case idustri
TRANSCRIPT
-
7/22/2019 Case Idustri
1/50
TWOTBIAR
CASE
INDUSTRIKELOMPOK 2 B
NURZA NUFITA DONNA, S.Farm
POPY HANDAYANi, S.Farm
PUTRI SISKA OVIADITA , S.Farm
RECI MUTIYA LINDRI, S.Farm
RIKA MELISA PUTRI, S.Farm
RISHA MUSTIKA, S.Farm
-
7/22/2019 Case Idustri
2/50
CASE INDUSTRI
KELOMPOK II B 1
A.1 Identitas Obat
a. Struktur Molekul
b. Rumus Molekul
C22 H22ClKN6O
c. Bobot Molekul
461.00
d. Pemerian
Putih, serbuk hablur putih.
Form A
Studi Pustaka
Output : Desain bentuk sediaan obat
PT Andalas Farma, Tbk
Padang, Sumatera Barat
Kalium Losartan
. K+
-
7/22/2019 Case Idustri
3/50
CASE INDUSTRI
KELOMPOK II B 2
A.2 Sifat Fisiko Kimia Obat
a.
Titik Lebur183,5-184,5 0C
b. PKa
1,19
c. Koefisien partisi (oktanol/air)
15
d. Stabilitas (dalam larutan dan dalam keadaan padat)
Stabil dalam keadaan padat.
e. Kelarutan
Sangat larut air, larut dalam isopropil alkohol, sedikit larut dalam
aseton
f. Bentuk/ sifat Kristal atau amorf-
g. Sifat turunan seperti mikroskopis (ukuran partikel, kerapatan bulk,
sifat alir, sifat kompresi, kompaktibilitas dengan eksipien)
-
A.3 Data Farmakokinetik Obat
a.Absorbi
Diserap dengan baik di saluran cerna dengan bioavailabilitas sekitar
33%. Absorbsi tidak dipengaruhi oleh adanya makanan dilambung.
-
7/22/2019 Case Idustri
4/50
CASE INDUSTRI
KELOMPOK II B 3
b. Distribusi
Losartan dan metabolitnya (5-carboxylic acid) tidak dapatmenembus sawar darah otak.
c. Metabolisme
Mengalami biotransformasi melalui CYP2C9 ke asam karboksilat
metabolit aktif yang bertanggung jawab untuk sebagian besar obat
reseptor antagonis angiotensin 2. CYP2A4 memberikan kontribusi
untuk pembentukan metabolit aktif.
d. Ekskresi
Diekskresi dalam urin dan tinja melalui empedu, sebagai obat dan
metabolit tidak berubah. Sekitar 4% dari dosis oral diekskresikan
tidak berubah dalam urin dan sekitar 6% diekskresikan dalam urin
sebagai metabolit aktif.
A.4 Data Farmakodinamik obat
a. Indikasi
Hipertensi, gagal jantung, diabtes nepropati.
b. Mekanisme Kerja
Menghambat angiotensin II dengan antagonis langsung terhadap
reseptornya.
c. Efek Samping
Nyeri dada, pusing, hipoglikemia, infeksi saluran urin, anemia,
infeksi saluran pernafasan, nyeri pungung, gangguan saluran
gastrointestinal, demam.
-
7/22/2019 Case Idustri
5/50
CASE INDUSTRI
KELOMPOK II B 4
d. Kontraindikasi
Hipersensitif
e. Interaksi
Efek antihipertensi losartan dapat meningkat jika digunakan dengan
obat lain yang dapat menurunkan tekanan darah. Garam
natrium/suplemen, diuretik hemat kalium dapat meningkatkan
resiko hiperkalemia. NSAID harus digunakan dengan hati-hati pada
pasien yang memakai losartan karena beresiko gangguan ginjal
dapat ditingkatkan, terutama pada mereka yang tidak cukup
minum, penggunaan NSAID juga mungkin meningkatkan efek
hipotensi losartan.
f. Posology
Hipertensi : anak2>6tahun : 0,7mg/kg 1 x sehari (maks 50mg/hari)
: sesuaikan dosis dengan respon yang timbul. Dewasa dosis awal
lazim: 50mg 1 x sehari : dapat digunakan 1 atau 2 x sehari dengan
total dosis harian berkisar 25-100mg. Pasien yang menerima
diuretik atau mengalami penurunan volume intravascular : dosis
awal lazim 25mg.
Nefropati untuk pasien dengan diabetes melitus tipe2 dan
hipertensi : dosis awal dewasa; 50mg 1 x sehari, dapat
ditingkatkan menjadi 100mg 1 x sehari berdasarkan respon
tekanan darah. Penurunan resiko stroke dengan hipertensi : dosis
awal dewasa; 50mg 1xsehari (dosis maksimum harian 100mg),
dapat digunakan dalam kombinasi dengan diuretik thiazid. Terapi
kombinasi dosis maksimum losartan 100mg dan 25mg
hidroklortiazid 1xsehari.
-
7/22/2019 Case Idustri
6/50
CASE INDUSTRI
KELOMPOK II B 5
A.5 Produk Inovator
a.
Merek : COZAARb. Nama pabrik : Merck Sharp & Dohme
c. Bentuk sediaan : Tablet salut
d. Kekuatan sediaan : 50mg/harI
e. e. Indikasi : Hipertensi
f. Aturan pakai : Sebelum atau segera sesudah makan
g. Kemasan : Strip
h. Golangan obat : keras
i. Harga : Tablet 50mg x 2 x 15 (Rp.262.600)
@Rp.8753
A.6 Produk Kompetitor
a. Jumlah Total Competitor : 4 tablet salut selaput
(Insaar, Lifezar, Losartan 50,Sartaxal),
b. Bentuk Sediaan Lain yang Beredar : 2 tablet (Acetensa,
Angioten)
c. Harga Tertinggi : 50mg x3x10 Rp.270.900.
@ Rp.9.030 Sartaxal(Sandoz)
d. Harga Terendah : 50mg x3x10 Rp.126.000.
@Rp.4.200 Losartan 50 (Hexpharm Jaya)
A.7 Bentuk sediaan obat (BSO) yang dirancang berdasarkan data
di atas
a. Bentuk Sediaan Obat (BSO)
Tablet Sublingual
-
7/22/2019 Case Idustri
7/50
CASE INDUSTRI
KELOMPOK II B 6
b.Alasan Pemilihan BSO
1) Pertimbangan farmasetika atau biofarmasetika
Berdasarkan sifat kelarutannya kalium losartan mudah larut
dalam air dan stabilitasnya stabil dalam bentuk padat.
