cha olga pela

Upload: sudjatiadhinugroho

Post on 04-Feb-2018

229 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 7/21/2019 CHA Olga Pela

    1/65

    BAB I

    PENDAHULUAN

    A. Latar Belakang

    TB Paru ialah suatu penyakit infeksi kronik jaringan paru yangdisebabkan oleh basil Mycobacterium tuberculosae . Sebagian besar basil

    Mycobacterium tuberculosae masuk ke dalam jaringan paru melaluiairborne infection dan selanjutnya mengalami proses yang dikenal sebagaifokus primer dari Ghon (CDC, !!"#.

    Penyakit Tuberkulosis (TB# merupakan penyakit menular yangmasih menjadi perhatian dunia.Sepertiga populasi dunia menderita TB parudengan sebagian besar penderita adalah usia produktif ($%&%% tahun#.Penanggulangan penyakit TB paru aktif dilakukan oleh $'' negara di dunia,tetapi hingga saat ini belum ada satu negara pun yang bebas TB paru( e)ionoet al. , !!"#.

    *ejadian TB sangat ditentukan oleh faktor perilaku dan lingkungan.

    Sanitasi dan higiene menentukan keberadaan kuman dan proses timbulnya penyakit dan penularan TB. Perilaku yang baik pada penderita TB dapatmempengaruhi kesembuhan dan pen+egahan penularan TB pada orang disekeliling penderita (Dirjen P , !$ #. Pemberian )aksinasi dan imunisasi baik pada bayi, balita maupun orang de-asa juga dapat dilakukan sebagaiupaya pen+egahan terjadinya TB (Departemen *esehatan , !!/#.

    aporan 012 tentang insidensi TB se+ara Global tahun !$!

    menyebutkan bah-a insidensi terbesar TB terjadi di 3sia Tenggara (4!5#.ndonesia menempati posisi kelima setelah Banglades, Buthan,*orea, danndia (012, !$ #.

    TB merupakan penyakit menular pertama yang mengan+am nya-adan merupakan peringkat ketiga dari sepuluh penyakit pembunuh terbesar di

    ndonesia (Sub Direktorat TB Departemen *esehatan dan 012, !!"#.3ngka kesakitan TB di 6a-a Tengah pada tahun !! sebesar ".74" penderita dengan angka penemuan penderita atauCase Detection Rate

  • 7/21/2019 CHA Olga Pela

    2/65

    (CD # 5. 3ngka ini meningkat di tahun !!8 dengan ditemukannya$!.8'! penderita dengan CD ",%5 (Trisna-ati dan ahayuningsih,

    !!"#.

    TB masih merupakan masalah kesehatan serius di *abupatenBanyumas. Data Dinas *esehatan *abupaten Banyumas menunjukkan totalkasus TB tahun !!/ sebesar $. $ kasus. 3ngka tersebut meningkat daritahun sebelumnya, yaitu sebesar $.$87 kasus.

    Puskesmas Pur-ojati melaporkan jumlah kasus TB paru pada tahun!$ sebanyak kasus. Pada tahun !$8 angka kejadian Tb paru sebanyak

    84 kasus, sebayak 8 kasus (7/,745# pengobatan lengkap, meninggal 8

    kasus ("," 5#, pindah % kasus ($4,/5# dan putus pengobatan sebanyak 8kasus ("," 5#. Tahun !$4 meningkat menjadi 8/ kasus yaitu, mendapat pengobatan lengkap sebanyak % kasus ($8,%5#, meninggal dunia $ kasus( ,/5#, pindah 4 kasus ($!,"$5# dan yang masih dalam pengobatansebanyak % kasus (7/,%75#. Sedangkan tahun !$% yang dilaporkansebanyak 4 kasus (hingga bulan 9aret !$%#.

    0ilayah kerja Puskesmas Pur-ojati men+akup $! desa, yaitu

    *aliputih, *arangmangu, *arangtalun *idul, *arangtalun or, Pur-ojati,*ali-angi, *alitapen, Gerduren, *aliurip dn *lapasa-it. Berdasarkan datasekunder yang peneliti dapatkan di bagian Program Pemberantasan Penyakit9enular (P 9# Puskesmas Pur-ojati, 8 desa yang ter+atat mempunyaiangka kejadian TB tertinggi selama kurun -aktu 8 tahun terkahir adalah*arangtalun *idul sebanyak 8 kasus, *lapasa-it sebanyak " kasus danGerduren sebanyak / kasus.

    0alaupun telah diketahui bah-a penyakit TB dapat disembuhkandengan obat&obatan, penanggulangan dan pemberantasannya sampai saat ini belum memuaskan. 3ngkadrop out (mangkir, tidak patuh berobat# yangtinggi, pengobatan tidak adekuat, dan resistensi terhadap 2bat 3ntiTuberkulosis (23T# yaitu 9D TB merupakan kendala utama yang seringterjadi dalam pengendalian TB dan merupakan tantangan terhadap program pengendalian TB. 9D TB terjadibila penderita putus berobat sebelum

  • 7/21/2019 CHA Olga Pela

    3/65

    masa pengobatan selesai atau penderita sering putus&putus minum obatselama menjalani pengobatan TB.

    Peningkatan angka kejadian TB selama kurun -aktu 8 tahun terakhir

    di -ilayah kerja Puskesmas Pur-ojati mendorong kelompok kamimengangkat kasus TB sebagai permasalahan utama pada PuskesmasPur-ojati. Penelitian kemudian akan diteruskan untuk mengetahui faktor&faktor yang mempengaruhi terjadinya TB sampai pada langkah&langkahuntuk mengatasi permasalahan utama tersebut dalam bentuk Plan of Action(P23#.

    B. Tujuan Penulisan$. Tujuan :mum

    9engetahui faktor&faktor yang berpengaruh terhadap kejadian tuberkulosisdan melakukan inter)ensi terhadap faktor&faktor tersebut.

    . Tujuan *hususa. identifikasi faktor&faktor yang mempengaruhi

    b. menentukan alternatif peme+ahan masalah

    +. pelaksanaan altenatif peme+ahan masalahd. penilaian program

    C. Manfaat Penulisan

    $. 9anfaat TeoritisPenelitian ini diharapkan dapat memberikan tambahan informasi

    bagi pengembang ilmu kedokteran pada umumnya dan studi bidang lmu*esehatan 9asyarakat pada khususnya, terutama mengenai kejadian TB paru.

    . 9anfaat Praktisa. 9enambah pengetahuan masyarakat *e+amatan Pur-ojati sehingga

    dapat melakukan pen+egahan terhadap terjadinya infeksi TB paru. b. Sebagai bahan tindakan pre)entif atau pen+egahan terhadap kejadian

    TB paru.

  • 7/21/2019 CHA Olga Pela

    4/65

    BAB II

    ANALISIS SITUASI

    A. DESKRIPSI SITUASI K!NDISI PUSKESMAS DAN "ILA#AH

    KER$AN#A%. Kea&aan 'e(grafi Ke)a*atan Pur+(jati

    *e+amatan Pur-ojati merupakan salah satu dari / *e+amatanyang ada di *abupaten Banyumas dengan luas -ilayah kurang lebih8./"7 km terbagi dalam $! desa dengan jumlah penduduk men+apai

    8$. /$ ji-a, dengan perin+ian $%.774 ji-a penduduk laki&laki dan penduduk perempuan $%.7!/ ji-a, tergabung dalam '.8$% umahTangga. Dari $! desa yang ada di *e+amatan Pur-ojati, Desa*arangtalun *idul merupakan desa yang paling luas dengan luas -ilayahkurang lebih %4! km sedangkan Desa *arangtalun or merupakan desa paling sempit dengan luas -ilayah kurang lebih $7/ km. 3pabila dilihatdari jarak desa dengan *e+amatan Pur-ojati maka Desa Gerduren

    merupakan desa terjauh dengan jarak kurang lebih ",% km dan desadengan jarak terdekat adalah Desa Pur-ojati dengan jarak kurang lebih!, km.

    0ilayah *e+amatan Pur-ojati berbatasan dengan -ilayah*e+amatan lain yaitu;a. Di sebelah :tara berbatasan dengan *e+amatan Cilongok b. Di sebelah Selatan berbatasan dengan *e+amatan 6atila-ang+. Di sebelah Barat berbatasan dengan *e+amatan 0angond. Di sebelah Timur berbatasan dengan *e+amatan a-alo.

    uas penggunaan lahan di *e+amatan Pur-ojati dapat diperin+isebagai berikut ;a. Tanah Pekarangan ; "!7.$'' 1a b. Tanah Tegalan ; $.4$"."!' 1a+. 1utan

  • 7/21/2019 CHA Olga Pela

    5/65

    Sesuai dengan data yang diperoleh dari kantor *e+amatanPur-ojati bah-a jumlah penduduk *e+amatan Pur-ojati pada tahun

    !$ adalah 8$. /$ ji-a terdiri dari $%.774 ji-a penduduk laki&laki

    dan $%.7!/ ji-a penduduk perempuan tergabung dalam '.8$% umahTangga.

    Desa dengan jumlah penduduk tertinggi di *e+amatanPur-ojati pada tahun !$ adalah Desa *arangtalun *idul dengan jumlah penduduk 4./!$ ji-a sedang desa dengan jumlah penduduk terendah adalah Desa *lapasa-it dengan jumlah penduduk $.8// ji-a. 3pabila kita bandingkan dengan luas -ilayah maka desa dengan

    kepadatan penduduk tertinggi adalah Desa *arangtalun or dengankepadatan penduduk sekitar $.$/$ ji-a=km.

    b. *epadatan Penduduk *epadatan penduduk *e+amatan Pur-ojati pada tahun !$

    adalah sekitar ".4$" ji-a=km, dengan tingkat kepadatan tertinggi adadi Desa *arangtalun or yaitu $.$/$ ji-a=km sedangkan Desa*aliputih dengan kepadatan terendah sebesar %4' ji-a=km..

