clarifier umum
TRANSCRIPT
7/25/2019 clarifier umum
http://slidepdf.com/reader/full/clarifier-umum 1/20
BAB 4
PEMBAHASAN
4.1. Pembahasan Umum
Limbah industri menjadi perhatian penting bagi banyak
pihak baik pabrik, masyarakat maupun bagi pemerintah.
Keberadaannya tidak bisa dipisahkan dari tiap proses produksi.
Terutama pabrik tekstil yang dalam prosesnya melakukan proses
kimiawi maka akan dihasilkan limbah kimia.
Pengolahan limbah menjadi hal yang penting, karena
bukan hanya nilai manfaat produk yang dihasilkan saja yang
dilihat tapi dampak limbah yang ditimbulkan pada lingkungan.
Untuk mengatasi masalah limbah diperlukan pengolahan limbah
supaya limbah yang dibuang kelingkungan tidak menimbulkanmasalah lingkungan.
Lingkungan memiliki kemampuan menetralisir limbah
dalam jumlah kecil. Besarnya kontaminasi dari limbah yang
jumlahnya besar maka akan membuat alam tidak mampu
menetralisirnya dan akan menimbulkan pencemaran yang
membuat perubahan keseimbangan alam dan juga dampak
buruk terhadap manusia. Untuk mengendalikan pencemaran
terhadap lingkungan maka diperlukan besaran baku yang
menjadi standar acuan batas maksimal pencemaran terhadap
lingkungan.
engenai ukuran kualitas limbah diperlukan ukuran baku
mutu yang dii!inkan oleh pemerintah hingga boleh dibaung ke
lingkungan. "tandar baku mutu yang dii!inkan dikeluarkan oleh
Laporan Kerja Praktik PT. Maakasari Te!tie Mis
7/25/2019 clarifier umum
http://slidepdf.com/reader/full/clarifier-umum 2/20
Badan Pengendalian Lingkungan #idup $BPL#%, dan dipantau oleh
lembaga tersebut. &una mengetahui kualitas limbah yang
dibuang, maka diperlukan pengujian limbah yang dibuang untuk
diperiksa dilaboratorium.
'engan adanya pengolahan limbah dan pengujian hasil
pengolahan yang mengacu pada baku mutu pencemaran
lingkungan dari pemerintah, diharapkan akibat negatif dari
proses yang dilakukan manusia dapat dikendalikan dan dampak
negatif kerusakan lingkungan dapat dihindari.
4.". Pembahasan Khusus
4.".1. Proses #n$ustri Perusahaan
Penanganan limbah suatu industri selalu berkaitan dengan
proses produksi serta proses lainnya yang dilakukan perusahaan
tersebut. PT alakasari Te(tile ills bergerak dibidang produksi
kain denim dan grey dan melakukan produksinya melalui
beberapa tahapan yaitu, dengan hasil samping tiap proses
meliputi limbah bersifat asam, limbah pencelupan yang bersifat
basa dan cairan hangat dengan p# netral, dengan mengetahui
jenis dan kondisi limbah yang dihasilkan tiap proses maka dapat
dirancang pengolahan limbah secara keseluruhan pabrik.
)sal limbah cair kebanyakan dari proses penyempurnaan
seperti pencelupan dan merserisasi. Beberapa proses lain pun
menghasilkan limbah cair seperti penghilangan kanji.
"ebagaimana umumnya di pabrik tekstil, limbah yang
dihasilkan sangat banyak, sehingga penanganannya dilakukan
dengan sistem kontinyu. Limbah pabrik diolah secara kimiawi
Laporan Kerja Praktik PT. Maakasari Te!tie Mis
7/25/2019 clarifier umum
http://slidepdf.com/reader/full/clarifier-umum 3/20
dan *sika, dengan beberapa proses pada proses kimiawi seperti
koagulasi dan +okulasi dan pada proses *sika dengan pemisahan
menggunakan teknik sedimentasi dan pemisahan dengan alat
beltpress.
