buku saku phela revisi

Upload: armyanti

Post on 19-Feb-2018

261 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 7/23/2019 Buku Saku Phela Revisi

    1/151

    1

    KATA PENGANTARAssalamualaikum Wr.Wb.

    Akreditasi adalah suatu pengakuan yang diberikan pada Rumah Sakit karena telah memenuhi standar yang ditentukan.Standar Akreditasi yang telah ditentukan Kemenkes adalah berdasar Komisi Akreditasi Rumah Sakit (KARS) versi 2012

    yang mengacu pada standart JCI (Joint Commission Internasinal) dengan tujuan utama adalah :

    Menjaga dan Meningkatkan Mutu Pelayanan dan Keselamatan Pasien

    Akreditasi Versi 2012 terdiri dari 4 kelompok sasaran yaitu 1. Kelompok standar pelayanan berfokus pada pasien, 2.

    Kelompok standar manajemen Rumah Sakit, 3. Sasaran Keselamatan Pasien, dan 4. Sasaran Millennium Development Goal.

    Bahwasanya akreditasi adalah suatu proses belajar, maka Rumah Sakit di stimulasi melakukan perbaikan yang

    berkelanjutan dan terus menerus.

    Dalam upaya memahami, menjalankan dan mengevaluasi pelaksanaan Akreditasi versi 2012, maka TIM PARS RSB

    Esto Ebhu menyusun Buku Saku Sukses Akreditasi RS 2012.Buku saku ini diharapkan dapat menjadi panduan dalammemperkenalkan dan mensosialisasikan secara ringkas program akreditasi versi 2012 yang telah dilaksanakan dan harus

    dilaksanakan oleh seluruh pengawai RSB Esto Ebhu , terutama yang berhubungan langsung dengan pelayanan pada pasien

    dan keluarganya. Semoga apa yang kita cita-citakan bersama dapat segera terwujud.

    Semoga sukses Direktur RSB Esto Ebhu

    Wassalamualaikum Wr.Wb. dr. Moh. Ibnu Hajar, Sp.OG

  • 7/23/2019 Buku Saku Phela Revisi

    2/151

    2

    Manfaat Akreditasi Bagi KitaRumah Sakit

    1. Meningkatkan kepercayaan masyarakat bahwa rumah sakit menitikberatkan

    sasarannya pada keselamatan pasien dan mutu pelayanan.

    2. Menyediakan lingkungan kerja yang aman dan efesien sehingga staf merasa puas

    3. Mendengarkan pasien dan keluarga mereka, menghormati hak-hak mereka dan

    melibatkan mereka sebagai mitra dalam proses pelayanan.

    4. Menciptakan budaya mau belajar dari laporan insiden keselamatan pasien.

    5. Membangun kepemimpinan yang mengutamakan kerja sama. Kepemimpinan ini

    menetapkan prioritas untuk dan demi terciptanya kepemimpinan yang berkelanjutanguna meraih kualitas dan keselamatan pasien pada semua tingkatan.

    AMAN dan BERMUTU

  • 7/23/2019 Buku Saku Phela Revisi

    3/151

    3

    VISI :

    Menjadi Penyedia Pelayanan Kesehatan Ibu dan Bayi yang terkemuka dandiidamkan di Madura.

    MISI :

    1. Meningkatkan kompetensi Sumber Daya Manusia RSB Esto Ebhu, secara terus

    menerus.

    2. Menyediakan fasilitas pelayanan yang nyaman dan berkwalitas tinggi untuk

    menunjang pelayanan yang baik dan memuaskan

    3.

    Memberikan pelayanan Medis maupun Keperawatan yang bermutu dan mampumemuaskan pelanggan pelanggan.

    4. Kegiatan di RSB Esto Ebhu senantiasa berorientasi Ramah Lingkungan.

    MOTTO : MELAYANI DENGAN HATI

  • 7/23/2019 Buku Saku Phela Revisi

    4/151

    4

    FALSAFAH : 7 Budi Utama 1.

    JUJUR 5. KERJASAMA

    2.

    TANGGUNG JAWAB 6. ADIL3. VISIONER 7. PEDULI

    4. DISIPLIN

    TUJUAN

    TUJUAN UMUM

    Memberikan pelayanan kesehatan yang berkualitas dan komprehensif sehingga turut

    berperan serta dalam meningkatkan derajat kesehatan masyarakat di Kabupaten

    Sumenep.

    TUJUAN KHUSUSIkut berperan serta dalam menunjang pelayanan di Rumah Sakit Daerah untuk

    memenuhi kebutuhan pelayanan kesehatan masyarakat di Kabupaten Sumenep agar

    semakin bertambah kepuasannya dalam memperoleh khususnya di bidang pelayanan

    Kesehatan Ibu Hamil, Bersalin, Masa Nifas serta Penyakit-penyakit Organ

    Reproduksi Wanita (Obstetri & Gynecologi)

  • 7/23/2019 Buku Saku Phela Revisi

    5/151

    5

    SKP (SASARAN KESELAMATAN PASIEN)1.

    KETEPATAN IDENTIFIKASI PASIEN

    Identifikasi pasien: Minimal 2 identitas: nama lengkap dan tanggal lahir atau umur

    Gelang identitas pink untuk wanita, biru untuk pria

    Pemasangan gelang identitas untuk semua Pasien Rawat Inap dan Pasien Rawat Jalanyang akan dilakukan Prosedur/ Tindakan Infasiv, misalnya :Hemodialisa, kemoterapi,

    tranfusi darah

    Pemasangan gelang identitas diutamakan pada ekstremitas yang tidak terpasang infus

    Berikan informasi ke pasien bahwa petugas kesehatan akan selalu menanyakan namadan tanggal lahir atau umur sebelum melakukan tindakan/pemberian obat

    Nomer kamar dan tempat tidur tidak boleh digunakan sebagai identifikasiIdentifikasi pasien dilakukan pada saat:

    1. Sebelum melakukan prosedur /tindakan

    2.

    Sebelum pemberian obat

    3. Sebelum pengambilan sampel darah untuk

    pemerikasaan lab

    4.

    Sebelum pemberian tranfusi darah

    Habibah, Ny ( P , 22 thn)

    (010149)

    Tgl Lahir : 12 - Des - 1991

    Contoh Penulisan Dalam Gelang Identitas

  • 7/23/2019 Buku Saku Phela Revisi

    6/151

    6

    IDENTIFIKASI PASIEN BERISIKO

    Pasien Alergi : Gelang Risiko MERAH

    Riwayat Alergi (Obatobatan, makanan) atau Tes Antibiotik dengan hasil positif Risiko Jatuh : Gelang Risiko KUNING

    Pasien dewasa Morse Fall Scale

    Pasien Neonatus Neonatal Infants Pain Scale (NIPS)

    Pasien anak Humpty Dumpty

    Pasien DNR (do not resucitate): Gelang Risiko UNGU

    Gelang resiko dipasang saat pasien dilakukan penilaian risikomulai dari UGD atau di ruang perawatan

    Tips:

    1.

    Petugas meminta pasien untuk menyebutkan nama dan tgl lahir sebelum melakukan

    tindakan pemberian obat,cth: tolong sebutkan nama lengkap dan tgl lahir ibu2.

    Walaupun pasien sudah memakai gelang identitas ,tetap konfirmasi secara verbal sebelum

    melakukan tindakan / pemberian obat

  • 7/23/2019 Buku Saku Phela Revisi

    7/151

    7

    IDENTIFIKASI PASIEN PADA KEADAAN TERTENTU

    Pasien yang tidak dapat berkomunikasi: bayi, pasien tidak sadar, gangguan mental:identifikasi dilakukan dengan mencocokan identitas gelang pasien dengan identitas pada

    berkas rekam medis.

    Kesadaran menurun dan tidak ada keluarga :gelang identitas mencantumkan Ny.X1,tgl,

    jam masuk RS, nomor RM.

    Tidak punya ekstremitas atas:1.

    Pasang dikaki/identitas dilakukan dengan menempelkan stiker identitas di baju

    pasien

  • 7/23/2019 Buku Saku Phela Revisi

    8/151

    8

    IDENTIFIKASI PASIEN SAAT PEMBERIAN TRANFUSI DARAH

    Verifikasi oleh 2 orang,dengan menggunakan checklistPemberian Tranfusi Darah

    2 langkah dalam pengecekan checklistPemberian Tranfusi Darah:

    1. Cocokan produk darah dengan instruksi dokter pada berkas RM ,format permintaan

    darah, kantong darh dan kartu label,bila langkah pertama belum ada keccokan ,maka

    perlu dilakukan verifikasi kembali

    2.

    Cocokan produk darah,kartu label dengan identitas pasien

  • 7/23/2019 Buku Saku Phela Revisi

    9/151

    9

    2. PENINGKATAN KOMUNIKASI YANG EFEKTIF

    Komunikasi efektif merupakan komunikasi diantara petugas dan pemberi pelayanan

    yang dilakukan dengan tepat waktu, akurat, lengkap, jelas, dan dapat dipahamioleh

    penerima, sehingga dapat mengurangi kesalahan dan apat menghasilkan perbaikan untuk

    keselamatan pasien

    Komunikasi efektif dapat dilakukan secara :VERBAL, TERTULIS, ELEKTRONIK

    CATATAN: permintaan obat narkotika/kemoterapi tidak boleh verbal tetapi harus

    tertulis

  • 7/23/2019 Buku Saku Phela Revisi

    10/151

    10

    KOMUNIKASI VERBAL

    Untuk perintah verbal atau melalui telepon ,staf yang menerima pesan harus menuliskan dan

    membacakan kembali kepada pemberi pesan.

    KOMUNIKASI VERBAL DENGAN

    WRITE and READ BACK

    KAPAN DILAKUKAN?

    1. Saat petugas menerima instruksi verbal

    per telepon/per lisan dari DPJP

    2. Saat petugas menerima laporan tes

    kritis/critical test/pemeriksaan cito3. Beri stempel read back

    4. DPJP memberi konfirmasi dengan paraf

    saat visit keesokan 1x24 jam harinya

    Catat-Baca-Konfirmasi Kembali

    untuk istilah yang sulit /obat obatan kategori LASA diminta mengeja kata tersebut perhuruf .

    Misalnya: C H L O R P R O M A Z I N E atau C H L O R P R O P A M I D E

    KOMUNIKASI VERBAL DENGANSBAR (Situasion-Background-Assesment-

    Recomendation)

    KAPAN DILAKUKAN?

    1. Saat serah terima pasien

    2. Saat petugas melaporkan kondisi pasien

    kepada (Dokter Penanggung JawabPasien)

    catat intruksi di form komunikasiterintegrasi.

    SBAR CBAK

  • 7/23/2019 Buku Saku Phela Revisi

    11/151

    11

    SISTEM PENDOKUMENTASIAN DENGAN SBAR

    SBARmerupakan kerangka acuan dlam pelaporan kondisi pax yang memerlukan perhatian /tindakan segera.S : Situation(kondisi terkini yang terjadi pada pasien)

    Sebutkan nama pasien, umur, tanggal masuk, dan hari perawatan serta dokter yang merawat

    Sebutkan diagnosa medis dan masalah keperawatan yang belum/ sudah teratasi/ keluhan utama

    B : Background(info penting yang berhubungan dengan kondisi pasien terkini)

    Jelaskan intervensi yang telah dilakukan dan respon pasien dari setiap diagnosa keperawatan

    Sebutkan riwayat alergi, riwayat pembedahan, pemasangan alat invasif dan obat obatan termasuk cairan infus

    Jelaskan pengetahuan pasien dan keluarga terhadap diagnosa medis

    A : Assesment(hasil pengkajian dari kondisi pasien saat ini)

    Jelaskan secara lengkap hasil pengkajian pasien terkini seperti vital sign, pain score, tingkat kesadaran, status

    restrain, risiko jatuh, pivas score, status nutrisi, kemampuan eleminasi Jelaskan informasi klinik yang mendukung

    R: Recomendation

    Rekomendasi intervensi keperawatan yang perlu dilanjutkan termasuk discharge planingdan edukasi pasien dan

    keluarga

    Sebelum serah terima pasien (cth sesuai SBAR)

    Dapatkan pengkajian kondisi pasien terkini

    Kumpulkan data data yang diperlukan yang berhubungan dengan kondisi pasien yang akan dilaporkan

    Pastikan diagnosisi medis pasien dan prioritas masalah keperawatan yang harus dilanjutkan

    Baca dan pahami catatan perkembangan pasien terkini dan hasil pengkajian perawat shift sebelumnya

    Siapkan medical recodpasien pasien termasuk rencana perawatan hariannya

  • 7/23/2019 Buku Saku Phela Revisi

    12/151

    12

    BILA MELAKUKAN KOMUNIKASI SECARA LISAN ATAU MELALUI TELEPON,

    PERGUNAKAN TEKNIK SBAR DAN DOKUMENTASI PADA DOKUMEN REKAM

    MEDIK

    S Selamat pagi dengan dr. Ibnu, saya Aida dari Ruang Bersalin RSB Esto Ebhu

    melaporkan......