    +. 9ata Pen+aharian9ata pen+aharian penduduk *e+amatan Pur-ojati terdiri dari

    petani=pekebun, mengurus rumah tangga, pelajar= mahasis-a, P

  • 7/21/2019 CHA Olga Pela

    6/65

    3ngka *ematian Bayi (! > $ bulan# dapat menggambarkantingkat permasalahan kesehatan masyarakat yang berkaitandengan faktor penyebab kematian bayi, tingkat pelayanan

    antenatal, status gi?i ibu hamil, tingkat keberhasilan program * 3dan *B, serta kondisi lingkungan dan sosial ekonomi.3pabila3ngka *ematian bayi disuatu -ilayah tinggi maka dapatdikatakan bah-a status kesehatan di-ilayah tersebut rendah.

    Tingginya 3*B disebabkan oleh masih rendahnya aksesdan kualitas pelayanan * 3 serta perilaku ibu hamil dan keluargaserta masyarakat yang belum mendukung perilaku hidup bersih

    dan sehat.Berdasarkan laporan dari pengelola program * 3sebagaimana yang ter+antum dalam tabel 7 lampiran profilkesehatan ini, di *e+amatan Pur-ojati masih terjadi kasuskematian bayi pada tahun !$ sebanyak 4 bayi dengan perin+iansebagai berikut ;a# Desa Gerduren sebanyak bayi (laki&laki# b# Desa Pur-ojati sebanyak $ bayi (laki&laki#+# Desa *aliputih sebanyak $ bayi (laki&laki#

    # 3ngka *ematian bu (3* #isiko kehamilan, melahirkan dan nifas yang dipengaruhioleh penyebab langsung 3* adalah komplikasi obstetrik, yangdikenal dengan trias klasik seperti perdarahan, infeksi dan preeklamsi, atau komplikasi pada saat kehamilan, kelahiran danselama nifas yang tidak tertangani dengan baik dan tepat -aktu.Penyebab kematian ibu tidak langsung dipengaruhi oleh sosial budaya seperti kebiasaan, keyakinan, keper+ayaan, sikap dan perilaku masyarakat terhadap pera-atan kehamilan, kelahiran danselama nifas.

    Guna menekan 3* berbagai strategi operasional program* 3 telah di+anangkan di *e+amatan Pur-ojati, antara lain 3

  • 7/21/2019 CHA Olga Pela

    7/65

    pembinaan pada bidan dengan kinerja rendah, persalinan dengan bidan, pelaksanaan S2P kunjungan nifas,peningkatan

    pemberdayaan masyarakat dengan optimalisasi @*D dan

    peningkatan program *B. Berdasarkan laporan pemegang program * 3 Puskesmas Pur-ojati sesuai tabel lampiran profilkesehatan ini pada tahun !$ di *e+amatan Pur-ojati tidak ditemukan adanya kasus *ematian bu.

    8# 3ngka *ematian Balita3ngka *ematian Balita (3*3B3# menggambarkan tingkat

    permasalahan kesehatan anak balita, tingkat pelayanan * 3,tingkat keberhasilan program * 3 dan kondisi lingkungan.

    :paya&upaya yang dilakukan dalam rangka menekan 3ngka*ematian Balita adalah pengembangan upaya kesehatan bersumber daya masyarakat seperti Pos Pelayanan Terpadu(Posyandu#, penanggulangan kurang energi, pendidikan gi?i, penyediaan sarana air bersih dan sanitasi dasar, serta pen+egahandan pemberantasan penyakit melalui sur)ailans dan imunisasi.

    b. 3ngka *esakitan$# Acute Flaccid Paralissis (3@P#

    Program Aradikasi Polio (A 3P2# yang terdiri dari pemberian imunisasi polio rutin, pemberian imunisasi masal padaanak balita melalui P < dan sur)ailans 3@P adalah upaya dalamrangka membebaskan ndonesia dari penyaki polio.3@P adaah program pengamatan dan penjaringan semua kelumpuhan yangterjadi se+ara mendadak dan sifat flaccid =layuh.*e+amatanPur-ojati pada tahun !$ berdasarkan laporan pemegang

    program penyakit polio tidak ditemukan adanya kasus polio.# TB Paru BT3 Positif *egagalan pengobatan TB sebagian besar karena pasien

    berobat se+ara tidak teratur, sehingga menimbulkan kasus&kasus9D maupun D . :ntuk mengatasi kegagalan pengobatan TBdilakukan dengan strategi D2T yang dimulai sejak tahun $''%.

    9enurut pemegang program TB Paru Puskesmas Pur-ojati pada tahun !$4 ditemukan penderita BT3 ( # sebanyak 8 kasus.

    aitu di desa ;a# Gerduren sebanyak penderita (laki&laki dan perempuan#

  • 7/21/2019 CHA Olga Pela

    8/65

    b# *arangtalun or sebanyak $ penderita (perempuan#Dari ketiga penderita tersebut semuanya sudah ditangani

    dan mendapakan pelayanan pengobatan di Puskesmas Pur-ojati.8# Balita dengan Pneumonia Ditangani

    *ematian anak yang paling umum di negara berkembangdisebabkan oleh penyakit SP3, hampir semua kematian karena

    SP3 pada anak adalah akibat dari penyakit SP3 bagian ba-ahterutama pneumonia.

    SP3 bagian atas hanya sedikit yang mengakibatkankematian tetapi dapat mangakibatkan ke+a+atan. 2titis mediamerupakan penyebab utama ketulian dan sangat berperan dalam

    timbulnya gangguan dalam perkembangan dan gangguan belajar pada anak.

    Cakupan penemuan penderita pneumonia balita adalah penemuan dan tatalaksana penderita pneumonia yang mendapatantibiotik sesuai standar, pneumonia berat dirujuk ke umahSakit.

    4# 1 E=3 DS

    *ebijakan program pen+egahan dan pemberantasan penyakit 1 E=3 DS adalah seluruh penderita 1 E=3 DS harusmendapatkan pelayanan kesehatan sesuai standar. 3dapuntatalaksana penderita 1 E=3 DS meliputi;a# Voluntary Counseling Testing (ECT# b# Pera-atan orang sakit dengan 1 E=3 DS+# Pengobatan 3nti etro)irald# Pengobatan infeksioportunistik e# ujukan *asus Speseifik

    Di *e+amatan Pur-ojati pada tahun !$ tidak ditemukanadanya penderita 1 E=3 DS, hal itu didasarkan pada data yangdiperoleh dari pemegang program 1 E=3 DS PuskesmasPur-ojati

    %# nfeksi Seksual 9enular Program pen+egahan dan pemberantasan penyakit menular

    seksual mempunyai target bah-a seluruh kasus infeksi menular seksual yang ditemukan harus diobati sesuai standar.

  • 7/21/2019 CHA Olga Pela

    9/65

    Penyakit 9enular Seksual (P9S# atau biasa disebut penyakit kelamin adalah penyakit yang ditularkan melaluihubungan seksual. ang termasuk dalam kasus ini adalah siphilis,

    gonorhoe, bubo, jengger ayam, herpes dan lain&lain.Pada tahun !$ di *e+amatan Pur-ojati tidak ditemukan

    adanya kasus 9S hal itu didasarkan pada data dari pengelola program penyakit menular Puskesmas Pur-ojati.

    7# Demam Berdarah Dengue (DBD#3danya kasus DBD disebabkan oleh iklim yang tidak stabil

    dan +urah hujan yang +ukup banyak pada musim penghujanmerupakan sarana perkembangbiakan nyamuk Aedes aegypty

    yang +ukup potensial, juga didukung dengan tidak maksimalnyakegiatan PS< dimasyarakat.

    Berdasarkan data yang diperoleh dari pemegang programPuskesmas Pur-ojati pada tahun !$ ditemukan adanya penderita DBD sebanyak kasus masing&masing di desaPur-ojati dan Desa *alitapen. Dari ke kasus tersebut sudahditangani oleh Puskesmas Pur-ojati sesuai standar pelayanankasus DBD.

    /# Penanganan DiarePada tahun !$ sesuai data yang diperoleh dari pemegang

    program penyakit diare Puskesmas Pur-ojati masih terdapat banyak kasus diare yaitu sebanyak 48% kasus dari sepuluh desayang ada di -ilayah kerja Puskesmas Pur-ojati. Dari semuakasus tersebut sudah ditangani oleh Puskesmas Pur-ojati danP*D di -ilayah masing&masing sesuai standar pelayanan.

    "# 3ngka *esakitan 9alariaBerdasarkan data dari pemegang program penyakit

    malaria Puskesmas Pur-ojati pada tahun !$ tidak ditemukanadanya kasus malaria di -ilayah *e+amatan Pur-ojati.

    '# Penderita *usta selesai BerobatPenyakit kusta merupakan salah satu penyakit menular,

    yang dapat menimbulkan masalah yang sangat komplek, bukanhanya bagi segi medis tetapi meluas sampai masalah sosial danekonomi.2leh karena itu setiap temuan kasus kusta harus

    ditangani sampai selesai berobat.

  • 7/21/2019 CHA Olga Pela

    10/65

    Berdasarkan data dari pemegang program penyakit kustaPuskesmas Pur-ojati pada tahun !$ di *e+amatan Pur-ojatitidak ditemukan kasus kusta.

