case sukbum struma

Upload: randy-adiwinata

Post on 25-Feb-2018

238 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 7/25/2019 Case Sukbum Struma

    1/22

    TINJAUAN PUSTAKA

    1. Definisi Struma

    Struma disebut juga goiter adalah suatu pembengkakan pada leher oleh karena

    pembesaran kelenjar tiroid akibat kelainan glandula tiroid dapat berupa gangguan fungsi atau

    perubahan susunan kelenjar dan morfologinya.

    Dampak struma terhadap tubuh terletak pada pembesaran kelenjar tiroid yang dapat

    mempengaruhi kedudukan organ-organ di sekitarnya. Di bagian posterior medial kelenjar

    tiroid terdapat trakea dan esophagus. Struma dapat mengarah ke dalam sehingga mendorong

    trakea, esophagus dan pita suara sehingga terjadi kesulitan bernapas dan disfagia. Hal tersebutakan berdampak terhadap gangguan pemenuhan oksigen, nutrisi serta cairan dan elektrolit.

    Bila pembesaran keluar maka akan memberi bentuk leher yang besar dapat asimetris atau

    tidak, jarang disertai kesulitan bernapas dan disfagia.

    2. Anatomi Tiroid

    Tiroid merupakan organ yang bentuknya seperti kupu-kupu dan terletak pada leher

    bagian bawah di sebelah anterior trakea. elenjar ini merupakan kelenjar endokrin yang

    paling banyak !askularisasinya, dibungkus oleh kapsula yang berasal dari lamina pretracheal

    fasia profunda. apsula ini melekatkan tiroid ke laring dan trakea. elenjar ini terdiri atas

    dua buah lobus lateral yang dihubungkan oleh suatu jembatan jaringan isthmus tiroid yang

    tipis dibawah kartilago krikoidea di leher, dan kadang-kadang terdapat lobus piramidalis

    yang muncul dari isthmus di depan laring.

    elenjar tiroid terletak di leher depan !ertebra cer!icalis " sampai thoracalis #, terdiri

    dari lobus kiri dan kanan yang dihubungkan oleh isthmus. Setiap lobus berbentuk seperti

    buah pear, dengan apeks di atas sejauh linea obli$ue lamina kartilage thyroidea, dengan basis

    di bawah cincin trakea " atau %. elenjar tiroid mempunyai panjang & " cm, lebar ' cm, dan

    dalam keadaan normal kelenjar tiroid pada orang dewasa beratnya antara #( sampai )(

  • 7/25/2019 Case Sukbum Struma

    2/22

    gram. *liran darah kedalam tiroid per gram jaringan kelenjar sangat tinggi +& "

    mlmenitgram tiroid.

    ambar #. *natomi tiroid

    /askularisasi kelenjar tiroid berasal dari0

    1) *. Tiroidea Superior yang merupakan cabang dari *. 1arotis 23terna

    2) *. Tiroidea 4nferior yang merupakan cabang dari *. Subcla!ia

    3) *. Tirodea 4ma yang merupakan cabang dari *rcus *orta

  • 7/25/2019 Case Sukbum Struma

    3/22

    ambar ). /askularisasi tiroid

    Saraf yang melewati Tiroid adalah 5er!us 6ekurens. Saraf ini terletak di dorsal tiroid sebelum

    masuk ke laring.

    ambar '. 7ersarafan tiroid

  • 7/25/2019 Case Sukbum Struma

    4/22

    3. Fisiologi Tiroid

    elenjar tiroid merupakan suatu kelenjar endokrin yang mensekresikan hormon

    Tiroksin atau T8, Triiodotiroksin atau T' dan kalsitonin. T8 disekresi dalam jumlah lebih

    banyak dibandingkan dengan T', tetapi apabila dibandingkan milligram per milligram, T'merupakan hormon yang lebih aktif daripada T8. Di dalam darah sebagian besar T' dan T8

    terikat oleh protein plasma yaitu albumin , Thyro3in Binding 7re *lbumin +TB7* dan

    Thyro3in Binding lobulin +TB. Sebagian kecil T' dan T8 bebas beredar dalam darah dan

    berperan dalam mengatur sekresi TSH. Hormon tiroid dikendalikan oleh thyroid-stimulating

    hormone +TSH yang dihasilkan lobus anterior glandula hipofise dan pelepasannya

    dipengaruhi oleh thyrotropin-releasing hormone +T6H. elenjar thyroid juga mengeluarkan

    kalsitonin dari parafolikular sel yang dapat menurunkan kalsium serum berpengaruh pada

    tulang.

  • 7/25/2019 Case Sukbum Struma

    5/22

    9ungsi hormon tiroid antara lain0

    # :eningkatkan kecepatan metabolisme

    ) 2fek kardiogenik

    ' Simpatogenik

    8 7ertumbuhan dan sistem saraf

    4. Klasifiasi Struma

    7embesaran kelenjar tiroid atau struma diklasifikasikan berdasarkan efek fisiologisnya,

    klinis, dan perubahan bentuk yang terjadi, dibagi menjadi0

  • 7/25/2019 Case Sukbum Struma

    6/22

    # Struma Toksik, yaitu struma yang menimbulkan gejala klinis pada tubuh,

    berdasarkan perubahan bentuknya dapat dibagi lagi menjadi0

    a. Diffusa, yaitu jika pembesaran kelejar tiroid meliputi seluruh lobus. 1ontoh0

    ra!e;s disease

    b. 5odosa, yaitu jika pembesaran kelenjar tiroid hanya mengenai salah satu lobus.

