ca karsinoma
Embed Size (px)
TRANSCRIPT
-
7/23/2019 ca karsinoma
1/46
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Manusia adalah makhluk Sosial dalam kehidupan , mereka harus memina
huungan interpersonal !ang positi". Huungan interpersonal !ang sehat
ter#adi #ika indi$idu !ang terliat saling merasakan kedekatan. %Stuart and
Sundeen, &''().
*ika huungan interpersonal !ang di#alin setiap indi$idu atau kelompok
tidak dapat terina dengan aik maka an!ak sekali dampak !ang dapatdiperoleh indi$idu atau kelompok. Begitu #uga apaila indi$idu tidak dapat
diterima dengan aik oleh keluarga atau lingkunagan.
*ika seseorang indi$idu mengalami penolakan keluarga ataupun lingkungan,
maka indi$idu akan merasa dirin!a ditolak dan indi$idu terseut akan menarik
diri dari keluarga dan lingkungan. Menarik diri dari keluarga dan lingkungan
akan menimulkan gangguan proses piker isolasi sosial.
+emudian #ika isolasi sosial erlangsung terus menerus maka indi$idu
terseut tidak erinteraksi dengan orang lain dan memuat indi$idu terseut
leih memilih diam dan menghaiskan aktu dengan melamun. Dari lamunan
terseut akan mun-ul stimulusstimulus dari internal maupun eksternal.
Indi$idu terseut akan memikirkan atau mema!angkan sesuatu kemudian
sesuatu terseut dirasakan dan dianggapn!a seagai sesuatu !ang n!ata
padahal itu persepsi indi$idu terseut sa#a, hal itu menimulkan gangguan
persepsi sensori erupa halusinasi. Apaila tidak segera diatasi dapat
men!eakan resiko men-ederai diri, orang lain dan lingkungan karenaindi$idu terseut tidak terima dirin!a ditolak dari keluarga atau lingkungan.
+arena an!akn!a gangguan !ang diseakan oleh eragai ma-am
sea. Menurut studi !ang dipaparka oleh ElBahar pada tahun (//0 terdapat
(12 gangguan kesehatan #ia dari (''' penduduk. Hal ini menimulkan suatu
peningkatan keutuhan mas!arakat dalam pela!anan peraat kesehatan #ia.
Berdasarkan data pasien halusinasi di ruang Sadea 3S*D dr. Ari"
4ainudin Surakarta selama ( ulan er#umlah 5' orang, !ang mengalami
1
-
7/23/2019 ca karsinoma
2/46
halusinasi penglihatan er#umlah (1 orang, dan halusinasi pendengaran (&
orang.
Sehingga penulis merasa tertarik untuk melakukan asuhan keperaatan
mental psikiatri pada klien dengan gangguan persepsi sensori6 halusinasi
penglihatan !ang men-akup aspek iopsikososial dan -ultural dengan
menggunakan pendekatan teori asuhan keperaatan #ia, sea pada klien
7angguan Persepsi Sensori6 Halusinasi, ila tidak diatasi akan men!eakan
resiko 8inggi Perilaku +ekerasan
B. 3umusan Masalah
Berdasarkan latar elakang diatas, maka rumusan masalah dalam asuhan
keperaatan ini adalah 9Bagaimana Asuhan +eperaatan !ang tepat pada
8n.S dengan Halusinasi Penglihatan di Bangsal Sadea 3S*D dr. Ari"
4ainudin Surakarta:
;. 8u#uan
( 8u#uan Umum
Untuk memerikan asuhan keperaatan pada pasien dengan gangguan
persepsi sensori6 halusinasi penglihatan
& 8u#uan +husus
a Mampu melakukan pengka#ian keperaatan pada pasien dengan
gangguan persepsi sensori6 halusinasi penglihatan.
Mampu merumuskan diagnosa keperaatan pada pasien dengan
gangguan persepsi sensori6 halusinasi penglihatan.
- Mampu menentukan inter$ensi keperaatan pada pasien dengan
gangguan persepsi sensori6 halusinasi penglihatan.
d Mampu melakukan implementasi keperaatan pada pasien dengan
gangguan persepsi sensori6 halusinasi penglihatan.e Mampu melakukan e$aluasi keperaatan pada pasien dengan gangguan
persepsi sensori6 halusinasi penglihatan.
" Mampu mendokumentasikan semua tindakan asuhan keperaatan pada
pasien dengan gangguan persepsi sensori6 halusinasi penglihatan.
2
-
7/23/2019 ca karsinoma
3/46
BAB II
8IN*AUAN 8E
-
7/23/2019 ca karsinoma
4/46
eri-ara tentang klien, ahkan sampai pada per-akapan lengkap antara
dua orang !ang mengalami halusinasi. Pikiran !ang terdengar dimana
klien mendengar perkataan aha klien disuruh untuk melakukan sesuatu
kadang dapat memaha!akan.
&. Penglihatan
Stimulus $isual dalam entuk kilatan -aha!a, gamar geometris,gamar
kartun,a!angan !ang rumit atau kompleks. Ba!angan ias men!enangkan
atau menakutkan seperti melihat monster.
5. Penghidu
Memaui atau men-ium auauan tertentu seperti au darah, urin, dan
"eses umumn!a auauan !ang tidak men!enangkan. Halusinasi
penghidu sering akiat stroke, tumor, ke#ang, atau dimensia.
@. Penge-apan
Merasa menge-ap rasa seperti rasa darah, urin atau "eses.
2. Peraaan
Mengalami n!eri atau ketidakn!amanan tanpa stimulus !ang #elas. 3asa
tersetrum listrik !ang datang dari tanah, enda mati atau orang lain.
0. ;enestheti-
Merasakan "ungsi tuuh seperti aliran darah di $ena atau arteri, pen-ernaan
makan atau pementukan urine?. +inisthetik
Merasakan pergerakan sementara erdiri tanpa ergerak.
;. Pen!ea
ang men#adi pen!ea atau seagai triger mun-uln!a halusinasi antara
lain klien menarik diri dan harga diri rendah. Akiat rendah diri dan
kurangn!a keterampilan erhuungan sosial klien men#adi menarik diri dari
lingkungan. Dampak selan#utn!a klien akan leih ter"okus pada dirin!a.
Stimulus internal men#adi leih dominan diandingkan stimulus eksternal.
+lien lama kelamaan kehilangan kemampuan memedakan stimulus internal
dengan stumulus eksternal. +ondisi ini memi-u ter#adin!a halusinasi.
D. aktor Presipitasi
Se-ara umum klien dengan gangguan halusinasi timul gangguan setelah
adan!a huungan !ang ermusuhan, tekanan, isolasi, perasaan tidak erguna,
putus asa dan tidak erda!a. Penilaian indi$idu terhadap stressor dan masalah
koping dapat mengindikasikan kemungkinan kekamuhan %+eliat, &''0).
4
-
7/23/2019 ca karsinoma
5/46
Menurut Stuart %&''?), "aktor presipitasi ter#adin!a gangguan halusinasi
adalah6
(. Biologis
7angguan dalam komunikasi dan putaran alik otak, !ang mengatur
proses in"ormasi serta anormalitas pada mekanisme pintu masuk dalam
otak !ang mengakiatkan ketidakmampuan untuk se-ara selekti"
menanggapi stimulus !ang diterima oleh otak untuk diinterpretasikan.
&. Stress lingkungan
Amang toleransi terhadap stress !ang erinteraksi terhadap stressor
lingkungan untuk menentukan ter#adin!a gangguan perilaku.
5. Sumer kopingSumer koping mempengaruhi respon indi$idu dalam menanggapi
stressor.
E. aktor Predisposisi
aktor predisposisi adalah "aktor risiko !ang mempengaruhi #enis dan
#umlah sumer !ang dapat diangkitkan oleh indi$idu untuk mengatasi stress.
Diperoleh aik dari klien maupun keluargan!a. aktor predisposisi dapat
meliputi "a-tor perkemangan, sosiokultural, iokimia, psikologis, dan
genetik.
(. aktor Perkemangan
*ika tugas perkemangan mengalami hamatan dan huungan
interpersonal terganggu, maka indi$idu akan mengalami stress dan
ke-emasan.
&. aktor Sosiokultural
Beragai "a-tor di mas!arakat dapat men!eakan seseorang merasa
disingkirkan, sehingga orang terseut merasa kesepian di lingkungan !ang
memesarkann!a.
5. aktor Biokimia
Mempun!ai pengaruh terhadap ter#adin!a gangguan #ia. *ika
seseorang mengalami stress !ang erleihan, maka di dalam tuuhn!a akan
dihasilkan suatu >at !ang dapat ersi"at halusinogenik nuorokimia seperti
u""o"enon dan dimeth!tran"erase %DMP).
@. aktor Psikologis
Huungan interpersonal !ang tidak harmonis serta adan!a peran ganda
ertentangan !ang sering diterima oleh seseorang akan mengakiatkan
5
-
7/23/2019 ca karsinoma
6/46
stress dan ke-emasan !ang tinggi dan erakhir pada gangguan orientasi
realitas.
2. aktor 7enetik
7en !ang erpengaruh dalam ski>o"renia elum diketahui, tetapi hasil
studi menun#ukkan aha "a-tor keluarga menun#ukkan huungan !ang
sangat erpengaruh pada pen!akit ini.
. Mani"estasi +linis
(. ase Pertama = -om"orting = men!enangkan
Pada "ase ini klien mengalami ke-emasan, stress, perasaan gelisah,
kesepian. +lien mungkin melamun atau mem"okukan pikiran pada hal
!ang men!enangkan untuk menghilangkan ke-emasan dan stress. ;ara ini
menolong untuk sementara. +lien masih mampu mengotrol kesadarnn!a
dan mengenal pikirann!a, namun intensitas persepsi meningkat.
Perilaku klien 6 tersen!um atau tertaa !ang tidak sesuai,
menggerakkan iir tanpa ersuara, pergerakan mata -epat, respon $eral
!ang lamat #ika sedang as!ik dengan halusinasin!a dan suka men!endiri.
&. ase +edua = -omdemming
+e-emasan meningkat dan erhuungan dengan pengalaman internal
dan eksternal, klien erada pada tingkat 9listening: pada halusinasi.
