case hipokalemia baru

Upload: rofi-irman

Post on 10-Feb-2018

245 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 7/22/2019 Case Hipokalemia Baru

    1/51

    BAB I

    PENDAHULUAN

    Paralisis periodik hipokalemia adalah kelainan yang ditandai dengan kadar

    kalium yang rendah (kurang dari 3.5 mmol/L) pada saat serangan, disertai riwayat

    episode kelemahan sampai kelumpuhan otot skeletal. Angka kejadian adalah sekitar

    1 diantara 1. orang, pria le!ih sering dari wanita dan !iasanya le!ih !erat. "sia

    terjadinya serangan pertama !er#ariasi dari 1$% tahun, &rekuensi serangan ter!anyak

    di usia 15$35 tahun dan kemudian menurun dengan peningkatan usia.1,%,3,'

    Renal tubular asidosis (A) adalah suatu sindrom klinis yang termasukkelompok de&ek transport tu!ulus renalis, !erupa ketidakmampuan tu!ulus untuk

    mensekresikan ion*ion hidrogen di luar proporsi pengurangan laju &iltrasi glomerulus.

    Asidosis meta!olik yang terjadi !erlawanan dengan keadaan payah ginjal, karena

    anion yang menyertai kele!ihan ion hidrogen dalam darah seperti sul&at dan &os&at

    dikeluarkan se+ara normal tetapi tidak mampu mengim!angi setiap penurunan

    !ikar!onat yang terjadi dalam serum. leh karena itu rea!sor!si klorida oleh ginjal

    dalam jumlah yang luar !iasa !esarnya dan serum klorida naik untuk

    mempertahankan elektronetralitas dalam +airan ekstrasel. Anion gap normal karena

    menurunnya plasma !ikar!onat se!anding dengan naiknya klorida dalam plasma.

    Pada renal tubular asidosis, &ungsi tu!ulus renalis menurun, sedangkan &ungsi

    glomerulus !iasanya normal.'5,-,

    e!agai penye!a! hipokalemia, renal tubular asidosisdi!edakan atas % tipe

    yaitu tipe distal (A tipe 1) dimana terdapat de&ek sekresi ion hidrogen sehingga

    asam yang dihasilkan dari meta!olisme tidak dapat disekresi sehingga terjadi asidosis

    meta!olik. Pada tipe proksimal (A tipe %) dise!a!kan karena !erkurangnya

    kemampuan merea!sor!si !ikar!onat sehingga terdapat !ikar!onat dalam urine.'*0

    Renal tubular asidosistipe distal sering terjadi pada anak dan dewasa, tujuh

    puluh persen dijumpai pada wanita. edangkan renal tubular asidosistipe proksimal

    sering terjadi pada !ayi dan anak dan le!ih !anyak dijumpai pada laki*laki.'

    1

  • 7/22/2019 Case Hipokalemia Baru

    2/51

  • 7/22/2019 Case Hipokalemia Baru

    3/51

    BAB II

    LAPORAN KASUS

    2.1 ANAMNESIS

    2.1.1 IDENTIFIKASI

    eorang wanita, 7y. P, !erusia 10 tahun, alamat jln 8endrawasih 1 !lok. 9

    no. 3 t.11 w 13 omplek 6askare!et Palem!ang, masuk rumah sakit di !angsal

    wanita 8 kelas :::, pukul 1%. ;:, tanggal 1- 6aret %11 dengan keluhan

    utama lemas pada kedua tungkai sejak % hari 6

    2.1.2 RIWAYAT PERJALANAN PENYAKIT (autoanamn!"!#

    ejak < 5 minggu 6 os mengeluh !adan lemas terutama pada kedua

    tungkai setiap os !erjalan agak jauh, sesak na&as tidak ada, mual dan muntah tidak

    ada, demam tidak ada. A dan A !iasa. s !ero!at ke dokter umum dan

    dikatakan menderita +hikungunya. s di!eri - ma+am o!at (asam me&enamat,

    meto+lopramid, antasida dan 3 ma+am o!at lagi os lupa namanya). s minum o!at

    teratur, menurut os keluhan !erkurang saat minum o!at.ejak < % minggu 6 os mengeluh kem!ali lemas terutama pada kedua

    tungkai sehingga sulit untuk !erjalan, sesak na&as tidak ada. s lalu !ero!at ke

    spesialis syara&, diperiksa la!oratorium dan dikatakan ada in&eksi. s lalu dapat 3

    ma+am o!at (+ipro&lo=a+in %=5 mg, kalk 3=1 ta!, natrium di+lo&ena+ 3=%5 mg).

    eluhan agak !erkurang.

    ejak < 5 hari 6 os mengeluh semakin lemas terutama pada kedua

    tungkai sehingga sulit untuk !erjalan, mual ada, muntah tidak ada, perut kem!ung

    ada, tidak A selama 5 hari, A le!ih !anyak dari !iasanya. s !ero!at ke

    swasta, di!eri o!at 3 ma+am (antasida 3=1 ta!, % ma+am o!at lagi os lupa namanya).

    etelah minum o!at keluhan perut kem!ung !erkurang.

    3

  • 7/22/2019 Case Hipokalemia Baru

    4/51

    ejak < % hari 6 os mengeluh !adan terasa semakin lemas terutama pada

    kedua tungkai sehingga sulit untuk !erjalan, os hanya di tempat tidur, mual ada,

    muntah tidak ada, demam tidak ada, pusing dan !erkunang*kunang ada, jantung

    !erde!ar tidak ada, keringat !erle!ihan tidak ada, nyeri sendi !erulang tidak ada,

    ram!ut rontok dan sering sariawan tidak ada. idak A selama 1 minggu dan A

    dirasakan le!ih sering dari !iasanya. s di!awa ke 6> dan dirawat.

    2.1.$ RIWAYAT PENYAKIT DAHULU

    iwayat menggunakan o!at melan+arkan !uang air ke+il disangkal

    iwayat menggunakan o!at pen+ahar disangkal

    iwayat menggunakan anti!iotika disangkal

    iwayat menggunakan o!at anti jamur disangkal

    iwayat menggunakan o!at anti alergi dalam jangka waktu lama disangkal

    iwayat sakit maag ada sejak 1 tahun yang lalu, sem!uh dengan o!at maag

    yang dijual !e!as

    iwayat ha!is melahirkan anak ke dua 3 !ulan yang lalu, lahir spontan,

    riwayat perdarahan disangkal. aat ini os sedang menyusui

    iwayat diare dan muntah*muntah se!elumnya disangkal

    2.1.% RIWAYAT KEBIASAAN

    iwayat pola makan yang tidak teratur dan kurang dari segi kualitas (tidak suka

    makan daging, pisang, sayuran) dan kuantitas ada.

    2.1.& RIWAYAT PENYAKIT KELUAR'A

    iwayat keluhan kelemahan !erulang dalam keluarga disangkal.

    '

  • 7/22/2019 Case Hipokalemia Baru

    5/51

    2.1. RIWAYAT SOSIAL EKONOMI

    s anak pertama dari ' !ersaudara, sudah menikah, mempunyai 1 anak. aat ini os

    tinggal dengan orang tua os. idak !ekerja. uami os !ekerja se!agai sopir. tatus

    ekonomi kurang

    2.2 PEMERIKSAAN FISIK

    2.2.1 KEADAAN UMUM

    ampak sakit sedang

    esadaran +ompos mentis

    ekanan darah 11/- mm>g,

    7adi ?' =/menit, teratur, isi dan tegangan +ukup

    Perna&asan 1? =/menit

    uhu 3 @8

    erat adan 5 kg

    inggi adan 1- +m

    RBW 0%,- 7ormoweight

    :6 10,5

    tatus giBi +ukup

    2.2.2 KEADAAN SPESIFIK

    K)a*a

    6ata onjungti#a palpe!ra pu+at (4) , sklera ikterik (*), eksopthalmus (*),

    lid lag (*), lid traction(*), atro&i papil lidah (*)6ulut Angular cheilosis(*), atropi papil lidah (*)

    L+,

    CDP (5*%) +m>%, Pem!esaran E tidak ada, struma (*)

    5

  • 7/22/2019 Case Hipokalemia Baru

    6/51

    T+o,a-

    Cantung

    * :nspeksi :ktus kordis tidak terlihat

    * Palpasi :ktus kordis tidak tera!a, thrill (*)

    * Perkusi atas atas :8 ::, !atas kanan L dekstra, !atas kiri

    :8 D L68 inistra

    * Auskultasi > ?' =/menit, ritmik, murmur (*), gallop (*)

    Paru

    * :nspeksi tatis simetris kedua lapangan paru sama kanan F kiri,

    dinamis simetris kedua lapangan paru kanan F kiri.