    B Pasien Ny. Amelia, 30 th dengan

    Post Partum 1 jam yang lalu saat ini terjadi perdarahan

    A Perdarahan 500 cc , anemis , kulit dingin, TD 70/palpasi, RR 32x/ menit, Nadi

    120x/ menit, menurut pengamatan kami pasien mengalami syok hipovolemik

    R Kami rasa pasien memerlukan penanganan syok, tranfusi dan pemeriksaanlaboratorium, mohon advis:

    TULIS Lengkap rekomendasi dr. Ibnu pada dokumen rekam medis

    BACAIsi perintah, dan ulangi dengan dieja per huruf untuk katagori LASAdan High Alert

    KONFIRMASIKANpada pemberi perintah, apakah tulisan anda tersebutsudah sesuai seperti yang di maksud.

    Lengkapi perintah lisan atau melalui telepon dengan tanda tangan dari penerima perintah

    dan pemberi perintah

  • 7/23/2019 Buku Saku Phela Revisi

    13/151

    13

    Sebelum menelepon (konsul) dokter:

    Periksa pasien dengan benar

    Lihat nama DPJP yang sesuai untuk ditelepon

    Mengetahui diagnosis masuk pasien

    Baca catatan dokter dan keperawatan terbaru

    Pegang rekam medik pasien dan siap untuk melaporkan tentang: alergi, pengobatan

    yang diberikan, cairan IV, hasil tes maupun laboratorium.

  • 7/23/2019 Buku Saku Phela Revisi

    14/151

    14

    MENERIMA LAPORAN DENGAN READ BACK

    1.

    Penerima laporan : CATATpesan yang disampaikan diformulir terintegrasi, meliputi: Tgl & jam pesan diterima

    Nama lengkap pasien, tgl lahir, diagnosa

    Gunakan simbol/singkatan sesuai standart

    Dosis/ nilai harus spesifik untuk menghindari salah penapsiran

    Nama petugas pelapor/pemberi pesan

    Nama dan tandatangan petugas penerima pesan

    Bila pasien diterima melalui telepon, pengirim pesan/dokter menandatangani pada

    saat visit hari berikutnya

    2. BACA, yaitu bacakan kembali isi pesan untuk mengkonfirmasi

    3. KONFIRMASI kembali kebenaran pesan yang ditulis, dan membutuhkan stempel

    READ BACK

  • 7/23/2019 Buku Saku Phela Revisi

    15/151

    15

    MENERIMA LAPORAN HASIL TES KRITIS DAN NILAI KRITIS DENGAN READ

    BACK

    1.

    Tes kritis dilaporkan petugas Lab

    2. Tes kritis /pemeriksaan cito, contoh:

    Tes pemeriksaan diagnostik (EKG)

    Tes / pemeriksaan walaupun hasilnya normal/abnormal harus dilaporkan segera

    3. Nilai/hasil kritis (critical test result)

    Hasil abnormal yang harus dilaporkan segera

  • 7/23/2019 Buku Saku Phela Revisi

    16/151

    16

    DAFTAR NILAI KRITIS PEMERIKSAAN LABORATORIUM

    no Jenis pemeriksaan Nilai rendah Nilai tinggi satuan

    HEMATOLOGI

    1 Hemoglobin 18 g/dl2 Leukosit 10.800 /ul (kasus baru)

    3 Trombosit 450.000 /ul (kasus baru)

    HEMOSTATIS

    1 Waktu perdarahan (BT) 3 menit

    2 Protombine time (PT) 12 menit

    3 INR - >3,6 -

    4 APTT - >70 detik

    5 Fibrinogen 214 mg/dl

    2 Creatinin - >10 mg/dl

    3 Bilirubin (bayi) - >15 mg/dl

    4 Glukosa darah (dewasa) 500 mg/dl

    5 Glukosa darah (bayi) 325 mg/dl

    6 Calsium(Ca) 10,2 mmol/l

    7 Natrium (na) 155 meq/l

    8 Kalium (K) 5,1 meq/l

    9 Clorida (Cl) 113 meq/l

    10 Magnesium(Mg) 4 meq/l

  • 7/23/2019 Buku Saku Phela Revisi

    17/151

    17

    11 Phospat (P) 4,1 mmol/l

    13 Laktat (dewasa) >3,4 mmol/l

    14 Troponin T- positifANALISIS GAS DARAH

    1 O 7,45 mmHg

    2 pCO@ 45 mmHg

    3 pO2 100 mmHg

    4 HCO3 28 mmol/l

    5 TCO2 27 mmol/l

    6 BE +3 mmol/l

    7 SpO2 98%

  • 7/23/2019 Buku Saku Phela Revisi

    18/151

    18

    Contoh : SERAH TERIMA PASIEN DENGAN SBARSituation : Sebutkan nama pasien, umur, tanggal masuk dan hari perawatan serta dokter yang merawat.

    Diagnosis medis: Post SC dengan PEB

    Masalah Keperawatan :

    - Gangguan rasa nyaman nyeri

    - Gangguan keseimbangan cairan dan elektrolit

    - Gangguan pemenuhan kebutuhan sehari-hari

    - Resiko infeksi

    - Kurangnya pengetahuan tentang penyakitnya

    Background : Bedrest total, urine 100 cc/24 jam, balance cairan 1000cc/24 jam, mual tetap ada selama

    dirawat, terpasang IV cateter disebelah kanan, tidak ada alergi, nyeri masih ad selamadirawat, dokter sudah menjelaskan tentang penyakitnya. Diet TKTP rendah garam.

    Assessment: - Kes :Compos mentis, TD:160/100 mmHg, N :100x/menit, S: 37 0C , RR: 20 skala nyeri : 6(resiko jatuh)

    - Hasil lab terbaru Hb : 8,5 mg/dl, albumin : 3,0 ,

    - Jelaskan informasi klinik lain yang mendukung

    Recomendasi :

    - Rekomendasikan intervensi keperawatan yang perlu dilanjutkan (refer ke nursing care plan)termasuk discharge planningdan edukasi pasien dan keluarga

    - Observasi balance cairan

    - Bantu pasien memenuhi kebutuhan dasar pasien

    -

    Jaga aseptic dan antiseptic setiap melaksanakan prosedur

  • 7/23/2019 Buku Saku Phela Revisi

    19/151

    19

    KOMUNIKASI TERTULIS

    Hal hal yang harus diperhatikan:

    Penulisan instruksi harus dilakukan secara LENGKAP, dapat TERBACA dengan

    JELASagar sumber instruksi dapat dilacak bila diperlukan verifikasi.

    Harus menuliskan nam lengkap, tanda tangan serta tanggal dan waktu/jam

    Hindari penggunaan singkatan, anonim, dan simbol yang berpotensi menimbulkan

    masalah dalam penulisan instruksi dan dokumentasi medis

    Lihat kebijakan RSB Esto Ebhu tentang standart singkatan untuk panduan

    menggunakan singkatan

  • 7/23/2019 Buku Saku Phela Revisi

    20/151

    20

    JANGAN MENGGUNAKAN SINGKATAN

    Singkatan sering digunakan dalam pendokumentasian dan grafik. Bila singkatan digunakanmaka harus dilakukan standarisasi sehingga semua orang menggunakan format yang sama.

    Rekomendasi berikut dari Join Comission untuk beberapa singkatan.

    SINGKATAN MASALAH YANG DAPAT

    TERJADI

    REKOMENDASI

    U (untuk unit) Disalahpersepsikan dengan 0 Ditulis dengan unitPenulisan angka 0 (nol)

    dibelakan koma misal 2,0 dan

    penulisan yang tidakdituliskan dengan angka 0

    (nol) di depan koma (,2)

    Koma tidak ditulis/tidak jelas

    sehingga disalahpersepsikan

    Jangan menggunakan angka 0

    di belakang koma dan selalu

    menempatkan angka 0 (nol)sebelum tanda koma (desimal)

    MS

    MSO4

    MGSO4

    Satu dengan lainnya

    membingungkan. Dapat

    dipersepsikan sebagai morfinsulfat atau magnesium sulfat

    Tulis sebagai Morfin Sulfat

  • 7/23/2019 Buku Saku Phela Revisi

    21/151

    21

    3. PENINGKATAN KEAMANAN OBAT YANG PERLU DIWASPADAI/HIGT

    ALERT

    OBATHIGT ALERT:Obat yang memerlukan kewaspadaan tinggi, terdaftar dalam kategori obat berisiko

    tinggi,dapat menyebabkan cedera serius pada pasien jika terjasi kesalahan dalam

    penggunaannya.

    Tips:

    1. Pemberian elektrolit pekat harus dengan pengenceran dan penggunaan label khusus

    2. Setiap pemberian obat menerapkan PRINSIP 7 BENAR

    3.

    Pastikan pengenceran dan pencampuran obat dilakukan oleh orang yang berkompeten

    4. Pisahkan / beri jarak penyimpanan obat dengan kategori LASA

    5. Tidak menyimpan obat kategori kewaspadaan tinngi dimeja dekat pasien tanpa

    pengawasan

    6.

    Biasakan mengeja nama obat dengan kategori obat LASA/NORUM (Look a Like Sound

    Like/Nama Obat Rupa Mirip), saat memberi /menerima instruksi

  • 7/23/2019 Buku Saku Phela Revisi

    22/151

    22

    HAL-HAL PENTING YANG PERLU DIPERHATIKAN

    1.

    Setiap depo farmasi, ruang rawat, poliklinik harus memiliki daftar obatHigh Alert2. Setiap tenaga kesehatan harus mengetahui penanganan khusu untuk obatHigt Alert

    3. ObatHight Alertdisimpan ditempat terpisah, akses terbatas diberi labelHigt Alert

    4. Biasakan untuk melakukan pengecekan dengan dua orang petugas yang berbeda untuk

    menjamin kebenaran obatHigt Alertyang akan digunakan

    5.

    Biasakan mengeja nama obat dengan kategori LASA saat memberi/menerima

    instruksi

    6.

    Tidak menyimpan obat kategori kewaspadaan tinggi di meja dekat pasien tanpa

    pengawasan

    7. Seluruh obat kemoterapi, proses pencampuran dilakukan di Unit Farmasi dengan

    menggunakan metode AseptikHandling Cytotoxic

  • 7/23/2019 Buku Saku Phela Revisi

    23/151

    23

    PENANDAAN DAN PENYIMPANAN OBAT HIGT ALERT

    Penandaan

    1.

    Penandaan obatHigt Alert dilakukan dengan stiker Higt Alert Double Checkpadaobat

    2. Obat kategori look alike sound alike(LASA) diberikan penanda dengan stiker LASA

    pada tempat penyimpanan obat .Apbila obat dikemas dalam paket untuk kebutuhan

    pasien, maka diberikan tanda LASA pada kemasan primer obat

    3. Obat kemoterapi diberikan penanda stiker penanda obat kemoterapi warna ungu

    Penyimpanan1. Obat elektrolit konsentrasi tinggi (electrolit high concentration) hanya boleh disimpan

    di unit farmasi (gudang dan depo farmasi)dan disimpan dalam jumlah terbatas diUGD, HCU, Rawat inap

    2. Obat LASA ditempatkan secara terpisah antara satu sama lain,untuk menghinadari

    kesalahan pengambilan dan penggunaan obat

    3. Obat kemoterapi hanya boleh disimpan di unit farmasi (gudang farmasi & depo

    farmasi)

  • 7/23/2019 Buku Saku Phela Revisi

    24/151

    24

    PEMBERIAN OBAT HI GT ALERTKEPADA PASIEN

    1.

    Sebelum perawat memberikan obat higt alertkepada pasien maka perawat lain harusmelakukan pemeriksaan kembali secar independent: (PRINSIP 7 BENAR)

    Kesesuaian antara obat dengan RM/instruksi dokter dandengan kardeks

    Ketepatan perhitungan dosis obat

    Identitas pasien

    2. Obat higt alertinfus harus dipastikan :

    Ketepatan kecepatan infus

    Jika obat lebih dari 1, tempelkan label nama obat padasyringe pumpdan disetiap

    ujung jalur selang

    3. Setiap pasien pindah ruang rawat, perawat pengantar menjelaskan kepada perawat

    penerima pasien bahwa pasien mendapatkan obat higt alert

  • 7/23/2019 Buku Saku Phela Revisi

    25/151

    25

    PEMBERIAN OBAT HI GH ALERTKEPADA PASIEN

    1.

    KCL 7,46% injeksi (konsentrasi sediaan yang ada adalah 1 mEq=1 mL) harus diencerkansebelum digunakan dengan perbandingan 1 mL KCL : 10 mL pelarut (WFI/NaCl 0,9%).

    Konsentrasi dalam larutan maksimum adalah 10 mEq/100 mL. Pemberian KCL injeksi

    melalui perifer diberikan secara perlahan-lahan dengan kecepatan infus 10 mEq/jam (atau 10

    mEq KCL dalam 100 mL pelarut/jam). Pemberian obat KCL melalui central line (vena

    sentral), konsentasi maksimum adalah 20 mEq/100 mL, kecepatan infus maksimum 20

    mEq/jam (atau 20 mEq KCL dalam 100 mL pelarut/jam)

    2.

    NaCl 3% injeksi intravena diberikan melalui vena sentral dengan kecepatan infus tidak lebihdari 100 mL/jam

    3.

