complex regional pain syndrome indo
TRANSCRIPT
7/23/2019 Complex Regional Pain Syndrome Indo
http://slidepdf.com/reader/full/complex-regional-pain-syndrome-indo 1/13
Complex Regional Pain Syndrome (CRPS)
Complex Regional Pain Syndrome (CRPS) merupakan salah satu sindrom
nyeri yang paling hebat yang pernah diderita oleh manusia. Menurut penelitian
tingkat nyeri dengan memakai McGill Questionare didapatkan skor !"!# pada
kausalgia$ sedangkan nyeri karena amputasi %ari hanya #"!#. CRPS sering kali
kurang mendapat perhatian karena kasusnya tidak begitu sering sehingga
diagnosis dan penatalaksanaannya sering terlambat. Pato&isiologinya sampai
sekarang belum %elas. 'aktor risiko CRPS adalah trauma dan immobilisasi$
keadaan ini seringkali dialami oleh pasien &raktur tulang dan stroke.
Causalgia atau bisa disebut complex regional pain syndrome (CRPS)
adalah suatu kondisi kronis dan tak umum yang biasanya menyerang tangan atau
kaki. Rasa sakit sebagian pada anggota tubuh ini tentunya dapat mempengaruhi
sebagian anggota tubuh lainnya.
CRPS ini kerap ditandai dengan rasa sakit atau ngilu yang teramat sangat.
Pada daerah yang sakit biasanya ter%adi pembengkakan$ perubahan arna kulit
dan perubahan suhu badan$ berkeringat yang tidak normal serta hipersensiti&.
Se%auh ini belum diketahui penyebab pasti dari CRPS$ tapi seringkali
dampak ikutan setelah sakit atau cedera. erapi untuk CRPS sangat e&ekti& %ika
dilakukan se%ak dini.
EPIDEMIOLOGI
Sandroni melaporkan insiden CRPS pada populasi umum di *lmsted$
+merika Serikat sebesar !$,"-##.###"tahun. Penelitian yang lebih lengkap
dilakukan oleh Mos yang melakukan studi kohort retrospekti& pada populasi
umum antara -,/0##! pada ,##.### orang di 1etherland$ mendapatkan insiden
CRPS sebesar 0,$0"-##.###"tahun. 2anita tiga kali lebih sering dari pada pria$
7/23/2019 Complex Regional Pain Syndrome Indo
http://slidepdf.com/reader/full/complex-regional-pain-syndrome-indo 2/13
puncak insiden adalah anita pasca menopause umur ,-/3# tahun. 4aporan ini
kali lebih tinggi dari yang dilaporkan Sandroni$ perbedaan ini diduga karena
perbedaan etnik$ sosio/ekonomi$ insiden &raktur dan kriteria diagnosis.
DEFINISI
CRPS merupakan istilah yang menggambarkan berbagai keadaan nyeri
yang ter%adi setelah trauma$ biasanya bersi&at regional dan terutama mengenai
bagian distal ekstremitas. Re&lex Sympathetic 5ystrophy (RS5) dipakai untuk
menggambarkan sindrom yang dahulu disebut dengan bermacam/macam nama
antara lain6 acute bone atrophy$ algo(neuro) dystrophy$ chronic traumatic edema$4eriche7s post traumatic pain syndrome$ ma%or$ minor causalgia$ Sudeck7s
atrophy$ shoulder hand syndrome$ traumatic 8asospasm. 5i 9ropa lebih dikenal
sebagai +lgodystrophy. :anyak persamaan antara kausalgia dan RS5 sehingga
kausalgia sering digolongkan sebagai salah satu tipe RS5.
he ;nternational +ssociation &or the Study o& Pain (;+SP) mende&inisikan
kausalgia sebagai sindrom nyeri terbakar yang menetap setelah suatu lesi
traumatik pada sara& disertai dis&ungsi 8asomotor dan sudomotor kemudian diikuti
perubahan tro&ik. 1yeri tersebut dirasakan sesuai dengan dermatom atau distribusi
sara& tepi. 1yeri timbul spontan dan bertambah berat dengan rangsangan pada
kulit serta dapat dipicu oleh &aktor psikologik seperti cemas$ tertaa$ terangsang
atau bahkan pikiran baha lengannya diraba. 1yeri seringkali berkurang dengan
merendam lengan yang sakit dengan air dingin atau mengompres dengan handuk
basah.