2) Pertimbangan farmakokinetik
Losartan merupakan agen oral aktif yang mengalami
substansial first-pass metabolisme oleh enzim sitokrom P450.
Metabolit kalium losartan telah diidentifikasi dalam plasma
manusia dan urin. Absorpsi kalium losartan dalam saluran cerna
bekisar 33% dengan t 1,5 2,5 jam. Karena itu sediaan
dibuat dalam bentuk tablet sublingual untuk menghindari first-
pass metabolism sehingga biovaibilitas dapat meningkat.
3) Pertimbangan farmakodinamik
Zat aktif ini bekerja spesifik menghambat reseptor angiostensinII dimana dalam bentuk sublingual untuk mencapai onset yang
cepat.
c. Kekuatan Sediaan
Tablet sublingual 25 mg
d. Kemasan
Blister
e. Rencana nama merek
Twobiar
-
7/22/2019 Case Idustri
8/50
CASE INDUSTRI
KELOMPOK II B 7
A.8 Formula Teoritis
a. Formula
No Nama Zat Jumlah
1. Kalium losartan 25 mg
2. Mannitol SD 200 60,8%
3. Avicel PH 101 8%
4. Polivinil pirolidon K 30 1,5%
5. Sucralose 2,5%
6. Aerosil 0,7%7. Talk 1,5%
b. Fungsi Masing - Masing Komponen Zat Tambahan dalam Formula
No. Nama Zat Jumlah FungsiAlasan pemilihan
bahan
1. Kalium losartan 25mg Zat aktif -
2. Mannitol SD 200 60,8% Pengisi Sebagai pengisi khususnyauntuk tablet sublingual,
Memiliki rasa manisseperti glukosa
3. Avicel PH 101 8% Penghancur Stabil meskipun bersifathigroskopis,baikdigunakan untuk cetaklangsung
4. Polivinil pirolidon K30
1,5% Pengikat Cocok untuk zat aktif yangmudah mengalamipenguraian akibatpengaruh kelembaban dan
suhu5. Sucralose 2,5% Pemanis Sebagai pemanis dengan
rendah kalori.
6. Aerosil 0,7% Pelicin(lubrikan)
Untuk mengurangigesekan yang terjadiantara permukaan tabletdengan mesin cetak tablet
7. Talk 1,5% Pelincir(glidan)
Untuk memperbaiki dayaluncur dan daya gulir daribahan yang akan
ditabletasi.
-
7/22/2019 Case Idustri
9/50
CASE INDUSTRI
KELOMPOK II B 8
A.9 Pembuatan Produk Skala Lab
No Nama Zat Jumlah Jumlah untuk 100 tablet
1. Kalium losartan 25 mg 2500 mg
2. Mannitol SD 200 60,8% 6080 mg
3. Avicel PH 101 8% 800 mg
4. Polivinil pirolidon K 30 1,5% 150 mg
5. Sucralose 2,5% 250 mg
6. Aerosil 0,7% 70 mg
7. Talk 1,5% 150 mg
Cara Kerja :
1. Siapkan kondisi ruangan produksi pada gray area/kelas 3 ,(syarat
CPOB 2001 lampiran 3.10a hal 60).
2. Siapkan peralatan. Alat sudah dibersihkan dengan aqua,typol 0,15,
EtOH 75% dan terakhir aqua kembali. Beri label telah dibersihkan.
Set peralatan sesuai denagn master formula untuk produk yang akan
diproduksi beri label siap digunakan.
3. Karyawan harus sehat dan tidak berpenyakit menular. Diruang ganti
pakaian, karyawan harus melepas sepatu, mencuci tangan dengan
cairan antiseptic khusus. Keringkan lalu mengganti pakaian rumah
dengan pakaian khusus produksi, kenakan tutup kepala, sarung
tangan dan masker. Karyawan masuk ke ruang produksi melalui air
lock dengan kaki kanan, kenakan sepatu khusus, lalu kiri dan kenakan
juga sepatu khusus. Hal ini untuk mencegah perpindahan mikroba dari
lantai luar keruang air lock. Masuk ke ruang produksi pintu sebelah
ujung tidak boleh dalam keadaan terbuka untuk mencegah aliran
udara luar masuk keruang produksi. Inilah yang disebut sebagai air
-
7/22/2019 Case Idustri
10/50
CASE INDUSTRI
KELOMPOK II B 9
lock (pengunci/penahan aliran udara). Bila kedua pintu terbuka secara
bersamaan, maka alarm akan menyala.4. Bahan kemas primer (strip/blester tablet) diambil dari gudang bahan
kemas sesuai master formula produk yang akan diproduksi. Kirim ke
ruang produksi (area gray) melalui air lock khusus bahan kemasan
primer.
5. Bahan baku diambil dari gudang bahan baku. Kirim ke ruang
penimbangan (kelas 3) melalui air lock. Timbang sesuai master
formula. Penting diingat penimbangan dilakukan terlebih dahulu pada
zat yang lebih stabil dan tidak mudah menguap. Hal ini untuk
mencegah kontaminasi bila bahan yang tidak mudah menguap
ditimbang terlebih dahulu maka uapnya tidak akan mengkontaminasi
zat yang akan ditimbang berikutnya. Cek oleh kepala regu dan kepala
unit. Setelah oke kirim ke ruang produksi melalui air lock khusus
bahan baku.
6. Untuk memasuki ruang produksi kelas 3 (gray area) ada 3 air lock
yang bisa dimasuki, yaitu air lock khusus karyawan, khusus bahan
baku dan khusus bahan pengemas primer.
7. Bahan kemas sekunder diambil dari gudang bahan kemas sesuai
master formula produk yang akan diproduksi. Kirim ke ruang packing
sekunder (black area). Cetak no.batch dan tanggal ED sesuai master
formula. Cek oleh kepala regu dan unit. Setelah itu baru siap untuk
dipakai untuk mengemas produk.