Pemikiran internal men#adi menon#ol, gamaran suara dan sensasi
halusinasi dapat erupa isikan !ang tidak #elas klien takut apaila orang
lain mendengar dan klien merasa tak mampu mengontroln!a. +lien
memuat #arak antara dirin!a dan halusinasi dengan mempro!eksikan
seolaholah halusinasi datang dari orang lain.
Perilaku klien 6 meningkatn!a tandatanda sistem sara" otonom seperti
peningkatan den!ut #antung dan tekanan darah. +lien as!ik denganhalusinasin!a dan tidak isa memedakan dengan realitas.
5. ase +etiga = -ontrolling
Halusinasi leih menon#ol, menguasai dan mengontrol klien men#adi
teriasa dan tak erda!a pada halusinasin!a. 8ermasuk dalam gangguan
psikotik.
+arakteristik 6 isikan, suara, isi halusinasi semakin menon#ol,
menguasai dan mengontrol klien. +lien men#adi teriasa dan tidak erda!a
terhadap halusinasin!a.
6
-
7/23/2019 ca karsinoma
7/46
Perilaku klien 6 kemauan dikendalikan halusinasi, rentang perhatian
han!a eerapa menit atau detik. 8andatanda "isik erupa klien
erkeringat, tremor dan tidak mampu mematuhi perintah.
@. ase +eempat = -onCuering= panik
+lien merasa terpaku dan tak erda!a melepaskan diri dari kontrol
halusinasin!a. Halusinasi !ang seelumn!a men!enangkan eruah
men#adi mengan-am, memerintah dan memarahi klien tidak dapat
erhuungan dengan orang lain karena terlalu siuk dengan halusinasin!a
klien erada dalam dunia !ang menakutkan dalam aktu singkat, eerapa
#am atau selaman!a. Proses ini men#adi kronik #ika tidak dilakukaninter$ensi.
Perilaku klien 6 perilaku teror akiat panik, potensi unuh diri, perilaku
kekerasan, agitasi, menarik diri atau katatonik, tidak mampu merespon
terhadap perintah kompleks dan tidak mampu erespon leih dari satu
orang.
7. 3entang 3espon Halusinasi
Adapti" Maladapti"
Halusinasi merupakan salah satu respon maladapti" indi$idu erada dalam
rentang respon neuroiolog!. *adi merupakan persepsi paling adapti" #ika klien
sehat, persepsin!a akurat, mampu mengidenti"ikasi dan menginterpretasikan
stimulus erdasarkan in"ormasi !ang diterima melalui pan-a indera. +lien
dengan halusinasi mempersepsikan suatu stimulus itu tidak ada, di antara
kedua respon terseut adalah respon indi$idu !ang karena sesuatu hal
mengalami kelainan persepsi !aitu salah mempersepsikan stimulus !ang
diteriman!a !ang diseut seagai ilusi. +lien mengalami ilusi #ika interpretasi
!ang dilakukann!a terhadap stimulus pan-aindera tidak akurat sesuai stimulus
!ang diterima. %+eliat, &'(')
7
7angguan Proses Pikir6 aham
PSP6 Halusinasi
+erusakan emosi
Perilaku tidak sesuai
Isolasi sosial terorganisir
Proses pikir
+adang ilusi
Emosi =
Perilaku tidak sesuai
Pikiran logis
Persepsi akurat
Emosi konsisten
Perilaku sesuai
-
7/23/2019 ca karsinoma
8/46
H. Penatalaksanaan
Penatalaksanaan pada pasien halusinasi dengan -ara 6
(. Men-iptakan lingkungan !ang terapeutik
Untuk mengurangi tingkat ke-emasan, kepanikan dna ketakutan klien
akiat halusinasi, seaikn!a pada permulaan pendekatan dilakukan se-ara
indi$idual dan usahakan agar ter#adi kontak mata, kalau isa pasien
disentuh atau dipegang. Pasien #angan di isolasi aik se-ara "isik atau
emosional. Setiap peraat masuk ke kamar atau mendekati klien, i-aralah
dengan klien. Begitu #uga ila akan meninggalkann!a hendakn!a klien
dieritahu. +lien dieritahu tindakan !ang akan dilakukan. Di ruangan itu
hendakn!a disediakan sarana !ang dapat merangsang perhatian dan
mendorong pasien untuk erhuungan dengan realitas, misaln!a #am
dinding, gamar atau hiasan dinding, ma#alah dan permainan.
&. Melaksanakan program terapi dokter
Sering kali klien menolak oat !ang dierikan sehuungan dengan
rangsangan halusinasi !ang diteriman!a. Pendekatan seaikn!a se-ara
persuati" tapi instrukti". Peraat harus mengamati agar oat !ang
dierikan etul ditelann!a, serta reaksi oat !ang dierikan.
5. Menggali permasalahan klien dan memantu mengatasi masalah !ang ada
Setelah pasien leih kooperati" dan komunikati", peraat dapat
menggali masalah klien !ang merupakan pen!ea timuln!a halusinasiserta memantu mengatasi masalah !ang ada. Pengumpulan data ini #uga
dapat melalui keterangan keluarga klien atau orang lain !ang dekat dengan
klien.
@. Memeri akti$itas pada klien
+lien dia#ak mengakti"kan diri untuk melakukan gerakan "isik,
misaln!a erolah raga, ermain atau melakukan kegiatan. +egiatan ini
dapat memantu mengarahkan klien ke kehidupan n!ata dan memupuk
8
-
7/23/2019 ca karsinoma
9/46
huungan dengan orang lain. +lien dia#ak men!usun #adal kegiatan dan
memilih kegiatan !ang sesuai.
2. Meliatkan keluarga dan petugas lain dalam proses peraatan
+eluarga klien dan petugas lain seaikn!a di eritahu tentang data
klien agar ada kesatuan pendapat dan kesinamungan dalam proses
keperaatan, misaln!a dari per-akapan dengan klien diketahui ila sedang
sendirian ia sering mendengar lakilaki !ang menge#ek. 8api ila ada
orang lain di dekatn!a suarasuara itu tidak terdengar #elas. Peraat
men!arankan agar klien #angan men!endiri dan men!iukkan diri dalam
permainan atau akti$itas !ang ada. Per-akapan ini hendakn!a
dieritahukan pada keluarga klien dan petugas lain agar tidak memiarkan
klien sendirian dan saran !ang dierikan tidak ertentangan.
0. armakologi6
a. Anti psikotik6
() ;hlorproma>ine %Proma-tile, Larga-tile)
&) Haloperidol %Haldol, Serena-e, Lodomer)
5) Stela>ine
@) ;lo>apine %;lo>aril)
2) 3isperidone %3isperdal). Anti parkinson6
() 8riheF!phenidile
&) Arthan
I. Psikopatologi
Halusinasi merupakan bentuk yang paling sering dari
gangguan persepsi. Bentuk halusinasi ini bisa berupa suara-
suara yang bising atau mendengung, tapi yang paling sering
berupa kata-kata yang tersusun dalam bentuk kalimat yangagak sempurna. Biasanya kalimat tadi membiarakan
mengenai keadaan pasien sendiri atau yang dialamatkan
pada pasien itu, akibatnya pasien bisa bertengkar atau biara
dengan suara halusinasi itu. Bisa pula pasien terlihat seperti
bersikap mendengar atau biara-biara sendiri atau bibirnya
bergerak-gerak.
!
-
7/23/2019 ca karsinoma
10/46
"sik#pat#l#gi dari halusinasi yang pasti belum diketahui.
Banyak te#riyang dia$ukan yang menekankan pentingnya
%akt#r-%akt#r psik#l#gik, &si#l#gik dan lain-lain.'da yang
mengatakan bah(a dalam keadaan ter$aga yang n#rmal #tak
dib#mbardir #leh aliran stimulus yang yang datang dari dalam
tubuh ataupun dari luar tubuh.)nput ini akan menginhibisi
persepsi yang lebih dari munulnya ke alam sadar.Bila input
ini dilemahkan atau tidak ada sama sekali seperti yang kita
$umpai pada keadaan n#rmal atau pat#l#gis,maka materi-
materi yang ada dalam un#nsiisus atau pre#nsi#us bisa
dilepaskan dalam bentuk halusinasi. "endapat lain
mengatakan bah(a halusinasi dimulai dengan adanya
keinginan yang direpresi ke un#nsii#us dan kemudian
karena sudah retaknya kepribadian dan rusaknya daya
menilai realitas maka keinginan tadi dipr#yeksikan keluar
dalam bentuk stimulus eksterna.
"#h#n *asalah3esiko men-ederai diri, orang lain dan lingkunganGGGGGGG.Akiat
7angguan persepsi sensori 6
Halusinasi pendengaran GGGGGGGGGGGGGGG.. ;ore prolem
Isolasi sosial 6 Menarik diriGGGGGGGGGGGGGGG.. Pen!ea
Harga Diri 3endah
Pohon masalah6 7angguan Persepsi Sensori Halusinasi
Sumer 6 +eliat. &'('
*. Diagnosa +eperaatan
1+
-
7/23/2019 ca karsinoma
11/46
Ada eerapa diagnosa keperaatan !ang sering ditemukan pada klien dengan
halusinasi menurut +eliat %&''0) !aitu6
(. 7angguan persepsi sensori6 Halusinasi %pendengaran, penglihatan,
penghidu dan peraaan)
&. 3esiko 8inggi Perilaku +ekerasan
5. Isolasi so-ial
@. Harga Diri 3endah
K. Inter$ensi keperaatan
Tujuan Kriteria Evaluasi Intervensi
Pasien mampu6(. mengenali
halusinasi !ang
dialamin!a
&. mengontrol
halusinasin!a
5. mengikuti
program
pengoatan
(.