    * Palpasi tem &remitus normal kanan F kiri.

    * Perkusi onor di kedua lapangan paru

    * Auskultasi Desikuler 7, ronki (*), wheeBing (*)

    A/omn

    * :nspeksi datar

    * Palpasi lemas, hepar dan lien tidak tera!a

    nyeri tekan epigastrium (*)

    * Perkusi timpani

    * Auskultasi !ising usus (4) normal

    E0!t,m"ta!

    edema preti!ia (*), tremor (*)

    Gkstremitas superior gerakan +ukup / +ukup, kekuatan 3 / '

    Gkstremitas in&erior gerakan +ukup / +ukup, kekuatan % / 3

    -

  • 7/22/2019 Case Hipokalemia Baru

    7/51

    In/- Wan

    'a*a Su0t"3 N"*a" 'a*a O0t"3 N"*a"

    A/a T"/a0 a/a

    2ispnoe dHe&&ort 41 tuma (tiroid tera!a) 43 5$

    Palpitasi 4% ruit tiroid 4% 52

    8apai/lelah 42 Gksoptalmus 43 6

    uka panas *5 Eerakan hiperkinetis 4' 52

    uka dingin 4& Lid lag 41 6

    eringat !anyak 43 Lid tra+tion 4% 6

    7er#ous *% elapak tangan hangat 4% 52

    7a&su makan (4) 4$ elapak tangan dingin 41 *1

    7a&su makan (*) *3 9i!rilasi atrium 4' 6 (4) *3 7adi I ?=.m *3

    (*) 4$ ? $ 0=/m 6

    J 0=/m 43

    Jum*a+

    S0o, 7 &

    (I1 eutiroid, 1*10 ragu*ragu, J10 hipertiroid)

    2.$ PEMERIKSAAN PENUNJAN'

    Lao,ato,"um 8

    Tan99a*8 1& Ma,t 2611

    2arah Peri&er Lengkap

    >! ?,5 gr/dl Gritrosit 3.'0./mm3 >t %' #ol

    68> %' pi+ogram 68D -? mikrogram 68>8 35

    Leukosit 1-.?/mm3 LG2 %-mm/jam etikulosit ,0

    rom!osit -%-./mm3 2i&&+ount /3/1/-0/%/

    Eam!aran darah tepi- Gritrosit mikrositik hipokrom

    - Leukosit Cumlah meningkat, !entuk normal

    - rom!osit Cumlah meningkat, !entuk normal

    K!anAnemia defisiensi besidd/ Anemia penyakit kronik disertai in&eksi !akteria

  • 7/22/2019 Case Hipokalemia Baru

    8/51

    imia darah

    ? mg/dl "ri+ a+id %,? mg/dl "reum '3 mg/dl

    reatinin ,- mg/dl 7atrium 13 mmol/l alium 1,5 mmol/l

    "rine rutin

    Gpitel (4), Leukosit *1/LP, Gritrosit 1*3/LP, ilinder (*), ristal (*), Protein (*),

    Elu+ose (*), 7itrit (*)

    GE

    Sinus rhytme, aksis normal, > ?5=/menit, P inter#al ,1- detik, K kompleks

    ,- detik, / di D1 I 1, di D1 4 di D5/#- I35, segmen depresi di semualead, sludge(4) D1*D3, gel " (*)

    K!an Sinus rhytme4 suspek hipokalemia

    Kon!u* Nu,o*o9"

    tatus 7eurologis 7n. 8raniales tak

    Lengan kanan Lengan kiri ungkai kanan ungkai kiri

    9ungsi motorik uat uat uat uat

    Eerakan 3 ' % 3onus klonus * *

    ekuatan 7ormal 7ormal 7ormal 7ormal

    e&lek &isiologis

    e&lek patologis * * * *

    9ungsi sensorik tak

    9ungsi luhur dan #egetati& tak

    ?

  • 7/22/2019 Case Hipokalemia Baru

    9/51

    E6 (*)

    K!an8etraparese &la++id e+. >ipokalemia

    aran

    * ontgen su!sternal

    * 8l drip % &ls dalam 7a8l ,0 5++ gtt MM/menit

    * 3=1 ta!let

    * 7eurotonik 1=1 amp im

    * awat !ersama !agian neurologi

    2.% RIN'KASAN

    eorang pasien wanita 7y. P umur 10 tahun dengan keluhan utama lemas

    pada kedua tungkai sejak < % hari 6 sehingga sulit untuk !erjalan, mual ada,

    pusing dan !erkunang*kunang ada, tidak A 1 minggu dan A dirasakan le!ih

    sering dari !iasanya. Pada pemeriksaan &isik, keadaan umum dalam !atas normal,

    dimana tekanan darah 11/- mm>g, nadi ?'=/m. eadaan spesi&ik, konjungti#a

    palpe!ra pu+at. ekuatan otot ekstremitas superior 3 / ', ekstremitas in&erior % / 3.

    Pada pemeriksaan la!oratorium didapatkan >! ?,5 gr/dl, eritrosit 3.'0./mm3,>ematokrit %' #ol, 68> %' pi+ogram, 68D -? mikrogram, 68>8 35 ,

    Leukosit 1-.?/mm3, LG2 %- mm/jam, etikulosit ,0, rom!osit -%-./mm3,

    2i&&+ount /3/1/-0/%/, ? mg/dl, ureum '3 mg/dl, kreatinin ,- mg/dl,

    7atrium 13 mmol/l, alium 1,5 mmol/l. "rine rutin dalam !atas normal. Pada

    pemeriksaan elektrokardiogra&i didapatkan kesan sinus rhytme dan suspek

    hipokalemia. kor inde= ;ayne 5

    0

  • 7/22/2019 Case Hipokalemia Baru

    10/51

    2.& DAFTAR MASALAH DAN PEN'KAJIAN MASALAH

    2.&.1 DAFTAR MASALAH

    1. Paralisis periodik hipokalemia

    %. Anemia de&isiensi !esi

    3. rom!ositosis reakti&

    '. Leukositosis

    2.&.2 PEN'KAJIAN MASALAH

    1. Pa,a*"!"! ),"o/"0 +")o0a*m"a

    Pada pasien ini dipikirkan se!agai paralisis periodik hipokalemia karena

    pasien datang dengan keluhan !adan semakin lemas terutama pada kedua tungkai

    sehingga sulit untuk !erjalan sejak % hari 6, dimana kelemahan otot terjadi

    se+ara mendadak, murni kelemahan motorik, tanpa gangguan re&lek dan gangguan

    kesadaran dan pada pemeriksaan la!oratorium didapatkan gam!aran hipokalemia.

    iwayat muntah*muntah, diare maupun riwayat penggunaan laksansia dan o!at*

    o!atan lain tidak ada pada pasien ini. Eejala tirotoksikosis pada pasien ini tidakditemukan ( indeks ;ayneF eutiroid), tetapi kemungkinan tirotoksikosis se!agai

    penye!a! hipokalemia pada pasien ini !elum !isa disingkirkan. adar alium serum

    pada pemeriksaan la!oratoriumF 1,5 mmol/l, sesuai dengan gam!aran

    elektrokardiogram, dimana terdapat depresi dan sludge.