8. Semua bahan baku dan bahan pengemas yang diambil dari gudang
penyimpanannya masing-masing telah menagalami QC terlebih dahulu
pada masa karantina. Bahan-bahan yang dipakai adalah bahan yang
telah lulus QC. Bila tidak memenuhi spesifikasi standar maka harus
cepat direject, dimusnahkan langsung atau dirusak terlebih dahulu
-
7/22/2019 Case Idustri
11/50
CASE INDUSTRI
KELOMPOK II B 10
kemudian dikirim kembali ke supplier tergantung pada perjanjian
kerjasama perusahaan dengan supplier.9. Diruang produksi
Cetak langsung
Persiapkan alat yang dibutuhkan
Timbang semua bahan yang telah diayak terlebih dahulu sesuai
dengan takaran masing-masing.
Kemudian aktifkan pvp k 30 dengan cara menyemprotkan etanol
95% secukupnya.
Campurkan semua bahan secara homogen.
Kemudian campuran homogen tersebut dicetak dengan alat
pencetak tablet.
A.10 Evaluasi produk skala lab
Evaluasi Serbuk
- Pengujian kemampuan alir
Sebanyak 20 gram serbuk ditimbang, kemudian dimasukkan
kedalam flow testeruntuk diuji laju alirnya. Lalu, tutup hopper
dibuka, serbuk akan turun ke bawah, waktunya dicatat, diameter
dan tingginya diukur.
- Pengujian Kerapatan curah dan kerapatan mampat25 gram sampel ditimbang seksama dengan menggunakan
timbangan, lalu sampel yang sudah ditimbang dimasukkan
secara hati hati kedalam alat tapped density, lalu diratakan.
Tinggi awal dari sampel dicatat, kemudia alat tapped density
dinyalakan selama 4 menit, tinggi akhir sampel setelah 4 menit
dicatat kembali.
-
7/22/2019 Case Idustri
12/50
CASE INDUSTRI
KELOMPOK II B 11
-
Pengujian Susut PengeringanSejumlah 10 gram zat (bahan) ditimbang, kemudian dimasukkan
ke alatmoisture balanceyang sebelumnya telah dibersihkan dan
ditara dahulu. Bahan yang telah dimasukkan ke alat diratakan
dengan cara digoyang-goyang. Setelah rata, tutup alat dan
dicatat bobot awal dari zat. Lalu tekan Startdan ditunggu selama
10 menit pada suhu 70oC. Dicatat kadar air yang dihasilkan dan
dicatat juga bobot akhir dari zat (bahan) uji.
Evaluasi Tablet
- Pemeriksaan organoleptis
Bentuk, bau , warna, dan rasa
- Sifat fisiko kimia
- Keseragaman ukuran
Pengukuran diameter dan tebal tablet menggunakan jangka
sorong yang dilakukan secara acak pada 20 tablet
Uji kekerasan
Dilakukan pada 20 tablet dengan menggunakan hardness tester
dengan syarat tablet besar 7 -10 kg/cm2, tablet kecil 4-6 kg/cm
Friabilitas
Dilakukan secara acak terhadap 20-40 tablet, tablet ditimbang
dan dimasukkan kedalam alat diputar sebanyak 100 x putaran,lalu ditimbang kembali
Keseragaman Bobot
Dengan menimbang 20 tablet, lalu ditimbang, masing-masing
tidak boleh dari tablet tersebut yang menyimpang dari bobot
rata-rata tablet.
http://laporanakhirpraktikum.blogspot.com/http://laporanakhirpraktikum.blogspot.com/http://laporanakhirpraktikum.blogspot.com/http://laporanakhirpraktikum.blogspot.com/ -
7/22/2019 Case Idustri
13/50
CASE INDUSTRI
KELOMPOK II B 12
Pengesahan
1.
2.
Disusun Oleh Bagian Formulasi
Popy Handayani, S. Farm
Reci Mutiya Lindri, S. Farm
1.
2.
Disetujui oleh manager R&D
Dr. Muslim Suardi, MS, Apt
-
7/22/2019 Case Idustri
14/50
CASE INDUSTRI
KELOMPOK II B 13
B.1 Uji Fisik 1 ( Penampilan )
Tablet diamati secara visual, meliputi warna (homogenitas), bentuk
tablet bundar secara merata atau tidak, kehalusan baik permukaan atas
dan bawah maupun sisi-sisi nya.
B.2 Uji Keseragaman Ukuran
20 tablet diukur tebal dan diameternya menggunakan alat jangka
sorong bersifat manual, catat dan hitung rata-rata ukuran diameter tablet
tersebut. Menurut FI menyatakan bahwa kecuali dinyatakan lain, garis
tengah tablet tidak lebih dari 3 kali dan tidak kurang dari 1 1/3 kali tebal
tablet.
B.3 Uji Keseragaman Bobot
a. Persyaratannya
Dari hasil penimbangan dan perhitungan % standar deviasi
yang kemudian dikorelasikan dengan persyaratan keseragaman bobot
yang disyaratkan FI edisi III, untuk tablet dengan berat diatas 300 mg
yaitu tidak boleh lebih dari 2 tablet yang masing-masing bobotnya
menyimpang dari bobot rata ratanya 5%, dan tidak 1 tablet pun
yang bobotnya menyimpang dari bobot rataratanya lebih dari 10%.
Form B
Pengembangan Metoda Analisis
Out put : Metoda Uji Mutu Produk Ruahan
PT Andalas Farma, Tbk
Padang, Sumatera Barat
-
7/22/2019 Case Idustri
15/50
CASE INDUSTRI
KELOMPOK II B 14
b. Cara penetapan
Diambil sebanyak 20 buah tablet secara random dari jumlah tabletyang ada, tablet ditimbang satu persatu dan harus mengikuti
persyaratan Farmakope Indonesia yaitu:
Bobot rata-rata
(mg)
Penyimpangan bobot rata-rata %
A B
25 mg atau kurang 15 30
25150 mg 10 20
151300 mg 7,5 15
> 300 mg 5 10
B.4 Uji Kekerasan Tablet
Pengukuran kekerasan tablet dilakukan terhadap 10 tablet alat
yang digunakan adalah stokes monsanto sebagai berikut: Letakkan sebuah tablet diantara anvil dengan punch, tablet
dijepit dengan cara memutar alat penekan. Angka yang
ditunjukan oleh jarum penunjuk pada skla dinyatakan sebagai
titik nol.
Alat penekan diputar kembali sampai tablet retak atau pecah.
Angka pada skala dicatat pada saat ini, maka kekerasan tablet
adalah selisih antar angka pecahnya tablet dengan angka yang
dianggap sebagai titik nol.