Pada umumnya ditemukan pada ner8us medianus$ n. tibialis$ cabang dari
pleksus brakhialis dan lumbalis. Seringkali mengenai lebih dari satu sara& dan
biasanya parsial meskipun kadang/kadang dapat diikuti transeksi total.
7/23/2019 Complex Regional Pain Syndrome Indo
http://slidepdf.com/reader/full/complex-regional-pain-syndrome-indo 3/13
KLASIFIKASI
<ntuk menghilangkan kerancuan terminologi maka ;+SP (-!) mengusulkan
nama Complex Regional Pain Syndrome. CRPS dibagi men%adi 0 tipe yaitu CRPS
tipe ; yang merupakan sinonim dari RS5 untuk nyeri yang tidak disertai lesi sara&$
sedangkan CRPS tipe ;; untuk menggantikan istilah =ausalgia bila didapatkan
kelainan sara&.
CRPS Tipe I 6 1yeri di&us pada ekstremitas umumnya seperti terbakar$
nyeri dalam spontan (berdenyut$ ditekan$ menyentak) dan biasanya akibat trauma
atau stimulasi noksius. CRPS ; dapat menyebabkan kelainan6
-. sensorik (hipestesia$ alodinia terhadap stimulasi dingin dan mekanik)
0. motorik (kelemahan$ tremor$ kaku persendian)
>. otonomik (perubahan pada aliran darah$ hiperhidrosis$ edema)
. tro&ik (atro&i otot$ osteopenia$ artropati$ kulit licin$ kuku rapuh dan
perubahan pertumbuhan rambut)
!. bisa disertai psikologik reakti& (ansietas$ depresi$ putus asa)
,. seringkali ter%adi osteoporosis pada lengan yang sakit.
1yeri menyebar dan tidak tergantung dari &aktor penyebab dan yang khas adalahintensitas nyeri tidak sebanding dengan beratnya trauma dan tidak sesuai dengan
dermatom atau distribusi sara&. 1yeri biasanya bertambah hebat bila ekstremitas
pada posisi tergantung. 1yeri dapat dipicu oleh gerakan dan penekanan pada sendi
(deep somatic allodynia). :ila tidak diobati CRPS ; dapat berlan%ut dan setelah
beberapa bulan"tahun akan menimbulkan bentuk intermiten di mana remisi
spontan dapat ter%adi.
7/23/2019 Complex Regional Pain Syndrome Indo
http://slidepdf.com/reader/full/complex-regional-pain-syndrome-indo 4/13
CRPS Tipe II ( Kausalgia) ;stilah yang diperkenalkan oleh 2eir Mitchel lebih
dari satu abad yang lalu untuk menggambarkan sindrom nyeri seperti terbakar
yang dialami oleh beberapa tentara yang menderita cedera sara& pada perang Ci8il
+merika.
Muncul nyeri biasanya segera setelah ter%adinya trauma (timbul beberapa
%am sampai beberapa hari pasca trauma). imbulnya nyeri lebih cepat dari CRPS ;
(pada CRPS tipe ;; nyeri timbul segera sampai beberapa hari pasca trauma
sedangkan pada CRPS tipe ; setelah -# hari sampai beberapa minggu). +lodinia
menon%ol pada CRPS tipe ;; (suara keras sa%a dapat menimbulkan rasa nyeri).
?iperpatia ditemukan pada CRPS tipe ;; sedangkan pada CRPS tipe ; tidak ada.Pada CRPS tipe ;; nyeri sesuai dengan dermatom atau distribusi sara& tepi
sedangkan CRPS tipe ; tidak sesuai.
ETIOLOGI
Penyebab yang pasti dari CRPS belum %elas$ tetapi seringkali menyertai keadaan
trauma dan imobilisasi yang lama. Penyebab tersering dari CRPS ; adalah &raktur
lengan$ penyebab lokal lain termasuk6 trauma %aringan lunak$ tendinitis$ bursitis
dan dislokasi bahu. Pernah dilaporkan CRPS yang ter%adi setelah in&eksi 8arisela/
@oster dan in&ark %antung.