    1ontoh 0 7lummer;s disease.

    ) Struma 5on-Toksik, yaitu struma yang tidak menimbulkan gejala klinis pada tubuh,

    berdasarkan perubahan bentuknya dapat dibagi lagi menjadi0

    a. Diffusa, ditemukan pada endemik goiter akibat defiensi yodium

    b. 5odosa, ditemukan pada keganasan tiroid

    2tiologi pembesaran kelenjar tiroid antara lain 0

    # Hiperplasia dan Hipertrofi

    Setiap organ apabila dipicu untuk bekerja akan mengalami kompensasi dengan cara

    memperbesar dan memperbanyak jumlah selnya. Demikian juga dengan kelejar

    tiroid pada saat pertumbuhan akan dipacu untuk bekerja memproduksi hormon

    tiroksi sehingga lama kelamaan akan membesar, misalnya saat pubertas dan

    kehamilan.

    ) 4nflamasi atau infeksi

    7roses peradangan pada kelenjar tiroid seperti pada tiroidiitis akut, tiroiditis subakut

    +de

  • 7/25/2019 Case Sukbum Struma

    7/22

    ejala yang timbul pada hipertiroid adalah0

    - 7eningkatan nafsu makan dan penurunan berat badan

    - Tidak tahan panas dan hiperhidrosis

    - 7alpitasi, sistolik yang tinggi dan diastolik yang rendah sehingga menghasilkan tekanan

    nadi yang tinggi +pulsus sele dan dalam jangka panjang dapat menjadi fibrilasi atrium

    - Tremor

    - Diare

    - 4nfertilitas, amenorrhae pada wanita dan atrofi testis pada pria

    - 23ophtalmus

    ejala yang timbul pada hipotiroid adalah kebalikan dari hipertirodi0

    - 5afsu makan menurun dan berat badan bertambah

  • 7/25/2019 Case Sukbum Struma

    8/22

    - Tidak tahan dingin dan kulit kering bersisik

    - Bradikardi, tekanan sistolik yang rendah dan tekanan nadi yang lemah

    - erak tubuh menjadi lamban dan edema pada wajah, kelopak mata dan tungkai.

    4.1 Struma Difusa Tosi

    a. Definisi

    Struma difusa toksik dapat kita temukan pada ra!e;s Disease. Trias ra!e;s

    disease meliputi pembesaran kelenjar tiroid difus, hipertiroidi dan eksophtalmus.

    7enyakit ini lebih sering ditemukan pada orang muda, lebih sering pada wanita daripada

    pria. :anifestasi klinisnya berupa berkeringat berlebihan, rasa haus, tremor jari-jari yangekstensi dan abduksi, tidak tahan panas, penurunan berat badan , imsomnia, kelemahan

    otot-otot proksimal, ketidakstabilan emosi, rambut menjadi halus dan rontok, gangguan

    menstruasi berupa amenorrhea, dan polidefekasi +sering buang air besar. 7ada pasien

    yang lanjut usia seringkali ditemukan takikardi dan fibrilasi atrium. linis sering

    ditemukan adanya pembesaran kelenjar tiroid, kadang terdapat juga manifestasi pada

    mata berupa eksophtalmus sampai pembengkakan supraorbital dan infraorbital.

    >alaupun etiologi penyakit ra!e;s tidak diketahui pasti, tampaknya terdapat peran dari

    suatu antibodi yang dapat ditangkap reseptor TSH, yasng menimbulkan stimulus terjadap

    peningkatan hormon tiroid. 7enyakit ini juga ditandai dengan peningkatan absorbsi

    yodium radioaktif oleh kelenjar tiroid.

  • 7/25/2019 Case Sukbum Struma

    9/22

    !. Patofisiologi

    ra!e;s disease merupakan suatu penyakit yang disebabkan kelainan imun dalam

    tubuh, di mana terdapat suatu ?at yang disebut sebagi Thyroid 6eceptor *ntibodies. @at

    ini menempati reseptor TSH di sel-sel tiroid dan menstimulasinya secara berlebihan,

    sehingga TSH tidak dapat menempati reseptornya dan kadar hormon tiroid dalam tubuh

    menjadi meningkat.

    ". #e$ala Klinis

    ejala dan tanda yang timbul merupakan manifestasi dari peningkatan metabolisme

    di semua sistem tubuh dan organ yang mungkin secara klinis terlihat jelas. 7eningkatan

    metabolisme menyebabkan peningkatan kebutuhan kalori, dan seringkali asupan +intake

    kalori tidak mencukupi kebutuhan sehingga terjadi penurunan berat badan secara drastis.

    7eningkatan metabolisme pada sistem kardio!askuler terlihat dalam bentuk

    peningkatan sirkulasil darah, antara lain dengan peningkatan curah jantungcardiac

    output sampai dua-tiga kali normal, dan juga dalam keadaan istirahat. 4rama nadi

    meningkat dan tekanan nadi bertambah sehingga menjadi pulsus sele, penderita akan

    mengalami takikardia dan palpitasi. Beban pada miokard, dan rangsangan saraf otonom

  • 7/25/2019 Case Sukbum Struma

    10/22

    dapat mengakibatkan kekacauan irama jantung berupa ekstrasistol, fibrilasi atrium dan

    fibrilasi !entrikel.

