clarifier umum

20
BAB 4 PEMBAHASAN 4. 1. Pembahasan Umum Limbah indust ri men jadi per hat ian pentin g bag i ban yak pi ha k baik pabr ik, ma sy ar ak at maupun bagi pe me ri nt ah. Keberadaannya tidak bisa dipisahkan dari tiap proses produksi.  T erutama pabrik tekstil yang dalam prosesnya melakukan proses kimiawi maka akan dihasilkan limbah kimia. Pengolahan limbah menjadi hal yang penting, karena bukan hanya nilai manfaat pr oduk yang dihasilkan saja yang dilihat tapi dampak limbah yang ditimbulkan pada lingkungan. Untuk mengatasi masalah limbah diperlukan pengolahan limbah supaya limbah yang dibuang kelingkungan tidak menimbulkan masalah li ngkungan. Li ngkungan me mi li ki kemampuan menetr al isir li mb ah dal am jumla h kecil. Bes ar nya kontaminasi dari limbah yang  jumlahnya besar maka akan membuat alam tidak mampu menetr alisirnya dan akan menimbulkan pencemaran yang membuat perubahan keseimbangan alam dan juga dampak bur uk ter had ap manus ia. Unt uk mengen dal ikan pencemaran ter hadap lin gk ungan maka di perl ukan besaran baku yang menj adi stand ar acuan batas maks imal pence mar an ter hadap lingkungan. engenai ukuran kualitas limbah diperlukan ukuran baku mutu yang dii!inkan oleh pemerintah hingga boleh dibaung ke lingkungan. "tandar baku mutu yang dii!inkan dikeluarkan oleh Laporan Kerja Praktik PT. Maakasari Te!tie Mis

Upload: bagus-rizki-ramdani

Post on 13-Apr-2018

244 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

7/25/2019 clarifier umum

http://slidepdf.com/reader/full/clarifier-umum 1/20

BAB 4

PEMBAHASAN

4.1. Pembahasan Umum

Limbah industri menjadi perhatian penting bagi banyak

pihak baik pabrik, masyarakat maupun bagi pemerintah.

Keberadaannya tidak bisa dipisahkan dari tiap proses produksi.

 Terutama pabrik tekstil yang dalam prosesnya melakukan proses

kimiawi maka akan dihasilkan limbah kimia.

Pengolahan limbah menjadi hal yang penting, karena

bukan hanya nilai manfaat produk yang dihasilkan saja yang

dilihat tapi dampak limbah yang ditimbulkan pada lingkungan.

Untuk mengatasi masalah limbah diperlukan pengolahan limbah

supaya limbah yang dibuang kelingkungan tidak menimbulkanmasalah lingkungan.

Lingkungan memiliki kemampuan menetralisir limbah

dalam jumlah kecil. Besarnya kontaminasi dari limbah yang

 jumlahnya besar maka akan membuat alam tidak mampu

menetralisirnya dan akan menimbulkan pencemaran yang

membuat perubahan keseimbangan alam dan juga dampak

buruk terhadap manusia. Untuk mengendalikan pencemaran

terhadap lingkungan maka diperlukan besaran baku yang

menjadi standar acuan batas maksimal pencemaran terhadap

lingkungan.

engenai ukuran kualitas limbah diperlukan ukuran baku

mutu yang dii!inkan oleh pemerintah hingga boleh dibaung ke

lingkungan. "tandar baku mutu yang dii!inkan dikeluarkan oleh

Laporan Kerja Praktik PT. Maakasari Te!tie Mis

7/25/2019 clarifier umum

http://slidepdf.com/reader/full/clarifier-umum 2/20

Badan Pengendalian Lingkungan #idup $BPL#%, dan dipantau oleh

lembaga tersebut. &una mengetahui kualitas limbah yang

dibuang, maka diperlukan pengujian limbah yang dibuang untuk

diperiksa dilaboratorium.

'engan adanya pengolahan limbah dan pengujian hasil

pengolahan yang mengacu pada baku mutu pencemaran

lingkungan dari pemerintah, diharapkan akibat negatif dari

proses yang dilakukan manusia dapat dikendalikan dan dampak

negatif kerusakan lingkungan dapat dihindari.