Laporan Kerja Praktik PT. Maakasari Te!tie Mis
7/25/2019 clarifier umum
http://slidepdf.com/reader/full/clarifier-umum 4/20
-
/
01
2
3
4
3
5
1
-
2
4
1
6U)7& K)68)9)7 ')7 L)B:6)T:6;U6U)7& )K<=UP >#<;>)L
"LU'&<
4.".". Aat Kerja
Laporan Kerja Praktik PT. Maakasari Te!tie Mis
'<7)# U7;TP<7&:L)#)7
L;B)#
PT.
. ;7L<T
-. B)K P<7)PU7& L;B)#
. B)K <?U)L;")";
1. B)K P<7)B)#)7 )")
/. B)K P<7)B)#)7 K:)&UL)7
0. B)K @L:KUL)"; = K:)&UL)";
2. ")LU6)7 P<7&)'UK)7
#;'6:L;K
3. >L)6;@;<6
4. P<7)PU7& "LU'&<
5. B<LTP6<""
. P:" P<7)PU7& "LU'&<
-. B)K )<6)";
. :T:6 )<6)T:6
7/25/2019 clarifier umum
http://slidepdf.com/reader/full/clarifier-umum 5/20
T)7K >#<;>)L
)lat yang digunakan sesuai dengan bagan proses dan denah
unit pengolahan limbah diatas.
1. Bak E%uaisasi
Bak <Aualisasi merupakan bagian pertama dari pengolahan
limbah. Limbah dari berbagai sumber sisa proses produksi
masuk kedalam bak tersebut untuk digabungkan. Bak
eAualisasi ini berupa bak berbentuk seperti balok, dengan
dimensi panjang 3 meter, lebar 0 meter dan kedalaman 1
meter. 'engan penyimpanan sebesar itu dirancang untuk
dapat menampung limbah sebanyak 355 m limbah.
Pada bak eAualisasi dipasang motor aerator dengan daya
5 #P dengan tujuan untuk membantu penghomogenan
dengan pengadukan juga bertujuan mengurangi >:'. 'engan
adanya pengadukan juga membantu mengurangi
pengendapan limbah didasar bak sehingga pengurangan daya
tampung limbah lebih kecil dan waktu untuk pembersihan
lumpur didasar bak lebih lama periodenya.
'ari bak eAualisasi dialirkan ke proses selanjutnya melalui
pompa yang disambungkan ke CalCe pengatur Colume aliran
dan meteran laju alir.
Gambar 4. Bak equalisasi
Laporan Kerja Praktik PT. Maakasari Te!tie Mis
7/25/2019 clarifier umum
http://slidepdf.com/reader/full/clarifier-umum 6/20
Penambahan )sam "ulfat
)liran limbah dari pompa yang berasal dari dibawah
". Bak Pen&atur pH
"etelah masuk kedalam bak eAualisasi, limbah kemudian
dipompa masuk kedalam bak pengatur p#. Bak tersebut
berbentuk balok dengan dimensi panjang 5,2 meter, lebar 5,2
meter dan kedalaman ,/ meter. emiliki lubang masuk
limbah dibagian bawah dan keluaran limbah ada diatas,
dibagian atasnya dijatuhkan lagi kebawah, dengan
memanfaatkan graCitasi dan gaya hidrolik aliran, limbah
diaduk dan dihomogenkan setelah ditambah asam sulfat
dibagian atasnya. "kema alirannya tampak pada gambar
dibawah.
Gambar 4. Skema aliran limbah masuk kedalam bak pengatur
pH (kiri) dan Bak Pengatur pH (kanan)
Pengaturan p# limbah bekerja dengan penambahan asam
sulfat 05 D dengan cara otomatis, yaitu dengan pembacaan
p# larutan kemudian melalui alat pembaca dan
membandingkan dengan setingan p# yang telah diatur, dan
apabila perlu penambahan dilakukan pemompaan dengan
dosing pump.