    >ipokalemia dapat dise!a!kan oleh asupan kalium yang kurang, pengeluaran

    kalium yang !erle!ihan, dan redistri!usi kalium ekstrasel ke intrasel. Penye!a!

    hipokalemia pada pasien ini !isa saja diaki!atkan oleh asupan kalium yang rendah

    mengingat ke!iasaan makan yang tidak teratur serta kurang dari segi kualitas dan

    kuantitas. 2ari anamnesis didapatkan adanya A yang le!ih sering dan le!ih

    !anyak dari !iasanya, ini !erarti kemungkinan adanya pengeluaran kalium yang

    !erle!ihan melalui ginjal juga masih ada.

    1

  • 7/22/2019 Case Hipokalemia Baru

    11/51

    en+ana diagnostik

    - alium urine %' jam

    - Analisis Eas 2arah

    en+ana terapi

    ( F 5 kg)

    oreksi kalium (',5*1,5)=,3= F %,%=,3=5 F '5 mGN

    :D92 7a+l ,0 4 8L '5 mGN gtt MD/menit makro dan dilanjutkan dengan sisa

    ke!utuhan kalium sampai kalium serum 3,5 mGN/L.

    en+ana edukasi

    6enjelaskan kepada pasien untuk !anyak mengkonsumsi makanan yang mengandung

    kalium tinggi seperti pisang dan daging, serta menjelaskan tentang penyakit serta

    prosedur diagnostik dan tindakan yang akan dilakukan selanjutnya.

    2. Anm"a /3"!"n!" !"

    Pada pasien ini didapatkan keluhan !adan lemas, dimana kemungkinan salahsatu penye!a!nya adalah anemia, tidak ada riwayat perdarahan kronik pada pasien

    ini, dan os kurang makan makanan yang mengandung Bat !esi tinggi seperti daging

    dan sayuran, ada riwayat ha!is melahirkan 3 !ulan yang lalu, serta pasien masih

    menyusui. 2ari pemeriksaan &isik didapatkan konjungti#a palpe!ra pu+at, namun

    gejala khas untuk anemia de&isiensi !esi seperti atropi papil lidah dan koilonikia

    !elum ditemukan pada pasien ini.

    Pada pemeriksaan la!oratorium didapatkan kadar >! ?,5 gr/dl, eritrosit

    3.'0./mm3, >ematokrit %' #ol, 68> %' pi+ogram, 68D -? mikrogram,

    68>8 35 , etikulosit ,0, maka didapatkan kesan anemia hipokrom mikrositer

    dan dipikirkan menderita anemia de&isiensi !esi, didiagnosis !anding dengan anemia

    penyakit kronis .

    11

  • 7/22/2019 Case Hipokalemia Baru

    12/51

    en+ana diagnostik

    - erum !esi

    - :8

    - 9eritin

    en+ana edukasi

    6enjelaskan kepada pasien untuk !anyak mengkonsumsi makanan yang !anyak

    mengandung Bat !esi seperti makanan protein hewani daging, ayam, ikan dan sayuran

    yang !erwarna hijau

    $. T,omo!"to!"!

    2ari hasil la!oratorium dijumpai peningkatan jumlah trom!osit, namun perlu

    dilakukan kon&irmasi la!oratorium ulang untuk mengetahui apakah ada trom!ositosis

    reakti& pada pasien ini. riteria diagnosis trom!ositosis reakti& apa!ila hitung

    trom!osit J '5. uL (dikon&irmasi le!ih dari 1 kali).

    2ipikirkan kemungkinan os trom!ositosis reakti& karena dari anamnesis tidakada riwayat trom!osis atau perdarahan pada os, pada pemeriksaan &isik tidak

    didapatkan spleenomegali dan pada pemeriksaan la!oratorium didapatkan jumlah

    trom!osit yang meningkat.

    en+ana diagnostik

    >itung trom!osit ulang

    en+ana terapi

    Atasi &aktor penye!a! trom!ositosis reakti&

    en+ana edukasi

    1%

  • 7/22/2019 Case Hipokalemia Baru

    13/51

    6enjelaskan kepada pasien tentang penyakit dan prosedur diagnostik dan

    penatalaksanaan selanjutnya.

    %. Lu0o!"to!"!

    2ari hasil la!oratorium ditemukan kadar leukosit pada pasien ini meningkat,

    yaitu 1-.?/mm3. eadaan ini !isa diaki!atkan oleh adanya in&eksi atau proses

    in&lamasi, oleh karena itu perlu di+ari apakah ada &okal in&eksi pada pasien ini.

    2. DIA'NOSIS SEMENTARA

    Paralisis periodik hipokalemia e.+. renal loss 4 anemia de&isiensi !esi 4

    trom!ositosis reakti&

    2. DIA'NOSIS BANDIN'

    * Paralisis periodik hipokalemia e.+ asupan kurang (ekstra renal loss) 4 anemia

    de&isiensi !esi 4 trom!ositosis reakti&

    * Paralisis periodik hipokalemia e.+ tirotoksikosis 4 anemia penyakit kronik 4

    trom!ositosis essensial

    2.: PENATALAKSANAAN

    NON FARMAKOLO'IS

    - :stirahat

    - 2iet nasi !iasa tinggi kalium

    FARMAKOLO'IS

    * oreksi kalium (',5*1,5)=,3= F %,%=,3=5 F '5 mGN

    :D92 7a8l ,0 4 8l '5 6eN gtt =#/menit, dilanjutkan sampai alium serum

    3,5 mmol/l

    13

  • 7/22/2019 Case Hipokalemia Baru

    14/51

    2.; RENematologi

    onsul di#isi Einjal >ipertensi

    1'

  • 7/22/2019 Case Hipokalemia Baru

    15/51

    2.16 PERKEMBAN'AN SELAMA RAWAT INAP

    anggal 151: Ma,t 2611

    Lemas

    - ensorium

    - 2

    - 7adi

    - Perna&asan

    - uhu

    eadaan spesi&ik

    epala

    Leher

    hora= 8or

    Pulmo

    A!domen

    Gkstremitas

    " sakit sedang

    8ompos mentis

    11/ mm>g?' =/menit, reguler isi dan tegangan +ukup

    1? =/m

    3-,38

    6ata konjungti#a palpe!ra pu+at (4), sklera ikterik

    (*), atro&i papil lidah (*)CDP (5*%) +m>%, pem!esaran E (*)

    > ?' =/m, murmur (*), gallop (*)Desikuler normal, ronkhi (*), wheeBing (*)

    8em!ung, lemas, hepar dan lien tidak tera!a, !isingusus (4) normal

    Gdema preti!ial (*)ekuatan ototGkstremitas superior '/'

    Gkstremitas in&erior 3/3

    Pemeriksaan penunjang

    La!oratorium

    alium urine %?,3 mmol/l (1*1 mmol/l)lorida urine 10 mmol/l (-*% mmol/l)

    Analisa Eas 2arahp> ,%3 (,35 $ ,'5)

    P8% 3,? mm>g (3%, $ '5,)P% 13%,51 mm>g(5, $ 15,)

    >83* 1-,%0 mmol/l (%%,*%-,)

    8% 1,' mmol/l

    sa% 0?,5'

    7a 1'-, mmol/l (13-,*1'-*) 1, mmol/l (3,5*5,1)

    15

  • 7/22/2019 Case Hipokalemia Baru

    16/51

    8l 1-, mmol/l (0?,*1',)

    K!an8 A!"/o!"! Mtao*"0

    7atrium 1'' mmol/l

    alium 1,3 mmol/l:8 AP

    9e -? mg/dl (3*1'5 ug/dl)

    3 ,?% nmol/l (,0*%,3 nmol/l)

    ' ?,%% nmol/l (-*1%0nmol/l)

    >s 1,1% u:"/ml (,%5*5, u:"/ml)

    GE

    Sinus rhytme, aksis normal, > 3=/menit, P inter#al,1- detik, K kompleks ,- detik, / di D1 I 1,

    di D1 4 di D5/#- I35, segmen depresi hampir di

    seluruh lead, sludge(*), gel " (*)