4.". Pembahasan Khusus

4.".1. Proses #n$ustri Perusahaan

Penanganan limbah suatu industri selalu berkaitan dengan

proses produksi serta proses lainnya yang dilakukan perusahaan

tersebut. PT alakasari Te(tile ills bergerak dibidang produksi

kain denim dan grey dan melakukan produksinya melalui

beberapa tahapan yaitu, dengan hasil samping tiap proses

meliputi limbah bersifat asam, limbah pencelupan yang bersifat

basa dan cairan hangat dengan p# netral, dengan mengetahui

 jenis dan kondisi limbah yang dihasilkan tiap proses maka dapat

dirancang pengolahan limbah secara keseluruhan pabrik.

)sal limbah cair kebanyakan dari proses penyempurnaan

seperti pencelupan dan merserisasi. Beberapa proses lain pun

menghasilkan limbah cair seperti penghilangan kanji.

"ebagaimana umumnya di pabrik tekstil, limbah yang

dihasilkan sangat banyak, sehingga penanganannya dilakukan

dengan sistem kontinyu. Limbah pabrik diolah secara kimiawi

Laporan Kerja Praktik PT. Maakasari Te!tie Mis

7/25/2019 clarifier umum

http://slidepdf.com/reader/full/clarifier-umum 3/20

dan *sika, dengan beberapa proses pada proses kimiawi seperti

koagulasi dan +okulasi dan pada proses *sika dengan pemisahan

menggunakan teknik sedimentasi dan pemisahan dengan alat

beltpress.

Laporan Kerja Praktik PT. Maakasari Te!tie Mis

7/25/2019 clarifier umum

http://slidepdf.com/reader/full/clarifier-umum 4/20

-

/

01

2

3

4

3

5

1

-

2

4

1

6U)7& K)68)9)7 ')7 L)B:6)T:6;U6U)7& )K<=UP >#<;>)L

"LU'&<

4.".". Aat Kerja

Laporan Kerja Praktik PT. Maakasari Te!tie Mis

'<7)# U7;TP<7&:L)#)7

L;B)#

PT.

. ;7L<T

-. B)K P<7)PU7& L;B)#

. B)K <?U)L;")";

1. B)K P<7)B)#)7 )")

/. B)K P<7)B)#)7 K:)&UL)7

0. B)K @L:KUL)"; = K:)&UL)";

2. ")LU6)7 P<7&)'UK)7

#;'6:L;K 

3. >L)6;@;<6

4. P<7)PU7& "LU'&<

5. B<LTP6<""

. P:" P<7)PU7& "LU'&<

-. B)K )<6)";

. :T:6 )<6)T:6

 

7/25/2019 clarifier umum

http://slidepdf.com/reader/full/clarifier-umum 5/20

 T)7K >#<;>)L

)lat yang digunakan sesuai dengan bagan proses dan denah

unit pengolahan limbah diatas.

1. Bak E%uaisasi

Bak <Aualisasi merupakan bagian pertama dari pengolahan

limbah. Limbah dari berbagai sumber sisa proses produksi

masuk kedalam bak tersebut untuk digabungkan. Bak

eAualisasi ini berupa bak berbentuk seperti balok, dengan

dimensi panjang 3 meter, lebar 0 meter dan kedalaman 1

meter. 'engan penyimpanan sebesar itu dirancang untuk

dapat menampung limbah sebanyak 355 m limbah.

Pada bak eAualisasi dipasang motor aerator dengan daya

5 #P dengan tujuan untuk membantu penghomogenan

dengan pengadukan juga bertujuan mengurangi >:'. 'engan

adanya pengadukan juga membantu mengurangi

pengendapan limbah didasar bak sehingga pengurangan daya

tampung limbah lebih kecil dan waktu untuk pembersihan

lumpur didasar bak lebih lama periodenya.

'ari bak eAualisasi dialirkan ke proses selanjutnya melalui

pompa yang disambungkan ke CalCe pengatur Colume aliran

dan meteran laju alir.