    Natrium bicarbonate (Meylon vial 8,4%) injeksi (konsentrasi sediaan yang ada adalah 1

    mEq=1 mL) harus diencerkan sebelum digunakan. Untuk penggunaan bolus, diencerkan

    dengan perbandingan 1 mL Na.Bicarbonat : 1 mL pelarut WFI, untuk pemberian bolus

    dengan kecepatan maksimum 10 mEq/menit. Untuk penggunaan infus drip, diencerkan

    dengan perbandingan 0,5 mL Na. Bicarbonat : 1 mL dextrose 5%, pemberian drip infus

    dilakukan dengan kecepatan maksimum 1 mEq/kgBB/jam

  • 7/23/2019 Buku Saku Phela Revisi

    26/151

    26

    4. KEPASTIAN TEPAT LOKASI, TEPAT PROSEDUR, TEPAT PASIEN OPERASI

    UNI VERSAL PROTOCOL:

    Tujuan: untuk mencegah salah operasi, salah posisi, dan salah pasien

    Dilakukan pada pasien operasi/tindakan invasif:

    1)

    Penandaan (Mark Site) /tidak pernah dilakukan

    2) Prosespreverifikasi

    Preverifikasi pra operasi adalah kegiatan verifikasi yang dilakukan oleh tim bedah sebelum

    tindakan operasi/invasive dilakukan

    TUJUAN:

    a.

    Memastikan bahwa semua dokumen, foto rontgen hasil pemeriksaan yang relevan

    tersedia, diberi label, dan dipampangb.

    Memastikan peralatan khusus/implant tersedia

    c.

    Menverifikasi lokasi, prosedur dan pasien yang tepat

    KAPAN DAN DIMANA?

    a. Pada saat penjadwalan operasi (untuk One Day Care/ ODC)

    b.

    Diruangan sebelum diantar ke OK

    c. Di ruang transfer saat serah terima ke perawat OK

    3)

    Proses time out

  • 7/23/2019 Buku Saku Phela Revisi

    27/151

    27

    LANGKAH LAYANAN PEMBEDAHAN Langkah 1: Formulir Persetujuan

    Formulir persetujuan harus mencakup:

    Nama lengkap Pasien Situs Prosedur

    Nama prosedur

    Alasan untuk prosedur

    Langkah 2:Mark Site

    Daerah operasi harus ditandai oleh dokter

    atau penyedia istimewa lainnya yangmerupakan anggota tim operasi

    Jangan menandai situs non-operatif

    Langkah 3: Identifikasi Pasien

    ATAU staf akan meminta pasien untuk

    menyatakan (tidak mengkonfirmasi):

    Nama lengkap mereka

    Ssn atau tanggal lahir penuh

    Situs untuk prosedur

    Periksa tanggapan terhadap situs yang

    ditandai. ID Band. Formulir izin dan dokumen

    lainnya

    Langkah 4: "Time Out"

    Dalam OR ketika pasien hadir dan sebelumprosedur dimulai. ATAU staf secara lisan

    harus mengkonfirmasi melalui "time out":

    Kehadiran pasien yang benar

    Menandai situs yang benar

    Prosedur yang akan dilakukan

    Ketersediaan implan yang benar

    Langkah 5: Pencitraan data

    Jika data yang amaging digunakan untuk

    mengkonfirmasi situs bedah. Dua ataulebih anggota tim ATAU harus

    mengkonfirmasi gambar yang benar dan

    diberi label dengan benar

  • 7/23/2019 Buku Saku Phela Revisi

    28/151

    28

    DAFTAR TILIK PEMBEDAHANSebelum di anestesi

    Paraf

    Sebelum Insisi Paraf Sebelum Pasien

    meninggalkan Operasi

    Paraf

    Masuk Ruangan Operasi Time Out Keluar Ruang OperasiPasien sudah dipastikan

    Identitas

    Sisi operasi Prosedur Informed concent

    Tanda Operasi

    AdaTidak

    Cek Keselamatan Anestesi

    Oximetri siap dan

    berfungsiAda pasien Alergi

    Ya

    Tidak

    Ada resiko AspirasiYa

    Tidak

    Ada resiko PendarahanYa

    Tidak

    Pastikan semua anggota

    memperkenalkan nama dan perannya

    Dokter operator, anestesi dan perawat

    Konfirmasi secara verbal mengenai

    pasien : sisi op, prosedur op.

    Perawat konfirmasi

    dengan timNama prosedur operasi

    yang tercatatKebenaran jumlah

    instrument, kasa, jarum

    Bagaimana specimendiberi label termasuk

    nama pasien

    Apakah ada masalah

    padaalat

    Dokter bedah, anestesi,

    perawat review hal-hal

    penting untuk pemulihanpasien

    Antisipasi Keadaan KritisDokter Bedah review : keadaan kritis

    atau langkah-langkah yang tidakdiharapkan selama operasi, antisipasi

    kehilangan darahTim Anestesi review : apakah ada

    keadaan pasien yang perludiperhatikan?Tim Perawat review : alat-alat steril

    sudah siap, adakah masalah dengan

    alat-alat ?

  • 7/23/2019 Buku Saku Phela Revisi

    29/151

    29

    1. PENANDAAN (MARK SITE)

    Penandaan daerah operasi/tindakan invasif:

    1.

    Dilakukan oleh dokter operator untukpasien:

    Operasi elektifdilakukan di ruangrawat inap

    Operasi citoIGD/rawat inap2. Menggunakan spidol permanen tanda

    pada atau dekat daerah insisi

    Organ yang mempunyai lateralisasi

    (memiliki 2 sisi, kanan dan kiri) Beberapa digit pada jari tangan

    atau kaki

    Tulang belakang bagian depan atau

    belakang pada tingkat: cervical,

    thoracal, lumbal, dan sacrum

    Penandaan tidak dilakukan dimana

    secara teknis atau anatomis tidak

    mungkin untuk diberi tanda seperti:

    permukaan mukosa, perineum, dan

    bayi premature

    Untuk gigi, nama prosedur tindakan

    gigi akan ditandai pada rontgen gigi

    Penanda tidak dilakukan pada

    tindkan: Endoskopi

    gastroenterology, Tonsilektomi,

    Hemorroidectomy

  • 7/23/2019 Buku Saku Phela Revisi

    30/151

    30

    2. PROSES PREVERIFIKASI

    Preverifikasi pra operasi adalah kegiatan verifiksi yang dilakukan oleh tim bedah sebelum

    tindkan operasi /invasife dilakukan

    TUJUAN:

    1. Memastikan bahwa semua dokumen, foto rontgen hasil pemeriksaan yang relevan

    tersedia, diberi label, dan dipampang

    2. Memastikan peralatan khusus/implant tersedia

    3.

    Memverifikasi lokasi, prosedur dan pasien yang tepat

    KAPAN DAN DIMANA?

    1. Pada saat penjadwaln operasi (untuk One Day Care/ODC)

    2.

    Diruangan sebelum diantar ke OK

    3. Diruang transfer saaat dserah terima keperawat OK

  • 7/23/2019 Buku Saku Phela Revisi

    31/151

    31

    3. PROSES TIME OUT1. Serangkaian tindakan untuk keselamatan pasien operasi/tindakan invasif terdiri dari proses:

    Sign in, dilakukan sebelum induksi anestesi diruang penerimaan /OK,minimal diisi oleh perawat dasn

    dokter anestesi meliputi:a) Identifikasi pasien, prosedur, informed consentsudah di cek?

    b) Sisi operasi sudah ditandaic) Mesin anestesi dan obat obatan lengkap

    d) Pulse oxymeterterpasang dan berfungsie) Alergi?

    f) Kemungkinan kesulitan jalan nafas nafas/aspirasi

    g) Risiko kehilangan darah >= 500ml

    Time outdilakukan sebelum insisi kulit diisi oleh perawat ,operator,perawat anestesi,meliputi:

    a)

    Konfirmasi anggota TIM (nama dan peran)b) Konfirmasi nama pasien,prosedur dan lokasi pembedahan

    c) Antibiotik profilaksis sudah diberikan dalam 60 mnt sebelumnya

    d) Antisipasi kejadian kritis:

    i. Dokter bedah: langkah apa yang akan dilakukan,berapa lama waktu yang dibutuhkan

    ,kemungkinan kehilangan darahii. Dokter anestesi: apa ada patientsspesific corcern ?

    iii. Perawat: sterilisasi, instrumene) Imagingyang diperlukan sudah dipasang?

  • 7/23/2019 Buku Saku Phela Revisi

    32/151

    32

    Sign out, dilakukan sebelum pasien meninggalkan OK, diisi oleh perawat, perawat

    anestesi dan operator, meliputi:

    a)

    Perawat melakukan konfirmasi secara verbal, bersama dokter dan anestesii. Nama prosedur

    ii. Instrumen, gas verband,jarum lengkap

    iii. Specimenttelah diberi label dengan tepat

    iv. Apa ada masalah peralatan yang harus ditangani

    b) Dokter kepada perawat dan anestesi, apa yang harus diperhatikan dalam recovery

    dan menejemen pasien

    2.

    Semua pertanyaan/kekeliruan harus diselesaikan sebelum pembedahan.

  • 7/23/2019 Buku Saku Phela Revisi

    33/151

    33

    5. PENGURANGAN RESIKO INFEKSI TERKAIT PELAYANAN KESEHATAN

    Hand hygieneSuatu prosedur tindakan membersihkan tangan dengan sabun/antiseptic dibawah air mengalir

    atau dengan menggunakan handrubberbasis alcohol.

    Kebersihan tangan/Hand Hygiene

    1. Hand hygienemenggunakan handrub (6 langkah) tangan dalam keadaan bersih

    2.

    Hand hygienemenggunakan hand wash/air dan sabun (6 langkah) tangan kotor

    TIPS : Setiap langkah 4 hitungan dan semua cincin dan jam tangan dilepas

    APD (Alat Pelindung Diri)

    Adalah alat yang digunakan untuk melindungi petugas dari resiko pajanan darah,

    cairan tubuh, dan selaput lendir

    PEMAKAIAN APD

    Menekan perpindahan mikroorganisme penyebab terjadinya infeksi

    Penggunaan disesuaikan dengan tindakan yang akan dilakukan atau transmisipenyakit

  • 7/23/2019 Buku Saku Phela Revisi

    34/151

    34

    5 SAAT MELAKUKAN PRAKTEK MEMBERSIHKAN TANGAN

  • 7/23/2019 Buku Saku Phela Revisi

    35/151

    35

    CaraMencuci Tangan

    DenganSabun danAir

  • 7/23/2019 Buku Saku Phela Revisi

    36/151

    36

    CARA MELAKUKANHANDRUB

    DenganHandrubBerbasis Alkohol

  • 7/23/2019 Buku Saku Phela Revisi

    37/151

    37

    HPK

    (HAK PASIEN DAN KELUARGA)

    1.

    Hak Pasien dan Keluarga

    2. Privacy, Confidentiality, Security

    3. Informed Consent

    4. Donasi Organ

    HAK PASIEN

    RSB Esto Ebhu bertanggung jawab untuk melindungi dan mengedepankan hak pasien dan

    keluarga sesuai UU RI no. 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit.

    1. pasien berhak memperoleh informasi mengenai tata tertib dan peraturan yang berlaku

    di Rumah Sakit.

    2. Pasien berhak memperoleh informasi tentang hak dan kewajiban pasien

    3. Pasien berhak memperoleh layanan yang manusiawi, jujur dan tanpa diskriminasi.

    4.

    Pasien berhak memperoleh layanan kesehatan yang bermutu sesuai dengan standar

    profesi dan standar prosedur operasional.

  • 7/23/2019 Buku Saku Phela Revisi

    38/151

    38

    5. Pasien berhak memperoleh layanan yang efektif dan efesien sehingga pasien terhindar

    dari kerugian fisik dan materi.

    6. pasien berhak mengajuan pengaduan atas kualitas pelayanan yang didapat.

    7.

    pasien berhak memilih dokter dan kelas perawatan sesuai dengan keinginannya dan

    peraturan yang berlaku dirumah sakit.

    8. Pasien berhak meminta konsultasi tentang penyakit yang di deritanya kepada dokter

    lain yqang mempunyai Surat Ijin Praktek (SIP) baik didalam maupun diluar Rumah

    Sakit.

    9. Pasien berhak mendapat privasidan kerahasiaan penyakit yang diderita termasuk data-

    data medisnya

    10.

    pasien berhak mendapat informasi yang meliputi diagnosis dan tatacara tindakanmedis, jutuan tindakan medis, alternatif tindakan, resiko dan komplikasi yang

    mungkin terjadi dan prognosis terhadaptindakan yang dilakukan serta perkiraan biaya

    pengobatan.

    11.pasien berhak memperoleh persetujuan atau menolak atas tindakanyang akan

    dilakukan oleh tenaga kesehatan terhadap penyakit yang dideritanya.

    12.pasien berhak didampingi keluarganyadalam keadaan kritis

  • 7/23/2019 Buku Saku Phela Revisi

    39/151

    39

    13.pasien berhak menjalankan ibadah sesuai agama atau kepercayaan yang dianutnya

    selama hal itu tidak mengganggu pasien lainnya.

    14.pasien berhak memperoleh keamanan dan keselamatan dirinya selama dalam

    perawatan dirumah sakit.

    15.pasien berhak mengajukan usul, saran, perbaikan atas perilaku Rumah Sakitterhadap

    dirinya.