Setelah GF pertemuan,pasien dapat
men!eutkan 6
(. Isi. aktu,
"rekuensi, dan
situasi, pen-etus,
serta perasaan
&. Mampu
memperagakan -ara
dalam mengontrol
halusinasi
SP ((. Bantu pasien mengenal
halusinasi %isi, aktu,
"rekuensi, situasi
pen-etus, perasaan saat
ter#adi halusinasi)
&. Latih mengontrol
halusinasi dengan -ara
menghardik
8ahapan tindakann!a
meliputi 6a. *elaskan -ara
menghardik
halusinasi
. Peragakan -ara
menghardik
-. Minta pasien
memperagakan
ulang
d. Pantau penerapan
-ara ini, eri
penguatan perilaku
pasien
e. Masukan ke dalam
#adal kegiatan
Setelah GF pertemuan,
pasien mampu6
(. Men!eutkan
kegiatan !ang
sudah dilakukan
&. Memperagakan -ara
SP &
(. E$aluasi kegiatan !ang
lalu %SP ()
&. Latih eri-ara=
er-akap dengan orang
lain saat halusinasi
11
-
7/23/2019 ca karsinoma
12/46
er-akap-akap
dengan orang lain
mun-ul
5. Masukan dalam #adal
kegiatan pasienSetelah GF pertemuan,
pasien mampu6
(. Men!eutkan
kegiatan !ang
sudah dilakukan
&. Memuat #adal
kegiatan seharihari
dan mampu
memperagakann!a
SP 5
(. E$aluasi kegiatan !ang
lalu %SP (, &)
&. Latih kegiatan agar
halusinasi tidak mun-ul
8ahapann!a6
a. *elaskan pentingn!a
akti"itas !ang teratur
untuk mengatasi
halusinasi. Diskusikan akti"itas
!ang iasa
dilakukan oleh
pasien
-. Latih pasien
melakukan akti"itas
d. Susun #adal
kegiatan akti"itas
seharihari sesuai
dengan akti"itas
!ang telah dilatih
%dari angun sampai
tidur malam)
Pantau pelaksanaan #adal
kegiatan, erikan
penguatan terhadap
perilaku !ang %)
12
-
7/23/2019 ca karsinoma
13/46
Setelah GF pertemuan,
pasien mampu 6
(. Men!eutkankegiatan !ang
sudah dilakukan
&. Men!eutkan
man"aat dari
program
pengoatan
SP @
(. E$aluasi kegiatan !ang
lalu %SP (,&,5)&. 8an!akan program
pengoatan
5. *elaskan pentingn!a
pengguanaan oat pada
gangguan #ia
@. *elaskan akiat ila
tidak digunakan sesuai
program
2. *elaskan akiat ila
putus oat0. *elaskan -ara
mendapatkan oat=
eroat
?. *elaskan pengoatan 2B
1. Latih pasien minum
oat
/. Masukkan dalam #adal
harian pasien
Keluarga mampu :
Meraat pasien
dirumah dan men#adi
s!stem pendukung
!ang e"ekti" untuk
pasien
Setelah GF pertemuan,
keluarga mampu
men#elaskan tentang
halusinasi
SP (
(. Identi"ikasi masalahkeluarga dalam meraat
pasien
&. *elaskan tentang
halusinasi
a. Pengertian
halusinasi
. *enis halusinasi
!ang dialami pasien
-. 8anda dan ge#ala
halusinasid. ;ara meraat
pasien halusinasi
%-ara
erkomunikasi,
pemerian oat, dan
pemerian akti"itas
kepada pasien)
e. Sumersumer
pela!anan
13
-
7/23/2019 ca karsinoma
14/46
kesehatan !ang isa
di#angkau
". Bermain peran -arameraat
g. 3en-ana tindak
lan#ut keluarga,
#adal keluarga
untuk meraat
pasien.
Setelah GF pertemuan,
keluarga mampu6
(. Men!elesaikan
kegiatan !ang
sudah dilakukan
&. Memperagakan -ara
meraat pasien
SP &
(. E$aluasi kemampuan
keluarga %Sp ()
&. Latih keluarga dalam
meraat pasien
5. 38L keluarga= #adal
keluarga untuk
meraat pasien
Setelah GF pertemuan,
keluarga mampu
(. Men!eutkan
kegiatan !angsudah dilakukan
&. Memperagakan -ara
meraat pasien
serta mampu
memuat 38L
SP 5
(. E$aluasi kemampuan
keluarga %SP (,&)
&. Latih keluarga dalammeraat pasien
5. 38L keluarga= #adal
keluarga untuk
meraat pasien
Setelah GF pertemuan,
keluarga mampu
(. Men!eutkankegiatan !ang
sudah dilakukan
&. Melaksanakan
"ollo up ru#ukan
SP @
(. E$aluasi kemampuan
keluarga&. E$aluasi kemampuan
pasien
5. 38L keluarga6
a. ollo up
. 3u#ukan
14
-
7/23/2019 ca karsinoma
15/46
BAB III
8IN*AUAN +ASUS
A. Pengka#ian
8n. S seorang laki laki erumur &0 tahun, alamat Masaran, Sragen,
elum menikah, eragama Islam, ersuku angsa *aa Indonesia,
pendidikan terakhir SM+, saat ini tidak eker#a. Pada tanggal (5 *uni &'(2
klien masuk 3umah Sakit *ia, kemudian dika#i penulis pada tanggal &5 *uni
&'(2. Sumer in"ormasi didapat dari pasien dan -atatan medis.
Penanggung *aa pasien adalah 8n. L seorang lakilaki erumur 2&
tahun, alamat a#ar Indah, Solo, peker#aan Pen#ahit, huungan dengan pasienadalah seorang a!ah.
Alasan Masuk 3umah Sakit sekarang !aitu Pasien diaa ke 3S*D dr.
Ari" 4ainudin Surakarta pada tanggal (5 *uni &'(2 karena pasien mengamuk,
erteriakteriak, tidak isa tidur, gelisah, i-ara ka-au, pasien #uga
mengatakan putus oat selama ( tahun dan pasien tidak mendapatkan
dukungan dari keluarga.
Pasien mengatakan pernah diraat dirumah sakit #ia sean!ak 0,
diraat pertama kali pada tahun &''?, pasien mengatakan eraal dari tahun
&''' saat pasien masih SM+, pasien mengatakan sering die#ek oleh teman
temann!a, pasien dikatain -emen karena saat pasien dia#akn!a untuk minum
minuman keras, main malam kemudian #ika ada P3, temanteman pasien
selalu men-ontek peker#aan rumah pasien dan #ika pasien tidak
memperolehkann!a, pasien dian-am akan dipukuli oleh temantemann!a,
pasien dikelas han!a mempun!ai satu teman sa#a !ang aik !ang sering
memela pasien saat pasien die#ek oleh teman !ang lain. +emudian pasienlulus SM+ dan pada tahun &''@ pasien diterima eker#a di P8. AS83A
H
-
7/23/2019 ca karsinoma
16/46
pasien diaa ke 3S* lagi oleh perusahaan pada tahun !ang sama &''?.
+emudian pada tahun &''/ pasien memutuskan untuk mengundurkan diri dari
peker#aann!a karena pasien merasa malu dan sikap temantemann!a di
perusahaan mulai eruah tidak seperti dulu. Saat per#alanan pulang, pasien
ke-opetan di is, uang, A8M, serta +8Pn!a pun ludes tanpa sisa. Pasien
ingung, kemudian pasien menghuungi a!ahn!a leat telepon untuk
men#emputn!a di terminal Sragen. Setelah eerapa ulan dirumah, a!ahn!a
mengatakan aha dia ingin menikah lagi dengan #anda eranak &, pasien
menolak tetapi a!ahn!a tidak memperdulikann!a, se#ak saat itu pasien sering
marahmarah. Iu tiri dan saudara tirin!a tahu aha pasien pernah diraat
dirumah sakit #ia, kemudian iu tirin!a dan saudara tirin!a mengatakan
aha mereka merasa malu mempun!ai anak atau saudara !ang mengalami
gangguan #ia, lalu a!ahn!a mengatakan #ika a!ahn!a tidak dapat
menampung pasien untuk tinggal ersama dengan istri dan anak tirin!a,
semen#ak a!ahn!a erkata sepaerti itu pasien merasa teruang dan tidak
dipedulikan lagi oleh a!ahn!a. Pasien marahmarah dan kadang mengamuk
kepada adik tirin!a, karena hal itu pasien diaa ke 3S* pada tahun &'(' oleh
a!ah dan iu tirin!a untuk !ang ketiga kalin!a. Setelah pulang dari 3S*,
pasien tinggal ersama nenekn!a dan udhe serta suami dan seorang putrin!a
!ang erumur & tahun, pasien merasa malu dan tidak enak menumpang hidup
kepada nenek dan keluarga u dhen!a, oleh nenekn!a pasien dierikan
peker#aan untuk memantu pak dhe n!a diengkel tamal an, tetapi pasien
merasa tidak suka karena sering men!uruhn!a tetapi ga#in!a han!a sedikit.
