang Pendidikan, bagi jabatan Guru, Jakarta

    Direktorat Pendidikan Guru/ Tenaga Teknis, Ditjen Dikdasmen,1997; Pedoman Penulisan Karya tulis Ilmiahbidang Pendidikan, Jakarta.

    Depdiknas, 2000. Pedoman Penulisan Karya Tulis Ilmiah

    bidang Pendidikan; Sebagai PengembanganProfesi Guru, Jakarta

    Suhardjono dan Supardi 2004, Penulisan Karya TulisIlmiah, Direktorat Tenaga Kendidikan DitjenDikdasmen, Jakarta.

    Supardi, Pengembangan Progesi Guru dan Ruanglingkup Karya Tulis Ilmiah, 2005, DirektoratProfesi Pendidik, Ditjen Peningkatan Mutu Pendidik

    dan Tenaga Kependidikan, Departemen PendidikanNasional, Jakarta.

    Buku 2 KTI Non-Penelitian