    16.

    pasien berhak menolak pelayanan bimbingan rohani yang tidak sesuai dengan agama

    dan kepercayaan yang dianutnya.

    17.pasien berhak menganut dan atau menuntut Rumah Sakit apabila Rumah Sakit diduga

    memberikan pelayanan yang tidak sesuai dengan standar baik secara perdata maupun

    pidana18.pasien berhak mengeluh pelayanan rumah sakit yang tidak sesuai dengan standar

    pelayanan melalui media cetak dan elektronik sesuai dengan ketentuan.

  • 7/23/2019 Buku Saku Phela Revisi

    40/151

    40

    KEWAJIBAN PASIEN

    1. Memberikan informasi yang benar, jelas dan jujur tentang masalah kesehatannya.

    2.

    Mengetahui kewajibannya dan tanggung jawab pasien dan keluarga.

    3. Mengajukan pernyataan untuk hal yang tidak dimengerti.

    4. Memahami dan menerima konsekuensi pelayanan.

    5.

    Mematuhi instruksi dan menghormati peraturan rumah sakit.

    6. Memperlihatkan sikap menghormati peraturan rumah sakit

    7. Memenuhi kewajiban finansial yang disepakati

    Penjelasan mengenai Hak & kewajiban pasien dan keluarganya dilakukan olehpetugas pendaftaran rawat jalandan admisi rawat inappada saat pasien mendaftar.

    Penjelasan mengenai hak dan kewajiban disampaikan dalam bahasa dan cara yangdapat dimengerti (lisan/tertulis)

    Jika informasi tertulis/lisan tidak memungkinkan RS berusaha mendatangkanpenerjemah.

    Pemberian informasi dan edukasi diberikan sesuai kebutuhan, dan diberikan olehpetugas dengan kompetensi yang sesuai.

  • 7/23/2019 Buku Saku Phela Revisi

    41/151

    41

    Pelayanan kerohanian di Rumah Sakit Pelayanan kerohanian terdiri dari pelayanankerohanian rutin dan atas permintaan. Pasien yang membutuhkan pelayanan

    kerohanian akan

    Mengisi formulir permintaan pelayanan kerohanian, kemudian perawat akan

    menghubungi petugas terkait sesuai daftar yang ada.

    Rumah Sakit melindungi kebutuhan privasi pasien Saat dilakukan pemeriksaan,konsultasi, tatalaksana antar pasien akan dibatasi dengan tirai

    Rumah Sakit mengambil langkah untuk melindungi barang milik pasien daripencurian atau kehilangan perlindungan barang dilakukan pada saat pasien tidak

    mampu bertanggung jawab atas barang miliknya

    1.

    Pasien emergency2. Pasien bedah rawat sehari

    3. Pasien rawat inap

    4. Pasien yang tidak mampu mengamankan barang miliknya

    5. Mereka yang tidak mampu membuat keputusan mengenai barang pribadinya

    Rumah Sakit melindungi pasien terhadap kekerasan fisik:

    Kriteria kekerasan fisik dilingkungan Rumah Sakit terdiri atas : pelecehan seksual,

    pemukulan, penelantaran dan pemaksaan fisik terhadap pasien

  • 7/23/2019 Buku Saku Phela Revisi

    42/151

    42

    1. Baik yang dilakukan oleh penunggu/pengunjung pasien maupun petugas.

    2.

    Kecuali terdapat indikasi, petugas kesehatan dapat melakukan pemaksaan fisik

    (seperti pengekangan) sesuai standar medis dan etika Rumah Sakit yang

    berlaku.

    3. Setiap petugas keamanan sudah terlatih untuk menangani hal tersebut.

    4. Setiap pasien/pengunjung / karyawan yang berada dalam Rumah Sakit harus

    menggunakan tanda pengenal berupa gelang identitas pasien, kartu

    visitor/pengunjung atau name tag karyawan.

    Rumah sakit menghormati kerahasiaan informasi kesehatan pasien denganmemberikan hak sepenuhnya kepada pasien untuk memberikan perwalian kepada

    siapa informasi tentang kesehatannya dapat diberikan.

    RS Mendukung hak pasien dan keluarga untuk turut berperan dalam prosesperawatan

    1. RS mendukung partisipasi pasien dan keluarga dalam proses perawatan

    2. Pasien berhak menggunakan prosedur second opinion

    3. Pasien dan Keluarga mendapatkan penjelasan mengenai kondisi medis,

    rencana tatalaksana dan perawatan.

  • 7/23/2019 Buku Saku Phela Revisi

    43/151

    43

    4. Pasien dan keluarga mengerti waktu dan tata cara pemberian persetujuan.

    5.

    Pasien dan keluarga mengerti hak mereka untuk turut berpartisipasi dalam

    pengambilan keputusan keperawatan.

    6.

    Pasien dan keluarga harus diberitahu tentang hasil perawatan dan pengobatan

    serta efek-efek pengobatan oleh dokter.

    7. Pasien dapat menolak tindakan pengobatan dan paham konsekuensi serta

    tanggung jawab atas keputusannya

    8. Pasien mendapatkan informasi alternatif perawatan atau pengobatan.

    9. Mengidentifikasi posisinya dalam melanjutkan perawatan resusitasi dan

    mempertahankan atau menghentikan perawatan penunjang hidup sesuai

    dengan norma budaya dan hukum.Rumah Sakit menghormati keinginan dan pilihan pasien untuk menolak

    pelayanan resusitasi.

    a.

    Keputusan untuk tidak melakukan RJP harus dicatat di Rekam Medis

    pasien dan di Formulir Do Not Resuscitate (DNR).

    b.

    Formulir DNR harus diisi dengan lengkap dan disimpan di Rekam

    Medis pasien.

  • 7/23/2019 Buku Saku Phela Revisi

    44/151

    44

    c. Alasan diputuskannya tindakan DNR dan orang yang terlibat dalam

    pengambilan keputusan harus dicatat di rekam medis pasien dan

    formulir DNR.

    d.

    Keputusan harus dikomunikasikan kepada semua orang yang terlibat

    dalam aspek perawatan pasien.

    10.

    Mengerti dan memahami hak pasien untuk mengeluh nyeri dan menataklasana

    dengan baik dan benar.

    11.Rumah sakit mendukung hak pasien untuk mendapat pelayanan yang

    menghargai dan penuh kasih sayang pada akhir kehidupannya dan memahami

    bahwa pasien kritis terkadang memiliki permintaan unik.

    Tata cara penyampaian komplain, menghadapi konflik dan perbedaan pendapattentang tatalaksana pasien.

    1. Pasien diinformasikan tata cara penyampaian komplain, konflik atau

    perbedaan pendapat.

    2. Komplain atau perbedaan pendapat ditindaklanjuti dan diselesaikan.

    3. Ada kebijakan dan SOP Penanganan Komplain

  • 7/23/2019 Buku Saku Phela Revisi

    45/151

    45

    Pelayanan kepada pasien dilaksanakan dengan penuh perhatian dan menghormatinilai-nilai pribadi dan kepercayaan pasien. Rumah sakit mempunyai proses untuk

    berespon terhadap permintaan pasien dan keluarganya untuk pelayanan rohanian atau

    sejenisnya berkenaan dengan agama dan kepercayaan pasien.

  • 7/23/2019 Buku Saku Phela Revisi

    46/151

    46

    CONFIDENTIALITY

    Akses informasi pasien medis dan non medis hanya dapat diberikn sesuai dengan aturan dan

    kebijakan. Kerahasiaan informasi meliputi RM, laporan lab, waktu masuk RS, jadwal prosedur,

    keuangan dan informasi asuransi

    Untuk menjaga kerahasiaan pasien :

    1. Hindari berbicara tentang pasien di area public, seperti di ruang tunggu, koridor RS, kantin, dll.

    2.

    Jaga RM pasien dari orang yang tidak berwenang

    3.

    Lindungi layar computer dari perbicangan telepon dari orang yang tidak berwenang

    4.

    Jangan membicarakan informasi pasie kecuali dengan ijin pasien atau aturan yan berlaku

    Second Opin ion

    (Permintaan Pendapat Ahli lainnya)

    Second opinion adalah hak pasien untuk mendapatkan pertimbangan / pendapat dari dokter lain

    dengan keahlian yang sama, baik yang berasal dari dalam RS maupun dari luar RS

  • 7/23/2019 Buku Saku Phela Revisi

    47/151

    47

    TIDAK DILAKUKAN TINDAKAN RESUSITASI

    ( DO NOT RESUSCITATE)

    1.

    Tidak dilakukan tindakan resusitasi (DNR) adalah saat pasien mengalami henti fungsi

    jantung dan paru-paru secara tiba-tiba dan tidak dilakukan tindakan medis apapun

    2. Tindakan medis tersebut bias berupa pemberian tekanan pada dinding thorax untuk

    memacu kontraksi otot jantung atau dengan mesin defibrillator (DC-shock), pemberian

    nafas bantuan dar mulut ke mulut, atau mesin ventilator dan obat-obatan yang

    mempengaruhi cardiopulmo - vaskuler3. Pada penyakit kronis dengan stadium terminal dan irreversible berarti segala tindakan

    medis yang agresif tidak membawa manfaat lagi.

  • 7/23/2019 Buku Saku Phela Revisi

    48/151

    48

    INFORMED CONSENT

    Informed consent dilakukan sebelum prosedur operasi atau memberikan anestesi, prosedur

    invasive atau prosedur terapeutik, memberikan produk darah, mengangkat organ atau

    jaringan dari orang yang masih hidup atau sudah meninggal untuk tujuan tertentu.

    Tanggungjawab dokter untuk melakukan inform consent.

    Jenis Informed Consent

    1. IC General Consent

    2.

    IC Bedah3. IC Anestesi

    4. IC Tranfusi darah

    5. IC lain-lain

    Yang berhak memberikan persetujuan atau penolakan adalah pasien atau keluarga.

  • 7/23/2019 Buku Saku Phela Revisi

    49/151

    49

    TANGGUNG JAWAB PERAWAT DALAM INFORMED CONSENT

    1.

    Saksi pasien dalam menandatangani lembarconsent

    2.

    Menghubungi dokter apabila pasien bimbang akan prosedur yang akan dilakukan

    3. Verifikasi kelengkapan informed consent sebelum prosedur dimulai. Premedikasi

    tidak diberikan sebelum ada inform consent

    4. Melengkapi checklistpreop atau pre prosedur

    5. Jangan kirim pasien ke OK apabila inform consentbelum lengkap

    6.

    Review kelengkapanform consenttermasuk identifikasi operasi

  • 7/23/2019 Buku Saku Phela Revisi

    50/151

    50

    PPK

    (PENDIDIKAN PASIEN DAN KELUARGA)

    1.

    Assesmen kebutuhan edukasi setiap pasien

    2. Identifikasi hambatan

    3. Tentukan metode edukasi

    4. Tentukan topic edukasi

    5.

    Dokumentasikan dalam rekam medic pasien

    6. Setiap pasien dan anggota keluarga menerima edukasi untuk membantu mereka dalam

    hal: a. Memberikan informed consent

    b. Partisipasi dalam perawatan

    Contoh edukasi : interaksi obat, interaksi obat dan makanan, penggunaan alat medis, nutrisi,

    dll.

  • 7/23/2019 Buku Saku Phela Revisi

    51/151

    51

    EDUKASI PASIEN

    Pasien dan keluarga harus di edukasi tentang proses penyakitnya, rencana perawatan dan

    dampak tindakan/pengobatan yang di berikan. Pasien dan keluarga harus diedukasi

    berdasarkan kemampuan belajar, nilai budaya, keterampilan membaca dan bahasa.

    Catat kesanggupan belajar pasien, penghalang emosi, keterbatasan fisik dan atau kognitif atau

    bahasa yang mempengaruhi pasien belajar

    Formkesanggupan belajar harus dilengkapi sebelum edukasi dimulai

    Catat semua edukasi yang sudah diterima pasien di RSB dalam rekam mediknya

    Contoh edukasi pasien :

    a. Bagaimana mengkonsumsi obat dengan aman

    b. Bagaimana mencengah jatuh

    c.

    Interaksi obat dan makanan

    d.Nutrisi ibu menyusui

    MATERI DAN TOPIK EDUKASI SESUAI DENGAN KEBUTUHAN PASIEN

    1. Penyakit dan diagnosis pasien

  • 7/23/2019 Buku Saku Phela Revisi

    52/151

    52

    2.

    Tatalaksana

    3. Edukasi obat

    4.

    Edukasi interaksi obat dan makanan

    5. Edukasi gizi

    6. Edukasi rehabilitasi medic

    7. Edukasi pengelolaan nyeri

    8. Edukasi pemakaian alat medic

    Kapan dilakukan edukasi ?

    1.

    Di awal pasien MRS2. Selama dalam perawatan

    3. Saat akan pulang

  • 7/23/2019 Buku Saku Phela Revisi

    53/151

    53

    PENERIMAAN PASIEN BARU

    Penerimaan pasien baru adalah metode dalam penerimaan kedatangan klien baru (pasien dan atau

    keluarga) di ruang pelayanan keperawatan, khususnya pada rawat inap atau rawat intensif.Dalam

    penerimaan pasien baru disampaikan beberapa hal mengenai orientai ruangan, pengenalan ketenagaan

    perawatmedis, dan tata tertib ruangan serta penyakit.