-
7/22/2019 Case Idustri
16/50
CASE INDUSTRI
KELOMPOK II B 15
B.5 Uji Kerapuhan Tablet
Ditimbang 20 tablet telah dibersihkan dari debu kemudian
ditimbang( W1 ), Kemudian dimasukan kedalam alat roche friabilator
yang diatur kecepatannya 25 rpm selama 4 menit. Setelah itu tablet
dibersihkan kembali dan ditimbang kembali ( W2 ).
Kerapuhan tablet dihitung dengan rumus sebagai berikut :
% Friability = ( w1w2 ) / w 1 x 100 %
Kehilangan berat lebih kecil dari 1 % masih dapat dibenarkan.
B.6 Uji Waktu Hancur Tablet
Tablet sublingual waktu hancurya tablet 30 menit.
Isikan bejana dengan cairan yang cocok seperti cairan saliva
buatan sesuai dengan tablet yang akan diukur waktu hancurnya.
Larutan yang digunakan diatur suhunya sampai 372C. Jumlah cairan ini sedemikian rupa sehingga pada saat keranjang
turun permukaannya tidak tenggelam dalam cairan dan pada saat
keranjang ini naik, permukaan tidak melebihi permukaan cairan
Masukkan tablet yang akan ditentukan waktu hancurnya satu per
satu pada 6 tabung yang ada, setelah itu kedalam masing-masing
tabung dimasukkan pula cakram yang terbuat dari plastik.
Jalankan alat dan catat waktu mulai saat alat dijalankan sampaisemua tablet telah melewati saringan yang terdapat pada setiap
tabung.
Kecepatan turun naiknya alat diatur sebanyak 30 kali setiap menit.
-
7/22/2019 Case Idustri
17/50
CASE INDUSTRI
KELOMPOK II B 16
B.7 Uji Disolusi
Uji Disolusi tablet sublingual Kalium Losartan 25 mg
Persyaratan :
Alat yang digunakan Tipe 2 paddle
Metode Spektrofotometri
Media disolusi : Mengunakan fosfat buffer (pH 6,8) dalam medium
disolusi air 300 mL
Suhu medium percobaan 37 0,5 C
Kec. Putaran paddle 50 rpm
Waktu pengambilan sampel dilakukan menit ke- 5, 10, 15, 30 menit
Prosedur :
a.Penyiapan Larutan Pembanding
1. Timbang 25 Mg Kalium Losartan, larutkan dalam labu ukur 100
ml air kocok dan cukupkan volumenya hingga garis tanda lalu
kocok.
2. Pipet 10 ml larutan tersebut kedalam labu ukur 50 ml,
tambahkan air hingga garis tanda lalu kocok.
3. Buat beberapa konsentrasi ukur serapannya pada panjang
gelombang maksimum pada spektrofotometri untuk
menentukan kurva kalibrasinya.
b.Penyiapan Larutan Uji
1.
Siapkan alat, isi masing-masing bejana dengan larutan mediadisolusi dan atur suhu media 37 0,5 C
2. Masukan tablet kalium losartan 25 mg masing-masing 1 tablet
ke dalam bejana.
3. Segera celupkan ke enam paddle secara serentak ke dalam
media disolusi.
4. Hidupkan alat dengan kecepatan 50 rpm
-
7/22/2019 Case Idustri
18/50
CASE INDUSTRI
KELOMPOK II B 17
5. Pada waktu tertentu diambil 5ml larutan percobaan, setiap
larutan yang diambil diganti kembali sehingga medium tetapberjumlah 300ml.
6. Setelah itu larutan 5ml yang diambil diukur serapannya diukur
pada panjang gelombang maksimum.
7. Kemudian tentukan nilai t 50%, t 90 %, dan persentase kalium
losartan yang ter lepas setelah 30 menit
B.8 Uji Kimia ( Penetapan kadar )
Dilakukan pengujian terhadap 20 tablet yang ditimbang kemudian
digerus halus dan merata setelah itu timbang seberat bobot rata-rata
tablet dan dilarutkan dalam pelarut air. Lakukan pengencaran dengan
pelarut air dan diukur serapannya pada panjang gelombang maksimum
250 Nm dengan menggunakan spektrofotometeri. Persyaratan USP XX
yang diberikan adalah tidak boleh dari dua tablet yang kadarnya diluar
rentang 85115 5% dari kadar rata-rata dan tidak boleh dari satu tablet
yang kadarnya diluar rentang 75 -125 % dari kadar rata-rata.
Pengesahan
1 Disusun Oleh Bagian Metode Analisi/Uji
Stabilitas
1. Putri Siska Oviadita, S. Farm
2. Nurza Nufita Dona, S. Farm
1.
2.
2 Disetujui oleh manager QA/QC
Drs. Rusdi MS, Apt
-
7/22/2019 Case Idustri
19/50
CASE INDUSTRI
KELOMPOK II B 18
C.1 Disain kemasan primer
TAMPAK DEPAN
PUTIH TAMPAK BELAKANG TAMPAK SAMPING
Form C
Pengembangan KemasanOutput: Disain Kemasan
PT AndalasFarma, Tbk
Padang, Sumatera Barat
-
7/22/2019 Case Idustri
20/50
CASE INDUSTRI
KELOMPOK II B 19
C.2 Disain kemasan sekunder
Komposisi
Kalium losartan....25mg
Indikasi
Hipertensi, gagaljantung
Aturan pakai :
Letakann tablet
tepat dibawah lidah.
TWOBIARKalium Losartan 25 mg Tablet sublingual
Netto : 3 strip @ 10 tablet Sublingual
Diproduksi oleh :PT. ANDALAS FARMA,Tbk
Padang-Indonesia
TWOBIARTablet SublingualKalium Losartan 25 mg
Harus Dengan
Resep Dokter
-
7/22/2019 Case Idustri
21/50
CASE INDUSTRI
KELOMPOK II B 20
-
7/22/2019 Case Idustri
22/50
CASE INDUSTRI
KELOMPOK II B 21
C.3 Disain brosur
TWOBIAR
Tablet Sublingual
Komposisi tiap tabletKalium Losartan....25 mg
FarmakologiMenghambat angiotensin II dengan antagonis langsung terhadap reseptorangiostensin.
IndikasiHipertensi, gagal jantung
Efek sampingNyeri dada, pusing, hipoglikemia,infeksisaluranurin, anemia,infeksi saluranpernafasan, nyeri pungung, gangguan saluran gastro intestinal, demam.