Laporan Kerja Praktik PT. Maakasari Te!tie Mis
7/25/2019 clarifier umum
http://slidepdf.com/reader/full/clarifier-umum 7/20
Gambar 4. Alat pengatur dosis penambahan asam sulfat
'. Bak Koa&uasi
Gambar 4. Bak koagulasi
Bak kogulasi memiliki dimensi panjang 5,2 meter, lebar 5,/
meter dan kedalaman 5,0 meter. Bekerja dengan sistem
pengadukan sama seperti bak pengatur p# yaitu dengan
sistem hidrolik. Penambahan koagulan didekat aliran jatuh.
Laporan Kerja Praktik PT. Maakasari Te!tie Mis
7/25/2019 clarifier umum
http://slidepdf.com/reader/full/clarifier-umum 8/20
4. Bak (okuasi
Bak +okulasi memiliki dimensi panjang - meter, lebar -
meter dan kedalaman 5,2/ meter. Pada bak tersebut dipasang
motor pengaduk dengan kecepatan 05 rpm. 'ari bak +okulasi
dilanjutkan ke clarier .
Gambar 4. Bak lokulasi
5. Clarifer
)da - buah clari*er yang digunakan pada Unit Pengolahan
Limbah PT. alakasari. !larier pertama dipakai sebagai alat
sedimentasi limbah setelah teatment pengendapan. emiliki
bentuk tabung dengan kerucut terbalik dibagian bawahnya
dan memiliki dimensi kedalaman 1 meter dan diameter 0
meter dan dengan lebar weir -/=5 centimeter, sedangkan
untuk clari*er kedua dipasang setelah bak aerasi digunakan
sebagai tempat pengendapan kedua bila mana masih ada
endapan yang terbawasetelah bak aerasi. !larier kedua
memiliki bentuk yang sama dengan clari*er pertama.
Laporan Kerja Praktik PT. Maakasari Te!tie Mis
7/25/2019 clarifier umum
http://slidepdf.com/reader/full/clarifier-umum 9/20
Gambar 4. !larier
6. Beltpress
Beltpress digunakan sebagai alat pemisah air yang masih
tercampur dalam material limbah yang mengandung air
sehingga menghasilkan padatan yang mengandung hanya
sedikit air . Belt press yang digunakan memiliki kapasitas /55
kgEjam.
Gambar 4. Beltpress
Laporan Kerja Praktik PT. Maakasari Te!tie Mis
7/25/2019 clarifier umum
http://slidepdf.com/reader/full/clarifier-umum 10/20
). Koam Aerasi
Kolam aerasi digunakan sebagai tempat pemberian
oksigen pada air limbah yang sebelumnya telah mengalami
pengendapan. Bak tersebut berbentuk balok dengan dimensi
panjang 0 meter, lebar 3 meter dan kedalaman 1 meter.
Pada bagian tengahnya dipasang motor yang berfungsi
memasukan udara supaya masuk dan bermaksud melarukan
oksigen kedalam air limbah untuk mengurangi nilai >:', daya
motor yang digunakan sebesar 5 #P. Pada akhir kolam aerasi
disediakan pula tempat penambahan koagulan dan +okulan
yang digunakan untuk mengendapkan limbah bilamana air
limbah masih cukup
mengandung limbah
yang terlarut.
Gambar 4. "olam Aerasi (kiri) dan Saluran keluaran bak aerasi
(kanan)
4.".'. Pembahasan Bahan
Bahan yang digunakan adalah F
Laporan Kerja Praktik PT. Maakasari Te!tie Mis
7/25/2019 clarifier umum
http://slidepdf.com/reader/full/clarifier-umum 11/20
1. Pen&atur pH *Asam Su+at,
)sam sulfat $#-":1%
)sam "ulfat merupakan asam mineral $anorganik% yang
kuat. Gat ini larut dalam air pada semua perbandingan. )sam
sulfat mempunyai banyak kegunaan dan merupakan salah
satu produk utama industri kimia. Kegunaan utamanya
termasuk pemrosesan bijih mineral, sintesis kimia, bahan
pengolahan air limbah dan pengilangan minyak dan banyak
lagi lainnya.