    K!an Sinus rhytme4 suspek hipokalemia

    onsultasi

    7eurologi

    2i#isi ginjal >ipertensi

    2i#isi >ematologi

    esan etraparese &la++id e+. hipokalemia

    aran * G76E

    esan >ipokalemia e+. Aaran

    * th/ teruskan

    * +ek ulang alium urine setelah kadar serum normal

    esan Anemia de&isiensi !esi dd/ Anemia penyakit

    kronis

    aran * 9e, :8 ulang

    * enBidine test

    1-

  • 7/22/2019 Case Hipokalemia Baru

    17/51

    A

    2iagnosis anding

    Paralisis periodik hipokalemia e.+. renal loss4 anemia

    de&isiensi !esi 4 trom!ositosis reakti&

    Paralisis periodik hipokalemia e+. Asupan kurang

    (ekstra renal loss) 4 Anemia penyakit kronis 4rom!ositosis esensial

    h

    en+ana Pemeriksaan

    * :stirahat* 2iet 7 1? kkal, tinggi kalium

    * oreksi alium F (',5 $ 1,3) = ,3 = 5 F '? meN

    :D92 7a8l ,0 4 8l '? meN gttMD/mnt,

    dilanjutkan sampai kadar alium serum 3,5* 8l +aps 3=5 mg

    * 6onitor GE* 6onitor kadar alium serum

    * :8

    * enBidine test

    anggal 1=51; Ma,t 2611

    udah !isa !erjalan. A (4), warna kuning

    - ensorium

    -2

    - 7adi

    - Perna&asan

    - uhu

    " lemah, sakit sedangompos mentis

    1%/? mm>g?' =/menit, reguler isi dan tegangan +ukup%% =/m

    3-,%8

    Pemeriksaan penunjang

    La!oratorium 7atrium 1'5 mmol/l

    alium %,1 mmol/l

    F!! ,ut"n 8

    konsistensi lunak, amoe!a negati&

    Gritrosit negati&, Leukosit *%, !akteri positi&

    elur +a+ing negati&, darah samar negati&

    9e '' mikrogram/dl (3*1'5 ug/dl):8 '3? mikrogram/dl (%3*'1 ug/dl)

    :/:8F 1

    1

  • 7/22/2019 Case Hipokalemia Baru

    18/51

    GE

    Sinus rhytme, aksis normal, > ?5=/menit, P inter#al

    ,1- detik, K kompleks ,- detik, / di D1 I 1,

    di D1 4 di D5/#- I35, segmen depresi hampir

    di seluruh lead, sludge(*), gel " (*)

    K!an Sinus rhytme4 suspek hipokalemia

    onsultasi2i#isi >ematologi esan

    *Anemia defisiensi besidd/ Anemia penyakit kronik

    aran &eritin serum

    A

    22/

    Paralisis periodik hipokalemia e+.Renal tubularasidosis 4 Anemia de&isiensi !esi 4 trom!ositosis

    reakti&

    Paralisis periodik hipokalemia e.+ Renal tubularasidosis 4 anemia penyakit kronik 4 trom!ositosis

    esensialh

    en+ana Pemeriksaan

    - :stirahat

    - 2iet 7 1? kkal, tinggi kalium

    - oreksi aliumF (',5*%,1)=,3=5 F 3- meN

    - :D92 7a8l ,0 4 8l 3- meN gttMD/mnt,

    dilanjutkan sampai kadar alium serum 3,5

    mmol/l

    - 8l +aps 3=5 mg

    * G76E O jadwal hari elasa, %% 6aret %11

    * 6onitor GE

    * 6onitor kadar alium serum

    anggal 26522 Ma,t 2611

    *

    sakit sedang

    1?

  • 7/22/2019 Case Hipokalemia Baru

    19/51

    - ensorium

    - 2

    -7adi

    - Perna&asan

    - uhu

    eadaan spesi&ik

    La!oratorium

    ompos mentis

    11/ mm>g

    ?' =/menit, reguler isi dan tegangan +ukup1? =/m, a!dominothorakal

    3-,38

    tNa

    alium %,' mmol/l

    GE

    Sinus rhytme, aksis normal, > -=/menit, P inter#al

    ,1- detik, K kompleks ,- detik, / di D1 I 1, di D1 4 di D5/#- I35, segmen depresi (4),

    sludge(*), gel " (*)

    K!an Sinus rhytme4 suspek hipokalemia

    G76E

    e+ara elektro&isiologi dalam !atas normal

    onsultasi

    2i#isi >ematologi esan Anemia de&isiensi !esi 4 trom!ositosis reakti&dd/ trom!ositosis esensial

    * th/ tam!ah ul&as 9errosus 3=' m+g

    aran 8P

    A

    22/

    Paralisis periodik hipokalemia e+. Renal tubular

    asidosis tipe distal 4 Anemia de&isiensi !esi 4trom!ositosis reakti&

    Paralisis periodik hipokalemia e.+ Renal tubular

    asidosis tipe proksimal 4 anemia de&isiensi !esi 4trom!ositosis esensial

    10

  • 7/22/2019 Case Hipokalemia Baru

    20/51

  • 7/22/2019 Case Hipokalemia Baru

    21/51

    Sinus rhytme, aksis normal, > ?=/menit, P inter#al

    ,1- detik, K kompleks ,- detik, / di D1 I 1,

    di D1 4 di D5/#- I35, $ +hange (*)

    K!an Sinus rhytme

    A Paralisis periodik hipokalemia e+. Renal tubular asidosistipe distal 4 Anemia de&isiensi !esi 4 trom!ositosis

    reakti&

    h * :stirahat

    * 2iet 7 tinggi alium

    * i+ar!onat natri+us 3 = 1 ta!* 8l +aps 3=5 mg

    - ul&as 9errosus +aps 3 = 'm+g

    %' 6aret %11awat jalan, alium 3, mmol/l

    %1

  • 7/22/2019 Case Hipokalemia Baru

    22/51

  • 7/22/2019 Case Hipokalemia Baru

    23/51

    1 April %11

    s dirawat lagi di 8 %. agian Penyakit 2alam 6> pukul 1?.% ;:

    anggal 1:51= A),"* 2611

    adan lemas, terutama pada kedua tungkai

    - ensorium

    - 2

    - 7adi

    - Perna&asan

    - uhu

    " akit sedang

    ompos mentis

    1/ mm>g

    - =/menit, reguler isi dan tegangan +ukup

    % =/menit, a!dominothorakal

    3-,58

    Pemeriksaan penunjang La!oratorium

    2arah Peri&er Lengkap>! 0,? g/dlGritrosit 3.0'./mm3

    >t %0

    68> %5 pi+ogram68D 5 mikrogram

    68>8 33

    Leukosit 15.3/mm3

    LG2 1% mm/jametikulosit 1,'

    rom!osit 55./mm3

    2i&&+ount /3/1/5/1-/5Eam!aran darah tepi

    Gritrosit 6ikrositik hipokrom

    Leukosit Cumlah meningkat, !entuk normalrom!osit Cumlah meningkat, !entuk normal

    K!an anemia defisiensi besi, dd/ anemia penyakit

    kronis disertai in&eksi !akteria

    imia 2arah

    "reum %% mg/dl

    8reatinin 1, mg/dlProtein total ,-

    Al!umin 3,?