Kontra indikasiHipersensitif
DosisHipertensi :anak 2 > 6tahun :0,7 mg/kg 1x sehari (maks 50 mg/hari): sesuaikan
dosis dengan respon yang timbul. Dewasa dosis awall azim: 50 mg 1x sehari:dapat digunakan 1 atau 2x sehari dengan total dosis harian berkisar 25-100 mg.Pasien yang menerima diuretick atau mengalami penurunan volume intravascular:dosis awall azim 25 mg.Nefropati untuk pasien dengan diabetes melitus tipe2 dan hipertensi :dosis awaldewasa ; 50 mg 1 x sehari, dapat ditingkatkan menjadi 100mg 1xsehariberdasarkan respon tekanan darah. Penurunan resiko stroke dengan hipertensi:dosis awal dewasa; 50 mg 1x sehari (dosis maksimum harian 100 mg),dapatdigunakan dalam kombinasi dengan diuretic thiazid. Terapi kombinasi dosismaksimum losartan 100 mg dan 25 mg hidroklortiazid 1x sehari.
Aturan PakaiLetakan tablet tepat di bawah lidah.
Penyimpanan:Wadah tertutup rapat dan terlindung dari cahaya.
Kemasan :3 blister @ 10 tablet sublingualNo. Reg : GKL 1310402710 A1Exp. Date : Oktober 2017
Diproduksi oleh
PT. ANDALAS FARMA,Tbk
Padang - Indonesia
-
7/22/2019 Case Idustri
23/50
CASE INDUSTRI
KELOMPOK II B 22
Pengesahan
1 Disusun Oleh Bagian Produksi
1.Rika Melisa, S. Farm
2.Risha Mustika, S. Farm
1
2
2 Disetujui oleh manager Produksi
Syofyan, S.Si, M. Farm, Apt
-
7/22/2019 Case Idustri
24/50
CASE INDUSTRI
KELOMPOK II B 23
D.1. Alat dan Kondisi Uji ( suhu dan kelembaban)
Alat yang digunakan Climatic Chamber, Suhu dan Kelembaban uji
stabilitas Real time 300C 20C / 75% RH 5% RH dan uji stabilitas
dipercepat : 400C 20C / 75% RH 5 % RH.
D.2. Jumlah Sampel Uji
3 pilot scale batch diterima
D.3. Metoda Uji
Uji Stabilitas real-time minimal 12 bulan, per 3 bulan di tahun
pertama, per 6 bulan di tahun kedua, tiap tahun pada tahun
berikutnya hingga batas shelf life.
Uji stabilitas dipercepat:minimal 3 titik waktu, meliputi titik awal
dan akhir pengujian, minimal 6 bulan (FDA: 0 2 4 6 bulan, WHO
0,1,2,3 & 6 bulan)
D.4. Analisis Data dan Perhitungan Umur Simpan Obat
Parameter pengujian yang dilakukan selama uji stabilitas:
a. Sifat organoleptik
b. Uji keseragaman bobot
c. Uji kekerasan
d. Uji Kerapuhan
e. Penentuan kadar
Form D
Uji stabilitas
Out put : Metoda uji stabilitas
PT Andalas Farma, Tbk
Padang, Sumatera Barat
-
7/22/2019 Case Idustri
25/50
CASE INDUSTRI
KELOMPOK II B 24
f. Analisis Uji Stabilitas
Konsentrasi zat yang diperoleh disubstitusikan kedalam persamaan
orde reaksi.
Penentuan orde reaksi dapat ditentukan dengan mensubstitusikan
data yang terkumpul dari hasil pengamatan jalannya suatu reaksi
ke dalam bentuk integral dari persamaan berbagai orde reaksi.
Jika persamaan itu menghasilkan harga k yang tetap konstan dalam
batas-batas variasi percobaan, maka reaksi dianggap berjalan
sesuai dengan orde tesebut.
Setelah didapatkan harga k, Maka umur simpan dapat dihitung
menguunakan :
Rumus t90= 0,105 x k
Pengesahan
1 Disusun oleh bagian Metoda analisis / uji
stabilitas
1. Putri Siska Oviadita, S. Farm
2. Nurza Nufita Dona, S. Farm
1.
2.
2 Disetujui oleh manager QA/QC
Drs. Rusdi MS, Apt
-
7/22/2019 Case Idustri
26/50
CASE INDUSTRI
KELOMPOK II B 25
E.1. Pendahuluan
Badan Pengawas Obat dan Makanan berkewajiban untuk menilai
semua produk obat sebelum dipasarkan, memberikan izin pemasaran, dan
selanjutnya melakukan pengawasan terhadap produk obat tersebut
setelah dipasarkan untuk memberikan jaminan kepada masyarakat bahwa
produk obat tersebut memenuhi standar efikasi, keamanan dan mutu
yang dibutuhkan. Untuk produk obat yang mengandung zat aktif berupa
zat kimia baru (new chemical entity = NCE) dibutuhkan penilaian
mengenai efikasi, keamanan dan mutu secara lengkap. NCE ini yang
dipatenkan oleh pabrik penemunya disebut juga obat inovator.
Sedangkan untuk produk obat yang merupakan produk copy hanya
dibutuhkan standar mutu yang antara lain berupa bioekivalensi dengan
produk obat inovator sebagai produk pembanding (reference product)
yang merupakan baku mutu.
Uji bioavaibilitas tablet sublingual kalium losartan ini dilakukan pada
kelinci dengan tujuan yang sama pada manusia. Hal ini disebabkan olehproduk innovator berbentuk tablet salut film.
E.2. Tujuan
Untuk menjamin efikasi, keamanan dan mutu produk obat yang
beredar.
Untuk menjamin produk obat copy yang akan mendapat izin edar
bioekivalen dengan produk obat inovatornya.
Form E
Uji BE
Out put : Protokol Singkat Uji BE
PT Andalas Farma, Tbk
Padang, Sumatera Barat
-
7/22/2019 Case Idustri
27/50
CASE INDUSTRI
KELOMPOK II B 26
Untuk menentukan bioavailabilitas absolut dan relatif suatu zat
kimia baru, serta bioekivalensi zat tersebut dalam formulasi untukuji klinik dan dalam produk yang akan dipasarkan.