)sam sulfat yang digunakan memiliki konsentrasi 05 D
dengan penyimpanan didalan torn chemical yang
dihubungkan dengan dosing pump yang jumlah
pemakaiannya diatur dengan alat elektronik yang terhubung
dengan sensor pembaca p# larutan limbah. )sam sulfat akan
ditambahkan oleh pompa tersebut ketika p# limbah
memenuhi kriteria yang diatur oleh alat elektronik tersebut
sehingga penambahan berjalan secara otomatis.
". Koa&uan
Koagulan berfungsi untuk membentuk endapan limbah.
)da bermacam=macam koagulan yang ada dipasaran seperti
koagulan alam, tawas, @e":1 dan lain=lainya. Penggunaankoagulan di PT. alakasari digunakan koagulan tawas dengan
rumus kimia )l-$":1% 1#-:
Tawas
Tawas atau )luminium sulfat hidrat atau juga disebut )lum
, dijual dalam bentuk kering atau cair alum )l-$":1% 1#-:.
)lum komersial memiliki massa molekul rata=rata /41. )lum
Laporan Kerja Praktik PT. Maakasari Te!tie Mis
7/25/2019 clarifier umum
http://slidepdf.com/reader/full/clarifier-umum 12/20
cair dijual sebagai sekitar 13,3 persen tawas $3, persen
)l-$":1%% dan /,- persen air. Hika itu dijual sebagai lebih
larutan pekat bisa ada masalah dengan kristalisasi tawas
selama pengiriman dan penyimpanan. "ebuah larutan alum
13,3 persen memiliki titik kristalisasi /,0 o>. /5,2 persen
larutan tawas akan mengkristal pada 3. o> alternatif lainnya
adalah untuk membeli tawas kering. 7amun, tawas kering
biaya sekitar /5 persen lebih dari jumlah yang setara dengan
tawas cair sehingga hanya penggunaan jumlah sangat kecil
membelinya dalam bentuk ini.
Ketika alum ditambahkan ke air mengandung alkalinitas air,
reaksi berikut terjadiF
)l-$":1 %.1#-: 0 #>:= -)l$:#% #-:$s% 0>: - 3 #-:
":1-=
seperti reaksi diatas bahwa setiap mol alum ditambahkanmenggunakan enam mol alkalinitas dan menghasilkan enam
mol karbon dioksida. 6eaksi atas menggeser keseimbangan
karbonat dan menurunkan p#. "elama alkalinitas yang cukup
dan >:- $g% diperbolehkan untuk berkembang, p# tidak
drastis berkurang dan umumnya tidak mengganggu reaksi.
Ketika alkalinitas tidak cukup ada untuk menetralkan produksi
asam sulfat, p# dapat sangat berkurangF
)l- $":1 %.1 #-: - )l$:#% . #-:$s% #-":1 -
#-:
Hika reaksi kedua terjadi, kapur atau natrium karbonat dapat
ditambahkan untuk menetralkan asam terbentuk karena
endapan akan larut.
Laporan Kerja Praktik PT. Maakasari Te!tie Mis
7/25/2019 clarifier umum
http://slidepdf.com/reader/full/clarifier-umum 13/20
Tawas yang digunakan di unit pengolahan limbah PT.
alakasari menggunakan tawas padatan yang dikemas dalam
karung dengan berat /5 kg. Untuk penggunaannya dilarutan
terlebih dahulu menggunakan tong berpengaduk dengan
takaran -55 kg per /55 L, kemudian dari tong tersebut
dipompa dengan dosing pump menuju bak koagulasi dengan
dosis yang telah ditentukan.
7&6
erupakan agen koagulan komersial yang diperoleh dari
suplier perusahaan. ;si dari 7&6 merupakan basic alum. 7&6
berbentuk cair dengan sifat *sik bening dan agak sedikit
kental. Penggunaan 7&6 sama seperti tawas hanya saja
dengan penggunaan yang lebih mudah dan digunakan
terutama untuk limbah dengan konsentrasi pekat.
Penyimpanannya ditempatkan dalam torn chemical dan
dialirkan dengan gaya graCitasi.