?ampir seperempat pasien pasca &raktur Colles menderita CRPS. Pada ,
bulan setelah &raktur 0#A mengalami kesembuhan dan pada satu tahun !#A
keluhannya menghilang. Pemasangan gip yang terlalu ketat mempunyai hubungan
yang bermakna dengan ke%adian CRPS. 4esi 8iseral atau in&ark %antung$ in&ark
serebri dan karsinoma paru %uga dapat menyebabkan CRPS ;.
Peneliti dari aian mendapatkan >A penderita hemiplegi pasca stroke
menderita CRPS pada ekstremitas atas. Sedangkan , penderita hemiplegi dengan
kelainan akti8itas 9MG pada ekstremitas atas (diduga lesi subklinik pada sara&
dan akar sara&) dihubungkan dengan ,!A CRPS dibandingkan dengan hanya A
dari 0 penderita tanpa kelainan 9MG dalam aktu , bulan setelah aitan
hemiplegi (p B #.##-). Penelitian lain mendapatkan baha dengan peraatan rutin
03A dari ->0 pasien hemiplegi menderita CRPS$ sedangkan dengan peraatan
7/23/2019 Complex Regional Pain Syndrome Indo
http://slidepdf.com/reader/full/complex-regional-pain-syndrome-indo 5/13
yang lebih hati/hati pada sendi bahu untuk mencegah trauma maka berkurang
men%adi A.
Penyebab CRPS ;; adalah lesi sara& yang diakibatkan oleh luka tembak$
suntikan$ peregangan sara&$ kompresi pada akar sara& atau sara& tepi dan kerusakan
iatrogenik. CRPS ;; paling sering ter%adi pada saat perang. Pada sepertiga kasus
penyebabnya tidak diketahui.
PATOFISIOLOGI
Penyebab sindrom ini belum %elas$ diduga melalui interaksi mekanisme
sara& pusat dan peri&er beserta cabang/cabangnya. :elum ada satupun hipotesis
yang dapat men%elaskan &enomena nyeri spontan seperti terbakar$ hiperalgesia$
hiperpatia$ gangguan 8asomotor$ eksaserbasi dengan emosi ter%adinya baik
spontan atau setelah trauma minor$ seringkali sembuh spontan menyebar ke
bagian sisi satunya dan membaik setelah dener8asi simpatik.
DIAGNOSIS
5iagnosis CRPS didasarkan pada kriteria klinik$ sampai sekarang belum
ada baku emas atau alat diagnostik yang obyekti&.
Ge%ala utama dari CRPS adalah rasa sakit yang parah pada sebagian
anggota tubuh dan makin lama rasa sakit itu makin parah. anda/tanda dan
ge%alanya meliputi6
D Rasa sakit seperti terbakar di tangan$ lengan$ kaki atau telapak kaki.
D =ulit men%adi sensiti&.
D er%adi perubahan suhu badan$ arna kulit dan teksturnya. erkadang
kulit pada area yang sakit berkeringat$ tapi ada kalanya dingin. 2arna kulit
berubah mulai dari putih$ kemerahan atau bahkan kebiruan. =ulit pada daerah
sakit bisa berubah men%adi agak lunak$ menipis atau kadang mengkilap.
D er%adi perubahanpertumbuhan pada rambut dan kuku.
7/23/2019 Complex Regional Pain Syndrome Indo
http://slidepdf.com/reader/full/complex-regional-pain-syndrome-indo 6/13
D +rea sakit kadang kaku$ bengkak dan mudah terkelupas.
D *tot terasa ke%ang dan badan lesu.
D +nggota tubuh yang sakit sulit digerakkan.
1amun$ ge%ala/ge%ala itu bisa berubah/ubah dan berbeda pada setiap
penderitanya. Eang paling sering ter%adi adalah pembengkakan$ kulit kemerahan$
suhu tubuh berubah/ubah dan hipersensiti& (terutama terhadap dingin dan
sentuhan). Semakin lama$ anggota tubuh yang sakit terasa dingin dan pucat.
