citra hutami saraswati 22010112130183 hnp

7/22/2019 Citra Hutami Saraswati 22010112130183 HNP

1/86

Citra Hutami Saraswati

22010112130183BBDM Kasus 3


2/86

Kasus

Seorang wanita berusia 50 tahun yang sehari-

harinya bekerja dengan beban berat datang ke dokter

umum dengan keluhan kesemutan pada kaki kanan. Ia

juga mengeluh nyeri yang menjalar seperti tersengatlistrik dari paha sampai ke kaki, dan tungkai kakan

semakin lama semakin lemas. Dokter kemudian

melakukan pemeriksaan fisik dan menduga ada Hernia

Nucleus Pulposus. Dokter kemudian memintapemeriksaan lebih lanjut untuk memastikan diagnosis.


3/86

Sasaran Belajar1. Makroskopis vertebrae dan Jaringan Ikat Di

Sekitarnya Termasuk Nervi Spinalis serta InervasiEkstremitas Inferior(Anatomi)

2. Mikroskopis Medula Spinalis dan Susunan SarafTepi (Histologi)

3. Gangguan Lower Motor Neuron (Fisiologi)

4. Neurotransmitter Perifer Somatik dan Sinaps

(Biokimia)5. Pendidikan Kesehatan, Edukasi, dan Pencegahan

Terhadap Hernia Nucleus Pulposus (IKM)


4/86

Makroskopis vertebrae dan Jaringan Ikat di sekitarnyaTermasuk Nervi Spinalis serta Inervasi Ekstremitas

Inferior

Anatomi


5/86

Vertebra

Tulang vertebrae terdiri dari 33 ruas tulang.

Fungsi kolumna vertebralis :

menopang tubuh manusia dalam posisi tegak,yang secara mekanik sebenarnya melawan

pengaruh gaya gravitasi agar tubuh secaraseimbang tetap tegak.


6/86

Ruas tulang yang diatas dihubungkan dengan

ruas di bawahnya oleh sebuah bantalan yangdisebut Diskus intervertebralis

Diskus intervertebralis terdiri dari : annulus fibrosus yaitu masa fibroelastik

yang membungkus nucleus pulposus,suatu cairan gel koloid yang mengandung

mukopolisakarida.


7/86

Tepat di belakang ruas

dan bantalan tulangbelakang terdapat sebuahrongga (saluran) yangmemanjang dari dasar

tengkorak ke arah bawahmenuju tulang ekor.

Rongga ini berisi saraf(sumsum) tulang belakang

yangmerupakanperpanjangan dari otak yang beradadidalam tengkorak.


8/86

Rongga tulang belakang berisi saraf.Di dalam bantalan ruas tulang

belakang(diskus intervertebralis) tersebutterdapats suatu bahan pengisiseperti jeli kenyal yang disebut

nukleus pulposus.Bantalan tersebut berfungsi sepertishockbreaker (peredam getaran)dan memungkinkan tulang belakangdapat bergerak lentur.


9/86

Jika nukleus pulposus tersebut keluar dari dalambantalan melalui dinding bantalan yang lemah, makanukleus pulposus masuk ke dalam rongga ruas tulang

belakang keadaaninilah yang disebut hernia nukleuspulposus (HNP). Tergantung besar kecilnya, HNPdapat menyebabkan penekanan pada saraf tulangbelakang dan saraf tepi


10/86

SISTEM NERVOSUM EKSTREMITAS INFERIOR

Mendapat inervasi dari

tiga buah plexus yangbersifat somatik :

Plexus lumbalis

Plexus sacralis Plexus coccygeus,


11/86

PLEXUS LUMBALIS


12/86

PLEXUS SACRALIS


13/86

PLEXUS COCCYGEUS

Ramus priamrius anterior n. SIVbersama denganramus primarius anterior

mensyarafi m. Coccygeus dan m. Levator ani

menembus m. Coccygeus dan lig.Sacrospinosum serta lig. Sacrotuberosum untuk

mensyarafi kulit.