Gambar 4. #ong pengaduk bahan kimia
Laporan Kerja Praktik PT. Maakasari Te!tie Mis
7/25/2019 clarifier umum
http://slidepdf.com/reader/full/clarifier-umum 14/20
'. (okuan
Polimer )nion 'an Kation
Polimer biasanya merupakan jenis +okulan pembantu yang
banyak digunakan untuk bahan pembantu pengndapan.
@lokulan polimer adalah !at yang bisa terlarut dalam air
dengan berat molekul relatif $r% antara 555 I /.555.555
grEmol dalam proses komersil sering kali sampai .555.555
grEmol yang berbentuk pola kecil dinamik dengan ukuran
beberapa ratus nanometer.
Hika mekanisme +okulasi didominasi oleh jembatan polimer,
e*siensi +okulasi biasa akan bertambah dengan penambahan
berat molekul. Pemanfaatan senyawa molekular yang sangat
besar akan menaikkan berat molekul dan akan menurunkan
sifat pelarutan.
Bahan kimia polimer sering dipakai sebagai
koagulanE+okulan pembantu dalam proses +okulasi di ;nstalasi
Pengolahan )ir, polimer berfungsi membantu membentuk
makro+ok yang akan menahan abrasi setelah terjadi
destabilisasi dan pembentukan mikro+ok disebabkan oleh
koagulan.
)dsorpsi koagulan pembantu pada mikro+ok penting,supaya makro+ok dapat terbentuk. #al ini sangat dipengaruhi
oleh karakteristik batas permukaan antara molekul dan hal ini
sangat tergantung pada komposisi air. "esuai dengan muatan
elektrostatik dalam larutan air, koagulanE+okulan pembantu
dikelompokkan menjadi Jnon ionogen, anion aktif dan kation
aktif.
Laporan Kerja Praktik PT. Maakasari Te!tie Mis
7/25/2019 clarifier umum
http://slidepdf.com/reader/full/clarifier-umum 15/20
Pada masa yang lalu, koagulan pembantu berasal dari
proses alami misalnya lumpur dan gel, sekarang ini hanya ada
beberapa struktur dasar monomer untuk koagulanE+okulan
pembantu, kelompokEgrup yang paling penting berasal dari
polimerisasi akrilamida.
Polimer yang digunakan di unit Pengolahan limbah PT.
alakasari ada dua jenis yaitu polimer anionik dan polimer
kationik. Keduanya dalam bentuk padat dikemas dalam
karung dengan berat -/ kg, penggunaannya dengan cara
dilarutkan dalam tong berpengaduk dengan takaran -35 g
dilarutkan dalam /55 L. Kemudian larutan polimer tadi
dipindahkan kedalam torn penampung untuk berikutnya
dialirkan ke bak +okulasi.
"elain digunakan untuk proses +okulasi, polimer juga
digunakan untuk membantu pembentukan endapan yang
lebih besar pada unit betl=press sehingga slugde yang di press
lebih solid.
4. -at anti busa * anti+oamin&,
Ketika air limbah masuk ke bak aerasi, limbah diberi udara
dengan pengadukan menggunakan motor. Pengdukan
tersebut membuat air limbah menjadi berbusa yang sangat
banyak. Busa tersebut dapat menutupi permukaan air limbah
di bak aerasi sehingga proses aerasi terganggu, untuk
menanggulanginya digunakan !at anti busa yang dituangkan
kepermukaan yang berbusa.
Gat anti busa tersebut berbentuk cair dengan warna bening
dan disimpan didalam tong yang diberi keran untuk mengatur
pengeluaran cairan tersebut.
Laporan Kerja Praktik PT. Maakasari Te!tie Mis
7/25/2019 clarifier umum
http://slidepdf.com/reader/full/clarifier-umum 16/20
Gambar 4. !airan anti busa
4.".4. Pembahasan Proses
"ecara ringkas proses pengolahan limbah diawali dengan
pencampuran seluruh limbah ke dalam bak eAualisasi. Kemudian
limbah dialirkan ke dalam bak kogulasi dan +okulasi. sebelum
proses koagulasi dilakukan pengaturan p# dengan penambahan
asam sulfat hingga p# dibawah 5, kemudian ditambahkan
tawas sebagai koagulan. setelah itu ditambahkan +okulan
polimer anionik sambil dilakukan pengadukan cepat setelah itu
limbah dialirkan ke clari*er untuk dipisahkan antara sludge
dengan air limbah. "ludge kemudian dialirkan ke bagian belt=
press dan air limbah dimasukan ke bak aerasi. )ir limbah
keluaran bak aerasi dimasukan lagi ke clari*er yang kedua untuk
lebih memisahkan air limbah dan endapan yang mungkin dapat
timbul.