Pasien tidak mau eker#a dengan pak dhen!a lagi, dan nenekn!a
memarahin!a. Pasien sering mengurung diri dikamar, eri-ara kasar dan
tidak mau makan, sehingga a!ah dan pak dhen!a memaan!a ke 3S* untuk
!ang ke empat kalin!a pada tahun &'('. Setelah pulang dari 3S* pasien
memutuskan untuk tinggal sendiri dan mengontrak rumah sendiri. Pasien
men-oa untuk men-ari peker#aan kesana kemari namun tidak kun#ung
diterima. Lalu pasien mendengar #ika pasien akan di-arikan #odoh dengan
anita manapun !ang mau dengann!a, tidak peduli anita itu -antik atau
16
-
7/23/2019 ca karsinoma
17/46
tidak, gadis maupun #anda namun pasien tidak mau dan menolak permintaan
a!ahn!a, pasien marahmarah dam memanting arangarang !ang ada
dikontrakann!a. Mengetahui hal itu, a!ahn!a memaa pasien ke 3S* untuk
!ang kelima kalin!a pada tahun &'(@. +emudian pada tahun &'(@ setelah
pulang dari 3S* pasien tinggal dengan ulikn!a !ang #anda !ang ditinggal
suamin!a meninggal, dan & anak lakilaki ulikn!a !ang sudah esar. Di
rumah ulikn!a pasien diperlakukan tidak enak seperti disuruh men-u-i a#u,
ngepel, masak dan melakukan peker#aan rumah lainn!a. Setelah erulan
ulan pasien merasa sudah tidak tahan lagi, pasien men#adi sering diam,
melamun, dan tidak mau makan, karena pasien erharihari dikamar tidak mau
keluar, kemudian ulik dan a!ahn!a memaa pasien ke 3S* untuk !ang
keenam kalin!a. Setelah pasien pulang dari 3S* pasien kemali tinggal
dengan ulikn!a. Pada ulan Desemer motor hasil ker#a kerasn!a dulu di
*akarta di#ual oleh u likn!a dengan alasan untuk mema!ar listrik dan
men-ukupi keutuhan hidupn!a selama tinggal ersaman!a. Pasien merasa
sangat sedih dan sangat terpukul, ditamah lagi dengan anak ulikn!a !ang
sering menge#ekn!a dengan seutan orang gila. Se#ak saat itu pasien
mengamuk ke anak u likn!a, pasien meme-ahkan piring didapur, pasien
tidak isa tidur, gelisah, i-ara ka-au, pasien #uga tidak pernah -ontrol ke
rumah sakit, pasien merasa tidak ada !ang perduli lagi kepadan!a ahkan
a!ahn!a pun tidak menginginkan keeradaan!a. +emudian pada tanggal (5
*uni &'(2 pasien diaa ke I7D 3S*D dr. Ari" 4ainudin Surakarta, pasien
dipindahkan ke angsal Puntadea kemudian tanggal (2 *uni &'(2 pasien
dipindahkan ke angsal Sadea.Dari hasil pemeriksaan "isik didapatkan hasiln!a !aitu keadaan umumn!a
aik, kesadaran -omposmentis, dengan tanda tanda $ital erupa tekanan
darah (&'=/' mmHg, respirasi &'F=menit, nadi 1' F=menit, suhu 50, @';
dengan Berat adan 21 kg dan 8inggi adan (?' -m.
Saat dilakukan pengka#ian pasien mengatakan tidak mengalami gangguan
"isik dan pasien mengatakan tidak mempun!ai ria!at pengoatan pen!akit
"isik.
17
-
7/23/2019 ca karsinoma
18/46
Pada Psikososial didapatkan 7enogram
+eterangan6
6 Laki laki 6 tinggal serumah
6 Perempuan 6 garis pernikahan
6 Meninggal 6 garis keturunan
6 Pasien
Pasien adalah anak tunggal, tetapi pasien mempun!ai & saudara tiri
karena a!ahn!a menikah lagi dan pasien tinggal ersama u likn!a.
Pada pengka#ian konsep diri, pasien mengatakan suka terhadap semua
anggota tuuhn!a, pasien mengatakan elum menikah, pernah sekolah sampai
SM+, #enis kelamin laki laki, pasien mengatakan puas men#adi seorang laki
laki, penampilann!a sesuai dengan #enis kelaminn!a, kegiatan pasien di rumah
iasan!a mengotakngatik arang elektronik dan mesin, didalam keluarga
pasien mengatakan seagai anak, dan merasa puas dengan peran men#adi
seorang anak. pasien mengatakan ingin men#adi orang sukses, ingin er-o-ok
tanam, memuat kera#inan dari arang ekas dan pasien #uga mempun!ai
keinginan untuk memuka engkel, pasien mengatakan merasa gagal dalam
men-apai -ita-itan!a untuk memuka engkel.Huungan sosial pasien di rumah !aitu pasien mempun!ai masalah
dengan u likn!a, orang !ang paling dekat dengan pasien adalah teman
dekatn!a, pasien peduli dengan lingkungan, pasien sering erkumpul dengan
temantemann!a, sedangkan huungan sosial pasien di rumah sakit !aitu
pasien senang erkomunikasi dengan pasien dengan teman satu ruangan.
-
7/23/2019 ca karsinoma
19/46
sering erkomunikasi dengan orang lain misaln!a dengan mahasisa praktek
maupun peraat ruangan.
Pada pengka#ian spiritual dan religi pasien mengatakan eragama islam,
men#alankan sholat 2 aktu tetapi kadang suuh terleatkan karena angun
kesiangan dan pasien #uga melakukan sholat Dhuha.
Pada pengka#ian status mental, pasien erpenampilan "isik rapi, ramut
rapi, pasien erpakaian sesuai dengan #enis kelaminn!a dan isa
erpenampilan dengan aik, kuku ersih, pendek, kulit erarna -oklat sao
matang, kulit ersih, gigi ersih. Pemi-araan pasien !aitu pasien eri-ara
#elas, lamat, sopan, dan mau dia#ak komunikasi dengan orang lain. Akti$itasmotorik pasien terlihat tenang, senang erkomunikasi, dan suka suka menulis.
Alam perasaan pasien mengatakan senang karena mempun!ai an!ak teman
aru, tetapi kadang merasa sedih karena ingin pulang. A"ek appropriate
%tepat), pasien menun#ukan peruahan ekspresi a#ah, saat dieri stimulus
!ang men!enangkan maupun men!edihkan. Interaksi selama aan-ara
pasien kooperati", dapat mempertahankan kontak mata, dan pasien #uga mau
erusaha mengeluarkan pendapatn!a.
Pada persepsi, pasien mengalami halusinasi !aitu pasien mengatakan
kadang mengalami halusinasi penglihatan !ang isin!a pasien melihat
a!angan hitam dan seolaholah pasien #uga melihat orang !ang ada didalam
tele$isi melihat pasien. Hal terseut iasan!a ter#adi pada sore hari setelah
maghri dengan "rekuensi J ( menit, saat pasien duduk sendiri atau sedang
melamun, perasaan pasien saat halusinasi gelisah, dan saat halusinasin!a
datang pasien han!a diam, halusinasin!a masih sampai sekarang, "rekuensin!a
han!a han!a ( dalam ( hari.Pada proses pikir pasien sirkumtansial . Isi pikir pasien osesi !aitu
pasien mengatakan ingin -epat pulang dan kangen terhadap sahaatn!a.
8ingkat kesadaran %se-ara kualitati") dan orientasi, pasien erkesadaran aik
serta orientasi pasien terhadap orang, aktu dan tempatn!a aik.
Pada pengka#ian memori #angka pendek pasien tidak mengalami
gangguan memori #angka pendek, ditandai dengan masih dapat mengingat
kegiatan !ang sudah dilakukan hari kemarin. Sedangkan pada memori #angka
pan#ang pasien mampu mengingat & minggu !ang lalu a!ahn!a datang untuk
1!
-
7/23/2019 ca karsinoma
20/46
men#enguk pasien di rumah sakit. Pada tingkat kesadaran dan konsentrasi
erhitung pasien dapat erkonsentrasi dengan aik, pasien dapat erhitung
dengan aik. Sedangkan pada kemampuan penilaian pasien tidak mengalami
gangguan penilaian, pasien setelah makan selalu memuang sisa makanan ke
tempat sampah dan men-u-in!a. Da!a tilik diri pasien !aitu pasien tidak
mengingkari pen!akit !ang dideritan!a.
Pada keutuhan persiapan pulang, pasien mampu makan se-ara mandiri,
makan 5F sehari dengan menu !ang disediakan di 3S !aitu nasi, sa!ur, lauk
dan uah. Pasien kadang menghaiskan makanan ( porsi, pasien minum 1
gelas. Pasien mampu mengontor BAB=BA+ di kamar mandi se-ara mandiri,
pasien #uga dapat memersihkan diri setelah BAB=BA+ , BAB (F sehari dan
BA+ 4 6 sehari./ebutuhan mandi, pasien mampu mandi 2 sehari pagi
dan s#re, mengg#s#k gigi dan keramas seara mandiri. 0ntuk
istirahat dan tidur pasien tidak ada gangguan tidur, pasien
dapat tidur pada siang hari selama 2 $am dan malam hari 7
$am, pasien $uga mampu merapikan tempat tidur setelahistirahat serta pasien mampu menempatkan (aktu untuk
istirahat dengan baik."ada penggunaan #bat, pasien mampu minum #bat
seara teratur dan dapat melakukannya seara mandiri
namun masih membutuhkan dukungan dari keluarga dan
pera(at.Pemeliharaan kesehatan, pasien memutuhkan moti$asi untuk minum
oat !ang teratur. +egiatan didalam rumah pasien dapat merapikan rumah,
men-u-i pakaian dan mengatur keutuhan ia!a seharihari se-ara mandiri
sedangkan untuk kegiatan diluar rumah pasien mengikuti kegiatan
karangtaruna.
Mekanisme koping pasien adapti", pada mekanisme koping !ang adapti",
#ika ada masalah pasien iasan!a menulis diuku diar! dan pasien melakukan
sholat untuk menenangkan diri atau #ika ada teman, pasien -erita kepada
teman.
2+
-
7/23/2019 ca karsinoma
21/46
Masalah psikososial dan lingkungan !aitu pasien pernah mengalami
penolakan ditempat ker#an!a dulu di *akarta, pasien #uga mengalami
penolakan dari keluargan!a terutama dari u likn!a.
Untuk aspek medis, klien di diagnosa &'.5 !aitu Ski>o"renia 8ak
terin-i dengan terapi medis HeF!mer &F& mg diminum pagi dan sore hari,
3isperidone &F& gr diminum pagi dan sore hari, l#rpr#maine 11++
mg diminum pagi hari. ari seluruh pengka$ian diatas klien
mengalami masalah kepera(atan angguan "ersepsi ens#ri
Halusinasi "englihatan dan )s#lasi #sial.
B. Analisa Data
No
.Hari, tanggal Data Prolem
(. Selasa,
&5 *uniK(2
DS6 Pasien mengatakan pasien
mengatakan kadang
mengalami halusinasi
penglihatan !ang isin!a
pasien melihat a!angan
hitam, iasan!a ter#adi pada
sore hari setelah maghri
dengan "rekuensi J ( menit,
saat pasien duduk sendiri
atau sedang melamun,
perasaan pasien saat
halusinasi gelisah, dan saat
halusinasin!a datang pasien
han!a diam, halusinasin!a
masih sampai sekarang,
"rekuensin!a han!a han!a
( dalam ( hari.
D
-
7/23/2019 ca karsinoma
22/46
kadang terlihat ingung.