    Tujuan penerimaan pasien baru :

    1.

    Menerima dan menyambut kedatangan pasien dengan hangat dan terapeutik

    2.

    Meningkatkan komunikasi antara perawat dengan klien

    3.

    Mengetahui kondisi dan keadaan klien secara umum4. Menurunkan tingkat kecemasan pasien saat MRS

    Hal-hal yang perlu diperhatikan :

    1.

    Pelaksanaan secara efektif dan efisien

    2.

    Dilakukan oleh kepala ruangan atau perawat primer yang telah diberi wewenang / delegasi.

    3.

    Saat pelaksanaan tetap menjaga privasi klien

    4.

    Ajak pasien komunikasi yang baik dan beri sentuhan terapeutik

  • 7/23/2019 Buku Saku Phela Revisi

    54/151

    54

    LEMBAR PENERIMAAN PASIEN BARU

    Nama : No. RM :

    Tanggal lahir/umur : Tgl MRS/jam :

    Diagnosis Medis :Berilah tanda jika sudah dilakukan orientasi/penjelasan tentang 3P :P1: PERKENALAN (ORIENTASI RUANGAN, SARANA LAIN DAN ORANG)

    Perkenalan diri

    Perkenalan perawat yang bertanggung jawab:a. Kepala Ruanganb. Perawat Primer

    c. Perawat Associate

    Perkenalkan dokter yang bertanggung jawab dan tenaga non keperawatan (administrasi, ahli gizi, dll)Perkenalkan klien baru dengan klien lain yang sekamar (bila ada)

    Perkenalkan ruangan/lingkungana. Kamar mandi d. Ruang Ners

    b. Ruang Tunggu Keluarga e. Depo Farmasic. Nurse Station f. Musholla

    P2: PERATURAN RUMAH SAKIT

    Penjelasan tentang aturan Rumah Sakit / Peraturana. Fasilitas

    b. Jam berkunjungc.

    Penunggu klien

  • 7/23/2019 Buku Saku Phela Revisi

    55/151

    55

    1) Penunggu adalah keluarga terdekat klien

    2) Masing-masing klien hanya boleh ditunggu 1 penunggud. Waktu makane.

    Tata cara pembayaran jasa rumah sakit

    f.

    Penjelasan akan sistem sentralisasi obatg. Anjuran untuk tidak membawa barang keluarga

    P3 : PENYAKIT / DIAGNOSIS

    Penjelasan tentang penyakit pasien

    1. Pengertian2. Penyebab

    3. Tanda dan gejala

    4. Pemeriksaan5.

    Pengobatan

    6.

    PrognosisMenanyakan kembali tentang kejelasan informasi yang telah disampaikan

    Sumenep, ............................

    Pasien/Keluarga, Perawat,

    (........................) (........................)

  • 7/23/2019 Buku Saku Phela Revisi

    56/151

    56

    PEMULANGAN / DISCHARGE

    Suatu pengkajian yang dilakukan untuk membuat perencanaan pemulangan pasien yang dilakukan

    bersamaan dengan pengkajian awal pasien yang akan masuk rawat inap( terdokumentasi dalampengkajian awal dokter di rekam medis ), yang bertujuan untuk :

    1.

    Melakukan identifikasi kebutuhan pasien saat pemulangan dari rumah sakit.

    2.

    Memberikan waktu yang cukup untuk mempersiapkan pasien saat keluar rumah sakit.

    DPJP mengisi resume medis/discharge summary yang isinya :

    1. Alasan MRS

    2.

    Diagnosa dan penyakit penyerta3. Tanda-tanda fisik dan temuan lain yang signifikan

    4.

    Hasil prosedur diagnostic dan tindakan terapeutik

    5. Obat-obatan selama perawatan termasuk obat saat pulang

    6.

    Kondisi / keadaan pasien saat pulang

    7.

    Instruksi lanjut /follow up/ discharge instruction

  • 7/23/2019 Buku Saku Phela Revisi

    57/151

    57

    DISCHARGE INSTRUCTION/INSTRUKSI PULANG/FOLLOW UP

    Discharge Instruction :

    1.

    Waktu untuk control lagi2.

    Kapan harus segera kembali jika terjadi keadaan emergency

    3.

    Instruksi perawatan selama di rumah

    Untuk memberikan informasi tertuli kepada pasien/keluarga saat pasien akan dipulangkan dariRSB terkait data dan obat untuk diminum setelah pulang.

    Discharge Instructionharus tertulis agar pasien/keluarga mengerti informasi yang diberikan.Jangan gunakan singkatan atau istilah medis.

    1.

    Setiap pasien dengan riwayat kunjungan berulang (multiple visit), multiple problem, multiple

    clinic, dibuat resume medis rawat jalan.2. Resume dibuat berisi informasi :

    Diagnosis kerja

    Alergi obat

    Obat yang dikonsumsi saat ini

    Prosedur paska operasi

    Paska rawat inap

  • 7/23/2019 Buku Saku Phela Revisi

    58/151

    58

    PMKP

    (PENINGKATAN MUTU DAN KESELAMATAN PASIEN)

    1.

    PENGURANGAN RESIKO PASIEN JATUH

    Pengkajian pasien jatuh menggunakan:

    Skala Morse untuk pasien dewasa (>51th)

    Skala Humpty Dumpty untuk pasien anak (>12thun)

    KAPAN DILAKUKAN PENGKAJIAN:

    1.

    Pada saat pengkajian awal pasien dirawat

    2. Pengkajian dilengkapi pada waktu 1x24jam

    3. Jika ada perubahan kondisi pasien maka dilakukan penilaian ulang pada form

    lanjutan

    4. Dalam masa perawtan yang lama,penilaian diulang 1x/mgg atau sesuai kondisi pasien

    pada form lanjutan

  • 7/23/2019 Buku Saku Phela Revisi

    59/151

    59

    PENILAIAN RESIKO PASIEN JATUH DEWASA SKALA MORSE FAL L SCALE(Lanjutan)

    No Risiko Skor

    Skor Hari Perawatan Ke

    1Tgl

    ......

    2Tgl

    ......

    3Tgl

    ......

    4Tgl

    ......

    5Tgl

    ......

    6Tgl

    ......

    7Tgl

    ......

    8Tgl

    ......

    9Tgl

    ......

    10Tgl

    ......1. Mempunyai riwayat jatuh,baru/dalam 3

    bulan terakhiro

    Tidak

    o Iya

    0

    25

    2. Diagnosa sekundero

    Tidako

    Iya

    0

    25

    3 Ambulasi berjalano

    Bedrest dibantu perawat

    o

    penyangga/tongkat/walker/treephot/kursi roda

    o

    Mencengkram furniture

    015

    30

    4 Terpasang IV line/pemberian anti

    koagulan(heparin)/obat lain yang

    digunakan mempunyai side effects jatuh

    o Tidako Iya

    020

    5 Cara berjalan/berpindaho

    Normal/bedrest/immobilisasi 0

  • 7/23/2019 Buku Saku Phela Revisi

    60/151

    60

    o Kelelahan

    o Lemah1020

    6 Status mentalo

    Normal sesuaikemampuan diri

    o

    Lupa keterbatasan diri/penurunankesadaran

    0

    15

    TOTAL SKOR

    Nama Dan Paraf Petugas Yang

    Mealkukan Penilaian

    Keterangan:

    Tingkat Resiko:

    a)

    skor >51 risiko tinggi,lakukan intervensi jatuh resiko tinggi

    b) skor 25-50 risiko rendah, lakukan intervensi jatuh standart

    c) skor 0-24 tidak berisiko, perawatan yang baik

  • 7/23/2019 Buku Saku Phela Revisi

    61/151

    61

    PENILAIAN RESIKO JATUH PASIEN ANAK SKALA HUMPTY DUMPTY (Lanjutan)

    No Parameter Skor

    Skor Hari Perawatan Ke-

    1

    TGL

    ......

    2

    TGL

    ......

    3

    TGL

    ......

    4

    TGL

    ......

    5

    TGL

    ......

    6

    TGL

    ......

    7

    TGL

    ......

    8

    TGL

    ......

    9

    TGL

    ......

    10

    TGL

    ......1. Umur

    o < 3 th

    o 3-7 tho 7-13 tho 13-18 th

    4

    3

    21

    2. Jenis kelamino Laki lakio Perempuan

    2

    1

    3 Diagnosiso Kelainan neurologio

    Gangguan oksigenasi (gangguanpernafasan,dehidrasi,anemia,anoreksia,sin

    kop,sakit kepala,dll)o Kelemahan fisik/kelainan psikiso Ada diagnosa tambahan

    4

    3

    21

    4 Gangguan kognitifo Tidak memahami keterbatasano Lupa keterbatsan

    o Orientasi terhadap kelemahan

    32

    1

    5 Faktor lingkungano Riwayat jatuh dari tempat tiduro Pasien menggunakan alat bantuan obat

    4

    3

  • 7/23/2019 Buku Saku Phela Revisi

    62/151

    62

    sedato Pasien berada pada tempat tiduro Pasien berada diluar area ruang perawatan

    2

    1

    6 Respon terhadap operasi/obat penenang/efek

    anestesio

    < 24 jam

    o 48 jam

    3

    2

    1

    7 Penggunaan obato Penggunaan obat sedatif (kecuali pasien

    HCU yang mengunakan sedasi danparalis) hipnotik, barbitural,

    phinoziatinest, antideprasan, laksati,

    diuretic, narotic/ metadono Salah satu obat diataso Pengobatan lain

    3

    21

    TOTAL SKOR

    Nama dan paraf yang melakukan penilaian

    KETERANGAN:

    Tingkat Resiko dan Tindakan

    a) Skor 7-11 : Resiko Rendah Untuk Jatuh

    b)

    Skor>12 : Resiko Tinggi Untuk Jatuh

    c)

    Skor Minimal : 7

  • 7/23/2019 Buku Saku Phela Revisi

    63/151

    63

    CARA PENILAIAN RISIKO JATUH PADA PASIEN GERIATRI

    No Risiko Skor

    Skor Hari Perawatan Ke

    1

    TGL

    ......

    2

    TGL

    ......

    3

    TGL

    ......

    4

    TGL

    ......

    5

    TGL

    ......

    6

    TGL

    ......

    7

    TGL

    ......

    8

    TGL

    ......

    9

    TGL

    ......

    10

    TGL

    ......1. Gangguan gaya berjalan (diseret,

    menghentak, berayun)

    4

    2. Pusing/pingsan pada posisi tegak 3

    3 Kebingungan setiap saat 3

    4 Nokturia/Inkontinen 3

    5 Kebingungan Interm miten 2

    6 Klemahan umum 2

    7 Obat obat berisiko tinggi(diuretik, narkotik, sedatif, antispikotif,

    laksatif, vasodilatator, antihipertensi, obat

    hipoglikemik, anti depresan, neuroleptik)

    2

    8 Riwayat jatuh dalam waktu 12 bln

    sebelumnya

    2

    9 Osteoporosis 1

    10 Gangguan pendengaran/penglihatan 1

    11 Usia .> 70 th 1

  • 7/23/2019 Buku Saku Phela Revisi

    64/151

    64

    TOTAL SKOR

    Nama dan paraf petugas yang

    melakukan penilaian

    Keterangan :

    tingkat resiko:

    1. Resiko rendah bila skor 1-3 lakukan intervensi Resiko Rendah

    2.

    Resiko tinggi bila skor >4 lakukan intervensi Resiko Tinggi

  • 7/23/2019 Buku Saku Phela Revisi

    65/151

    65

    JIKA ADA PASIEN DENGAN RESIKO TINGGI JATUH

    1.

    Pasangkan stiker resiko jatuh pada gelang pasien

    2. Intervensi:

    Obs bantuan saat ambulasi

    Hindari ruangan yang kacau balau,dekatkan bel dan telepon, biarakan pintu terbuka,gunakan lampu pada malam hari

    Strategi mencegah jatuh dengan penilaian jatuh lebih detail

    Dekatkan pasien dengan nurse station

    Hand railmudah dijangkau dan kokoh

    Siapkan dijalan keluar dari tempat tidur: alat bantu jalan

    Lantai kamar mandi tidak boleh licin/gunakan karpet antislip3.

    Edukasi pencegahan jatuh selama dirawat kepada pasien dan keluarga dan berikan

    bacaan pencegahan jatuh(dorong partisipasi keluarga dalam keselamatan pasien, jangan

    tinggalkan pasien sendiri,gunakan tempat duduk dikamar mandi saat pasien mandi)

    4. Pasien dikaji kembali sesuai kondisinya minimal setiap 1 jam

  • 7/23/2019 Buku Saku Phela Revisi

    66/151

    66

    2. KEPUASAN PASIEN

    SURVEY KEPUASAAN PASIEN RAWAT JALAN RSB ESTO EBHU SUMENEP

    Nama :.......................................................Alamat :.......................................................

    Tanggal :........................................................