    $!#@ilariasisPada tahun !$ di *e+amatan Pur-ojati tidak ditemukankasus penyakit filariasis hal ini sesuai dengan data yang diperolehdari pemegang Program Puskesmas Pur-ojati

    $$# Penyakit Tidak 9enular 3pabila seseorang terkena penyakit tidak menular akan

    berlangsung lama dan tidak diketahui sampai kapan sembuhnya,

    karena penyakit tidak menular se+ara medis tidak dapatdisembuhkan tetapi hanya bisa dikendalikan. ang harusmendapatkan perhatian lebih adalah bah-a penyakit tidak menular merupakan penyebab kematian tertinggi dibandingkandengan penyakit menular.

    Penyakit tidak menular yang paling sering ditemukanadalah 1ipertensi. 1iperttensi adalah suatu keadaan dimanaterjadi peningkatan tekanan darah yang memberi gejala berlanjut pada suatu target organ tubuh sehingga timbul kerusakan lebih berat seperti stroke, penyakit jantung koroner serta penyempitan)entrikel kiri (terjadi pada otot jantung#.

    +. 3ngka Status Gi?i 9asyarakat$. *unjungan

  • 7/21/2019 CHA Olga Pela

    11/65

    *unjungan bayi adalah bayi yang memperoleh pelayanankesehatan sesuai dengan standar oleh tenaga kesehatan, palingsedikit 4 kali di luar kunjungan neonatus.

    Cakupan kunjungan bayi *e+amatan Pur-ojati sebesar '7.%5 pada tahun !$ maka apabila dibandingkan dengan SP9sebesar '! 5, *e+amatan Pur-ojati untuk kunjungan bayi sudahter+apai.

    8. Bayi Berat Badan ahir endah (BB #BB adalah bayi yang lahir dengan berat badan kurang

    dari %!! gram. Penyebab terjadi BB antara lain karena ibuhamil mengalami anemia, kurang suplai gi?i -aktu dalam

    kandungan ataupun lahir kurang bulan.4. Pemantaun Gi?i Buruk

    Pemantauan gi?i buruk harus terus dilakukan melaluiintensifikasi pemantaun tumbuh kembang balita, pemantaun gi?ioleh bidan di desa atau petugas kesehatan lainnya.Penemuankasus gi?i buruk harus segera ditindak lanjuti dengan ren+anakegiatan yang jelas, sehingga penanggulangan gi?i buruk memberikan hasil yang optimal.

  • 7/21/2019 CHA Olga Pela

    12/65

  • 7/21/2019 CHA Olga Pela

    13/65

    *eterangan; SP3; infeksi saluran pernafasan akut, P GA; penyakit gastroesophageal refluks, 3; rheumatoid arthritis, D*3; dermatitis kontak alergi

    Berdasarkan data dari Program Pemberantasan Penyakit 9enular (P 9# Puskesmas Pur-ojati, didapatkan hasil bah-a angka kejadian TBmenunjukkan peningkatan dalam kurun -aktu tahun !$ & !$%. Padatahun !$ didapatkan kasus TB sebanyak kasus, tahun !$8 sebanyak 84kasus, tahun !$4 meningkat menjadi 8/ kasus dan pada tahun !$% yang

    dilaporkan sebanyak 4 kasus (hingga bulan 9aret !$%#. 9eskipun terdapat peningkatan kasus TB, data tersebut belum menggambarkan seluruh kasus TBdi -ilayah kerja Puskesmas Pur-ojati. ni dapat disebabkan karena tidak semua -arga yang mempunyai gejala mengarah ke TB datang berobat kePuskemas Pur-ojati dan fasilitas pemeriksaan sputum yang belum tersedia diPuskemas Pur-ojati, sehingga penderita yang di+urigai terkena TBdisarankan melakukan pemeriksaan sputum di Puskemas 6atila-ang.Setelah

    terbukti hasil pemeriksaan sputum BT3 ( # dari Puskemas 6atila-ang, penderita seharusnya kembali lagi ke Puskesmas Pur-ojati untuk mendapat pengobatan dan datanya masuk dalam dalam P 9 PuskemasPur-ojati.

  • 7/21/2019 CHA Olga Pela

    14/65

    . *elompok kriteria B; kega-atan masalah, penilaianterhadap dampak, urgensi dan biaya.

    8. *elompok kriteria C; kemudahan dalam

    penanggulangan, yaitu penilaian terhadap tingkat kesulitan penanggulangan masalah.

    '. *elompok kriteria D; aktor PA3 , yaitu penilaianterhadap propriety* economic* acceptability* resources a+ailability*legality.

    3dapun perin+ian masing&masing bobot kriteria pada prioritas masalahdi Puskesmas Pur-ojati adalah sebagai berikut ;

    %. Kriteria A 3Besarn0a

    Masala/4

    :ntuk menentukan besarnya masalah kesehatan diukur dari besarnya penduduk yang terkena efek langsung.

    Ta2el -., Skor Besarnya 9asalah

    9asalah *esehatan Besarnya 9asalah per $!!!! Penduduk

  • 7/21/2019 CHA Olga Pela

    15/65

    *eterangan; SP3; infeksi saluran pernafasan akut, P GA; penyakitgastro esophageal refluks, 3; rheumatoid arthritis, D*3;dermatitis kontak alergi

    ,. Kriteria B 3Kega+atan Masala/4a. Severity (9emberikan mortalitas atau fatalitas yang tinggi#

    $# Tidak ga-at# *urang ga-at

    8# Cukup ga-at4# Ga-at%# Sangat ga-at

    b. Urgency (3pakah masalah tersebut menuntut penyelesaiansegera, menjadi perhatian publik#$. Tidakurgent

    . *urangurgent 8. Cukupurgent '. ,rgent

    %. Sangaturgent +. Cost (Besarnya dampak ekonomi kepada masyarakat#

    $. Sangat murah. 9urah

    8. Cukup mahal4. 9ahal%. Sangat mahal

    Ta2el -.- Skor *ega-atan 9asalah

    Masala/ Kese/atan Severity Urgency Cost Nilai

    SP3 $ $ $ 8

    P GA 8 4 '

  • 7/21/2019 CHA Olga Pela

    16/65

    3rthritis ain $ %

    Demam diopatik 8 /

    D*3 $ %

    TB 4 8 8 $!*eterangan; SP3; infeksi saluran pernafasan akut, P GA; penyakit

    gastro esophageal refluks, 3; rheumatoid arthritis, D*3;dermatitis kontak alergi

    -. Kriteria C 3Ke*u&a/an &ala* Penanggulangan4

    *riteria C digunakan untuk menilai kemudahan dalam

    penanggulangan masalah, maka dinilai apakah sumber daya danteknologi yang ada dapat menyelesaikan masalah. Skor yang digunakandari skala $ sampai %. Semakin sulit penanggulangan, skor yangdiberikan semakin ke+il.

    Ta2el -.5 Skor *emudahan dalam Penanggulangan

    Masala/ Sk(r % Sk(r , $u*la/ Rerata Sk(rSP3 % 4 ' 4,%

    P GA % 8 " 4

  • 7/21/2019 CHA Olga Pela

    17/65

    *riteria D terdiri dari beberapa faktor yang saling menentukandapat tidaknya suatu program dilaksanakan. @aktor&faktor tersebutadalah;

    a. *esesuaian ( Propriety # b. 9urah ( -conomic #+. Dapat diterima ( Acceptability #d. Tersedianya sumber ( Resources A+ailability #e. egalitas terjamin ( egality #

    Dari diskusi kelompok yang telah dilakukan, didapatkan nilaiPA3 untuk masing&masing masalah adalah sebagai berikut;

    Ta2el -.6 Skor @aktor PA3

    Masala/ Kese/atan P E A R L Hasil PerkalianSP3 $ $ $ $ $ $

    P GA $ $ $ $ $ $

  • 7/21/2019 CHA Olga Pela

    18/65

    Setelah nilai kriteria 3, B, C, dan D didapatkan kemudian nilaitersebut dimasukkan ke dalam formula sebagai berikut ;

    a.

  • 7/21/2019 CHA Olga Pela

    19/65

    Prioritas pertama masalah diperoleh dengan nilai

  • 7/21/2019 CHA Olga Pela

    20/65

    A. Dasar Te(ri

    %. Tu2erkul(sis Paru

    a. Definisi dan Atiologi

    Tuberkulosis (TB# adalah penyakit menular langsung yangdisebabkan oleh kuman Mycobacterium tuber ulosis. Sebagian besar kuman TB menyerang paru, tetapi dapat menyerang organ tubuhlainnya (Departemen *esehatan , !!%#. Bakteri ini seringmenyerang paru&paru, tetapi mereka dapat menyerang bagian tubuh

    lain. Tuberkulosis adalah setiap penyakit menular pada manusia danhe-an yang disebabkan oleh spesies Mycobacterium dan ditandaidengan pembentukan tuberkel dan nekrosi kaseosa pada jaringan& jaringan (9edline, !!'#.

    Mycobacterium tuber ulosis merupakan kuman berbentuk batang dengan ukuran panjang $&4 mikro meter dan tebal !,8&!,7mikro meter (3rifin, !!%#. Bakteriini kaya akan lipid sehinggasifatnya tahan asam (6a-et?et al.* !!"#. Sifat lain kuman ini adalahaerob. 2leh karena itu, bagian apikal ini merupakan tempat predileksi penyakit tuberkulosis karena tekanan oksigen pada bagian apikal paru& paru lebih tinggi dari bagian lain(3min dan Bahar, !!7#.