14/86

Mikroskopis Medula Spinalis dan Susunan Saraf Tepi

Histologi


15/86

Susunan saraf terdiri dari :

neuron yang berasal dari neuroblas

neuroglia yang berasal dari spongioblas.


16/86

NEURONBagian-bagian neuron :

1. Badan sel/Soma/Perikarion, terdiri dari :

Inti

Plasma membrane

Neurofibril : terdapat dalam sitoplasma, dendrite,akson yang berfungsi untuk transport ion danmetabolit, dan penyangga bentuk sel

Badan NISSL : untuk sintesa protein plasma

Mitokondria Badan golgi


17/86

2. Akson

Berperan dalam membawa rangsang dari badansel melalui Akson Hillock

Akson ada yang dibungkus oleh selubung myielin,di ssp dibungkus oleh myielin dan Neurolemma

Ujung terminal bercabang-cabang disebuttelodendria, yang membentuk sinaps antar neurondan membentuk motor end plate.


18/86

3. Dendrit

Berperan dalam membawa rangsang menuju

badan sel


19/86

NEUROGLIA

1. Astrosit

Fungsinya : nutrisi neuron, isolator sinapsis,pelindung jaringan saraf, fagosit debris jaringanSSP yang rusak.

Sel astrosit terdiri dari 2 macam :

Astrosit fibrosa Astrosit protoplasmatis.


20/86

Astrosit fibrosa

Terdapat di substansia alba serebrum, tonjolan

sittoplasma panjang, lurus, cabang lebih sedikitatau jarang, prosesus berisi fibril dan melekatpada pembuluh darah (Perivascular feet)


21/86

Astrosit Protoplasmatis

Terdapat pada substansia grissea cerebrum, inti

lebih besar, bulat/oval, sitoplasma bergranula,kromatin tersebar merata, satu nucleolus,cabang siitoplasma bergelombang danjumlahnya banyak, terdapat pada pembuluh

darah (Perivascular feet)


22/86

2. Oligodendroglia

Bentuknya bulat/oval, lebih kecil, dan tonjolansitoplasma sedikit, tak berserabut, berakhirmelekat di perivaskuler.

Fungsinya menghasilkan myielin.


23/86

3. Mikroglia

Embriologis dari Mesoderm

Badan sel kecil, padat, gepeng. Inti kecil, tercatgelap, tak punya Perivascular feet, tonjolansitoplasma banyak, lebih pendek, dan tidak

berserabut. Fungsi sel ini sebagai penyokong dan makrofag


24/86

4. Ependim

Berfungsi dalam proliferasi saat pertumbuhansaraf dan penyokong.

Pada kehidupan embrional, ependim bersiliadan pada keadaan dewasa ependim sebagai

pelapis ventrikel otak dan canalis medullaspinalis


25/86

MEDULA SPINALIS

Dalam substansia grissea mengandung badansel saraf dan dendrite-dendritnya, serabut saraftak bermielin dan bermielin, sel-sel neurogliaseperti astrosit protoplasmatis, oligodendroglia,

microglia, dan dalam canalis centralis terdapatsel ependim yang melapisinya.


26/86

Substansia alba medulla spinalis terdiri dariserabut saraf bermielin dan beberapa tidak

bermielin, neuroglia seperti astrosit fibrosa,oligodendrosit, dan microglia. Tidak adaperikarion, beberapa pembuluh darah. Serabutdan sel saraf menggerombol secara teratur danmasing-masing mempunyai fungsi sendiri-sendiri.


27/86

SUSUNAN SARAF PERIFER

Terdiri dari :

Nervus

Ganglia

Nerve ending


28/86

1. Nerve

Adalah suatu berkas saraf yang keluar dari otakdan medula spinalis yang terdiri dari kumpulan

serabut-serabut saraf afferen dan efferen yangtersebar ke bagian tubuh tertentu yang disebuttrunkus saraf

Terdiri dari akson, selubung mielin danneurolemma


29/86

2. Ganglia

Merupakan kumpulan perikarion yang terdapatdi luar susunan saraf pusat.ukuran sangat

bervariasi, dibungkus oleh jaringan ikat serabutkolagen dan retikuler.