    7ada saluran cerna sekresi maupun peristaltik meningkat sehingga sering timbul

    polidefeksi dan diare.

    Hipermetabolisme susunan saraf biasanya menyebabkan temor, penderita sulit

    tidur, seing terbangun di waktu mala, penderita mengalami ketidakstabilan emosi,

    kegelisahan, kekacauan pikiran, dan ketakutan yang tidak beralasan yang sangat

    mengganggu.

    7ada saluran napas, hipermetabolisme menimbulkan dispneu dan takipneu yang

    tidak terlalu mengganggu. elemahan otot terutama otot-otot bagian proksimal, biasanya

    cukup mengganggu dan seing muncul secara tiba-tiba. Hal ini disebabkan oleh gangguan

    elektrolit yang dipicu oleh adanya hipertiroidi tersebut.

    angguan menstruasi dapat berupa amenoreasekunder atau metrorhagia. elainan

    mata disebabkan oleh reaksi autoimun berupa ikatan antibodi terhadap reseptor pada

    jaringan ikat dan oto ekstrabulbi dalam rongga mata.jaringan ikat dan jaringan lemaknya

    menjadi hiperplastik sehingga bola mata terdorong ke luar dan otot mata terjebpit.

    *kibatnya terjadi eksoftalmus yang dapat menyebabkan kerusakan bola mata akibat

    keratitis. angguan gerak oto akan menyebabkan strabismus.

    d. Tatalasana

    Terapi penyakit ra!es ditujukan pada pengendalian keadaan

    tirotoksisitashipertiroidi dengan pemberian antitiroid, seperti propil-tiourasil +7TA atau

    karbima?ol. Terapi definitif dapat dipilih antara pengobatan anti-tiroid jangka panjang,

    ablasio dengan yodium radioaktif, atau tiroidektomi. 7embedahan terhadap tiroid dengan

    hipertiroidi dilakukan terutama jika pengobatan dengan medikamentosa gagal dengan

    kelenjar tiroid besar. 7embedahan yang baik biasanya memberikan kesembuhan yang

    permanen meskipun kadang dijumpai terjadinya hipotiroidi dan komplikasi yang

    minimal.

  • 7/25/2019 Case Sukbum Struma

    11/22

    4.2 Struma Nodosa Tosi

    a. Definisi

    Struma nodosa toksik adalah pembesaran kelenjar tiroid pada salah satu lobus yang

    disertai dengan tanda-tanda hipertiroid. 7embesaran noduler terjadi pada usia dewasa

    muda sebagai suatu struma yang nontoksik. Bila tidak diobati, dalam #"-)( tahun dapat

    menjadi toksisk. 7ertama kali dibedakan dari penyakti ra!e;s oleh 7lummer, maka

    disebut juga 7lummer;s disease.

    !. Patofisiologi

    7enyakit ini diawali dengan timbulnya pembesaran noduler pada kelenjar tiroid

    yang tidak menimbulkan gejala-gejala toksisitas, namun jika tidak segera diobati, dalam

    #"-)( tahun dapat menimbulkan hipertiroid. 9aktor-faktor yang mempengaruhi

    perubahan dari nontoksik menjadi toksik antara lain adalah nodul tersebut berubah

    menjadi otonom sendiri +berhubungan dengan penyakit autoimun, pemberian hormon

    tiroid dari luar, pemberian yodium radioaktif sebagai pengobatan.

    ". #e$ala Klinis

    Saat anamnesis, sulit untuk membedakan antara ra!e;s disease dengan 7lummer;s

    disease karena sama-sama menunjukkan gejala-gejala hipertiroid. ang membedakan

    adalah saat pemeriksaan fisik di mana pada saat palpasi kita dapat merasakan

    pembesaran yang hanya terjadi pada salah satu lobus.

    d. Tatalasana

    Terapi yang diberikan pada 7lummer;s Disease juga sama dengan ra!e;s yaitu

    ditujukan pada pengendalian keadaan tirotoksisitashipertiroidi dengan pemberian

    antitiroid, seperti propil-tiourasil +7TA atau karbima?ol. Terapi definitif dapat dipilih

    antara pengobatan anti-tiroid jangka panjang, ablasio dengan yodium radioaktif, atau

    tiroidektomi. 7embedahan terhadap tiroid dengan hipertiroidi dilakukan terutama jika

    pengobatan dengan medikamentosa gagal dengan kelenjar tiroid besar. 7embedahan

    yang baik biasanya memberikan kesembuhan yang permanen meskipun kadang dijumpai

    terjadinya hipotiroidi dan komplikasi yang minimal.

  • 7/25/2019 Case Sukbum Struma

    12/22

    4.3 Struma Difusa Nontosi

    a. Definisi

    Struma endemik adalah penyakit yang ditandai dengan pembesaran kelenjar tiroid

    yang terjadi pada suatu populasi, dan diperkirakan berhubungan dengan defisiensi diet

    dalam harian. 2pidemiologi struma endemik diperkirakan lebih dari "C pada populasi

    anak sekolah dasarpreadolescent +%-#) tahun. Biasanya tiroid sudah mulai membesar

    pada usia muda, awalnya difus, dan berkembang menjadi multinodular. oiter endemik

    terjadi karena defisiensi yodium dalam diet. ejadian goiter endemik sering terjadi di

    daerah pegunungan, seperti di himalaya, alpens, daerah dengan ketersediaan yodium

    alam dan cakupan pemberian yodium tambahan belum terlaksana dengan baik.