    Mycobacterium tuber ulosis adalah bakteri yang tidak tahan+ahaya. Bakteri ini dapat mati dengan +epat di ba-ah sinar matahari

    langsung, tetapi dapat bertahan hidup beberapa jam di tempat yanglembab dan gelap. Pada orang sehat dengan system kekebalan tubuhyang baik, Mycobacterium tuber ulosis sering tidak menimbulkangejala.3kan tetapi Mycobacterium tuber ulosis dapatdorman didalam tubuh selama beberapa tahun (012, !$ #.

    b. Transmisi

  • 7/21/2019 CHA Olga Pela

    21/65

    Sumber penularan TB adalah pasien TB BT3 positif. Daya penularan seorang pasien ditentukan oleh banyaknya kuman yangdikeluarkan dari parunya.9akin tinggi derajat kepositifan hasil

    pemeriksaan dahak, makin menular pasien tersebut (*ementerian*esehatan , !!/#. Pasien TB BT3 positif memiliki kemampuanuntuk menularkan sebesar /%5, sedangkan TB BT3 negatif hanyamemiliki kemampuan menularkan sebesar 8%5. TB ditularkan melalui per+ikan udara (droplet# ketika penderita batuk, bersin, berbi+ara ataumeludah (Departemen *esehatan , !!%#.

    +. @aktor isiko@aktor risiko yang mempengaruhi terjadinya penyakit dapat

    diuraikan dengan menggunakan teori 1 Blum. 9enurut Blum dalametnaningsih ( !!%# kesehatan sebagai kesehatan indi)idu maupun

    sebagai kesehatan masyarakat merupakan interaksi harmonis antara beberapa faktor, dari urutan pertama yaitu lingkungan, gayahidup=perilaku, pelayanan kesehatan dan keturunan atau karakteristik indi)idu.

    'a*2ar 5.% Te(ri E i&e*i(l(gi HL Blu* 3Retnaningsi/ ,9964

  • 7/21/2019 CHA Olga Pela

    22/65

    $# *arakteristik ndi)idu

    a# :mur nsiden tertinggi tuberkulosis paru biasanya mengenai usiade-asa muda. Di ndonesia diperkirakan /%5 penderita TBParu adalah kelompok usia produktif yaitu $%&%! tahun (Alok,

    !!'#. b# Pengetahuan

    Pengetahuan seseorang tentang informasi TB yang +ukupakan mempengaruhi seseorang untuk menerapkan perilaku

    hidup bersih dan sehat (3+hmadi, !!%#.+# Penyakit yang menurunkan imunitas1 E=3 DS meningkatkan resiko terjadinya penyakittuberkulosis karena penurunan imunitas, sehingga rentanterinfeksi. Seseorang dengan penyakit diabetes melitus (D9# juga beresiko !,% H lebih tinggi untuk terinfeksi tuberkulosis( etnaningsih, !$!#.

    # PerilakuPerilaku Pen+arian Pengobatan ( /ealt0 See ing 1e0a+ior #

    Perilaku pen+arian pengobatan merupakan perilaku yangmenyangkut upaya atau tindakan seseorang pada saat menderita penyakit dan atau ke+elakaan. Perilaku ini dimulai dari pengobatan sendiri sampai dengan pen+arian pengobatan kerumah sakit. Semakin baik perilaku pen+arian pengobatan,semakin +epat penyakit ditangani sehingga morbiditas dapat

    menurun (

  • 7/21/2019 CHA Olga Pela

    23/65

    pengobatan. 1al tersebut dapat meningkatkan angka kejadian TBterutama kasus 9D TB.

    Penelitian 1eryanto, !!/ menunjukkan bah-a dari beberapafaktor resiko TB didapatkan 8 faktor resiko terbesar yang dapatmeningkatkan angka kejadian TB. *etiga faktor resiko tersebutadalah perilaku men+ari pengobatan sebanyak 8'5, kondisilingkungan rumah sebanyak 885 dan ri-ayat kontak dengan penderita TB sebanyak "5. *e+epatan dan ketepatanmendapatkan pengobatan selain mempengaruhi angka kejadianTB juga mempengaruhi tingkat kesembuhan penderita TB.Penderita seringkali datang berobat sudah dalam keadaanterlambat dan banyak komplikasi, hal ini membuat penderitatidak sabar dalam melakukan pengobatan dan ingin +epatsembuh, tetapi mereka ini mengalami ke+e-a dan putus asakarena apa yang diharapkan penderita tidak sesuai dengankenyataan perjalanan pengobatan. Di sinilah yang membuatkebanyakan keluarga penderita merasa jenuh dan bosan dalammen+ari atau menjalankan pengobatan TB jika salah seoranganggota keluarganya sakit.

    1asil penelitian yang dilakukan di *abupaten Tangerang pada tahun !!' menyatakan bah-a penderita TB paru sering berpindah&pindah tempat pelayanan kesehatan untuk men+arikesembuhan, hal ini dapat terjadi oleh karena penderita TB

    kurang yakin pada pelayanan kesehatan, atau karena berpindhtempat tinggal. *arena proses pengobatan yang tidak teratur,membuat mereka tidak sembuh. 1al ini diperparah dengankebiasaan tidak menghabiskan obat, karena merasa badannyasudah sehat (1elper 9analu, !!'#. 3dapun alasan penderita TB paru pindah berobat hampir sama dengan alasan diantara merekayang tidak menyelesaikan pengobatannya yaitu karena tidak kunjung sembuh, dan bahkan bertambah parah. 1erryanto

  • 7/21/2019 CHA Olga Pela

    24/65

    ( !!/#, dalam hasil penelitiannya menggambarkan !," 5 pengobatan TB yang dilakukan penderita putus berobat oleh yangtidak meninggal pindah berobat dengan alasan karena tidak ada

    perubahan dan penderita tidak sembuh.

    Selain itu, peneliti memilih perilaku men+ari pengobatansebagai faktor resiko yang diangkat pada penelitian ini jugadikarenakan dampak tidak langsung dari faktor resiko ini.*etidakpatuhan pasien dalam menjalani pengobatan TB akan juga berdampak pada sulitnya dilakukan penanggulangan TBse+ara lebih maksimal. 1al ini akan menyebabkan peningkatanangka kejadian TB se+ara tidak langsung. Berkaitan dengan apayang diuraikan di atas, %8, "85 program penanggulangan TB paru kurang maksimal disebabkan oleh penderita TBmenganggap sakit batuk biasa, sehingga tidak segera berobat kePuskesmas (1elper 9analu, !!'#.

    8# ingkungana# *ondisi umah

    i. *epadatan 1unianuas lantai bangunan rumah sehat harus +ukup untuk

    penghuni di dalamnya, artinya luas lantai bangunanrumah tersebut harus disesuaikan dengan jumlah penghuninya agar tidak menyebabkano+erload. *ondisi o+erload dapat menyebabkankurangnya konsumsi oksigen dan mudahnya

    penularan penyakit infeksi. uas minimum per orangadalah $! m(@ahmi, !!%#.ii. Pen+ahayaan

    *uman TB tidak tahan pada sinar matahari. Bila sinar matahari dapat masuk dalam rumah serta sirkulasiudara diatur maka resiko penularan antar penghuniakan sangat berkurang (Depkes, !!'#. ntensitas pen+ahayaan minimum yang diperlukan $! kali lilin

    atau kurang lebih 7! luH., ke+uali untuk kamar tidur

  • 7/21/2019 CHA Olga Pela

    25/65

    Droplet Nuklei

    Saluran Nafas

    Membentuk sarang primer di paru

    Limfangitis lokal (perad angan saluran getah bening menuju hilus)Limfangitis regional (p embesaran kelenjar getah beni

    Sembuh tanpa cacat

    Kompleks primer/ T primer

    Sembuh dengan mening galkan bekas (sarang ghon! garis "brotik! perkapuran)Men#eba r menjadi T ekstra paru

    Ketika imunitas turun terjadi T post primer

    diperlukan +ahaya yang lebih redup (1assmiller,!!7#.

    iii. EentilasiEentilasi mempengaruhi sirkulasi udara dankelembaban udara di dalam ruangan. *urangnya)entilasi akan menurunkan sirkulasi danmeningkatkan kelembaban sehingga menjadi mediayang baik untuk pertumbuhan bakteri penyebab penyakit, misalnya kuman TB ( ssar, !!8#. 9inimalluas lubang )entilasi sebesar $!5 dari luas lantaiyang terdiri dari )entilasi permanen minimal %5 dan)entilasi insidentil (dapat dibuka tutup# %5 dari luaslantai (*enneth, !!'#.

    b# Sumber PenularanSatu orang menderita tuberkulosis BT3 maka $! orang beresiko untuk tertular penyakit tersebut dalam radius 8!!m . Peluang seseorang terinfeksi TB meningkat padakelompok yang memiliki intensitas kontak lebih dari " jam=hari dengan penderita TB (Diani, !$$#.