Gambar 4. Bak equalisasi

Laporan Kerja Praktik PT. Maakasari Te!tie Mis

7/25/2019 clarifier umum

http://slidepdf.com/reader/full/clarifier-umum 6/20

Penambahan )sam "ulfat

)liran limbah dari pompa yang berasal dari dibawah

". Bak Pen&atur pH

"etelah masuk kedalam bak eAualisasi, limbah kemudian

dipompa masuk kedalam bak pengatur p#. Bak tersebut

berbentuk balok dengan dimensi panjang 5,2 meter, lebar 5,2

meter dan kedalaman ,/ meter. emiliki lubang masuk

limbah dibagian bawah dan keluaran limbah ada diatas,

dibagian atasnya dijatuhkan lagi kebawah, dengan

memanfaatkan graCitasi dan gaya hidrolik aliran, limbah

diaduk dan dihomogenkan setelah ditambah asam sulfat

dibagian atasnya. "kema alirannya tampak pada gambar

dibawah.

Gambar 4. Skema aliran limbah masuk kedalam bak pengatur 

 pH (kiri) dan Bak Pengatur pH (kanan)

Pengaturan p# limbah bekerja dengan penambahan asam

sulfat 05 D dengan cara otomatis, yaitu dengan pembacaan

p# larutan kemudian melalui alat pembaca dan

membandingkan dengan setingan p# yang telah diatur, dan

apabila perlu penambahan dilakukan pemompaan dengan

dosing pump.

Laporan Kerja Praktik PT. Maakasari Te!tie Mis

7/25/2019 clarifier umum

http://slidepdf.com/reader/full/clarifier-umum 7/20

Gambar 4. Alat pengatur dosis penambahan asam sulfat 

'. Bak Koa&uasi

Gambar 4. Bak koagulasi

Bak kogulasi memiliki dimensi panjang 5,2 meter, lebar 5,/

meter dan kedalaman 5,0 meter. Bekerja dengan sistem

pengadukan sama seperti bak pengatur p# yaitu dengan

sistem hidrolik. Penambahan koagulan didekat aliran jatuh.

Laporan Kerja Praktik PT. Maakasari Te!tie Mis

7/25/2019 clarifier umum

http://slidepdf.com/reader/full/clarifier-umum 8/20

4. Bak (okuasi

Bak +okulasi memiliki dimensi panjang - meter, lebar -

meter dan kedalaman 5,2/ meter. Pada bak tersebut dipasang

motor pengaduk dengan kecepatan 05 rpm. 'ari bak +okulasi

dilanjutkan ke clarier .

Gambar 4. Bak lokulasi

5. Clarifer 

)da - buah clari*er yang digunakan pada Unit Pengolahan

Limbah PT. alakasari. !larier  pertama dipakai sebagai alat

sedimentasi limbah setelah teatment pengendapan. emiliki

bentuk tabung dengan kerucut terbalik dibagian bawahnya

dan memiliki dimensi kedalaman 1 meter dan diameter 0

meter dan dengan lebar weir -/=5 centimeter, sedangkan

untuk clari*er kedua dipasang setelah bak aerasi digunakan

sebagai tempat pengendapan kedua bila mana masih ada

endapan yang terbawasetelah bak aerasi. !larier   kedua

memiliki bentuk yang sama dengan clari*er pertama.

Laporan Kerja Praktik PT. Maakasari Te!tie Mis

7/25/2019 clarifier umum

http://slidepdf.com/reader/full/clarifier-umum 9/20

Gambar 4. !larier 

6. Beltpress

Beltpress digunakan sebagai alat pemisah air yang masih

tercampur dalam material limbah yang mengandung air

sehingga menghasilkan padatan yang mengandung hanya

sedikit air . Belt press yang digunakan memiliki kapasitas /55

kgEjam.

Gambar 4. Beltpress

Laporan Kerja Praktik PT. Maakasari Te!tie Mis

7/25/2019 clarifier umum

http://slidepdf.com/reader/full/clarifier-umum 10/20

). Koam Aerasi

Kolam aerasi digunakan sebagai tempat pemberian

oksigen pada air limbah yang sebelumnya telah mengalami

pengendapan. Bak tersebut berbentuk balok dengan dimensi

panjang 0 meter, lebar 3 meter dan kedalaman 1 meter.

Pada bagian tengahnya dipasang motor yang berfungsi

memasukan udara supaya masuk dan bermaksud melarukan

oksigen kedalam air limbah untuk mengurangi nilai >:', daya

motor yang digunakan sebesar 5 #P. Pada akhir kolam aerasi

disediakan pula tempat penambahan koagulan dan +okulan

yang digunakan untuk mengendapkan limbah bilamana air

limbah masih cukup

mengandung limbah

yang terlarut.