    !. Patofisiologi

    Amumnya, mekanisme terjadinya goiter disebabkan oleh adanya defisiensi intake

    iodin oleh tubuh. Selain itu, goiter juga dapat disebabkan oleh kelainan sintesis hormon

    tiroid kongenital ataupun goitrogen +agen penyebab goiter seperti intake kalsium

    berlebihan maupun sayuran famili Brassica. urangnya iodin menyebabkan kurangnya

    hormon tiroid yang dapat disintesis. Hal ini akan memicu peningkatan pelepasan TSH

    +thyroid-stimulating hormone kedalam darah sebagai efek kompensatoriknya. 2fek

    tersebut menyebabkan terjadinya hipertrofi dan hiperplasi dari sel folikuler tiroid,sehingga terjadi pembesaran tiroid secara makroskopik. 7embesaran ini dapat

    menormalkan kerja tubuh, oleh karena pada efek kompensatorik tersebut kebutuhan

    hormon tiroid terpenuhi. *kan tetapi, pada beberapa kasus, seperti defisiensi iodin

    endemik, pembesaran ini tidak akan dapat mengkompensasi penyakit yang ada. ondisi

    itulah yang dikenal dengan gioter hipotiroid. Derajat pembesaran tiroid mengikuti le!el

    dan durasi defisiensi hormon tiroid yang terjadi pada seseorang.

    #oiter Difus

    oiter difus adalah bentuk goiter yang membentuk satu buah pembesaran yang

    tampak tanpa membentuk nodul. Bentuk ini biasa ditemukan dengan sifat non-toksik

    +fungsi tirooid normal, oleh karena itu bentuk ini disebut juga goiter simpel. Dapat juga

  • 7/25/2019 Case Sukbum Struma

    13/22

    disebut sebagai goiter koloid karena sel folikel yang membesar tersebut umumnya

    dipenuhi oleh koloid. elainan ini muncul pada goiter endemi dan sporadik. oiter

    endemik muncul di tempat yang tanah, air, maupun suplai makanannya mengandung

    sedikit iodin, sehingga terjadi defisiensi iodin secara meluas di daerah tersebut. 1ontoh

    daerahnya adalah daerah pegunungan *lps, *ndes atau Himalaya.

    Sementara itu, goiter sporadik muncul lebih jarang dan dapat disebabkan oleh

    berbagai hal, yatu konsumsi bahan yang menghambat sintesis hormon tiroid atau

    gangguan en?im untuk sintesis hormon tiroid yang turun secara herediter.

    7ada goiter simpel, terdapat dua fase e!olusinya, yaitu hiperplastik dan in!olusi

    koloid. 7ada fase hiperplastik, kelenjar tiroid membesar secara difus dan simetris,

    walaupun pembesarannya tidak terlalu besar +hingga #((-#"( gram. 9olikel-folikenya

    dilapisi oleh sel kolumner yang banyak dan berdesakan. *kumulasi sel ini tidak sama di

    keseluruhan kelejar. *pabila setelah itu konsumsi iodin ditingkakan atau kebutuhan tubuh

    akan hornon tiroid menurun, terjadi ing!olusi sel epitel folikel sehingga terbentuk folikel

    yang besar dan dipenuhi oleh koloid. Biasanya secara makroskopik tiroid akan terlihat

    cokllat dan translusen, sementara secara histologis akan terlihat bahwa folikel dipenuhi

    oleh koloid serta sel epitelnya gepeng dan kuboid.

    ". #e$ala Klinis

    Sebagian besar manifestasi klinik berhubungan dengan pembesaran kelenjar tiroid.

    Sebagian besar pasien tetap menunjukkan keadaan eutiroid, namun sebagian lagi

    mengalami keadaan hipotiroid. Hipotiroidisme lebih sering terjadi pada anak-anak

    dengan defek biosintetik sebagai penyebabnya, termasuk defek pada transfer yodium.

    d. Tatalasana

    Tujuan dari pengobatan struma endemik adalah untuk mengecilkan struma dan

    mengatasi hipotiroidisme yang mungkin ada, yaitu dengan pemberian So ugoli selama

    8-% bulan. bila ada perbaikan, pengobatan dilanjutkan sampai tahun dan kemudian

    tapering off dalam 8 minggu. Bila % bulan sesudah pengobatan struma tidak juga

    mengecil maka pengobatan medikamentosa tidak berhasil dan harus dilakukan tindakan

    operatif.

  • 7/25/2019 Case Sukbum Struma

    14/22

    4.4 Struma Nodosa Nontosi

    a. Definisi

    Struma nodosa non toksik adalah pembesaran kelejar tiroid yang secara klinik

    teraba nodul satu atau lebih tanpa disertai tanda-tanda hipertiroidisme. 4stilah struma

    nodosa menunjukkan adanya suatu proses, baik fisiologis maupun patologis yang

    menyebabkan pembesaran asimetris dari kelenjar tiroid. arena tidak disertai tanda-

    tanda toksisitas pada tubuh, maka pembesaran asimetris ini disebut sebagai struma

    nodosa nontoksik. elainan ini sangat seing dijumpai sehari-hari, dan harus diwaspadai

    tanda-tanda keganasan yang mungkin ada.