    4# *eadaan Sosial Akonomi*eadaan sosial ekonomi berkaitan erat dengan pendidikan,

    keadaan sanitasi lingkungan, gi?i dan akses terhadap pelayanankesehatan (Depkes, !!'#.

    a# Status Gi?i 2rang dengan status gi?i kurang mempunyai resiko 8,/ kaliuntuk menderita TB Paru berat dibandingkan dengan orangyang status gi?inya +ukup atau lebih. *ekurangan gi?i pada

    seseorang akan berpengaruh terhadap kekuatan daya tahantubuh dan respon immunologik terhadap penyakit (Depkes,

    !!'#.

    e. Patogenesis Tuberkulosis Paru

  • 7/21/2019 CHA Olga Pela

    26/65

    'a*2ar 5., Pat(genesis TB 3De arte*en Kese/atan RI ,9%%4

    f. Gejala *linis

    $# Demam# Batuk lebih dari dua minggu, dapat menjadi batuk berdarah

    8# Sesak nafas4#

  • 7/21/2019 CHA Olga Pela

    27/65

    'a*2ar 5.- Alur Diagn(sis TB Paru

    3De arte*en Kese/atan RI ,9%%4

    f. Pengobatan TB

    Pengobatan TB bertujuan untuk menyembuhkan pasien,men+egah kematian, men+egah kekambuhan, memutuskan rantai penularan dan men+egah terjadinya resistensi kuman terhadap 2bat3nti Tuberkulosis(23T#. 2bat 23T terdiri atas soniasid (1#,

    imfami+in ( #, Pira?inamid (I#, Atambutol (A#. Pengobatan TBterbagi menjadi tiga kategori ;

    a. *ategori $ ( 1 IA= 418 8#, *ategori $ diberikan untuk ;a# Penderita baru BT3 positif

  • 7/21/2019 CHA Olga Pela

    28/65

    b# Penderita BT3 negatif= rontgen positif yang rasa sakit beratdan ekstra berat (meningitis, TB paru disseminata, perikarditis, peritonitis, pleuritis, TB paru usus dan genitourinarius#.

    b. *ategori ( 1 IAS= 1 IA= %18 8A8#, ang termasuk penderita kategori ;

    a# *ambuh (relapse # BT3 positif. b# Gagal ( failure # BT3 positif +# *asus D2 (drop out # (Departemen *esehatan , !$ #.+. *ategori 8 ( 1 I= 418 8#, ang termasuk penderita kategori 8 ;

    a# *asus BT3 negatif dengan kelainan paru yang tidak luas b# *asus TB ekstra paru selain yang disebut dalam kategori $

    Selain penatalaksanaan se+ara farmakologis, harus diberikan edukasikepada pasien.Adukasi pada pasien TB antara lain ;

    a# *eteraturan dan kepatuhan memakan obat. b# 9engenal dan mengetahui hasil dan efek dari pengobatan.+# 9engenal bahaya penularan penyakit (Departemen *esehatan

    , !$$#.

  • 7/21/2019 CHA Olga Pela

    29/65

    Tuberkulosis

    $erilakuPerilaku mencari pengobatan

    Lingkungan

    Kondisi rumah

    Kontak dengan penderita

    Sosial %konomi

    Status gi&i

    Karakteristik 'ndi idu

    mur

    Pengetahuan

    *'+/,'DS! DM

    B. Kerangka Te(ri

    C. Kerangka K(nse

    Pengetahuan, perilakumen+ari pengobatan,kontak dengan penderita Kejadian

    Tuberkulosis

  • 7/21/2019 CHA Olga Pela

    30/65

    Keterangan :

    : Eariabel bebas

    : Eariabel tergantung

    'a*2ar 5.6 Kerangka K(nse Penelitian

    D. Hi (tesis

    Pengetahuan, perilaku men+ari pengobatan dan kontak dengan penderita berpengaruh terhadap kejadian tuberkulosis di -ilayah kerja PuskesmasPur-ojati.

  • 7/21/2019 CHA Olga Pela

    31/65

    8. MET!DE PENELITIAN

    A. Ran)angan Penelitian

    Penelitian menggunakan studi analitik dengan pendekatancase(control.Tujuan penelitian ini adalah mengetahui hubungan pengetahuan, perilakumen+ari pengobatan dan kontak dengan penderita terhadap kejadiantuberkulosis di -ilayah kerja Puskesmas Pur-ojati.

    B. P( ulasi &an sa* el$# Populasi

    a. Populasi targetPenduduk *e+amatan Pur-ojati yang terdiagnosis menderitatuberkulosis.

    b. Populasi terjangkauPenduduk Desa *lapasa-it yang terdiagnosis menderita tuberkulosis.

    # Sampela. Teknik pengambilan sampel

    Pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik purposi+e sampling. Teknik ini memungkinkan peneliti mendapatkansampel dari salah satu desa yang telah ditentukan oleh peneliti berdasarkan pertimbangan dari peneliti.

    b. *riteria inklusi dan eksklusi$# *riteria inklusi kelompok +ase;

    a# esponden yang terdiagnosis tuberkulosis dalam kurun -aktudari tahun !$! > !$%,

    b# esponden berusia J $% tahun+# Bertempat tinggal di -ilayah kerja Puskesmas Pur-ojatid# Bersedia menjadi responden penelitian dengan mengisi lembar

    persetujuan mengikuti penelitian.# *riteria ekslusi kelompok +ase;

    a# Penderita penyakit sistemik seperti D9 dan 1 EC. 8aria2el Penelitian

    $. Eariabel bebas (independen #Eariabel bebas2independent3Eariabel bebas pada penelitian ini adalah pengetahuan, perilaku men+ari

    pengobatan dan kontak dengan penderita.

  • 7/21/2019 CHA Olga Pela

    32/65

    . Eariabel tergantung (dependent #

    Eariabel tergantung pada penelitian ini adalah kejadian tuberkulosis di

    -ilayah kerja Puskesmas Pur-ojati.

    D. Definisi ! erasi(nal 8aria2el$. Pengetahuan

    Pengetahuan responden mengenai tuberkulosis (TB# meliputi pengertian penyakit TB, +ara penularan, perjalanan penyakit dan pengobatan. Dinilaimenggunakan kuesioner dengan metode -a-an+ara oleh peneliti.

    *ategori ;Baik ; skor K 8Buruk ; skor L 8Skala pengukuran ; nominal

    . Perilaku 9en+ari Pengobatan*esadaran dan kesegeraan responden dalam men+ari pengobatan ke dokter atau puskesmas ketika merasa sakit. Perilaku berobat dinilai menggunakankuesioner dengan metode -a-an+ara oleh peneliti.*ategori ;Patuh ; skor J 7Tidak patuh ; skor M %Skala pengukuran ; nominal

    8. *ontak Dengan Penderita2rang disekitar responden dengan penyakit tuberkulosis (TB# ataumemiliki gejala batuk J minggu dan atau batuk berdahak, bisa tinggalsatu rumah, tetangga atau satu tempat kerja dengan kontak minimal selama" jam. Dinilai menggunakan kuesioner dengan metode -a-an+ara oleh peneliti.*ategori;Terdapat sumber penularan ; skor K Tidak terdapat sumber penularan ; skor L Skala pengukuran ; nominal

    4. TuberkulosisPenyakit paru menular yang terdiagnosis berdasarkan data rekam medisPuskesmas Pur-ojati berdasarkan pemeriksaan BT3 dengan melakukan pemeriksan sputum SPS (Se-aktu Pagi Se-aktu# di Puskesmas6atila-ang.

  • 7/21/2019 CHA Olga Pela

    33/65

    *ategori;

    1asil BT3 ( = TB

    1asil BT3 ( bukan TB

    Skala pengukuran ; nominal

    E. Pengu* ulan Data$. 3lat pengumpulan data

    a. Data primer Data karakteristik responden (pengetahuan, status gi?i dan

    pendapatan#, perilaku (perilaku berobat#, serta lingkungan (rumah dan

    sumber penularan# didapatkan melalui pengisian kueisioner denganmetode -a-an+ara dan obser)asi langsung yang dilakukan oleh peneliti. Beberapa karakteristik responden seperti usia, jenis kelamindan ri-ayat penyakit didapatkan melalui -a-an+ara se+ara langsung.

    b. Data sekunder Diagnosis TB didapatkan dari pemeriksaan sputum SPS di

    laboratorium Puskesmas 6atila-ang dan rekam medik pasien diPuskesmas Pur-ojati.

    . Cara pengumpulan dataPeneliti melihat data penderita TB dan ri-ayat penyakitnya melalui buku aporan Penderita Tuberkulosis :nit Pelayanan *esehatan(:P*# Pur-ojati dan rekam medik pasien di Puskesmas Pur-ojati.Setelah mendapatkan data tersebut, peneliti mengunjungi rumah penderita TB yang masuk kriteria sampel penelitian. Penelitimelakukan -a-an+ara dan obser)asi langsung mengenai karakteristik responden, dan perilaku dengan menggunakan panduan berupakuesioner. *emudian peneliti juga melakukan -a-an+ara danobser)asi terhadap kelompok kontrol yaitu kelompok yang tidak menderita TB dengan kuesioner. Peneliti selanjutnya melakukanskoring kuesioner dan mengolah datanya.

    1. Tata Urutan Kerja%. Ta/a ersia an

    a. Studi pendahuluan (orientasi# di Puskesmas Pur-ojati. b. 3nalisis situasi.). dentifikasi dan analisis penyebab masalah.

  • 7/21/2019 CHA Olga Pela

    34/65

    ,. Ta/a elaksanaan

    a. 9en+atat dan menentukan nama responden.

    b. Pengambilan data primer.+. Tahap pengolahan dan analisis data.d. Tahap penyusunan laporan.

    '. Analisis Data3nalisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah ;

    $. 3nalisis uni)ariat untuk mendeskripsikan masing&masing )ariabel. 1asil

    analisis disajikan dalam bentuk tabel distribusi frekuensi (Budiarto, !!$#.. 3nalisis bi)ariat dengan menggunakanc0i S4uare untuk mengetahuihubungan pengetahuan, perilaku men+ari pengobatan dan kontak dengan penderita terhadap kejadian tuberkulosis (TB# (Budiarto, !!$#.