    Elo!ulin 3,?7atrium 1' mmol/l

    alium 1,? mmol/l

    %3

  • 7/22/2019 Case Hipokalemia Baru

    24/51

    "rine utin

    el epitel (4)

    Leukosit *3/LPGritrosit *1/LP

    ilinder (*)ristal (*)

    Protein (*)

    Elu+ose (*)2arah (*)

    7itrit (*)

    GE

    Sinus rhytme, aksis normal, > ?3=/menit, P inter#al

    ,1- detik, K kompleks ,- detik, / di D1 I 1, di D1 4 di D5/#- I35, segmen depresi,

    sludge(*), gel " (*)

    K!an Sinus rhytme4 suspek hipokalemia

    A Paralisis periodik hipokalemia e+.Renal tubular asidosis

    tipe distal 4 Anemia defisiensi besi 4 trom!ositosis

    reakti&

    P * :stirahat* 2iet 7 tinggi alium

    * oreksi alium F (',5 $ 1,?) = ,3 = 5 F ',5 meN

    :D92 7a8l ,0 4 8l ',5 meN gttMD/mnt

    * i+ar!onat natri+us 3 = 1 ta!* 1= - mg

    * Aspar 3= 3 mg

    - ul&as 9errosus +aps 3 = 'm+g

    %'

  • 7/22/2019 Case Hipokalemia Baru

    25/51

    anggal 1;526 A),"* 2611

    *

    - ensorium

    - 2

    - 7adi

    - Perna&asan

    - uhu

    " akit sedangompos mentis

    1/? mm>g

    ? =/menit, reguler isi dan tegangan +ukup

    % =/menit

    3-,%8

    imia 2arah

    7atrium 1'- mmol/l

    alium %,3 mmol/l

    GE

    Sinus rhytme, aksis normal, > ?5=/menit, P inter#al

    ,1- detik, K kompleks ,- detik, / di D1 I 1, di D1 4 di D5/#- I35, segmen depresi,

    sludge(*), gel " (*)

    K!an Sinus rhytme4 suspek hipokalemia

    A Paralisis periodik hipokalemia e+.Renal tubular asidosistipe distal 4 Anemia defisiensi besi 4 trom!ositosis

    reakti&

    P * :stirahat

    * 2iet 7 tinggi alium

    * oreksi alium F (',5 $ %,3) = ,3 = 5 F 33 meN

    :D92 7a8l ,0 4 8l 33 meN gttMD/mnt* i+ar!onat natri+us 3 = 1 ta!

    * 1=1 ta!

    * Aspar 3=1 ta!- ul&as 9errosus +aps 3 = 'm+g

    %5

  • 7/22/2019 Case Hipokalemia Baru

    26/51

    anggal 21522 A),"* 2611

    *

    - ensorium

    - 2

    - 7adi

    - Perna&asan

    - uhu

    " akit sedangompos mentis

    1/? mm>g

    ? =/menit, reguler isi dan tegangan +ukup% =/menit, a!dominothorakal

    3-,%8

    imia 2arah7atrium 1'' mmol/l

    alium %,- mmol/l

    GE

    Sinus rhytme, aksis normal, > ?3=/menit, P inter#al

    ,1- detik, K kompleks ,- detik, / di D1 I 1,

    di D1 4 di D5/#- I35, segmen depresi

    sludge(*), gel " (*)

    K!an Sinus rhytme4 suspek hipokalemia

    A Paralisis periodik hipokalemia e+.Renal tubular asidosistipe distal per!aikan 4 Anemia defisiensi besi 4

    trom!ositosis reakti&

    P * :stirahat

    * 2iet 7 tinggi alium

    * oreksi alium F (',5 $ %,-) = ,3 = 5 F %?,5 meN:D92 7a8l ,0 4 8l %?,5 meN gttMD/mnt

    * i+ar!onat natri+us 3 = 1 ta!

    * 1=1 ta!

    * Aspar 3=1 ta!- ul&as 9errosus +aps 3 = 'm+g

    %-

  • 7/22/2019 Case Hipokalemia Baru

    27/51

    anggal 2$52% A),"* 2611

    *

    - ensorium

    - 2

    - 7adi

    - Perna&asan

    - uhu

    " akit sedangompos mentis

    1/? mm>g

    ? =/menit, reguler isi dan tegangan +ukup% =/menit, a!dominothorakal

    3-,%8

    2arah utin

    >! 0, g/dlGritrosit 3.?3./mm3

    >ematokrit %0 #ol

    Leukosit 13.1/mm3

    LG2 % mm/jamrom!osit 5?5./mm3

    2i&& +ount /1/%/-/1?/3

    imia 2arah

    7atrium 1'' mmol/lalium 3,% mmol/l

    GE

    Sinus rhytme, aksis normal, > ?3=/menit, P inter#al

    ,1- detik, K kompleks ,- detik, / di D1 I 1, di D1 4 di D5/#- I35, * +hange (*)

    K!an normal GE

    A Paralisis periodik hipokalemia e+.Renal tubular asidosistipe distal per!aikan 4 Anemia defisiensi besi 4

    trom!ositosis reakti&

    P * :stirahat

    * 2iet 7 tinggi alium

    * i+ar!onat natri+us 3 = 1 ta!* 1= - mg

    * Aspar 3= 3 mg

    - ul&as 9errosus +aps 3 = 'm+g

    %

  • 7/22/2019 Case Hipokalemia Baru

    28/51

    anggal 2&52 A),"* 2611

    *

    - ensorium

    - 2

    - 7adi

    - Perna&asan

    - uhu

    " akit sedang

    ompos mentis

    1/? mm>g? =/menit, reguler isi dan tegangan +ukup

    % =/menit, a!dominothorakal

    3-,%8

    2arah utin

    >! 1,0 g/dl

    Gritrosit '.'?./mm3

    >t 3' #olLeukosit 13.%/mm3

    LG2 % mm/jamrom!osit 13./mm3

    2i&& +ount /'/1//%/3

    imia 2arah

    7atrium 1'' mmol/l

    alium 3,' mmol/l

    GE

    Sinus rhytme, aksis normal, > '=/menit, P inter#al,1- detik, K kompleks ,- detik, / di D1 I 1,

    di D1 4 di D5/#- I35, * +hange (*)

    K!an normal GE

    A Paralisis periodik hipokalemia e+.Renal tubular

    asidosistipe distal per!aikan 4 Anemia de&isiensi !esi

    per!aikan 4 trom!ositosis reakti&

    P * :stirahat* 2iet 7 tinggi alium* i+ar!onat natri+us 3 = 1 ta!

    * 1= - mg

    * Aspar 3= 3 mg- ul&as 9errosus +aps 3 = 'm+g

    %- April %11rawat jalan, 3,' mmol/l

    %?

  • 7/22/2019 Case Hipokalemia Baru

    29/51

    PERKEMBAN'AN SELAMA RAWAT JALAN

    anggal % M" 2611

    *

    - ensorium

    - 2

    - 7adi

    - Perna&asan

    - uhu

    eadaan spesi&ik

    8ompos 6entis

    11/ mm>g

    ? =/menit

    1? =/menit3-,5@8

    tNa

    Pemeriksaan penunjang

    La!oratorium

    2arah rutin

    >! 11,0 g/dl>t 35

    Leukosit 1%.1/mm3

    rom!osit 5'0./mm3

    28 /'//--/%-/'imia darah

    7atrium 1'3 mmol/l

    alium 3, mmol/l

    A Renal tubular asidosis tipe distal 4 anemia de&isiensi!esi per!aikan 4 rom!ositosis eakti&

    h * 2iet 7 tinggi alium

    * i+ar!onat natri+us 3 = 1 ta!