E.3. Metoda Penelitian
A. DisainDapat dipertimbangkan untuk :
- Obat dengan kadar plasma atau kecepatan eliminasi intra-subyekyang sangat bervariasi sehingga tidak memungkinkan untuk
menunjukkan bioekivalensi dengan studi dosis tunggal, sekalipun
pada jumlah subyek yang cukup banyak, dan variasi ini berkurang
pada keadaan tunak.
- Obat yang metode penetapan kadarnya dalam plasma tidak cukup
sensitif untuk mengukur kadarnya dalam plasma pada pemberian
dosis tunggal (sebagai alternatif dari penggunaan metode
penetapan kadar yang lebih sensitif), mis. loratadin
B. Subyek Kelinci
E.4 Analisis obat
Produk obat
uji yang digunakan dalam studi BA harus dibuat sesuai dengan
Cara Pembuatan Obat yang Baik (CPOB), dan catatan batchnya
harus dilaporkan. Produk uji yang digunakan dalam studi BE untuk
tujuan registrasi harus identik dengan produk obat yang akan
dipasarkan. Karena itu, tidak hanya komposisi dan sifat-sifatnya
-
7/22/2019 Case Idustri
28/50
CASE INDUSTRI
KELOMPOK II B 27
(termasuk stabilitas), tetapi juga cara produksinya harus sama
dengan cara produksi rutin yang akan datang.
Dosis obat uji
Dosis obat uji dapat berupa :
- Satu unit bentuk sedian dengan kekuatan yang tertinggi
- Jika perlu untuk alasan analitik, dapat digunakan beberapa unit
dengan kekuatan tertinggi, asalkan total dosis tunggal ini masihdalam kisaran dosis yang dianjurkan.
Uji Disolusi In Vivo
- Hitung dosis obat untuk hewan percobaan
- Buka mulut kelinci dan letakkan tablet dibawah lidah menggunakan
forset
- Tutup mulut kelinci dengan wooden rode selama 5 menit- Berikan air 0,3-0,5 mL secepatnya setelah tablet terintegrasi
- Tambahkan 0,7 mL air diberikan setelah 5 menit pertama untuk
menghilangkan sisa obat dibawah lidah
- Ambil 0,5-1 mL sampel darah sebelum pemberian obat dan setelah
pemberian obat pada menit 30, 60, 120, dan 240 menit
- Simpan sampel darah di lemari es selama 1 jam kemudian
disentrifus pada suhu 4C.
- Hitung konsentrasi kalium losartan menggunakan HPLC
E.5 Perhitungan parameter bioavabilitas obat dalam darah
Parameter bioavailabilitas dari data plasma
Waktu konsentrasi plasma ( darah ) mencapai puncak (tmaks)
-
7/22/2019 Case Idustri
29/50
CASE INDUSTRI
KELOMPOK II B 28
Konsentrasi plasma puncak (Cpmaks)
Area dibawah kurva kadar obat dalam plasma per waktu (AUC)
AUC dan percentase relative bioavaibilitas dapat dihitung.
% relative bioavaibilitas =
E.6 Analisa Statistik
Parameter bioavailabilitas yang dibandingkan untuk penilaian
bioekivalensi adalah AUC, Cmax dan tmax.
Data yang bergantung pada kadar, yakni AUC dan Cmax , harus
ditransformasi logaritmik (ln) terlebih dulu sebelum dilakukan
analisis statistik, karena kinetik obat mengikuti kinetik first order
sehingga dalam skala logaritmik akan diperoleh distribusi yang
normal dan varian yang homogen.
Untuk evaluasi statistik terhadap parameter-parameter
farmokokinetik dilakukan analisis varian (ANOVA) dua arah.
Parameter statistik antara parameter farmakokinetik yang diperoleh
dari satu atau lebih produk obat dianggap bermakna jika
probabilitas 0,05 (p 0,05), Jika p > 0,05 perbedaan antara dua
produk obat dianggap tidak berwarna.
-
7/22/2019 Case Idustri
30/50
CASE INDUSTRI
KELOMPOK II B 29
Pengesahan
1 Disusun oleh bagian Metoda analisis / ujistabilitas
1. Putri Siska Oviadita, S. Farm
2. Nurza Nufita Dona, S. Farm
1.
2.
2 Disetujui oleh manager QA/QC
Drs. Rusdi MS, Apt
-
7/22/2019 Case Idustri
31/50
CASE INDUSTRI
KELOMPOK II B 30
F.1 Nomor Registrasi
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
G K L 1 3 1 0 4 0 2 7 1 0 A 1
F.2 Penjelasan masing-masing digit
Digit 1 : Nama dagang
D : Nama Dagang
G : Nama Generik
Digit 2 : Gol obat keras
N : Golongan obat narkotik
P : Golongan obat Psikotropika
T : Golongan obat Bebas terbatas
B : Golongan obat Bebas
K : Golongan obat keras
Digit 3 : Obat jadi produksi dlm negri
Digit 4 dan 5 : Tahun pendaftaran obat
Digit 6,7 dan 8 : Menujukkan nomor urut pabrik.
Form FRegistrasi ObatOutput: Nomor Registrasi Obat
PT Andalas Farma, TbkPadang, Sumatera Barat
-
7/22/2019 Case Idustri
32/50
CASE INDUSTRI
KELOMPOK II B 31
Digit 9,10, dan 11 : Menunjukkan nomor urut obat jadi yang disetujui
untuk masing-masing pabrik.
Digit 12 dan 13 : Menunjukkan bentuk sediaan obat jadi
28 : gel
Digit 14 : Menunjukkan kekuatan sediaan obat jadi
A : Menunjukkan kekuatan obat yang pertama
B : Menunjukkan kekuatan obat yang kedua
C : Menunjukkan kekuatan obat yang ketiga
Digit 15 : Menunjukkan kemasan yang berbeda untuk tiap
nama, kekuatan dan bentuk sediaan obat jadi.