'alam pembagian prosesnya ada empat bagian utama
pengolahan limbah yaitu F
Laporan Kerja Praktik PT. Maakasari Te!tie Mis
7/25/2019 clarifier umum
http://slidepdf.com/reader/full/clarifier-umum 17/20
. <Aualisasierupakan tempat dimulainya pengolahan limbah. "emua
limbah dari pabrik dikumpulkan didalamnya seperti dari
proses desi!ing, pencelupan, merserisasi dan penetralan.
"emua limbah dimasukan dengan kondisi yang berbeda=
beda, mulai temperatur, p#, konsentrasi !at kimia dan
padatan tidak terlarut. Limbah kemudian dikumpulkan di
bak tersebut untuk kemudian pompa ke bak pengolahan
untuk diolah.
Beberapa parameter seperti p# dan konsentrasi limbahsangat menentukan pada pengolahan berikutnya. Pada
kondisi limbah yang pekat dan p# tinggi $basa% akan
memerlukan kogulan yang lebih banyak, namun karena
koagulanyang digunakan adalah tawas yang bersifat asam
maka penggunaan asam pun disesuaikan karena bila
terlalu banyak dapat membuat p# lebih rendah dan
membuat endapan alum terlarut kembali.Kondisi limbah yang pekat membuat pengolahan lebih sulit
dalam pengaturan laju limbah dan bahan, pereaksian
pengendapan dan dapat mengganggu keseimbangan
pengendapan di $larier , pada kondisi limbah yang pekat
limbah di bak koagulasi dapat di encerkan dengan
penambahan air hasil pengolahan.-. Koagulasi dan @lokulasi
Proeses berikutnya setelah pengumpulan di bak eAualisasiadalah koagulasi dan +okulasi. Preses tersebut bertujuan
untuk membentuk endapan yang berasal dari !at terlarut
pada air limbah. Kebanyakan !at terlarut merupakan !at
warna yang benyaknya dapat terlihat dari kepekatan warna
limbah. 9arna limbah sendiri seringnya berwarna biru tapi
kadang berwarna hitam gelap.
Laporan Kerja Praktik PT. Maakasari Te!tie Mis
7/25/2019 clarifier umum
http://slidepdf.com/reader/full/clarifier-umum 18/20
Proses pertama dilakukan adalah proses koagulasi yaitu
pembentukan inti endapan yang dimulai dari pembentukan
koagulan. Koagulan akan menarik pertikel=partikel yang
bermuatan menjadi endapan bersama koagulan sehingga
terbentuklah endapan dari limbah.Koagulan ditambahkan bersamaan dengan pengadukan,
sehingga koagulan terhomogenkan dan menyebar ke
semua bagian air imbah sehingga pembentukan endapan
dapat optimal. Pembentukan endapan dipengaruhi oleh p#
larutan, sehingga perlu pengaturan p#. p# pengendapan
sekitar 0=3. 7amun karena tawas sendiri bersifat asam
maka penambahannya dilakukan pada p# sekitar 4=5,
sehingga timbulnya endapan akan terjadi pada p# 0=3 dan
tidak membuat endapan terlarut kembali.<ndapan hasil koagulasi lalu diperbesar dengan +okulan.