Selain itu ter%adi perubahan pada pertumbuhan rambut dan kuku$ sementara otot
ke%ang dan mengeras.
Kapan ke doke!
=alau +nda rasa sakit secara tiba/tiba pada sebagian anggota tubuh dan
area yang sakit sulit digerakkan$ segera pergi ke dokter untuk mengetahui
penyebabnya. Penting untuk melakukan terapi CRPS se%ak dini.
Ana"nesis
1yeri sesuai dengan deskripsi di atas.
Pe"e!iksaan #isik
-. ;nspeksi. Pembengkakan yang mulai didistal disertai kulit yang merah atau
sianotik dan hipo"hiperhidrosis.
0. Palpasi. =ulit kering"panas atau dingin"lembab.
>. Pemeriksaan neurologik. =elainan sensorik$ motorik dan otonomik sesuai
dengan deskripsi diatas yang berkembang mulai dari daerah distal ekstremitas
terutama telapak kaki"tangan.
Pe"e!iksaan penun$ang
7/23/2019 Complex Regional Pain Syndrome Indo
http://slidepdf.com/reader/full/complex-regional-pain-syndrome-indo 7/13
-. :lok simpatik dengan anestetika. <ntuk ekstremitas atas mula/mula
disuntikkan ml cairan &isiologis (plasebo) pada ganglion stelatum. :ila nyeri
tidak hilang setelah -#/-! menit disuntikkan ml Procain ?C4 - A yang hanya
akan memblok serabut simpatik ke lengan. :ila nyeri tetap tidak hilang kemudian
disuntikkan 0#/># ml Procain ?C4 -A ke dalam bungkus pleksus brakhialis. :ila
nyeri tetap ada maka disimpulkan penyebabnya sentral. <ntuk ekstremitas baah
dapat digunakan blok epidural dengan menyuntikkan bahan/bahan berikut selang
aktu -# menit6 (-) !ml garam &isiologis / plasebo. (0) !ml Procain ?C4 #$0A /
konsentrasi kritis simpatis. (>) !ml Procain ?C4 #$!A / konsentrasi kritis
sensorik. () !ml Procain ?C4 -A / konsentrasi kritis motorik.
0. Sken tulang. 5ilakukan dengan suntikan intra8ena technetium
dimethyphosphonate. 5apat di%umpai > &ase. 'ase - arterial menggambarkan
aliran darah pada ekstremitas dari #/># detik. 'ase 0 pengumpulan darah
menggambarkan 8olume darah pada ekstremitas pada >/-! menit. 'ase > tulang
menggambarkan uptake oleh tulang dari ,/0 %am.
>. Radiologis polos. 'oto radiologis polos masih membantu diagnosis$ akan
didapatkan gambaran osteoporosis pada CRPS.
. es 'ungsi *tonom. es ini terdiri dari6 ;n&ra red
thermometry"thermography$ he Quantitati8e Sudomotor +xon Re&lex est
(QS+R)$ hermoregulatory Seat est (S) dan 4aser 5oppler 'lometry
5iagnosis banding pada stadium dini CRPS sulit dibedakan dengan lesi akar sara&
ser8ikal$ sindrom Pancoast$ 8askulitis$ artritis rematoid$ neuropati peri&er$
osteolisis$ trombosis 8ena$ &istula arteri8enosa$ sklerosis sistemik progresi& dan
angioedema.
PRE%ENSI
'aktor risiko ter%adinya CRPS adalah trauma dan imobilisasi$ CRPS %arang ter%adi
pada pasien yang tidak memiliki &aktor risiko. CRPS sering ter%adi pada keadaan
sbb6
7/23/2019 Complex Regional Pain Syndrome Indo
http://slidepdf.com/reader/full/complex-regional-pain-syndrome-indo 8/13
-. Setelah &raktur yang memerlukan tindakan operasi atau pemasangan
cast"gip.
0. Setelah stroke dengan kelumpuhan yang berat.
>. Setelah trauma atau operasi pada ekstremitas pasien yang pernah
menderita CRPS sebelumnya.