    Cara Pengisian : Berilah tanda pada jawaban yang anda pilih sesuan dengan penilaian andaterhadap pelayanan kami

    1 Pendaftaran administrasi

    Kecepatan dalam pelayanan Cepat TidakKeramahan Petugas Ramah Tidak

    Kepuasan Pelayanan Puas Tidak

    2 Layanan Dokter

    Penjelasan Informasi Jelas TidakKeramahan dokter Ramah TidakKepuasan pelayanan dokter Puas Tidak

    3 Layanan perawat/bidanKecepatan pelayanan Cepat TidakKeramahan petugas Ramah Tidak

  • 7/23/2019 Buku Saku Phela Revisi

    67/151

    67

    Penjelasan informasi Jelas TidakKepuasan pelayanan Puas Tidak

    4 Ruang tunggu

    Kebersihan Bersih TidakKenyamanan Nyaman Tidak

    5 Kualitas fasilitas dan sarana

    Kebersihan Bersih TidakKelengkapan fasilitas Lengkap TidakKepuasan akan fasilitas yang tersedia Puas Tidak

    6 Kasir

    Kecepatan dalam pelayanan Cepat Tidak

    Keramahan petugas Ramah TidakKepuasan pelayanan Puas Tidak

    7 Farmasi/apotekKecepatan pelayanan Cepat TidakKeramahan petugas Ramah TidakPenjelasan mengenai dosis dan aturan pemakaian Jelas TidakKepuasan pelayanan Puas Tidak

  • 7/23/2019 Buku Saku Phela Revisi

    68/151

    68

    8 Tarif

    Bagaimana kesan anda terhadap tarif pelayanan rawat

    jalanSangat mahalMahal

    Wajar sesuai denganyang diberikan

    9 Alasan memilih berobat di RSB Esto Ebhu DokterKualitas pelayananKemudahan aksesHarga yang

    kompetitif

    Saran keluarga/rekan

    Lainnya,sebutkan......

    10 Komentar dan Saran

    a.Apakah anda merekomendasikan RSB Esto Ebhu iniKepada anggota keluarga atau teman

    Ya Tidak

    b.Apakah RSB Esto Ebhu merupakan pilihan pertama

    untuk anggota keluargaYa Tidak

    Komentar dan Saran :

  • 7/23/2019 Buku Saku Phela Revisi

    69/151

    69

    3. KECEMASANNO PERNYATAAN TDK

    PERNAH

    KADANG

    KADANG

    SEBAGIAN

    WAKTU

    HAMPIR

    SETIAPWAKTU

    1 Saya meras lebih gugup dari biasanya 1 2 3

    2 Saya meras takut tanpa alasan sama sekali 1 2 3 4

    3 Saya mudah marah / mearasa panik 1 2 3 4

    4 Saya merasa seperti jatuh terpisa dan akan

    hancur berkeping keping

    1 2 3 4

    5 Saya merasa bahwa semuanya baik baik saja

    dan tidak ada hal buruk yang akan terjadi

    4 3 2 1

    6 Lengan dan kaki saya gemetar 1 2 3 4

    7 Saya terganggu oleh nyeri kepala leher dan

    nyeri punggung

    1 2 3 4

    8 Saya meras lemah dan mudah lelah 1 2 3 4

    9 Saya merasa tenang dan dapat duduk diam

    dengan mudah

    4 3 2 1

    10 Saya merasakn jantung saya berdebar debar 1 2 3 4

    11 Saya merasa pusing tujuh keliling 1 2 3 4

  • 7/23/2019 Buku Saku Phela Revisi

    70/151

    70

    12 Saya telah pingsan atau merasa seperti itu 1 2 3 4

    13 Saya dapat bernafs dengan mudah 4 3 2 1

    14 Saya merasa jari jari tangan dan kaki mati

    rasa dan kesemutan

    1 2 3 4

    15 Saya merasa terganggu pada nyeri

    lambung/gangguan pencernaan

    1 2 3 4

    16 Saya buang air kecil 1 2 3 4

    17 Tangan saya biasanya kering dan hangat 4 3 2 1

    18 Wajah saya terasa panas dan merah merona 1 2 3 4

    19 Saya mudah tertidur dan dapat istirahat

    malam dengan baik

    4 3 2 1

    20 Saya mimpi buruk 1 2 3 4

    Rentang penilaian 20-80,dengan pengelompokan sbb:

    o skor 20-40normal tidak cemas

    o skor 45-59kecemasan ringan

    o skor 60-74kecemasan sedang

    o skor 75-80kecemasan berat

  • 7/23/2019 Buku Saku Phela Revisi

    71/151

    71

    4. PERAWATAN DIRI

    Kuesionar perawatan diri(Aktifitas sehari hari/Indeks Katz)Dari keenam aktifitas yang dinilai,maka pemeriksa dapat mengkategorikan paien kedalam

    kelompok yang manaA : Mandiri dalam hal makan, kontinen BAK/BAB, mengenakan pakaian , pergi

    ketoilet, berpindah dan mandi

    B : Mandiri semuanya, kecuali salah satu dari fungsi diatas

    C : Mandiri, kecuali mandi dan salah satu dari fungsi diatas

    D : Mandiri, kecuali mandi, berpakaian, dan salah satu dari fungsi diatas

    E : Mandiri kecuali mandi,berpakian, ke toilet dan salah satu dari fungsi diatas

    F : Mandiri kecuali mandi,berpakian, ke toilet ,berpindah dan salah satu dari fungsi

    diatas

    G : Ketergantungan untuk semua fungsi diatas

    Keterangan: Mandiri berarti tanpa pengawasan, pengarahan /bantuan aktif dari orang lain.

    Seseorang yang menolak untuk melakukan suatu fungsi dianggap tidak melakukan fungsi,

    meskipun dia dianggap mampu.

  • 7/23/2019 Buku Saku Phela Revisi

    72/151

    72

    5. NYERI

    ASESMEN dan MANAJEMEN NYERI : AP. 1.7 & PP 6

    Semua pasien dilakukan skrining nyerisaat pasien masuk rawat Inap dan Rawat Jalan

    ( terdokumentasi pada Rekam Medik pada asessment Awal) Bila derajat nyeri >4 perawat wajib melapor pada DPJP untuk penilaian ulang dan tatalaksananyeri

    Apabila keluhan nyeri pasien >7 dan tidak dapat ditangani oleh DPJP atau dokter jagaruangan, maka dapat dikonsultasikan ke Tim Manajemen Nyeri untuk pemberian terapi nyeri

    sesuai kebutuhan.

    Pada pasien rawat jalan / ODC, penilaian berikutnya dilakukan pada saat pasien melakukankontrol atau apabila pasien tetap merasakan nyeri yang tidak dapat ditangani dapat datang

    kembali ke UGD.

    Untuk mengkaji nyeri kita menggunakan:

    1.

    Neonatal Infant Paint Scale(NIPS) Neonatal 0-2 bulan

    2. FLACC Scale ( Face, Legs, Activity, Cry, Cansalability ) untuk 2 bulan7 tahun3.

    VAS ( Visual Assesment Scale ) Paint Scale

    4.

    Behavioural Pain Scale(BPS)

    Untuk mengkaji pasien yang sedang tidak sadar, dengan ventilasi, pasien dengansedasi

    Untuk > 7 tahun

  • 7/23/2019 Buku Saku Phela Revisi

    73/151

    73

    RE-ASSESMENT NYERI DILAKUKAN DENGAN KRITERIA SEBAGAI BERIKUT:

    1.

    15 menit setelah intervensi obat injeksi

    2.

    1 jam setelah intervensi obat oral atau lainnya3. 1x/shift bila skor nyeri 1-3

    4. Setiap 3 jam bila skor 4-6

    5. Setiap 1 jam bila skor nyeri 7-10

  • 7/23/2019 Buku Saku Phela Revisi

    74/151

    74

    PENILAIAN NYERI PADA PASIEN NEONATUS-NEONATAL (BAYI USIA 0-1 TAHUN)

    NEONATAL-INFANT PAIN SCALE (NIPS)

    No Parameter Skor

    Skor Hari Perawatan Ke

    1

    Tgl

    ......

    2

    Tgl

    ......

    3

    Tgl

    ......

    4

    Tgl

    ......

    5

    Tgl

    ......

    6

    Tgl

    ......

    7

    Tgl

    ......

    8

    Tgl

    ......

    9

    Tgl

    ......

    10

    Tgl

    ......

    1. Ekspresi wajah

    o Wajah tenang, ekspresi netral

    o Otot wajah tegang.alis

    berkerut, dagu dan rahang

    tegang (ekspresi wajah

    negative-hidung, mulut dan

    alis)

    0

    1

    2. Menangiso Tenang, tdk menangis

    o

    Merengek ringan, kadang

    kadang

    o Berteriak kencang, menarik,

    melengking terus terusan

    (catatan: menagis lirih

    0

    1

    2

  • 7/23/2019 Buku Saku Phela Revisi

    75/151

    75

    mungkin dinilai jika bayi

    diinstubasi yang dibuktikan

    melalui gerakan mulut dan

    wajah yang jelas)

    3 Pola Pernafasano Pola pernafasan bayi normal

    o

    Tidak teratur, lebih cepat dari

    biasanya, tersedak, nafas

    tertahan

    0

    1

    4 Lengano Tdk ada kekakuan otot,

    gerakan tangan acak sekalisekali

    o Tegang, lengan lurus,

    kaku/ekstensi, cepat ekstensi,

    fleksi

    0

    1

  • 7/23/2019 Buku Saku Phela Revisi

    76/151

    76

    5 Kakio Tdk ada kekakuan otot,

    gerakan kaki acak sekali sekali

    o

    Tegang, kaki lurus,

    kaku/ekstensi, ekstensi cepat,

    fleksi

    0

    1

    6 Kesadaran

    o

    Tenang, tidur damai /gerakan

    kaki acak yang terjaga

    o Terjaga, gelisah, dan meronta-

    ronta

    0

    1

    TOTAL SKOR

    Nama dan paraf yang melakukan

    penilaian

    Keterangan:

    Skala nyeri intervensi

    a) 0-2 = nyeri ringan - tdk nyeri 1. Tidak ada

    b)

    3-4 = nyeri sedang-nyeri ringan 2. Intervensi tanpa obat, dievaluasi selama 30 menitc) >4 = nyeri hebat 3. Intervensi tanpa obat, bila masih nyeri biasa diberikan

    Analgesik dan dievaluasi selama 30 menit

    FLACC PAIN SCALE (PADA PASIEN ANAK 1 7 TAHUN)

  • 7/23/2019 Buku Saku Phela Revisi

    77/151

    77

    FLACC PAIN SCALE(PADA PASIEN ANAK 1-7 TAHUN)

    No Parameter Skor

    Skor Hari Perawatan Ke

    1

    Tgl

    ......

    2

    Tgl

    ......

    3

    Tgl

    ......

    4

    Tgl

    ......

    5

    Tgl

    ......

    6

    Tgl

    ......

    7

    Tgl

    ......

    8

    Tgl

    ......

    9

    Tgl

    ......

    10

    Tgl

    ......1. Face ( wajah)

    o Tdk ada ekspresi tertentu/senyum,

    kontak matao Kadang meringis /mengerutkan

    kening, menarik diri, tidak tertarik,wajah terlihat cemas, alisditurunkan,mata sebagian

    tertutup.pipi terangkat, mulut

    mengerucuto

    Sering cemberut, konstans, rahang

    terkatup, dagu bergetar, kerutan yang

    dalam didahi, mata tertutup, mulut

    terbuka, garis yang dalam disekitarhidung/bibir

    0

    1

    2

    2. Leg (kaki)o

    Posisi normal/santaio

    Tanyak nyaman, gelisah, tegang,

    tonus, meningkat, kaku

    0

    1

    fleksi/ekstensi anggota badan

  • 7/23/2019 Buku Saku Phela Revisi

    78/151

    78

    fleksi/ekstensi anggota badanintermiten

    o Menendang /kaki disusun, hipertonis

    fleksi/ekstensi anggota badan secaraberlebihan, tremor

    2

    3 Activity (aktifitas)o

    Berbaring dengan tenang, posisi

    normal, bergerak dengan bebas danmudah

    o Menggeliat, menggeser majumundur, tegang, ragu-ragu untuk

    bergerak, menjaga, tekanan pada

    bagian tubuh

    o Melengkung, kaku, atau menyentak,posisi tetap, goyang gerakan kepala

    dari sisi kesisi, menggosok bagian

    tubuh

    0

    1

    2

    4 Cry (menangis)

  • 7/23/2019 Buku Saku Phela Revisi

    79/151

    79

    4 Cry (menangis)o Tdk ada teriakan/erangan

    (terjaga/tertidur)o

    Erangan/rengekan, sesekalimenangis, sesekali mengeluh

    o

    Terus menerus menangis, menjerit ,

    isak tangis, mengeram, menggeram,

    sering mengeluh

    0

    1

    2

    5 Consolabilityo Tenang, santai, tidak perlu dihiburo

    Perlu keyakian dengan sekali kali

    menyentuh, sekali kali memeluk,atau berbicara, perhatian mudah

    beraliho

    Sulit untuk dibujuk dan dibuat

    nyaman

    0

    1

    2

    TOTAL SKOR

    Nama dan paraf yang melakukan

    penilaian

    Keterangan:

    0 = Relaxed and comfortable

    13 = Mild discomfort

    46 = Moderate pain

    710 = Severe discomfort/pain

    INSTRUMEN PENILAIAN NYERI (PADA PASIEN DEWASA)

  • 7/23/2019 Buku Saku Phela Revisi

    80/151

    80

    INSTRUMEN PENILAIAN NYERI (PADA PASIEN DEWASA)

    Pengkajian NyeriPencetus

    (P)

    Kualitas

    (Q)

    Lokasi

    (R)

    Skala 1-10

    (S)

    Waktu

    (T)

    Penyebab Nyeri

    Hilang/Berkurang

    No Skala Nyeri Skor

    Skor Hari Perawatan Ke

    1

    Tgl

    ......