    * 1 = - mg* Aspar 3 = 3 mg

    - ul&as 9errosus +aps 3 = 'm+g

    %0

  • 7/22/2019 Case Hipokalemia Baru

    30/51

    BAB III

    ANALISIS KASUS

    >ipokalemia adalah suatu keadaan dimana kadar kalium serum kurang dari

    3,5 mmol/l. eadaan ini sangat jarang ditemukan di populasi (hanya se!esar 1),

    tetapi se!aliknya sangat sering ditemukan pada pasien yang dirawat di rumah sakit

    terutama !ila memakai diuretik (tiaBid, &urosemid) yaitu se!esar %*5.-,,0,1%,13

    Pada keadaan hipokalemia ringan !iasanya !elum mem!erikan gejala klinis ,

    tetapi kelemahan otot, kelelahan dan konstipasi mulai tim!ul pada kadar serum %,5*

    3mGN/l, !ahkan !ila I %, mGN/L dapat tim!ul paralisis otot pernapasan dan

    gangguan irama jantung yang mengan+am jiwa.

    adar kalium tu!uh tergantung 3 &aktor, yaitu masukan diet (intake),

    pergeseran kalium antara ekstrasel dan intrasel dan ekskresi kalium melalui ginjal.

    erikut ini !e!erapa penye!a! hipokalemia 13

    1. Intake,n/a+

    2. P,9!,an 0a*"um 0 "nt,a !*

    Peningkatan sekresi insulin (post prandial)

    Alkalosis rauma (melalui stimulasi !eta adrenergik)

    Paralisis periodik hipokalemia

    * Primer atau &amilial* irotoksikosis

    * era+unan !arium

    $. K+"*an9an 0a*"uma. 6elalui renal

    G&ek peningkatan aldosteron4 Aldosteronisme primer

    4 Aldosteronisme sekunder (dehidrasi, gagal jantung)

    4 indrom artter

    4 umor penghasil renin

    3

  • 7/22/2019 Case Hipokalemia Baru

    31/51

    >ipomagnesium

    Asidosis tu!ular renal

    2e&ek kongenital dari ne&ron distalis4 indrom Liddle

    Peningkatan aliran ne&ron distalis

    4 2iuretik

    !. ehilangan kalium ekstrarenal

    6untah, diare, penggunaan o!at pen+ahar indrom Qollinger*Gllison

    elemahan sistemik akut adalah keluhan yang paling sering dijumpai di unit

    gawat darurat. Paralisis Periodik >ipokalemia se!agai salah satu penye!a!nya patutdipertim!angkan apa!ila dijumpai penderita dengan kelemahan otot yang terjadi

    se+ara mendadak, murni kelemahan motorik, tanpa gangguan re&lek dan gangguan

    kesadaran dan pada pemeriksaan la!oratorium didapatkan gam!aran hipokalemia.

    Periodik Paralisis ada yang !ersi&at primer atau &amilial, merupakan kelainan genetik

    yang !ersi&at autosomal dominan, yang !iasanya tim!ul pada usia remaja. Carang

    tim!ul pada usia dewasa dan !ila terjadi !iasanya dise!a!kan oleh gangguan lainnya

    (paralisis periodik sekunder). Periodik Paralisis sekunder !iasanya dise!a!kan oleh

    tirotoksikosis, renal tubular asidosis, drug indu+e, kera+unan arium,

    hiperaldosteronisme primer dan hilangnya alium dari saluran gastrointestinal.

    Pada Paralisis periodik hipokalemia Primer, kadar serum alium !iasana

    normal selama periode asimptomatik dan menurun pada periode serangan. edangkan

    pada Paralisis Periodik >ipokalemia sekunder , kadar alium tetap rendah meskipun

    tidak dalam masa serangan.

    2alam e#aluasi diagnosis hipokalemia, tahap pertama adalah menyingkirkan

    kemungkinan adanya pseudohipokalemia atau redistri!usi dari ekstra sel ke intra

    sel yang dapat dise!a!kan karena insulin, aldosteron serta !ahan simpatimimetik

    seperti theo&ilin atau2adrenergic receptor agonist. ila sudah dapat disingkirkan

    !erarti rendahnya kalium total tu!uh karena kehilangan melalui ginjal, traktus

    gastrointestinal atau melalui kulit.1' Pada pasien ini tidak didapatkan riwayat

    31

  • 7/22/2019 Case Hipokalemia Baru

    32/51

    menggunakan insulin, diuretik, laksansia maupun teo&ilin dan tidak ada gejala

    muntah*muntah maupun diare, sehingga le!ih terpikirkan kehilangan kalium

    !erle!ihan dari ginjal (renal loss) dan untuk mem!uktikannya diperiksa kadar kalium

    dalam urin %' jam.

    alium !iasanya dapat dengan mudah digantikan dengan mengkonsumsi

    makanan yang !anyak mengandung kalium atau dengan mengkonsumsi garam

    kalium (kalium klorida) per oral. alium dapat mengiritasi saluran pen+ernaan

    sehingga di!erikan dalam dosis ke+il dengan dosis ter!agi. etapi se+ara periodik

    dapat dilakukan pemeriksaan ulang dari konsentrasi kalium darah sehingga sediaan

    Rdosis o!at dapat diu!ah !ilaman perlu. Pada hipokalemia !erat , kalium !isa

    di!erikan se+ara intra#ena. >al ini dilakukan dengan sangat hati*hati untuk

    menghindari kenaikan kadar kalium yang sangat tinggi. Pem!erian kalium '*-

    mGN dapat menaikkan kalium se!esar 1*1,5 mGN/L, sedangkan pem!erian 135*1-

    mGN dapat menaikkan kalium se!esar %,5*3,5 mGN/l.15

    Pada kasus ini keluhan yang mendasari penderita datang ke adalah !adan

    lemas terutama pada kedua tungkai sehingga sulit untuk !erjalan. erdasarkan hasil

    pemeriksaan &isik dan la!oratorium penderita terse!ut didapatkan kelemahankekuatan ekstremitas in&erior (3/3) dan didapatkan kadar kalium 1,5 mmol/l.

    Pemeriksaan GE didapatkan adanya gam!aran segmen depresi dan gelom!ang

    sludge. 2isimpulkan !ahwa penderita terse!ut menderita paralisis periodik yang

    dilatar!elakangi oleh hipokalemia. api paralisis periodik hipokalemia Primer pada

    penderita ini dapat disingkirkan karena !iasanya padaparalisis periodik hipokalemia

    primer ditandai dengan episode*episode kelemahan atau paralysis otot sementara

    yang dihu!ungkan dengan adanya pergeseran kalium intraseluler. edangkan pada

    penderita ini tim!ul kelemahan otot masih dijumpai dan kadar kalium serum yang

    masih tetap rendah walaupun sudah di!erikan pengo!atan yang adekuat.im!ulnya

    serangan pada usia dewasa dan tidak ada latar !elakang keluarga yang menderita

    penyakit dengan keluhan yang sama Permasalahannya adalah apakah yang

    3%

  • 7/22/2019 Case Hipokalemia Baru

    33/51

    mendasari terjadinya hipokalemia. 2engan menggunakan algoritma pendekatan

    diagnosis hipokalemia, dapat ditentukan kemungkinan penye!a! hipokalemia pada

    pasien ini.

    erdasarkan anamnesis didapatkan riwayat pola makan yang kurang !aik dari

    penderita !aik dari segi kualitas maupun kuantitas. 2ari pemeriksaan &isik diperoleh

    nilai ; 0%,- (normoweight), walaupun demikian penye!a! karena intake yang

    kurang masih dapat dipertim!angkan se!agai salah salah satu penye!a! dari

    hipokalemia pada penderita ini.

    Pada pemeriksaan 4urin didapatkan nilai %?,3 mmol/%' jam (J% mmol/%'

    jam), kehilangan kalium karena extra renal loss dapat disingkirkan, kemungkinan

    penye!a! adalah renal loss elanjutnya dilakukan pemeriksaan analisa gas darah dan

    dijumpai adanya asidosis meta!olik. 2ilakukan juga pemeriksaan elektrolit darah

    untuk mengukur anion gap (7a$ (8l 4 >8 3)). 2idapatkan nilai anion gap yang

    meningkat yaitu %3,1 mGN (7F 1*1 mGN). erdasarkan anamnesis, kemungkinan

    penye!a! e=tra renal loss (intake yang kurang, diare dan muntah) sudah dapat

    disingkirkan, maka kemungkinan penye!a! lain hipokalemia pada pasien ini adalah

    Renal tubular asidosis(A).2iagnosis A diduga jika pasien memperlihatkan asidosis meta!olik

    hiperklorik dengan ne&rokalsinosis atau hipokalemia !erat (sering dengan paralise

    otot). Pasien lain memperlihatkan osteomalasia atau pseudo&raktur. ',5,-,,1,1?