Gambar 4. "olam Aerasi (kiri) dan Saluran keluaran bak aerasi

(kanan)

4.".'. Pembahasan Bahan

Bahan yang digunakan adalah F

Laporan Kerja Praktik PT. Maakasari Te!tie Mis

7/25/2019 clarifier umum

http://slidepdf.com/reader/full/clarifier-umum 11/20

1. Pen&atur pH *Asam Su+at,

)sam sulfat $#-":1%

)sam "ulfat merupakan asam mineral $anorganik% yang

kuat. Gat ini larut dalam air pada semua perbandingan. )sam

sulfat mempunyai banyak kegunaan dan merupakan salah

satu produk utama industri kimia. Kegunaan utamanya

termasuk pemrosesan bijih mineral, sintesis kimia, bahan

pengolahan air limbah dan pengilangan minyak dan banyak

lagi lainnya.

)sam sulfat yang digunakan memiliki konsentrasi 05 D

dengan penyimpanan didalan torn chemical yang

dihubungkan dengan dosing pump  yang jumlah

pemakaiannya diatur dengan alat elektronik yang terhubung

dengan sensor pembaca p# larutan limbah. )sam sulfat akan

ditambahkan oleh pompa tersebut ketika p# limbah

memenuhi kriteria yang diatur oleh alat elektronik tersebut

sehingga penambahan berjalan secara otomatis.

". Koa&uan

Koagulan berfungsi untuk membentuk endapan limbah.

)da bermacam=macam koagulan yang ada dipasaran seperti

koagulan alam, tawas, @e":1 dan lain=lainya. Penggunaankoagulan di PT. alakasari digunakan koagulan tawas dengan

rumus kimia )l-$":1% 1#-:

 Tawas

 Tawas atau )luminium sulfat hidrat atau juga disebut )lum

, dijual dalam bentuk kering atau cair alum )l-$":1%  1#-:.

)lum komersial memiliki massa molekul rata=rata /41. )lum

Laporan Kerja Praktik PT. Maakasari Te!tie Mis

7/25/2019 clarifier umum

http://slidepdf.com/reader/full/clarifier-umum 12/20

cair dijual sebagai sekitar 13,3 persen tawas $3, persen

)l-$":1%% dan /,- persen air. Hika itu dijual sebagai lebih

larutan pekat bisa ada masalah dengan kristalisasi tawas

selama pengiriman dan penyimpanan. "ebuah larutan alum

13,3 persen memiliki titik kristalisasi /,0 o>. /5,2 persen

larutan tawas akan mengkristal pada 3. o> alternatif lainnya

adalah untuk membeli tawas kering. 7amun, tawas kering

biaya sekitar /5 persen lebih dari jumlah yang setara dengan

tawas cair sehingga hanya penggunaan jumlah sangat kecil

membelinya dalam bentuk ini.

Ketika alum ditambahkan ke air mengandung alkalinitas air,

reaksi berikut terjadiF

)l-$":1 %.1#-: 0 #>:=  -)l$:#%  #-:$s% 0>: - 3 #-:

":1-=

seperti reaksi diatas bahwa setiap mol alum ditambahkanmenggunakan enam mol alkalinitas dan menghasilkan enam

mol karbon dioksida. 6eaksi atas menggeser keseimbangan

karbonat dan menurunkan p#. "elama alkalinitas yang cukup

dan >:- $g% diperbolehkan untuk berkembang, p# tidak

drastis berkurang dan umumnya tidak mengganggu reaksi.

Ketika alkalinitas tidak cukup ada untuk menetralkan produksi

asam sulfat, p# dapat sangat berkurangF

)l- $":1 %.1 #-: - )l$:#% . #-:$s% #-":1  -

#-:

 Hika reaksi kedua terjadi, kapur atau natrium karbonat dapat

ditambahkan untuk menetralkan asam terbentuk karena

endapan akan larut.

Laporan Kerja Praktik PT. Maakasari Te!tie Mis

7/25/2019 clarifier umum

http://slidepdf.com/reader/full/clarifier-umum 13/20

 Tawas yang digunakan di unit pengolahan limbah PT.

alakasari menggunakan tawas padatan yang dikemas dalam

karung dengan berat /5 kg. Untuk penggunaannya dilarutan

terlebih dahulu menggunakan tong berpengaduk dengan

takaran -55 kg per /55 L, kemudian dari tong tersebut

dipompa dengan dosing pump menuju bak koagulasi dengan

dosis yang telah ditentukan.