Badan sel dikelilingi sel kapsul yang disebut sel

satelit atau sel empisit


30/86

3. Nerve Ending

Akhiran saraf ada 2 macam, yaitu :

Afferen : akhiran saraf afferen bebas dan akhiran

saraf afferen bentuk khusus Efferen: akhiran saraf effektor somatis dan

akhiran saraf effektor (akhiran saraf simpatis danparasimpatis)


31/86

Gangguan Lower Motor Neuron

Fisiologi


32/86

Letak : Canalis Vertebralis

Fungsi medula spinalis :

Pusat gerakan otot tubuh terbesar

Mengurus kegiatan refleks spinalis dan reflekstungkai

Menghantarkan rangsangan koordinasi otot dan

sendi

Mengadakan komunikasi antara otak dengan

semua bagian tubuh.


33/86

Ujung dari medulla spinalis

Letak : Vertebra Lumbalis ke 2

Di bawahnya terdapat radiks-radiks menuju

foramen intervertebralis Kumpulan dari radiks-radiks yang turun ke

bawah ini membentuk kauda equina.


34/86

Medulla spinalis dan vertebra itu ruasnya

sedikit berbeda yaitu:

Servikalis : 8

Thorakalis: 12Lumbalis : 5

Sakrum : 5

Coccygeal: 1

Yang berfungsi sebagai motorik adalahcornue anterior.


35/86


36/86


37/86

Traktus piramidalis atau corticospinal

pathway terdapat neuron-neuron yang

berbentuk piramida yang besar di girus

presentalis atau yang disebut sel Betz yang

berada di korteks sampai medulla spinalis.


38/86

Diensephalon mesenchepalon pons

medulla oblongata medula spinalis bagian

ventral

Diantara medulla oblongata dan medulaspinalis, akson menyilang di medulla

oblongata paling bawah decussatio

piramidalis/corticospinalis lateral


39/86

Ada sebagian kecil yang tetap ada di bagian ventral

medulla spinalis turun terus sampai di cornue

anterior ketemu pasangannya, baru bersinaps

dengan neuron yang baru, aksonnya akan diteruskan

ke otot atau disebut neromuscularjunction atau

motor end plate (tempat bertemunya otot dengan

saraf).

Ujung akson yang badan selnya sampai ke otot tadi

berasal dari cornue anterior, ada dua neuron yang

turun yaitu yang terdapat di korteks bagian girus

presentralis sampai cornue anterior ( UMN) dancornue anterior medulla spinalis ke motor end plate

(LMN)


40/86


41/86

Setiap neuron motoris di cornue anterior medulla

spinalis mempunyai lingkar stress reflex atau reflex

tonus otot.

Di cornue anterior ini terdapat , alfa motor neuron

dan gamma motor neuron

Di motor end plate, vibra otot itu ditempeli suatu

ujung akson dari neuro motoris alfa yang akan

memberikan efferen ke otot.


42/86

Dilihat secara mikroskopis, di otot tepatnya di

tendonya terdapat organ-organ sensoris

kecil, modifikasi dari vibra otot yang disebut

muscle spindle disarafi oleh gamma motorneuron.

Apabila gamma merangsang muscle spindle

maka aktivitas dari muscle spindle akan

meningkat akan mengeluarkan fibra akson,

memberikan efferent ke alfa motor neuron

atau alfa motor neuron mendapat afferent

dari muscle spindle, sehingga alfa

menyebabkan otot berkontraksi.


43/86

Lingkar refleks ini lah yang membuat kita

mempunyai tonus otot walaupun kita tidak

bekerja. Gamma motor neuron dikendalikan

oleh system extrapiramidal yang

menyebabkan tonusnya tinggi. Dibawah

korteks terdapat nuclei yang disebut ganglia

basalis merupakan pusat dari extra

pyramidal, selain itu juga serebellum.