&. Selasa,
&5 *uniK(2
DS6 Pasien mengatakan merasa
-emas dan takut #ika -ita
-itan!a memuka engkel
mendapat penolakan dari
mas!arakat.
Pasien mengatakan tidak
mempun!ai keluarga
terdekat.
Pasien mengatakan merasa
kesepian saat dirumah.
D
-
7/23/2019 ca karsinoma
23/46
Pohon masalah pada 8n. S dengan gangguan persepsi sensori6 halusinasi
penglihatanpenglihatan di angsal Sadea 3S*D dr. Ari" 4ainudin Surakarta.
D. Diagnosa +eperaatan
(. 7angguan persepsi sensori6 Halusinasi Penglihatan
&. Isolasi sosial
5. 3esiko perilaku kekerasan
E. Inter$ensi +eperaatan
Hari=
tanggal
dF.
+ep
Tujuan Kriteria
Evaluasi
Intervensi
Selasa,
&5 #uni
&'(2
Halusi
nasi
pengli
hatan
Pasien mampu6
(. Mengenali
halusinasi
!ang
dialamin!a
&. Mengontrol
halusinasin!a
5. Mengikuti
program
pengoatan
&.
Setelah GF
pertemuan,
pasien dapat
men!eutkan 6
(. Isi. aktu,
"rekuensi,
dan situasi,
pen-etus,
serta
perasaan&. Mampu
memperaga
kan -ara
dalam
mengontrol
halusinasi
SP (
(. Bina huungan
saling per-a!a
dengan pasien.
&. Bantu pasien
mengenal
halusinasi %isi,
aktu,
"rekuensi, situasi
pen-etus,perasaan saat
ter#adi
halusinasi)
5. Latih
mengontrol
halusinasi
dengan -ara
menghardik
8ahapan
tindakann!ameliputi 6
a. *elaskan -ara
menghardik
halusinasi
. Peragakan
-ara
menghardik
-. Minta pasien
memperagak
an ulang
23
-
7/23/2019 ca karsinoma
24/46
d. Pantau
penerapan
-ara ini, eri
penguatan
perilaku
pasien
e. Masukan ke
dalam
#adal
kegiatan
Selasa,
&5 #uni&'(2
Halusi
nasipengli
hatan
Setelah GF
pertemuan,pasien mampu6
(. Men!eut
kan kegiatan
!ang sudah
dilakukan
&. Memperaga
kan -ara
er-akap
-akap
denganorang lain
SP &
(. E$aluasi
kegiatan !ang
lalu %SP ()
&. Latih eri-ara=
er-akap dengan
orang lain saat
halusinasi
mun-ul
5. Masukan dalam
#adal kegiatan
pasien
Selasa,
&5 #uni
&'(2
Halusi
nasi
pengli
hatan
Setelah GF
pertemuan,
pasien mampu6
(. Men!eut
kan kegiatan
!ang sudah
dilakukan
&. Memuat
#adal
kegiatan
seharihari
dan mampu
memperaga
kann!a
SP 5
(. E$aluasi
kegiatan !ang
lalu %SP (, &)
&. Laih kegiatan
agar halusinasi
tidak mun-ul
8ahapann!a6
a. *elaskanpentingn!a
akti"itas
!ang teratur
untuk
mengatasi
halusinasi
. Diskusikan
akti"itas
!ang iasa
24
-
7/23/2019 ca karsinoma
25/46
dilakukan
oleh pasien
-. Latih pasienmelakukan
akti"itas
d. Susun
#adal
kegiatan
akti"itas
seharihari
sesuai
denganakti"itas
!ang telah
dilatih %dari
angun
sampai tidur
malam)
Pantau pelaksanaan
#adal kegiatan,
erikan penguatan
terhadap perilaku
!ang %)
25
-
7/23/2019 ca karsinoma
26/46
Selasa,
&5 #uni
&'(2
Halusi
nasi
pengli
hatan
Setelah GF
pertemuan,
pasien mampu 6(. Men!eutka
n kegiatan
!ang sudah
dilakukan
&. Men!eutka
n man"aat
dari
program
pengoatan
SP @
(. E$aluasi
kegiatan !anglalu %SP (,&,5)
&. 8an!akan
program
pengoatan
5. *elaskan
pentingn!a
pengguanaan
oat pada
gangguan #ia
@. *elaskan akiat
ila tidak
digunakan
sesuai program
2. *elaskan akiat
ila putus oat
0. *elaskan -ara
mendapatkan
oat= eroat
?. *elaskanpengoatan 0B
1. Latih pasien
minum oat
/. Masukkan
dalam #adal
harian pasien
. Implementasi +eperaatan
Hari= tgl=
#amDF. +ep Implementasi E$aluasi 3espon 88D
Selasa,
&5 #uniK(2
'/.''
Halusinasi
penglihata
n
SP (
(. Memina
huungan saling
per-a!a dengan
pasien
&. Memantu
pasien mengenal
halusinasi %isi,
DS6 pasien men#aa
salam, pasien
mengatakan
ernama
Samekto dan
senang
dipanggil mas
26
-
7/23/2019 ca karsinoma
27/46
aktu,
"rekuensi,
situasi pen-etus,
perasaan saat
ter#adi
halusinasi)
5. Melatih
mengontrol
halusinasi
dengan -ara
menghardik
8ahapantindakann!a
meliputi 6
a. *elaskan
-ara
menghardik
halusinasi
. Peragakan
-ara
menghardik
-. Minta pasienmemperagak
an ulang
d. Pantau
penerapan
-ara ini, eri
penguatan
perilaku
pasien
e. Masukan ke
dalam
#adal
kegiatan
sam, pasien
mengatakan
perasaan hari ini
senang, pasien
mengatakan
melihat
a!angan hitam
dan pasien #uga
melihat orang
!ang ada
ditele$isi
seolaholahmelihat pasien,
halusinasin!a
iasan!a ter#adi
pada sore hari
setelah maghri
dengan
"rekuensi J (
menit, saat
pasien duduk
sendiri atau
sedang
melamun,
pasien
mengatakan
perasaan gelisah
saat halusinasi
datang. Pasien
mengatakan
responn!a saat
halusinasin!a
datang han!a
diam. Pasien
mengatakan
mengerti -ara
menghardik.
Pasien
mengatakan
mau melakukan
27
-
7/23/2019 ca karsinoma
28/46
menghardik dan
mau
memasukkan ke
dalam #adal
harian.
D
-
7/23/2019 ca karsinoma
29/46
pengguanaan
oat pada
gangguan #ia@. Men#elaskan
akiat ila tidak
digunakan sesuai
program
2. Men#elaskan
akiat ila putus
oat
0. Men#elaskan
-ara
mendapatkan
oat= eroat
?. Men#elaskan
pengoatan 0B
1. Melatih pasien
minum oat
Masukkan dalam
#adal harian
pasien.
sakit untuk
men#alankan
pengoatan,
pasien
mengatakan #ika
telat minum
oat timul rasa
ingin marah,
gelisah, dan
tidak isa tidur,
pasien
mengatakantahu tentang
prinsip 0B
minum oat
!aitu enar -ara,
enar oat,
enar pasien,
enar dosis,
enar aktu dan
enarenar
diminum,
pasien
mengatakan
mau
memasukkan
#adal minum
oat ke dalam
#adal harian
pasien.
D
-
7/23/2019 ca karsinoma
30/46
!aitu enar -ara,
enar oat,
enar pasien,
enar dosis,
enar aktu dan
enarenar
diminum,
pasien mau
memasukkan
#adal minum
oat ke dalam
#adal harianpasien.
+amis,
&2 #uniK(2
(5.''
Halusinasi
penglihata
n
SP 5
(. Menge$aluasi
kegiatan !ang
lalu %SP (,&)
&. Melatih
eri-ara=
er-akap
dengan orang
lain saat
halusinasi
mun-ul.
5. Memasukan
dalam #adal
kegiatan pasien.
DS6 pasien mengata
kan masih ingat
tentang SP( dan
& halusinasi6
menghardik dan
0B prinsip
enar minum
oat, pasien
mengatakan
isa er-akap
-akap dengan
orang lain
dengan aik dan
sopan saat
halusinasin!a
datang, pasien
mengatakan
maumemasukkan
latihan
er-akap-akap
pada #adal
harian pasien.
D
-
7/23/2019 ca karsinoma
31/46
menghardik,
minum oat
dengan aik
dan, pasien
terlihat mengerti
tentang apa
!ang dia#arkan
tentang
er-akap-akap
dengan aik dan
sopan, pasien
dapatmempraktekan
-ara er-akap
-akap dengan
orang lain
dengan aik dan
sopan, pasien
mau
memasukkan
latihan
er-akap-akap
ke dalam #adal
harian pasien.
*umat,
&0 #uniK(2
((.5'
Halusinasi
penglihata
n
SP @
(. Menge$aluasi
kegiatan !ang
lalu %SP (, &,5)
&. Melatih
kegiatan agarhalusinasi tidak
mun-ul
8ahapann!a6
a. *elaskan
pentingn!a
akti"itas
!ang teratur
untuk
mengatasi
halusinasi
DS6 pasien mengata
kan masih ingat
dengan SP(,&,
dan 5
halusinasi6
menghardik,minum oat,
er-akap-akap
dengan orang
lain, pasien
mengatakan
melakukan
akti$itas itu
penting untuk
menghindari
31
-
7/23/2019 ca karsinoma
32/46
. Diskusikan
akti"itas
!ang iasa
dilakukan
oleh pasien
-. Latih pasien
melakukan
akti"itas
d. Susun #adal
kegiatan
akti"itas
sehariharisesuai
dengan
akti"itas
!ang telah
dilatih %dari
angun
sampai tidur
malam)
Pantau
pelaksanaan#adal kegiatan,
erikan pengua
tan terhadap
perilaku !ang
%)
melamun,
pasien
mengatakan
akti$itas !ang
iasa dilakukan
oleh pasien
!aitu merapikan
tempat tidur,
pasien
mengatakan
dapat merapikan
tempat tidurse-ara mandiri
pada pagi hari
dan siang hari
setiap sesudah
dan seelum
tidur, pasien
mengatakan
mau
memasukkan ke
dalam #adal
harian pasien.