@lokulan yang digunakan adalah polymer bermuatan anion
dan kation. Pada bak +ukolasi pun dilakukan pengadukan,namun dengan kecepatan yang lebih lambat. <ndapan
limbah yang baik adalah endapan yang besar dan mudah
untuk mengendap. )pabila pada proses pengendapan
pengadukan yang diberikan terlalu cepat dapat membuat
turbulensi dan udara terperangkap dalam air limbah
sehingga ikut terbawa bersama endapan. "ehingga
endapan yang terbentuk menjadi ringan dan mengapungdipermukaan. @lokukan pun digunakan untuk proses
pemisahan pada mesin beltpress gunanya untuk membuat
endapan bersifat lebih padat.Banyaknya penambahan koagulan dan +okulan ke dalam
bak pengolahan dapat diperkirakan dengan melakukan
jartest terlebih dahulu terhadap sampel yang diambil dari
bak eAualisasi.
. "edimentasi
Laporan Kerja Praktik PT. Maakasari Te!tie Mis
7/25/2019 clarifier umum
http://slidepdf.com/reader/full/clarifier-umum 19/20
Proses sedimentasi dilakukan pada clari*er, dimana
dengan gaya graCitasi aliran limbah mengalir masuk ke
clari*er dari arah bawah. )liran yang berisi padatan limbah
kemudian naik keatas permukaan dengan meninggalkan
padatan limbah yang lebih berat didasar clari*er, sehingga
terjadi pemisahan air limbah dengan padatan limbah.
)pabila endapan yang terbentuk sebelumnya ringan maka
pemisahan sulit dilakukan karena akan ikut terbawa
mengapung di permukaan atas claari*er. 'isain clari*er
yang sangat menentukan kinerja pemisahan sehingga
perancangannya sangat penting untuk disesuaikan dengan
kapasitas pengolahan sehingga pemisahan dapat optimal.
)ir limbah yang terlah terpisahkan kemudian dialirkan ke
bak aerasi untuk diberi udara untuk mengoksidasi !at
kimia dalam air limbah.Padatan limbah yang berada didasar clari*er kemudian
dikumpulkan dan di dasar tengah clari*er dan dipindahkan
ke bak penampung sludge untuk kemudian dialirkan ke
beltpress untuk diperas dan dipisahkan antara air yang
terperangkap dalam limbah padat dengan padatan yang
akan dipisahkan ke penampung slugde dan diangkut oleh
pihak berwenang.1. )erasi
Tahap akhir dari pengolahan limbah adalah pemberian
udara pada air limbah hasil pemisahan. )ir limbah setelah
dipisahkan dari limbah terlarut berubah warnnya dari
berwarna menjadi bening tidak berwarna. )ir tersebut
belum dapat dibuang ke sungai karena masih mengandung
!at kimia yang masih perlu penanganan. 7ilai >:' dalam
air hasil pengolahan perlu diturunkan dengan cara
mengoksidasi !at kimia tersebut dengan udara. Proses
Laporan Kerja Praktik PT. Maakasari Te!tie Mis
7/25/2019 clarifier umum
http://slidepdf.com/reader/full/clarifier-umum 20/20
oksidasi dapat dilakukan dengan pemberian oksigen
kedalam air limbah. Udara dimasukan dengan cara
dipompakan dengan motor. :ksigen akan mengoksidasi !at
kimia sehingga mengurangi nilai >:'.Pada pemompaan udara kedalam air limbah, terdapat buih=
buih yang timbul. Buih tersebut sangat banyak sehingga
dapat menutupi permukaan dan dapat naik terus hingga
keluar bak, pada keadaan seperti itu biuh dapat
ditambahkan !at anti busa untuk mengurangi biuh yang
timbul.)ir keluaran bak aerasi kemudian dialirkan ke clari*er
kedua, untuk mencegah endapan yang masih terbawa
dalam air hasil pengolahan. Pada air hasil pengolahan,
kemudian dapat diperiksa nilai >:' nya di laboratorium
untuk mengeCaluasi kinerja pengolahan limbah. "etelah
melaui tahapan diatas, air hasil pengolahan dapat dibuang
ke sungai, namun apabila hasil pengolahan masih belumlayak dibuang maka air hasil pengolahan dapat
dipompakan kembali ke bak eAualisasi.
Laporan Kerja Praktik PT. Maakasari Te!tie Mis