44/86

Pada kasus tersebut pasien merasa tungkai

kanan semakin lama semakin terasa lemas, hal

ini dikarenakan kerusakan lesi pada Lower

Motor Neuron yang menyebabkan kelumpuhan

flaccide akibat kerusakan pada radiks-radiks di

vertebra lumbosakral di sebelah kanan. Hal ini

menyebabkan terputusnya lingkar refleks yang

menyebabkan tonus ototnya berkurang ataupun

hilang, akibat gamma motor neuronnya

mengalami lesi.


45/86

Neurotransmitter Perifer Somatik dan Sinaps

Biokimia


46/86

Sinaps

Sinaps adalah hubungan tempat akson atau bagian laindari satu sel saraf (sel presinaps) berakhir pada dendrit,

soma atau akson dari neuron yang lain, atau pada

keadaan2 tertentu,pada sel otot atau sel kelenjar (selpostsinaps).

Transmisi di sebagian besar hubungan sinaps bersifatkimiawi : impuls di akson presinaps menimbulkan

pelepasan neurotransmitter seperti asetil kolin atauserotonin.


47/86

Terdiri dari 2 tipe :1)Sinap kimiawi

Substansi akan berpindah secara langsungdari presinap ke postsinap denganmenggunakan ion-ion.

2)Sinap elektrikditandai adanya saluran langsung yang me

njalarkan aloran listrik.Kebanyakan saluran ters

ebut merupakan gap junction yang akanmemudahkan pergerakan ion-ion secara bebasdari bagian satu sel ke sel berikutnya.


48/86

Hukum Kunci Gembok

Neurotransmitter yang dilekuarkan oleh vesikula sinapsiskemudianberdifusi melewati celah sinapsis

dan menempel pada situs reseptoryang terdapat padamembran neuron post-sinapsis. Menempelnya

neurotransmitterpada situs reseptor mengikuti hukumkunci dan gembok . Artinya,tidaksemua neurotransmitter dapat menempel pada situs reseptor, hanyaneurotransmitter tertentu sajalah yang dapat

menempel pada situs reseptor(sebagaimana pasanganantara anak kunci dan gembok, hanya anakkuncipasangannya sajalah yang dapat membuka gembok)


49/86

Menempelnya neurotransmitter pada situs reseptor menyebabkan

perubahan pada membran neuron post

sinapsis sehingga terjadilah potensial aksi dan menimbulkan impulspada neuron post-sinapsis. Setelah impuls berpindah menuju

neuronpost

sinapsis, maka neurotransmitter yang menempel pada situs reseptor

akan dilontarkan kembali ke celah sinapsis oleh enzim deaktivasi

Yang dihasilkan oleh membran neuron post-sinaptik.

Neurotransmitter yang telah

dilontarkan ini bisa dalam bentuk utuh atau dalam keadaan terurai.N

eurotransmitter yang kembali berada di celah sinapsis ini akan

diserap olehvesikula sinapsis untuk disimpan dan akan digunakankembali dalam proses penghantaran impuls berikutnya


50/86


51/86

Klasifikasi Neurotransmiter

Kelas IAsetilkolin

Kelas IINorepinefrinDopamin

SerotoninHistamin

Kelas IIIAsam -Aminobutirat (GABA)Glisin

GlutamatAspartat

Kelas IVOksida Nitrat (NO)


52/86

Asetilkolin

Asetilkolin merupakan salah satu jenis neurotransmitter (zat kimia penghantar

rangsangan saraf) yang paling umum dikenal. Asetilkolin berperan dalam

mentransmisikan sinyal atau rangsangan yang diterima untuk diteruskan di antara sel-

sel saraf yang berdekatan atau pada sambungan neuromuscular. Asetilkolin ini

tersebar di seluruh tubuh manusia, terutama banyak terdapat di dalam sistem saraf

tepi (otonom) dan senyawa ini dikeluarkan dengan adanya stimulasi saraf.Segera

setelah dikeluarkan, asetilkolin akan berdifusi dicelah antar-sinapsis dan menstimulasi

saraf-saraf lainnya.


53/86

Ketika rangsang / impuls mencapai terminal akson(presinaps) merangsang ion kalsium untuk masuk kedalam

membran plasma.

Terbentuk vesikel-vesikel berisi asetilkolin yang dihantarkan ke sinaps melalui proses eksositosis.