    !. Patofisiologi

    S55T dapat juga disebut sebagai goiter soradis. =ika goiter endemis terjadi #(C

    populasi di daerah dengan defisiensi yodium, maka goiter sopradis terjadi pada

    seseorang yang tidak tinggal di daerah endemik beryodium rendah. 7enyebabnya sampai

    sekarang belum diketahui dengan jelas, bisa terdapat gangguan en?im yang penting

    dalam sintesis hormon tiroid atau konsumsi obat-obatan yang mengandung litium, 7TA,

    fenilbuta?one, atau aminoglutatimid.

    ". #e$ala Klinis

    7ada umunya struma nodosa non toksik tidak mengalami keluhan karena tidak ada

    hipo atau hipertiroidisme. ang penting pada diagnosis S55T adalah tidak adanya gejala

    toksik yang disebabkan oleh perubahan kadar hormon tiroid, dan pada palpasi dirasakan

    adanya pembesaran kelenjar tiroid pada salah satu lobus. Biasanya tiroid mulai

    membesar pada usia muda dan berkembang menjadi multinodular pada saat dewasa.

    arena pertumbuhannya berangsur-angsur, struma dapat menjadi besar tanpa gejala

    kecuali benjolan di leher. Sebagian besar penderita dengan struma nodosa dapat hidup

    dengan strumanya tanpa keluhan. >alaupun sebagian struma nodosa tidak mengganggu

    pernapasan karea menonjol ke lateral atau ke anterior, sebagian lain dapat menyebabkan

    penyempitan trakea bila pembesarannya bilateral. Struma nodosa unilateral dapat

  • 7/25/2019 Case Sukbum Struma

    15/22

    menyebabkan pendorongan sampai jauh ke arah kontralateral. 7endorongan demikian

    mungkin tidak mengakibatkan gangguan pernafasan. 7enyempitan yang berarti

    menyebabkan gangguan pernafasan sampai akhirnya terjadi dispneu dengan stridor

    inspiratoar. eluhan yang sering timbul ialah rasa berat di leher, adanya benjolan yang

    naik turun waktu menelan dan alasan kosmetik.

    Sekitar "C dari struma nodosa mengalami degenerasi maligna. Tanda keganasan

    yang dapat die!aluasi berupa setiap perubahan bentuk, pertumbuhan yang lebih cepat,

    dan tanda infiltrasi pada kulit dan jaringan sekitar. 7enekanan atau infiltrasi dapat terjadi

    ke n. rekurens +perubahan suara, trakea +dispnea, atau esophagus +disfagia.

    d. Tatalasana

    Tindakan operatif masih merupakan pilihan utama pada S55T. :acam-macam

    teknik operasinya antara lain0

    a obektomi, yaitu mengangkat satu lobus, bila subtotal maka kelenjar disisakan

    seberat ' gram

    b 4sthmolobektomi, yaitu pengangkatan salah satu lobus diikuti oleh isthmus

    c Tiroidektomi total, yaitu pengangkatan seluruh kelenjar tiroid

    d Tiroidektomi subtotal bilateral, yaitu pengangkatan sebagian lobus kanan dansebagian kiri, sisa jaringan )-8 gram di bagian posterior dilakukan untuk mencegah

    kerusakan pada kelenjar paratiroid atau 5. 6ekurens aryngeus

    4.% Karsinoma Tiroid

    arsinoma tiroid adalah suatu keganasan yang terjadi pada kelenjar tiroid. arsinoma tiroid

    didapat pada segala usia dengan puncak pada usia muda+E-)( tahun dan usia lanjut+8(-%(

    tahun. 4nsiden pada pria yaitu '#((((( dan pada wanita F#(((((. 4nsiden lebih tinggi pada di

    5egara dengan struma endemic, terutama jenis folikuler dan jenis anaplastik. urang lebih )"C

    berasal dari struma nodosa.

  • 7/25/2019 Case Sukbum Struma

    16/22

    Klasifiasi arsinoma tiroid

    eganasan tiroid dikelompokkan menjadi karsinoma tiroid berdiferensiasi baik, yaitu bentuk

    papiler, folikuler, dan meduler dan karsinoma tiroid berdiferensiasi buruk, yaitu bentuk

    anaplastik. arsinoma sekunder pada kelenjar tiroid jarang ditemui.

    Adenoarsinoma Pa&iler

    *denokarsinoma papiler adalah jenis keganasan tiroid berdiferensiasi baik yang paling sering

    ditemukan+"(-%(C. Sebagian besar disertai dengan pembesaran kelenjar getah bening di leher.

    arsinoma ini tumbuh lambat dan memiliki prognosis yang paling baik dibanding dengan

    karsinoma tiroid yang lain. 9aktor yang mempengaruhi prognosis yang baik adalah usia dibawah

    8( tahun, wanita, dan jenis histologic papiler. 9aktor prognosis kurang baik adalah usia 8" tahun

    serta tumor dengan T'T8. Tumor ini jarang bermetastasis secara hematogen tetapi dari #(C

    kasus dapat bermetastasis jauh.