7&6

erupakan agen koagulan komersial yang diperoleh dari

suplier perusahaan. ;si dari 7&6 merupakan basic alum. 7&6

berbentuk cair dengan sifat *sik bening dan agak sedikit

kental. Penggunaan 7&6 sama seperti tawas hanya saja

dengan penggunaan yang lebih mudah dan digunakan

terutama untuk limbah dengan konsentrasi pekat.

Penyimpanannya ditempatkan dalam torn chemical dan

dialirkan dengan gaya graCitasi.

Gambar 4. #ong pengaduk bahan kimia

Laporan Kerja Praktik PT. Maakasari Te!tie Mis

7/25/2019 clarifier umum

http://slidepdf.com/reader/full/clarifier-umum 14/20

'. (okuan

Polimer )nion 'an Kation

Polimer biasanya merupakan jenis +okulan pembantu yang

banyak digunakan untuk bahan pembantu pengndapan.

@lokulan polimer adalah !at yang bisa terlarut dalam air

dengan berat molekul relatif $r% antara 555 I /.555.555

grEmol dalam proses komersil sering kali sampai .555.555

grEmol yang berbentuk pola kecil dinamik dengan ukuran

beberapa ratus nanometer.

 Hika mekanisme +okulasi didominasi oleh jembatan polimer,

e*siensi +okulasi biasa akan bertambah dengan penambahan

berat molekul. Pemanfaatan senyawa molekular yang sangat

besar akan menaikkan berat molekul dan akan menurunkan

sifat pelarutan.

Bahan kimia polimer sering dipakai sebagai

koagulanE+okulan pembantu dalam proses +okulasi di ;nstalasi

Pengolahan )ir, polimer berfungsi membantu membentuk

makro+ok yang akan menahan abrasi setelah terjadi

destabilisasi dan pembentukan mikro+ok disebabkan oleh

koagulan.

)dsorpsi koagulan pembantu pada mikro+ok penting,supaya makro+ok dapat terbentuk. #al ini sangat dipengaruhi

oleh karakteristik batas permukaan antara molekul dan hal ini

sangat tergantung pada komposisi air. "esuai dengan muatan

elektrostatik dalam larutan air, koagulanE+okulan pembantu

dikelompokkan menjadi Jnon ionogen, anion aktif dan kation

aktif.

Laporan Kerja Praktik PT. Maakasari Te!tie Mis

7/25/2019 clarifier umum

http://slidepdf.com/reader/full/clarifier-umum 15/20

Pada masa yang lalu, koagulan pembantu berasal dari

proses alami misalnya lumpur dan gel, sekarang ini hanya ada

beberapa struktur dasar monomer untuk koagulanE+okulan

pembantu, kelompokEgrup yang paling penting berasal dari

polimerisasi akrilamida.

Polimer yang digunakan di unit Pengolahan limbah PT.

alakasari ada dua jenis yaitu polimer anionik dan polimer

kationik. Keduanya dalam bentuk padat dikemas dalam

karung dengan berat -/ kg, penggunaannya dengan cara

dilarutkan dalam tong berpengaduk dengan takaran -35 g

dilarutkan dalam /55 L. Kemudian larutan polimer tadi

dipindahkan kedalam torn penampung untuk berikutnya

dialirkan ke bak +okulasi.

"elain digunakan untuk proses +okulasi, polimer juga

digunakan untuk membantu pembentukan endapan yang

lebih besar pada unit betl=press sehingga slugde yang di press

lebih solid.

4. -at anti busa * anti+oamin&,

Ketika air limbah masuk ke bak aerasi, limbah diberi udara

dengan pengadukan menggunakan motor. Pengdukan

tersebut membuat air limbah menjadi berbusa yang sangat

banyak. Busa tersebut dapat menutupi permukaan air limbah

di bak aerasi sehingga proses aerasi terganggu, untuk

menanggulanginya digunakan !at anti busa yang dituangkan

kepermukaan yang berbusa.

Gat anti busa tersebut berbentuk cair dengan warna bening

dan disimpan didalam tong yang diberi keran untuk mengatur

pengeluaran cairan tersebut.