1 : Menunjukkan kemasan yang pertama
2 : Menunjukkan beda kemasan yang pertama
3 : Menunjukkan beda kemasan
-
7/22/2019 Case Idustri
33/50
CASE INDUSTRI
KELOMPOK II B 32
Pengesahan
1 Disusun Oleh Bagian Formulasi1. Rika Melisa, S. Farm
2. Risha Mustika, S. Farm
1
2
2 Disetujui oleh manager Produksi
Syofyan, S.Si, M. Farm, Apt
-
7/22/2019 Case Idustri
34/50
CASE INDUSTRI
KELOMPOK II B 33
Disusun oleh: Disetujui oleh :
Bagian Formulasi Manager Produksi Manager QC
Tanggal : Tanggal: Tanggal:
Kode
Produksi
04.104
Nama
Twobiar
No. Batch Besar Batch
100000 tablet
Bentuk Sediaan
Tablet Sublingual
Kemasan Tanggal mulai pengolahan Tanggal selesai
pengolahan
PT Andalas
Farma,Tbk
Padang,
Sumatera Barat
CATATAN PENGOLAHAN BETS
TABLET SUBLINGUAL
25 g
No.
Tanggal berlaku
Mengganti,
No.
Tanggal berlaku
Form GTrial Skala ProduksiOutput: Catatan Pngolahan Bets
PT Andalas Farma, TbkPadang, Sumatera Barat
-
7/22/2019 Case Idustri
35/50
CASE INDUSTRI
KELOMPOK II B 34
I. KOMPOSISI
A. Satuan Dasar 25 gram
B. Jumlah bahan yang diperlukan untuk 1
batch = 100000 tablet sublingual
1. Kalsium Losartan = 2500 g
2. Monitol SD 200 = 6080 g
3.Avicel PH 101 = 800 g
4. Polivinil pirolidon k 300 = 150 g
5. Sucralose = 250 g
6.Aerosil = 70 g
7. Talk = 150 g
II. SPESIFIKASI
A. Pemerian
Bulat kecil, berwarna putih,
rasa manis.
B. Bahan-bahan
Semua bahan yang dipakai
(bahan berkhasiat dan
bahan pembantu) harusmemenuhi spesifikasi yang
ada.
II. PERALATAN
- Timbangan-timbangan presisi
dengan :
1. Daya beban 6kg
Kepekaan 200 g
2. Daya beban 17,5 kg
Kepekaan 5 g
3. Daya beban 3 kg
Kepekaan 1 gr
- Wadah terbuat dari baja
tahan karat
- Bejana pengaduk
- Wadah penyimpanan
- Pengaduk
- Pompa
-
7/22/2019 Case Idustri
36/50
CASE INDUSTRI
KELOMPOK II B 35
- Termometer
-
pH Meter- Kaca
III.Penimbangan
Tanggal :
KodeBahan
Nama Bahan
Jumlah
yang
dibutuhkan
Jumlah
yang
ditimbang
No.Batch
DitimbangOleh
DiperiksaOleh
A 01
B 02
C 03
D 04
E 05
F 06
G 07
Kalium Losartan
Monitol SD 200
Avicel PH 101
Polivinil
Pirolidon K 30
sucralose
Aerosil
Talk
2500 gram
6080 gram
800 gram
150 gram
250 gram
70 gram
150 gram
2500 gram
6080 gram
800 gram
150 gram
250 gram
70 gram
150 gram
-
7/22/2019 Case Idustri
37/50
CASE INDUSTRI
KELOMPOK II B 36
IV.PROSEUR PENGOLAHAN
Catatan :
Penambahan bahan harus dilaksanakan secara berurutan seperti yang
disebutkan. Setiap bahan harus larut sempurna sebelum penambahan
berikutnya
1. Persiapan Bahan
1.1. Periksa kebersihan tangki pencampur
Tgl : Oleh :
Paraf
1.2 Pengawasan selama proses
Pemeriksaan pH air murni dilaksanakan
Tgl : Oleh :
Hasil : pH =
1.3 PembuatanTgl : Oleh :
- Pengayakan zat aktif dan bahan tambahan
- Pengaktifan polivinil pirolidon menggunakan etanol
95%
Tgl: Oleh:
2. Bahan berkhasiat2.1. Periksa kebersihan wadah
Tgl : Oleh :
3. Campuran akhir
1.1. Pembuatan
Tgl : Oleh :-
-
7/22/2019 Case Idustri
38/50
CASE INDUSTRI
KELOMPOK II B 37
- Campurkan bahan yang telah diayak sampai
homogeny dengan menggunakan role drum.- Cetak tablet menggunakan alat pencetak.
Waktu : WIB
3.2. Pengawasan selama proses
- Dilaksanakan
Tgl : Oleh :
- Pemerian (Bentuk tablet yang bagus, tidak retak
atau mempunyai permukaan yang kasar)
-
7/22/2019 Case Idustri
39/50
CASE INDUSTRI
KELOMPOK II B 38
VI. REKONSILIASI
Rekonsiliasi Hasil Diperiksa Oleh Disetujui Oleh
Hasil teoritis :
Hasil nyata :
Bila hasil nyata di luar batas hasil
tersebut di atas, dilakukan
Penyidikan terhadap kegagalanSupervisor
pengolahan
Tanggal :
Manajer Produksi
Tanggal :
Pemeriksaan Proses Pengolahan Peninjau Catatan Pengolahan Batch
Supervisor Pengolahan Manajer Produksi Manajer QC
Tanggal : Tanggal : Tanggal :
-
7/22/2019 Case Idustri
40/50
CASE INDUSTRI
KELOMPOK II B 39
PT. Andalas
Farma,Tbk
Padang,
Sumatera Barat
CATATAN PENGOLAHAN BETS
TABLET SUBLINGUAL
25 mg
No.
Tanggal berlaku
Mengganti,
No.
Tanggal berlaku
Disusun oleh: Disetujui oleh
Bagian Formulasi Manager Produksi Manager QC
Tanggal : Tanggal : Tanggal:
Kode
Produksi
04.104
Nama
TWOBIAR
No. Batch
5100113
Besar Batch
100000 Tabletsublingual
Bentuk Sediaan
Tablet sublingual
Kemasan Tanggal mulai pengolahan Tanggal selesai
pengolahan
Form HOutput: Trial Skala ProduksiOutput: Catatan Pengemasan Bets
PT Andalas Farma, TbkPadang, Sumatera Barat
-
7/22/2019 Case Idustri
41/50
CASE INDUSTRI
KELOMPOK II B 40
I. Penerimaan Bahan Pengemas
Kode
bahan
Nama bahan
Pengemas
Jumlah
Dibutuhkan
Jumlah
diterima
No.