D
-
7/23/2019 ca karsinoma
33/46
pasien terlihat
mengerti
dengan apa
!ang sudah
di#elaskan,
pasien dapat
melakukan
akti$itas erupa
merapikan
tempat tidur dan
pasien mau
memasukkankegiatan
terseut ke
dalam #adal
harian.
7. E$aluasi
Diagnosa keperaatan Halusinasi penglihatan !ang dilakukan tindakan
keperaatan selama @F pertemuan.
(. Selasa, &5 #uni &'(2*am (@.''
S 6 Pasien men#aa salam, pasien mengatakan ernama Samekto dan
senang dipanggil mas sam, pasien mengatakan perasaan hari ini
senang, pasien mengatakan melihat a!angan hitam, ter#adi pada
sore hari setelah maghri dengan "rekuensi J ( menit, saat pasien
duduk sendiri atau sedang melamun, pasien mengatakan perasaan
gelisah saat halusinasi datang. Pasien mengatakan responn!a saat
halusinasin!a datang han!a diam. Pasien mengatakan mengerti -ara
menghardik. Pasien mengatakan mau melakukan menghardik dan
mau memasukkan ke dalam #adal harian.
< 6 Pasien mau men#aa salam, pasien mampu memperkenalkan diri
dan mengungkapkan perasaan, a#ah pasien terlihat senang, pasien
terlihat mengerti saat di#elaskan tentang -ara menghardik, pasien
mampu memperagakan -ara menghardik dengan aik, pasien mau
memasukkan kegiatan menghardik ke dalam #adal harian.
33
-
7/23/2019 ca karsinoma
34/46
A 6 Bina huungan saling per-a!a %BHSP) erhasil, pasien mampu
mengidenti"ikasi serta men!eutkan isi, aktu, "rekuensi, dan
situasi, pen-etus, serta perasaan saat halusinasi !ang dialami pasien.
P 6
(. +lien 6 An#urkan klien untuk erlatih -ara menghardik dan
memasukan dalam #adal harian pasien.
&. Peraat 6 E$aluasi SP( tentang -ara menghardik.
Lan#utkan SP& halusinasi6 menga#arkan -ara minum oat
&. 3au, &@ #uni &'(2
*am (@.''
S 6 Pasien mengatakan masih ingat dengan SP ( halusinasi6menghardik, pasien mengatakan #ika kamuh pasien pergi ke
rumah sakit untuk men#alankan pengoatan, pasien mengatakan
#ika telat minum oat timul rasa ingin marah, gelisah, dan tidak
isa tidur, pasien mengatakan tahu tentang prinsip 0B minum oat
!aitu enar -ara, enar oat, enar pasien, enar dosis, enar
aktu dan enarenar diminum, pasien mengatakan mau
memasukkan #adal minum oat ke dalam #adal harian pasien.
< 6 Pasien terlihat dapat mengingat dn memperagakan SP(
halusinasi6 menghardik, pasien dapat men!eutkan prinsi 0B
minum oat !aitu enar -ara, enar oat, enar pasien, enar
dosis, enar aktu dan enarenar diminum, pasien mau
memasukkan #adal minum oat ke dalam #adal harian pasien.
A 6 Pasien mampu mengingat dan mempraktekan SP (,& halusinasi6
menghardik dan -ara minum oat !ang enar serta dapat
men!eutkan 0 prinsip enar minum oat.P 6
(. +lien 6 An#urkan klien untuk erlatih -ara menghardik dan -ara
minum oat serta memasukan dalam #adal harian pasien.
&. Peraat 6 E$aluasi SP( dan & tentang -ara menghardikdan -ara
minum oat !ang enar serta dapat men!eutkan 0 prinsip
enar minum oat.
Lan#utkan SP5 halusinasi6 melatih er-akap-akap dengan
orang lain se-ara sopan.
34
-
7/23/2019 ca karsinoma
35/46
5. +amis, &2 #uni &'(2
*am (@.''
S 6 Pasien mengatakan masih ingat tentang SP( dan & halusinasi6
menghardik dan 0B prinsip enar minum oat, pasien
mengatakan isa er-akap-akap dengan orang lain dengan aik
dan sopan saat halusinasin!a datang, pasien mengatakan mau
memasukkan latihan er-akap-akap pada #adal harian pasien.
< 6 Pasien dapat mempraktekan SP(,& halusinasi6 menghardik,
minum oat dengan aik dan, pasien terlihat mengerti tentang
apa !ang dia#arkan tentang er-akap-akap dengan aik dan
sopan, pasien dapat mempraktekan -ara er-akap-akap dengan
orang lain dengan aik dan sopan, pasien mau memasukkan
latihan er-akap-akap ke dalam #adal harian pasien.
A 6 Pasien mampu mengingat dan mempraktekan SP (,&,5
halusinasi6 menghardik, -ara minum oat !ang enar serta dapat
men!eutkan 0 prinsip enar minum oat, dan erlatih er-akap
-akap dengan orang lain dengan aik.
P 6
(. +lien 6 An#urkan klien untuk erlatih -ara menghardik dan -ara
minum oat serta er-aka-akap dengan orang lain dan
memasukan dalam #adal harian pasien.
&. Peraat 6 E$aluasi SP(,& dan 5 tentang -ara menghardikdan -ara
minum oat !ang enar serta dapat men!eutkan 0 prinsip
enar minum oat, melatih er-akap-akap dengan orang
lain se-ara sopan.
Lan#utkan SP@ halusinasi6 melakukan akti$itas ter#adal
se-ara teratur.
@. *umat, &0 #uni &'(2
*am (@.''
S 6 Pasien mengatakan masih ingat dengan SP(,&, dan 5 halusinasi6
menghardik, minum oat, er-akap-akap dengan orang lain,
pasien mengatakan melakukan akti$itas itu penting untuk
menghindari melamun, pasien mengatakan akti$itas !ang iasa
dilakukan oleh pasien !aitu merapikan tempat tidur, pasien
35
-
7/23/2019 ca karsinoma
36/46
mengatakan dapat merapikan tempat tidur se-ara mandiri pada pagi
hari dan siang hari setiap sesudah dan seelum tidur, pasien
mengatakan mau memasukkan ke dalam #adal harian pasien.
< 6 Pasien dapat mengingat, men!eutkan dan mempraktekan
SP(,&,5 halusinasi6 menghardik, minum oat dengan enar dan
erlatih er-akap-akap se-ara aik dan sopan sesuai dengan apa
!ang dia#arkan seelumn!a, pasien terlihat mengerti dengan apa
!ang sudah di#elaskan, pasien dapat melakukan akti$itas erupa
merapikan tempat tidur dan pasien mau memasukkan kegiatan
terseut ke dalam #adal harian.A 6 Pasien mampu mengingat dan mempraktekan SP (,&,5,@
halusinasi6 menghardik, -ara minum oat !ang enar serta dapat
men!eutkan 0 prinsip enar minum oat, erlatih er-akap
-akap dengan orang lain dengan aik, melakukan akti$itas
ter#adal.
P 6
(. +lien 6 An#urkan klien untuk erlatih -ara menghardik dan -ara
minum oat serta er-aka-akap dengan orang lain,
melakukan akti$itas ter#adal serta memasukan dalam
#adal harian pasien.
&. Peraat 6 E$aluasi SP(,&,5 dan @ tentang -ara menghardik, -ara
minum oat !ang enar serta dapat men!eutkan 0 prinsip
enar minum oat, melatih er-akap-akap dengan orang
lain se-ara sopan serta melakukan akti$itas ter#adal
se-ara teratur.
36
-
7/23/2019 ca karsinoma
37/46
BAB I
PEMBAHASAN
A. Pengka#ian
Pada pengka#ian kasus diatas pasien mengalami gangguan persepsi sensori
erupa halusinasi penglihatan dan sesuai teori !ang dipaparkan oleh
8onsend, Mar!. ;. %&'(') gangguan persepsi sensori adalah
ketidakmampuan manusia dalam memedakan antara rangsangan !ang timul
dari sumer internal seperti pikiran, perasaan, sensasi somatik dengan implus
dan stimulus eksternal. Dengan maksud aha manusia masih mempun!ai
kemampuan dalam memandingkan dan mengenal mana !ang merupakan
respon dari luar dan tidak dapat memedakan antara "antasi dan ken!ataan.
Sedangkan halusinasi adalah Halusinasi adalah satu ge#ala gangguan #ia
pada indi$idu !ang ditandai dengan peruahan sensori persepsi, merasakan
sensasi palsu erupa suara, penglihatan, penge-apan peraaan atau penghidu.
Pasien merasakan stimulus !ang seenarn!a tidak ada. %+eliat, Akemat, &'(')
Sesuai dengan teori +eliat, Akemat, %&'(') pasien mengalami gangguan
persepsi sensori erupa halusinasi penglihatan. Halusinasi penglihatan
merupakan stimulus $isual dalam entuk kilatan -aha!a, gamar geometris,
gamar kartun, a!angan !ang rumit atau kompleks. Ba!angan ias
men!enangkan atau menakutkan seperti melihat monster. Dan halusinasi !ang
di alami pasien sesuai dengan teori !ang dipaparkan oleh +eliat, Akemat,
%&'(') erupa a!angan hitam. Hal terseut iasan!a ter#adi pada sore hari
setelah maghri dengan "rekuensi J ( menit, saat pasien duduk sendiri atau
sedang melamun, perasaan pasien saat halusinasi gelisah, dan saat
halusinasin!a datang pasien han!a diam, halusinasin!a masih sampai
sekarang, "rekuensin!a han!a han!a (F dalam ( hari.
B. Pohon Masalah
Pohon masalah !ang diperoleh dari hasil pengka#ian, sesuai dengan teori
!ang dipaparkan oleh Doenges, M. E, 8onsend dan Moorhouse, M. %&''?)
!ang men!atakan aha pen!ean!a ialah isolasi sosial !ang menimulkan
37
-
7/23/2019 ca karsinoma
38/46
masalah utama halusinasi dan menimulkan dampak= akiat erupa resiko
perilaku kekerasan.