    H. "aktu &an Te* at Penelitian$. 0aktu penelitian ; 9aret !$%

    . Tempat penelitian ; 0ilayah kerja Puskesmas Pur-ojati

  • 7/21/2019 CHA Olga Pela

    35/65

    BAB 8I

    HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

    A. Hasil Penelitian

    %. 'a*2aran U*u* Res (n&en

    Penelitian dilakukan pada bulan 9aret !$% di Desa *lapasa-it*e+amatan Pur-ojati. Penelitian dilakukan terhadap 47 responden yangmasuk dalam kriteria inklusi, yang terdiri dari 8 orang kelompok +ase dan

    8 orang kelompok kontrol.Gambaran umum responden didapatkan dari analisis uni)ariat dan

    dimaksudkan untuk mengetahui dengan jelas karakteristik. 6umlah sampeltelah ditetapkan sebelumnya sebanyak 47 responden .

    ,. Deskri si 8aria2el

  • 7/21/2019 CHA Olga Pela

    36/65

    1asil analisis uni)ariat faktor risiko penyakit TB paru didapatkanhasil deskripsi frekuensi tiap )ariabel penelitian, yaitu sebagai berikut;

    a. :sia dan 6enis *elaminBerdasarkan data penderita TB Puskesmas Pur-ojati dan-a-an+ara se+ara langsung terhadap 47 responden yang memenuhikriteria penelitian, terdapat karakteristik usia dan jenis kelamin sepertiyang tertera pada tabel 7.$.

    Ta2el 7.%. Karakteristik Res (n&en

    8aria2el 1rekuensi ;

    $enis Kela*in

    aki&laki

    Perempuan

    $%

    8$

    8 ,7

    7/,4

    Usia

    $%&8! tahun

    8$&4% tahun

    4%&7! tahun

    J 7! tahun

    '

    $

    $$

    %

    $',%7

    4%,7%

    8,'

    $!,"/

    Sumber; Data primer, !$41asil penelitian pada responden menunjukkan bah-a distribusi

    responden menurut jenis kelamin terdiri dari $% orang (8 ,75# laki&lakidan 8$ orang (7/,45# perempuan. *elompok usia yang paling banyak

    menjadi responden adalah kelompok usia 8$&4% tahun dengan jumlahresponden sebanyak $ orang (4%,7%5#. *elompok usia yang palingsedikit menjadi responden adalah kelompok usia J 7! tahun sebanyak %orang ($!,"/5#.

    b. Pengetahuan tentang TB ParuPenelitian dilakukan terhadap 47 responden. esponden

    mendapatkan pertanyaan meliputi pengertian penyakit, +ara

  • 7/21/2019 CHA Olga Pela

    37/65

    penularan, kesembuhan dan pengobatan TB. *arakteristik pengetahuan responden penelitian sebagai berikut (tabel 7. .#

    Ta2el 7.,. Distri2usi Pengeta/uan tentang TB Paru*ejadian *asus TB ParuTB Tidak TB

    PengetahuanBaik $!(48,4/5#

    "(84,/"5#

    Buruk $8(%7,% 5#$%(7%, 5#

    Total 8 8

    1asil analisis uni)ariat yang dilakukan menunjukkan bah-a respondenyang mengidap TB dan memiliki pengetahuan baik adalah sebesar 48,4/5, sedangkan yang memiliki pengetahuan buruk sebesar %7,% 5.

    +. Perilaku 9en+ari PengobatanData perilaku men+ari pengobatan didapatkan melalui

    -a-an+ara terhadap 47 responden mengenai apa yang merekalakukan ketika merasakan sakit dan kesadaran serta kesegeraanmen+ari pengobatan saat timbul keluhan. *arakteristik perilakumen+ari pengobatan responden seperti tertera pada tabel 7.8.Ta2el 7.-. Distri2usi 1rekuensi Perilaku Men)ari Peng(2atan

    Eariabel*lasifikasi

    Penderita TBTB Tidak TB

    PerilakuPengobatan

    Baik 7( 7,!'5#

    $4(7!,"/5#

    Tidak Baik

    $/ (/8,'$5#

    '(8',$85#

    Total 8 8

    esponden yang mengidap TB dan memiliki perilaku men+ari pengobatan yang baik sebesar 7,!'5 dan yang memiliki perilaku pengobatan buruk sebesar /8,'$5.

    d. *ontak Dengan Penderita

  • 7/21/2019 CHA Olga Pela

    38/65

    Data mengenai sumber penularan didapatkan melalui -a-an+arase+ara langsung. 1asil -a-an+ara terhadap 47 responden dapatdilihat pada tabel 7.4.

    Ta2el 7.5. Distri2usi 1rekuensi Su*2er Penularan TB

    Eariabel*lasifikasi

    Penderita TBTB Tidak TB

    Sumber Penularan

    3da $4(7!,"/5#

    $$(4/,"85#

    Tidak 3da '(8',$85#

    $(% ,$/5#

    Total 8 8

    Berdasarkan data pada tabel diatas, diketahui bah-a responden yangmenderita TB yang memiliki sumber penularan adalah sebesar 7!,"/5.

    Analisis Bi

  • 7/21/2019 CHA Olga Pela

    39/65

    Proporsi kasus yang mempunyai ri-ayat kontak dengan penderitasebesar 7!5 lebih besar dibanding kelompok kontrol (4/5#. Se+arastatistik hasil analisa menunjukkan p !,8/% dan 2 $,7'/ dengan C

    '%5 !,% 7 L 2 L %,4/ sehingga menjadi tidak bermakna karena p J!,!% dengan demikian dinyatakan bah-a ri-ayat kontak dengan penderita tuberkulosis paru bukan merupakan faktor risiko,

    Pe*2a/asan

    Penelitian bertujuan untuk mengetahui hubungan antara faktor risikotuberkulosis dengan kejadian tuberkulosis di -ilayah kerja PuskesmasPur-ojati. esponden penelitian terdiri dari 47 yang terdiri dari 8 orang yangmasuk dalam kelompok +ase (mengidap TB# dan 8 orang kelompok kontrol(tidak mengidap TB#.

    :sia responden terbanyak pada penelitian ini adalah rentang usia 8$&4%tahun sebanyak $ orang dan sebagian besar adalah berjenis kelamin

    perempuan. 1asil penelitian ini tidak sesuai dengan hasil penelitian yangdilakukan oleh 0adjah ( !$ # yang menyebutkan bah-a /%5 penderita TB paru adalah laki&laki usia produktif ($%&%! tahun#.

    1asil analisis bi)ariat menunjukkan bah-a pengetahuan bukanmerupakan faktor risiko yang berhubungan dengan kejadian tuberkulosis paru.1al ini sesuai dengan penelitian usnoto ( !!7# yang menyatakan bah-aresponden yang tidak memiliki pengetahuan tentang TB tidak semuanyamenderita TB.

    1ubungan perilaku men+ari pengobatan dengan kejadian tuberkulosis paru, proporsi perilaku buruk pada kelompok kasus lebih banyak dibandingkan kelompok kontrol. 1al ini sesuai dengan penelitian Setia-anD-i 3ntoro ( !$!# yang menyatakan bah-a perilaku merupakan faktor risikokejadian tuberkulosis paru. 9enurut Bagiada ( !$!#, kepatuhan dalam

    men+ari pengobatan merupakan salah satu potensial untuk meningkatan

  • 7/21/2019 CHA Olga Pela

    40/65

    kesembuhan penderita tuberkulosis dan ketidakpatuhan di sampingmenurunkan tingkat kesembuhan penderita juga meningkatkan angka kejadian9D .

    Terdapatnya sumber penularan TB atau adanya ri-ayat kontak dengan penderita, proporsi adanya kontak lebih banyak pada kelompok kasusdibandingkan kelompok kontrol.

  • 7/21/2019 CHA Olga Pela

    41/65

    BAB 8IIALTERNATI1 PEMECAHAN MASALAH

    A. Pen0usunan Alternatif Pe*e)a/an Masala/

    Berdasarkan hasil dan pembahasan tentang faktor risiko yang berpengaruh terhadap kejadian penyakit TB di -ilayah kerja PuskesmasPur-ojati, maka dapat diketahui bah-a perilaku men+ari pengobatanmerupakan resiko yang berpengaruh terhadap kejadian penyakit TB. Denganmelihat analisis data maka dapat dibuat beberapa alternatif peme+ahanmasalah terkait pen+egahan kontak dengan penderita TB, yaitu;

    $. Penyuluhan tentang definisi, etiologi, tanda, gejala serta pentingnyakepatuhan dalam pengobatan TB.

    . Pemberian masker pada penderita TB paru.8. Pembuatan leaflet tentang tanda dan gejala serta pen+egahan penularan

    TB.

    B. Penentuan Alternatif Ter ili/

    Pemilihan prioritas alternatif peme+ahan masalah harus dilakukankarena adanya keterbatasan baik dalam sarana, tenaga, dana, serta -aktu.Salah satu metode yang dapat digunakan dalam pemilihan prioritas peme+ahanmasalah adalah metode inke.

    Afektifitas jalan keluar meliputi besarnya masalah yang dapat diatasi,

    kelanggengan selesainya masalah, dan ke+epatan penyelesaian masalah.

  • 7/21/2019 CHA Olga Pela

    42/65

    Afisiensi jalan keluar dikaitkan dengan biaya yang diperlukan dalammenyelesaikan masalah.