    Diagnosis

    7ada anamnesa ditemukan keluhan benjolan pada leher. Benjolan membesar dengan lambat, bila

    membesar cepat perlu dicurigai degenerasi kistik atau karsinoma anaplastic. Sering kali

    diketemukan tanda-tanda penekanan organ dan struktur sekitarnya, seperti trakea atau esophagus.

    7erlu ditanyakan juga riwayat paparan radiasi pada daerah leher. adang terjadi juga perbesaran

    kelenjar getah bening leher. 7ada pemeriksaan fisik dapat ditemukan adanya bejolan pada leher.

    ang khas pada tumor tiroid yaitu pada saat menelan ludah tumor ikut bergerak. Tumor yang

    sudah infiltrasi ke jaringan sekitar tidak dapat bergerak saat menelan ludah, hal ini menjadi

    indicator bahwa tumor tidak dapat diangkat. Terdapat beberapa pemeriksaan penunjang yang

    dapat membantu dalam menegakkan diagnosis tumor tiroid. AS dilakukan untuk membedakan

    nodul kistik atau padat, dan untuk menentukan !olume tumor. 7emeriksaan 6ontgen berguna

    untuk melihat penyempitan trakea akibat desakan tumor dan adanya kalsifikasi pada tumor

    tiroid. 9oto thora3 berguna untuk melihat ekstensi struma ke retrosternal dan penyebaran

    karsinoma ke mediastinum bagian atas atau ke paru-paru. 7emeriksaan 1T terutama bermanfaat

    pada stadium lanjut yaitu untuk melihat ekstensi tumor ke jaringan sekitar, adanya perbesaran,

    dan metastasis pada kelenjar getah bening leher. 1T scan juga berguna untuk merencanakan

  • 7/25/2019 Case Sukbum Struma

    17/22

    pembedahan tetapi tidak dapat membedakan tumor jinak dan ganas kecuali sudah menginfiltrasi

    jaringan sekitar. 7ada pemeriksaan tiroid scan ditemukan penangkapan radioaktif yang kurang

    atau tidak sama sekali. Biopsi insisi tidak dianjurkan pada tumor tiroid yang masih layak

    dibedah. Biopsi aspirasi jarum halus merupakan cara diagnosis yang sangat baik dan sederhana.

    etepatan diagnosis sangat bergantung dari cara pengambilan, persiapan slide, kejelian,serta

    pengalaman dari ahli sitology.

    Tatalaksana

    7embedahan enukleasi pada struma bernodul tunggal sebaiknya tidak dilakukan karena dianggap

    tidak adekuat. 7erlu diingat sebagian nodul tiroid tunggal bersifat ganas. 5odul tunggal jinak

    jarang ditemukan pada anak dan pria+semua umur dan wanita dibawah 8( tahun atau diatas %(

    tahun. Bila ditemukan nodul tunggal tiroid pada golongan tersebut harus dilakukan

    istmolobektomi. 7engobatan dengan radioaktif yodium #'# tidak memberikan hasil memuaskan

    karena adenokarsinoma papiler tidak menyerap yodium #'#. 7rognosis adenokarsinoma papiler

    cukup baik pada T# atau T).

    Adenoarsinoma Foliuler

    *denokarsinoma folikuler meliputi )"C dari keganasan tiroid dan terjadi pada wanita usia

    setengah baya+diatas %( tahun. Terkadang dapat ditemukan metastasis jauh pada tulang

    tengkorang atau humerus, tetapi tidak bergejala karena tumor sangat kecil.

    Tatalaksana

    7embedahan untuk adenokarsinoma folikuler adalah tiroidektomi total. Terapi radioaktif dapat

    digunakan pada karsinoma jenis ini karena dapat menangkap yodium. Bila terdapat tumor sisa

    setelah pembedahan atau terjadi metastasis dapat dilakukan pemberian radioaktif yodium.

    6adioterapi pada metastasis ke tulang dilaporkan memberikan hasil yang cukup baik. 7rognosis

    baik terutama pada tipe mikroin!asif.

  • 7/25/2019 Case Sukbum Struma

    18/22

    Adenoarsinoma 'eduler

    *denokarsinoma meduler meliputi "-#(C keganasan tiroid dan berasal dari sel parafolikuler atau

    sel 1 yang memproduksi kalsitonin. Tumor ini berbatas tegas dan keras pada perabaan. Tumor

    ini biasanya terjadi pada usia lebih dari 8( tahun. Dapat juga ditemukan pada usia lebih mudabahkan pada anak-anak dan biasanya disertai dengan gangguan endokrin lainnya. 7ada sindrom

    sipple +:25 44a ditemukan kombinasi dari adenokarsinoma meduler, feokromositoma, dan

    hiperparatiroid. 7ada :25 44b disertai dengan neuroma submukosa. Bila dicurigai adanya

    adenokarsinoma meduler dilakukan pemeriksaan kalsitonin sebelum dan sesudah perangsangan

    dengan suntikkan pegastrin atau kalsium.

    Tatalaksana

    7enanggulangan tumor ini adalah tiroidektomi total. 6adioterapi pada tumor ini tidak

    memuaskan. 7emberian radioaktif yodium tidak efektif karena sel 1 tidak menangkap yodium.