    Pada

    pasien ini didapatkan adanya hipokalemia dan asidosis meta!olik dengan kadar

    klorida serum yang normal (10 mmol/l). Pada pemeriksaan "E ginjal tidak

    dijumpai adanya !atu , >al ini menunjukan !elum terjadinya komplikasi !atu ginjal

    karena nilai +alsium darah dan urin masih dalam !atas normal.

    Ada 3 tipe A yang masing*masing mempunyai karakteristik yang !er!eda.

    Pada A tipe distal (tipe 1) terdapat de&ek sekresi ion hidrogen yang menye!a!kan

    asam yang dihasilkan tidak dapat disekresikan sehingga terjadi asidosis meta!olik.

    ikar!onat serum dapat turun sampai di!awah 1 mmol/l. Pada A tipe proksimal

    33

  • 7/22/2019 Case Hipokalemia Baru

    34/51

    (tipe %) terjadi penurunan rea!sor!si !ikar!onat, dimana !ikar!onat serum turun,

    tetapi !erkisar antara 1% $ % mmol/l karena !ikar!onat masih dia!sor!si di tu!ulus

    distal. A tipe ' dise!a!kan karena penurunan sekresi aldosteron atau aki!at

    resistensi tu!ulus terhadap aldosteron, yang ditandai dengan hiperkalemia.',5,1,1?

    "ntuk mem!edakan tipe A terutama tipe distal dan proksimal dilakukan

    !e!erapa pemeriksaan

    1. Pemeriksaan p> urine. Pada pasien dengan A tipe distal, p> urine tinggi (-,5*

    ,). p> urine di!awah - menyingkirkan A tipe distal dan diduga tipe

    proksimal. 8ara ini tidak dapat dipakai jika ada in&eksi saluran kemih karena

    urease hasil dari !akteri kuman le!siella pneumoniae

    %. Pemeriksaan &raksi kar!onat yang diekskresi dengan &ormula

    Gkskresi &raksi kar!onat F "rine >83= Plasma kreatinin = 1

    Plasma >83= "rine kretinin

    Pada pasien dengan A proksimal, ekskresi &raksi kar!onat le!ih !esar dari 15

    sedangkan tipe distal kurang dari 5.1,5,,1-,1

    elain itu, pada A distal dapat dijumpai adanya hiperkalsiuria dan pada

    pemeriksaan radiologi dapat memperlihatkan tanda rikets, osteomalasia dan

    ne&rokalsinosis.'Pada penderita didapatkan p> urine ,. Gkskresi &raksi kar!onat

    tidak dilakukan pada pasien ini. "ntuk menentukan tipe A pada pasien ini

    dilakukan pemeriksaan kalsium urine, dan didapatkan nilai %,0% mg/%' jam, dimana

    kadar 8alsium urine pada pasien ini masih dalam !atas normal.

    Penatalaksanaan pada A tipe distal adalah dengan mem!erikan !ikar!onat

    setiap hari untuk menetralkan asam di dalam darah. Pengo!atan ini akan meringankan

    gejala dan men+egah gagal ginjal serta penyakit tulang atau men+egah mem!uruknyapenyakit. oreksi hipokalemia dapat di!erikan se+ara parenteral atau oral. Pem!erian

    kalium parenteral di!erikan !ila tidak mungkin oral dan terjadi hipokalemia !erat.

    Pem!erian yang paling aman adalah 1 mGN/jam dengan konsentrasi 4 tidak

    J-mmol/L, karena konsentrasi yang le!ih tinggi akan menye!a!kan nyeri he!at

    3'

  • 7/22/2019 Case Hipokalemia Baru

    35/51

    dan sklerosis #ena. Penggantian '*- mmol/L 4menghasilkan kenaikan serum 4

    serum 1*1,5 mmol/L, tetapi ini !ersi&at sementara karena 4 akan !erpindah ke

    dalamsel.

    Penye!a! A tipe distal antara lain penyakit autoimun seperti LG. Pada

    penderita ini penye!a! karena LG dapat disingkirkan karena tidak memenuhi

    kriteria AA. Penye!a! lain adalah penggunaan o!at*o!atan (am&oterisin , litium,

    toluene), juga dapat disingkirkan karena !erdasarkan anamnesis yang mendalam,

    tidak didapatkan adanya riwayat penggunaan o!at*o!atan pada penderita ini. egitu

    juga dengan kemungkinan penye!a! karena &amilial dapat disingkirkan karena tidak

    ada di keluarga penderita yang menderita penyakit yang sama. Cadi !elum dapat

    dipastikan penye!a! A distal pada penderita.

    35

  • 7/22/2019 Case Hipokalemia Baru

    36/51

    Alur diagnostik penderita dengan hipokalemia 11

    3-

    Ka/a, Ka*"um !,um ,n/a+

    Tota* 0a*"um ,n/a+

    K u,"n > 26 mE?@L

    (0!t,a ,na* *o!!#

    K u,"n 26 mE?@L

    ( ,na* *o!!#

    Mtao*" a"/o!"!

    E: loss

    2iare

    laksansia

    )H no,ma*

    intake kurang

    E: loss

    Dilous adenoma

    Laksansia,geopha

    ia

    Mtao*"0 a*0a*o!"!

    E: loss (jarang)

    Laksansia (jarang)

    Dilous adenoma

    Mtao*" a"/o!"!

    A

    "reterosiogmoidostomy

    etoa+idosis meta!olik

    )H ,Ca,"a!"

    A7 re+o#eri

    Post o!stru+ti& dieresis

    2rug platinum,

    aminoglikosid

    Mtao*"0

    a*0a*o!"!

    K*o,"/a u,"n >26

    mE?@L

    2iureti+

    Domitus

    K*o,"/a u,"n

    26mE?@L

    +"),tn!" TD ,n/a+@no,ma*

    2iureti+

    2eplesi kalium !erat

    artter/Eiltelman sindrom2eplesi 6agnesiumA*/o!t,on mn"n90at A*/o!t,on no,ma*

    Aldosteronisme primer

    Aldosteronisme sekunder

    ortisol meningkat, +ushing sindrom

    ortisol normal, liddle sindrom

  • 7/22/2019 Case Hipokalemia Baru

    37/51

    2iagnosis anemia de&isiensi !esi didasarkan pada data yang diperoleh dari

    anamnesis, la!oratorium dan pemeriksaan &isik. Pada se!agian !esar penderita

    anemia de&isiensi !esi didapati adanya gejala pendarahan menahun !aik melalui

    saluran +erna/ hemorrhoid, ulkus lam!ung, amu!iasis, dan lain*lain, melalui system

    urogenital(menorrargi, hematuri !erulang dan se!againya). isa juga karena intake

    kurang (terutama daging). Pada pemeriksaan &isik selain dijimpai konjungti#a anemis

    juga dijumpai adanya penipisan kuku dan atropi papil lidah. Pada pemeriksaan

    la!oratorium didapatkan adanya eritrosit yang ke+il dan pu+at (mikrositik

    hipokromik).

    Pada pasien ini didapatkan gejala lemas, sering pusing !erkunang*kunang

    namun !elum dijumpai adanya atropi papil lidah dan koilonikia. Pada pasien ini tidak

    dijumpai riwayat perdarahan kronis, menorhargi, gangguan mala!sor!si dan

    pemeriksaan &eses tidak dijumpai telur +a+ing dan !enBidin test negati&, pada

    pemeriksaan la!oratorium didapatkan kadar >! ?,1 gr/dl, >t 30 #ol, gam!aran

    darah tepi mikrositik hipokromik, :8 '3? ug/dl, 9e '' ug/dl, &eritin serum 0,?

    ng/mL. ehingga dapat disimpulkan pasien ini menderita anemia de&isiensi !esi.

    Penye!a! anemia de&isiensi !esi pada pasien ini kemungkinan dise!a!kan karenaintake yang kurang karena kurang mengkonsumsi daging walaupun kurangnya intake

    jarang se!agai penye!a! anemia de&isiensi !esi dan menderita penyakit maag yang

    dapat meningkatkan risiko anemia de&isiensi !esi. Pendarahan saluran +erna

    merupakan penye!a! paling sering pada anemia de&isiensi !esi !egitu juga dengan

    mala!sor!si. Pada pasien ini dari anamnesis maupun pemeriksaan penunjang tidak

    ditemukan pendarahan kronis dan tidak ada riwayat diare kronik pada pasien ini.