    Ta2el =.%. Kriteria &an Sk(ring Efekti8

    C

    Urutan

    Pri(ritasMasala/

    M I 8 C

    $ Penyuluhan tentang TB - - , , ? %

    Pemberian masker pada penderita TB

    , , , - , 7= ,

    8 Pembuatan leaflet tentang, , % - % - -

  • 7/21/2019 CHA Olga Pela

    43/65

    TB

    Berdasarkan hasil perhitungan prioritas peme+ahan masalahmenggunakan metode inke, didapat prioritas peme+ahan masalah, yaitu penyuluhan tentang definisi, etiologi, tanda, gejala serta pentingnyakepatuhan dalam pengobatan TB.

    BAB 8III

    RENCANA KE'IATAN

    A. Latar Belakang

    Penyakit Tuberkulosis (TB# paru merupakan penyakit menular yangmasih menjadi perhatian dunia. Sepertiga dari populasi dunia sudahtertular dengan TB paru dengan sebagian besar penderita adalah usia produktif ($%&%% tahun#. 012 memperkirakan adanya ',% juta kasus barudan sekitar !,% juta orang meninggal akibat TB paru di seluruh dunia(012, !!'#. Di *abupaten Banyumas, penyakit tuberkulosis masihmerupakan masalah kesehatan yang serius dan data yang didapatkan dariDinas *esehatan *abupaten Banyumas menyebutkan bah-a total kasusTB pada tahun !!/ adalah sebesar $. $ kasus yang meningkat daritahun sebelumnya, yaitu sebesar $.$87 kasus. *asus TB paru yangditemukan dari hasil pen+atatan Puskesmas Pu-ojati selama kurun -aktu8 tahun terakhir mengalami peningkatan. 3ngka kejadian TB paru padatahun !$8 meningkat dibandingkan tahun !$ karena terjadi peningkatan dari kasus di tahun !$ menjadi 84 kasus di tahun !$8.

    Paradigma sehat diprioritaskan pada upaya peningkatan, pen+egahan, penyembuhan dan rehabilitasi sejak pembuahan dalamkandungan sampai lanjut usia. Dengan paradigma ini maka pembangunan

    kesehatan lebih ditekankan pada upaya promotif dan pre)entif dibanding

  • 7/21/2019 CHA Olga Pela

    44/65

    dengan upaya kuratif dan rehabilitati)e (Depkes , !!/#. 1al inilah yangmendorong kami untuk lebih memusatkan kegiatan pemberantasan TBmelalui upaya promotif dan pre)entif.

    1asil analisis bi)ariat untuk men+ari faktor risiko yang paling besar pengaruhnya dalam timbulnya penyakit TB yang dilakukan terhadap 47subjek penelitian menunjukkan bah-a perilaku men+ari pengobatanmenjadi faktor risiko yang paling berpengaruh terhadap kejadian kasusTuberkulosis di -ilayah kerja Puskesmas Pur-ojati, *e+amatan Pur-ojati,*abupaten Banyumas.

    Berdasarkan hasil perhitungan prioritas peme+ahan masalah

    menggunakan metode inke, didapat prioritas peme+ahan masalah yaitu penyuluhan tentang definisi, etiologi, tanda, gejala serta pentingnyakepatuhan dalam pengobatan TB pada masyarakat Desa *lapasa-it*e+amatan Pur-ojati.

    B. Tujuan%. Tujuan U*u*

    9eningkatkan ke-aspadaan dan kesadaran -arga terhadap penyakitTB.

    ,. Tujuan K/ususa. 9eningkatkan pengetahuan tentang penyakit TB. b. 9eningkatkan ke-aspadaan -arga akan tanda gejala, pen+egahan,

    penularan penyakit TB.C. $u&ul Kegiatan

    NPenyuluhan Tentang Penularan Dan Pen+egahan Penyakit TBCO

    D. Bentuk &an Materi Kegiatan

    Penyuluhan tentang definisi, etiologi, tanda, gejala, pentingnyakepatuhan dalam pengobatan TB serta pen+egahan penularan penyakittersebut.

    E. Sasaran

    0arga yang terdiagnosis menderita TB yang bertempat tinggal di Desa*lapasa-it *e+amatan Pur-ojati.

    1. Pelaksanaan

    %. Pers(nil

  • 7/21/2019 CHA Olga Pela

    45/65

    a. Penanggung ja-ab ; dr. Ia?uli Saefulloh aharjo b. Pembimbing ; dr. 6oko 9ulyanto, 9.S++. Pelaksana ;

    $# 3psopela Sandi)era# 2lga Cantika Permata ntan

    ,. "aktu &an Te* at

    0aktu ; Senin, 8 9aret !$%, Pukul; !".!! 0 B

    Tempat ; Balai Desa *lapasa-it *e+amatan Pur-ojati

    '. Ren)ana Anggaran

    Transportasi ; p. !.!!!,!!

    @otokopi ; p. 4!.!!!,!!

    Sna+k ; p. $!!.!!!,!!

  • 7/21/2019 CHA Olga Pela

    46/65

    BAB I@

    PELAKSANAAN DAN E8ALUASI KE'IATAN

    A. E

  • 7/21/2019 CHA Olga Pela

    47/65

    Tahap e)aluasi adalah melakukan e)aluasi mengenai 8 hal, yaitue)aluasi sumber daya, e)aluasi proses, e)aluasi hasil. Berikut ini akandijelaskan mengenai hasil e)aluasi masing&masing aspek.

    A)aluasi sumber daya

    A)aluasi sumber daya meliputi e)aluasi terhadap % 9 yaituman*money* met0od* material* mac0ine.

    a. Man: Se+ara keseluruhan sumber daya dalam pelaksanaan diskusisudah termasuk baik karena narasumber memiliki pengetahuanyang +ukup memadai mengenai materi yang disampaikan.

    b. Money: Sumber dana juga +ukup untuk menunjang terlaksananyakegiatan diskusi termasuk untuk menyiapkan sarana dan prasarana.+. Met0od: 9etode diskusi adalah pemberian materi se+ara lisan.

    A)aluasi pada metode ini termasuk +ukup baik dan sasaran penyuluhan tertarik untuk mengikuti dan mendengarkan penjelasannarasumber.

    d. Material: 9ateri yang diberikan pada penyuluhan telahdipersiapkan dengan baik, materi penyuluhan diperoleh dari beberapa sumber.

    . A)aluasi prosesA)aluasi terhadap proses ini adalah e)aluasi terhadap proses

    pelaksanaan penyuluhan. Penyuluhan yang dijad-alkan pada hariSenin, 8 9aret !$% pukul !".!! 0 B. Proses diskusi dan penyuluhan berlangsung kurang lebih 8! menit. 3ntusiasme peserta penyuluhan dinilai +ukup. 1al ini dilihat dari antusias peserta pada saatdiskusi yang dinilai +ukup aktif. Se+ara keseluruhan pelaksanaan penyuluhan berlangsung +ukup baik.

    8. A)aluasi 1asilA)aluasi hasil kegiatan tersebut belum dapat dinilai dalam

    -aktu dekat.

  • 7/21/2019 CHA Olga Pela

    48/65

    B. Kesi* ulan &an Saran$. *esimpulan

    a. Gambaran penyakit TB di Desa *lapasa-it *e+amatan Pur-ojati

    sebanyak " kasus. b. @aktor risiko yang berpengaruh terhadap kejadian TB pada -arga

    Desa *lapasa-it *e+amatan Pur-ojati adalah perilaku men+ari pengobatan.

    4. Peme+ahan masalah dan inter)ensi dari penyebab Desa *lapasa-it*e+amatan Pur-ojati adalah dengan penyuluhan tentang definisi,etiologi, tanda, gejala serta pentingnya kepatuhan dalam pengobatan TB.

    . Sarana. Bagi pihak puskesmas diharapkan dapat mengurangi kejadian TB

    dengan meningkatkan program promosi kesehatan baik diPuskesmas maupun melalui kader tiap desa.

    b. Bagi kader dan masyarakat keseluruhan diharapkan dapatmengetahui lebih banyak tentang TB sehingga dapat mengurangikejadian TB dan senantiasa menjaga lingkungan sekitar yang bersihdan sehat agar kejadian TB berkurang.

  • 7/21/2019 CHA Olga Pela

    49/65

    KEMENTRIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDA#AAN

    UNI8ERSITAS $ENDERAL S!EDIRMAN

    1AKULTAS KED!KTERAN DAN ILMU ILMU KESEHATAN

    $URUSAN KED!KTERAN

    *ampus :nsoed S:D 9argono Soekarjo 6l. D Gumberg

  • 7/21/2019 CHA Olga Pela

    50/65

    tidak menimbulkan akibat yang merugikan, kerahasiaan informasi akan

    sepenuhnya dijaga dan digunakan untuk kepentingan penelitian.

    3tas kesediaan dan kerjasama saudara sebagai responden dalam penelitian

    ini, saya sampaikan terimakasih. Semoga penelitian ini bisa memberikan manfaat

    bagi kita semua. 3amiin.

    0assalamu alaikum 0r.0b

    1ormat kami,

    Peneliti

  • 7/21/2019 CHA Olga Pela

    51/65

    LEMBAR PERN#ATAAN

    Setelah mendengar penjelasan tentang maksud dan tujuan serta manfaat penelitian

    ini, maka saya yang bertanda tangan di ba-ah ini ;

  • 7/21/2019 CHA Olga Pela

    52/65

    KUESI!NER

    KARAKTERISTIK INDI8IDU

    $. $.!!!.!!!+. $.!!!.!!! > 8.!!!.!!!d. J 8.!!!.!!!