Lalu, asetil kolin di terima reseptor Penghancuran asetilkolin oleh enzim asetilkolinesterase

yang bertujuan untuk mencegah berlanjutnya

perangsangan otot kembali setelah serabut otot dipulihkan

dari permulaan potensial aksi.


54/86

Norepinefrin

Disekresesikan oleh sebagian besar pada neuron yang

somanya terletak dalam batang otak dan hipotalamus,

lebih tepatnya dalam lokus seruleus di dalam pons serta

pada sebagian besar neuron postganglion sistem sarafsimpatik.n memiliki kecenderungan untuk mengaktivasi

reseptor eksitasi namun terkadang juga mengaktivasi

reseptor inhibasi pada daerah sempit.


55/86

Dopamine

Disekresikan pada neuron-neuron di daerah nigra,

terutama berakhir di pada regio striata ganglia basalis.

Pengaruh dopamin biasanya inhibisi


56/86

Gaba

Disekresikan pada neuron yang terdapat pada medulla

spinalis, serebelum, ganglia basalis dan sebagian korteks.

Sustansi ini dianggap menyebabkan inhibisi.


57/86

Glisin

Terutama disekresi pada neuron yang berada pada

medula spinalis. Glisin selalu bekerja pada pada

transmitter inhibisi.


58/86

Glutamat

disekresi pada ujung syaraf presinaps pada jaras sensorik

di sebagian besar daerah korteks . Substansi ini selalu

menyebabkan eksitasi.


59/86

Serotin

Disekresikan oleh nukleus yang berasal dari rafe medial

batang otak dan berproyeksi di sebagian dorsalis medulla

spinalis dan menuju hipotalamus. Seratonin menyebabkan

inhibisi.


60/86

Oksida Nitrat

Merupakan suatu substansi yang baru ditemukan. Zat ini

timbul di daerah yang bertanggung jawab pada tingkah

laku jangka panjang


61/86

Sistem Saraf Perifer

Sistem saraf perifer / tepi merupakan sistem saraf di luarsistem saraf pusat (otak dan medula spinalis)

Fungsi : menghubungkan impuls antara siste saraf pusat

dengan sistem limbik atau organ-organ. Impuls dalam saraf tepi menuju organ/ otot dilakukan

melalui neurotranmitter berupa asetil kolin maupun

noradrenalin


62/86


63/86

Pendidikan Kesehatan, Edukasi, dan Pencegahan HNP

IKM


64/86

A. Menghindari Faktor Risiko

Faktor risiko yang tidak dapat diubah:1. Umur

2. Jenis kelamin

3. Riwayat cedera punggung

Faktor risiko yang dapat diubah:

1. Pekerjaan dan aktivitas

2. Olahraga

3. Merokok4. Berat badan

5. Batuk lama dan berulang


65/86

B. Latihan punggung setiap hari

C. Aktif dan hidup sehat

D. Menegakkan Three Smart


66/86

Stand and Sit Smart


67/86

Lift Smart


68/86

E. Melakukan Penyuluhan

Materi :1. Menjelaskan apa itu HNP beserta

penyebabnya

2. Membiasakan hidup sehat, mengontrolpola makan, dan berolahraga

3. Pentingnya istirahat

4. Membiasakan duduk dengan sikap yang

benar5. Bagi pekerja berat dianjurkan memakai

korset

D f P k


69/86

Daftar Pustaka

Atlas Anatomi Sobotta Edisi 23. Jakarta : EGC

Guyton & Hall. 2012. Buku Ajar Fisiologi

Kedokteran Edisi 11. Jakarta : EGC

Junquira LC, Carneiro J, Kelley RO. 1997.

Histologi DasarEdisi 8. Jakarta : EGC

DBC Indonesia, Bagaimana Mencegah Nyeri

Pinggang?

Scribd, Nurul Alfia. Referat HNP


70/86

KARYA TULIS ILMIAH


71/86

Pengelolaan Diabetes Melitus

Citra Hutami Saraswati22010112130183


72/86

Komplikasi Penyakit Diabetes Mellitus dapat

menimbulkan berbagai komplikasi yang

membahayakan jiwa maupunmempengaruhi kualitas hidup seseorang.