Pen!ea pasien mengalami masalah utama !aitu eraal dari pasien
merasa gagal dalam men-apai -ita-itan!a untuk memuka engkel, pasien
mengatakan tidak mempun!ai keluarga terdekat, pasien mengatakan merasa
kesepian saat dirumah. Hal itu !ang men!eakan pasien mengalami isolasi
sosial.
Menurut ;arpenito %&''@) isolasi sosial adalah suatu keadaan dimana
indi$idu mengalami suatu keutuhan atau mengharapkan untuk meliatkan
orang lain, akan tetapi tidak dapat memuat huungan terseut. Sedangkanmenurut %8onsend, &''?) isolasi sosial merupakan kondisi sendirian !ang
dialami indi$idu dan dipersepsikan !ang diseakan oleh orang lain !ang
dipersepsikan seagai kondisi !ang negati$e dan mengan-am.
Dari pen!ea !ang menimulkan masalah isolasi sosial, pasien leih
sering men!endiri dan melamun sehingga mun-ul stimulus eksternal !ang
seenarn!a tidak ter#adi tetapi pasien menganggapn!a stimulus itu ada dan
ter#adi se-ara n!ata, padahal tidak.
;. Diagnosa +eperaatan, Inter$ensi, Implementasi Dan E$aluasi
Selama melakukan pengka#ian pada tanggal &5 #uni &'(2, penulis
menemukan tiga diagnosa keperaatan, sedangkan pada tin#auan teori
diagnose !ang mungkin mun-ul pada diagnose keperaatan halusinasi ada
empat diagnosa.
(. Diagnosa keperaatan !ang mun-ul sesuai dengan pengka#ian !ang telah
dilakukan.
a. Halusinasi penglihatan !ang ditandai dengan pasien mengatakan
pasien mengatakan kadang mengalami halusinasi penglihatan !ang
isin!a pasien melihat a!angan hitam dan seolaholah pasien #uga
melihat orang !ang ada didalam tele$isi melihat pasien. Hal terseut
iasan!a ter#adi pada sore hari setelah maghri dengan "rekuensi J (
menit, saat pasien duduk sendiri atau sedang melamun, perasaan pasien
saat halusinasi gelisah, dan saat halusinasin!a datang pasien han!a
diam, halusinasin!a masih sampai sekarang, "rekuensin!a han!a han!a
( dalam ( hari.
38
-
7/23/2019 ca karsinoma
39/46
Menurut +eliat, Akemat, %&'(') pasien mengalami gangguan
persepsi sensori erupa halusinasi penglihatan. Halusinasi penglihatan
merupakan stimulus $isual dalam entuk kilatan -aha!a, gamar
geometris, gamar kartun, a!angan !ang rumit atau kompleks.
Ba!angan ias men!enangkan atau menakutkan seperti melihat
monster. Dan halusinasi !ang di alami pasien sesuai dengan teori !ang
dipaparkan oleh +eliat, Akemat, %&'(') erupa a!angan hitam dan
seolaholah pasien #uga melihat orang !ang ada didalam tele$isi
melihat pasien.
Diagnosa halusinasi penglihatan diprioritaskan seagai diagnose
utama karena erdasarkan pengka#ian !ang dilakukan, pasien
mengeluh sering melihat a!angan hitam dan gamar ditele$isi seolah
olah melihat pasien dan hal terseut mengganggu kegiatan harian
pasien.
Inter$ensi !ang penulis lakukan untuk mengatasi masalah
keperaatan halusinasi penglihatan pasien adalah melakukan SP(,
!aitu memina huungan saling per-a!a dengan pasien, memantu
pasien mengenal halusinasi %isi, aktu, "rekuensi, situasi pen-etus,
perasaan saat ter#adi halusinasi), melatih mengontrol halusinasi dengan
-ara menghardik. Adapun tahapan tindakann!a meliputi6 *elaskan -ara
menghardik halusinasi, peragakan -ara menghardik, minta pasien
memperagakan ulang, pantau penerapan -ara ini, eri penguatan
perilaku pasien kemudian masukan ke dalam #adal kegiatan harian
pasien. SP& Menge$aluasi kegiatan !ang lalu %SP (), melatih
eri-ara= er-akap dengan orang lain saat halusinasi mun-ul,
kemudian memasukan dalam #adal kegiatan pasien. SP 5,
Menge$aluasi kegiatan !ang lalu %SP (, &,), melatih kegiatan agar
halusinasi tidak mun-ul, 8ahapann!a meliputi6 #elaskan pentingn!a
akti"itas !ang teratur untuk mengatasi halusinasi, diskusikan akti"itas
!ang iasa dilakukan oleh pasien, latih pasien melakukan akti"itas,
susun #adal kegiatan akti"itas seharihari sesuai dengan akti"itas !ang
telah dilatih %dari angun sampai tidur malam), pantau pelaksanaan
3!
-
7/23/2019 ca karsinoma
40/46
#adal kegiatan, erikan penguatan terhadap perilaku !ang %). SP@
!aitu menge$aluasi kegiatan !ang lalu %SP (,&,5), menan!akan
program pengoatan, men#elaskan pentingn!a pengguanaan oat pada
gangguan #ia, men#elaskan akiat ila tidak digunakan sesuai
program, men#elaskan akiat ila putus oat, men#elaskan -ara
mendapatkan oat= eroat, men#elaskan pengoatan 0B, melatih
pasien minum oat, dan masukkan dalam #adal harian pasien.
8indakan !ang sudah dilakukan penulis untuk mengatasi masalah
keperaatan halusinasi penglihatan pasien adalah melakukan SP(,
!aitu memina huungan saling per-a!a dengan pasien, memantu
pasien mengenal halusinasi %isi, aktu, "rekuensi, situasi pen-etus,
perasaan saat ter#adi halusinasi), melatih mengontrol halusinasi dengan
-ara menghardik. Adapun tahapan tindakann!a meliputi6 *elaskan -ara
menghardik halusinasi, peragakan -ara menghardik, minta pasien
memperagakan ulang, pantau penerapan -ara ini, eri penguatan
perilaku pasien kemudian masukan ke dalam #adal kegiatan harian
pasien. SP& !aitu menge$aluasi kegiatan !ang lalu %SP (), menan!akan
program pengoatan, men#elaskan pentingn!a pengguanaan oat pada
gangguan #ia, men#elaskan akiat ila tidak digunakan sesuai
program, men#elaskan akiat ila putus oat, men#elaskan -ara
mendapatkan oat= eroat, men#elaskan pengoatan 0B, melatih
pasien minum oat, dan masukkan dalam #adal harian pasien. SP5
Menge$aluasi kegiatan !ang lalu %SP (,&), melatih eri-ara= er-akap
dengan orang lain saat halusinasi mun-ul, kemudian memasukandalam #adal kegiatan pasien. SP @, Menge$aluasi kegiatan !ang lalu
%SP (, &,5), melatih kegiatan agar halusinasi tidak mun-ul, 8ahapann!a
meliputi6 #elaskan pentingn!a akti"itas !ang teratur untuk mengatasi
halusinasi, diskusikan akti"itas !ang iasa dilakukan oleh pasien, latih
pasien melakukan akti"itas, susun #adal kegiatan akti"itas seharihari
sesuai dengan akti"itas !ang telah dilatih %dari angun sampai tidur
4+
-
7/23/2019 ca karsinoma
41/46
malam), pantau pelaksanaan #adal kegiatan, erikan penguatan
terhadap perilaku !ang %).
Pada tindakan !ang dilakukan peraat diatas, ada peredaan antara
tin#auan teori dan tindakan !ang dilakukan se-ara n!ata didalam
implementasi !aitu pada tin#aun teori SP& erisi tentang melatih
er-akap-akap dengan orang lain, kemudian pada SP5 tentang
melatih akti$itas ter#adal, kemudian -ara minum oat se-ara enar.
Namun pada implementasi !ang dilakukan penulis SP& erisi tentang
-ara minum oat se-ara enar, SP5 tentang melatih er-akap-akap
denagn orang lain dan SP@ melakukan akti$itas ter#adal se-ara
teratur.
E$aluasi !ang diperoleh setelah melakukan tindakan keperaatan
selama @F pertemuan adalah Pasien mampu mengingat dan
mempraktekan SP (,&,5,@ halusinasi6 menghardik, -ara minum oat
!ang enar serta dapat men!eutkan 0 prinsip enar minum oat,
erlatih er-akap-akap dengan orang lain dengan aik, melakukan
akti$itas ter#adal.
. Isolasi sosial !ang ditandai dengan Pasien mengatakan merasa gagal
dalam men-apai -ita-itan!a untuk memuka engkel, pasien
mengatakan tidak mempun!ai keluarga terdekat, pasien mengatakan
merasa kesepian saat dirumah, pasien kadang terlihat pendiam dan
men!endiri.
Penulis tidak melakukan inter$ensi, implementasi, dan e$aluasi
pada diagnosa kedua karena penulis eranggapan aha masalah ini
sudah dapat diatasi pasien se-ara mandiri dan sekarang pasien #ugasudah mau erkomunikasi dan ersosialisasi dengan lingkungan
dengan aik. Begitu pula tingkah laku pasien !ang semakin hari
semakin aik.
-. 3esiko tinggi perilaku kekerasan
Perilaku kekerasan adalah suatu keadaan dimana seseorang
melakukan tindakan !ang dapat memaha!akan se-ara "isik aik
terhadap diri sendiri, orang lain maupun lingkungan. Hal terseut
41
-
7/23/2019 ca karsinoma
42/46
dilakukan untuk mengungkapkan perasaan kesal atau marah !ang tidak
konstrukti". %Stuart dan Sundeen, &''/).
Adapun tanda dan ge#ala !ang mungkin timul pada resiko tinggi
perilaku kekerasan !aitu mudah tersinggung, tidak saaran, ekspresi
a#ah nampak tegang, tekanan darah meningkat, den!ut nadi dan
perna"asan meningkat, pupil dilatasi, sinis, -uriga dan mengamuk.