    Adenoarsinoma Ana&lasti

    *denokarsinoma anaplastic jarang ditemukan dibandingkan dengan karsinoma

    berdiferensiasi baik, yaitu sekitar )(C. Tumor ini sangat ganas, terdapat terutama pada usia tua

    dan lebih banyak pada wanita. Sebagian tumor terjadi pada struma nodosa lama yang kemudian

    membesar dengan cepat. Tumor ini sering disertai dengan nyeri dan refer pain pada daerah

    telinga dan suara serak karena infiltrasi n. rekurens. Bila sudah terjadi infiltrasi pada jaringan

    sekitar, seperti laring, faring, dan esophagus sehingga prognosisnya buruk.

    7ada anamnesis, ditemukan riwayat struma yang telah diderita cukup lama, kemudian

    membesar dengan cepat disertai adanya penekanan pada organ sekitar dan rasa sakit. Bila terjadi

    suara parau pada penderita struma yang sudah lama maka harus dicurigai adanya

    adenokarsinoma anaplastic. 9oto rontgen toraks, leher, dan daerah tubuh yang lain guna untuk

    mencari metastasis ke daerah tersebut. Biopsi aspirasi berguna untuk menentukan jenis tumor.

    Tatalaksana

    7embedahan tidak dapat dilakukan untuk adenokarsinoma anaplastic. Satu-satunya terapi

    yang yang bisa diberikan pada tumor jenis ini adalah radiasi eksterna dengan atau tanpa

  • 7/25/2019 Case Sukbum Struma

    19/22

    kemoterapi anti kanker+doksorubisin. 7rognosis untuk tumor jenis ini buruk dan penderita

    biasanya meninggal dalam waktu enam bulan hingga satu tahun setelah diagnosis.

    Per!edaan nodul tiroid $ina dan ganas

    urang lebih )"C dari struma nodosa mengalami keganasan. Di klinik perlu dibedakan nodul

    tiroid jinak dan nodul ganas yang memiliki karakteristik 0

    #. onsistensi keras pada beberapa bagian atau menyeluruh pada nodul dan

    sukar digerakkan, walaupun nodul ganas dapat mengalami degenerasi kistik dan

    kemudian menjadi lunak.

    ). Sebaliknya nodul dengan konsistensi lunak lebih sering jinak, walaupun nodul yang

    mengalami kalsifikasi dapat ditemukan pada hiperplasia adenomatosa yang

    sudah berlangsung lama.

    '. 4nfiltrasi nodul ke jaringan sekitarnya merupakan tanda keganasan, walaupun nodul

    ganas tidak selalu melakukan infiltrasi. =ika ditemukan ptosis, miosis, dan enoftalmus

    merupakan tanda infiltrasi ke jaringan sekitar

    8. )(C nodul soliter bersifat ganas sedangkan nodul multipel jarang yang ganas tetapi

    dapat juga nodul soliter tersebut merupakan salah satu dari nodul multiple.

    ". 5odul yang muncul tiba-tiba atau cepat membesar perlu dicurigai ganas terutama

    yang tidak disertai nyeri atau nodul lama yang tiba-tiba membesar progresif.

    %. 5odul dicurigai ganas bila disertai dengan pembesaran kelenjar getah bening regional

    atau perubahan suara menjadi serak.E. 7ulsasi arteri karotis teraba dari arah tepi belakang muskulus sternokleidomastoideus

    karena desakan pembesaran nodul +Berry;s Sign

    4.( Penegaan Diagnosis Struma

    a. Anamnesis

    7ada anamnesis, keluhan utama yang pasien berupa benjolan di leher yang sudah

    berlangsung lama atau gejala-gejala hipertiroid atau hipotiroid. =ika pasien mengeluhkan

    adanya benjolan di leher, maka harus digali lebih jauh apakah pembesaran terjadi sangat

    progresif atau lamban, disertai dengan gangguan menelan, gangguan bernafas

    atau perubahan suara. Setelah itu baru ditanyakan ada tidaknya gejala-gejala hipertiroid

  • 7/25/2019 Case Sukbum Struma

    20/22

    atau hipotiroid. Ditanyakan juga tempat tinggal pasien dan asupan garam

    untuk mengetahui apakah ada kecendrungan ke arah struma endemik. =ika pasien datang

    dengan keluhan gejala-gejala hipertiroid maupun hipotiroid, harus digali lebih jauh ke

    arah hiper atau hipo dan ada tidaknya benjolan di leher.

    !. Pemerisaan Fisi

    7ada pemeriksaan fisik pada leher, yang paling pertama dilakukan adalah inspeksi,

    dilihat apakah pembesaran simetris atau tidak, timbul tanda-tanda gangguan pernapasan

    atau tidak, ikut bergerak saat menelan atau tidak. 7ada palpasi perlu membedakan

    kelenjar tiroid dan kelenjar getah bening. elenjar tiroid bergerak ketika menelan. =ika

    benar pembesaran tiroid maka benjolan bergerak saat menelan, sementara jika tidak,harus dipikirkan kemungkinan pembesaran kelenjar getah bening leher. 7embesaran yang

    teraba harus dideskripsikan 0

    okasi0 lobus kanan, lobus kiri, istmus

    Akuran0 dalam sentimeter, diameter panjang

    =umlah nodul0 satu +uninodosa atau lebih dari satu +multinodosa

    onsistensinya0 kistik, lunak, kenyal, keras

    5yeri0 ada nyeri atau tidak pada saat dilakukan palpasi

    :obilitas0 ada atau tidak perlekatan terhadap trakea, muskulus

    sternokleidomastoidea

    elenjar getah bening di sekitar tiroid 0 ada pembesaran atau tidak

    ". Pemerisaan Penun$ang

    7emeriksaan laboratorium yang digunakan dalam mendiagnosis penyakit tiroid0# 7emeriksaan fungsi tiroid untuk mengetahui kadar T', T8, 9T', 9T8 serta TSH

    menggunakan teknik radioimmunoassay +64* dan 24S* dalam serum atau plasma

    darah.