:ila terdapat keadaan seperti diatas maka inter8ensi harus lebih agresi&
untuk mencegah ter%adinya CRPS. Pemasangan cast yang terlalu ketat setelah
&raktur harus dihindari$ pasien harus dipasang cast ulang bila tekanan dalam cast
meningkat akibat pembengkakan %aringan. Cast sebaiknya dibuka secepat
mungkin bila secara ortopedik sudah stabil dan dilakukan mobilisasi secepatnya.
:ila lingkup gerak sendi (range o& motion) kurang dari yang diharapkan maka
dilakukan &isioterapi yang lebih agresi&.
Pada pasien yang menderita hemiparesis akibat stroke peraatan harus
dilakukan secara hati/hati dan %angan sampai membuat cedera pada persendian
atau kapsul sendi terutama pada sendi bahu. Peraat harus diberi tahu baha pada
pasien stroke ter%adi gangguan sensibilitas pada sisi lesi. Pada penderita yang
mempunyai riayat CRPS sebelumnya$ maka tindakan pembedahan sebaiknya
dibatasi dan hanya pada indikasi yang mutlak sa%a dimana tidak ada alternati&
untuk pengobatan konser8ati&. :ila operasi terpaksa harus dilakukan pada
ekstremitas maka perlu dipertimbangkan untuk dilakukan blokade simpatik pada
ekstremitas durante dan pasca operasi.
TERAPI
erapi dilakukan sesegera mungkin setelah diagnosis ditegakkan sesuai
dengan algoritma terapi. u%uan utama terapi adalah restorasi penuh &ungsi
ekstremitas. erapi multidisipin secara komprehensi& sangat penting dengan
mengutamakan managemen nyeri dan restorasi &ungsional$ dengan melibatkan6
ahli sara&$ psikolog$ ahli anestesi ahli ortopedi dan ahli rehabilitasi.
7/23/2019 Complex Regional Pain Syndrome Indo
http://slidepdf.com/reader/full/complex-regional-pain-syndrome-indo 9/13
Pada kasus ringan yang kurang dari , bulan lamanya pengobatan %angka
pendek dengan terapi &isik disertai anti depresan dan anti kon8ulsan sudah
memberikan hasil yang memuaskan. Pada pasien yang kronis sebagian besar
memerlukan trisiklik anti depresan dan penyekat saluran.
Pengurangan nyeri adalah prakondisi dari seluruh pendekatan. Pada &ase
akut CRPS dengan ge%ala nyeri yang hebat pada saat istirahat$ imobilisasi dan
terapi &isik pada ekstremitas kontra lateral dengan hati/hati merupakan terapi
pilihan.Fika nyeri saat istirahat sudah berkurang terapi &isik harus segera dimulai
dengan kombinasi dengan program desensitisasi dan terapi nyeri.
Prosedur simpatolitik (blok ganglion simpatik) baru dilakukan bila
komponen nyerinya adalah SMP (Sympathetic Maintain Pain). Pada kasus
re&rakter SCS (Spinal Cord Stimulation) dan =lonidin epidural dapat
dipertimbangkan$ %ika ter%adi distonia yang re&rakter :aclo&en intratekal perlu
dipikirkan.
Fa!"akologik
-. *bat +nti ;n&lamasi 1on Steroid (*+;1S). :elum banyak diteliti untuk
pengobatan CRPS$ tetapi pengalaman klinik menun%ukkan baha *+;1S dapat
mengontrol nyeri ringan sampai sedang.
0. +ntidepresan trisiklik. 5igunakan sebagai terapi tambahan nyeri
neuropatik. Mekanismenya dengan menghambat re uptake serotonin dan nor
epineprin pada sinap +nti depresan %uga berman&aat dalam mencegah
kekambuhan. ;mipramin dapat di toleransi dengan baik dan memberikan hasil
paling memuaskan dalam menghilangkan ge%ala nyeri$ mani&estasi motorik dan
otonomik.
>. +ntikon8ulsan. Golongan penyekat saluran sodium dan kalsium secara
bermakna dapat menyembuhkan nyeri ta%am dan parastesia pada dosis rendah.
Contohnya 6 karbamasepin$ klonasepam$ &enitoin$ sodium 8alproat$ lamotrigin dll.