Penulis menegakan diagnosa ini karena pasien pernah mengalami
ria!at mengamuk dan erteriakteriak !ang merupakan salah satu
dari tanda dan ge#ala resiko perilaku kekerasan, namun saat pengka#ian
dan dilihat dari tingkah laku pasien seharihari diruangan, pasien tidakmenampakkan perilaku terseut sehingga penulis tidak melakukan
inter$ensi, implementasi maupun e$aluasi pada pasien.
&. Diagnosa keperaatan !ang ditemukan pada konsep teori tetapi tidak
ditemukan pada kasus n!ata.
a. Harga diri rendah
Harga diri rendah adalah e$aluasi diri negati$e !ang erkempang
seagai respon terhadap hilangn!a atau eruahn!a peraatan diri
seseorang !ang seelumn!a mempun!ai e$alusi diri positi"
%+usumaati dan Hartono . &'(')
Adapun tanda dan ge#ala !ang mungkin mun-ul pada masalah
harga diri rendah !aitu mengungkapkan rasa malu dan ersalah,
men#elek#elekan diri sendiri, mengungkapkan hahal !ang negati$e
tentang diri %misaln!a, ketidakerda!aan, dan ketidakergunaan),
ke#adian men!alahkan dirin!a sendiri se-ara episodi- terhadap
permasalahan hidup !ang seelumn!a mempun!ai e$aluasi diri positi",serta kesulitan dalam memuat keputusan serta ketidakergunaan.
Penulis tidak menegakan diagnosa harga diri rendah karena pasien
tidak mengalami salah satu dari tanda dan ge#ala !ang telah diseutkan
diatas.
42
-
7/23/2019 ca karsinoma
43/46
BAB
PENU8UP
A. +esimpulan
Setelah dilakukan tindakan keperaatan selama @F pertemuan, mulai dari
tanggal && #uni&2 #uni &'(2, dapat diamil kesimpulan aha pasien dapat
diamil kesimpulan aha pasien dapat melakukan SP( menangani halusinasi
dengan -ara menghardik, SP& -ara minum oat !ang aik dan enar dengan
prinsip 0B minum oat, SP5 melatih er-akap-akap dengan aik dan sopan,
dan SP@ !aitu melakukan akti$itas ter#adal. Pasien dapat melakukan dan
mempraktekan keempat SP diatas dengan aik, dan tindakan keperaatan
!ang telah dia#arkan dapat mengurangi halusinasi !ang dialami pasien.
Asuhan keperaatan dilakukan untuk memenuhi keutuhan pasien,
men-egah ter#adin!a kekamuhan !ang ter#adi dari proses tidakan !ang telah
dilakukan. 8ingkat keerhasilan dalam pemerian asuhan keperaatan #uga
harus memperhatikan hasil dari pengka#ian untuk memperoleh datadata !ang
dikeluhkan atau !ang dialami pasien sehingga peraat dapat menentukan
diagnosa keperaatan !ang tepat sehingga nantin!a peren-anaan tindakan
keperaatan dan pelaksanaan dari tindakann!a tepat untuk mengatasi masalah
!ang dihadapi oleh pasien dengan 7angguan Persepsi Sensori6 Halusinasi
Penglihatan.
Dari hasil pengka#ian diperoleh & masalah keperaatan !aitu halusinasi
penglihatan !ang ditandai dengan pasien mengatakan mengalami halusinasi
penglihatan !ang isin!a pasien melihat a!angan hitam dan seolaholah pasien
#uga melihat orang !ang ada didalam tele$isi melihat pasien. Hal terseut
iasan!a ter#adi pada sore hari setelah maghri dengan "rekuensi J ( menit,
saat pasien duduk sendiri atau sedang melamun, perasaan pasien saat halusinasi
gelisah, dan saat halusinasin!a datang pasien han!a diam, halusinasin!a masih
sampai sekarang, "rekuensin!a han!a han!a ( dalam ( hari. Dan pada isolasi
sosial, ditandai dengan pasien mengatakan merasa gagal dalam men-apai -ita
-itan!a untuk memuka engkel, pasien mengatakan tidak mempun!ai
keluarga terdekat, pasien mengatakan merasa kesepian saat dirumah.
43
-
7/23/2019 ca karsinoma
44/46
Dari hasil pengka#ian sudah didapat diagnosa keperaatan !ang sesuai
dengan kondisi !ang sedang dialami oleh pasien, penulis menentukan ren-ana
tindakan keperaatan !ang akan dilakukan untuk mengatasi masalah !ang
dialami oleh 8n.S dengan halusinasi penglihatan adalah melakukan SP(, !aitu
memina huungan saling per-a!a dengan pasien, memantu pasien mengenal
halusinasi %isi, aktu, "rekuensi, situasi pen-etus, perasaan saat ter#adi
halusinasi), melatih mengontrol halusinasi dengan -ara menghardik. Adapun
tahapan tindakann!a meliputi6 *elaskan -ara menghardik halusinasi, peragakan
-ara menghardik, minta pasien memperagakan ulang, pantau penerapan -ara
ini, eri penguatan perilaku pasien kemudian masukan ke dalam #adal
kegiatan harian pasien. SP& Menge$aluasi kegiatan !ang lalu %SP (), melatih
eri-ara= er-akap dengan orang lain saat halusinasi mun-ul, kemudian
memasukan dalam #adal kegiatan pasien. SP 5, Menge$aluasi kegiatan !ang
lalu %SP (, &,), melatih kegiatan agar halusinasi tidak mun-ul, 8ahapann!a
meliputi6 #elaskan pentingn!a akti"itas !ang teratur untuk mengatasi halusinasi,
diskusikan akti"itas !ang iasa dilakukan oleh pasien, latih pasien melakukan
akti"itas, susun #adal kegiatan akti"itas seharihari sesuai dengan akti"itas
!ang telah dilatih %dari angun sampai tidur malam), pantau pelaksanaan
#adal kegiatan, erikan penguatan terhadap perilaku !ang %). SP@ !aitu
menge$aluasi kegiatan !ang lalu %SP (,&,5), menan!akan program pengoatan,
men#elaskan pentingn!a pengguanaan oat pada gangguan #ia, men#elaskan
akiat ila tidak digunakan sesuai program, men#elaskan akiat ila putus oat,
men#elaskan -ara mendapatkan oat= eroat, men#elaskan pengoatan 0B,
melatih pasien minum oat, dan masukkan dalam #adal harian pasien.Dari inter$ensi terseut, penulis mampu mengimplementasikan dan
pasien mampu melakukan tindakan !ang telah diren-anakan untuk mengatasi
masalah keperatan !ang dialami oleh pasien 8n.S dengan 7angguan
Persepasi Sensori6 Halusinasi.
Setelah penulis menetapkan diagnosa, inter$ensi, implementasi dan
e$aluasi penulis melakukan pendokumentasian tindakan !ang sudah dilakukan
se-ara men!eluruh pada pasien dalam entuk asuhan keperaatan pada 8n.S
dengan 7angguan Persepasi Sensori6 Halusinasi.
44
-
7/23/2019 ca karsinoma
45/46
+eerhasilan dari proses keperaatan adalah sangat tergantung dari proses
asuhan keperaatan !ang dierikan,dan kemauan dari pasien itu sendiri dan
ditun#ang dari sarana dan prasarana !ang memadahi untuk melakukan proses
asuhan keperaatan.
B. Saran
(. Untuk 3S*D dr. Ari" 4ainudin Surakarta
Saran sa!a seagai penulis untuk peraat !ang ada untuk disiplin
aktu, karena ada eerapa peraat !ang pada #am dinas i#in keluar
ruangan dengan alasan ada kepentingan priadi, selain itu untuk erangkat
dinas ada !ang terlamat. Dinas pagi #am '?.'' tetapi ada peraat ruangan
!ang erangkat #am '1.5', hal terseut memerikan -ontoh !ang kurang
aik terhadap mahasisa !ang sedang menuntut ilmu di rumah sakit
terseut. +emudian #ika ada pasien !ang semaun!a sendiri, misaln!a
mengamil makanan dari pasien lain, seaikn!a pasien ruangan
memerikan nasehat #angan memiarkan pasien terseut mengamil #atah
makanan pasien lain. Memang tidak semua peraat ruangan memiarkan,
tetapi eerapa peraat tertentu ada !ang a-uh dengan hal seperti itu.
Memang hal sepele tetapi erdampak agi pasien terseut, apalagi pasien
mengalami gangguan #ia.
&. Untuk Akper Serulingmas ;ila-ap
Saran sa!a seagai penulis untuk Akper Serulingmas ;ila-ap agar
"ormat penilaian !ang dierikan #angan terlalu rumit, karena ;I ruangan
menan!akan kepada sa!a -ara pengisiann!a karena mereka menganggap
terlalu an!ak, dan sa!a !ang ditan!a #uga tidak paham -ara mengisin!a.
Begitu #uga tugas !ang dierikan, ukann!a sa!a menolak tugas tetapi
askep 5 dalam tiga minggu dengan kelolaan minimal @ hari dan resume /,
sehingga dengan an!akn!a tugas indi$idu maka tugas kelompok men#adi
terengkalai dan dinomer duakan. Selain itu #uga, peran!ak ukuuku
tentang penetahuan dan keperaatan #ia teraru untuk di#adikan re"erensi
dalam menger#akan tugas.
5. Untuk Mahasisa
Sa!a seagai penulis dan kita seagai satu kesatuan tim !ang ertugas
di 3S*D dr. Ari" 4ainudin Surakarta, memerikan saran untuk teman
45
-
7/23/2019 ca karsinoma
46/46
temanku semua dalam menger#akan tugas kelompok mohon ker#asaman!a
karena tugas kelompok itu milik ersama !ang harus diker#akan se-ara
ersamasama, ukan han!a orangorang tertentu sa#a !ang menger#akan
tetapi kita semua. Dari tugas kelompok itu kita dapat memangun
ker#asama antar indi$idu. Di tempat ker#a kita esokpun kita ker#a tim
ukan indi$idu, #adi #ika ada tugas kelompok mohon ker#asaman!a untuk
agi tugas agar tugas kelompok selesai pada aktu !ang tepat. +emudian
untuk keamanan kita dan pasien, #angan lupa selalu -u-i tangan seelum
dan sesudah kontak dengan pasien.