    2

    Tgl

    ......

    3

    Tgl

    ......

    4

    Tgl

    ......

    5

    Tgl

    ......

    6

    Tgl

    ......

    7

    Tgl

    ......

    8

    Tgl

    ......

    9

    Tgl

    ......

    10

    Tgl

    ......

    1. Tidak nyeri 0

    2. Minor

    o Nyeri sangat ringan

    o Nyeri tidak nyaman

    o Nyeri dapat ditoleransi

    1

    2

    3

    3 Moderateo Menyusahkan

    o Sangat menyusahkan

    o Nyeri hebat

    4

    56

    4 Severe

  • 7/23/2019 Buku Saku Phela Revisi

    81/151

    81

    4 Severeo Sangat hebat

    o Sangat menyiksa

    o Tak tertahankan

    o

    Tak dapat diungkapkan

    78

    9

    10Skor

    Nama dan paraf yang

    melakukan penilaian

    Nyeri mempengaruhi:o Dapat diabaikan o Tugas o Konsentrasi

    o

    Tidur o

    Aktifitas fisik o

    Nafsu makan

    Lain............................................................................................................................

    Keterangan

    0 = Relaxed and comfor table

    1-3 = M ild discomfort

    4-6 = Moderate pain

    7-10 = Severe discomfort/pain

    BEHAVI OURAL PAIN SCALE/BPS (PADA PASIEN TIDAK SADAR)

  • 7/23/2019 Buku Saku Phela Revisi

    82/151

    82

    BEHAVI OURAL PAIN SCALE/BPS (PADA PASIEN TIDAK SADAR)

    No Parameter Skor

    Skor Hari Perawatan Ke-

    1Tgl

    ......

    2Tgl

    .....

    3Tgl

    ......

    4Tgl

    ......

    5Tgl

    .....

    6Tgl

    .....

    7Tgl

    .....

    8Tgl

    .....

    9Tgl

    ......

    10Tgl

    .....1. Fase (wajah)

    o Tenang /relaks

    o Mengerutkan alis

    o Kelopak mata tertutup

    o Meringis

    1

    2

    3

    4

    2. Anggota badano Tdk ada pergerakan

    o Sebagian ditekuk

    o

    Sepenuhnya ditekuk denganfleksi jari jari

    o Retraksi permanen

    1

    2

    3

    4

    3 Ventilasi

    o Pergerakan dapat ditolerensi

    o Batuk dengan pergerakan

    o Melawan ventilator

    o Tdk dapat mengkontrol ventilasi

    1

    2

    34

    TOTAL SKOR

  • 7/23/2019 Buku Saku Phela Revisi

    83/151

    83

    Nama dan paraf yang melakukan

    penilaian

    Keterangan :

    0 = No pain

    1-3 = M ild pain

    4-6 = Moderate pain

    >6 = Uncontrolled pain

    MANAJEMEN NYERI

  • 7/23/2019 Buku Saku Phela Revisi

    84/151

    84

    1. Penilaian nyeri oleh perawat

    2.

    Bila penilaian nyeri >4 lapor DPJP

    3.

    Evaluasi 2 jam kemudian4. Bila penilaian nyeri >4 lapor DPJP

    5. Bila penialaian nyeri< 4 evaluasi setiap sift sesuai evaluasi TTV

    6. Bila evaluasi 2 jam penilaian nyeri >4 perawat konsul ke perawat anestesi on site

    7. Bila evaluasi 2 jam penilaian nyeri 4)adalah untuk semua skala pengkajian nyeri

    EDUKASI NYERI

  • 7/23/2019 Buku Saku Phela Revisi

    85/151

    85

    Perawat akan memberikan edukasi pada paisen:

    1. Bagaimana mengkomunikasikan nyeri mereka dengan menggunakan skala nyeri yang tepat

    2.

    Rencan penatalakasanaan nyeri mereka beserta tujuannya3.

    Pentingnya jadwal medikasi

    4. Catat semua instruksi yang diberikan pada px dan respon daripx/keluarga padaformyang ada

    APA YANG HARUS DILAPORKAN PERAWAT TERKAIT KELUHAN NYERI PADA

    PASIEN

    Perawat akan melaporkan hal hal berikut kepada dokter dan mendokumentasikannya pada rekam

    medis:

    1.

    Nyeri yang tidak terkontrol

    2.

    Pemberian terapi yang tidak menurunkan nyeri

    3. Nyeri yang baru dikeluhkan / nyeri yang semakin memburuk

    4.

    Dampak buruk akibat pemberian obat nyeri: mis gangguan pernafasan/depresi nafas

    5. Perubahan status mental, mual/muntah, retensi urine, konstipasi, gatal-gatal, perubahan

    sensorik/motorik

    6. RESTRAIN/PENGEKANGAN

  • 7/23/2019 Buku Saku Phela Revisi

    86/151

    86

    Prosedur untukRestraint

    1.

    Restraintuntuk pasien non-violent(tidak mencedarai orang lain) mis: gelisah

    2. Restraintuntuk pasien violent(dapat mencederai diri sendiri/orang lain)

    Staff RS harus dapat

    1. MemilihRestraintberdasarkan hasil pengkaijan

    2.

    Mengenali dan merespon tanda - tanda fisik/gangguan fisik px yang diRestraint

    APA YANG HARUS DIMONITOR PADA PASIEN YANG DI RESTRAINT?

  • 7/23/2019 Buku Saku Phela Revisi

    87/151

    87

    1. Physical distress

    Gangguan respirator/anoxia

    Cedera saraf tepi/sirkulasi inadekuat karena terlalukencang memasang Restraint Kulit lecet, luka

    2. Phiscological distress

    3. Respiratory status

    4. Circulation status

    5. Skin integrity

    6. Vital sign

    7.

    Hidration, hygiene, elimination

    Prosedur

    1. Jelaskan pasien alasanRestraint

    2. Periksa alat dan pastikan tidak terlalukencang agar pasien dapat bernafas, sirkulasi

    adekuat, dan mencegah friksi

    OBSERVASI PASIEN YANG DILAKUKAN RESTRAINT

  • 7/23/2019 Buku Saku Phela Revisi

    88/151

    88

    Minimal setiap 2 jam dicatat

    Jalan nafas setiap 15 mnt

    Keadaan kulitada luka/lecet

    Sirkulasi darah pada tempat/titik restraint

    Pertahankan posisi tubuh yang nyaman

    Makanan dan cairan sesuai kondisi klinis dan jadwal pemberian

    Mandi dan kebersihan mulut minimal setiap hari sekali BAB/BAK

    APK

  • 7/23/2019 Buku Saku Phela Revisi

    89/151

    89

    AKSES PELAYANAN DAN KONTINUITAS PELAYANAN

    1. SKRINING PASIEN DI UGD (TRIAGE)

    Routine Triage:

    Emergensy RS menggunakan system triage:

    EMERGENT

    URGENT

    NON URGENT

    EMMIDIATE NEEDSUntuk pasien infeksius, diprioritaskan untuk ditransfer

    Disaster Triage:LEVEL 1 : Ancaman Nyawa (Kebutuhan pasien segera dilihat)

    LEVEL 2 : Gawat Darurat Berat

    LEVEL 3 : Gawat Darurat Sedang

    LEVEL 4 : Gawat Darurat Ringan

    LEVEL 5 : Tidak Gawat Darurat

    FORM TRIAGE UGD (TANDA VITAL)

  • 7/23/2019 Buku Saku Phela Revisi

    90/151

    90

    FORM TRIAGE UGD (TANDA VITAL)

    PEMERIKSAAN EMERGENCY Urgent Non urgent False

    emergency

    Jalan nafas/airway Sumbatan (obstruction) Bebas (patent) Bebas(patent)

    Bebas (patent)

    Pernafasan/breating Henti nafas

    Frek >32x/mnt

    Frek 2dtk

    Frek nadi (HR)

    120 - 150 x/mnt

    TD sist > 160mmHg

    TD dist > 100

    mmHg

    Normal Normal

    Kesadaran GCS < 13 GCS > 13 GCS 15 GCS 15

    IMMEDIATE NEEDyaitu suatu kondisi dimana pasien harus segera ditransfer ke tempat

    l i (PASIEN INFEKSI ATAU PASIEN IMMUNOCOMPROMISED )

  • 7/23/2019 Buku Saku Phela Revisi

    91/151

    91

    lain yang aman (PASIEN INFEKSI ATAU PASIEN IMMUNOCOMPROMISED)

    2. TRANSFER INTERNAL/DALAM RS

    Setiap pasien yang akan ditransfer harus diperiksa terlebih dahulu kondisi dengan

    mengisi form transfer

    Pasien yang akan masuk HCU

    Harus memenuhi kriteria masuk (physiologic based)

    Harus memenuhi kriteria keluar (physiologic based)

    Pasien akan masuk ruang perawatan khusus: (HCU)

    Harus memenuhi kriteria masuk (physiologic based)

    Harus memenuhi kriteria keluar (physiologic based)

    Pasien tidak ditransfer ke UGD ke Ruang Perawatan sebelum hasil pemeriksaan

    penunjang standart minimal diketahui hasilnya

    Setiap akan ditransfer antar ruangan (masuk/keluar), DPJP harus menuliskan resume

    sementara pasien

  • 7/23/2019 Buku Saku Phela Revisi

    92/151

    92

    3. TRANSFER EXTERNAL/KELUAR RS

    1. Komunikasikan dan informasikan kebutuhan perawatan pasien ke RS yag akan

    menerima pasien, catat siapa yang memberikan kepastian ketersediaan tempat tidur

    sebelum pasien ditransfer.

    2. Dokter bertanggung jawab mengisi form transfer eksternal serta resume medis.

    Resume medis dicopykan ke RS penerima pasien

    3. Kaji kebutuhan transportasi termasuk tenaga medis yang akan mendqampingi dengan

    mengisi form pengkajian kebutuhan transportasi.

  • 7/23/2019 Buku Saku Phela Revisi

    93/151

    93

    PENGKAJIAN AWAL

    Pengkajian awal ttd pengkajian medis dan pengkajian keperawatan yang harusdilengkapi dalam waktu 24 jam

    Pengkajian awal termasuk

    1. Alasan masuk RS

    2.

    Riwayat Kesehatan

    3. Alergi

    4. Hasil pemeriksaaan fisik

    5.

    Hasil pemeriksaan diagnostik6. Status spiskososial

    7.

    Resiko jatuh

    8. Ringkat kesadaran px

    9.

    Nyeri

    10. Skrining gizi

    11.

    Kebutuhan edukasi

    12 Dishcharge planning

  • 7/23/2019 Buku Saku Phela Revisi

    94/151

    94

    12.Dishcharge planning

    PELAYANAN LABORATORIUM

    Program laboratorium yang aman tersedia, diikuti dan terdokumentasi

    Tes lab dilakukan oleh individu yang berkompeten dan hasilnya di interprretasi oleh

    tenaga yang berwenang

    Hasil lab keluar sesuai waktu yang ditentukan oleh RSTurn Arround Time

    Untuk pemeriksaan cito

  • 7/23/2019 Buku Saku Phela Revisi

    95/151

    95

    ASSESMENT GIZI

    Lakukan pemeriksaaan antropometri pada pasien:

    1. BB 3. Umur

    2.

    TB 4. LILA

    Score 0 = risiko rendah

    a. Rawat Inap : skrining 1x/minggu

    b.

    Rawat Jalan : skrining 1x/bulan

    Score 1 = risiko sedang

    a. Catat asupan makanan selama 3 hari

    b.

    Ulang asupan adekuat 1x/minggu Score 2 = risiko tinggi

    a.

    Rujuk ke dietitian

    b.

    Perbaiki asupan gizi

    c. Kaji ulang program nutrisi pada pasien rawat inap setiap hari, pada pasen rawat jalan

    1x-2x/bulan

    Pada ibu hamil risiko tinggi bila: LILA < 23,5cm, tidak mau makan/sulit untuk makan, kadar

    Hb dibawah normal

    Pada usia sekolah risiko sedang bila (5-18th) BMI/U -3sd sampai dengan

  • 7/23/2019 Buku Saku Phela Revisi

    96/151

    96

    gg ( )

    a.

    BMI/U 2sd

    Pada usia remaja risiko tinggi bilaa.

    BMI/U < -3sd sulit makan

    b.