Laporan Kerja Praktik PT. Maakasari Te!tie Mis

7/25/2019 clarifier umum

http://slidepdf.com/reader/full/clarifier-umum 16/20

Gambar 4. !airan anti busa

4.".4. Pembahasan Proses

"ecara ringkas proses pengolahan limbah diawali dengan

pencampuran seluruh limbah ke dalam bak eAualisasi. Kemudian

limbah dialirkan ke dalam bak kogulasi dan +okulasi. sebelum

proses koagulasi dilakukan pengaturan p# dengan penambahan

asam sulfat hingga p# dibawah 5, kemudian ditambahkan

tawas sebagai koagulan. setelah itu ditambahkan +okulan

polimer anionik sambil dilakukan pengadukan cepat setelah itu

limbah dialirkan ke clari*er untuk dipisahkan antara sludge

dengan air limbah. "ludge kemudian dialirkan ke bagian belt=

press dan air limbah dimasukan ke bak aerasi. )ir limbah

keluaran bak aerasi dimasukan lagi ke clari*er yang kedua untuk

lebih memisahkan air limbah dan endapan yang mungkin dapat

timbul.

'alam pembagian prosesnya ada empat bagian utama

pengolahan limbah yaitu F

Laporan Kerja Praktik PT. Maakasari Te!tie Mis

7/25/2019 clarifier umum

http://slidepdf.com/reader/full/clarifier-umum 17/20

. <Aualisasierupakan tempat dimulainya pengolahan limbah. "emua

limbah dari pabrik dikumpulkan didalamnya seperti dari

proses desi!ing, pencelupan, merserisasi dan penetralan.

"emua limbah dimasukan dengan kondisi yang berbeda=

beda, mulai temperatur, p#, konsentrasi !at kimia dan

padatan tidak terlarut. Limbah kemudian dikumpulkan di

bak tersebut untuk kemudian pompa ke bak pengolahan

untuk diolah.

Beberapa parameter seperti p# dan konsentrasi limbahsangat menentukan pada pengolahan berikutnya. Pada

kondisi limbah yang pekat dan p# tinggi $basa% akan

memerlukan kogulan yang lebih banyak, namun karena

koagulanyang digunakan adalah tawas yang bersifat asam

maka penggunaan asam pun disesuaikan karena bila

terlalu banyak dapat membuat p# lebih rendah dan

membuat endapan alum terlarut kembali.Kondisi limbah yang pekat membuat pengolahan lebih sulit

dalam pengaturan laju limbah dan bahan, pereaksian

pengendapan dan dapat mengganggu keseimbangan

pengendapan di $larier , pada kondisi limbah yang pekat

limbah di bak koagulasi dapat di encerkan dengan

penambahan air hasil pengolahan.-. Koagulasi dan @lokulasi

Proeses berikutnya setelah pengumpulan di bak eAualisasiadalah koagulasi dan +okulasi. Preses tersebut bertujuan

untuk membentuk endapan yang berasal dari !at terlarut

pada air limbah. Kebanyakan !at terlarut merupakan !at

warna yang benyaknya dapat terlihat dari kepekatan warna

limbah. 9arna limbah sendiri seringnya berwarna biru tapi

kadang berwarna hitam gelap.

Laporan Kerja Praktik PT. Maakasari Te!tie Mis

7/25/2019 clarifier umum

http://slidepdf.com/reader/full/clarifier-umum 18/20

Proses pertama dilakukan adalah proses koagulasi yaitu

pembentukan inti endapan yang dimulai dari pembentukan

koagulan. Koagulan akan menarik pertikel=partikel yang

bermuatan menjadi endapan bersama koagulan sehingga

terbentuklah endapan dari limbah.Koagulan ditambahkan bersamaan dengan pengadukan,

sehingga koagulan terhomogenkan dan menyebar ke

semua bagian air imbah sehingga pembentukan endapan

dapat optimal. Pembentukan endapan dipengaruhi oleh p#

larutan, sehingga perlu pengaturan p#. p# pengendapan

sekitar 0=3. 7amun karena tawas sendiri bersifat asam

maka penambahannya dilakukan pada p# sekitar 4=5,

sehingga timbulnya endapan akan terjadi pada p# 0=3 dan

tidak membuat endapan terlarut kembali.<ndapan hasil koagulasi lalu diperbesar dengan +okulan.