    Pasien ini mendapatkan sul&as &errosus 3=%mg. Pengo!atan anemia

    de&isiensi !esi +ukup dengan o!at oral saja. etiap ta!let 9errous sulphat % mg

    mengandung -- mg !esi elemental. 2osisnya 3 kali % mg sehari dapat

    menga!sor!si !esi 5 mg sehingga meningkatkan eritropoesis %*3 kali normal.

    Pem!erian preparat !esi se!aiknya di!erikan pada waktu lam!ung kosong, tetapi

    3

  • 7/22/2019 Case Hipokalemia Baru

    38/51

    pasien mengalami intoleransi dapat di!erikan pada saat makan atau sesudah makan.

    Pengo!atan se+ara parenteral hanya di!erikan pada keadaan se!agai !erikut

    1. gangguan a!sor!si !esi atau penyakit saluran +erna (reseksi jejunum dan

    duodenum, penyakit sprue, +olitis ulserati&, iliostomi dan lain*lain).

    %. Gnam minggu se!elum partus !ila kadar >! I?gr/dl

    Lama pem!erian preparat !esi 3*- !ulan, setelah kadar hemoglo!in normal

    untuk mengisi +adangan !esi tu!uh. 2osis pemeliharaan dapat di!erikan 1*%

    mg/hari. Apa!ila penderita memang mengidap anemia de&isiensi !esi dan tidak ada

    gangguan a!sor!si !esi maka akan terlihat se!agai !erikut

    1. 2alam 5*1 hari kadar eritrosit akan naik

    %. 2alam *1 hari kadar >! akan naik

    3. 2alam 3 hari kadar >! mendekati normal

    Pada !e!erapa kali pemeriksaan hasil trom!osit pasien ini menunjukkan

    jumlah yang meningkat. rom!ositosis adalah peningkatan jumlah trom!osit J

    '5./mmS. terdapat 3 kelainan utama penye!a! trom!ositosis, yaitu kelainan

    klonal, (trom!ositosis essensial/primer dan kelainan mieloproli&erati& lain), &amilial

    (mutasi trom!opoetin) dan trom!ositosis reakti& terhadap !er!agai penye!a! akut dankronis.

    3?

  • 7/22/2019 Case Hipokalemia Baru

    39/51

    Ta* 2. P,/aan t,omo!"to!"! !!n!"a* /an t,omo!"to!"! ,a0t"3

    Eam!aran klinis/ la! rom!ositosis essensial rom!ositosis reakti&

    rom!osis / pendarahan

    plenomegali

    Peningkatan reaktan &ase akut

    (:L*-, 8P, &i!rinogen)

    9i!rosis retikulum pada

    sumsum tulang

    elompok megakariosit pada

    sumsum tulanglonal hematopoesis

    Pem!entukan koloni spontan

    elainan sitogenetik

    4

    4

    5

    4

    4

    4

    4

    4

    5

    5

    4

    5

    5

    5

    5

    5

    Pada pasien ini tidak dijumpai adanya tanda*tanda perdarahan dan tidak ada

    splenomegali dan disertai peningkatan jumlah lekosit meskipun tidak dijumpai tanda

    klinis in&eksi yang nyata sehingga dapat disimpulkan trom!ositosis pada pasien ini

    adalah trom!ositosis reakti&. Pada trom!ositosis reakti&, penyakit dasarnya akan

    merangsang peningkatan sintesis trom!opoetin dengan mediator !er!agai sitokin

    diantaranya interleukin - yang selanjutnya akan meningkatkan akti#itas

    megakariositopoetik memproduksi trom!osit.

    2emikian presentasi kasus ini , semoga dapat !erman&aat !agi kita semua.

    DAFTAR PUSTAKA

    30

  • 7/22/2019 Case Hipokalemia Baru

    40/51

    1. >uang 8L, uo G. me+hanism o& >ypokalemia in 6agnesium 2e&i+ien+y. C R

    Am o+ 7ephrol %1? %-'0*%-5%.

    %. H8allaghan 8A,renner 6. enal Potasium handling. :n the idney at a

    Elan+e. :owa state "ni#ersity Press. % %'*%5.

    3. H8allaghan 8A,renner 6. >ypokalemia and >yperkalemia. :n the idney

    at a Elan+e. :owa state "ni#ersity Press. % 5'*55.

    '. 2uose, Cr homas, A+idosis and Alkalosis :ssel!a+her C, 6artin C,

    raunwald G, et all, Gditors, >arrisonHs Prin+iples & :nternal 6edi+ine,

    Dolume %, 15thedition, 6+ Eraw >ill, 100', p %*%?%

    5. ;i!isono > ;. Asidosis enal u!ular. 6edika %3 +t 1? 1 (1?)5*5?

    -. T#o 6. mulders, 62. enal u!ular A+idosis Pathophysiology and

    2iagnosis, Ar+h :ntern 6ed, %3, p. 1-%0*1-3-

    . Palmer 9. i&&. 7ormal A+id*ase alan+e and 6eta!oli+ A+idosis 9luid and

    Gle+trolyte 2isorder, %, p. 1%.1%*1%.1'

    ?. harma umar. Potassium >omeostasis ;orkshops in 9luid and Gle+trolyte

    2isorder, %1, p. 1*1%10. Lines L. tuart. 2isorder o& Potassium 6eta!olism 9luid and Gle+trolyte

    2isorder, %, p. 1.1*1.1

    1. akta :6. Anemia 2e&isiensi esi, dalam udoyo A; dkk. uku Ajar Penyakit

    2alam. Cilid :: Gdisi :D. Pusat Pener!it 9 ":, Cakarta % -3-*-'.

    11. ;ahid :. rom!ositosis essensial, dalam udoyo A; dkk. uku Ajar Penyakit

    2alam. Cilid :: Gdisi :D. Pusat Pener!it 9 ":, Cakarta %-0-*-0?.

    1%. renner 6. 2isorder o& Potassium alan+e he idney, %', p. 00*1%5

    13. enal u!ular A+idosis, a#aila!le &rom http//medi+astore.org/renal tu!ular

    a+idosis

    '

  • 7/22/2019 Case Hipokalemia Baru

    41/51

    1'. 7arins E. o!ert, 62. "se o& "rine Gle+trolyte and smolality 2iagnosti+

    e+hniNues in enal 2eseases, 100%, p. %%*31

    15. iregar, P. Eangguan keseim!angan Asam dan asa 6eta!olik. 2alam uku

    Ajar :lmu Penyakit 2alam 9akultas kedokteran ":, Cakarta, %- 1'3*1'-.

    1-. Pri+e A. yl#ia. eseim!angan 8airan dan Glektrolit erta Penilaiannya

    Pato&isiologi, 1005, p. %?3*3%-

    1. Pri+e A. yl#ia. Eangguan Asam asa Pato&isiologi, 1005, p. 3%*353

    1?. >arrison, et all, Prinsip $ prinsip ilmu Penyakit 2alam, edisi 13, #ol 3, GE8,

    1010*10%1

    '1

  • 7/22/2019 Case Hipokalemia Baru

    42/51

    '%

  • 7/22/2019 Case Hipokalemia Baru

    43/51

    '3

  • 7/22/2019 Case Hipokalemia Baru

    44/51

    ''

  • 7/22/2019 Case Hipokalemia Baru

    45/51

    '5

  • 7/22/2019 Case Hipokalemia Baru

    46/51

    '-

  • 7/22/2019 Case Hipokalemia Baru

    47/51

    '

  • 7/22/2019 Case Hipokalemia Baru

    48/51

    '?

  • 7/22/2019 Case Hipokalemia Baru

    49/51

    '0

  • 7/22/2019 Case Hipokalemia Baru

    50/51

    5

  • 7/22/2019 Case Hipokalemia Baru

    51/51