    ) 7emeriksaan *ntibodi terhadap macam-macam antigen tiroid yang ditemukan pada

    serum penderita dengan penyakit tiroid autoimun, seperti antiboditiroglobulin dan

    thyroid stimulating hormone antibodi

    ' 7emeriksaan radiologis 9oto rontgen dapat memperjelas adanya de!iasi trakea atau pembesaran struma

    retrosternal yang pada umumnya secara klinis pun sudah bisa diduga. 9oto

    rontgen leher posisi *7 dan lateral biasanyamenjadi pilihan.

  • 7/25/2019 Case Sukbum Struma

    21/22

    AS tiroid yang bermanfaat untuk menentukan jumlah nodul, membedakan

    antara lesi kistik maupun padat dan juga !olume tumor, tetapi tidak dapat

    digunakan untuk menentukan jenis tumor. Scanning Tiroid dasarnya adalah presentasi kelenjar tiroid dalam uptake yodium

    dengan menggunakan radioaktif yodium #'#. Dari uptake dapat ditentukan

    ukuran, satu nodul atau multinodul atau difus, lokasi, dan yang utama ialah fungsi

    bagian-bagian tiroid. Aptake normal #"-8(C dalam )8 jam. Dari hasil scanning

    tiroid dapat dibedakan ' bentuk, yaitu cold nodule bila uptake nihil atau kurang

    dari normal dibandingkan dengan daerah disekitarnya, ini menunjukkan fungsi

    yang rendah dan sering terjadi pada neoplasma. Bentuk yang kedua adalah warm

    nodule bila uptakenya sama dengan sekitarnya, menunjukkan fungsi yang nodul

    sama dengan bagian tiroid lain. Terakhir adalah hot nodule bila uptake lebih darinormal, berarti aktifitasnya berlebih dan jarang pada neoplasma. 7ada penyakit

    gra!e, ditemukan hot nodule yang difus. 7ada adenoma toksik ditemukan hot

    nodul yang soliter. 7ada struma to3ic multinodular, ditemukan hot nodule yang

    lebih dari satu.

    95*B. 7emeriksaan histopatologis akurasinya F(C. 7emeriksaain ini dapat

    membedakan tumor jinak atau ganas. Bila tumor ganas, dapat juga ditentukan

    jenisnya. Antuk menentukan terapi definitif tidak hanya berdasarkan hasil 95*B

    saja, melainkan dari hasil temuan klinis, pemeriksaan fisik dan pemeriksaan

    penunjang lainnya.

    d. Tindaan Pem!eda)an

    4ndikasi operasi pada struma adalah0# Struma difus toksik yang gagal dengan terapi medikamentosa

    ) Struma uni atau multinodosa dengan kemungkinan keganasan

    ' Struma dengan gangguan kompresi8 osmetik

    ontraindikasi pada operasi struma0

    1) Struma toksika yang belum dipersiapkan sebelumnya2) Struma dengan dekompensasi kordis dan penyakit sistemik lain yang belum

    terkontrol

  • 7/25/2019 Case Sukbum Struma

    22/22

    3) Struma besar yang melekat erat ke jaringan leher sehingga sulitdigerakkan yang

    biasanya karena karsinoma. arsinoma yang demikian biasanya sering dari tipe

    anaplastik yang jelek prognosisnya. 7erlekatan pada trakea ataupun laring dapat

    sekaligus dilakukan reseksi trakea ataularingektomi, tetapi perlekatan dengan

    jaringan lunak leher yang luas sulit dilakukan eksisi yang baik.

    Sebelum dilakukan operasi diperlukan pembuktian apakah nodul tiroid tersebut suspek

    jinak atau ganas. Bila suspek maligna, perlu dibedakan apakah kasus tersebut layak

    dioperasi atau tidak. Bila nodul tiroid ganas yang tidak layak dioperasi perlu dilakukan

    biopsi untuk menentukan jenis keganasan dan untuk memutuskan terapi apa yang akan

    dilakukan selanjutnya. Bila nodul tiroid ganas yang layak dioperasi dan jinak dilakukan

    tindakkan isthmuolobektomi atau lobektomi. Setelah dilakukan tindakkan operasi perlu

    dibuktikan tumor tersebut dengan melakukan pemeriksaan patologi untuk menentukan

    jenis keganasan yang terjadi. omplikasi pembedahan tiroid yang dapat terjadi0

    # 7erdarahan dari *. Tiroidea superior) 1idera pada trakea dan esophagus

    ' olaps trakea karena malasia trakea

    8 7aralisis 5. 6ekurens aryngeus. *kibatnya otot-otot laring terjadi kelemahan." 7aralisis 5. aryngeus Superior. *kibatnya suara penderita menjadi lemah dan sukar

    mengontrol suara nada tinggi, karena terjadi pemendekan pita suara oleh karena

    relaksasi :. rikotiroid.