QC
Jumlah
dipakai
Jumlah
diterimaparaf
NbCa 6 Blister
UQ 25 Kotak Kecil
LIPKS Label
JBAAS Dus Lipat
OOPAL Label luar
MMOG Masterbox 1
-
7/22/2019 Case Idustri
42/50
CASE INDUSTRI
KELOMPOK II B 41
Tgl. Pengembalian bahan pengemas
Paraf Supervisor Pengemas .
Catatan Diperiksa oleh
Manajer Produksi
Tanggal :
Disetujui oleh
Manajer Pengawasan Mutu
Tanggal :
-
7/22/2019 Case Idustri
43/50
CASE INDUSTRI
KELOMPOK II B 42
II. PROSEDUR PENGEMASAN PRIMER Paraf
1. Pemeriksaan blister
- Blister diperiksa tanggal : oleh :
Halaman 2 dari 4
Prosedur pengolahan induk no. 08 A/ppi tanggal 25 Oktober 2013
Menggantikan
Disusun oleh Disetujui oleh
Bagian Formulasi Manajer Produksi Manajer Pengawasan Mutu
Tanggal : Tanggal : Tanggal :
2. Pengawasan selama proses
- Periksa suhu air sirkulasi Udara
- Catat hasil dalam lembaran Pengawas selama proses
Paraf
3. Pengisian dan Penutupan Blister
- Kebersihan mesin pengisi & penutup
Blister diperiksa tanggal : oleh :
- Isi tablet kedalam blister dengan memakai mesin pengisi
tablet sublingual.
- Periksa pengisian blister diisi setiap 30 menit.
-
7/22/2019 Case Idustri
44/50
CASE INDUSTRI
KELOMPOK II B 43
- Catat hasil dalam lembaran pengawas selama proses.
- Pasang penutup blister dengan mesin penutup botol
(merek.)
4. Pengambilan contoh
- Contoh dari produk ruahan diambil
tanggal oleh
III. Prosedur Penandaan dan Pengemasan
1. Pencetakan kode bets pada label
- Kebersihan mesin cetak diperiksa tanggaloleh
- Cetak no. Bets datang tangal kadaluarsa pada tiap label
dengan memakai mesin pencetak.
(Protap..No)
Pengawasan selama proses
- Periksa catatan nomor bets dan tanggal daluarsa.
Catat jumlah label yang sudah dicetak di laporan
pencetakan nomor bets
2. Pencetakan Dus Lipat
- Kebersihan Mesin cetak diperiksa tanggaloleh
-Cetak nomor bets pada tiap duslipat memakai mesin
pencetak.
(Protap.No)
Pengawasan selama proses
-
7/22/2019 Case Idustri
45/50
CASE INDUSTRI
KELOMPOK II B 44
- Periksa cetakan nomor bets dan tanggal daluarsa
- Catat jumlah duslipat yang sudah dicetak dilaporan
pencetakan nomor bets
3. Melipat Brosur
- Kebersihan mesin pelipat brosur diperiksa tanggaloleh...
- Lipat brosur dengan memakai mesin pelipat brosur
(Protap..No)
Halaman 3 dari 4
Prosedur pengolahan induk no. 03 A/ppi tanggal 25 Oktober 2013
Menggantikan
Disusun oleh Disetujui oleh
Bagian Formulasi Manajer Produksi Manajer Pengawasan Mutu
Tanggal : Tanggal : Tanggal :
Pengawasan selama proses
-Catat jumlah brosur yang sudah dilipat dilaporan pencetakan
Paraf
-
7/22/2019 Case Idustri
46/50
CASE INDUSTRI
KELOMPOK II B 45
nomor bets/pelipatan
4. Pencetakan Label Luar
- Cetak no. Bets dan tanggal kadaluarsa pada label luar.
Pengawasan selama proses
- Periksa nomor bets dan tanggal daluarsa pada label luar.
- Catat jumlah label luar yang sudah dicetak dilaporan
pencetakan nomor bets
5. Penandaan Blister
- Kebersihan mesin labal diperiksa tanggaloleh...
- Tempelkan label pada blister yang sudah diisi dan ditutup
dengan memakai mesin label.
(ProtapNo..)
Pengawasan selama proses
- Catat jumlah label yang sudah dicetak di laporan pencetakan
nomor bets
6. PengemasanAkhir
- Kemas botol yang telah dilabel bersama brosur kedalam
duslipat.
- Kemas duslipat yang telah diisi kedalam Master Box.
- Tandai Master Box dengan label luar.
-
7/22/2019 Case Idustri
47/50
CASE INDUSTRI
KELOMPOK II B 46
- Tandai palet dengan label KARANTINA.
Pengawasan selama proses
- Catat jumlah tube yang selesai dikemas : tube
- Catat jumlah duslipat dan label luar yang sudah dicetak
tetapi tidak terpakai dan dimusnahkan menurut protap
no..
- Duslipat yang tidak terpakai.buah
- Label yang tidak terpakai..lembar
Pengambilan Contoh
- Contoh obat jadi diambil tanggalobat
7. Pengirman ke Gudang
- Catatan Pengiriman no...jumlah tanggalobat
-
7/22/2019 Case Idustri
48/50
CASE INDUSTRI
KELOMPOK II B 47
Halaman 4 dari 4
Prosedur pengolahan induk no. 04 A/ppi tanggal 25 0ktober 2013
Menggantikan
Disusun oleh Disetujui oleh
Bagian Formulasi Manajer Produksi Manajer QC
Tanggal : Tanggal : Tanggal :
Paraf
Hasil Kemasan Jumlah Satuan
- Untuk dijual
- ContohTertinggal
- Ditolak
Total
-
7/22/2019 Case Idustri
49/50
CASE INDUSTRI
KELOMPOK II B 48
- Hasil teoritis = ..Blister
- Hasil nyata = ..Blister=..% dari hasil
teoritis
- Batas 99,5100 % dari hasil teoritis
- Jika hasil nyata diluar batas tersebut diatas, lakukan
Penyelidikan terhadap kegagalan dan berikan
penjelasan
Dibawah ini.
- Penjelasan :
-
7/22/2019 Case Idustri
50/50
CASE INDUSTRI
IV. PELULUSAN OLEH PENGAWASAN MUTU
- Pelulusan akhir dari obat jadi notanggal..
Catatan : ..
Pemeriksaan proses Peninjauan Catatan Pengolahan Betspengolahan
Supervisor Pengolahan Manajer Produksi Manajer QC
Tanggal : Tanggal. : Tanggal : .