@lokulan yang digunakan adalah polymer bermuatan anion

dan kation. Pada bak +ukolasi pun dilakukan pengadukan,namun dengan kecepatan yang lebih lambat. <ndapan

limbah yang baik adalah endapan yang besar dan mudah

untuk mengendap. )pabila pada proses pengendapan

pengadukan yang diberikan terlalu cepat dapat membuat

turbulensi dan udara terperangkap dalam air limbah

sehingga ikut terbawa bersama endapan. "ehingga

endapan yang terbentuk menjadi ringan dan mengapungdipermukaan. @lokukan pun digunakan untuk proses

pemisahan pada mesin beltpress gunanya untuk membuat

endapan bersifat lebih padat.Banyaknya penambahan koagulan dan +okulan ke dalam

bak pengolahan dapat diperkirakan dengan melakukan

 jartest terlebih dahulu terhadap sampel yang diambil dari

bak eAualisasi.

. "edimentasi

Laporan Kerja Praktik PT. Maakasari Te!tie Mis

7/25/2019 clarifier umum

http://slidepdf.com/reader/full/clarifier-umum 19/20

Proses sedimentasi dilakukan pada clari*er, dimana

dengan gaya graCitasi aliran limbah mengalir masuk ke

clari*er dari arah bawah. )liran yang berisi padatan limbah

kemudian naik keatas permukaan dengan meninggalkan

padatan limbah yang lebih berat didasar clari*er, sehingga

terjadi pemisahan air limbah dengan padatan limbah.

)pabila endapan yang terbentuk sebelumnya ringan maka

pemisahan sulit dilakukan karena akan ikut terbawa

mengapung di permukaan atas claari*er. 'isain clari*er

yang sangat menentukan kinerja pemisahan sehingga

perancangannya sangat penting untuk disesuaikan dengan

kapasitas pengolahan sehingga pemisahan dapat optimal.

)ir limbah yang terlah terpisahkan kemudian dialirkan ke

bak aerasi untuk diberi udara untuk mengoksidasi !at

kimia dalam air limbah.Padatan limbah yang berada didasar clari*er kemudian

dikumpulkan dan di dasar tengah clari*er dan dipindahkan

ke bak penampung sludge untuk kemudian dialirkan ke

beltpress untuk diperas dan dipisahkan antara air yang

terperangkap dalam limbah padat dengan padatan yang

akan dipisahkan ke penampung slugde dan diangkut oleh

pihak berwenang.1. )erasi

 Tahap akhir dari pengolahan limbah adalah pemberian

udara pada air limbah hasil pemisahan. )ir limbah setelah

dipisahkan dari limbah terlarut berubah warnnya dari

berwarna menjadi bening tidak berwarna. )ir tersebut

belum dapat dibuang ke sungai karena masih mengandung

!at kimia yang masih perlu penanganan. 7ilai >:' dalam

air hasil pengolahan perlu diturunkan dengan cara

mengoksidasi !at kimia tersebut dengan udara. Proses

Laporan Kerja Praktik PT. Maakasari Te!tie Mis

7/25/2019 clarifier umum

http://slidepdf.com/reader/full/clarifier-umum 20/20

oksidasi dapat dilakukan dengan pemberian oksigen

kedalam air limbah. Udara dimasukan dengan cara

dipompakan dengan motor. :ksigen akan mengoksidasi !at

kimia sehingga mengurangi nilai >:'.Pada pemompaan udara kedalam air limbah, terdapat buih=

buih yang timbul. Buih tersebut sangat banyak sehingga

dapat menutupi permukaan dan dapat naik terus hingga

keluar bak, pada keadaan seperti itu biuh dapat

ditambahkan !at anti busa untuk mengurangi biuh yang

timbul.)ir keluaran bak aerasi kemudian dialirkan ke clari*er

kedua, untuk mencegah endapan yang masih terbawa

dalam air hasil pengolahan. Pada air hasil pengolahan,

kemudian dapat diperiksa nilai >:' nya di laboratorium

untuk mengeCaluasi kinerja pengolahan limbah. "etelah

melaui tahapan diatas, air hasil pengolahan dapat dibuang

ke sungai, namun apabila hasil pengolahan masih belumlayak dibuang maka air hasil pengolahan dapat

dipompakan kembali ke bak eAualisasi.

Laporan Kerja Praktik PT. Maakasari Te!tie Mis