    BMI/U >2sd

    Pada usia remaja risiko sedang bila: BMI/U -3sd sampai dengan 27

    Pada usia dewasa/lansia risiko tinggi bila: BMI/U -3sd sampai dengan

  • 7/23/2019 Buku Saku Phela Revisi

    97/151

    97

    PP

    (PELAYANAN PASIEN)

    1. Uniform care(keseragaman pelayanan)

    Seluruh pasien mendapatkan hak yang sama mendapatkan akses perawatan tidak

    bergantung pada waktu tertentu dan tanpa membedakan status sosial pasien

    2. Continuity of care(pelayanan berkesinambungan)

    Perawatan pasien terkoordinasi dan terintegrasi

    Rencana perawatan (Care Plan)dan prosedur yang akan dilkukan kepada pasiendicatat dalam CPPT

    Pasien dan keluarga di informasikan mengenai hasil perawatan, termasuk jika ada

    hasil yang tidak diinginkan (unanticipated outcome)

    3. Hight risk patient

    4. Nutrition care

    5. Pain management

    6. End of life care

  • 7/23/2019 Buku Saku Phela Revisi

    98/151

    98

    PERAWATAN PASIEN DENGAN RISIKO TINGGI

    Perawatan pasien dengan risiko tinggi

    meliputi:

    1. Bagaimana cara perawatan

    termasuk perbedaan antara

    dewasa dan anak

    2. Dokumen untuk komunikasi

    efektif antar tim

    3. IC

    4. Monitoring/obs pasien

    5.

    Kualifikasi/komperensi

    khusus/keterampilan staff

    6.

    Ketersediaan dan penggunaan

    alat khusus

    3.1 Pasien dengan kegawatdaruratan

    3.2 Pasien dengan pelayan resusitasi

    3.3 Pasien dengan penggunaan darah

    dan produk darah

    3.4 Pasien dengan koma

    3.5 Pasien dengan penyakit menular

    dan imunosupresi

    3.6 Pasien dengan dialisis

    3.7 Pasien dengan Pengguanan

    pengikat

    3.8 Pasien dengan populasi

    khusus; bayi

    3.9 Pasien dengan pengobatankemoterapi

  • 7/23/2019 Buku Saku Phela Revisi

    99/151

    99

    Pasien dengan Penggunaan Darah dan Produk Darah

    Pemesanan Tranfusi DarahDarah yang sudah dicrossmatch hanya dapat bertaha dalam 24 jam untuk pasien. Bila >24

    jam, darah tersebut akan dikembalikan

    Dispending Blood Product

    Bila ada darah yang tidak digunakan, segera kembalikan ke petugas transfuse. Darah dapat

    digantung maksimal 4 jam

    Pre - administration

    a. Verifikasi IC dan order darah

    b.

    Pastikan ukuran kateter IV adekuat (adult: >20 gauge, pediatric : ukuran tergantung dariusia/berat pasien)

    c.

    Ukuran vital sign (suhu, TD, Nadi, rr)

    d.

    Memberikan premedikasi bila diresepkan

    e. Verifikasi:

    Identitas pasien

    Jenis produk darah

    Keutuhan kantong darah

    Form permintaan produk darah

    Label produk darah

    f b i b i f i bil d k id k k f i d h

  • 7/23/2019 Buku Saku Phela Revisi

    100/151

    100

    f.

    Segera beri tau bagian tranfusi bila ada ketidakcocokan antara form permintaan darah,

    produk darah dan identifikasi pasien

    Observasia.

    Ases dan catat tanda-tanda vital 15 menit

    b.

    Amati pasien 15 menit setelah tranfusi. Jika tidak ada reaksi lanjutkan tranfusi

    c.

    Amati pasien 15 menit pertama untuk pusing, gelisah, menggigil, sesak nafas, nyeri dada,

    hipotensi, nyeri, kemerahan gatal, hipertensi, suhu meningkat > 100C

  • 7/23/2019 Buku Saku Phela Revisi

    101/151

    101

    PAB

    (PELAYANAN ANESTESI DAN BEDAH)

    Anestesi1. Informed consent, meliputi (resiko, keuntungan dan tindakan alternatif)

    2.

    Pre-anesthesia assesment

    3. Pre-induction assesment

    4. During anesthesia monitoring

    5. Post anesthesia monitoring

    CARE PLAN ANESTESI/SEDASIProsedur:

    1.

    DPJP melakukan assesmentpra anestesi dengan mengisi form assesmentpra anestesi

    dan memberikan informed consentanestesi

    2.

    Hasil temuan assesment pra anestesi menentukan rencana pemilihan teknik anestesi

    Care Plan

    3. Monitoring durante anestesi terdokumentasi

    4. Monitoring pasca anestesi dengan kriteria Discharge dari RR

  • 7/23/2019 Buku Saku Phela Revisi

    102/151

    102

    BEDAH

    1.

    Pemeriksaan pra bedah2. Perencanaan pra bedah

    3.

    Informed consent: Resiko, manfaat, potensial komplikasi

    4. Dokumentasi proses pra bedah

    5. Edukasi pasien dan keluarga

    6.

    Laporan operasi (termasuk mencamtumkan perkiraan jumlah perdarahan)7. Pemantauan selama tindakan bedah

    8.

    Tatalaksana pasca bedah

    MPO

  • 7/23/2019 Buku Saku Phela Revisi

    103/151

    103

    MPO

    (MANAJEMEN PENGGUNAAN OBAT)

    CEK 7 (TUJUH) BENAR OBAT PASIENSetiap penyerahan obat kepada pasien dilakukan verifikasi 7 (tujuh) benar untuk mencapai

    medication safety

    1. Benar obat

    2. Benar waktu dan frekuensi pemberian

    3. Benar dosis

    4.

    Benar rute pemberian5. Benar identitas pasien yaitu:

    a)

    Kebenaran nama pasien

    b) Kebenaran nomor rekam medic pasien

    c)

    Kebenaran umur/tanggal lahir pasien

    d) Kebenaran alamat rumah pasien

    e) Atau nama DPJP

    6. Benar informasi

    7.

    Benar dokumentasi

    MEDICATION MANAGEMENT d USE

  • 7/23/2019 Buku Saku Phela Revisi

    104/151

    104

    MEDICATION MANAGEMENT and USE

    Otoritas penulisan resep di RSB Esto

    Ebhu hanya pada dokter:

    1. Terdaftar sebagai dokter di

    RSB Esto Ebhu

    2.

    Mempunyai Surat Tanda

    Registrasi (STR)

    3. Mempunyai surat ijin

    praktek (SIP) di RSB EstoEbhu

    Resep adalah

    merupakan permintaan tertulis dari Dokteratau Dokter Gigi kepada apoteker untuk

    menyediakan dan menyerahkan perbekalan

    farmasi kepada pasien

    ATURAN PENULISAN RESEP

  • 7/23/2019 Buku Saku Phela Revisi

    105/151

    105

    ATURAN PENULISAN RESEP

    1.

    Penulisan resep harus lengkap

    2. Seluruh isian dalam lembar resep pasien terisi lengkap, dapat terbaca dengan mudah

    dan jelas penulisannya.

    3. Apabila ditemukan resep tidak lengkap, tidak terbaca atau tidak jelas maka dilakukan

    klarifikasi dengan dokter penulis resep baik langsung maupun melalui telepon, hingga

    diperoleh kejelasan untuk dapat dilakukan pelayanan.

    4. Penulisan resep TIDAK BOLEH disingkat KECUALI sesuai dengan standar

    penulisan singkatan baku RSB Esto Ebhu.

    PENGGUNAAN NARKOTIKA (Kebijakan)

  • 7/23/2019 Buku Saku Phela Revisi

    106/151

    106

    PENGGUNAAN NARKOTIKA (Kebijakan)

    1.

    Yang berhak menulis resep adalah staf medis fungsional, dokter tamu yang bertugasdan mempunyai Surat Ijin Praktek (SIP) atau Surat Ijin Praktek Kolektif di RSB Esto

    Ebhu. (Pada resep dicantumkan nama jelas, nomor SIP dan indikasi penggunaannya)

    2. Narkotika hanya dapat diberikan untuk indikasi:

    Persiapan pemeriksaan diagnostic

    Sedasi/relaksasi

    Analgetika

    3.

    Ruang perawatan/satelit farmasi mengirim laporan mutasi dan pemakaian obatnarkotika dan psikotropika setiap bulan kepada Kepala Instalasi Farmasi.

    1. Dokter menulis resep dengan mencamtumkan indikasi penggunaan narkotika

    yang diresepkan, nama jelas dan nomor Surat Ijin Praktek (SIP)

    2. Resep asli dilengkapi dengan fotokopi KTP pasien pada resep pertama atau

    resep dilengkapi dengan nama dan alamat pasien

    PENGKAJIAN RESEP DAN PENGKAJIAN PENGOBATAN

  • 7/23/2019 Buku Saku Phela Revisi

    107/151

    107

    PENGKAJIAN RESEP DAN PENGKAJIAN PENGOBATAN

    APOTEKERReview catatan pemberian DPJP

    1.

    Pemantauan obat pasien

    2.

    Review obat pasien

    Identifikasi Drug Related

    Problem (DRPs)

    RESEP/OBAT TELAH di REVIEWFARMASI

    Pasien

    1.

    Jadwal terapi harian

    2. Pelayanan UDD

    Rekomendasi Pengatasan DRPs:

    1.

    Menghentikan pengobatan

    2.

    Atau mengganti dengan obat

    yang lebih aman

    3.

    Atau mengatur jadwal

    penggunaan

    4.

    Atau menurunkan dosis obat

    5.

    Atau monitoring obat secara

    intensive

    perubahan instruksi

    pengobatan pasienYA T

    IDAK Y

    A

    PERMINTAAN OBAT VERBAL

    DPJP

    1.

    Konfirmasi dan rekomendasi

  • 7/23/2019 Buku Saku Phela Revisi

    108/151

    108

    PERMINTAAN OBAT VERBAL2.

    Umpan balik dan klarifikasi

    TIDAK BOLEH ORDER by PHONE1. Obat Narkotika

    2. Obat Psikotropika

    3. Obat Kemoterapi

    4. Obat High Alert

    Instruksi lisan (verbal) tidak boleh dilakukandalam keadaan NORMALdalam jam kerja

    Permintaan resep obat secara verbal hanya padakeadaan CITO EMERGENCYMEDIK

    CITO ORDER by PHONE

    1.

    Mempersiapkan resep permintaan

    obat

    2. Menelepon Depo Farmasi dengan

    speling kebutuhan CITO! Yang

    telah tercatat dalam resep

    3. Klarifikasi stok yang tersedia

    (yang dimiliki pasien) saat ini

    4. Klarifikasi stok yang tersedia

    (yang dimiliki pasien) saat ini5. Verifikasi pemberian dengan 7

    (tujuh) BENAR

    INFO STOK KOSONG

  • 7/23/2019 Buku Saku Phela Revisi

    109/151

    109

    INFO STOK KOSONG

    Penyampaian informasi INSIDENTAL Ke Dokter Penulis Resep resep tidak

    terlayani kosong dan ADA ALTERNATIF pengganti pertelepon atau langsungface to face

    Penyampaian info stok perbekalan farmasi kosong ke SMF Kosong

    Pabrik/distributor dan alternative pernggantian (BILA ADA) surat pemberitahuan

    PELAYANAN UNIT DOSE DISPENDING (UDD)

  • 7/23/2019 Buku Saku Phela Revisi

    110/151

    110

    PELAYANAN UNIT DOSE DISPENDING (UDD)

    1.

    Merupakan system distribusi sediaan farmasi dengan metode penyimpanan obat dosis

    unit sekali pakai selama 24 jam.

    2.

    Contoh:

    Obat A 3x1

    Obat B 4x1

    Obat C 1x1

    PEMBERIAN OBAT PASIEN RAWAT INAP

  • 7/23/2019 Buku Saku Phela Revisi

    111/151

    111

    Pemberian Obat pada pasien rawat inapdilakukan oleh Dokter dengan kriteria:

    Dokter Penanggung jawabPelayanan Pasien (DPJP)

    Mempunyai Surat TandaRegistrasi (STR)

    Mempunyai Surat Ijin Praktek(SIP) di RSB Esto Ebhu

    Pemberian Obat pada pasien rawat inap

    dilakukan oleh Dokter dengan kriteria:

    Dokter Penanggung jawabPelayanan Pasien (DPJP)

    Mempunyai Surat TandaRegistrasi (STR)

    Mempunyai Surat Ijin Praktek

    (SIP) di RSB Esto Ebhu

    Pemberian obat khusus:

    kemoterapi dan

    Anestesi GENERAL

    hanya boleh dilakukanoleh Dokter spesialis

    dibidangnya masing-

    masing

    PEMBERIAN OBAT PASIEN RAWAT JALAN

  • 7/23/2019 Buku Saku Phela Revisi

    112/151

    112

    Penyerahan obat pasien rawat jalan:Dilakukan oleh tenaga Farmasi yang memenuhi

    kriteria yang dipersyaratkan sebagai berikut:

    1. Apoteker yang telah mempunyai Surat

    Tanda Registrasi Apoteker (STRA)

    2. Tenaga Teknis Kefarmasian (TTK) yang

    telah mendapatkan Surat Tanda Registrasi

    Tenaga Teknis Kefarmasian (STRTTK)

    3.

    Terdaftar sebagai tenaga kefarmasian RSBEsto Ebhu

    4. Selesai mengikuti masa orientasi

    Konseling Obat Pasien Dilakukan oleh

    APOTEKER

    PENGELOLAAN OBAT REKONSILIASI

    pasien IRNA hanya

  • 7/23/2019 Buku Saku Phela Revisi

    113/151

    113

    (OBAT BAWAAN PASIEN)

    Pengelolaan obat bawaan pasien: adalah

    proses penitipan obat milik pasien kep