7/23/2019 Complex Regional Pain Syndrome Indo
http://slidepdf.com/reader/full/complex-regional-pain-syndrome-indo 10/13
Gabapentin e&ekti& untuk terapi CRPS. *bat golongan ini %uga berman&aat pada
nyeri pasca simpatektomi (simpatalgia).
. *pioid oral. Penggunaannya masih kontro8ersi. 5igunakan terutama bila
obat/obatan lain tidak memberikan hasil yang memadai. :iasanya dipakai opiat
long acting seperti 6 morphin. *xycodon dan methadon.
!. Simpatolitik oral6 =lonidin$ Pra@osin$ Propanolol$ 'enoksibensamin.
=lonidin (alpha 0 agonist) dapat %uga diberikan per in%eksi pada ruang epidural
atau transdermal. Pra@osin (alpha - antagonis selekti&)$ 'enoksibensamin (non
spesi&ik alpha adrenergik antagonis)$ dan Propanolol (penyekat beta adrenergik).
Seluruh golongan obat/obat ini harus dititrasi pelan/pelan dalam beberapa hari
sampai beberapa minggu sampai pasien mengalami hipotensi ortostatik ringan.
:ila belum ter%adi hipotensi ortostatik berarti dosisnya masih kurang cukup.
,. ransdermal6 -) Clonidine patch (#$-mg tiap >/3 hari). Cara ker%anya
diduga mengikat reseptor presinaptik sehingga mengurangi pelepasan epine&rin di
sekitar kulit yang patologik. 0) Capsaicin ointment. >) Capsaicin melepaskan
substansi P dari serabut sara& sensoris yang berukuran kecil$ capsaicin hanya
e&ekti& bila telah ter%adi eliminasi cadangan substansi P$ proses ini memerlukan
aktu 0/> minggu.
3. =ortikosteroid dosis tinggi. Pada permulaan penyakit terutama yang
mengenai ekstremitas baah terapi singkat dengan kortikosteroid (misalnya
prednison dengan dosis tinggi ,#mg"hari selama !/3 hari) dapat memberikan e&ek
yang dramatis. Steroid harus dihentikan bila setelah ! hari terapi tidak ada respon$
tetapi diteruskan selama 0- hari bila hasilnya e&ekti&. 5isarankan untuk mencoba
steroid dosis tinggi (eui8alen prednison ,#mg"hari selama ! hari) paling tidak
sekali pada setiap pasien CRPS.
. Pelemas otot. 5ipergunakan untuk mengurangi spasme otot. Contoh6
:aclo&en dan i@anidine.
7/23/2019 Complex Regional Pain Syndrome Indo
http://slidepdf.com/reader/full/complex-regional-pain-syndrome-indo 11/13
. :one &orming agent. Calcitonin intra nasal dan Pamidronate intra8ena
dilaporkan dapat menghilangkan nyeri pada CRPS. Cara ker%anya belum %elas.
-#. G+:+ agonist. :aclo&en intratekal e&ekti& untuk pengobatan distonia berat
pada CRPS.
Non Fa!"akologik
-. 4atihan &isik. Pengalaman klinik membuktikan baha terapi &isik penting
untuk membantu pasien mencapai pemulihan &ungsi dan rehabilitasi. erapi &isik
berguna untuk mencegah perubahan distro&i pada otot dan sendi serta mengurangi
nyeri dan memperbaiki mobilitas akti& pasien CRPS. erapi &isik lebih e&ekti& dan
biayanya lebih sedikit daripada terapi okupasi.
0. 91S (ranscutaneous 9lectric 1er8e Stimulation). Pada bagian
proksimal dari sara& yang cedera e&ekti& dalam mengurangi nyeri kausalgia$
=euntungannya ialah non in8asi&$ tak ada e&ek samping sistemik dan mudah
digunakan.
>. Spinal Cord Stimulation (SCS). 9pidural SCS menun%ukkan e&ikasi yang
baik pada CRPS kronik. 5iduga mekanismenya melalui disinhibisi sentral.
. Modalitas termal. Penyinaran dengan gelombang ultra pendek (<=G)
banyak membantu.