Komplikasi pada Diabetes Mellitus terdiri

dari dua jenis, yaitu komplikasi akutdankomplikasi kronis.


73/86

KOMPLIKASI AKUT


74/86

Hipoglikemia

Adalah kondisi dimana kadar gula darah sangat

rendah < 70 mg%, dapat mengakibatkan koma(yang disebut insulin sock) bahkan kematian bila

tidak cepat ditolong.


75/86

Keadaan hipoglikemia ini biasanya dipicu karena

penderita tidak patuh dengan jadwal makanan

(diit) yang telah ditetapkan, pemberian insulinyang berlebihan, aktivitas yang berlebihan, dan

asupan makanan kurang


76/86

Gejala Hipoglikemia Gejala-gejala terjadinya hipoglikemia adalah rasa

lapar, lemas, gemetar, sakit kepala, keringat

dingin, pusing, pucat, berkunang-kunang danbahkan sampai kejang-kejang


77/86

Pertolongan dapat dilakukan dengan cara:

Kunyah 2 buah permen

Minum cangkir jus buah

Makan 2 sendok teh gula atau madu

Bila dalam 15 mnt tidak merasa lebih baik,minum jus atau madu lebih banyak

Periksa kadar gula darah secepat mungkin,kalau hipoglikemi terjadi kurang dari 30 menitsebelum waktu makan berikut, segera makansecepatnya, tapi bila lebih dari 30 menit setelah

jam makan dapat makan biscuit atau minumsegelas susu

Konsultasi ke dokter


78/86

Adalah kondisi dimana sangat tingginya kadar

glukosa dalam darah, juga bisa mengakibatkan

koma (diabetes coma).

Dipicu adanya penyakit infeksi, karena penderita

DM tidak minum obat ,mendapatkan insulinsesuai dosis yang dianjurkan/kurang insulin, dan

makan/minum terlalu banyak.

Hiperglikemia


79/86

Gejala dari hiperglikemia adalah rasa haus,

mulut kering, kulit gatal, hangat dan kering,

mual dan muntah, nyeri abdomen, pusing dan

poliuria.

Gejala Hiperglikemia


80/86

Pertolongan dapat dilakukan dengancara :

Minum cairan tanpa gula dan kafein

Hindari makanan yang mengandung gula

Jika kadar gula darah > 240 mg/dl selama 2

hari, maka periksakan ke dokter

Disuntik insulin sampai gula darah dan urinturun


81/86

KOMPLIKASI KRONIS

Tingginya kadar gula darah dalam waktu lama,menyebabkan terjadinya komplikasi diantaranya

gangguan pada saraf, mata, hati, jantung,

pembuluh darah dan ginjal,


82/86


83/86

PUASA UNTUK PENDERITA

DIABETES

Penderita Diabetes Tipe 2 dapat berpuasa

asal dapat mengatur pola makannya.

Bagi Diabetes Tipe 1 dan Komplikasi tidak

dianjurkan

Konsultasikan dulu ke dokter.


84/86

Pengaturan Pola Makan :

- Sahur : 40 % dari Total Kebutuhan Energi

- Buka Puasa : 50 % dari Total

- Setelah Sholat Terawih : 10 % dari Total


85/86

Tips Puasa Bagi Penderita Diabetes :1. Jangan terlalu banyak aktivitas selama puasa

2. Bila saat berbuka puasa tiba, segera berbuka

dengan makanan/minuman manis3. Sahur disaat menjelang Imsyak, sehingga

pemecahan glukosa tidak terlalu cepat

4. Atur porsi makan dan disiplin dengan jadwal

makan

5. Jangan makan terlalu banyak saat buka puasa

6. Makan sedikit tapi sering


86/86

Daftar Pustaka Pekumpulan Endokrinologi Indonesia.

Konsensus Pengelolaan dan Pencegahan

Diabeter Melitus di Indonesia 2011

citra hutami saraswati 22010112130183 hnp

Documents