    PEN'ETAHUAN

    $. 3pa yang anda ketahui tentang Tuberkulosis=TBCR;QQQQQQ(B=S#. 3pakah Tuberkulosis=TBC merupakan penyakit menularR.............. (B=S#

    8. e-at apakah penularan Tuberkulosis=TBCR..................... (B=S#4. 3pakah Tuberkulosis=TBC bisa sembuhR.......................... (B=S#%. Berapa lama pengobatan Tuberkulosis=TBC dilakukanR.................. (B=S#

    3SK!R: Pengeta/uan Baik ja+a2an Benar -4

    PERILAKU MENCARI PEN'!BATAN

    $. Saya sudah mengerti tentang jad-al -aktunya minum obat3. aB. Tidak

    . Saya mengkonsumsi obat tuberkulosis sesuai dengan jumlah dandosis yang ada dietiket obat sesuai anjuran dokter

    a. a b. Tidak

  • 7/21/2019 CHA Olga Pela

    53/65

    8. 2bat tuberkulosis yang diberikan oleh dokter habis saya minumse+ara teratur sesuai dengan dosis dokter

    a. a b. Tidak

    4. Saya tetap menghabiskan obat sesuai anjuran dokter, -alaupunkadang&kadang terasa bosan dan putus asa

    a. a b. Tidak

    %. 3pabila obat sudah habis saya langsung datang untuk mengambilobat lanjutan

    a. a b. Tidak

    7. Saya selalu minum obat sesuai dengan jenis obat yang diberikan

    dokter kepada sayaa. a b. Tidak

    /. Selain obat tuberkulosis yang diberikan oleh dokter, saya tidak pernah minum obat tradisional apapun seperti jamu

    a. a b. Tidak

    ". Petugas selalu menjelaskan mengenai bagaimana +ara meminumobat yang baik dan benar

    a. a

    b. Tidak'. Petugas selalu mengingatkan kapan jad-al saya untuk mengambilobat di bulan selanjutnya

    a. a b. Tidak

    $!. *eluarga saya selalu mengingatkan saya untuk minum obat setiapharinya

    a. a b. Tidak

    3SK!R: asien atu/ &ala* *elakukan eng(2atan jika ja+a2an #a

    74

    SUMBER PENULARAN

    $. 3pakah ada orang yang memiliki flek paru atau batuk darah di rumah,

    tetangga, atau lingkungan kerja SaudaraRa. a b. Tidak

  • 7/21/2019 CHA Olga Pela

    54/65

    . 6ika ya, apakah orang tersebut berobat ke Puskesmas atau pelayanan

    kesehatan lainRa. a

    b. Tidak 8. 6ika ya, apakah jarak rumah orang tersebut dengan rumah anda L % meterRa. a b. Tidak

    4. 6ika ya, apakah Saudara kontak atau berhubungan dengan orang tersebut

    J" jamRa. a b. Tidak

    %. 6ika ya, apakah orang tersebut memakai masker dalam kegiatan sehari&

    harinyaRa. a b. Tidak

    3SK!R: ter&a at su*2er enularan 2ila ja+a2an #a ,4

  • 7/21/2019 CHA Olga Pela

    55/65

    La* iran ,.

    ekapitulasi Sumber Data Primer

  • 7/21/2019 CHA Olga Pela

    56/65

    $ < Perempuan 88 4%!!!! 7 8

    B Perempuan 87 8%!!!! % 8

    8 @ aki&laki 8/ %!!!!! 4 8

    4 S Perempuan 8" /7!!!! % 8

    % S aki&laki 4% $!!!!!! $ % 8

    7 Perempuan 44 $ %!!!! 7

    / T Perempuan 4$ $8!!!!! 4

    " G Perempuan 4 $%!!!!! $ 4

    ' C Perempuan 8' $!!!!!! $ 8 $

    8! 0 aki&laki 8" "%!!!! $ 8 $

    8$ D Perempuan %% '%!!!! $ 8 $

    8 0 Perempuan %' %!!!! 8

    88 Perempuan %/ 8%!!!! 4

    84 T Perempuan 4' 4/%!!! $ %

    8% 2 aki&laki %' "%!!!! 7 $

    87 P Perempuan 7! %7!!!! %

    8/ Perempuan %7 "/!!!! 4 $

    8" * aki&laki %8 '!!!!! $ 4

    8' D Perempuan % $!!!!!! 4 $

    4! B aki&laki 47 $ %!!!! % $

    4$ D aki&laki 4" $8!!!!! % $

    4 S Perempuan 7/ $%!!!!! %

    48 G Perempuan / $ %!!!! %

    44 9 Perempuan 7 $8!!!!! %

    4% Perempuan 7" "%!!!! %

    47 T Perempuan 7$ 87!!!! $ 7 $

    La* iran -.

  • 7/21/2019 CHA Olga Pela

    57/65

    KARAKTERISTIK DEM!'RA1I

    Jenis Kelamin

    Frequency Percent Valid PercentCumulative

    Percent

    Valid Perempuan 31 67.4 67.4 67.4

    Laki-laki 15 32.6 32.6 1 .

    !"tal 46 1 . 1 .

    Umur

    Frequency Percent Valid PercentCumulative

    Percent

    Valid 15-3 ta#un $ 1$.6 1$.6 1$.6

    31-45 ta#un 21 45.7 45.7 65.2

    45-6 ta#un 11 23.$ 23.$ %$.1

    & 6 ta#un 5 1 .$ 1 .$ 1 .

    !"tal 46 1 . 1 .

    Pendapatan

    Frequency Percent Valid PercentCumulative

    Percent

    Valid ' 5 1% 3$.1 3$.1 3$.1

    5 - 74$ 5 1 .$ 1 .$ 5 .

    75 - 1 13 2%.3 2%.3 7%.3

    & 1 1 21.7 21.7 1 .

    !"tal 46 1 . 1 .

    La* iran 5.

  • 7/21/2019 CHA Olga Pela

    58/65

    ANALISIS BI8ARIAT

    PEN'ETAHUAN

    Case Processing Summary

    Ca(e(

    Valid )i((in* !"tal

    + Percent + Percent + Percent

    Pen*eta#uan , el"mp"k 46 1 . . 46 1 .

    Pengetahuan * Kelompok Crosstabulation

    el"mp"k !"tal

    Ca(e C"ntr"l Ca(e

    Pen*eta#uan /aik C"unt 1 % 1%

    0 pected C"unt $. $. 1%.

    /uruk C"unt 13 15 2%

    0 pected C"unt 14. 14. 2%.

    !"tal C"unt 23 23 46

    0 pected C"unt 23. 23. 46.

    Chi-Square Tests

  • 7/21/2019 CHA Olga Pela

    59/65

    Value (ymp. i*.

    2-(ided0 act i*.

    2-(ided0 act i*.

    1-(ided

    Pear("n C#i- quare .365 8 1 .546

    C"ntinuityC"rrecti"n a . $1 1 .763

    Likeli#""d 9ati" .366 1 .545

    Fi(#er:( 0 act !e(t .763 .3%2

    Linear-8y-Linear (("ciati"n .357 1 .55

    + " Valid Ca(e( 46

    a C"mputed "nly "r a 2 2 ta8le

    8 cell( . #ave e pected c"unt le(( t#an 5. !#e minimum e pected c"unt i($. .

    Risk stimate

    Value $5 C"n idence ;nterval

    L"

  • 7/21/2019 CHA Olga Pela

    60/65

    Perilaku Pen*"8atan ,el"mp"k 46 1 . . 46 1 .

    Perilaku Pengobatan * Kelompok Crosstabulation

    el"mp"k !"tal

    Ca(e C"ntr"l Ca(e

    Perilaku Pen*"8atan /aik C"unt 6 14 2

    0 pected C"unt 1 . 1 . 2 .

    /uruk C"unt 17 $ 26

    0 pected C"unt 13. 13. 26.

    !"tal C"unt 23 23 46

    0 pected C"unt 23. 23. 46.

    Chi-Square Tests

    Value (ymp. i*.

    2-(ided0 act i*.

    2-(ided0 act i*.

    1-(ided

    Pear("n C#i- quare 5.662 8 1 . 17

    C"ntinuityC"rrecti"n a 4.335 1 . 37

    Likeli#""d 9ati" 5.7$3 1 . 16

    Fi(#er:( 0 act !e(t . 36 . 1%

    Linear-8y-Linear (("ciati"n 5.53% 1 . 1$

    + " Valid Ca(e( 46

    a C"mputed "nly "r a 2 2 ta8le

    8 cell( . #ave e pected c"unt le(( t#an 5. !#e minimum e pected c"unt i(1 . .

  • 7/21/2019 CHA Olga Pela

    61/65

    Risk stimate

    Value $5 C"n idence ;nterval

    L"

  • 7/21/2019 CHA Olga Pela

    62/65

    !"tal C"unt 23 23 46

    0 pected C"unt 23. 23. 46.

    Chi-Square Tests

    Value d (ymp. i*.

    2-(ided0 act i*.

    2-(ided0 act i*.

    1-(ided

    Pear("n C#i- quare .7%$ 8 1 .375

    C"ntinuityC"rrecti"n a .35 1 .554

    Likeli#""d 9ati" .7$1 1 .374

    Fi(#er:( 0 act !e(t .554 .277

    Linear-8y-Linear (("ciati"n .771 1 .3%

    + " Valid Ca(e( 46

    a C"mputed "nly "r a 2 2 ta8le

    8 cell( . #ave e pected c"unt le(( t#an 5. !#e minimum e pected c"unt i(1 .5 .

    Risk stimate

    Value $5 C"n idence ;nterval

    L"

  • 7/21/2019 CHA Olga Pela

    63/65

    La* iran 6.

  • 7/21/2019 CHA Olga Pela

    64/65

  • 7/21/2019 CHA Olga Pela

    65/65