!. erapi psikologik. Penelitian menun%ukkan baha C: (Cogniti8e
:eha8ioral herapy) %angka pan%ang dapat mengurangi seluruh ge%ala nyeri.
In&asi# non 'eda
7/23/2019 Complex Regional Pain Syndrome Indo
http://slidepdf.com/reader/full/complex-regional-pain-syndrome-indo 12/13
-. :lok regional intra8ena"intra arterial dengan simpatolitik. idak ada
perbedaan yang bermakna antara 6 Guanetidin$ reserpin$ bretilium dan prilocaine
dengan placebo.
0. :lok simpatik dengan anestesi lokal. :lok simpatik dilakukan pada
ganglion stelatum (untuk nyeri pada kepala$ badan bagian atas dan ekstremitas
superior) pleksus Celiac (untuk nyeri abdomen) atau ganglia simpatik lumbal
(nyeri pel8is dan ekstremitas in&erior). 5igunakan anestesi lokal mepi8acaine
#$!A atau bupi8acaine #$0!A yang masa ker%anya -$!/> %am dan >/ %am. Fumlah
bahan suntikan untuk blok simpatis 4umbal atau stelatum -/!ml. ?ilangnya nyeri
tergantung dari masa ker%a obat anestesi dan saat blok dilakukan. =eberhasilan pada CRPS tipe ; bisa lebih dari #A dan CRPS tipe ;; !#/,#A tergantung kapan
blok dilakukan ditin%au dari saat aitan nyeri ter%adi$ ketrampilan dokter yang
menyuntik dan sempurna tidaknya blokade simpatik. anda umum berhasilnya
blok simpatik adalah meningkatnya suhu kulit dan sindroma ?orner ipsilateral sisi
blok. :erkurangnya nyeri ditandai dengan meningkatnya mobilitas dan &ungsi
ektremitas.
:edah 6 simpatektomi. Simpatektomi mungkin berguna pada kasus tertentu tetapi
dapat ter%adi e&ek samping Hadati& supersensiti8eI pada neuron nosisepti& yang
menyebabkan peningkatan intensitas dan lamanya nyeri.
komp
Fika complex regional pain syndrome ini tak didiagnosis dan ditangani se%ak dini$
penyakit ini akan bertambah parah dan mengarah pada ge%ala ter%adinya
kelumpuhan karena anggota badan yang sakit semakin sulit digerakkan.
=omplikasi ini meliputi6
D +trophia (tak tumbuh). Fika +nda memilih untuk tak menggerakkan bagian
yang sakit akrena terlalu sakit atau memang sulit digerakkan$ lama kelamaan kulit
dan otot +nda tak tumbuh.
7/23/2019 Complex Regional Pain Syndrome Indo
http://slidepdf.com/reader/full/complex-regional-pain-syndrome-indo 13/13
D =ontraksi. +nda bisa mengalami ke%ang otot atau mengeras. ?al ini akan
memicu ter%adinya suatu kondisi di mana tangan$ %ari tangan dan %ari kaki
terkontraksi ke satu posisi yang tetap. =adang/kadang CRPS dapat menyebar ke
bagian tubuh lainnya. Ge%alanya sebagai berikut.
D ipe berkelan%utan. Ge%alanya adalah rasa sakit berpindah dari satu daerah
pada tubuh ke bagian lainnya$ seperti dari tangan ke bahu$ atau ke a%ah.
D ipe cermin. Ge%alanya adalah rasa sakit pindah dari satu area ke area di
seberangnya$ misalnya dari lengan kiri ke lengan kanan.
D ipe mandiri. =adang/kadang ge%alanya rasa sakit itu melompat ke area yang
ber%auhan$ misalnya dari area telapak kaki ke daerah paha dan sebagainya
PROGNOSIS
Sampai saat ini pengobatan CRPS masih sulit dan sering membuat putus asa$
+ngka keberhasilannya kurang dari !#A kasus. =eberhasilan terapi tgergantung
dari6
-. diagnosis dini
0. identi&ikasi dan pengobatan &aktor pencetus
>. keberhasilan blok simpatis
. &isioterapi yang agresi&